Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada program
studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Oleh:
ERIYANTO
02120170012
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan / Keuangan Nnegara dan Daerah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
i
2
1
I. PENDAHULUAN
2001. Dengan “adanya otonomi, daerah dipacu untuk lebih berkreasi mencari
penting karena daerah dituntut untuk dapat lebih aktif lagi dalam
daerah.
utamanya adalah penerimaan yang berasal dari komponen pajak daerah dan
dengan baik salah satunya dengan efektifitas pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah.
pariwisata dengan penerimaan daerah berjalan Melalui jalur PAD dan bagi
(2016), bahwa industri pariwisata yang menjadi sumber PAD adalah industri
peluang penerimaan pajak dan beragam retribusi resmi dari kegiatan industri
kepada daerah dalam bentuk pajak dan retribusi. Pendapatan Asli Daerah
yang termasuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersangkutan, dan
tersebut.
Pemungutan retribusi tempat wisata telah diatur dalam Perda No. 24 Tahun
retribusi terkait erat oleh tingkat aktivitas sosial ekonomi masyarakat disuatu
masyarakat, maka semakin besar potensi retribusi yang bisa dipungut. Salah
5
tahun 2019 dan tahun 2020, Indonesia mengalami bencana wabah COVID-19
yang berimbas pada jumlah wisatawan yang berkunjung dan juga pendapatan
asli daerah.
terjaga dengan disertai pengelolaan lokasi wisatawan dengan baik. Selain itu
berkunjung
sektor pariwisata bersumber dari pajak hotel dan restoran, pajak hiburan dan
pendapatan asli daerah (PAD). objek wisata berupa karcis masuk ke obyek
7
wisata. Penerimaan sektor pariwisata inilah yang nantinya menjadi salah satu
ada satu sektor pun yang menjadi kunci ajaib, namun dengan memberdayakan
sektor tertentu yang dianggap sebagai ciri khas suatu daerah tersebut tentunya
terkait.
Bulukumba”.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Bulukumba?
C. Tujuan Penelitian
di Kabupaten Bulukumba.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Bulukumba
2. Manfaat Praktis
yang diharapkan.
9
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan
rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan menurut Gamal
penguasa berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan oleh wisatawan.
petjalanan wisata.
wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-
12
angkutan wisata.
dari suatu tempat menuju ke tempat lain yang mempunyai daya tarik
wisata untuk dapat dinikmati sebagai suatu rekreasi atau hiburan untuk
b. Bentuk-bentuk Pariwisata
tertentu saja.
tidak saja terdiri dari warga negaranya sendiri tetapi juga orang
tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam
wilayah tersebut.
2) Menurut Objeknya:
menyembuhkan penyakit.
sesuatu.
keuntungan.
upacara-upacara keagamaan.
15
2. Retribusi Daerah
d. Retribusi
retribusi yang dapat diartikan sebagai akibat adanya kontra prestasi yang
tahun 1997 bahwa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan salah
16
Daerah atau yang disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang
pembayaran atas jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik
Negara yang berkepentingan atau jasa yang diberikan oleh daerah baik
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
pembayaran atas jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik
daerah bagi yang berkepentingan, atau jasa yang diberikan oleh daerah
harganya;
18
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa adalah kegiatan
pribadi atau badan, dengan demikian bila seseorang ingin menikmati jasa
dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk, paksaan ini
bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari
tiga golongan.yaitu:
19
a. Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh
b. Retribusi Jasa Usaha. yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh
kelestarian lingkungan.
sebagai berikut:
sipil;
4) Retribusi terminal;
4) Retribusi trayek.
