Anda di halaman 1dari 136

Laporan Perekonomian

Provinsi Sulawesi Selatan


s

Mei 2023
Terbit setiap triwulan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 1


Dasar Hukum Bank Indonesia
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang.
~UUD 1945 Pasal 23 D~
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
~UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 4 ayat 1~
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam Undang-undang ini.
~UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 4 ayat 2~

Visi Bank Indonesia


Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan
terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.

Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri


Menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang kredibel dalam mendukung kebijakan Bank Indonesia
dan berkontribusi secara nyata bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 I


Misi Bank Indonesia
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran
Kebijakan Bank Indonesia.
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial Bank
Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.
3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem
pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra strategis lain.
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural
Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank
Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional.
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat
daerah.
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan
organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal, serta peran
internasional yang proaktif.

Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri


Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem
keuangan, efektivitas Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) dan kehandalan Sistem Pembayaran (SP)
untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif
dan berkesinambungan.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 II


Dewan Redaksi
Laporan Perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan Periode Mei 2023
Penanggung Jawab : Causa Iman Karana
(Direktur Eksekutif)
Pemimpin Redaksi : M. Firdauz Muttaqin
(Direktur)
Penyunting : Febrina
(Deputi Direktur)
Arya Jodilistyo
(Asisten Direktur)
Enjelina Intan Primadewi
(Manajer)

Penyusun : Kelompok Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah


(KEKDA) Provinsi

Kontributor : Kelompok Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah


(KEKDA) Wilayah
Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan
Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 III


KATA PENGANTAR

Laporan Perekonomian (sebelumnya disebut Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional atau KEKR) Provinsi
Sulawesi Selatan disusun dan disajikan setiap triwulan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sulawesi Selatan, mencakup aspek pertumbuhan ekonomi, keuangan pemerintah, inflasi, stabilitas
keuangan daerah dan pengembangan akses keuangan, penyelenggaraan sistem pembayaran dan
pengelolaan uang rupiah, ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat, serta prospek perekonomian
ke depan. Laporan Perekonomian ini di samping bertujuan untuk memberikan masukan bagi Kantor Pusat
Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan
pengelolaan uang rupiah, juga diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi para stakeholders di
daerah dalam membuat keputusan. Dengan demikian, keberadaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia
(KPw BI) Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat semakin berperan sebagai economic advisor dan
strategic partner bagi stakeholder di wilayah kerjanya.
Dalam penyusunan kajian ini, kami memanfaatkan data sekunder yang diterbitkan atau yang disediakan
oleh berbagai institusi. Selain itu, kami juga menggunakan data primer dan informasi yang kami peroleh
dari hasil survei dan liaison atau hasil kunjungan ke sejumlah perusahaan besar di Sulawesi Selatan.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada
semua pihak, terutama bagi Bapak/Ibu yang telah berkontribusi dalam sharing pemikiran dan membantu
dalam penyediaan data atau informasi yang lengkap, akurat dan terkini. Saran serta masukan dari para
stakeholder sangat kami harapkan agar ke depan kajian yang kami susun menjadi semakin lebih baik.

Makassar, Mei 2023

KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Causa Iman Karana


Direktur Eksekutif

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 IV


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. iv


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. v
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................. xiv
TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI SULAWESI SELATAN ....................................................................xv
A. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi ..............................................................................................xv
B. Perbankan Berdasarkan Lokasi Proyek ....................................................................................... xvi
C. Perbankan Berdasarkan Lokasi Bank......................................................................................... xvii
D. Grafik Indikator ....................................................................................................................... xviii
RINGKASAN EKSEKUTIF ..........................................................................................................................xx
1. PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ........................................................................................... 1
1.1. PERTUMBUHAN EKONOMI ......................................................................................................... 2
1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI SISI PENGELUARAN .......................................................................... 3
1.2.1. Konsumsi.......................................................................................................................... 3
1.2.2. Investasi ............................................................................................................................ 7
1.2.3. Ekspor dan Impor ............................................................................................................. 8
1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI SISI LAPANGAN USAHA ................................................................. 10
1.3.1. Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ................................................... 12
1.3.2. Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian ............................................................ 15
1.3.3. Lapangan Usaha Industri Pengolahan ............................................................................. 17
1.3.4. Lapangan Usaha Perdagangan ....................................................................................... 19
1.3.5. Lapangan Usaha Konstruksi ............................................................................................ 21
BOKS BAB 1 POTENSI RUMPUT LAUT UNTUK MENDORONG NILAI TAMBAH KOMODITAS EKSPOR ..... 24
2. KEUANGAN DAERAH ................................................................................................................ 27
2.1. PERKEMBANGAN REALISASI APBD SULAWESI SELATAN ........................................................... 28
2.1.1. Perkembangan Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Selatan ................................................ 28
2.1.2. Perkembangan APBD 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan........................................ 32
2.2. PERKEMBANGAN REALISASI APBN SULAWESI SELATAN ........................................................... 33
2.2.1. Struktur Realisasi Belanja ................................................................................................ 33

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 V


2.2.2. Perkembangan Realisasi Belanja ..................................................................................... 33
2.3. KEMANDIRIAN FISKAL DAERAH ................................................................................................ 34
3. INFLASI DAERAH ....................................................................................................................... 36
3.1. KONDISI UMUM INFLASI GABUNGAN 5 KOTA IHK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ............... 37
3.2. PERKEMBANGAN INFLASI GABUNGAN 5 KOTA IHK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ............. 37
3.3 PERKEMBANGAN INFLASI SPASIAL SULAWESI SELATAN ........................................................... 40
3.4 PRAKIRAAN INFLASI TRIWULAN II 2023 .................................................................................... 41
3.5 KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI ...................................................................................... 43
BOKS BAB 3 TINJAUAN ISU PENURUNAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH ....................................... 46
4. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM ............ 48
4.1. STABILITAS KEUANGAN DAERAH ............................................................................................. 49
4.1.1. Asesmen Sektor Rumah Tangga ..................................................................................... 49
4.1.2. Asesmen Sektor Korporasi .............................................................................................. 51
4.1.3. Asesmen Sektor Institusi Keuangan (Perbankan) ............................................................. 54
4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM ........................................................................... 58
5. SISTEM PEMBAYARAN .............................................................................................................. 62
5.1.1. Transaksi SKNBI .............................................................................................................. 62
5.1.2. Transaksi BI-RTGS ........................................................................................................... 63
5.1.3. Transaksi APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Karu) ................................................ 63
5.1.4. Ketersediaan Layanan Infrastruktur Sistem Pembayaran Nontunai .................................. 64
5.1.5. Progres Elektronifikasi Bantuan Sosial Nontunai (BSNT) .................................................. 65
5.1.6. Progres Implementasi QRIS pada Merchant dan Pengguna QRIS..................................... 65
5.1.7. Perkembangan Ekonomi Digital Berdasarkan Transaksi e-Commerce ............................. 66
5.1.8. Uang Elektronik .............................................................................................................. 67
5.1.9. Transaksi Jual-Beli Valuta Asing ...................................................................................... 68
5.2. PENGELOLAAN UANG RUPIAH .................................................................................................. 69
5.2.1. Perkembangan Aliran Uang Kartal .................................................................................. 69
BOKS BAB 5 MENUJU KONEKTIVITAS PEMBAYARAN REGIONAL YANG CEPAT, MUDAH, MURAH ....... 70
6. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ............................................................................. 72
6.1. KETENAGAKERJAAN ................................................................................................................. 73
6.1.1. Tenaga Kerja .................................................................................................................. 73
6.1.2. Pengangguran ................................................................................................................ 75
6.2. KESEJAHTERAAN ...................................................................................................................... 76

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 VI


6.2.1. Tingkat Kemiskinan dan Pemerataan Kesejahteraan Penduduk ...................................... 78
6.2.2. Kesejahteraan Petani ...................................................................................................... 79
7. PROSPEK EKONOMI DAERAH .................................................................................................... 81
7.1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI ........................................................................................ 82
7.2. PROSPEK INFLASI ...................................................................................................................... 89
8. LAMPIRAN ................................................................................................................................ 93
DAFTAR ISTILAH .................................................................................................................................. 108

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 VII


DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan Sulawesi Selatan dan Nasional ......................................... 2
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Sulawesi Selatan dan Nasional ............................................. 2
Grafik 1.3 Pangsa PDRB Sulawesi Selatan terhadap wilayah Sulampua .................................................... 2
Grafik 1.4 Aktivitas Kedatangan dan Keberangkatan Domestik Bandara Sultan Hasanuddin ................... 4
Grafik 1.5 Aktivitas Embarkasi dan Debarkasi Penumpang di Pelabuhan ................................................. 4
Grafik 1.6 Informasi IKK, IKE dan IEK....................................................................................................... 4
Grafik 1.7 IKK Berdasarkan Kelompok Pengeluaran................................................................................. 4
Grafik 1.8 Pangsa Pengeluaran Rumah Tangga ....................................................................................... 5
Grafik 1.9 Konsumsi Rumah Tangga dan Indeks Penjualan Riil ............................................................... 5
Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Konsumsi ........................................................................................... 5
Grafik 1.11 Perkembangan Konsumsi Domestik ...................................................................................... 6
Grafik 1.12 Investasi dan Kredit ............................................................................................................... 7
Grafik 1.13 Investasi dan Impor ............................................................................................................... 7
Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Sulsel................................................................................................. 9
Grafik 1.15 Perkembangan Impor Sulsel .................................................................................................. 9
Grafik 1.16 Pertumbuhan Impor Luar Negeri Nonmigas Sulsel berdasarkan Penggunaan ........................ 9
Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Impor Luar Negeri Bahan Baku, Barang Modal, dan Barang .................. 9
Grafik 1.18 Perkembangan Trade Balance Sulsel .................................................................................. 10
Grafik 1.19 Perkembangan Kasus Harian COVID-19 Sulawesi Selatan ................................................... 11
Grafik 1.20 Produksi Padi Sulsel............................................................................................................. 12
Grafik 1.21 Curah Hujan Sulsel.............................................................................................................. 13
Grafik 1.22 Produksi Perikanan Sulsel .................................................................................................... 13
Grafik 1.23 Andil Pertumbuhan Subsektor Perikanan Sulsel .................................................................. 14
Grafik 1.24 Pangsa Sub Subsektor Perikanan ........................................................................................ 14
Grafik 1.25 Perkembangan Ekspor Pertanian......................................................................................... 14
Grafik 1.26 Nilai Tukar Usaha Pertanian ................................................................................................ 15
Grafik 1.27 Prakiraan Luas Panen dan Produksi Padi.............................................................................. 15
Grafik 1.28 Kredit LU Pertanian ............................................................................................................. 15
Grafik 1.29 Produksi dan Ekspor Nikel ................................................................................................... 16
Grafik 1.30 Harga Nikel Internasional .................................................................................................... 16
Grafik 1.31 Kredit LU Pertambangan Sulsel ........................................................................................... 16

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 VIII


Grafik 1.32 Kapasitas Produksi Industri Pengolahan .............................................................................. 17
Grafik 1.33 Ekspor Industri Logam Dasar ............................................................................................... 17
Grafik 1.34 Impor Bahan Baku .............................................................................................................. 17
Grafik 1.35 Produksi Tepung Terigu Sulsel ............................................................................................ 18
Grafik 1.36 Perkembangan Harga Gandum Dunia................................................................................. 18
Grafik 1.37 Penggunaan KWh Listrik Segmen Industri ........................................................................... 18
Grafik 1.38 Kredit Industri Pengolahan .................................................................................................. 19
Grafik 1.39 Perkembangan Indikator Penjualan Riil ............................................................................... 19
Grafik 1.40 Survei Penjualan Eceran ...................................................................................................... 19
Grafik 1.41 Perkembangan Inflasi .......................................................................................................... 20
Grafik 1.42 SKDU LU Perdagangan ....................................................................................................... 20
Grafik 1.43 Kredit LU Perdagangan ....................................................................................................... 20
Grafik 1.44 Survei Konsumen di Kota Makassar .................................................................................... 21
Grafik 1.45 SKDU Konstruksi ................................................................................................................. 21
Grafik 1.46 Penjualan Semen ................................................................................................................ 22
Grafik 1.47 Impor Material Konstruksi ................................................................................................... 22
Grafik 1.48 Realisasi Investasi Sulsel ...................................................................................................... 22
Grafik 1.49 Realisasi Kinerja FLPP .......................................................................................................... 22
Grafik 1.50 Total Nilai Rencana Proyek Konstruksi yang Berlangsung Tiap Triwulan .............................. 23
Grafik 2.1 Proporsi Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Sulawesi Selatan .............................................. 28
Grafik 2.2 Proporsi Realisasi Belanja APBD Provinsi Sulawesi Selatan ..................................................... 30
Grafik 2.3 Realisasi Pendapatan APBD 24 Kab/Kota s.d Triwulan I di Sulawesi Selatan .......................... 31
Grafik 2.4 Realisasi Belanja APBD 24 Kab/Kota s.d Triwulan IV di Sulawesi Selatan ............................... 33
Grafik 2.5 Proporsi Realisasi Belanja APBN Provinsi Sulawesi Selatan .................................................... 34
Grafik 2.6 Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Daerah se-Sulawesi Selatan....................................... 34
Grafik 2.7 Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Provinsi dan 24 Kab/Kota Sulawesi Selatan ............... 35
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Gabungan 5 Kota IHK di Provinsi Sulawesi Selatan ............................. 37
Grafik 3.2 Perbandingan Inflasi Gabungan Kota IHK Provinsi di Sulampua pada Triwulan I 2023 .......... 37
Grafik 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan Beras .................................................................................... 38
Grafik 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Telur Ayam Ras .................................................................... 39
Grafik 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Rokok Kretek Filter ............................................................... 39
Grafik 3.6 Prakiraan Inflasi Sulawesi Selatan .......................................................................................... 42
Grafik 3.7 Bollinger band Inflasi Bulanan Beras di Gabungan 5 Kota IHK Sulsel .................................... 46

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 IX


Grafik 3.8 Perkembangan Harga di Tingkat Produsen dan Pedagang Besar ........................................... 46
Grafik 3.9 Produksi Padi Sulsel dan Nasional ........................................................................................ 47
Grafik 4.1 Indeks Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini .............................................. 49
Grafik 4.2 Kontribusi Konsumsi RT terhadap PDRB Sulawesi Selatan ..................................................... 49
Grafik 4.3 Pangsa Kredit dan DPK RT terhadap Total Kredit dan DPK Sulawesi Selatan ......................... 49
Grafik 4.4 Indeks Ekspektasi Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Kerja ......................................... 50
Grafik 4.5 Porsi Pengeluaran RT Sulawesi Selatan .................................................................................. 50
Grafik 4.6 Pertumbuhan Kredit Sektor Rumah Tangga .......................................................................... 51
Grafik 4.7 NPL Kredit Sektor Rumah Tangga ......................................................................................... 51
Grafik 4.8 Pertumbuhan DPK Sektor Rumah Tangga ............................................................................. 51
Grafik 4.9 Pangsa DPK Sektor Rumah Tangga ....................................................................................... 51
Grafik 4.10 Komposisi Impor Sulawesi Selatan ...................................................................................... 52
Grafik 4.11 Liaison Komposisi Biaya Korporasi....................................................................................... 52
Grafik 4.12 Presentase Penduduk Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................................... 52
Grafik 4.13 PMI Negara Mitra Dagang .................................................................................................. 53
Grafik 4.14 Perkembangan Kredit Korporasi ......................................................................................... 53
Grafik 4.15 NPL Kredit Korporasi ........................................................................................................... 53
Grafik 4.16 Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektor Tradable ........................................................... 54
Grafik 4.17 Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektor Non-Tradable .................................................... 54
Grafik 4.18 Pertumbuhan DPK korporasi Sulawesi Selatan .................................................................... 54
Grafik 4.19 Rasio ROA Perbankan di Sulawesi Selatan ........................................................................... 54
Grafik 4.20 Rasio BOPO Perbankan di Sulawesi Selatan ......................................................................... 55
Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit Perbankan Sulawesi Selatan ............................................................... 55
Grafik 4.22 NPL Perbankan di Sulsel ...................................................................................................... 56
Grafik 4.23 Pertumbuhan DPK Perbankan Sulawesi Selatan .................................................................. 56
Grafik 4.24 LDR Perbankan di Sulsel ...................................................................................................... 56
Grafik 4.25 Pangsa Pembiayaan Syariah ................................................................................................ 56
Grafik 4.26 Penyaluran Pembiayaan Syariah .......................................................................................... 57
Grafik 4.27 Pangsa Pembiayaan Syariah Terhadap Total Penyaluran Kredit Perbankan .......................... 57
Grafik 4.28 Penyaluran DPK Syariah ...................................................................................................... 57
Grafik 4.29 Pangsa DPK Syariah ............................................................................................................ 58
Grafik 4.30 Pangsa DPK Syariah Terhadap Total Penyaluran DPK Perbankan ......................................... 58
Grafik 4.31 Pertumbuhan Kredit UMKM ............................................................................................... 58

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 X


Grafik 4.32 Pertumbuhan Sub Kredit UMKM ........................................................................................ 58
Grafik 4.33 Pangsa Kredit UMKM Terhadap Total Kredit ....................................................................... 59
Grafik 4.34 Rasio NPL Kredit UMKM ..................................................................................................... 59
Grafik 4.35 Penyaluran Pinjaman Oleh Fintech Kepada Penerima di Sulawesi Selatan............................ 60
Grafik 5.1 Perkembangan Nominal Transaksi BI-RTGS 2019-2023......................................................... 63
Grafik 5.2 Perkembangan Volume Transaksi BI-RTGS 2019-2023.......................................................... 63
Grafik 5.3 Perkembangan Nominal dan Volume Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu ....... 64
Grafik 5.4 Pangsa Jenis Transaksi ATM/D Berdasarkan Nominal 2020-2023 .......................................... 64
Grafik 5.5 Perkembangan Volume dan Nominal Transaksi Kartu Kredit 2020-2023 .............................. 64
Grafik 5.6 Perkembangan NPL Kartu Kredit 2020-2023 ........................................................................ 64
Grafik 5.7 Jumlah Mesin ATM dan Rasionya per 1.000 km2 2020-2023 ............................................... 65
Grafik 6.1 Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal .......................................................... 74
Grafik 6.2 Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ............................................................ 75
Grafik 6.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan ........................................................... 76
Grafik 6.4 Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi Selatan ........................................................................... 77
Grafik 6.5 Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi ........................................................................................ 77
Grafik 6.6 Indeks Kedalaman Kemiskinan .............................................................................................. 78
Grafik 6.7 Indeks Keparahan Kemiskinan .............................................................................................. 79
Grafik 6.8 Perkembangan NTP Sulawesi Selatan .................................................................................... 79
Grafik 6.9 Perkembangan Rata-Rata NTP Menurut Lapangan Usaha ..................................................... 80
Grafik 6.10 Perkembangan Rata-rata Indeks yang Diterima Petani ........................................................ 80
Grafik 6.11 Perkembangan Rata-rata Indeks yang Dibayar Petani .......................................................... 80
Grafik 7.1 Perkembangan dan Proyeksi PDRB Sulawesi Selatan ............................................................. 82
Grafik 7.2 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) ........................................................................................ 83
Grafik 7.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani di Sulsel ............................................................................ 83
Grafik 7.4 Perkembangan dan Proyeksi PMI Manufaktur Tiongkok, Jepang, AS, dan Zona Eropa.......... 86
Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Penjualan Eceran....................................................................................... 88
Grafik 7.6 Produksi Kendaraan Roda Empat Indonesia .......................................................................... 88
Grafik 7.7 Penjualan Kendaraan Bermotor Nasional .............................................................................. 88
Grafik 7.8 Total Lalu Lintas Penumpang Bandara Sultan Hasanuddin .................................................... 89
Grafik 7.9 Proyeksi Kontribusi Ekonomi Indonesia dari Sektor Pariwisata ............................................... 89

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XI


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Komponen Pengeluaran ................................................. 2


Tabel 1.2 Perkembangan Ekspor Komoditas Sulsel ................................................................................ 10
Tabel 1.3 Perkembangan Impor Komoditas Sulsel ................................................................................. 10
Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan usaha Ekonomi (%; yoy) ..................................... 12
Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD lingkup Pemda Provinsi Sulawesi Selatan ............. 29
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Sulawesi Selatan ............................................. 31
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan 24 Kab/Kota di Sulawesi Selatan .......................................................... 32
Tabel 2.4 Realisasi Belanja 24 Kab/Kota di Sulawesi Selatan ................................................................. 33
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBN Provinsi Sulawesi Selatan ............................................. 34
Tabel 3.1 Inflasi Kelompok Barang dan Jasa .......................................................................................... 37
Tabel 3.2 Realisasi Pengadaan Cadangan Beras Pemerintah di Sulsel..................................................... 38
Tabel 3.3 Kegiatan TPID se-Sulawesi Selatan Triwulan I 2023 ................................................................ 43
Tabel 3.4 Kegiatan TPID se-Sulawesi Selatan Triwulan II 2023 ............................................................... 44
Tabel 4.1 Porsi Pengeluaran Rumah Tangga Berdasarkan Kelompok Pengeluaran (%) .......................... 50
Tabel 4.2 Perkembangan Kredit UMKM Sektoral ................................................................................... 59
Tabel 5.1 Perkembangan Transaksi SKNBI (Kliring Warkat Debit) 2020-2023 ........................................ 62
Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi SKNBI (Kliring Warkat Debit) 2020-2023 ........................................ 62
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama.................................................. 73
Tabel 6.2 Lapangan Pekerjaan Utama.................................................................................................... 74
Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja ................................................................ 76
Tabel 6.4 Gini Ratio ............................................................................................................................... 79
Tabel A.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Konstan TD 2010
(Rp Triliun) ............................................................................................................................................. 93
Tabel A.2 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010
(Rp Triliun) ............................................................................................................................................. 93
Tabel A.3 PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Konstan TD 2010
(Rp Triliun) ............................................................................................................................................. 94
Tabel A.4 PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010
(Rp Triliun) ............................................................................................................................................. 94
Tabel A.5 Pendapatan Per Kapita Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010
(Rp Juta) ................................................................................................................................................ 94
Tabel B.1 IHK Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kelompok Pengeluaran ............................................. 95
Tabel B.2 IHK Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kota IHK .................................................................... 96

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XII


Tabel B.3 Angka Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kota IHK (% yoy) ........................................ 96
Tabel C.1 Dana Pihak Ketiga (Lokasi Bank Pelapor) dan Kredit (Lokasi Bank) Bank Umum (Rp Miliar) .... 97
Tabel C.2 Dana Pihak Ketiga (Lokasi Proyek Pelapor) dan Kredit (Lokasi Proyek) Bank Umum
(Rp Miliar) .............................................................................................................................................. 98
Tabel C.3 Penyaluran Kredit (Lokasi Bank) Menurut Sektor Ekonomi (Rp Miliar) .................................... 99
Tabel C.4 Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) Menurut Sektor Ekonomi (Rp Miliar)................................ 100
Tabel C.5 Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank (Lokasi Bank)...................................... 101
Tabel C.6 Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank (Lokasi Proyek) ................................... 102
Tabel D.1 Perkembangan Komoditas Ekspor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan (US$) Ribu) ............ 103
Tabel D.2 Perkembangan Ekspor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Negara Tujuan
(US$) Juta) .......................................................................................................................................... 103
Tabel D.3 Perkembangan Komoditas Impor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan (US$) Ribu) ............. 104
Tabel D.4 Perkembangan Impor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Negara Asal
(US$) Ribu) .......................................................................................................................................... 104
Tabel E.1. Perkembangan Jumlah Aliran Uang Kertas di Depo KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan
(Rp Triliun) ........................................................................................................................................... 105
Tabel E.2. Perkembangan Jumlah Aliran Uang Logam di Depo KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan
(Rp Juta) .............................................................................................................................................. 106
Tabel E.3. Perkembangan Transaksi Nontunai Melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (Lembar &
Rp Triliun) ............................................................................................................................................ 107

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XIII


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Bisnis Relasi Industri Pengolahan Rumput Laut dengan Mitra .................................. 26
Gambar 1.2 Model Bisnis Rumput Laut untuk Pembudidaya ................................................................. 26
Gambar 3.1 Inflasi Menurut Kota IHK.................................................................................................... 41
Gambar 5.1 Penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Mendorong Penggunaan Mata Uang ............ 70
Gambar 5.2 Pangsa Transaksi KUPVA BB untuk Mata Uang Won dan Dollar Amerika .......................... 71
Gambar 5.3 Kesepakatan Penguatan Konektivitas Pembayaran Regional .............................................. 71

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XIV


TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI SULAWESI SELATAN

A. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi


2019 2020 2021 2022 2023
INDIKATOR 2020 2021 2022*
I II III IV 2019 I II III IV I II III IV I* II* III* IV* I*
MAKRO
Indeks Harga Konsumen
- Sulawesi Selatan 136.65 138.56 138.78 139.08 139.08 104.26 105.29 104.79 105.38 105.38 106.42 106.87 106.49 107.91 427.69 109.07 111.06 113.25 114.14 447.52 115.46
- Kota Makassar 137.68 139.38 139.77 140.02 140.02 104.42 105.51 104.90 105.54 105.54 106.70 106.91 106.47 107.92 107.92 108.99 110.83 113.12 114.19 114.19 126.16
- Kota Parepare 129.41 132.60 130.90 131.91 131.91 103.72 104.40 104.53 104.47 104.47 105.18 107.03 106.76 108.74 108.74 110.61 113.61 115.45 115.98 115.98 120.49
- Kota Palopo 101.23 103.05 103.02 103.24 103.24 103.32 104.25 104.12 104.49 104.49 104.87 106.30 106.72 107.58 107.58 108.43 110.58 113.47 113.10 113.10 128.95
- Kota Watampone 131.83 134.20 134.97 135.06 135.06 103.10 103.69 103.53 104.32 104.32 104.85 106.15 105.66 106.68 106.68 108.47 111.82 112.65 112.57 112.57 118.19
- Kota Bulukumba 142.30 144.16 144.39 144.75 144.75 105.34 106.06 106.06 106.71 106.71 105.34 106.06 106.06 106.71 106.71 110.51 111.92 113.12 113.51 113.51 112.52
Laju Inflasi Bulanan (%, mtm)
- Sulawesi Selatan 0.22 0.20 -0.15 0.04 0.04 -0.10 0.06 0.02 0.50 0.50 0.36 -0.25 -0.14 0.92 0.92 0.54 0.33 1.12 0.71 0.71 0.75
- Kota Makassar 0.28 0.05 -0.12 0.04 0.04 -0.11 0.01 0.05 0.57 0.57 0.44 -0.31 -0.14 0.92 0.92 0.49 0.29 1.09 0.74 0.74 0.75
- Kota Parepare 0.15 1.06 -0.85 -0.10 -0.10 -0.10 0.65 0.18 0.07 0.07 0.10 -0.04 -0.31 1.14 1.14 0.55 0.11 1.17 0.72 0.72 0.88
- Kota Palopo 0.05 0.86 0.01 0.05 0.05 -0.09 0.07 -0.17 0.27 0.27 -0.01 -0.05 -0.13 0.65 0.65 0.45 0.4 1.74 0.36 0.36 0.86
- Kota Watampone -0.28 0.67 0.01 0.01 0.01 0.02 0.14 -0.31 0.21 0.21 -0.10 0.09 -0.07 1.08 1.08 1.11 1.06 0.92 0.60 0.60 0.55
- Kota Bulukumba -0.16 0.08 -0.05 0.18 0.18 0.15 0.03 0.05 0.44 0.44 0.11 -0.04 -0.13 0.70 0.70 1.12 0.46 1.11 0.49 0.49 0.39
Laju Inflasi Tahun Kalender (%, ytd)
- Sulawesi Selatan 0.39 1.57 1.73 1.90 1.90 0.96 1.96 1.47 2.04 2.04 0.99 1.41 1.05 2.40 2.40 1.07 2.92 4.95 5.77 5.77 1.16
- Kota Makassar 0.47 1.50 1.69 1.87 1.87 1.04 2.11 1.52 2.13 2.13 1.10 1.30 0.88 2.26 2.26 0.99 2.70 4.81 5.81 5.81 1.16
- Kota Parepare 0.38 2.47 2.08 2.24 2.24 0.88 1.55 1.67 1.61 1.61 0.68 2.45 2.20 4.09 4.09 1.72 4.48 6.17 6.66 6.66 0.99
- Kota Palopo 0.26 2.06 2.03 2.24 2.24 0.08 0.98 0.85 1.21 1.21 0.36 1.74 2.14 2.96 2.96 0.79 2.79 5.47 5.13 5.13 1.42
- Kota Watampone -0.89 0.78 1.20 1.13 1.13 0.71 1.28 1.12 1.90 1.90 0.51 1.75 1.28 2.26 2.26 1.67 4.81 5.59 5.52 5.52 1.05
- Kota Bulukumba 0.71 2.44 3.01 3.28 3.28 0.98 1.68 1.68 2.30 2.30 0.43 1.22 0.95 2.16 2.16 1.37 2.66 3.76 4.12 4.12 1.03
Laju Inflasi Tahunan (%, yoy)
- Sulawesi Selatan 2.58 2.55 3.14 1.90 1.90 2.49 2.30 1.64 2.04 2.04 2.07 1.49 1.62 2.40 2.40 2.49 3.93 6.35 5.77 5.77 5.86
- Kota Makassar 2.69 2.58 3.26 1.87 1.87 2.45 2.49 1.70 2.13 2.13 2.19 1.32 1.49 2.26 2.26 2.15 3.67 6.24 5.81 5.81 5.99
- Kota Parepare 1.80 2.74 3.03 2.24 2.24 2.75 1.32 1.83 1.61 1.61 1.41 2.52 2.13 4.09 4.09 5.17 6.15 8.14 6.66 6.66 5.89
- Kota Palopo 2.48 2.64 2.41 2.24 2.24 2.06 1.16 1.06 1.21 1.21 1.50 1.97 2.50 2.96 2.96 3.40 4.02 6.32 5.13 5.13 5.79
- Kota Watampone 1.91 1.54 1.85 1.13 1.13 2.76 1.63 1.05 1.90 1.90 1.70 2.37 2.06 2.26 2.26 3.45 5.34 6.61 5.52 5.52 4.87
- Kota Bulukumba 2.44 3.22 3.83 3.28 3.28 3.55 2.51 1.94 2.30 2.30 1.74 1.84 1.57 2.16 2.16 3.12 3.62 5.00 4.12 4.12 3.77
PDRB Penawaran - Harga Konstan (Rp Miliar)
Tahun Dasar 2010 & SNA 2008
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15,896 18,055 18,957 13,708 66,616 15,965 18,084 18,295 13,796 66,140 17,105 18,682 19,646 14,955 70,388 17,510 18,834 19,667 15,959 71,970 17,610
Pertambangan dan Penggalian 3,894 4,284 4,538 4,522 17,238 4,384 4,337 4,513 4,097 17,331 3,964 4,084 4,680 4,487 17,216 3,906 3,923 4,628 4,698 17,155 4,547
Industri Pengolahan 10,799 10,790 11,438 11,804 44,831 10,504 9,886 11,195 11,196 42,782 10,303 10,313 11,384 12,060 44,060 11,248 11,713 12,527 12,927 48,415 12,043
Pengadaan Listrik, Gas 73 76 76 85 311 78 82 78 81 319 78 87 85 103 353 94 98 105 108 405 100
Pengadaan Air 91 94 92 92 370 98 97 99 100 394 99 100 105 106 410 99 107 114 116 436 109
Konstruksi 9,405 9,915 10,941 10,972 41,233 9,916 9,425 11,033 11,502 41,875 9,695 10,160 11,533 12,222 43,610 9,738 10,490 11,520 12,556 44,304 10,109
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi 11,729 13,092 13,671 12,886 51,377 11,502 12,421 13,535 12,341 49,799 11,098 13,284 14,063 14,505 52,950 12,015 14,634 14,996 14,955 56,600 13,203
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 2,872 2,923 3,111 3,077 11,983 2,965 1,437 2,293 2,715 9,411 2,430 2,500 2,217 2,790 9,938 2,744 3,157 3,048 3,160 12,110 3,078
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,153 1,210 1,245 1,299 4,908 1,160 837 1,101 1,140 4,237 1,076 1,063 1,024 1,232 4,395 1,190 1,217 1,319 1,410 5,136 1,300
Informasi dan Komunikasi 5,619 5,761 5,911 6,048 23,339 6,170 6,365 6,632 6,704 25,870 6,709 6,787 6,961 7,066 27,522 6,986 7,140 7,355 7,485 28,966 7,394
Jasa Keuangan 2,649 2,724 2,865 2,947 11,185 2,927 2,748 2,877 2,905 11,458 2,893 2,953 2,897 2,845 11,588 2,986 3,011 2,920 2,797 11,714 2,984
Real Estate 2,743 2,775 2,865 2,893 11,276 2,891 2,895 2,987 2,931 11,704 2,925 2,977 3,051 3,052 12,005 3,065 3,089 3,098 3,218 12,470 3,212
Jasa Perusahaan 348 364 381 415 1,507 360 265 350 381 1,356 343 343 339 415 1,440 380 386 408 470 1,644 404
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 3,338 3,664 3,663 3,758 14,423 3,572 3,663 3,579 3,602 14,417 3,588 4,227 3,283 3,740 14,838 3,367 4,045 3,851 3,867 15,130 3,484
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 4,381 4,432 4,620 4,978 18,411 4,697 4,727 4,839 5,203 19,465 4,732 5,327 4,795 5,325 20,179 4,862 5,190 5,198 5,532 20,782 4,948
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,630 1,657 1,680 1,742 6,708 1,783 1,643 1,814 2,142 7,383 1,825 1,909 1,949 2,273 7,956 2,002 2,112 2,113 2,417 8,644 2,028
Jasa lainnya 1,125 1,180 1,207 1,279 4,792 1,144 856 1,062 1,153 4,215 1,088 1,094 1,072 1,287 4,541 1,183 1,217 1,267 1,301 4,968 1,242
Pertumbuhan PDRB Penawaran (%; yoy)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.04 5.38 3.24 (1.33) 2.78 0.43 0.16 (3.49) 0.64 (0.71) 7.35 3.03 7.34 8.36 6.38 2.19 1.07 0.15 6.75 2.29 0.55
Pertambangan dan Penggalian (3.56) 0.61 7.45 5.91 2.68 12.59 1.23 (0.54) (9.41) 0.54 (9.57) (5.53) 3.68 9.53 (0.59) (0.31) (2.22) (1.10) 4.69 0.32 15.06
Industri Pengolahan 8.19 11.12 11.18 9.23 9.92 (2.73) (8.38) (2.12) (5.15) (4.57) (1.92) 4.46 1.69 7.72 3.02 9.19 13.46 10.04 7.18 9.86 7.05
Pengadaan Listrik, Gas 10.24 5.81 0.66 8.54 6.21 5.69 7.91 2.31 (4.56) 2.59 0.67 6.19 9.65 26.48 10.87 19.82 12.89 23.12 5.32 14.69 7.11
Pengadaan Air 2.33 1.20 0.58 2.85 1.73 7.17 3.12 7.34 8.92 6.61 1.00 2.91 6.30 5.98 4.07 0.71 6.54 8.75 9.55 6.48 9.72
Konstruksi 6.88 8.24 11.29 9.02 8.92 5.43 (4.94) 0.85 4.82 1.56 (2.22) 7.80 4.53 6.26 4.14 0.44 3.25 (0.11) 2.73 1.59 3.81
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi 9.70 9.91 7.91 8.79 9.04 (1.93) (5.12) (0.99) (4.22) (3.07) (3.13) 7.28 3.90 17.53 6.50 7.57 9.37 6.64 3.10 6.55 10.16
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 3.86 (1.00) 0.45 3.84 1.74 3.26 (50.83) (26.29) (11.76) (21.46) (19.44) 74.03 (3.25) 2.84 5.21 14.88 26.29 37.37 13.19 22.33 12.16
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.29 5.59 4.93 8.79 6.42 0.56 (30.83) (11.62) (12.31) (13.68) (9.70) 26.52 (6.97) 8.12 2.96 13.64 14.93 28.81 14.43 17.74 9.27
Informasi dan Komunikasi 13.13 13.37 9.32 8.51 10.99 9.79 10.48 12.20 10.84 10.84 8.73 6.63 4.96 5.40 6.39 4.13 5.20 5.67 5.94 5.25 5.85
Jasa Keuangan (1.30) (2.27) 8.28 11.73 4.00 10.50 0.88 0.43 (1.43) 2.43 (1.18) 7.48 0.67 (2.08) 1.14 3.23 2.18 0.80 (1.69) 1.15 (0.06)
Real Estate 5.11 5.21 6.01 5.35 5.42 5.39 4.32 4.24 1.33 3.79 1.17 2.85 2.15 4.13 2.58 4.78 3.75 1.52 5.41 3.86 4.81
Jasa Perusahaan 6.80 8.62 9.81 16.42 10.53 3.66 (27.34) (8.10) (8.14) (10.05) (4.82) 29.83 (3.12) 8.88 6.23 10.86 12.26 20.46 13.32 14.16 6.25
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 11.64 12.64 8.17 7.84 9.98 7.03 (0.03) (2.30) (4.15) (0.04) 0.42 15.40 (8.27) 3.82 2.92 (6.16) (4.23) 17.30 3.39 1.99 3.48
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 10.97 6.74 4.36 6.13 6.93 7.21 6.65 4.74 4.52 5.73 0.75 12.69 (0.89) 2.34 3.67 2.47 (2.90) 8.39 3.89 2.83 2.04
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.83 7.48 5.78 9.20 8.05 9.42 (0.79) 7.97 22.98 10.06 2.32 16.18 7.45 6.12 7.77 9.68 10.62 8.45 6.31 8.64 1.33
Jasa lainnya 11.16 10.41 9.70 7.92 9.73 1.62 (27.46) (11.94) (9.86) (12.02) (5.44) 27.77 0.94 11.56 7.56 9.37 11.25 18.12 1.14 9.56 4.99
PDRB Permintaan - Harga Konstan (Rp Miliar)
1. Konsumsi Rumah Tangga 41,650 42,870 43,266 43,907 171,693 44,032 41,306 42,126 42,312 169,776 42,444 44,373 43,275 44,023 174,115 44,245 47,402 46,484 46,493 184,624 46,817
2. Konsumsi LNPRT 1,120 1,204 1,195 1,182 4,701 1,103 1,106 1,121 1,126 4,456 1,104 1,113 1,104 1,126 4,446 1,175 1,231 1,305 1,231 4,941 1,259
3. Konsumsi Pemerintah 4,627 7,306 7,195 10,123 29,251 4,785 7,167 6,986 9,502 28,439 4,518 8,138 7,216 9,669 29,541 4,021 6,732 8,026 9,945 28,723 4,149
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,406 30,927 32,144 33,081 125,558 30,808 29,652 32,643 34,667 127,770 30,359 31,964 33,665 38,179 134,167 30,831 32,353 37,490 37,930 138,605 32,595
5. Ekspor Barang dan Jasa 8,035 6,913 8,204 8,519 31,671 7,304 7,601 8,694 8,338 31,937 8,094 8,567 9,654 11,080 37,396 11,945 12,461 12,582 12,795 49,783 12,419
6. Impor Barang dan Jasa 7,413 6,545 4,883 13,859 32,699 8,291 7,457 5,683 13,210 34,641 7,092 8,522 6,051 14,922 36,587 9,310 9,960 12,306 15,273 46,850 9,635
Pertumbuhan PDRB Permintaan (%; yoy)
1. Konsumsi Rumah Tangga 6.81 7.45 6.54 6.51 6.82 5.72 -3.65 -2.63 -3.63 -1.12 -3.61 7.43 2.73 4.04 2.56 4.24 6.83 7.41 5.61 6.04 5.81
2. Konsumsi LNPRT 15.42 22.27 36.69 26.32 24.86 -1.50 -8.20 -6.20 -4.69 -5.21 0.06 0.67 -1.53 -0.05 -0.21 6.41 10.56 18.28 9.33 11.13 7.18
3. Konsumsi Pemerintah 9.39 11.35 4.42 4.74 6.97 3.42 -1.90 -2.91 -6.14 -2.78 -5.58 13.55 3.29 1.76 3.87 -11.01 -17.28 11.23 2.85 -2.77 3.19
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 3.35 4.90 7.01 7.24 5.67 4.77 -4.12 1.55 4.79 1.76 -1.46 7.80 3.13 10.13 5.01 1.56 1.22 11.36 -0.65 3.31 5.72
5. Ekspor Barang dan Jasa -0.20 -10.09 -2.58 5.18 -1.83 -9.10 9.95 5.97 -2.13 0.84 10.82 12.70 11.05 32.89 17.09 47.57 45.46 30.32 15.47 33.12 3.97
6. Impor Barang dan Jasa -12.07 -18.55 -17.38 9.47 -6.67 11.85 13.94 16.40 -4.68 5.94 -14.46 14.29 6.47 12.96 5.62 31.27 16.87 103.37 2.36 28.05 3.49
Total PDRB - Harga Konstan (Rp Miliar) 77,745 82,995 87,260 82,506 330,506 80,115 79,767 86,282 81,991 328,155 79,949 85,892 89,085 88,464 343,390 83,375 90,363 94,135 92,976 360,849 87,795
Pertumbuhan PDRB (%, yoy) 6.56 7.38 7.16 6.49 6.91 3.05 (3.89) (1.12) (0.63) (0.71) (0.21) 7.70 3.24 7.89 4.64 4.29 5.21 5.68 5.11 5.09 5.29
Nilai Ekspor (X) Luar Negeri Non-migas (US$ Juta) 303.49 340.39 425.64 488.69 1,558.22 323.37 346.00 400.02 401.29 1,470.68 378.76 425.04 478.33 587.28 1,869.41 537.84 698.67 665.36 656.76 2,558.63 659.10
Volume Ekspor Luar Negeri Non-migas (Juta Ton) 502.04 514.91 514.21 657.07 2,188.22 314.13 594.64 698.20 613.46 2,220.42 706.92 929.51 479.16 678.97 2,315.40 646.36 655.92 486.55 479.48 2,268.31 472.49
Nilai Impor (M) Luar Negeri Non-migas (US$ Juta) 167.63 133.01 191.62 252.89 745.14 189.18 138.55 165.41 203.43 696.58 157.01 165.64 136.36 246.81 705.82 211.38 190.71 313.18 152.79 868.06 216.63
Volume Impor Luar Negeri Non-migas (Juta Ton) 352.16 343.64 375.79 409.26 1,480.85 323.15 329.49 280.41 413.55 1,346.60 334.00 314.26 299.83 466.36 1,414.45 362.51 335.79 518.72 273.45 1,490.47 420.08
Neraca Perdagangan (X - M) Non-migas (US$ Juta) 135.86 207.39 234.02 235.81 813.07 134.20 207.45 234.61 197.85 774.11 221.75 259.40 341.97 340.47 1,163.59 326.46 507.95 352.18 503.97 1,690.56 442.47
Sumber : BPS & Ditjen Bea Cukai
Catatan:
*) Angka sementara untuk data PDRB

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XV


B. Perbankan Berdasarkan Lokasi Proyek
2019 2020 2021 2022 2023
INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
BANK UMUM
Total Aset (Rp Miliar) 143,850 147,442 149,833 150,456 147,219 148,426 150,489 153,571 153,097 155,749 157,461 161,335 163,801 164,781 165,681 171,435 175,322
- - -
DPK - Lokasi Proyek Pelapor (Rp Miliar) 91,896 94,923 95,881 96,500 95,307 99,138 103,646 103,249 102,060 106,306 106,871 109,598 108,183 111,383 110,508 112,138 113,806
Giro 13,062 14,434 14,436 11,805 13,025 13,352 15,523 13,042 14,804 15,347 15,990 14,788 16,814 18,638 18,670 16,231 19,864
Tabungan 49,570 52,479 52,519 57,015 53,001 56,387 58,562 63,086 61,257 64,061 63,929 68,434 65,632 67,497 67,925 71,502 68,325
Deposito 29,263 28,009 28,925 27,681 29,281 29,399 29,562 27,122 25,999 26,897 26,951 26,375 25,737 25,248 23,913 24,405 25,617
- - -
Kredit - Lokasi Proyek (Rp Miliar) 130,296 131,444 132,745 135,128 135,156 133,147 134,785 135,320 135,769 138,331 139,249 141,302 145,569 146,346 149,576 151,070 155,956
- Modal Kerja 48,471 48,985 49,412 49,753 48,762 49,016 50,478 52,140 52,054 53,386 54,320 53,742 55,049 55,567 57,423 58,576 58,590
- Investasi 27,007 26,627 27,000 27,374 28,752 27,046 26,591 24,871 25,049 25,080 25,010 26,693 28,339 28,462 28,738 27,812 31,558
- Konsumsi 54,818 55,832 56,334 58,001 57,642 57,084 57,716 58,309 58,667 59,866 59,918 60,886 62,181 62,317 63,415 64,682 65,808
LDR 141.79% 138.47% 138.45% 140.03% 141.81% 134.30% 130.04% 131.06% 133.03% 130.13% 132.22% 128.93% 134.56% 131.39% 135.35% 134.72% 137.04%
-
Kredit - Lokasi Proyek (Rp Miliar) 130,296 131,444 132,745 135,128 135,156 133,147 134,785 135,320 135,769 138,331 139,249 141,302 145,569 146,346 149,576 151,070 155,956
- Pertanian 4,575 4,754 5,291 5,339 5,762 6,008 6,485 7,220 7,483 7,962 8,533 9,516 10,141 10,815 11,351 12,120 12,264
- Pertambangan 583 681 654 673 510 542 463 446 675 675 704 469 737 1,001 1,369 1,570 2,112
- Industri pengolahan 9,178 8,933 8,467 8,609 9,395 8,728 9,022 9,025 9,143 9,315 9,220 9,594 9,947 10,091 9,929 7,799 8,024
- Listrik, Gas, dan Air 4,783 4,655 4,591 4,430 5,439 4,693 4,550 3,026 3,052 3,010 2,907 4,036 3,700 3,747 3,630 3,651 5,905
- Konstruksi 7,647 7,416 7,671 7,919 6,968 7,694 8,094 7,720 6,492 6,982 7,024 6,155 5,978 6,216 7,070 7,324 7,084
- Perdagangan 37,083 37,473 37,617 37,980 37,425 36,239 36,675 37,283 38,091 38,302 38,719 39,169 40,704 40,897 41,427 41,576 42,149
- Pengangkutan 2,087 2,048 2,143 2,252 2,214 2,250 2,129 2,494 2,433 2,574 1,960 1,867 1,912 1,813 1,852 2,101 2,202
- Jasa Dunia Usaha 6,206 6,186 6,370 6,307 6,207 6,432 6,329 6,347 6,244 6,040 6,675 5,796 6,278 5,207 5,120 5,438 5,314
- Jasa Sosial Masyarakat 3,330 3,451 3,582 3,587 3,470 3,426 3,254 3,400 3,432 3,563 3,577 3,825 3,992 4,242 4,413 4,810 5,093
- Lain-lain 54,824 55,845 56,358 58,032 57,766 57,136 57,784 58,358 58,718 59,909 59,925 60,869 62,181 62,317 63,415 64,682 65,808
- - - -
Kredit UMKM - Lokasi Proyek (Rp Miliar) 37,452 38,677 39,670 39,954 40,031 39,596 40,039 40,553 40,900 41,695 42,348 49,304 51,865 52,557 52,940 54,853 55,320
- - - -
Kredit Mikro* (Rp Miliar) 12,291 12,954 13,274 13,282 13,814 13,471 12,798 12,085 11,077 10,773 11,201 18,880 20,652 21,702 24,656 25,899 28,898
- Modal Kerja 9,095 9,595 9,877 9,855 10,217 9,879 9,276 8,855 8,147 8,003 8,344 15,256 16,578 17,162 19,337 20,095 21,967
- Investasi 3,196 3,359 3,397 3,427 3,596 3,592 3,521 3,231 2,930 2,770 2,856 3,623 4,074 4,540 5,319 5,804 6,931
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - -
Kredit Kecil ** (Rp Miliar) 13,300 13,597 14,050 14,282 14,292 14,141 14,634 14,988 15,325 16,601 17,108 19,729 20,405 20,294 18,771 19,057 17,205
- Modal Kerja 9,820 10,064 10,476 10,565 10,642 10,652 11,025 11,472 11,573 12,512 12,911 15,492 15,888 15,950 15,027 15,192 13,583
- Investasi 3,479 3,533 3,574 3,717 3,650 3,490 3,609 3,516 3,752 4,089 4,196 4,236 4,517 4,344 3,744 3,865 3,622
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - -
Kredit Menengah *** (Rp Miliar) 11,861 12,126 12,346 12,568 11,925 11,984 12,607 13,480 14,498 14,321 14,039 10,694 10,808 10,561 9,513 9,897 9,216
- Modal Kerja 8,673 9,020 9,062 9,259 8,767 8,865 9,627 10,348 11,053 10,965 10,549 7,434 6,874 6,765 6,817 7,123 6,766
- Investasi 3,188 3,106 3,284 3,309 3,158 3,118 2,980 3,131 3,445 3,356 3,489 3,269 3,934 3,796 2,695 2,774 2,450
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
NPL Total gross - Lokasi Proyek (%) 3.63% 3.74% 6.43% 5.97% 5.75% 5.66% 5.29% 5.00% 5.19% 4.99% 4.89% 5.67% 5.66% 5.22% 5.31% 3.04% 3.40%
NPL UMKM gross - Lokasi Proyek (%) 4.12% 4.84% 4.93% 4.43% 4.29% 3.94% 3.43% 3.36% 3.61% 3.74% 3.62% 3.24% 4.41% 3.78% 3.80% 2.84% 3.32%

BANK UMUM SYARIAH


Total Aset (Rp Miliar) 7,714 7,916 8,216 8,697 8,472 8,607 9,025 9,471 9,610 9,872 10,222 11,427 az 11,499 11,933 12,613 12,583
- - - - -
DPK - Lokasi Proyek Pelapor (Rp Miliar) 4,694 4,861 5,208 5,585 5,644 5,673 5,906 6,147 6,148 6,327 6,714 7,238 7,014 7,021 7,112 7,661 7,804
Giro 497 451 561 499 505 461 606 573 591 657 625 740 648 609 683 672 713
Tabungan 2,525 2,665 2,772 3,036 3,069 3,134 3,244 3,465 3,441 3,615 3,756 4,075 4,050 4,155 4,303 4,727 4,864
Deposito 1,673 1,745 1,876 2,050 2,070 2,078 2,057 2,109 2,115 2,055 2,331 2,422 2,316 2,257 2,125 2,262 2,227
- - - - -
Pembiayaan - Lokasi Proyek (Rp Miliar) 7,283 7,328 7,675 7,849 7,972 8,756 9,272 8,673 8,893 9,175 9,382 9,576 9,945 10,428 10,837 11,391 11,738
- Modal Kerja 1,700 1,580 1,693 1,610 1,504 2,312 2,561 1,542 1,534 1,502 1,496 1,708 1,644 1,698 1,661 1,661 1,623
- Investasi 1,295 1,265 1,296 1,348 1,300 1,248 1,243 1,393 1,431 1,587 1,590 1,398 1,522 1,653 1,719 1,913 1,956
- Konsumsi 4,288 4,483 4,686 4,891 5,168 5,196 5,469 5,738 5,928 6,086 6,296 6,469 6,779 7,077 7,456 7,817 8,159
FDR 155.17% 150.76% 147.37% 140.53% 141.24% 154.35% 156.99% 141.09% 144.66% 145.01% 139.74% 132.30% 141.79% 148.53% 152.37% 148.69% 150.41%
Catatan:
* (<Rp50 juta)
** (Rp50 < X < Rp500 juta)
*** (Rp500 juta < X < Rp5 miliar)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XVI


