Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENDAPATAN SEKTOR PARIWISATA TERHADAP KINERJA

KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN PERTUMBUHAN

UKM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh :

Nama : Aprillia Supriyani

NIM : 142180060

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2021

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata termasuk dalam sektor utama dalam pembangunan ekonomi suatu negara

(Nugraha, 2014). Menurut Sastrawan (2014), pariwisata merupakan segala kegiatan yang

berakaitan dengan pendapatan yang berasal dari orang luar daerah. Dipayana (2015)

mengungkapkan bahwa periwisata merupakan suatu industri yang dapat berkembang secara

pesat setiap tahun. Purwanti dan Dewi (2014) juga menyatakan bahwa sektor pariwisata

merupakan sektor yang perkembangannya sangat cepat sebagai salah satu sumber pendapatan

daerah.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi dareha dan desentralisasi fiskal, pemerintah tingkat

daerah dituntut untuk memiliki kemandirian keuangan daerah yang lebih baik dan lebih

besar. Desentrasisasi fiskal dan otonomi daerah khususnya dalam hal kemandirian keuangan

di beberapa daerah di Indonesia masih belum terselenggara secara optimal. Berbagai

permasalahan yang timbul pada tingkat pemerintah daerah cenderung membuat pemerintah

daerah bergantung pada pemerintah pusat. Padahal, desentralisasi fiskal dari pemerintah

pusat telah memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menggali sumber-

sumber keuangan dalam bentuk retribusi daerah, pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan maupun lain-lain yang termasuk dalam Pendapatan Asli Daerah yang

sah. E.Koswara (2000) menyatakan bahwa daerah otonom harus memiliki kewenangan dan

kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangannya sendiri dan ketergantunnya

dengan pemerintah pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dapat menjadi sumber keuangan terbesar untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya. Oomariyah (2017) juga menyatakan bahwa pemerintah daerah


dituntut untuk menciptakan kemandirian daerah yang dapat memicu pertumbuhan daerah,

oleh karena itu kemandirian harus diikuti oleh kemampuan keuangan daerah yang

meyakinkan, yaitu PAD harus menjadi bagian sumber keuangan terbesar untuk membiayai

pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan dan ketergantungan terhadap pemerintah

pusat pusat harus seminimal mungkin.

Dalam upaya menciptakan kemandirian daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD)

merupakan faktor yang sangat. penting, karena PAD akan menjadi sumber pendanaan dari

daerah. Salah satu sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat diandalkan

bagi pemasukan PAD adalah sector pariwisata. Hal tersebut karena sektor pariwisata

berontirbusi dalam penerimaan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja. Rusdiana (2017)

mengungkapkan bahwa penerimaan sektor pariwisata daoat bersumber dari pajak hotel dan

restoran, rertribusi objek wisata berupa karcis untuk masuk ke obyek wisata, dan pajak

hiburan, sehingga penerimaan sektor pariwisata inilah yang akan menjadi salah satu

penambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang terkenal sebagai daerah tujuan wisatawan yang datang ke Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantk merupakan daerah yang sangat giat dalam

mengembangkan potensi wilayahnya untuk tujuan wisata. Objek dan Daya Tarik Wisata

(ODTW) yang dimiliki Kabupaten Bantul cukup beragam, mulai dari wisata pantai, wisata

hutan pinus, gua, makam raja-raja, wisata kuliner, budaya, dan masih banyak lagi. Menurut

data dari BPS Kabupaten Bantul, pendapatan daerah dari sektor pariwisata selalu mengalami

peningkatan setiap tahun pada tahun 2016-2020.


Menurut Spillane (1994) dan Ksatria (2010), kegiatan pariwisata dapat menciptakan

permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang menimbulkan kegiatan produksi barang

dan jasa. Ketika berwisata, wisatawan akan berbelanja, sehingga akan menimbulkan

permintaan atas barang dan jasa secara langsung. Sebagai usaha dalam pemenuhan

permintaan wisatawan tersebut, diperlukan investasi di bidang komunikasi, akomodasi dan

perhotelan, transportasi, industry produk konsumen, industri kerajinan, rumah makan dan

restoran, dan lain-lain. Hal tersebut merujuk pada pertumbuhan dan perkembangan UKM

sebagai unit usaha yang menyediakan permintaan wisatawan, baik barang maupun jasa.

UKM secara potensial berkontribusi sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD)

melalui pajak daerah yang dibebankan pada pelaku UKM. Dalam penelitian ini

menggunakan pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai variable Intervening

sebagai bentuk modifikasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Merynda

Puspitaningrum pada tahun 2015. Pertumbuhan UKM dipilih sebagai variable intervening

yaitu variable yang menciptakan hubungan tidak langsung antara variable bebas dan terikat

karena melihat kondisi lapangan di Kabupaten Bantul ini memang banyak terdapat UKM

yang menjadi penggerak perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal

Kabupaten Bantul dan juga potensi wisata yang mendukung tumbuh kembang UKM. Hal

positif yang dirasakan dari banyaknya pelaku UKM yatu pemungutan pajak dari pelaku

UKM memberikan dampak yang baik bagi keuangan daerah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :

a. Apakah pendapatan sektor pariwisata berpengaruh terhadap kinerja keuangan daerah

Kabupaten Bantul ?
b. Apakah pertumbuhan UKM dapat memoderasi pendapatan sektor pariwisata terhadap

kinerja keuangan daerah Kabupaten Bantul ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitain yang igin dicapai yaitu :

a. Untuk mengetahui apakah pendapatan sektor pariwisata berpengaruh terhadap kinerja

keuangan daerah Kabupaten Bantul.

b. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan UKM dapat memoderasi pendapatan sektor

pariwisata terhadap kinerja keuangan daerah Kabupaten Bantul

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat penelitian yang dapat diperoleh yaitu :

a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya tentang

pemahaman pengaruh pendapatan sektor pariwisata terhadap kinerja keuangan

Kabupaten Bantul dengan pertumbuhan UKM sebagai variable intervening.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam

perbaikan kebijakan BKAD Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.

c. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya

tentang pengaruh sektor pariwisata terhadap kinerja keuangan daerah Kabupaten Bantul

dengan pertumbuhan UKM sebagai variable intervening.

1.5 Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah penelitian dilakukan untuk mengukur pengaruh pendapatan sektor
pariwisata terhadap kinerja keuangan di Kabupaten Bantul dengan pertumbuhan UKM sebagai
variable intervening. Penelitian dilakukan dengan mencari informasi keuangan pada Laporan
Realisasi Anggaran Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul tahun 2016-2020. Selain itu, pendapatan
sektor pariwisata juga dapat diketahui melalui data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul
tahun 2016-2020. Tahun yang dipilih adalah tahun 2016-2020 karena tahun tersebut merupakan
periode terbaru untuk mengatahui fluktuasi pendapatan sektor pariwisata selama 5 tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai