TUGAS
Oleh :
Kelompok V
Djihan Ramadani
FAKULTAS TEKNK
2020
A. Kemasan Plastik
Plastik sangat banyak ditemukan di Masyarakat luas. Penggunaan plastic
untuk kemasan makan dapat cukup menarik karena sifat-sifatnya yang
menguntungkan. Seperti luwes dan mudah dibentuk, mempunyai adaptasi yang
tinggi terhadap produk, tidak korosif seperti wadah logam, serta mudah dalam
penggunaannya.
Sifat yang umum terdapat dalam plastic adalah tidak tahan terhadap suhu
panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan, dan lain-lain. Dalam menentukan
pilihan bahan kemasan perlu sebelumnya diketahui berbagai informasi mengenai
persyaratan yang dibutuhkan seperti hal-hal apa yang menyebabkan kerusakan,
apa yang akan dialami produk dalam kemasan tersebut sebelum dikonsumsi.
Gangguan yang paling umum, yang terjadi pada bahan pangan adalah kehilangan
atau perubahan kadar air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari kehilangan kadar
air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari kehilangan kadar air maka akan timbul
jamur dan bakteri.
1. Dampak positif dari plastik :
a. Dapat menjaga produk agar tetap bersih, terlindung dari kotoran dan
kontaminasi
b. Dapat menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air,
dan pengaruh sinar.
c. Memudahkan dalam membuka dan atau menutup, memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan dan distribusi.
d. Dapat menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk dan bobot
yang sesuai dengan standar yang ada.
e. Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik yang jelas dari bahan
pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi atau penjualan.
f. Fleksibel (dapat mengikuti benntuk produk, transparan, tidak mudah
pecah, bentuk laminasi atau dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan
lain), serta tidak korosif dan harganya relatif.
g. Dapat memberikan informasi seperti melalui sistem labeling, bagaimana
cara penggunaan produk, tanggal kadaluarsa dan lain-lain.
2. Dampak negative plastik :
a. Polymer plastic tidak mudah terurai
b. Pencemaran dan kerusaka lingkungan hidup
Kelemahan kemasan plastik yang digunakan dalam bahan pangan
adalah tidak tahan panas, dapat mencemari produk (imigrasi komponen
monomer), plastic tidak dapat dihancurkan dengan cepat, dan bahan
dasarnya tidak dapat diperbaharui. Contoh dari penggunaan kemasan
untuk makanan dan minuman adalah produk-produk susu, daging dan
ikan, produk roti, makanan kering dan serelia, buah dan sayuran, lemak
dan minyak, selai dan manisan, minuman serta bahan pangan lain.
Contoh :
Contoh :
C. Kemasan Gelas/Kaca
Gelas merupakan salah satu bahan kemasan tertua dan terpopuler sejak
zaman dahulu sampai dengan saat ini. Penggunaan bahan ini telah dimulai sejak
3000 SM oleh bangsa mesir kuno. Penemuan gelas sebagai bahan kemasan terjadi
secara tidak sengaja dan tidak melalui proses penelitian di laboratorium yang
memerlukan waktu lama. Pada abad permulaan, para pelaut dari venesia
menggunakan balok-balok soda untuk membuat tungku perapian di atas pasir di
tepi pantai. Saat itulah diketahui bahwa komposisi soda dan pasir dapat melebur
dan membentuk gelas. Secara fisik, gelas merupakan suatu bentuk cairan dengan
tingkat viskositas tinggi yang kemudian mengalami pendinginan. Secara kimia,
gelas merupakan suatu campuran oksida anorganik dari berbagai jenis komposisi
bahan dengan komposisi terbesar soda – kapur – silica.
Kemasan gelas merupakan kemasan yang sangat baik untuk benda padat,
cair dan gas. Kemasan gelas menjadi bahan pelindung yang sangat baik dari
kontaminasi bau dari luar sehingga citarasa produk dapat dipertahankan.
Berdasarkan warnanya, botol gelas dibagi menjadi tiga jenis yaitu hijau (UVA),
flint (putih jernih) dan amber (coklat). Adapun sifat-sifat kemasan gelas yaitu
memiliki sifat estetika atau keindahan, sifat tembus pandang secara optik, sifat
elastis dan sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia.