C. Perbankan Berdasarkan Lokasi Bank
2019 2020 2021 2022 2023
INDIKATOR
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
BANK UMUM :
Total Aset (Rp Miliar) 143,850 147,442 149,833 150,456 147,219 148,426 150,489 153,571 153,097 155,749.00 157,461 161,335 163,801 164,781 165,681 171,435 175,322
- - - -
DPK - Lokasi Bank Pelapor (Rp Miliar) 92,366 95,372 96,343 97,005 95,798 99,700 104,269 103,931 102,744 107,013 108,038 110,352 108,891 112,092 111,173 112,847 115,743
Giro 13,089 14,441 14,453 11,820 13,045 13,383 15,559 13,064 14,836 15,398 15,920 14,823 16,848 18,665 18,692 16,266 19,979
Tabungan 49,803 52,723 52,756 57,288 53,266 56,686 58,908 63,548 61,713 64,531 64,803 68,931 66,122 68,003 68,407 72,014 69,351
Deposito 29,474 28,208 29,134 27,896 29,487 29,632 29,801 27,318 26,195 27,084 27,314 26,597 25,922 25,425 24,074 24,567 26,413
- - - -
Kredit - Lokasi Bank (Rp Miliar) 119,370 121,030 122,863 120,894 120,387 118,793 120,032 122,556 123,111 124,031 124,642 126,947 129,088 130,252 133,453 136,666 141,219
- Modal Kerja 45,207 46,260 46,967 47,699 46,685 45,819 47,022 48,829 49,210 49,841 50,733 51,932 52,436 53,085 55,776 56,262 56,522
- Investasi 21,097 21,047 21,310 17,974 17,874 17,700 17,078 17,234 17,214 17,054 16,378 16,905 18,069 18,119 17,525 19,184 22,802
- Konsumsi 53,065 53,723 54,586 55,221 55,827 55,274 55,932 56,494 56,687 57,136 57,530 58,076 58,584 59,047 60,151 61,220 61,896
LDR 128.54% 126.90% 127.53% 124.63% 125.67% 119.15% 115.12% 117.92% 119.82% 115.90% 115.37% 115.04% 118.55% 116.20% 120.04% 121.11% 122.01%
Kredit - Lokasi Bank (Rp Miliar) 118,731 121,030 122,863 120,894 120,387 118,793 120,032 122,556 123,111 124,031 124,642 126,947 129,088 130,252 133,453 136,666 141,219
- Pertanian 5,343 5,571 5,959 5,958 6,442 6,612 7,092 7,402 7,679 8,174 8,813 9,649 10,351 10,951 11,567 12,395 12,534
- Pertambangan 452 517 476 490 467 455 405 408 383 381 452 472 538 983 1,194 1,373 1,747
- Industri pengolahan 7,413 7,483 7,772 4,652 4,664 4,721 4,895 5,028 5,079 5,084 5,223 5,362 5,437 5,487 5,404 6,153 6,274
- Listrik, Gas, dan Air 220 204 194 187 176 173 179 594 609 597 576 573 543 558 577 597 3,155
- Konstruksi 5,786 6,070 6,227 6,390 5,380 5,386 5,356 5,347 4,988 5,157 5,234 5,051 4,834 5,019 5,501 5,501 5,345
- Perdagangan 35,688 36,319 36,285 36,507 36,090 35,050 35,480 35,936 36,391 36,180 36,759 37,719 38,805 39,072 39,761 39,546 39,995
- Pengangkutan 2,223 2,178 2,282 2,406 2,370 2,414 2,309 3,147 3,082 3,196 2,030 1,922 1,892 1,803 1,852 1,962 2,037
- Jasa Dunia Usaha 5,418 5,624 5,624 5,616 5,506 5,360 5,175 4,940 4,906 4,709 4,662 4,498 4,327 3,221 3,172 3,253 3,299
- Jasa Sosial Masyarakat 3,414 3,327 3,434 3,437 3,340 3,295 3,138 3,209 3,249 3,375 3,393 3,584 3,777 4,110 4,273 4,665 4,936
- Lain-lain 52,773 53,736 54,610 55,252 55,952 55,328 56,002 56,545 56,740 57,180 57,536 58,112 58,584 59,047 60,151 61,220 61,896
- - -
Kredit UMKM - Lokasi Bank (Rp Miliar) 38,573 39,757 40,514 40,720 40,797 40,348 40,737 41,225 41,347 42,006 43,189 49,784 51,731 52,559 53,411 55,090 55,629
- - - -
Kredit Mikro* (Rp Miliar) 12,368 12,799 13,072 12,998 13,707 13,631 12,918 12,205 10,819 10,569 10,996 18,558 20,193 21,109 24,487 25,584 28,562
- Modal Kerja 8,937 9,433 9,696 9,550 10,028 9,690 9,090 8,691 7,982 7,883 8,252 15,084 16,280 16,775 19,324 19,975 22,117
- Investasi 3,431 3,366 3,376 3,448 3,679 3,941 3,828 3,515 2,837 2,686 2,743 3,473 3,913 4,334 5,163 5,609 6,445
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - -
Kredit Kecil ** (Rp Miliar) 12,368 14,408 14,672 14,886 14,906 14,490 15,015 15,388 16,112 17,179 18,082 20,223 20,616 20,867 18,982 19,192 17,311
- Modal Kerja 9,934 10,258 10,679 10,812 10,907 10,905 11,310 11,818 11,945 12,880 13,701 15,950 16,040 16,471 15,279 15,448 13,623
- Investasi 4,080 4,150 3,993 4,074 3,998 3,585 3,705 3,570 4,167 4,300 4,380 4,282 4,577 4,396 3,702 3,744 3,688
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - -
Kredit Menengah *** (Rp Miliar) 12,191 12,550 12,770 12,836 12,184 12,227 12,805 13,632 14,416 14,258 14,111 10,993 10,921 10,582 9,942 10,314 9,756
- Modal Kerja 8,949 9,356 9,318 9,482 9,006 9,021 9,761 10,483 11,192 11,132 10,941 7,950 7,258 7,127 7,261 7,505 7,161
- Investasi 3,242 3,194 3,453 3,354 3,178 3,205 3,043 3,149 3,224 3,127 3,169 3,042 3,664 3,456 2,682 2,809 2,595
- Konsumsi - - - - - - - - - - - - - - - - -
NPL Total gross - Lokasi Bank (%) 3.59% 3.81% 6.70% 3.59% 2.96% 3.11% 2.67% 2.48% 2.67% 2.56% 2.60% 2.50% 3.55% 3.07% 3.13% 2.50% 2.66%
NPL UMKM gross - Lokasi Bank (%) 4.07% 4.67% 4.82% 4.37% 4.23% 3.86% 3.35% 3.28% 3.58% 3.82% 3.72% 3.40% 4.58% 3.97% 3.96% 2.91% 3.40%

BANK UMUM SYARIAH


Total Aset (Rp Miliar) 7,714 7,916 8,216 8,697 8,472 8,607 9,025 9,471 9,610 9,871 10,222 11,471 11,100 11,399 11,933 12,613 12,583
- - - - -
DPK - Lokasi Bank Pelapor (Rp Miliar) 4,926 5,085 5,434 5,826 5,885 5,978 6,244 6,462 6,453 6,617 7,025 7,572 7,360 7,360 7,453 8,028 8,159
Giro 507 460 566 506 514 483 630 582 606 682 649 726 667.56 622 696 684 718
Tabungan 2,575 2,719 2,830 3,098 3,142 3,232 3,363 3,613 3,584 3,741 3,869 4,248 4,235 4,350 4,509 4,958 5,071
Deposito 1,844 1,906 2,039 2,222 2,229 2,263 2,251 2,267 2,262 2,194 2,479 2,568 2,458 2,388 2,248 2,386 2,370
- - - - -
Pembiayaan - Lokasi Bank (Rp Miliar) 6,420 6,574 6,755 7,006 7,045 7,063 7,291 7,568 7,791 8,113 8,283 8,892 9,193 9,690 10,037 10,382 10,654
- Modal Kerja 1,222 1,195 1,191 1,247 1,152 1,158 1,116 1,111 1,155 1,214 1,187 1,572 1,559 1,634 1,606 1,581 1,607
- Investasi 967 976 966 990 890 860 833 873 882 982 962 1,026 1,055 1,170 1,142 1,153 1,119
- Konsumsi 4,231 4,404 4,598 4,769 5,003 5,045 5,342 5,585 5,754 5,917 6,134 6,293 6,580 6,885 7,288 7,649 7,928
FDR 130.33% 129.29% 124.29% 120.26% 119.72% 118.14% 116.77% 117.13% 120.74% 122.61% 117.91% 117.43% 124.91% 131.66% 134.67% 129.32% 130.58%
Catatan:
* (<Rp50 juta)
** (Rp50 < X < Rp500 juta)
*** (Rp500 juta < X < Rp5 miliar)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XVII


D. Grafik Indikator
Kontribusi Perekonomian Pertumbuhan Ekonomi
% yoy % yoy
5% 30% 12% Pertumbuhan Ekonomi Sulsel (yoy)
10%
25%
4% 8%

6%
5.29%
20%
4%
4%
15% Pertumbuhan Ekonomi Nasional (yoy) 5.03%
2%
3%
10% 0%

3% -2%
Rasio PDRB Sulsel terhadap PDB Nasional Rasio PDRB KTI terhadap PDB Nasional 5%
-4%
2% 0% -6%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Keterangan: PDRB TD 2010 Keterangan : PDRB TD 2010

Sumbangan Lapangan Usaha bagi Pertumbuhan Sumbangan Komponen Pengeluaran bagi Pertumbuhan
Ekonomi Sulawesi Selatan Ekonomi Sulawesi Selatan
% yoy
% yoy Net Ekspor Perubahan Stok Investasi (PMTB)

12% Lainnya Perdagangan Konstruksi Industri Pengolahan Pertambangan Pertanian PDRB 12%
Konsumsi Pemerintah Konsumi LNPRT Konsumsi Rumah Tangga

10%
PDRB
10%

8% 8%

6% 6%

4% 4%

2% 2%

0% 0%

-2% -2%

-4% -4%

-6% -6%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Keterangan : PDRB TD 2010; *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara Keterangan : PDRB TD 2010; *) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara

Inflasi dan BI7DRR Kinerja Perbankan Sulawesi Selatan


10% (Rp Triliun)
200 200%
9% Aset
Inflasi Sulsel (yoy) 180 190%
8% 160 180%
7% 140 Kredit Lokasi Bank 170%

6% 120 160%
BI Rate 100 150%
5% DPK Lokasi Bank Pelapor
80 140%
4% 60 130%
3% 40 120%
2% 20 110%
1% 0
LDR - Skala Kanan 100%
Inflasi Nasional (yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Sumber: Laporan Bank, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XVIII


Pengangguran Terbuka Persentase Penduduk Miskin
(Ribu Orang) (Ribu Orang)
% Penduduk Miskin - Skala Kanan
9500 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) - Skala Kanan 10% 1000 14%
9% 900
Jumlah Penduduk Miskin
12%
9000 8% 800
7% 700 10%

8500
Jumlah 6% 600 8%
Penduduk 5% 500
400 6%
8000 4%
3% 300 4%
7500 2% 200
2%
1% 100
7000 0% 0 0%
data hingga Februari 2023 data hingga Sept 2022

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023* 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XIX


RINGKASAN EKSEKUTIF

Perkembangan Makroekonomi Daerah


Ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023 tumbuh 5,29% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya (5,11%; yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh permintaan domestik yang menguat
seiring aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin baik pasca penghapusan kebijakan PPKM dan
kenaikan permintaan dalam menyambut momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan yang
dimulai pada Maret 2023.
Dari sisi pengeluaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada triwulan I 2023
dikontribusikan oleh peningkatan konsumsi domestik, baik dari swasta maupun pemerintah. Kondisi ini
sejalan dengan periode awal HBKN Ramadan yang mulai berjalan pada triwulan I 2023. Lebih lanjut,
investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga meningkat, baik untuk
investasi bangunan maupun non bangunan. Hal tersebut terkonfirmasi dari realisasi belanja modal
pemerintah dan impor barang modal yang juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sisi penawaran, peningkatan ekonomi Sulsel triwulan I 2023 terutama didorong oleh kinerja LU
Pertambangan dan Penggalian seiring peningkatan produksi hasil tambang. Selain itu, LU Konstruksi dan
LU Perdagangan Besar dan Eceran juga terpantau tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya
sejalan dengan kineja investasi yang lebih tinggi dan penguatan permintaan domestik. Di sisi lain, kinerja
LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta LU Industri Pengolahan mengalami perlambatan.

Keuangan Pemerintah
Realisasi pendapatan daerah triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp2,01 triliun (19,85% dari pagu anggaran
2023), lebih tinggi dibandingkan nominal realisasi pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,39
triliun (15,17% dari pagu anggaran 2022). Sejalan dengan itu, realisasi belanja pada triwulan I 2023
tercatat sebesar Rp986,94 miliar (9,80% dari pagu anggaran 2023), lebih tinggi dibandingkan realisasi
tahun 2022 sebesar Rp741,58 miliar (8,14% dari pagu anggaran 2022). Dengan perkembangan tersebut,
anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat surplus sebesar Rp1,02 triliun, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat surplus Rp646,40 miliar.
Realisasi pendapatan 24 Kabupaten/Kota triwulan I 2023 di Sulawesi Selatan lebih rendah dibandingkan
triwulan I 2022. Namun, realisasi belanja untuk keseluruhan 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan
meningkat, terutama dikontribusikan oleh peningkatan belanja bantuan keuangan serta belanja barang
dan jasa.
Kemandirian fiskal Sulawesi Selatan triwulan I 2023 meningkat dibandingkan periode yang sama pada
2022. Hal ini tercermin pada rasio jumlah PAD seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan
(Pemerintah Provinsi dan Pemerintah 24 Kabupaten/Kota) terhadap total pendapatan yang meningkat,
dari 24,16% menjadi 26,19%. Selain melalui pengembangan potensi daerah, peningkatan kemandirian
fiskal daerah juga didorong oleh pengelolaan pendapatan daerah yang lebih baik. Beberapa faktor yang
mendorong perbaikan tersebut adalah implementasi Undang-Undang Hubungan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD), peningkatan awareness pajak melalui pelaporan SPT, serta
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang bersinergi dengan Tim Percepatan dan Perluasan
Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Perkembangan Inflasi
Pengendalian inflasi pada awal tahun 2023 menghadapi tantangan cuaca ekstrim yang menghambat
produksi bahan pangan, di tengah peningkatan permintaan masyarakat dari dalam maupun luar Sulawesi

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XX


Selatan pada awal Ramadhan. Kondisi ini memicu inflasi gabungan 5 Kota IHK di Sulawesi Selatan
mencapai 5,86% (yoy) pada triwulan I 2023 atau lebih tinggi dibandingkan 5,77% (yoy) pada triwulan IV
2022. Menyikapi hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan
berbagai strategi pengendalian inflasi melalui implementasi berbagai program yang mengacu pada
kerangka strategi 4K (kestabilan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang
efektif). Upaya tersebut berhasil menurunkan laju inflasi hingga mencapai 4,60% (yoy) pada Mei 2023.
Inflasi tahunan pada triwulan I 2023 terutama disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan
Tembakau, khususnya pada komoditas beras, telur ayam ras, dan rokok kretek filter, diikuti oleh
Kelompok Transportasi khususnya komoditas bensin dan angkutan udara. Kenaikan harga komoditas-
komoditas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan permintaan pada momen awal puasa yang belum
dapat diimbangi oleh peningkatan pasokan, kebijakan kenaikan cukai rokok, serta kebijakan pengalihan
subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak September 2022. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan
oleh penurunan harga daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit seiring kondisi pasokan yang lebih
baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Stabilitas Sistem Keuangan


Kinerja stabilitas sistem keuangan Sulawesi Selatan tetap terjaga di tengah risiko domestik dan global.
Penyaluran pinjaman ke sektor RT tercatat meningkat, demikian pula dengan penyaluran kredit korporasi.
Di tengah perkembangan tersebut, Non Performing Loan (NPL) masih terjaga di bawah threshold 5%.
Secara keseluruhan, kinerja perbankan stabil pada triwulan laporan. ROA (return on asset) tercatat sedikit
lebih rendah dibandingkan laporan pada triwulan sebelumya. Namun demikian, BOPO tercatat lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh peningkatan biaya operasional.
Penyaluran kredit dari perbankan kepada UMKM melambat pada triwulan laporan. Meskipun demikian,
rasio penyaluran kredit UMKM oleh perbankan di Sulawesi Selatan telah mencapai 35,47% terhadap total
kredit pada triwulan laporan, atau telah melampui target proporsi penyaluran kredit perbankan kepada
UMKM sebesar 30% pada 2024. Lebih lanjut, pembiayaan fintech meningkat meski diiringi dengan
peningkatan risiko kelalaian penyelesaian kewajiban bayar dibandingkan periode sebelumnya.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah


Secara umum, indikator sistem pembayaran (SP) terutama SP ritel di Sulawesi Selatan menunjukkan
perkembangan positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat (5,29%; yoy)
Kehadiran layanan BI-FAST dengan sejumlah keunggulannya menyebabkan penurunan transaksi layanan
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
Hingga Maret 2023, jumlah PJP yang terdaftar sebagai peserta BI-FAST telah mencapai 122 (mewakili
94% pangsa SP ritel nasional). Transaksi nilai besar melalui BI-RTGS terkontraksi sebesar 24,8% (yoy)
menjadi Rp20,1 triliun sedangkan transaksi melalui SKNBI terkontraksi sebesar 23,2% (yoy) menjadi
Rp7,60 triliun.
Di sisi lain, adopsi pembayaran ritel terus bertumbuh pada triwulan I 2023. Jumlah kartu ATM/D mencapai
8,2 juta keping (tumbuh 15,4% yoy) sedangkan jumlah kartu kredit mencapai 370 ribu keping (tumbuh
4,0%). Jumlah pengguna QRIS juga meningkat dan telah mencapai 585 ribu pengguna, tumbuh 16,0%
(yoy), diikuti oleh perkembangan jumlah merchant yang telah mencapai 781.528 merchant, tumbuh
40,7% (yoy). Peningkatan pembayaran ritel juga terlihat dari transaksi Uang Elektronik dengan nominal
mencapai Rp1,7 triliun, tumbuh 11,7% (yoy). Di sisi lain, transaksi e-Commerce justru mengalami
penurunan sebesar Rp1,6 triliun atau terkontraksi 7,4% (yoy). Hal ini antara lain didorong oleh
kecenderungan masyarakat untuk berbelanja melalui social commerce maupun bertransaksi langsung ke
pasar atau pusat perbelanjaan pasca penghapusan PPKM.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XXI


Dengan adanya arus masuk wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan, total transaksi Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) pada triwulan I 2023 tumbuh 36,6% (yoy) menjadi
Rp1,63 triliun. Dari sisi peredaran uang kartal, terjadi net inflow sebesar Rp4,89 triliun. Transaksi inflow
dan outflow tumbuh 16,5% (yoy) dan 24,4% (yoy) secara berturut-turut seiring aktivitas ekonomi yang
lebih tinggi pada 2023.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan


Kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan mengalami penurunan pada Februari 2023. Hal ini tercermin
dari nilai indeks Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang menurun dari 65,85% menjadi 64,37%.
Penurunan TPAK terutama bersumber dari partisipasi angkatan kerja perempuan. Di sisi lain, proses
pemulihan ekonomi mendorong penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sejalan dengan
kegiatan usaha yang telah beroperasi penuh pasca penghapusan PPKM.
Tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan pada periode September 2022 sedikit meningkat dibandingkan
periode Maret 2022 dan September 2021. Kenaikan tingkat kemiskinan sejalan dengan kenaikan indeks
harga bahan makanan dan nonmakanan. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk miskin di Sulawesi
Selatan rentan dipengaruhi pergerakan harga. Sementara itu, tingkat kesejahteraan petani meningkat
yang tercermin pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang lebih tinggi dibandingkan periode triwulan I 2022.
Indeks harga yang diterima petani meningkat lebih besar jika dibandingkan indeks harga yang dibayar
petani.
Prospek Ekonomi Daerah
Ekonomi Sulsel pada tahun 2023 diprakirakan tetap tumbuh kuat, meski melambat dibandingkan tahun
2022. Kondisi tersebut ditopang oleh penguatan konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor luar negeri
yang tetap tinggi. Penghapusan kebijakan PPKM diprakirakan mendorong permintaan domestik sejalan
dengan aktivitas ekonomi dan kegiatan operasional dunia usaha yang telah beroperasi penuh (full
capacity). Sementara itu, perbaikan ekonomi global pasca pembukaan kembali ekonomi Tiongkok
berpotensi mendorong permintaan terhadap komoditas ekspor utama Sulawesi Selatan, di tengah harga
nikel yang masih terjaga di level tinggi. Konsumsi pemerintah diprakirakan tumbuh terbatas dipengaruhi
upaya penurunan defisit fiskal. Selanjutnya, kondisi ini juga berisiko menahan kinerja investasi yang
tercermin melalui Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB). Secara sektoral, perekonomian
Sulsel pada tahun 2023 diprakirakan didorong oleh peningkatan kinerja di hampir seluruh LU utama. LU
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diprakirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, LU Pertambangan dan Penggalian juga diprakirakan tumbuh lebih tinggi. Kinerja LU
Perdagangan diprakirakan meningkat sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang tetap kuat pasca
penghapusan kebijakan PPKM oleh Pemerintah. Adapun LU Industri Pengolahan diprakirakan tetap kuat,
meski cenderung melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Inflasi gabungan kota IHK di Sulsel tahun 2023 diprakirakan kembali ke rentang sasaran 3,0±1,0% (yoy).
Sinergi dan inovasi pengendalian inflasi secara berkesinambungan terus dilakukan untuk menjaga
momentum pemulihan ekonomi Sulsel. Koordinasi TPID dan penyelenggaraan GNPIP diprakirakan dapat
mengantisipasi tekanan inflasi kelompok pangan bergejolak hingga akhir tahun 2023.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 XXII


1. PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

BAB I: PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH


Ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023 tumbuh 5,29% (yoy), meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya (5,11%; yoy). Peningkatan tersebut didorong oleh
permintaan domestik yang menguat seiring aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin
baik pasca penghapusan kebijakan PPKM dan kenaikan permintaan dalam menyambut
momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan yang dimulai pada Maret
2023.
Dari sisi pengeluaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada triwulan
I 2023 dikontribusikan oleh peningkatan konsumsi domestik, baik dari swasta maupun
pemerintah. Kondisi ini sejalan dengan periode awal HBKN Ramadan yang mulai berjalan
pada triwulan I 2023. Lebih lanjut, investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) juga meningkat, baik untuk investasi bangunan maupun non
bangunan. Hal tersebut terkonfirmasi dari realisasi belanja modal pemerintah dan impor
barang modal yang juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sisi penawaran, peningkatan ekonomi Sulsel triwulan I 2023 terutama didorong oleh
kinerja LU Pertambangan dan Penggalian seiring peningkatan produksi hasil tambang.
Selain itu, LU Konstruksi dan LU Perdagangan Besar dan Eceran juga terpantau tumbuh
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan kineja investasi yang lebih
tinggi dan penguatan permintaan domestik. Di sisi lain, kinerja LU Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan, serta LU Industri Pengolahan mengalami perlambatan.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 1


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

1.1. PERTUMBUHAN EKONOMI Secara spasial, pangsa ekonomi Sulsel terhadap


wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua)
Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan I pada triwulan I 2023 meningkat. Perekonomian
2023 tumbuh lebih kuat dibandingkan triwulan Sulsel memiliki pangsa 32,71% terhadap
sebelumnya. Ekonomi Sulsel tercatat tumbuh perekonomian Sulampua, lebih tinggi
5,29% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV dibandingkan triwulan sebelumnya (32,64%).
2022 yang tumbuh 5,11% (yoy). Capaian tersebut Disamping itu, Sulsel juga masih menyumbang
juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pangsa ekonomi terbesar di Sulampua (Grafik 1.3).
ekonomi nasional yang tumbuh 5,03% (yoy) pada
triwulan I 2023 (Grafik 1.1). Berbeda dengan
pertumbuhan ekonomi tahunan, secara kuartalan
ekonomi Sulsel terkontraksi 5,57% (qtq) pada
triwulan I 2023.
10 %YoY
5.29
5
5.03
0

-5
PDRB Sulsel PDB Nasional
-10 Sumber: BPS, diolah
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Grafik 1.3 Pangsa PDRB Sulawesi Selatan terhadap
2019 2020 2021 2022 2023 wilayah Sulampua
Sumber: BPS, diolah
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan Sulawesi Aktivitas ekonomi masyarakat lebih baik didorong
Selatan dan Nasional peningkatan pendapatan dan momen HBKN
10 %YoY Ramadhan. Telah dicabutnya PPKM pada 30
Desember 2022 mendorong mobilitas dan
5.31 konsumsi masyarakat yang lebih tinggi pada
5
5.09 momen HBKN Ramadhan. Upah minimum provinsi
(UMP) Sulsel yang meningkat 6,93% (yoy) serta
0 ketidakpastian harga akibat pengalihan subsidi
yang lebih moderat mampu meningkatkan
-5 confidence level masyarakat. Peningkatan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 permintaan masyarakat ini juga mendorong kinerja
PDRB Sulsel PDB Nasional insdustri yang lebih baik.
Sumber: BPS, diolah Pada triwulan II 2023 ekonomi Sulsel diprakirakan
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Sulawesi tetap tumbuh kuat meskipun sedikit melambat
Selatan dan Nasional
dibandingkan triwulan I 2023. Di tengah momen
HBKN Ramadhan maupun Idul Fitri yang
mendorong konsumsi masyarakat, terdapat risiko

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Komponen Pengeluaran

Sumber: Badan Pusat Statistik

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 2


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

perlambatan pada investasi serta lapangan usaha Peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga ini
pertambangan, industri pengolahan, maupun sejalan dengan membaiknya pendapatan
konstruksi. masyarakat karena kenaikan upah minimum
provinsi (UMP) maupun imbal jasa pertanian, serta
1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI SISI peningkatan permintaan karena pelonggaran
PENGELUARAN aktivitas masyarakat terutama saat momen HBKN
Berdasarkan komponen pengeluaran, peningkatan Ramadhan.
pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2023 Lebih lanjut, dampak pengalihan subsidi bahan
dipengaruhi oleh kinerja konsumsi rumah tangga bakar minyak (BBM) pada September 2022 yang
(RT), konsumsi pemerintah, serta Pembentukan lebih moderat juga mendukung kinerja konsumsi
Modal Tetap Bruto (PMTB) yang lebih baik. rumah tangga yang lebih baik. Kenaikan Upah
Konsumsi rumah tangga dan pemerintah masing- Minimum Provinsi (UMP) Sulsel pada tahun 2023
masing tumbuh sebesar 5,81% (yoy) dan 3,19% dapat mendukung penguatan daya beli
(yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Kondisi masyarakat di tengah tekanan inflasi yang masih
ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan tinggi. Besaran UMP Sulsel pada tahun 2023
masyarakat yang didukung permintaan pada tercatat Rp3,39 juta atau naik 6,93% (yoy)
momen HBKN Ramadhan. Lebih lanjut, strategi dibandingkan UMP tahun sebelumnya yang
realisasi belanja modal pemerintah dan belanja sebesar Rp3,17 juta. Nilai Tukar Petani (NTP) yang
dalam rangka pengendalian harga juga menggambarkan imbal hasil di sektor pertanian
mendorong realisasi belanja pemerintah (lebih rinci meningkat. Pada triwulan I 2023, NTP Sulsel
pada BAB 2 Keuangan Daerah). berada di 103,52. Peningkatan NTP ini dikontribusi
Peningkatan juga bersumber dari kinerja oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima oleh
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Sulsel Petani (It) lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga
yang tumbuh sebesar 5,72% (yoy), meningkat yang Dibayar Petani (Ib). Sejalan dengan hal
dibandingkan triwulan IV 2022 yang mengalami tersebut, dukungan periode momen HBKN
kontraksi sebesar 0,65% (yoy). Peningkatan ini Ramadhan yang mulai berjalan pada Maret 2023
terkonfirmasi dari kinerja impor barang modal juga mendorong permintaan masyarakat lebih
(investasi non bangunan) dan realisasi belanja tinggi.
modal APBD Provinsi Sulsel yang meningkat Mobilitas masyarakat pada triwulan I 2023 masih
(investasi bangunan). Kinerja impor luar negeri tumbuh positif meski tidak setinggi triwulan
pada triwulan I 2023 juga tumbuh meningkat sebelumnya. Hal ini tercermin dari penurunan
3,49% (yoy), lebih tinggi dibandingkan impor total jumlah kedatangan dan keberangkatan
pada triwulan IV 2022 sebesar 2,36% (yoy). penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin, serta
Sementara itu, pertumbuhan ekspor barang dan embarkasi dan debarkasi penumpang di pelabuhan
jasa pada triwulan I 2023 tercatat tumbuh (Grafik 1.4 dan 1.5). Jumlah kedatangan dan
melambat sebesar 3,97% (yoy), dari sebelumnya keberangkatan penumpang di Bandara Sultan
tumbuh 15,47% (yoy) (Tabel 1.1). Perlambatan ini Hasanuddin pada triwulan I 2023 masing-masing
diprakirakan disebabkan oleh melambatnya ekspor tumbuh sebesar 14,97% (yoy) dan 21,59% (yoy).
antardaerah di tengah peningkatan ekspor luar Sementara itu, pertumbuhan penumpang yang
negeri. tetap kuat juga terjadi di Pelabuhan Makassar,
tercemin dari kegiatan embarkasi yang tumbuh
1.2.1. Konsumsi 51,47% (yoy) dan debarkasi yang tumbuh 61,84%
(yoy). Mobilitas masyarakat yang tetap terjaga ini
Konsumsi Rumah Tangga
Pada triwulan I 2023, konsumsi rumah tangga
tumbuh lebih kuat dibandingkan triwulan
sebelumnya. Konsumsi rumah tangga (RT)
melanjutkan penguatan pertumbuhan sebesar
5,81% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,61% (yoy).

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 3


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

600.00 1,000.00

500.00 800.00
400.00 600.00
300.00
400.00
200.00
200.00
100.00
- -
(100.00) (200.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
(200.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2019 2020 2021 2022 2023
2019 2020 2021 2022 2023 Debarkasi/Turun Embarkasi/Naik
Keberangkatan Kedatangan Sumber: BPS, diolah
Sumber: BPS, diolah
Grafik 1.5 Aktivitas Embarkasi dan Debarkasi
Grafik 1.4 Aktivitas Kedatangan dan Keberangkatan
Penumpang di Pelabuhan
Domestik Bandara Sultan Hasanuddin
180
Indeks
sejalan dengan telah dihapusnya pemberlakukan 160

pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di 140

seluruh wilayah Indonesia pada 30 Desember 120

2022. 100
80
Momen HBKN Ramadhan pada akhir triwulan I 60
2023 menjadi faktor pendorong peningkatan 40
konsumsi. Momen HBKN Ramadhan yang tidak 20 IKK IKE IEK
terjadi pada triwulan I 2022, menjadi faktor 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
pendorong pada peningkatan konsumsi
2018 2019 2020 2021 2022 2023
masyarakat triwulan laporan. Secara kuartalan,
Sumber: Bank Indonesia
pertumbuhan konsumsi RT pada triwulan I 2023 Grafik 1.6 Informasi IKK, IKE dan IEK
sebesar 0,7% (qtq) lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan pada triwulan I 2022 sebesar 0,5% Indeks IKK Rp1-2jt IKK Rp2-3jt IKK Rp3-4jt
(qtq). Realisasi konsumsi RT pada triwulan I 2023 200 IKK Rp4-5jt IKK Rp5-6jt IKK Rp6-7jt

ini lebih tinggi dibandingkan prakiraan rata-rata 160


IKK Rp7-8jt IKK >Rp8jt

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada triwulan I


2023 sebesar 125, 89, yang masih menunjukkan 120
angka lebih rendah dibandingkan triwulan
80
sebelumnya sebesar 129,36. Hal ini disebabkan
oleh peningkatan konsumsi pada momen HBKN 40
Ramadhan yang lebih tinggi dari prakiraan. Tren
0
tersebut sejalan dengan hasil survei konsumen I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan 2019 2020 2021 2022 2023
angka IKK Maret 2023 di 129,83 (lebih tinggi Sumber: Bank Indonesia
dibandingkan rata-rata IKK triwulan IV 2022). Grafik 1.7 IKK Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
Lebih lanjut, komponen ekspektasi maupun
kondisi ekonomi terkini masih berada di level
optimis (Grafik 1.6). Berdasarkan kelompok
pengeluaran, peningkatan IKK tertinggi terjadi
pada kelompok pengeluaran Rp3-4 juta yang
tumbuh 10,07% (qtq), diikuti kelompok
pengeluaran Rp Rp7-8 juta (6,80%; qtq) (Grafik
1.7).

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 4


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

riil, terutama bersumber dari suku cadang dan


aksesori, peralatan informasi dan komunikasi, serta
perlengkapan rumah tangga lainnya. Selain
mencerminkan kenaikan aktivitas konsumsi ritel
masyarakat, peningkatan IPR juga menunjukkan
potensi peningkatan pendapatan dunia usaha.
Peningkatan konsumsi RT terjadi di tengah
penyaluran kredit konsumsi yang menurun. Kredit
konsumsi pada triwulan I 2023 tumbuh 5,83%
Sumber: Bank Indonesia
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan
Grafik 1.8 Pangsa Pengeluaran Rumah Tangga sebelumnya yang sebesar 6,27% (yoy) (Grafik
1.10). Kondisi ini mencerminkan bahwa kinerja
Sejalan dengan konsumsi yang meningkat, alokasi positif konsumsi masyarakat bersumber dari
pengeluaran RT untuk konsumsi pada triwulan I peningkatan pendapatan karena UMP maupun
2023 cenderung meningkat. Pada triwulan I 2023, imbal hasil pertanian yang lebih tinggi. Di sisi lain,
pengeluaran RT untuk konsumsi tercatat sebesar pada bulan Maret 2023 terdapat stimulus
70,60%, lebih tinggi dibandingkan triwulan pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan
sebelumnya yang sebesar 69,85% (Grafik 1.8). konsumsi, diantaranya adalah Bantuan Langsung
Lebih lanjut, pangsa pengeluaran RT untuk Tunai (BLT) Dana Desa, Program Keluarga Harapan
pinjaman juga meningkat di 11,42%, lebih besar (PKH) Tahap 1, serta Bantuan Pangan Non Tunai
dibandingkan triwulan IV 2022 sebesar 10,12%. Di (BNPT).
sisi lain, pangsa pengeluaran untuk tabungan yang 10.00
%Yoy
menurun di 17,98% menunjukkan perilaku 8.00
6.00
masyarakat yang cenderung meningkatkan
4.00
konsumsi. Hal ini terjadi seiring dengan momen 2.00
HBKN Ramadhan yang didukung oleh -
meningkatnya pendapatan karena kenaikan UMP -2.00

serta tingkat inflasi yang lebih terkendali. -4.00


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I

200 Indeks %Yoy 10


2019 2020 2021 2022 2023
180 8 Kredit Konsumsi Konsumsi RT
160
140
6 Sumber: LBU, diolah
120 4 Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Konsumsi
100 2
80 0 Berbeda dengan konsumsi rumah tangga,
60
40
-2 konsumsi LNPRT melambat. Pada triwulan I 2023,
20 -4
konsumsi LNPRT tumbuh 5,81% (yoy), atau lebih
0 -6
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I rendah dari 9,33% (yoy) pada triwulan IV 2022
2019 2020
IPR
2021 2022 2023
maupun 11,13% (yoy) pada keseluruhan tahun
g-Konsumsi RT - skala kanan
Sumber: Bank Indonesia 2022. Perlambatan konsumsi LNPRT ini disebabkan
Grafik 1.9 Konsumsi Rumah Tangga dan Indeks oleh belum dimulainya aktivitas kampanye oleh
Penjualan Riil partai politik sehingga menahan aktivitas
pembelian atribut kampanye dalam rangka pemilu
Permintaan masyarakat terjaga cukup kuat dalam
2024. Konsumsi LNPRT diprakirakan meningkat
momen HBKN Ramadhan. Sejalan dengan hasil IKK
menjelang dan saat pelaksanaan kampanye pemilu
pada survei konsumen, survei penjualan eceran
pada 28 November 2023-10 Februari 2024. Lebih
(SPE) Sulsel pada triwulan I 2023 tercatat Indeks
lanjut, andil pertumbuhan konsumsi swasta
Penjualan Riil (IPR) sebesar 179,28 (Grafik 1.9).
domestik, yakni Konsumsi Rumah Tangga dan
Meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan IV
LNPRT, meningkat dibandingkan dengan triwulan
2022, tren bulanan IPR menunjukkan permintaan
sebelumnya (Grafik 1.11).
yang cukup tinggi pada bulan Maret 2023 dengan
IPR sebesar 184,70 (lebih tinggi dibandingkan rata-
rata IPR triwulan IV 2022). Peningkatan penjualan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 5


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

6 % Andil YoY Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) telah


4
3.84 4.13 3.65 3.78
3.04
3.85 3.66 3.83
2.91 3.20
terealisasi 9,80% dari pagu anggaran 2023,
1.31
2.09 2.34
meningkat dibandingkan periode yang sama tahun
2
sebelumnya dengan realisasi 8,14% dari pagu
0
anggaran 2022. Peningkatan ini dikontribusikan
-2 -2.00-1.39-2.00 -1.98 oleh presentase realisasi komponen belanja
-4 operasional, modal, maupun transfer.
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2019 2020 2021 2022 2023 Capaian realisasi belanja pegawai hingga triwulan
Konsumsi RT Konsumsi LNPRT Konsumsi Swasta
I 2023 sebesar 15,12% dari pagu, meningkat
Sumber: BPS, diolah
Grafik 1.11 Perkembangan Konsumsi Domestik dibandingkan periode yang sama tahun 2022
dengan realisasi 14,59% dari pagu anggaran.
Memasuki triwulan II 2023, pertumbuhan tahunan Penghapusan PPKM pada akhir tahun 2022 serta
konsumsi domestik diprakirakan tumbuh lebih pandemi COVID-19 yang jauh lebih terkendali
tinggi dibandingkan triwulan I 2023. Momen mendorong aktivitas perjalanan dinas pegawai
HBKN Ramadhan dan Idul Fitri pada triwulan yang lebih tinggi pada tahun 2023. Lebih lanjut,
berjalan memberikan dorongan peningkatan strategi percepatan realisasi proyek pemerintah
konsumsi masyarakat seiring dengan IKK yang mendorong realisasi belanja modal. Hingga
meningkat signifikan pada bulan April 2023 di triwulan I 2023 realisasi belanja modal Pemprov
154,42. Pencabutan kebijakan PPKM oleh Sulsel terealisasi Rp14,95 miliar atau 0,82% pagu
pemerintah yang berlanjut, mendorong mobilitas anggaran 2023. Angka ini meningkat
masyarakat yang lebih tinggi seiring budaya mudik dibandingkan realisasi pada triwulan I 2022
masyarakat yang berlangsung pada momen cuti sebesar Rp3,11 miliar atau 0,19% dari pagu
Bersama tanggal 19-25 April 2023. Pencabutan anggaran 2022.
PPKM juga mendorong fasilitas umum seperti
pusat perbelanjaan, restoran, dan café dapat Periode HBKN Ramadhan pada Maret 2023 juga
beroperasi dengan full capacity (100%). mendorong realisasi belanja pemerintah dalam
Peningkatan pendapatan masyarakat melalui rangka mitigasi kenaikan inflasi. Kondisi ini sejalan
pemberian tunjangan hari raya (THR) juga dengan penyelenggaraan bazaar pangan murah
diprakirakan dapat menopang peningkatan daya dan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan
beli masyarakat. stok pangan di masyarakat di tengah peningkatan
permintaan pada HBKN Ramadhan.
Insentif Pemerintah yang berperan sebagai jaring
pengaman sosial juga terus berlanjut. Beberapa Prospek konsumsi pemerintah pada triwulan II
insentif yang diberikan pada triwulan II 2023 atau Prospek konsumsi pemerintah pada triwulan II
menjelang HBKN Idul Fitri diantaranya adalah 2023 diprakirakan melambat. Sejalan dengan pola
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program konsumsi pemerintah pada HBKN Idul Fitri, secara
Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai kuartalan konsumsi pemerintah di triwulan II tahun
(BLT) Dana Desa, BLT minyak goreng, dan Bantuan 2023 meningkat. Namun demikian, pertumbuhan
Pangan oleh Kementerian Pertanian. Penyaluran tahunan konsumsi pemerintah diperkirakan sedikit
bantuan pada tahun 2023 ini akan difokuskan melambat dibandingkan realisasi pada triwulan I
pada percepatan penghapusan kemiskinan 2023. Beberapa faktor yang menjadi kendala dan
ekstrem di tengah kasus COVID-19 yang telah menahan konsumsi pemerintah antara lain
terkendali. keterlambatan pelaksanaan lelang, penjadwalan
kegiatan atau subkegiatan pada SKPD yang kurang
Konsumsi Pemerintah tepat, serta penyusunan Detail Engineering Design
(DED) yang belum selesai sehingga menahan
Konsumsi pemerintah tumbuh meningkat. Pada realisasi kegiatan fisik maupun kegiatan yang
triwulan I 2023, konsumsi pemerintah tumbuh
3,19% (yoy), meningkat dibandingkan 2,85%
(yoy) pada triwulan IV 2022 maupun keseluruhan
tahun 2022 yang terkontraksi 2,77% (yoy). Hingga
triwulan I 2023, realisasi belanja Pemerintah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 6


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)1. Meski yang meningkat di 20,21% (yoy) dari 9,36% (yoy)
demikian, perlambatan yang lebih dalam pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.13). Secara
diprakirakan tertahan oleh realisasi percepatan lebih rinci, komponen impor barang modal selain
belanja modal, dan penyaluran bantuan transportasi menunjukkan peningkatan
pemerintah menjelang HBKN Idul Fitri dan Idul pertumbuhan tahunan dari 17,64% (yoy) pada
Adha. triwulan IV 2022, menjadi 32,39% (yoy) pada
triwulan laporan.
1.2.2. Investasi
Lebih lanjut, peningkatan investasi juga berasal
Aktivitas investasi yang tercermin dari Komponen
dari investasi bangunan, terutama oleh
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada
pemerintah. Realisasi belanja modal APBD Provinsi
triwulan I 2023 meningkat dibandingkan triwulan
Sulsel pada triwulan I 2023 mencapai Rp14,95
sebelumnya maupun keseluruhan tahun 2022.
miliar atau tumbuh 379,97% dibandingkan
PMTB tumbuh sebesar 5,72% (yoy), meningkat
triwulan yang sama tahun sebelumnya. Angka
dibandingkan triwulan IV 2022 yang terkontraksi
pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan
sebesar -0,65% (yoy) dan keseluruhan tahun 2022
realisasi belanja modal tahun 2022 yang
yang tumbuh sebesar 3,31% (yoy). Peningkatan
terkontraksi 24,60% dibandingkan tahun 2021.
tersebut sejalan dengan optimisme pelaku usaha
yang semakin baik pasca penghapusan kebijakan 20.00 %Yoy
PPKM oleh Pemerintah. Kondisi ini juga 15.00
terkonfirmasi dari hasil SKDU investasi pada
triwulan I 2023 yang mencatatkan SBT sebesar 10.00

3,41%, lebih tinggi dibandingkan 2,32% pada 5.00

triwulan sebelumnya. -
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Peningkatan investasi ini sejalan dengan Sulsel (5.00)
2019 2020 2021 2022 2023
sebagai provinsi dengan potensi investasi yang (10.00)
menjanjikan. Berdasarkan data Kementerian (15.00)
Kredit Investasi Investasi PMTB
Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Sumber: BPS dan LBU, diolah
(BKPM), realisasi penanaman modal di Sulsel Grafik 1.12 Investasi dan Kredit
700 12
sepanjang triwulan I 2023 mencapai Rp2,24 triliun %Yoy %Yoy
(3.354 proyek) untuk Penanaman Modal Dalam 500 7
Negeri (PMDN) dan USD54,24 juta (259 proyek)
300 2
untuk Penanaman Modal Asing (PMA). Total
realisasi penanaman modal di Sulsel pada triwulan 100 -3

I 2023 mencapai Rp3,05 triliun atau tumbuh -100 -8


42,08% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Impor Barang Modal
tahun 2022 yang mencapai Rp2,14 triliun. 2019 2020 2021 2022 2023

Investasi PMTB - skala kanan


Peningkatan pertumbuhan investasi sejalan
Sumber: BPS dan DJBC, diolah
dengan perkembangan pembiayaan untuk
Grafik 1.13 Investasi dan Impor
investasi yang terpantau meningkat. Kredit
perbankan untuk proyek investasi di Sulsel tumbuh Aktivitas investasi diprakirakan melambat pada
11,36% (yoy) pada triwulan I 2023, meningkat triwulan II 2023. Perlambatan kinerja investasi ini
dibandingkan 4,19% (yoy) pada triwulan IV 2022 sejalan dengan prakiraan perlambatan kinerja
(Grafik 1.12) (lihat Bab 4. Stabilitas Keuangan konstruksi (lihat Pertumbuhan Ekonomi
Daerah). berdasarkan Lapangan Usaha). Pengadaan semen
yang terkontraksi lebih dalam pada April 2023
Peningkatan aktivitas investasi pada triwulan I
sebesar 29,82% (yoy) mengindikasikan tren kinerja
2023 salah satunya dikontribusikan dari investasi
konstruksi dan investasi bangunan yang cenderung
nonbangunan. Kondisi ini tercermin dari nilai
melambat. Meskipun melambat, aktivitas investasi
impor barang modal di Sulsel pada triwulan I 2023

1
FGD bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 7


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

diprakirakan tetap tumbuh kuat sejalan dengan menyebabkan pangsa ekspor besi dan baja turun
optimisme pelaku usaha. Berdasarkan Survei dari sebelumnya 20,94% menjadi 17,09% pada
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, triwulan laporan. Ekspor komoditas ikan dan
perkiraan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan udang juga terkontraksi 19,32% (yoy) pada
investasi selama triwulan berjalan (triwulan II 2023) triwulan I 2023, lebih dalam dibandingkan
tercatat sebesar 3,46%. Angka ini kontraksi triwulan IV 2022 sebesar 10,29% (yoy).
mengindikasikan bahwa persentase responden Hal ini juga menyebabkan penurunan pangsa
yang optimis lebih banyak 3,46% dibandingkan ekspor ikan dan udang dari sebelumnya 7,59%
persentase responden yang pesimis. Keyakinan menjadi 4,56% pada triwulan laporan. Hal ini
investasi ini utamanya terdapat pada LU dipengaruhi oleh cuaca yang kurang kondusif pada
Transportasi dan Pergudangan seiring triwulan I 2023 sehingga mempengaruhi produksi.
penghapusan pembatasan mobilitias. Selain itu, Pengaruh cuaca yang kurang kondusif ini juga
keyakinan juga terjadi pada investasi LU menjadi salah satu kendala produksi komoditas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan ekspor lain seperti biji coklat dan coklat olahan (-
Daur Ulang didorong perbaikan irigasi lahan 44,96%; yoy) serta kopi, teh, rempah-rempah (-
pertanian. 55,16%; yoy) sehingga terkontraksi lebih dalam
dibandingkan triwulan IV 2022.
1.2.3. Ekspor dan Impor
Lebih lanjut, kontraksi ekspor komoditas daging
Pada triwulan I 2023, kinerja ekspor Sulsel
dan ikan olahan (-38,07%; yoy), terutama
terpantau melambat. Total ekspor Sulsel selama
bersumber dari udang dibekukan yang terkontraksi
Januari hingga Maret 2023, yang terdiri dari ekspor
lebih dalam 30,46% (yoy) dibandingkan kontraksi
barang dan jasa luar negeri serta ekspor barang
triwulan sebelumnya di 26,54% (yoy) disebabkan
dan jasa antardaerah, tercatat tumbuh 3,97%
permintaan yang menurun dari negara mitra
(yoy), melambat dari triwulan IV 2023 yang
dagang. Sedangkan kontraksi yang lebih dalam
tumbuh 15,47% (yoy) (Grafik 1.14). Perlambatan
pada komoditas garam, belerang, kapur (-39,45%;
tersebut diprakirakan dipengaruhi oleh ekspor
yoy) seiring dengan penurunan konsumsi semen
antar daerah di tengah ekspor luar negeri yang
dan ekspor semen yang terkontraksi lebih dalam di
meningkat. Perlambatan ekspor antar daerah ini
40,61% (yoy). Hal ini salah satunya masih
tercermin dari volume muat barang di Pelabuhan
disebabkan oleh level harga batu bara yang masih
Makassar pada triwulan I 2023 yang tumbuh
tinggi sehingga meningkatkan biaya produksi
16,68% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan
semen.
sebelumnya yang tumbuh 23,66% (yoy).
Nikel sebagai komoditas ekspor Sulsel dengan
Di sisi lain, ekspor luar negeri nonmigas Sulsel
pangsa tertinggi tumbuh sebesar 54,49% (yoy),
tumbuh sebesar 22,55% (yoy), lebih tinggi dari
meningkat dibandingkan triwulan IV 2022 yang
triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,83% (yoy).
tumbuh 14,60% (yoy). Sebagaimana diketahui,
Sebagaimana yang terjadi pada triwulan
nikel merupakan bahan baku besi baja komponen
sebelumnya, nilai ekspor luar negeri nonmigas
infrastruktur dan bangunan yang dibutuhkan
Sulsel pada triwulan I 2023 didominasi oleh nikel
untuk ekspansi industri negara maju. Permintaan
matte, besi dan baja, serta biji-bijian berminyak
nikel ini diprakirakan juga terus meningkat seiring
dan obat (termasuk rumput laut) dengan pangsa
penguatan tren energi baru terbarukan (EBT)
masing-masing sebesar 55,10%, 17,09%, dan
dimana nikel dibutuhkan untuk bahan bakar
9,79%. Ekspor luar negeri komoditas nikel matte
baterai listrik. Rata-rata purchasing managers index
sebagian besar berasal dari Kabupaten Luwu
(PMI) Manufaktur Jepang sebagai negara tujuan
Timur.
ekspor nikel terbesar pada triwulan I 2023 sebesar
Meskipun demikian, beberapa komoditas ekspor 48,60 atau masih melambat. Namun demikian,
utama Sulsel mencatatkan perlambatan pada PMI Manufaktur Jepang pada bulan Maret 2023
triwulan I 2023. Ekspor besi baja yang mencakup telah menunjukkan tren peningkatan.
nickel pig iron sebagai salah satu komoditas utama
Pertumbuhan yang tinggi juga tercatat pada
terkontraksi 1,21% (yoy), setelah pada triwulan IV
beberapa komoditas ekspor diantaranya biji-bijian
2022 tumbuh 37,29% (yoy). Kontraksi ini
berminyak dan obat yang mencakup rumput laut

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 8


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

(30,72%; yoy), lak, getah, dan damar yang juga


mencakup karaginan (86,89%; yoy), sisa industri
makanan (83,35%; yoy). Peningkatan ekspor luar
negeri ini sejalan dengan permintaan negara mitra
dagang utama Sulsel yang mulai meningkat (Tabel
1.2).

Sumber: DJBC, diolah


Grafik 1.16 Pertumbuhan Impor Luar Negeri Nonmigas
Sulsel berdasarkan Penggunaan
350

Juta USD
300

250

200

150

100

50

Sumber: BPS, DJBC, dan World Bank, diolah 0


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Sulsel
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Berbeda dengan perlambatan ekspor, kinerja Impor Konsumsi Impor Barang Modal Impor Bahan Baku
impor Sulsel pada triwulan I 2023 terpantau Sumber: DJBC, diolah
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 1.17 Perkembangan Nilai Impor Luar Negeri Bahan
Impor barang dan jasa selama Januari hingga Baku, Barang Modal, dan Barang Konsumsi Sulsel
Maret 2023, yang terdiri dari impor barang dan Impor luar negeri bahan baku industri di Sulsel
jasa luar negeri serta impor barang dan jasa pada triwulan I 2023 tercatat sebesar
antardaerah, tumbuh 3,49% (yoy), lebih tinggi USD187,07juta. Biji gandum dari Australia (bahan
dibandingkan impor total pada triwulan IV 2022 baku industri tepung terigu) serta bungkil kedelai
sebesar 2,36% (yoy) (Grafik 1.15). Peningkatan dari Argentina (bahan baku industri pakan)
pertumbuhan total impor Sulsel, terutama merupakan penyumbang utama peningkatan
dipengaruhi oleh impor luar negeri nonmigas impor luar negeri bahan baku di Sulsel (Tabel 1.3).
Sulsel yang tumbuh 2,48% (yoy), setelah pada Pada triwulan I 2023, perkembangan harga
triwulan IV 2022 terkontraksi 38,09% (yoy). Secara gandum maupun bungkil kedelai mulai menurun
lebih rinci, peningkatan tersebut disebabkan oleh seiring telah meredanya dampak tekanan konflik
impor bahan baku (pangsa 86,35% terhadap Rusia-Ukraina. Meskipun demikian harga kedua
impor luar negeri nonmigas Sulsel pada triwulan I komoditas tersebut saat ini masih dalam level yang
2023) dan impor barang modal (pangsa 12,54%) tinggi.
(Grafik 1.16).
Impor luar negeri barang modal Sulsel pada
triwulan I 2023 tercatat sebesar USD27,20 juta,
lebih tinggi dibandingkan USD22,77 juta pada
triwulan sebelumnya (Grafik 1.17). Peningkatan
impor barang modal luar negeri ini sejalan dengan
kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
yang meningkat seiring dengan dampak
ketidakpastian harga yang lebih moderat. Kondisi
ini juga tercermin dari pertumbuhan impor
Sumber: BPS dan DJBC, diolah
Grafik 1.15 Perkembangan Impor Sulsel
peralatan mesin yang tumbuh sebesar 9,77% (yoy)
dibandingkan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi 10,44% (yoy).
Di sisi lain, impor luar negeri barang konsumsi
Sulsel menurun, dari USD4,68 juta menjadi

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 9


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Tabel 1.2 Perkembangan Ekspor Komoditas Sulsel


Komoditas E ks por Utama 2020 2021 2022 2023 P angs a P as ar Growth (yoy)
(dalam US $ juta) I II III IV 2020 I II III IV 2021 I II III IV 2022 I Q1'23 Q1'23
1 Nikel 174.60 185.72 210.64 193.45 764.41 206.56 208.39 271.49 266.74 953.17 235.09 329.45 309.24 305.67 1,179.46 363.18 55.10% 54.49%
2 B es i dan B aja 14.84 12.27 13.30 25.94 66.35 22.12 29.17 26.64 100.16 178.08 114.05 136.03 113.87 137.51 501.45 112.67 17.09% -1.21%
3 B iji-bijian berminyak dan Obat 12.81 31.23 32.44 35.11 111.58 26.41 36.98 41.29 46.88 151.56 49.34 80.56 77.87 57.35 265.12 64.50 9.79% 30.72%
4 Ikan dan Udang 36.94 24.94 38.02 39.31 139.21 35.90 37.56 38.06 55.59 167.11 37.21 36.99 48.74 49.87 172.82 30.02 4.56% -19.32%
5 Lak, Getah dan Damar 14.38 18.08 15.64 12.56 60.66 10.15 13.70 16.74 21.22 61.80 17.01 36.61 47.85 36.30 137.76 31.78 4.82% 86.89%
6 B iji Coklat dan Coklat Olahan 11.05 13.70 23.40 13.60 61.75 11.59 20.75 22.04 16.90 71.29 11.55 19.32 18.11 17.39 66.38 6.36 0.96% -44.96%
7 Garam, belerang, kapur 8.31 14.13 17.78 16.10 56.32 18.95 25.39 12.63 17.49 74.47 19.19 19.03 13.51 11.94 63.66 11.62 1.76% -39.45%
8 Daging dan Ikan Olahan 9.03 5.74 9.30 12.04 36.12 11.13 13.71 14.96 14.91 54.72 15.12 10.18 8.64 10.87 44.81 9.36 1.42% -38.07%
9 S is a Indus tri Makanan 4.74 3.30 6.28 2.92 17.23 4.24 5.86 3.80 3.70 17.59 4.71 4.14 8.49 7.70 25.04 8.64 1.31% 83.35%
10 Kopi,teh, rempah-rempah 7.67 7.52 10.95 24.06 50.19 7.96 3.45 5.57 8.35 25.33 6.97 5.82 4.74 5.29 22.82 3.13 0.47% -55.16%
11 Lainnya 29.01 29.37 22.27 26.21 106.86 23.74 30.07 25.13 35.34 114.28 27.61 20.53 14.29 16.87 79.30 17.84 2.71% -35.38%
Nilai E ks por S uls el 323.37 346.00 400.02 401.29 1,470.68 378.76 425.04 478.33 587.29 1,869.41 537.84 698.67 665.36 656.76 2,558.62 659.10 100.00% 22.55%
Sumber: DJBC, diolah
Tabel 1.3 Perkembangan Impor Komoditas Sulsel
Komoditas Impor Utama 2020 2021 2022 2023 Pangsa Pasar Growth (yoy)
(dalam US $ J uta) I II III IV 2020 I II III IV 2021 I II III IV 2022 I Q1'23 Q1'23
1 Gandum 39.08 21.69 20.37 46.59 127.73 39.97 25.42 36.37 63.26 165.01 38.61 51.18 60.42 41.38 191.58 58.22 26.88% 50.81%
2 S is a Indus tri Makanan 22.36 27.91 15.93 29.19 95.39 34.68 33.22 36.61 48.71 153.22 27.81 44.56 53.06 39.37 164.80 29.80 13.75% 7.14%
3 Mes in-mes in/P es awat Mekanik 22.03 17.08 31.70 39.74 110.55 12.65 24.38 6.66 24.96 68.65 23.61 23.01 19.91 22.36 88.88 25.91 11.96% 9.77%
4 B ahan B akar Mineral 0.00 1.61 0.00 1.63 3.24 0.00 3.88 0.00 4.42 8.31 0.25 3.72 19.52 8.91 32.41 15.20 7.02% 5886.61%
5 Mes in dan P eralatan Lis trik 4.25 3.33 22.56 35.07 65.20 9.02 6.62 2.30 10.40 28.34 8.40 7.38 49.97 5.52 71.27 6.72 3.10% -20.05%
6 B erbagai P roduk Kimia 1.16 0.84 0.55 0.65 3.20 1.13 2.55 0.71 1.06 5.45 2.32 1.80 3.48 3.96 11.57 5.42 2.50% 133.06%
7 B iji Coklat dan Coklat Olahan 3.66 3.72 3.29 0.00 10.67 3.14 5.37 4.88 5.74 19.14 6.89 6.49 5.61 3.54 22.52 0.83 0.38% -88.00%
8 P roduk Keramik 4.44 1.72 3.73 4.16 14.05 2.40 6.90 4.20 4.65 18.15 4.31 3.99 6.36 3.49 18.16 6.94 3.20% 60.84%
9 P las tik dan B arang dari plas tik 1.38 1.26 0.34 0.98 3.97 1.64 2.44 0.70 1.93 6.71 2.01 2.21 4.04 3.11 11.38 1.62 0.75% -19.76%
10 B ahan Kimia anorganik 0.57 4.06 0.70 3.76 9.09 0.86 8.55 0.70 1.12 11.24 14.16 0.40 2.52 2.13 19.22 5.51 2.55% -61.05%
11 Lainnya 90.24 55.33 66.26 41.66 253.49 51.51 46.31 43.22 80.56 221.60 83.00 45.95 88.30 19.02 236.28 60.47 27.91% -27.15%
Nilai Impor S uls el 189.18 138.55 165.41 203.43 696.58 157.01 165.64 136.36 246.82 705.83 211.38 190.71 313.18 152.79 868.07 216.63 100.00% 2.48%
Sumber: DJBC, diolah
USD2,36 juta. Komponen makanan dan minuman Makassar tumbuh hingga 29,50% (yoy) dan
primer maupun olahan yang terutama digunakan 23,66% (yoy). Kondisi tersebut mencerminkan
untuk konsumsi rumah tangga terkontraksi lebih aktivitas ekspor dan impor barang antardaerah
dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Impor yang melambat.
kacang dan buah buahan tercatat sebesar USD
83.250, atau terkontraksi 95,52% (yoy) lebih Memasuki triwulan II 2023, aktivitas ekspor dan
rendah dibandingkan triwulan IV 2022 yang impor luar negeri diprakirakan tumbuh lebih
tumbuh 63,57%.
tinggi. Prospek harga komoditas nikel yang
Neraca perdagangan (trade balance) luar negeri diprakirakan masih berada di level tinggi pada
Sulsel pada triwulan I 2023 tetap mencatat surplus tahun 2023 akan mendorong penguatan kinerja
seiring kinerja ekspor yang meningkat lebih besar ekspor luar negeri Sulsel. Aktivitas industri yang
dibandingkan impor (Grafik 1.18). meningkat di negara mitra dagang seperti
Juta USD Tiongkok dan Jepang diprakirakan mampu
500 mendorong permintaan terhadap komoditas
300 ekspor utama Sulsel. Dari sisi impor, dukungan
100 momen HBKN Idul Fitri yang terjadi seiring dengan
-100
pencabutan kebijakan PPKM oleh Pemerintah akan
mendorong aktivitas ekonomi yang lebih tinggi
-300
sehingga berpotensi meningkatkan impor barang
-500
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I konsumsi. Lebih lanjut, percepatan investasi Sulsel
2018 2019 2020 2021 2022 2023 diprakirakan mendorong impor barang modal
Ekspor Impor Trade Balance pada triwulan berjalan.
Sumber: BPS, diolah
Grafik 1.18 Perkembangan Trade Balance Sulsel

Di sisi lain, perkembangan ekspor-impor 1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI SISI LAPANGAN


antardaerah Sulsel tumbuh lebih moderat pada USAHA
triwulan I 2023. Hal ini terutama tercermin dari Dari sisi penawaran, peningkatan pertumbuhan
volume bongkar dan muat barang di Pelabuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023,
Makassar yang masing-masing tumbuh 21,27% terutama bersumber dari kinerja LU Pertambangan
(yoy) dan 16,67% (yoy). Pertumbuhan ini lebih dan Penggalian, LU Konstruksi, dan LU
moderat jika dibandingkan triwulan sebelumnya Perdagangan Besar dan Eceran. Peningkatan LU
dimana bongkar dan muat barang di Pelabuhan Pertambangan didorong oleh produksi nikel yang

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 10


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

meningkat seiring peningkatan permintaan negara triwulan sebelumnya. Kinerja LU Konstruksi yang
mitra dagang. Sementara itu, LU Konstruksi yang meningkat didorong oleh aktivitas investasi yang
meningkat sejalan dengan aktivitas investasi yang semakin baik seiring proses pemulihan ekonomi
semakin baik di tengah kasus COVID-19 yang yang berlanjut. Selain itu, pengerjaan proyek
terkendali, sehingga mampu meningkatkan kereta api Makassar – Parepare yang masih
confidence level masyarakat maupun pelaku berjalan pada triwulan I 2023 juga turut
usaha. Pertumbuhan tahunan LU Perdagangan mendorong peningkatan kinerja LU Konstruksi.
Besar dan Eceran yang meningkat didorong oleh Pengerjaan proyek kereta api Makassar – Parepare
kenaikan permintaan masyarakat seiring telah mencapai 118 km atau sekitar 74,82% dari
pencabutan kebijakan PPKM oleh Pemerintah di total panjang jalur yang mencapai 157,7 km. Meski
tengah kasus aktif COVID-19 yang semakin demikian, proyek ini telah diresmikan pada akhir
terkendali (Grafik 1.20), serta kenaikan permintaan Maret 2023 dengan rute operasional sepanjang 80
menyambut HBKN Ramadhan yang dimulai pada km dari Stasiun Maros di Makassar hingga Stasiun
akhir triwulan I 2023. Di sisi lain, peningkatan Garongkong di Kab. Barru.
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang lebih
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran juga
tinggi tertahan oleh kinerja LU Pertanian,
mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada
Kehutanan, dan Perikanan, LU Industri
triwulan I 2023. Pencabutan kebijakan PPKM oleh
Pengolahan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan
Pemerintah mendorong peningkatan permintaan
Makan Minum yang melambat dibandingkan
masyarakat pada awal tahun, sejalan dengan
triwulan sebelumnya.
operasional fasilitas umum (pusat perbelanjaan,
restoran, dan café) yang telah mencapai full
Kasus Aktif Rata-rata Penambahan Kasus Harian %Yoy
capacity (100%). Selain itu, periode awal momen
1,500 8,000
g-Rata-rata Penambahan Kasus Harian HBKN Ramadhan yang telah dimulai sejak akhir
COVID-19 (%; yoy) 6,000 Maret 2023 juga mampu mendorong peningkatan
1,000
4,000 kinerja perdagangan.
500
2,000
Di sisi lain, pertumbuhan tahunan LU Pertanian,
0 Kehutanan, dan Perikanan pada triwulan I 2023
- -2,000 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya
I II III IV I II III IV I Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh produksi
2021 2022 2023
padi yang menurun sebagai akibat dari kendala
faktor cuaca. Fenomena La-Nina yang berlanjut
dan mencapai puncaknya pada Maret 2023
Sumber: Kementerian Kesehatan, diolah berdampak pada produktivitas padi yang tertahan.
Grafik 1.19 Perkembangan Kasus Harian COVID-19
Adapun LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Sulawesi Selatan
merupakan sektor yang memiliki pangsa tertinggi
Secara detail, kinerja LU Pertambangan dan terhadap perekonomian Sulsel, yakni sebesar
Penggalian pada triwulan I 2023 mencatatkan 20,06%.
pertumbuhan yang tinggi dan meningkat
Pertumbuhan tahunan LU Industri Pengolahan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan
juga terpantau lebih rendah dibandingkan triwulan
tersebut sejalan dengan peningkatan produksi
sebelumnya. Kinerja LU Industri Pengolahan yang
nikel oleh korporasi di Sulawesi Selatan didorong
melambat terutama bersumber dari subLU Industri
aktivitas operasional yang kembali normal pasca
Logam Dasar yang memiliki pangsa terbesar kedua
kegiatan maintenance yang telah selesai.
terhadap output dari LU Industri Pengolahan.
Peningkatan produksi terutama digunakan untuk
Perlambatan subLU Industri Logam Dasar tercermin
memenuhi permintaan luar negeri yang
dari ekspor besi baja pada triwulan I 2023 yang
meningkat, didukung perbaikan ekonomi global
mengalami kontraksi dibandingkan triwulan
yang berlanjut sebagai dampak positif dari
sebelumnya.
pembukaan ekonomi Tiongkok.
Pertumbuhan tahunan LU Konstruksi pada
triwulan I 2023 juga meningkat dibandingkan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 11


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Memasuki triwulan II 2023, kinerja lapangan usaha terutama bersumber dari produksi subLU Tanaman
secara umum diprakirakan tetap kuat, namun Pangan yang juga melambat akibat kendala faktor
sedikit melambat dari triwulan sebelumnya. cuaca.
Perlambatan kinerja lapangan usaha terutama
Perlambatan kinerja subLU Tanaman Pangan
bersumber dari LU Pertambangan dan LU
terutama dikontribusi oleh komoditas padi. Pada
Konstruksi yang diprakirakan tumbuh lebih
triwulan I 2023, produksi padi tercatat tumbuh
rendah. Kegiatan maintenance rutin oleh korporasi
16,83% (yoy), lebih rendah dibandingkan 18,25%
utama pertambangan di Sulawesi Selatan yang
(yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.21).
direncanakan berjalan pada triwulan II 2023
Meski produksi padi cenderung tertahan, luas
berpotensi menahan produksi tambang yang
panen padi di Sulawesi Selatan sepanjang triwulan
seiring aktivitas operasional yang terbatas.
I 2023 justru menunjukkan peningkatan, dari
Sementara itu, normalisasi kegiatan investasi
17,58% (yoy) menjadi 18,86% (yoy). Kondisi ini
seiring HBKN Ramadhan dan Idul Fitri yang diikuti
mengindikasikan bahwa cuaca ekstrim yang masih
dengan periode cuti bersama diprakirakan
berlangsung sepanjang triwulan I 2023 berdampak
menahan kinerja LU Konstruksi. Di sisi lain, momen
pada produktivitas padi yang menurun.
HBKN Ramadhan dan Idul Fitri diprakirakan dapat
mendorong peningkatan permintaan domestik Ribu
2,000
Luas Panen (Ha)
Produksi Padi (Ton-GKG)
100%
sehingga dapat menopang peningkatan kinerja LU Luas Panen (%; YOY) - Skala Kanan

Industri Pengolahan dan LU Perdagangan.


Sementara itu, kondisi cuaca yang lebih kondusif 0%

berpotensi meningkatkan kinerja LU Pertanian,


terutama subLU Perikanan, ditengah subLU
-100%
Tanaman Pangan yang tertahan pasca periode
0

I II III IV I II III IV I*
puncak panen raya yang telah berlalu. 2021 2022 2023
*) Data Sementara
Sumber: Kementerian Pertanian, diolah
Grafik 1.20 Produksi Padi Sulsel
1.3.1. Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan Tanaman padi memiliki tingkat sensitivitas yang
cukup tinggi dengan kondisi cuaca. Rata-rata
Kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan curah hujan yang baik untuk optimalisasi produksi
pada triwulan I 2023 melambat dibandingkan padi adalah 200mm/bulan. Kondisi tersebut relatif
triwulan sebelumnya. LU Pertanian tumbuh 0,55% berbeda jauh dengan rata-rata curah hujan
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2022 sepanjang triwulan I 2023 yang tercatat
yang sebesar 6,75% (yoy). Perlambatan tersebut 509mm/bulan (Grafik 1.22). Curah hujan yang

Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan usaha Ekonomi (%; yoy)

Sumber: BPS

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 12


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

terpantau cukup tinggi tersebut sejalan dengan 1.143,6 ribu ton dengan puncak panen raya
fenomena La Nina yang masih terus berlangsung berlangsung pada Maret 2023 (806,2 ribu ton).
pada awal tahun 2023 dan meluruh secara
Perlambatan LU Pertanian, Kehutanan, dan
perlahan pada Maret 2023. Curah hujan tinggi
Perikanan yang lebih dalam juga tertahan oleh
menyebabkan bulir padi semakin berisi,
kinerja subLU Perikanan yang meningkat. Hal ini
menguning, dan batang padi semakin menua
tercermin dari produksi perikanan yang tumbuh
sehingga tidak kuat dan mudah rebah akibat
3,22% (yoy) pada triwulan I 2023 atau meningkat
tiupan angin dan hujan. Selain itu, curah hujan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang
tinggi juga menyebabkan banjir pada sejumlah
terkontraksi 3,36% (yoy) (Grafik 1.23).
wilayah di Sulawesi Selatan. Sepanjang triwulan I
Peningkatan produksi tersebut terutama
2023, luas lahan terkena banjir dan lahan puso
bersumber dari perikanan budidaya laut yang
masing-masing tercatat sebesar 9.829 Ha dan
memiliki pangsa terbesar atau 62,58% terhadap
2.779 Ha, meningkat 6.810 Ha dan 428 Ha pada
volume produksi perikanan Sulawesi Selatan
periode yang sama tahun sebelumnya.
triwulan I 2023. Kinerja perikanan tangkap laut
(pangsa 7,56%) juga meningkat di tengah kinerja
Curah Hujan (mm)
perikanan budidaya tambak (pangsa 28,21%)
600 Growth (%; yoy) - skala kanan 400
yang cenderung melambat.
350
500
300
400 250 Produksi (Ton) Produksi (%yoy) - skala kanan
200
300 1,400,000 20%
150
1,200,000 15%
200 100
1,000,000
50 10%
100 800,000
- 5%
- (50) 600,000
400,000 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I
200,000 -5%
2020 2021 2022 2023
- -10%
Sumber: BMKG, diolah I II III IV I II III IV I II III IV I*
Grafik 1.21 Curah Hujan Sulsel 2020 2021 2022 2023

*) Data sementara
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, diolah
Meski demikian, dukungan Pemerintah Provinsi Grafik 1.22 Produksi Perikanan Sulsel
Sulawesi Selatan melalui Program Mandiri Benih Produksi perikanan budidaya laut, termasuk
yang berlanjut di tahun 2023 mampu menahan rumput laut, tumbuh 2,15% (yoy) atau meningkat
penurunan produksi padi yang lebih dalam. dibandingkan -9,83% (yoy) pada triwulan IV 2022.
Program Mandiri Benih merupakan penyaluran Informasi detail terkait potensi rumput laut dalam
benih unggul kepada 100 ribu Ha lahan petani di meningkatkan nilai tambah ekspor Sulawesi
Sulawesi Selatan. Pada Maret 2023, telah Selatan dapat dilihat pada Boks I. Sementara itu,
dilakukan panen raya padi di 2 (dua) produksi perikanan tangkap di laut juga
kabupaten/kota, yaitu Kab. Bone dan Kab. Maros. mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, dari
Panen raya melalui Program Mandiri Benih di Kab. -3,07% (yoy) pada triwulan IV 2022 menjadi
Bone dilakukan di Desa Palakka dengan hasil 4,44% (yoy) pada triwulan I 2023. Peningkatan
panen mencapai 8,4 kg gabah atau setara dengan subLU Perikanan yang lebih tinggi tertahan oleh
13,4 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. kinerja perikanan budidaya tambak (termasuk
Sementara itu, panen raya di Kab. Maros rumput laut tambak, udang, bandeng, dan ikan
mencatatkan produktivitas padi sebesar 5,5 lainnya) yang tumbuh 4,06% (yoy) atau lebih
ton/Ha. Capaian tersebut cukup baik pasca rendah dibandingkan 9,69% (yoy) pada triwulan
sejumlah lahan terendam banjir akibat curah hujan sebelumnya. Penurunan kinerja budidaya tambak,
tinggi. Dengan perkembangan tersebut, provinsi terutama udang dipengaruhi oleh keterbatasan
Sulawesi Selatan berhasil mencatatkan total bahan baku yang saat ini masih bersumber dari
produksi padi pada triwulan I 2023 sebesar impor, yaitu Florida.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 13


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

% (Andil Yoy) Yoy tanaman yang sudah tua. Selain itu, harga kakao
20 20%
yang tidak kompetitif menyebabkan banyak petani
15 15% beralih ke tanaman lain. Di sisi lain, ekspor rumput
laut meningkat pada triwulan I 2023, dari 22,33%
10 10%
(yoy) menjadi 30,72% (yoy).
5 5%

Yoy Total Ekspor Pertanian


0 0% 200% Ekspor Ikan dan Udang
I II III IV I II III IV I II III IV I* Ekspor Biji Coklat & Coklat Olahan
Ekspor Rumput Laut
-5 2020 2021 2022 2023 -5%

-10 -10%
Penangkapan di Laut Penangkapan di P. Umum
Budidaya Laut (Rumput Laut) Budidaya Tambak 0%
Budidaya Kolam Budidaya Sawah
I II III IV I II III IV I II III IV I
*) Data sementara
2020 2021 2022 2023
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, diolah
Grafik 1.23 Andil Pertumbuhan Subsektor Perikanan
Sulsel -200%

Sumber: DJBC, diolah


7.56% Grafik 1.25 Perkembangan Ekspor Pertanian

Di sisi lain, tingkat kesejahteraan petani tetap


28.21% Penangkapan di Laut terjaga di tengah perlambatan kinerja LU
Pertanian. Kondisi tersebut tercermin dari Indeks
Penangkapan di P.
Umum Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada triwulan I
62.58% Budidaya Laut 2023 yang sebesar 104,77 atau lebih tinggi
(Rumput Laut)
Budidaya Tambak
dibandingkan 101,96 pada triwulan sebelumnya.
NTUP yang lebih tinggi tersebut terutama didorong
oleh peningkatan NTUP Tanaman Pangan dan
NTUP Perikanan yang masing-masing sebesar
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, diolah
Grafik 1.24 Pangsa Sub Subsektor Perikanan 96,09 dan 110,74, meningkat dibandingkan 92,51
dan 108,67 pada triwulan sebelumnya (Grafik
Perlambatan kinerja LU Pertanian juga tercermin 1.26). Peningkatan ini mencerminkan harga jual
dari kinerja ekspor pertanian yang melambat pada dan keuntungan yang diterima oleh petani menjadi
triwulan I 2023. Ekspor hasil pertanian yang lebih baik, sehingga berpotensi meningkatkan
melambat terutama bersumber dari ekspor kesejahteraan petani padi maupun nelayan. Meski
komoditas ikan dan udang yang terkontraksi demikian, peningkatan harga jual akibat
19,32% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan penurunan produksi hanya bersifat jangka pendek,
sebelumnya (-10,29%; yoy) (Grafik 1.26). sehingga perlu penguatan dukungan dan sinergi
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh harga udang antar instansi terkait dalam menjaga produktivitas
yang juga menurun hingga awal tahun 2023 hasil pertanian. Berbagai program seperti
seiring oversupply udang di pasar global. pemberian bantuan alsintan, dukungan bibit
Berdasarkan data World Bank, rata-rata harga berkualitas, dan perbaikan irigasi lahan pertanian
udang pada triwulan I 2023 tercatat sebesar merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk
USD11,18/kg, lebih rendah dibandingkan rata-rata meningkatkan produksi pertanian, termasuk
harga udang pada periode yang sama tahun menjaga level harga yang baik bagi petani.
sebelumnya yang sebesar USD14,87/kg.
Perlambatan ekspor pertanian juga disebabkan
oleh kinerja ekspor biji dan olahan kakao yang
menurun cukup dalam. Ekspor biji dan olahan
kakao terkontraksi 44,96% (yoy), menurun
dibandingkan 2,88% (yoy) pada triwulan
sebelumnya. Penurunan ekspor kakao dipengaruhi
oleh produksi kakao yang terbatas, seiring usia

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 14


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

NTUP Tanaman Pangan NTUP Hortikultura Ribu Luas Panen (Ha)


Indeks
NTUP Perkebunan NTUP Peternakan Produksi Padi (Ton-GKG)
140 NTUP Perikanan Luas Panen (%; YOY) - Skala Kanan
2,000 100%
Produksi Padi (%; YOY) - Skala Kanan
130

120

110
1,000 0%
100

90

80 0 -100%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I* II**
2019 2020 2021 2022 2023
2021 2022 2023
*) Data sementara
Sumber: BPS, diolah **) Angka potensi/prakiraan
Grafik 1.26 Nilai Tukar Usaha Pertanian Sumber: Dirjen Tanaman Pangan - Kementerian Pertanian, diolah
Grafik 1.27 Prakiraan Luas Panen dan Produksi Padi
Kinerja LU Pertanian diprakirakan tumbuh
meningkat pada triwulan II 2022. Peningkatan LU Prakiraan kinerja pertanian yang meningkat sejalan
Pertanian terutama didorong oleh subLU dengan perkembangan penyaluran kreditnya.
Perikanan, seiring dengan peningkatan produksi Hingga April 2023, outstanding kredit pada LU
perikanan didukung kondisi cuaca yang lebih Pertanian, Perikanan, Perburuan, dan Kehutanan
kondusif. Rata-rata curah hujan di Sulawesi Selatan tercatat sebesar Rp12,38 triliun atau lebih tinggi
pada April 2023 tercatat 9,88 mm atau lebih dibandingkan Rp12,26 triliun pada Maret 2023.
rendah dibandingkan 14,02 mm pada triwulan I Outstanding pada April 2023 tersebut juga
2023. Di sisi lain, prospek subLU tanaman pangan tumbuh 36,03% (yoy), meningkat dibandingkan
cenderung tertahan di tengah produksi padi yang 20,95% (yoy) pada Maret 2023 (Grafik 1.28).
menurun. Berdasarkan data KSA, produksi padi
pada April 2023 tercatat 758,8 ton atau Rp Miliar
15,000
Total Pertanian (Rp Miliar)
G. Total Pertanian (%; YOY - Skala Kanan) 40%
terkontraksi 25,97% (yoy), lebih rendah
dibandingkan produksi padi pada triwulan I 2023 30%
yang tumbuh 16,83% (yoy). Produksi padi yang 10,000

menurun juga sejalan dengan penurunan luas 20%

panen pada April 2023 yang terkontraksi 23,62% 5,000


(yoy). Lebih lanjut, penurunan luas panen dan 10%

produksi padi ini juga mengindikasikan bahwa


periode puncak panen pertama telah berlangsung 0
I II III IV I II III IV I II III IV I Apr
0%

pada Maret 2023. Fenomena El Nino yang 2020 2021 2022 2023
diprakirakan mulai berlangsung pada semester II Sumber: LBU, diolah
2023 juga berpotensi menahan kinerja LU Grafik 1.28 Kredit LU Pertanian
Pertanian yang lebih tinggi. Merespon hal tersebut,
Pemda melalui Dinas Pertanian telah mengambil
langkah antisipasi melalui percepatan pengelolaan 1.3.2. Lapangan Usaha Pertambangan dan
lahan, diikuti launching program Mandiri Benih Penggalian
tahap III pada Mei 2023 dengan total pemberian Kinerja LU Pertambangan dan Penggalian pada
benih sebanyak 2.500 ton yang diberikan kepada triwulan I 2023 tumbuh tinggi dibandingkan
kelompok tani di 24 kab/kota dengan total luasan triwulan sebelumnya. Kinerja LU Pertambangan
lahan tanam mencapai 100 ribu Ha2. pada triwulan I 2023 tumbuh 15,06% (yoy),
meningkat dibandingkan 4,69% (yoy) pada
triwulan IV 2022. Peningkatan pertumbuhan
tahunan pada LU Pertambangan dan Penggalian
terutama didorong oleh kinerja korporasi nickel

2
Informasi pada Launching Program Mandiri Benih Sulsel, Mei 2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 15


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

matte di Sulawesi Selatan yang telah


Harga Nikel (rb $/mt)
menyelesaikan maintenance tanur nickel matte 40
g-Harga Nikel (%; yoy) - skala kanan
80%
pada pertengahan Juni 2022. Kondisi tersebut 60%
turut mendorong perbaikan kapasitas produksi 30

sejak triwulan III 2022 dan terus berlanjut hingga 40%


20
triwulan I 2023. Produksi nickel matte tercatat 20%
sebanyak 16.769 ton atau tumbuh 21,28% (yoy), 10
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (- 0%

4,89%; yoy). Peningkatan produksi tersebut - -20%


terutama digunakan untuk orientasi pasar ekspor, I II III IV I II III IV I II III IV I

tercermin dari kinerja ekspor nickel matte yang 2020 2021 2022 2023
tumbuh hingga 54,49% (yoy) atau meningkat
dibandingkan 14,60% (yoy) pada triwulan IV 2022 Sumber: World Bank, diolah
Grafik 1.30 Harga Nikel Internasional
(Grafik 1.30).
%Yoy
Memasuki triwulan II 2023, kinerja LU
PDRB Tambang Produksi Nickel Matte
100
Ekspor Nickel Matte
Pertambangan diprakirakan tetap positif meski
melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pelambatan tersebut dipengaruhi oleh proses
50
maintaenance rutin oleh korporasi pertambangan
utama di Sulawesi Selatan yang direncanakan
- berlangsung pada triwulan II 20233. Kondisi ini
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I akan menahan produksi tambang yang dihasilkan
2019 2020 2021 2022 2023 seiring aktivitas operasional yang terbatas
(50) terindikasi dari kredit pertambangan yang
Sumber: DJBC dan BPS, diolah menurun. Pada April 2023, kredit pertambangan
Grafik 1.29 Produksi dan Ekspor Nikel tercatat tumbuh 9,34% (yoy), lebih rendah
dibandingkan triwulan I 2023 yang tumbuh tinggi
Peningkatan kinerja pertambangan juga didukung (186,61%; yoy) (Grafik 1.32). Sementara itu, harga
oleh tren harga nikel dunia yang masih terjaga di nikel global terpantau masih terjaga di level tinggi
level tinggi. Rata-rata harga nikel pada triwulan I meski cenderung melandai. Berdasarkan data
2023 tercatat sebesar 25,97 ribu USD/MT, lebih World Bank, harga nikel pada April 2023 tercatat
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang 23,89 ribu US$/mt atau turun 8,35% (yoy)
sebesar 25,46 ribu USD/MT (Grafik 1.30). Meski dibandingkan rerata harga nikel pada triwulan I
demikian, pergerakan harga nikel sepanjang awal 2023.
tahun 2023 cenderung melandai. Pelemahan
tersebut dipengaruhi oleh tingginya produksi nikel Rp Miliar Kredit Pertambangan
%Yoy
global di tengah permintaan yang belum kuat. 2,500
g. Kredit Pertambangan - skala kanan
300%
Mayoritas permintaan global terhadap produk 2,000
nickel matte saat ini digunakan untuk kendaraan 200%

listrik. Namun, pangsa konsumsi nikel terbesar 1,500


100%
bersumber dari sektor konstruksi, terutama 1,000
sebagai komponen pembuatan stainless steel. 0%
500
Sementara itu, permintaan terhadap industri
stainless steel masih tebatas seiring aktivitas - -100%
I II III IV I II III IV I II III IV I Apr
ekonomi Tiongkok yang belum sepenuhnya pulih
pasca penghapusan Zero Covid Policy. 2020 2021 2022 2023
Sumber: LBU, diolah
Grafik 1.31 Kredit LU Pertambangan Sulsel

3
Hasil Liaison kepada Korporasi Pertambangan Utama Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 16


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

1.3.3. Lapangan Usaha Industri Pengolahan Perlambatan kinerja LU Industri Pengolahan yang
lebih dalam ditahan oleh ekspor hasil industri yang
Kinerja LU Industri Pengolahan tetap melanjutkan
tetap kuat. Pada triwulan I 2023, ekspor hasil
pertumbuhan tinggi pada triwulan I 2023, namun
industri tercatat tumbuh 22,55% (yoy), terutama
melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
didorong oleh peningkatan ekspor industri logam
Pada triwulan I 2023, LU Industri Pengolahan tetap
dasar. Kinerja ekspor industri logam dasar
tumbuh kuat 7,05% (yoy), meski sedikit lebih
meningkat dari 20,79% (yoy) pada triwulan IV
rendah dibandingkan 7,18% (yoy) pada triwulan
2022 menjadi 36,30% (yoy) pada triwulan I 2023
sebelumnya. Perlambatan tersebut sejalan dengan
(Grafik 1.33). Peningkatan ekspor tersebut sejalan
kapasitas produksi korporasi industri pengolahan
dengan peningkatan permintaan dari negara mitra
di Sulawesi Selatan yang menurun, dari 70,27%
dagang, terutama Jepang. Secara detail, industri
pada triwulan IV 2022 menjadi 64,13% pada
logam dasar didominasi oleh produk feronikel
triwulan I 2023 (Grafik 1.32). Kondisi ini
dengan pangsa mencapai 76,32%.
mengindikasikan permintaan yang belum kuat
tercermin dari Global Manufacturing Index pada Pertumbuhan LU Industri Pengolahan yang tetap
triwulan I 2023 yang masih dibawah batas optimis kuat juga didukung kinerja impor bahan baku pada
atau sebesar 49,53. Selain itu, pembukaan kembali triwulan I 2023 yang meningkat. Impor bahan
ekonomi Tiongkok pasca penghapusan Zero Covid baku tercatat senilai USD187,07 juta, atau tumbuh
Policy belum diikuti dengan perbaikan permintaan. lebih tinggi sebesar 8,34% (yoy) dibandingkan
Hal ini terkonfirmasi dari ekspor industri besi/baja triwulan sebelumnya (-43,03%; yoy) (Grafik 1.34).
ke Tiongkok yang tumbuh 20,96% (yoy), menurun Kenaikan permintaan menjelang HBKN Ramadhan
dibandingkan 131,97% (yoy) pada triwulan dan Idul Fitri yang mencapai puncak pada April
sebelumnya dan terus melanjutkan penurunan 2023 mendorong pelaku industri untuk melakukan
sejak pertengahan tahun 2022. frontloading impor bahan baku. Adapun produk
yang mendominasi impor bahan baku Sulawesi
%Yoy PDRB Industri Pengolahan
Kapasitas Produksi - rhs
Selatan adalah bungkil kedelai (bahan baku pakan
15 100%
ternak) dan gandum (bahan baku tepung terigu).
10 80% Kegiatan frontloading juga dilakukan sebagai
mitigasi ketersediaan bahan baku dan jadwal
5 60%
pengiriman (freight) yang terhambat akibat tensi
- 40% geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Sebagai
(5)
I II III IV I II III IV I II III IV I
20%
contoh, salah satu korporasi utama tepung terigu
2020 2021 2022 2023 di Sulawesi Selatan telah melakukan impor
(10) 0% gandum dari Kanada dan Australia sejak 3-6 bulan
Sumber: Bank Indonesia dan BPS, diolah
Grafik 1.32 Kapasitas Produksi Industri Pengolahan sebelumnya4.

Impor Bahan Baku (Juta USD)


300 150
Growth (%; yoy) - skala kanan
Ekspor Industri Logam Dasar (Juta USD) 250 100
600 Growth (%; yoy) - skala kanan 150%
200
50
100% 150
400
0
50% 100
200 50 -50
0%
0 -100
0 -50% I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023
2020 2021 2022 2023
Sumber: DJBC, diolah
Grafik 1.34 Impor Bahan Baku
Sumber: DJBC, diolah
Grafik 1.33 Ekspor Industri Logam Dasar

4
Hasil liaison Bank Indonesia kepada korporasi produsen utama tepung
terigu di Sulsel, Januari 2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 17


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Dengan perkembangan tersebut, kinerja industri industri pada triwulan I 2023 terpantau lebih
makanan turut berkontribusi dalam menjaga rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
pertumbuhan tahunan LU Industri Pengolahan Jumlah KWh listrik yang digunakan oleh segmen
tetap tinggi pada triwulan I 2023. Kontribusi industri pada triwulan I 2023 tercatat sebesar
industri makanan didorong oleh kinerja industri 673,73 juta KWh atau tumbuh 13,16% (yoy), lebih
tepung terigu yang meningkat, tercermin dari nilai rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang
produksi tepung yang tumbuh 77,77% (yoy), lebih tercatat tumbuh 18,94% (yoy) (Grafik 1.37).
tinggi dibandingkan 41,06% (yoy) pada triwulan
Penggunaan Listrik Industri (Juta KWh)
sebelumnya (Grafik 1.35). Periode awal HBKN 800
g. Penggunaan Listrik Industri (%; yoy) - skala kanan
200%
Ramadhan yang berlangsung pada Maret 2023 150%
600
mendorong kenaikan permintaan masyarakat 100%

terhadap tepung terigu untuk diolah menjadi 400


50%

berbagai produk makanan jadi. Peningkatan 200


0%

konsumsi domestik awal tahun mampu menjaga - -50%


I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
perbaikan kinerja industri tepung terigu di tengah
2019 2020 2021 2022 2023
tren pelemahan harga gandum yang berlanjut
(Grafik 1.36). Selain itu, industri penggilingan padi Sumber: PLN, diolah
juga disinyalir menopang kinerja LU Industri Grafik 1.37 Penggunaan KWh Listrik Segmen Industri
Pengolahan sejalan dengan peningkatan produksi
padi pada triwulan I 2023. Pada triwulan II 2023, LU Industri Pengolahan
diprakirakan melanjutkan pertumbuhan yang lebih
Rp Juta Produksi Tepung (Rp Juta)
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
%Yoy
g. Produksi Tepung (%, yoy) - skala kanan Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan
1,500,000 100
80
permintaan domestik, terutama dalam
1,000,000 60 menyambut momen HBKN Ramadhan dan Idul
40
20
Fitri, sehingga mendorong peningkatan kapasitas
500,000 0 utilisasi bagi industri makan dan minum. Salah satu
-20
- -40 produsen utama tepung terigu di Sulawesi Selatan
I II III IV I II III IV I II III IV I menyatakan kapasitas utilisasi tahun ini
2020 2021 2022 2023 meningkat, dari 52% menjadi 60%5. Kondisi
tersebut juga tercemin dari outstanding
Sumber: Korporasi Industri Pengolahan, diolah penyaluran kredit perbankan ke LU Industri
Grafik 1.35 Produksi Tepung Terigu Sulsel Pengolahan yang tercatat sebesar Rp8,22 triliun,
Harga gandum (USD/bushel) atau tumbuh 6,64% (yoy) untuk menunjang
15 100
g. Harga Gandum (%, yoy) - skala kanan
aktivitas operasional produksi (Grafik 1.38). Meski
10 50 demikian, kinerja LU Industri Pengolahan yang
lebih tinggi tertahan oleh industri penggilingan
5 0 padi yang diprakirakan melambat seiring puncak
panen raya yang telah berlalu.
0 -50
I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023

Sumber: Bank Dunia, diolah


Grafik 1.36 Perkembangan Harga Gandum Dunia

Secara umum, perlambatan LU Industri


Pengolahan seiring kapasitas produksi yang
menurun juga terkonfirmasi dari perkembangan
penggunaan listrik industri. Penggunaan listrik

5
Hasil Liaison bersama Korporasi Utama Tepung Terigu di Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 18


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Kredit Industri (Rp Triliun) Indeks Penjualan Riil


12 15 ∆ Indeks Penjualan Riil (yoy) - skala kanan
% yoy (skala kanan) PDRB Perdagangan (%; yoy) - skala kanan
10 200 30
10
5
8 20
- 150
10
6 (5)
(10) 100 -
4
(15) (10)
2 50
(20) (20)
- (25)
- (30)
I II III IV I II III IV I II III IV I Apr
I II III IV I II III IV I II III IV I*
2020 2021 2022 2023
2020 2021 2022 2023
Sumber: LBU, diolah
Grafik 1.38 Kredit Industri Pengolahan Sumber: Bank Indonesia dan BPS, diolah
Grafik 1.39 Perkembangan Indikator Penjualan Riil

Secara detail, kenaikan IPR terutama didukung


1.3.4. Lapangan Usaha Perdagangan oleh penjualan kategori Makanan, Minuman, dan
Pada triwulan I 2023, kinerja LU Perdagangan Tembakau, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan yang tetap kuat (Grafik 1.40). IPR kategori
sebelumnya. Kinerja LU Perdagangan tumbuh Makanan, Minuman, dan Tembakau pada triwulan
10,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2023 tercatat 186,34, atau meningkat
IV 2022 yang tumbuh 3,10% (yoy). Peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun
tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan sebelumnya (168,65). Peningkatan tersebut sejalan
awal tahun pasca penghapusan kebijakan dengan kenaikan permintaan masyarakat,
Pembelakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat terutama dalam menyambut periode HBKN
(PPKM) oleh Pemerintah. Pencabutan PPKM yang Ramadhan yang dimulai pada akhir Maret 2023.
tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan Lebih lanjut, periode HBKN Ramadhan yang
51 Tahun 2022 menegaskan tidak ada lagi diawali dengan long weekend mendorong
pembatasan kerumunan dan pergerakan di peningkatan mobilitas masyarakat sehingga turut
masyarakat, sehingga mendorong fasilitas umum berkontribusi pada IPR kategori Bahan Bakar
(pusat perbelanjaan, restoran, dan café) untuk Kendaraan yang tercatat 117,91 atau lebih tinggi
beroperasi secara full capacity (100%). Selain itu, dibandingkan 74,60 pada periode yang sama
periode momen HBKN Ramadhan yang mulai tahun sebelumnya.
berjalan pada Maret 2023 turut mendorong ∆ IPR Total
∆ Indeks (Yoy)
permintaan masyarakat yang lebih tinggi. ∆ IPR Makanan, Minuman & Tembakau
40 ∆ IPR Bahan bakar kendaraan bermotor 100
Peningkatan kinerja LU Perdagangan juga ∆ IPR Sandang
terkonfirmasi dari hasil Survei Penjualan Eceran
(SPE) yang dilakukan Bank Indonesia. Pada triwulan 20 50

I 2023, Indeks Penjualan Riil (IPR) Kota Makassar


masih menunjukkan level optimis dan tercatat 0 0

sebesar 180.80, atau lebih tinggi dibandingkan I II III IV I II III IV I II III IV I*

periode yang sama tahun sebelumnya yang -20


2020 2021 2022 2023
-50
sebesar 163,11 (Grafik 1.39).
-40 -100

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 1.40 Survei Penjualan Eceran

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 19


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

%Yoy Makanan, Minuman, Tembakau perdagangan. Kondisi ini terindikasi dari Indeks
20 Pakaian dan Alas Kaki Penjualan Rill (IPR) Kota Makassar pada April 2023
Transportasi yang diprakirakan sebesar 214,30, lebih tinggi
dibandingkan rata-rata triwulan I 2023 yang
10 sebesar 180,8. terutama didorong IPR kategori
Makanan, Minuman, dan Tembakau yang sebesar
236,6. Selain ditopang permintaan domestik yang
0 kuat, kinerja LU Perdagangan juga didorong oleh
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I permintaan ekspor luar negeri, terutama dari
2019 2020 2021 2022 2023 Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari PMI
-10 Manufaktur AS yang kembali ke level ekspansi
Sumber: BPS, diolah pada April 2023 atau tercatat sebesar 50,20.
Grafik 1.41 Perkembangan Inflasi Kinerja ekonomi AS yang tumbuh kuat pada
Kenaikan penjualan pada kedua kategori tersebut triwulan I 2023 diprakirakan mampu mendorong
permintaan ekspor terhadap produk perikanan
juga tercermin dari perkembangan inflasi. Inflasi
Sulawesi Selatan. Di sisi lain, permintaan ekspor
kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau
meningkat pada triwulan I 2023 sejalan dengan dari Tiongkok dan Jepang cenderung terbatas
kenaikan permintaan masyarakat. Sementara itu, seiring PMI Manufaktur kedua negara tersebut
inflasi kelompok Transportasi masih terjaga di level yang berada di level kontraktif (dibawah 50)
sehingga menahan kinerja LU Perdagangan yang
tinggi, meski relatif menurun dibandingkan
triwulan sebelumnya (Grafik 1.41). Peningkatan lebih tinggi.
inflasi sebagai dampak dari kenaikan harga jual Peningkatan prakiraan kinerja LU Perdagangan
oleh pelaku usaha juga terkonfirmasi pada hasil pada triwulan II 2023 juga tercermin dari
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan perkembangan pembiayaan ke sektor
I 2023 yang tercatat sebesar 4,96% (Grafik 1.42). perdagangan. Outstanding kredit LU Perdagangan
hingga April 2023 tumbuh 6,32% (yoy) atau lebih
tinggi dari 3,55% (yoy) pada triwulan I 2023
SBT (%)
Tenaga Kerja Kegiatan Usaha (Grafik 1.43). Lebih lanjut, hasil Survei Konsumen
15
Harga Jual di Kota Makassar juga mengkonfirmasi optimisme
konsumsi masyarakat yang terus berlanjut. Indeks
10
Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2023
5 tercatat sebesar 154,4 atau berada di atas batas
optimis 100 (Grafik 1.44).
-
I II III IV I II III IV I II III IV I
Kredit Perdagangan (Rp Miliar)
(5) 2020 2021 2022 2023 Kredit Perdagangan (%; yoy) - skala kanan
44 8%

42 6%
(10)
40 4%
(15) 38 2%
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 1.42 SKDU LU Perdagangan 36 0%

34 -2%

32 -4%

Memasuki triwulan II 2023, pertumbuhan tahunan I II III IV I II III IV I II III IV I Apr

kinerja LU Perdagangan diprakirakan lebih tinggi 2020 2021 2022 2023

dibandingkan triwulan I 2023. Prakiraaan tersebut


Sumber: LBU, diolah
sejalan dengan prakiraan kenaikan konsumsi
Grafik 1.43 Kredit LU Perdagangan
rumah tangga dalam menyambut HBKN
Ramadhan dan Idul Fitri. Puncak perayaan HBKN
Idul Ftiri yang diikuti dengan periode cuti bersama
diprakirakan mampu mendorong aktivitas

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 20


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Indeks Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercemin dari SBT Harga Jual yang meningkat. Hasil
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) sektor
200 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

150
konstruksi menunjukkan SBT harga jual tercatat
sebesar 4,82%, lebih tinggi dibandingkan 4,16%
100 pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.45).
Peningkatan ini sejalan dengan harga semen yang
50 meningkat terindikasi dari inflasi semen pada
triwulan I 2023 yang sebesar 8,26% (yoy)
0
I II III IV I II III IV I II III IV I Apr dipengaruhi oleh tren harga batubara yang masih
2020 2021 2022 2023 tinggi. Sementara itu, SBT Kegiatan Usaha masih
terjaga di level positif di tengah SBT Tenaga Kerja
Sumber: Bank Indonesia, diolah yang menurun.
Grafik 1.44 Survei Konsumen di Kota Makassar
SBT (%) Kegiatan Usaha Harga Jual
10 Tenaga Kerja
1.3.5. Lapangan Usaha Konstruksi
Pada triwulan I 2023, LU Konstruksi melanjutkan
5

peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan


sebelumnya. LU Konstruksi tumbuh 3,81% (yoy)
-
I II III IV I II III IV I II III IV I
pada triwulan I 2023, atau lebih tinggi 2020 2021 2022 2023
dibandingkan 2,73% (yoy) pada triwulan IV 2022.
(5)

Peningkatan tersebut sejalan dengan aktivitas


investasi yang meningkat didukung pemulihan
(10)

ekonomi yang berlanjut. Berdasarkan data dari Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 1.45 SKDU Konstruksi
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Harga semen yang tinggi juga berdampak pada
Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023 tercatat realisasi pengadaan semen yang terbatas.
sebesar Rp3,05 Triliun, atau tumbuh 42,08% (yoy) Pengadaan semen di Sulawesi Selatan mengalami
dibandingkan periode yang sama tahun kontraksi sebesar 7,69% (yoy) pada triwulan I
sebelumnya. Berbagai pembangunan proyek 2023, menurun dibandingkan triwulan
pemerintah terus berlanjut, terutama didominasi sebelumnya (0,93%; yoy) (Grafik 1.47). Selain
peningkatan infrastruktur, antara lain perbaikan, dikarenakan faktor harga, pengadaan semen yang
perluasan, ataupun peningkatan jalan, terbatas disinyalir turut dipengaruhi oleh waktu
pembangunan irigasi, termasuk proyek strategis kerja yang tidak optimal seiring periode long
seperti KA Makassar-Parepare. Hingga saat ini, weekend Nyepi dan HBKN Ramadhan. Senada
realisasi pengerjaan proyek KA Makassar-Parepare dengan itu, importasi kapur, semen, dan fabrikasi
telah mencapai 118 KM atau 74,82% dari target konstruksi dari luar negeri juga menurun. Nilai
157,7 KM. Dengan capaian tersebut, proyek KA impor luar negeri Kapur, Semen dan Fabrikasi
Makassar-Parepare telah diresmikan pada Maret Konstruksi (kode SITC 661) tercatat senilai 43,55
2023 dengan rute operasional yang dimulai dari ribu USD, lebih rendah dibandingkan dari 45,37
Stasiun Maros hingga Stasiun Barru. Kemudahan ribu USD pada triwulan IV 2022. Meski demikian,
investasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi pertumbuhan tahunan importasi kapur, semen,
Sulawesi Selatan, termasuk perumusan Perda dan fabrikasi meningkat dipengaruhi base effect
terkait Pemberian Insentif dan Kemudahan dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebagai
Investasi Daerah (PIKID) disinyalir mampu akibat dari pengetatan pembatasan masyarakat
menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu melalui kebijakan PPKM Level 3 untuk menekan
provinsi dengan daya tarik investasi yang cukup penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron yang
baik sehingga turut mendukung peningkatan LU melonjak pada awal tahun 2022 (Grafik 1.46).
Konstruksi.
Peningkatan kinerja LU Konstruksi juga didorong
oleh kenaikan harga kontrak proyek konstruksi,

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 21


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Pengadaan Semen (Ton) Rp Triliun Total PMA dan PMDN (Rp Triliun)
700,000 Growth (%; yoy) - skala kanan 20 8
g.Investasi (%; yoy) - skala kanan 600
600,000 10
500,000 6 400
-
400,000
(10)
300,000 4 200

200,000
(20)
100,000 (30) 2 -

- (40)
I II III IV I II III IV I II III IV I - (200)
I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023
2020 2021 2022 2023
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia, diolah Sumber: BKPM dan DPMPTSP Sulawesi Selatan, diolah
Grafik 1.46 Penjualan Semen Grafik 1.48 Realisasi Investasi Sulsel
Kapur, semen, fabrikasi konstruksi (USD) FLPP (Rp Miliar) g.FLPP (%; yoy) - skala kanan
Kapur, semen, fabrikasi konstruksi (%; yoy) - skala kanan 600 200
60,000 200
500 150
50,000 150
400 100
40,000 100
300 50
30,000 50
200 -
20,000 -
100 (50)
10,000 (50)
- (100)
- (100)
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2020 2021 2022 2023
2020 2021 2022 2023
Sumber: DJBC, diolah Sumber: Kementerian PUPR, diolah
Grafik 1.47 Impor Material Konstruksi Grafik 1.49 Realisasi Kinerja FLPP

Secara umum, peningkatan kinerja LU Konstruksi Sementara itu, permintaan terhadap aset rumah
juga didukung oleh peningkatan penanaman menengah ke bawah tetap terjaga. Hal ini
modal di Sulawesi Selatan. Pertumbuhan tahunan tercermin dari realisasi Fasilitas Likuiditas
total realisasi penanaman modal asing (PMA) dan Pembayaran Perumahan (FLPP) yang mencatatkan
penanaman modal dalam negeri (PMDN) terus nilai sebesar Rp344,13 miliar, lebih tinggi
melanjutkan capaian pertumbuhan yang tinggi dibandingkan periode yang sama tahun
pada triwulan I 2023 (Grafik 1.48). Perkembangan sebelumnya (Rp307,09 miliar). Namun,
tersebut mengindikasikan peningkatan pada pertumbuhan tahunan realisasi FLPP menunjukkan
penambahan aset bangunan maupun infrastruktur penurunan, dari 140,87% menjadi 12,06% (yoy)
di Sulsel, terutama pada sektor Pertambangan, pada triwulan I 2023 (Grafik 1.49). Penurunan
sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi, tersebut sejalan dengan target penyaluran FLPP
serta sektor Industri Logam Dasar. Secara spasial, tahun 2023 yang sebesar 220.000 unit rumah,
Kota Makassar merupakan kab/kota dengan lebih rendah dibandingkan realisasi penyaluran
realisasi investasi tertinggi mencapai Rp1,38 triliun, tahun 2022 yang sebesar 226.000 unit rumah.
diikuti Kab. Luwu (Rp0,33 T) dan Kab. Bantaeng Selain itu, rencana Pemerintah untuk menaikkan
(Rp0,26 T). harga rumah subsidi pada tahun 2023 di tengah
kenaikan harga bahan bangunan dan BBM juga
disinyalir menahan permintaan yang lebih tinggi
terhadap aset rumah menengah ke bawah. FLPP
sendiri merupakan dukungan fasilitas likuiditas
pembiayaan perumahan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 22


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Memasuki triwulan II 2023, kinerja LU Konstruksi berlangsung pada triwulan I 2023 sebesar Rp11,08
diprakirakan tetap tumbuh kuat, namun melambat triliun (Grafik 1.50).
dibandingkan triwulan sebelumnya. Prospek LU Total Nilai Rencana Proyek Investasi (Rp T)
Konstruksi yang melambat terindikasi dari Rp T
Growth - rhs %Yoy
20 150%
perkembangan pengadaan semen pada April 2023
yang terkontraksi 29,8% (yoy). Meski demikian, 15
100%
pembangunan proyek pemerintah maupun swasta
50%
yang terus berlanjut diprakirakan mampu 10
menahan perlambatan kinerja LU Konstruksi yang 0%
lebih dalam. Data Building Construction 5
Information (BCI) Asia mencatat bahwa terdapat -50%

proyek-proyek konstruksi multiyears yang telah - -100%


direncanakan untuk berlangsung pada triwulan II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2023 di Sulsel. Total nilai proyek-proyek tersebut 2020 2021 2022 2023
secara multiyears mencapai Rp14,71 triliun, Sumber: BCI Asia, diolah
meningkat dari proyek yang direncanakan Grafik 1.50 Total Nilai Rencana Proyek Konstruksi yang
Berlangsung Tiap Triwulan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 23


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

BOKS BAB 1
POTENSI RUMPUT LAUT UNTUK MENDORONG NILAI TAMBAH KOMODITAS
EKSPOR UTAMA SULAWESI SELATAN
Potensi Komoditas Rumput Laut di Sulawesi Sulsel berperan besar dalam perekonomian Sulsel.
Selatan Pada tahun 2022. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik, pangsa subLU perikanan mencapai
Permintaan global akan rumput laut terus
8,53% terhadap Produk Domestik Regional Bruto
meningkat. Menurut Global Market Insight, pasar
(PDRB) dan 42,67% terhadap Lapangan Usaha (LU)
komersial rumput laut pada tahun 2026 dapat
Pertanian Sulawesi Selatan.
mencapai USD85 miliar. Hal ini sejalan dengan
banyaknya produk turunan rumput laut yang Dengan segala potensi tersebut, di tahun 2016,
digunakan di industri kosmetik, farmasi, maupun tercatat 10 lokasi pengembangan bibit rumput laut
pangan. Di tengah peningkatan permintaan dari 16 Kabupaten yang ditetapkan sebagai
tesebut, Indonesia memegang peran yang penting inkubator dan sentra rumput laut di Provinsi
dalam dinamika pasar rumput laut dunia. Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut berada dalam
roadmap pengembangan rumput laut nasional
Menurut data Food and Agriculture Organization
tahun 2018-2021 menjadi prioritas utama untuk
(FAO), pada tahun 2019, 97,38% budidaya
pengembangan industrialisasi.
rumput laut berasal dari Asia. Tiongkok merupakan
produsen utama dengan pangsa 56,82% produksi Tantangan Pengembangan Komoditas Rumput
rumput laut global, sedangkan Indonesia Laut di Sulawesi Selatan
merupakan negara pembudidaya rumput laut
Pasca pandemi COVID-19 permintaan bahan-
terbesar selanjutnya dengan pangsa 28,6% dari
bahan olahan dan turunan produk rumput laut
total budidaya global dengan spesies utama
meningkat baik di dalam negeri maupun luar
Eucheuma spp. dan Gracilaria spp. Lebih lanjut,
negeri. Hal ini merupakan momentum untuk
hasil survei potensi komoditas perikanan di
industrialisasi rumput laut di Sulsel. Selain itu,
Indonesia tahun 2020 mencatat lebih dari 67.557
pengolahan rumput laut menjadi karagenan
rumah tangga yang tersebar di 22 Provinsi, dengan
memberikan nilai tambah yang cukup besar.
jumlah terbanyak berada di Provinsi Sulawesi
Karagenan memberikan nilai tambah sebesar
Selatan (Sulsel) (25.098 rumah tangga)6.
270%, 285%, 674% dan 339% untuk produk
Sulsel memiliki potensi penghasil rumput laut olahan ATC (Alkali Treated Cottonii), SRC (Semi
terbesar di Indonesia. Produksi rumput laut Sulsel Refined Caraginan), RC (Refined Carrageenan),
pada tahun 2020 mencapai 1,63 juta ton basah dan karagenan kertas dibandingkan nilai ekonomi
atau kisaran 32,57% produksi rumput laut rumput laut mentah (kering). Lebih lanjut, Sulsel
Indonesia. Angka tersebut merupakan yang memiliki industri karagenan di Makassar dan
tertinggi dibandingkan 23 Provinsi penghasil Takalar dengan total produksi sebesar 6360 ton
rumput laut lainnya seperti Nusa Tenggara Timur, per tahun dengan utilitas rata-rata baru mencapai
Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, maupun Nusa 49,15%.8
Tenggara Barat.7 Lebih lanjut, sub-LU perikanan di

6
Hasil survei komoditas perikanan potensi 2021 Seri-I, Profil 8
Lideman, et al. (2019). Releasing, attaching, and growing of
rumah tangga usaha budidaya rumput laut, Badan Pusat Statistik. seaweed (Gracilaria sp.) spores in several culture media. AACL
7
Hasil Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut, Badan Bioflux, 2019. 12(6): p. 2137-2146.
Pusat Statistik

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 24


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Meskipun demikian, pengembangan industri Model Bisnis Industri Sedang dan Besar –
rumput laut di Sulsel masih terkendala dalam Kabupaten Takalar
beberapa hal, diantaranya Usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Takalar
a. Ekologi. Keadaan saat ini dimana suhu memiliki jumlah produksi yang cukup sustainable
permukaan air laut terus meningkat menjadi sejak tahun 1990an, dengan inovasi teknologi dan
hambatan bagi budidaya rumput laut. berbagai jenis bibit rumput laut yang diterapkan.
b. Sumber daya manusia (SDM). Keterbatasan Pembudidaya rumput laut di Takalar memiliki
inovasi teknologi pembudidayaan serta lingkungan
pengetahuan teknologi budidaya dan
ekosistem pesisir yang cukup mendukung produksi
rendahnya minat generasi muda untuk
rumput laut secara berkelanjutan. Kemudian,
berkecimpung dalam usaha budidaya rumput
penduduk pesisir di Takalar yang cukup padat telah
laut. mencukupi jumlah tenaga kerja budidaya rumput
c. Ekonomi. Pengembangan industri rumput laut laut.
memerlukan jaringan distribusi yang lebih luas,
pembenahan sistem logistik yang dapat Model bisnis industri sedang dan besar merupakan
solusi bagi pembudidaya di Kabupaten Takalar.
meningkatkan produktivitas, serta
Kehadiran industri pengolahan rumput laut yang
diperlukannya sistem yang dapat memberikan
berada dalam rantai pasok global diharapkan
kestabilan harga di pasaran. Tidak hanya itu,
dapat menjadi stimulan bagi industri domestik
diperlukan pemberian insentif terhadap pelaku untuk tidak mengimpor RC dan dapat
industri berupa pelatihan pengaturan keuangan memproduksinya sendiri di dalam negeri. Lebih
dan perlunya pembatasan ekspor rumput laut lanjut, Asosiasi Rumput Laut Indonesia dan Asosiasi
kering yang merupakan bahan baku bagi Industri Rumput Laut Indonesia (ASTRULI) perlu
industri pengolahan. menyepakati beberapa strategi penting untuk
d. Kelembagaan dan regulasi. UMKM sebagai mendukung ketersediaan rumput laut kering dan
pembudidaya rumput laut perlu didampingi kesinambungannya. Salah satu strategi yang dapat
secara intensif, ditambah dengan penerapan disepakati adalah membangun corporate farming
regulasi terkait industri rumput laut yang lebih rumput laut, bekerjasama dengan mitra industri
terarah agar tercipta ekosistem industri rumput lainnya untuk mengatasi kelangkaan rumput laut.
laut yang lebih baik.
Ke-empat poin tantangan pengembangan rumput Model Bisnis Budidaya Rumput Laut – Kabupaten
laut di Sulsel tersebut perlu diatasi melalui sinergi Kepulauan Selayar
berbagai pihak. Di sisi lain, perlu dilakukan
Kabupaten Kepualauan Selayar memerlukan
pengelompokan karakteristik masing-masing perhatian khusus dalam inovasi teknologi untuk
daerah dalam menentukan strategi menghadapi tantangan yang cukup serius dengan
pengembangan yang tepat. kondisi alam atau ekosistem pesisir sehingga
menyebabkan penurunan produksi rumput laut.
Penguatan kajian ekologi perairan Kabupaten
Strategi Pengembangan Komoditas Rumput Laut Kepulauan Selayar diperlukan untuk
di Daerah Sentra menghidupkan sentra produki rumput laut. Faktor-
faktor penyebab gagal panen atau hilangnya
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel
sentra produksi rumput laut di Kabupaten
Bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional
Kepulauan Selayar memerlukan kajian ekologi
(BRIN) pada tahun 2022 telah melakukan joint
yang komprehensif di tengah beberapa dugaan
research di 2 (dua) daerah sentra rumput laut
bahwa pencemaran laut serta obat dan
dengan hasil sebagaimana berikut.
pengeboman nelayan ikan menjadi penyebab tidak

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 25


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

suburnya Laut Selayar dan kegagalan panen


rumput laut.
Model bisnis budidaya rumput laut merupakan
model solusi yang dapat ditawarkan bagi
pembudidaya rumput laut di Kabupaten
Kepulauan Selayar. Minimnya laboratorium yang
dapat menghasilkan varietas baru yang lebih tahan
kering dan tahan terhadap perubahan cuaca,
menjadi faktor penghambat produksi. Setelah Sumber: Riset BI Sulsel dan BRIN, 2022
melalui proses ujicoba laboratorium yang ketat, Gambar 1.1 Model Bisnis Relasi Industri
diperlukan tahap penangkaran terlebih dahulu Pengolahan Rumput Laut dengan Mitra
sebelum disemai pada kolam percobaan, sehingga
kemudian dapat dikembangbiakan oleh kelompok
tani yang menjadi mitra dari perusahaan
pengolahan rumput laut.

