Anda di halaman 1dari 136

LAPORAN PEREKONOMIAN

PROVINSI BALI
LAPORAN PEREKONOMIAN
i

PROVINSI BALI
ii VISI BANK INDONESIA
"Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara

emerging markets untuk Indonesia maju."


LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

MISI BANK INDONESIA


1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran Kebijakan Bank

Indonesia;

2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan sinergi dengan

kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia

dan sinergi dengan kebijakan pemerintah serta mitra strategis lain;

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi bauran

Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;

5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan mendukung

pembiayaan ekonomi nasional;

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat daerah;

7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan organisasi, sumber daya

manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran internasional yang proaktif.

NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA


"Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas (trust and integrity); (ii) profesionalisme (professionalism);

(iii) keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan kepentingan umum (public interest); dan (v) koordinasi dan kerja sama tim

(coordination and teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi)"

VISI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA


"Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan

ekonomi daerah maupun nasional"

MISI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA


"Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas

pengelolaan uang Rupiah dan keandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun

nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan"


iii

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
...Memberikan saran kepada Pemerintah Daerah mengenai kebijakan ekonomi daerah, yang
didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian yang akurat...
(Salah satu dari lima tugas pokok Kantor Perwakilan Bank Indonesia)
iv KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

menyusun Laporan Perekonomian Provinsi Bali November 2022 ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan stakeholders internal maupun eksternal Bank Indonesia mengenai informasi perkembangan ekonomi, moneter,
perbankan, keuangan pemerintah, dan sistem pembayaran di Provinsi Bali.

Bank Indonesia berpandangan bahwa perekonomian daerah, khususnya Provinsi Bali mempunyai posisi dan peran yang
strategis terhadap pembangunan ekonomi nasional serta dalam upaya menjaga kestabilan nilai Rupiah. Hal ini didasari oleh
fakta bahwa pembangunan nasional merupakan agregasi dari pembangunan daerah dan semakin meningkatnya proporsi
inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional. Oleh sebab itu Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral Republik Indonesia,
menaruh perhatian yang besar terhadap upaya-upaya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, guna semakin
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional termasuk dalam upaya pengendalian inflasi daerah guna mencapai target inflasi
nasional.

Berbagai kajian dilakukan Bank Indonesia sebagai wujud kepedulian terhadap dinamika perekonomian daerah. Diseminasi hasil
kajian juga terus dilakukan kepada seluruh stakeholders terkait, guna mendorong kemajuan perekonomian daerah.

Laporan Perekonomian Provinsi Bali, yang merupakan kajian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, disusun untuk
memaparkan berbagai data dan informasi mengenai perekonomian daerah Provinsi Bali kepada seluruh pihak terkait.
Stakeholders dapat memanfaatkan informasi dari Laporan Perekonomian Provinsi Bali ini sesuai dengan kepentingan masing-
masing, dalam upaya perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Bali di masa depan. Kami berharap akan munculnya ide-ide kreatif
dan konstruktif yang dapat memberikan nilai tambah serta menjadi stimulus upaya-upaya pengembangan ekonomi daerah
melalui kebijakan maupun kajian-kajian lebih lanjut.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyediaan
data dan informasi yang kami perlukan, antara lain Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Pusat Statistik (BPS), perbankan,
akademisi, dan instansi pemerintah lainnya. Kami menyadari bahwa cakupan dan analisis dalam Laporan Perekonomian
Provinsi Bali ini masih jauh dari sempurna. Berbagai saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat
kami harapkan guna peningkatan kualitas dari kajian ini. Akhir kata, kami berharap semoga Laporan Perekonomian Provinsi
Bali ini bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.

Denpasar, November 2022

KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI BALI

TTD

Trisno Nugroho

Direktur Eksekutif
LAPORAN PEREKONOMIAN
v

PROVINSI BALI
vi DAFTAR ISI
BAB I
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH 1
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

1.1. KINERJA PEREKONOMIAN BALI TRIWULAN III 2022.................................................................................. 2


1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SISI PENGELUARAN................................................................................ 3
1.2.1. Konsumsi .................................................................................................................................. 3
1.2.2. Investasi..................................................................................................................................... 5
1.2.3. Ekspor dan Impor...................................................................................................................... 6
1.3. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SISI LAPANGAN USAHA......................................................................... 9
1.3.1. Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum............................................................................... 10
1.3.2. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan........................................................................................ 11
1.3.3. Konstruksi................................................................................................................................. 11
1.3.4. Perdagangan ............................................................................................................................ 12
1.3.5. Transportasi .............................................................................................................................. 12

BAB II
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 15
2.1. PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DI WILAYAH BALI.................................................. 16
2.2. APBD PROVINSI BALI................................................................................................................................ 17
2.2.1. Pendapatan APBD Provinsi Bali................................................................................................... 17
2.2.1.1. Anggaran Pendapatan............................................................................................................... 17
2.2.1.2. Realisasi Pendapatan.................................................................................................................. 18
2.2.2. Belanja APBD Provinsi Bali.......................................................................................................... 18
2.2.2.1. Anggaran Belanja ..................................................................................................................... 18
2.2.2.2. Realisasi Belanja dan Transfer..................................................................................................... 20
2.3. APBD GABUNGAN KABUPATEN/KOTA DI BALI......................................................................................... 20
2.3.1. Pendapatan APBD Gabungan Kabupaten/Kota di Bali................................................................ 21
2.3.1.1. Anggaran Pendapatan............................................................................................................... 21
2.3.1.2. Realisasi Pendapatan.................................................................................................................. 22
2.3.2. Belanja dan Transfer APBD Gabungan Kabupaten/Kota di Bali.................................................... 24
2.3.2.1. Anggaran Belanja dan Transfer.................................................................................................. 24
2.3.2.2. Realisasi Belanja dan Transfer..................................................................................................... 24
2.4. APBN DI BALI........................................................................................................................................... 25
vii
BAB III
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH 28

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
3.1. PERKEMBANGAN INFLASI........................................................................................................................ 30
3.1.1. Inflasi Triwulan III 2022.............................................................................................................. 30
3.1.2. Tracking Inflasi Triwulan IV 2022 ............................................................................................... 31
3.2. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG DAN JASA................................................................................ 33
3.3. INFLASI MENURUT KOTA......................................................................................................................... 40
3.4. INFLASI PERDESAAN................................................................................................................................ 42
3.5. KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI..................................................................................................... 42

BAB IV
STABILITAS KEUANGAN DAERAH,PENGEMBANGAN AKSES
KEUANGAN DAN UMKM 50
4.1. KINERJA PERBANKAN.............................................................................................................................. 52
4.1.1. Dana Pihak Ketiga..................................................................................................................... 52
4.1.2. Penyaluran Kredit...................................................................................................................... 53
4.1.3. Load to Deposit Ratio (LDR)....................................................................................................... 55
4.2. KINERJA KEUANGAN KORPORASI............................................................................................................ 55
4.2.1. Sumber Kerentanan Korporasi .................................................................................................. 55
4.2.2. Kondisi Perkembangan Korporasi............................................................................................... 56
4.2.3. Penyaluran Kredit Korporasi....................................................................................................... 57
4.3. KINERJA KEUANGAN RT.......................................................................................................................... 58
4.3.1. Sumber Kerentanan RT.............................................................................................................. 58
4.3.2. Kondisi Perkembangan RT......................................................................................................... 58
4.3.3. Penyaluran Kredit RT.................................................................................................................. 58
4.3.3.1. Penyaluran KPR dan KPA............................................................................................................ 59
4.3.3.2. Penyaluran KKB dan Kredit Multiguna....................................................................................... 60
4.4. AKSES KEUANGAN DAN UMKM.............................................................................................................. 61
viii BAB V
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH 64
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

5.1. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN TUNAI DI PROVINSI BALI........................................................... 66


5.2. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN NONTUNAI DI PROVINSI BALI.................................................... 67
5.2.1. Sistem Pembayaran Bank Indonesia........................................................................................... 67
5.2.2. Sistem Pembayaran Retail.......................................................................................................... 68
5.2.3. Penyelenggara Transfer Dana Bukan Bank (PTDBB)..................................................................... 69
5.3. PERKEMBANGAN TRANSAKSI KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK (KUPVA BB) DI BALI...... 70

5.4. UPAYA DALAM MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN............................................................. 70


5.4.1. Sistem Pembayaran Tunai.......................................................................................................... 70
5.4.2. Sistem Pembayaran Nontunai.................................................................................................... 70

BAB VI
KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN 74
6.1. KETENAGAKERJAAN................................................................................................................................ 76
6.2. KESEJAHTERAAN..................................................................................................................................... 79
6.2.1. Perkembangan Angka Kemiskinan............................................................................................. 79
6.2.2. Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan..................................................................................... 80
6.2.3. Ketimpangan Pengeluaran Penduduk........................................................................................ 81
6.2.4. Perkembangan Nilai Tukar Petani............................................................................................... 81
6.2.5. Indeks Pembangunan Manusia.................................................................................................. 82

BAB VII
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH 84
7.1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA DAN NASIONAL ................................................................. 86
7.1.1. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA 2022................................................................ 86
7.1.2. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2022......................................................... 87
7.2. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI BALI .............................................................................................. 89
7.2.1. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI BALI 2022.................................................................... 89
7.2.2. RISIKO PERTUMBUHAN EKONOMI............................................................................................. 93
7.3. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2023 ..................................................................... 93
7.4. PRAKIRAAN INFLASI 2022........................................................................................................................ 93
BOKS ix
BOKS 1

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
INFLASI-KONSEP PEMBANGUNAN PASAR INDUK 46

BOKS 2

POTENSI KEK MEDICAL TOURISM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI OUT- 96


BOUND/INBOUND TOURISM
x DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Perkembangan Ekonomi Bali dan Nasional..................................................................................................2
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Indonesia Triwulan III 2022.....................................................................2


Grafik 1.3 Perkembangan Leval PDRB ADHK Bali 2019-2022.......................................................................................3
Grafik 1.4 Indeks Penghasilan Saat ini dan Indeks Konsumsi Barang Tahan Lama.........................................................4
Grafik 1.5 Perkembangan Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor...............................................................................5
Grafik 1.6. Perkembangan Penyaluran Total Kredit Konsumsi RT...................................................................................5
Grafik 1.7 Perkembangan Impor Barang Konsumsi......................................................................................................5
Grafik 1.8 Perkembangan Realisasi Belanja APBD Provinsi Bali......................................................................................6
Grafik 1.9 Perkembangan Realisasi Belanja APBD Gabungan Kabupaten/Kota di Bali...................................................6
Grafik 1.10 Perkembangan Nilai Investasi PMA di Bali....................................................................................................6
Grafik 1.11 PMA di Bali Menurut Sektor........................................................................................................................6
Grafik 1.12 Pangsa PMA di Bali pada Triwulan III 2022 ..................................................................................................6
Grafik 1.13 Saldo Bersih Tertimbang Kondisi Investasi Kegiatan Usaha di Bali.................................................................7
Grafik 1.14 Perkembangan Impor Barang Modal...........................................................................................................7
Grafik 1.15 Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali...............................................................................................8
Grafik 1.16 Negara Asal Penyumbang Wisatawan Mancanegara Periode Triwulan II 2022..............................................8
Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Ekspor Barang.............................................................................................................8
Grafik 1.18 Share Nilai Ekspor Barang Berdasarkan Negara Tujuan Utama pada Triwulan III 2022...................................8
Grafik 1.19 Pangsa Nilai Ekspor Barang Berdasarkan Komoditas....................................................................................9
Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Impor Barang...............................................................................................................9
Grafik 1.21 Pertumbuhan Impor Barang Berdasarkan Komponen...................................................................................9
Grafik 1.22 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Domestik ke Bali..............................................................................11
Grafik 1.23 Perkembangan TPK Hotel Bintang di Bali.....................................................................................................11
Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor Perikanan.........................................................................................................11
Grafik 1.25 Perkembangan Nilai Tukar Petani.................................................................................................................11
Grafik 1.26 Perkembangan Penyaluran Kredit pada LU Konstruksi (Lokasi Poyek)...........................................................12
Grafik 1.27 Perkembangan Penjualan Eceran Bahan Konstruksi.....................................................................................12
Grafik 1.28 Perkembangan Total Omzet Penjualan Eceran di Bali...................................................................................12
Grafik 1.29 Pertumbuhan Penyaluran Kredit KPR/A dan KKB..........................................................................................12
Grafik 1.30 Perkembangan Jumlah Penumpang Internasional Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai..................................13
Grafik 1.31 Perkembangan Jumlah Kedatangan Kargo Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai............................................13
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Total Pendapatan Pemprov Bali s.d. Triwulan III 2022..............................................19
Grafik 2.2 Komponen Penyumbang Pendapatan Pemprov Bali Posisi Triwulan III 2022 .................................................19
Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemprov Bali....................................................................19
Grafik 2.4 Perkembangan Realisasi Total Belanja Pemprov Bali.....................................................................................20
Grafik 2.5 Komponen Penyumbang Belanja Pemprov Bali Posisi Triwulan III 2022.........................................................20
Grafik 2.6 Perkembangan Realisasi Belanja Operasional Pemprov Bali..........................................................................21
Grafik 2.7 Rasio Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2022.........................................................23
Grafik 3.1 Inflasi Kota di Bali (%yoy)............................................................................................................................31
Grafik 3.2 Perkembangan Inflasi Nasional dan Provinsi Bali (%yoy)...............................................................................31
xi

Grafik 3.3 Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau di Provinsi Bali.........................................34

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau di Provinsi Bali...........................................34
Grafik 3.5 Perkembangan Harga Cabai Rawit Merah (Rp/Kg).......................................................................................34
Grafik 3.6 Perkembangan Harga Minyak Goreng (Rp/Kg).............................................................................................34
Grafik 3.7 Inflasi Triwulanan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki di Prov. Bali...................................................................35
Grafik 3.8 Inflasi Tahunan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki di Prov. Bali.......................................................................35
Grafik 3.9 Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar di Prov. Bali...............................35
Grafik 3.10 Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan,Air, Listirk, Gas, dan Bahan Bakar di Prov. Bali...................................35
Grafik 3.11 Inflasi Triwulanan Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan RT di Provinsi Bali........................36
Grafik 3.12 Inflasi Tahunan Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan RT di Provinsi Bali............................36
Grafik 3.13 Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Provinsi Bali................................................................................36
Grafik 3.14 Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan di Provinsi Bali....................................................................................36
Grafik 3.15 Inflasi Triwulanan Transportasi di Provinsi Bali..............................................................................................37
Grafik 3.16 Inflasi Tahunan Kelompok Transportasi di Provinsi Bali.................................................................................37
Grafik 3.17 Inflasi Triwulanan Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keungan di Provinsi Bali (%,qtq)..................38
Grafik 3.18 Inflasi Tahunan Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keungan di Provinsi Bali (%,yoy).....................38
Grafik 3.19 Inflasi Triwulanan Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya di Provinsi Bali (%,qtq)...................................38
Grafik 3.20 Inflasi Tahunan Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya di Provinsi Bali (%,yoy)......................................38
Grafik 3.21 Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan di Provinsi Bali (%,qtq)...................................................................39
Grafik 3.22 Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan di Provinsi Bali (%,yoy).....................................................................39
Grafik 3.23 Inflasi Triwulanan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran di Provinsi Bali (%,qtq)..............39
Grafik 3.24 Inflasi Tahunan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran di Provinsi Bali (%,yoy)...............39
Grafik 3.25 Inflasi Triwulanan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Provinsi Bali (%, qtq)............................40
Grafik 3.26 Inflasi Tahunan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Provinsi Bali (%, yoy)................................40
Grafik 3.27 Perkembangan Inflasi Pedesaan (ytd) Grafik 3.27 Perkembangan Inflasi Pedesaan (ytd)................................42
Grafik 4.1 Perkembangan Aset Perbankan...................................................................................................................52
Grafik 4.2 Perkembangan DPK Perbankan ..................................................................................................................52
Grafik 4.3 Pangsa Kepemilikan DPK ............................................................................................................................53
Grafik 4.4 Perkembangan DPK Perbankan Berdasarkan Kepemilikan............................................................................53
Grafik 4.5 Perkembangan DPK Perseorangan dan Indeks Penghasilan..........................................................................53
Grafik 4.6 Perkembangan DPK Pemerintah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali..........................................53
Grafik 4.7 Perkembangan DPK Korporasi dan Kondisi Kegiatan Usaha.........................................................................53
Grafik 4.8 Perkembangan Kinerja Penyaluran Kredit Perbankan...................................................................................54
Grafik 4.9 Perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Skala Likert............................................................54
Grafik 4.10 Perkembangan Kredit Sektoral....................................................................................................................54
Grafik 4.11 Perkembangan NPL Kredit...........................................................................................................................54
Grafik 4.12 Perkembangan Perbandingan NPL dan LAR Kredit.......................................................................................55
Grafik 4.13 Perkembangan LAR Kredit...........................................................................................................................55
Grafik 4.14 Perkembangan LDR.....................................................................................................................................55
Grafik 4.15 Pangsa Wisatawan Mancanegara Bali Tahun 2019......................................................................................56
xii Grafik 4.15 Pangsa Wisatawan Mancanegara Bali Tahun 2022 (data sementara s.d September 2022)............................56
Grafik 4.16 Perkembangan Pangsa Impor Barang..........................................................................................................56
Grafik 4.17 Perkembangan Skala Likert Penjualan Domestik dan Penjualan Ekspor.........................................................56
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Grafik 4.18 Kondisi Rentabilitas Korporasi......................................................................................................................57


Grafik 4.19 Perkembangan Kredit Korporasi..................................................................................................................57
Grafik 4.20 Kondisi Likuiditas Korporasi.........................................................................................................................57
Grafik 4.21 Perkembangan Kredit Korporasi Sektoral.....................................................................................................57
Grafik 4.22 Perkembangan NPL Kredit Korporasi...........................................................................................................58
Grafik 4.23 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Periode Agustus 2022............................................................58
Grafik 4.24 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)...................................................................................58
Grafik 4.25 Perkembangan Kredit RT.............................................................................................................................59
Grafik 4.26 Perkembangan NPL Kredit RT......................................................................................................................59
Grafik 4.27 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Terhadap Total Kredit.........................................................................61
Grafik 4.28 Perkembangan Kredit UMKM Sektoral........................................................................................................61
Grafik 4.29 Perkembangan NPL Kredit UMKM Sektoral..................................................................................................62
Grafik 5.1 Aliran Uang Kartal di Provinsi Bali................................................................................................................66
Grafik 5.2 Perkembangan Volume Transaksi RTGS di Bali.............................................................................................67
Grafik 5.3 Perkembangan Nilai Nominal Transaksi RTGS di Bali....................................................................................67
Grafik 5.4 Perkembangan Volume Transaksi SKNBI di Bali............................................................................................67
Grafik 5.5 Perkembangan Nilai Nominal Transaksi SKNBI di Bali....................................................................................67
Grafik 5.6 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu ATM/D di Bali................................................................................68
Grafik 5.7 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu Kredit di Bali..................................................................................68
Grafik 5.8 Volume Transaksi Kartu ATM/Debit Berdasarkan Jenis Transaksi...................................................................68
Grafik 5.9 Volume Transaksi Kartu Kredit Berdasarkan Jenis Transaksi...........................................................................68
Grafik 5.10 Perkembangan Transaksi Uang Elektronik (UE) di Bali...................................................................................69
Grafik 5.11 Perkembangan Jumlah Uang Elektronik (UE) di Bali.....................................................................................69
Grafik 5.12 Perkembangan Transaksi Penukaran Valuta Asing Bukan Bank di Bali...........................................................70
Grafik 5.13 Perkembangan Jumlah Merchant QRIS di Provinsi Bali..................................................................................71
Grafik 5.14 Komposisi Merchant QRIS di Provinsi Bali per Akhir September 2022...........................................................71
Grafik 5.15 Persebaran Merchant QRIS di Provinsi Bali per akhir September 2022..........................................................71
Grafik 6.1. Perkembangan Indeks Job Vacancy..............................................................................................................77
Grafik 6.2. Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Sektor Utama........................................................................................78
Grafik 6.3. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Formal dan Informal.....................................................................79
Grafik 6.4. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Penduduk di Provinsi Bali......................................................................80
Grafik 6.5. Perkembangan Rasio Gini Bali dan Nasional.................................................................................................81
Grafik 6.6. Distribusi Pendapatan per Kapita Penduduk.................................................................................................81
Grafik 6.7. NTP Bali, Indeks yang Diterima (IT), dan Indeks yang Dibayar (IB).................................................................81
Grafik 6.8. Penerbangan NTP Bali dan Nasional.............................................................................................................81
Grafik 6.9. Pertumbuhan NTP Bali.................................................................................................................................82
Grafik 6.10. Perbandingan IT dan IB Bali.........................................................................................................................82
Grafik 6.11. Perbandingan Indeks IPM Bali dengan Nasional...........................................................................................82
Grafik 7.1. Perkembangan Pencarian Google Indonesia Travel.......................................................................................90
Grafik 7.2. Event Analysis Kunjungan Wisatawan Ke Bali..............................................................................................90
Grafik 7.3. Jumlah International Direct Flight Ke Bali.....................................................................................................90
xiii
Grafik 7.4 Indeks Keyakinan Konsumen (sd Okt’22).....................................................................................................91
Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (sd Okt’22).........................................................................91

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
Grafik 7.6 Indeks Ekspektasi Penghasilan (sd Okt’22)...................................................................................................91
Grafik 7.7 Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (sd Okt’22).......................................................................................91
Grafik 7.8 Hasil Likert Scale Investasi ...........................................................................................................................92
xiv DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Pengeluaran (%, yoy)............................................ 4
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Tabel 2.1 Pagu Anggaran Belanja Pemerintah di Wilayah Bali Tahun 2021-2022.........................................................16
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Pemerintah di Wilayah Bali Triwulan III 2021 dan Triwulan III 2022.....................................17
Tabel 2.3. Anggaran Pendapatan APBD Provinsi Bali Tahun 2022 dan Realisasi s.d. Triwulan III 2022............................17
Tabel 2.4. Pagu APBD Provinsi Bali Tahun 2022 dan Realisasi Belanja s.d. Triwulan III 2022...........................................19
Tabel 2.5 Pagu Anggaran Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Bali Tahun 2021-2022...........................................21
Tabel 2.6. Target Anggaran dan Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2021-2022................................22
Tabel 2.7. Realisasi Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022......................................22
Tabel 2.8. Persentase Realisasi Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022.....................23
Tabel 2.9 Pagu Anggaran Pemerintah di Wilayah Bali Tahun 2021-2022.....................................................................24
Tabel 2.10. Pagu Anggaran Belanja dan Transfer 9 Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2021-2022........................................24
Tabel 2.11. Realisasi Belanja 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022.........................................................25
Tabel 2.12. Persentase Realisasi Belanja 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022........................................25
Tabel 2.13. Anggaran dan Realisasi Belanja APBN di Bali Tahun 2021-2022...................................................................26
Tabel 3.1 Pelaksanaan HLM TPID Sepanjang Periode Berjalan......................................................................................33
Tabel 3.2 Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Per Kelompok Pengeluaran ...............................................................40
Tabel 3.3 Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Denpasar Tw III 2022 (yoy) .............................41
Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Per Kelompok Pengeluaran.................................................................41
Tabel 3.5 Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Singaraja Tw III 2022 (yoy)...............................42
Tabel 3.6 Pelaksanaan Kegiatan Rutin Pengendalian Inflasi Mingguan di Wilayah Provinsi Bali....................................43
Tabel 3.7. Peta Kabupaten Jembrana sebagai Pasar Induk di Provinsi Bali.....................................................................48
Tabel 4.1 Perkembangan Kredit KPR+KPA...................................................................................................................59
Tabel 4.2 Perkembangan NPL Kredit KPR+KPA............................................................................................................60
Tabel 4.3 Perkembangan Kredit KKB dan Kredit Multiguna.........................................................................................60
Tabel 4.4 Perkembangan NPL Kredit KKB dan Kredit Multiguna..................................................................................61
Tabel 4.5 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Spasial...............................................................................................62
Tabel 4.6 Perkembangan NPL Kredit UMKM Spasial....................................................................................................62
Tabel 5.1 Aktivitas transaksi domestik dan internasional pada PTDBB di Provinsi Bali pada tahun 2020-2022..............69
Tabel 5.2 Upaya Perluasan Penggunaan QRIS di Provinsi Bali.......................................................................................71
Tabel 6.1. Tabel Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Bali sampai dengan Agustus 2022................................................76
Tabel 6.2. Dampak COVID-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja (Ribu Orang)..................................................................77
Tabel 6.3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bali Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan...........................77
Tabel 6.4. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan..................77
Tabel 6.5. Penduduk Bali yang Bekerja Menurut LU (Ribu Orang).................................................................................78
Tabel 6.6. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama (dalam %).......................79
Tabel 6.7. Perkembangan Indikator Kemiskinan Provinsi Bali 2018 – 2022...................................................................80
Tabel 6.8. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) ........................80
Tabel 7.1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia .......................................................................................................87
LAPORAN PEREKONOMIAN
xv

PROVINSI BALI
xvi
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

INDIKATOR PEREKONOMIAN BALI

TW II
2022 3,05% TW III
2022 8,09% TW II
2022 5,75% TW III
2022 6,85%
(yoy) (yoy) (yoy) (yoy)

PERTUMBUHAN EKONOMI PERKEMBANGAN INFLASI


Pemulihan ekonomi Bali melanjutkan tren Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022
penguatan pada triwulan III 2022 dengan tercatat sebesar 6,85% (yoy), lebih tinggi
pertumbuhan sebesar 8,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi triwulan II 2022 yang
dibandingkan 3,05% (yoy) pada triwulan tercatat 5,75% (yoy)
sebelumnya.

KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN

Angkatan Kerja Pengangguran Terbuka


(Juta Orang)

Agustus Februari Agustus Agustus Februari Agustus


2021 2022 2022 2021 2022 2021
2,58 2,68 2,74 5,37% 4,84% 4,80%

Kemiskinan Gini Ratio

Maret September Maret Maret September Maret


2021 2021 2022 2021 2021 2022
4,53% 4,72% 4,57% 0,378 0,375 0,363

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

INFLOW OUTFLOW NET INFLOW NOMINAL VOLUME


/ OUTFLOW KLIRING KLIRING
TW II 2022 TW II 2022 TW II 2022 Net TW II 2022 TW II 2022

1,93 4,24 2,31 7,91 205


Inflow

Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun ribu lembar

TW III 2022 TW III 2022 TW III 2022 Net TW III 2022 TW III 2022

1,92 2,82 900 8,34 221


Outflow

Rp Triliun Rp Triliun Rp Miliar Rp Triliun ribu lembar


KEUANGAN PEMERINTAH xvii

SERAPAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
APBD Provinsi Bali Gabungan APBD Kab / Kota

TW III 2021 TW III 2022 TW III 2021 TW III 2022

70,00% 78,15% 65,11% 71,33%

SERAPAN REALISASI BELANJA DAERAH

Gabungan
APBN APBD APBD
Wilayah Bali Provinsi Bali Kab/Kota
TW III 2021 TW III 2021 TW III 2021
63,91% 51,95% 51,93%
TW III 2022 TW III 2022 TW III 2022
57,97% 63,55% 53,36%

STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Kredit Rumah Tangga Kredit Rumah Tangga


(Pertumbuhan) (NPL)

TW II 2022 TW III 2022 TW II 2022 TW III 2022


-3,03% -1,32% 1,67% 1,63%

Kredit Korporasi Kredit Korporasi


(Pertumbuhan) (NPL)

TW II 2022 TW III 2022 TW II 2022 TW III 2022


6,48% -0,94% 6,98% 7,71%

Kredit UMKM Kredit UMKM


(Pertumbuhan) (NPL)

TW II 2022 TW III 2022 TW II 2022 TW III 2022


11,57% 9,88% 3,65% 2,99%

PROSPEK PEREKONOMIAN BALI

PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI

TAHUN 2022 TAHUN 2022


4,60% s.d 5,40% (yoy) di atas 3±1% (yoy)

TAHUN 2023 TAHUN 2022


4,40% s.d. 5,20% (yoy) 3±1% (yoy)
xviii RINGKASAN EKSEKUTIF
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Kinerja ekonomi Provinsi Bali Pemulihan ekonomi Bali terus menunjukkan penguatan hingga triwulan III 2022.
pada triwulan III 2022 tumbuh Ekonomi Bali tumbuh sebesar 8,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan
sebesar 8,09% (yoy), meningkat
sebelumnya sebesar 3,05% (yoy) serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
dibandingkan triwulan II 2022
yang tumbuh sebesar 3,05%
nasional yang tercatat sebesar 5,72% (yoy). Akselerasi ekonomi Provinsi Bali
(yoy). sejalan dengan semakin tingginya kunjungan pariwisata di tengah relaksasi
kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat serta tingkat penyebaran kasus
COVID-19 yang semakin terkendali. Tingginya realisasi pertumbuhan ekonomi
Bali juga tidak terlepas dari faktor rendahnya basis perekonomian Bali pada
triwulan III 2021 (low base effect). Persiapan dalam rangka pelaksanaan KTT
G20 juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi Bali dari sisi pengeluaran terutama bersumber dari
kinerja konsumsi rumah tangga (RT), investasi, dan ekspor jasa, sedangkan
dari sisi Lapangan Usaha (LU) terutama didorong oleh kinerja LU Akmamin, LU
Pertanian, dan LU Konstruksi.

PERKEMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH

Realisasi pendapatan dan Anggaran belanja dan transfer Pemerintah (APBD dan APBN) di Provinsi Bali
belanja pemerintah di Provinsi selama triwulan III 2022 tercatat sebesar Rp38,01 Triliun, naik 0,89% (yoy)
Bali mengalami peningkatan
dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan
dibandingkan periode yang
anggaran belanja terutama disebabkan oleh faktor kebijakan fiskal ekspansif
sama tahun 2021.
untuk infrastruktur penunjang G20 dan kewajiban pengalokasian dana transfer
umum (DTU) untuk kegiatan pengendalian inflasi. Hasil tersebut sejalan dengan
realisasi total belanja pemerintah dari kategori APBN, APBD Provinsi, dan APBD
Kab/Kota pada periode laporan tercatat meningkat dibandingkan triwulan yang
sama tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan daerah se-Bali secara agregat
juga tercatat meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Persentase realisasi
pendapatan total pemerintah daerah di Bali terhadap pagu turut mengalami
peningkatan sebesar 11,65% jika dibandingkan dengan tahun 2021 pada
periode yang sama.
xix
PERKEMBANGAN INFLASI

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 6,85% (yoy), Realisasi inflasi Provinsi Bali
meningkat dibandingkan realisasi inflasi pada triwulan II 2022 yang tercatat pada triwulan III 2022 sebesar
6,85% (yoy), meningkat
sebesar 5,75% (yoy) maupun triwulan III 2021 yang sebesar 1,40% (yoy).
dibandingkan triwulan II 2022
Realisasi inflasi Bali triwulan II 2022 juga tercatat lebih tinggi daripada realisasi sebesar 5,75% (yoy).
inflasi Nasional yaitu sebesar 4,35% (yoy). Inflasi Provinsi Bali pada triwulan
III 2022 didorong oleh naiknya tekanan harga pada hampir semua kelompok
barang, dengan tekanan harga tertinggi berasal dari Kelompok Makanan,
Minuman, dan Tembakau, Kelompok Transportasi, serta Kelompok Perumahan,
Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Pada triwulan IV 2022, tekanan
inflasi diprakirakan mengalami penurunan yang disebabkan cukup stabilnya
ketersediaan pasokan komoditas pangan strategis seiring dengan pengaruh
positif dari pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di
Provinsi Bali. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali dan kabupaten/
kota di Provinsi Bali akan terus mengawal pergerakan harga sehingga inflasi
Provinsi Bali tahun 2022 dapat terus menurun mendekati sasaran inflasi nasional.

PERKEMBANGAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Tingkat intermediasi perbankan pada triwulan III 2022 menunjukkan perbaikan Tingkat intermediasi
dibandingkan triwulan sebelumnya dengan risiko kredit yang terjaga. Hal ini perbankan pada triwulan III

terkonfirmasi pada peningkatan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) 2022 menunjukkan perbaikan
dibandingkan triwulan
dan penyaluran kredit di Provinsi Bali seiring dengan berlanjutnya pemulihan
sebelumnya dengan risiko
ekonomi Bali. Kinerja pembiayaan UMKM juga menunjukkan tren perbaikan yang kredit yang terjaga.
serupa seiring dengan kembali pulihnya kunjungan wisatawan yang mendorong
pemulihan aktivitas dunia usaha. Perbaikan penyaluran pembiayaan UMKM
juga didorong oleh berbagai program stimulus yang diberikan pemerintah.
xx PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Kinerja sistem pembayaran Perkembangan seluruh indikator sistem pembayaran mencakup transaksi
Provinsi Bali secara keseluruhan RTGS, SKNBI, Kartu ATM/Debit DAN Kartu Kredit di Provinsi Bali menunjukkan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

membaik pada triwulan III 2022


percepatan pertumbuhan sejalan dengan pemulihan ekonomi Provinsi Bali
sejalan dengan akselerasi
pertumbuhan ekonomi pada yang terus berlanjut pada triwulan III 2022. Transaksi Uang Elektronik (UE)
periode berjalan. juga menunjukkan tren pertumbuhan positif meskipun sedikit melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi tersebut secara tidak langsung
mengindikasikan berlanjutnya tren transaksi cashless di masyarakat. Di sisi lain,
aliran uang kartal perbankan menunjukkan posisi net outflow yang diperkirakan
terjadi akibat peningkatan permintaan uang kartal oleh masyarakat karena
adanya peluncuran uang emisi tahun 2022 di Agustus 2022. Lebih lanjut,
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus menunjukkan komitmennya
dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non-tunai,
di antaranya melalui layanan kas penyetoran dan penukaran uang perbankan,
penerapan clean money policy, sosialisasi dan experience user QRIS di berbagai
event dan festival.

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali pada Agustus 2022 dalam
(TPT) Provinsi Bali pada Agustus tren menurun didukung oleh pembukaan kembali kegiatan usaha di tengah
2022 dalam tren menurun,
aktivitas pariwisata yang semakin membaik. Perbaikan TPT juga tercermin pada
didukung dengan kondisi
kesejahteraan masyarakat yang tren job vacancy index yang kian membaik. LU dengan pertumbuhan serapan
semakin meningkat. tenaga kerja tertinggi adalah LU terkait Pariwisata, khususnya LU Akmamin dan
LU Transportasi, sementara LU dengan pangsa serapan tenaga kerja terbanyak
adalah LU Perdagangan, menggeser dominasi LU Pertanian.

Sejalan dengan membaiknya TPT, kondisi kesejahteraan masyarakat di Bali


juga menunjukkan peningkatan, yang terkonfirmasi dari penurunan Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), serta
membaiknya indeks Nilai Tukar Petani (NTP) di Bali. Sejalan dengan itu, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2021 juga menunjukkan peningkatan.
PROSPEK PEREKONOMIAN BALI TAHUN 2022 DAN 2023 xxi
Perekonomian Bali pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh pada kisaran Perekonomian Provinsi Bali

4,60% – 5,40% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang masih tahun 2022 diprakirakan

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
tumbuh pada rentang 4,60%-
mengalami kontraksi sebesar -2,47% (yoy). Lonjakan jumlah kunjungan
5,40% dan tekanan inflasi 2022
wisatawan mancanegara dan domestik sepanjang tahun diprakirakan akan berpotensi di atas sasaran
menjadi penopang pemulihan sektor pariwisata Bali pada tahun 2022. Selain inflasi nasional 3%±1%.

itu, perhelatan event berskala nasional dan internasional diprakirakan mampu


Perekonomian Provinsi Bali
mengakselerasi perbaikan sektor pariwisata Bali. Dari sisi pengeluaran, perbaikan
pada tahun 2023 diproyeksikan
ekonomi Bali tahun 2022 terutama bersumber dari konsumsi RT, kinerja ekspor, tetap tumbuh meski berpotensi
serta peningkatan investasi di tengah perbaikan konsumsi pemerintah yang mengalami perlambatan, diikuti
dengan penurunan tekanan
masih terbatas. Dari sisi lapangan usaha, pemulihan terutama didorong oleh LU
inflasi dibandingkan tahun 2022
Akmamin, LU Transportasi, LU Perdagangan, dan LU Konstruksi.

Sejalan dengan ekonomi Provinsi Bali yang diprakirakan membaik pada 2022,
tekanan inflasi Bali diprakirakan juga akan meningkat dan berpotensi berada di
atas sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Untuk itu perlu dilakukan langkah-
langkah strategis dan antisipatif untuk mencegah peningkatan tekanan harga
lebih lanjut sehingga kenaikan tekanan inflasi hingga akhir tahun dapat
dikendalikan.

Ke depan, perekonomian Provinsi Bali pada tahun 2023 diproyeksikan akan


tetap tumbuh meski berpotensi mengalami perlambatan serta diikuti dengan
penurunan tekanan inflasi dibandingkan tahun 2022.
xxii TABEL INDIKATOR
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI BALI
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

2019 2020 2021 2022


INDIKATOR 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (%, yoy)

A. Berdasarkan Kategori Lapangan Usaha: 6.01 5.65 5.29 5.46 5.60 (1.24) (11.06) (12.36) (12.20) (9.33) (9.80) 2.83 (2.93) 0.51 (2.47) 1.43 3.05 8.09

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.01 6.55 3.17 2.17 3.46 0.26 (2.11) (1.72) (0.28) (0.98) (0.18) 0.48 (0.30) 1.00 0.26 (2.69) 0.71 2.44

Pertambangan dan Penggalian (4.10) (8.12) 1.04 6.56 (1.23) 3.24 (0.10) (8.21) (11.02) (4.28) (7.37) (1.51) 3.04 6.50 0.07 1.62 4.06 2.18

Industri Pengolahan 9.58 7.18 4.28 6.26 6.79 (7.58) (7.50) (3.39) (7.24) (6.44) (2.50) 1.04 (6.97) 8.68 0.09 16.17 12.58 2.01

Pengadaan Listrik dan Gas 1.50 1.43 3.09 11.95 4.52 8.07 (21.05) (23.96) (26.96) (16.49) (27.00) 0.18 2.74 10.62 (5.08) 7.66 15.40 22.46

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 6.04 4.42 6.56 7.64 6.17 6.71 (0.14) (1.16) (6.77) (0.51) (6.79) (6.70) (3.09) 0.95 (3.96) (0.20) 5.45 11.50

Konstruksi 7.99 7.73 6.26 5.63 6.87 2.53 (2.42) (4.58) (4.89) (2.42) (2.56) (0.46) 0.72 0.51 (0.45) 1.65 3.68 7.63

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.87 9.86 7.80 4.11 7.35 (1.78) (5.89) (10.21) (9.96) (7.05) (7.43) 0.00 (1.12) 3.68 (1.25) 5.96 3.29 8.20

Transportasi dan Pergudangan 5.06 3.46 5.01 4.97 4.63 (6.38) (39.75) (40.27) (40.36) (32.06) (36.18) 1.96 (15.79) (10.73) (17.50) 3.21 11.14 35.37

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.22 3.37 5.62 5.87 5.03 (9.32) (33.13) (34.72) (31.87) (27.50) (24.79) 3.53 (9.14) (5.92) (10.20) 0.31 8.36 25.69

Informasi dan Komunikasi 5.99 6.21 8.23 7.77 7.06 7.21 5.91 6.14 5.42 6.16 4.99 4.01 0.05 2.05 2.74 (0.05) 0.23 (0.77)

Jasa Keuangan dan Asuransi 6.89 8.97 8.73 10.47 8.78 7.35 (7.28) (7.20) (10.20) (4.48) (10.14) 1.84 (2.11) (2.00) (3.30) 3.02 6.63 9.64

Real Estate 8.23 5.96 5.79 3.69 5.87 3.26 1.74 (1.80) (1.10) 0.48 (2.51) 1.59 0.47 2.41 0.49 0.97 0.00 2.21

Jasa Perusahaan 4.10 4.01 5.99 4.33 4.61 0.15 (4.45) (6.13) (5.67) (4.08) (5.47) 1.39 (7.53) (1.08) (3.20) 3.88 4.34 13.89

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 12.10 3.40 (2.09) 6.00 4.50 6.39 (1.00) (0.98) (6.46) (0.73) (15.80) 17.55 (1.89) 3.10 0.74 (9.27) (8.87) (0.18)

Jasa Pendidikan 3.23 3.79 5.49 6.82 4.86 (0.23) (0.11) (1.45) (1.43) (0.83) (3.56) 3.49 (0.14) 2.75 0.68 (2.11) (4.77) (4.75)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.24 6.32 5.13 6.22 5.97 6.86 3.42 (0.01) 1.24 2.84 0.40 8.89 6.71 7.00 5.73 1.56 0.03 1.65

Jasa lainnya 7.38 6.42 8.55 8.03 7.61 (2.66) (7.09) (7.70) (8.15) (6.45) (4.81) 3.95 (6.78) (0.18) (2.00) 6.23 5.66 13.55

B. Berdasarkan Pengeluaran: 6.01 5.65 5.29 5.46 5.60 (1.24) (11.06) (12.36) (12.20) (9.33) (9.80) 2.83 (2.93) 0.51 (2.47) 1.43 3.05 8.09

1. Pengeluaran Konsumsi 8.54 5.62 4.87 6.67 6.38 0.78 (4.08) (4.00) (4.58) (3.06) (5.75) 3.60 (0.28) 1.99 (0.07) 1.82 2.21 2.47

1. a. Konsumsi Rumah Tangga 6.29 4.99 6.35 5.70 5.83 2.07 (4.27) (5.43) (6.68) (3.65) (3.78) 1.73 (1.08) 3.90 0.15 2.51 4.08 4.53

1. b. Konsumsi LNPRT 22.86 10.98 7.94 6.00 11.73 (4.67) (4.81) (4.10) (2.13) (3.94) (3.83) 4.03 2.75 9.30 3.00 5.59 13.82 14.81

1. c. Konsumsi Pemerintah 23.58 8.45 (2.55) 10.92 8.64 (6.91) (2.98) 3.50 3.75 0.09 (20.57) 13.32 3.20 (5.69) (1.55) (5.13) (7.94) (8.41)

2. Investasi 6.47 5.97 4.53 (3.40) 3.24 (2.78) (14.14) (17.50) (11.84) (11.65) (8.07) (2.98) 0.35 (5.84) (4.26) (6.98) 3.96 9.43

2. a. PMTB 6.47 6.00 4.62 (3.33) 3.29 (2.66) (14.14) (17.57) (11.95) (11.67) (8.25) (3.14) 0.25 (5.96) (4.40) (7.10) 3.97 9.42

2. b. Perubahan Inventori 6.71 (0.46) (14.91) (19.15) (6.90) (26.97) (15.48) 0.12 16.96 (8.29) 39.14 32.25 21.87 19.65 27.79 12.13 3.63 10.48

3. Neraca Perdagangan Bersih (19.52) 3.68 20.39 368.36 13.42 (15.99) (87.63) (104.41) (198.34) (89.90) (83.43) 215.55 1,453.06 (30.07) (241.99) 328.04 19.36 (105.47)

3. a. Ekspor Luar Negeri 3.54 (4.93) 0.33 (0.35) (0.44) (19.59) (93.70) (94.30) (93.21) (76.33) (91.30) 11.23 0.93 20.48 (70.63) 84.28 354.25 810.01

3. b. Impor Luar Negeri 9.61 5.94 (32.50) (27.79) (13.60) (41.28) (89.50) (92.86) (93.80) (78.26) (91.94) (68.61) (51.22) (42.30) (82.55) (10.10) 560.68 1,151.80

3. c. Net Ekspor Antar Daerah 8.16 (10.61) 11.28 4.63 3.29 (10.10) (96.85) (93.27) (80.78) (73.31) (92.87) (34.79) 145.15 (2.16) (56.03) (10.04) 1,524.87 271.09

C. Ekspor

Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 150.76 137.73 132.25 147.77 568.51 138.48 80.28 99.67 122.79 441.22 121.87 121.34 112.87 148.70 504.78 140.22 155.83 154.08

g Nilai Ekspor Nonmigas (%, yoy) 4.61 7.42 (2.59) (9.55) (0.52) (8.15) (41.71) (24.64) (16.90) (22.39) (11.99) 51.15 13.25 21.09 14.41 15.05 28.42 38.87

D. Impor

Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 59.82 58.04 75.88 71.30 265.04 46.97 10.50 12.00 12.41 81.88 13.73 8.12 6.16 7.88 35.89 7.74 20.26 26.74

g Nilai Impor Nonmigas (%, yoy) 75.06 22.66 17.93 (40.74) (0.42) (21.48) (81.91) (84.18) (82.59) (69.11) (70.77) (22.64) (48.63) (36.54) (56.17) (43.60) 149.45 333.86

E. Laju Inflasi Provinsi Bali (% yoy) 1.85 2.14 2.54 2.38 2.38 3.04 2.18 0.95 0.80 0.80 0.84 0.58 1.40 2.07 2.07 2.41 5.75 6.85

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah


xxiii

PDRB PROVINSI BALI ATAS DASAR HARGA BERLAKU (ADHB)

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
2019 2020 2021 2022
INDIKATOR
I II III IV 2019 I II III IV 2020 I II III IV 2021 I II III

EKONOMI MAKRO REGIONAL (ATAS DASAR HARGA BERLAKU)

Produk Domestik Regional Bruto (Rp Miliar)

A. Berdasarkan Kategori Lapangan Usaha: 60,019 62,037 64,590 65,288 251,934 59,842 53,782 54,743 55,534 223,901 52,767 56,152 53,929 56,953 219,800 55,235 60,677 62,564

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 8,051 8,574 8,593 8,664 33,881 8,240 8,464 8,446 8,685 33,835 8,222 8,664 8,634 9,021 34,542 8,267 9,035 9,264

Pertambangan dan Penggalian 524 522 576 580 2,201 548 529 536 521 2,133 511 523 555 560 2,148 527 560 584

