Anda di halaman 1dari 15

Mata kuliah : Teknik Pengemasan dan Penyimpanan

Dosen : Dr. Nur Rahmah, SP.,M.Si

TUGAS

JENIS PANGAN BERDASARKAN KEMASAN YANG DIGUNAKAN

Oleh :

Kelompok V

Sri Yeli Amalia

Andi Dwi Asriyanti

Sitti Nurul Mutmainnah Mohtar

Meydhi Shintia Wakary

Djihan Ramadani

PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
A. Kemasan Plastik
Plastik sangat banyak ditemukan di Masyarakat luas. Penggunaan plastic
untuk kemasan makan dapat cukup menarik karena sifat-sifatnya yang
menguntungkan. Seperti luwes dan mudah dibentuk, mempunyai adaptasi yang
tinggi terhadap produk, tidak korosif seperti wadah logam, serta mudah dalam
penggunaannya.
Sifat yang umum terdapat dalam plastic adalah tidak tahan terhadap suhu
panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan, dan lain-lain. Dalam menentukan
pilihan bahan kemasan perlu sebelumnya diketahui berbagai informasi mengenai
persyaratan yang dibutuhkan seperti hal-hal apa yang menyebabkan kerusakan,
apa yang akan dialami produk dalam kemasan tersebut sebelum dikonsumsi.
Gangguan yang paling umum, yang terjadi pada bahan pangan adalah kehilangan
atau perubahan kadar air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari kehilangan kadar
air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari kehilangan kadar air maka akan timbul
jamur dan bakteri.
1. Dampak positif dari plastik :
a. Dapat menjaga produk agar tetap bersih, terlindung dari kotoran dan
kontaminasi
b. Dapat menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air,
dan pengaruh sinar.
c. Memudahkan dalam membuka dan atau menutup, memudahkan dalam
penanganan, pengangkutan dan distribusi.
d. Dapat menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk dan bobot
yang sesuai dengan standar yang ada.
e. Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik yang jelas dari bahan
pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi atau penjualan.
f. Fleksibel (dapat mengikuti benntuk produk, transparan, tidak mudah
pecah, bentuk laminasi atau dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan
lain), serta tidak korosif dan harganya relatif.
g. Dapat memberikan informasi seperti melalui sistem labeling, bagaimana
cara penggunaan produk, tanggal kadaluarsa dan lain-lain.
2. Dampak negative plastik :
a. Polymer plastic tidak mudah terurai
b. Pencemaran dan kerusaka lingkungan hidup
Kelemahan kemasan plastik yang digunakan dalam bahan pangan
adalah tidak tahan panas, dapat mencemari produk (imigrasi komponen
monomer), plastic tidak dapat dihancurkan dengan cepat, dan bahan
dasarnya tidak dapat diperbaharui. Contoh dari penggunaan kemasan
untuk makanan dan minuman adalah produk-produk susu, daging dan
ikan, produk roti, makanan kering dan serelia, buah dan sayuran, lemak
dan minyak, selai dan manisan, minuman serta bahan pangan lain.

Contoh :

No. Gambar Penjelasan


1. Model dari kemasan minyak Bimoli
yaitu stand up pouch yang bisa berdiri,
bagian depan belakang bening
transparan. Disertai dengan brand dan
informasi produk yang terdapat pada
kemasan.
Bahan plastic yang digunakan yaitu
polyethylene terephthalate (PET)
dengan ketebalan 15 mm, super tebal
dan foodgrade.
Bahaya dari jenis plastic PET tidak
dapat diisi dengan air panas karena
adanya residu senyawa antimon pada
permukaan PET berbahaya bagi
kesehatan.
Plastik yang digunakan pada kemasan
produk Qtela menggunakan bahan
Polypropylene (PP). Jenis plastik ini
paling cocok untuk menyimpan
makanan dalam jangka panjang.
Kemasan pada Qtela tidak tembus
pandang dan mengkilap, dengan
ketebalan kemasan sedikit tebal
dibandingkan dengan kemasan
indomie. Kemasan Qtela cukup kuat
dan stabil terhadap suhu tinggi dan
daya tembus uap yang rendah.