Sumber: Riset BI Sulsel dan BRIN, 2022


Gambar 1.2 Model Bisnis Rumput Laut untuk
Pembudidaya

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 26


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2022

2. KEUANGAN DAERAH

BAB II: KEUANGAN DAERAH


Realisasi pendapatan daerah triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp2,01 triliun (19,85% dari
pagu anggaran 2023), lebih tinggi dibandingkan nominal realisasi pada periode yang sama
tahun 2022 sebesar Rp1,39 triliun (15,17% dari pagu anggaran 2022). Sejalan dengan itu,
realisasi belanja pada triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp986,94 miliar (9,80% dari pagu
anggaran 2023), lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar Rp741,58 miliar
(8,14% dari pagu anggaran 2022). Dengan perkembangan tersebut, anggaran Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan mencatat surplus sebesar Rp1,02 triliun, lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang tercatat surplus Rp646,40 miliar.
Realisasi pendapatan 24 Kabupaten/Kota triwulan I 2023 di Sulawesi Selatan lebih rendah
dibandingkan triwulan I 2022. Namun, realisasi belanja untuk keseluruhan 24
kabupaten/kota di Sulawesi Selatan meningkat, terutama dikontribusikan oleh
peningkatan belanja bantuan keuangan serta belanja barang dan jasa.
Kemandirian fiskal Sulawesi Selatan triwulan I 2023 meningkat dibandingkan periode yang
sama pada 2022. Hal ini tercermin pada rasio jumlah PAD seluruh Pemerintah Daerah di
Provinsi Sulawesi Selatan (Pemerintah Provinsi dan Pemerintah 24 Kabupaten/Kota)
terhadap total pendapatan yang meningkat, dari 24,16% menjadi 26,19%. Selain melalui
pengembangan potensi daerah, peningkatan kemandirian fiskal daerah juga didorong oleh
pengelolaan pendapatan daerah yang lebih baik. Beberapa faktor yang mendorong
perbaikan tersebut adalah implementasi Undang-Undang Hubungan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD), peningkatan awareness pajak
melalui
LAPORAN PEREKONOMIAN pelaporan
PROVINSI SULAWESISPT, sertaMEIElektronifikasi
SELATAN 2023 Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)27yang
bersinergi dengan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

sebesar 587,03 miliar. Hal tersebut juga


2.1. PERKEMBANGAN REALISASI APBD
mendukung peningkatan pangsa realisasi
SULAWESI SELATAN
pendapatan transfer menjadi 42,33% dari total
2.1.1. Perkembangan Realisasi APBD Provinsi realisasi pendapatan, lebih tinggi dibandingkan
Sulawesi Selatan pangsa triwulan I 2022 sebesar 41,96%.
Peningkatan pangsa ini terutama disumbang oleh
Pendapatan peningkatan realisasi Dana Alokasi Khusus Non-
Pagu pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Fisik.
Sulawesi Selatan pada tahun 2023 lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan
data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD)
Provinsi Sulawesi Selatan, pagu pendapatan APBD
Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2023 sebesar
Rp10,13 triliun. Pagu tersebut 9,6% lebih tinggi
dibandingkan dengan pagu tahun 2022 yang
sebesar Rp9,22 triliun. Peningkatan pagu terutama
terjadi pada pagu pendapatan asli daerah dan
pendapatan transfer yang memiliki proporsi
dominan pada Pendapatan Daerah. Sumber: BKAD Provinsi Sulawesi Selatan, diolah
Grafik 2.1 Proporsi Realisasi Pendapatan APBD Provinsi
Sementara itu pagu pendapatan asli daerah (PAD) Sulawesi Selatan
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pagu
PAD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 sebesar Perkembangan Realisasi Pendapatan
Rp5,80 triliun, lebih tinggi 15,9% dibandingkan
Realisasi pendapatan APBD Sulawesi Selatan
tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,00 triliun.
Peningkatan pagu terjadi pada seluruh komponen, meningkat secara nominal. Realisasi pendapatan
kecuali pagu pendapatan retribusi daerah. daerah pada periode laporan tercatat Rp2,01
triliun (19,85% dari pagu anggaran 2023), lebih
Struktur Realisasi Pendapatan tinggi dibandingkan nominal realisasi triwulan I
2022 sebesar Rp1,39 triliun (15,17% dari pagu
Hingga triwulan I 2023, realisasi pendapatan anggaran 2022) (Tabel 2.1).
daerah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat sebesar
Rp2,01 triliun, dengan pangsa realisasi terbesar PAD terealisasi 19,95% dari total pagu tahun
berada pada PAD. PAD hingga triwulan I 2023 2023. Realisasi ini meningkat dibandingkan
mencapai Rp1,15 triliun dengan pangsa mencapai realisasi triwulan I tahun sebelumnya yang sebesar
57,54% dari total pendapatan atau telah 16,14% dari total pagu. Peningkatan persentase
terealisasi 19,95% dari pagu (Grafik 2.1). Realisasi realisasi ini dikontribusikan oleh komponen
PAD pada periode laporan didominasi oleh pendapatan pajak dan pendapatan hasil
komponen pendapatan pajak daerah dengan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
pangsa 85,70% dari total realisasi PAD. Realisasi Sementara itu realisasi pendapatan retribusi daerah
PAD hingga tahun 2023 juga meningkat menurun sebesar 5,61% dibandingkan triwulan I
dibandingkan periode yang sama pada tahun tahun sebelumnya. Komponen PAD dengan
sebelumnya yang hanya terealisasi 16,14%. peningkatan terbesar tercatat pada pendapatan
Kinerja pendapatan daerah yang secara konsisten hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang
meningkat ini sejalan dengan berlanjutnya dipisahkan sebesar Rp159,36 miliar atau
pemulihan di berbagai sektor lapangan usaha. meningkat sebesar 82,00% dibandingkan realisasi
tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, pangsa pendapatan transfer
meningkat dibandingkan periode yang sama tahun Pada tahun 2023, pendapatan Pajak Daerah
2022. Realisasi pendapatan transfer Provinsi terealisasi 18,62% dari yang direncanakan, atau
Sulawesi Selatan tercatat sebesar Rp851,46 miliar. sebesar Rp925,63 miliar. Realisasi tersebut lebih
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi besar dibandingkan periode yang sama pada
triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tahun sebelumnya sebesar Rp784,17 miliar,

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 28


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD lingkup Pemda Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber: LRA Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov. Sulawesi Selatan, diolah

meningkat sebesar 18,04% dari tahun Dibandingkan belanja lainnya, belanja tidak
sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan pajak terduga merupakan satu-satunya komponen
daerah yang signifikan ini merupakan dampak dari belanja yang mengalami penurunan pagu. Pagu
berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah belanja tidak terduga terkontraksi 82,33%
daerah, salah satunya pengurangan Bea Balik dibandingkan tahun 2021.
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta
Pagu belanja transfer mengalami peningkatan
penghapusan pajak progresif. Melalui kebijakan
tertinggi hingga triwulan I dengan peningkatan
tersebut, diharapkan Masyarakat dapat
sebesar 23,12%. Pagu belanja modal pada tahun
dimudahkan dalam mengurus administrasi dan
2023 sebesar Rp2,24 triliun, meningkat pesat
pembayaran kendaraannya termasuk di Provinsi
dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp1,82
Sulawesi Selatan.
triliun. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan
Pendapatan transfer secara nominal meningkat pagu pada seluruh komponen, yaitu bagi hasil
dibandingkan realisasi hingga triwulan I 2023. pajak dan belanja bantuan keuangan.
Realisasi pendapatan transfer meningkat dari
Sementara itu, pagu belanja operasional
sebelumnya 14,33% menjadi 19,95% dari pagu
meningkat sebesar 8,40%. Peningkatan ini
anggaran (Tabel 2.1). Jumlah tersebut didominasi
didukung meningkatnya komponen terbesar
oleh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
belanja operasional yaitu belanja pegawai, belanja
Khusus (DAK) dengan pangsa realisasi masing-
barang, serta belanja subsidi. Berdasarkan
masing 21,61% dan 19,64%. Hal ini juga
nominal, peningkatan paling besar terjadi pada
didukung peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak
komponen belanja barang dan jasa. Pagu belanja
pada tahun 2023 sebesar 38% serta DAU sebesar
komponen tersebut pada tahun 2023 adalah
7,9%.
sebesar Rp2,44 triliun atau meningkat sebesar
15,96% dibandingkan dengan tahun 2022 yang
Belanja sebesar Rp2,11 triliun. Sejalan dengan
Pagu belanja daerah pada 2023 meningkat sebesar peningkatan belanja modal, diharapkan belanja
10,55% dibandingkan dengan pagu belanja operasional dapat mendukung strategi realisasi
daerah tahun 2022, atau dari Rp9,10 triliun Major Project pemerintah di Sulawesi Selatan yaitu
menjadi Rp10,07 triliun. Peningkatan pagu belanja proyek KA Makassar-Parepare.
ini terjadi baik pada komponen belanja Struktur Realisasi Belanja
operasional, belanja modal, maupun belanja
transfer. Hingga triwulan I 2023, belanja operasional masih
mendominasi realisasi belanja Provinsi Sulawesi

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 29


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Selatan. Realisasi belanja operasional mencapai Sejalan dengan peningkatan realisasi belanja
Rp667,73 miliar atau 67,65% dari total realisasi modal, belanja operasional turut meningkat dari
pagu belanja tersebut di triwulan I 2023. Pangsa ini sisi nominal dan realisasi. Realisasi belanja
lebih rendah dibandingkan dengan triwulan yang operasional hingga triwulan I 2023 sebesar
sama tahun sebelumnya yang sebesar 76,14%. Rp667,73 miliar atau 11,13% dari pagu, secara
Sementara itu, pangsa belanja modal menurun persentase meningkat dibandingkan triwulan yang
terhadap total belanja di 1,51%. Di sisi lain, pangsa sama tahun 2022 yang sebesar 10,21% (Rp584,66
belanja transfer meningkat dari 23,44% menjadi miliar). Peningkatan persentase realisasi utamanya
30,82%. dikontribusikan oleh komponen belanja pegawai,
belanja barang, dan belanja hibah.
Tingginya pangsa belanja operasional utamanya
disumbang oleh komponen belanja pegawai yang
mencapai 72,85% dari total belanja operasional.
Apabila dibandingkan dengan realisasi
keseluruhan, belanja pegawai mencapai 49,29%
dari total realisasi belanja hingga triwulan I 2023.
Di sisi lain, belanja barang masih memiliki pangsa
yang cukup besar terhadap belanja operasional.
Pangsa belanja barang mencapai 18,55%.
Perkembangan Realisasi Belanja Sumber: BPKAD Provinsi Sulawesi Selatan, diolah

Sejalan dengan peningkatan pagu belanja, realisasi Grafik 2.2 Proporsi Realisasi Belanja APBD Provinsi
belanja Pemerintah Daerah juga meningkat dari sisi Sulawesi Selatan
nominal maupun persentase. Realisasi belanja Komponen realisasi belanja transfer meningkat
hingga triwulan I 2023 tercatat Rp986,94 miliar baik dari sisi nominal maupun persentase realisasi.
(9,80% dari pagu 2023). Nilai tersebut lebih tinggi Belanja transfer telah terealisasi sebesar 13,55%
jika dibandingkan realisasi periode yang sama dari pagu atau senilai Rp304,26 miliar. Hal tersebut
tahun 2022 yang sebesar Rp741,58 miliar (8,14% dikontribusikan oleh realisasi bagi hasil pajak
dari pagu 2022) (Tabel 2.2). dengan nilai realisasi Rp304,16 miliar atau
17,13%. Nilai tersebut meningkat dibandingkan
Komponen realisasi belanja terbesar
triwulan yang sama pada tahun sebelumnya
dikontribusikan oleh realisasi belanja operasional
dengan nilai realisasi sebesar Rp173,80 miliar atau
dengan pangsa 67,65% terhadap total realisasi
12,20%. Kinerja realisasi belanja transfer perlu
belanja. Pangsa ini menurun dibandingkan periode
dijaga mengingat belanja transfer penting bagi
yang sama tahun sebelumnya dengan pangsa
pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik
76,14% (Grafik 2.2).
di daerah.
Secara persentase, belanja tidak terduga dan
Dengan perkembangan pendapatan dan belanja
belanja modal memiliki realisasi terendah
APBD tersebut, pada triwulan I tahun 2023 Provinsi
dibandingkan komponen belanja lainnya. Hingga
Sulawesi Selatan tersebut diprakirakan surplus
triwulan I 2023, realisasi belanja tidak terduga
sebesar Rp1,02 miliar (Tabel 2.2).
adalah 0%. Lebih lanjut, belanja modal memiliki
realisasi sebesar Rp14,94 miliar (0,82% dari pagu
anggaran), namun masih lebih tinggi dibandingkan
realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp3,11 miliar
(0,19% dari pagu anggaran). Peningkatan realisasi
belanja modal dari sisi nominal dan pangsa
terhadap pagu utamanya didukung oleh realisasi
belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan sebesar
Rp13,86 miliar, atau 92,74% dari realisasi belanja
modal triwulan I 2023.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 30


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber: LRA Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov. Sulawesi Selatan, diolah

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, diolah


Grafik 2.3 Realisasi Pendapatan APBD 24 Kab/Kota s.d Triwulan I di Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 31


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

2.1.2. Perkembangan APBD 24 Kabupaten/Kota di sebesar 5,32% dibandingkan realisasi pada tahun
Sulawesi Selatan 2022.
Pendapatan Realisasi Pendapatan transfer triwulan I 2023
sebesar Rp3,71 triliun, menurun sebesar 4,18%
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan 24 Kab/Kota di Sulawesi dibandingkan pendapatan transfer triwulan I
Selatan 2022. Hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai
URAIAN
Realisasi s.d
Triwulan I 2022
Realisasi s.d
Triwulan I 2023
DAU, DAK, dan DBH. Namun, terdapat
PENDAPATAN (Rp Miliar)
peningkatan pada realisasi pendapatan dana
PENDAPATAN ASLI DAERAH 479,81 528,58 transfer pemerintah pusat serta transfer antar
- Pendapatan Pajak Daerah 368,37 348,77
- Pendapatan Retribusi Daerah 38,04 41,54 daerah dengan nilai masing-masing sebesar
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
- 57,92 Rp3,58 triliun dan Rp128,30 miliar.
Dipisahkan
- Lain-lain PAD yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER
73,39
3.872,37
80,35
3.710,35
Serupa dengan komponen pendapatan transfer,
- Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 224,56 realisasi pendapatan lainnya triwulan I 2023
- DAU 3.550,21
- DAK 52,16 terkontraksi sebesar 91,19% dibandingkan
- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
- Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
45,44
- 3.582,05
realisasi triwulan I 2022. Penurunan realisasi ini
- Pendapatan Transfer Antar Daerah - 128,30 utamanya disumbang oleh pendapatan bagi hasil
- Bantuan Keuangan
PENDAPATAN LAINNYA 121,04 10,67 provinsi atau pemda lain, dana darurat, serta
- Hibah
- Bagi Hasil Provinsi atau Pemda Lain
6,56
114,47
0,53 hibah.
- Dana Darurat 0,01
Realisasi pendapatan mayoritas kabupaten/kota
- Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan
Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
10,14 meningkat pada triwulan laporan (Grafik 2.3).
JUMLAH PENDAPATAN 4.473,22 4.249,59 Namun, terdapat penurunan pendapatan 11
Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, diolah Kabupaten/Kota triwulan I 2023. Penurunan
Realisasi pendapatan 24 Kabupaten/Kota hingga pertumbuhan terdalam berada di Kabupaten Wajo
triwulan I 2023 di Sulawesi Selatan lebih kecil yang terkontraksi 82,95% atau terealisasi sebesar
dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi Rp89,77 miliar. Sementara itu, pertumbuhan
pendapatan triwulan I tahun 2023 sebesar Rp4,24 realisasi tertinggi berada di Kabupaten Pinrang
triliun, lebih rendah dari triwulan yang sama tahun dengan total realisasi Rp255,67 miliar (tumbuh
2022 yang mencapai Rp4,47 triliun. Penurunan 41,16%). Peningkatan realisasi pendapatan di
tersebut utamanya disebabkan oleh turunnya Kabupaten Pinrang ini utamanya didororong oleh
pendapatan transfer serta pendapatan lainnya. kenaikan? realisasi pendapatan transfer
PAD 24 Kabupaten/Kota triwulan I 2023 tercatat pemerintah pusat.
sebesar Rp528,58 miliar atau meningkat sebesar Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya,
10,16% dibandingkan triwulan yang sama di Kota Makassar menjadi daerah dengan realisasi
tahun 2022 senilai Rp479,81 miliar. Peningkatan pendapatan tertinggi di Sulawesi Selatan. Pangsa
tersebut dikontribusikan oleh peningkatan pada realisasi pendapatan Kota Makassar adalah
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan 12,15% dari total pendapatan 24
daerah yang dipisahkan maupun lain-lain PAD Kabupaten/Kota. Nilai realisasi mencapai Rp508,77
yang sah. Pendapatan retribusi daerah pada miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2022
triwulan laporan meningkat sebesar 9,19% pada triwulan yang sama dengan nilai sebesar
dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai Rp696,75 miliar. Realisasi pendapatan Kota
Rp41,54 miliar. Lebih lanjut, lain-lain PAD yang sah Makassar paling banyak dikontribusi oleh
juga meningkat, terealisasi sebesar Rp80,35 miliar Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat dan Pajak
dan atau meningkat sebesar 9,48% dibandingkan Daerah yang masing-masing mencapai Rp274,53
realisasi hingga triwulan I 2022. Namun, miliar dan Rp187,63 miliar atau dengan pangsa
pendapatan pajak daerah 24 Kabupaten/Kota di masing-masing sebesar 53,95% dan 36,87%.
Sulawesi Selatan tercatat menurun. Hingga
triwulan I 2023 pendapatan pajak daerah
terealisasi sebesar Rp348,77 miliar atau menurun

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 32


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Belanja cukup dalam jika dibandingkan dengan tahun


Tabel 2.4 Realisasi Belanja 24 Kab/Kota di Sulawesi
sebelumnya pada triwulan yang sama, dengan
Selatan realisasi sebesar Rp689,09 miliar.
2.2. PERKEMBANGAN REALISASI APBN
SULAWESI SELATAN
2.2.1. Struktur Realisasi Belanja
Belanja pegawai masih memiliki pangsa terbesar
dalam realisasi belanja APBN di Sulawesi Selatan
(Grafik 2.5). Realisasi belanja pegawai memiliki
pangsa 60,15% dengan nilai Rp1,74 triliun.
Pangsa tersebut meningkat jika dibandingkan
tahun 2022 dengan pangsa 4,70%. Pangsa
belanja berikutnya didominasi oleh belanja barang
34,98% yang meningkat sebesar 13,35%
Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, diolah dibandingkan triwulan yang sama pada tahun
Berbeda dengan realisasi pendapatan, realisasi sebelumnya.
belanja untuk keseluruhan 24 kabupaten/kota di
Sulawesi Selatan meningkat (Grafik 2.4). Realisasi 2.2.2. Perkembangan Realisasi Belanja
belanja hingga triwulan I 2023 senilai Rp2,68 Pagu belanja APBN pada tahun 2023 meningkat
triliun, meningkat dibandingkan tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pagu belanja
sebelumnya yang sebesar Rp2,64 triliun tahun 2023 tercatat Rp23,78 triliun, sedangkan
(meningkat 1,38%). Hal ini didorong oleh pagu tahun 2022 sebesar Rp19,71 triliun (Tabel
peningkatan belanja bantuan keuangan serta 2.5). Peningkatan dikontribusikan oleh belanja
belanja barang dan jasa (Tabel 2.4). Adapun, pegawai dan belanja barang.
belanja modal hingga triwulan I 2023 menurun
sebesar 65,19% dibandingkan tahun sebelumnya Belanja modal merupakan komponen yang
pada triwulan yang sama. Peningkatan realisasi meningkat dari sisi pagu namun menurun dari sisi
belanja yang lebih tinggi tertahan oleh realisasi realisasi. Realisasi anggaran belanja modal hingga
belanja lainnya yang menurun sebesar 84,40%. triwulan I 2023 sebesar Rp140,74 miliar (2,43%
Belanja operasional terealisasi sebesar Rp2,617 dari pagu).
triliun sedangkan belanja lainnya hanya terealisasi
sebesar Rp2,86 miliar.
Di sisi lain, terdapat realisasi belanja 24
Kabupaten/Kota yang menurun. Penurunan
realisasi belanja tertinggi terjadi di Kabupaten
Pangkep, yaitu sebesar Rp125,00 miliar.
Penurunan realisasi belanja Kabupaten Pangkep

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, diolah


Grafik 2.4 Realisasi Belanja APBD 24 Kab/Kota s.d Triwulan IV di Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 33


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBN Provinsi Sulawesi Selatan
REALISASI TRIWULAN I REALISASI TRIWULAN
URAIAN ANGGARAN 2022 ANGGARAN I 2023
(Rp Miliar) 2022 % REALISASI 2023 %
NOMINAL NOMINAL
THD PAGU REALISASI
Belanja Pegawai 8.483,04 1.663,69 19,61% 9.257,51 1.741,85 18,82%
Belanja Barang 7.672,70 893,78 11,65% 8.743,48 1.013,11 11,59%
Belanja Modal 3.495,47 210,46 6,02% 5.783,95 140,74 2,43%
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial 66,36 21,96 33,09% 0,08 0,03 36,26%
JUMLAH BELANJA 19.717,57 2.789,90 14,15% 23.785,00 2.895,72 12,17%
Sumber: LRA Badan Keuangan dan Aset Daerah Prov. Sulawesi Selatan, diolah

Realisasi anggaran belanja bantuan sosial hingga 2.3. KEMANDIRIAN FISKAL DAERAH
triwulan I 2023 sebesar Rp27,32 miliar atau
36,26% dari pagu. Realisasi yang tinggi tersebut
30 26.1
didukung oleh beberapa program perlindungan 24.1
25
sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), 18
20
sembako, bantuan kebencanaan, bantuan KIP
15 13.9
kuliah, penyaluran subsidi dan BLT. 11.5
13.3
10
5
0
2021 2022 2023
PAD/Total Pendapatan (%) % Realisasi PAD
Sumber: Kanwil DJPB Provinsi Sulawesi Selatan, diolah
Grafik 2.6 Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Daerah
se-Sulawesi Selatan

Kemandirian fiskal Sulawesi Selatan hingga


triwulan I 2023 meningkat dibandingkan tahun
2022. Hal ini tercermin oleh rasio jumlah PAD
Ket.: Data Sementara seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi
Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran, Kemenkeu, diolah Selatan (Pemerintah Provinsi dan Pemerintah 24
Grafik 2.5 Proporsi Realisasi Belanja APBN Provinsi Kabupaten/Kota) terhadap total pendapatannya
Sulawesi Selatan
yang meningkat, dari 24,16% menjadi 26,19%
Realisasi belanja pegawai menurun baik secara (Grafik 2.6).
nominal maupun persentase realisasi. Realisasi
triwulan I tahun 2023 sebesar Rp1,74 triliun Realisasi PAD meningkat dari Rp1,18 triliun pada
(18,82% dari pagu anggaran). Nilai realisasi triwulan I 2022 menjadi Rp1,69 triliun pada
tersebut tinggi secara nominal namun lebih rendah triwulan I 2023. Di sisi lain, juga terjadi
secara persentase terhadap pagu jika peningkatan realisasi TKDD sisi nominal dari
dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1,66 triliun Rp3,89 triliun pada triwulan yang sama pada tahun
(19,61% dari pagu anggaran). sebelumnya menjadi Rp4,74 triliun pada tahun
2023.
Komponen belanja modal menurun, baik secara
nominal maupun persentase realisasi. Realisasi Peningkatan PAD se-Sulawesi Selatan terutama
belanja modal triwulan I 2023 sebesar 2,43% dikontribusi oleh penerimaan pajak yang lebih
terhadap pagu (Rp140,74 miliar), lebih rendah tinggi. Pendapatan Pemerintah Daerah yang
dibandingkan triwulan I tahun 2022 yang bersumber dari pajak atas lapangan usaha,
terealisasi sebesar 6,02% terhadap pagu termasuk pajak hotel, restoran, dan hiburan, pajak
(Rp210,46 miliar). bahan bakar kendaraan bermotor, dan pajak parkir
meningkat, seiring dengan meningkatnya aktivitas
masyarakat di tengah pandemi yang semakin

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 34


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, diolah


Grafik 2.7 Rasio PAD terhadap Total Pendapatan Provinsi dan 24 Kab/Kota Sulawesi Selatan
terkendali. Peningkatan penerimaan pajak daerah Lebih lanjut, UU HKPD juga dapat menjaga biaya
diprakirakan terus terjadi seiring meningkatnya administrasi dan mendorong kepatuhan dengan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar restrukturisasi jenis-jenis pajak yang sebelumnya
Pajak di wilayah Sulawesi Selatan. Hal ini didukung kerap timpang tindih pemungutannya antara
dengan peningkatan jumlah Wajib Pajak yang daerah dan pusat. Melalui pengesahan UU
melakukan pelaporan Pajak melalui SPT Tahunan. tersebut, penerimaan dan retribusi daerah dapat
Selain itu, inovasi Pemerintah Daerah melalui meningkat dengan tetap menjaga kemudahan
platform digital pembayaran turut mendorong berusaha dan pada akhirnya dapapt mendukung
minat masyarakat membayar pajak seiring dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh
kemudahan yang ditawarkan. pelosok Indonesia.
Lebih lanjut, terdapat peningkatan pada
Selain itu, pemerintah daerah juga senantiasa
kemandirian fiskal Provinsi Sulawesi Selatan
mengoptimalisasi pendapatan daerah melalui
dibandingkan tahun sebelumnya pada semester
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)
yang sama, khususnya pada rasio perbandingan
bersinergi dengan Tim Percepatan dan Perluasan
antara PAD dengan dana perimbangan. Pada
Digitalisasi Daerah (TP2DD) sehingga kebocoran
tahun 2023, nilai rasio PAD Provinsi Sulawesi
PAD dapat diminimalkan.
Selatan terhadap total dana perimbangan adalah
sebesar 14,25%. Nilai ini meningkat sebesar Secara spasial, Kota Makassar menjadi daerah
1,89% dibandingkan tahun 2022, dengan nilai dengan tingkat kemandirian fiskal yang lebih
rasio kemandirian fiskal 12,39%. Hal ini didukung tinggi dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya.
oleh peningkatan realisasi PAD hasil pengelolaan Hingga triwulan I 2023 Kota Makassar
kekayaan daerah yang dipisahkan, retribusi mencatatkan rasio PAD terhadap total pendapatan
daerah, serta lain-lain PAD yang sah pada tahun sebesar 40,78% atau di atas rata-rata kab/kota
2023. lainnya sebesar 8,47%. Hal ini mencerminkan
kondisi kemandirian fiskal yang relatif lebih baik
Selain melalui pengembangan potensi daerah,
dibandingkan daerah lainnya. Namun, Pemerintah
peningkatan kemandirian fiskal daerah juga
Provinsi Sulawesi Selatan perlu mendorong kinerja
didorong melalui pengelolaan pendapatan daerah.
kemandirian fiskal, mengingat rasio PAD terhadap
Hal ini utamanya didorong oleh pengesahan UU
total pendapatan yang masih pada nilai 26,19%.
Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (UU HKPD). Melalui UU tersebut,
diharapkan kemandirian daerah dapat meningkat
seiring menguatnya local taxing power atau
wewenang daerah dalam memungut pajak.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 35


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Mei 2023

3. INFLASI DAERAH

BAB III: INFLASI DAERAH


Pengendalian inflasi pada awal tahun 2023 menghadapi tantangan cuaca ekstrim yang
menghambat produksi bahan pangan, di tengah peningkatan permintaan masyarakat
dari dalam maupun luar Sulawesi Selatan pada awal Ramadhan. Kondisi ini memicu
inflasi gabungan 5 Kota IHK di Sulawesi Selatan mencapai 5,86% (yoy) pada triwulan
I 2023 atau lebih tinggi dibandingkan 5,77% (yoy) pada triwulan IV 2022. Menyikapi
hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Selatan
melakukan berbagai strategi pengendalian inflasi melalui implementasi berbagai
program yang mengacu pada kerangka strategi 4K (kestabilan harga, ketersediaan
pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif). Upaya tersebut berhasil
menurunkan laju inflasi hingga mencapai 4,60% (yoy) pada Mei 2023.
Inflasi tahunan pada triwulan I 2023 terutama disumbang oleh Kelompok Makanan,
Minuman, dan Tembakau, khususnya pada komoditas beras, telur ayam ras, dan rokok
kretek filter, diikuti oleh Kelompok Transportasi khususnya komoditas bensin dan
angkutan udara. Kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut dipengaruhi oleh
peningkatan permintaan pada momen awal puasa yang belum dapat diimbangi oleh
peningkatan pasokan, kebijakan kenaikan cukai rokok, serta kebijakan pengalihan
subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak September 2022. Di sisi lain, inflasi yang lebih
tinggi tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit
seiring kondisi pasokan yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 36


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

3.1. KONDISI UMUM INFLASI GABUNGAN 7 %; yoy


5 KOTA IHK DI PROVINSI SULAWESI 6
5
SELATAN 4
3
Pada triwulan I 2023, inflasi gabungan 5 kota IHK 2
1
di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih berada 0
di atas rentang sasaran inflasi nasional sebesar
3±1%. (Grafik 3.1). Secara tahunan, inflasi
gabungan 5 kota IHK di Sulsel pada triwulan I
2023 sebesar 5,86% (yoy), lebih tinggi Sumber: BPS, diolah
dibandingkan triwulan sebelumnya (5,77%; yoy), Grafik 3.2 Perbandingan Inflasi Gabungan Kota IHK
Provinsi di Sulampua pada Triwulan I 2023
serta dibandingkan inflasi gabungan kota IHK di
Sulampua maupun Nasional yang masing-masing 3.2. PERKEMBANGAN INFLASI GABUNGAN
mencatat inflasi sebesar 5,53% dan 4,97% (yoy)
5 KOTA IHK DI PROVINSI SULAWESI
(Grafik 3.1). Lebih lanjut, inflasi gabungan 5 kota
IHK di Sulsel menempati posisi kedua tertinggi di SELATAN TRIWULAN I 2023
antara inflasi gabungan kota IHK sepuluh provinsi Inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel secara
di Sulampua, setelah Provinsi Sulawesi Tenggara tahunan inflasi sebesar 5,86% (yoy) pada triwulan
(Grafik 3.2). Meski demikian, pada Mei 2023, I 2023 atau lebih tinggi dibandingkan inflasi pada
inflasi tahunan gabungan 5 kota IHK di Sulsel triwulan sebelumnya (5,77%; yoy). Perkembangan
berhasil turun menjadi 4,60% (yoy) atau posisi ke- tersebut dipengaruhi oleh peningkatan permintaan
4 di Sulampua. Capaian tersebut tidak lepas dari masyarakat dari dalam maupun luar Sulawesi
upaya pengendalian inflasi yang dilakukan seluruh Selatan pada awal Ramadhan di tengah tantangan
pemangku kepentingan. cuaca ekstrim yang menghambat produksi bahan
7.00 %; yoy 5.53 5.86 pangan. Inflasi tahunan terjadi pada seluruh
6.00
4.60 kelompok pengeluaran dengan andil inflasi
5.00
4.97 terbesar berasal dari Kelompok Makanan,
4.00
4.00 Minuman, dan Tembakau diikuti Kelompok
3.00 4.38
Transportasi (Tabel 3.1).
2.00
1.00 Pada triwulan I 2023, Kelompok Makanan,
0.00 Minuman, dan Tembakau memberikan andil inflasi
II

II
I

IV

II

II
IV
I

IV
I

IV
I
Mei
III
III

III

III

2019 2020 2021 2022 2023


tahunan sebesar 2,58% (andil yoy) atau inflasi
tahunan 8,64% (yoy). Komoditas utama
Sulsel Sulampua Nasional penyumbang inflasi tahunan pada kelompok ini
Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Gabungan 5 Kota IHK di relatif sama dengan periode laporan sebelumnya,
Provinsi Sulawesi Selatan yakni beras, telur ayam ras, dan rokok kretek filter.
Masing-masing komoditas tersebut memberi andil

Tabel 3.1 Inflasi Kelompok Barang dan Jasa


2019 2020 2021 2022 2023
Kelompok Inflasi (% YoY) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Makanan, Minuman Dan Tembakau 1.18 2.59 4.80 3.63 5.52 3.02 2.28 3.44 4.78 3.23 3.08 4.29 2.74 6.41 8.09 5.95 8.64
Pakaian Dan Alas Kaki 3.06 3.03 4.13 3.30 3.61 1.90 1.55 2.03 1.21 1.36 1.46 1.28 1.37 2.30 2.82 3.24 3.11
Perumahan, Air, Listrik, Dan Bahan Bakar Rumah Tangga 0.99 0.82 0.72 0.75 0.39 0.33 0.25 -0.01 0.22 1.79 1.85 2.09 3.05 2.21 2.75 3.21 2.07
Perlengkapan, Peralatan Dan Pemeliharaan Rutin Rumah 3.17 2.55 2.18 1.79 1.77 1.46 1.35 1.39 1.30 0.98 1.07 1.31 2.94 3.92 4.85 4.83 3.00
Kesehatan 3.37 2.19 1.59 1.47 1.75 4.52 4.80 4.94 4.13 1.29 2.17 1.51 1.00 1.77 2.10 3.04 3.41
Transportasi 7.59 5.43 4.73 -1.41 -3.15 1.30 -1.55 0.09 0.47 -1.35 1.08 3.12 4.56 5.13 18.93 16.72 13.41
Informasi, Komunikasi, Dan Jasa Keuangan 3.87 2.34 -1.14 -1.47 -1.50 -0.68 -0.50 -0.48 -0.40 0.29 0.13 0.06 -0.19 -0.16 -0.16 -0.01 0.17
Rekreasi, Olahraga, Dan Budaya 2.88 1.86 2.19 2.42 1.80 1.56 0.51 0.51 0.36 0.30 0.47 0.92 1.09 2.56 2.95 2.86 2.60
Pendidikan 0.15 0.18 2.36 2.28 2.26 2.23 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 0.62 0.62 0.63 0.63 2.46 2.46 2.47
Penyediaan Makanan Dan Minuman/Restoran 2.43 1.79 1.34 1.27 4.30 3.95 3.96 3.96 1.02 0.77 0.77 0.91 0.75 3.44 4.21 4.49 5.04
Perawatan Pribadi Dan Jasa Lainnya 2.59 3.55 5.79 4.97 5.84 6.87 7.44 5.56 3.72 2.15 -0.28 1.72 3.43 3.65 4.31 5.60 4.65
Sumber: BPS, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 37


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

inflasi 0,45% (andil yoy), 0,19% (andil yoy), dan Tabel 3.2 Realisasi Pengadaan Cadangan Beras
0,17% (andil yoy). Beberapa jenis ikan tangkap, Pemerintah di Sulsel
yakni ikan layang dan ikan cakalang juga Tahun (Ton)
Bulan
2019 2020 2021 2022 2023
menyumbang andil inflasi tahunan cukup tinggi, Januari 119 206 283 272 145
masing-masing sebesar 0,13% (andil yoy) dan Februari 2.425 119 283 649 271
0,11% (andil yoy). Maret 36.000 1.134 76.862 19.307 591
April 66.972 14.703 107.467 86.495 -
Pada periode laporan, beras merupakan komoditas Mei 46.699 67.105 37.976 37.909 -
pangan penyumbang inflasi tahunan tertinggi di Juni 4.199 17.678 3.120 3.898 -
Sulsel dengan inflasi sebesar 12,9% (yoy) (Grafik Juli 1.913 6.012 2.040 1.219 -
Agustus 14.596 18.936 7.161 1.527 -
3.3). Beras merupakan komoditas pangan dengan September 14.160 2.083 44.411 20.534 -
konsumsi tertinggi di Sulsel, sehingga pergerakan Oktober 10.697 72.413 40.631 60.634 -
harga beras memberikan dampak cukup signifikan November 16.760 74.392 10.586 33.669 -
pada inflasi Sulsel secara umum. Dari sisi pasokan, Desember 306 807 11.474 16.703 -
Jumlah 214.846 275.588 342.294 282.818 1.007
prakiraan panen padi dan produksi gabah Sulsel
pada triwulan I 2023 cukup tinggi, yakni sebesar Sumber: Bulog, diolah
1,14 juta ton GKG atau tumbuh 16,82% (yoy) dari
periode yang sama tahun lalu (Kementerian
Pertanian RI). Meski demikian, dari sisi permintaan, Setelah beras, telur ayam ras dan rokok kretek filter
tingginya kebutuhan baik dari dalam maupun luar juga signifikan menyumbang inflasi tahunan di
Sulsel memicu kenaikan harga beras , mulai dari Sulsel, masing-masing mengalami inflasi sebesar
tingkat petani, penggilingan, hingga pedagang 29,8% (yoy) dan 8,67% (yoy) (Grafik 3.4 dan
akhir. Kenaikan harga tersebut merupakan Grafik 3.5). Selain permintaan yang lebih tinggi,
tantangan bagi pengadaan cadangan beras inflasi tahunan telur ayam juga dipengaruhi oleh
Pemerintah yang diperlukan untuk disalurkan biaya bahan baku yang lebih tinggi dibandingkan
kembali kepada masyarakat dalam rangka tahun lalu, antara lain day old chick (DOC) dan
stabilisasi harga (lihat Boks Bab 3 Tinjauan Isu pakan ayam petelur yang terbuat dari bungkil
Penurunan Cadangan Beras Pemerintah). Pada kedelai impor serta jagung. Untuk mengantisipasi
akhir triwulan I 2023, pengadaan cadangan beras jatuhnya harga telur ayam di bawah biaya produksi
Pemerintah di Sulsel sebesar 1.007 ton atau pada saat pandemi9, dilakukan pengurangan
terendah selama 5 (lima) tahun terakhir (Tabel 3.2). populasi DOC, sehingga harga DOC menjadi lebih
tinggi. Sementara itu, inflasi tahunan rokok kretek
%yoy %yoy
filter terjadi seiring dengan penyesuaian harga jual
14,00 0,60 rokok oleh produsen untuk mengakomodasi
12,00
10,00
0,40 kenaikan cukai rokok sebesar rata-rata 10% sejak
8,00 0,20 awal tahun 2023.
6,00
0,00
4,00
2,00 -0,20
0,00
-0,40
-2,00
-4,00 -0,60
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
2019 2020
2021 2022
2023 rata-rata 2019-2021 (sk. kanan)
Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan Beras

9
Terdapat deflasi tahunan telur ayam ras di Sulsel pada
Maret 2021 hingga Maret 2022

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 38


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

40,00
%yoy %yoy
4,00
Kelompok selanjutnya yang menyumbang inflasi
3,00
cukup tinggi pada triwulan I 2023 adalah
30,00
2,00 Transportasi dengan inflasi tahunan sebesar
13,41% (yoy), menurun dari 16,72% (yoy) pada
20,00
1,00

akhir 2022. Kelompok Transportasi menyumbang


10,00
0,00
0,00
-1,00 andil inflasi tahunan sebesar 1,54% (andil yoy).
-10,00 -2,00
Inflasi tahunan pada kelompok ini terutama
-20,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
-3,00
disebabkan oleh pengalihan subsidi BBM pada 3
2019
2021
2020
2022
September 2022 yang mendorong naiknya harga
2023 rata-rata 2019-2021 (skala kanan) beberapa komoditas transportasi menjadi lebih
Sumber: BPS, diolah
tinggi dibandingkan triwulan I 2022. Beberapa
Grafik 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Telur Ayam
Ras
komoditas yang terdampak langsung adalah
bensin dan solar. Bensin mengalami inflasi 28,95%
(yoy) dengan andil inflasi 0,92% (andil yoy).
%yoy %yoy
Sementara, dampak tidak langsung dari
10,00 0,60 pengalihan subsidi BBM tercermin dari inflasi
8,00 0,40 tahunan tarif angkutan dalam kota dan angkutan
6,00
0,20 antar kota yang juga tercatat cukup tinggi. Pada
0,00 angkutan dalam kota Makassar, terdapat kenaikan
tarif Rp1.000-Rp2.000 atau sekitar 10% dari tarif
4,00
-0,20
2,00 -0,40 sebelumnya oleh Organisasi Angkutan Darat
0,00 -0,60 (Organda) Makassar.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
2019
2021
2020
2022
Lebih lanjut, penyesuaian tarif batas bawah dan
2023 rata-rata 2019-2021 (sk. kanan) batas atas kendaraan roda 2 dan roda 4 online di
Sumber: BPS, diolah
Grafik 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Rokok Kretek
Sulawesi Selatan juga mendorong inflasi tahunan
Filter pada periode laporan. Per 16 Desember 2022, tarif
batas bawah angkutan sewa khusus (kendaraan
online) menjadi Rp5.444,24/km dari sebelumnya
Di sisi lain, inflasi tahunan Kelompok Makanan, Rp3.700/km. Tarif batas atas juga meningkat dari
Minuman, dan Tembakau yang lebih tinggi Rp6.500/km menjadi Rp7.485,84/km10. Dengan
tertahan oleh deflasi pada komoditas yang serupa perkembangan tersebut, tarif kendaraan roda 2
dengan periode sebelumnya, yakni daging ayam dan roda 4 online masih mengalami inflasi tahunan
ras, cabai rawit, dan cabai merah dengan tingkat masing-masing sebesar 35,22% (yoy) dan 18,14%
deflasi masing-masing sebesar 8,29% (yoy); 8,52% (yoy).
(yoy), dan 12,62% (yoy). Deflasi tahunan Selain kebijakan Pemerintah, peningkatan
komoditas daging ayam ras terjadi seiring tingginya mobilitas masyarakat juga merupakan faktor
pasokan di tingkat peternak ayam pedaging pemicu inflasi tahunan Kelompok Transportasi. Hal
terutama di luar Sulsel, yang berdampak pula pada tersebut tercermin dari peningkatan tarif angkutan
harga di Sulsel. Sementara, deflasi tahunan cabai udara di tengah penurunan harga bahan baku
rawit dan cabai merah terjadi karena peningkatan avtur11 dan penurunan fuel surcharge maksimum
produksi yang didukung oleh membaiknya kondisi dari 15% terhadap tarif batas atas (TBA) menjadi
cuaca dibandingkan periode yang sama tahun lalu,
seiring berakhirnya La Nina.