Industri Pengolahan 3,766 3,767 3,744 3,943 15,220 3,528 3,533 3,669 3,699 14,430 3,474 3,627 3,482 4,137 14,721 4,192 4,263 3,684

Pengadaan Listrik dan Gas 139 145 144 160 588 151 115 110 117 494 110 115 113 130 468 119 133 144
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang 100 107 108 110 425 107 107 108 103 426 102 102 106 106 415 102 108 122

Konstruksi 5,731 5,919 6,152 6,202 24,004 5,944 5,832 5,927 5,982 23,686 5,887 5,940 6,145 6,195 24,167 6,202 6,431 6,993
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 5,136 5,350 5,565 5,529 21,580 5,133 5,110 5,014 5,013 20,269 4,799 5,171 5,073 5,303 20,345 5,200 5,565 5,805

Transportasi dan Pergudangan 5,836 5,991 6,399 6,431 24,658 5,450 3,275 3,416 3,449 15,590 3,184 3,391 2,826 3,029 12,430 3,390 4,271 4,915

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 13,874 14,221 15,259 15,215 58,569 12,796 9,140 9,427 9,754 41,117 9,131 9,473 8,629 9,392 36,624 9,483 10,698 11,531

Informasi dan Komunikasi 3,225 3,288 3,422 3,452 13,387 3,477 3,495 3,641 3,647 14,261 3,678 3,683 3,704 3,785 14,849 3,754 3,765 3,735

Jasa Keuangan dan Asuransi 2,410 2,502 2,556 2,574 10,042 2,610 2,287 2,352 2,285 9,534 2,363 2,435 2,445 2,440 9,683 2,634 2,884 2,971

Real Estate 2,388 2,412 2,498 2,495 9,794 2,487 2,476 2,476 2,491 9,930 2,447 2,539 2,516 2,592 10,095 2,507 2,593 2,669

Jasa Perusahaan 633 646 673 678 2,629 650 631 645 647 2,573 622 650 607 655 2,534 666 703 727
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 2,846 3,096 3,115 3,353 12,409 3,137 3,165 3,191 3,255 12,747 2,722 3,852 3,210 3,421 13,205 2,547 3,641 3,376
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 3,063 3,143 3,356 3,412 12,975 3,161 3,231 3,374 3,421 13,187 3,088 3,392 3,401 3,572 13,452 3,071 3,282 3,308

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,324 1,357 1,382 1,418 5,481 1,447 1,440 1,423 1,472 5,781 1,490 1,598 1,551 1,607 6,245 1,550 1,650 1,625

Jasa lainnya 974 997 1,048 1,071 4,090 977 951 990 991 3,909 937 998 933 1,009 3,876 1,025 1,093 1,111

B. Berdasarkan Pengeluaran: 60,019 62,037 64,590 65,288 251,934 59,842 53,782 54,743 55,534 223,901 52,767 56,152 53,929 56,953 219,800 55,235 60,677 62,564

1. Pengeluaran Konsumsi 34,834 37,066 38,536 40,580 151,016 36,553 36,718 37,854 39,897 151,023 34,730 38,576 38,181 41,190 152,677 36,093 40,877 41,517

1. a. Konsumsi Rumah Tangga 29,141 29,763 30,984 31,253 121,140 30,947 29,479 29,833 29,699 119,958 30,173 30,466 30,037 31,431 122,107 31,548 33,165 33,601

1. b. Konsumsi LNPRT 821 770 789 784 3,164 796 740 755 765 3,056 771 779 785 851 3,185 833 925 961

1. c. Konsumsi Pemerintah 4,872 6,534 6,763 8,543 26,712 4,810 6,499 7,267 9,434 28,009 3,785 7,331 7,359 8,909 27,384 3,712 6,787 6,955

2. Investasi 18,362 18,590 19,481 19,044 75,477 17,946 16,459 16,582 16,962 67,949 17,165 16,548 17,252 16,713 67,678 16,806 17,852 19,608

2. a. PMTB 18,184 18,420 19,349 18,934 74,887 17,836 16,346 16,467 16,844 67,494 17,036 16,417 17,130 16,584 67,167 16,662 17,711 19,465

2. b. Perubahan Inventori 178 170 132 110 590 110 113 115 118 456 129 131 123 128 511 144 140 142

3. Neraca Perdagangan Bersih 6,823 6,381 6,573 5,665 25,442 5,343 605 306 (1,325) 4,929 872 1,028 (1,504) (950) (554) 6,025 15,010 28,385

3. a. Ekspor Luar Negeri 22,629 23,160 27,052 24,363 97,204 19,979 1,433 1,530 1,697 24,639 1,657 1,672 1,560 2,034 6,923 3,012 7,505 14,192

3. b. Impor Luar Negeri 6,136 6,208 4,626 5,722 22,693 3,497 612 315 337 4,761 287 200 162 205 854 272 1,376 2,121

3. c. Net Ekspor Antar Daerah (9,670) (10,571) (15,853) (12,976) (49,069) (11,140) (216) (908) (2,685) (14,949) (498) (444) (2,902) (2,779) (6,623) 2,741 6,129 12,071

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah


xxiv PDRB PROVINSI BALI ATAS DASAR HARGA KONSTAN (ADHK)

2019 2020 2021 2022


INDIKATOR 2019 2020 2021
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

A. Berdasarkan Kategori Lapangan Usaha: 39,096 40,262 41,511 41,825 162,693 38,611 35,807 36,380 36,724 147,521 34,826 36,819 35,314 36,912 143,870 35,323 37,944 38,170

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,133 5,461 5,420 5,466 21,480 5,147 5,345 5,327 5,451 21,269 5,137 5,371 5,311 5,505 21,324 4,999 5,409 5,440

Pertambangan dan Penggalian 340 339 372 373 1,424 351 338 341 332 1,363 325 333 352 354 1,364 331 347 359

Industri Pengolahan 2,573 2,570 2,545 2,671 10,359 2,378 2,377 2,459 2,477 9,692 2,319 2,402 2,287 2,692 9,700 2,694 2,704 2,333

Pengadaan Listrik dan Gas 80 84 83 92 339 86 66 63 67 283 63 66 65 74 268 68 76 80

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 80 85 86 88 339 85 85 85 82 337 79 79 83 83 324 79 84 92

Konstruksi 3,912 4,028 4,173 4,191 16,305 4,011 3,931 3,982 3,986 15,910 3,908 3,912 4,011 4,007 15,838 3,973 4,056 4,317

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,665 3,805 3,936 3,892 15,298 3,600 3,581 3,534 3,504 14,219 3,332 3,581 3,495 3,633 14,041 3,530 3,699 3,781

Transportasi dan Pergudangan 2,839 2,912 3,058 3,063 11,872 2,658 1,754 1,827 1,827 8,066 1,696 1,789 1,538 1,631 6,654 1,751 1,988 2,083

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,913 8,059 8,533 8,466 32,971 7,175 5,389 5,571 5,768 23,903 5,396 5,579 5,062 5,427 21,464 5,413 6,045 6,362

Informasi dan Komunikasi 2,816 2,869 2,976 2,997 11,657 3,019 3,038 3,159 3,159 12,375 3,170 3,160 3,160 3,224 12,714 3,168 3,167 3,136

Jasa Keuangan dan Asuransi 1,628 1,682 1,723 1,727 6,760 1,748 1,559 1,598 1,551 6,457 1,571 1,588 1,565 1,520 6,243 1,618 1,693 1,716

Real Estate 1,825 1,841 1,905 1,898 7,468 1,884 1,873 1,871 1,877 7,505 1,837 1,903 1,880 1,922 7,541 1,854 1,903 1,921

Jasa Perusahaan 439 446 463 462 1,810 440 427 435 436 1,737 416 433 402 431 1,681 432 451 458

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,084 2,240 2,240 2,392 8,956 2,217 2,218 2,218 2,237 8,890 1,866 2,607 2,176 2,306 8,956 1,693 2,376 2,172

Jasa Pendidikan 2,155 2,195 2,305 2,337 8,991 2,150 2,192 2,271 2,303 8,917 2,073 2,269 2,268 2,366 8,977 2,030 2,161 2,160

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 957 976 990 1,008 3,931 1,023 1,009 990 1,020 4,042 1,027 1,099 1,057 1,091 4,274 1,043 1,099 1,074

Jasa lainnya 658 670 701 705 2,734 640 623 647 647 2,558 610 647 603 646 2,506 648 684 685

B. Berdasarkan Pengeluaran: 39,096 40,262 41,511 41,825 162,693 38,611 35,807 36,380 36,724 147,521 34,826 36,819 35,314 36,912 143,870 35,323 37,944 38,170

1. Pengeluaran Konsumsi 24,150 25,327 26,194 27,539 103,210 24,339 24,293 25,147 26,277 100,056 22,940 25,167 25,078 26,800 99,985 23,358 25,723 25,697

1. a. Konsumsi Rumah Tangga 20,542 20,886 21,556 21,705 84,689 20,968 19,993 20,386 20,254 81,602 20,176 20,339 20,166 21,045 81,727 20,682 21,169 21,080

1. b. Konsumsi LNPRT 545 508 517 513 2,083 519 484 496 502 2,001 499 503 509 549 2,061 527 573 585

1. c. Konsumsi Pemerintah 3,063 3,933 4,122 5,321 16,439 2,851 3,816 4,266 5,520 16,454 2,265 4,324 4,402 5,206 16,198 2,149 3,981 4,032

2. Investasi 12,995 13,154 13,702 13,135 52,985 12,633 11,293 11,304 11,579 46,809 11,614 10,957 11,343 10,903 44,817 10,803 11,391 12,412

2. a. PMTB 12,929 13,092 13,648 13,086 52,755 12,585 11,241 11,250 11,523 46,599 11,547 10,888 11,278 10,835 44,548 10,728 11,320 12,340

2. b. Perubahan Inventori 66 62 53 49 230 48 52 53 57 210 67 69 65 68 269 75 72 72

3. Neraca Perdagangan Bersih 1,951 1,781 1,615 1,151 6,498 1,639 220 (71) (1,132) 656 272 695 (1,107) (792) (932) 3,587 9,083 17,113

3. a. Ekspor Luar Negeri 13,907 14,259 16,336 14,685 59,187 11,182 899 932 997 14,009 973 1,000 940 1,201 4,114 1,794 4,541 8,556

3. b. Impor Luar Negeri 3,865 3,887 2,936 3,627 14,315 2,269 408 210 225 3,112 183 128 102 130 543 165 846 1,280

3. c. Net Ekspor Antar Daerah (8,090) (8,591) (11,785) (9,907) (38,373) (7,273) (270) (793) (1,904) (10,241) (519) (176) (1,945) (1,863) (4,503) 1,629 3,695 7,277

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah


PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA xxv
TAHUN
KABUPATEN/KOTA
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

JEMBRANA (%, YOY) 6.05 6.19 5.96 5.31 5,59 5,56 -4.98 -0.65

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
TABANAN (%, YOY) 6.53 6.19 6.14 5.38 5,71 5,59 -6.17 -1.97

BADUNG (%, YOY) 6.98 6.24 6.81 6.11 6,73 5,81 -16.55 -6.74

GIANYAR (%, YOY) 6.80 6.30 6.31 5.50 6,01 5,61 -8.40 -1.07
KLUNGKUNG (%, YOY) 5.98 6.11 6.28 5.34 5,48 5,42 -6.38 -0.23

BANGLI (%, YOY) 5.83 6.16 6.24 5.35 5,48 5,46 -4.10 -0.33

KARANGASEM (%, YOY) 6.01 6.00 5.92 5.08 5,44 5,50 -4.49 -0.56

BULELENG (%, YOY) 6.96 6.07 6.02 5.40 5,60 5,53 -5.80 -1.22

DENPASAR (%, YOY) 7.00 6.14 6.51 6.05 6,42 5,82 -9.43 -0.91
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah

PDRB KABUPATEN/KOTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (ADHB)


TAHUN
KABUPATEN/KOTA
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

JEMBRANA 9,020 10,198 11,168 12,116 13,137 14,137 13,439 13,510


TABANAN 15,066 16,996 18,630 20,377 22,128 23,796 22,258 22,010

BADUNG 37,273 42,429 47,208 52,344 57,791 62,836 49,014 44,804

GIANYAR 17,909 20,140 22,113 24,224 26,460 28,520 25,865 25,836


KLUNGKUNG 5,676 6,426 7,112 7,785 8,459 9,100 8,451 8,529

BANGLI 4,382 4,946 5,457 5,977 6,490 6,994 6,716 6,799

KARANGASEM 10,785 12,233 13,411 14,598 15,886 17,087 16,408 16,488

BULELENG 22,355 25,170 27,690 30,319 32,927 35,362 33,306 33,337

DENPASAR 34,210 38,424 42,384 46,836 51,375 55,456 49,559 49,588


Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah

PDRB KABUPATEN/KOTA ATAS DASAR HARGA KONSTAN (ADHK)

TAHUN
KABUPATEN/KOTA
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

JEMBRANA 7,135 7,576 8,028 8,452 8,924 9,420 8,951 8,893


TABANAN 11,908 12,645 13,421 14,142 14,949 15,783 14,809 14,517

BADUNG 27,458 29,170 31,157 33,052 35,275 37,326 31,148 29,050

GIANYAR 14,269 15,169 16,125 17,005 18,027 19,041 17,442 17,255

KLUNGKUNG 4,536 4,813 5,116 5,388 5,683 5,991 5,609 5,596

BANGLI 3,472 3,686 3,916 4,124 4,350 4,587 4,399 4,385

KARANGASEM 8,483 8,992 9,524 10,006 10,550 11,130 10,630 10,571

BULELENG 17,742 18,819 19,951 21,024 22,201 23,425 22,066 21,798

DENPASAR 26,779 28,423 30,273 32,105 34,166 36,154 32,745 32,447


Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah

PANGSA
TAHUN
KABUPATEN/KOTA
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

JEMBRANA (%) 5.77 5.78 5.75 5.69 5.62 5.61 6.00 6.15
TABANAN (%) 9.63 9.63 9.60 9.56 9.47 9.45 9.94 10.01

BADUNG (%) 23.83 24.05 24.32 24.57 24.74 24.94 21.89 20.38

GIANYAR (%) 11.45 11.42 11.39 11.37 11.33 11.32 11.55 11.75
KLUNGKUNG (%) 3.63 3.64 3.66 3.65 3.62 3.61 3.77 3.88

BANGLI (%) 2.80 2.80 2.81 2.81 2.78 2.78 3.00 3.09

KARANGASEM (%) 6.90 6.93 6.91 6.85 6.80 6.78 7.33 7.50

BULELENG (%) 14.30 14.27 14.27 14.23 14.09 14.04 14.88 15.17

DENPASAR (%) 21.88 21.78 21.84 21.98 21.99 22.01 22.13 22.56
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, diolah
xxvi KREDIT RUMAH TANGGA (BANK UMUM - LOKASI PROYEK)

2019 2020 2021 2022


INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Kredit RT. Total (Rp triliun) 33.90 34.84 35.14 36.10 36.37 35.82 35.65 35.28 34.74 34.12 34.00 33.37 33.27 33.08 33.55

g Kredit RT. Total (%, yoy) 6.12 7.15 6.17 6.95 7.28 2.83 1.45 -2.27 -4.48 -4.76 -5.17 -5.86 -4.24 -3.03 -1.32

KPR (Rp triliun) 10.70 10.98 11.21 11.31 11.31 11.15 10.94 11.00 10.95 10.86 10.71 10.96 10.92 10.19 10.75

RT. KPR sd 21 0.69 0.69 0.70 0.71 0.70 0.69 0.69 0.70 0.69 0.67 0.65 0.64 0.63 0.44 0.43

RT. KPR sd 70 5.25 5.50 5.70 5.78 5.86 5.81 5.80 5.89 5.91 5.96 5.97 6.12 6.13 6.18 6.21

RT. KPR 70+ 4.76 4.78 4.80 4.82 4.76 4.64 4.45 4.42 4.36 4.23 4.09 4.21 4.16 3.57 3.71

KPA (Rp triliun) 0.13 0.13 0.13 0.12 0.11 0.11 0.11 0.09 0.08 0.09 0.10 0.08 0.07 0.08 0.08

RT. KPA sd 21 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.02 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

RT. KPA sd 70 0.07 0.07 0.07 0.07 0.06 0.06 0.06 0.05 0.05 0.05 0.06 0.05 0.04 0.04 0.04

RT. KPA 70+ 0.04 0.04 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 0.03 0.03 0.04 0.04

RT. Ruko (Rp triliun) 0.56 0.56 0.54 0.52 0.50 0.48 0.47 0.45 0.45 0.43 0.44 0.40 0.41 0.41 0.39

KKB (Rp triliun) 2.70 2.74 2.76 2.86 2.95 2.68 2.40 2.12 1.84 1.62 1.35 1.36 1.26 1.26 1.33

RT. KKB Roda 4 2.43 2.39 2.43 2.53 2.55 2.34 2.11 1.88 1.64 1.46 1.22 1.20 1.15 1.16 1.22

RT. KKB Roda 2 0.21 0.26 0.27 0.27 0.27 0.23 0.19 0.15 0.12 0.10 0.08 0.07 0.06 0.05 0.05

RT. KKB Roda 6 0.01 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.06

RT. KKB Lainnya 0.05 0.05 0.05 0.06 0.12 0.10 0.09 0.08 0.07 0.06 0.04 0.05 0.05 0.04 0.03

RT. Multiguna (Rp triliun) 16.98 17.51 17.81 18.36 18.70 18.75 19.07 18.93 18.71 18.45 17.76 17.66 18.13 18.48 18.50

NPL Kredit RT (Gross %) 1.60 1.62 1.64 1.47 1.79 2.16 2.12 1.68 1.78 1.91 1.90 1.60 1.75 1.67 1.63

Sumber: LBU, Bank Indonesia

KREDIT RUMAH TANGGA (BANK UMUM - LOKASI PROYEK)

2019 2020 2021 2022


INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Kredit Korporasi Nonkeuangan (Rp triliun) 29.24 31.30 31.19 31.44 31.19 31.15 31.38 29.72 30.64 30.86 31.86 31.20 32.03 32.86 31.56

g Kredit Korporasi Nonkeuangan (%, yoy) 4.90 14.32 7.77 5.42 6.69 -0.49 0.62 -5.46 -1.77 -0.91 1.52 4.98 4.53 6.48 -0.94

Modal Kerja (Rp triliun) 10.65 10.82 10.00 10.13 9.41 10.32 9.72 8.75 8.53 8.61 10.60 8.85 9.21 9.31 9.96

g Modal Kerja (%, yoy) 4.88 12.11 -8.28 -9.84 -11.68 -4.58 -2.77 -13.61 -9.35 -16.60 9.07 1.14 8.00 8.14 -6.04

Investasi (Rp triliun) 18.55 20.44 21.16 21.27 21.76 20.81 21.65 20.96 22.11 22.21 21.25 22.30 22.79 23.52 21.57

g Investasi (%, yoy) 5.02 15.51 17.52 14.66 17.28 1.80 2.33 -1.44 1.60 6.71 -1.88 6.37 3.07 5.91 1.51

NPL (Gross,%) 7.99 8.63 9.50 7.23 7.10 6.19 6.81 6.32 8.23 8.11 7.63 7.54 7.62 6.98 7.71

Sumber: LBU, Bank Indonesia


INDIKATOR PERBANKAN - BANK UMUM (LOKASI PROYEK) xxvii
2019 2020 2021 2022

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
Total Asset (Rp Triliun) 109.29 113.92 118.67 118.46 119.03 114.06 113.88 114.64 114.81 116.43 116.27 118.84 117.86 122.41 129.91

g Total Asset (%, yoy) 3.77 7.02 7.89 5.39 8.91 0.13 -4.03 -3.23 -3.54 2.08 2.09 3.66 2.65 5.13 11.73

DPK (Rp Triliun) - DPK KCKCP 94.32 97.70 102.32 101.76 103.24 98.58 98.76 100.22 99.32 101.76 100.87 104.10 105.58 110.48 119.68

Giro (Rp Triliun) 14.93 15.69 17.13 15.83 15.85 13.72 13.79 12.34 13.72 14.15 13.95 15.26 16.35 17.59 20.39

Tabungan (Rp Triliun) 46.35 48.24 50.82 52.49 52.42 49.20 48.56 50.94 49.41 51.37 51.53 54.12 55.16 59.00 64.88

Deposito (Rp Triliun) 33.04 33.77 34.38 33.44 34.97 35.66 36.41 36.94 36.19 36.24 35.40 34.72 34.07 33.90 34.42

g DPK (%, yoy) 8.57 13.09 15.99 11.80 8.34 5.27 3.59 1.38 -3.33 -0.38 0.09 6.21 7.15 10.66 19.78

g Giro%, yoy) -5.43 10.50 17.46 2.82 -4.39 -6.44 -10.71 -22.08 -18.82 -12.20 -4.46 12.13 23.94 34.52 46.26

g Tabungan(%, yoy) 15.42 17.27 20.02 17.41 12.17 6.86 4.40 4.34 -3.12 -0.78 1.79 11.78 14.52 19.26 27.59

g Deposito (%, yoy) 6.82 8.74 9.85 8.14 9.36 8.28 9.09 8.00 3.87 5.79 -0.45 -3.52 -8.36 -9.11 -2.04

Kredit (Rp Triliun) - Lokasi Pro 97.14 100.91 101.97 103.46 104.29 103.51 104.48 102.96 104.27 104.02 105.00 103.81 105.56 107.11 106.77

Modal Kerja 33.55 34.16 33.53 33.57 33.23 34.20 34.64 34.01 34.18 34.15 36.18 34.26 35.00 35.69 36.60

Investasi 29.61 31.84 33.24 33.71 34.64 33.47 34.16 33.68 35.32 35.70 34.80 36.12 37.24 38.28 36.56

Konsumsi 33.98 34.91 35.19 36.17 36.42 35.85 35.67 35.28 34.76 34.17 34.02 33.43 33.32 33.13 33.60

g Kredit Umum (%, yoy) 5.34 9.08 7.06 6.59 7.36 2.58 2.47 -0.48 -0.02 0.49 0.49 0.82 1.24 2.97 1.69

g Modal Kerja (%, yoy) 3.09 6.48 -0.12 -3.41 -0.96 0.11 3.32 1.30 2.88 -0.13 4.43 0.73 2.37 4.51 1.17

g Investasi (%, yoy) 7.16 14.34 16.64 18.40 16.98 5.10 2.77 -0.12 1.97 6.66 1.86 7.24 5.44 7.24 5.07

g Konsumsi (%, yoy) 6.07 7.15 6.10 6.93 7.18 2.70 1.37 -2.47 -4.55 -4.69 -4.65 -5.23 -4.15 -3.03 -1.22

Loan to Deposit Ratio (%) 102.99 103.29 99.65 101.67 101.02 105.00 105.79 102.74 104.98 102.22 104.09 99.72 99.98 96.95 89.21

NPL Gross (%) 4.03 4.38 4.52 3.62 3.80 3.66 3.68 3.18 3.78 3.87 3.88 4.00 4.18 4.07 4.14
Sumber: LBU, Bank Indonesia
xxviii DANA PERBANKAN BERDASARKAN KCKCP (BANK UMUM)

2019 2020 2021 2022


INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Total (Rp triliun) 94.32 97.70 102.32 101.76 103.24 98.58 98.76 100.22 99.32 101.76 100.87 104.10 105.58 110.48 119.68

Giro (Rp triliun) 14.93 15.69 17.13 15.83 15.85 13.72 13.79 12.34 13.72 14.15 13.95 15.26 16.35 17.59 20.39

Tabungan (Rp triliun) 46.35 48.24 50.82 52.49 52.42 49.20 48.56 50.94 49.41 51.37 51.53 54.12 55.16 59.00 64.88

Deposito (Rp triliun) 33.04 33.77 34.38 33.44 34.97 35.66 36.41 36.94 36.19 36.24 35.40 34.72 34.07 33.90 34.42
Sumber: LBU, Bank Indonesia

INDIKATOR PERBANKAN KABUPATEN/KOTA - BANK UMUM (LOKASI BANK)

2019 2020 2021 2022


Kabupaten/Kota Indikator
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Kredit (Rp Triliun) 2.46 2.57 2.66 2.69 2.77 2.78 2.85 2.93 2.99 3.08 3.14 3.20 3.28 3.34 3.35
Jembrana
DPK (Rp Triliun) 1.91 1.99 2.12 2.09 2.24 2.32 2.30 2.16 2.14 2.27 2.45 2.30 2.35 2.44 2.47

Kredit (Rp Triliun) 4.13 4.30 4.49 4.54 4.66 4.65 4.80 4.94 5.02 5.11 5.15 5.20 5.28 5.38 5.45
Tabanan
DPK (Rp Triliun) 4.26 4.40 4.72 4.59 4.77 4.85 4.97 4.87 4.83 4.96 5.52 5.27 5.36 5.66 6.01

Kredit (Rp Triliun) 9.71 10.22 10.70 10.84 10.70 10.43 10.75 10.86 10.79 10.90 10.64 10.61 10.78 10.80 10.94
Badung
DPK (Rp Triliun) 20.11 21.01 22.71 22.76 22.89 20.81 20.22 20.56 20.54 20.95 19.78 21.25 22.01 24.31 28.48

Kredit (Rp Triliun) 3.58 3.70 3.82 3.87 3.92 3.89 3.99 4.12 4.22 4.34 4.41 4.52 4.54 4.61 4.68
Gianyar
DPK (Rp Triliun) 7.16 7.51 8.09 8.22 8.19 7.74 7.48 7.41 7.40 7.45 7.68 7.50 7.75 8.31 8.28

Kredit (Rp Triliun) 1.97 2.04 2.09 2.09 2.12 2.65 2.70 2.73 2.75 2.80 2.85 2.84 2.88 2.91 2.93
Klungkung
DPK (Rp Triliun) 1.93 2.02 2.12 2.08 2.14 2.20 2.21 2.31 2.27 2.32 2.46 2.39 2.44 2.65 2.69

Kredit (Rp Triliun) 1.91 1.98 2.04 2.03 2.05 2.06 2.09 2.15 2.19 2.21 2.84 2.22 2.22 2.23 2.25
Bangli
DPK (Rp Triliun) 1.26 1.27 1.50 1.46 1.46 1.50 1.64 1.51 1.45 1.58 1.71 1.47 1.59 1.69 1.84

Kredit (Rp Triliun) 3.12 3.23 3.32 3.32 3.35 2.78 2.85 2.85 2.90 2.97 3.01 3.05 3.11 3.19 3.25
Karangasem
DPK (Rp Triliun) 2.50 2.61 2.79 2.70 2.83 2.89 2.85 2.67 2.71 2.82 2.95 2.83 2.99 3.14 3.27

Kredit (Rp Triliun) 6.19 6.46 6.66 6.67 6.68 6.59 6.76 6.84 6.95 7.11 7.15 7.18 7.31 7.47 7.56
Buleleng
DPK (Rp Triliun) 4.10 4.29 4.47 4.38 4.62 4.68 4.65 4.58 4.64 4.90 4.87 4.78 5.12 5.26 5.52

Kredit (Rp Triliun) 44.17 45.33 45.89 46.28 46.47 46.01 46.09 45.89 45.66 45.50 45.57 45.41 45.56 45.79 46.06
Denpasar
DPK (Rp Triliun) 50.97 52.47 53.67 53.33 53.94 51.43 52.31 54.00 53.19 54.35 52.50 56.16 55.85 56.96 60.12

Sumber: LBU, Bank Indonesia

KREDIT UMKM (LOKASI PROYEK - BANK UMUM)

2019 2020 2021 2022


Kredit UMKM
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Kredit UMKM (Rp Triliun) 36.60 38.10 38.95 38.61 39.09 38.32 39.02 39.36 39.93 40.69 41.50 43.55 44.43 45.40 45.61

g Kredit UMKM (%,yoy) 5.79 7.51 8.46 5.86 6.79 0.60 0.17 1.67 2.15 6.17 6.36 10.66 11.27 11.57 9.88

Mikro (Triliun) 7.73 8.07 8.34 8.22 8.65 8.25 7.98 7.72 7.34 7.45 7.60 10.72 11.80 12.74 14.41

Kecil (Triliun) 13.55 14.14 14.76 14.81 15.00 14.73 15.07 15.26 15.74 16.84 17.18 20.74 20.76 21.10 20.34

Menengah (Triliun) 15.33 15.89 15.86 15.58 15.44 15.35 15.98 16.37 16.85 16.40 16.72 12.09 11.87 11.55 10.85

NPL (%) 3.13 3.25 3.12 2.99 3.10 3.37 3.20 2.64 2.60 2.91 3.04 3.12 3.46 3.65 2.99

Sumber: LBU, Bank Indonesia


SISTEM PEMBAYARAN (TUNAI - NONTUNAI) xxix
2019 2020 2021 2022
INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
Transaksi Tunai

Inflow (Rp Triliun) 6.76 5.57 4.48 4.58 5.76 3.77 2.83 2.36 4.08 2.43 1.72 1.50 3.54 1.93 1.92

Outflow (Rp Triliun) 3.51 6.41 4.74 5.84 4.02 2.35 3.20 4.54 1.76 3.59 1.69 3.80 1.52 4.24 2.82

Kliring

Nom. Kliring (Rp triliun) 12.60 11.95 13.51 14.16 12.15 8.20 7.96 8.90 7.70 7.67 7.51 8.79 7.67 7.91 8.34

Vol. Kliring (ribu lembar) 437 413 444 446 380 265 258 272 221 212 202 234 195 205 222

RTGS

Nom. RTGS (Rp triliun) 3.16 9.52 36.08 34.59 31.94 27.13 29.04 29.93 27.21 29.90 28.83 31.42 29.65 28.85 32.07

Vol. RTGS (lembar) 3,971 5,821 22,275 23,034 19,729 16,252 18,081 21,299 18,348 17,906 17,790 20,798 17,771 19,942 22,296

Sumber: LBU, Bank Indonesia


2
Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO
DAERAH
3

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

BAB I
• Momentum akselerasi ekonomi Bali terus berlanjut yang ditandai dengan akselerasi pertumbuhan
ekonomi triwulan III 2022 sebesar 8,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 3,05% (yoy), didorong oleh aktivitas sektor terkait pariwisata yang semakin meningkat.

• Akselerasi dari sisi pengeluaran terutama bersumber dari membaiknya kinerja konsumsi rumah tangga
(RT), investasi, dan sektor jasa, sementara akselerasi dari sisi Lapangan Usaha (LU) terutama didorong
oleh kinerja LU Akmamin, LU Pertanian, dan LU Konstruksi.

(0361) 248982 (0361) 222988 Jl. Letda Tantular No 4 Denpasar - Bali 80234
2 GAMBARAN UMUM

Perekonomian Bali tumbuh impresif di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan
Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

inflasi domestik. Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022
yang mencapai 8,09% (yoy), lebih tinggi dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 3,05% (yoy).
Tingginya realisasi pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari meningkatnya aktivitas pariwisata di
tengah gejolak global dan peningkatan inflasi domestik, serta faktor rendahnya basis perekonomian Bali
pada triwulan III 2021 (low base effect). Peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali dari sisi pengeluaran
terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga (RT), investasi, dan ekspor jasa, sedangkan dari
sisi Lapangan Usaha (LU) terutama didorong oleh kinerja LU Akmamin, LU Pertanian, dan LU Konstruksi.

1.1. KINERJA PEREKONOMIAN BALI TRIWULAN


III 2022

Perbaikan ekonomi di Provinsi Bali terus berlanjut pada serta penambahan akses international direct flight ke Bali2

triwulan III 2022. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tengah momentum liburan musim panas di Amerika

Bali Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 38,17 Serikat dan Eropa (AS-Eropa) mampu mendorong kenaikan

triliun atau tumbuh 8,09% (yoy) (Grafik 1.1). Capaian ini jumlah wisatawan mancanegara. Lebih lanjut, pelaksanaan

meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja triwulan berbagai kegiatan meetings, incentives, conventions and

sebelumnya yang tumbuh 3,05% (yoy) sebagai dampak dari exhibitions (MICE) berskala nasional dan internasional di Bali

rendahnya basis perekonomian Bali pada triwulan III 2021 juga berperan dalam berlanjutnya tren perbaikan ekonomi

(low base effect). Perbaikan kinerja ekonomi Bali ditopang Bali secara keseluruhan. Namun demikian, meskipun kinerja

oleh peningkatan aktivitas pariwisata di tengah keberlanjutan perekonomian Bali pada triwulan III 2022 menempati posisi

pelonggaran persyaratan perjalanan bagi Pelaku Perjalanan ketiga tertinggi secara nasional (Grafik 1.2), capaian tersebut

Dalam Negeri (PDDN) dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri belum kembali ke kondisi sebelum pandemi, tercermin dari

(PPLN). Selain itu, perluasan penerapan Visa on Arrival (VoA)1 level ADHK yang masih berada di bawah rata-rata ADHK

tahun 2019

Grafik 1.1 Perkembangan Ekonomi Bali dan Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-
Nasional Indonesia Triwulan III 2022
Rp Triliun PDRB Bali (ADHK) gPDRB Bali (Rhs) gPDB Nasional (Rhs) (%,YOY) 24.85

39 10
8.09

38 5.45 5.72 19.13

5
3.05
37

0
36

35
(5)
8.09
34 6.48 6.62 6.74
7.10
6.01 6.03 6.07
5.67 5.71 5.78 5.82 5.94
(10) 5.34 5.39 5.40 5.58 5.59
4.97 5.20 5.28 5.28
4.51 4.54 4.63
33 4.09 4.37
3.70 3.91
3.35 3.39
2.13
32 (15)
I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022

Sumber : BPS Provinsi Bali Sumber : BPS Provinsi Bali

1. Surat Edaran Nomor IMI-0708.GR.01.01 Tahun 2022 tentang 2. Sampai dengan 10 November 2022 terdapat 27 operator maskapai
Kebijakan Keimigrasian Mengenai Layanan Visa Kunjungan Saat yang melayani international direct flight ke Bali dengan jangkauan 21
Kedatangan dan Bebas Visa Kunjungan untuk Mendukung Pariwisata kota di 13 negara.
Berkelanjutan pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan perekonomian Grafik 1.3
2019-2022
Perkembangan Leval PDRB ADHK Bali 3
Bali ditopang oleh akselerasi komponen konsumsi RT,
Rp Triliun

45

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
investasi, dan ekspor luar negeri. Konsumsi RT tumbuh
40

meningkat pada triwulan III 2022 seiring membaiknya aktivitas 35

30

pariwisata sebagai sumber pendapatan utama masyarakat 25

20

Bali serta dampak pencairan gaji ke-14 Aparatur Sipil Negara 15

10
(ASN) pada bulan Juli 2022. Selain itu, berlanjutnya bantuan 5

0
sosial dan berbagai insentif perpajakan3 juga menopang I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

kinerja konsumsi RT. Di sisi lain, keberlanjutan pembangunan


Sumber : BPS Provinsi Bali

proyek strategis yang semakin gencar dilaksanakan pada


1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SISI
triwulan III 2022 seiring penyambutan puncak perhelatan
PENGELUARAN
KTT G20 Presidensi Indonesia mendukung perbaikan kinerja

investasi pada periode laporan. Lebih lanjut, peningkatan


1.2.1. Konsumsi
kinerja ekspor luar negeri terutama didorong oleh kenaikan

ekspor jasa sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan Pertumbuhan konsumsi pada triwulan III 2022
mancanegara pada triwulan III 2022. tercatat mengalami akselerasi dibandingkan triwulan
Kinerja LU utama di Bali, yaitu LU Akmamin, LU sebelumnya. Komponen konsumsi tercatat tumbuh 2,47%
Pertanian, LU Konstruksi, LU Perdagangan, dan LU (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
Transportasi tumbuh meningkat pada triwulan III yang tumbuh 2,21% (yoy). Akselerasi pertumbuhan konsumsi
2022 dibandingkan triwulan sebelumnya. Terkendalinya didorong oleh peningkatan pertumbuhan Konsumsi Rumah
kasus COVID-19 seiring dengan percepatan vaksinasi yang Tangga dan Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani
mendorong peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas Rumah Tangga (LNPRT), namun tertahan akibat masih
ekonomi menjadi faktor pendorong utama perbaikan terkontraksinya Konsumsi Pemerintah (Tabel 1.1).
kinerja LU Utama. Peningkatan kinerja LU terkait pariwisata

(LU Akmamin, LU Transportasi, dan LU Perdagangan)


KONSUMSI SWASTA: RUMAH TANGGA (RT) DAN
terutama didorong oleh membaiknya aktivitas pariwisata di
LEMBAGA NON PROFIT YANG MELAYANI RUMAH
tengah meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara.
TANGGA (LNPRT)
Sementara itu, peningkatan LU Pertanian ditopang oleh

membaiknya kinerja produksi komoditas pertanian di Kinerja konsumsi RT dan konsumsi LNPRT tercatat

tengah momentum panen raya komoditas hortikultura dan tumbuh positif dan terakselerasi pada triwulan

peningkatan demand dari komponen penunjang pariwisata laporan. Pada triwulan III 2022, konsumsi RT tumbuh

seperti hotel dan restoran. Lebih lanjut, kinerja LU konstruksi 4,53% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

tumbuh meningkat didorong oleh berlanjutnya proyek yang tumbuh 4,08% (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang

pembangunan Pemerintah dan swasta, serta akselerasi oleh berlanjutnya pelonggaran persyaratan perjalanan yang

pembangunan proyek pendukung penyelenggaraan acara berdampak pada perbaikan aktivitas pariwisata sebagai

internasional4 sumber pendapatan utama masyarakat Bali. Kenaikan

pendapatan masyarakat tercermin dari Indeks Penghasilan


3. PMK Nomor 5 Tahun 2022 yang mengatur terkait pemberian Nilai-Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) untuk pembelian rumah
insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah-Ditanggung Pemerintah yang berlaku hingga September 2022.
(PPnBM-DTP) untuk kendaraan bermotor dan PMK Nomor 6 Tahun
4. Perpres No.116 tahun 2021
2022 yang mengatur terkait pemberian insentif Pajak Pertambahan
4 Saat Ini di Bali yang meningkat dari 121,33 pada triwulan Grafik 1.4 Indeks Penghasilan Saat ini dan Indeks
Konsumsi Barang Tahan Lama
II 2022 menjadi 132,50 pada triwulan laporan (Grafik 1.4).
Indeks Indeks Penghasilan Saat Ini Indeks Pembelian Barang Tahan Lama
Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

Lebih lanjut, pencairan gaji ke-14 ASN pada bulan Juli 2022 140

120

juga turut menjaga daya beli masyarakat. Sementara itu, 100

akselerasi pertumbuhan konsumsi LNPRT dari 13,82% (yoy) 80

60

pada triwulan II 2022 menjadi 14,81% (yoy) pada triwulan 40

laporan tidak terlepas dari dimulainya aktivitas belanja 20

lembaga-lembaga non-profit saat side event G20. I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Peningkatan konsumsi pada periode laporan turut Sumber: Survei Konsumen, diolah

ditopang oleh konsumsi barang tahan lama. Berdasarkan


triwulan III 2022, kinerja total penyaluran kredit konsumsi
Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia, Indeks Konsumsi
di Bali terkontraksi -1,22% (yoy), membaik dibandingkan
Barang Tahan Lama di Bali pada triwulan III 2022 tercatat
triwulan sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar
sebesar 107,50, meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar
-3,03% (yoy) (Grafik 1.6). Kondisi ini menunjukan adanya
100,38 (Grafik 1.4). Peningkatan konsumsi barang tahan lama
peningkatan minat konsumsi masyarakat. Lebih lanjut, nilai
juga tercermin dari pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor
impor barang konsumsi juga menunjukan peningkatan pada
yang terakselerasi pada periode laporan. Pertumbuhan KKB
triwulan laporan, dengan pertumbuhan mencapai 1.029,87%
meningkat dari -22,30% (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi
(yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
-1,53% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.5). Perbaikan
yang hanya tumbuh 207,24% (yoy) (Grafik 1.7).
tersebut didorong oleh berbagai insentif kebijakan Pemerintah

dan Bank Indonesia seperti kebijakan relaksasi uang muka KONSUMSI PEMERINTAH

kredit hingga 0% dan berlanjutnya insentif PPnBM-DTP untuk


Kinerja konsumsi pemerintah terkontraksi lebih
kendaraan bermotor.
dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada

Akselerasi kinerja konsumsi RT terkonfirmasi dari triwulan III 2022, kinerja konsumsi pemerintah terkontraksi

perbaikan kinerja penyaluran total kredit konsumsi dan sebesar -8,41% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan

nilai impor barang konsumsi yang terus meningkat. Pada sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -7,94%

Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Pengeluaran (%, yoy)
2020 2021 2022
Komponen
I II III IV I II III IV I II III
Konsumsi 0.78 (4.08) (4.00) (4.58) (5.75) 3.60 (0.28) 1.99 1.82 2.21 2.47
Kons.RT 2.07 (4.27) (5.43) (6.68) (3.78) 1.73 (1.08) 3.90 2.51 4.08 4.53
Kons.LNPRT (4.67) (4.81) (4.10) (2.13) (3.83) 4.03 2.75 9.30 5.59 13.82 14.81
Kons. Pemerintah (6.91) (2.98) 3.50 3.75 (20.57) 13.32 3.20 (5.69) (5.13) (7.94) (8.41)
Investasi (2.78) (14.14) (17.50) (11.84) (8.07) (2.98) 0.35 (5.84) (6.98) 3.96 9.43
PMTB (2.66) (14.14) (17.57) (11.95) (8.25) (3.14) 0.25 (5.96) (7.10) 3.97 9.42
Perubahan Inventori (26.97) (15.48) 0.12 16.96 39.14 32.25 21.87 19.65 12.13 3.63 10.48
Ekspor LN (19.59) (93.70) (94.30) (93.21) (91.30) 11.23 0.93 20.48 84.28 354.25 810.01
Impor LN (41.28) (89.50) (92.86) (93.80) (91.94) (68.61) (51.22) (42.30) (10.10) 560.68 1,151.80
Net Ekspor antar
(10.10) (96.85) (93.27) (80.78) (92.87) (34.79) 145.15 (2.16) (10.04) 1,524.87 271.09
daerah
PDRB (15.99) (87.63) (104.41) (198.34) (9.80) 2.83 (2.93) 0.51 1.43 3.05 8.09
Sumber : BPS Provinsi Bali
Grafik 1.5 Perkembangan Penyaluran Kredit
Kendaraan Bermotor
Grafik 1.6. Perkembangan Penyaluran Total Kredit
Konsumsi RT
5
Nominal KKB (Rp T) g.Nominal KKB (%yoy)-rhs Kredit Nominal Kredit Nominal (%, yoy)
3.5 20 37.00 10

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
8
3.0 10 36.00
6
2.5 0
35.00 4
2.0 (10) 2
34.00
1.5 (20) 0

33.00 (2)
1.0 (30)
(4)
0.5 (40) 32.00
(6)

0.0 (50) 31.00 (8)


I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : Laporan Bank Umum (LBU), diolah Sumber : Bea Cukai, diolah

Grafik 1.7 Perkembangan Impor Barang Konsumsi triwulan laporan yang tumbuh sebesar 6,61% (yoy), lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh


JUTA USD Impor Barang Konsumsi (Juta USD) g.Barang Konsumsi (%yoy) - rhs %YOY

50 1200
15,64% (yoy). Hal tersebut sejalan dengan penurunan
45
1000
40

35 800
belanja barang penunjang fasilitas kebersihan dalam rangka
30

25
600
pencegahan penyebaran COVID-19, serta kebijakan efisiensi
400
20

15
seiring penerapan pola kerja baru dan pengoptimalan
200
10

5
0 penggunaan teknologi informasi.
- (200)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

1.2.2. Investasi
Sumber : Bea Cukai, diolah

(yoy). Perlambatan tersebut seiring dengan deselerasi realisasi Kinerja komponen investasi mengalami akselerasi pada

belanja APBD Provinsi Bali dan APBD Gabungan Kabupaten/ triwulan III 2022. Pertumbuhan komponen Pembentukan

Kota di Bali. Realisasi belanja APBD Provinsi Bali pada triwulan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) tercatat sebesar 9,43%

III 2022 tercatat tumbuh moderat 1,41% (yoy), lebih rendah (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

dibandingkan triwulan sebelumnya yang 2,36% (yoy) (Grafik yang tumbuh moderat 3,96% (yoy). Akselerasi tersebut

1.8). Kondisi serupa juga tercermin pada pertumbuhan sejalan dengan keberlanjutan pembangunan proyek strategis

realisasi belanja APBD Gabungan Kabupaten/Kota di Bali yang yang semakin gencar dilaksanakan, serta berlanjutnya proyek

melambat dari 8,95% (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi Perpres No.116/2021 dalam rangka menyambut puncak

7,44% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik 1.9). perhelatan KTT G20 Presidensi Indonesia. Peningkatan kinerja

investasi terkonfirmasi melalui hasil pencatatan BKPM yang


Perlambatan kinerja konsumsi pemerintah tidak
menunjukkan adanya kenaikan kegiatan investasi oleh pelaku
terlepas dari dampak normalisasi kebijakan fiskal
usaha asing melalui skema Penanaman Modal Asing (PMA).
seiring dengan kondisi penyebaran COVID-19 yang
Realisasi PMA di Bali pada triwulan III 2022 tercatat sebesar
jauh lebih terkendali. Kondisi tersebut tercermin dari
102 ribu US$ atau tumbuh 139,59% (yoy), lebih tinggi
perlambatan realisasi komponen Belanja Bantuan Sosial dan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar
Belanja Tidak Terduga pada triwulan laporan yang masing-
14,54% (yoy) (Grafik 1.10). Berdasarkan sektor, realisasi
masing terkontraksi -47,63% (yoy) dan -93,19% (yoy), lebih
PMA di Bali masih didominasi oleh sektor tersier, terutama
rendah dibandingkan triwulan II 2022 dengan pertumbuhan
sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran
-20,43% (yoy) dan -92,92% (yoy). Lebih lanjut, perlambatan
(pangsa 37,17%) serta hotel dan restoran (pangsa 24,73%).
juga terjadi pada realisasi belanja barang dan jasa pada
6 Grafik I.8 Perkembangan Realisasi Belanja APBD
Provinsi Bali
Grafik I.9 Perkembangan Realisasi Belanja APBD
Gabungan Kabupaten/Kota di Bali

% Persentase Realisasi Belanja APBD Prov Growth Tahunan Realisasi Belanja Daerah (Rhs) %YOY % Persentase Realisasi Belanja APBD Kab/Kota Growth Tahunan Realisasi Belanja Daerah (Rhs) %YOY

100.00 120 120 30


Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

90.00 100
100 20
80.00 80

70.00 60 10
80
60.00 40
0
50.00 20 60
(10)
40.00 0
40
30.00 (20) (20)
20.00 (40)
20 (30)
10.00 (60)

0.00 (80) 0 (40)


I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPKAD Provinsi dan Kab/Kota, diolah Sumber : BPKAD Provinsi dan Kab/Kota, diolah

Grafik I.10 Perkembangan Nilai Investasi PMA di Bali Grafik I.11 PMA di Bali Menurut Sektor

Investasi PMA (Ribu US$) g.Investasi PMA (%yoy) - rhs Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier
250,000.0 500

400
200,000.0
300

150,000.0
200

100
100,000.0

0
50,000.0
(100)

0.0 (200)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BKPM, diolah Sumber : BKPM, diolah

(Grafik 1.12 dan Grafik 1.13). Di sisi lain, investasi oleh Grafik I.12 Pangsa PMA di Bali pada Triwulan III 2022

pihak Pemerintah dan swasta juga masih berjalan ontrack,

di antaranya keberlanjutan pembangunan berbagai PSN dan Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran
1.09%
1.99%
2.28% Hotel dan Restoran
pengembangan KEK Kesehatan di Sanur. 2.54%
3.87%
Jasa Lainnya
33.94%
14.25% Perdagangan dan Reparasi

Akselerasi kinerja investasi juga terkonfirmasi dari hasil Industri Lainnya

Industri Makanan
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) serta peningkatan
17.47% Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi

impor barang modal. Indikator kondisi investasi pada SKDU 22.58% Konstruksi

Lainnya
di Bali menunjukkan peningkatan realisasi investasi dari

12,36% (Saldo Bersih Tertimbang/SBT) pada triwulan II 2022 Sumber : BKPM, diolah

menjadi 17,57% (SBT) pada triwulan laporan (Grafik 1.13).


negeri dan antardaerah) tercatat mengalami kontraksi
Adapun peningkatan terjadi pada LU Industri Pengolahan, LU
sebesar 105,47% (yoy), menurun signifikan jika dibandingkan
Akmamin, dan LU Administrasi Pemerintahan. Lebih lanjut,
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 19,36% (yoy).
impor barang modal juga tumbuh signifikan pada triwulan
Berdasarkan nilai nominalnya (Atas Dasar Harga Berlaku/
III 2022 sebesar 759,59% (yoy), lebih tinggi dari triwulan
ADHB), surplus neraca perdagangan Bali pada triwulan
sebelumnya sebesar 103,06% (yoy) (Grafik 1.14).
III 2022 tercatat sebesar Rp1.438,94 Miliar, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar


1.2.3. Ekspor dan Impor
Rp1.948,01 Miliar. Meskipun secara gabungan tercatat lebih

Surplus neraca perdagangan Bali menurun pada rendah, secara nominal masing-masing komponen penyusun

triwulan III 2022. Neraca perdagangan gabungan (luar neraca perdagangan yaitu ekspor luar negeri, impor luar
negeri, maupun net impor antar daerah tercatat mengalami 2022. Akselerasi ekspor luar negeri pada triwulan laporan 7
peningkatan yang signifikan dibandingkan triwulan terutama dipengaruhi oleh optimalnya kinerja ekspor

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
sebelumnya. jasa seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata dari

wisatawan mancanegara di tengah berlanjutnya pelonggaran


EKSPOR-IMPOR ANTAR DAERAH
kebijakan perjalanan baik untuk PPLN maupun PPDN.