Sebagai bahan kemasan, gelas memiliki sifat-sifat yang menguntungkan seperti
inert (tidak bereaksi), kuat, tahan terhadap kerusakan, sangat baik sebagai barrier
terhadap benda padat, cair dan gas. Disamping itu, sifat gelas yang transparan
menguntungkan dari segi promosi, dan ada beberapa jenis gelas seperti “pyrex”
yang tahan terhadap suhu yang sangat tinggi. Sedangkan kelemahan dari kemasan
gelas adalah mudah pecah dan kurang baik untuk mengemas produk-produk yang
sangat peka terhadap paparan sinar ultraviolet. Makanan yang dikemas dengan
gelas dapat dirusak oleh sinar. Sinar yang menembus dan masuk ke dalam gelas
dapat melunturkan warna produk didalamnya, sehingga mengakibatkan kerusakan
citarasa, serta turunnya kandungan gizi zat akibat reaksi yang terkatalis oleh sinar.
Meskipun kemasan gelas bersifat inert, namun tidak demikian halnya dengan
tutup botol yang sering mendatangkan banyak masalah. Oleh karena itu, tutup
botol harus dibuat sedemikian rupa agar mampu menutup botol dengan rapat dan
mencegah produk tumpah keluar. Teknologi modern yang terus berkembang
memungkinkan pembuatan kemasan gelas yang mampu bersaing dalam hal
kekuatan dan fungsinya dengan bahan kemasan lain. Adapun faktor penyebab
pecahnya botol yaitu :
a. Pecah akibat benturan
Botol gelas dapat pecah karena benturan keras secara aktif atau benturan-
benturan kecil yang berkesinambungan.
b. Pecah akibat tekanan dalam
Secara normal kemasan botol memiliki keseimbangan dalam tekanan kompresi
dan tegangan. Secara umum botol mendapat tekanan kompresi dari permukaan
luar botol dan tegangan dari permukaan dalam.
c. Pecah akibat thermal shock
Pecahnya botol akibat thermal shock terjadi bila salah satu permukaan gelas
mendapat suhu tertentu sedang bagian lain terekspos oleh tekanan mekanis dan
tegangan.
Contoh :
No Gambar Penjelasan
1 Sirup Marjan Kemasan yang digunakan pada sirup
marjan yaitu menggunakan jenis gelas
ringan. Berat kemasan gelas ingan yaitu
180 gram. Gelas ini bening dan tembus
cahaya namun sifatnya dapat melindungi
poduk yang ada didalmnya agar tidak
mudah rusak.
2 Tropicana Slim Sirup Jenis gelas yang digunakan yaitu kemasan
gelas ringan, gelas yang digunakan pada
tropicana slim sirup tidak jauh berbeda
dengan sirup marjan. Pada sirup ini
menggunakan botol dengan bentuk bagian
bawah sedikit lebih besar volumenya, dan
bagian leher tinggi kecil dan penutup yang
kecil.
D. KEMASAN KALENG
Kemasan kaleng mulai ditemukan pada saat kekalahan bala tentara kaisar
napoleon dalam revolusi prancis pada tahun 1795, yang mana kekalahan terjadi
diakibatkan karena kekurangan bahan makanan atau makanan yang layak untuk
dikonsumsi. Dulu persediaan bahan makanan para tentara hanya disimpan dalam
karung dan peti yang terbuat dari kayu sehingga mudah terkena matahari dan
pengaruh dari luar. Seorang industriawan bernama Peter Duran pada tahun 1810
mematenkan penemuannya dalam hal kemasan yang kedap udara terbuat dari
logam tipis, yang mana tidak akan mudah terlepas.
Kaleng didefinisikan sebagai wadah yang berbentuk silinder yang memiliki
bagian mulut terbuka biasanya terbuat dari lembaran aluminium atau baja berlapis
timah.
Kemasan kaleng banyak digunakan diberbagai industri makanan maupun non
makanan. Kemasan kaleng memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan
bahan kemasan lain. Kekuatan mekanik yang tinggi, tahan terhadap perubahan-
perubahan lingkungan, barrier yang baik terhadap gas, uap air, debu, jasad renik,
kotoran dan memiliki permukaan yang ideal untuk desain bentuk dan labelling.