10
Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 11
Harga minyak minas pada Maret 2023
2559/XII/Tahun 2022 pada 16 Desember 2022 dan terkontraksi 33% (yoy) (Bloomberg).
Nomor 1162/IV/Tahun 2020 pada 27 April 2020.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 39


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

10% terhadap TBA12. Terjadi peningkatan merupakan dampak tidak langsung dari pengalihan
permintaan angkutan udara masyarakat untuk subsidi energi, sementara inflasi tahunan tarif listrik
kegiatan MICE ataupun libur cuti yang cukup berlangsung sejak kenaikan tarif listrik nonsubsidi
panjang menjelang akhir Maret 2023, di tengah per 1 Juli 2022.
ketersediaan armada pesawat yang masih belum
optimal. Berdasarkan data Angkasa Pura, jumlah 3.3 PERKEMBANGAN INFLASI SPASIAL
penumpang angkutan udara baik domestik SULAWESI SELATAN
maupun internasional yang berangkat dari Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin pada Maret 2023 Kenaikan inflasi pada triwulan I 2023
sebanyak 244.284 atau tumbuh 11% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya terjadi pada
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kota Makassar dan Kota Palopo. Sementara,
Dengan perkembangan tersebut, komoditas inflasi tahunan melandai di tiga Kota dan
angkutan udara mencatatkan inflasi tahunan Kabupaten IHK lainnya (Kab. Bulukumba, Kota
sebesar 16,18% (yoy) dengan andil 0,21% (andil Parepare, dan Kota Watampone). Perkembangan
yoy). tersebut terutama dipengaruhi oleh subkelompok
Makanan pada Kelompok Makanan, Minuman,
dan Tembakau, terutama komoditas ikan-ikanan
Kelompok selanjutnya yang menyumbang inflasi tangkap. Di Kota Makassar dan Kota Palopo, ikan
tertinggi adalah Penyediaan Makanan dan cakalang, ikan kakap putih, dan ikan selar
Minuman/Restoran, diikuti Kelompok Perawatan mengalami kenaikan inflasi tahunan. Sementara,
Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Kelompok inflasi tahunan komoditas-komoditas tersebut
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah cenderung melandai di ketiga kota/kabupaten
Tangga. Kelompok Penyediaan Makanan dan penghitung IHK lainnya. Perkembangan ini tidak
Minuman/Restoran menyumbang 0,39% (andil yoy) lepas dari pengaruh kondisi cuaca dan tinggi
atau inflasi 5,04% (yoy). Pada kelompok ini, gelombang pada masing-masing daerah
makanan jadi yang terkait dengan kebutuhan penangkapan.
Ramadhan menjadi penyumbang inflasi tahunan Pada triwulan I 2023, Kota Makassar menjadi kota
tertinggi, antara lain kue kering berminyak dan ikan penghitung IHK dengan inflasi tahunan tertinggi.
bakar. Kue kering berminyak mengalami inflasi Kota Makassar mencatat inflasi tahunan 5,99%
18,86% (yoy). Lebih lanjut, Kelompok Perawatan atau lebih tinggi dibandingkan triwulan
Pribadi dan Jasa Lainnya menyumbang 0,35% sebelumnya sebesar 5,81% (yoy). Kota Makassar
(andil yoy) atau inflasi 4,65% (yoy). Pada kelompok memiliki jumlah populasi tertinggi di Sulsel,
ini, sabun detergen, parfum, dan pasta gigi sehingga peningkatan permintaan masyarakat
terindikasi menjadi penyumbang inflasi didorong yang belum dapat diimbangi dengan peningkatan
oleh peningkatan permintaan. Emas perhiasan, pasokan mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi
salah satu komoditas yang banyak digunakan oleh dibandingkan daerah lainnya.
masyarakat Sulsel pada HBKN Idul Fitri, juga mulai
mengalami kenaikan harga pada Maret 2023 (awal Sementara, Kabupaten Bulukumba kembali
Ramadhan). mencatat inflasi tahunan terendah. Pada triwulan
I 2023, inflasi tahunan di Kabupaten Bulukumba
Sementara, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan sebesar 3,77% (yoy), melandai dari 4,12% (yoy)
Bahan Bakar Rumah Tangga menyumbang 0,32% pada triwulan IV 2022. Lebih lanjut, Kota Palopo,
(andil yoy) atau inflasi 2,07% (yoy). Perkembangan Kota Parepare, dan Kota Watampone masing-
tersebut terutama disumbang oleh tarif kontrak
rumah dan tarif listrik. Kenaikan tarif kontrak rumah

12
Keputusan Menteri (KM) Perhubungan RI Nomor
7 Tahun 2023 menggantikan KM Perhubungan RI
Nomor 142 Tahun 2022.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 40


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

masing mengalami inflasi sebesar 5,79% (yoy); pendidikan tinggi pada September 2022 memicu
5,89% (yoy), dan 4,87% (yoy) (Gambar 3.5). inflasi tahunan pada tarif akademi/perguruan
tinggi. Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi di Kota
Kota Makassar merupakan kota penghitung inflasi
Parepare tertahan oleh penurunan harga ikan
terpadat dengan jumlah penduduk terbanyak di
layang, minyak goreng, ikan bandeng, ayam
Sulawesi Selatan, sehingga pola konsumsi dan
hidup, dan daging ayam ras. Pasokan minyak
perkembangan harga di Kota Makassar
goreng membaik seiring dengan peningkatan
berpengaruh signifikan pada inflasi gabungan
komitmen domestic market obligation (DMO)
Sulawesi Selatan. Pada triwulan I 2023, inflasi
untuk produsen minyak goreng di Indonesia,
tahunan di Kota Makassar dipicu oleh komoditas
sehingga harga minyak goreng dapat lebih
bensin, beras, angkutan udara, telur ayam ras,
terkendali lebih rendah dibandingkan periode
ikan layang, rokok kretek filter, dan kue kering
yang sama tahun lalu.
berminyak. Harga bensin dan rokok kretek filter
yang lebih tinggi dari periode yang sama tahun Inflasi Kabupaten Bulukumba sebagai kabupaten
lalu merupakan dampak dari kebijakan penghitung inflasi dengan tingkat inflasi tahunan
Pemerintah, antara lain pengalihan subsidi BBM terendah disumbang oleh komoditas bensin,
sejak September 2022 dan peningkatan tarif cukai beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, angkutan
rokok sejak awal 2023. Pada komoditas telur dalam kota, dan bahan bakar rumah tangga.
ayam ras, tingginya biaya bahan baku memicu Adapun kenaikan tarif angkutan dalam kota dan
harga jual yang lebih tinggi dibandingkan periode antar kota, selain disebabkan oleh kenaikan tarif
yang sama tahun lalu, antara lain biaya pakan bensin, juga dipicu oleh peningkatan mobilitas
ternak dan DOC. Sementara, kenaikan harga pada momen awal puasa Ramadhan. Di sisi lain,
beras, ikan layang, dan kue kering berminyak inflasi yang lebih tinggi di Kabupaten Bulukumba
dibandingkan periode yang sama tahun lalu dipicu tertahan oleh turunnya harga minyak goreng, Ikan
ole peningkatan permintaan, khususnya pada bandeng, cabai rawit, ikan tembang, dan bayam.
momen puasa Ramadhan yang pada tahun 2023
dimulai lebih awal dibandingkan tahun 2022. Di PALOPO
sisi lain, angka inflasi tahunan yang lebih tinggi di PAREPARE
mtm 0,31
Kota Makassar tertahan oleh penurunan harga mtm 0,20 yoy 4,90
komoditas daging ayam ras, cabai rawit, cabai yoy 5,36
merah, pisang, dan terong. Penurunan harga WATAMPONE
komoditas-komoditas tersebut seiring kondisi MAKASSAR
mtm 0,25
pasokan yang relatif terjaga dibandingkan periode mtm 0,20 yoy 3,87
yoy 4,87
yang sama tahun lalu, didukung oleh
meningkatnya faktor produksi serta curah hujan Keterangan Spasial :
BULUKUMBA

yang lebih rendah pada saat panen. Deflasi mtm 0,19


Inflasi 0 s.d 0,50% yoy 3,33
Inflasi 0,51 s.d 1,0%
Lebih lanjut, Kota Parepare merupakan daerah Inflasi lebih dari 1,0%

penghitung inflasi selanjutnya yang menyumbang Sumber: BPS, diolah


inflasi cukup tinggi pada periode laporan. Inflasi Gambar 3.1 Inflasi Menurut Kota IHK
tahunan Kota Parepare pada triwulan I 2023
disumbang oleh tarif air minum PAM, beras,
bensin, akademi/perguruan tinggi, telur ayam ras, 3.4 PRAKIRAAN INFLASI TRIWULAN II 2023
dan rokok kretek filter. Kenaikan tarif air minum
PAM di Kota Parepare terjadi sejak Mei 2022 Inflasi pada triwulan II 2023 diprakirakan lebih
ditujukan untuk membentuk kemandirian PAM rendah dibandingkan triwulan I 2023. Inflasi
Tirta Karajae Parepare sehingga dapat melakukan diprakirakan terus berlanjut dengan tren
pembenahan fasilitas dan peningkatan layanan. menurun. Dari sisi global, melandainya tekanan
Sementara itu, penyesuaian uang kuliah tunggal inflasi diprakirakan sejalan dengan berlanjutnya
(UKT) semester ganjil salah satu Lembaga pengetatan moneter negara-negara maju yang

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 41


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

diharapkan menahan permintaan lebih lanjut dan yang didukung oleh cuaca yang kondusif.
menekan kenaikan harga imported goods. Peningkatan pasokan tersebut dapat
Sementara dari sisi domestik, permintaan pada mengimbangi peningkatan permintaan pada
akhir triwulan II 2023 diprakirakan tidak sekuat HBKN Idul Fitri, sehingga harga bergerak
tahun lalu seiring dengan lebih panjangnya menurun.
periode normalisasi dampak HBKN Idul Fitri.
Lebih lanjut, penurunan tekanan inflasi pada Mei
Kondisi pasokan pangan, khususnya hortikultura,
2023 dikontribusi terutama oleh Kelompok
juga diprakirakan membaik, seiring dengan
Transportasi, khususnya subkelompok Jasa
berakhirnya La Nina sejak akhir Maret 2023 dan
Angkutan Penumpang. Perkembangan tersebut
menurunnya curah hujan ke level rendah-
seiring dengan normalisasi mobilitas masyarakat
menengah pada Juni 2023.
pasca mudik dalam rangka HBKN Idul Fitri.
Meski demikian, penurunan inflasi yang lebih
Di sisi lain, komoditas yang menahan penurunan
dalam diprakirakan tertahan oleh beberapa
tekanan inflasi lebih dalam adalah beras.
faktor. Dari sisi global, berlanjutnya ketegangan
Komoditas ini masih mencatat kenaikan harga di
Rusia-Ukraina masih menyebabkan disrupsi rantai
tengah panen raya. Peningkatan pasokan pada
pasok energi. Selain itu, perbaikan ekonomi
masa panen belum dapat memenuhi tingginya
Tiongkok pasca pencabutan Zero Covid Policy
permintaan dari dalam dan luar Sulsel untuk
juga diprakirakan memicu kenaikan harga
memenuhi kebutuhan HBKN Ramadhan dan Idul
komoditas non-energi lebih lanjut. Sementara dari
Fitri.
sisi domestik, penurunan curah hujan diprakirakan
menjadi tantangan bagi produksi padi yang Tekanan inflasi yang melandai pada April dan Mei
membutuhkan cukup banyak air dalam proses 2023 diprakirakan berlanjut pada triwulan II 2023.
pertumbuhan. Selain itu, masih terbatasnya Hal tersebut tidak lepas dari upaya mitigasi yang
ketersediaan armada pesawat menyebabkan dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah
terbatasnya ruang penurunan tarif angkutan (TPID), salah satunya melalui Gerakan Nasional
udara terutama pada long weekend dan HBKN Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan 7
Idul Adha (tujuh) program unggulan, yakni operasi pasar,
kerjasama antar daerah (KAD), urban farming,
Prakiraan melandainya tekanan inflasi pada
pengembangan klaster pangan, high-level
triwulan II 2023 sejalan dengan realisasi inflasi
meeting (HLM), subsidi ongkos angkut, dan
terkini. Pada April dan Mei 2023, inflasi gabungan
penguatan koordinasi untuk mencapai
5 Kota IHK di Sulsel masing-masing tercatat
komunikasi efektif.
sebesar 4,81% (yoy) dan 4,60% (yoy) atau lebih
rendah dibandingkan 5,86% (yoy) pada triwulan I
2023 (Grafik 3.6). Secara bulanan, capaian inflasi
%; %; yoy
pada April 2023 (0,20%; mtm) dan Mei 2023 Inflasi (%, mtm) Inflasi (%; yoy) - sk. kanan

(0,09%; mtm) juga lebih rendah dibandingkan 1.40


1.20
1.21
1.12 1.12
7.00

0,75% (mtm) pada Maret 2023. 0.92


6.00
1.00
0.71 0.75 5.00
0.80 0.57
0.63
0.54
0.60 4.00
Pada April 2023, tekanan inflasi yang melandai 0.40 0.29 0.33
0.36 0.33 0.34 0.37
0.28
0.33
0.25
0.20 3.00
terutama dikontribusi oleh Kelompok Makanan, 0.20 0.09 0.09
0.04
2.00
0.00
Minuman, dan Tembakau yang mengalami deflasi -0.20 -0.04 1.00
-0.14 -0.18
-0.40 -0.25 -0.27
-0.22
0.00
0,11% (mtm) secara bulanan. Deflasi ini lebih
-0.31
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW II TW III TW I TW II
rendah dibandingkan tren historis inflasi pada 2021 2021 2021 2021 2022 2022 2022 2022 2023 2023

bulan April. Beberapa komoditas yang Sumber: BPS, diolah


Grafik 3.6 Prakiraan Inflasi Sulawesi Selatan
memberikan andil deflasi bulanan terdalam antara Triwulan II 2023
lain cabai rawit, kangkung, bayam, kacang
panjang, cabai merah, dan bawang merah seiring
dengan peningkatan pasokan pada musim panen

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 42


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

3.5 KOORDINASI PENGENDALIAN INFLASI Tidak hanya melalui GNPIP, sinergi dan dukungan
pemerintah daerah se-Sulawesi Selatan dalam
Koordinasi pengendalian inflasi dibutuhkan untuk TPID juga dilakukan melalui berbagai langkah
memitigasi risiko tekanan harga dari berbagai strategis pada HBKN Ramadhan dan Idul Fitri,
sumber global dan domestik, baik dari sisi antara lain:
permintaan, produksi, distribusi, dan kebijakan
Pemerintah. Di tingkat daerah, koordinasi a. Penyelenggaraan High-level meeting (HLM)
pengendalian inflasi diwadahi oleh Tim TPID Provinsi Sulawesi Selatan, dengan salah
Pengendalian Inflasi (TPID) se-Sulsel. Melalui TPID, satu hasilnya yaitu menyepakati rencana
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama penyediaan beras oleh penggilingan beras
Bank Indonesia Sulawesi Selatan dan stakeholder kepada Perum Bulog serta pengendalian
terkait mengimplementasikan berbagai program harga komoditas perikanan. Sebagai tindak
pengendalian inflasi yang mengacu pada lanjut, telah disepakati harga pembelian
kerangka strategi 4K (kestabilan harga, Perum Bulog kepada penggilingan beras di
ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan Kab. Sidenreng Rappang.
komunikasi yang efektif). b. Rapat koordinasi inflasi melibatkan seluruh
anggota TPID dan satgas pangan.
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia c. Inspeksi mendadak pasar tradisional untuk
dalam rapat koordinasi nasional pengendalian mengantisipasi kenaikan harga akibat
inflasi tahun 2022, yang ditegaskan kembali spekulasi dan ekspektasi.
dalam kunjungan Presiden Republik Indonesia ke d. Pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah
Kabupaten Maros di akhir Maret 2023, dari Januari hingga April 2023 di 380 titik,
pengendalian inflasi penting dilakukan terutama termasuk Pasar Murah Pelita Ramadhan
di sektor pangan melalui sinergi dan kolaborasi (kerjasama TPID dan Tim Penggerak dan
untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
ketahanan pangan sehingga mendukung daya Kelurahan). Pelaksanaan pasar murah juga
beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional. merupakan kerjasama dengan Perum Bulog
Secara khusus, terdapat arahan untuk menjaga dalam Program Stabilisasi dan Pengendalian
stabilitas harga beras dan minyak goreng melalui Harga Pangan atau SPHP. Melalui program
peningkatan produktivitas beras dan peningkatan SPHP, realisasi penjualan beras s.d. 30 April
pasokan MinyakKita di Sulsel. Untuk menghadapi 2023 mencapai 37.605,73 ton.
HBKN Idul Fitri, diperlukan pemantauan dan
upaya menjaga ketersediaan pasokan di seluruh Tabel 3.3 Kegiatan TPID se-Sulawesi Selatan
kabupaten/kota. Sejalan dengan arahan tersebut, Triwulan I 2023
Bank Indonesia bersinergi dengan No TPID Kegiatan
Januari 2023
Kementerian/Lembaga (K/L) dan stakeholder 1 Gowa
Pemberian Bantuan Bawang dan Cabai, Operasi Pasar,
Pemantauan Harga serta Ketersediaan Kebutuhan
lainnya untuk melaksanakan program Gerakan 2 Parepare Pasar Murah

Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 3


4
Parepare
Toraja Utara
Pemberian bantuan alsintan
Pemberian bantuan bawang merah
Sulsel yang diseremonikan pada 5 Maret 2023. 5 Luwu utara Kerja sama pembiayaan ultra mikro bagi petani
6 Sulawesi Selatan Rakor Inflasi
Melalui GNPIP, strategi 4K dilakukan secara lebih 7 Palopo Pasar Murah

integratif, masif, serta berdampak nasional. 8


9
Sidrap
Bone
Kerja sama daerah untuk komoditas telur
SPHP Beras di TTIC
Beberapa kegiatan dalam GNPIP untuk 10
11
Gowa
Soppeng
Gerakan tanam cabai dan bawang merah
SPHP beras oleh BULOG di Kab. Soppeng
mendorong produktivitas dan peningkatan 12 Parepare Pasar Murah CFD di Kota Pare-pare
13 Luwu Utara Pemberian benih Cabai Rongkong
pasokan antara lain pemberian bibit dan alsintan 14 Sulawesi Selatan SPHP Beras bersama Disperindag di Pasar Terong

kepada gapoktan, pemberian pembiayaan kepada 15


16
Wajo
Pangkep
Rakor Inflasi bersama Forkopimda
Sidak Pasar
debitur di bidang usaha pertanian untuk 17 Parepare Koordinasi dengan BPS Sulsel
18 Parepare Pasar Murah CFD Kota Parepare
pembelian alsintan, kerjasama digital farming, dan 19 Wajo SPHP Beras

kerjasama antar daerah. 20


21
Enrekang
Soppeng
Gelar Pangan Murah
Giat SPHP dan Operasi Pasar
22 Makassar Giat SPHP
23 Sulawesi Selatan Rakor Ketahanan Pangan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 43


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

No TPID Kegiatan No TPID Kegiatan


Februari 2023 103 Bone Rapat TPID
24 Sulawesi Selatan Capacity Building TPID Sulawesi Selatan 104 Gowa kegiatan pasar tani
25 Toraja Utara Gerakan tanam cabai 105 Gowa Relokasi Pedagangan Pasar
26 Takalar Operasi pasar 106 Sidrap Rakor SPHP
27 Toraja Utara Gerakan tanam pangan cepat panen 107 Gowa Rapat Koordinasi Relokasi Pedagang Pasar
28 Pangkep Gelar Pangan Murah Pasar Murah Rapat persiapan pelaksanaan pasar murah selama
108 Sidrap
29 Parepare Pasar murah Ramadhan 2023
30 Wajo Pasar murah CFD 109 Pinrang Rapat Persiapan Pasar Murah Ramadhan Di 12
31 Maros Rapat teknis TPID 110 Parepare Kecamatan
Pasar MurahSePemkot
Kab Pinrang
Parepare
32 Jeneponto Operasi pasar
33 Gowa Gerakan tanam cabai rawit Sumber: Rekap Agenda TPID se-Sulawesi Selatan
34 Gowa Pemantauan pasar murah
35 Maros Sidak Pasar
36 Wajo Pemantauan Harga Bahan Pokok
37 Takalar Rakor TPID Tabel 3.4 Kegiatan TPID se-Sulawesi Selatan
38 Sulawesi Selatan Rapat penyusunan Laporan TPID
39 Parepare Pasar murah CFD Triwulan II 2023
40 Luwu Timur Verifikasi kelompok pembudidaya ikan untuk bantuan No TPID Kegiatan
41 Gowa Operasi pasar April 2023
42 Parepare Pasar Murah CFD 1 Sulawesi Selatan HLM TPID Sulsel
43 Maros Pasar Murah 2 Pangkep Pasar Murah
44 Sidrap Operasi pasar 3 Takalar Rakor TPID Kab. Takalar
45 Barru Pasar Murah Hari Jadi Kab. Barru 4 Palopo Pasar Murah
46 Takalar Rakor TPID 5 Pinrang Pasar Murah
47 Enrekang dan Toraja Utara KAD Bawang Merah Enrekang dan Toraja Utara 6 Bone Launching Penyaluran TPP TA 2023
Maret 2023 7 Parepare Pasar Murah
48 Maros dan Makassar Operasi pasar 8 Pinrang Pasar Murah
49 Luwu Sidak pasar 9 Parepare Pelepasan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah
50 Luwu Sidak pasar 10 Parepare Pelepasan pasar murah parepare
51 Sulawesi Selatan Pasar Murah Hari Besar Satpol PP 11 Toraja Utara Pemantauan harga
52 Maros Operasi Pasar 12 Pinrang Pasar Murah
53 Soppeng Sidak pasar 13 Pangkep Gerakan Pangan Murah
54 Sulawesi Selatan GNPIP Sulsel 14 Luwu Utara Penyaluran CBP
55 Sidrap Pasar Murah 15 Maros Penyaluran bantuan pangan
56 Jeneponto Operasi pasar 16 Sulawesi Selatan Pasar Murah Ramadhan
57 Palopo Operasi pasar 17 Takalar Gebyar Pasar Murah
58 Sidrap Pasar murah 18 Wajo Pasar Murah
59 Pangkep Sidak pasar 19 Barru Pemantauan harga dan rapat TPID
60 Sidrap Rakor TPID 20 Barru Pasar murah tahap 2
61 Sidrap Penandatanganan KAD Sidrap dan Muna Barat 21 Takalar Operasi pasar
62 Gowa Panen padi nusantara 22 Pangkep Gerakan Pangan Murah
63 Pangkep Panen padi nusantara 23 Parepare Pasar Murah
64 Wajo Panen padi nusantara 24 Gowa Pasar Murah
65 Takalar Panen padi nusantara 25 Takalar Pasar Murah
66 Gowa Panen perdana bawang merah 26 Luwu Timur Bantuan Pupuk NPK
67 Luwu Timur Panen raya ikan bandeng 27 Pinrang Pesta panen padi
68 Takalar Rakor TPID 28 Barru Pasar Murah Ramadhan
69 Luwu Timur dan Palopo Pasar Murah 29 Toraja Utara Gelar Pangan Murah
70 Pangkep Sidak pasar 30 Sulawesi Selatan Operasi pasar
71 Pangkep Gerakan pasar murah 31 Soppeng Pelepasan CBP
72 Gowa Verifikasi satya lancana 32 Soppeng Gelar Pangan
73 Enrekang Pemantauan harga bahan pokok 33 Soppeng Sidak Pasar
74 Luwu Timur Launching kampung pangan adhyaksa 34 Sidrap Kunjungan pasar tradisional
75 Bone Pasar Murah Terpadu 35 Takalar HLM TPID
76 Gowa Panen jagung 36 Sulawesi Selatan/ Monitoring harga
77 Gowa Pasar Murah Bhayangkari 37 Makassar
Gowa Pertemuan kelompok tani dan penyuluh pertanian
78 Sinjai Bazar dan Pasar Murah 38 Sinjai Pasar Murah
79 Takalar Pasar Murah 39 Parepare Monitoring harga
80 Makassar HLM TPID Kota Makassar 40 Sulawesi Selatan Monitoring harga
81 Soppeng Pasar Murah 41 Pangkep Sidak pasar
82 Enrekang Gelar Pangan Murah Mei 2023
83 Luwu Utara Gelar Pangan Murah 42 Sulawesi Selatan Kunjungan pasar terong dengan Menteri Perdagangan
84 Enrekang Pasar Murah 43 Wajo Pasar Murah
85 Gowa Pasar tani 44 Sulawesi Selatan Rapat Antisipasi Dampak El Nino
86 Pinrang HLM Kab Pinrang 45 Gowa Pengecekan gudang beras
87 Takalar Sidak pasar 46 Takalar Pelepasan penyaluran CBP
88 Luwu Utara HLM TPID 47 Takalar Pencanangan gerakan tanam cabai dan sayuran
89 Takalar Sidak pasar 48 Tana Toraja Launching penyaluran CBP
90 Sinjai Pasar Murah 49 Gowa Pelepasan bantuan pangan
91 Soppeng Pasar Murah
92 Pinrang Operasi Pasar Sumber: Rekap Agenda TPID se-Sulawesi Selatan
93 Bantaeng Pasar Murah
Pemantauan harga beras di tingkat petani dan
94 Soppeng, Sidrap, BI
penggilingan
95 Gowa HLM dan sidak pasar
96
97
Gowa
Sulawesi, Maluku, dan
Peninjauan harga pasar
Rakorwil TPID Sulampua
Lebih lanjut, TPID terus berupaya mendorong
98 Papua
Gowa Pasar Tani kembali tingkat inflasi kembali ke sasaran target
Rapat Koordinasi dalam rangka Memastikan Ketersediaan
99 Gowa
Stok Beras inflasi secara bertahap, dengan didukung oleh
100
101
Wajo
Makassar
Rapat Koordinasi Penyerapan Beras Petani oleh Bulog
Pemantauan Harga Bahan Pokok data mapping panen hortikultura daerah sentra,
102 Gowa Rakor ketersediaan beras
mapping distributor, serta optimalisasi data harga

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 44


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

pangan dan ketahanan stok, antara lain melalui b. Mendorong perluasan Kerjasama Antar
strategi: Daerah (KAD) untuk komoditas pangan
utama, baik dari sisi jenis komoditas
1. K1 Keterjangkauan Harga, melalui Operasi
maupun partner daerah kerja sama, salah
Pasar Terukur
satunya KAD dengan Sulawesi Tenggara
Pelaksanaan Pasar Murah bekerja sama
untuk komoditas telur ayam dan beras
dengan BULOG melalui Program Stabilisasi
4. K4 Komunikasi Efektif, melalui:
dan Pengendalian Harga Pangan atau SPHP.
a. Koordinasi ketahanan pangan tahun
2. K2 Ketersediaan Pasokan, melalui penguatan
2023 melibatkan Bulog, Balai Karantina
kerjasama antar daerah (KAD):
Pertanian, BPS, dan OPD terkait lainnya.
a. Penguatan pasokan melalui urban
b. Sinergi melalui High Level Meeting (HLM)
farming, misalnya gerakan tanam cabai
dan Rapat Koordinasi (Rakor) TPID di
dan program pekarangan rumah
tingkat Provinsi dan Kab/Kota, dengan
b. Peningkatan produksi pertanian melalui
melibatkan satgas pangan untuk
distribusi bibit cabai (Maros).
merancang dan melaksanakan strategi
c. Berlanjutnya Program Mandiri Benih
pengendalian inflasi yang tepat sasaran
untuk komoditas pertanian lainnya
dan optimal.
(misal. Jagung)
c. Pelaksanaan kembali Gerakan Nasional
3. K3 Kelancaran Distribusi, melalui subsidi
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)
pasokan dan transportasi:
pada tahun 2023 yang bertujuan untuk
a. Kerjasama antara Bulog dan took ritel
menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.
atau dikenal dengan “Sipepa” dalam
rangka efisiensi jalur distribusi barang.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 45


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

BOKS BAB 3
TINJAUAN ISU PENURUNAN CADANGAN BERAS PEMERINTAH
Komoditas beras memiliki peran yang besar tersebut sejalan dengan kenaikan harga di tingkat
terhadap perekonomian Sulawesi Selatan. produsen maupun pedagang besar (Grafik 3.8).
Produksi padi mendominansi output tanaman Fenomena ini tidak hanya terjadi di Sulawesi
pangan Sulsel yang menyumbang 6,4% ekonomi Selatan, namun juga di wilayah lain di Indonesia
Sulsel. Demikian pula penggilingan gabah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Balinusra,
mendominansi output industri makanan dan dan Maluku Papua.
minuman yang memiliki pangsa 7,2% terhadap 11500 Rp/kg 11500 Rp/kg 13000 Rp/kg
Pedagang

ekonomi Sulsel. Selain itu, beras merupakan


11000 11000 Pedagang
Pedagang 12000
10500 10500 Besar Besar
Besar 11000
10000 10000

komoditas pangan yang paling banyak


9500 9500 10000
9000 9000 Produsen
9000
8500 8500
Produsen JAWA SULAWESI SELATAN Produsen SUMATERA

dikonsumsi oleh masyarakat Sulawesi Selatan.


8000 8000 8000

Serapan tenaga kerja dari pertanaman padi juga 12500 Rp/kg


11500
13000 Rp/kg
12000 Pedagang
13000 Rp/kg
12000 Pedagang Besar

besar, mendominansi serapan tenaga kerja


Pedagang Besar Besar
10500 11000 11000
9500 10000 10000 Produsen

subsektor tanaman pangan yang mencapai 29%


Produsen
8500 9000 9000
Produsen BALINUSRA KALIMANTAN 8000
MAPUA
7500 8000

dari seluruh tenaga kerja di Sulsel13. Besarnya


peran komoditas beras di Sulsel menyebabkan Sumber: Pusat Informasi Harga Pangan Strategis
(bi.go.id/hargapangan), diolah
dinamika harga beras turut berdampak pada Grafik 3.8 Perkembangan Harga di Tingkat Produsen
perkembangan ekonomi Sulsel. dan Pedagang Besar

6,00
Inflasi Bulanan (%; mtm) BERAS
Tren kenaikan harga beras sejak September 2022
5,00 SMA
Upper band
terjadi di tengah peningkatan panen padi baik di
4,00
Lower band Sulsel maupun di sentra lain di Indonesia. Grafik
3.9 menunjukkan peningkatan angka sementara
3,00 Linear (Inflasi Bulanan (%; mtm))

2,00

1,00
dan angka potensi produksi padi di Sulsel dan di
- Indonesia pada September 2022 hingga Februari
(1,00) 2023, dibandingkan periode yang sama tahun
(2,00) sebelumnya. Sementara, tidak terjadi kenaikan
(3,00)
konsumsi beras secara signifikan oleh masyarakat
01 January 2019

01 May 2019

01 July 2019
01 February 2019
01 March 2019
01 April 2019

01 June 2019

01 August 2019

01 January 2020
01 September 2019
01 October 2019

01 February 2020
01 March 2020

01 May 2020

01 July 2020

01 May 2022

01 July 2022

01 January 2023
01 April 2020

01 June 2020

01 August 2020
01 September 2020
01 October 2020

01 December 2020
01 January 2021
01 February 2021
01 March 2021

01 May 2021

01 July 2021

01 January 2022
01 April 2021

01 June 2021

01 August 2021
01 September 2021
01 October 2021

01 April 2022

01 June 2022

01 August 2022
01 September 2022
01 October 2022

01 February 2023
01 March 2023
01 April 2023
01 November 2019
01 December 2019

01 November 2020

01 November 2021
01 December 2021

01 February 2022
01 March 2022

01 November 2022
01 December 2022

baik di Sulsel maupun di tingkat Nasional.


Sumber: BPS, diolah Perkembangan ini mengindikasikan bahwa
Grafik 3.7 Bollinger band Inflasi Bulanan Beras di kenaikan harga yang terjadi di tingkat produsen
Gabungan 5 Kota IHK Sulsel hingga konsumen tidak sepenuhnya didorong
oleh gap antara produksi dan konsumsi. Terdapat
Sejak akhir tahun 2021, beras di Sulawesi Selatan faktor lainnya di luar gap produksi-konsumsi yang
mengalami tren peningkatan inflasi bulanan dan mendorong kenaikan harga beras di Sulawesi
sejak akhir tahun 2022 mengalami inflasi tahunan Selatan, termasuk tingginya biaya pupuk, biaya
di atas rentang sasaran 3±1% (yoy). Pada Oktober operasional yang meningkat seiring penurunan
2022, beras mengalami inflasi 1,95% (yoy) dan produktivitas mesin penggilingan padi yang
terus meningkat hingga mencapai 15,30% (yoy) semakin tua dan kadar air padi yang semakin
pada April 2023. Inflasi bulanan beras juga tinggi akibat peningkatan curah hujan, serta
bergerak di sekitar upper band (Grafik 3.7). kenaikan biaya logistik.
Perkembangan harga di tingkat konsumen

13
Dihitung berdasarkan data SAKERNAS Agustus
2013 di Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 46


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

7,000,000 Indonesia (Ton-GKG) 100.0 2023 mencapai Rp9.950,- per kg. Namun
6,000,000
Sulawesi Selatan (Ton-GKG) 80.0 demikian, fleksibilitas HPP tersebut tidak dapat
g-Indonesia (%; yoy) - rhs
5,000,000 g-Sulsel (%; yoy) - rhs
60.0 dilaksanakan secara terus menerus karena dapat
40.0 mendorong kenaikan harga beras yang persisten.
4,000,000
20.0 Padahal, saat ini daya beli masyarakat masih
3,000,000
-
dalam tahap pemulihan dari dampak pandemi,
2,000,000
(20.0)
dan kenaikan harga beras yang persisten berisiko
1,000,000 (40.0)
memberi beban ganda bagi masyarakat.
0 (60.0) Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk
Sep-22* Okt-22* Nov-22* Des-22* Jan-23** Feb-23**
mendorong peningkatan cadangan beras
Ket.: *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Sumber: Kementerian Pertanian RI, diolah Pemerintah adalah memperkuat kerjasama jangka
Grafik 3.9 Produksi Padi Sulsel dan Nasional panjang dengan industri penggilingan beras.
Kepastian pembelian beras oleh Pemerintah
hingga periode yang lama kepada industri
Fenomena tersebut menyebabkan sulitnya penggilingan beras diharapkan dapat
melakukan intervensi pengendalian harga beras. mengakomodasi lebih rendahnya harga
Salah satu bentuk intervensi pengendalian harga pembelian oleh Pemerintah dibandingkan dengan
beras yang dilakukan oleh Pemerintah adalah harga yang mungkin diperoleh industri
membeli beras di harga normal saat terjadi penggilingan jika menjual di pasaran.
oversupply (harga beras rendah di tingkat
produsen) untuk memenuhi cadangan beras Selain itu, upaya efisiensi biaya produksi padi perlu
Pemerintah (CBP), dan menjual cadangan tersebut ditingkatkan untuk menekan harga beras kembali
kepada masyarakat di harga normal saat terjadi dalam rentang harga pembelian Pemerintah,
undersupply (harga beras tinggi di masyarakat). dengan tetap mensejahterakan petani. Salah satu
Namun demikian, saat ini pola intervensi tersebut upaya efisiensi produksi padi yang dilakukan
sulit dilakukan karena harga beras tetap tinggi Pemerintah adalah Program Mandiri Benih.
ditengah meningkatnya supply, dan semakin Program ini mendorong petani penangkar benih
tinggi ketika supply menurun. Ketika terjadi panen di Sulsel menghasilkan benih sebar untuk diserap
raya padi pada Maret hingga April 2023, harga oleh Pemerintah dan kemudian dibagikan secara
jual beras di tingkat produsen di Sulsel mencapai gratis kepada petani padi Sulsel. Benih sebar hasil
Rp10.450,- per kg, atau di atas harga pembelian penangkaran petani penangkar di Sulsel memiliki
Pemerintah (HPP) sebesar Rp9.950,- per kg. daya hidup yang lebih tinggi karena telah
Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi beradaptasi dengan iklim Sulsel, sehingga
Pemerintah untuk berkompetisi dengan meningkatkan produktivitas padi di tingkat petani
distributor dan pedagang besar lainnya yang akhir. Lebih lanjut, di tingkat distribusi, upaya
dapat membeli beras dari produsen dengan harga yang dapat dilakukan untuk menekan harga jual
yang lebih tinggi. Akibatnya, pengadaan beras gabah antara lain pemberian subsidi logistik
Pemerintah di Sulawesi Selatan pada Januari pengangkutan gabah dari sentra produksi ke
hingga akhir April 2023 mencapai 44.324 ton lokasi penggilingan.
atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Di tingkat penggilingan, efisiensi biaya produksi
periode yang sama sejak tahun 2019 yang sebesar dapat dilakukan melalui peremajaan mesin.
103.324 ton. Pembiayaan pembelian mesin penggiling baru
Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
mendorong pengadaan cadangan beras alat dan mesin pertanian (alsintan), sebagaimana
Pemerintah adalah implementasi fleksibilitas HPP. Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Selama 27 Februari hingga 6 Maret 2023, HPP Perekonomian No. 3 Tahun 2023 tentang
beras diperbolehkan fleksibel hingga mencapai Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Alat dan
Rp9.000,- per kg, dan dilanjutkan hingga Mei Mesin Pertanian.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 47


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

4. STABILITAS KEUANGAN
DAERAH,
PENGEMBANGAN
AKSES KEUANGAN DAN
UMKM

BAB IV: STABILITAS KEUANGAN DAERAH,


PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM
Kinerja stabilitas sistem keuangan Sulawesi Selatan tetap terjaga di tengah risiko domestik dan
global. Penyaluran pinjaman ke sektor RT tercatat meningkat, demikian pula dengan penyaluran
kredit korporasi. Di tengah perkembangan tersebut, Non Performing Loan (NPL) masih terjaga di
bawah threshold 5%.
Secara keseluruhan, kinerja perbankan stabil pada triwulan laporan. ROA (return on asset) tercatat
sedikit lebih rendah dibandingkan laporan pada triwulan sebelumya. Namun demikian, BOPO
tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang disebabkan oleh peningkatan biaya
operasional.
Penyaluran kredit dari perbankan kepada UMKM melambat pada triwulan laporan. Meskipun
demikian, rasio penyaluran kredit UMKM oleh perbankan di Sulawesi Selatan telah mencapai
35,47% terhadap total kredit pada triwulan laporan, atau telah melampui target proporsi
penyaluran kredit perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada 2024. Lebih lanjut, pembiayaan
fintech meningkat meski diiringi dengan peningkatan risiko kelalaian penyelesaian kewajiban bayar
dibandingkan
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSIperiode sebelumnya.
SULAWESI SELATAN MEI 2023 48
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

4.1. STABILITAS KEUANGAN DAERAH dan DPK RT yang lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan kredit total (Grafik 4.3).
4.1.1. Asesmen Sektor Rumah Tangga14
Pada triwulan I 2023, indeks penghasilan dan 56 % %, yoy10
8
54
ketersediaan lapangan kerja masih berada dalam 52 53.6 53.2
55.0
53.1 53.1
6
53.3 4
kondisi optimis meskipun sedikit melambat. Hal
52.4
50 51.7 51.8 51.6 51.7 2
0
48 49.6 49.8 50.0
tersebut ditunjukkan oleh hasil survei konsumen 48.8 49.4 -2
48.6
46 -4
yang mencatat indeks penghasilan saat ini di atas 44 -6
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
batas optimis 100, yakni 125,7 dari sebelumnya
2019 2020 2021 2022 2023
128,5. Kondisi yang sama juga terjadi pada indeks
Pangsa Konsumsi RT
ketersediaan lapangan kerja sebesar 110,8 pada g.PDRB (skala kanan)
triwulan laporan, sedikit melambat dari 116 pada g.Konsumsi RT (skala kanan)

periode sebelumnya (Grafik 4.1). Sumber: BPS, diolah


Grafik 4.2 Kontribusi Konsumsi RT terhadap PDRB
Indeks Sulawesi Selatan
160.0 84% 82%
140.0
82% 80%
120.0 Optimis 79% 80% 80% 80% 79%
100.0 80% 78% 78% 78%
78%
80.0 Pesimis 78% 77%
60.0 78%
76% 77% 78% 77% 77%
40.0 77% 77% 77% 76%
76% 76%
20.0 74% 76%
0.0 72%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022
PANGSA KREDIT RT PANGSA DPK RT
Penghasilan saat ini Ketersediaan lapangan kerja
Sumber: LBU, diolah
Sumber: Bank Indonesia, diolah Grafik 4.3 Pangsa Kredit dan DPK RT terhadap Total
Grafik 4.1 Indeks Penghasilan dan Ketersediaan Kredit dan DPK Sulawesi Selatan
Lapangan Kerja Saat Ini
Kinerja sektor RT yang cukup optimis pada
Sejalan dengan optimisme kondisi penghasilan triwulan I 2023 diiringi pula oleh keyakinan
dan ketersediaan lapangan kerja masyarakat, masyarakat terhadap kondisi perekonomian dan
kontribusi konsumsi rumah tangga (RT) terhadap kemampuan penyerapan tenaga kerja ke depan.
PDRB meningkat (Grafik 4.2). Kontribusi konsumsi Hal tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi
RT tercatat 53,3% pada triwulan I 2023, Konsumen (IEK) pada triwulan I 2023 yang
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya melebihi batas optimis, yakni sebesar 137,2
(50%). Pada triwulan laporan, pangsa DPK RT (Grafik 5.35). Ekspektasi konsumen yang baik
terhadap total DPK tercatat 79% atau meningkat didukung oleh keyakinan terhadap ekspektasi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan
77%. Sejalan dengan DPK, pangsa kredit RT kondisi perekonomian ke depan (Grafik 4.4).
meningkat menjadi 79% dari sebelumnya sebesar
77% pada triwulan IV 2022. Peningkatan pangsa
kredit dan DPK RT terhadap keseluruhan kinerja
sektor RT disebabkan oleh pertumbuhan kredit

sepanjang waktu dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya


14
Di dalam sistem keuangan, Rumah Tangga memiliki dua fungsi adalah tingkat pengangguran, tingkat konsumsi, dan kondisi
yaitu sebagai penyedia dana dan penerima dana dari institusi pembiayaan/kredit yang dilakukan oleh Rumah Tangga.
keuangan. Kondisi keuangan Rumah Tangga berfluktuatif

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 49


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)


180 Ekspektasi Penghasilan
160 Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja
140
120
Optimis
100
80 Pesimis
60
40
20
0 Sumber: Bank Indonesia, diolah
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Grafik 4.5 Porsi Pengeluaran RT Sulawesi Selatan
2019 2020 2021 2022 2023
Sumber: Bank Indonesia, diolah Eksposur Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga
Grafik 4.4 Indeks Ekspektasi Penghasilan dan
Ketersediaan Lapangan Kerja Penyaluran kredit RT pada triwulan I 2023
Pada triwulan I 2023, pangsa konsumsi dalam meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya15.
pengeluaran RT meningkat, demikian pula Kredit RT tercatat tumbuh 5,79% (yoy) lebih tinggi
dengan pangsa pinjaman. Momen libur dan cuti dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
bersama imlek yang bertepatan dengan awal 5,45% (yoy). Perbaikan kinerja penyaluran kredit
Ramadan telah mendorong peningkatan pada sektor rumah tangga terutama disebabkan
konsumsi dan mobilitas masyarakat yang lebih oleh KKB dan Multiguna, yang terjadi di tengah
tinggi. Pangsa konsumsi meningkat menjadi penurunan kinerja KPR (Grafik 4.6). Kelompok
70,60%, setelah pada triwulan sebelumnya di KKB merupakan kontributor peningkatan kredit
69,85%, sedangkan pangsa pinjaman meningkat terbesar, yaitu dari 4,42% (yoy) menjadi 6,64%
menjadi 11,42% dari sebelumnya 10,12%. (yoy). Sementara itu, kelompok KPR mengalami
Peningkatan tertinggi porsi konsumsi terjadi pada penurunan kinerja dari tumbuh 8,50% (yoy) pada
rumah tangga dalam kelompok pengeluaran di triwulan sebelumnya menjadi 7,22% pada
atas Rp8 juta. Di sisi lain, terjadi penurunan triwulan laporan. Meskipun kredit rumah tangga
pangsa pengeluaran RT untuk tabungan menjadi meningkat, NPL tercatat terjaga dibawah
17,98% dari sebelumnya 20.01% (Grafik 4.5). threshold 5%, yaitu sebesar 2,22%. Penurunan
NPL ini terjadi di seluruh komponen kredit KPR,
KKB, maupun multiguna.

Tabel 4.1 Porsi Pengeluaran Rumah Tangga Berdasarkan Kelompok Pengeluaran (%)
Pengeluaran TW I 2022 TW II 2022 TW III 2022 TW IV 2022 TW I 2022
Per Bulan Konsumsi Pinjaman Tabungan Konsumsi Pinjaman Tabungan Konsumsi Pinjaman Tabungan Konsumsi Pinjaman Tabungan Konsumsi Pinjaman Tabungan
Rp1-2jt 77,6 5,4 17,0 75,5 7,5 17,0 73,9 7,0 19,1 72,4 6,2 21,4 72,3 8,2 19,5
Rp2-3jt 73,9 9,5 16,6 73,5 10,7 15,8 70,0 8,5 21,5 67,2 11,5 21,3 72,4 11,1 16,5
Rp3-4jt 64,7 16,4 18,9 68,5 15,3 16,2 69,7 14,2 16,1 67,4 14,6 17,9 68,8 12,9 18,3
Rp4-5jt 74,7 10,2 15,1 68,5 18,2 13,2 66,5 13,6 19,9 74,6 10,5 14,9 66,9 13,5 19,6
Rp5-6jt 73,9 13,5 12,6 67,1 23,2 9,7 59,3 19,3 21,4 65,7 14,5 19,8 58,4 24,8 25,4
Rp6-7jt 77,7 7,0 15,3 69,8 16,3 14,0 54,2 14,2 31,7 62,8 15,3 21,9 67,8 20,3 11,9
Rp7-8jt 73,9 20,6 5,6 58,3 14,2 27,5 42,2 27,2 30,6 70,8 20,0 9,2 68,9 16,9 14,2
>Rp8jt 65,8 18,3 15,8 54,6 30,8 14,6 59,4 13,3 27,2 62,4 17,4 20,2 73,3 20,8 5,8
Sumber: Bank Indonesia, Diolah

15
Kredit Perseorangan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 50


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

20%
yoy yoy
18,0%
peningkatan yang diiringi dengan penurunan
15%
10%
16,0%
14,0%
pangsa deposito. Sementara pangsa giro stagnan
5%
0%
12,0%
10,0%
di kisaran 3% dari total DPK RT.
-5%
-10% 8,0%
-15% 6,0%
-20% 4,0%
-25% 2,0%
-30% 0,0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2023

Kredit Rumah Tangga (skala kanan) KPR KKB Multiguna

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.6 Pertumbuhan Kredit Sektor Rumah Tangga

5,0
% % 7,0
4,5
6,0
4,0
3,5 5,0
3,0 4,0
Sumber: LBU, diolah
2,5 Grafik 4.8 Pertumbuhan DPK Sektor Rumah Tangga
3,0
2,0
1,5 2,0
1,0
1,0
0,5
0,0 0,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2023
NPL RT-skala kanan NPL K PR NPL K KB NPL Mu ltiguna
Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.7 NPL Kredit Sektor Rumah Tangga

Lebih lanjut, Dana Pihak Ketiga (DPK) rumah


tangga tercatat tumbuh 2,08% (yoy), meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya. Akselerasi
pertumbuhan DPK didorong perbaikan Sumber: LBU, diolah
penghimpunan deposito dan tabungan dengan Grafik 4.9 Pangsa DPK Sektor Rumah Tangga
pangsa masing-masing 23% dan 74% dari total
DPK. Pada triwulan laporan, deposito tercatat
meningkat menjadi 0,29% (yoy) dan tabungan 4.1.2. Asesmen Sektor Korporasi
tumbuh sebesar 2,91% (yoy), lebih tinggi Sumber Kerentanan Sektor Korporasi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
-2,22% (yoy) dan 2,88 (yoy). Sementara itu, Kondisi perekonomian domestik dan global
komponen giro melambat (Grafik 4.8). memberikan tekanan terhadap kerentanan
korporasi pada triwulan I 2023. Kontraksi PMI
Berdasarkan porsinya, penghimpunan DPK sektor negara mitra dagang utama di tengah inflasi yang
RT Provinsi Sulawesi Selatan masih mendominasi berisiko meningkat menjadi salah satu risiko
total DPK perbankan. Pada triwulan laporan, total utama yang dapat memengaruhi kinerja korporasi
DPK dari sektor RT sebesar 74% (yoy) (Grafik 4.9). di Sulawesi Selatan.
Dari total DPK RT yang terhimpun, tabungan Di tengah perlambatan kinerja Industri
masih memiliki porsi tertinggi, yakni 74% dari pengolahan, kebutuhan industri di Sulawesi
total DPK RT di Sulawesi Selatan. Sementara itu, Selatan terhadap bahan baku impor meningkat.
deposito dan giro masing-masing memiliki pangsa Pada triwulan I 2023, porsi impor bahan baku
23% dan 3%. Setidaknya selama 6 (enam) tahun terhadap total impor mengalami peningkatan
terakhir, pangsa tabungan menunjukkan tren dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dengan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 51


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

pangsa sebesar 86%, lebih tinggi dibandingkan Berdasarkan hasil liasion pada triwulan I 2023
impor bahan baku pada triwulan IV 2022 yang jumlah tenaga kerja korporasi di Sulawesi Selatan
memiliki pangsa 82% terhadap total impor (Grafik cenderung stabil. Mayoritas pelaku usaha
4.10). Peningkatan impor bahan baku menjaga jumlah tenaga kerja menyesuaikan
diprakirakan terjadi seiring dengan peningkatan dengan kondisi usaha saat ini. Kenaikan jumlah
permintaan produk olahan di Sulawesi Selatan tenaga kerja terbesar terjadi pada subsektor
yang dipengaruhi oleh momen awal Ramadan di perikanan yang mencapai 15%. Hal ini sejalan
triwulan I 2023. dengan peningkatan kebutuhan untuk
mendorong produksi.
Sejalan dengan perkembangan nasional,
komposisi tenaga kerja di Sulawesi Selatan masih
didominasi oleh lulusan SD ke bawah (Grafik
4.12). Peningkatan pangsa tenaga kerja juga
terjadi pada tingkat pendidikan SD, SMP, dan
SMA. Sementara itu, pangsa lulusan perguruan
tinggi dan SMK menurun. Hal ini menandakan
kualitas pekerja yang belum optimal. Lebih lanjut,
upaya untuk meningkatkan keterampilan tenaga
Sumber: Bea Cukai, diolah
kerja hal perlu menjadi perhatian bersama.
Grafik 4.10 Komposisi Impor Sulawesi Selatan Adapun, salah satu upaya tersebut dapat
dilakukan melalui kerjasama industri dengan
Berdasarkan hasil liaison triwulan I 2023 di sektor sekolah kejuruan dan perguruan tinggi.
industri, biaya bahan baku masih menjadi
komponen dengan porsi terbesar. Pangsa biaya
bahan baku bahkan meningkat dibandingkan 100%
90% 14,73 13,75 15,58 14,45 14,96 13,51 12,81
2,39
periode sebelumnya, begitu pula dengan biaya
2,95 2,65 2,83 2,72 2,4 2,37
80% 7,17 7,83 7,83 7,02 6,82
8,63 8,27
70%
energi. Sementara itu, biaya tenaga kerja 18,44 19,94 19,91 20,59 22,49 22,88
60% 19,93

mengalami peningkatan. Pangsa biaya bahan


50% 14,8 15,75 14,84 14,8 15,16
15,16 14,73
40%

baku dan energi masing-masing tercatat sebesar 30%


20% 40,45 40,74 38,23 40,25 39,49 39,81 39,93

57,50% dan 16,51% dari sebelumnya 57,21% 10%


0%

dan 10,03%. Sementara pangsa biaya tenaga Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021 Agustus 2021 Februari 2022 Agustus 2022 Februari 2023

kerja menurun dari 32,76% menjadi 25,99% SD ke bawah SMP SMA SMK Diploma Universitas

pada triwulan I 2023 (Error! Reference source not Sumber: BPS, diolah
found.). Grafik 4.12 Presentase Penduduk Bekerja Berdasarkan
Tingkat Pendidikan

Pada triwulan I 2023, Purchasing Managers' Index


(PMI) negara mitra dagang cenderung stagnan
25,99%
(Grafik 4.13). Negara-negara mitra dagang utama
Sulsel, yaitu Amerika Serikat, dan Jepang masih
57,50% mencatatkan angka PMI di level kontraktif
16,51% industri, yaitu masing-masing 48 dan 49.
Sedangkan PMI maufaktur Tiongkok tercatat
sebesar 50. Hal ini sejalan dengan kinerja total
ekspor Sulsel pada triwulan laporan yang
Bahan Baku Energi Tenaga Kerja melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 4.11 Liaison Komposisi Biaya Korporasi

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 52


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

16 % % 14
14 12
12
10
10
8
8
6
6
4 4

2 2

0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Sumber: Bloomberg, diolah
Grafik 4.13 PMI Negara Mitra Dagang NPL Korporasi - skala kanan NPL Modal Kerja NPL Investasi

Sumber: LBU, diolah


Eksposur Perbankan pada Sektor Korporasi Grafik 4.15 NPL Kredit Korporasi
Kinerja penyaluran kredit korporasi meningkat Berdasarkan sektor tradable, LU Pertambangan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan yang mengalami penurunan kinerja setelah
kredit tercatat 12,83% (yoy), lebih tinggi sempat mencatatkan pertumbuhan kredit yang
dibandingkan triwulan IV 2022 yang tumbuh tinggi pada triwulan sebelumnya. (Grafik 4.16).
sebesar 7,54% (yoy) (Grafik 4.14). Peningkatan ini Penyaluran kredit LU Pertambangan tercatat
dikontribusikan oleh kredit investasi yang tumbuh menurun menjadi 186,67% (yoy) dari sebelumnya
27,11% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya 94,42% (yoy). Hal ini sejalan dengan telah
hanya tumbuh sebesar 13,69% (yoy). Di sisi lain, selesainya maintenance tanur salah satu korporasi
kredit modal kerja melambat dari 4,54% (yoy) pertambangan utama di Sualwesi Selatan.
menjadi 3,75% (yoy),. Peningkatan kredit Sementara itu, pertumbuhan kredit pertanian
korporasi terjadi seiring dengan NPL yang kembali melambat menjadi 20,94% (yoy) setelah
melambat dan berada di bawah threshold 5%. konsisten tumbuh diatas 30% pada 6 (enam)
Pada triwulan laporan, NPL tercatat 2,4%. triwulan terakhir. Lebih lanjut, kredit industri
Penurunan NPL ini dikontribusikan oleh kredit pengolahan terkontraksi 19,33% (yoy), lebih
modal kerja maupun investasi. dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan
sebelumnya yang sebesar 18,72%.
Dari sektor non tradable, pertumbuhan kredit LU
pengangkutan tercatat meningkat. Kredit LU
pengangkutan tumbuh sebesar 15,15% (yoy),
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada
triwulan sebelumnya yang sebesar 12,50% (yoy).
Namun demikian, kinerja penyaluran kredit di
sektor konstruksi dan perdagangan mengalami
Sumber: LBU, diolah penurunan. Kredit di sektor konstruksi dan
Grafik 4.14 Perkembangan Kredit Korporasi
perdagangan tercatat masing-masing sebesar
18,48% (yoy) dan 3,55% (yoy) atau melambat
dari kinerja sebelumnya yang sebesar 18,98%
(yoy) dan 6,14% (yoy).

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 53


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.18 Pertumbuhan DPK korporasi Sulawesi
Selatan

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.16 Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektor 4.1.3. Asesmen Sektor Institusi Keuangan
Tradable (Perbankan)16

Kondisi Umum
Kinerja perbankan di Sulawesi Selatan cenderung
stabil. Pada triwulan lapiran, Return on Asset
(ROA) perbankan tercatat sebesar 0,82% (yoy)
sedikit lebih rendah dibandingkan ROA pada
triwulan yang sama tahun sebelumnya yang
mencapai 0,86%. Menurunnya rasio profitabilitas
tersebut terjadi di tengah laba yang lebih rendah
dibandingkan dengan peningkatan aset. Aset
Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.17 Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektor perbankan yang berkantor di Sulsel tumbuh 7%
Non-Tradable (yoy) sementara pertumbuhan laba meurun
2,51% (yoy).
DPK korporasi meningkat pada triwulan laporan
disebabkan oleh peningkatan pada komponen
tabungan dan deposito. DPK korporasi tumbuh
sebesar 35,79% (yoy), atau meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh
sebesar 15,52% (yoy) (Grafik 4.18). Peningkatan
tersebut utamanya disebabkan oleh komponen
tabungan yang tumbuh sebesar 214,29% dan
deposito yang tumbuh 19,13% (yoy).
Pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh
kinerja komponen giro yang terkontraksi sebesar
40,85% (yoy).
Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.19 Rasio ROA Perbankan di Sulawesi Selatan

Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional


(BOPO) pada triwulan laporan tercatat meningkat.
Rasio BOPO pada triwulan I 2023 sebesar
76,51%, lebih tinggi dibandingkan 65,30% pada

16
Data perbankan berdasarkan lokasi bank

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 54


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

triwulan sebelumnya. Peningkatan rasio BOPO


disebabkan oleh peningkatan beban operasional
yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan
pendapatan operasional dari triwulan
sebelumnya. Sedangkan secara tahunan,
pendapatan operasional perbankan yang
berkantor di Sulawesi Selatan meningkat 5,17%
dibandingkan triwulan I 2022, sementara beban
operasional menurun 12,49%.