Defisit neraca perdagangan antar daerah Bali pada Sementara itu, terus meningkatnya jumlah maskapai dan

triwulan III 2022 tercatat mengalami peningkatan yang frekuensi penerbangan yang melayani rute international

sangat tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. direct flight ke Bali juga turut mendongkrak jumlah kunjungan

Pada triwulan laporan, neraca perdagangan antar daerah wisatawan. Kondisi tersebut terkonfirmasi dari peningkatan

Bali mencatat defisit sebesar Rp10.632,37 miliar (ADHB), jumlah wisatawan mancanegara di Bali pada triwulan III 2022

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada triwulan (Grafik 1.15).

II 2022 sebesar Rp4.180,99 Miliar. Tingginya impor antar


Wisatawan mancanegara di Bali terutama berasal
daerah provinsi Bali terjadi seiring dengan peningkatan jumlah
dari Australia, sementara kunjungan wisatawan asal
kunjungan wisatawan yang mengakibatkan melonjaknya
Tiongkok belum kembali normal. Jumlah wisatawan asal
kebutuhan komoditas bahan makanan di Provinsi Bali
Australia pada triwulan III 2022 tercatat sebanyak 244.498
seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging ayam ras,
orang atau 30,02% dari total wisatawan, diikuti dengan India
dan beberapa jenis hortikultura. Lebih lanjut, meningkatnya
(61.237 orang), dan Inggris (52.363 orang) (Grafik 1.16).
pola konsumsi masyarakat seiring dengan membaiknya
Meskipun demikian, akselerasi ekspor jasa di Provinsi Bali
pendapatan disertai pemberian gaji ke-14 ASN juga turut
masih tertahan akibat belum dicabutnya kebijakan returning
berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konsumsi
home policy (kewajiban karantina setelah bepergian dari luar
masyarakat sehingga mendorong volume impor antar daerah
negeri) oleh Tiongkok yang merupakan salah satu negara
ke Provinsi Bali.
penyumbang wisatawan terbanyak dalam kondisi normal.

EKSPOR-IMPOR LUAR NEGERI


Kinerja ekspor barang Bali juga turut mengalami

Kinerja ekspor luar negeri Bali meningkat pada triwulan akselerasi pada triwulan laporan. Ekspor barang Provinsi

laporan. Pada triwulan III 2022, ekspor luar negeri tumbuh Bali pada triwulan III 2022 tercatat tumbuh 36,50% (yoy),

810,01% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

sebelumnya yang tumbuh 354,25% (yoy) pada triwulan II tumbuh sebesar 28,42% (yoy) (Grafik 1.17). Peningkatan

Grafik I.13 Saldo Bersih Tertimbang Kondisi Investasi Grafik I.14 Perkembangan Impor Barang Modal
Kegiatan Usaha di Bali

JUTA USD Barang Modal (Juta USD) g.Barang Modal (%yoy) - rhs %YOY

20 12 900
800
15 10 700

10 600
8
500
5
400
6
300
0
200
4
-5 100

2 0
-10
(100)
-15 - (200)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Bank Indonesia (diolah) Sumber : Bea Cukai, diolah
8 Grafik 1.15 Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Grafik 1.16 Negara Asal Penyumbang Wisatawan
Mancanegara Periode Triwulan II 2022

Ribu Orang % YOY


Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

2,000 1

1,800
1 Australia India UK
1,600

1,400
1 30%
1,200 34%
1,000 1
France Germany USA
800
0
600

400 2% 8%
0
4%
200
5% 6%
0 0
5% 6% Singapore Netherland Lainnya

I II III IV I II III IV I II III IV I II III


2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Ekspor Barang Grafik 1.18 Share Nilai Ekspor Barang Berdasarkan Negara
Tujuan Utama pada Triwulan III 2022

JUTA DOLAR AS Nilai Ekspor (Juta USD) g Nilai Ekspor (RHS) %YOY

180 60

160
40
140
AS Australia Singapura
120 20 30.56%
34.98%
100
0
80

60 (20)

40
(40) 3.75% 13.68% Thailand Jepang Lainnya
20 4.32%
12.71%
0 (60)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Bea Cukai, diolah

kinerja ekspor luar negeri terjadi seiring dengan naiknya seluruh komponen barang impor. Peningkatan tertinggi

permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama, terjadi pada impor barang konsumsi yang tumbuh hingga

dengan 5 (lima) negara tujuan ekspor terbesar pada triwulan 1.029,87% (yoy) seiring dengan naiknya kebutuhan Provinsi

III 2022 adalah Amerika serikat (pangsa 30,56%), Australia Bali untuk memenuhi permintaan barang konsumsi seiring

(pangsa 13,68%), Singapura (pangsa 12,71%), Thailand dengan naiknya jumlah kunjungan wisatawan domestik dan

(pangsa 4,32%) dan Jepang (pangsa 3,75%) (Grafik 1.18). mancanegara serta naiknya permintaan masyarakat setempat.

Sementara jika dilihat dari sisi komoditas ekspor, komoditas Selain itu, nilai impor barang modal dan raw material juga

utama penyumbang ekspor provinsi Bali pada triwulan III tercatat meningkat sejalan dengan keberlangsungan proyek

2022 masih didominasi oleh sektor perikanan dan kelautan konstruksi Pemerintah dan swasta (Grafik 1.21).

(pangsa 23,19%), perhiasan (pangsa 19,39%), pakaian jadi

(pangsa 19,20%), olahan kayu (pangsa 6,39%), dan furnitur

(pangsa 4,85%) (Grafik 1.19).

Sejalan dengan akselerasi ekspor, impor barang luar

negeri juga mengalami peningkatan yang signifikan

pada triwulan III 2022. Kinerja impor pada triwulan laporan

tercatat tumbuh 333,86% (yoy), meningkat signifikan

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 149,45%

(yoy) (Grafik I.20). Akselerasi yang signifikan pada impor

luar negeri disebabkan meningkatnya permintaan terhadap


Grafik 1.19
Komoditas
Pangsa Nilai Ekspor Barang Berdasarkan Grafik I.20 Perkembangan Nilai Impor Barang 9
JUTA USD Total Nilai Impor g. Total Nilai Impor - rhs %YOY

80 400

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
350
70
300
23.19% Perikanan Perhiasan Pakaian Jadi 60 250
26.97%
50 200
150
40
100
30 50
4.85%
20 0
19.39%
6.39% (50)
Olahan Kayu Furniture Lainnya 10
(100)
19.20%
- (150)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Sumber : Bea Cukai, diolah Sumber : Bea Cukai, diolah

Grafik I.21 Pertumbuhan Impor Barang Berdasarkan


Komponen 1.3.1. Penyediaan Akomodasi Makan dan
JUTA USD gBarang Konsumsi - rhs g.Impor Raw Material g.Impor Barang Modal Minum
1200

1000
Pada triwulan III 2022, kinerja LU Akmamin meningkat
800

600 signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.


400
Kinerja LU Akmamin tumbuh 25,69% (yoy) pada triwulan III
200

0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2022, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
-200 2019 2020 2021 2022
yang tumbuh sebesar 9,36% (yoy). Peningkatan ini didorong

oleh kenaikan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan


Sumber : Bea Cukai, diolah
mancanegara di tengah berlanjutnya pelonggaran persyaratan
1.3. PERTUMBUHAN EKONOMI BALI SISI
perjalanan PPDN dan PPLN, serta momentum liburan musim
LAPANGAN USAHA
panas AS-Eropa pada triwulan laporan. Selain itu, peningkatan

Dari sisi LU, perbaikan kinerja perekonomian triwulan jumlah maskapai yang melayani international direct flight

III 2022 bersumber dari seluruh LU utama. Kinerja LU dan peningkatan frekuensi penerbangan turut mendorong

Akmamin dan LU Transportasi meningkat didorong oleh kenaikan jumlah wisatawan yang datang ke Bali. Lebih lanjut,

berlanjutnya pelonggaran persyaratan perjalanan di tengah penyelenggaraan berbagai kegiatan MICE berskala nasional

momentum libur musim panas di AS-Eropa. Selain itu, dan internasional di Provinsi Bali, seperti KTT G20 Presidensi

penyelenggaraan berbagai side event G20 dan event strategis Indonesia (15-16 November), Archipelagic and Island States

lainnya di Bali mampu mendorong kenaikan jumlah wisatawan Forum (17-18 November), dan the 14th E-Sports Championship

Bali pada triwulan III 2022. Sementara itu, kinerja LU (1-13 Desember) berpotensi mendorong aktivitas pariwisata,

Perdagangan meningkat seiring kenaikan permintaan barang khususnya layanan MICE pada LU Akmamin.

dan jasa akibat intensitas aktivitas pariwisata. Kinerja LU


Peningkatan kinerja LU Akmamin pada triwulan laporan
Pertanian juga tercatat meningkat didorong oleh peningkatan
terkonfirmasi pada peningkatan kedatangan wisatawan
produksi komoditas hortikultura seiring musim panen raya
dan Tingkat Pengunian Kamar (TPK) hotel bintang di
yang diiringi kenaikan permintaan untuk memasok aktivitas
Bali. Kunjungan wisatawan domestik pada triwulan III 2022
pariwisata. Di sisi lain, berlanjutnya pembangunan beberapa
tumbuh 209,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
proyek Pemerintah dan swasta mampu mendorong kinerja LU
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 85,63% (yoy)
Konstruksi pada triwulan III 2022.
(Grafik 1.22). Jumlah wisatawan mancanegara juga tercatat
10 Grafik 1.22 Perkembangan Kunjungan Wisatawan
Domestik ke Bali
Grafik I.23 Perkembangan TPK Hotel Bintang di Bali

RIBU ORANG Jumlah Wisnus gWisnus-rhs %YOY % TPK Bintang


3,500 250 70
Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

3,000 200 60

150
2,500 50
100
2,000 40
50
1,500 30
0
1,000 20
(50)

500 (100) 10

- (150) 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Dispar Provinsi Bali (diolah) Sumber: Kemenparekraf (diolah)

Tabel 1. 2 Perkembangan Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Bali Sisi Lapangan Usaha (%, yoy)

2020 2021 2022


Lapangan Usaha
I II III IV I II III IV I II III
Pertanian, Kehutanan, dan
0.26 (2.11) (1.72) (0.28) (0.18) 0.48 (0.30) 1.00 (2.69) 0.71 2.44
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian 3.24 (0.10) (8.21) (11.02) (7.37) (1.51) 3.04 6.50 1.62 4.06 2.18
Industri Pengolahan (7.58) (7.50) (3.39) (7.24) (2.50) 1.04 (6.97) 8.68 16.17 12.58 2.01
Pengadaan Listrik, Gas 8.07 (21.05) (23.96) (26.96) (27.00) 0.18 2.74 10.62 7.66 15.40 22.46
Pengadaan Air 6.71 (0.14) (1.16) (6.77) (6.79) (6.70) (3.09) 0.95 (0.20) 5.45 11.50
Konstruksi 2.53 (2.42) (4.58) (4.89) (2.56) (0.46) 0.72 0.51 1.65 3.68 7.63
Perdagangan Besar dan
Eceran, dan Reparasi Mobil (1.78) (5.89) (10.21) (9.96) (7.43) 0.00 (1.12) 3.68 5.96 3.29 8.20
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan (6.38) (39.75) (40.27) (40.36) (36.18) 1.96 (15.79) (10.73) 3.21 11.14 35.37
Penyediaan Akomodasi dan
(9.32) (33.13) (34.72) (31.87) (24.79) 3.53 (9.14) (5.92) 0.31 8.36 25.69
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 7.21 5.91 6.14 5.42 4.99 4.01 0.05 2.05 (0.05) 0.23 (0.77)
Jasa Keuangan 7.35 (7.28) (7.20) (10.20) (10.14) 1.84 (2.11) (2.00) 3.02 6.63 9.64
Real Estate 3.26 1.74 (1.80) (1.10) (2.51) 1.59 0.47 2.41 0.97 0.00 2.21
Jasa Perusahaan 0.15 (4.45) (6.13) (5.67) (5.47) 1.39 (7.53) (1.08) 3.88 4.34 13.89
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan 6.39 (1.00) (0.98) (6.46) (15.80) 17.55 (1.89) 3.10 (9.27) (8.87) (0.18)
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan (0.23) (0.11) (1.45) (1.43) (3.56) 3.49 (0.14) 2.75 (2.11) (4.77) (4.75)
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
6.86 3.42 (0.01) 1.24 0.40 8.89 6.71 7.00 1.56 0.03 1.65
Sosial
Jasa lainnya (2.66) (7.09) (7.70) (8.15) (4.81) 3.95 (6.78) (0.18) 6.23 5.66 13.55
PDRB (1.24) (11.06) (12.36) (12.20) (9.80) 2.83 (2.93) 0.51 1.43 3.05 8.09
Sumber : BPS Provinsi Bali (diolah)

meningkat signifikan meskipun belum kembali ke masa 1.3.2. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebelum pandemi, yaitu dari 355.571 orang pada triwulan II
Kinerja LU Pertanian pada triwulan III 2022 tumbuh
2022 menjadi 814.325 orang pada triwulan laporan (Grafik
meningkat sebesar 2,44% (yoy), lebih tinggi
1.15). Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut berdampak
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
pada pertumbuhan TPK hotel bintang yang tercatat sebesar
tumbuh 0,71% (yoy). Peningkatan tersebut seiring dengan
40,78% pada triwulan III 2022, meningkat dibandingkan
kenaikan produksi komoditas pertanian di tengah momentum
triwulan sebelumnya sebesar 31,70% (Grafik 1.23).
panen raya komoditas hortikultura dan peningkatan

permintaan dari komponen penunjang pariwisata seperti


hotel dan restoran. Selain itu, peningkatan kinerja pertanian Pemerintah, diantaranya pembangunan pelabuhan Segitiga
11
juga tercermin dari meniningkatnya permintaan ekspor Emas, pembangunan Bendungan Tamblang dan Sidan,

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
terhadap komoditas perikanan pada triwulan III 2022 yang pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, serta pembangunan

tumbuh 28,19% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya jalan Singaraja-Mengwitani Bali. Selain itu, proyek

dengan pertumbuhan 24,07% (yoy) (Grafik 1.24). pembangunan swasta juga terpantau berlanjut, seperti

pembangunan KEK Kesehatan dan pembangunan fasilitas


Peningkatan kinerja LU Pertanian juga terkonfirmasi
perkantoran di kawasan ITDC Nusa Dua.
dari kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP). BPS mencatat

indeks NTP pada triwulan III 2022 adalah sebesar 96,28. Peningkatan kinerja LU Konstruksi terkonfirmasi oleh

Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan indeks pada triwulan perbaikan kinerja penyaluran kredit konstruksi dan

sebelumnya sebesar 94,42 (Grafik 1.25). peningkatan penjualan bahan konstruksi. Pertumbuhan

kredit konstruksi meningkat dari 12,67% (yoy) pada triwulan


1.3.3. Konstruksi
sebelumnya menjadi 13,86% (yoy) pada triwulan III 2022

Kinerja LU Konstruksi pada triwulan laporan meningkat (Grafik 1.26). Lebih lanjut, penjualan bahan konstruksi di

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kinerja Provinsi Bali juga mengalami peningkatan, tercermin dari

LU Konstruksi tumbuh 7,63% (yoy) pada triwulan III 2022, pertumbuhan peningkatan omzet penjualan eceran bahan

menguat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang konstruksi dari 17,90% (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi

tumbuh sebesar 3,68% (yoy). Perkembangan ini sejalan 28,57% (yoy) pada triwulan laporan (Grafik I.27).

dengan keberlanjutan beberapa proyek pembangunan

Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor Perikanan Grafik 1.25 Perkembangan Nilai Tukar Petani

JUTA USD Nilai Ekspor Perikanan g.Ekspor Perikanan (%yoy) - rhs INDEX NTP Total
50 80 106

45 104
60
40 102

40 100
35
98
30
20
96
25
94
0
20
92
15 (20) 90
10 88
(40)
5 86
0 (60) 84
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2,021.00 2,022.00

Sumber: Bea Cukai (diolah) Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Grafik I.26 Perkembangan Penyaluran Kredit pada LU Grafik I.27 Perkembangan Penjualan Eceran Bahan
Konstruksi (Lokasi Poyek) Konstruksi

Nominal Kredit Konstruksi (Rp T) g.Nominal Kredit Konstruksi (%, yoy)-rhs RP JUTA Bahan Konstruksi g Bahan Konstruksi-rhs %YOY

5 25 4,500 40

4 20 4,000 30
15
4 3,500
10 20
3 3,000
5 10
3 0 2,500
0
2 (5) 2,000
(10) (10)
2 1,500
(15) (20)
1 1,000
(20)
1 500 (30)
(25)
0 (30) 0 (40)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Survei Penjualan Eceran (SPE), Bank Indonesia (diolah)
12 1.3.4. Perdagangan pada masing-masing komponen -3,71% (yoy) dan -1,53%

(yoy) pada triwulan III 2022, membaik dibandingkan triwulan


Kinerja LU Perdagangan tercatat meningkat
Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah

sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar -6,08%


dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kinerja LU
(yoy) dan -22,30% (yoy) (Grafik 1.29).
Perdagangan tumbuh 8,20% (yoy) pada triwulan III 2022,

lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya


1.3.5. Transportasi
yang tumbuh sebesar 3,29% (yoy). Peningkatan tersebut

seiring dengan kenaikan permintaan barang dan jasa akibat Kinerja LU Transportasi meningkat signifikan

intensitas aktivitas pariwisata. Selain itu, membaiknya daya dibandingkan triwulan sebelumnya. Sejalan dengan

beli masyarakat di tengah keberlanjutan insentif Pemerintah berlanjutnya pelonggaran persyaratan perjalanan pada

juga menopang kinerja perdagangan secara keseluruhan. momentum libur musim panas AS-Eropa, kinerja LU

Transportasi pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 35,37%


Peningkatan kinerja LU perdagangan terkonfirmasi dari
(yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
hasil SPE dan kinerja penyaluran kredit barang tahan
triwulan sebelumnya sebesar 11,14% (yoy). Peningkatan
lama. Total omzet penjualan eceran pada hasil SPE tercatat
kinerja LU Transportasi sejalan dengan peningkatan
tumbuh 22,27% (yoy) pada triwulan III 2022. Capaian ini lebih
kunjungan wisatawan mancanegara di tengah penambahan
tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya
jumlah maskapai international direct flight dan frekuensi
sebesar 3,78% (yoy) (Grafik 1.28). Lebih lanjut, peningkatan
penerbangan. Lebih lanjut, meningkatnya aktivitas kargo
kinerja LU Perdagangan juga sejalan dengan perbaikan kinerja
khususnya untuk perdagangan luar negeri juga berperan
penyaluran pembiayaan KPR/A dan KKB dengan pertumbuhan
dalam peningkatan kinerja transportasi secara keseluruhan.

Grafik 1.28 Perkembangan Total Omzet Penjualan Eceran Grafik 1.29 Pertumbuhan Penyaluran Kredit KPR/A dan
di Bali KKB

RP JUTA Bahan Konstruksi g Bahan Konstruksi-rhs


%yoy %YOY g.Penyaluran Kredit KPR+KPA g.Penyaluran Kredit KKB
450,000 30 20
400,000 20
10
350,000 10
0
300,000 0

250,000 (10) -10

200,000 (20) -20

150,000 (30)
-30
100,000 (40)
-40
50,000 (50)
-50
0 (60)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022

Sumber: Survei Penjualan Eceran (SPE), Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Grafik I.30 Perkembangan Jumlah Penumpang Grafik I.31 Perkembangan Jumlah Kedatangan Kargo
Internasional Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai

JUTA ORANG Kedatangan Penumpang Intr. TON Total Kargo (arr) g Total Kargo arr (%yoy,rhs) %YOY

25 25,000 350

300

20 20,000 250

200

15 15,000 150

100

10 10,000 50

5 5,000 (50)

(100)

0 0 (150)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Angkasa Pura I, (diolah) Sumber: Angkasa Pura I, (diolah)


Peningkatan kinerja LU Transportasi terkonfirmasi jumlah kedatangan kargo pada triwulan III 2022 (domestik
13
dari peningkatan arus penumpang internasional dan dan internasional) yang tumbuh 38,57% (yoy), lebih tinggi

Perkembangan
Ekonomi Makro
Daerah
aktivitas kedatangan kargo melalui bandara. Penumpang dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi

internasional melalui bandara I Gusti Ngurah Rai tercatat -10,65% (yoy) (Grafik 1.31). Lebih lanjut, peningkatan kinerja

meningkat signifikan, yaitu dari 388.808 orang pada triwulan LU Transportasi juga terkonfirmasi dari hasil SKDU yang

II 2022 menjadi 868.021 orang pada triwulan laporan menunjukkan adanya peningkatan indeks kegiatan usaha

(Grafik 1.30). Selain itu, aktivitas kargo melalui bandara I pada triwulan II 2022 (Grafik I.34).

Gusti Ngurah Rai juga terpantau meningkat, tercermin dari


14
Keuangan
Pemerintah

KEUANGAN
PEMERINTAH
DAERAH
15

Keuangan
Pemerintah

BAB II
• Realisasi belanja dan transfer pemerintah pusat dan daerah di Provinsi Bali naik 0,89% (yoy) dibandingkan
triwulan III 2021 yang dipengaruhi oleh faktor kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif untuk mendukung
pembangunan infrastruktur penunjang G20.

• Realisasi pendapatan daerah se-Bali secara agregat tercatat meningkat dibandingkan triwulan yang
sama di tahun sebelumnya dengan peningkatan sebesar 11,65% (yoy) seiring dengan pendapatan asli
daerah yang semakin membaik.
16 GAMBARAN UMUM

Total belanja dan transfer Pemerintah (APBD dan APBN) di Bali sampai dengan triwulan III 2022 tercatat sebesar
Keuangan
Pemerintah

Rp21,55 Triliun, naik 2,52% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terutama
disebabkan peningkatan realisasi belanja APBD untuk pembiayaan program-program daerah di Provinsi Bali
dibandingkan triwulan III 2021. Meskipun demikian, terdapat penurunan realisasi belanja APBN pada periode
laporan tercatat sebesar Rp7,54 Triliun, turun 2,71% (yoy) jika dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya realisasi pendapatan daerah se-Bali secara agregat tercatat sebesar Rp12,29 Triliun, meningkat
dibandingkan triwulan tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh melajunya kinerja pendapatan asli daerah (PAD)
dan pendapatan transfer sepanjang triwulan laporan. Di sisi lain, nominal realisasi pendapatan total pemerintah
daerah di Bali pada triwulan III 2022 lebih rendah dibandingkan triwulan III 2021 dengan penurunan sebesar
6,1%. Meskipun nominal realisasi pendapatan total pemerintah daerah di Bali mengalami penurunan, efektivitas
realisasi pendapatan total terhadap pagu mengalami peningkatan sebesar 11,65%.

2.1. PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN


PEMERINTAH DI WILAYAH BALI

Pagu total anggaran belanja Pemerintah di Provinsi Bali, belanja Pemerintah di Bali terdiri atas anggaran kementerian

baik dari sumber APBN maupun APBD pada tahun 2022 dan lembaga vertikal (APBN) sebesar Rp13,01 Triliun (pangsa

lebih tinggi jika dibandingkan dengan pagu anggaran 34,22%), anggaran Pemerintah Provinsi Bali (APBD) sebesar

di tahun 2021. Adapun total anggaran belanja di tahun Rp6,55 Triliun (pangsa 17.24%), dan anggaran gabungan

2022 yaitu sebesar Rp38,01 Triliun, dengan peningkatan Pemerintah Kabupaten/Kota (APBD) sebesar Rp18,45 Triliun

sebesar 0,89% (yoy) jika dibandingkan dengan tahun (pangsa 48,55%).

sebelumnya (Tabel 2.1). Peningkatan pagu anggaran total

belanja pemerintah terutama bersumber dari anggaran APBN Kinerja realisasi total belanja Pemerintah di Bali pada
dan anggaran APBD Kabupaten/Kota Pemerintah Provinsi triwulan III 2022 mengalami peningkatan dibandingkan
Bali yang naik masing-masing sebesar 7,26% dan 4,57% periode yang sama di tahun sebelumnya (Tabel 2.2).
(yoy). Terjadinya peningkatan tersebut disebabkan oleh faktor Pada triwulan laporan, realisasi total belanja tercatat sebesar
kebijakan fiskal ekspansif untuk infrastruktur penunjang G20 Rp21,55 Triliun atau telah terealisasi 56,69% dari pagu
dan kewajiban pengalokasian dana transfer umum (DTU) dengan pertumbuhan nominal realisasi sebesar 2,52%.
untuk kegiatan pengendalian inflasi. Sementara itu pagu Peningkatan realisasi total belanja pemerintah di Bali
anggaran APBD Provinsi tercatat menurun sebesar 17,09% disebabkan oleh tingginya belanja APBD Provinsi dan APBD
(yoy). Secara lebih rinci, komposisi pagu anggaran total Kabupaten/Kota jika dibandingkan periode yang sama tahun

Tabel 2.1 Pagu Anggaran Belanja Pemerintah di Wilayah Bali Tahun 2021-2022
Pagu Belanja Pagu Belanja Growth
Pangsa Pagu Belanja 2022
Kategori 2021 2022 2021-2022
(%)
(Rp Triliun) (Rp Triliun) (%,yoy)
APBN 12,13 13,01 7,26% 34,22%
APBD Provinsi 7,90 6,55 -17,09% 17,24%
APBD Kabupaten/Kota 17,65 18,45 4,57% 48,55%
Total 37,68 38,01 0,89% 100.00%
Sumber: Kanwil DJPb Provinsi Bali, BPKAD Provinsi Bali, diolah
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Pemerintah di Wilayah Bali Triwulan III 2021 dan Triwulan III 2022
Realisasi Belanja Realisasi Belanja Growth
17
% Realisasi Belanja % Realisasi Belanja
Kategori Triwulan III 2021 Triwulan III 2022 2021-2022
Triwulan III 2021 Triwulan III 2022
(Rp Triliun) (Rp Triliun) (%,yoy)

Keuangan
Pemerintah
APBN 7,75 63,91% 7,54 57,97% -2,71%
APBD Provinsi 4,11 51,95% 4,16 63,55% 1,41%
APBD Kab/Kota 9,16 51,93% 9,85 53,36% 7,44%
Total 21,02 55,79% 21,55 56,69% 2,52%
Sumber: Kanwil DJPb Provinsi Bali, BPKAD Provinsi Bali, diolah

sebelumnya, dengan persentase peningkatan masing-masing 2.2. APBD PROVINSI BALI


sebesar 1,41% dan 7,44% (yoy). Peningkatan realisasi APBD
Pagu anggaran Pemerintah Provinsi Bali (APBD Provinsi
Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota sejalan dengan banyaknya
Bali) pada tahun 2022 tercatat defisit. APBD Pemerintah
rangkaian pembangunan infrastruktur untuk perhelatan G20
Provinsi Bali tersusun atas anggaran pendapatan sebesar
dan DTU untuk meredam tingkat inflasi melalui operasi pasar
Rp5,04 Triliun, menurun dari tahun sebelumnya sebesar
(OP). Sebagai tambahan, umumnya pola realisasi anggaran
Rp6,00 Triliun. Sementara itu, anggaran belanja sebesar
belanja secara historis cenderung direalisasikan lebih besar
Rp6,55 Triliun atau menurun dari tahun sebelumnya sebesar
pada triwulan III dan IV.
Rp7,90 Triliun, sehingga terjadi defisit anggaran belanja

sekitar Rp1,35 Triliun. Penetapan pagu APBD yang defisit


Meskipun demikian, realisasi belanja APBN pada triwulan
tersebut mencerminkan strategi kebijakan fiskal ekspansif
laporan tercatat menurun dibandingkan triwulan III 2021.
oleh Pemerintah Daerah untuk mendukung peningkatan
Penurunan kinerja belanja didorong oleh berkurangnya
investasi dan konsumsi, sehingga diharapkan dapat
realisasi belanja modal dan belanja pegawai dengan
menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah terutama dalam
besaran penurunan masing-masing sebesar 19,34% dan
masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Adapun
3,13%. Penurunan realisasi belanja modal disebabkan oleh
defisit anggaran APBD-P Pemerintah Provinsi Bali direncanakan
pembangunan proyek pemerintah pusat di provinsi Bali pada
akan diimbangi oleh pembiayaan daerah yang bersumber dari
triwulan III tahun 2022 yang belum setinggi di triwulan III
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran
tahun 2021.
sebelumnya sekitar Rp1,16 Triliun (sumber: DJPK Kemenkeu).

Tabel 2.3. Anggaran Pendapatan APBD Provinsi Bali Tahun 2022 dan Realisasi s.d. Triwulan III 2022
Pagu Realisasi
Growth
Growth Pagu
dalam Rp Triliun 2021 2022 TW III 2021 TW III 2021 TW III 2022 TW III 2022 Realisasi
(%yoy)
(Nominal) (Nominal) (Nominal) (%Realisasi) (Nominal) (%Realisasi) (%yoy)

PENDAPATAN 6,00 5,04 -15,86% 4,20 70,00 3,94 78,15 -6,1%


PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,18 3,00 -5,60% 2,10 65,93 2,59 86,20 23,4%
Pajak Daerah 2,64 2,58 -2,26% 1,69 63,90 2,17 84,11 28,7%
Retribusi Daerah 0,01 0,02 44,61% 0,01 77,95 0,01 47,64 -11,6%
Hasil Pengelolaan Kekayaan
0,16 0,13 -20,03% 0,16 100,00 0,15 113,07 -9,6%
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah 0,36 0,27 -25,16% 0,24 65,23 0,26 95,87 10,0%
PENDAPATAN TRANSFER 2,81 2,04 -27,48% 2,10 74,61 1,35 66,39 -35,5%
Pendapatan Transfer
2,81 2,04 -27,48% 2,10 74,61 1,35 66,39 -35,5%
Pemerintah Pusat
Pendapatan Transfer Antar
Daerah
LAIN-LAIN PENDAPATAN
0,01 0,01 0,00% 0,00 64,34 0,00 50,52 -21,5%
DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah 0,01 0,01 0,00% 0,00 64,34 0,00 50,52 -21,5%
Sumber : BPS Provinsi Bali
18 2.2.1. Pendapatan APBD Provinsi Bali terus berlanjut pada triwulan III 2022, penerimaan modal dari

BUMD maupun swasta tempat penyertaan modal juga turut


2.2.1.1. Anggaran Pendapatan
Keuangan
Pemerintah

mengalami peningkatan sehingga berkontribusi terhadap

tingginya realisasi komponen pengelolaan kekayaan daerah


Pagu anggaran total pendapatan Pemerintah Provinsi
yang dipisahkan. Di sisi lain, penerimaan pajak daerah
Bali tahun 2022 lebih rendah dibanding tahun 2021.
tercatat juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan
Hal ini terutama disebabkan penurunan anggaran pada
dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu mencapai Rp2,17
PAD dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (Tabel 2.3).
Triliun atau tumbuh 28,7% yoy). Upaya pemerintah daerah
PAD dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat pada tahun
untuk mendorong peningkatan penerimaan pajak melalui
2022 dianggarkan masing-masing sebesar Rp3,00 Triliun
digitalisasi dan elektronifikasi pembayaran pajak juga turut
dan Rp2,04 Triliun, lebih rendah dibandingkan dengan
mendorong naiknya realisasi penerimaan pajak di Provinsi
tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,18 Triliun dan Rp2,81
Bali. Di sisi lain, terdapat penurunan persentase realisasi APBD
Triliun. Penurunan pagu anggaran tersebut dipengaruhi
Provinsi Bali dari komponen retribusi daerah dan Pendapatan
oleh masih terbatasnya kapasitas fiskal Pemerintah Pusat di
Transfer Pemerintah Pusat di tahun 2022 dengan persentase
tengah pandemi yang masih berlanjut serta kebutuhan untuk
realisasi masing-masing sebesar 47,64% dan 66,39%.
mengalokasikan anggaran pada pos yang lebih vital. Meskipun
Hal ini disebabkan oleh adanya pola konsumsi yang belum
demikian, komponen PAD yaitu retribusi daerah mengalami
sepenuhnya pulih pasca pandemi.
peningkatan sehubungan dengan pemulihan pasca pandemi

yang berpotensi mendorong kemampuan masyarakat untuk Pemerintah Provinsi Bali terus menempuh langkah-
meningkatkan konsumsi di berbagai lini retribusi daerah langkah strategis dalam mendorong peningkatan
seperti retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi realisasi PAD. Langkah-langkah tersebut di antaranya
perizinan tertentu. optimalisasi Samsat Keliling dan Samsat Kerti1 sebagai upaya

“jemput bola” kepada wajib pajak, pemungutan pajak


2.2.1.2. Realisasi Pendapatan
secara door-to-door dengan melibatkan perangkat daerah,

Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Bali s.d. serta implementasi elektronifikasi Pemerintah Daerah untuk

triwulan III 2022 tercatat sebesar Rp3,94 Triliun mendukung pelayanan selama masa pandemi COVID-19,

atau mencapai 78,15% dari pagu anggaran. Dilihat seperti pembayaran pajak secara online. Selain itu, Pemerintah

dari persentase realisasi terhadap pagu, perkembangan Provinsi Bali juga terus mendorong peningkatan kepatuhan

realisasi pendapatan pada triwulan III tersebut lebih tinggi dalam membayar pajak, antara lain melalui pemutihan denda

dibandingkan realisasi pendapatan pada periode yang sama keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan

di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 70,00% dari pagu diskon pajak bagi wajib pajak yang menunggak. Lebih lanjut,

anggaran. Namun, dari segi nominal, realisasi pada triwulan III pemerintah provinsi juga meningkatkan target penerimaan

2022 lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun pajak kendaraan bermotor seiring dengan optimisme naiknya

2021 yang mampu merealisasikan pagu sebesar Rp4,20 realisasi penjualan kendaraan di tengah pemulihan pariwisata

Triliun. Relatif optimalnya persentase realisasi pendapatan serta kebutuhan masyarakat maupun pelaku usaha terhadap

pada tingkat provinsi dipengaruhi oleh realisasi komponen kendaraan yang semakin meningkat.

PAD yaitu pajak daerah (84,11%), hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan (113,07%), dan lain-lain PAD yang 1. Kerti berasal dari istilah Sad Kerti yaitu sebuah konsep Hindu
untuk menjaga kesucian melalui 6 landasan pokok yang berkaitan
disahkan (95,87%). Seiring dengan pemulihan ekonomi yang satu sama lain yaitu atma (jiwa), samudra (laut), wana (hutan), danu
(air), jagat (bumi), dan jana (diri sendiri)
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Total
Pendapatan Pemprov Bali s.d. Triwulan III 2022
Grafik 2.2 Komponen Penyumbang Pendapatan
Pemprov Bali Posisi Triwulan III 2022
19
RP MILIAR Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Transfer
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah g. tot pendapatan (%yoy,rhs)

Keuangan
Pemerintah
7,000 20.00%

15.00%
6,000 0.07% Pendapatan Asli Daerah
10.00%
5,000 5.00%
34.34%
0.00%
4,000
-5.00%
3,000 Pendapatan Transfer
-10.00%

2,000 -15.00%
65.59%
-20.00%
1,000
-25.00%
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
- -30.00%
I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022

Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah

Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli terduga dan belanja modal (Tabel 2.4). Secara umum,
Daerah Pemprov Bali
RP MILIAR Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan Rertibusi Daerah
penurunan pagu total belanja sejalan dengan menurunnya
Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
g. PAD (%yoy,rhs)
3,500 40%
pagu total pendapatan Provinsi Bali secara keseluruhan
3,000 30%

2,500
20% pada tahun 2022. Penurunan pagu terutama bersumber
10%
2,000
0%
dari anggaran belanja tidak terduga dan belanja modal yang
1,500
-10%
masing-masing menurun hingga 45,13% (yoy) dan 23,74%
1,000
-20%

500 -30% (yoy) dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Penurunan


- -40%
I II
2020
III IV I II
2021
III IV I
2022
II III
pagu anggaran belanja tak terduga disinyalir sejalan dengan

prakiraan menurunnya kebutuhan anggaran tidak terduga


Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah

yang sebagian besar dialokasikan untuk penanganan kasus-


2.2.2. Belanja APBD Provinsi Bali
kasus terkait pandemi COVID-19 selama 2 (dua) tahun

sebelumnya. Sementara itu, penurunan pagu anggaran


2.2.2.1. Anggaran Belanja
belanja modal antara lain diakibatkan base effect tingginya
Pagu anggaran total belanja Pemerintah Provinsi anggaran 2021 untuk Pembangunan Pusat Kebudayaan
Bali tahun 2022 menurun pada seluruh komponen, Bali yang didanai pinjaman sebesar Rp1,5 Triliun dari PT
terutama pada pada komponen belanja belanja tak SMI. Di sisi lain, pagu anggaran belanja pegawai meningkat

Tabel 2.4. Pagu APBD Provinsi Bali Tahun 2022 dan Realisasi Belanja s.d. Triwulan III 2022
Pagu Realisasi

Growth Pagu Growth


Dalam Rp Triliun 2021 2022 TW III 2021 TW III 2021 TW III 2022 TW III 2022
Anggaran Realisasi
(Nominal) (Nominal) (Nominal) (%Realisasi) (Nominal) (%Realisasi)

BELANJA DAERAH DAN TRANSFER 7,90 6,55 -17,09% 4,11 51,95 4,16 63,55 1,41%
BELANJA OPERASI 4,58 3,86 -15,61% 2,99 65,31 2,54 65,65 -15,17%
Belanja Pegawai 1,85 1,87 1,18% 1,17 63,30 1,27 68,08 8,83%
Belanja Barang dan Jasa 1,69 1,67 -1,31% 1,20 71,13 1,02 61,08 -15,25%
Belanja Bunga 0,02 0,00 -100,00% 0,00 13,62 0,00 -100,00%
Belanja Subsidi 0,01 0,00 -99,25% 0,00 0,00 0,00 13,33
Belanja Hibah 1,01 0,32 -68,07% 0,61 60,59 0,24 75,20 -60,37%
Belanja Bantuan Sosial 0,00 0,00 0,00 0,00 99,30
BELANJA MODAL 1,74 1,32 -23,74% 0,43 25,03 0,83 62,51 90,43%
Belanja Modal Tanah 0,96 0,45 -52,87% 0,30 31,43 0,41 90,38 35,53%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0,15 0,09 -40,52% 0,04 23,93 0,03 30,24 -24,85%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 0,36 0,37 2,69% 0,08 20,88 0,20 54,05 165,79%
Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 0,20 0,38 86,87% 0,02 8,12 0,18 48,61 1019,29%
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 0,06 0,03 -47,04% 0,01 8,04 0,01 20,14 32,72%
BELANJA TAK TERDUGA 0,09 0,05 -45,13% 0,01 6,68 0,00 3,40 -72,06%
BELANJA TRANSFER 1,50 1,32 -12,21% 0,68 45,10 0,80 60,71 18,18%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah
20 Grafik 2.4 Perkembangan Realisasi Total Belanja
Pemprov Bali
Grafik 2.5 Komponen Penyumbang Belanja Pemprov
Bali Posisi Triwulan III 2022
RP MILIAR Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tidak Terduga
Belanja Transfer g. tot belanja (%yoy, rhs)
Keuangan
Pemerintah

7,000.00 120%

100%
6,000.00
80% 19.20%
Belanja Operasional Belanja Modal
5,000.00 60%

40% 0.04%
4,000.00
20%
3,000.00
0%
19.87%
2,000.00 -20% 60.89%
-40%
1,000.00 Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer
-60%
- -80%
I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022

Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah

dibandingkan tahun 2021 seiring dengan prakiraan akan Meskipun dari sisi nilai pagu maupun realisasi

terjadinya peningkatan intensitas kegiatan Pemda yang mulai komponen belanja modal lebih kecil dibandingkan

dilaksanakan secara luring, didukung dengan pelonggaran belanja operasional, persentase realisasi belanja modal

kebijakan pembatasan aktivitas oleh Pemerintah Pusat, serta terhadap pagu dan pertumbuhan realisasi dibandingkan

semakin terkendalinya kasus harian COVID-19 seiring dengan triwulan sebelumnya menunjukkan performa yang

optimalnya capaian vaksinasi di Bali. paling signifikan. Optimalisasi realisasi belanja modal serta

pertumbuhan yang masif dibandingkan triwulan III 2021


2.2.2.2. Realisasi Belanja dan Transfer
menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong

Realisasi total belanja Pemerintah Provinsi Bali s.d. belanja produktif untuk mengakselerasi perekonomian Bali.

triwulan III 2022 mencapai Rp4,16 Triliun atau 63,55% Melalui realisasi belanja modal untuk sektor-sektor produktif

dari pagu anggaran. Realisasi belanja hingga triwulan III 2022 diharapkan mampu mengimbangi kebutuhan masyarakat,

sedikit lebih tinggi dari realisasi triwulan III 2021 yang sebesar pelaku usaha, maupun para wisatawan yang semakin tinggi di

Rp4,11 triliun atau 51,95% dari pagu anggaran (Grafik 2.4 tengah momentum pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

dan Grafik 2.5). Naiknya realisasi belanja Pemerintah Provinsi Di sisi lain, belanja konsumtif saat ini juga mulai dibatasi dan

dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi belanja modal dioptimalkan untuk mendukung komponen belanja lain yang

yang tumbuh hingga 90,43% (yoy), atau telah terealisasi lebih terkait dengan pelayanan publik seperti belanja modal

sebesar 62,51% (yoy) dari pagu belanja modal tahun 2022. untuk pembangunan fasilitas masyarakat. Hal tersebut dapat

Optimalisasi realisasi belanja modal didorong oleh tingginya dilakukan di antaranya dengan analisis beban kerja (ABK),

realisasi belanja modal tanah, gedung dan bangunan, serta menerapkan anggaran berbasis kinerja, melakukan efisiensi

jalan, jaringan, dan irigasi seiring dengan realisasi proyek- belanja barang/jasa, hingga melakukan evaluasi anggaran

proyek pemerintah daerah, seperti pembangunan kawasan menggunakan indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA).

bendungan, area wisata, hingga infrastruktur pendukung

di sekitar jalan tol khususnya untuk perhelatan G20. Dari

sisi belanja operasional, terdapat penurunan nominal

realisasi sebesar 15,17% yang sejalan dengan pertumbuhan

perekonomian di Provinsi Bali yang mulai membaik sehingga

realisasi belanja hibah semakin berkurang.