Selain itu, kelebihan lain dari kemasan kaleng adalah bisa didaur ulang, ringan
dan nyaman digunakan, memiliki daya tahan yang tinggi, dapat dibentuk dengan
mudah dan dapat dicetak dengan tinta. Selain kelebihan, kemasan kaleng juga
memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap efek korosi seperti karat, tidak
memiliki transparansi dan biasanya kemasannya sulit dibuka.
Kemasan kaleng memiliki karakteristik umum diantaranya :
1. Bersifat kaku
2. Bentuknya tetap dan tidak transparan
3. Memiliki kerapatan yang berbeda-beda
4. Kekuatan pensilnya baik
5. Sifat konduktornya tinggi
6. Dapat ditempa
7. Dalam aplikasinya sebagai kemasan, kaleng membutuhkan penutup dan
sambungan untuk membentuk suatu kemasan
8. Membutuhkan pelapisan yang harus sesuai dengan produk yang nantinya
dikemas
9. Non biodegradabel
10. Kemasan kaleng dapat dipanaskan
E. Kemasan Kayu
Kemasan kayu sudah digunakan sejak zaman dahulu. Biasanya kemasan kayu
digunakan untuk mengemas barang-barang yang padat dan berat seperti emas,
keramik dan lain sebagainya. Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang
diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas
berbagai macam produk bahan pangan padat dan cair seperti buah-buahan dan
sayuran, teh, anggur, bir dan minuman keras. Kemasan kayu umumnya digunakan
sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada didalamnya.
Jenis kayu yang sesuai untuk pengemas biasanya adalah jenis kayu lunak
(softwood) seperti pinus atau Agathis sp dengan densitas antara 270-700 kg/m3.
Kayu keras dengan densitas hampir sama dengan kayu lunak, juga dapat
digunakan untuk kemasan.
Kelebihan dari kemasan kayu adalah kuat selain itu juga memberikan
perlindungan mekanis yang baik terhadap bahan yang dikemas, karakteristik
tumpukan yang baik dan mempunyai rasio kompresi daya tarik terhadap berat
yang tinggi. Penggunaan kemasan kayu untuk anggur dan minuman-minuman
beralkohol dapat meningkatkan mutu produk karena adanya transfer komponen
aroma dari kayu ke produk. Sedangkan kelemahan kemasan kayu yaitu kemasan
kayu sangat sesitif dengan air dan juga lingkungan. Kelemahan lain dari
penggunaan kayu sebagai kemasan adalah ketidakcukupan pengetahuan akan
teknik dasar seperti struktur kayu, metode perakitan dan sebagainya.
Contoh :
No Gambar Penjelasan
1 Kopi Luwak Jenis kayu yang digunakan untuk
mengemas kopi luwak yaitu kayu
gergajia. Kayu gergajian dibuat dengan
cara membuang kulit dari kayu log
kemudian
dilakukan pemotongan dengan panjang
dan lebar sesuai kebutuhan dengan
menggunakan mesin penggergajian
(Sawmill).
2 Pie Box Kemasan pie box menggunakan jenis
kayu papan partikel yaitu dibuat dari
serpihan-serpihan kayu sisa dan direka
dengan
perekat resin sintesis. Jenis-jenis papan
partikel yaitu :
- Papan kayu chip (wood chipboard)
- Papan kayu flake (flakeboard)
- Papan kayu wafer (waferboard)
- Oriented strandboard
Flakeboard, waferboard dan oriented
strandboard merupakan jenis papan
partikel yang sesuai digunakan untuk
bahan pengemas karena ringan dan
mudah dipaku.
3 Hellenic (food basket) Kayu yang digunakan pada hellenc food
basket yaitu kayu papan serat yang
banyak diaplikasikan pada nampan-
nampan untuk buah dan
sayuran yang diperkuat dengan
pengikat.
Kategori kayu pada hellenic yaitu
hardboard tahan air dengan densitas 960
kg/m3, tebal 3-12 mm.