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit Perbankan Sulawesi
Selatan

Berdasarkan jenisnya, kredit konsumsi masih


memiliki pangsa terbesar dalam penyaluran kredit
oleh perbankan yang berkantor di Sulawesi
Selatan, yakni sebesar 44%. Sedangkan kredit
modal kerja merupakan kredit produktif terbesar
yang diberikan oleh perbankan dengan pangsa
Sumber: LBU, diolah sebesar 40%. Sementara itu, kredit investasi
Grafik 4.20 Rasio BOPO Perbankan di Sulawesi Selatan memiliki pangsa kredit terkecil, yaitu sebesar
Kinerja Intermediasi Perbankan 16%. Pangsa tersebut masih cenderung stabil
dibandingkan komposisi pada triwulan
Penyaluran kredit oleh perbankan yang berkantor sebelumnya. Dengan komposisi tersebut, secara
di Sulawesi Selatan pada triwulan IV 2022 nominal kredit yang disalurkan hingga triwulan I
terakselerasi. Kredit perbankan pada triwulan 2023 sebesar Rp141,21 triliun.
laporan tumbuh 9,40% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan 7,66% (yoy) pada triwulan Di tengah akselerasi kredit, Non Performing Loan
sebelumnya. Peningkatan terjadi pada komponen (NPL) perbankan di Sulawesi Selatan masih terjaga
kredit investasi dan konsumsi. Kredit konsumsi di bawah threshold 5% dan menurun pada
dengan pangsa tertinggi dari total kredit tercatat triwulan laporan. Pada triwulan I 2023, NPL
tumbuh 5,65 % (yoy), meningkat dibandingkan perbankan di Sulsel tercatat sebesar 2,66%, lebih
triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,35% (yoy). tinggi dibandingkan NPL pada triwulan
Sementara itu, penyaluran kredit investasi tumbuh sebelumnya yang sebesar 2,5%, sejalan dengan
26,19% (yoy) dari sebelumnya sebesar 13,48% NPL pada sektor RT maupun korporasi (Grafik
(yoy). Di sisi lain, kredit modal kerja melambat 4.22). Meskipun angka NPL masih berada di
menjadi 7,79% (yoy) dari triwulan sebelumnya bawah threshold, risiko peningkatan NPL ke
yang tumbuh 8,34% (yoy). depan tetap perlu diantisipasi oleh perbankan di
Sulsel dengan menyiapkan pencadangan yang
memadai untuk mengantisipasi risiko
ketidakpastian kondisi perekonomian ke depan.
Selain itu, hal ini juga dilakukan sebagai mitigasi
dampak tensi geopolitik global, tekanan inflasi,
dan potensi kenaikan suku bunga yang akan terus
dilanjutkan oleh Federal Reserve Bank (The Fed).
Sepanjang 2022 hingga awal 2023, The Fed telah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 55


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

menaikkan suku bunganya sebanyak 9 (sembilan) dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar
kali. Keputusan menaikkan suku bunga tersebut 121,1%. Adapun, LDR merupakan salah satu
dilakukan oleh The Fed sebagai upaya indikator yang dapat merepresentasikan
mengembalikan inflasi ke target 2% setelah intermediasi perbankan dengan cara menghitung
mengalami lonjakan pada 2022 sebagai dampak rasio penyaluran kredit dibandingkan DPK yang
kenaikan harga komoditas energi dan pangan dikelola oleh perbankan.
karena perang Rusia-Ukraina.

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.22 NPL Perbankan di Sulsel Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.24 LDR Perbankan di Sulsel
Penghimpunan DPK oleh perbankan yang
berkantor di Sulawesi Selatan tercatat meningkat Kinerja Intermediasi Perbankan Syariah
pada triwulan laporan. DPK perbankan di Sulawesi Kinerja pembiayaan perbankan syariah di Sulawesi
Selatan pada triwulan I 2023 tercatat tumbuh Selatan melanjutkan perbaikan, dan mencapai
6,29% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan kinerja tertinggi setidaknya dalam 7 (tujuh) tahun
sebelumnya yang sebesar 2,26% (yoy). terakhir. Pembiayaan yang dilakukan oleh
Peningkatan DPK terjadi sejalan dengan perbankan syariah yang berkantor di Sulawesi
peningkatan pada komponen giro, tabungan dan Selatan tumbuh 27, 68% (yoy) sedikit lebih
deposito yang masing-masing tumbuh sebesar rendah dibandingkan sebelumnya 28,11% (yoy).
18,58%, 4,89%, dan 1,89% (yoy) (Grafik 4.22). Perlambatan kinerja pembiayaan oleh perbankan
syariah tersebut disebabkan oleh melambatnya
kinerja pembiayaan modal kerja, konsumsi dan
investasi. Adapun, pertumbuhan masing-masing
komponen pembiayaan dimaksud adalah sebesar
4,10%, 85,45% dan 24% (yoy) (Grafik 4.26).

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.23 Pertumbuhan DPK Perbankan Sulawesi
Selatan

Dengan perkembangan intermediasi perbankan


tersebut, Loan to Deposit Rasio (LDR) pada
Sumber: LBU, diolah
triwulan laporan tercatat menurun. Pada triwulan
Grafik 4.25 Pangsa Pembiayaan Syariah
I 2023 LDR bank umum di Sulawesi Selatan
tercatat 109,7% (Grafik 4.24), lebih rendah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 56


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Sumber: LBU, diolah


Grafik 4.26 Penyaluran Pembiayaan Syariah

Pangsa penyaluran pembiayaan syariah adalah


sebesar 8,31% dari total pembiayaan di Sulawesi Sumber: LBU, diolah
Selatan. Meskipun masih terbatas, pangsa Grafik 4.27 Pangsa Pembiayaan Syariah Terhadap
pembiayaan perbankan syariah menunjukkan tren Total Penyaluran Kredit Perbankan
peningkatan dalam beberapa periode terakhir. Di tengah perlambatan pada kinerja penyaluran
Pada periode laporan, peningkatan pangsa pembiayaan, penghimpunan DPK syariah
pembiayaan syariah didorong oleh seluruh mengalami peningkatan pada triwulan laporan.
pembiayaan, yaitu konsumsi, investasi, dan modal DPK perbankan syariah tumbuh 10,85% (yoy)
kerja (Grafik 4.26). pada triwulan I 2023, lebih tinggi dibandingkan
Selama pandemi, perbankan syariah cenderung triwulan IV 2022 yang sebesar 6,02% (yoy) (Grafik
memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan 4.28). Pertumbuhan tersebut disumbang oleh
perbankan konvensional dari sisi penyaluran pertumbuhan pada komponen tabungan, giro
pembiayaan. Meskipun pangsanya masih kecil, maupun deposito. Tabungan tumbuh 19,68%
kinerja pembiayaan syariah turut mendorong (yoy) pada triwulan I 2023, lebih tinggi
kinerja perbankan secara keseluruhan. Jika dilihat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan
komposisinya, pembiayaan konsumsi syariah sebelumnya yang sebesar 16,68%. Giro tumbuh
mendominasi pembiayaan yang diberikan oleh 7,50% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya
perbankan syariah dengan pangsa mencapai mengalami kontraksi 9,40% (yoy). Sementara itu,
70%, meningkat dibandingkan triwulan deposito mengalami kontraksi yang lebih baik
sebelumnya yang sebesar 69%. Sedangkan pada triwulan laporan, yaitu sebesar 3,60% atau
pembiayaan modal kerja dan pembiayaan dari sebelumnya 7,09% (yoy).
investasi masing-masing sebesar 14% dan 17%
(Grafik 4.27).

Sumber: LBU, diolah

Grafik 4.28 Penyaluran DPK Syariah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 57


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

itu, kredit investasi UMKM hanya tumbuh 3,82%


dari sebelumnya yang sebesar 11,9% (yoy).

Sumber: LBU, diolah


Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.29 Pangsa DPK Syariah
Grafik 4.31 Pertumbuhan Kredit UMKM

Berdasarkan segmennya, kredit mikro menjadi


menjadi satu-satunya kredit UMKM yang tumbuh
pada periode laporan. Kredit mikro pada triwulan
I 2023 tumbuh 39,93% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan triwulan IV 2022 yang tumbuh
37,17% (yoy). Sedangkan, kinerja kredit pada
sektor kecil dan menengah mengalami kontraksi
masing-masing sebesar 15,68% (yoy) dan
14,73% (yoy). Sebagai salah satu tulang
punggung perekonomian nasional, penyaluran
Sumber: LBU, diolah
kredit kepada UMKM perlu terus dipacu agar
Grafik 4.30 Pangsa DPK Syariah Terhadap Total
Penyaluran DPK Perbankan pelaku UMKM dapat terus meningkatkan
bisnisnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan untuk memacu peningkatan pembiayaan UMKM
UMKM17 adalah melalui pembiayaan multichannel untuk
berbagi risiko.
Kinerja Intermediasi Perbankan kepada UMKM
Penyaluran kredit kepada UMKM melambat pada
triwulan laporan, melanjutkan tren 3 (tiga)
triwulan sebelumnya. Kredit kepada sektor
UMKM pada triwulan I 2023 tumbuh 6,66%
(yoy), atau melambat dibandingkan pertumbuhan
bulan sebelumnya sebesar 11,25% (yoy).
Perlambatan kinerja kredit UMKM ini disebabkan
oleh kredit modal kerja dan investasi. Kredit modal
kerja UMKM pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar Sumber: LBU, diolah
7.57% (yoy) atau melambat bandingkan triwulan Grafik 4.32 Pertumbuhan Sub Kredit UMKM
sebelumnya yang mencapai 11,07%. Sementara

17
Data perbankan berdasarkan lokasi proyek

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 58


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

Tabel 4.2 Perkembangan Kredit UMKM Sektoral


Pertumbuhan (%; yoy) Nominal (Rp Triliun)
Sektor
(Lapangan Usaha) TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2021 2021 2022 2022 2022 2022 2023 2021 2021 2022 2022 2022 2022 2023
Pertanian 26,67 39,19 45,34 47,74 47,41 32,08 33,07% 7,34 8,85 9,48 10,23 10,81 11,69 11,80
Pertambangan 15,41 10,82 21,39 43,91 34,08 44,92 55,14% 0,28 0,28 0,31 0,36 0,37 0,40 0,44
Industri Pengolahan 3,80 27,16 29,58 25,20 22,46 -1,16 1,54% 2,90 3,69 3,76 3,66 3,55 3,65 3,61
Listrik, Gas, dan Air 4,80 34,40 7,82 19,62 33,39 31,78 56,33% 0,07 0,09 0,09 0,09 0,10 0,12 0,12
Konstruksi -6,28 14,98 33,42 31,86 26,22 7,74 10,72% 1,92 2,26 2,38 2,59 2,42 2,44 2,33
Perdagangan 2,06 17,10 19,95 19,97 18,75 5,64 7,27% 24,24 27,73 28,82 28,92 28,79 29,30 29,59
Pengangkutan 7,79 24,58 28,90 16,45 20,59 10,69 20,16% 1,15 1,31 1,31 1,30 1,39 1,45 1,54
Jasa Dunia Usaha 8,13 10,22 46,15 17,86 9,00 15,32 6,57% 1,70 1,72 2,28 1,84 1,85 1,98 1,99
Jasa Sosial Masyarakat 2,72 26,36 27,14 29,61 33,20 13,67 18,00% 2,75 3,37 3,45 3,56 3,66 3,83 3,89
Sumber: LBU, Diolah

Non Performing Loans kredit UMKM pada


triwulan laporan masih terjaga dibawah
threshold. Dukungan berbagai stimulus yang
diberikan oleh Pemerintah turut mendorong
sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang
paling resilient di tengah pandemi COVID-19.
Risiko kredit UMKM konsisten berada di bawah
ambang batas 5%. NPL UMKM Sulawesi Selatan
tercatat sebesar 3,32% pada triwulan I 2023,
Sumber: LBU, diolah
lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya Grafik 4.34 Rasio NPL Kredit UMKM
sebesar 2,84% (Grafik 4.34). NPL kredit UMKM
sempat hampir menyentuh angka 5% pada Ke depan, penyaluran kredit kepada UMKM
triwulan I 2022, namun demikian NPL kembali diprakirakan terus meningkat. Sinergi Bank
menurun pada triwulan II dan berlanjut hingga Indonesia dengan berbagai stakeholder termasuk
pada triwulan laporan. OJK, pemerintah daerah dan pelaku usaha akan
semakin memperluas cakupan pembiayaan
UMKM. Hingga tahun 2024, penyaluran kredit
kepada sektor UMKM ditargetkan mencapai
mencapai 30%. Dalam hal ini, perbankan di
Sulawesi Selatan telah melampaui target tersebut
dengan menyalurkan 35,47% kredit kepada
sektor UMKM pada triwulan laporan (Grafik 4.33).
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sulawesi Selatan juga mendorong pengembangan
akses keuangan khususnya kepada UMKM
melalui berbagai pelatihan, pembinaan, dan
pendampingan serta business matching melalui
program REWAKO. Program pengembangan
akses keuangan UMKM juga secara rutin
dilakukan oleh KPw BI Sulawesi Selatan melalui
Sumber: LBU, diolah
Grafik 4.33 Pangsa Kredit UMKM Terhadap Total SiAPIK kepada pelaku UMKM dan klaster binaan
Kredit serta fasilitasi akses keuangan kepada perbankan.
Selain itu implementasi QRIS dalam transaksi

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 59


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023

pembayaran UMKM yang terus dilakukan melalui penyaluran pinjaman oleh fintech tersebut terjadi
kolaborasi pentahelix akan semakin mendukung di tengah peningkatan risiko kelalaian
UMKM go digital. penyelesaian kewajiban dibandingkan periode
sebelumnya. Tingkat Wanprestasi 90 (TWP90)
yang merupakan ukuran tingkat wanprestasi atau
kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera
dalam perjanjian sampai dengan 90 hari sejak
tanggal jatuh tempo tercatat meningkat pada
triwulan laporan. TWP 90 pada pinjaman yang
diberikan oleh Fintech di Sulsel tercatat sebesar
2,14%, lebih tinggi dibandingkan posisi triwulan
sebelumnya yang sebesar 1,99% (Grafik 4.36).

Sumber: OJK, diolah


Grafik 4.35 Penyaluran Pinjaman Oleh Fintech Kepada
Penerima di Sulawesi Selatan

Perkembangan Pembiayaan oleh Fintech


Pada triwulan I 2023, kinerja pembiayaan Fintech
meningkat. Penyaluran pembiayaan oleh Fintech
pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 55,48%
(yoy), dari yang sebelumnya tumbuh 27,99% (yoy)
(Grafik 4.35). Dari sisi jumlah pinjaman, pada
triwulan laporan Fintech di Sulawesi Selatan telah Sumber: OJK, diolah
Grafik 4.36 TWP90 Sulawesi Selatan
menyalurkan pembiayaan sebesar Rp313 miliar,
lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
dengan nominal Rp291miliar. Perkembangan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 60


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

5. SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH

BAB V: PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN


DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Secara umum, indikator sistem pembayaran (SP) terutama SP ritel di Sulawesi Selatan menunjukkan
perkembangan positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat (5,29%; yoy)
Kehadiran layanan BI-FAST dengan sejumlah keunggulannya menyebabkan penurunan transaksi layanan
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
Hingga Maret 2023, jumlah PJP yang terdaftar sebagai peserta BI-FAST telah mencapai 122 (mewakili
94% pangsa SP ritel nasional). Transaksi nilai besar melalui BI-RTGS terkontraksi sebesar 24,8% (yoy)
menjadi Rp20,1 triliun sedangkan transaksi melalui SKNBI terkontraksi sebesar 23,2% (yoy) menjadi
Rp7,60 triliun.
Di sisi lain, adopsi pembayaran ritel terus bertumbuh pada triwulan I 2023. Jumlah kartu ATM/D mencapai
8,2 juta keping (tumbuh 15,4% yoy) sedangkan jumlah kartu kredit mencapai 370 ribu keping (tumbuh
4,0%). Jumlah pengguna QRIS juga meningkat dan telah mencapai 585 ribu pengguna, tumbuh 16,0%
(yoy), diikuti oleh perkembangan jumlah merchant yang telah mencapai 781.528 merchant, tumbuh
40,7% (yoy). Peningkatan pembayaran ritel juga terlihat dari transaksi Uang Elektronik dengan nominal
mencapai Rp1,7 triliun, tumbuh 11,7% (yoy). Di sisi lain, transaksi e-Commerce justru mengalami
penurunan sebesar Rp1,6 triliun atau terkontraksi 7,4% (yoy). Hal ini antara lain didorong oleh
kecenderungan masyarakat untuk berbelanja melalui social commerce maupun bertransaksi langsung ke
LAPORAN PEREKONOMIAN pasar
PROVINSI
atauSULAWESI SELATANpasca
pusat perbelanjaan MEI 2023
penghapusan PPKM . 61

Dengan adanya arus masuk wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan, total transaksi Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) pada triwulan I 2023 tumbuh 36,6% (yoy) menjadi
Rp1,63 triliun. Dari sisi peredaran uang kartal, terjadi net inflow sebesar Rp4,89 triliun. Transaksi inflow
dan outflow tumbuh 16,5% (yoy) dan 24,4% (yoy) secara berturut-turut seiring aktivitas ekonomi yang
lebih tinggi pada 2023.
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

5.1. SISTEM PEMBAYARAN Hadirnya layanan Bank Indonesia Fast Payment


System (BI-FAST) sejak 21 Desember 2021
5.1.1. Transaksi SKNBI
mengubah preferensi masyarakat dalam
Transaksi SKNBI pada triwulan I 2023, baik melalui bertransaksi. BI-FAST memiliki keunggulan yaitu
kredit/transfer dan kliring warkat debit, mengalami biaya transfer yang lebih murah dibandingkan
tren penurunan tahunan dan triwulanan. Nominal SKNBI dan proses settlement yang bersifat real-
transaksi kliring pada triwulan I 2023 sebesar time. Di level nasional, nominal transaksi BI-FAST
Rp7,60 triliun atau terkontraksi sebesar 23,2% jika tumbuh 718% (yoy) atau mencapai Rp1.123 triliun
dibandingkan dengan periode yang sama pada pada triwulan I 2023. Volume transaksi BI-FAST
2022. Dari sisi jumlah perputaran warkat, transaksi juga meningkat 909% (yoy) atau mencapai 405
kliring juga turun 9,8% (yoy) menjadi 144.225 juta transaksi selama triwulan I 2023. Transaksi ini
warkat. terus meningkat seiring jumlah peserta BI-FAST
yang terus bertambah dan telah mencapai 122
Rata-rata harian transaksi kliring warkat debit, baik peserta per Maret 2023, mewakili 94% dari
secara nominal maupun jumlah perputaran pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
warkat, juga terus menurun secara tahunan. Rata-
rata harian nilai transaksi SKNBI melalui warkat Pada triwulan I 2023, rata-rata harian jumlah
menurun sebesar 23,2% (yoy) menjadi Rp122,6 warkat debit kliring penyerahan terkontraksi
miliar per hari sedangkan volume transaksi warkat sebesar 15,7% (yoy) dibandingkan triwulan I 2022
harian SKNBI menurun sebesar 9,8% (yoy) menjadi atau hanya mencapai 938 warkat (Tabel 5.2). Rata-
2,3 ribu warkat per hari. (Tabel 5.1). rata harian jumlah warkat debit kliring
pengembalian berada di angka 27 warkat, atau

Tabel 5.1 Perkembangan Transaksi SKNBI (Kliring Warkat Debit) 2020-2023


2020 2021 2022 2023
URAIAN
I II III IV I II III IV I II III IV I
Total Perputaran Kliring
- Nominal (triliun rupiah) 12.58 9.98 11.48 12.67 11.49 11.29 11.07 12.45 9.89 9.93 8.67 8.74 7.60
- Lembar (ribuan) 247.24 209.15 228.24 241.98 208.94 206.58 202.37 228.54 159.98 178.72 175.76 181.57 144.23
Rata-rata Harian Total Perputaran Kliring
- Nominal (triliun rupiah) 0.20 0.16 0.19 0.20 0.19 0.19 0.18 0.19 0.16 0.18 0.13 0.13 0.12
- Lembar (ribuan) 3.92 3.37 3.68 3.90 3.43 3.56 3.21 3.52 2.67 3.25 2.70 2.79 2.33
mber: Bank Indonesia
Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi SKNBI (Kliring Warkat Debit) 2020-2023
Rata-rata Harian Jumlah Warkat Debit Kliring Penyerahan
Wilayah Kerja 2020 2021 2022 2023
I II III IV I II III IV I II III IV I
Kota Makassar 1,625 1,303 1,375 1,435 1,293 1,214 1,195 1,078 1,028 1,052 899 894 868
Kota Pare-pare 39 32 33 34 25 21 22 18 16 16 13 13 13
Kota Palopo 75 70 70 72 62 59 57 49 50 49 43 41 41
Kabupaten Watampone 31 31 27 27 22 22 23 20 18 20 20 19 17
Total 1,770 1,435 1,505 1,568 1,403 1,317 1,296 1,165 1,112 1,137 976 967 938
Rata-rata Harian Jumlah Warkat Debit Kliring Pengembalian
Wilayah Kerja 2020 2021 2022 2023
I II III IV I II III IV I II III IV I
Kota Makassar 50 43 32 30 33 32 32 28 26 33 21 23 26
Kota Pare-pare 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Palopo 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0
Kabupaten Watampone 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 53 45 33 32 34 33 33 29 28 34 22 23 27
Sumber: Bank Indonesia

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 62


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

terkontraksi 3,3% (yoy) dibandingkan triwulan I antara Rp100 juta dengan Rp250 juta. Meski
2022. Menurut wilayah kerjanya, kegiatan begitu, transaksi wholesale di atas nominal
pertukaran warkat debit masih didominasi oleh tersebut hingga saat ini hanya bisa difasilitasi oleh
Koordinator Pertukaran Warkat Debit (KPWD) Kota BI-RTGS sehingga masyarakat dan korporasi masih
Makassar dengan pangsa 92,5% untuk kliring menjadikan BI-RTGS sebagai preferensi.
penyerahan dan 100% untuk kliring
pengembalian.
5.1.3. Transaksi APMK (Alat Pembayaran
5.1.2. Transaksi BI-RTGS Menggunakan Karu)
Transaksi BI-RTGS masih melanjutkan catatan Jumlah kartu ATM/D terus mengalami peningkatan
pertumbuhan negatif pada triwulan I 2023 dengan dan mencapai 8,2 juta kartu pada triwulan I 2023.
nominal yang hanya mencapai Rp20,1 triliun atau Capaian ini meningkat 15,4% dibandingkan
terkontraksi 24,8% (yoy) jika dibandingkan triwulan I 2022 dan 3,5% dibandingkan triwulan
dengan nominal transaksi BI-RTGS pada triwulan I IV 2022. Namun, pembayaran menggunakan
2022 (Grafik 5.1). Persentase penurunan tahunan Kartu ATM/D pada triwulan I 2023 masih
ini merupakan yang terdalam sejak 2021. Nominal mengalami penurunan menjadi Rp63,86 triliun
tersebut juga terkontraksi sebesar 24,3% atau terkontraksi 5,9% dibandingkan triwulan IV
dibandingkan triwulan IV 2022. 2022. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh volume
transaksi yang turun 8,4% menjadi sebesar 49,88
juta transaksi (Grafik 5.3). Hal ini menunjukkan
bahwa adanya penurunan rata-rata nominal
transaksi ATM/D per kartu yang salah satunya
disinyalir akibat pergeseran preferensi masyarakat
untuk membayar melalui kanal Quick Response
Code Indonesian Standard (QRIS), khususnya
nominal transaksi di bawah Rp10 juta.
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.1 Perkembangan Nominal Transaksi BI-RTGS Jika dilihat berdasarkan jenis transaksinya,
2019-2023 mayoritas Kartu ATM/D digunakan untuk transaksi
interbank dengan porsi 34% dan tarik tunai
dengan porsi 32% (Grafik 5.4). Di sisi lain,
kebutuhan setor tunai relatif sama dibandingkan
triwulan sebelumnya, yaitu 19%. Namun jika
dibandingkan triwulan I 2022, porsi ini meningkat
signifikan dari 7%. Hal ini dikarenakan keberadaan
layanan setor tunai melalui kartu ATM/D dapat
Sumber: Bank Indonesia, diolah menghemat waktu nasabah dalam melakukan
Grafik 5.2 Perkembangan Volume Transaksi BI-RTGS antrian setor tunai langsung di kantor perbankan.
2019-2023

Volume transaksi BI-RTGS juga turun sebesar


18,2% (yoy) menjadi 19 ribu transaksi (Grafik 5.2),
melanjutkan tren menurun yang terjadi sejak
triwulan II 2022. Salah satu factor yang
menyebabkan penurunan transaksi BI-RTGS adalah
perubahan/peralihan preferensi akibat interseksi
range nominal transaksi BI-RTGS dan BI-FAST, yaitu

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 63


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

kondisi pada triwulan I 2022 yang mencapai


2,94%.

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.3 Perkembangan Nominal dan Volume
Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Kartu (APMK) 2020-2023
Grafik 5.5 Perkembangan Volume dan Nominal
Transaksi Kartu Kredit 2020-2023

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 5.6 Perkembangan NPL Kartu Kredit 2020-2023


Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.4 Pangsa Jenis Transaksi ATM/D Berdasarkan
Nominal 2020-2023
5.1.4. Ketersediaan Layanan Infrastruktur Sistem
Di sisi lain, transaksi menggunakan Kartu Kredit Pembayaran Nontunai
tumbuh relatif tinggi pada triwulan I 2023 dengan
Jumlah mesin ATM milik bank di Sulawesi Selatan
nominal mencapai Rp933,0 miliar atau meningkat
pada triwulan IV 2022 mengalami penurunan yang
sebesar 29,1% (yoy). Dari sisi volume, terdapat
cukup tinggi yaitu 116 unit menjadi 3.140 unit,
kenaikan menjadi 908,0 ribu transaksi, sebesar
atau berkurang 3,6% jika dibandingkan dengan
11,2% (yoy). Peningkatan ini juga sejalan dengan
triwulan sebelumnya (Grafik 5.7). Hal ini juga
jumlah kartu kredit di Sulsel yang tumbuh 4,0%
menyebabkan rasio ketersediaan layanan
(yoy) menjadi 370 ribu keping. Beberapa kebijakan
keuangan melalui mesin ATM turun ke angka
Bank Indonesia seperti batas maksimum suku
1:6718. Penurunan ini terjadi seiring dengan
bunga kartu kredit, masa berlaku kebijakan batas
semakin beralihnya transaksi keuangan
minimum pembayaran, hingga masa berlaku
masyarakat ke kanal dan instrumen digital, seperti
kebijakan nilai denda keterlambatan pembayaran
mobile banking, uang elektronik, hingga QRIS.
mempengaruhi peningkatan transaksi kartu kredit.
Peningkatan transaksi kartu kredit juga diikuti
dengan kenaikan Non Performing Loan (NPL) dari
2,31% pada triwulan IV 2022 menjadi 2,43%
pada triwulan I 2023 (Grafik 5.6). Meski begitu,
tingkat NPL ini masih lebih baik dibandingkan

18
Terdapat 67mesin ATM yang dapat mencakup layanan dengan radius
1.000 km2

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 64


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Maret 2023. Adapun penyaluran Program


Sembako yang dilakukan dengan mekanisme non
tunai oleh Bank Himbara dan BSI dilakukan secara
terpisah untuk ketiga periode. Adapun tingkat
penyerapan gabungan antara tunai dan nontunai
untuk Program Sembako pada triwulan I 2023
mencapai 82,5% dengan nominal Rp194,8 miliar
Sumber: Bank Indonesia, diolah (Grafik 5.9).
Grafik 5.7 Jumlah Mesin ATM dan Rasionya
per 1.000 km 2020-2023
2

5.1.5. Progres Elektronifikasi Bantuan Sosial


Nontunai (BSNT)
Berdasarkan data bank Himpunan Bank Milik
Negara (Himbara), Bank Syariah Indonesia, dan PT
Pos Indonesia yang dihimpun oleh Kantor Pusat BI,
persentase nominal penyaluran bansos Program Sumber: Bank Indonesia, diolah
Keluarga Harapan (PKH) triwulan I 2023 mencapai Grafik 5.9 Perkembangan BSNT Program Sembako
99,98%. Namun, nominal penyaluran bansos PKH 2020-2023
turun dari Rp277,84 miliar pada triwulan IV 2022
menjadi Rp269,40 miliar pada triwulan I 2023 5.1.6. Progres Implementasi QRIS pada Merchant
(Grafik 5.8). Jumlah Keluarga Penerima Manfaat dan Pengguna QRIS
(KPM) PKH yang telah tersalurkan juga turun dari
369.299 KPM pada triwulan IV 2022 menjadi Setelah Bank Indonesia berhasil mencapai target
340.041 KPM pada triwulan I 2023. 15 Juta Pengguna Baru QRIS pada 2022, Bank
Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS
pada 2023. Bank Indonesia juga tetap mendorong
Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) berizin QRIS untuk
terus mengakuisi merchant baru.
Jumlah merchant QRIS di Sulawesi Selatan pada
triwulan I 2023 mencapai 781.528 merchant atau
tumbuh sebesar 40,7% (yoy) jika dibandingkan
posisi akhir triwulan I 2022 (Grafik 5.10). Dari
jumlah tersebut, 41,9% merchant terkonsentrasi di
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.8 Perkembangan BSNT PKH 2020-2023 Makassar, diikuti oleh Gowa (13,5%); Pare-pare
(4,4%); Maros (4,1%); Wajo (4,1%); dan daerah
Sementara itu, sesuai Rapat Tingkat Menteri (RTM) lainnya dengan pangsa di bawah 4%. Dari sisi
pada tanggal 17 Februari 2022 sebagai tindak kategori usaha, merchant QRIS di Sulawesi Selatan
lanjut dari Rapat Terbatas (Ratas) pada tanggal 15 masih didominasi oleh kategori Usaha Mikro dan
Februari 2022, terdapat alternatif penyaluran Kecil (UKM) sebesar 79,8% atau sebanyak
bansos Program Sembako (PS) yang dapat 623.715 merchant (Grafik 5.12).
dilakukan melalui PT Pos secara tunai. Program
Sembako yang disalurkan dengan mekanisme
tunai oleh PT Pos Indonesia dilakukan secara
bersamaan untuk periode Januari, Februari, dan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 65


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Sumber: Bank Indonesia, diolah *) Angka sementara


Grafik 5.10 Perkembangan Jumlah Merchant QRIS Sumber: Bank Indonesia, diolah
Bulanan 2019-2023 Grafik 5.12 Perkembangan Jumlah Pengguna QRIS
Bulanan Sulsel 2021-2023

5.1.7. Perkembangan Ekonomi Digital Berdasarkan


Transaksi e-Commerce
Dibandingkan triwulan I 2022, nominal transaksi e-
Commerce di Sulawesi Selatan pada triwulan I
2023 turun sebesar 7,4% (yoy) menjadi Rp1,6
triliun (Grafik 5.13). Nominal ini juga lebih rendah
Sumber: Bank Indonesia, diolah dibandingkan triwulan IV 2022 yang mencapai
Grafik 5.11 Pangsa Merchant QRIS Berdasarkan Rp2,0 triliun. Penurunan nominal juga diikuti oleh
Kategori Usahanya Triwulan I 2023
penurunan volume transaksi yang terkontraksi
Dari sisi demand hingga akhir Maret 2023, sebesar 10,3% (yoy) dan 3,4% (qtq), menjadi 13,3
sebanyak 585.202 penduduk Sulawesi Selatan juta transaksi sepanjang triwulan IV 2022 (Grafik
telah menggunakan QRIS (Grafik 5.12). Jumlah ini 5.14). Penurunan ini salah satunya disebabkan
meningkat 16,0% jika dibandingkan dengan posisi bergesernya preferensi masyarakat dalam
Desember 2022 yang mencatat sebesar 504.434 berbelanja online, yaitu dari e-Commerce ke social
pengguna. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi commerce. Menurut survei digital yang dilakukan
dibandingkan pertumbuhan nasional yang sebesar oleh Telkomsel, preferensi masyarakat akan
12,7%. penggunaan social commerce, khususnya TikTok,
didorong oleh harga yang relatif murah serta
promo yang menarik. Selain itu, pencabutan
kebijakan PPKM sejak 30 Desember 2022 juga
mendorong masyarakat untuk kembali melakukan
transaksi konvensional dengan berkunjung
langsung ke toko-toko ritel. Hal ini terlihat dari
menurunnya jumlah pembeli di e-Commerce ke
angka 2,69 juta pada triwulan I 2023; turun
dibandingkan triwulan IV 2022 yang mencapai
2,95 juta ataupun triwulan I 2022 yang mencapai
2,73 juta. Hal ini juga terkonfirmasi oleh data
SimiliarWeb dimana 5 (lima) besar platform e-

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 66


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Commerce yaitu Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli,


dan Bukalapak mengalami penurunan kunjungan.
Dari sisi kategori belanja, fashion (27%), personal
care dan kosmetik (15%), serta handphone dan
aksesoris (13%) merupakan kategori dengan
nominal transaksi tertinggi pada triwulan I 2023.
Data ini berubah cukup signifikan dibandingkan
triwulan IV 2022 dimana fashion (21%), barang
elektronik (19%), serta perlengkapan rumah Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.15 Metode Pembayaran Transaksi
tangga dan kantor (13%) menjadi kategori dengan
e-Commerce Triwulan I 2023
nominal tertinggi.

5.1.8. Uang Elektronik


Meski melambat dibandingkan triwulan IV 2022,
transaksi menggunakan uang elektronik (UE) pada
triwulan I 2023 menunjukkan peningkatan
tahunan secara nominal dan volume. Nominal
transaksi uang elektronik pada triwulan I 2023
tumbuh sebesar 11,7% (yoy) atau mencapai Rp1,7
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.13 Perkembangan Nominal Transaksi triliun (Grafik 5.16). Sebanyak 68,9% transaksi
e-Commerce 2019-2023 digunakan untuk keperluan belanja; 22,5% untuk
keperluan transfer; dan 9,6% untuk keperluan
tarik tunai. Dari sisi volume transaksi, jumlah
transaksi pada triwulan I 2023 mencapai 18,8 juta
transaksi atau tumbuh sebesar 8,1% (yoy)
dibandingkan periode yang sama pada 2022
(Grafik 5.17).

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.14 Perkembangan Volume Transaksi
e-Commerce 2019-2023
Dilihat dari metode pembayarannya, transaksi e-
Commerce masih didominasi oleh kanal-kanal
Sumber: Bank Indonesia, diolah
nontunai, yaitu transfer bank (28,5%) dan e-
Grafik 5.16 Perkembangan Nominal Transaksi Uang
money (22,2%). Pembayaran tunai atau Cash on Elektronik 2019 - 2023
Delivery (COD) menyusul di posisi ketiga dengan
porsi 22,1%; diikuti penggunaan kredit tanpa
dengan porsi 15,5%.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 67


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),


jumlah kunjungan Sulawesi Selatan pada triwulan
I 2023 mencapai 3.521 wisatawan sedangkan
pada triwulan I 2022, tercatat tidak ada kunjungan
wisatawan mancanegara.

(rhs)

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.17 Perkembangan Volume Transaksi Uang
Elektronik 2019 - 2023

Transaksi Uang Elektronik diperkirakan akan terus


meningkat, khususnya Uang Elektronik berbasis
server. Hal ini juga didorong oleh perluasan QRIS
dari sisi demand dan sisi supply, terutama dengan
adanya kebijakan Local Currency Transaction (LCT) Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.18 Perkembangan Transaksi Penjualan Valas
dan QRIS Cross-Border yang memungkinkan 2019-2023
transaksi antar negara menggunakan mata uang
masing-masing. Terbaru, Bank Indonesia menjalin
kerja sama LCT dengan Korea Selatan
sebagaimana yang dapat dilihat pada Box Bab 5:
Menuju Konektivitas Pembayaran Regional yang
Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal.

5.1.9. Transaksi Jual-Beli Valuta Asing


Berdasarkan hasil pengawasan off-site, aktivitas
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan
Bank (KUPVA BB) pada triwulan I 2023 Sumber: Bank Indonesia, diolah
menunjukkan perlambatan dibandingkan triwulan Grafik 5.19 Perkembangan Transaksi Pembelian Valas
2019-2023
IV 2022. Meski begitu, transaksi tersebut masih
tumbuh secara signifikan dibandingkan triwulan I Berdasarkan jenis mata uang, transaksi penjualan
2022. Total transaksi KUPVA BB pada triwulan I dan pembelian valuta asing di Sulawesi Selatan
2023 tercatat sebesar Rp1,63 triliun dimana pada triwulan I 2023 masih didominasi oleh mata
49,75% diantaranya merupakan transaksi uang Dollar Amerika Serikat (USD) dan Dollar
penjualan valas (Rp811,8 miliar) dan 50,25% Singapura (SGD) (Grafik 5.20 dan Grafik 5.21).
sisanya adalah transaksi pembelian valas (Rp819,9 USD mencatatkan pangsa 41,8% untuk transaksi
miliar) (Grafik 5.18 dan Grafik 5.19). Nilai transaksi penjualan dan pangsa 41,9% untuk transaksi
penjualan meningkat sebesar 35,0% (yoy) pembelian. Adapun SGD mencatatkan pangsa
sedangkan nilai transaksi pembelian meningkat 29,4% untuk transaksi penjualan dan pangsa
sebesar 38,3% (yoy). Pertumbuhan ini disebabkan 29,1% untuk transaksi pembelian.
oleh aktivitas perjalanan luar negeri yang
meningkat, mendorong wisatawan mancanegara
(wisman) berkunjung ke Sulawesi Selatan.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 68


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Pada triwulan I 2023, aliran uang masuk (inflow)


tercatat sebesar Rp7,98 triliun, lebih tinggi 16,5%
(yoy) dibandingkan triwulan I 2022 yang
mencatatkan inflow sebesar Rp6,85 triliun (Grafik
5.22). Sejalan dengan hal tersebut, aliran uang
keluar (outflow) juga meningkat sebesar 24,4%
(yoy) atau tercatat sebesar Rp3,09 triliun pada
triwulan I 2023 (Grafik 5.23). Dengan demikian,
perkembangan aliran uang kartal di Sulawesi
Selatan pada triwulan I 2023 menunjukkan net
inflow pada Rp4,89 triliun (Grafik 5.25). Aktivitas
ekonomi yang lebih tinggi pada 2023
Sumber: Bank Indonesia, diolah dibandingkan 2022 menjadi faktor penyebab
Grafik 5.20 Penjualan Valas Berdasarkan Pangsa Jenis peningkatan kebutuhan uang kartal.
Mata Uang Triwulan I 2023

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.22 Aliran Uang Kartal Inflow 2017-2023

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Grafik 5.21 Pembelian Valas Berdasarkan Pangsa Jenis
Mata Uang Triwulan I 2023

5.2. PENGELOLAAN UANG RUPIAH


5.2.1. Perkembangan Aliran Uang Kartal
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Karakteristik aliran uang kartal di Sulawesi Selatan
Grafik 5.23 Aliran Uang Kartal Outflow 2017-2023
cenderung menunjukkan tren aliran masuk (net
inflow). Hal ini dikarenakan Kota Makassar sebagai
ibukota Provinsi Sulsel merupakan hub atau
penghubung antara Indonesia Barat dan Indonesia
Timur. Kondisi ini menyebabkan kecenderungan
masyarakat untuk bertransaksi secara tunai di Kota
Makassar menjadi lebih tinggi, baik yang berasal
dari antar kabupaten/kota di dalam Sulawesi
Selatan maupun di luar Sulawesi Selatan.
Sumber: Bank Indonesia, diolah
Grafik 5.24 Netflow Uang Kartal 2017-2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 69


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

BOKS BAB 5
MENUJU KONEKTIVITAS PEMBAYARAN REGIONAL YANG CEPAT,
MUDAH, MURAH, AMAN, DAN ANDAL
Sistem pembayaran digital telah menjadi aspek Finance, People's Bank of China, dan Monetary
yang tak terpisahkan dari ekonomi modern saat Authority of Singapore.
ini. Interkonektivitas pembayaran dan digitalisasi
"Kerja sama ini akan terus diperkuat melalui
terus dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai
sharing informasi dan diskusi secara berkala
wujud aksi implementasi Blueprint Sistem
antara otoritas Indonesia dan Korea Selatan,"
Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Dalam upaya
ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry
perluasan sistem pembayaran, Bank Indonesia
Warjiyo, pada sela-sela pertemuan Menteri
telah menjalin kerja sama dengan negara
Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3
ASEAN-5 untuk memperluas penggunaan QRIS
di Korsel.
Cross Border. Terbaru, Bank Indonesia baru saja
meresmikan perjanjian kerja sama Local Penggunaan mata uang lokal masing-masing
Currency Transaction (LCT) dengan Korea negara yang lebih luas untuk transaksi bilateral,
Selatan pada 2 Mei 2023. dalam hal ini Rupiah dan Won, akan
memberikan kontribusi positif dalam
mempromosikan perdagangan antara Indonesia
dan Korea Selatan seiring menurunnya biaya
transaksi dan meningkatkan efisiensi. Hal ini juga
dilakukan pasca adanya penguatan ekspor
Indonesia dengan Korea Selatan melalui
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)
Nomor 57 Tahun 2022 tentang Ketentuan
Asal Barang Indonesia dan Ketentuan
Penerbitan Dokumen Keterangan Asal untuk
Barang Asal Indonesia Berdasarkan Perjanjian
Sumber: Dokumentasi Bank Indonesia Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara
Gambar 5.21 Penandatanganan Nota Kesepahaman Pemerintah Republik Indonesia dan
(NK) Mendorong Penggunaan Mata Uang Lokal Pemerintah Republik Korea (Comprehensive
Masing-Masing Negara
Economic Partnership Agreement Between the
Perjanjian ini akan mendorong penggunaan Government of the Republic of Indonesia and
mata uang lokal masing-masing negara dalam the Government of the Republic of Korea)
transaksi bilateral antara Indonesia dengan pada 16 Desember 2022 yang mulai berlaku
Korea Selatan. Kesepakatan LCT tersebut pada 1 Januari 2023.
merupakan perluasan kesepakatan kerja sama
Dari sisi pasar keuangan, kebijakan ini
serupa yang telah dijalin dengan Bank Negara
diharapkan dapat memperkuat nilai Rupiah
Malaysia, Bank of Thailand, Japan Ministry of
dengan mengurangi ketergantungan terhadap

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 70


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2023

Dollar Amerika. Meskipun nilai transaksi Regional Payment Connectivity dan Local
perdgaangan Indonesia dengan Korea Selatan Currency Transaction dalam KTT ASEAN 2023
tidak sebesar dengan negara lain, seperti Jepang
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan
dan Tiongkok (yang sebelumnya telah menjalin
Bank of Korea disusul dengan kesepakatan antar
kerja sama LCT), Indonesia dan Korea Selatan
negara ASEAN pada ajang Keketuaan Indonesia
dapat mengurangi penggunaan Dollar Amerika
untuk ASEAN 2023. Hal ini bertujuan untuk
dan menghindari risiko fluktuasi nilai tukar.
memperkuat konektivitas pembayaran regional
Dalam konteks Sulawesi Selatan sendiri,
dan transaksi mata uang lokal masing-masing
berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah ekspor
negara. Inisiatif ini sendiri merupakan bagian
non migas ke Korea Selatan pada 2021
dari tiga priority economy deliverables ASEAN
mencapai 7,95 juta Dollar Amerika dan tumbuh
2023, terutama dalam upaya untuk
ke angka 10,61 juta Dollar Amerika pada 2022.
meningkatkan stabilitas keuangan dan
Di sisi impor non migas, jumlah impor dari Korea
memperdalam integrasi.
Selatan yang masuk melalui Sulawesi Selatan
pada 2021 mencapai 9,26 juta Dollar Amerika
sedangkan pada 2022 mencapai 10,43 juta
Dollar Amerika. Dengan nominal ekspor dan
impor di wilayah Sulawesi Selatan tersebut,
eksposur akan Dollar Amerika diharapkan dapat
menurun.
Dari sisi penukaran valuta asing di layanan
Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Buka
Bank (KUPVA BB) di Sulawesi Selatan, sebelum
Sumber: Bank Indonesia
kerja sama ini resmi disepakati, pangsa transaksi Gambar 5.23 Kesepakatan Penguatan Konektivitas
Won tengah mengalami tren peningkatan. Pembayaran Regional (Regional Payment
Meski pangsa Dollar Amerika masih cukup Connectivity) dan Transaksi Mata Uang Lokal
Masing-masing Negara (Local Currency Transaction)
dominan, yaitu di atas 40%, terjadi tren oleh Pemimpin Negara ASEAN
penurunan. Dengan adanya kerja sama LCT Dalam konferensi pers Konferensi Tingkat Tinggi
dengan berbagai mitra dagang utama Indonesia, (KTT) ASEAN 2023, Presiden Joko Widodo
dedolarisasi diharapkan dapat terjadi secara mengatakan bahwa tujuan dari penguatan kerja
lebih intensif. sama tersebut adalah untuk menjaga stabilitas
sektor keuangan yang merupakan pondasi dari
integrasi ekonomi kawasan. "Implementasi
transaksi mata uang lokal dan konektivitas
pembayaran digital sepakat diperkuat, sejalan
dengan tujuan ASEAN agar semakin kuat dan
semakin mandiri," sebut Presiden Joko Widodo
pada konferensi pers KTT ASEAN. Kerja sama ini
mencerminkan upaya ASEAN untuk
Sumber: Bank Indonesia meningkatkan kemandirian dan resistensi
Gambar 5.22 Pangsa Transaksi KUPVA BB untuk terhadap risiko ekonomi global.
Mata Uang Won dan Dollar Amerika

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 71


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

6. KESEJAHTERAAN

BAB VI: KESEJAHTERAAN


Kondisi ketenagakerjaan di Sulawesi Selatan mengalami penurunan pada Februari 2023.
Hal ini tercermin dari nilai indeks Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang menurun
dari 65,85% menjadi 64,37%. Penurunan TPAK terutama bersumber dari partisipasi
angkatan kerja perempuan. Di sisi lain, proses pemulihan ekonomi mendorong penurunan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sejalan dengan kegiatan usaha yang telah beroperasi
penuh pasca penghapusan PPKM.
Tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan pada periode September 2022 sedikit meningkat
dibandingkan periode Maret 2022 dan September 2021. Kenaikan tingkat kemiskinan
sejalan dengan kenaikan indeks harga bahan makanan dan nonmakanan. Hal ini
mengindikasikan bahwa penduduk miskin di Sulawesi Selatan rentan dipengaruhi
pergerakan harga. Sementara itu, tingkat kesejahteraan petani meningkat yang tercermin
pada Nilai Tukar Petani (NTP) yang lebih tinggi dibandingkan periode triwulan I 2022. Indeks
harga yang diterima petani meningkat lebih besar jika dibandingkan indeks harga yang
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI
dibayar SULAWESI SELATAN MEI 2023
petani. 72
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

6.1. KETENAGAKERJAAN pada rendahnya tingkat kemandirian petani21.


Sementara itu, serapan tenaga kerja pada LU
Pada periode Februari 2023, kondisi Perdagangan tercatat sebesar 17,47%, lebih
ketenagakerjaan Sulawesi Selatan cenderung rendah dibandingkan 18,05% pada periode yang
menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sama tahun sebelumnya. Meski demikian,
2022 (Tabel 6.1). Berdasarkan rilis data BPS, beberapa LU utama lainnya menunjukkan tingkat
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)19 pada serapan tenaga kerja yang lebih tinggi pada
periode Februari 2023 sebesar 64,37%, menurun Februari 2023, yaitu seperti LU Industri Pengolahan
sebesar 1,48% dibanding periode yang sama dan LU Konstruksi masing-masing sebesar 8,30%
tahun sebelumnya. Jumlah angkatan kerja juga dan 6,35%. Peningkatan tersebut sejalan dengan
mengalami penurunan sebanyak 36,89 ribu orang, peningkatan kapasitas utilisasi perusahaan sektor
dari 4,59 juta orang pada Februari 2022 menjadi Industri Pengolahan dan kinerja investasi yang
4,55 juta orang pada Februari 2023. Lebih lanjut, meningkat.
jumlah penduduk bekerja juga terpantau menurun
sebanyak 12,27 ribu orang atau menjadi 4,31 juta 6.1.1. Tenaga Kerja
orang. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan rilis data BPS, indikator TPAK pada
(TPT)20 pada Februari 2023 menunjukkan Februari 2023 mengalami penurunan. TPAK
penurunan sebesar 0,49%, dari 5,75% menjadi terpantau menurun sebesar 1,48%, dari 65,85%
menjadi 5,26%. menjadi 64,37% (Tabel 6.1). Secara detail,
Kondisi ketenagakerjaan Sulawesi Selatan yang penurunan persentase TPAK terutama bersumber
cenderung menurun mengindikasikan tingkat dari TPAK perempuan yang tercatat 47,02%, lebih
serapan tenaga kerja yang belum optimal pasca menurun dibandingkan 49,54% pada periode
pandemi COVID-19. Dari sisi sektoral, penurunan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut
serapan tenaga kerja terutama bersumber dari LU dipengaruhi oleh banyaknya perempuan yang
Pertanian dan LU Perdagangan. Pada Februari kembali menjadi ibu rumah tangga, pasca bekerja
2023, LU Pertanian masih mendominasi serapan membantu kepala keluarga untuk menekan
tenaga kerja di Sulawesi sebesar 36,74%, namun dampak pandemi COVID-19 yang semakin
lebih rendah dibandingkan serapan periode yang tinggi22. Sementara itu, TPAK laki-laki pada
sama tahun sebelumnya yang mencapai 37,38% . Februari 2023 relatif terjaga sebesar 82,30%
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh seiring aktivitas ekonomi yang berangsur pulih.
perkembangan alih fungsi lahan pertanian menjadi Mayoritas pelaku usaha yang relatif menjaga
perumahan yang cukup tinggi. Selain itu, jumlah tenaga kerja menyesuaikan dengan
ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi perkembangan kondisi usaha23. Hal ini turut
dari pemerintah yang juga masih tinggi berdampak
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama

Sumber:BPS

19 21
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan persentase penduduk usia kerja Hasil FGD Analisa Struktur Pasar Komoditas Beras bersama Akademisi Universitas
yang aktif secara ekonomi Hasanuddin
20 22
Pemaparan Kepala BPS Sulawesi Selatan pada Rilis Keadaan Ketenagakerjaan Februari
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPAK)adalah persentase jumlah pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja 2023, 5 Mei 2023
23
Laporan Liasion Triwulan I 2023 Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 73


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Tabel 6.2 Lapangan Pekerjaan Utama

Sumber: BPS, diolah

berdampak pada permintaan tenaga kerja yang dibandingkan dengan periode yang sama tahun
terbatas. lalu. Penghapusan kebijakan PPKM yang diikuti
dengan operasional fasilitas publik yang kembali
Menurut lapangan usaha utama, LU Pertanian dan
normal (full capacity) disinyalir mampu mendorong
LU Perdagangan Besar dan Eceran berkontribusi
peningkatan persentase pekerja informal di
pada penurunan serapan tenaga kerja di Sulawesi
Sulawesi Selatan. Di sisi lain, persentase pekerja
Selatan (Tabel 6.2). Pada Februari 2023, LU
formal pada Februari 2023 terpantau mengalami
Pertanian masih mendominasi serapan tenaga
penurunan. Penurunan tersebut terutama
kerja di Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 1,58 juta
disebabkan oleh pengurangan jumlah tenaga kerja
orang atau setara dengan 36,74% dari total
oleh perusahaan karena berakhirnya masa bhakti
tenaga kerja, namun lebih rendah dibandingkan
pegawai26. Sementara itu, mayoritas pelaku usaha
Februari 2022. Penurunan tersebut merupakan
lainnya cenderung menjaga jumlah tenaga kerja
dampak lanjutan dari alih fungsi lahan pertanian
menyesuaikan dengan perkembangan kondisi
dan tingginya ketergantungan petani terhadap
usaha, sehingga permintaan terhadap tenaga kerja
subsidi Pemerintah, sehingga aktivitas operasional
baru masih terbatas.
sektor pertanian menjadi terbatas. Selain itu,
serapan tenaga kerja pada LU Perdagangan juga
menurun, dari 17,92% menjadi 17,47%.
Berdasarkan status pekerjaan utama, tenaga kerja
dapat dikelompokkan menjadi kelompok sektor
formal24 dan sektor informal25. Sektor informal
memiliki pangsa sektor tenaga kerja terbesar di
Sulawesi Selatan dengan persentase sebesar
61,35% sementara tenaga kerja di sektor formal
dengan persentase 38,65% (Grafik 6.1). Pangsa Sumber: BPS, diolah
tenaga kerja informal pada Februari 2023 Grafik 6.1 Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan
mengalami peningkatan sebesar 0,53% Formal/Informal

24 25
Penduduk yang bekerja di kegiatan formal merupakan penduduk yang berstatus penduduk kegiatan informal merupakan penduduk yang melakukan kegiatan usaha
berusaha dengan dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas dan
pekerja keluarga/tak dibayar
26
Laporan Liasion Triwulan I Bank Indone.sia Provinsi Sulawesi Selatan.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 74


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Sumber: BPS, diolah


Grafik 6.2 Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

6.1.2. Pengangguran Meski demikian, jumlah tersebut mencatatkan


penurunan yang signifikan atau turun 247,27 ribu
Sejalan dengan perkembangan ekonomi Sulawesi
orang dibandingkan periode Februari 2022 (Tabel
Selatan yang meningkat, Tingkat Pengangguran
6.3). Berdasarkan komposisi penduduk usia kerja
Terbuka (TPT) pada Februari 2023 terpantau
yang terdampak COVID-19, sebanyak 1.584 orang
mengalami penurunan. Tingkat Pengangguran
merupakan pengangguran karena COVID-19,
Terbuka Sulawesi Selatan turun sebesar 0,49%
4.943 orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena
menjadi 5,26% pada Februari 2023 dibandingkan
COVID-19, 360 orang sementara tidak bekerja
5,75% pada periode yang sama tahun
karena COVID-19, dan 38.121 orang penduduk
sebelumnya. Proses pemulihan ekonomi yang terus
bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
berlanjut seiring dampak pandemi yang melandai
karena COVID-19. Kelompok penduduk bekerja
mampu menekan tingkat pengangguran di
yang mengalami pengurangan jam kerja karena
masyarakat.
COVID-19 mencatatkan penurunan terbesar
Di tengah pemulihan ekonomi yang berlanjut, dibandingkan dengan periode yang sama pada
dampak pandemi COVID-19 terhadap kondisi tahun 2022. Hal ini sejalan dengan aktivitas
ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang. ekonomi yang kembali beroperasi penuh pasca
Penyebaran pandemi COVID-19 pada awal tahun penghapusan PPKM.
2020 memberikan dampak bagi mereka yang
berhenti kerja (pengangguran dan bukan angkatan
kerja), maupun mereka yang masih bekerja berupa
sementara tidak bekerja dan pengurangan jam
kerja. Pada Februari 2023, tercatat sebanyak 45,01
ribu orang pekerja masih terdampak pandemi.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 75


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai TPT terendah Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia
terjadi pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sebesar Kerja
1,42%. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah
melalui penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Sementara itu, penurunan TPT tertinggi terjadi
pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),
dari 6,75% menjadi 3,09% pada Februari 2023.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa serapan tenaga
kerja di Sulawesi Selatan sebagian besar bersumber
dari penduduk pendidikan rendah seiring upah
yang dibayarkan juga lebih rendah. Penurunan TPT
juga terjadi pada tingkat Sekolah Menengah Atas Sumber: BPS, diolah
(SMA) dan Diploma I/II/III yang masing-masing program padat karya tahun 202327. Dukungan
tercatat 7,89% dan 6,49%, lebih rendah lainnya juga diberikan kepada UMKM, berupa
dibandingkan 8,53% dan 7,53% pada Februari kebijakan relaksasi penyaluran subsidi bunga
2022. pinjaman dan penyaluran bantuan sosial kepada
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan total
Di sisi lain, nilai TPT tertinggi masih tercatat pada
anggaran sebesar Rp700 juta pada tahun 2023.
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu
sebesar 13,03% dan meningkat dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
8,61%. Pandemi COVID-19 yang mengharuskan
proses belajar dilakukan secara daring (online)
disinyalir memberikan dampak bagi pelajar SMK.
Kondisi ini menyebabkan pengembangan
keterampilan yang kurang maksimal, sehingga
lulusan SMK perlu menambah skill secara mandiri
agar mampu diserap oleh dunia kerja. Selain itu,
peningkatan TPT juga terjadi pada tingkat
Universitas, terindikasi dari TPT lulusan S1/S2/S3
yang meningkat, dari 6,03% menjadi 9,49%. Sumber: BPS, diolah
Kondisi ini berbeda dibandingkan Februari 2022 Grafik 6.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut
Pendidikan
yang menunjukkan penurunan TPT tingkat
Universitas, sehingga menyebabkan perbedaan
6.2. KESEJAHTERAAN
pola pergerakan TPT pada Februari 2023.
Tingkat kemiskinan di Sulawesi Selatan pada
Peran aktif Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
periode September 2022 sebesar 8,66%, naik
melalui peningkatan akses dan pemerataan
0,03% dibandingkan Maret 2022 dan naik 0,13%
layanan pendidikan secara umum mendorong
terhadap September 2022. Kenaikan tingkat
peningkatan kualitas SDM di Sulawesi Selatan.
kemiskinan sejalan dengan kenaikan indeks harga
Beberapa program yang dijalankan dalam rangka
bahan makanan dan nonmakanan. Hal ini
pemerataan pendidikan antara lain pelaksanaan
mengindikasikan bahwa penduduk miskin di
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
Sulawesi Selatan rentan dipengaruhi pergerakan
bagi Kabupaten/Kota, serta penyusunan dan
harga.
implementasi Rencana Aksi Percepatan
Penanganan Anak Tidak Sekolah (RA-PPATS) untuk Sementara itu, tingkat kesejahteraan petani pada
penanganan anak tidak sekolah. Lebih lanjut, triwulan IV 2022 yang direpresentasikan melalui
Pemprov Sulawesi Selatan juga telah Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat dibanding
mengalokasikan anggaran sekitar Rp26,28 miliar dengan periode triwulan sebelumnya sejalan
dalam rangka penciptaan lapangan kerja melalui dengan peningkatan produksi padi petani.