Grafik 2.6 Perkembangan Realisasi Belanja
Operasional Pemprov Bali
2.3.1. Pendapatan APBD Gabungan 21
Kabupaten/Kota di Bali
RP MILIAR Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bunga
Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial

Keuangan
Pemerintah
4,500.00 150%
g. tot blj operasional (%yoy, rhs)
4,000.00
100%
2.3.1.1. Anggaran Pendapatan
3,500.00

3,000.00
50%
2,500.00

2,000.00
0%
Total anggaran pendapatan Pemerintah seluruh
1,500.00

1,000.00 -50%
Kabupaten/Kota di Bali pada tahun 2022 tercatat
500.00

- -100% sebesar Rp22,27 Triliun, meningkat hingga 40,84% (yoy)


I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022
dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya
Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah
(Tabel 2.5). Peningkatan pagu anggaran terutama bersumber

dari meningkatnya komponen PAD secara signifikan hingga


2.3. APBD GABUNGAN KABUPATEN/KOTA DI
96,76% (yoy) serta pendapatan transfer hingga 21,46%
BALI
(yoy). Di sisi lain, terdapat penurunan dari komponen Lain-

Pagu anggaran Kabupaten/Kota di Bali (APBD lain Pendapatan Daerah yang Sah hingga 90,78% (yoy).

Kabupaten/Kota Bali) pada triwulan III tahun 20222 lebih Peningkatan target PAD merupakan bentuk optimisme

tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2021, Pemerintah Kabupaten/Kota Bali terhadap prospek

baik dari sisi pendapatan maupun belanja. Pendapatan pertumbuhan ekonomi yang diprakirakan terus membaik

Kabupaten/Kota di Bali pada APBD tahun 2022 ditargetkan seiring dengan prakiraan semakin meredanya wabah pandemi

mencapai Rp22,27 Triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun COVID-19, akselerasi penyaluran vaksinasi dan booster yang

sebelumnya yang ditetapkan sebesar Rp15,81 Triliun. Di sisi semakin baik, serta minat PPDN dan PPLN ke Bali yang

lain, target anggaran belanja Kabupaten/Kota pada APBD semakin tinggi. Prospek tersebut didukung oleh pemulihan

juga meningkat dari Rp17,65 Triliun pada tahun 2021 menjadi kinerja LU terkait pariwisata dari dampak pandemi COVID-19

Rp25,01 Triliun pada tahun 2022. Sejalan dengan hal tersebut, yang diprakirakan akan menopang peningkatan pendapatan

total defisit anggaran Kabupaten/Kota di Bali menurun dari pajak daerah (pajak hotel, restoran, hiburan), serta retribusi

Rp1,91 Triliun pada tahun 2021 (pasca perubahan terakhir) destinasi wisata.

menjadi Rp1,51 Triliun pada tahun 2022.

Tabel 2.5 Pagu Anggaran Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Bali Tahun 2021-2022

Pagu Pendapatan Pagu Pendapatan Growth


Kategori 2021 2022 2021-2022 Pangsa (%)
(Rp Triliun) (Rp Triliun) (%,yoy)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4,96 9,76 96,76% 236,91%


Pendapatan Transfer 10,26 12,46 21,46% 52,54%
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 0,60 0,05 -90,78% -222,25%
Total 15,81 22,27 40,84% 100,00%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

2. APBD Kabupaten/Kota menggunakan data kumulatif sampai


dengan triwulan III 2022 yang terdiri dari 9 kabupaten/kota di Bali
22 Tabel 2.6. Target Anggaran dan Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2021-2022
Pagu APBD-P Gabungan Kab/Kota 2021 (Rp Triliun) Pagu APBD Gabungan Kab/Kota 2022 (Rp Triliun) Growth 2022 (%,yoy)

Daerah Lain-Lain Lain-Lain Pangsa 2022


Pdptn Total Pdptn Total
PAD Pendapatan Yang PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan
Keuangan
Pemerintah

Transfer Pendapatan Transfer Pendapatan


Sah Sah

Kab. Badung 1,97 0,90 0,08 2,96 3,20 0,92 0,00 4,12 39,30% 23,94%
Kab. Bangli 0,12 1,00 0,04 1,16 0,17 0,97 0,00 1,14 -1,77% 6,62%
Kab. Buleleng 0,40 1,65 0,12 2,16 0,42 1,66 0,00 2,08 -3,68% 12,07%
Kab. Gianyar 0,76 1,13 0,07 1,96 1,19 1,27 0,00 2,46 25,23% 14,28%
Kab. Jembrana 0,15 0,85 0,03 1,03 0,16 0,94 0,00 1,10 7,26% 6,40%
Kab. Karangasem 0,22 1,27 0,08 1,57 0,23 1,28 0,03 1,55 -1,55% 8,97%
Kab. Klungkung 0,27 0,88 0,04 1,18 0,23 0,83 0,00 1,06 -10,08% 6,18%
Kab. Tabanan 0,41 1,43 0,05 1,89 0,41 1,36 0,00 1,77 -6,20% 10,29%
Kota Denpasar 0,67 1,14 0,09 1,90 0,74 1,19 0,02 1,94 2,19% 11,27%
Total 4,96 10,26 0,60 15,81 6,76 10,42 0,05 17,23 5,63% 100,00%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

Secara spasial, target pendapatan tertinggi pada APBD 2.3.1.2. Realisasi Pendapatan
tahun 2022 berasal dari Kabupaten Badung, yaitu sebesar
Realisasi pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Bali
Rp4,12 Triliun atau mencapai 23,94% dari akumulasi
hingga triwulan III 2022 tercatat Rp12,29 Triliun
pagu anggaran pendapatan seluruh Kabupaten/Kota
(71,33% dari pagu pendapatan tahun 2022), meningkat
di Bali (Tabel 2.6). Kabupaten Badung merupakan pusat
dibandingkan dengan periode yang sama di tahun
pariwisata Bali, dengan struktur ekonomi yang didominasi oleh
sebelumnya sebesar Rp10,30 Triliun (65,11% dari pagu
LU Akmamin, sehingga penghasilan pajak daerah dan retribusi
pendapatan 2021) (Tabel 2.7). Peningkatan kinerja realisasi
memiliki potensi besar untuk menjadi sumber PAD. Hal ini
pendapatan pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota
juga didukung oleh perhelatan G20 yang diselenggarakan di
utamanya dipengaruhi oleh meningkatnya pagu PAD secara
Kabupaten Badung. Berdasarkan penetapan pagu anggaran
signifikan di tahun 2022. Sementara itu realisasi penerimaan
pendapatan dan belanja yang ada, Kabupaten Badung juga
pemerintah kabupaten/kota pada triwulan III 2022 dari sisi PAD
merupakan salah satu kabupaten yang memasang target
dan pendapatan transfer tercatat mengalami peningkatan
rasio kemandirian fiskal terbesar tahun 2022, yaitu mencapai
dibandingkan triwulan III 2021 dengan pertumbuhan masing-
78,66%. Sementara itu, target pendapatan terendah pada
masing sebesar 59,71% dan 7,34% (yoy). Meningkatnya
tahun 2022 berasal dari Kabupaten Klungkung yaitu sebesar
penerimaan komponen PAD turut mengonfirmasi terjadinya
Rp1,06 Triliun atau 6,18% dari total anggaran pendapatan
perkembangan aktivitas pelaku usaha maupun sektor
Kabupaten/Kota di Bali.

Tabel 2.7. Realisasi Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022

Growth Nilai
Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2021 (Rp Triliun) Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2022 (Rp Triliun) Realisasi 2022
(%,yoy) Pangsa
Daerah Tingkat II 2022
(%)
Lain-Lain Lain-Lain
Pdptn Pdptn Total
PAD Pendapatan Total Pendapatan PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan
Transfer Transfer Pendapatan
Yang Sah Sah

Kab. Badung 1,13 0,46 0,00 1,59 2,41 0,65 0,00 3,07 93,17% 23,94

Kab. Bangli 0,07 0,64 0,01 0,73 0,09 0,65 0,00 0,74 2,38% 6,62

Kab. Buleleng 0,26 1,20 0,08 1,55 0,30 1,20 0,00 1,50 -3,14% 12,07

Kab. Gianyar 0,27 0,76 0,02 1,04 0,51 0,89 0,00 1,40 34,63% 14,28

Kab. Jembrana 0,12 0,65 0,03 0,79 0,12 0,69 0,00 0,80 1,22% 6,40

Kab. Karangasem 0,17 0,90 0,06 1,14 0,20 0,86 0,01 1,07 -5,64% 8,97

Kab. Klungkung 0,18 0,68 0,02 0,88 0,20 0,67 0,00 0,87 -1,51% 6,18

Kab. Tabanan 0,21 1,02 0,03 1,26 0,25 1,03 0,00 1,27 0,98% 10,29

Kota Denpasar 0,55 0,72 0,06 1,32 0,64 0,91 0,01 1,56 17,92% 11,27
Total 2,96 7,03 0,31 10,30 4,73 7,55 0,02 12,29 19,35% 100,00
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah
Tabel 2.8. Persentase Realisasi Pendapatan Daerah 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022
23
Persentase Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2021 (%) Persentase Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2022 (%)

Keuangan
Pemerintah
Daerah Tingkat II
Lain-Lain Lain-Lain
Pendapatan Pendapatan
PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan
Transfer Transfer
Sah Sah

Kab. Badung 57,22% 50,44% 5,91% 53,69% 75,50% 70,82% - 74,45%

Kab. Bangli 60,04% 64,10% 29,38% 62,55% 53,42% 67,25% - 65,19%

Kab. Buleleng 66,14% 73,18% 67,33% 71,58% 71,34% 72,13% - 71,97%

Kab. Gianyar 35,43% 66,60% 26,49% 53,10% 43,19% 70,15% - 57,09%

Kab. Jembrana 79,32% 76,24% 93,74% 77,19% 73,93% 72,66% - 72,84%

Kab. Karangasem 78,92% 70,97% 75,55% 72,31% 86,92% 67,55% 15,42% 69,31%

Kab. Klungkung 67,87% 77,61% 49,37% 74,48% 86,08% 80,31% - 81,58%

Kab. Tabanan 51,10% 71,27% 64,62% 66,70% 59,69% 75,46% - 71,80%

Kota Denpasar 81,92% 63,01% 62,73% 69,67% 86,49% 76,64% 75,04% 80,39%
Total 59,68% 68,52% 51,59% 65,11% 69,95% 72,41% 33,88% 71,33%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

Grafik 2.7 Rasio Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota jiban wajib pajak secara kontinu.
di Bali s.d. Triwulan III 2022
Total Pendapatan PAD
b. Implementasi program tim intensifikasi pajak daer-
RP TRILIUN %
Rasio Kemandirian Fiskal Spasial Rasio Kemandirian Fiskal Gab. Kab/Kota 2021
Rasio Kemandirian Fiskal Gab. Kab/Kota 2022
3.5 90
ah dengan melakukan monitoring, evaluasi, dan
80
3.0
70 penagihan door-to-door kepada wajib pajak.
2.5
60

2.0 50
c. Perluasan pembayaran pajak dan/atau retribusi
1.5 40
melalui sistem online, serta peningkatan transaksi
30
1.0
20 nontunai melalui kerjasama dengan lembaga per-
0.5
10

0.0 0
bankan.
Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Denpasar

d. Optimalisasi pemanfaatan Barang Milik Daerah


Sumber : BPKAD Provinsi Bali, diolah

(BMD).
industri pengolahan seiring dengan semakin terkendalinya
e. Pelaksanaan studi komparasi dengan kabupaten/
penyebaran pandemi COVID-19.
kota lainnya yang berhasil mengoptimalkan realisa-
Ditinjau dari persentase realisasi, Kabupaten Klungkung, si pendapatan dan belanja daerah.
Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung menjadi wilayah
Sementara itu, daerah dengan persentase realisasi
Kab/kota dengan capaian realisasi pendapatan tertinggi
pendapatan terendah pada triwulan III 2022 adalah
hingga triwulan III 2022, dengan persentase realisasi
Kabupaten Gianyar, yaitu sebesar 57,09% dari pagu
pendapatan masing-masing wilayah sebesar 81,58%,
anggaran. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya proporsi
80,39%, dan 74,45%. Tingginya realisasi pendapatan
realisasi pendapatan pajak dan retribusi daerah sebagai
Kabupaten Klungkung terutama didorong oleh penerimaan
komponen PAD di Gianyar, serta belum tersalurkannya dana
PAD yang telah terealisasi sebesar 86,08% dari anggaran,
transfer dari pemerintah pusat ke wilayah Kabupaten Gianyar.
diikuti dengan penerimaan transfer pusat yang terealisasi
Meskipun jika dilihat secara nominal, realisasi PAD dan
sebesar 80,31% dari total anggaran. Capaian PAD Kabupaten
pendapatan transfer di Kabupaten Gianyar tidak kalah dengan
Klungkung maupun kabupaten lainnya tidak terlepas dari
wilayah lain di Provinsi Bali. Sebagai salah satu destinasi
upaya dan kolaborasi Pemerintah Daerah dalam mendorong
kunjungan wisata di Bali, masih rendahnya kunjungan
optimalisasi pendapatan daerah, di antaranya melalui:
wisatawan berdampak pada belum optimalnya setoran pajak
a. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai kewa- dari pelaku usaha hotel dan restoran. Terbatasnya kunjungan
24 Tabel 2.9 Pagu Anggaran Pemerintah di Wilayah Bali Tahun 2021-2022
Pagu Belanja Pagu Belanja Growth
Kategori 2021 2022 2021-2022 Pangsa (%)
(Rp Triliun) (Rp Triliun) (%,yoy)
Keuangan
Pemerintah

Belanja Operasi 13,14 17,78 35,26% 84,55%


Belanja Modal 2,36 3,80 60,72% 145,61%
Belanja Tak Terduga 0,42 0,20 -51,54% -123,61%
Belanja Transfer 1,72 3,23 87,62% 210,13%
Total 17,65 25,01 41,70% 100,00%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

Tabel 2.10. Pagu Anggaran Belanja dan Transfer 9 Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2021-2022
Pagu APBD-P Gabungan Kab/Kota 2021 (Rp Triliun) Pagu APBD Gabungan Kab/Kota 2022 (Rp Triliun) Growth 2022 (%,yoy)

Daerah Lain-Lain Lain-Lain Pangsa 2022


Pdptn Pdptn
PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan PAD Pendapatan Yang Total Pendapatan Total Pendapatan
Transfer Transfer
Sah Sah

Kab. Badung 1,97 0,90 0,08 2,96 3,20 0,92 0,00 4,12 39,30% 23,94%
Kab. Bangli 0,12 1,00 0,04 1,16 0,17 0,97 0,00 1,14 -1,77% 6,62%
Kab. Buleleng 0,40 1,65 0,12 2,16 0,42 1,66 0,00 2,08 -3,68% 12,07%
Kab. Gianyar 0,76 1,13 0,07 1,96 1,19 1,27 0,00 2,46 25,23% 14,28%
Kab. Jembrana 0,15 0,85 0,03 1,03 0,16 0,94 0,00 1,10 7,26% 6,40%
Kab. Karangasem 0,22 1,27 0,08 1,57 0,23 1,28 0,03 1,55 -1,55% 8,97%

Kab. Klungkung 0,27 0,88 0,04 1,18 0,23 0,83 0,00 1,06 -10,08% 6,18%
Kab. Tabanan 0,41 1,43 0,05 1,89 0,41 1,36 0,00 1,77 -6,20% 10,29%
Kota Denpasar 0,67 1,14 0,09 1,90 0,74 1,19 0,02 1,94 2,19% 11,27%
Total 4,96 10,26 0,60 15,81 6,76 10,42 0,05 17,23 5,63% 100,00%
Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

wisatawan juga menjadi alasan terhadap penurunan anggaran belanja terendah yaitu sebesar Rp1,06 triliun atau

penghimpunan retribusi daerah, terutama di wilayah Daya hanya 6,18% dari total anggaran.

Tarik Wisata (DTW).


2.3.2.2. Realisasi Belanja dan Transfer

2.3.2. Belanja dan Transfer APBD Gabungan Realisasi belanja seluruh Kabupaten/Kota di Bali pada
Kabupaten/Kota di Bali
triwulan III 2022 mengalami peningkatan sebesar

7,44% (yoy) sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2.11.


2.3.2.1. Anggaran Belanja dan Transfer
Realisasi belanja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Bali

Anggaran belanja 9 kabupaten/kota di Bali tahun 2022 hingga triwulan III 2022 sebesar Rp9,85 Triliun, lebih tinggi

lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Komponen belanja dibandingkan realisasi pada triwulan III 2021 yang tercatat

operasi, belanja modal, dan belanja transfer mengalami sebesar Rp9,16 Triliun. Dilihat dari persentase realisasi, serapan

peningkatan anggaran pada tahun 2022, dengan total belanja juga tercatat meningkat dengan capaian sebesar

peningkatan masing-masing sebesar 35,26%, 60,72%, dan 35,10% dari total pagu, lebih tinggi dari periode yang sama

87,62% (yoy) (Tabel 2.9). Di sisi lain, komponen belanja tak di tahun sebelumnya yang sebesar 31,15%. Meningkatnya

terduga mencatatkan penurunan hingga sebesar -51,54% realisasi belanja di wilayah Kabupaten/Kota sampai dengan

(yoy), seiring dengan intensitas penanganan COVID-19 triwulan III 2022 terutama didukung dengan stimulus

yang mulai menurun serta infrastruktur penanganan kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan pelonggaran

COVID-19 yang telah tersedia. Secara spasial, Kabupaten aktivitas penerbangan maupun wisata, semakin terkendalinya

Badung memiliki pangsa anggaran belanja terbesar yang kasus harian COVID-19, serta tingginya tingkat penyaluran

mencapai Rp4,12 triliun atau 23,94% dari total anggaran vaksinasi dan booster pada seluruh wilayah kabupaten/kota

belanja Kabupaten/Kota di Bali (Tabel 2.10). Sementara itu, di Bali guna mencapai herd immunity.

Kabupaten Klungkung merupakan daerah dengan pangsa


Tabel 2.11. Realisasi Belanja 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022
Growth TW
25
Realisasi Gabungan Kab/Kota TW III 2021 Realisasi Gabungan Kab/Kota TW III 2022 III 2022
(%,yoy)

Keuangan
Pemerintah
Daerah Tingkat II Pangsa
(Rp Triliun) Total 2022 (%)
Belanja Belanja Belanja Tak Belanja Total Belanja Belanja Belanja Belanja Tak Belanja Total Belanja
Belanja dan
Operasi Modal Terduga Transfer dan Transfer Operasi Modal Terduga Transfer dan Transfer
Transfer

Kab. Badung 1,25 0,01 0,25 0,09 1,59 1,48 0,04 0,00 0,22 1,75 9,63% 23,19

Kab. Bangli 0,49 0,05 0,00 0,13 0,67 0,53 0,12 0,00 0,11 0,76 13,64% 6,81

Kab. Buleleng 1,04 0,06 0,00 0,18 1,29 1,09 0,06 0,00 0,20 1,35 5,05% 11,53

Kab. Gianyar 0,79 0,21 0,00 0,10 1,11 0,93 0,21 0,00 0,12 1,25 13,27% 13,54

Kab. Jembrana 0,52 0,03 0,01 0,11 0,67 0,56 0,06 0,00 0,11 0,72 7,71% 6,66

Kab. Karangasem 0,76 0,04 0,00 0,13 0,92 0,68 0,03 0,00 0,17 0,87 -5,38% 8,63

Kab. Klungkung 0,63 0,04 0,01 0,10 0,78 0,64 0,06 0,00 0,09 0,80 2,34% 7,19

Kab. Tabanan 0,84 0,06 0,00 0,08 0,98 0,84 0,04 0,00 0,17 1,05 6,80% 9,93

Kota Denpasar 0,99 0,02 0,03 0,12 1,15 1,09 0,06 0,00 0,14 1,29 12,05% 12,51

Total 7,32 0,52 0,30 1,03 9,16 7,83 0,68 0,02 1,32 9,85 7,44% 100,00

Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

Tabel 2.12. Persentase Realisasi Belanja 9 Kabupaten/Kota di Bali s.d. Triwulan III 2021-2022
Presentase Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2021 (%) Presentase Realisasi Gabungan Kab/Kota Triwulan III 2022 (%)

Daerah Tingkat II Belanja Belanja Belanja Tak Belanja Total Belanja Belanja Belanja Belanja Tak Belanja Total Belanja
Operasi Modal Terduga Transfer dan Transfer Operasi Modal Terduga Transfer dan Transfer

Kab. Badung 32.22% 1.33% 74.97% 21.29% 33.68% 33.02% 0.15% 0.00% 34.67% 28.28%

Kab. Bangli 35.27% 2.08% 0.00% 75.26% 32.14% 33.77% 11.91% 0.00% 23.93% 27.30%

Kab. Buleleng 34.85% 3.48% 16.83% 52.70% 33.41% 36.08% 8.66% 7.71% 56.63% 36.06%

Kab. Gianyar 33.34% 13.76% 5.02% 24.95% 26.80% 32.57% 24.75% 0.00% 31.26% 30.76%

Kab. Jembrana 33.21% 7.54% 27.29% 32.99% 31.07% 31.94% 10.96% 47.05% 37.83% 30.07%

Kab. Karangasem 36.49% 1.53% 3.45% 47.49% 34.04% 30.66% 1.07% 0.00% 40.34% 28.63%

Kab. Klungkung 37.40% 5.56% 2.50% 63.55% 34.46% 32.27% 3.30% 6.24% 56.95% 29.40%

Kab. Tabanan 38.79% 6.24% 18.59% 18.52% 30.82% 33.83% 3.85% 6.05% 34.33% 31.67%

Kota Denpasar 25.22% 3.61% 19.88% 47.81% 25.46% 65.24% 92.46% 38.97% 41.74% 65.99%

Total 33.53% 6.93% 57.44% 39.86% 31.15% 37.72% 18.48% 10.46% 39.54% 35.10%

Sumber: BPKAD Provinsi Bali, diolah

Secara spasial, wilayah dengan capaian persentase Rp13,01 Triliun, naik 7,26% (yoy) dibandingkan tahun

realisasi belanja tertinggi pada triwulan III 2022 adalah sebelumnya, didorong oleh peningkatan anggaran

Kota Denpasar, sedangkan wilayah dengan capaian pada komponen belanja modal, belanja barang, dan

persentase realisasi belanja terendah adalah Kab. belanja bantuan sosial. Berdasarkan jenisnya, belanja

Bangli. Pada Kota Denpasar, realisasi belanja bersumber dari modal dan belanja barang mendominasi peningkatan

naiknya realisasi belanja operasi, belanja modal, dan belanja pertumbuhan alokasi pagu APBN di Bali pada tahun 2022.

transfer dengan total Rp1,29 Triliun dan peningkatan sebesar Jika dilihat sisi pertumbuhan, belanja modal dan belanja

12,05% (yoy). Di sisi lain, rendahnya capaian serapan realisasi barang mengalami peningkatan masing-masing sebesar

belanja di Kabupaten Bangli disebabkan masih rendahnya 15,24% (yoy) dan 10,77% (yoy). Peningkatan tersebut

aktivitas belanja modal seiring dengan belum intensnya berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di Provinsi Bali

aktivitas konstruksi di Kabupaten tersebut. yang gencar terutama untuk perhelatan G20. Belanja bantuan

sosial digunakan untuk mengatasi COVID-19 mengalami

2.4. APBN DI BALI peningkatan alokasi sebesar 5,71% (yoy). Bantuan sosial

tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Pusat


Alokasi belanja APBN di Bali pada tahun 2022 mencapai
untuk mendorong pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi
26 Tabel 2.13. Anggaran dan Realisasi Belanja APBN di Bali Tahun 2021-2022
Pagu APBN Realisasi APBN
Growth Pagu
Growth Realisasi
Jenis Belanja 2021 2022 APBN 2021 (Triwulan III) 2022 (Triwulan III)
2022 (%,yoy)
(%, yoy)
Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun % Realisasi Rp Triliun % Realisasi
Keuangan
Pemerintah

Belanja Pegawai 4,43 4,34 -2,01% 3,28 74,11 3,18 73,26 -3,13
Belanja Barang 4,51 4,99 10,77% 2,67 59,26 2,90 58,04 8,49
Belanja Modal 3,17 3,65 15,24% 1,78 56,32 1,44 39,42 -19,34
Belanja Bantuan Sosial 0,03 0,03 5,71% 0,01 54,54 0,02 91,36 77,05
Total 12,13 13,01 7,26% 7,75 63,91 7,54 57,97 -2,71
Sumber: Kanwil DJPb Provinsi Bali, diolah

COVID-19. Di sisi lain, penurunan alokasi belanja pegawai di dibandingkan triwulan III 2021 terutama disebabkan oleh

tahun 2022 sebesar -2,01% (yoy) dan hal ini sejalan dengan masih rendahnya realisasi belanja modal, utamanya akibat

penurunan jumlah pegawai negeri sipil (PNS) daerah secara proses pengadaan barang dan jasa yang masih terlambat

agregat di level nasional. dan masih dilakukannya perhitungan komponen lokal dalam

aktivitas pengadaan. Di sisi lain, realisasi belanja bantuan sosial


Realisasi belanja APBN di Bali selama triwulan III 2022
yang meningkat tidak terlepas dari upaya Pemerintah Pusat
menurun secara moderat dibandingkan periode yang
dalam mendukung ketahanan ekonomi daerah khususnya
sama di tahun sebelumnya. Secara nominal, realisasi
di tengah terjadinya peningkatan harga beragam komoditas
belanja selama triwulan III 2022 mencapai Rp7,54 Triliun
global serta dalam rangka mempertahankan momentum
atau terkontraksi -2,71% (yoy) dibandingkan realisasi belanja
pertumbuhan ekonomi Bali secara keseluruhan.
periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat

sebesar Rp7,75 Triliun. Penurunan nilai realisasi belanja APBN


Keuangan
27

Pemerintah
28
Perkembangan
Inflasi
Daerah

PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH
29

Perkembangan
Inflasi
Daerah

BAB III
• Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 6,85% (yoy), meningkat dibandingkan
realisasi triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,75% (yoy) didorong oleh tekanan harga dari
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Transportasi, serta Kelompok Perumahan,
Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga.

• Ke depan, tekanan inflasi diproyeksikan cenderung mengalami penurunan seiring dengan pengaruh
positif dari pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Bali.
30 GAMBARAN UMUM

Realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 6,85% (yoy), meningkat dibandingkan realisasi pada triwulan
Perkembangan
Inflasi
Daerah

II 2022 yang tercatat sebesar 5,75% (yoy) maupun triwulan III 2021 yang sebesar 1,40% (yoy). Sebagian besar Kelompok

Komoditas mengalami tekanan inflasi tahunan pada triwulan III 2022, dengan tekanan harga tertinggi berasal dari Kelompok

Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok Transportasi, serta Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah

Tangga. Lebih lanjut, realisasi inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022 juga lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi Nasional

yang tercatat sebesar 5,95% (yoy). Ke depan, tekanan inflasi pada triwulan IV 2022 diprakirakan mengalami penurunan yang

disebabkan cukup stabilnya ketersediaan pasokan sejumlah komoditas pangan hortikultura seiring dengan pengaruh positif

dari pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Bali. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)

Provinsi Bali dan kabupaten/kota di Provinsi Bali akan terus mengawal pergerakan harga sehingga inflasi Provinsi Bali tahun

2022 dapat terus menurun mendekati sasaran inflasi nasional.

3.1. PERKEMBANGAN INFLASI

3.1.1. Inflasi Triwulan III 2022

Inflasi Provinsi Bali pada triwulan III 2022 tercatat Di sisi lain tekanan harga juga terjadi pada komoditas
sebesar 6,85% (yoy), meningkat dibandingkan dengan rokok akibat dampak dari kenaikan cukai rokok tahun
triwulan sebelumnya yaitu sebesar 5,75% (yoy). 2022 sebesar 12%. Lebih lanjut, tingginya tekanan
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi harga pada komoditas minyak goreng sebagai dampak
penyumbang tekanan inflasi tahunan tertinggi, diikuti lanjutan dari sempat terjadinya kelangkaan komoditas
dengan Kelompok Transportasi serta Kelompok Perumahan, minyak goreng akibat naiknya harga CPO global,
Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Sementara itu, turunnya produksi CPO dalam negeri, serta pencabutan
Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin HET minyak goreng yang sempat diberlakukan pada
Rumah Tangga dan Kelompok Makanan, Minuman, dan periode sebelumnya.
Tembakau memberikan kontribusi terbesar dalam menahan
Peningkatan harga pada Kelompok Transportasi
tekanan inflasi yang lebih tinggi pada triwulan III 2022.
bersumber dari kenaikan harga pada komoditas
Peningkatan harga pada Kelompok Makanan, bensin, angkutan udara, angkutan antar kota,
Minuman, dan Tembakau bersumber dari kenaikan komoditas mobil, dan sepeda motor. Terjadinya
harga yang terjadi pada sejumlah komoditas kenaikan harga pada komoditas bensin disebabkan
hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit, dan oleh pemberlakuan kebijakan pemerintah terkait
bawang, serta komoditas pangan lainnya seperti penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-
minyak goreng, telur ayam, dan beras. Tingginya subsidi seperti Pertamax dan BBM subsidi seperti
kenaikan harga secara tahunan pada komoditas pertalite dan solar, akibat dampak dari tekanan harga
hortikultura maupun komoditas pangan lainnya crude oil global yang menyebabkan tekanan terhadap
dipengaruhi oleh ketidakcukupan pasokan sepanjang subsidi pemerintah untuk BBM menjadi semakin
periode triwulan II hingga triwulan III 2022 di tengah besar, serta sejalan dengan rencana pemerintah untuk
meningkatnya permintaan seiring dengan naiknya mengalihkan alokasi subsidi BBM pada sektor lain.
kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik. Peningkatan harga BBM juga menyebabkan timbulnya
second round effect atau dampak lanjutan yaitu (September 2022), inflasi Denpasar tercatat sebesar 31
peningkatan pada tarif angkutan antar kota maupun 6,96% (yoy), lebih tinggi triwulan sebelumnya (Juni

Perkembangan
Inflasi
Daerah
tarif angkutan luar kota. 2022) yaitu sebesar 5,65% (yoy). Adapun komoditas
penyumbang inflasi tahunan tertinggi di Kota Denpasar
Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan
yaitu bensin (andil 1,35%; yoy), angkutan udara
Bakar RT juga mengalami peningkatan harga yang
(0,43%; yoy), minyak goreng (0,26%; yoy), cabai merah
bersumber dari komoditas bahan bakar rumah
(0,24%; yoy) dan bahan bakar rumah tangga (0,21%;
tangga, tarif air minum PAM, kontrak rumah, serta
yoy). Sementara itu, inflasi di Kota Singaraja tercatat
tarif listrik. Peningkatan harga pada komoditas bahan
sebesar 6,09% (yoy), lebih rendah dibandingkan
bakar rumah tangga terjadi khususnya pada gas non-
triwulan sebelumnya yang mencapai 6,45% (yoy).
subsidi seiring peningkatan harga gas global sehingga
Adapun komoditas penyumbang inflasi tahunan
turut menyebabkan kenaikan harga jual gas di dalam
tertinggi di Kota Singaraja adalah bensin (andil 1,07%;
negeri. Selanjutnya naiknya tekanan harga juga terjadi
yoy), cabai rawit (andil 0,73%; yoy), cabai merah (andil
pada tarif air minum PAM seiring dengan penerapan
0,58%; yoy), telur ayam ras (andil 0,42%; yoy), dan
kebijakan spasial di Kota Denpasar terkait kenaikan
rokok kretek filter (andil 0,29%; yoy).
tarif air minum PDAM wilayah Denpasar. Di sisi lain,
kenaikan tekanan harga pada tarif listrik juga terjadi
3.1.2. Tracking Inflasi Triwulan IV 2022
seiring dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah
untuk menaikkan tarif listrik kelompok RT dengan daya Pada Bulan Oktober 2022, Provinsi Bali tercatat
3.500 Volt Ampere (VA) dan kelompok pemerintah mengalami deflasi secara bulanan dan menurun
berdaya 6.600 – 200.000 Volt Ampere (kVA) yang dibandingkan bulan September, namun tingkat
berlaku sejak 1 Juli 2022. Kemudian peningkatan tarif inflasi secara tahunan (yoy) bulan Oktober lebih
kontrak rumah juga merupakan dampak lanjutan dari tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Secara
periode sebelumnya dimana terjadi penyesuaian harga bulanan Provinsi Bali mengalami deflasi sebesar -0,05%
kontrak rumah pada awal tahun 2022. (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar
6,99% (yoy). Inflasi tahunan pada Oktober 2022 lebih
Secara spasial, peningkatan tekanan harga terjadi tinggi dibandingkan inflasi Bali pada September 2022
di Kota Denpasar, sementara Kota Singaraja yang sebesar 6,85% (yoy) dan inflasi nasional sebesar
mengalami penurunan tekanan dibandingkan 5,95% (yoy). Berdasarkan perkembangan tekanan
triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2022 harga pada komoditas secara bulanan (mtm), deflasi

Grafik 3.1 Inflasi Kota di Bali (%yoy) Grafik 3.2 Perkembangan Inflasi Nasional dan
Provinsi Bali (%yoy)
%YOY Singaraja Denpasar Bali %YOY Nasional Bali
0.01 8

0.01 7

0.01 6

0.01 5

0.00 4

0.00 3

0.00 2

0.00 1

0
0.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah


32 moderat Provinsi Bali pada Oktober 2022 didorong berpengaruh pada terhambatnya aktivitas pengangkutan

oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan komoditas pangan baik pada jalur laut maupun jalur darat
Perkembangan
Inflasi
Daerah

seperti cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur menjelang akhir triwulan IV 2022. Sementara dari sisi

ayam ras, dan bawang merah. Terjadinya deflasi pada administered prices, tekanan harga komoditas angkutan

komoditas cabai dan bawang terjadi seiring dengan udara diprakirakan tetap tinggi seiring dengan fluktuasi harga

masih berlangsungnya musim panen hingga Bulan Avtur dan kenaikan harga tiket pesawat pada akhir tahun

Oktober-November dan didukung dengan pelaksanaan seiring dengan meningkatnya aktivitas kunjungan wisatawan

program Operasi Pasar oleh TPID Kabupaten/ Kota ke Bali. Tarif angkutan udara juga meningkat seiring dengan

seluruh Bali. Selain itu, penurunan tekanan harga juga meningkatnya permintaan serta penerapan tarif fuel

bersumber dari penurunan harga daging ayam ras dan surcharge yang telah diperpanjang per 4 Agustus 2022.

telur ayam ras akibat tingginya impor Day Old Chicken Meskipun demikian tekanan harga berpotensi lebih rendah

(DOC) pada periode sebelumnya serta penurunan harga dibandingkan triwulan III 2022 akibat base effect peningkatan

pakan ternak. Meskipun demikian, laju penurunan tarif BBM yang berlaku sejak September 2022. Sementara

harga tertahan oleh kenaikan harga beras seiring dari sisi core inflation, tekanan harga komoditas terkait

dengan penurunan produksi padi dan kenaikan harga diprakirakan relatif stabil terhadap triwulan III 2022. Tekanan

pupuk non-subsidi, dampak lanjutan dari penyesuaian harga pada triwulan IV 2022 dipengaruhi oleh meningkatnya

harga BBM pada bulan September 2022, serta kenaikan aktivitas wisnus maupun wisman seiring dengan pelonggaran

tarif angkutan udara akibat tekanan harga avtur global. kebijakan pemerintah untuk aktivitas penumpang serta

semakin diperluasnya kebijakan Visa On Arrival (VOA) dan


Secara keseluruhan triwulan IV 2022, inflasi Bali
pemberlakuan electric Visa On Arrival (e-VOA). Pengaruh
diprakirakan mengalami penurunan dibandingkan
konflik geopolitik dan proteksionisme global berpengaruh
triwulan III 2022 meskipun masih tetap tinggi dan
terhadap fluktuasi harga komoditas domestik. Meskipun
diprakirakan berada di atas sasaran inflasi nasional.
demikian daya beli masyarakat diprakirakan sedikit mengalami
Adapun penurunan tekanan inflasi dibandingkan triwulan
penurunan seiring dengan pengetatan kebijakan moneter
sebelumnya diprakirakan bersumber dari ketiga kelompok
sehingga suku bunga the Fed meningkat yang mendorong
disagregasi baik volatile food, core inflation maupun
kenaikan BI Rate. Hal ini berpotensi menyebabkan tendensi
administered prices. Penurunan tekanan harga pada komoditas
masyarakat untuk menabung uangnya menjadi lebih tinggi
volatile food menjadi penyumbang utama yang dipengaruhi
dan berpotensi menahan tekanan harga.
oleh penurunan harga sejumlah komoditas hortikultura

khususnya yang sudah terjadi sepanjang bulan Oktober dan Dalam rangka memitigasi berlanjutnya tekanan harga,
November, khususnya pada komoditas cabai merah, cabai TPID terus berupaya mengendalikan inflasi melalui
rawit, dan bawang merah. Pelaksanaan program GNPIP juga kerangka 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan
terbukti efektif dalam menahan tekanan inflasi kelompok Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Publik).
volatile food, yang terlihat dari cenderung menurunnya harga Terkait implementasi pilar 4K, dari sisi keterjangkauan harga
komoditas cabai sepanjang periode berjalan triwulan IV 2022. dan kelancaran distribusi, TPID Bali mendorong optimalisasi
Penurunan produktivitas panen diprakirakan baru akan terjadi pasar murah untuk beberapa komoditas seperti hortikultura
menjelang akhir November seiring dengan masuknya periode (bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat), telur
musim hujan yang berpengaruh terhadap kuantitas produksi ayam ras, beras dan minyak goreng, bekerja sama dengan
tanaman. Tingginya curah hujan dan tinggi gelombang juga distributor dan pihak pengelola pasar. Dari sisi ketersediaan
No
Tabel 3. 1 Pelaksanaan HLM TPID Sepanjang Periode Berjalan
Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Pelaksana
33
1 HLM TPID Kabupaten Jembrana 20-Jul-22 TPID Kab. Jembrana
2 HLM TPID Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bali 28-Jul-22 TPID Provinsi Sumatera Selatan dan TPID Provinsi Bali

Perkembangan
Inflasi
Daerah
3 HLM TPID se-Provinsi Bali 16-Aug-22 TPID se-Provinsi Bali
4 HLM TPID Kota Denpasar 18-Aug-22 TPID Kota Denpasar
5 HLM TPID Provinsi Bali 6-Sep-22 Bupati/Walikota se- Bali
6 HLM TPID Kab. Badung 7-Sep-2022 TPID se-Provinsi Bali
7 PKS KAD Badung – Buleleng 7 & 9 Jul 2022 Pemkab Badung & Buleleng
Sumber: Bank Indonesia, diolah

pasokan, TPID secara aktif terus mendorong program tanam dari kegiatan operasi pasar, monitoring harga dan pasokan,

cabai di pekarangan rumah dengan menjalin kerja sama serta capacity building dalam bentuk operasi pasar untuk

dengan PKK dan di bawah koordinasi Dinas Pertanian dan beragam komoditas penyumbang inflasi. Program GNPIP

Bagian Perekonomian (kabupaten/kota). Lebih lanjut, wilayah juga dilakukan melalui pembagian bibit cabai di seluruh

yang surplus untuk cabai besar (Bangli, Karangasem, dan Kabupaten/Kota juga cukup efektif untuk menekan harga

Tabanan) juga didorong untuk melakukan KAD ke daerah- cabai yang sempat mengalami tekanan harga pada triwulan

daerah yang defisit baik di Provinsi Bali maupun di luar sebelumnya. Selanjutnya pelaksanaan monitoring harga dan

Provinsi Bali. Sementara dari sisi komunikasi efektif, TPID Bali pasokan serta kegiatan operasi pasar juga menjadi salah satu

akan mengoptimalisasi WAG untuk meneruskan informasi strategi TPID yang cukup efektif dalam menjaga kestabilan

pengendalian inflasi di antaranya: (1) harga dan stok pangan harga di masyarakat khususnya seiring dengan peningkatan

3 komoditas (hasil sidak mingguan); (2) risiko inflasi ke kunjungan wisatawan mancanegara pada periode musim

depan; (3) key point siaran pers inflasi; (4) hasil informasi panas serta semakin meningkatnya aktivitas MICE di Bali.

stok dan pasokan mingguan. Dalam rangka menjaga dan

mengendalikan tingkat inflasi, TPID se-Balinusra Provinsi Bali 3.2. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG
senantiasa berkoordinasi melalui pelaksanaan High Level DAN JASA
Meeting (HLM) dan rapat koordinasi TPID. Adapun sepanjang
Peningkatan tekanan harga di Bali pada triwulan III
periode berjalan telah dilaksanakan sejumlah kegiatan HLM
2022 terjadi pada sebagian besar kelompok barang.
dan rapat koordinasi TPID di antaranya:
Peningkatan harga terbesar disumbang oleh Kelompok

Selain itu, TPID Provinsi Bali juga rutin melakukan pemantauan Makanan, Minuman dan Tembakau, diikuti oleh Kelompok

harga dan pasokan serta pasar murah sebagai upaya tindak Transportasi dan Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan

lanjut pengendalian inflasi di daerah. Sepanjang triwulan III Pemeliharaan Rutin RT.

2022, total telah dilakukan 115 kali kegiatan yang terdiri


34 Grafik 3.3 Inflasi Triwulanan Kelompok Makanan,
Minuman, dan Tembakau di Provinsi Bali
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kelompok Makanan,
Minuman, dan Tembakau di Provinsi Bali
%QTQ Makanan, Minuman dan Tembakau %YOY Makanan, Minuman dan Tembakau
6.00 12.00
Perkembangan
Inflasi
Daerah

5.37 10.85
5.00
10.00
4.00 9.40

3.00 8.00

2.00
6.00
1.00
4.00
0.00

-1.00 2.00
-2.00 (1.87)
0.00
-3.00

-4.00 -2.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.5 Perkembangan Harga Cabai Rawit Merah Grafik 3.6 Perkembangan Harga Minyak Goreng
(Rp/Kg) (Rp/Kg)
Rp/kg SGR Cabai Rawit Merah DPS Cabai Rawit Merah Rp/kg SGR Minyak Goreng DPS Minyak Goreng

120,000 25,000

100,000
20,000

80,000
15,000

60,000

10,000
40,000

5,000
20,000

0 0
01/2020
02/2020
03/2020
04/2020
05/2020
06/2020
07/2020
08/2020
09/2020
10/2020
11/2020
12/2020
01/2021
02/2021
03/2021
04/2021
05/2021
06/2021
07/2021
08/2021
09/2021
10/2021
11/2021
12/2021
01/2022
02/2022
03/2022
04/2022
05/2022
06/2022
07/2022
08/2022
09/2022
10/2022

01/2020
02/2020
03/2020
04/2020
05/2020
06/2020
07/2020
08/2020
09/2020
10/2020
11/2020
12/2020
01/2021
02/2021
03/2021
04/2021
05/2021
06/2021
07/2021
08/2021
09/2021
10/2021
11/2021
12/2021
01/2022
02/2022
03/2022
04/2022
05/2022
06/2022
07/2022
08/2022
09/2022
10/2022
Sumber : www.hargapangan.id, diolah Sumber : www.hargapangan.id, diolah

KELOMPOK BAHAN MAKANAN, MINUMAN, DAN sejumlah komoditas hortikultura khususnya cabai,
TEMBAKAU bawang, dan tomat seiring dengan berlangsungnya
musim panen serta relatif melimpahnya ketersediaan
Meskipun masih cukup tinggi, tekanan harga pasokan dari wilayah pemasok, baik di dalam provinsi
Kelompok Bahan Makanan, Minuman, dan (Kab. Bangli) maupun di luar Provinsi Bali (Provinsi
Tembakau mengalami penurunan dari 10,85% Jawa Timur) (Grafik 3.5). Kemudian penurunan
(yoy) atau 5,37% (qtq) pada triwulan II 2022 tekanan harga pada komoditas minyak goreng juga
menjadi 9,40% (yoy) atau -1,87% (qtq) pada terjadi seiring dengan berlanjutnya penurunan harga
triwulan III 2022. Tekanan inflasi pada kelompok ini CPO global pasca ketersediaan pasokan yang sudah
terutama disumbang oleh komoditas cabai merah, mulai stabil (grafik 3.6), serta terjadinya penurunan
cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, dan rokok harga daging ayam ras akibat tingginya impor DOC.
putih. Tekanan harga secara tahunan pada triwulan Meskipun demikian, komoditas beras sudah mulai
III 2022 relatif dipengaruhi oleh peningkatan harga menunjukkan pola peningkatan tekanan harga seiring
yang telah terjadi sepanjang periode Maret hingga Juli dengan telah berakhirnya periode panen yang disertai
2022, sementara pada Bulan Agustus dan September dengan peningkatan curah hujan. Peningkatan harga
tekanan harga relatif mengaalmi penurunan. Tekanan komoditas pertanian dan perkebunan akan sangat
harga pada triwulan III 2022 mengalami penurunan dipengaruhi oleh faktor cuaca dan curah hujan.
khususnya seiring dengan mulai meningkatnya pasokan
Grafik 3.7 Inflasi Triwulanan Kelompok Pakaian dan
Alas Kaki di Prov. Bali
Grafik 3.8 Inflasi Tahunan Kelompok Pakaian dan
Alas Kaki di Prov. Bali
35
%QTQ Pakaian dan Alas Kaki %YOY Pakaian dan Alas Kaki
3.00 6.00

Perkembangan
Inflasi
Daerah
2.50 5.00
2.00 4.00
1.50
3.00
1.00
2.00
0.50
1.00
0.00 0.09
0.00 -0.15
-0.50

-1.00 -1.00

-1.50 -2.00

-2.00 -3.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.9 Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan, Grafik 3.10 Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan,Air,
Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar di Prov. Bali Listirk, Gas, dan Bahan Bakar di Prov. Bali
%QTQ Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT %YOY Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT
3.00 5.00
4.46
2.50 2.53
4.00

2.00
3.00
1.50
2.00
1.00
1.00
0.50

0.00 0.00

-0.50 -1.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

KELOMPOK PAKAIAN DAN ALAS KAKI KELOMPOK PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, DAN
BAHAN BAKAR

Kelompok Pakaian dan Alas Kaki mengalami Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan
penurunan tekanan harga dari -0,11% (yoy) pada Bakar mengalami peningkatan tekanan dari
triwulan II menjadi -0,15% (yoy) pada triwulan III 1,97% (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi 4,46%
2022. Celana pendek pria, baju kaos berkerah pria, serta (yoy) pada triwulan pemantauan. Komoditas
gaun/terusan wanita dan daster menjadi komoditas penyumbang peningkatan tekanan harga di antaranya
penyumbang turunnya tekanan harga pada Kelompok bahan bakar rumah tangga, tarif air minum PAM, biaya
Pakaian dan Alas Kaki. Adapun penurunan tekanan kontrak rumah, serta tarif listrik. Naiknya tekanan harga
harga pada kelompok ini disinyalir terjadi seiring secara umum dipengaruhi oleh pemberlakuan sejumlah
dengan telah berlangsungnya sejumlah perayaan HBKN kebijakan baru, baik oleh pemerintah pusat maupun
pada triwulan sebelumnya dan menyebabkan tingkat pemerintah daerah. Peningkatan tarif bahan bakar
pembelian komoditas sandang mengalami penurunan. rumah tangga terjadi seiring dengan naiknya harga jual
Di sisi lain, tren meningkatnya impor komoditas elpiji non-subsidi yang mengikuti harga keekonomian
pakaian jadi dari Tiongkok juga turut menyebabkan penjualan gas alam global. Tarif air minum PAM juga
tingginya supply pakaian jadi di dalam negeri sehingga turut mengalami peningkatan seiring dengan kebijakan
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan harga. spasial pemerintah kota Denpasar yang memberlakukan
36 kenaikan tarif air 11,24% per 1 Agustus 2022. Di sisi dan Pemeliharaan RT dari 14,85% (yoy) pada
lain biaya kontrak rumah juga mengalami peningkatan triwulan II 2022 menjadi 5,57% (yoy) pada triwulan
Perkembangan
Inflasi
Daerah

seiring dengan kembali meningkatnya mobilitas dan III 2022.Terjadinya penurunan harga pada kelompok ini
pemberlakuan Work From Office (WFO) kembali terutama disebabkan oleh penurunan tekanan harga
sehingga mendorong peningkatan permintaan pada komoditas canang sari, sabun cair/cuci piring,
kontrakan rumah dan menyebabkan kenaikan sewa serta meja kursi tamu. Penurunan harga komoditas
kontrakan rumah. Kemudian kenaikan tarif listrik juga canang sari terjadi seiring dengan telah berlalunya
terjadi seiring dengan kebijakan pemerintah untuk perayaan HBKN Galungan dan Kuningan pada Juni
menaikkan tarif dasar listrik bagi pelanggan rumah 2022 sehingga kebutuhan terhadap canang pada
tangga di atas 3500 VA dan pelanggan pemerintah triwulan III 2022 menurun cukup signifikan. Sementara
berdaya 6000 VA hingga 200 kVA yang berlaku itu penurunan harga sabun cair/cuci piring terjadi
sejak 1 Juli 2022. Kenaikan tarif listrik secara umum seiring dengan turunnya harga bahan baku di pasar
dipengaruhi oleh terus meningkatnya harga minyak global yaitu CPO. Di sisi lain penurunan harga meja kursi
mentah sehingga menyebabkan peningkatan beban juga terjadi seiring dengan semakin turunnya intensitas
produksi listrik dalam negeri. WFH dan meningkatnya WFO sehingga mempengaruhi
jumlah pembelian meja kursi untuk kebutuhan RT.
KELOMPOK PERLENGKAPAN, PERALATAN, DAN
PEMELIHARAAN RT
KELOMPOK KESEHATAN
Pada triwulan III 2022 terjadi penurunan tekanan
harga pada Kelompok Perlengkapan, Peralatan, Tekanan harga Kelompok Kesehatan mengalami

Grafik 3.11 Inflasi Triwulanan Kelompok Perlengkapan, Grafik 3.12 Inflasi Tahunan Kelompok Perlengkapan,
Peralatan, dan Pemeliharaan RT di Provinsi Bali Peralatan, dan Pemeliharaan RT di Provinsi Bali
%QTQ Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin RT %YOY Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin RT
10.00 16.00

14.00
8.00
12.00
6.00
10.00
4.00
8.00

2.00 6.00 5.57


4.00
0.00
2.00
-2.00
0.00
-4.00 (3.61)
-2.00

-6.00 -4.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.13 Inflasi Triwulanan Kelompok Kesehatan di Grafik 3.14 Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan di
Provinsi Bali Provinsi Bali
%QTQ Kesehatan %YOY Kesehatan
1.40 3.00

1.20 2.50 2.50

1.00
2.00
0.80
1.50
0.60
1.00
0.40

0.20 0.21 0.50

0.00 0.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah


penurunan moderat dari 2,62% (yoy) pada triwulan kebijakan pemerintah terkait penyesuaian harga BBM 37
II 2022 menjadi 2,50% (yoy) pada triwulan III 2022. untuk mengurangi pembengkakan nilai subsidi yang

Perkembangan
Inflasi
Daerah
Penurunan moderat tekanan harga pada kelompok ini disalurkan. Di sisi lain, peningkatan harga BBM juga
disumbang dari sejumlah komoditas seperti tarif check- dilakukan untuk mengurangi intensitas penggunaan
up, kaca mata, dan obat goso. Penurunan tarif check-up transportasi pribadi dan mendorong peralihan pada
disinyalir terjadi seiring dengan menurunnya intensitas penggunaan transportasi umum. Dampak lanjutan
pemeriksaan masyarakat seiring dengan semakin (second round effect) dari kenaikan harga bensin juga
rendahnya jumlah kasus penularan pandemi COVID-19. terjadi pada tarif angkutan dalam kota dan luar kota.
Ke depan penurunan tekanan harga pada kelompok Kemudian naiknya tarif angkutan udara terjadi dipicu
Kesehatan berpotensi terus mengalami perlambatan oleh semakin longgarnya kebijakan penerbangan yang
seiring dengan semakin terkendalinya kasus COVID-19 diikuti dengan penambahan jumlah wisman dan wisnus,
dan realisasi pemberian booster ke-IV. masih terbatasnya jumlah maskapai yang terbang dari
dan ke Bali, serta dampak dari kenaikan fuel surcharge
KELOMPOK TRANSPORTASI
akibat semakin tingginya harga avtur yang dibebankan
Pada triwulan III 2022 kelompok Transportasi
kepada pengguna jasa maskapai penerbangan.
mengalami peningkatan tekanan harga yang
Sementara itu peningkatan penjualan mobil didorong
signifikan dari 6,07% (yoy) pada triwulan II 2022
oleh faktor meningkatnya daya beli masyarakat seiring
menjadi 17,08% (yoy) pada triwulan III 2022.
dengan kembali meningkatnya lapangan pekerjaan dan
Adapun peningkatan tekanan harga pada kelompok
penghasilan di tengah kembali tumbuhnya aktivitas
transportasi disumbangkan oleh kenaikan tarif bensin,
pariwisata pasca pandemi COVID-19.
angkutan udara, serta tarif angkutan antar kota.
Kenaikan tarif bensin terjadi seiring dengan penerapan

Grafik 3.15 Inflasi Triwulanan Transportasi di Provinsi Grafik 3.16 Inflasi Tahunan Kelompok Transportasi
Bali di Provinsi Bali
%QTQ Transportasi %YOY Transportasi
12.00 20.00

10.00 9.81 17.08


15.00
8.00

6.00
10.00

4.00

5.00
2.00

0.00
0.00
-2.00

-4.00 -5.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah


38 KELOMPOK INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN JASA KELOMPOK REKREASI, OLAHRAGA, DAN BUDAYA
KEUANGAN
Perkembangan
Inflasi
Daerah

Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Keuangan mengalami penurunan tekanan harga mengalami peningkatan tekanan harga dari 4,25%
dari -0,39% (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi 5,21 (yoy)
-0,51% (yoy) pada triwulan III 2022. Penurunan pada triwulan III 2022. Adapun harga tiket bioskop,
tekanan harga disumbangkan oleh penurunan buku tulis bergaris dan pulpen/bollpoint berkontribusi
harga pada biaya administrasi transfer uang, laptop/ menjadi komoditas penyumbang peningkatan tekanan
notebook, dan televisi berwarna. Biaya administrasi harga pada kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya.
transfer uang yang mengalami penurunan berkaitan Kenaikan harga tiket bioskop terjadi seiring dengan
erat dengan semakin tingginya implementasi BI-FAST peningkatan permintaan pasca pelonggaran kebijakan
di masyarakat. Demikian pula, penurunan tekanan pembatasan aktivitas masyarakat. Adapun kenaikan
harga pada laptop/notebook dan televisi terjadi sejalan harga buku tulis bergaris dan polpen berhubungan erat
dengan stance pelaku usaha maupun konsumen rumah meningkatnya kebutuhan pelajar atas alat tulis seiring
tangga untuk wait and see dalam melakukan pembelian dengan kembali diberlakukannya Pembelajaran Tatap
barang-barang mahal akibat masih dibayangi oleh Muka (PTM) 100% di Provinsi Bali per 1 April 2022 serta
perkembangan konflik regional dan tingginya tekanan mulai berlangsungnya periode tahun ajaran baru pada
inflasi global. Perusahaan juga menunda pembelian bulan Agustus 2022.
baru dan penambahan jumlah perangkat.

Grafik 3.17 Inflasi Triwulanan Kelompok Informasi, Grafik 3.18 Inflasi Tahunan Kelompok Informasi,
Komunikasi, dan Jasa Keungan di Provinsi Bali (%,qtq) Komunikasi, dan Jasa Keungan di Provinsi Bali (%,yoy)
%QTQ Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan %YOY Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0.60 4.00

0.50 3.50

0.40 3.00

2.50
0.30
2.00
0.20
1.50
0.10
1.00
0.00 (0.01) 0.50
-0.10 0.00
-0.20 -0.50 -0.51
-0.30 -1.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.19 Inflasi Triwulanan Kelompok Rekreasi, Grafik 3.20 Inflasi Tahunan Kelompok Rekreasi,
Olahraga, dan Budaya di Provinsi Bali (%,qtq) Olahraga, dan Budaya di Provinsi Bali (%,yoy)
%QTQ Rekreasi, Olahraga, dan Budaya %YOY Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
5.00 6.00

5.00 5.21
4.00
4.00
3.00
3.00
2.00
2.00
1.40
1.00 1.00

0.00
0.00
-1.00
-1.00
-2.00
-2.00
-3.00

-3.00 -4.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah


KELOMPOK PENDIDIKAN KELOMPOK PENYEDIAAN MAKANAN DAN 39
MINUMAN/RESTORAN

Perkembangan
Inflasi
Daerah
Kelompok Pendidikan pada triwulan III 2022 Tekanan harga pada kelompok Penyediaan
mengalami peningkatan harga sebesar 3,36% Makanan dan Minuman/Restoran mengalami
(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2022 peningkatan dari 2,23% (yoy) pada triwulan II
sebesar 0,86% (yoy). Peningkatan harga pada 2022 menjadi 5,12% (yoy) pada triwulan III 2022.
kelompok pendidikan didorong oleh naiknya tarif Adapun penyumbang utama tekanan harga pada
taman kanak-kanak, bimbingan belajar, dan Sekolah kelompok ini adalah kenaikan harga mie, kue kering,
Menengah Atas (SMK). Hal ini terjadi seiring dengan soto, sate, dan rujak. Kenaikan harga tersebut terutama
kebijakan pembelajaran tatap muka yang telah disebabkan oleh kenaikan permintaan selama triwulan
diberlakukan sebesar 100%, serta penyesuaian tarif III 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi masyarakat
pendidikan pada tahun ajaran baru. Selain itu, kenaikan Provinsi Bali, dan kenaikan harga bahan baku makanan
tarif juga dilakukan oleh sejumlah lembaga pendidikan jadi, seperti gandum dan tepung terigu sebagai dampak
yang membutuhkan tambahan dana operasional untuk konflik regional Rusia - Ukraina. Di sisi lain peningkatan
revitalisasi bangunan sekolah pasca tidak dihuni selama harga juga dipengaruhi oleh naiknya biaya operasional
lebih dari 2 tahun sejak masa pandemi COVID-19. pelaku usaha akibat kenaikan tarif produksi seiring
dengan naiknya harga BBM, tarif listrik, dan bahan
bakar rumah tangga (elpiji).

Grafik 3.21 Inflasi Triwulanan Kelompok Pendidikan di Grafik 3.22 Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan di
Provinsi Bali (%,qtq) Provinsi Bali (%,yoy)
%QTQ Pendidikan %YOY Pendidikan
8.00 10.00

7.00
8.00
6.00

5.00 6.00

4.00
4.00
3.00 3.36

2.00 2.14 2.00

1.00
0.00
0.00

-1.00 -2.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

Grafik 3.23 Inflasi Triwulanan Kelompok Penyediaan Grafik 3.24 Inflasi Tahunan Kelompok Penyediaan
Makanan dan Minuman/Restoran di Provinsi Bali (%,qtq) Makanan dan Minuman/Restoran di Provinsi Bali (%,yoy)
%QTQ Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran %YOY Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
3.50 8.00

3.00 7.00
2.90
6.00
2.50
5.00 5.12
2.00
4.00
1.50
3.00
1.00
2.00

0.50 1.00

0.00 0.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah


40 Grafik 3.25 Inflasi Triwulanan Kelompok Perawatan
Pribadi dan Jasa Lainnya di Provinsi Bali (%, qtq)
Grafik 3.26 Inflasi Tahunan Kelompok Perawatan
Pribadi dan Jasa Lainnya di Provinsi Bali (%, yoy)
%QTQ Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya %YOY Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
5.00 9.00
Perkembangan
Inflasi
Daerah

8.00
4.00
7.36
7.00
3.00
6.00
2.00 5.00

1.00 4.00

3.00
0.00 (0.07)
2.00
-1.00
1.00

-2.00 0.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah

KELOMPOK PERAWATAN PRIBADI DAN JASA 3.3. INFLASI MENURUT KOTA


LAINNYA.
Secara spasial, tekanan harga di Kota Denpasar
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
meningkat pada triwulan III 2022, sedangkan
tetap tumbuh tinggi meski mengalami penurunan
tekanan harga di Kota Singaraja mengalami
moderat dari 7,49% (yoy) pada triwulan II 2022
penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.
menjadi 7,36% (yoy) triwulan III 2022. Perlambatan
Berdasarkan kelompok komoditas barang dan jasa,
tekanan harga dipengaruhi oleh penurunan harga
sumbangan inflasi di di Kota Denpasar dan Kota
popok bayi sekali pakai/ diapers dan lipstick. Meskipun
Singaraja bersumber dari tekanan harga pada Kelompok
demikian tekanan harga masih relatif tinggi seiring
Makanan, Minuman, dan Tembakau, Kelompok
dengan masih tingginya peningkatan harga komoditas
Transportasi, serta Kelompok Perlengkapan, Peralatan
sabun mandi, pasta gigi, dan shampoo. Kemudian harga
dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga.
emas perhiasan juga menunjukkan kenaikan tekanan
harga seiring dengan masih tingginya ketidakpastian KOTA DENPASAR

ekonomi global yang menyebabkan masyarakat Pada triwulan III 2022 Kota Denpasar tercatat

cenderung mencari komoditas dengan fluktuasi harga mengalami peningkatan inflasi, yaitu dari 5,65%

yang lebih kecil yaitu emas sebagai komoditas safe (yoy) pada triwulan II 2022 menjadi 6,96% (yoy)

haven. pada triwulan III 2022. Kenaikan harga terjadi pada

Tabel 3.2 Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Per Kelompok Pengeluaran


2022
2021
Kelompok Barang
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III
qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy
Makanan, Minuman dan Tembakau 4.26 2.07 (2.26) 1.41 (0.26) 4.36 2.17 3.95 1.93 2.22 2.19 10.15 (1.67) 9.23
Pakaian dan Alas Kaki 0.11 (1.51) (0.52) (3.55) 0.22 (2.15) (0.92) (2.50) 0.26 (1.31) (0.26) (0.21) 0.24 (0.32)
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT (0.07) (0.38) (0.00) (0.49) 0.08 (0.40) 0.09 (0.02) 0.04 1.72 0.07 2.16 0.25 4.67
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin RT 1.23 0.15 1.81 2.72 3.72 6.67 1.99 10.39 0.74 8.47 1.51 15.74 (3.23) 6.17
Kesehatan 0.06 1.23 0.04 0.80 (0.42) 0.81 0.13 0.78 0.63 1.94 0.50 3.09 0.10 2.86
Transportasi (0.11) (0.83) 0.47 (2.20) (0.28) (0.42) 0.85 2.23 1.21 3.11 (0.34) 6.32 9.43 17.36
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0.15 1.50 - 1.57 - 1.26 (0.02) 0.68 (0.03) 0.30 0.01 (0.50) 0.01 (0.57)
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya (2.47) (2.45) (0.77) (3.87) 0.80 (3.78) (0.48) (3.78) 1.63 3.26 (0.05) 4.60 0.32 5.31
Pendidikan (0.00) 0.33 - 0.11 0.13 0.67 - (0.67) - 0.09 - 0.84 - 3.63
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 0.22 0.91 - 1.07 - 0.55 0.24 0.72 0.15 1.52 0.63 2.29 0.73 5.44
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0.57) 0.51 0.89 2.80 (0.22) 0.71 (0.07) 2.96 1.48 8.19 0.35 8.02 (0.13) 7.76
UMUM 1.04 0.52 (0.36) 0.36 0.19 1.35 0.75 2.01 0.85 2.56 0.72 5.65 0.57 6.96
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Tabel 3.3 Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Denpasar Tw III 2022 (yoy)
41
No Komoditas % No Komoditas %
Juli 2022
Inflasi Deflasi

Perkembangan
Inflasi
Daerah
1 ANGKUTAN UDARA 0.61 1 CELANA PENDEK PRIA -0.03
2 CANANG SARI 0.55 2 MEJA KURSI TAMU -0.03
3 MINYAK GORENG 0.49 3 KASUR -0.02
4 BAWANG MERAH 0.36 4 APEL -0.02
5 CABAI MERAH 0.33 5 BIAYA ADMINISTRASI TRANSFER UANG -0.02
Agustus 2022
Inflasi Deflasi
1 CANANG SARI 0.54 1 POPOK BAYI SEKALI PAKAI/ DIAPERS -0.03
2 ANGKUTAN UDARA 0.44 2 CELANA PENDEK PRIA -0.03
3 MINYAK GORENG 0.38 3 MEJA KURSI TAMU -0.03
4 DAGING AYAM RAS 0.28 4 APEL -0.02
5 CABAI MERAH 0.28 5 BIAYA ADMINISTRASI TRANSFER UANG -0.02
September 2022
Inflasi Deflasi
1 BENSIN 1.35 1 POPOK BAYI SEKALI PAKAI/ DIAPERS -0.03
2 ANGKUTAN UDARA 0.43 2 CELANA PENDEK PRIA -0.03
3 MINYAK GORENG 0.26 3 MEJA KURSI TAMU -0.03
4 CABAI MERAH 0.24 4 BAJU KAOS BERKERAH PRIA -0.03
5 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 0.21 5 TOMAT -0.02
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

9 dari 11 kelompok komoditas, dengan kenaikan pria (-0,03%, yoy), meja kursi tamu (-0,03%, yoy), baju kaos

tertinggi terjadi pada Kelompok Transportasi. Di sisi berkerah pria (-0,03%, yoy) dan tomat (-0,02%, yoy).

lain, kelompok Pakaian dan Alas Kaki serta Kelompok


KOTA SINGARAJA
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan menjadi
Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar
kelompok yang mengalami penurunan harga pada
6,09% (yoy) pada triwulan III 2022, lebih rendah
triwulan III 2022.
dibandingkan triwulan sebelumnya yang
mengalami inflasi sebesar 6,45% (yoy). Sebagian
Komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di Kota
besar kelompok komoditas mengalami peningkatan
Denpasar pada Triwulan III 2022 (periode September) adalah
tekanan harga dengan Kelompok Transportasi
bensin (andil 1,35%; yoy), diikuti angkutan udara (0,43%;
mengalami kenaikan harga yang paling tinggi. Di sisi
yoy), minyak goreng (0,26%; yoy), cabai merah (0,24%; yoy)
lain, Kelompok Pendidikan serta Kelompok Informasi,
dan bahan bakar rumah tangga (0,21%; yoy). Sementara
Komunikasi, dan Jasa Keuangan menjadi kelompok
komoditas penyumbang utama deflasi antara lain popok bayi
yang mengalami deflasi pada triwulan III 2022.
sekali pakai/diapers (andil -0,03, yoy), diikuti celana pendek

Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Per Kelompok Pengeluaran


2021 2022
Kelompok Barang TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III
qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy
Makanan, Minuman dan Tembakau 4.73 6.83 (2.44) 1.92 (0.96) 2.12 3.669648 1.46 3.64 0.46 4.69 14.13 (2.10) 10.25
Pakaian dan Alas Kaki 0.18 1.73 0.08 2.77 0.02 1.80 0.026895 1.41 - 1.28 0.05 0.39 0.08 0.73
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar RT 0.37 0.69 0.20 0.13 0.01 0.10 - 0.17 0.16 0.12 0.08 0.61 0.00 2.92
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin RT 0.99 (4.40) 3.60 5.45 (1.69) 4.78 5.082066 17.28 (1.74) 8.99 5.59 9.15 1.05 1.56
Kesehatan 1.89 2.64 - 2.98 0.02 2.97 - 2.42 - 0.52 - 0.14 - 0.61
Transportasi 1.00 1.66 0.06 1.90 0.03 1.99 1.11203 2.61 0.17 2.18 (0.19) 4.15 9.81 14.96
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0.03 0.35 (0.06) (0.21) - (0.22) (0.13) (0.55) - (0.66) - 0.47 0.02 (0.04)
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0.99 2.77 - 2.78 - 2.40 (0.15) 1.64 0.65 1.91 - 1.90 0.75 4.61
Pendidikan 0.28 2.70 - 2.77 - 1.36 - 1.36 - 1.08 - 1.08 - (0.19)
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran (0.00) 1.25 - 1.25 - - - - - 0.00 1.67 1.67 0.33 2.01
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 0.31 2.72 0.58 4.00 (0.12) 2.30 0.064267 3.74 1.49 5.30 0.49 4.05 0.04 4.80
Umum 1.98 2.94 (0.52) 2.01 (0.45) 1.72 1.70 2.39 1.27 1.46 2.19 6.45 0.34 6.09
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
42 Tabel 3.5 Ranking Komoditas Berdasarkan Andil Inflasi/Deflasi di Kota Singaraja Tw III 2022 (yoy)
No Komoditas % No Komoditas %
Juli 2022
Perkembangan
Inflasi
Daerah

Inflasi Deflasi
1 CABAI MERAH 1.07 1 BAWANG PUTIH -0.04
2 BAWANG MERAH 1.04 2 DAGING BABI -0.04
3 CABAI RAWIT 0.40 3 PISANG -0.02
4 TELUR AYAM RAS 0.37 4 BIAYA ADMINISTRASI TRANSFER UANG -0.02
5 DAGING AYAM RAS 0.32 5 UDANG BASAH -0.02
Agustus 2022
Inflasi Deflasi
1 CABAI MERAH 0.83 1 CANANG SARI -0.28
2 CABAI RAWIT 0.48 2 TONGKOL DIAWETKAN -0.13
3 TELUR AYAM RAS 0.41 3 MINYAK GORENG -0.06
4 DAGING AYAM RAS 0.34 4 DAGING BABI -0.05
5 BAWANG MERAH 0.34 5 BAWANG PUTIH -0.04
September 2022
Inflasi Deflasi
1 BENSIN 1.07 1 CANANG SARI -0.11
2 CABAI RAWIT 0.73 2 TONGKOL DIAWETKAN -0.07
3 CABAI MERAH 0.58 3 MINYAK GORENG -0.06
4 TELUR AYAM RAS 0.42 4 TOMAT -0.05
5 ROKOK KRETEK FILTER 0.29 5 KOL PUTIH/KUBIS -0.03
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi tahunan


Grafik 3.27 Perkembangan Inflasi Pedesaan (ytd) Grafik
3.27 Perkembangan Inflasi Pedesaan (ytd)
di Kota Singaraja pada triwulan III 2022 adalah bensin (andil
% inflasi Perdesaan (yoy)
1,07%; yoy), diikuti cabai rawit (andil 0,73%; yoy), cabai 10.00
5.97
5.00
merah (andil 0,58%; yoy), telur ayam ras (andil 0,42%;
0.00

yoy), dan rokok kretek filter (andil 0,29%; yoy). Sebaliknya, -5.00

-10.00
komoditas penyumbang utama deflasi Kota Singaraja antara -15.00

-20.00
lain canang sari (andil -0,11, yoy), tongkol diawetkan (-0,07%,
-25.00

yoy), minyak goreng (-0,06%, yoy), tomat (-0,05%, yoy) dan -30.00
II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022
kol putih/kubis (-0,03%, yoy).
Sumber : BPS, diolah

merah, buncis, minyak goreng, dan daging ayam ras


3.4. INFLASI PERDESAAN
menjadi komoditas yang menahan laju kenaikan inflasi
Pada periode triwulan III 2022 inflasi perdesaan perdesaan.
Provinsi Bali tercatat mengalami pertumbuhan
sebesar 5,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3.5. KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI
dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat
Selama triwulan III 2022, koordinasi pengendalian inflasi
sebesar 5,47% (yoy). Kenaikan tekanan harga pada
daerah di Provinsi Bali melalui wadah Tim Pengendalian
tingkat perdesaan utamanya disumbang oleh kenaikan
Inflasi Daerah (TPID) baik level provinsi maupun kab/
pada Kelompok Transportasi, disusul dengan Kelompok
kota terus dilakukan secara aktif dengan intensitas
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya serta Kelompok
yang semakin meningkat. Sepanjang triwulan III 2022
Pakaian dan Alas Kaki. Berdasarkan komoditas, beras,
telah dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali High Level Meeting
telur ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah menjadi
(HLM) TPID tingkat Kota/Kab dengan rincian sebagai berikut:
komoditas dengan andil terbesar dalam menyumbang
inflasi perdesaan. Sebaliknya, komoditas bawang a. HLM TPID Kabupaten Jembrana pada 20 Juli 2022
b. HLM TPID Provinsi Bali dan Sumatera Selatan pada antar daerah (antar perusda/perumda dan B to B), 43
28 Juli 2022 khususnya intra Provinsi Bali.
c. HLM TPID se-provinsi Bali pada 16 Agustus 2022

Perkembangan
Inflasi
Daerah
4. Komunikasi Efektif: peningkatan koordinasi antar
d. HLM TPID Kota Denpasar pada 18 Agustus 2022 stakeholders dan komunikasi kepada masyarakat.
e. HLM TPID Provinsi Bali pada 6 September 2022
f. HLM TPID Kabupaten Badung pada 7 September A. Jangka Panjang:
2022 1. Keterjangkauan Harga: Optimalisasi peran perusda
Topik pembahasan dalam HLM TPID pada tingkat provinsi sebagai aggregator untuk mengurangi rantai
maupun kabupaten/kota di Bali secara umum berfokus pada distribusi.
antisipasi tekanan harga yang lebih tinggi pada komoditas 2. Ketersediaan Pasokan: Modernisasi pertanian dan
volatile food khususnya seiring dengan peningkatan efisiensi biaya produksi​dan Pemanfaatan Controlled
permintaan di tengah kurangnya supply dari wilayah Atmosphere Storage (CAS) dan pengembangan
pemasok, upaya peningkatan KAD baik intra provinsi maupun industri pengolahan produk hortikultura di
antar provinsi, merancang tindak lanjut dari Rakornas TPID, Kabupaten yang menjadi sentra produksi.
serta menciptakan strategi jangka pendek dan jangka 3. Kelancaran Distribusi: pembangunan Pasar Induk
panjang untuk mendorong pengendalian inflasi di Provinsi untuk Komoditas Bahan Pokok dan Hortikultura,
Bali khususnya menjelang pelaksanaan event internasional pengembangan digitalisasi pasar hortikultura (balai
KTT G20. lelang) untuk meningkatkan harga di level petani,
monitoring distribusi di pintu masuk dan keluar
Adapun sejumlah rekomendasi yang dihasilkan pada HLM di
pelabuhan.
antaranya adalah sebagai berikut.
4. Komunikasi efektif: Penggunaan media informasi

A. Jangka Pendek: mengenai perkembangan harga.​

1. Keterjangkuan Harga: Optimalisasi program operasi


pasar (bahan pokok dan hortikultura penyumbang
Dalam rangka mengantisipasi tekanan harga pada komoditas
inflasi, seperti minyak goreng, bawang merah,
strategis, TPID se-Balinusra juga secara aktif melakukan
cabai rawit, dan cabai merah).
kegiatan pasar murah dan pemantauan harga serta pasokan
2. Ketersediaan pasokan: gerakan tanam hortikultura
di pasar. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut.
di pekarangan rumah (kerja sama dengan PKK dan
bantuan benih).
3. Kelancaran distribusi: peningkatan kerja sama

Tabel III.3 Pelaksanaan Kegiatan Rutin Pengendalian Inflasi Mingguan di Wilayah Provinsi Bali
No Bulan Frekuensi Lokasi Pelaksanaan Kab/Kota Komoditas
Kota Denpasar, Kab. Telur ayam ras, minyak goreng, beras, gula
1 Juli 3x Banjar Kebon Kuri Kelod
Buleleng pasir
Cabai merah, cabai rawit, beras, bawang
RTH Bung Karno, Pasar Kreneng, Pasar Badung, Pasar Sanglah, Pasar Anyar Sari, Kota Denpasar, Kab. merah, kecap manis, mi instan, minyak goreng
2 Agustus 32x
Pasar Banyuasri Buleleng kemasan, minyak goreng curah, gula pasir,
telur ayam ras
RTH Bung Karno, Pasar Kreneng, Pasar Badung, Pasar Sanglah, Pasar Anyar Sari, Cabai merah, cabai rawit, beras, bawang
Kota Denpasar, Kab.
Pasar Banyuasri, Pasar Amlapura Timur, Pasar Amlapura Barat, Pasar Petang, Nusa merah, kecap manis, mi instan, minyak goreng
Buleleng, Kab.
3 September 80x Penida, Pasar Kuta 2, Pasar Anyar, Pasar Jimbaran, Pasar Dalung, Pasar Mengwi, kemasan, minyak goreng curah, gula pasir,
Karangasem, Kab.
Pelabuhan Buleleng, Taman Kota Singaraja, Pasar Blahkiuh, Pasar Agung, Museum telur ayam ras, daging ayam ras, bawang
Klungkung
Bali, Wantilan Adat Desa Panjer, Ubung putih, tomat
Sumber : Bank Indonesia, diolah
44 Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Kab. Jembrana – 20 Juli 2022
Perkembangan
Inflasi
Daerah

Gambar 3.5 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Bali dan Sumatera Selatan – 28 Juli 2022

Gambar 3.6 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Se-Provinsi Bali – 16 Agustus 2022

Gambar 3.7 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Kota Denpasar – 18 Agustus 2022
Gambar 3.8 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Provinsi Bali – 6 September 2022 45

Perkembangan
Inflasi
Daerah
Gambar 3.9 Dokumentasi Kegiatan HLM TPID Kabupaten Badung – 7 September 2022
LAPORAN PEREKONOMIAN

46
PROVINSI BALI

BOKS 1

PASAR INDUK
PEMBANGUNAN
INFLASI-KONSEP
BOKS 1
GAMBARAN UMUM
47
Saat ini Provinsi Bali belum memiliki instrumen pengendalian inflasi VF seperti pasar induk dan manajemen

Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memastikan ketahanan bahan pangan. Dampak yang ditimbulkan
adalah transmisi kebijakan dari Bank Indonesia maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) belum
berjalan optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah pengembangan pasar induk beserta manajemen
BUMD untuk pengendalian inflasi VF dari segi fundamental.

B1.1. MODEL BISNIS PASAR INDUK dilakukan oleh DKI Jakarta dengan berorientasi kepada

banyaknya penduduk dan tingginya aktivitas bisnis pada

Sesuai dengan praktik yang dilakukan oleh suatu wilayah. Lebih lanjut, keunggulan dari Kabupaten

DKI Jakarta, manajemen pasar induk sebaiknya Jembrana adalah wilayahnya berdekatan dengan pintu

dinaungi oleh BUMD Pangan supaya transmisi masuk dan keluar barang serta produsen. Dari aspek

kebijakan dari pemerintah dapat terealisasi dengan kedekatan dengan pintu masuk dan keluar barang,

cepat. BUMD Pangan terbagi atas 3 yaitu BUMD untuk Kabupaten Jembrana berdekatan dengan Pelabuhan

pemenuhan kebutuhan beras dan palawija sebagai bahan Gilimanuk yang menjadi pintu utama arus pangan dari

pangan pokok, BUMD untuk pemenuhan kebutuhan Pulau Jawa. Akses Kabupaten Jembrana ke Bandar Udara

protein hewani, dan BUMD untuk manajemen pasar Ngurah Rai dan Pelabuhan Padang Bai juga didukung

yang menaungi proses distribusi bahan pangan serta oleh rencana pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi.

pemenuhan kebutuhan pangan secara keseluruhan. Berdasarkan laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Dalam pengawasannya, BP BUMD Provinsi Bali memiliki Perumahan Rakyat (PUPR), jalan tol Gilimanuk-Mengwi

peranan besar untuk memastikan ketiga BUMD Pangan mencakup 3 kabupaten di Provinsi Bali yaitu Kabupaten

menjalankan tupoksinya untuk menjaga kestabilan harga Jembrana, Tabanan, dan Badung. Jalan tol ini juga dapat

pangan dan tidak semata-mata mencari keuntungan saja. mempercepat akses dari Pelabuhan Gilimanuk ke Kota

Lebih lanjut, BP BUMD Pangan Provinsi Bali menjadi pusat Denpasar dari yang awalnya memerlukan waktu 5-7 jam

koordinasi kestabilan pangan bersama TPID. menjadi 1,5-2 jam. Pembangunan jalan tol Gilimanuk-

Mengwi ditargetkan selesai pada tahun 2025. Dari aspek

kedekatan dengan produsen, Kabupaten Jembrana


B1.2. PENENTUAN LOKASI PASAR INDUK
berdekatan dengan produsen beras terbesar di Kabupaten
Kabupaten Jembrana dapat ditetapkan sebagai Tabanan yang berkontribusi hingga 26,96% dari total
wilayah pasar induk karena Kabupaten Jembrana produksi beras di Provinsi Bali. Kabupaten Jembrana juga
relatif berdekatan dengan wilayah yang memiliki merupakan produsen cabai dan bawang merah terbesar di
banyak penduduk seperti Kota Denpasar dan Provinsi Bali selama tahun 2021. Keberadaan pasar induk
Kabupaten Badung. Penentuan lokasi ini sejalan dengan di Kabupaten Jembrana dapat memenuhi aspek kedekatan
penetapan lokasi pasar induk sesuai dengan praktik yang dengan penduduk, akses transportasi, dan produsen.
BOKS 1

48 Tabel 3.1. Peta Kabupaten Jembrana sebagai Pasar Induk di Provinsi Bali
Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali

Tabel 3.2. Peta Persebaran Produksi Padi, Cabai, dan Bawang di Prov. Bali Tahun 2021 Menurut BPS (dalam ribu ton)
BOKS 1
Tabel 3.3. Sistem distribusi bahan pangan pasar induk di Provinsi Bali
49

Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali
B1.3. PROSES DISTRIBUSI PASAR INDUK diterapkan oleh pasar induk di Provinsi Bali adalah adanya

quality control (QC) bagi hasil pangan di Provinsi Bali secara


Jalur distribusi yang akan digunakan pasar induk
berkala melalui kerjasama dengan universitas. QC bahan
Kabupaten Jembrana adalah Hub-and-Spoke. Pasar
pangan dapat menjadi keunggulan bagi Provinsi Bali baik
induk di Kabupaten Jembrana akan menjadi hub bagi
di level domestik dan internasional. Hal ini diharapkan
pasar-pasar yang berada di seluruh wilayah Bali. Sementara
meningkatkan kepercayaan wisatawan asing terhadap
itu, skema pemenuhan distribusi yang dapat diterapkan
kualitas pangan produksi Provinsi Bali. QC juga searah
oleh pasar induk di Provinsi Bali dapat terbagi atas 3 BUMD
dengan Peraturan Gubernur Bali nomor 28 Tahun 2020
Pangan yang bekerjasama dengan sentra penghasil bahan
tentang Tata Kelola Pariwisata Bali yang bertujuan untuk
pangan. Keunggulan Provinsi Bali dibandingkan dengan
memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap produk
DKI Jakarta tentunya adalah kedekatan dengan produsen
pariwisata yang ditawarkan.
yaitu petani lokal. Selanjutnya, peningkatan yang dapat
50
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

STABILITAS
KEUANGAN DAERAH,
PENGEMBANGAN AKSES
KEUANGAN DAN UMKM
51

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

BAB IV
• Intermediasi perbankan pada triwulan III 2022 menunjukkan perbaikan dibandingkan triwulan
sebelumnya dengan risiko kredit terjaga yang terkonfirmasi pada peningkatan kinerja penghimpunan
dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit di Provinsi Bali seiring dengan berlanjutnya pemulihan
ekonomi Bali.
52 GAMBARAN UMUM

Tingkat intermediasi perbankan pada triwulan III 2022 terpantau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya dengan risiko
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

kredit yang terjaga. Pertumbuhan positif ini didorong oleh peningkatan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan

penyaluran kredit di Provinsi Bali seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi Bali. Kinerja pembiayaan UMKM juga

mengalami perbaikan seiring dengan kembali pulihnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang

mendorong pemulihan aktivitas dunia usaha disertai dengan berbagai program stimulus yang diberikan oleh pemerintah.

4.1. KINERJA PERBANKAN

Kinerja bank umum di Bali pada triwulan III 2022 oleh masyarakat untuk membiayai kebutuhan re-opening

menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan aset bank umum usaha pasca pandemi. Kebutuhan dana ini semakin tinggi

di Bali terakselerasi dari 5,13% (yoy) atau sebesar Rp 122,41 didorong pula oleh dilaksanakannya event strategis KTT

Triliun pada triwulan sebelumnya menjadi 11,73% (yoy) atau G20 di Bali yang secara tidak langsung menjadi akselerator

sebesar Rp 129,91 Triliun (Grafik IV.1). Peningkatan aset pemulihan aktivitas ekonomi/bisnis di Provinsi Bali.

perbankan didorong oleh peningkatan kinerja penghimpunan


Pada triwulan III 2022, kepemilikan DPK di Bali masih
DPK dan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit.
didominasi oleh DPK perseorangan. Pangsa DPK

perseorangan tercatat mencapai 76,59% dari total DPK di Bali,


4.1.1. Dana Pihak Ketiga
sedangkan pangsa DPK korporasi dan pemerintah masing-

Penghimpunan DPK pada triwulan III 2022 tumbuh masing sebesar 21,06% dan 5,99% (Grafik IV.3). Dilihat dari

19,78% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan pertumbuhannya, baik DPK perseorangan, korporasi maupun

sebelumnya yaitu sebesar 8,69% (yoy). Peningkatan pemerintah tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan

penghimpunan DPK di Provinsi Bali terjadi seiring dengan sebelumnya (Grafik IV.4). Peningkatan DPK perseorangan

pemulihan ekonomi secara keseluruhan yang mendorong terkonfirmasi dari peningkatan indeks penghasilan saat ini

kenaikan pendapatan masyarakat sekaligus perbaikan kinerja (Grafik IV.5). Sementara itu, DPK pemerintah yang meningkat

korporasi. Berdasarkan jenisnya, peningkatan kinerja DPK sejalan dengan peningkatan pendapatan asli daerah Provinsi

bersumber dari akselerasi pertumbuhan giro dan tabungan, Bali yang secara tidak langsung mencerminkan peningkatan

sementara itu deposito masih tercatat mengalami kontraksi ruang fiskal di daerah (Grafik IV.6). Lebih lanjut, peningkatan

(Grafik IV.2). Kontraksi pada kelompok deposito berkaitan DPK korporasi terjadi seiring dengan perbaikan kegiatan

erat dengan masih tingginya permintaan kebutuhan likuiditas dunia usaha yang tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang

Grafik IV.1 Perkembangan Aset Perbankan Grafik IV.2 Perkembangan DPK Perbankan

Asset Bersih (Rp T) g.Asset Bersih (%,yoy)-rhs g.Total DPK (%,yoy) g.Deposito (%,yoy) g.Giro (%,yoy) g.Tabungan (%,yoy)
135.00 14 50.00
11.73
12
130.00 40.00
10
125.00 30.00
8
120.00 5.13 20.00
6

115.00 4 10.00

2
110.00 -
0
105.00 (10.00)
(2)
100.00 (20.00)
(4)

95.00 (6) (30.00)


I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)
Grafik IV.3 Pangsa Kepemilikan DPK Grafik IV.4 Perkembangan DPK Perbankan
Berdasarkan Kepemilikan
53
Perseorangan Pemerintah Korporasi g.Total DPK (%,yoy) g.Korporasi (%,yoy) g.Perseorangan (%,yoy) g.Pemerintah (%,yoy)
100%
40.00

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM
90%
30.00
80%

70% 20.00

60%
10.00
50%

40% -

30% (10.00)
20%
(20.00)
10%

0% (30.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Grafik IV.5 Perkembangan DPK Perseorangan dan Grafik IV.6 Perkembangan DPK Pemerintah dan
Indeks Penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali
g.DPK Perseorangan (%,yoy) Indeks Penghasilan Saat Ini-rhs g.DPK Pemerintah (%,yoy) g. Pendapatan Asli Daerah (%, yoy) - rhs
15.00 160 30.00 60

25.00
140
40
10.00 20.00
120
15.00
20
100
5.00 10.00

80 5.00 0

- -
60
(20)
(5.00)
40
(5.00) (10.00)
(40)
20
(15.00)

(10.00) 0 (20.00) (60)


I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Grafik IV.7 Perkembangan DPK Korporasi dan Kondisi 1,69% (yoy). Kredit modal kerja dan investasi tumbuh positif
Kegiatan Usaha
sebesar 1,17% (yoy) dan 5,07% (yoy), namun melambat
g.DPK Korporasi (%,yoy) Survei Kegiatan Dunia Usaha (%SBT)-rhs
40.00 80
dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit
30.00 60

20.00
40 konsumsi tercatat terkontraksi sebesar 1,22% (yoy), lebih
20
10.00
0
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi
-
(20)
lebih dalam yaitu -3,03% (yoy) (Grafik IV.8). Perlambatan
(10.00)
(40)

(20.00) (60) pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit investasi


(30.00) (80)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III terkonfirmasi pula dengan hasil liaison yang menunjukkan
2019 2020 2021 2022

penurunan skala likert investasi pada triwulan III 2022 (Grafik


Sumber: Laporan Bank Umum dan Survei Kegiatan Dunia Usaha, Bank Indonesia (diolah)

IV.9). Di sisi lain, kredit konsumsi yang masih melanjutkan


Survei Kegiatan Dunia Usaha (SBT SKDU) yang meningkat dari tren kontraksi sejak tahun 2020 mengindikasikan bahwa
12,04% pada triwulan I 2022 menjadi 43,38% pada triwulan permintaan likuiditas masyarakat untuk konsumsi masih
laporan (Grafik IV.7). belum pulih secara penuh seperti sebelum pandemi.

Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan positif


4.1.2. Penyaluran Kredit
penyaluran kredit di Bali didorong oleh pertumbuhan
Penyaluran kredit pada triwulan III 2022 tercatat tumbuh penyaluran kredit LU Perdagangan, Konstruksi dan
positif 1,69% (yoy), sedikit melambat dibandingkan LU Industri Pengolahan. Sementara itu, LU Akmamin
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar menunjukkan pertumbuhan yang terkontraksi (Grafik
54 Grafik IV.8 Perkembangan Kinerja Penyaluran Kredit
Perbankan
Grafik IV.9 Perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit
Investasi dan Skala Likert
g.Total Kredit (%,yoy) g.Konsumsi (%,yoy) g.Modal Kerja (%,yoy) g.Investasi (%,yoy) g.Kredit Modal Kerja (%,yoy) Skala Likert Investasi-rhs g.Kredit Investasi (%,yoy)
10.00 20 8.00 20
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

8.00
6.00
15 15
6.00
4.00
4.00
10 10

2.00 2.00

5 5
-
-
(2.00)
0 0
(2.00)
(4.00)

(6.00) (5) (4.00) (5)


I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Grafik IV.10 Perkembangan Kredit Sektoral Grafik IV.11 Perkembangan NPL Kredit

g.Akmamin (%,yoy) g.Konstruksi (%,yoy) g.Industri (%,yoy) g.Perdagangan (%yoy) NPL Total Kredit NPL Kredit Konsumsi NPL Kredit Modal Kerja NPL Kredit Investasi
40.00 8 7.00 7

30.00 6 6.00 6

20.00 4 5.00 5

10.00 2 4.00 4

- 0 3.00 3

(10.00) (2) 2.00 2

(20.00) (4) 1.00 1

(30.00) (6) - 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

IV.10). Pertumbuhan positif namun sedikit melambat perbaikan kualitas penyaluran kredit yang ditunjukkan dari

terjadi pada LU Perdagangan, LU Konstruksi dan LU Industri rasio NPL yang menurun.