3. Botol Le Minerale berwarna


transparan dan tembus pandang. Jenis
plastik pada botol Le Minerale
menggunakan plastik nomor 1 yaitu
Polyethylene Etilene Terephalate
(PET). Plastik ini dieruntukkan untuk
sekali pakai, jika digunakan berulang
kali dan digunakan untuk menyiman
air panas akan mengakibatkan lapisan
polimer pada botol tersebut akan
meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik yang dapat menyebabkan
kanker dalam jangka panjang.
4. Kemasan pada permen KIS
menggunakan plastik jenis LDPE
(Low Density Polyethylene), jenis ini
bagus digunakan untuk tempat
makanan, permukaan yang sedikit
berlemak, namun pada suhu 600 sangat
resisten terhadap reaksi kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong
baik. Plastik LDPE dapat didaur ulang,
dan tetap bisa digunakan untuk
menyimpan makanan.
Jenis plastik yang digunakan pada
5. kemasan Indomie yaitu Polypropylene
(PP), palstik ini transparan namun
tidak jernih atau berawan.
Polypropylene pada kemasan Indomie
karakterstknya lebih tipis namun tetap
kuat serta ringa dengan daya tembus
uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu
tinggi, dan warnanya yang mengkilap.
Jenis plastik ini adalah bahan pilihan
yang baik untuk menyimpan makanan.
PP juga dapat diolah kembali menjadi
produk baru seperti sendok, garpu,
wadah, dan lain-lain.

B. Kemasan Aluminium Foil


Foil adalah bahan tipis dari logam yang digulung dengan ketebalan kurang
dari 0,15 mm dan memiliki lebar 1,52 meter hingga 4,06 meter. Umumnya foil
tidak murni berbasis logam. Karakteristik aluminum foil dikagumi karena kuat,
ringan, tahan panas, dan hampir kedap udara, tidak mengandung magnet, sehingga
membantu memisahkan aluminium dari kaleng saat daur ulang. Kekedapan
terhadap oksigen membuat aluminum foil merupakan kemasan ideal untuk ekspor
karena sering mengalami kendala korosi. Selain itu, mudah dibentuk, sekalipun
mudah berkerut. Aluminum foil sering digunakan sebagai lapisan dalam dari
kontainer untuk melindungi produk dari kerusakan, seperti melapisi bagian dalam
kotak jus. Meskipun dapat menahan lemak, ketahanannya terhadap asam dan basa
masih kurang, sehingga memerlukan tambahan lapisan dari lilin atau lapisan
kimia lain. Ketahanannya terhadap panas matahari membuat aluminum foil
banyak digunakan juga pada bahan-bahan kesehatan. Ketahanan aluminum foil
terhadap panas dapat mencapai suhu 550 derajat Celsius, sehingga alat-alat
kedokteran dapat disterilkan dengan dibungkus bahan ini (Astawan, 2008).
1. Sifat-sifat Alumunium foil
Sifat-sifat dari Alumunium Foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus
cahaya sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak
dan bahan-bahan yang peka terhadap cahaya seperti margarin dan yoghurt.
Alumunium Foil banyak digunakan sebagai bahan pelapis atau laminan.
Kombinasi Alumunium Foil dengan bahan kemasan lain dapat menghasilkan jenis
kemasan baru yang disebut dengan retort pouch. Syarat-syarat retort pouch adalah
harus mempunyai daya simpan yang tinggi, teknik penutupan mudah, tidak mudah
sobek bila tertusuk dan tahan terhadap suhu sterilisasi yang tinggi (Julianti, 2007).
Alumunium foil memiliki sifat-sifat yaitu tidak terpengaruh sinar
matahari, tidak dapat terbakar, tidak bersifat menyerap bahan atau zat lain, tidak
menunjukkan perubahan ukuran dengan berubah-ubah RH. Apabila secra ritmis
kontak dengan air, biasanya tidak akan terpengaruh atau bila berpengaruh sangat
kecil. Sifat-sifat mekanis alumunium foil yang sangat penting adalah “tensile
strength“, elastisitas dan daya tahannya terhadap sobekan dan lipatan (Suyitno,
1990).
Alumunium Foil menempati posisi yang penting dalam produk kemas
fleksibel karena memiliki barriers yang memuaskan dan penampilan yang baik.
Foil yang biasa digunakan dengan ketebalan antara 6 mikron sampai dengan 150
mikron baik soft temper maupun hard temper. Soft maupun hard temper,
tergantung dari komposisi dari alloy dan treatment terhadap foil tersebut.
Umumnya untuk kepentingan kemas fleksibel foil yang digunakan tebalnya
kurang dari 25 mikron. Namun demikian untuk keperluan tertentu dengan contoh
yang lebih tebal Alumunium Foil yang soft temper akan mudah membentuk dead-
fold, dan tidak mudah kembali, dan bisa dibentuk menurut keinginan (Departemen
perindustrian, 2007).
Alumunium foil memiliki sifat tidak berbau, tidak ada rasa, tidak
berbahaya dan hygienis, tidak mudah membuat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Karena harganya yang cukup mahal, maka aplikasi dari Alumunium Foil sekarang
ini banyak disaingi oleh metalized aluminium film. Coating yang sangat tipis dari
aluminium, yang dilaksanakan di ruang vacuum, hasilnya adalah suatu produk
yang ekonomis dan kadang-kadang fungsinya dapat menyaingi Alumunium Foil,
dalam aplikasi kemas fleksibel dan memiliki proteksi yang cukup baik terhadap
cahaya, moisture dan oksigen (Departemen perindustrian, 2007).
2. Penggunaan Alumunium foil untuk Kemasan Bahan Pangan
Berbagai jenis produk makanan yangdikemas dengan menggunakan bahan
pengemas alumunium foil menunjukkan makanan tersebut cukup baik dan tahan
terhadap alumunium dengan resiko pengkaratan kecil. Teknik pengemasan dengan
cara mengkombinasikan berbagai jenis bahan kemas bentuk (fleksibel) telah
menghasilkan suatu bentuk yang disebut “retort pouch“.
Bahan kemasan yang berbentuk “retort pouch” memiliki beberapa keunggulan
diantaranya yaitu:
- Daya simpan tinggi
- Teknik penutupan mudah, dengan panas, kuat, tidak mudah sobek tertusuk,
- Tahan thd proses pemanasan sterilisasi
- Resisten terhadap penetrasi lemak, minyak atau komponen makanan lainnya
- Tahan terhadap UV