27
FGD bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Prov. Sulawesi Selatan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 76


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Berdasarkan rilis Profil Kemiskinan Sulawesi Selatan


oleh Badan Pusat Statistik pada Januari 2023,
jumlah penduduk miskin di Sulawesi Selatan pada
triwulan laporan meningkat dibandingkan awal
tahun 2022. Jumlah penduduk miskin pada
September 2022 adalah sebanyak 782.320 orang,
meningkat sebanyak 4.900 orang dibanding
periode Maret 2022 dan meningkat sebanyak
16.860 orang terhadap periode September 2021
(Grafik 6.4). Persentase penduduk miskin pada Sumber: BPS, diolah
September 2022 tercatat sebesar 8,66%, naik Grafik 6.5 Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi
0,03% dari periode Maret 2022 dan naik 0,13% September 2022 baik di perkotaan maupun di
dibandingkan periode September 2021. perdesaan. Beras menjadi komoditas makanan
Komposisi penduduk miskin antara daerah penyumbang terbesar, yaitu sebesar 19,88% di
perkotaan dan perdesaan di Sulawesi Selatan dari perkotaan dan 25,22% di perdesaan. Rokok kretek
tahun ke tahun relatif tidak mengalami perubahan filter memberikan sumbangan terbesar kedua
yang signifikan. Peningkatan tingkat kemiskinan di terhadap Garis Kemiskinan (12,82% di perkotaan
Sulawesi Selatan didorong oleh peningkatan dan 10,39% di perdesaan). Komoditas lainnya
jumlah penduduk miskin perkotaan dan penduduk adalah telur ayam ras (3,51% di perkotaan dan
miskin perdesaan. Jumlah penduduk miskin di 3,28% di perdesaan), bandeng (3,40% di
daerah perkotaan pada September 2022 tercatat perkotaan dan 3,22% di perdesaan), dan
207,81 ribu orang meningkat sebanyak 8,97 ribu Tongkol/tuna/cakalang (2,52% di perkotaan dan
orang dibandingkan September 2021, sedangkan 2,53% di perdesaan). Komoditas bukan makanan
jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis
sebesar 574,51 ribu orang meningkat 7,89 ribu Kemiskinan adalah perumahan, bensin, listrik, dan
orang. perlengkapan mandi.

Jumlah penduduk miskin Sulawesi Selatan 2022 Persentase penduduk miskin di Sulawesi Selatan
didorong oleh kenaikan harga secara umum pada September 2022 dibandingkan wilayah lain
ditengah tingkat pendapatan yang relatif stabil. di Sulawesi relatif rendah. Persentase penduduk
Realisasi inflasi Sulawesi Selatan pada 2022 sebesar miskin Sulawesi Selatan masih berada di urutan
5,51% (yoy) lebih tinggi dibandingkan inflasi 2021 kedua terendah setelah Sulawesi Utara yang
sebesar 1,87% (yoy). tercatat sebesar 7,34% (Grafik 6.5). Berdasarkan
data rilis BPS, persentase jumlah penduduk miskin
tertinggi untuk wilayah Sulawesi berada di Provinsi
Gorontalo yang tercatat sebesar 15,51% dengan
jumlah penduduk miskin sebesar 187,35 ribu.
Namun demikian dari sisi jumlah, Sulawesi Selatan
memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di
wilayah Pulau Sulawesi, yaitu sebanyak 782,32 ribu
orang.

Sumber: BPS, diolah Meski angka kemiskinan di Sulawesi Selatan


Grafik 6.4 Jumlah Penduduk Miskin Sulawesi Selatan mengalami tren menurun sejak periode September
Komoditas makanan di Sulawesi Selatan memiliki 2020, Pemerintah Daerah memberi perhatian
sumbangan terbesar pada perhitungan Garis khusus pada 5 daerah termiskin di Sulawesi Selatan
Kemiskinan dibandingkan komoditas bukan dengan penyaluran dana bantuan ke
makanan, yaitu sebesar 74,85% pada periode Kabupaten/Kota terdampak, yaitu Kabupaten
Jeneponto dengan komposisi 14,28% penduduk

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 77


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

miskin, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2.5 Kota Desa Kota+Desa


dengan komposisi 14,28%, Kabupaten Luwu 2.13

Utara dengan komposisi 13,59%, Kabupaten 2.0


Luwu dengan komposisi 12,52%, dan Kabupaten 1.50
1.5
Enrekang dengan komposisi 12,47% (Hasil survei
BPS Sulsel per Maret 2022). Keterlibatan dari
1.0 0.76
berbagai pihak masih diperlukan untuk mengatasi
kemiskinan di Sulawesi Selatan terutama 5 wilayah 0.5
tersebut, seperti Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), akademisi, dan masyarakat umum. Diskusi 0.0
Publik dapat dilakukan untuk menggali kebutuhan Mar 20 Sep 20 Mar 21 Sep-21 Mar-22 Sep-22
Sumber: BPS, diolah
warga di kelima wilayah prioritas tersebut. Grafik 6.6 Indeks Kedalaman Kemiskinan

Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks


6.2.1. Tingkat Kemiskinan dan Pemerataan Keparahan Kemiskinan Sulawesi Selatan di daerah
Kesejahteraan Penduduk perdesaan memiliki angka yang tinggi
dibandingkan dengan daerah perkotaan. Ini
Indeks Kedalaman Kemiskinan28 dan Indeks
sejalan dengan komposisi jumlah penduduk miskin
Keparahan Kemiskinan29 Sulawesi Selatan pada
di Sulawesi Selatan yang mayoritas berada di
September 2022 meningkat dibandingkan dengan
daerah perdesaan.
periode Maret 2022 dan September 2021. Indeks
Kedalaman Kemiskinan meningkat sebesar 0,13 Pada September 2022, nilai Indeks Kedalaman
poin dibandingkan Maret 2022 menjadi 1,49 pada Kemiskinan daerah perkotaan dan perdesaan
September 2022 (Grafik 6.6). Jika dibandingkan masing-masing bernilai 0,76 dan 2,13, sedangkan
dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan pada nilai Indeks Keparahan Kemiskinan daerah
September 2021, nilai Indeks Kedalaman perkotaan dan perdesaan pada Maret 2022
Kemiskinan pada September 2022 meningkat masing-masing bernilai 0,15 dan 0,52. Hal Ini
sebesar 0,09 poin. Sementara itu, Indeks mengindikasikan bahwa kondisi rata-rata
Keparahan Kemiskinan juga meningkat sebesar pengeluaran dan ketimpangan pengeluaran di
0,04 poin dibandingkan dengan nilai indeks Maret daerah perkotaan masih jauh lebih baik
2022 menjadi sebesar 0,35 pada September 2022 dibandingkan daerah perdesaan. Dengan kata lain,
(Grafik 6.7). Hal tersebut disebabkan oleh penduduk di daerah perkotaan di Sulawesi Selatan
terjadinya kenaikan harga secara umum (inflasi) mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya
pada periode September 2022 sebesar 1,12% dengan lebih baik karena memiliki banyak pilihan
(mtm), lebih tinggi dibandingkan periode Maret serta memiliki akses yang lebih baik terhadap
2022 sebesar 0,54% (mtm). Pada September kebutuhan tersebut. Diharapkan upaya konsisten
2022, kenaikan harga didorong oleh komoditas pemerintah dalam merencanakan pembangunan
bahan bakar minyak yang juga menyebabkan desa yang berkelanjutan dan peningkatan
tingginya andil inflasi kelompok transportasi. kapasitas tenaga kerja di wilayah perdesaan dapat
memperkecil kesenjangan antara perkotaan dan
perdesaan.

28 29
Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing Distribusi pengeluaran diantara penduduk miskin
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 78


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Tabel 6.4 Gini Ratio


Barat, dan Sulawesi Tengah. Gini ratio di daerah
perkotaan Sulawesi Selatan pada September 2022
tercatat sebesar 0,378 dan Gini Ratio di daerah
perdesaan tercatat sebesar 0,324. Perbedaan Gini
ratio antara daerah perkotaan dan perdesaan di
Sulawesi Selatan disebabkan oleh peluang usaha
yang berbeda terutama di daerah perdesaan yang
masih belum memiliki infrastruktur perekonomian
yang cukup baik jika dibandingkan dengan daerah
perkotaan.

Sumber: BPS, diolah 6.2.2. Kesejahteraan Petani


Kesejahteraan petani di Sulawesi Selatan tercatat
membaik. Hal ini terkonfirmasi melalui Nilai Tukar
Kota Desa Kota+Desa Petani (NTP) Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023
0.80
tercatat sebesar 103,52 atau meningkat
dibandingkan dengan periode triwulan sama pada
0.70
tahun 2022 yang sebesar 100,55 (Grafik 6.8). Hal
0.60 0.52 ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan dan
0.50 daya beli petani semakin kuat. Nilai tukar produk
0.40 0.35 yang dihasilkan petani mampu memenuhi
0.30
kebutuhan rumah tangga petani baik untuk
0.16 konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi
0.20
pertanian.
0.10

0.00
Mar 20 Sep 20 Mar 21 Sep-21 Mar-22 Sep-22
Sumber: BPS, diolah
Grafik 6.7 Indeks Keparahan Kemiskinan

Meskipun persentase kemiskinan meningkat,


kondisi ketimpangan Sulawesi Selatan
menunjukkan perbaikan. Tingkat kesenjangan
pengeluaran penduduk Sulawesi Selatan yang
diukur dengan Gini Ratio30 adalah sebesar 0,365
(Tabel 6.4). Nilai ini menurun 0,012 poin jika Sumber: BPS, diolah
dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 dan Grafik 6.8 Perkembangan NTP Sulawesi Selatan
September yang tercatat sebesar 0,377.
Peningkatan NTP pada triwulan I 2023 terutama
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia,
didorong oleh peningkatan nilai tukar petani
distribusi pengeluaran pada kelompok 40% subLU Tanaman Pangan dan Perkebunan. Nilai
terbawah sebesar 18,26%. Hal ini tukar petani subLU tanaman pangan pada triwulan
mengindikasikan bahwa pengeluaran penduduk I 2023 tercatat sebesar 94,80 meningkat 3,58%
pada September 2022 berada pada kategori (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja
tingkat ketimpangan rendah. Secara spasial, Gini positif subLU pangan didorong oleh tren positif
Ratio di Sulawesi Selatan masih lebih tinggi produksi padi di Sulawesi Selatan. Berdasarkan
dibandingkan dengan Sulawesi Utara, Sulawesi data KSA (Kerangka Sampel Area) BPS total luas

30
berarti terjadi pemerataan sempurna di dalam suatu daerah,
ketimpangan distribusi pendapatan melalui pengukuran yang sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna
berkisar antara 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 79


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

panen padi pada Sulawesi Selatan di Januari tahun


2023 mencapai 23,1 ribu hektare dan potensi
panen sepanjang Februari hingga April 2023
diperkirakan seluas 362,5 ribu hektare. NTP
Hortikultura pada triwulan I 2023 (Grafik 6.9)
mencatatkan kenaikan tertinggi dibandingkan
dengan subLU lainnya dengan peningkatan
sebesar 9,83% jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya (qtq). Sementara itu, NTP subLU
Peternakan mengalami kontraksi sebesar 0,93%
(qtq).

Sumber: BPS, diolah


Grafik 6.11 Perkembangan Rata-rata Indeks yang
Dibayar Petani

Berdasarkan pangsa tenaga kerja, sektor pertanian


masih menjadi LU penyerap tenaga kerja terbesar
di Sulawesi Selatan. Namun di sisi lain, penduduk
miskin di Sulawesi Selatan didominasi di daerah
Sumber: BPS, diolah
perdesaan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya
Grafik 6.9 Perkembangan Rata-Rata NTP Menurut
Lapangan Usaha berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan
petani. Upaya tersebut dapat berupa peningkatan
Pada triwulan I 2023 rata-rata indeks yang diterima kapasitas petani untuk meningkatkan
petani di Sulawesi Selatan sebesar 117,95 lebih produktivitas dan penerapan teknologi pada sektor
tinggi 3,82% (qtq) dibanding dengan triwulan IV pertanian untuk meningkatkan hasil produksi
2022 dan lebih tinggi 7,95 % dibanding dengan pertanian dan memotong rantai pasok dalam
periode yang sama di tahun sebelumnya (Grafik proses distribusi hasil pertanian. Selain itu,
6.10). Di sisi lain, rata-rata indeks yang dibayar penduduk usia kerja di pedesaan juga dapat
petani di Sulawesi Selatan pada triwulan I 2023 diarahkan untuk membentuk UMKM dari hasil
adalah sebesar 113,94 meningkat 0,51% pertanian. Hal ini mengingat pertumbuhan yang
dibandingkan triwulan IV 2022 dan meningkat tinggi pada angka tenaga kerja yang tergolong
sebesar 4,86% dibandingkan triwulan I 2022 pada kelompok pekerja berusaha sendiri.
(Grafik 6.11). Organisasi Perangkat Daerah juga berperan
sebagai pendorong dan pengawas terlaksananya
program-program yang membantu
mensejahterakan petani.

Sumber: BPS, diolah


Grafik 6.10 Perkembangan Rata-rata Indeks yang
Diterima Petani

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 80


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

7. PROSPEK EKONOMI DAERAH

BAB VII: PROSPEK EKONOMI DAERAH


Ekonomi Sulsel pada tahun 2023 diprakirakan tetap tumbuh kuat, meski melambat dibandingkan tahun
2022. Kondisi tersebut ditopang oleh penguatan konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor luar negeri
yang tetap tinggi. Penghapusan kebijakan PPKM diprakirakan mendorong permintaan domestik sejalan
dengan aktivitas ekonomi dan kegiatan operasional dunia usaha yang telah beroperasi penuh (full capacity).
Sementara itu, perbaikan ekonomi global pasca pembukaan kembali ekonomi Tiongkok berpotensi
mendorong permintaan terhadap komoditas ekspor utama Sulawesi Selatan, di tengah harga nikel yang
masih terjaga di level tinggi. Konsumsi pemerintah diprakirakan tumbuh terbatas dipengaruhi upaya
penurunan defisit fiskal. Selanjutnya, kondisi ini juga berisiko menahan kinerja investasi yang tercermin
melalui Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB). Secara sektoral, perekonomian Sulsel pada tahun
2023 diprakirakan didorong oleh peningkatan kinerja di hampir seluruh LU utama. LU Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan diprakirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, LU Pertambangan
dan Penggalian juga diprakirakan tumbuh lebih tinggi. Kinerja LU Perdagangan diprakirakan meningkat
sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang tetap kuat pasca penghapusan kebijakan PPKM oleh
Pemerintah. Adapun LU Industri Pengolahan diprakirakan tetap kuat, meski cenderung melambat
dibandingkan tahun sebelumnya.

Inflasi gabungan kota IHK di Sulsel tahun 2023 diprakirakan kembali ke rentang sasaran 3,0±1,0% (yoy).
Sinergi dan inovasi pengendalian inflasi secara berkesinambungan terus dilakukan untuk menjaga
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 81
momentum pemulihan ekonomi Sulsel. Koordinasi TPID dan penyelenggaraan GNPIP diprakirakan dapat
mengantisipasi tekanan inflasi kelompok pangan bergejolak hingga akhir tahun 2023.
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

7.1. PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI kredit untuk kemudahan akses pembiayaan seperti
diprakirakan tetap mendukung kinerja dunia
Perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel)
usaha. Dukungan Pemda melalui berbagai
diprakirakan tetap tumbuh kuat pada tahun 2023
program strategis yang tetap berlanjut di tahun
seiring perbaikan ekonomi global yang berlanjut,
2023 juga berpotensi menahan pelemahan sisi
meski melambat dibandingkan tahun 2022.
sektoral, termasuk Pertanian.
Dengan perkembangan indikator ekonomi saat ini,
pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2023 Ke depan, prospek pertumbuhan ekonomi global
diprakirakan lebih rendah dibandingkan yang semakin baik ditopang kinerja ekonomi
pertumbuhan tahun 2022 sebesar 5,09% (yoy) Amerika Serikat yang cukup kuat pada triwulan I
(Grafik 7.1). Dari sisi domestik, permintaan 2023 dan penurunan disrupsi suplai global pasca
diprakirakan ternormalisasi setelah tumbuh tinggi pembukaan ekonomi Tiongkok memberikan
pada tahun 2022 didorong relaksasi pembatasan peluang bagi ekonomi Sulawesi Selatan untuk
aktivitas yang signifikan. Normalisasi konsumsi juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2022,
dipengaruhi oleh penghapusan beberapa bantuan meski pengaruh rambatannya tidak secepat
sosial tunai yang didanai APBN, sejalan dengan prakiraan sebelumnya.
aktivitas dan kegiatan ekonomi yang berangsur
pulih. Dari sisi global, permintaan negara mitra
dagang diprakirakan juga ternormalisasi seiring
prakiraan pelemahan ekonomi yang disebabkan

Pertumbuhan PDRB (%; yoy)


oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik dan 5,09
kebijakan pengetatan moneter yang agresif di
negara-negara maju. Meski demikian, 4,64

pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih


tinggi didukung dampak positif pembukaan
kembali ekonomi Tiongkok pasca penghapusan
Zero Covid Policy. Pertumbuhan ekonomi Amerika -0,71
Serikat dan Eropa juga diprakirakan lebih baik dari 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023*
proyeksi sebelumnya dan diikuti oleh risiko resesi
Sumber: BPS, diolah
yang menurun. Di sisi lain, prakiraan pertumbuhan *) Proyeksi Bank Indonesia Sulsel
ekonomi Jepang yang terbatas pada tahun 2023 Grafik 7.1 Perkembangan dan Proyeksi PDRB Sulawesi
berpotensi menahan permintaan terhadap Selatan
komoditas ekspor utama Sulsel yang lebih tinggi.
Prospek Sisi Pengeluaran
Sejalan dengan perkembangan permintaan, kinerja
dunia usaha diprakirakan juga ternormalisasi, Ekonomi Sulsel tahun 2023 diprakirakan masih
terutama pada sektor yang terkait langsung ditopang oleh konsumsi rumah tangga serta ekspor
dengan konsumsi eceran, seperti Perdagangan, luar negeri yang tetap kuat. Konsumsi domestik
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta diprakirakan semakin kuat pasca penghapusan
Transportasi. Selain itu, penghapusan berbagai kebijakan PPKM oleh Pemerintah, diikuti kenaikan
insentif perpajakan dalam rangka Pemulihan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulsel tahun 2023,
Ekonomi Nasional (PEN) 2023, seperti penurunan sehingga mampu mendukung penguatan daya beli
tarif PPh Badan, PPnBM DTP kendaraan bermotor, masyarakat. Sementara itu, konsumsi pemerintah
hingga PPN DTP Perumahan diprakirakan menahan dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
aktivitas dunia usaha. Lebih lanjut, rencana (PMTB) diprakirakan belum akan memberikan
Pemerintah untuk pencabutan fasilitas tax holiday kontribusi maksimal terhadap perekonomian seiring
bagi investasi baru pada pembangunan pabrik upaya penurunan defisit fiskal serta kecenderungan
pirometalurgi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) wait and see investor di tengah ketidakpastian
untuk pengolahan nikel menjadi nickel pig iron dan geopolitik dan pengetatan kebijakan moneter
feronikel berpotensi mempengaruhi kinerja domestik maupun global. Adapun ekspor
konstruksi dan industri pengolahan. Meski diprakirakan tetap tumbuh tinggi didukung prospek
demikian, perpanjangan kebijakan restrukturisasi harga komoditas ekspor yang masih kuat.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 82


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Konsumsi Rumah Tangga menaikkan tingkat UMP dari Rp3,17 juta menjadi
Rp3,83. Peningkatan UMP ini juga terpantau cukup
Konsumsi rumah tangga diprakirakan melanjutkan tinggi dibandingkan perkembangan UMP tahun
pertumbuhan kuat pada 2023. Relaksasi 2022 yang relatif sama dengan tahun sebelumnya.
pembatasan aktivitas masyarakat secara umum
pascapenghapusan PPKM akhir Desember 2022 Faktor lainnya yang turut menopang perbaikan
diprakirakan mampu mendorong konsumsi pendapatan masyarakat bersumber dari
masyarakat. Optimisme konsumsi masyarakat peningkatan imbal hasil di sektor Pertanian. Hal ini
tersebut terindikasi dari hasil Survei Konsumen di tercermin dari perkembangan Nilai Tukar Petani
Kota Makassar. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) (NTP) Sulsel di sektor pertanian yang terus meningkat
terkait kondisi ekonomi 6 bulan ke depan terus (Grafik 7.3). Peningkatan NTP menandakan bahwa
berada di atas batas optimis 100 dengan penerimaan petani (tercermin oleh Indeks Terima)
kecenderungan yang meningkat (Grafik 7.2). lebih besar dibandingkan pengeluarannya (tercermin
Seluruh komponen indeks tersebut, yakni Indeks oleh Indeks Bayar). Kondisi tersebut sejalan dengan
Ekspektasi Penghasilan dan Indeks Ekspektasi kenaikan harga di tingkat konsumen (lihat Bab 3
Ketersediaan Lapangan Kerja juga terpantau berada Inflasi) di tengah berbagai upaya untuk menjaga
di atas batas optimis 100. Kondisi ini mencerminkan keterjangkauan bahan baku pertanian seperti subsidi
keyakinan masyarakat akan perbaikan pendapatan pupuk dan subsidi solar nelayan dengan harga
ke depan di tengah kasus COVID-19 yang terkendali. Rp6.800/liter di seluruh stasiun pengisian bahan
Rata-rata penambahan kasus harian COVID-19 di bakar nelayan (SPBN). Peningkatan imbal hasil petani
Sulsel hingga 15 Mei 2023 tercatat 9 kasus per hari. tersebut dapat menopang konsumsi seiring tingkat
Akan tetapi, angka tersebut sedikit meningkat serapan tenaga kerja di Sulawesi Selatan yang
dibandingkan rata-rata kasus harian pada triwulan I didominasi oleh LU Pertanian, Perikanan, dan
2023 yang hanya 3 kasus per hari sebagai akibat dari Kehutanan sebesar 36,74%31.
penyebaran COVID-19 varian Arcturus. Merespon
NTP Batas Impas
hal ini, Pemerintah kembali menghimbau Indeks Terima (It) Indeks Bayar (Ib)
penggunaan masker di masyarakat untuk 120
mengantisipasi potensi lonjakan kasus varian baru. 110

Indeks Indeks Ekspektasi Konsumen


Batas Optimis 100
200 Ekspektasi Penghasilan
Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja
Ekspektasi Kegiatan Usaha 90

OPTIMIS 80
Jan Mar Mei Jul Sept Nov Jan Mar Mei Jul Sept Nov Jan Mar
PESIMIS
2021 2022 2023

Sumber: BPS, diolah


Grafik 7.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani di Sulsel
-
Nov

Nov

Nov
Mar

Jan
Mar

Mar

Mar
Jan

May

May
Sep

Sep

Jan

May

Sep

Jan
Jul

Jul

Jul

Di sisi lain, terdapat beberapa faktor yang berpotensi


2020 2021 2022 2023 menahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga
Sumber: Bank Indonesia, diolah lebih tinggi. Potensi lonjakan kasus COVID-19 varian
Grafik 7.2 Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Arcturus yang tidak diikuti dengan langkah mitigasi
Kinerja konsumsi rumah tangga yang tetap kuat juga yang tepat diprakirakan berpotensi menahan
didukung oleh prospek pendapatan masyarakat aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.
yang membaik. Perbaikan pendapatan masyarakat Beberapa faktor penahan lainnya, antara lain
didorong oleh kenaikan Upah Minimum Provinsi ketersediaan lowongan pekerjaan yang terbatas dan
(UMP) Sulawesi Selatan tahun 2023 yang tumbuh penghapusan stimulus/bantuan pemerintah.
6,93% (yoy). Mengacu pada Peraturan Menteri Dampak pandemi COVID-19 terhadap
Tenaga Kerja No.18/2022 Tentang Pengupahan, ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang. Pada
Pemprov Sulawesi Selatan memutuskan untuk Februari 2023, masih terdapat sekitar 38,12 ribu

31
Berita Resmi Statistik No.27/5/73/Th.XVII, 5 Mei 2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 83


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

orang yang mengalami pengurangan jam kerja dan Lebih lanjut, berdasarkan Daftar Alokasi Transfer Ke
1,58 ribu orang yang menganggur dibandingkan Daerah (TKD) Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan,
kondisi sebelum pandemi. Dilihat berdasarkan data TKD dan Dana Desa tumbuh 0,58% (yoy) secara
ketersediaan lowongan pekerjaan di Sulsel yang total, membaik dari kontraksi 4,8% (yoy) pada
dihimpun dari berbagai situs pencarian tenaga kerja, alokasi tahun 2022. Adapun TKD masih
terdapat 4.330 lowongan pekerjaan sepanjang mendominasi pendapatan daerah, baik di tingkat
tahun 2022, atau tumbuh 76,6% (yoy) dari tahun provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga
2021 dengan 2.452 lowongan pekerjaan. Capaian perbaikan TKD diprakirakan mendorong perbaikan
tahun 2022 tersebut hampir mencapai level sebelum belanja barang dan jasa di tingkat daerah. Dari sisi
pandemi (4.636 pada tahun 2019). Apabila kinerja APBD, pagu belanja APBD Sulawesi Selatan
lowongan pekerjaan tahun 2023 kembali ke level tahun 2023 tercatat sebesar Rp45,76 triliun atau
sebelum pandemi, maka pertumbuhan lowongan meningkat 1,87% (yoy) dibandingkan pagu belanja
pekerjaan hanya mencapai 7,1% (yoy) atau tahun 2022 yang sebesar Rp44,92 triliun.
melambat cukup signifikan dari catatan tahun 2022. Berdasarkan data Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKD) Kementerian Keuangan, capaian realisasi
Lebih lanjut, beberapa stimulus Pemerintah yang
belanja daerah hingga 15 Mei 2023 tercatat sebesar
ditujukan menopang konsumsi tidak dilanjutkan
18,72%.
pada tahun 2023, antara lain bantuan langsung
tunai (BLT) minyak goreng, bantuan subsidi upah Meski membaik, konsumsi pemerintah diprakirakan
(BSU) BLT BPJS Ketenagakerjaan, serta Program belum dapat memberikan andil maksimal dalam
Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT- perekonomian Sulawesi Selatan tahun 2023, seiring
PKLW). Anggaran perlindungan sosial (perlinsos) penetapan target penurunan defisit fiskal secara
APBN secara nasional untuk menopang konsumsi Nasional menjadi 2,85% PDB dari 4,5% PDB pada
masyarakat pada tahun 2023 sebesar Rp476 triliun, 2022 dan 4,57% PDB pada 2021.
lebih rendah dari realisasi tahun 2022 sebesar
Rp502,6 triliun. Demikian pula anggaran secara Investasi
nasional untuk Program Kartu Prakerja turun Investasi (pangsa 38,41% terhadap ekonomi Sulsel
menjadi Rp2,67 triliun, dari realisasi Rp17,8 triliun tahun 2022) diprakirakan tumbuh lebih moderat
pada tahun 2022. Sementara, Bantuan Pangan Non pada 2023. Dari sisi swasta, investor diprakirakan
Tunai (BPNT) serta Program Keluarga Harapan (PKH) cenderung wait and see di tengah ketidakpastian
masih terus berlanjut dengan nominal anggaran geopolitik dan pengetatan kebijakan moneter
yang sama dengan tahun lalu. Penurunan nominal domestik maupun global. Sementara, dari sisi
anggaran nasional bantuan-bantuan tersebut akan pemerintah, upaya penurunan defisit fiskal
terefleksi pula di tingkat regional, termasuk Sulawesi menyebabkan perlambatan pada belanja modal
Selatan. untuk pengadaan aset.
Konsumsi Pemerintah Keyakinan investor yang cenderung tertahan
ditunjukkan oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha
Komponen konsumsi pemerintah (pangsa 8%
Bank Indonesia pada akhir tahun 2022. Terdapat
terhadap ekonomi Sulsel tahun 2022) pada tahun
15% responden yang merencanakan peningkatan
2023 diprakirakan membaik dibandingkan tahun
investasi untuk keseluruhan tahun 2023, sementara
2022. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
80% tidak merencanakan penambahan investasi,
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/DIPA) K/L Tahun
dan 5% merencanakan penurunan investasi. Dari sisi
Anggaran 2023 Provinsi Sulawesi Selatan, belanja
Pemerintah, alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
pemerintah pusat di daerah untuk barang dan
APBN untuk pemerintah se-Sulawesi Selatan pada
pegawai (kedua komponen yang tercatat pada
tahun 2023 tercatat sebesar Rp2,45 triliun atau
Konsumsi Pemerintah) tumbuh masing-masing 9%
turun 29% (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang
(yoy) dan 8,8% (yoy), meningkat dibandingkan
tercatat Rp3,45 triliun. Perkembangan tersebut
tahun 2022 yang alokasinya tumbuh 8% (yoy) dan
diprakirakan dapat menahan aktivitas investasi untuk
8,6% (yoy). Peningkatan alokasi tersebut
peralatan dan aset publik yang berasal dari DAK
diprakirakan mendukung perbaikan konsumsi
Fisik. Penurunan juga terjadi pada pagu anggaran
pemerintah pada tahun 2023.
belanja modal APBD Sulawesi Selatan tahun 2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 84


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

yang turun 7,21% (yoy), dari Rp9,01 triliun menjadi antara investor dengan project owner di daerah.
Rp8,36 triliun. Dengan perkembangan tersebut, Dorongan investasi dari Pemerintah Daerah juga
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga telah didukung dengan rencana penerbitan Peraturan
menetapkan target investasi dalam RPJMD tahun Daerah (Perda) terkait Pemberian Insentif dan
2023 sebesar Rp10,7 triliun, cenderung lebih Kemudahan Investasi Daerah (PIKID).
moderat dibandingkan realisasi investasi tahun 2022
yang mencapai Rp14,26 triliun. Ekspor-Impor

Di sisi lain, pertumbuhan investasi bangunan di Kinerja ekspor luar negeri pada tahun 2023
Sulawesi Selatan tahun 2023 akan tetap ditopang diprakirakan tetap tumbuh kuat. Prospek ekspor luar
oleh upaya percepatan penyelesaian 6 (enam) proyek negei yang tetap kuat sejalan dengan kinerja
strategis nasional (PSN) di Sulawesi Selatan yang lapangan usaha (LU) terkait, yaitu LU Pertambangan
ditargetkan selesai pada tahun 2023 dan 2024. Dari dan LU Industri Pengolahan yang menghasilkan
keenam proyek tersebut, 3 (tiga) PSN berada dalam nickel matte dan nickel pig iron. Kedua komoditas
tahap konstruksi dan diharapkan dapat mendorong tersebut mencapai pangsa 66% terhadap total
kinerja investasi, yakni Makassar New Port dengan ekspor nonmigas Sulawesi Selatan tahun 2022.
total nilai investasi Rp3,17 triliun (multiyears), Produksi nickel matte diprakirakan terus meningkat
Bendungan Pamukkulu di Takalar (Rp1,98 triliun seiring proses maintenance mesin produksi berskala
multiyears), serta Bendungan dan Jaringan Irigasi besar yang telah selesai di korporasi utama. Dengan
Daerah Baliase di Luwu Utara (Rp1,29 triliun perkembangan tersebut, maka kapasitas produksi
multiyears). Sementara itu, PSN lainnya yang berada nickel pig iron juga berpotensi lebih tinggi
dalam tahap penyiapan, adalah Kawasan Industri dibandingkan tahun 2022. Peningkatan kapasitas
Takalar yang membutuhkan penyesuaian tersebut juga menjadi momentum bagi korporasi
peruntukan lahan untuk pembangunan. Adapun 2 dalam memanfaatkan tren apresiasi harga nikel yang
(dua) PSN lainnya, yakni Kawasan Industri Bantaeng masih terjaga di level tinggi, meski dengan
dan Kereta Api Makassar – Parepare telah beroperasi kecenderungan yang melandai. Berdasarkan data
sebagian, namun masih membutuhkan World Bank, harga nikel hingga April 2023 tercatat
pembangunan infrastruktur dan ditargetkan selesai sebesar 23,89 ribu US$/mt, lebih rendah
pada tahun 2024. Selain itu terdapat sejumlah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
proyek pembangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi (33,13 ribu US$/mt).
jalan dan jembatan selama 2023 yang diprakirakan Meski demikian, pertumbuhan tahunan ekspor
mendorong investasi bangunan. Sulsel tahun 2023 diprakirakan tidak setinggi tahun
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga secara 2022. Prakiraan tersebut sejalan dengan prakiraan
aktif menyusun langkah strategis sebagai upaya pelemahan ekonomi global yang juga berpotensi
meningkatkan keyakinan investasi di Sulsel. Salah menahan permintaan ekspor bahan baku industri
satu langkah yang dilakukan adalah penguatan dari Sulsel. Dalam World Economic Outloook
implementasi Online Single Submission Risk Based International Monetary Fund (IMF) April 2023,
Approach (OSS-RBA) untuk mendukung kemudahan pertumbuhan ekonomi global pada 2023
perizinan investasi. Lebih lanjut, penguatan diprakirakan berada di angka 2,8% (yoy), lebih
koordinasi antarlembaga juga diperkuat melalui rendah dari estimasi pertumbuhan ekonomi global
penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun tahun 2022 sebesar 3,4% (yoy). Tren kinerja
2020 tentang Forum Percepatan Investasi, manufaktur negara mitra dagang utama Sulsel, yaitu
Perdagangan dan Pariwisata Sulsel. Kebijakan Jepang (49% pangsa ekspor nonmigas Sulsel tahun
tersebut ditindaklanjuti dengan implementasi 2022), Amerika Serikat dan Eropa (total 35% pangsa
program-program Forum PINISI SULTAN pada 2022, ekspor industri makanan Sulsel tahun 2022)
termasuk keikutsertaan Sulsel menawarkan peluang diprakirakan menurun, meski berangsur kembali ke
investasi dalam forum-forum nasional dan level optimis (Grafik 7.4). Meski demikian, prospek
internasional yang akan dilanjutkan pada tahun Amerika Serikat dan Eropa mulai menunjukkan
2023. Upaya promosi proyek investasi Sulawesi perbaikan seiring risiko resesi yang menurun.
Selatan melalui PINISI SULTAN telah menghasilkan Di sisi lain, kinerja manufaktur Tiongkok diprakirakan
one-on-one meeting dan kesepakatan investasi lebih baik pada tahun 2023 dengan permintaan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 85


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

domestik yang meningkat seiring pembukaan peningkatan kinerja pada hampir seluruh LU utama.
ekonomi Tiongkok setelah penghapusan Zero Covid LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Policy. Ekspor Sulsel ke Tiongkok mencapai 48,7% diprakirakan meningkat dibandingkan tahun
dari total ekspor nonmigas Sulsel tahun 2022, sebelumnya. Sementara itu, LU Pertambangan dan
sehingga perbaikan ekonomi Tiongkok diprakirakan Penggalian juga diprakirakan tumbuh lebih tinggi.
menopang ekspor Sulsel di tengah perlambatan Kinerja LU Perdagangan diprakirakan meningkat
permintaan dari negara lainnya. sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang tetap
kuat pasca penghapusan kebijakan PPKM oleh
PMI Manufaktur Pemerintah. Adapun LU Industri Pengolahan
65
diprakirakan tetap kuat, meski cenderung melambat
60
dibandingkan tahun sebelumnya.
55
Kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
50
yang diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun
45 2023 didorong oleh faktor cuaca. Fenomena La Nina
40 yang diprediksi berakhir pada Maret 2023
I II III IV I II III IV Ip IIP IIIP IVP
diprakirakan mampu menekan risiko gagal panen
akibat penyakit maupun banjir pada komoditas hasil
2021 2022 2023
AS Tiongkok
Jepang
Linear (AS)
Linear (Jepang)
Eropa
Linear (Tiongkok)
Linear (Eropa)
pertanian. Selain itu, keberlanjutan program Mandiri
Ket.: p = proyeksi tradingeconomics Benih melalui penyediaan benih berkualitas dan
Sumber: Caixin China, au Jibun Bank Japan, dan IHS Markit dukungan infrastruktur pertanian kepada petani
Grafik 7.4 Perkembangan dan Proyeksi PMI Manufaktur berpotensi untuk mendorong penguatan produksi di
Tiongkok, Jepang, AS, dan Zona Eropa
tahun 2023. Pada Mei 2023, telah dilakukan
Nilai impor luar negeri Sulsel pada tahun 2023 juga launching Progam Mandiri Benih tahap III dengan
diprakirakan tetap tinggi untuk mendukung industri total penyaluran benih sebanyak 2,5 juta ton untuk
domestik, meski melambat dibandingkan tahun 100.000 ha lahan kelompok tani di 24 kab/kota.
sebelumnya. Berdasarkan strukturnya, impor luar Selain itu, program Mandiri Benih pada tahun 2023
negeri nonmigas Sulsel didominasi oleh bahan baku juga diperluas untuk komoditas jagung yang akan
industri (84%) seperti bungkil kedelai untuk industri diberikan pada lahan seluar 20 ha di Kab. Maros dan
pakan ternak dan gandum untuk industri tepung diprakirakan mulai berjalan pada Juni 202333. Dari
terigu. Kinerja industri makanan dan minuman tahun sisi infrastruktur pertanian, perbaikan irigasi akan
2023 yang berpotensi tumbuh kuat sejalan terus dilanjutkan. Saat ini, sekitar 50% areal
peningkatan permintaan domestik pertanaman Sulsel sudah dialiri irigasi teknis, dan
pascapenghapusan PPKM, diprakirakan mampu sisanya irigasi semi-teknis. Selain itu, berbagai upaya
mendorong importasi bahan baku. Meski tumbuh juga telah dilakukan dalam rangka mitigasi dampak
kuat, pertumbuhan tersebut diprakirakan lebih El Nino yang diprakirakan berlangsung pada
rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2022 Semester II 2023, antara lain pemantauan cuaca dan
seiring tren apresiasi harga komoditas-komoditas penggunaan teknologi modifikasi cuaca (TMC),
global yang mulai melandai. Pengetatan kebijakan pembuatan embung untuk ketersediaan air di
moneter negara-negara maju diprakirakan menahan persawahan, pengadaan pompa untuk menarik air
permintaan domestik negara-negara tersebut dan tanah ke lokasi yang mengalami kekeringan, serta
menahan laju kenaikan harga. Inflasi global tahun penyampaian surat oleh Dinas Pertanian untuk
2022 diprakirakan turun ke 7,0% (yoy) dari 8,8% percepatan pengelolaan lahan pertanian di Sulsel.
(yoy) tahun 202232. Faktor lainnya yang turut menopang pertumbuhan
Prospek Sisi Lapangan Usaha tahunan LU Pertanian bersumber dari perbaikan
infrastruktur perikanan. Pembangunan dan
Secara sektoral, perekonomian Sulawesi Selatan rehabilitasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Beba di Kab.
pada tahun 2023 diprakirakan didorong oleh Takalar telah diresmikan pada awal tahun 2023

World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (IMF) April 33


Informasi yang diperoleh pada kegiatan Launcing Program Mandiri
32

2023 Benih Sulsel, Mei 2023.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 86


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

dengan total anggaran sekitar Rp4,5 Miliar untuk 2023, progress pengerjaan proyek Kereta Api
perbaikan sarana dan prasarana. Perbaikan TPI Beba Makassar – Parepare telah mencapai 78,42% atau
juga terus berlanjut di tahun 2023, terutama untuk sepanjang 118 km dari target 157,7 km. Dengan
pembangunan breakwater dan sejumlah fasilitas begitu, pengerjaan proyek KA akan memasuki
pendukung dengan total alokasi anggaran senilai tahapan finalisasi dan diprakirakan beroperasi penuh
Rp21,4 Miliar. Berbagai upaya perbaikan ini pada Juni 202434.
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
LU Industri Pengolahan diprakirakan tumbuh kuat
perikanan tangkap. Untuk perikanan budidaya,
pada 2023, meski sedikit melambat dibandingkan
program penaburan 30 juta benih udang windu
tahun sebelumnya. Secara struktur, Industri
yang terus dilakukan secara bergulir pada tahun
pengolahan Sulsel didominasi oleh industri makanan
2022 telah dimulai panennya pada akhir 2022.
dan minuman (pasar domestik) serta industri logam
Berlanjutnya panen tersebut pada tahun 2023 akan
dasar (pasar ekspor luar negeri)35. Permintaan
lebih lanjut mendorong kinerja LU Pertanian,
domestik industri makanan dan minuman
Kehutanan, dan Perikanan. Dari sisi perkebunan,
diprakirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2023
program peremajaan kakao yang dilakukan tahun
seiring penghapusan pembatasan aktivitas di mall,
2021 lalu diharapkan dapat mendorong kinerja
restoran, dan kafe. Lebih lanjut, kondisi tersebut juga
lapangan usaha ini pada tahun 2023 dengan
mendorong peningkatan kinerja industri
dimulainya panen kakao 1,5 tahun setelah pohon
penggilingan padi seiring peningkatan produktivitas
ditanam.
padi. Di sisi lain, kinerja industri logam dasar
LU Pertambangan dan Penggalian diprakirakan diprakirakan cenderung terbatas seiring ekonomi
melanjutkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada Tiongkok yang belum sepenuhnya pulih pasca
tahun 2023. Peningkatan kinerja LU Pertambangan penghapusan Zero Covid Policy. Kondisi ini tercermin
tersebut didorong oleh peningkatan kapasitas dari PMI Manufaktur Tiongkok tercatat sebesar
produksi korporasi pertambangan utama Sulawesi 49,50 atau masih berada di level kontraktif pada
Selatan pasca proses maintenance rutin yang telah April 2023.
selesai. Selain itu, perbaikan ekonomi global yang
Konsumsi domestik yang semakin kuat di tahun
berlanjut sebagai dampak positif pembukaan
2023 turut mendorong peningkatan kinerja LU
kembali ekonomi Tiongkok diprakirakan mampu
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
mendorong peningkatan permintaan negara mitra
Motor pada tahun 2023. Aktivitas perdagangan
dagang utama terhadap ekspor hasil tambang
eceran berpotensi tumbuh lebih kuat pasca
Sulawesi Selatan. Meski demikian, prospek harga
penghapusan PPKM oleh Pemerintah. Kondisi ini
nikel global yang cenderung melandai pada tahun
terindikasi dari perkembangan Indeks Ekspektasi
2023 diprakirakan menjadi penahan peningkatan
Penjualan Eceran 3 bulan ke depan (triwulan II 2023)
kinerja LU Pertambangan dan Penggalian yang lebih
yang berada di atas optimis dengan nilai yang lebih
tinggi. Berdasarkan proyeksi World Bank pada April
tinggi dibandingkan tahun lalu (Grafik 7.5). Aktivitas
2023, harga nikel tahun 2023 diprakirakan sebesar
perdagangan besar juga diprakirakan meningkat,
22 ribu US$/mt, lebih rendah dibandingkan 25,83
sejalan dengan prakiraan peningkatan produksi
ribu US$/mt pada tahun sebelumnya.
pertanian sebagai salah satu komoditas utama
Kinerja LU Konstruksi pada tahun 2023 juga perdagangan besar. Tingginya pertumbuhan
diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. lapangan usaha ini sejalan dengan prakiraan kuatnya
Percepatan kinerja investasi bangunan seiring pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
penyelesaian beberapa Proyek Strategis Nasional
(PSN) di Sulawesi Selatan diprakirakan mampu
mendorong peningkatan LU Konstruksi. Selain itu,
pengerjaan proyek PSN Kereta Api Makassar –
Parepare yang masih berlanjut turut menopang
kinerja LU Konstruksi di tahun 2023. Hingga Maret

34
Pemaparan BPKP Sulsel pada Diseminasi Kajian Fiskal Regional 35
Perhitungan Bank Indonesia berdasarkan matriks interregional
dan FGD Analisis Potensi Investasi Daerah 2023 input-output tahun 2016 oleh BPS

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 87


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

Perkiraan penjualan 3 yad Ribu Unit Penjualan Total %Yoy


400 gPenjualan Total - rhs 1000%
Batas Optimis
Indeks ∆ Indeks
∆ Indeks Ekspektasi Penjualan 3 bulan yad (yoy) - rhs 800%
200 50 300
600%
-
200 400%
150 (50)
200%
(100) 100
0%
100 (150)
- -200%
(200) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Apr

50 (250) 2019 2020 2021 2022 2023


I II III IV I II III IV I II III IV I II Sumber: GAIKINDO, diolah
Grafik 7.7 Penjualan Kendaraan Bermotor Nasional
2020 2021 2022 2023
Sumber: Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia, diolah Kinerja LU Transportasi dan Pergudangan pada 2023
Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Penjualan Eceran ternormalisasi dari pertumbuhan yang tinggi pada
2022. Penghapusan PPKM pada akhir Desember
Meski demikian, penghapusan insentif pajak melalui 2022 diprakirakan mampu mendorong
kebijakan PPNBM 0% pada pembelian mobil pertumbuhan kinerja lapangan usaha ini pada tahun
diprakirakan menahan pertumbuhan kinerja 2023, namun tidak setinggi tahun 2022. Hal ini
perdagangan yang lebih tinggi. Kelangkaan material dikarenakan pelonggaran mobilitas secara signifikan
semikonduktor juga berisiko menahan produksi telah dimulai sejak tahun 2022, termasuk sekolah
kendaraan. Dengan perkembangan tersebut, target tatap muka 100% di Kota Makassar per April 2022
penjualan mobil Nasional pada tahun 2023 bagi sekolah yang sudah divaksinasi lebih dari 85%.
terpantau sebesar 975 ribu unit, atau lebih rendah Selanjutnya, aturan penerbangan pada tahun 2023
dibandingkan realisasi penjualan sepanjang tahun masih mengacu pada Surat Edaran (SE) Satgas
2022 yang mencapai 1,05 juta unit. Tren Penanganan COVID-19 Nomor 24 Tahun 2022
perlambatan permintaan terhadap kendaraan tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri
bermotor juga tercermin dari realisasi produksi dan dalam masa Pandemi COVID-19, sehingga tidak
penjualan secara nasional hingga April 2023 (Grafik terdapat perubahan signifikan pada ketentuan
7.6 dan Grafik 7.7). Perlambatan tersebut pelonggaran penerbangan. Kondisi ini berdampak
diprakirakan terus berlanjut pada 2023 dan pada normalisasi aktivitas penerbangan, terindikasi
terefleksikan pula di regional Sulawesi Selatan. dari pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara
Ribu Unit Produksi Roda Empat %Yoy
Sultan Hasanuddin yang terbatas (Grafik 7.8).
400 gProduksi Roda Empat - rhs 600%
Meski demikian, terdapat beberapa faktor yang
300 400% dapat menopang kinerja LU Transportasi dan
Pergudangan, yakni kebijakan pelonggaran syarat
200 200%
umroh dan haji, kebijakan subsidi harga tiket
100 0% penerbangan dan dibukanya rute maupun jadwal
penerbangan baruserta tren penurunan biaya bahan
-
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Apr
-200% bakar angkutan udara. Pada tahun 2023, berbagai
2019 2020 2021 2022 2023
pelonggaran protokol kesehatan diberikan untuk
Sumber: GAIKINDO, diolah peserta umrah dan haji, salah satunya adalah tidak
Grafik 7.6 Produksi Kendaraan Roda Empat Indonesia lagi diwajibkan menyertakan sertifikat vaksin
meningitis. Kuota haji juga kembali normal, disertai
pencabutan batasan usia keberangkatan.
Pelonggaran tersebut diprakirakan mendorong
minat masyarakat Sulsel untuk perjalanan umroh
dan haji meski di tengah rencana kenaikan biaya
umroh dan haji. Lebih lanjut, dalam rangka
menopang permintaan penerbangan masyarakat
dan menjaga profitabilitas maskapai, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2023

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 88


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

memberikan subsidi harga tiket penerbangan Toraja- dalam. Pada tahun 2023, terdapat 4 (empat) event
Balikpapan, Bone-Makassar, Bone-Balikpapan, dan pariwisata di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam
Bone-Kendari. Tarif penerbangan juga berpotensi Kalender Kharisma Event Nusantara (KEN)
menurun seiring dengan tren penurunan harga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
avtur. Lebih terjangkaunya harga tiket penerbangan, (Kemenparekraf) RI tahun 2023, yaitu Beautiful
baik karena subsidi maupun penurunan biaya bahan Malino (Gowa), F8 (Makassar), Toraja International
bakar, diprakirakan dapat menahan perlambatan Festival dan Salo Karajae (Parepare).
lebih dalam pada LU Transportasi dan Pergudangan. Penyelenggaraan event tersebut berpotensi menarik
masuknya wisatawan nusantara dan mancanegara
Ribu Orang Total Lalu Lintas Penumpang
3,000 gTotal Lalu Lintas Penumpang - rhs
%Yoy
1000% sehingga mendorong keterisian akomodasi dan
layanan penyediaan makan-minum seperti restoran
2,000 500% dan kafe. Sejalan dengan itu, Dinas Kebudayaan dan
1,000 0%
Pariwisata Sulawesi Selatan juga menargetkan total
kunjungan wisatawan mancangera tahun 2023
- -500% mencapai 100 ribu wisatawan. Lebih lanjut, subsidi
I II III IV I II III IV I II III IV I
penerbangan yang diberikan pemerintah tidak hanya
2020 2021 2022 2023
akan menopang aktivitas transportasi udara,
Sumber: BPS, diolah melainkan juga kinerja akomodasi di daerah tujuan
Grafik 7.8 Total Lalu Lintas Penumpang Bandara Sultan subsidi penerbangan seperti Bone, Makassar, dan
Hasanuddin Toraja.
Sejalan dengan LU Transportasi dan Pergudangan, 7.2. PROSPEK INFLASI
kinerja LU Penyediaan Akomodasi dan Makan-
Minum juga diprakirakan melambat. Normalisasi Inflasi gabungan kota IHK di Sulsel pada tahun 2023
pertumbuhan lapangan usaha ini sejalan dengan diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun 2022
perlambatan pertumbuhan sektor pariwisata setelah dan kembali di dalam rentang sasaran inflasi 3±1%
periode pemulihan pandemi COVID-19 pada tahun (yoy). Dari sisi permintaan, prakiraan penurunan
2022 (Grafik 7.9). Perlambatan pertumbuhan tekanan inflasi sejalan dengan pengetatan kebijakan
kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata di moneter, baik di dalam maupun luar negeri yang
Indonesia tersebut diprakirakan turut berdampak menahan kenaikan permintaan lebih tinggi.
pada kinerja restoran, perhotelan, dan penginapan Pengetatan kebijakan moneter di negara-negara
lainnya di Sulawesi Selatan yang merupakan hub dari tujuan utama perdagangan dunia, seperti Amerika
Indonesia bagian Timur. Serikat dan Eropa, akan menahan laju harga
komoditas-komoditas global sehingga tekanan
140000 35.00
inflasi global diprakirakan mereda. Berdasarkan
120000
100000
30.00
25.00
proyeksi International Monetary Fund (IMF) pada
80000 20.00
April 2023, inflasi global tahun 2023 diprakirakan
60000 15.00 menurun, dari 8,7% (yoy) menjadi 7,0% (yoy)36.
40000 10.00 Penurunan inflasi tersebut diprakirakan mengurangi
20000 5.00
tekanan imported inflation di dalam negeri,
0 0.00
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 terutama pada produk pangan yang sumber utama
Kontribusi Ekonomi Indonesia dari Pariwisata (Juta USD) pemenuhannya di Sulsel berasal dari impor, antara
g-YOY (%) - rhs lain gandum, gula pasir, kedelai, dan bawang putih.
Sumber: Statista’s Key Market Indicators (2023), diolah
Selanjutnya, dari sisi pasokan, fenomena La Nina
Grafik 7.9 Proyeksi Kontribusi Ekonomi Indonesia dari
Sektor Pariwisatadalam tiga tahun terakhir diprakirakan selesai pada
Maret 2023 sehingga kondisi cuaca terpantau lebih
Namun, berbagai upaya promosi pariwisata kondusif. Dukungan cuaca tersebut berpotensi
diprakirakan mampu menahan perlambatan LU untuk meningkatkan produksi bahan pangan dari
Akomodasi dan Penyediaan Makan-Minum lebih pertanian dan perikanan. Selain itu, berbagai upaya