Pengolahan diperkirakan terjadi seiring dengan meningkatnya


Kualitas kredit yang terjaga didorong oleh pelaksanaan
aktivitas kunjungan wisatawan dan percepatan pembangunan
program relaksasi pemerintah. Di tengah kondisi global
berbagai proyek pemerintah dan swasta menyambut
yang penuh ketidakpastian dan ancaman permasalahan
pelaksanaan event strategis KTT G20 di Bali. Di sisi lain, LU
geopolitik yang masih berlanjut, Otoritas Jasa Keuangan
Akmamin yang tercatat tumbuh -0,54% (yoy) pada triwulan
(OJK) secara aktif melakukan upaya untuk meminimalisasi
laporan masih lebih baik dibandingkan capaian pertumbuhan
risiko perbankan salah satunya dengan memperpanjang masa
di triwulan III 2021 yang terkontraksi lebih dalam mencapai
relaksasi restrukturisasi kredit perbankan kepada debitur
2,95% (yoy).
terdampak COVID-19 selama satu tahun, dari semula berakhir

Kualitas kredit di Bali pada triwulan III 2022 terjaga, pada 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023 dan kembali

tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang diperpanjang hingga 31 Maret 2024 khusus bagi Provinsi Bali

masih berada di bawah threshold 5%. NPL gross Bali pada sesuai dengan POJK No. 19 Tahun 2022. Penerapan relaksasi

triwulan laporan tercatat sebesar 4,14%, sedikit lebih tinggi ini tercermin dari rasio Loan at Risk (LAR) yang masih tinggi di

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,07% (Grafik tengah NPL yang terjaga (Grafik IV.12). Namun demikian, pada

IV.11). Berdasarkan penggunaannya, peningkatan rasio NPL triwulan III 2022 rasio LAR di Bali tercatat semakin membaik

disumbang oleh kenaikan NPL pada kredit investasi. Sementara dimana terlihat dari penurunan nilai kredit kolektibilitas 1

itu, kredit modal kerja dan kredit konsumsi menunjukkan yang direstrukturisasi (Grafik IV.13).
Grafik IV.12 Perkembangan Perbandingan NPL dan
LAR Kredit
ekonomi Provinsi Bali. Oleh sebab itu, ketika terjadi pandemi
55
COVID-19 Provinsi Bali menjadi salah satu daerah yang
Rasio NPL Rasio LAR - rhs
5.00 60

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM
terdampak. Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2020
4.50
50
4.00

3.50
tercatat terkontraksi hingga 9,33% (yoy). Hal ini merupakan
40
3.00

2.50 30
dampak dari penutupan border internasional di berbagai
2.00

1.50
20 negara di dunia yang berakibat pada kunjungan wisatawan
1.00

0.50
10
mancanegara yang terhenti secara penuh.
- 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022
Masa pra pandemi COVID-19, wisatawan mancanegara di
Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)
Bali di dominasi oleh wisatawan asal China (Grafik IV.14).

4.1.3. Load to Deposit Ratio (LDR) Memasuki masa pasca pandemi COVID-19, pangsa kunjungan

wisatawan mancanegara ke Bali mengalami perubahan.


Tingkat intermediasi perbankan di Bali sudah optimal.
Wisatawan asal Australia dan Jepang mendominasi
Hal ini tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) triwulan III
kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali dengan
2022 yang berada pada level 89,21%, di atas rentang ideal
pangsa pasar mencapai 30,03% dan 22,97% (Grafik IV.15).
LDR perbankan1 (Grafik IV.13). Rasio LDR pada triwulan laporan
Sementara itu, kunjungan wisatawan China tercatat masih 0
tercatat menurun terbatas dibandingkan triwulan sebelumnya
disebabkan oleh Zero Covid Policy yang masih diterapkan oleh
yang tercatat sebesar 96,99%. Hal ini mencerminkan bahwa
pemerintah China hingga saat ini. Masih belum masuknya
pertumbuhan penghimpunan DPK lebih tinggi dibandingkan
wisatawan asal China menjadi salah satu faktor penyebab
dengan penyaluran kredit pada triwulan laporan.
kinerja pariwisata Bali masih belum pulih secara penuh seperti

sebelum pandemi COVID-19.


4.2. KINERJA KEUANGAN KORPORASI
Ketergantungan yang sangat besar terhadap kinerja pariwisata

ini dapat menjadi sumber kerentanan korporasi Bali yang


4.2.1. Sumber Kerentanan Korporasi
didominasi oleh korporasi pendukung sektor pariwisata di
Secara umum, sumber kerentanan kinerja korporasi antaranya LU Akmamin, LU Perdagangan dan LU Transportasi.
di Bali berasal dari perkembangan kinerja pariwisata

global. Pariwisata merupakan sektor utama penggerak

Grafik IV.13 Perkembangan LAR Kredit Grafik IV.14 Perkembangan LDR

NPL (Rp T) Kol 2 (Rp T) Kol 1 Restru (Rp T) LAR (Rp T) Total Kredit (Rp T) Total DPK (Rp T) LDR - rhs
60
140.00 110.00

50 120.00 105.00

100.00
40 100.00
80.00
30 95.00
60.00
20 90.00
40.00

10 85.00
20.00

0 - 80.00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

1. Berdasarkan PBI No.17/11/PBI/2015, tingkat kesehatan


bank berdasarkan rasio LDR ditetapkan pada rentang 78%-
92%.
56 Grafik IV.14 Pangsa Wisatawan Mancanegara Bali
Tahun 2019
Grafik IV.15 Pangsa Wisatawan Mancanegara Bali
Tahun 2022 (data sementara s.d September 2022)
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

Australia Tiongkok Malaysia Australia Tiongkok Malaysia

Jepang Korsel UK 22.97% Jepang Korsel UK


30.03%

Singapura Taiwan USA Singapura Taiwan USA


2.02%
Tiongkok
19% Perancis Rusia Jerman 7.52% Perancis Rusia Jerman
0.00%
3.86%
2.92% 0.80%
Belanda India Selandia Baru 5.23% 0.00% 2.59% Belanda India Selandia Baru
1.05% 6.43%
5.69%
4.01%
Lainnya 4.89% Lainnya

Sumber: Kemenparekraf (diolah) Sumber: Kemenparekraf (diolah)

Grafik IV.16 Perkembangan Pangsa Impor Barang Grafik IV.17 Perkembangan Skala Likert Penjualan
Domestik dan Penjualan Ekspor
Share Impor Barang Konsumsi Share Impor Barang Bahan Baku Share Impor Barang Modal Likert Scale Penjualan Domestik Likert Scale Penjualan Ekspor
100%
3
90%
2
80%

70% 1
60%
0
50%
-1
40%

30% -2
20%
-3
10%
-4
0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022

Sumber: Bea Cukai (diolah) Sumber: Laporan Liaison, Bank Indonesia (diolah)

Lebih lanjut, kinerja korporasi juga dipengaruhi oleh ekspor yang tercatat meningkat dibandingkan triwulan

kestabilan harga bahan baku dari impor. Pelaku usaha sebelumnya (Grafik IV.17). Peningkatan tersebut didorong

di Bali terpantau masih bergantung cukup tinggi terhadap oleh meningkatnya kunjungan pariwisata dan pelaksanaan

bahan baku impor. Hal ini tercermin dari persentase impor event strategis baik nasional maupun internasional di Bali, di

bahan baku yang mendominasi sebesar 43,99% dari total tengah pelonggaran kebijakan persyaratan perjalanan, serta

impor senilai 26,74 juta USD pada triwulan III 2022 (Grafik penambahan jumlah maskapai dan frekuensi penerbangan.

IV.16). Ketergantungan akan bahan baku impor dapat menjadi


Perbaikan kondisi korporasi juga terkonfirmasi dari
salah satu sumber kerentanan korporasi di Bali sejalan dengan
kondisi rentabilitas2 dan likuiditas korporasi yang lebih
potensi fluktuasi harga barang secara global yang masih
baik dari triwulan sebelumnya. Berdasarkan hasil SKDU,
terus berlangsung pasca terjadinya konflik geopolitik Rusia –
pangsa korporasi dengan kondisi rentabilitas lebih baik dan
Ukraina.
tetap dibandingkan dengan triwulan sebelumnya tercatat

meningkat dari 86,05% menjadi 93,02% dari total responden


4.2.2. Kondisi Perkembangan Korporasi
korporasi (Grafik IV.18). Perbaikan kondisi rentabilitas ini

Kondisi korporasi di Bali pada triwulan III 2022 sejalan dengan perbaikan aktivitas ekonomi termasuk di

terpantau membaik. Berdasarkan hasil liaison, Sebagian dalamnya kunjungan wisatawan di Provinsi Bali. Sebanyak

besar kontak mengonfirmasi adanya peningkatan kinerja 93,80% korporasi di Bali menyatakan kondisi likuiditas pada

penjualan domestik dan ekspor oleh korporasi di Bali. Kondisi triwulan III 2022 tetap dan lebih baik dibandingkan dengan

ini tercermin dari nilai skala likert penjualan domestik dan triwulan sebelumnya (Grafik IV.19).

2. Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba.


Grafik IV.18 Kondisi Rentabilitas Korporasi Grafik IV.19 Kondisi Likuiditas Korporasi 57
Lebih Baik Tetap Lebih Buruk Lebih Baik Tetap Lebih Buruk

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM
6.98% 5.51% 6.20%
13.85% 14.73% 16.24% 13.95% 12.31% 11.63% 15.38%
25.38% 20.77% 24.03%
26.36% 30.77% 31.54%
38.28% 27.91% 37.50% 27.91%
43.85% 44.62% 43.08%
48.46% 19.66% 22.48% 22.22% 46.46%

52.71% 55.04%
60.00% 60.77%

55.38% 55.04% 61.54% 55.81%


52.31% 53.85%
42.19% 43.75%
43.08% 65.12% 43.85% 44.62% 65.89%
40.00% 64.10% 63.57% 62.39%
48.03%
32.56% 33.33%
26.15% 26.92%
19.23% 19.53% 18.60% 16.92% 17.69% 18.75% 20.16%
11.54% 13.08% 11.54% 12.31% 14.62%

I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III


2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha, Bank Indonesia (diolah)

Grafik IV.19 Perkembangan Kredit Korporasi Grafik IV.20 Perkembangan Kredit Korporasi Sektoral

g.Kredit Korporasi (%,yoy) g.Modal Kerja (%,yoy) g.Investasi (%,yoy) Title g.Akmamin (%,yoy) g.Perdagangan (%yoy) g.Konstruksi (%,yoy) g.Industri (%,yoy)
20.00 20 40

15
15.00 30
10
20
10.00
5
10
5.00 0
0
(5) I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-
-10 2019 2020 2021 2022
(10)
(5.00) -20
(15)
-30
(10.00) (20)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Sumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

4.2.3. Penyaluran Kredit Korporasi event strategis KTT G20. Lebih lanjut, penyaluran kredit pada

LU utama lainnya, seperti LU Perdagangan dan LU Konstruksi


Penyaluran kredit korporasi pada triwulan III
tercatat masih mengalami akselerasi pada triwulan laporan.
2022 terkontraksi sebesar 0,94% (yoy), menurun
Namun demikian, LU Akmamin menunjukkan kontraksi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
pertumbuhan.
mampu tumbuh sebesar 6,48% (yoy) (Grafik IV.19). Dari

sisi penggunaan, perlambatan kredit korporasi dikontribusi Risiko penyaluran kredit korporasi pada triwulan
oleh penurunan penyaluran kredit korporasi untuk modal III 2022 terpantau memburuk dan masih berada
kerja dan investasi. di atas batas threshold 5%. NPL kredit korporasi
tercatat sebesar 7,71%, lebih tinggi dibandingkan
Berdasarkan jenis LU, pertumbuhan pada kredit korporasi
dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,98% (Grafik
terutama bersumber dari LU Industri Pengolahan dan
IV.21). Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih
LU Korporasi (Grafik IV.20). Pada triwulan III 2022, kredit
lanjut mempertimbangkan rasio NPL korporasi yang
korporasi LU Industri Pengolahan tumbuh sebesar 21,50%
sudah cukup lama berada di atas batas threshold 5%.
(yoy), menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang
Berdasarkan penggunaannya, risiko kredit korporasi
terkontraksi sebesar 2,26% (yoy). Peningkatan kredit korporasi
triwulan III 2022 bersumber dari NPL pada kredit modal
pada LU Industri Pengolahan diperkirakan terjadi salah satunya
kerja sebesar 6,96% dan NPL kredit investasi sebesar
karena adanya peningkatan permintaan masyarakat seiring
8,07%.
terus meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan

mancanegara serta persiapan menjelang penyelenggaraan


58 Grafik IV.21 Perkembangan NPL Kredit Korporasi Grafik IV.22 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan
Usaha Periode Agustus 2022
NPL Kredit Korporasi NPL Kredit Modal Kerja Korporasi NPL Kredit Investasi Korporasi
14.00 14
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

12.00 12
Pertanian Industri Konstruksi
21.25%
19.89%
10.00 10

8.00 8

6.00 6 Perdagangan Transportasi Akmamin


12.07% 15.48%
4.00 4
3.30%
2.00 2 6.77%
21.23% Lainnya
- 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: BPS (diolah)

4.3. KINERJA KEUANGAN RT Grafik IV.23 Perkembangan Indeks Kondisi Ekonomi


Saat Ini (IKE)
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Indeks Pembelian Barang Tahan Lama
180.00 Indeks Penghasilan Saat Ini Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan 180
4.3.1. Sumber Kerentanan RT
160.00 160

140.00 140

Kerentanan RT berkaitan erat dengan kinerja pariwisata 120.00 120

100.00 100

Bali. Besarnya ketergantungan RT kepada kinerja pariwisata 80.00 80

60.00 60

tercermin dari besarnya proporsi penduduk yang bekerja pada 40.00 40

20.00 20
LU terkait pariwisata (LU Akmamin, LU Perdagangan, dan LU - 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Transportasi). Berdasarkan data BPS pada bulan Agustus 2022, 2019 2020 2021 2022

Sumber: Survei Konsumen, Bank Indonesia (diolah)


jumlah penduduk yang bekerja pada LU terkait pariwisata

mencapai 36,60% dari total penduduk yang bekerja di Bali Keluarga Harapan, dan Program Subsidi Upah bagi pekerja

(Grafik IV.22). Oleh sebab itu, tekanan pada kinerja pariwisata dengan upah dibawah Rp 3,5 juta juga sangat bermanfaat

akan berdampak pada terganggunya kerentanan RT di Bali. dalam menjaga kondisi keuangan masyarakat di masa

pemulihan pasca pandemi.

4.3.2. Kondisi Perkembangan RT


4.3.3. Penyaluran Kredit RT
Keyakinan RT terhadap kondisi ekonomi membaik pada

triwulan III 2022. Hasil Survei Konsumen (SK) menunjukkan Pertumbuhan penyaluran kredit kepada RT di Bali terus

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang meningkat membaik, meskipun masih terkontraksi. Pada triwulan III

dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh 2022, kredit konsumsi RT masih terkontraksi sebesar 1,32%

meningkatnya seluruh faktor pembentuk IKE, yaitu indeks (yoy), namun sudah membaik dibandingkan dengan triwulan

penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan konsumsi sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar 3,03%

barang-barang kebutuhan tahan lama (Grafik IV.23). Secara (yoy) (Grafik IV.24). Membaiknya kredit RT bersumber dari

umum, peningkatan IKE sejalan dengan pemulihan aktivitas semua jenis penggunaan baik KPR dan KPA, KKB maupun

pariwisata di tengah pelaksanaan berbagai event strategis Kredit Multiguna. Perbaikan penyaluran ini sejalan dengan

baik domestik maupun internasional di Bali pada triwulan III berbagai pelonggaran kebijakan mobilitas masyarakat

2022. Lebih lanjut, program bantuan sosial Pemerintah bagi sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi.

kelompok masyarakat, seperti Program Sembako, Program


Grafik IV.24 Perkembangan Kredit RT Grafik IV.25 Perkembangan NPL Kredit RT 59
g.Kredit RT (%,yoy) g.Kredit Multiguna (%,yoy) g.KPR + KPA (%,yoy) g.KKB (%,yoy) NPL Kredit RT NPL Kredit Multiguna NPL KPR + KPA NPL KKB
30.00 6.00

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM
20.00
5.00
10.00
4.00
-

(10.00) 3.00

(20.00)
2.00
(30.00)
1.00
(40.00)

(50.00) -
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Kualitas penyaluran kredit RT membaik dan terjaga di dalam mencapai -6,08% (yoy). Berdasarkan jenis kreditnya,

bawah threshold 5%. Pada triwulan III 2022, risiko kredit perbaikan pertumbuhan KPR dan KPA terutama disebabkan

RT terjaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL yang rendah. oleh membaiknya penyaluran kredit untuk rumah dengan

Rasio NPL pada triwulan laporan tercatat sebesar 1,63%, luas dibawah 21 m2, rumah dengan luas 21 s.d 70 m2,

menurun terbatas dibandingkan dengan triwulan sebelumnya rumah dengan luas di atas 70 m2 dan apartemen dengan

sebesar 1,67% (Grafik IV.25). Berdasarkan jenis penggunaan, luas dibawah 21 m2. Namun demikian, perbaikan kinerja

penurunan NPL bersumber dari turunnya NPL untuk KPR dan penyaluran kredit KPR dan KPA tertahan oleh perlambatan

KPA serta KKB. Di sisi lain, kredit multiguna menunjukkan penyaluran pada kredit untuk ruko/rukan, apartemen dengan

peningkatan rasio NPL. luas 21 s.d 70 m2 dan apartemen dengan luas di atas 70 m2.

4.3.3.1. Penyaluran KPR dan KPA Secara umum, kualitas penyaluran KPR dan KPA

mengalami perbaikan dibandingkan dengan triwulan


Penyaluran KPR dan KPA pada triwulan III 2022 terpantau
sebelumnya. Pada triwulan III 2022, rasio NPL KPR menurun
membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
dari 2,53% pada triwulan sebelumnya menjadi 2,32%.
Kredit KPR dan KPA tercatat masih terkontraksi sebesar
Sementara itu, rasio NPL KPA meningkat dari 2,85% pada
3,69% (yoy), namun capaian ini lebih baik dibandingkan
triwulan II 2022 menjadi 3,28% pada triwulan laporan.
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi lebih
Penurunan rasio NPL KPR dan KPA terjadi pada hampir semua

Tabel IV.1 Perkembangan Kredit KPR+KPA


g.Kredit (%,yoy)
Pangsa
TW III
Jenis Kredit 2019 2020 2021 2022
2022
(%)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

KPR 9.77 11.66 10.14 6.24 4.93 0.83 (2.64) (2.97) (3.50) (2.94) (2.46) (1.08) (0.58) (6.10) (3.61)

RT. KPR <21 (2.89) (0.73) (2.02) 1.61 0.83 (0.32) (1.66) (0.46) (0.91) (3.46) (6.07) (9.48) (9.20) (34.81) (33.19) 4.03

RT. KPE 21 sd 70 18.58 23.53 21.69 13.47 11.60 5.69 1.85 1.95 0.83 2.49 2.83 3.72 3.87 3.73 4.03 57.82

RT. KPR >70 4.69 3.91 2.09 0.78 (0.03) (2.87) (7.00) (8.15) (8.47) (8.95) (8.37) (4.94) (4.41) (15.53) (9.38) 34.49

KPR Ruko/Rukan (2.25) (3.15) (3.64) (7.16) (10.29) (13.86) (12.61) (13.08) (10.67) (9.84) (6.46) (12.86) (8.74) (4.96) (10.26) 3.66

KPA (18.57) (3.57) (13.18) (13.01) (15.45) (20.92) (16.21) (24.70) (25.31) (19.12) (8.80) (16.08) (13.33) (4.20) (12.80)

RT. KPA <21 (37.14) (1.39) (4.23) 0.08 (18.05) (35.64) (19.41) (52.64) (69.44) (74.14) (78.25) (78.81) (62.37) (52.95) (38.41) 2.82

RT. KPA 21 sd 70 (20.02) (13.14) (17.65) (15.07) (15.52) (17.76) (14.13) (19.95) (19.36) (15.70) (7.74) (11.39) (15.51) (16.60) (20.05) 52.74

RT. KPA >70 1.86 22.33 (8.49) (15.96) (13.87) (17.94) (18.43) (16.35) (13.83) 1.54 32.92 (2.31) (0.08) 23.19 0.69 44.44

KPR+KPA 9.33 11.46 9.82 6.00 4.70 0.58 (2.78) (3.19) (3.71) (3.09) (2.52) (1.20) (0.67) (6.08) (3.69)

Sumber : BPS Provinsi Bali


Tabel IV.2 Perkembangan NPL Kredit KPR+KPA
60 Jenis Kredit 2019 2020
NPL (%)
2021 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
KPR 2.86 3.00 3.14 2.83 3.28 3.32 3.22 2.71 2.67 2.64 2.64 2.60 2.76 2.53 2.32
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

RT. KPR <21 0.80 1.11 1.03 0.60 1.05 0.64 0.56 0.55 0.27 0.51 1.03 2.38 2.93 1.09 0.92
RT. KPE 21 sd 70 1.90 1.88 1.99 1.92 2.18 2.19 2.15 1.85 1.92 1.75 1.65 1.51 1.40 1.42 1.43
RT. KPR >70 4.28 4.57 4.93 4.22 4.93 5.14 5.09 4.19 4.03 4.15 4.35 4.24 4.66 4.54 3.98
KPR Ruko/Rukan 2.37 2.85 2.20 2.99 3.61 3.34 2.71 2.70 2.96 3.37 2.50 2.38 3.37 3.36 2.28
KPA 18.89 17.23 17.46 18.82 16.33 17.47 17.27 13.37 9.90 10.97 7.51 6.05 4.27 2.85 3.28
RT. KPA <21 33.04 27.56 29.07 36.91 27.97 31.39 26.34 46.85 20.39 17.88 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
RT. KPA 21 sd 70 23.29 21.69 21.37 21.34 20.62 21.70 21.75 12.99 13.13 14.98 12.11 8.00 5.23 3.50 4.35
RT. KPA >70 2.08 1.45 2.02 2.11 1.65 1.77 1.88 1.92 1.92 3.24 1.41 3.11 3.05 2.24 2.22
KPR+KPA 3.05 3.16 3.29 2.99 3.40 3.45 3.35 2.79 2.72 2.70 2.68 2.63 2.77 2.53 2.33
Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

kelompok rumah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Kualitas KKB membaik dibandingkan triwulan

kinerja keuangan rumah tangga di Provinsi Bali sudah semakin sebelumnya dan terjaga di bawah threshold 5%. Pada

membaik. triwulan III 2022, NPL KKB tercatat sebesar 1,52%,, lebih

rendah dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar


4.3.3.2. Penyaluran KKB dan Kredit Multiguna
2,09%. Secara lebih detail terlihat bahwa perbaikan kualitas

Penyaluran KKB pada triwulan III 2022 meningkat KKB didorong oleh perbaikan kualitas kredit untuk mobil dan

signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. sepeda motor.

KKB mampu tumbuh sebesar 0,73% (yoy), meningkat


Di sisi lain, pertumbuhan kredit multiguna tercatat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi
meningkat dengan risiko kredit memburuk namun
dalam sebesar -22,30% (yoy). Membaiknya penyaluran KKB
terjaga di bawah threshold 5%. Kredit multiguna tumbuh
ditopang oleh meningkatnya tingkat penyerapan kredit
meningkat pada triwulan III 2022 dengan pertumbuhan
utamanya untuk tipe kendaraan truk. Perbaikan penyaluran
mencapai 0,91% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
KKB ini diprakirakan sejalan dengan pemulihan aktivitas
sebelumnya yang tumbuh sebesar -0,19% (yoy). Namun
ekonomi dan percepatan pembangunan proyek infrastruktur
demikian, rasio NPL tersebut masih berada di bawah batas
pendukung event strategis di Bali. Ke depan, peningkatan
atas 5% meskipun meningkat dari 1,16% pada triwulan
mobilitas masyarakat dan tren peningkatan jumlah wisatawan
sebelumnya menjadi 1,23% pada triwulan laporan.
baik domestik maupun mancanegara diprakirakan akan

mampu mendorong peningkatan permintaan masyarakat

atas kendaraan bermotor.

Tabel IV.3 Perkembangan Kredit KKB dan Kredit Multiguna


g.Kredit (%,yoy)
Pangsa
Jenis Kredit 2019 2020 2021 2022 TW III
2022 (%)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

KKB 13.56 10.55 7.37 8.23 9.18 (2.06) (13.06) (25.48) (37.74) (39.62) (43.67) (37.45) (31.18) (22.30) 0.73

Mobil 9.88 3.94 1.84 5.28 4.95 (2.15) (13.09) (25.30) (35.82) (37.98) (42.17) (35.99) (29.81) (20.23) (0.03) 89.69

Sepeda Motor 57.17 88.43 94.57 44.61 28.10 (11.35) (31.76) (42.57) (55.79) (57.42) (57.58) (54.92) (49.98) (45.93) (40.01) 3.46

Truk (35.56) 208.84 (20.84) 8.66 24.85 (68.72) 22.02 15.16 (23.49) (29.44) (22.96) (43.35) 6.75 10.00 687.02 4.35

Lainnya 163.16 91.62 45.96 14.46 126.50 90.50 84.48 39.00 (39.37) (38.59) (52.16) (37.67) (35.66) (37.72) (22.91) 2.49

RT Multiguna 3.00 5.99 6.40 8.36 10.10 7.09 18.94 14.62 0.50 (1.58) (13.41) (14.56) (3.54) 0.19 0.91

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)


Tabel IV.4 Perkembangan NPL Kredit KKB dan Kredit Multiguna
NPL (%) 61
Jenis Kredit 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I II III

Stabilitas Keuangan Daerah,


Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM
KKB 0.54 0.64 0.61 0.59 0.81 2.96 2.67 2.00 2.62 5.35 3.88 2.61 2.09 2.09 1.52
Mobil 0.48 0.53 0.52 0.50 0.71 2.95 2.41 1.90 2.67 5.70 3.93 2.66 2.06 2.00 1.44
Sepeda Motor 0.66 0.73 0.70 0.72 1.05 3.15 4.70 3.03 2.32 2.41 2.83 2.24 2.56 2.83 2.49
Truk 1.84 2.66 7.00 6.26 4.85 4.85 5.62 3.24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.87
Lainnya 2.42 3.70 3.69 2.88 1.97 2.62 4.39 2.13 2.10 2.71 5.05 2.24 2.63 4.02 4.32
RT Multiguna 0.77 0.72 0.71 0.60 0.93 1.12 1.28 0.95 0.98 1.03 1.20 0.81 1.09 1.16 1.23

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

4.4. AKSES KEUANGAN DAN UMKM NPL kredit UMKM masih tetap terjaga di bawah

threshold 5%, dan mengalami penurunan nilai rasio


Eksposur perbankan terhadap UMKM pada triwulan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. NPL kredit
III 2022 terkonfirmasi meningkat. Pada triwulan III 2022,
UMKM pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 2,99%,
pangsa kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit di Bali
menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat
tercatat sebesar 42,72%, meningkat terbatas dibandingkan
sebesar 3,65% (Grafik IV.28). Terjaganya risiko kredit UMKM
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 42,39% (Grafik
ditengah peningkatan kinerja UMKM menjadi indikator
IV.26). Pangsa penyaluran kredit UMKM ini terus meningkat
semakin pulihnya kinerja UMKM seiring dengan peningkatan
dan secara agregat telah melebihi batas kewajiban pemberian
mobilitas masyarakat dan peningkatan kegiatan pariwisata
kredit/pembiayaan UMKM yang diatur3.
Bali. Adapun kebijakan restrukturisasi kredit UMKM yang

Penyaluran kredit kepada UMKM tumbuh positif namun dikeluarkan Pemerintah dalam rangka penanggulangan

sedikit melambat pada triwulan III 2022. Kredit UMKM dampak sosial dan ekonomi dari COVID-19 juga terbukti

tumbuh sebesar 9,88% (yoy), melambat dibandingkan mampu menahan laju peningkatan NPL kredit UMKM.

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,57% (yoy)


Secara spasial, kredit UMKM terbesar masih
(Grafik IV.27). Pertumbuhan positif penyaluran kredit UMKM
terkonsentrasi di Kota Denpasar. Penyaluran kredit
di Provinsi Bali didorong oleh pertumbuhan positif pada
terutama di lakukan di 3 kabupaten/kota, yaitu Kota Denpasar
semua LU utama (LU Pertanian, LU Industri, LU Perdagangan
dengan pangsa 28,19%, Kabupaten Badung dengan pangsa
dan LU Akmamin).
16,58%, dan Kabupaten Gianyar dengan pangsa 12,53%

(Tabel IV.5). Tingginya penyaluran kredit pada daerah tersebut

Grafik IV.26 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Grafik IV.27 Perkembangan Kredit UMKM Sektoral
Terhadap Total Kredit
pangsa Kredit UMKM pangsa kredit non-UMKM g.Kredit UMKM g.UMKM Perdagangan g.UMKM Akmamin g.UMKM Pertanian g.UMKM Industri
100%
120.00
90%
100.00
80%

70% 80.00

60%
60.00
50%

40% 40.00

30% 20.00
20%
-
10%

0% (20.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah) Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

3. Berdasarkan PBI No.17/12/PBI/2015 disampaikan bahwa minimal 20% dari total penyaluran kredit.
kredit/pembiayaan UMKM
62 Tabel IV.5 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Spasial
Pangsa (%)
Kab./Kota 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III
Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
dan UMKM

Kota Denpasar 31.66 31.76 0.00 31.78 31.58 30.87 30.25 29.50 28.93 28.56 28.19
Kab. Badung 17.21 17.10 0.00 16.88 16.65 16.60 16.08 16.16 16.74 16.62 16.58
Kab. Gianyar 12.22 12.17 0.00 11.61 11.81 11.70 12.16 12.58 12.62 12.45 12.53
Kab. Buleleng 10.76 10.71 0.00 10.78 10.95 11.56 11.60 11.38 11.33 11.41 11.46
Kab. Tabanan 9.42 9.48 0.00 10.02 10.13 10.22 10.44 10.22 10.08 10.24 10.21
Kab. Jembrana 5.12 5.20 0.00 5.37 5.37 5.44 5.46 5.63 5.77 6.07 6.13
Kab. Karangasem 5.57 5.57 0.00 5.35 5.31 5.33 5.46 5.73 5.58 5.69 5.81
Kab. Bangli 4.00 4.03 0.00 4.15 4.19 4.24 4.32 4.30 4.30 4.32 4.36
Kab. Klungkung 4.05 3.97 0.00 4.05 4.02 4.05 4.23 4.51 4.64 4.66 4.73
Total UMKM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Tabel IV.6 Perkembangan NPL Kredit UMKM Spasial


NPL (%)
Kab./Kota 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III
Kota Denpasar 2.93 3.57 3.38 2.64 2.35 3.29 3.78 3.37 3.57 3.86 3.59
Kab. Badung 4.07 4.12 3.79 2.84 3.44 3.29 2.84 4.51 5.85 6.02 3.10
Kab. Gianyar 1.40 1.90 1.22 0.85 0.73 1.38 1.36 1.37 1.26 1.04 0.85
Kab. Buleleng 6.13 5.91 5.07 4.28 4.10 4.13 4.05 4.29 4.49 4.76 4.48
Kab. Tabanan 1.96 1.92 1.71 1.46 1.71 1.45 1.87 1.60 1.64 2.04 1.96
Kab. Karangasem 3.47 4.29 4.16 5.07 4.62 4.75 4.86 1.19 1.75 2.41 4.47
Kab. Jembrana 2.30 2.18 1.84 1.34 1.17 1.21 1.45 4.51 4.81 4.70 2.01
Kab. Bangli 2.28 2.17 2.06 1.63 1.33 0.94 1.52 1.35 1.13 1.09 1.32
Kab. Klungkung 1.21 1.19 5.33 5.08 5.20 4.96 4.79 4.10 4.17 4.49 4.32
Total UMKM 3.10 3.37 3.20 2.64 2.60 2.91 3.04 3.12 3.46 3.65 2.99
Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)

Grafik IV.28 Perkembangan NPL Kredit UMKM berkaitan erat dengan sentralisasi pusat destinasi wisata yang
Sektoral
berada pada ketiga kab/kota tersebut. Secara agregat, NPL
NPL Kredit UMKM NPL UMKM Perdagangan NPL UMKM Akmamin
12.00 NPL UMKM Pertanian NPL UMKM Industri
kredit UMKM di seluruh kabupaten/kota terjaga di bawah
10.00
level 5%, dengan NPL terendah di Kabupaten Gianyar sebesar
8.00

6.00
0,85% dan tertinggi di Kabupaten Buleleng sebesar 4,48%

4.00 (Tabel IV.6).


2.00

-
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia (diolah)


Stabilitas Keuangan Daerah,
Pengembangan Akses Keuangan
63

dan UMKM
Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan

64
Pengelolaan Uang Rupaih

SISTEM
PERKEMBANGAN

PEMBAYARAN
65

Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih

BAB V
• Seluruh indikator sistem pembayaran mencakup transaksi RTGS, SKNBI, Kartu ATM/Debit DAN Kartu
Kredit di Provinsi Bali menunjukkan percepatan pertumbuhan sejalan dengan pemulihan ekonomi
Provinsi Bali yang terus berlanjut pada triwulan III 2022.

• Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga
kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non-tunai, di antaranya melalui layanan kas
penyetoran dan penukaran uang perbankan, penerapan clean money policy, sosialisasi dan experience
user QRIS di berbagai event dan festival.
66 GAMBARAN UMUM

Seluruh indikator sistem pembayaran di Provinsi Bali menunjukkan percepatan pertumbuhan sejalan dengan pemulihan ekonomi
Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih

Provinsi Bali yang terus berlanjut pada triwulan III 2022 ini. Transaksi RTGS, SKNBI, Kartu ATM/Debit dan Kartu Kredit mengalami

peningkatan pertumbuhan. Demikian pula pada transaksi Uang Elektronik (UE) yang masih tumbuh positif meskipun sedikit

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, mengonfirmasi berlanjutnya tren transaksi cashless di masyarakat. Sementara

itu, aliran uang kartal perbankan menunjukkan posisi outflow. Hal ini diperkirakan terjadi akibat adanya peluncuran uang emisi

tahun 2022 yang mendorong tingginya tingkat permintaan uang kartal di masyarakat.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkomitmen menjaga kelancaran sistem pembayaran baik tunai maupun non-

tunai. Bentuk upaya-upaya yang dijalankan demi menunjukkan komitmen tersebut di antaranya layanan kas untuk penyetoran

dan penukaran uang perbankan baik secara langsung di kantor Bank Indonesia maupun menyediakan layanan di tempat publik

seperti pasar , penerapan clean money policy serta sosialisasi dan experience user QRIS di berbagai event dan festival.

5.1. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN yang semakin intens di triwulan III 2022 juga menjadi salah

TUNAI DI PROVINSI BALI satu faktor menjaga masih tingginya outflow di masyarakat.

Aliran uang kartal perbankan di Provinsi Bali Lebih lanjut, peningkatan jumlah nominal net ouflow

pada triwulan III 2022 menunjukkan posisi net dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun sebelumnya

outflow1. Total net outflow pada triwulan laporan yang berada pada posisi net inflow juga mengindikasikan

tercatat sebesar Rp 900 miliar, lebih rendah dibandingkan berlanjutnya pemulihan aktivitas ekonomi dan optimisme

dengan posisi net inflow pada triwulan sebelumnya yaitu masyarakat Bali pasca terkendalinya kasus COVID-19 dan

Rp2,31 triliun. Namun demikian, pada triwulan III 2022 ini intensifikasi program vaksinasi yang sudah memasuki fase

menunjukkan tren yang berbeda dengan triwulan yang sama pemberian booster ke-4. Secara lebih terperinci, aliran uang

di tahun sebelumnya dimana pada triwulan III 2021 terjadi keluar (outflow) tercatat sebesar Rp2,82 triliun, lebih tinggi

posisi net inflow tipis sebesar Rp 30 miliar. dibandingkan triwulan III 2021 sebesar Rp1,69 triliun atau

meningkat sebesar 67,05% (yoy). Sementara itu, pada aliran

Posisi net outflow yang lebih rendah pada triwulan III 2022 uang masuk (inflow) juga terjadi peningkatan yaitu dari

terjadi diperkirakan karena adanya normalisasi permintaan Rp1,72 triliun pada triwulan III 2021 menjadi Rp1,92 triliun

uang kartal pasca tingginya permintaan di triwulan sebelumnya pada triwulan laporan, atau meningkat sebesar 11,36% (yoy).

akibat berbagai perayaan Hari Raya Keagamaan dan Nasional


Grafik 5. 1 Aliran Uang Kartal di Provinsi Bali
(HBKN). Namun demikian, meskipun telah terjadi normalisasi
Inflow Outflow Netflow
permintaan, posisi net outflow tetap tertahan akibat adanya 8

6
pengeluaran uang kartal emisi tahun 2022. Antusiasme 4

2
masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan uang emisi
0

terbaru ini menjadi faktor yang menjaga permintaan uang -2

-4
kartal (outflow) di triwulan III tetap tinggi sehingga terjadi
-6

posisi net outflow. Selain itu, pelaksanaan side event G20 I II III IV I II III IV I II III IV I II III
-8

2019 2020 2021 2022


1. Net outflow merupakan kondisi di mana aliran uang yang keluar
dari kas Bank Indonesia lebih besar dibanding uang yang masuk ke
Sumber: Bank Indonesia, diolah
kas Bank Indonesia.
Grafik 5. 2 Perkembangan Volume Transaksi RTGS di
Bali
Grafik 5. 3 Perkembangan Nilai Nominal Transaksi
RTGS di Bali
67
RIBU LEMBAR Volume (ribu lembar) gVolume (yoy)-rhs % Nominal (Rp triliun) g nominal (yoy)-rhs %

25 30 33.00 20

Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih
25.33
25 32.00 15
11.24
20 20
31.00 10
11.37 15
30.00 5
10
15 -0.72
5 29.00 0
-3.53
-1.61 0 28.00 (5)
10
(5)
27.00 (10)
(10)
5 26.00 (15)
(15)
(20) 25.00 (20)

0 (25) 24.00 (25)


I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5. 4 Perkembangan Volume Transaksi SKNBI di Grafik 5. 5 Perkembangan Nilai Nominal Transaksi
Bali SKNBI di Bali
Volume (ribu lembar) gLembar (yoy)-rhs % Nominal (Rp Triliun) gNominal (yoy)-rhs %

400 20 14 20

9.57 11.09
350 10 12 10
3.19
300
-3.28 0 10 0
250
(10) 8 (10)
200
-21.38
(20) 6 (20)
150
(30) 4 (30)
100

50 (40) 2 (40)

0 (50) 0 (50)
I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

5.2. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN terkonfirmasi dari nilai transaksi RTGS pada triwulan III 2022

NONTUNAI DI PROVINSI BALI yang tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan mencapai

11,24% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

5.2.1. Sistem Pembayaran Bank Indonesia yang terkontraksi sebesar 3,53% (yoy).

Volume transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Transaksi nontunai secara kliring melalui SKNBI3 di
Settlement (BI-RTGS)2 di Provinsi Bali tumbuh sebesar Provinsi Bali menunjukkan peningkatan pertumbuhan
25,33% (yoy) pada triwulan III 2022, lebih tinggi dari baik secara volume maupun nilai transaksi. Volume
triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar transaksi melalui SKNBI meningkat dari -3,28% (yoy) pada
11,37%(yoy) .Pertumbuhan volume transaksi RTGS triwulan sebelumnya menjadi 9,57% (yoy) pada triwulan III
periode laporan juga tercatat lebih tinggi dibandingkan 2022. Demikian pula pada nilai transaksi SKNBI yang tercatat
pertumbuhan volume di periode yang sama tahun tumbuh positif sebesar 11,09% (yoy), lebih tinggi dari triwulan
sebelumnya. Peningkatan volume transaksi melalui BI-RTGS II 2022 yang hanya tumbuh sebesar 3,19% (yoy) dan triwulan
diprakirakan terjadi seiring dengan berlanjutnya pemulihan yang sama di tahun sebelumnya yang bahkan mencatat
aktivitas ekonomi dan pariwisata di Provinsi Bali. Adapun kontraksi sebesar 5,74% (yoy). Tren pertumbuhan positif
peningkatan volume transaksi RTGS terjadi sejalan dengan pada transaksi SKNBI terus berlanjut dari triwulan sebelumnya
semakin tingginya frekuensi pelaksanaan side event G20 di seiring peningkatan jumlah kedatangan wisatawan dan
Bali menjelang puncak KTT di Bulan November 2022. Di sisi peningkatan optimisme serta daya beli masyarakat Bali.
lain, pertumbuhan positif transaksi RTGS di Provinsi Bali juga
2. BI-RTGS merupakan infrastruktur yang digunakan oleh Bank dilakukan seketika per transaksi secara individual. BI-RTGS digunakan
Indonesia sebagai sarana transfer dana elektronik yang setelmennya untuk transfer dana dalam jumlah besar (>Rp100 juta).
68 Grafik 5. 6 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu
ATM/D di Bali
Grafik 5. 7 Perkembangan Nominal Transaksi Kartu
Kredit di Bali
Triliun Rp Rp Triliun gNominal (yoy) Title TRILIUN RP Rp Triliun gNominal (yoy) %, YOY

50 200 7 40
Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih

45
154.74 6 20
40 150
119.82 5 -3.67 0
35 -11.29
30 g Nominal 100
4 -28.97 (20)
25 Nominal Transaksi K.ATM/D (rhs)
K.ATM/D
3 (40)
20 50

15 2 (60)
10 -10.10 0
1 (80)
5

- (50) 0 (100)
I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5. 8 Volume Transaksi Kartu ATM/Debit Grafik 5.9 Volume Transaksi Kartu Kredit Berdasarkan
Berdasarkan Jenis Transaksi Jenis Transaksi
Vol Tunai Vol Belanja Vol Online Vol Interbank Vol Antarbank Vol Tunai Vol Belanja Vol Online Vol Bill Payment
100% 100%

90% 90%

80% 80%

70% 70%

60% 60%

50% 50% 97.52% 97.56%

40% 40%

30% 63.59% 63.11% 30%

20% 20%

10% 10%

0% 0%
I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

5.2.2. Sistem Pembayaran Retail Berdasarkan jenisnya, volume transaksi ATM/Debit

pada triwulan III 2022 didominasi oleh penarikan tunai.