21
retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan
sipil. Bagian daerah ini ditetapkan lebih lanjut melalui peraturan daerah
pendapatan lainnya yang sah, dan mendapat hak lainnya yang diatur dalam
(1) dan (2) menegaskan bahwa: Hak dan kewajiban daerah sebagaimana yang
efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada
a. Pajak daerah
b. Retribusi daerah
menghambat mobilitas penduduk (Muluk, 2009). Lalu lintas barang dan jasa
peraturan daerah yang mengatur pengenaan pajak dan retribusi oleh daerah
terhadap obyek obyek yang dikenakan Pajak Pusat dan Provinsi sehingga
dari kebijakan fiscal dengan proses identifikasi atau registrasi dari wajib
pajak dan wajib retribusi, penilaian, pemungutan, dan penegakan sansi. Hal
ini berkaitan dengan kecakapan pihak administrasi atas suatu sumber pajak
atau retribusi daerah. Dua tolak ukur yang dapat digunakan oleh pemerintah
23
daerah, yaitu realisasi dari potensi penerimaan daerah dan biaya yang
peran yang dapat dimainkan oleh pemerintah daerah dalam kaitannya dengan
anggaran daerah.
pencapaian tujuan.
tersebut dapat dilihat dari potensi daerah itu sendiri serta pemanfaatannya.
pendapatan.
yang digali dari wilayah daerah sendiri berdasarkan peraturan daerah sesuai
dari:
d. Lain-lain PAD yang sah, yaitu hasil penjualan asset tetap daerah
B. Penelitian Terdahulu
yang telah meneliti tentang analisis pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
0.0005.
Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif statistic. Hasil analisis data
Bulukumba.
diversifikasi aktivitas dan paket wisata serta fasilitas sanitasi yang mengacu
yaitu : Zona Inti (Zona Konservasi Alam), Zona Buffer (Zona Penerimaan),
Tabel 2.
Penelitian Terdahulu
1 Robi Cahyadi Pengaruh Pajak Analisis data yang Hasil penelitian ini
(2015) Industri digunakan adalah uji menunjukkan bahwa
Pariwisata dan t, untuk menguji kedua variabel
Retribusi Objek pengaruh masing- independen secara
Pariwisata masing variabel bersama-sama
Terhadap independen terhadap berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli variabel dependen Pendapatan Asli
28
pengembangan pariwisata.
yang mempengaruhinya.
pariwisata.
31
Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka pikir di bawah
ini:
Pariwisata di Kabupaten
Bulukumba
Retribusi tempat/objek
Pajak industri pariwisata
wisata
Pendapatan Daerah
Kabupaten Bulukumba
Gambar 1.
Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis
A. Jenis Penelitian
kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data yang berupa angka, atau
data berupa kata-kata atau kalimat atau kalimat yang dikonversi menjadi data
yang berbentuk angka. Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan
Data Deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata,
dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini dilaksanakan
Kabupaten Bulukumba
1. Jenis Data
2. Sumber Data
32
33
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan metode
terkait.
Kabupaten Bulukumba, data pajak dan data retribusi objek pariwisata yang ada di
Kabupaten Bulukumba. Data-data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan
X
Kontribusi= X 100 %
Y
Keterangan :
E. Definisi Operasional
Kabupaten Bulukumba.
IV JADWAL PENELITIAN
Maret 2021 hingga Mei 2021. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal
Tabel 3
Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal penelitian
Seminar Proposal
penelitian
Persuratan
Penelitian lapangan
Tabulasi data
Pengolahan Data
Konsultasi Skripsi
Ujian
DAFTAR PUSTAKA
Darwin. 2010. Pajak Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana Media
36
Halim, Abdul dan Ar Rozzaq. Gozalli. 2009. Kontribusi dan Efektifitas Retribusi
Jasa Umum terhadap Penerimaan pendapatan Asli daerah. Surakarta.
USM
Kaho, Josef Riwu. 2016. Prosfek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia
(Indikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyelenggaraan
Otonomi Daerah. Jakarta, PT Raja Grapindo
Saragih, Juli Panglima. 2017. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam
Otonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Siahaan, Marihot Pahala. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Sutedi, Adrian 2015. Hukum Pajak dan retribusi Daerah. Bogor: Ghalia
Indonesia
37
Yani, Ahmad. 2013. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers