1. Seorang perempuan, umur 26 tahun, P1A0, post partum hari ke 2,
dikunjungi bidan ke rumahnya. Hasil anamnesis: sering merasa pusing, mengkonsumsi nasi dicampur garam dan air putih, mempunyai kepercayaan dilarang makan ikan selama masa hamil dan nifas. Hasil pemeriksaan: TD 80/60 mmhg, N 80 x/menit, S 36.50 C, P 20 x/menit, konjungtiva pucat. Bidan melakukan KIE tentang pola makan sehat. Apakah peran yang dilakukan bidan tersebut? a. Pelaksana b. Pendidik c. Pemberdaya d. Pembela klien e. Pemberdaya 2. Seorang perempuan umur 28 tahun G2P1A0 hamil 20 minggu datang ke Puskesmas untuk melakukan kontrol ke 2. Hasil anamnesis: sehat, tidur cukup, makan minum biasa. Hasil pemeriksaan KU: Baik, TD: 120/80 mmHg, S 36,20 C, N 80x/ menit, P 18x/ menit, TFU 3 jari dibawah pusat, DJJ 140x/ menit. Hb 11g/dl. KIE apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? a. Olahraga b. Pola tidur c. Tablet Fe d. Hidrasi e. Nutrisi 3. Seorang bidan di desa melakukan identifikasi masalah kebidanan komunitas. Hasil identifikasi masalah terdapat 40 % ibu hamil mengalami anemia akibat dari tidak mengkonsumsi table Fe. Bidan memberikan penjelasan tentang pemanfaatan sumber energi dan nutrisi yang terdapat di daerah tersebut. Apakah peran bidan yang tepat pada kasus tersebut ? a. Pelaksana b. Pendidik c. Pengelola d. Peneliti e. Pemberdaya 4. Seorang bidan desa melakukan pendataan tentang jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19, di dapatkan hasil 1 orang ibu hamil terkonfirmasi positif Covid- 19. 13 Bidan bersama perempuan merencanakan jadwal pemeriksaan yang paling aman dalam masa pandemi Covid-19. Apakah jenis pelayanan yang paling tepat pada kasus tersebut? a. Promotive b. Preventive c. Rehabilitative d. Deteksi Dini e. Rujukan H. Pembahasan 1. Jawaban B Salah satu peran bidan adalah sebagai pendidik. KIE adalah proses pembelajaran kepada pasien/ klien. 2. Jawaban C KIE tentang Fe sangat dibutuhkan sebagai preventif terhadap anemia gravidarum karena dalam kasus Hb 11 g/dL. 3. Jawaban E Bidan seringkali harus memberdayakan perempuan/ masyarakat setempat untuk memanfaatkan sumber energi nutrisi daerah setempat untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan masyarakat. 4. Jawaban B Pelayanan kebidanan pada masa pandemi direncanakan dengan baik untuk mencegah penularan Covid 19. Pelayanan preventif perlu diupayakan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid 19. Soal KB 5-A 1. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke PMB untuk periksa kehamilan. Hasil anamnesis: muntah terus-menerus hingga 3-4 kali dalam sehari, dan tidak dapat makan atau minum selama 24 jam, nafsu makan hilang, BB turun sekitar 2-3 kg dalam 1 minggu, nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 90/60mmHg, N 100x/menit, P 24x/menit, S 36,50C, TFU 2 jari diatas simfisis. Diagnosis apakah yang paling tepat dari kasus tersebut? A. Nausea B. Morning sickness C. Hiperemesis gravidarum derajat 1 D. Hiperemesis gravidarum derajat 2 E. Hiperemesis gravidarum derajat 3 2. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 24 minggu datang ke PMB untuk periksa kehamilan. Hasil anamnesis: pusing, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 140/90 mmHg, S 36,80C, N 88x/menit, P 20x/menit, protein urin (-). TFU setinggi pusat. Diagnosis apakah yang paling tepat dari kasus tersebut? A. Eklampsia B. Pre Eklampsia berat C. Pre Eklampsia ringan D. Hipertensi gravidarum E. Superimposed pre eklampsi 3. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 10 minggu datang ke PMB untuk periksa kehamilan. Hasil anamnesis: merasa lemas, mual muntah di pagi hari sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N, 88 x/menit, S 36,50C, P 20 x/menit, TFU belum teraba, HCG urin test (+). KIE apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Nutrisi B. Personal hygiens C. Aktivitas sehari-hari D. Ketidaknyamanan kehamilan E. Fisiologi kehamilan trimester I 43 4. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan keluhan nyeri perut. Hasil anamnesis: perut mulas, keluar bercak-bercak seperti darah haid yang pertama. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N, 68 x/menit, S 37oC, P 18 x/mnt, TFU belum teraba, PP test (+), serviks tampak belum ada pembukaan. Diagnosis apakah yang paling tepat dari kasus tersebut? A. Abortus Incipiens B. Abortus Imminens C. Abortus Habitualis D. Abortus Completus E. Abortus Incompletus 5. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke PMB dengan keluhan pusing. Hasil anamnesis: pandangan mata kabur, nyeri di daerah ulu hati. Hasil pemeriksaan: KU lemas, TD 150/100 mmHg, S 370C, N 88x/menit, P 20x/menit, protein urin (+). Diagnosis apakah yang paling tepat dari kasus tersebut? A. Eklampsia B. Pre Eklampsia berat C. Pre Eklampsia ringan D. Hipertensi gravidarum E. Superimposed pre eklampsi D. Pembahasan KB 5-A 1. Jawaban C Diagnosis Hiperemesis gravidarum derajat 1 yaitu Muntah terusmenerus hingga 3-4 kali dalam sehari, dan tidak dapat makan atau minum selama 24 jam. Hal ini menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah. Kemudian nafsu makan hilang, sehingga berat badan bisa turun sekitar 2- 3 kg dalam 1-2 minggu. Pada bagian ulu hati, terasa nyeri dan denyut nadi yang meningkat hingga 100 kali per menit. Terakhir, pada tahap ini tekanan darah menurun dan bola mata menjadi cekung. 2. Jawaban D Diagnosis Hipertensi gravidarum yaitu Tekanan darah ≥140/90 mmHg, pertama kalinya selama kehamilan, Tidak terdapat protein uria, Tekanan darah kembali normal dalam waktu 12 minggu pasca persalinan, nyeri epigastrik dan trombositopenia mungkin ditemui dan dapat mempengaruhi penatalaksanaan yang diberikan. Jika peningkatan tekanan darah tetap bertahan, ibu didiagnosis hipertensi kronis. 3. Jawaban A KIE yang paling tepat pada kasus tersebut adalah nutrisi karena didalam akan dijelaskan hal-hal dibawah ini: Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein, tetapi rendah lemak. Makanan jenis ini akan lebih mudah untuk dicerna. Mengonsumsi jahe juga dapat membantu. Menghindari makanan berminyak, pedas, dan banyak menggunakan bumbu. Makan dalam porsi yang kecil tetapi sering. 44 Banyak minum air mineral. Teh jahe juga bisa diminum untuk variasi. Hindari bau-bauan, makanan atau keadaan yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. Selalu konsumsi multivitamin, terutama vitamin B6 yang dapat mengurangi rasa mual 4. Jawaban B Diagnosis Abortus Imminens yaitu perdarahan sedikit, serviks tertutup, besar uterus sesuai usia kehamilan, pp test positif, kram, uterus lunak. 5. Jawaban C Diagnosis Preeklamsia ringan yaitu Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu, Protein uria ≥ 1+ pada pengukuran dengan dipstick urine atau kadar protein total ≥ 300 mg/24 jam Soal KB 5-B 1. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 10 minggu datang ke PMB dengan keluhan mual dan muntah. Hasil anamnesis: lemas, mual muntah 2x/hari, sering BAK. Hasil pemeriksaan: KU baik, LILA 21,5 cm, TD 100/60mmHg, N 84x/menit, P 24x/menit, S 36,50C. Bagaimanakah status gizi pada kasus tersebut? A. Obesitas B. Status gizi normal C. Kurang Energi Protein D. Kurang Energi Kronis E. Kelebihan berat badan 2. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke RS dengan keluhan pusing. Hasil anamnesis: mual, muntah. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/60mmHg, N 84x/menit, P 24x/menit, S 36,50C, DJJ (-), hasil USG : tampak kantung berdiameter lebih dari 20 mm tanpa embrio. Diagnosis apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut? A. IUFD B. IUGR C. Blighted Ovum D. Mola hidatidosa E. Kehamilan ektopik 3. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 26 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan sering BAK. Hasil anamnesis: banyak makan, dan minum, tidak ada riwayat diabetes. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg, N 84x/menit, P 20x/menit, S 36,50C, TFU 28 cm, DJJ 132 x/mnt, kadar glukosa darah puasa (GDP) 100 mg/dl kemudian setelah 2 jam diperiksa lagi menjadi 160 mg/dl. Diagnosis apakah yang paling tepat untuk kasus tersebut? A. Polyhydramnion B. Diabetes melitus C. Gangguan ginjal D. Diabetus insipideus E. Diabetes melitus gestasional 4. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0 hamil 39 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri hebat pada perut bagian bawah. Hasil anamnesis: mules, mengeluarkan darah sejak 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 130/80 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S 36,50C, TFU 32 cm, perut teraba seperti papan, perdarahan berwarna kehitaman mengalir dari vulva. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? A. Solusio plasenta B. Luka Jalan Lahir C. Plasenta previa D. Abortus E. KET 59 5. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan keluhan perut mulas sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keluar flek darah dari jalan lahir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 70 x/mnt, S 37oC, R 18 x/mnt, PP Test (+), serviks tampak menutup. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Berkolaborasi dengan dokter SpOG B. Penkes tanda bahaya kehamilan C. Mengevaluasi secret vagina D. Pasang infus Ringer Laktat E. Lakukan tirah baring D. PEMBAHASAN KB 5-B 1. Jawaban D Diagnosis Kurang Energi Kronis (KEK) ditegakkan bila pemeriksaan lingkar lengan atas < 23 cm. . 2. Jawaban C Diagnosis Blighted Ovum (BO) yaitu diagnosa blighted ovum adalah dengan USG (Ultrasonografi) menunjukkan kantung kehamilan kosong dan merupakan kehamilan dimana kantung gestasi memiliki diameter katung lebih dari 20 mm akan tetapi tanpa embrio. 3. Jawaban E Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan pada usia kehamilan antara 24-28 minggu bila kadar kadar glukosa darah puasa (GDP) >92 mg/dl ATAU kadar glukosa setelah 1 jam >180 mg/dl ATAU kadar glukosa setelah 2 jam >153 mg/dl. 4. Jawaban A Diagnosis Solusio Plasenta yaitu perdarahan dengan nyeri interminten atau menetap, warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio relative baru, Jika ostium terbuka, terjadi perdarahan berwarna merah segar. 5. Jawaban E Penatalaksanan Abortus Iminens yaitu tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, perdarahan berhenti, lakukan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika perdarahan kembali dengan nilai kondisi janin (USG), Tidak perlu terapi hormonal. Soal KB 5-C 1. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu datang ke PMB untuk periksa kehamilan. Hasil anamnesis: perut mulas, terasa nyeri dan mengalami perdarahan bergumpal. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 70 x/mnt, S 37oC, R 18 x/mnt, PP Test (+), inspekulo keadaan serviks tampak belum ada pembukaan. Maka Asuhan yang diberikan melakukan konseling tentang kehamilan yang tidak bisa dipertahankan dan melakukan rujukan ke tempat layanan sekunder untuk dilakukan penegakan diagnosis. Jenis rujukan medis apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Specimen B. Penderita C. Kesehatan D. Timbal balik E. Pengetahuan 2. Seorang perempuan, umur 37 tahun, G4P3A0 hamil 40 minggu datang ke PMB dengan keluhan pusing sejak tadi malam. Hasil anamnesis: pandangan kabur, bengkak pada muka serta tangan. Hasil pemeriksaan: TD 160/100 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S 36,50C, protein urine (++). Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Penkes diet gizi seimbang B. Kolaborasi dengan dokter C. Lakukan pemeriksaan HB D. Merujuk ke RS terdekat E. Pemberian MgSO4 3. Seorang perempuan, umur 38 tahun, G4P3A0 hamil 34 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan mulas. Hasil anamnesis: mengeluarkan darah warna merah segar dari jalan lahir setelah bangun tidur. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 80/50 mmHg, N 100x/mnt, S 36,70C, P 24x/mnt, TFU 30 cm, kepala belum masuk PAP, kontraksi 2x/10’/30”, DJJ 134x/menit teratur. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? 65 A. Penkes tanda bahaya kehamilan B. Kolaborasi dengan dokter C. Lakukan pemeriksaan HB D. Pemberian MgSO4 E. Rujuk ke RS 4. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 12 minggu datang ke PMB dengan keluhan terlambat haid. Hasil anamnesis: merasakan tanda kehamilan muda, nyeri perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 100/70 mmHg, N 86x/mnt, S 36,50C, P 24x/mnt, PP test (+), TFU 2 jari diatas simfisis, tampak nyeri goyang pada portio. Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Rujukan ke RS B. Periksa kadar HCG C. Observasi kadar HB D. Kolaborasi dengan dokter E. Penkes tanda bahaya kehamilan 5. Seorang perempuan, umur 38 tahun, G3P2A0 hamil 40 minggu datang ke RS dengan keluhan pusing sejak tadi malam. Hasil anamnesis: pandangan kabur, bengkak pada muka serta tangan. Hasil pemeriksaan: KU sedang, CM, TD 170/100 mmHg, N 80x/menit, P 22x/menit, S 36,50C, reflek patella (+), protein urine (++). Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? A. Penkes tanda bahaya kehamilan B. Pemberian diet gizi seimbang C. Pemberian MgSO4 D. Periksa kadar HCG E. Observasi kadar HB D. Pembahasan KB 5-C 1. Jawaban B Rujukan Penderita adalah rujukan penderita/pasien untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain (karena dalam kasus dilakukan rujukan seorang perempuan. 2. Jawaban D Merujuk ke RS terdekat: penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia pada dasarnya sama, kecuali persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani secara aktif, dan penanganan dilaksanakan di rumah sakit rujukan. 3. Jawaban E Berdasarkan hasil anamnesis pada kasus tersebut: mengeluarkan darah warna merah segar dari jalan lahir setelah bangun tidur (diagnosis adalah plasenta previa) sehingga tindakan yang paling tepat adalah rujuk ke RS. 66 4. Jawaban A Penatalaksanaan KET yaitu Lakukan rujukan ke RS, Stabilisasi keadaan umum penderita, Observasi keadaan umum dan kesadaran penderita. 5. Jawaban C Penanganan preeklamsia berat (PEB) dan eklamsia pada dasarnya sama, kecuali persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah timbulnya kejang pada eklamsia. Pada kasus PEB harus ditangani secara aktif, dan penanganan dilaksanakan di rumah sakit rujukan. Bila di RS yaitu Pemberian antikonvulsan Magnesium sulfat (MgSO4) merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklamsia berat dan eklamsia.