Transaksi kartu ATM/Debit dan kartu kredit tercatat
Sementara itu, volume transaksi Kartu Kredit didominasi
mengalami perbaikan pada triwulan III 2022. Nominal
oleh penggunaan untuk belanja. Pangsa penarikan tunai
transaksi kartu ATM/Debit triwulan II 2022 tercatat tumbuh
mencapai 63,11% dari total transaksi, sedikit menurun
sebesar 154,74% (yoy), meningkat dari triwulan II 2022
dari triwulan sebelumnya yang mencapai 63,59%. Di sisi
yang mampu tumbuh sebesar 119,82% (yoy). Demikian
lain, pangsa penggunaan kartu kredit untuk belanja telah
pula dengan nominal transaksi kartu kredit yang tercatat
mendominasi awal tahun 2022 bahkan mencapai 97,56%
membaik dari terkontraksi sebesar 28,97% (yoy) pada
dari total transaksi kartu kredit pada triwulan III 2022.
triwulan II 2022 menjadi terkontraksi hanya sebesar 3,67%

(yoy) pada triwulan laporan. Pertumbuhan positif pada Penggunaan Uang Elektronik (UE) di Provinsi Bali

sistem pembayaran retail didorong oleh pemulihan daya tumbuh positif. Nominal transaksi UE pada triwulan III

beli masyarakat dan pelaksanaan berbagai event domestik 2022 menunjukkan pertumbuhan sebesar 61,29% (yoy),

maupun mancanegara di Provinsi Bali. Kondisi ini secara tidak sedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh

langsung juga mengkonfirmasi keberhasilan Bank Indonesia sebesar 70,27% (yoy). Pertumbuhan positif pada transaksi

untuk mendorong tren bertransaksi secara cashless di menggunakan Uang Elektronik (UE) juga terkonfirmasi dari

masyarakat. nominal transaksi yang secara konsisten menunjukkan tren

3. SKNBI merupakan infrastruktur yang digunakan oleh Bank dana, layanan kliring warkat debit, layanan pembayaran reguler, dan
Indonesia sebagai sarana transfer dana dan kliring berjadwal untuk layanan penagihan reguler.
memroses Data Keuangan Elektronik (DKE) pada layanan transfer
4
Sebagaimana Inmendagri No. 66 Tahun 2021.
Grafik 5. 9 Perkembangan Transaksi Uang Elektronik
(UE) di Bali
Grafik 5. 10 Perkembangan Jumlah Uang Elektronik
(UE) di Bali
69
RP MILIAR Nominal (Rp miliar) g. Nominal (%yoy) %YOY JUTA AKUN Jumlah UE (juta) g. Jumlah UE (%yoy) %yoy

1,600 140 120 3500

Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih
3,121.21
1,400 120 3000
100
1,200 2500
100
80
1,000 2000
80
70.27
800 61.79 60 1500
60
600 1000
40
40
400 500

20 20 6.45
200 0

- 0 - (500)
I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

meningkat sejak awal tahun 2022. Pada triwulan III 2022 domestik, nominal transfer dana yang masuk ke Bali tercatat

tercatat transaksi menggunakan uang nominal mencapai sebesar Rp 663,55 miliar, meningkat hampir dua kali lipat

Rp 1,47 triliun. Lebih lanjut, jumlah uang elektronik yang dibanding triwulan sebelumnya tumbuh sebesar Rp 323,74

digunakan oleh masyarakat Bali mengalami peningkatan miliar. Peningkatan juga terjadi pada transaksi transfer dana

signifikan pada triwulan III 2022. Secara umum dapat terlihat outgoing dari Bali yang tercatat meningkat dari Rp 806,41

bahwa transaksi ritel non tunai baik menggunakan kartu miliar pada triwulan II 2022 menjadi Rp 1,20 triliun pada

ATM/debit, kartu kredit dan uang elektronik menunjukkan triwulan laporan. Lebih lanjut, ditinjau dari sisi transfer dana

akselerasi pertumbuhan seiring transformasi ekosistem internasional, nominal transaksi incoming dari luar negeri

pembayaran di masyarakat ke era cashless serta didukung yang masuk ke Provinsi Bali tercatat sebesar Rp596,96 miliar

pula dengan peran aktif Bank Indonesia, Pemerintah Daerah pada triwulan laporan, meningkat dari triwulan sebelumnya

maupun PJSP yang terus mengkampanyekan gerakan cashless yang mencapai Rp 593,96 miliar. Sejalan dengan itu, transaksi

beserta QRIS demi mendukung efisiensi transaksi masyarakat. outgoing ke luar negeri dari Provinsi Bali juga tercatat

meningkat dari Rp62,91 miliar pada triwulan II 2022 menjadi

5.2.3. Penyelenggara Transfer Dana Bukan Rp372,53 miliar pada triwulan laporan. Pertumbuhan positif

Bank (PTDBB) yang terjadi pada transaksi PTDBB secara umum terjadi

seiring dengan pemulihan aktivitas pariwisata Bali utamanya


Pada triwulan III 2022, transaksi transfer dana incoming
kedatangan wisatawan mancanegara pada triwulan III 2022.
dan outgoing di Provinsi Bali mengalami peningkatan,
Adapun data transaksi oleh PTDBB di Provinsi Bali sepanjang
baik domestik maupun internasional. Untuk transfer dana
tahun 2020-2022 ditunjukkan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Aktivitas transaksi domestik dan internasional pada PTDBB di Provinsi Bali pada tahun 2020-2022

Penyelenggara Transfer Dana Domestik (Rp Miliar) Internasional (Rp Miliar)


Bukan Bank Incoming Outgoing Net Incoming Outgoing Net
TW I 40.44 97.04 -56.60 592.27 47.33 544.95
TW II 39.92 89.03 -49.11 403.28 23.89 379.40
2020
TW III 54.09 89.70 -35.61 442.29 28.78 413.51
TW IV 74.65 159.58 -84.92 413.55 25.34 388.20
TW I 109.38 214.74 -105.35 391.92 26.59 365.33
TW II 118.03 215.43 -97.41 387.47 49.30 338.18
2021
TW III 149.44 365.74 -216.30 467.75 36.22 431.53
TW IV 124.73 508.12 -383.39 510.54 48.07 462.47
TW I 124.79 559.88 -435.09 528.33 52.68 475.65
2022 TW II 323.74 806.41 -482.67 593.96 62.91 531.05
TW III 663.55 1195.00 -531.45 596.96 372.53 224.42
70 Grafik 5. 11 Perkembangan Transaksi Penukaran
Valuta Asing Bukan Bank di Bali
menyediakan layanan setoran dan pembayaran perbankan,

penukaran uang dan pelaksanaan remise secara rutin.


TRILIUN RP
Penjualan Pembelian g Transaksi (rhs) %, yoy
16 800
Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih

700
Menindaklanjuti peluncuran uang emisi tahun 2022 pada
14
600
12
500
perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Kantor Perwakilan
10
400

8 300
Bank Indonesia melakukan menyediakan layanan penukaran
200
6
100
uang di beberapa area publik seperti pasar Kreneng dan
4
0
2
-100
Pasar Badung untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin
0 -200
I II III IV I II III IV I II III IV I II III mendapatkan uang emisi terbaru. Peningkatan kualitas
2019 2020 2021 2022

layanan penyediaan uang bagi masyarakat akan terus


Sumber: Bank Indonesia, diolah

ditingkatkan seiring dengan permintaan akan uang kartal dari


5.3. PERKEMBANGAN TRANSAKSI KEGIATAN masyarakat yang diprediksikan akan terus meningkat sejalan
USAHA PENUKARAN VALUTA ASING
dengan pemulihan ekonomi Bali.
BUKAN BANK (KUPVA BB) DI BALI
Dari segi keamanan, Bank Indonesia telah
Aktivitas transaksi valuta asing di Provinsi Bali mencatat
mengembangkan Bank Indonesia Counterfeit Analysis
pertumbuhan signifikan pada triwulan III 2022. Transaksi
Centre (BICAC) Generasi II yang ditujuk sebagai pusat
KUPVA BB di Provinsi Bali pada triwulan III 2022 tercatat
data, hasil penelitian, dan pelaporan uang palsu.
sebesar Rp 2,02 triliun dari sisi penjualan, serta Rp1, 99 triliun
BICAC Generasi II dapat mengakomodasi seluruh kegiatan
dari sisi pembelian, dengan total transaksi sebesar Rp4,00
penatausahaan pelaporan uang palsu yang masuk ke Bank
triliun. Secara tahunan, dapat terlihat bahwa pertumbuhan
Indonesia melalui perbankan, Penyelenggara Jasa Pengolahan
nilai transaksi valas di Provinsi Bali pada triwulan III 2022
Uang Rupiah (PJPUR), perorangan, maupun aparat penegak
sebesar 580,81% (yoy). Peningkatan signifikan pada transaksi
hukum. Selain untuk kepentingan internal, statistik dan
valas pada KUPVA BB berkorelasi positif dengan pemulihan
pelaporan uang palsu dapat digunakan untuk kepentingan
kedatangan wisatawan mancanegara pasca border
stakeholders utama Bank Indonesia antara lain Dewan
penerbangan dibuka pada Februari 2022. Ke depannya
Perwakilan Rakyat (DPR-RI), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-
dapat diproyeksikan bahwa pertumbuhan transaksi KUPVA
RI), Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Republik Indonesia
BB akan terus berlanjut terutama didukung dengan adanya
(POLRI).
pelaksanaan event internasional seperti KTT G20 di Bali di

November 2022.
5.4.2. Sistem Pembayaran Nontunai

Hingga triwulan III 2022, kanal pembayaran berbasis


5.4. UPAYA DALAM MENJAGA KELANCARAN
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus
SISTEM PEMBAYARAN
mencatatkan pertumbuhan positif, dengan jumlah

merchants pengguna layanan QRIS tercatat sebanyak


5.4.1. Sistem Pembayaran Tunai
535,482, tumbuh 2,99% (mtm) dan diproyeksikan terus
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali meningkat hingga akhir tahun 2022. QRIS menjadi bagian
mendukung ketersediaan uang beredar di masyarakat dari transformasi metode pembayaran di tengah masa pandemi
seiring dengan pemulihan ekonomi masyarakat Bali. COVID-19. Penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali senantiasa dilakukan demi menciptakan sistem pembayaran yang
menjaga ketersediaan likuiditas di masyarakat dengan cara
Grafik 5. 12 Perkembangan Jumlah Merchant QRIS di
Provinsi Bali
Grafik 5. 13 Komposisi Merchant QRIS di Provinsi Bali
per Akhir September 2022
71
MERCHANT (RIBU) Jumlah Merchant g. Jumlah Merchant (%,mtm) %, MTM

600 16

Penyelenggaraan
Sistem Keuangan dan
Pengelolaan Uang Rupaih
14
500 4.33%
12
400
10

300 8
UMKM Non UMKM
6
200
4
100
2
95.67%
- 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2021 2022

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5. 14 Persebaran Merchant QRIS di Provinsi Bali Pencapaian target user QRIS di Provinsi Bali hingga
per akhir September 2022
triwulan III 2022 telah mencapai 90,68% dari total target

255.000 user QRIS. Pencapaian Provinsi Bali merupakan


Kab. Badung Kab. Bangli

yang tertinggi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Provinsi


26.76%
Kab. Buleleng Kab. Gianyar

41.95% Bali juga menjadi kontributor utama yang mendorong kinerja


Kab. Jembrana Kab. Karangasem
1.63% pencapaian target user QRIS di Balinusra. Sejumlah upaya telah
6.44%
Kab. Klungkung Kab. Tabanan

2.07% 10.25%
dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali
5.40% 2.89%
2.62% Kota Denpasar
demi mencapai target user QRIS yang dicanangkan hingga

akhir tahun. Berbagai kegiatan terus dilakukan KPwDN di


Sumber: Bank Indonesia, diolah

wilayah Balinusra untuk meningkatkan jumlah pengguna


efisien, efektif dan mengacu pada prinsip utama kebijakan
QRIS, meliputi sosialisasi kepada berbagai kalangan
sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan
masyarakat, QRIS Experience dalam berbagai event strategis,
handal (CEMUMUAH). Pembayaran menggunakan QR Code
implementasi QRIS dalam berbagai kanal pembayaran
terus didorong utamanya kepada merchant Usaha Mikro,
yang umum digunakan masyarakat seperti tempat wisata,
Kecil, dan Menengah (UMKM) demi mendorong pengelolaan
pembayaran pajak, maupun rumah ibadah (Tabel 5.2).
keuangan yang lebih baik dan percepatan inklusi keuangan.

Terpantau saat ini di Provinsi Bali, sebanyak 95,67% dari total

merchant pengguna QRIS merupakan kategori UMKM (Grafik

5.13) dengan mayoritas (41,95%) merchant tersebar Kota

Denpasar (5.14).

Tabel 5.2 Upaya Perluasan Penggunaan QRIS di Provinsi Bali


No Tanggal Lokasi Kegiatan
Webinar “Mendorong Digital Mindset Dalam Mendukung Ekonomi dan Keuangan
1 1 Juli 2022 Denpasar
Digital”
Digitalisasi Pembayaran dan S.I.A.P QRIS bertajuk “Bali Bangkit Melalui Belanja Digital”
2 1 Agustus 2022 Denpasar
dalam rangka HUT Perumda Pasar Sewakadarma Denpasar ke-28
ToB kepada KPM Program Sembako/PKH dan ToT kepada Pendamping KPM di
3 4 Agustus 2022 Klungkung
Kab.Klungkung
Digitalisasi Pembayaran 4 Mall S.I.A.P QRIS dan Digitalisasi Layanan Informasi Website
4 9 Agustus 2022 Denpasar
KUPVA BB
5 17 – 21 Agustus 2022 Sanur, Denpasar Pekan QRIS Nasional – Showcase dan Experience QRIS di Sanur Village Festival
6 24 – 28 Agustus 2022 Ubud, Gianyar Pekan QRIS Nasional – Showcase dan Experience QRIS di Ubud & Beyond Festival
7 18 September 2022 Tampaksiring, Gianyar Digitalisasi Desa Wisata Tampaksiring
8 26 September 2022 Klungkung, Tabanan, Jembrana Sosialisasi dan Experience QRIS dalam rangka GNPIP
Sumber : BPS Provinsi Bali
72
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

KETENAGAKERJAAN
DAN
KESEJAHTERAAN
73

Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

BAB VI
• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali pada Agustus 2022 dalam tren menurun didukung
oleh pembukaan kembali kegiatan usaha di tengah aktivitas pariwisata yang semakin membaik dan
tercermin pada tren job vacancy index yang kian membaik.

• Kondisi kesejahteraan masyarakat di Bali juga menunjukkan peningkatan yang terkonfirmasi dari
penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), serta membaiknya
indeks Nilai Tukar Petani (NTP) di Bali.
74 GAMBARAN UMUM

• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Bali pada Agustus 2022 dalam tren menurun didukung
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

oleh pembukaan kembali kegiatan usaha di tengah aktivitas pariwisata yang semakin membaik.
Perbaikan TPT juga tercermin pada tren job vacancy index yang kian membaik. LU dengan pertum-
buhan serapan tenaga kerja tertinggi adalah LU terkait Pariwisata, khususnya LU Akmamin dan LU
Transportasi, sementara LU dengan pangsa serapan tenaga kerja terbanyak adalah LU Perdagangan,
menggeser dominasi LU Pertanian.
• Sejalan dengan membaiknya TPT, kondisi kesejahteraan masyarakat di Bali juga menunjukkan pen-
ingkatan, yang terkonfirmasi dari penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Kepar-
ahan Kemiskinan (P2), serta membaiknya indeks Nilai Tukar Petani (NTP) di Bali. Sejalan dengan itu,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2021 juga menunjukkan peningkatan.

6.1. KETENAGAKERJAAN

Pada Agustus 2022, kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Dampak COVID-19 terhadap pengangguran menurun.

Bali membaik dibandingkan periode sebelumnya. Hal Total penduduk yang terdampak COVID-19 pada posisi Agustus

ini tercermin dari persentase Tingkat Pengangguran 2022 tercatat sejumlah 151,21 ribu orang atau 4,24% dari

Terbuka (TPT) yang menurun dari 4,84% pada Februari total penduduk usia kerja di Provinsi Bali. Angka ini menurun

2022 menjadi 4,80% pada Agustus 2022 (Tabel 6.1). signifikan dibandingkan dengan posisi bulan Februari 2022

Penurunan TPT terutama ditopang oleh membaiknya yang mencatat bahwa penduduk yang terdampak COVID-19

aktivitas pariwisata seiring kenaikan jumlah kunjungan mencapai 405,55 ribu orang atau 11,66% dari total penduduk

wisatawan mancanegara yang mendorong pembukaan usia kerja di Provinsi Bali. Penurunan dampak COVID-19

kembali (reopening) sejumlah usaha. Penurunan jumlah terjadi pada seluruh komponen, baik jumlah pengangguran,

pengangguran juga sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang sementara tidak bekerja, maupun

kesempatan kerja yang tercermin pada tren job vacancy jumlah penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam

index yang terus membaik sejak triwulan II 2022 (Grafik 6.1). kerja sebagaimana tercermin pada Tabel 6.2.

Selama periode Februari 2022 sampai dengan Agustus


Berdasarkan jenjang pendidikannya, TPT penduduk
2022, peningkatan serapan tenaga kerja terbanyak terjadi
lulusan SMK dan Diploma ke atas tercatat menurun,
lapangan usaha (LU) perdagangan, pertanian, industri
sementara penduduk lulusan setingkat SMA ke bawah
pengolahan, dan penyedia akmamin (Tabel 6.5).

Tabel 6.1. Tabel Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Bali sampai dengan Agustus 2022
2019 2020 2021 2022
KEGIATAN UTAMA
Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags
Penduduk Usia Kerja (15+ thn) (Jt Orang)
3.31 3.40 3.43 3.46 3.48 3.51 3.48 3.56
Angkatan Kerja (15-65 thn) (Jt Orang)
2.54 2.51 2.64 2.57 2.57 2.58 2.68 2.74

Bekerja (Jt Orang) 2.51 2.47 2.61 2.42 2.43 2.44 2.55 2.61

Pengangguran (Rb Orang) 30.26 39.29 32.99 144.50 139.14 138.67 129.68 131.47
Bukan Angkatan Kerja (Rb Orang)
772.39 891.91 787.25 887.21 915.17 928.57 794.90 824.60
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
76.68 73.77 77.03 74.32 73.71 73.54 77.14 76.86
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
1.19 1.57 1.25 5.63 5.42 5.37 4.84 4.80
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)
Grafik 6.1. Perkembangan Indeks Job Vacancy ke bawah tercatat menurun seiring dengan strategi dunia
75
usaha yang mulai mengedepankan kualitas SDM sebagai
Job Vacancy Index Growth (yoy) - rhs
250 300

Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan
daya saing, khususnya pada masa reopening pasca pandemi
250
200 200
sebagai upaya mendapatkan kepercayaan konsumen.
150
150
100

100
50
Mayoritas pekerja di Provinsi Bali memiliki tingkat
0

50 (50) pendidikan SMP ke bawah. Jumlah pekerja lulusan


(100)

- (150) setingkat SMP ke bawah tercatat mencapai 1,16 juta pada


I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2019 2020 2021 2022
periode Agustus 2022 atau 44,32% dari total pekerja (Tabel
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)
6.4). Golongan ini diperkirakan terserap ke sektor informal

tercatat meningkat (Tabel 6.3). Penurunan TPT penduduk dan tidak membutuhkan kualifikasi pendidikan yang tinggi.

lulusan SMK dan Diploma ke atas sejalan dengan pembukaan Banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah

kembali lapangan usaha yang membutuhkan kompetensi dan perlu direspons dengan upaya peningkatan kualitas teknis

kualifikasi tertentu. Pada bulan Agustus 2022 tercatat bahwa agar mampu bersaing di masa depan. Salah satu upaya

TPT penduduk lulusan SMK, Diploma, dan Universitas masing- peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan memanfaatkan

masing sebesar 3,66; 3,91; dan 3,37, menurun dibandingkan program pemerintah “kartu prakerja1”. Di sisi lain, pekerja
1. Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi dari
dengan TPT pada bulan Februari 2022 sebesar 9,22; 5,27; Pemerintah Pusat berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari
kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan
dan 6,33. Sementara itu, penduduk lulusan setingkat SMA kompetensi.

Tabel 6.2. Dampak COVID-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja (Ribu Orang)
Perubahan
Komponen Feb-21 Ags-21 Feb-22 Ags-22 Ags 2022 - Feb 2021
ribu orang persen
Pengangguran karena Covid-19 58.83 48.89 35.81 7.32 -28.49 -79.56
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 32.26 33.41 27.57 13.56 -14.01 -50.82
Sementara tidak bekerja karena Covid-19 40.08 38.15 24.3 3.78 -20.52 -84.44
Penduduk Bekerja yang mengalami pengurangan jam
525.78 593.75 317.87 126.55 -191.32 -60.19
kerja karena Covid-19
Total 656.95 714.20 405.55 151.21 -254.34 -62.71
Penduduk Usia Kerja (PUK) 3,481.60 3,509.09 3,477.74 3,563.14
% terhadap PUK 18.87% 20.35% 11.66% 4.24%
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Tabel 6.3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bali Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pendidikan Tertinggi 2019 2020 2021 2022
yang Ditamatkan Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
SMP ke bawah (%) 0.56 0.55 0.37 5.50 4.47 4.14 3.22 5.75
SMA (%) 1.55 2.01 1.41 7.79 5.82 6.47 4.25 4.71
SMK (%) 2.01 2.92 2.46 10.12 8.58 8.02 9.22 3.66
Diploma I / II / III (%) 2.86 4.13 3.88 13.15 11.18 6.91 5.27 3.91
Universitas (%) 1.58 2.09 1.81 5.26 9.43 4.05 6.33 3.37
TOTAL 8.56 11.70 9.93 41.82 39.48 29.59 28.29 21.40
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Tabel 6.4. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pendidikan Tertinggi 2019 2020 2021 2022
yang Ditamatkan Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
SMP ke bawah (ribu orang) 1,229 1,163 1,221 1,146 1,082 1,093 1,232 1,155
SMA (ribu orang) 522 550 597 529 555 534 513 571
SMK (ribu orang) 355 327 351 337 326 360 380 402
Diploma I / II / III (ribu orang) 99 121 128 109 136 122 123 148
Universitas (ribu orang) 305 308 311 302 328 331 305 331
TOTAL (Ribu Orang) 2,509 2,469 2,607 2,423 2,427 2,440 2,553 2,607
76 dengan tingkat pendidikan Diploma merupakan golongan Secara pangsa sektoral, LU Perdagangan menjadi

pekerja dengan jumlah paling kecil yakni 148 ribu orang penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

(pangsa 5,68%). kerja di Provinsi Bali pada periode Agustus 2022,

menggeser dominasi LU Pertanian. Kondisi ini disebabkan

Sejumlah LU utama menunjukkan peningkatan oleh mulai meningkatnya permintaan domestik di tengah

penyerapan tenaga kerja, kecuali pada LU pertanian situasi pertumbuhan ekonomi yang secara akumulatif

(Tabel 6.5 dan Grafik 6.2). Sejalan dengan membaiknya mulai meningkat sehingga mendorong pelaku usaha untuk

kinerja pariwisata, jumlah serapan tenaga kerja pada LU terkait berdagang. Selain itu, perluasan digitalisasi juga memudahkan

pariwisata, yaitu LU Penyediaan Akmamin, LU Transportasi, pelaku usaha untuk melakukan transaksi.

dan LU Perdagangan, tercatat tumbuh meningkat dengan

pertumbuhan pada masing-masing LU sebesar 34,62% (yoy), Mayoritas pekerja di Provinsi Bali menekuni kegiatan

49,40% (yoy), dan 8,22% (yoy) pada Agustus 2022. Capaian informal. Kondisi ini berbeda dengan periode sebelum

ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari pandemi yang mana ketenagakerjaan lebih didominasi oleh

2022 sebesar 5,99% (yoy), (-39,69%) (yoy), dan 4,56% (yoy)


Grafik 6.2. Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Sektor
pada masing-masing LU. Peningkatan penyerapan tenaga Utama
kerja juga terjadi pada LU Konstruksi seiring dengan upaya Agustus 2021 Februari 2022 Agustus 2022
60
49.40
50
akselerasi penyelesaian sejumlah proyek Pemerintah dan 40 34.62
30
swasta, khususnya dalam rangka menyambut perhelatan 20 13.56
10 6.22 8.22 5.99
3.20 3.20 3.56
puncak KTT G20 Presidensi Indonesia. Di sisi lain, LU Pertanian 0
(2.04) (2.96) (2.53) (3.41) (1.07)
-10

mengalami penurunan jumlah tenaga kerja pada Agustus -20


-30

2022 seiring dengan preferensi masyarakat lokal yang lebih -40


(39.69)
-50
Pertanian, Kehutanan, Konstruksi Perdagangan Transportasi dan Penyedia Akmamin
memilih kembali ke lapangan usaha penunjang pariwisata di dan Perikanan Pergudangan

tengah prospek pariwisata yang membaik. Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Tabel 6.5. Penduduk Bali yang Bekerja Menurut LU (Ribu Orang)


2019 2020 2021 2022
Lapangan Usaha 17 Sektor
Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 543 463 507 546 564 534 599 519
Pertambangan dan Penggalian 15 10 7 9 9 8 5 6
Industri Pengolahan 386 369 396 382 305 394 391 404
Pengadaan Listrik dan Gas 4 6 6 6 3 4 3 7
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan
5 12 5 8 3 7 5 9
Daur Ulang
Konstruksi 163 162 179 159 155 155 160 176
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
457 481 502 496 535 511 554 553
Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 79 77 97 60 88 58 53 86
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 324 328 316 236 220 234 233 315
Informasi dan Komunikasi 11 13 7 14 23 17 18 17
Jasa Keuangan dan Asuransi 84 71 69 62 67 63 72 63
Real Estate - 4 8 3 6 3 3 4
Jasa Perusahaan 54 59 70 43 33 34 40 51
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
120 125 122 114 112 137 117 126
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 95 100 107 103 101 109 103 97
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 38 55 56 51 59 56 79 60
Jasa Lainnya 131 135 152 131 145 118 116 115
Jumlah 2,510 2,469 2,607 2,423 2,428 2,440 2,553 2,607
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)
Tabel 6.6. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama (dalam %)
2019 2020 2021 2021
77
Status Pekerjaan Utama
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Berusaha sendiri (%) 15.35 16.51 15.82 16.08 15.17 16.15 15.46 17.22

Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan
Berusaha dibantu buruh tidak tetap (%) 17.66 14.92 16.12 17.47 20.76 18.29 21.57 15.88
Pekerjaan bebas di nonpertanian (%) 3.77 4.42 3.55 4.41 3.30 3.97 3.81 4.01
Pekerja bebas di pertanian (%) 1.63 2.54 1.83 2.86 1.51 1.92 1.29 2.43
Pekerja tak dibayar (%) 13.09 11.07 11.71 15.89 15.33 16.76 16.74 13.89
Pekerja Informal (%) 51.50 49.46 49.03 56.71 56.07 57.09 58.87 53.43
Berusaha dibantu buruh tetap (%) 3.65 3.71 3.93 2.91 3.68 2.96 1.85 2.91
Buruh/karyawan (%) 44.85 46.83 47.05 40.40 40.25 39.94 39.27 43.65
Pekerja formal (%) 48.50 50.54 50.98 43.31 43.93 42.90 41.12 46.56
TOTAL (%) 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Grafik 6.3. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja dibandingkan periode September 2021 yang sebesar 4,72%
Formal dan Informal
atau sejumlah 211,46 ribu orang (Tabel 6.7). Berdasarkan
Pekerja Informal (%) Pekerja formal (%)

daerah tinggal, jumlah penduduk miskin, baik di daerah


43.31 43.93 42.90 41.12
48.50 50.54 50.98 46.56
perkotaan maupun perdesaan, tercatat menurun. Pada

bulan Maret 2022, persentase penduduk miskin di wilayah

57.09 58.87
perkotaan adalah sebesar 4,23%, lebih rendah dibandingkan
56.71 56.07 53.43
51.50 49.46 49.03

periode September 2021 sebesar 4,33% Sementara itu,

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus di wilayah perdesaan, jumlah penduduk miskin tercatat
2019 2020 2021 2021

mencapai 5,39% dari total penduduk di pedesaan yang juga


Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

menurun dibandingkan dengan periode September 2021


kelompok pekerja formal. Pada Agustus 2022, persentase
dengan persentase penduduk miskin sebesar 5,68%.
pekerja informal sebesar 53,43%, sementara pekerja formal

hanya 46,56%. Tingginya kelompok orang yang bekerja pada


Penurunan tingkat kemiskinan di Bali juga didukung
kegiatan informal mengindikasikan bahwa bekerja di sektor
oleh beragam stimulus program pengentasan
informal merupakan cara yang ditempuh oleh para pekerja
kemiskinan, yang disalurkan baik melalui penyaluran
untuk memperoleh pendapatan di tengah perlambatan
dana APBN maupun APBD. Selama tahun 2022 sudah
kinerja ekonomi akibat COVID-19. Di samping itu, sektor
terdapat 8 (delapan) jenis bantuan sosial yang disalurkan
informal relatif lebih mudah untuk dijajaki, mengingat tidak
kepada keluarga penerima manfaat di antaranya Bantuan
terdapat persyaratan ketat terkait latar belakang pendidikan
Subsidi Upah (BSU) atau BLT Gaji, BLT Minyak Goreng, BLT
maupun kompetensi tertentu.
UMKM, Bansos PKH, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan

Warung (BT-PKLW), Bantuan Modal Usaha, Kartu Prakerja,


6.2. KESEJAHTERAAN
serta BLT Dana Desa. Secara spasial, program pengentasan

kemiskinan juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah yakni


6.2.1. Perkembangan Angka Kemiskinan
melalui pengalokasian anggaran untuk masyarakat miskin

melalui pemberian bantuan keuangan dalam bentuk


Sejalan dengan berlanjutnya tren perbaikan ekonomi
Pemberian Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, pemberian
Bali, kondisi kesejahteraan masyarakat Bali pada
bantuan sosial tunai dan sumbangan pembinaan pendidikan
Maret 2022 tercatat meningkat. Hal ini terkonfirmasi dari
(BST-SPP), hingga perluasan Program Padat Karya.
persentase penduduk miskin pada Maret 2022 yang tercatat

sebesar 4,57%, atau sejumlah 205,68 ribu orang, menurun


78 Tabel 6.7. Perkembangan Indikator Kemiskinan Provinsi Bali 2018 – 2022
2018 2019 2020 2021 2022
Keterangan
Maret September Maret September Maret September Maret September Maret
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Orang) 171.76 168.34 163.85 156.91 165.19 196.92 201.97 211.46 205.68
Persentase Penduduk Miskin (%) 4.01 3.91 3.79 3.61 3.78 4.45 4.53 4.72 4.57
- Kota 3.32 3.36 3.29 3.04 3.33 4.04 4.12 4.33 4.23
- Desa 5.38 5.08 4.88 4.86 4.78 5.40 5.52 5.68 5.39
Garis Kemiskinan (Rp) 382,598 388,451 400,624 412,906 429,834 438,167 452,221 461,532 485,022
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 0.69 0.52 0.54 0.50 0.52 0.61 0.68 0.76 0.63
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1.18 0.12 0.11 0.10 0.10 0.12 0.15 0.17 0.13
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

6.2.2. Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Grafik 6.4. Perkembangan Tingkat Kemiskinan
Penduduk di Provinsi Bali
Penduduk Miskin (%) Inflasi (%, yoy) NTP (value) - rhs
Berdasarkan data Maret 2022, Indeks Kedalaman 5.00 4.72 106.00
4.57
4.50 104.00
Kemiskinan (P1)2 Provinsi Bali tercatat sebesar 0,63, 4.00 102.00

3.50 100.00
lebih rendah dari data periode September 2021 yang 3.00 98.00
2.41
2.50 96.00
94.44
tercatat sebesar 0,76. Kondisi ini menjelaskan bahwa rata- 2.00 93.00 94.00
1.40
1.50 92.00
total pengeluaran penduduk miskin di Bali berada semakin 1.00 90.00

0.50 88.00

dekat dengan garis kemiskinan (Rp485.022 per kapita per 0.00 86.00
Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar
2018 2019 2020 2021 2022
bulan), sehingga tingkat pengeluaran penduduk miskin di
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)
Bali membaik dibandingkan periode sebelumnya. Kondisi ini

sejalan dengan mulai meningkatnya pendapatan masyarakat pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,62, sedangkan di daerah

seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami perdesaan tercatat sebesar 0,64. Berbeda dengan indeks P1,

akselerasi. Seiring dengan hal tersebut, Indeks Keparahan indeks P2 di perkotaan pada Maret 2022 tercatat sebesar

Kemiskinan (P2)3 juga menurun dari 0,17 pada September 0,14 sedangkan indeks P2 di perdesaan sebesar 0,11. Kondisi

2021 menjadi 0,13 pada Maret 2022. Hal ini mengindikasikan ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk

bahwa ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin Provinsi Bali di wilayah perkotaan lebih dekat dengan

miskin di Provinsi Bali semakin menyempit dan kesenjangan garis kemiskinan dibanding penduduk miskin di daerah

pengeluaran yang dialokasikan per bulannya semakin menipis. perdesaan. Sementara itu tingkat ketimpangan pengeluaran

penduduk miskin di wilayah perdesaan pada Maret 2022


Berdasarkan wilayah tempat tinggal, indeks P1
semakin kecil dan lebih baik dibandingkan ketimpangan
pada Maret 2022 di perkotaan tercatat lebih rendah
pengeluaran penduduk di perkotaan. Hal ini terjadi seiring
dibanding wilayah perdesaan. Nilai indeks P1 di perkotaan
dengan semakin membaiknya penerimaan penduduk di

Tabel 6.8. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Periode Kota Desa Kota+Desa
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
September 2020 0.55 0.75 0.61
Maret 2021 0.65 0.75 0.68
September 2021 0.71 0.88 0.76
Maret 2022 0.62 0.64 0.63
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
September 2020 0.11 0.14 0.12
Maret 2021 0.15 0.16 0.15
September 2021 0.15 0.23 0.17
Maret 2022 0.14 0.11 0.13
Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

2. Indeks P1 merupakan Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk 3. Indeks yang memberikan informasi mengenai gambaran penyebaran
menunjukkan ukuran rata-rata kesenjangan atau jarak pengeluaran pengeluaran di antara penduduk miskin.
masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
perdesaan yang juga terkonfirmasi dari meningkatnya indeks sebesar 18,04%. Namun demikian, menurut kriteria Bank
79
Nilai Tukar Petani (NTP) hingga s.d. periode triwulan I 2022. Dunia, tingkat ketimpangan di Provinsi Bali masih termasuk

Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan
dalam kategori ketimpangan rendah.
6.2.3. Ketimpangan Pengeluaran Penduduk
Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Bali 6.2.4. Perkembangan Nilai Tukar Petani
pada periode Maret 2022 melanjutkan tren penurunan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada triwulan

dibandingkan Maret 2021 maupun September 2021. III meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pada Maret 2022 indeks Rasio Gini Provinsi Bali tercatat Sepanjang triwulan III 2022 rata-rata indeks NTP Provinsi Bali

sebesar 0,363, lebih rendah dibandingkan periode September tercatat sebesar 96,28, meningkat dibandingkan rata-rata

2021 yang tercatat sebesar 0,375. Berdasarkan daerah tempat periode triwulan II 2022 sebesar 94,42. Indeks NTP Bali pada

tinggal, indeks rasio gini di daerah perkotaan pada Maret 2022 triwulan III 2022 belum mampu mencapai angka 100 yang

tercatat sebesar 0,371, lebih rendah dibandingkan periode mengindikasikan bahwa dalam tingkatan tertentu nilai tukar

September 2021 yang tercatat sebesar 0,379. Sementara di produk yang dihasilkan petani belum mampu memenuhi

daerah perdesaan, indeks rasio gini pada Maret 2022 tercatat kebutuhan rumah tangga petani, baik dari sisi konsumsi

sebesar 0,294, lebih rendah dibandingkan periode September rumah tangga maupun sisi pembiayaan produksi pertanian.

2021 yang tercatat sebesar 0,302. Penurunan rasio gini Apabila ditinjau dari subsektornya, sejumlah subsektor yang

masyarakat di Provinsi Bali terjadi sejalan dengan semakin mengalami peningkatan indeks NTP pada triwulan III 2022

besarnya distribusi pendapatan pada kelompok penduduk adalah Subsektor Hortikultura, Perkebunan Rakyat, dan

40% terbawah di Provinsi Bali, yaitu sebesar 18,82% pada Peternakan.

Maret 2022, meningkat dibanding periode September 2021

Grafik 6.5. Perkembangan Rasio Gini Bali dan Grafik 6.6. Distribusi Pendapatan per Kapita
Nasional Penduduk
INDEKS Bali Indonesia 40% Berpengeluaran Rendah 40% Berpengeluaran Menengah 20% Berpengeluaran Tinggi
100%
0.40
0.397
90%
0.394 0.393
0.39 0.391
0.389 80% 43.46 43.76 43.82 43.84
44.71 44.83 45.31 45.26 44.28
0.384 0.385 0.384 0.384
0.382 70%
0.38 0.380 0.381 0.381
0.382
0.379 60%
0.377 0.378
0.374 0.375 50%
0.37
0.370 0.369 0.369 40%
0.366 0.366 37.84 38.57 38.33 38.83 38.61 36.54 36.84 36.7 36.9
0.36 0.364 0.363
30%

20%
0.35
10% 17.45 17.97 17.91 17.35 17.55 18.63 17.85 18.04 18.82
0.34 0%
Mar'18 Sep'18 Mar'19 Sep'19 Mar'20 Sep'20 Mar'21 Sep'21 Mar'22
Sep-16

Sep-17

Sep-18

Sep-19

Sep-20

Sep-21
Dec-16

Dec-17

Dec-18

Dec-19

Dec-20

Dec-21
Mar-16
Jun-16

Mar-17
Jun-17

Mar-18
Jun-18

Mar-19
Jun-19

Mar-20
Jun-20

Mar-21
Jun-21

Mar-22

Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah) Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)

Grafik 6.7. NTP Bali, Indeks yang Diterima (IT), dan Grafik 6.8. Penerbangan NTP Bali dan Nasional
Indeks yang Dibayar (IB)
INDEKS Indeks yang Diterima Petani (IT) Indeks yang Dibayarkan Petani (IB) NTP Bali INDEKS NTP Bali NTP Nasional
160 110

140
105
120
100
100

80 95

60
90

40
85
20
80
0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV*
I II III IV I II III IV I II III IV*
2018 2019 2020 2021
2019 2020 2021

Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah) Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah)
80 Grafik 6.9. Pertumbuhan NTP Bali Grafik 6.10. Perbandingan IT dan IB Bali

Tanaman Pangan Hortikultura Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan Title Indeks Diterima Indeks Dibayar Nilai Tukar Petani
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan

120 150
115
140
110
105 130

100
120
95
110
90
85 100
80
90
75
70 80
IV I II III IV I II III IV I II III IV* I II III IV I II III IV I II III IV*
2019 2020 2021 2019 2020 2021

Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah) Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah) (*) data s.d bulan Juli 2022

Indeks yang diterima petani (IT) lebih kecil dibandingkan Grafik 6.11. Perbandingan Indeks IPM Bali dengan
Nasional
dengan indeks yang dibayar petani (IB) atau berada
Bali Nasional
78.00
dalam kondisi defisit. Pada triwulan III 2022, indeks yang
76.00 75.5 75.69
75.38
74.77
diterima petani sebesar 108.75, lebih tinggi 9,02% (yoy) 73.65
74.3
74.00 73.27
72.48 72.29
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 72.00 71.39
71.92 71.94
70.81
70.18
69.55
Di sisi lain, indeks yang dibayar petani (IB) tercatat sebesar 70.00
68.9

68.00
112,99, meningkat 5,14% (yoy) dibanding periode yang
66.00

sama tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa 64.00


2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

meskipun terjadi peningkatan, pengeluaran petani tercatat


Sumber: BPS Provinsi Bali (diolah) (*) data s.d bulan Juli 2022

masih lebih tinggi dibandingkan penerimaan petani.

Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang

6.2.5. Indeks Pembangunan Manusia mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,15% (yoy),

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2021 0,53% (yoy), dan 1,23% (yoy). Sementara itu, indikator

semakin meningkat dan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran per kapita tercatat menurun 0,78% (yoy).

nasional. IPM Bali tahun 2021 tercatat sebesar 75,69, Peningkatan IPM mengindikasikan inklusifitas Bali, meskipun

lebih tinggi dibanding 75,5 pada tahun sebelumnya dan perekonomian terkena dampak yang besar akibat penurunan

IPM nasional sebesar 72,29. Peningkatan IPM Bali didorong aktivitas pariwisata, namun tetap mampu mendorong

oleh peningkatan hampir pada seluruh indikator pembentuk kenaikan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.

IPM, yaitu Umur Harapan hidup Saat Lahir (UHH), Harapan


Ketenagakerjaan dan
81

Kesejahteraan
82
Prospek
Perekonomian
Daerah

PROSPEK
PEREKONOMIAN
DAERAH
83

Prospek
Perekonomian
Daerah

BAB VII
• Perekonomian Bali pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,60% – 5,40% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan tahun 2021 yang masih mengalami kontraksi sebesar -2,47% (yoy) yang dipengaruhi oleh
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik sepanjang tahun dan penopang
pemulihan sektor pariwisata Bali pada tahun 2022.

• Tekanan inflasi Bali diprakirakan juga akan meningkat dan berpotensi berada di atas sasaran inflasi
nasional 3%±1% (yoy) sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif untuk
mencegah peningkatan tekanan harga lebih lanjut.

• Ke depan, perekonomian Provinsi Bali pada tahun 2023 diproyeksikan akan tetap tumbuh meski
berpotensi mengalami perlambatan serta diikuti dengan penurunan tekanan inflasi dibandingkan tahun
2022.
84 GAMBARAN UMUM

Perekonomian Bali pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,60% – 5,40% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
Prospek
Perekonomian
Daerah

tahun 2021 yang masih mengalami kontraksi sebesar -2,47% (yoy). Lonjakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan
domestik sepanjang tahun diprakirakan akan menjadi penopang pemulihan sektor pariwisata Bali pada tahun 2022. Selain
itu, perhelatan event berskala nasional dan internasional diprakirakan mampu mengakselerasi perbaikan sektor pariwisata
Bali. Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi Bali tahun 2022 terutama bersumber dari konsumsi RT, kinerja ekspor, serta
peningkatan investasi di tengah perbaikan konsumsi pemerintah yang masih terbatas. Dari sisi lapangan usaha, pemulihan
terutama didorong oleh LU Akmamin, LU Transportasi, LU Perdagangan, dan LU Konstruksi.

Sejalan dengan ekonomi Provinsi Bali yang diprakirakan membaik pada 2022, tekanan inflasi Bali diprakirakan juga akan
meningkat dan berpotensi berada di atas sasaran inflasi nasional 3%±1% (yoy). Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah
strategis dan antisipatif untuk mencegah peningkatan tekanan harga lebih lanjut sehingga kenaikan tekanan inflasi hingga
akhir tahun dapat dikendalikan.

Pada tahun 2023 perekonomian Provinsi Bali akan tetap tumbuh meski diproyeksikan mengalami perlambatan, diikuti dengan
penurunan tekanan inflasi dibandingkan tahun 2022.

7.1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI Kenaikan tingkat inflasi di tengah tren penurunan

DUNIA DAN NASIONAL kinerja ekonomi berdampak pada meningkatnya risiko

stagflasi, yaitu kondisi dimana ekonomi tumbuh rendah

7.1.1. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI atau stagnan yang disertai dengan tingkat inflasi yang
DUNIA 2022 tinggi. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi di negara

berkembang diyakini mampu bertumbuh karena negara


Perekonomian dunia berisiko tumbuh lebih rendah dari
berkembang umumnya mampu memenuhi kebutuhan
prakiraan sebelumnya, disertai dengan peningkatan
produksi pangan dan energi secara mandiri. Hal ini dibuktikan
risiko stagflasi dan masih tingginya ketidakpastian di
oleh posisi neraca perdagangan Indonesia yang mengalami
pasar keuangan. Proyeksi pertumbuhan dunia 2022 pada
pertumbuhan ekspor pada Oktober 2022 sebesar 12,3%
Bulan Oktober masih sama seperti proyeksi pertumbuhan Juli
(yoy) atau USD 24,8 Miliar.
2022, dengan persentase pertumbuhan sebesar 3,2% (yoy).
Disrupsi rantai pasokan dunia mendorong tekanan
Berdasarkan World Economic Outlook – IMF (WEO) Oktober
inflasi yang disertai dengan pengetatan kebijakan
2022, ekonomi negara maju diprakirakan tumbuh 2,4%
moneter di berbagai negara. Gangguan rantai pasok yang
(yoy), lebih rendah dari prakiraan Juli 2022 sebesar 2,5%
intensif terutama pada komoditas pangan dan energi dunia,
(yoy). Sementara itu, proyeksi ekonomi negara berkembang
mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi dan persisten
sebesar 3,7% (yoy) dan lebih tinggi dari prakiraan Juli 2022
di berbagai negara. Guna menahan laju inflasi yang lebih
3,6% (yoy). Perlambatan ekonomi di negara maju terutama
tinggi, mayoritas bank sentral di seluruh dunia memperketat
disebabkan masih berlangsungnya konflik geopolitik antara
kebijakan moneter melalui peningkatan suku bunga acuan.
Rusia dan Ukraina yang menyebabkan tekanan terhadap
Pengetatan kebijakan moneter yang terjadi di negara maju,
terhadap rantai pasok dunia seperti harga komoditas pangan
khususnya Amerika Serikat memberikan tekanan pada capital
dan energi, hubungan perdagangan/ keuangan antar negara,
outflow dan mendorong pengetatan kebijakan moneter
hingga pasokan tenaga kerja. Disrupsi yang ditimbulkan
yang lebih luas terutama pada negara berkembang. Dampak
dari perang Rusia - Ukraina berdampak sistemik dan meluas
lanjutan dari kenaikan suku bunga acuan dunia adalah
ke berbagai negara melalui kenaikan harga dan ancaman
kenaikan suku bunga pembiayaan yang menahan investasi
pasokan komoditas energi serta pangan yang mendorong
dan ekspansi kegiatan ekonomi sehingga pemulihan ekonomi
peningkatan tekanan inflasi dunia.
dunia berjalan lebih lambat dari prakiraan sebelumnya.
Selain perang Rusia-Ukraina, perlambatan ekonomi swasta. Hal ini selanjutnya meningkatkan risiko penurunan
85
Tiongkok juga berkontribusi menahan laju ekonomi aktivitas perdagangan masing-masing negara terhadap

Prospek
Perekonomian
Daerah
dunia. Tiongkok yang menjadi salah satu motor penggerak provinsi Bali.

ekonomi dunia diprawkirakan akan mengalami perlambatan


7.1.2. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI
ekonomi yang cukup besar di tahun 2022. Berdasarkan
INDONESIA 2022
proyeksi IMF di WEO Oktober 2022, pertumbuhan ekonomi

Tiongkok diprakirakan sebesar 3,2% (yoy) dari proyeksi Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan masih
Juli 2022 sebesar 3,3% (yoy). Kebijakan Zero-COVID yang terus berlanjut, di tengah peningkatan risiko pelemahan
ditempuh oleh pemerintah Tiongkok menurunkan aktivitas ekonomi dunia dan tekanan inflasi. Berdasarkan data
kegiatan ekonomi dan menahan laju pertumbuhan ekonomi. Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada
Melambatnya aktivitas ekonomi dan perdagangan Tiongkok triwulan III 2022 mencapai 5,72% (yoy), melebihi capaian
berdampak pada penurunan permintaan dunia yang turut triwulan II sebesar 5,44% (yoy). Optimisme perbaikan
berkontribusi menahan laju ekonomi dunia. pemulihan ekonomi Indonesia diprakirakan masih akan terus

Negara mitra dagang utama provinsi Bali seperti berlanjut ditopang oleh menguatnya perekonomian domestik,

Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Australia, Thailand, terutama konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor yang

dan Taiwan belum menunjukkan pertumbuhan ekonomi tetap tinggi. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin

yang signifikan. IMF memproyeksikan penurunan ekonomi pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha

di Amerika Serikat sebesar 1,6% (yoy) dan lebih rendah dari di seluruh wilayah. Sampai dengan akhir tahun 2022,

proyeksi sebelumnya sebesar 2,3% (yoy). Di sisi lain, proyeksi perbaikan ekonomi Indonesia diprakirakan masih berlanjut,

pertumbuhan ekonomi Jepang tidak mengalami perubahan didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan,

sejak Juli 2022 dengan besaran 1,7% (yoy). Pertumbuhan dan aktivitas dunia usaha. Namun demikian, dampak

ekonomi yang lebih terbatas dipengaruhi oleh permintaan perlambatan ekonomi dunia terhadap kinerja ekspor dan

domestik yang lebih rendah sebagai dampak dari kenaikan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan

energi dunia yang membebani tingkat konsumsi dan investasi inflasi masih harus diwaspadai.