Contoh :

No. Gambar Penjelasan


1. Jenis kemasan pada Banana Chips
atau keripik ini merupakan
kemasan aluminum foil yang
memiliki ketebalan ±0.009 mm,
sifatnya yang tidak tembus caayan
sehingga aman untuk produk yang
beremak, seperti pada roduk
banana chips yang dibaluti
dengan cokta yang memliki
kandungan lemak, banana chips
ini juga tidak terhadap cahaya
sehingga penggunaan kemasan
aluminium foil sangat tepat.
2. Pada produk ati ampela ini
menggunakan jenis kemasan semi
aluminium, yang salah satu
sisinya menggunakan plastik jenis
PET dan sisi yang satu
menggunakan aluminum foil.
Penggunaan kemasan yang kedua
sisinya berbeda mempunyai
maksud untuk menjaga kualitas
ati ampela yang tidak tahan
terhadap cahaya matahari,
sedangkan penggunan plastik
untuk memperlihatkan kualitas
produk.
3. Pengemasan daging dengan
wadah aluminium tidak
menyebabkan terjadinya
perubahan warna sebagaimana
yang terjadi pada logam lain.
Produk yang mengandung asam
amino dengan sulfur seperti
daging dan ikan dapat bereaksi
dengan besi dan membentuk noda
hitam. Penambahan aluminium
yang dipatri pada kaleng tin plate
dapat mencegah pembentukan
noda karat. Pada produk daging
yang berkadar garam tinggi dan
mengandung bumbu yang mudah
berkarat, maka penambahan
gelatin dapat mengurangi
sernagan karat pada logam
4. Jenis kemasan pada produk
Bonbon yaitu aluminium foil
standing pouch yang kedap air,
kedap udara, tahan panas, dan
tidak merubah rasa. Karakterstik
tersebut sangat diperlukan untuk
produk abon ini untuk menjaga
kesegarannya tetap baik sampai
ke tangan konsumen.
Kemasan aluminium foil pada
5. produk bakso aci yang memliki
ketebalan 1 mm, aluminium foil
yang digunakan tidak mudah
rusak, tahan panas, sangat ringan
sehingga tidak mempengaruhi
berat produk, kedap udara dan
tidak mengandung magnet.
Namun kemasan ini juga kurang
tahan terhadap pengaruh asam
dan basa serta harganya yang
lebih mahal.