Tabel 7.1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia


YOY (%)
Proyeksi Delta Perubahan dari Proyeksi Sebelumnya
2020 2021 2022 2023 2022
World Output –3,1 6,1 3,2 2,7 –0,4
Advanced Economies –4,5 5,2 2,4 1,1 –0,9
United States –3,4 5,7 1,6 1,0 –2,1
Euro Area –6,3 5,4 3,1 0,5 0,3
Germany –4,6 2,9 1,5 –0,3 –0,6
France –7,9 6,8 2,5 0,7 –0,4
Japan –4,5 1,7 1,7 1,6 –0,7
United Kingdom –9,3 7,4 3,6 0,3 –0,1
Emerging Market and Developing Economies –2,0 6,8 3,7 3,7 –0,1
Emerging and Developing Asia –0,8 7,3 4,4 4,9 –1,0
China 2,2 8,1 3,2 4,4 –1,2
India –6,6 8,7 6,8 6,1 –1,4
Emerging and Developing Europe –1,8 6,7 0,0 0,6 2,9
Russia –2,7 4,7 –3,4 –2,3 5,1
World Trade Volume (goods and services) 6/ –7,9 10,1 4,3 2,5 –0,7
Commodity Prices (US dollars)
Oil –32,7 67,3 41,4 –12,9 –13,3
Nonfuel 6,7 26,1 7,3 –6,2 –4,1
Sumber: IMF - World Economic Outlook Oktober 2022
86 Dari sisi pengeluaran, ekonomi Indonesia ditopang oleh meningkatnya jumlah dan frekuensi penerbangan maskapai

penguatan konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor domestik maupun internasional. Secara spasial, pertumbuhan
Prospek
Perekonomian
Daerah

yang tetap tinggi. Kinerja positif konsumsi rumah tangga ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua

terutama didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Jawa,

seiring dengan semakin longgarnya kebijakan pembatasan Kalimantan, dan Sumatera.

mobilitas, semakin meningkatnya ketersediaan lapangan kerja Pertumbuhan ekonomi nasional ke depan hingga akhir
seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran pandemi tahun diprakirakan tetap tumbuh positif. Berbagai
COVID-19, serta dampak positif dari rangkaian kegiatan indikator dini hingga Oktober 2022 dan hasil survei Bank
dalam rangka KTT G20. Sejalan dengan hal tersebut, kinerja Indonesia, seperti keyakinan konsumen, dan penjualan
ekspor Indonesia juga meningkat ditopang oleh permintaan eceran terus membaik. Pelonggaran berbagai kebijakan
mitra dagang utama yang tetap kuat serta hilirisasi komoditas Pemerintah terkait pengendalian pandemi, mendorong
strategis nasional yang semakin terakselerasi. pergerakan mobilitas dan peningkatan aktivitas ekonomi

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi sehingga menopang perbaikan ekonomi secara keseluruhan

Indonesia didukung oleh kinerja positif sejumlah di tahun 2022. Dari sisi eksternal, kinerja ekspor hingga

lapangan usaha utama. Pada triwulan III 2022, hampir Oktober 2022 tetap positif di tengah melambatnya

seluruh lapangan usaha menunjukkan pertumbuhan positif, perekonomian dunia. Dengan perkembangan tersebut,

dengan sejumlah lapangan usaha mengalami akselerasi yang Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi

cukup signifikan seperti Transportasi, Industri Pengolahan, 2022 dalam kisaran 4,6% - 5,4% (yoy). Prakiraan ini cukup

Transportasi dan Pergudangan, serta Jasa Perusahaan. sejalan dengan proyeksi IMF dalam WEO Oktober 2022 yang

Lapangan usaha Transportasi dan Penyediaan Akmamin memprakirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di level

mencatatkan pertumbuhan yang tertinggi sejalan dengan 5,3% (yoy) pada tahun 2022.

pelonggaran persyaratan perjalanan yang didukung dengan

Gambar 7.1. Pertumbuhan Ekonomi Nasional Triwulan III 2022

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah


Di sisi lain, tekanan inflasi semakin meningkat seiring dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekonomi Bali tahun
87
dengan peningkatan harga komoditas pangan dan 2022 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,50% – 5,40% (yoy)

Prospek
Perekonomian
Daerah
energi global kendati diprakirakan lebih rendah dari ditopang oleh pemulihan kinerja pariwisata Bali. Pemulihan

prakiraan awal. Tingkat inflasi per Oktober 2022 tercatat ekonomi Bali sangat dipengaruhi oleh perbaikan kunjungan

sebesar 5,71% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi pada wisatawan seiring dengan pemulihan sektor pariwisata secara

bulan sebelumnya sebesar 5,95% (yoy). Inflasi administered bertahap, tingginya antusiasme wisatawan mancanegara

prices meningkat signifikan menjadi 13,28% (yoy) sejalan untuk kembali berkunjung ke Bali, serta dukungan maskapai

dengan kenaikan tarif angkutan udara dan harga BBM penerbangan internasional yang terus membuka penerbangan

nonsubsidi. Inflasi volatile foods juga tercatat sebesar 7,19% langsung ke Bali. Pada tahun 2022, perbaikan kunjungan

(yoy), tetap tinggi namun menurun dibandingkan triwulan wisatawan terutama ditopang oleh intensitas berwisata ke

sebelumnya seiring dengan mulai terjaganya ketersediaan Bali yang masih cukup tinggi dan penyelenggaraan event

pasokan pangan strategis. Sementara itu, inflasi inti masih berskala nasional maupun internasional.

relatif rendah 3,31% (yoy) didukung oleh konsistensi Perbaikan kunjungan wisatawan mendorong pemulihan
kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi. sektor pariwisata tahun 2022. Wisatawan domestik
Ke depan, tekanan inflasi IHK diprakirakan meningkat diprakirakan pulih lebih cepat, seiring dengan pelonggaran
meskipun berpotensi lebih rendah dari ekspektasi awal, pembatasan perjalanan yang telah ditetapkan Pemerintah
didorong oleh masih tingginya harga energi dan pangan seperti kebijakan pelonggaran persyaratan perjalanan tes PCR
global, risiko peningkatan harga dan permintaan pada akhir dan antigen bagi pelaku perjalanan yang telah mendapatkan
tahun, serta risiko cuaca akibat musim hujan. Kemudian vaksinasi COVID-19 lengkap. Pelonggaran kebijakan
tekanan Inflasi administered prices berisiko meningkat jelang perjalanan ini mendorong mobilitas masyarakat menuju Bali
periode akhir tahun serta risiko semakin meningkatnya tarif dan meningkatkan aktivitas pariwisata yang selanjutnya
angkutan udara seiring dengan berlakunya kebijakan fuel menopang prospek ekonomi Bali ke depan. Minat berwisata
surcharge, serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi ke Bali masih tinggi tercermin dari hasil pengolahan big data
permintaan. Berbagai perkembangan tersebut diprakirakan Google Trend yang menunjukkan tren pencarian destinasi
dapat mendorong inflasi pada tahun 2022 berisiko melebihi wisata Bali yang kembali meningkat memasuki triwulan III
batas atas sasaran 3,0±1%. 2022.

7.2. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI BALI


Optimisme perbaikan kinerja pariwisata juga didukung

7.2.1. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI oleh pemulihan kunjungan wisatawan mancanegara

BALI 2022 (wisman). Peningkatan kunjungan wisman diprakirakan

akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2022 seiring dengan


Sejalan dengan perekonomian nasional yang
berbagai kebijakan Pemerintah yang mendukung pemulihan
diprakirakan mengalami perbaikan pada tahun
pariwisata Provinsi Bali. Guna mendorong kedatangan
2022, perekonomian Bali diprakirakan lebih tinggi
wisman, Pemerintah telah merelaksasi kebijakan-kebijakan
dibandingkan dengan tahun 2021. Dengan mencermati
terkait perjalanan seperti penghapusan kewajiban tes PCR/
perkembangan ekonomi global maupun nasional, prompt
antigen bagi penerima vaksinasi lengkap, penghapusan
indicator, hasil survei dan liaison terakhir, pertumbuhan
kebijakan karantina, pemberlakuan Visa On Arrival (VOA) dan
ekonomi Bali pada tahun 2022 diprakirakan membaik
electronic-VOA (e-VOA) serta Visa Exemption Arrangement
88 Grafik 7.1. Perkembangan Pencarian Google
Indonesia Travel
oleh tantangan-tantangan terutama yang berasal dari

eksternal. Pemulihan kunjungan wisman sangat dipengaruhi


Prospek
Perekonomian
Daerah

120
oleh level of confidence to travel, kebijakan perlintasan
100
orang, dan perkembangan ekonomi global. Konflik geopolitik
80

60
Rusia-Ukraina menyebabkan tertahannya potensi kunjungan

40 wisman yang berasal dari Eropa dan Rusia. Selain itu ancaman
20
resesi dan ketidakpastian ekonomi global juga menyebabkan
0
sebagian besar masyarakat cenderung lebih berhati-hati
Bali Yogyakarta Bandung Surabaya Semarang
dalam mengalokasikan dana yang dimiliki sehingga tendensi
Sumber: Google Trends, diolah

berwisata dalam jarak jauh dan waktu yang lama mengalami


(VEA) kepada negara kantong wisman. Lebih lanjut,
penurunan. Selanjutnya dengan memperhatikan beberapa
penyelenggaraan sejumlah kegiatan internasional seperti
hal tersebut, path pemulihan wisman menjadi 2 skenario,
rangkaian kegiatan menuju summit KTT G20, serta event
moderate dan severe. Pada skenario moderate, kunjungan
terkait MICE lainnya diprakirakan akan mendorong kunjungan
wisman diprakirakan baru akan kembali pulih sebagaimana
wisman sampai dengan akhir tahun 2022. Provinsi Bali juga
level 2019 pada tahun 2024. Sementara pada skenario
terus mendorong pengembangan destinasi wisata alternatif
severe, kunjungan wisman baru akan kembali sebagaimana
yang saat ini semakin diminati oleh wisatawan mancanegara
level 2019 pada tahun 2025.
seperti digital nomad, retirement tourism, serta health and

wellness tourism. Dengan demikian Provinsi Bali diharapkan


SISI PENGELUARAN
mampu merengkuh wisatawan mancanegara dengan latar

belakang dan karakter yang lebih luas dengan preferensi Kinerja konsumsi rumah tangga diprakirakan

kebutuhan berwisata yang lebih beragam. mengalami perbaikan seiring dengan pemulihan

ekonomi Bali. Kondisi ini tercermin pada Survei Konsumen


Seiring dengan berbagai stimulus kebijakan Pemerintah,
Bank Indonesia di mana seluruh indeks (Indeks Keyakinan
jumlah maskapai yang melayani rute internasional direct
Konsumen, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja,
flight ke Provinsi Bali juga bertambah hingga mencapai
Indeks Ekspektasi Penghasilan dan Indeks Pembelian Barang
28 maskapai, yang menjangkau 13 negara dan 21 kota.
Tahan Lama) menunjukkan tren yang meningkat. Peningkatan
Jumlah maskapai internasional yang mengoperasikan direct
ini juga terjadi pada kelompok masyarakat berdasarkan
flight ke Bali diprakirakan terus bertambah hingga akhir tahun.
tingkat pengeluaran hingga Rp5 juta. Perbaikan pengeluaran
Namun, akselerasi pemulihan kunjungan wisman dibayangi

Grafik 7.2. Event Analysis Kunjungan Wisatawan Ke Grafik 7.3. Jumlah International Direct Flight Ke Bali
Bali

Sumber: BPS, diolah Sumber: Angkasa Pura, diolah


domestik tahun 2022 diprakirakan membaik seiring dengan kekhawatiran terhadap ancaman perlambatan perekonomian
89
peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi di tingkat global.

Prospek
Perekonomian
Daerah
yang menopang prospek ekonomi Bali ke depan. Permintaan

rumah tangga diprakirakan akan terus membaik seiring Kinerja konsumsi pemerintah pada tahun 2022

pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas. Selain itu, diprakirakan tumbuh terbatas. Pada tahun 2022 pagu

perbaikan konsumsi juga diprakirakan akan didorong oleh belanja APBD Provinsi Bali sedikit mengalami penurunan

berbagai kebijakan insentif yang dilakukan Pemerintah, sehubungan dengan adanya penurunan pada belanja operasi,

antara lain: (i) berlanjutnya insentif Pajak Pertambahan Nilai belanja modal, belanja tak terduga, dan belanja transfer.

Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Rumah sebesar 50% Namun demikian, realisasi belanja paa triwulan III 2022

dari insentif PPN DTP 2021 yaitu 50% untuk rumah dengan mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,41% (yoy) seiring

harga sampai dengan Rp2 Miliar, dan sebesar 25% untuk dengan adanya peningkatan belanja modal secara signifikan

rumah dengan harga Rp2-5 Miliar; (ii) berlanjutnya insentif sebesar 90,43% untuk persiapan infrastruktur G20.

Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah Kinerja ekspor luar negeri Bali diprakirakan tumbuh

(PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor di tahun 2022 dan positif, didorong ekspor jasa dan masih kuatnya

(iii) pelonggaran rasio LTV untuk kredit properti, rasio FTV permintaan dari negara mitra dagang utama. Kinerja

untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk kredit atau ekspor jasa diprakirakan akan mengalami ekspansi pada

pembiayaan kendaraan bermotor. Sementara itu, terdapat tahun 2022 seiring dengan optimisme pulihnya kunjungan

sedikit penurunan indeks keyakinan konsumen masyarakat wisatawan mancanegara sejak triwulan II 2022. Selain itu,

berpenghasilan di atas Rp5 juta sehubungan dengan adanya perbaikan kinerja ekspor barang juga diprakirakan akan

Grafik 7.4 Indeks Keyakinan Konsumen (sd Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Ketersediaan
Okt’22) Lapangan Kerja (sd Okt’22)
INDEKS Total Pengeluaran 1-3 Juta Pengeluaran 3,1-5 Juta Pengeluaran di atas 5 Juta INDEKS Total Pengeluaran 1-3 Juta Pengeluaran 3,1-5 Juta Pengeluaran di atas 5 Juta

160 180

140 160

140
120
120
100
100
80
80
60
60
40
40
20 20

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV* I II III IV I II III IV I II III IV*
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber : KPw BI Provinsi Bali Sumber : KPw BI Provinsi Bali

Grafik 7.6 Indeks Ekspektasi Penghasilan (sd Grafik 7.7 Indeks Pembelian Barang Tahan
Okt’22) Lama (sd Okt’22)
INDEKS Total Pengeluaran 1-3 Juta Pengeluaran 3,1-5 Juta Pengeluaran di atas 5 Juta INDEKS Total Pengeluaran 1-3 Juta Pengeluaran 3,1-5 Juta Pengeluaran di atas 5 Juta

180 160

160 140
140
120
120
100
100
80
80
60
60
40
40

20 20

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV* I II III IV I II III IV I II III*
2020 2021 2022 2020 2021 2022

Sumber : KPw BI Provinsi Bali Sumber : KPw BI Provinsi Bali


90 tumbuh positif seiring dengan masih kuatnya permintaan Grafik 7.8 Hasil Likert Scale Investasi

yang berasal dari negara mitra dagang utama Provinsi


POIN
Prospek
Perekonomian
Daerah

Bali. Berdasarkan World Economic Outlook Oktober 2022,

pemulihan pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan akan

berlanjut di tahun 2022 (Tabel VII.1), meskipun tidak setinggi

prakiraan sebelumnya seiring dengan meningkatnya kondisi

uncertainty dunia sebagai dampak dari konflik geopolitik


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV*
Rusia – Ukraina. Masih berlanjutnya perang Rusia-Ukraina 2019 2020 2021 2022

memberikan disrupsi terhadap rantai pasok dunia yang


Sumber: KPw BI Provinsi Bali - Survei Liaison Investasi

berujung pada kenaikan harga energi dan komoditas pangan


seperti pemberlakuan kedatangan wisman tanpa karantina,
global.
pemberian visa on arrival dan visa exemption arrangement

terhadap beberapa negara kantong wisman mendorong


Kinerja investasi pada tahun 2022 diprakirakan
peningkatan kunjungan wisman ke provinsi Bali. Gencarnya
meningkat seiring dengan peningkatan rencana
penyaluran vaksinasi dan booster sejak awal tahun
investasi baik yang bersumber dari swasta maupun
mendukung level of confidence to travel baik wisnus maupun
Pemerintah. Terdapat sejumlah proyek baru tahun 2022 di
wisman. Selain itu, permintaan Work from Bali, dan MICE dari
antaranya proyek pembangunan Bali International Hospital,
Kementerian/Lembaga maupun penyelenggaraan perhelatan
Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur, pengembangan
event-event berskala nasional dan internasional (antara lain
Pelabuhan Benoa, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali,
KTT G20, COP 4.2 Konvensi Minamata, dan Konferensi
pembangunan kawasan suci Pura Besakih, pembangunan
Kebencanaan) yang berlangsung sepanjang tahun 2022
jalan baru Singaraja – Mengwitani, serta pembangunan
diprakirakan akan menjadi pendorong kinerja LU akmamin di
preservasi jalan dan jembatan. Lebih lanjut, berdasarkan hasil
tahun 2022.
survei liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali,
Kinerja LU Konstruksi pada tahun 2022 juga diprakirakan
kegiatan investasi di Provinsi Bali diprakirakan meningkat
akan mengalami peningkatan. Kondisi ini didorong oleh
hingga akhir tahun. Hal ini mengindikasikan peningkatan
kelanjutan pengerjaan proyek konstruksi dan infrastruktur
level optimisme pelaku usaha terhadap perekonomian dan
yang sempat tertunda di tahun 2021 dan sejumlah proyek
investasi Bali.
baru 2022, di antaranya pembangunan proyek Bali

International Hospital, Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan

Sanur, pengembangan Pelabuhan Benoa, dan pembangunan


LAPANGAN USAHA
Pusat Kebudayaan Bali.
Kinerja LU Akmamin dan Transportasi pada tahun 2022 Kinerja LU Pertanian diprakirakan tumbuh positif lebih
diprakirakan akan mengalami perbaikan bersumber tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. LU pertanian
pada aktivitas wisatawan baik leisure maupun business diprakirakan tumbuh positif seiring dengan peningkatan
traveler. Perbaikan kinerja LU Akmamin didorong oleh produktivitas sebagai dampak program digitalisasi pertanian di
pelonggaran kebijakan pembatasan sosial Pemerintah di sektor hulu dan hilir. Di samping itu, membaiknya permintaan
tengah pulihnya kepercayaan masyarakat dalam melakukan juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan produksi
aktivitas di luar rumah. Pelonggaran kebijakan PPLN seperti pertanian.
7.2.2. RISIKO PERTUMBUHAN EKONOMI and see terlebih dahulu terhadap kondisi ekonomi global
91
ke depan. Sementara dari sisi lapangan usaha, LU Akmamin
Meningkatnya ketidakpastian global dapat

Prospek
Perekonomian
Daerah
dan LU Transportasi yang menjadi pendukung utama sektor
menghambat laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan terkait pariwisata diprakirakan akan mengalami pertumbuhan
IV 2022 maupun tahun 2023 sehingga perlu diantisipasi. yang terdeselerasi seiring dengan proyeksi perlambatan laju
Masih berlanjutnya ketegangan hubungan diplomasi Rusia – penambahan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
Ukraina berisiko berkepanjangan dan memberikan dampak pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.
negatif terhadap perekonomian global, nasional dan regional. Sejalan dengan itu, LU Konstruksi diprakirakan juga akan
Eskalasi tensi geopolitik Rusia-Ukraina mendisrupsi rantai mengalami perlambatan seiring dengan telah berakhirnya
pasok dunia dan memberikan dampak pada peningkatan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur utama di Bali
harga komoditas terutama energi dan pangan. Kenaikan pasca berlangsungnya KTT G20 pada tahun 2022. Dengan
harga energi akan mendorong kenaikan tarif angkutan mempertimbangkan sejumlah faktor di atas, 5 (lima) variabel
terutama angkutan udara sehingga meningkatkan travel utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Bali pada
price. Prasyarat (necessary condition) pemulihan ekonomi tahun 2023 adalah:
adalah pendistribusian dan pemanfaatan vaksin secara
1. Dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat
efektif. Sementara untuk sufficient condition perlu adanya
dalam mendorong laju percepatan pemulihan sektor
upaya diversifikasi mendorong sektor potensial lain di Provinsi
pariwisata
Bali seperti sektor pertanian dan UMKM. Di samping itu,
2. Kebijakan dan regulasi dalam mengakselerasi penyaluran
upaya digitalisasi perekonomian dalam setiap lini juga dapat
pembiayaan
menjadi akselerator pemulihan. Dari sisi fiskal, perlu adanya
3. Peningkatan pelaksanaan event-event internasional di
percepatan realisasi APBD baik dalam bentuk konsumsi
Bali
maupun investasi pemerintah.
4. Percepatan akses digitalisasi pada destinasi wisata di Bali

7.3. PRAKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI 5. Percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur

BALI TAHUN 2023 pendukung pariwisata

7.4. PRAKIRAAN INFLASI 2022 DAN 2023


Pada tahun 2023 tren pertumbuhan ekonomi Provinsi

Bali diprakirakan tetap berlanjut meskipun berpotensi Pada tahun 2022, inflasi Provinsi Bali diprakirakan
terdeselerasi dibandingkan tahun 2022 sejalan dengan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan
risiko ketidakpastian dan perlambatan ekonomi berpotensi di atas rentang target 3±1% (yoy) meskipun
global. Ekspor LN diprakirakan akan tetap tinggi meskipun lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Tantangan
mengalami deselerasi yang dipengaruhi oleh base effect dunia saat ini terutama antara lain kenaikan harga komoditas
tingginya ekspor jasa dan ekspor barang Provinsi Bali pada baik pangan dan energi yang telah mendorong tekanan
tahun 2022 serta prakiraan akan melambatnya kunjungan inflasi dunia. Selanjutnya, tekanan ini juga meningkatkan
wisatawan mancanegara seiring dengan tren masyarakat potensi inflasi baik secara nasional maupun regional hingga
global yang menahan konsumsinya di tengah ancaman resesi. diprakirakan berada di rentang atas sasaran inflasi nasional.
Dampak ketidakpastian ekonomi global pada tahun 2023 juga Secara keseluruhan, tekanan inflasi Bali di tahun 2022
berimplikasi pada prakiraan terjadinya penurunan masuknya diprakirakan akan terjadi di seluruh kelompok barang,
investasi asing ke Bali akibat tendensi investor untuk wait sebagai dampak kenaikan kelompok barang yang diatur
92 Pemerintah, kenaikan harga komoditas global serta perbaikan Pengendali Inflasi (TPI) Pusat dan Daerah dalam menjaga

daya beli masyarakat. Pembukaan kembali pariwisata Bali, kestabilan pasokan pangan. Base effect tingginya tingkat
Prospek
Perekonomian
Daerah

pelonggaran mobilitas masyarakat, dan tren kenaikan harga inflasi pada tahun 2022 juga menjadi faktor pendukung

minyak dunia diprakirakan akan mendorong peningkatan prakiraan menurunnya tekanan inflasi pada thaun 2023.

tarif angkutan udara. Kenaikan cukai rokok pada awal Meskipun demikian, seluruh stakeholder terkait di Provinsi

tahun juga berpotensi mendorong tekanan harga kelompok Bali tetap perlu mengerahkan upaya ekstra dalam mengawal

rokok dan tembakau hingga akhir tahun 2022. Penerapan tingkat inflasi mengingat cukup tingginya tantangan ekonomi

Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan terutama ke depan seperti kenaikan harga pangan dan energi global,

terkait dengan penyesuaian tarif umum Pajak Pertambahan kebijakan proteksionisme negara-negara produsen yang

Nilai (PPN) berpotensi meningkatkan tekanan harga secara masih berlangsung, hingga risiko resesi global di tengah

umum. Lebih lanjut, tendensi peningkatan tekanan inflasi pemulihan pariwisata dan daya beli masyarakat domestik

kelompok bahan makanan diprakirakan bersumber dari risiko yang meningkat.

cuaca yang tidak kondusif sehingga mengganggu produksi


Koordinasi pengendalian inflasi di Provinsi Bali terus
komoditas bahan pokok. Meskipun demikian, TPID Provinsi
difokuskan untuk memperkuat strategi pengendalian
Bali dan TPID Kabupaten/Kota di Provinsi Bali senantiasa
inflasi dalam kerangka 4K, sejalan dengan Peta Jalan
melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga
Pengendalian Inflasi Daerah. Beberapa upaya yang
dan pasokan untuk komoditas pangan strategis antara lain
dilakukan TPID antara lain: 1) program untuk menjaga
dengan menggencarkan kegiatan operasi pasar, kerjasama
keterjangkauan harga dengan memanfaatkan teknologi
antar daerah, dan komunikasi.
digital; 2) program peningkatan produksi melalui pemanfaatan
Sementara pada tahun 2023 tekanan inflasi Provinsi
teknologi/mekanisasi pertanian; 3) upaya untuk mengatasi
Bali diprakirakan akan semakin menurun dan berada
permasalahan pasokan antar waktu dengan pembenahan
dalam rentang target nasional 3±1% (yoy). Penurunan
distribusi maupun kegiatan kerjasama antardaerah; dan 4)
tekanan inflasi disinyalir terjadi seiring dengan menurunnya
pengelolaan ekspektasi masyarakat melalui edukasi dan
tren konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi
sosialisasi pada media cetak dan elektronik. Hal tersebut
ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2023.
menjadi bahasan utama dalam kegiatan rapat koordinasi
Di sisi lain, ketersediaan supply komoditas strategis penyebab
TPID, baik di tingkat Provinsi maupun di masing-masing
inflasi diprakirakan akan lebih terjaga seiring dengan sinergi
kabupaten/kota.
upaya pemerintah pusat dan daerah bersama dengan Tim
Prospek
Perekonomian
93

Daerah
BOKS 2

94
Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali

BOKS 2

Potensi KEK Medical


Tourism dan faktor-
faktor yang Memengaruhi
Outbound/Inbound
Tourism
BOKS 2
Peringkat Medical Tourism Index memaparkan 2021), Zona Ekonomi Huaihai Shanghai China untuk
95
peringkat 46 negara yang berfokus kepada medical tujuan regional (P., 2015), dan zona ekonomi Shenzhen

tourism. Peringkat pertama adalah Kanada, disusul China untuk rumah sakit jiwa (lu Y.W., 1999).

Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali
oleh Singapura, Jepang, Spanyol, serta Inggris. Negara
Beberapa keuntungan dari KEK ini adalah konsesi
Asia Tenggara lainnya ada Thailand (peringkat 17) dan
pajak yang signifikan yang diberikan kepada investor
Filipina (24) (MedicalTourism.com, 2020). Sementara
selama masa awal proyek. Oleh karena itu, perusahaan
menurut survei Dr. Prem Jagyasi terdapat 35 negara yang
investor kesehatan dari luar negeri dapat mengambil
diidentifikasi sebagai wisata kesehatan, dimana peringkat
insentif sebagai pioneer melalui sejumlah persyaratan.
tertinggi adalah India, Thailand and Singapura, disusul
Bahkan investor di negara-negara se-kawasan diberikan
oleh Amerika Serikat (Jagyasi (2008) cit (Firman, Yaw-Yih,
akses yang lebih baik, sehingga produsen kesehatan di
& Moslehpour, 2021)). Wisata kesehatan (medical tourism)
Asia misalnya melalui AFTA dapat memanfaatkan sedikit
yang telah maju berada di negara Singapura, Thailand, dan
pembatasan tarif di kawasan ASEAN (Gross A., 2003).
India, sementara wisata medis yang masih berkembang
Topik yang sering dibahas dalam KEK Kesehatan
ada di Taiwan (Liu I.-C., 2015) dan Turki (Sağ I., 2022).
secara umum cukup beragam. Topik yang dibahas
Negara-negara lain yang memiliki kawasan ekonomi
antara lain (1) biaya pengobatan (Bona L.G., 2021) dimana
khusus (KEK) kesehatan, namun belum berfokus
rata-rata $209,99 untuk pengobatan oleh setiap pasien
untuk wisata kesehatan. Sebagai contoh, Malaysia (Lim
kanker, penyakit yang sering muncul (Lim K.Y., 2019);
K.Y., 2019), Rusia justru untuk fasilitas bioteknologi (E.Y.,
(2) kemampuan medis dan kualitas layanan rumah sakit
2023), Rumah Sakit Khusus Komprehensif Universitas
Zona Ekonomi (P., 2015); (3) perbedaan gender dalam
Hawassa Ethiopia untuk pengobatan kanker (Bona L.G.,

Tabel 1. Global Healthcare Resources & International Healthcare Resource Center

1. Canada 76.47 17. Thailand 66.83 33. China 63.47


2. Singapore 76.43 18. Italy 66.75 34. Greece 63.45
3. Japan 74.23 19. Dominican Republic 66.32 35. Saudi Arabia 63.32
4. Spain 72.93 20. Argentina 66.26 36. Jordan 63.26
5. United Kingdom 71.92 21. Portugal 65.96 37. Panama 62.77
6. Dubai 71.85 22. South Africa 65.82 38. Tunisia 61.78
7. Costa Rica 71.73 23. Hungary 65.69 39. Qatar 61.13
8. Israel 70.78 24. Philippines 64.99 40. Jamaica 60.74
9. Abu Dhabi 70.26 25. Colombia 64.95 41. Russia 60.17
10. India 69.80 26. Egypt 64.81 42. Mexico 59.47
11. France 69.61 27. Malta 64.75 43. Lebanon 57.14
12. Germany 69.29 28. Brazil 64.35 44. Guatemala 55.04
13. Oman 69.03 29. Poland 64.10 45. Kuwait 54.84
14. South Korea 68.81 30. Turkey 63.91 46. Iran 44.38
15. Czech Republic 68.32 31. Morocco 63.80
16. Taiwan 67.93 32. Bahrain 63.65

Sumber : Medical Tourism Index


BOKS 2
penggunaan perawatan kesehatan (di China) (Song Y., infrastruktur, daya tarik, biaya, dan kepuasan dibandingkan
96
2014); (4) akses ke layanan medis dan komunikasi darurat minat kembali (lama tinggal dan ukuran grup perjalanan)

dasar (Edlich R.F., 2004); (5) dampak eksternalitas KEK ke India (Rahman I., 2022), (2) Nigeria ke India dipengaruhi
Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali

Kesehatan (lu Y.W., 1999). biaya perawatan dan prosedur yang lebih murah, rujukan

dokter, pemasaran agen yang agresif, layanan perawatan


a. Perkembangan KEK Kesehatan di Indonesia
kesehatan terbaik, akses ke organ manusia, preferensi
KEK Sanur merupakan KEK Kesehatan pertama di
sponsor perawatan, jaminan visa, layanan kesehatan
Indonesia. Keseriusan Indonesia untuk masuk dalam
segera, keahlian orang India dalam transplantasi ginjal
kancah wisata kesehatan global diwujudkan dalam
dan penyelesaian yang cepat waktu (Joseph O., 2022); (3)
penetapan KEK Kesehatan Sanur, Bali merupakan kawasan
pengalaman kualitas pelayanan, infrastruktur wisata medis
kesehatan pertama di Indonesia melalui penerbitan
dan pengalaman biaya wisata medis memiliki dampak
Peraturan Pemerintah (PP) No.41 Tahun 2022 tentang
langsung terhadap kepuasan wisatawan medis (Mahmud
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.
M.S. R. M., 2021).
Keberadaan Kawasan Kesehatan akan melengkapi
Di sisi lain, medical tourism di Indonesia juga
telah berdirinya 8 (delapan) KEK Pariwisata dan 10
berpotensi untuk meningkatkan inbound tourism ke
(sepuluh) KEK Industri di Indonesia. KEK Pariwisata
depan. Untuk menarik minat inbound tourism beberapa
diperuntukkan bagi kegiatan usaha pariwisata untuk
hal yang menarik minat peneliti antara lain (1) kurangnya
mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi,
infrastruktur dan kualitas medis yang memadai di negara
pertemuan, pameran serta kegiatan terkait. Sementara
asal (Österle A., 2020); (2) aliran inbound ke Swiss terkait
KEK Industri diperuntukkan bagi kegiatan industri yang
tingkat kepercayaan kepada sumber daya manusia
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
kesehatan, infrastruktur medis, dan citra global kualitas
jadi, dan/atau barang jadi, serta agroindustri dengan
Swiss (Couceiro J., 2022); (3) penting untuk melakukan
nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
pengembangan sektor kesehatan di ASEAN karena akan
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri yang
memengaruhi inbound tourism di jangka pendek maupun
produksinya untuk ekspor dan/atau untuk dalam negeri
jangka panjang (Türedi S., 2022).
(SEZ, 2022).

b. Dampak Medical Tourism kepada Balance of

Payment

Berkembangnya medical tourism di Indonesia akan

mengurangi outbound tourism ke depan. Oleh karena

itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi

kepuasan dan minat untuk berkunjung kembali dalam

rangka mengurangi outbound tourism seperti (1)


BOKS 2
REFERENCE tourism: Implications for service marketing
97
and development. Geojournal of Tourism and
Bona L.G., G. D. (2021). Economic Burden of Cancer on
Geosites, 33(4), 1507-1512. doi:10.30892/

Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali
Cancer Patients Treated at Hawassa University
gtg.334spl09-600
Comprehensive Specialized Hospital. Cancer

Control, 28. doi:10.1177/10732748211009252 Firman, Yaw-Yih, W., & Moslehpour, M. (2021, Februari).

The Critical Factors Selection to Develop


C.P.A., L. (2015). Trends and structural shifts in health
Indonesia as a Medical Tourism Country – as An
tourism: Evidence from seasonal time-series data
Example of AHP. ICEBA, 168-175. doi:https://doi.
on health-related travel spending by Canada
org/10.1145/3457640.3457650
during 1970-2010. Social Science and Medicine,

173-180. Gross A., T. C. (2003). Medical Manufacturing in Asia:

An update. Medical Device and Diagnostic


Chia K.W., L. Y. (2021). An Exploratory Study of Factors
Industry(May). Retrieved from https://www.
Influencing Chinese Outbound Medical Tourism.
scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-
Journal of China Tourism Research, 17(3), 376-
33748932893&partnerID=40&md5=2dfca3720
394. doi:10.1080/19388160.2020.1780177
3bff13c72a011ed4e7909e4
Couceiro J., E. B. (2022). Stakeholder perspectives on
Grynko L., B. B. (2022). MEDICAL TOURISM IN UKRAINE:
‘Swiss quality’ healthcare in the context of
STATE, PROBLEMS AND PROSPECTS. Georgian
inbound medical tourism to Switzerland: An
medical news(322), 184-188. Retrieved from
exploratory qualitative study. Journal of Patient
https://www.scopus.com/inward/record.
Safety and Risk Management, 27(3), 111-123.
uri?eid=2-s2.0-85124300197&partnerID=40&m
doi:10.1177/25160435221102124
d5=f3ecfa36a28cc5c31040997df39bc83d
Dalla. (2018). Tumpang Tindih Kewenangan
Joseph O., N. L. (2022). Factors Influencing Outbound
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Medical Tourism: India as the Preferred
Batam. Matra Pembaruan, 2(2), 139-148.
Destination for Nigerians. African Journal of
doi:10.21787/mp.2.2.2018.139-148
Hospitality, Tourism and Leisure, 11(1), 310-327.
E.Y., C. (2023). Experience of Adapting the Premises in
doi:10.46222/ajhtl.19770720.227
Special Economic Zone for Use as Innovative
Kurniawan, e. (2017). Investment analysis in free trade
Biotechnology Facility. 277-282.
zone batam island, Indonesia. International
Edlich R.F., W. J. (2004). An organized approach to
Journal of Economic Research, 14(17), 465 -
trauma care: Legacy of R Adams Cowley.
480. Retrieved from https://www.scopus.com/
Journal of Long-Term Effects of Medical
record/display.uri?eid=2-s2.0-85040180445&or
Implants, 14(6), 481-511. doi:10.1615/
igin=resultslist&sort=plf-f&src=s&st1=special+ec
JLongTermEffMedImplants.v14.i6.50
onomic+zone+batam&sid=9508ffd8ff215c6f6f4
Eze F.J., I. J. (2021). Determinants of outbound medical 03e4b42964e5a&sot=b&sdt=b&sl=42&s=TITLE-
BOKS 2
ABS-KEY%28special+economic+zone+batam% Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 9(4),
98
29&relpos=3&citeCnt=0 612-625. doi:10.46222/ajhtl.19770720-40

Österle A., D. C. (2020). Inbound and outbound medical


Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali

Lim K.Y., N. A. (2019). Predictive factors for special

care units admission and in-hospital mortality travel in Austria. Journal of Health Organization

among geriatric patients that presented to the and Management, 35(9), 34-49. doi:10.1108/

emergency department of a teaching hospital. JHOM-04-2020-0129

Hong Kong Journal of Emergency Medicine,


P., Z. (2015). Discussion on a Public Hospital’s Practice in
336-342. doi:10.1177/1024907918802069
Culture Shaping and Innovative Development.

Liu I.-C., C. C.-C. (2015). Empirical analysis on the Cell Biochemistry and Biophysics, 99-102.

medical tourism policy in Taiwan. New Business doi:10.1007/s12013-014-0412-8

Opportunities in the Growing E-Tourism


Rahman I., M. D. (2022). Outbound medical tourists:
Industry, 132-148. doi:10.4018/978-1-4666-
The interplay of perceived quality, length of
8577-2.ch008
stay, group-size, post-visit destination image

lu Y.W., L. S. (1999). Too Costly to Be Ill: PsychiatriC and revisit intention. PLoS ONE, 17(5-May).

Disorders among Hospitalized Migrant Workers doi:10.1371/journal.pone.0267755

in Shenzhen. Transcultural Psychiatry, 36(1), 95-


Sağ I., Z. F. (2022). Determining public’s attitude toward
109. doi:10.1177/136346159903600106
medical tourism development: a scale proposal.

Mahmud M.S., L. R. (2021). Does healthcare service International Journal of Pharmaceutical

quality affect outbound medical tourists’ and Healthcare Marketing, 16(2), 243-259.

satisfaction and loyalty? Experience from a doi:10.1108/IJPHM-09-2020-0075

developing country. International Journal of


SEZ, I. (2022). Retrieved from https://kek.go.id/kek-
Pharmaceutical and Healthcare Marketing, 15(3),
industri
429-450. doi:10.1108/IJPHM-04-2020-0028
Song Y., B. Y. (2014). Gender differences in the use of
Mahmud M.S., R. M. (2021). Outbound medical tourism
health care in China: Cross-sectional analysis.
experience, satisfaction and loyalty: lesson from
International Journal for Equity in Health.
a developing country. Journal of Hospitality and
doi:10.1186/1475-9276-13-8
Tourism Insights, 4(5), 545-564. doi:10.1108/
Türedi S., Ş. M. (2022). Does healthcare sector
JHTI-06-2020-0094
development affect inbound tourism? Evidence
MedicalTourism.com. (2020). Medical Tourism Index
from ASEAN countries. Tourism Economics.
2020-2021. Global Healthcare Resources &
doi:10.1177/13548166221119320
International Healthcare Resource Center.
Vovk V., B. L. (2021). Identification of factors for the
Orji N.V., I. J. (2020). Nigerian tourists’ concerns towards
development of medical tourism in the world.
medical risks and social challenges. African
International Journal of Environmental Research
BOKS 2
and Public Health, 18(21). doi:10.3390/
99
ijerph182111205

Laporan
Perekonomian
Provinsi Bali
100 DAFTAR ISTILAH

Administered Price (AP) Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

harganya diatur oleh pemerintah.


Akselerasi Pertumbuhan yang lebih tinggi pada periode laporan dibandingkan dengan
periode tertentu.
Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/Kota
terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui
(APBD) bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat
inflasi secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat
konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio antara modal (modal inti dan modal pelengkap) terhadap aktiva
tertimbang menurut resiko (ATMR).
Cash Inflows Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari
perbankan dalam periode tertentu.
Cash Outflows Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan
dalam periode tertentu.
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung
pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan
pemberian otonomi daerah.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana masyarakat (berupa tabungan, deposito, giro, dll) yang disimpan di
suatu bank.
Derajat Desentralisasi Fiskal Kemampuan daerah untuk memenuhi pendapatan daerah dari komponen
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ekspor Keseluruhan barang dan atau jasa yang keluar dari suatu wilayah/daerah
baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.
Faktor Fundamental Faktor fundamental adalah faktor pendorong inflasi yang dapat dipengaruhi
oleh kebijakan moneter, yakni interaksi pengeluaran-lapangan usaha atau
output gap, eksternal, serta ekspektasi inflasi masyarakat.
Faktor nonfundamental adalah faktor pendorong inflasi yang berada di luar
Faktor Non Fundamental kewenangan otoritas moneter, yakni produksi maupun distribusi bahan
pangan (volatile foods), serta harga barang/jasa yang ditentukan oleh
pemerintah (administered price).
Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap
Financing to Deposit Ratio (FDR) dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank
konvensional.
Seluruh barang dan atau jasa yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang
Impor bersifat komersil maupun bukan komersil.
Salah satu disagregasi inflasi, yaitu inflasi yang berasal dari pengaruh
Imported inflation perkembangan harga di luar negeri (eksternal).
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang,
dengan skala 1–100.
Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang
Indeks Harga Konsumen (IHK) dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.
101
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan
konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1–100.
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang,
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dengan skala 1–100.
Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian
rata-rata 3 hal kualitas hidup yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli.
Indeks Pembangunan Manusia Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent).
Kenaikan harga barang dan jasa dalam suatu periode yang diukur dengan
perubahan Indeks Harga Konsumen, yang mencerminkan perubahan harga
Inflasi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Inflasi IHK Inflasi inti adalah inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental
(merupakan Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen administered
prices dan volatile food).
Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui
Inflasi inti peningkatan modal.
Pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik
atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya
Investasi diselesaikan pada waktu tertentu.
Pertumbuhan yang negatif.
Kliring Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
kreditur (bank) dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk
Kontraksi melunasi utang atau pinjamannya setelah jangka waktu tertentu dengan
Kredit pemberian bunga.
Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur, dan
kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5
kualitas yaitu Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan
dan Macet.
Kualitas kredit Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif
dan kuantitatif yang dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung
kepada pelaku ekonomi mengenai perkembangan dan arah kegiatan
ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam bentuk
Liaison laporan.
Ratio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah pinjaman yang
disalurkan dengan dana pihak ketiga yang dihimpun pada suatu waktu
tertentu.
Pertumbuhan yang lebih rendah pada periode laporan dibandingkan
Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan periode tertentu.
Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.
Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode
Melambat yang sama yang terdiri dari: net cash outflows bila cash outflows lebih tinggi
dibandingkan dengan cash inflows, dan net inflows bila terjadi sebaliknya.
mtm (month to month) Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar,
102 Net Cashflows diragukan dan macet.
Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.
Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang
mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Non Performing Loan (NPL) 1. PDRB atas dasar harga berlaku


Penjumlahan nilai tambah bruto yang mencakup seluruh
Omzet komponen faktor pendapatan, yaitu gaji, bunga, sewa tanah,
PDRB keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh
sektor perekonomian
2. PDRB atas dasar harga konstan
Perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan
menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya.
Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti
hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah.
Suatu unit usaha yang diselenggarakan/dikelola secara komersil yang
menghasilkan barang dan jasa sehomogen mungkin, umumnya terletak
pada suatu lokasi dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai
produksi, bahan baku, pekerja, dan sebagainya yang digunakan dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD) proses produksi.
Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
Selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban
Perusahaan “meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan
jawaban “menurun” dan mengabaikan jawaban “sama”.
Nilai yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang
bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai
penimbangnya.
qtq (quarter to quarter) Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai
Saldo Bersih pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika
(real time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerima pembayaran.
Survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan indikator
pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan usaha secara triwulanan.
Sektor Ekonomi Dominan Survei bulanan yang bertujuan untuk mengetahui keyakinan konsumen
mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi
perekonomian pada 6 bulan mendatang.
Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan
Settlement (BI RTGS) harganya sangat bergejolak karena faktor-faktor tertentu.
Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)


Survei Konsumen (SK)
103

Volatile food

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
yoy (year on year)
104 TIM PENYUSUN
LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI

Penanggung Jawab

Trisno Nugroho

Koordinator Penyusun

G.A Diah Utari

Editor

M. Setyawan Santoso

Rahmad Hadi Nugroho

Abdul Khalim

Tim Penulis

Ridwan Anhar

Eunike Virgie Ruth Yuliana

Willy Kristian

Cyntia Suryadewi

Riska Astari

A A G. Agung Maha Jaya

Kontributor

Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA

Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi

Produksi dan Distribusi

Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

Grup Perumusan dan Implementasi KEKDA

Jl. Letda Tantular No. 4

Denpasar – Bali, 80234

Tel. (0361) 248982

Fax. (0361) 222988


LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI BALI
105

Anda mungkin juga menyukai