C. Kemasan Gelas/Kaca

Gelas merupakan salah satu bahan kemasan tertua dan terpopuler sejak
zaman dahulu sampai dengan saat ini. Penggunaan bahan ini telah dimulai sejak
3000 SM oleh bangsa mesir kuno. Penemuan gelas sebagai bahan kemasan terjadi
secara tidak sengaja dan tidak melalui proses penelitian di laboratorium yang
memerlukan waktu lama. Pada abad permulaan, para pelaut dari venesia
menggunakan balok-balok soda untuk membuat tungku perapian di atas pasir di
tepi pantai. Saat itulah diketahui bahwa komposisi soda dan pasir dapat melebur
dan membentuk gelas. Secara fisik, gelas merupakan suatu bentuk cairan dengan
tingkat viskositas tinggi yang kemudian mengalami pendinginan. Secara kimia,
gelas merupakan suatu campuran oksida anorganik dari berbagai jenis komposisi
bahan dengan komposisi terbesar soda – kapur – silica.
Kemasan gelas merupakan kemasan yang sangat baik untuk benda padat,
cair dan gas. Kemasan gelas menjadi bahan pelindung yang sangat baik dari
kontaminasi bau dari luar sehingga citarasa produk dapat dipertahankan.
Berdasarkan warnanya, botol gelas dibagi menjadi tiga jenis yaitu hijau (UVA),
flint (putih jernih) dan amber (coklat). Adapun sifat-sifat kemasan gelas yaitu
memiliki sifat estetika atau keindahan, sifat tembus pandang secara optik, sifat
elastis dan sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia.
Sebagai bahan kemasan, gelas memiliki sifat-sifat yang menguntungkan seperti
inert (tidak bereaksi), kuat, tahan terhadap kerusakan, sangat baik sebagai barrier
terhadap benda padat, cair dan gas. Disamping itu, sifat gelas yang transparan
menguntungkan dari segi promosi, dan ada beberapa jenis gelas seperti “pyrex”
yang tahan terhadap suhu yang sangat tinggi. Sedangkan kelemahan dari kemasan
gelas adalah mudah pecah dan kurang baik untuk mengemas produk-produk yang
sangat peka terhadap paparan sinar ultraviolet. Makanan yang dikemas dengan
gelas dapat dirusak oleh sinar. Sinar yang menembus dan masuk ke dalam gelas
dapat melunturkan warna produk didalamnya, sehingga mengakibatkan kerusakan
citarasa, serta turunnya kandungan gizi zat akibat reaksi yang terkatalis oleh sinar.
Meskipun kemasan gelas bersifat inert, namun tidak demikian halnya dengan
tutup botol yang sering mendatangkan banyak masalah. Oleh karena itu, tutup
botol harus dibuat sedemikian rupa agar mampu menutup botol dengan rapat dan
mencegah produk tumpah keluar. Teknologi modern yang terus berkembang
memungkinkan pembuatan kemasan gelas yang mampu bersaing dalam hal
kekuatan dan fungsinya dengan bahan kemasan lain. Adapun faktor penyebab
pecahnya botol yaitu :
a. Pecah akibat benturan
Botol gelas dapat pecah karena benturan keras secara aktif atau benturan-
benturan kecil yang berkesinambungan.
b. Pecah akibat tekanan dalam
Secara normal kemasan botol memiliki keseimbangan dalam tekanan kompresi
dan tegangan. Secara umum botol mendapat tekanan kompresi dari permukaan
luar botol dan tegangan dari permukaan dalam.
c. Pecah akibat thermal shock
Pecahnya botol akibat thermal shock terjadi bila salah satu permukaan gelas
mendapat suhu tertentu sedang bagian lain terekspos oleh tekanan mekanis dan
tegangan.

Contoh :

No Gambar Penjelasan
1 Sirup Marjan Kemasan yang digunakan pada sirup
marjan yaitu menggunakan jenis gelas
ringan. Berat kemasan gelas ingan yaitu
180 gram. Gelas ini bening dan tembus
cahaya namun sifatnya dapat melindungi
poduk yang ada didalmnya agar tidak
mudah rusak.
2 Tropicana Slim Sirup Jenis gelas yang digunakan yaitu kemasan
gelas ringan, gelas yang digunakan pada
tropicana slim sirup tidak jauh berbeda
dengan sirup marjan. Pada sirup ini
menggunakan botol dengan bentuk bagian
bawah sedikit lebih besar volumenya, dan
bagian leher tinggi kecil dan penutup yang
kecil.

3 Selai Morin Jenis gelas yang digunakan pada selai


morin berdasarkan bentuk gelas yang
digunakan yaitu gelas berbentuk jar, yaitu
leher pendek dan mulut pada kemasan selai
lebar. Gelas ini sangat cocok untuk
menyimpan selai, selain untuk menjaga
kualitas produk juga untuk memudahkan
pengambilan selai dari gelas.

4 You-C 1000 Gelas pada you-c 1000 memilki


penampakan yang halus dan transparan.
Gelas kaca yang tebal sehingga gelas ini
tidak mudah pecah. Berat gelas ±150 gram.
Leher gelas sedikit memanjang keatas serta
ramping dan penutup yang kecil.

5 Kratingdaeng Gelas kaca pada produk kratingdaeng yaitu


gelas kaca yang bening namun berawan
atau tidak mudah tembus pandang.
Kemasan ini berfungsi untuk melindungi
produk yang beupa minuman berkarbonat
agar tidak terjadinya perubahan senyawa
pada saat terpapar cahaya matahari.

D. KEMASAN KALENG
Kemasan kaleng mulai ditemukan pada saat kekalahan bala tentara kaisar
napoleon dalam revolusi prancis pada tahun 1795, yang mana kekalahan terjadi
diakibatkan karena kekurangan bahan makanan atau makanan yang layak untuk
dikonsumsi. Dulu persediaan bahan makanan para tentara hanya disimpan dalam
karung dan peti yang terbuat dari kayu sehingga mudah terkena matahari dan
pengaruh dari luar. Seorang industriawan bernama Peter Duran pada tahun 1810
mematenkan penemuannya dalam hal kemasan yang kedap udara terbuat dari
logam tipis, yang mana tidak akan mudah terlepas.
Kaleng didefinisikan sebagai wadah yang berbentuk silinder yang memiliki
bagian mulut terbuka biasanya terbuat dari lembaran aluminium atau baja berlapis
timah.
Kemasan kaleng banyak digunakan diberbagai industri makanan maupun non
makanan. Kemasan kaleng memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan
bahan kemasan lain. Kekuatan mekanik yang tinggi, tahan terhadap perubahan-
perubahan lingkungan, barrier yang baik terhadap gas, uap air, debu, jasad renik,
kotoran dan memiliki permukaan yang ideal untuk desain bentuk dan labelling.
Selain itu, kelebihan lain dari kemasan kaleng adalah bisa didaur ulang, ringan
dan nyaman digunakan, memiliki daya tahan yang tinggi, dapat dibentuk dengan
mudah dan dapat dicetak dengan tinta. Selain kelebihan, kemasan kaleng juga
memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap efek korosi seperti karat, tidak
memiliki transparansi dan biasanya kemasannya sulit dibuka.
Kemasan kaleng memiliki karakteristik umum diantaranya :
1. Bersifat kaku
2. Bentuknya tetap dan tidak transparan
3. Memiliki kerapatan yang berbeda-beda
4. Kekuatan pensilnya baik
5. Sifat konduktornya tinggi
6. Dapat ditempa
7. Dalam aplikasinya sebagai kemasan, kaleng membutuhkan penutup dan
sambungan untuk membentuk suatu kemasan
8. Membutuhkan pelapisan yang harus sesuai dengan produk yang nantinya
dikemas
9. Non biodegradabel
10. Kemasan kaleng dapat dipanaskan

Produk pangan yang dikalengkan bisa saja mengalami kerusakan. Adapun


permasalahn yang membuat hal tersebut terjadi yaitu :
1. Suhu setelah sterelisasi kurang dingin
2. Suhu selama pemanasan tidak cukup tinggi
3. Kaleng bocor sehingga mikroba dari lingkungan masuk ke dalam kaleng
4. Perlakuan bahan pangan sebelum proses pengalengan
5. Tahapan selama proses pengalengan berlangsung berjalan tidak sempurna
sehingga menjadi celah bagi mikroba untuk masuk ke dalam produk
kaleng.
N
GAMBAR PENJELASAN
O
1 Blueband Kaleng yang digunakan pada produk blue
band yaitu plat timah. Kaleng ini berbentuk
round can yaitu kaleng metal yang
berbentuk fisik secara visual berupa
lngkaran dengan unsur penyusun berupa
komponen body dan end serta assesoris
pelengkap. Kaleng ini tebal dan mampu
menyimpan produk pangan yang berlemak
karena memiliki daya korosif yang tinggi.

2 Hatari Kaleng pada biskuit hatari yaitu kaleng plat


timah yang berkarbon rendah dengan
ketebalan 0,3 mm kandungan timah putih
pada kaleng hatari berkisar 1% dari berat
kaleng. Tipe kaleng pada biskuit hatari
yaitu tipe MR yaitu mempunyai daya
korosif yang rendah.

3 Sardines Kemasan sardines merupakan kaleng plat


timah yang sangat tebal yang dibuat dengan
three piece cans (kaleng tiga lembar). Tipe
pada kaleng ini yaitu kaleng yang
digunakan untuk daya korosif yang tinggi
sehingga dilapisi dengan timah yang tebal.
4 Frisian Flag Produk kental manis menggunakan kaleng
plat timah dengan korosif kaleng yang
tinggi, dimana kental manis merupakan
produk asam. Lapisan kalengpun
menggunakan dua lembar sehingga kaleng
ini cukup kuat.

5 Bear brand Produk susu steril bear brand menggunakan


kaleng jenis aluminium, kaleng ini lebih
ringan, mudah dibentuk, thermal
knduktifnya baik, serta kaleng ini dapat
didaur ulang. Kaleng ini dilapisi dengan
aluminium yang merupakan bagian dari
kaleng dua lembar yang roses
pembuatannya menggunakan metode DWI
(draw and wall iron) yaitu menghasilkan
dinding kaleng yang tipis.

E. Kemasan Kayu
Kemasan kayu sudah digunakan sejak zaman dahulu. Biasanya kemasan kayu
digunakan untuk mengemas barang-barang yang padat dan berat seperti emas,
keramik dan lain sebagainya. Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang
diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas
berbagai macam produk bahan pangan padat dan cair seperti buah-buahan dan
sayuran, teh, anggur, bir dan minuman keras. Kemasan kayu umumnya digunakan
sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada didalamnya.
Jenis kayu yang sesuai untuk pengemas biasanya adalah jenis kayu lunak
(softwood) seperti pinus atau Agathis sp dengan densitas antara 270-700 kg/m3.
Kayu keras dengan densitas hampir sama dengan kayu lunak, juga dapat
digunakan untuk kemasan.
Kelebihan dari kemasan kayu adalah kuat selain itu juga memberikan
perlindungan mekanis yang baik terhadap bahan yang dikemas, karakteristik
tumpukan yang baik dan mempunyai rasio kompresi daya tarik terhadap berat
yang tinggi. Penggunaan kemasan kayu untuk anggur dan minuman-minuman
beralkohol dapat meningkatkan mutu produk karena adanya transfer komponen
aroma dari kayu ke produk. Sedangkan kelemahan kemasan kayu yaitu kemasan
kayu sangat sesitif dengan air dan juga lingkungan. Kelemahan lain dari
penggunaan kayu sebagai kemasan adalah ketidakcukupan pengetahuan akan
teknik dasar seperti struktur kayu, metode perakitan dan sebagainya.
Contoh :

No Gambar Penjelasan
1 Kopi Luwak Jenis kayu yang digunakan untuk
mengemas kopi luwak yaitu kayu
gergajia. Kayu gergajian dibuat dengan
cara membuang kulit dari kayu log
kemudian
dilakukan pemotongan dengan panjang
dan lebar sesuai kebutuhan dengan
menggunakan mesin penggergajian
(Sawmill).
2 Pie Box Kemasan pie box menggunakan jenis
kayu papan partikel yaitu dibuat dari
serpihan-serpihan kayu sisa dan direka
dengan
perekat resin sintesis. Jenis-jenis papan
partikel yaitu :
- Papan kayu chip (wood chipboard)
- Papan kayu flake (flakeboard)
- Papan kayu wafer (waferboard)
- Oriented strandboard
Flakeboard, waferboard dan oriented
strandboard merupakan jenis papan
partikel yang sesuai digunakan untuk
bahan pengemas karena ringan dan
mudah dipaku.
3 Hellenic (food basket) Kayu yang digunakan pada hellenc food
basket yaitu kayu papan serat yang
banyak diaplikasikan pada nampan-
nampan untuk buah dan
sayuran yang diperkuat dengan
pengikat.
Kategori kayu pada hellenic yaitu
hardboard tahan air dengan densitas 960
kg/m3, tebal 3-12 mm.

4 (Cookie Box) Jenis kemasan kayu pada cookie box


yaitu kayu lapis yang dibuat dengan cara
mengupas kayu log membentuk lapisan
veneer dengan cara seperti kerja
pengerut pensil. Lapisan veneer yang
masih basah dikeringkan dengan alat
pengering untuk menurunkan kadar
airnya. Sehingga kemasan ini dapat
mengemas produk kue agar lebih tahan
lama.
5 (Pizza DIABOLQ) Produk pizza ini menggunaka jenis
kemasan dari kayu yaitu papan serat dengan
kategori
medium board dengan densitas 500-900
kg/m3, tebal 8-12 mm.

Anda mungkin juga menyukai