World Economic Outlook, April 2023: A Rocky Recovery, International


36

Monetary Fund (IMF)

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 89


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

seperti Program Mandiri Benih tahun 2023 untuk 7,3% (yoy) dibandingkan tahun 2022. Kuota Solar
komoditas padi dan jagung, diikuti peningkatan subsidi di Sulsel pada tahun 2023 juga bertambah
infrastruktur pendukung pertanian dan perikanan 5,6% (yoy) dibandingkan tahun 2022. Solar subsidi
(irigasi, pompanisasi, dan perbaikan Tempat tersebut diberikan pula kepada nelayan seharga
Pelelangan Ikan/TPI), serta panen 30 juta benih Rp6.800/liter dan dapat diakses di seluruh stasiun
udang windu yang telah ditebar sepanjang tahun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Sulsel.
2022 akan mendorong produksi pertanian dan Lebih lanjut, untuk mendukung penyaluran subsidi
perikanan lebih lanjut, sehingga harga dapat lebih BBM dan LPG yang tepat sasaran, Pemerintah akan
terkendali. memperketat mekanisme penyaluran kepada
penerima subsidi yang sesuai dengan peruntukan.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi
Mekanisme tersebut perlu disosialisasikan dengan
Selatan juga terus melakukan berbagai upaya
baik kepada seluruh masyarakat serta terus diawasi
pengendalian harga dengan strategi 4K
untuk mencegah spekulasi dan ekspektasi yang
(Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan,
justru mendorong naik harga komoditas-komoditas
Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif),
terkait di pasaran.
salah satunya melalui Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Pada tahun Kebijakan pemerintah lainnya yang mempengaruhi
2023, pelaksanaan kick off GNPIP mendorong kerja perkembangan harga ke depan adalah Domestic
sama antardaerah (KAD), baik intra maupun antar Market Obligation (DMO) minyak goreng.
provinsi yang menghubungkan daerah surplus dan Pemerintah kembali melakukan penyesuaian pada
daerah defisit. Selain itu, program unggulan GNPIP aturan DMO minyak goreng dan mulai berlaku 1 Mei
Sulawesi Selatan tahun 2023 juga diarahkan untuk 2023. Kementerian Perdagangan RI menurunkan
mendukung efisiensi distribusi melalui kerjasama target DMO, dari 450 ribu ton menjadi 300 ribu ton
ritel modern, pemberian bantuan bibit/benih perbulan. Perkembangan kondisi minyak goreng
maupun sarana dan prasarana pertanian, serta sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri yang terjaga,
dukungan pembiayaan KUR Saprotan. Penguatan diikuti harga TBS yang relatif stabil menjadi
peran TPID Sulawesi Selatan juga didukung melalui pertimbangan bagi Pemerintah untuk menurukan
sinergi bersama Pemerintah Daerah, terutama aturan DMO. Selain kebijakan DMO, Pemerintah
dalam menjaga ketersediaan pasokan di tengah juga telah resmi memberlakukan Harga Pembelian
prakiraan fenomena El Nino yang diprediksi Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras yang diatur
berlangsung pada Mei s.d Agustus 2023. Sebagai dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6
upaya untuk mengantisipasi dampak El Nino, Tahun 2023. Melalui aturan ini, tingkat HPP terbaru
Pemda telah menyiapkan beberapa strategi tercatat meningkat hingga 18-20% dibandingkan
mitigasi, seperti pemantauan cuaca, diversifikasi HPP sebelumnya yang mengacu pada Permendag
tanaman, penggunaan teknologi modifikasi cuaca Nomor 24 Tahun 2022. Sebagai contoh, harga untuk
(TMC), dan pembuatan embung untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani saat ini
ketersediaan air di tiap persawahan. Pemerintah sebesar Rp5.000/kg, meningkat dibandingkan HPP
Daerah melalui Dinas Pertanian juga telah sebelumnya yang sebesar Rp4.200/kg. Sementara
menyampaikan surat kepada pihak terkait untuk itu, pengadaan beras di gudang Bulog juga
antisipasi percepatan pengelolaan lahan sehingga meningkat, dari Rp8.300/kg menjadi Rp9.950/kg.
pertanian di Sulsel pada periode April-September Peningkatan HPP gabah dan beras diprakirakan
2023 dapat terhindar dari dampak El Nino. mampu meningkatkan serapan padi untuk cadangan
Pemerintah sekaligus mencegah kerugian petani
Dari sisi kebijakan Pemerintah, pengendalian harga-
akibat jatuhnya harga. Ke depan, peningkatan
harga komoditas didukung pemberian subsidi (listrik,
cadangan beras Pemerintah dapat dioptimalkan
BBM, dan LPG) oleh Pemerintah yang tetap berlanjut
untuk stabilisasi harga ketika terjadi penurunan
di tahun 2023. Pemerintah telah memutuskan
pasokan beras di pasaran setelah berakhirnya masa
bahwa tarif listrik hingga Juni 2023 tidak mengalami
panen.
kenaikan, baik untuk pelanggan subsidi maupun
nonsubsidi. Terkait subsidi BBM, Sulsel mendapat Di tengah prakiraan penurunan inflasi, beberapa
tambahan kuota subsidi pada tahun 2023. Kuota faktor pemicu inflasi tetap perlu menjadi perhatian
BBM subsidi Jenis Pertalite tahun 2023 meningkat bersama. Alokasi pupuk subsidi yang diturunkan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 90


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

sejak tanggal 8 Juli 2022 di tengah harga pupuk


yang masih tinggi, akan berdampak pada kenaikan
biaya produksi sehingga berpotensi mendorong
naiknya harga jual. Lebih lanjut, pembatasan pupuk
subsidi menjadi hanya Urea dan NPK juga diikuti
dengan pengurangan komoditas yang
diperbolehkan menggunakan pupuk subsidi. Saat
ini, penggunaan pupuk subsidi hanya diperbolehkan
untuk 9 komoditas pertanian, dari sebelumnya
mencapai 70 komoditas pertanian. Kondisi ini juga
berisiko menimbulkan kenaikan harga produk
pertanian akibat peningkatan biaya produksi.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 91


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2022

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 92


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

8. LAMPIRAN

A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)


Tabel A.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Konstan TD 2010 (Rp Triliun)
2019 2020 2021 2022 2023
Sektor Berdasarkan Tahun Dasar 2010
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15.90 18.06 18.96 13.71 66.62 15.96 18.08 18.30 13.80 66.14 17.14 18.63 19.64 14.95 70.36 17.51 18.83 19.67 15.96 71.97 17.61
B Pertambangan dan Penggalian 3.89 4.28 4.54 4.52 17.24 4.38 4.34 4.51 4.10 17.33 3.96 4.10 4.68 4.49 17.23 3.95 4.01 4.63 4.70 17.28 4.55
C Industri Pengolahan 10.80 10.79 11.44 11.80 44.83 10.50 9.89 11.20 11.20 42.78 10.30 10.33 11.38 12.06 44.08 11.25 11.72 12.53 12.93 48.42 12.04
D Pengadaan Listrik, Gas 0.07 0.08 0.08 0.09 0.31 0.08 0.08 0.08 0.08 0.32 0.08 0.09 0.09 0.10 0.35 0.09 0.10 0.11 0.11 0.41 0.10
E Pengadaan Air 0.09 0.09 0.09 0.09 0.37 0.10 0.10 0.10 0.10 0.39 0.10 0.10 0.11 0.11 0.41 0.10 0.11 0.11 0.12 0.44 0.11
F Konstruksi 9.40 9.91 10.94 10.97 41.23 9.92 9.42 11.03 11.50 41.88 9.70 10.16 11.53 12.22 43.61 9.74 10.49 11.52 12.56 44.30 10.11
G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11.73 13.09 13.67 12.89 51.38 11.50 12.42 13.53 12.34 49.80 11.14 13.33 14.06 14.50 53.04 11.99 14.57 15.00 14.95 56.51 13.20
H Transportasi dan Pergudangan 1.15 1.21 1.25 1.30 4.91 2.97 1.44 2.29 2.71 9.41 2.39 2.50 2.22 2.79 9.90 2.74 3.16 3.05 3.16 12.11 3.08
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.87 2.92 3.11 3.08 11.98 1.16 0.84 1.10 1.14 4.24 1.05 1.06 1.02 1.23 4.36 1.19 1.22 1.32 1.41 5.14 1.30
J Informasi dan Komunikasi 5.62 5.76 5.91 6.05 23.34 6.17 6.36 6.63 6.70 25.87 6.71 6.79 6.96 7.07 27.52 6.99 7.14 7.36 7.49 28.97 7.39
K Jasa Keuangan 2.65 2.72 2.87 2.95 11.19 2.93 2.75 2.88 2.91 11.46 2.89 2.95 2.90 2.84 11.59 2.99 3.02 2.92 2.80 11.72 2.98
L Real Estate 2.74 2.77 2.87 2.89 11.28 2.89 2.89 2.99 2.93 11.70 2.92 2.98 3.05 3.05 12.01 3.06 3.09 3.10 3.22 12.47 3.21
M,N Jasa Perusahaan 0.35 0.36 0.38 0.41 1.51 0.36 0.26 0.35 0.38 1.36 0.34 0.34 0.34 0.42 1.44 0.38 0.39 0.41 0.47 1.64 0.40
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3.34 3.66 3.66 3.76 14.42 3.57 3.66 3.58 3.60 14.42 3.59 4.23 3.28 3.74 14.84 3.37 4.05 3.85 3.87 15.13 3.48
P Jasa Pendidikan 4.38 4.43 4.62 4.98 18.41 4.70 4.73 4.84 5.20 19.47 4.73 5.33 4.80 5.32 20.18 4.85 5.17 5.20 5.53 20.75 4.95
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.63 1.66 1.68 1.74 6.71 1.78 1.64 1.81 2.14 7.38 1.82 1.91 1.95 2.27 7.96 2.00 2.11 2.11 2.42 8.64 2.03
R,S,T,U Jasa lainnya 1.13 1.18 1.21 1.28 4.79 1.14 0.86 1.06 1.15 4.22 1.08 1.09 1.07 1.29 4.53 1.18 1.22 1.27 1.30 4.97 1.24
PDRB 77.74 83.00 87.26 82.51 330.51 80.11 79.77 86.28 81.99 328.15 79.95 85.91 89.08 88.46 343.40 83.38 90.38 94.14 92.98 360.87 87.80

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Tabel A.2 PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010 (Rp Triliun)
2019 2020 2021 2022 2023
Sektor Berdasarkan Tahun Dasar 2010
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 25.69 29.06 30.51 22.39 107.66 26.64 29.52 30.29 23.01 109.46 29.29 32.39 34.59 26.65 122.93 32.01 34.75 36.94 30.03 133.72 34.69
B Pertambangan dan Penggalian 4.99 5.65 6.14 6.52 23.30 6.01 5.70 6.06 5.76 23.54 5.81 5.94 7.05 7.10 25.90 6.61 7.65 8.17 8.44 30.88 8.74
C Industri Pengolahan 15.95 16.10 16.87 17.50 66.43 15.70 14.96 16.83 16.84 64.32 15.73 16.00 17.57 18.80 68.09 17.88 18.92 20.16 21.13 78.09 20.02
D Pengadaan Listrik, Gas 0.08 0.08 0.08 0.09 0.32 0.08 0.08 0.08 0.08 0.32 0.08 0.09 0.09 0.11 0.37 0.10 0.10 0.11 0.12 0.43 0.11
E Pengadaan Air 0.12 0.12 0.12 0.12 0.48 0.13 0.13 0.13 0.13 0.51 0.13 0.13 0.14 0.14 0.54 0.13 0.14 0.16 0.16 0.59 0.15
F Konstruksi 16.18 17.11 18.91 18.97 71.16 17.07 16.26 19.07 20.02 72.42 17.15 18.16 20.86 22.39 78.56 18.07 19.79 22.21 24.66 84.73 19.92
G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 16.88 19.00 19.93 18.81 74.62 16.90 18.19 19.78 18.11 72.98 16.47 20.03 21.05 21.94 79.49 18.36 22.75 23.65 23.83 88.60 21.25
H Transportasi dan Pergudangan 5.22 5.32 5.45 5.23 21.21 4.95 2.29 3.72 4.53 15.48 4.00 4.24 3.67 4.85 16.76 4.96 5.95 6.30 6.91 24.13 6.52
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.65 1.75 1.82 1.91 7.13 1.72 1.24 1.64 1.70 6.30 1.56 1.59 1.55 1.87 6.57 1.81 1.89 2.06 2.22 7.99 2.06
J Informasi dan Komunikasi 6.13 6.28 6.46 6.61 25.49 6.75 6.95 7.25 7.36 28.31 7.37 7.46 7.66 7.80 30.30 7.74 7.95 8.25 8.41 32.35 8.31
K Jasa Keuangan 4.32 4.48 4.74 4.89 18.43 4.89 4.54 4.71 4.78 18.91 4.82 5.00 4.98 5.00 19.79 5.31 5.57 5.49 5.32 21.68 5.69
L Real Estate 4.46 4.53 4.68 4.75 18.41 4.74 4.75 4.90 4.81 19.21 4.80 4.89 5.02 5.04 19.75 5.16 5.22 5.25 5.49 21.12 5.51
M,N Jasa Perusahaan 0.54 0.57 0.60 0.66 2.37 0.58 0.43 0.56 0.61 2.18 0.56 0.56 0.55 0.68 2.35 0.63 0.65 0.70 0.82 2.81 0.71
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5.35 6.03 6.05 5.90 23.33 5.78 6.05 5.97 5.95 23.75 5.85 7.17 5.41 6.24 24.67 5.62 6.81 6.47 6.43 25.33 5.87
P Jasa Pendidikan 6.27 6.37 6.67 7.23 26.54 6.82 6.87 7.02 7.53 28.24 6.84 7.70 6.94 7.73 29.21 7.04 7.64 7.70 8.24 30.61 7.31
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.45 2.51 2.55 2.66 10.16 2.76 2.60 2.87 3.41 11.64 2.92 3.05 3.15 3.68 12.80 3.20 3.42 3.46 3.96 14.05 3.33
R,S,T,U Jasa lainnya 1.70 1.79 1.84 1.95 7.29 1.75 1.31 1.64 1.78 6.48 1.67 1.70 1.67 2.02 7.07 1.88 1.95 2.07 2.16 8.05 2.06
PDRB 117.99 126.73 133.43 126.17 504.32 123.26 121.85 132.53 126.41 504.05 125.05 136.12 141.96 142.04 545.17 136.51 151.17 159.15 158.32 605.14 152.25

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 93


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel A.3 PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Konstan TD 2010 (Rp Triliun)
2019 2020 2021 2022 2023
No Komponen
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 41.65 42.87 43.27 43.91 171.69 44.03 41.31 42.13 42.31 169.78 42.44 44.37 43.27 44.02 174.12 44.25 47.40 46.48 46.49 184.62 46.82
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1.12 1.20 1.19 1.18 4.70 1.10 1.11 1.12 1.13 4.46 1.10 1.11 1.10 1.13 4.45 1.17 1.23 1.31 1.23 4.94 1.26
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.63 7.31 7.20 10.12 29.25 4.83 7.11 6.98 9.53 28.45 4.60 8.30 7.10 9.53 29.53 4.27 6.88 7.66 9.94 28.72 4.15
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 29.41 30.93 32.14 33.08 125.56 30.81 29.64 32.61 34.74 127.80 30.34 31.91 33.72 38.19 134.16 30.84 32.20 37.35 37.93 138.60 32.60
5 Perubahan Inventori 0.32 0.32 0.14 (0.45) 0.33 0.37 0.39 0.41 (0.72) 0.46 0.52 0.27 0.22 (0.70) 0.32 0.32 0.24 0.56 (0.14) 1.05 0.19
6 Ekspor 8.04 6.91 8.52 8.52 31.99 7.31 7.56 8.63 8.29 31.79 8.04 8.51 9.56 10.94 37.06 11.58 12.26 12.66 12.79 49.78 12.42
7 Impor 7.41 6.54 5.20 13.86 33.01 8.33 7.33 5.59 13.28 34.54 7.10 8.58 5.89 14.65 36.22 9.06 9.86 11.88 15.27 46.85 9.63
PDRB 77.74 83.00 87.26 82.51 330.51 80.11 79.78 86.30 82.00 328.19 79.95 85.91 89.08 88.46 343.40 83.37 90.35 94.14 92.98 360.87 87.80

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Tabel A.4 PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010 (Rp Triliun)
2019 2020 2021 2022 2023
No Komponen
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I
1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 66.35 68.26 69.49 70.36 274.46 71.59 68.09 69.25 69.66 278.59 70.55 74.19 72.35 73.91 291.00 75.23 81.80 81.47 82.36 320.86 84.16
2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1.87 2.03 2.20 2.05 8.15 1.93 1.93 2.09 1.96 7.91 1.96 1.98 2.06 2.01 8.01 2.13 2.24 2.41 2.29 9.07 2.42
3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 7.75 12.30 12.13 17.26 49.43 8.24 12.18 11.89 16.33 48.63 7.85 14.64 12.43 16.46 51.43 7.36 12.16 13.99 17.61 51.00 7.37
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 43.65 45.96 48.33 50.47 188.41 47.63 45.94 50.80 54.52 198.90 48.14 51.22 53.93 59.61 212.87 51.26 54.37 61.82 60.53 224.59 55.12
5 Perubahan Inventori 0.57 0.49 0.21 (0.79) 0.48 0.59 0.64 0.68 (1.20) 0.72 0.81 0.45 0.34 (1.15) 0.42 0.51 0.41 0.95 (0.24) 1.74 0.33
6 Ekspor 10.07 9.57 11.91 12.76 44.32 10.99 10.60 13.08 13.28 47.96 11.09 13.68 12.14 15.61 52.54 15.67 20.88 20.18 20.62 79.60 19.04
7 Impor 12.28 11.87 10.85 25.94 60.94 17.67 17.41 15.16 28.00 78.24 15.30 20.08 11.27 24.39 71.04 15.69 20.52 21.71 24.86 81.72 16.17
PDRB 117.99 126.73 133.43 126.17 504.32 123.30 121.98 132.65 126.55 504.48 125.10 136.13 141.98 142.06 545.23 136.69 151.34 159.11 158.32 605.14 152.25

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Tabel A.5 Pendapatan Per Kapita Provinsi Sulawesi Selatan Atas Dasar Harga Berlaku TD 2010 (Rp Juta)
Kategori 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021P 2022P
Penduduk (Jiwa) 8.034.776 8.156.129 8.250.018 8.342.047 8.432.163 8.512.608 8.598.604 8.674.372 8.748.052 8.819.549 9.073.509 9.139.531 9.225.747
PDRB per Kapita (Juta Rp) 21,31 24,31 27,67 31,03 35,34 39,99 44,15 47,91 52,79 57,18 55,68 59,65 65,59

Sumber: Badan Pusat Statistik, Keterangan: P merupakan proyeksi Penduduk Interim dari BPS

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 94


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

A. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)


Tabel B.1 IHK Gabungan 5 Kota di Sulawesi Selatan Menurut Kelompok Pengeluaran

Makanan Jadi, Perumahan, Air, Pendidikan,


IHK Bahan Transpor dan
Umum Minuman, Rokok, Listrik, Gas, dan Sandang Kesehatan Rekreasi, dan
(Akhir Periode) Makanan Komunikasi
dan Tembakau Bahan Bakar Olahraga

2019
Triwulan I 136.65 157.80 134.93 133.35 129.98 126.29 115.45 132.37
Triwulan II 138.56 164.98 137.00 133.70 133.24 126.65 115.51 130.55
Triwulan III 138.78 163.26 137.76 133.93 136.55 127.27 117.93 130.30
Triwulan IV 139.08 163.73 138.38 134.40 136.46 128.26 117.91 130.07

Perumahan, Air, Perlengkapan, Penyediaan


Makanan, Informasi, Rekreasi, Perawatan
IHK Pakaian dan Alas Listrik, Gas, dan Peralatan, dan Makanan dan
Umum Minuman dan Kesehatan Transportasi Komunikasi, dan Olahraga, Pendidikan Pribadi dan
(Akhir Periode) Kaki Bahan Bakar Pemeliharaan Rutin Minuman /
Tembakau Jasa Keuangan dan Budaya Jasa Lainnya
Lainnya Rumah Tangga Restoran

2020
Triwulan I 104.26 106.15 105.46 101.09 103.77 103.83 102.76 100.51 103.47 102.37 103.09 106.95
Triwulan II 102.93 104.27 104.03 100.78 102.71 102.20 104.51 100.53 101.97 100.14 102.05 103.45
Triwulan III 104.79 105.97 106.26 101.15 104.44 107.29 102.77 100.02 103.67 101.88 6.21 13.60
Triwulan IV 105.38 107.66 106.59 101.10 104.61 107.70 104.18 100.03 103.74 101.88 106.29 112.12
2021
Triwulan I 106.42 111.22 106.74 101.32 105.12 108.12 103.24 100.11 103.86 101.88 106.76 112.13
Triwulan II 106.87 110.89 107.46 102.93 105.23 108.20 104.44 100.14 103.86 101.88 106.89 112.94
Triwulan III 106.49 109.24 107.82 103.03 105.55 109.62 103.87 100.16 104.15 102.51 107.03 113.28
Triwulan IV 107.91 112.28 107.96 103.21 105.98 109.34 107.43 100.09 104.69 102.52 107.26 114.04
2022
Triwulan I 109.07 114.27 108.20 104.41 108.21 109.20 107.95 99.92 104.99 102.51 107.56 115.97
Triwulan II 111.06 118.00 109.93 105.21 109.35 110.12 109.80 99.98 106.53 102.52 110.56 117.07
Triwulan III 113.25 118.07 110.86 105.86 110.68 111.92 123.54 100.00 107.23 105.04 111.54 118.16
Triwulan IV 114.14 118.95 111.45 106.53 111.10 112.66 125.40 100.07 107.68 105.04 112.07 120.43
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 95


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel B.2 IHK Gabungan 5 Kota di Sulawesi Selatan Menurut Kota IHK
2019 2020 2021 2022
Kota Inflasi 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Makassar 137.68 139.38 139.77 140.02 140.02 104.42 105.51 104.90 105.54 105.54 106.70 106.91 106.47 107.92 107.92 108.99 110.83 113.12 112.57 112.57
Palopo 133.99 136.56 136.36 136.62 136.62 103.32 104.25 104.12 104.49 104.49 104.87 106.30 106.72 107.58 107.58 108.43 110.58 113.47 113.10 113.10
Parepare 129.41 132.60 130.90 131.91 131.91 103.72 104.40 104.53 104.47 104.47 105.18 107.03 106.76 108.74 108.74 110.61 113.61 115.45 115.98 115.98
Bone (Watampone) 131.83 134.20 134.97 135.06 135.06 103.10 103.69 103.53 104.32 104.32 104.85 106.97 105.66 106.68 106.68 108.47 111.82 112.65 112.57 112.57
Bulukumba** 142.30 144.16 144.39 144.75 144.75 105.34 106.06 106.06 106.71 106.71 107.17 108.01 107.73 109.02 109.02 110.51 111.92 113.12 113.51 113.51

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Tabel B.3 Angka Inflasi Gabungan 5 Kota IHK di Sulawesi Selatan Menurut Kota IHK (% yoy)
2019 2020 2021 2022
Kota Inflasi 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Makassar 3.30 3.08 3.87 2.43 2.43 2.45 2.23 0.05 2.13 2.13 2.18 1.33 -0.14 2.26 2.26 2.15 3.67 6.25 5.81 5.81
Palopo 2.39 2.35 2.46 1.91 1.91 2.06 2.53 (0.17) 1.21 1.21 1.50 1.97 -0.13 2.96 2.96 3.39 4.03 6.32 5.13 5.13
Parepare 2.00 3.53 2.76 2.45 2.45 2.74 (0.68) 0.18 1.61 1.61 1.41 2.52 -0.31 4.09 4.09 5.16 6.15 8.14 6.66 6.66
Bone (Watampone) 2.30 1.85 2.06 1.64 1.64 2.76 (0.25) (0.31) 1.90 1.90 1.70 2.37 -0.07 2.26 2.26 3.45 5.34 6.62 5.52 5.52
Bulukumba** 2.58 2.50 2.65 2.25 2.25 3.56 (2.28) 0.05 2.30 2.30 1.74 1.84 -0.13 2.16 2.16 3.12 3.62 5.00 4.12 4.12

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 96


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

B. PERBANKAN
Tabel C.1 Dana Pihak Ketiga (Lokasi Bank Pelapor) dan Kredit (Lokasi Bank) Bank Umum (Rp Miliar)

Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 97


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel C.2 Dana Pihak Ketiga (Lokasi Proyek Pelapor) dan Kredit (Lokasi Proyek) Bank Umum (Rp Miliar)

Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 98


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel C.3 Penyaluran Kredit (Lokasi Bank) Menurut Sektor Ekonomi (Rp Miliar)
Kredit (Lokasi Bank)
Periode Industri Listrik, Gas, Jasa Dunia Jasa Sosial Total
Pertanian Tambang Konstruksi Perdagangan Angkutan Lain-lain
Pengolahan dan Air Usaha Masyarakat

2019
Triwulan I 5,343 452 7,413 220 5,786 35,688 2,223 5,418 3,414 52,773 118,731
Triwulan II 5,571 517 7,483 204 6,070 36,319 2,178 5,624 3,327 53,736 121,030
Triwulan III 5,959 476 7,772 194 6,227 36,285 2,282 5,624 3,434 54,610 122,863
Triwulan IV 5,958 490 4,652 187 6,390 36,507 2,406 5,616 3,437 55,252 120,894
2020
Triwulan I 6,442 467 4,664 176 5,380 36,090 2,370 5,506 3,340 55,952 120,387
Triwulan II 6,612 455 4,721 173 5,386 35,050 2,414 5,360 3,295 55,328 118,793
Triwulan III 7,092 405 4,895 179 5,356 35,480 2,309 5,175 3,138 56,002 120,032
Triwulan IV 7,402 408 5,028 594 5,347 35,936 3,147 4,940 3,209 56,545 122,556
2021
Triwulan I 7,679 383 5,079 609 4,988 36,391 3,082 4,906 3,249 56,740 123,111
Triwulan II 8,174 381 5,084 597 5,157 36,180 3,196 4,709 3,375 57,180 124,032
Triwulan III 8,813 452 5,223 576 5,234 36,759 2,030 4,662 3,393 57,536 124,642
Triwulan IV 9,649 472 5,362 573 5,051 37,719 1,922 4,498 3,584 58,112 126,947
2022
Triwulan I 10,351 538 5,437 543 4,834 38,805 1,892 4,327 3,777 58,584 129,088
Triwulan II 10,951 983 5,487 558 5,019 39,072 1,803 3,221 4,110 59,047 129,088
Triwulan III 11,567 1,194 5,404 577 5,501 39,761 1,852 3,172 4,273 60,151 133,453
Triwulan IV 12,395 1,373 6,153 597 5,501 39,546 1,962 3,253 4,665 61,220 136,666
2023
Triwulan I 12,534 1,747 6,274 3,155 5,345 39,995 2,037 3,299 4,936 61,896 141,219
Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 99


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel C.4 Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) Menurut Sektor Ekonomi (Rp Miliar)
Kredit (Lokasi Proyek)
Periode Industri Listrik, Gas, Jasa Dunia Jasa Sosial Total
Pertanian Tambang Konstruksi Perdagangan Angkutan Lain-lain
Pengolahan dan Air Usaha Masyarakat

2019
Triwulan I 4,575 583 9,178 4,783 7,647 37,083 2,087 6,206 3,330 54,824 130,296
Triwulan II 4,754 681 8,933 4,655 7,416 37,473 2,048 6,186 3,451 55,845 131,444
Triwulan III 5,291 654 8,467 4,591 7,671 37,617 2,143 6,370 3,582 56,358 132,745
Triwulan IV 5,339 673 8,609 4,430 7,919 37,980 2,252 6,307 3,587 58,032 135,128
2020
Triwulan I 5,762 510 9,395 5,439 6,968 37,425 2,214 6,207 3,470 57,766 135,156
Triwulan II 6,008 542 8,728 4,693 7,694 36,239 2,250 6,432 3,426 57,136 133,147
Triwulan III 6,485 463 9,022 4,550 8,094 36,675 2,129 6,329 3,254 57,784 134,785
Triwulan IV 7,220 446 9,025 3,026 7,720 37,283 2,494 6,347 3,400 58,358 135,320
2021
Triwulan I 7,484 675 9,143 3,052 6,492 38,091 2,433 6,244 3,432 58,718 135,769
Triwulan II 7,962 675 9,315 3,010 6,982 38,302 2,574 6,040 3,563 59,909 138,331
Triwulan III 8,533 704 9,220 2,907 7,024 38,719 1,960 6,675 3,577 59,925 139,249
Triwulan IV 9,516 469 9,594 4,036 6,155 39,169 1,867 5,796 3,825 60,869 141,302
2022
Triwulan I 10,141 737 9,947 3,700 5,978 40,704 1,912 6,278 3,992 62,181 145,569
Triwulan II 10,815 1,001 10,091 3,747 6,216 40,897 1,813 5,207 4,242 62,317 146,346
Triwulan III 11,351 1,369 9,929 3,630 7,070 41,427 1,852 5,120 4,413 63,415 149,576
Triwulan IV 12,120 1,570 7,799 3,651 7,324 41,576 2,101 5,438 4,810 64,682 151,070
2022
Triwulan I 12,264 2,112 8,024 5,905 7,084 42,149 2,202 5,314 5,093 65,808 155,956
Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 100


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel C.5 Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank (Lokasi Bank) dalam Persen (%)

Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 101


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel C.6 Suku Bunga Kredit Rupiah Menurut Kelompok Bank (Lokasi Proyek) dalam Persen (%)

Sumber: LBU, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 102


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

C. EKSPOR DAN IMPOR

Tabel D.1 Perkembangan Komoditas Ekspor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan (US$ Juta)
2019 2020 2021 2022 2023
Komoditas Ekspor Utama Pangsa Pasar
2020 2021 2022 Growth (yoy)
(dalam juta USD) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q1'23

1 Nikel 126.43 165.82 216.65 275.55 174.60 185.72 210.64 193.45 764.41 206.56 208.39 271.49 266.74 953.17 235.09 329.45 309.24 305.67 1,179.46 363.18 55.10% 54.49%
2 Besi dan Baja 16.91 18.28 20.69 17.33 14.84 12.27 13.30 25.94 66.35 22.12 29.17 26.64 100.16 178.08 114.05 136.03 113.87 137.51 501.45 112.67 17.09% -1.21%
3 Biji-bijian berminyak dan Obat 20.54 27.19 30.79 30.12 12.81 31.23 32.44 35.11 111.58 26.41 36.98 41.29 46.88 151.56 49.34 80.56 77.87 57.35 265.12 64.50 9.79% 30.72%
4 Lak, Getah dan Damar 13.66 13.89 22.53 16.60 14.38 18.08 15.64 12.56 60.66 10.15 13.70 16.74 21.22 61.80 17.01 36.61 47.85 36.30 137.76 31.78 4.82% 86.89%
5 Ikan dan Udang 32.15 26.12 36.69 44.65 36.94 24.94 38.02 39.31 139.21 35.90 37.56 38.06 55.59 167.11 37.21 36.99 48.74 49.87 172.82 30.02 4.56% -19.32%
6 Garam, belerang, kapur 14.79 14.82 14.58 18.54 8.31 14.13 17.78 16.10 56.32 18.95 25.39 12.63 17.49 74.47 19.19 19.03 13.51 11.94 63.66 11.62 1.76% -39.45%
7 Daging dan Ikan Olahan 8.83 6.69 11.16 10.41 9.03 5.74 9.30 12.04 36.12 11.13 13.71 14.96 14.91 54.72 15.12 10.18 8.64 10.87 44.81 9.36 1.42% -38.07%
8 Sisa Industri Makanan 3.17 6.70 6.35 5.36 4.74 3.30 6.28 2.92 17.23 4.24 5.86 3.80 3.70 17.59 4.71 4.14 8.49 5.29 22.63 8.64 1.31% 83.35%
9 Biji Coklat dan Coklat Olahan 25.94 24.43 27.35 22.99 11.05 13.70 23.40 13.60 61.75 11.59 20.75 22.04 16.90 71.29 11.55 19.32 18.11 17.39 66.38 6.36 0.96% -44.96%
10 Buah-Buahan 18.05 12.42 13.07 15.61 15.19 11.10 11.01 10.88 48.18 10.19 11.03 9.97 8.53 39.72 5.58 3.46 3.11 5.12 17.27 5.76 0.87% 3.12%
11 Lainnya 22.98 23.48 25.78 31.52 21.49 25.79 22.20 39.39 108.87 21.52 22.49 20.73 35.16 99.90 29.00 22.89 15.93 19.45 87.26 15.21 2.31% -47.54%
Nilai Ekspor Sulsel 303.45 339.84 425.64 488.69 323.37 346.00 400.02 401.29 1,470.68 378.76 425.04 478.33 587.29 1,869.41 537.84 698.67 665.36 656.76 2,558.62 659.10 100.00% 22.55%

Sumber: DJBC, diolah

Tabel D.2 Perkembangan Ekspor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Negara Tujuan (US$ Juta)
2018 2019 2020 2021 2022 2023
NEGARA TUJUAN EKSPOR Growth Q1'23
(dalam juta USD) Q1 Q2 Q3 Q4 2018 Q1 Q2 Q3 Q4 2019 Q1 Q2 Q3 Q4 2020 Q1 Q2 Q3 Q4 2021 Q1 Q2 Q3-22 Q4-22 2022 Q1 (yoy) Komoditas Ekspor
1 Jepang 183.55 217.31 223.34 214.25 838.45 139.19 179.51 234.51 290.44 843.66 188.80 197.54 224.69 208.41 819.43 216.50 221.21 287.13 284.71 1,009.55 247.11 342.89 329.23 327.06 1,246.29 374.66 51.62% Nikel
2 Tiongkok 22.29 33.74 46.21 50.07 152.31 52.96 69.11 80.44 77.97 280.48 38.45 81.66 78.53 83.19 281.83 61.12 87.04 84.47 131.19 363.81 154.83 243.05 241.49 215.30 854.65 194.35 25.53% Besi dan baja
3 India 0.92 1.27 1.25 1.60 5.03 1.69 1.85 1.29 3.00 7.82 3.27 0.48 1.52 8.41 13.68 9.45 12.87 9.90 31.31 63.54 30.79 16.11 5.71 6.85 59.46 11.82 -61.61% Besi dan baja
4 Amerika Serikat 26.79 26.08 36.16 50.71 139.75 31.68 19.64 33.79 36.35 121.46 25.56 16.98 26.82 26.31 95.66 22.99 31.71 26.31 37.60 118.60 31.31 20.21 13.01 14.62 79.15 11.42 -63.52% Daging dan Ikan Olahan
5 Malaysia 12.99 8.40 11.50 16.68 49.57 17.53 16.15 11.84 13.86 59.38 12.41 3.37 6.27 8.03 30.08 6.24 9.47 11.28 8.49 35.47 7.34 8.97 9.66 13.07 39.04 7.50 2.13% Coklat dan Olahannya
6 Australia 7.70 7.60 8.29 8.84 32.43 10.92 9.02 11.53 6.15 37.62 3.20 1.83 5.25 4.00 14.28 5.33 7.68 4.93 5.09 23.03 5.70 4.82 6.82 3.99 21.33 6.90 21.08% Garam, Belerang, dan Kapur
7 Taiwan 1.56 1.53 3.95 5.00 12.04 4.57 3.71 8.55 2.98 19.81 4.13 4.51 4.63 4.90 18.17 9.21 9.51 5.39 21.05 45.15 8.99 12.38 4.47 5.99 31.83 6.05 -32.66% Garam, Belerang, dan Kapur
8 Jerman 3.57 1.85 3.82 2.82 12.06 4.93 4.03 3.83 2.91 15.71 3.10 2.40 1.91 2.07 9.48 4.25 4.26 3.63 4.83 16.98 4.60 4.74 1.29 4.01 14.64 5.99 30.17% Lak, Getah dan Damar
9 Filipina 5.50 12.09 7.60 3.43 28.62 1.86 5.34 4.04 5.86 17.10 3.86 4.35 4.60 4.00 16.81 0.03 4.37 3.47 8.11 15.97 2.24 1.44 0.25 6.46 10.38 5.94 165.63% Gandum
10 Korea Selatan 5.47 6.04 5.87 8.69 26.07 6.04 5.38 7.18 5.98 24.58 6.16 3.45 5.30 5.30 20.21 5.93 4.12 7.76 5.94 23.74 4.89 4.41 6.88 9.75 25.93 4.38 -10.42% Biji-bijian berminyak dan Obat
11 Lainnya 32.67 34.38 35.65 49.68 152.38 32.08 26.09 28.64 43.20 130.00 34.43 29.45 40.51 46.67 151.06 37.71 32.81 34.08 48.97 153.57 40.04 39.66 46.56 49.67 175.93 30.09 -24.86%
Nilai Ekspor Sulsel 302.99 350.29 383.65 411.77 1,448.70 303.45 339.84 425.64 488.69 1,557.62 323.37 346.00 400.02 401.29 1,470.68 378.76 425.04 478.33 587.29 1,869.41 537.84 698.67 665.36 656.76 2,558.62 659.10 22.55%

Sumber: DJBC, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 103


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel D.3 Perkembangan Komoditas Impor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan (US$ Juta)
2019 2020 2021 2022 2023
Komoditas Impor Utama Growth Q1'23 Negara Asal
2022
(dalam juta USD) Q1 Q2 Q3 Q4 2019 Q1 Q2 Q3 Q4 2020 Q1 Q2 Q3 Q4 2021 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 (yoy) Impor
1 Gandum 45.78 24.45 29.66 35.19 135.09 39.08 21.69 20.37 46.59 127.73 39.97 25.42 36.37 63.26 165.01 38.61 51.18 60.42 41.38 191.58 58.22 50.81% Australia
2 Gula dan Kembang Gula 19.28 21.85 25.52 14.23 80.88 23.89 32.60 37.02 18.29 111.79 34.15 25.45 30.41 38.50 128.52 64.13 31.93 54.49 0.06 150.61 46.84 -26.96% Singapura
3 Sisa Industri Makanan 14.12 15.42 28.14 30.92 88.60 22.36 27.91 15.93 29.19 95.39 34.68 33.22 36.61 48.71 153.22 27.81 44.56 53.06 39.37 164.80 29.80 7.14% Argentina
4 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 18.61 13.43 41.44 84.50 157.97 22.03 17.08 31.70 39.74 110.55 12.65 24.38 6.66 24.96 68.65 23.61 23.01 19.91 22.36 88.88 25.91 9.77% Tingkok
5 Bahan Bakar Mineral 1.61 5.86 1.45 1.67 10.60 - 1.61 - 1.63 3.24 - 3.88 - 4.42 8.31 0.25 3.72 19.52 8.91 32.41 15.20 5886.61% Tingkok
6 Produk Keramik 6.76 2.67 4.32 4.26 18.01 4.44 1.72 3.73 4.16 14.05 2.40 6.90 4.20 4.65 18.15 4.31 3.99 6.36 3.49 18.16 6.94 60.84% Tingkok
7 Mesin dan Peralatan Listrik 4.45 4.27 17.83 19.43 45.96 4.25 3.33 22.56 35.07 65.20 9.02 6.62 2.30 10.40 28.34 8.40 7.38 49.97 5.52 71.27 6.72 -20.05% Tingkok
8 Bahan Kimia anorganik 5.34 1.14 3.59 2.95 13.01 0.57 4.06 0.70 3.76 9.09 0.86 8.55 0.70 1.12 11.24 14.16 0.40 2.52 2.13 19.22 5.51 -61.05% Qatar
9 Berbagai Produk Kimia 0.97 0.79 0.93 0.67 3.36 1.16 0.84 0.55 0.65 3.20 1.13 2.55 0.71 1.06 5.45 2.32 1.80 3.48 3.96 11.57 5.42 133.06% Tingkok
10 Garam, belerang, kapur 0.01 1.06 0.04 0.96 2.08 0.63 0.29 0.61 0.36 1.90 0.34 0.38 1.29 1.18 3.20 0.48 0.79 2.00 0.75 4.02 2.94 517.59% Tingkok
11 Lainnya 50.71 42.06 38.70 58.12 189.59 70.76 27.42 32.26 23.99 154.44 21.81 28.28 17.10 48.55 115.74 27.30 21.93 41.45 24.87 115.54 13.12 -51.93%
Nilai Impor Sulsel 167.63 133.01 191.62 252.89 745.14 189.18 138.55 165.41 203.43 696.58 157.01 165.64 136.36 246.82 705.83 211.38 190.71 313.18 152.79 868.07 216.63 2.48%

Sumber: DJBC, diolah

Tabel D.4 Perkembangan Impor Non-migas Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Negara Asal (US$ Juta)
2019 2020 2021 2022 2023
NEGARA ASAL IMPOR Growth Q1'23
Komoditas Impor
(dalam juta USD) Q1 Q2 Q3 Q4 2019 Q1 Q2 Q3 Q4 2020 Q1 Q2 Q3 Q4 2021 Q1-22 Q22 Q3 Q4 2022 Q1 (yoy)

1 Tiongkok 29.71 38.67 29.29 28.03 125.69 18.60 20.68 59.58 60.22 159.08 24.85 34.63 13.96 55.24 128.69 39.41 43.63 73.24 50.77 207.05 60.65 53.88% Mesin dan Peralatan Mekanis serta bagaiannya
2 Singapura 24.23 11.01 26.81 15.69 77.73 10.31 23.40 15.59 1.09 50.40 23.73 6.20 15.67 23.27 68.87 34.88 13.49 36.30 0.73 85.40 47.40 35.90% Gula dan Kembang Gula
3 Australia 0.29 0.17 0.23 2.45 3.14 2.19 0.19 3.91 13.33 19.63 33.92 19.23 36.38 27.76 117.29 29.67 34.53 46.96 41.38 152.53 37.50 26.39% Gandum
4 Brazil - 0.00 1.04 - 1.04 - 6.83 0.08 0.05 6.95 8.85 - 14.81 7.23 30.88 7.07 19.08 15.89 19.34 61.38 20.67 192.29% Gandum
5 Argentina 33.45 27.18 23.90 27.52 112.05 32.10 24.80 6.35 15.03 78.27 11.61 12.08 18.25 39.37 81.31 11.87 28.70 32.95 15.74 89.26 14.91 25.60% Ampas dan Sisa Industri Makanan
6 Kanada 15.63 10.15 9.81 8.21 43.78 13.20 7.57 8.40 15.16 44.33 7.06 6.25 0.29 19.80 33.40 9.77 10.16 0.45 0.40 20.78 10.74 9.91% Gandum
7 Austria 0.27 0.14 0.00 0.00 0.42 5.94 0.19 0.55 2.01 8.69 - - - - - - - - 1.80 1.80 5.43 0.00% Mesin dan Peralatan Mekanis serta bagaiannya
8 Qatar - - 2.84 2.20 5.03 - - - - - - - - - - 12.33 - - - 12.33 4.45 -63.87% Bahan Kimia Anorganik
9 Thailand 2.47 0.73 1.39 2.49 7.08 4.87 2.08 3.83 11.39 22.18 3.86 5.47 3.29 2.84 15.46 3.31 1.24 2.16 3.02 9.74 4.24 28.08% Mesin dan Peralatan Mekanis serta bagaiannya
10 Amerika Serikat 4.52 3.18 8.08 5.36 21.15 5.14 4.28 11.80 19.82 41.04 9.10 14.18 3.09 2.79 29.16 3.99 2.30 3.21 3.45 12.95 2.16 -45.99% Ampas dan Sisa Industri Makanan
11 Lainnya 57.08 41.77 88.24 160.95 348.04 96.82 48.53 55.33 65.33 266.01 34.03 67.60 30.61 68.52 200.76 59.08 37.59 102.03 16.17 214.86 8.48 -85.65%
Nilai Impor Sulsel 167.63 133.01 191.62 252.89 745.14 189.18 138.55 165.41 203.43 696.58 157.01 165.64 136.36 246.82 705.83 211.38 190.71 313.18 152.79 868.07 216.63 2.48%

Sumber: Cognos, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 104


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

D. SISTEM PEMBAYARAN
Tabel E.1. Perkembangan Jumlah Aliran Uang Kertas di Depo KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan (Rp Triliun)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 105


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel E.2. Perkembangan Jumlah Aliran Uang Logam di Depo KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan (Rp Juta)

Sumber: Bank Indonesia, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 106


LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI
MEI2023
2022

Tabel E.3. Perkembangan Transaksi Nontunai Melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (Lembar & Rp Triliun)

yoy
Periode Volume (lembar) Nilai (Rp Triliun)
Volume Nilai
I 122,837 5.68 -17.67% -18.67%
II 146,556 4.72 0.89% -29.62%
2019
III 166,812 7.13 26.15% 28.19%
IV 247,373 6.19 77.08% 0.46%
2019 683,578 23.72 20.69% -6.67%
I 114,638 5.02 -6.67% -11.62%
II 87,307 3.65 -40.43% -22.55%
2020
III 166,812 7.13 0.00% 0.03%
IV 247,373 6.19 0.00% 0.00%
2020 616,130 22.00 -9.87% -7.26%
I 123,355 7.52 7.60% 49.75%
II 130,449 7.70 49.41% 110.81%
2021
III 127,978 7.44 -23.28% 4.35%
IV 152,943 8.52 -38.17% 37.56%
2021 534,725 31.18 -13.21% 41.75%
I 115,238 7.50 -6.58% -0.33%
II 117,306 6.69 -10.08% -13.14%
2022
III 112,312 5.27 -12.24% -29.10%
IV 118,748 5.39 -22.36% -36.66%
2022 463,604 24.86 -13.30% -20.28%
2023 I 144,225 7.60 25.15% 1.36%
Sumber: Bank Indonesia, diolah

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 107


pelaku usaha/institusi lainnya mengenai
DAFTAR ISTILAH perkembangan dan arah kegiatan usaha dengan
cara yang sitematis dan didokumentasikan dalam
Bab 1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah bentuk laporan dan likert scale.
Base Effect
Likert Scale
Efek kenaikan/penurunan nilai pertumbuhan yang
cukup tinggi sebagai akibat dari nilai level variabel Alat statistik untuk menilai variable/indicator
yang dijadikan dasar perhitungan/perbandingan dengan skala -5 hingga 5. Metode ini disusun
mempunyai nilai yang cukup rendah/tinggi. dengan mengacu pada pelaksanaan di Reserve
Bank of Australia (RBA).
Baseline
Titik acuan tetap yang digunakan sebagai Metric Ton (MT)
pembanding. Satuan massa yang digunakan untuk mengukur
Ekspansi jumlah komoditas nikel. Setara dengan 1.000 Kg.

Tindakan yang dilakukan dengan tujuan menjadi Purchasing Managers' Index (PMI)
lebih besar, atau bisa juga menjadi lebih luas. Indikator ekonomi yang dibuat dengan melakukan
Gabah Kering Giling (GKG) survey terhadap sejumlah Purchasing Manager di
berbagai sektor bisnis untuk menunjukkan
Gabah yang mengandung kadar air maksimum optimisme pelaku sektor bisnis terhadap prospek
sebesar 14% dan kadar hampa/kotoran perekonomian ke depan.
maksimum 3%.
Saldo Bersih Tertimbang (SBT)
Google Mobility Index
Selisih antara persentase jumlah responden yang
Indeks yang mencerminkan aktivitas dan memberikan jawaban “meningkat” dengan
pergerakan/mobilitas masyarakat dalam periode persentase jumlah responden yang memberikan
tertentu.
jawaban “menurun” dan mengabaikan jawaban
Indeks Penjualan Riil (IPR) “sama”. Timbangan/bobot yang digunakan dalam
Indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja perhitungan SBT adalah nilai share masing-masing
penjualan eceran dalam SPE. lapangan usaha terhadap lapangan usaha sektor
PDB (atas dasar konstan tahun 2000) dengan total
Kontraksi bobot sama dengan satu.
Kondisi di mana pertumbuhan benilai negatif.
Smelter
Lapangan Usaha
Industri yang bergerak pada pemurnian hasil
Bidang kegiatan dari suatu pekerjaan atau tempat tambang.
seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha Stimulus PEN
mengikuti Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia
Bantuan yang diberikan pemerintah dalam rangka
(KLUI).
pemulihan ekonomi nasional terdampak pandemi
COVID-19.
Liaison
Suvei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
Kegiatan pengumpulan data/statistik dan
informasi yang dilakukan secara periodik melalui Survei triwulan yang dilaksanakan sejak triwulan III
wawancara langsung/tidak langsung kepada 2010 terhadap perusahaan yang tersebar di

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 108


wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan dipilih secara Bab 2 Keuangan Daerah
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
Dana Penyesuaian
melalui wawancara dan atau pengisian kuesioner
langsung oleh responden. Dana yang dialokasikan untuk membantu daerah
dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu
Survei Konsumen (SK)
Pagu
Survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui
Alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendanai
perkembangan konsumsi rumah tangga (salah satu
belanja pemerintah.
komponen dalam menghitung pertumbuhan
ekonomi), persepsi konsumen terhadap
perkembangan harga ke depan dan bagaimana
Bab 3 Inflasi Daerah
kondisi keuangan rumah tangga. Survei dilakukan
kepada 200 (dua ratus) rumah tangga setiap Administered prices
bulannya. Harga barang/jasa yang diatur oleh pemerintah,
misalnya harga bahan bakar minyak dan tarif dasar
Survei Penjualan Eceran (SPE)
listrik.
Survei Penjualan Eceran Survei Penjualan Eceran
(SPE) merupakan survei bulanan yang dilaksanakan Inflasi IHK
untuk memperoleh informasi dini mengenai Perubahan harga barang dan jasa dalam satu
pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. periode, yang diukur dengan perubahan Indeks
Responden bersifat panel dan dikelompokkan Harga Konsumen (IHK).
berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri
tahun 1997. Hasil survei penjualan eceran disajikan Inflasi inti
dalam bentuk indeks riil dengan tahun dasar
Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen
Oktober 2000.
volatile foods dan administered prices.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK)
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
Perbandingan antara banyaknya malam kamar
Daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian
yang terpakai dengan banyaknya malam kamar
dengan biaya produksi (profitabilitas).
yang tersedia.
Month to month (mtm)
Quarter to Quarter (qtq)
Perubahan nilai pada bulan bersangkutan
Persentase perubahan pada kuartal tertentu relatif dibandingkan bulan sebelumnya.
terhadap satu kuartal sebelumnya.
Year to Date (ytd)
Year on Year (yoy)
Sering disebut perubahan kumulatif, adalah
Sering disebut perubahan tahunan, adalah perubahan nilai pada bulan bersangkutan
perubahan nilai pada bulan bersangkutan dibandingkan bulan Desember tahun sebelumnya.
dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 109


Bab 4 Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Giro
Akses Keuangan dan UMKM
Produk simpanan perbankan yang penarikannya
Beban Operasional Pendapatan Operasional bisa dilakukan kapan pun lewat selembar cek.
(BOPO)
Rasio efisiensi bank yang mengukur beban
Inklusi Keuangan
operasional terhadap pendapatan operasional.
Semakin tinggi nilai BOPO maka semakin tidak Kondisi di mana setiap anggota masyarakat
efisien operasi bank. mempunyai akses terhadap berbagai layanan
keuangan formal.
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Intermediasi Perbankan
Adalah simpanan pihak ketiga bukan bank yang
terdiri dari giro, tabungan dan simpanan Proses penyerapan dana dari unit surplus ekonomi,
berjangka. baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun
individu untuk penyediaan dana bagi unit ekonomi
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) lain
Cadangan yang dipersiapkan oleh bank untuk Kredit
menghadapi risiko kerugian penurunan nilai
Penyediaan dana berdasarkan persetujuan atas
(impairment losses) aset, seperti kredit dan surat
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
berharga.
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
Dana Pihak Ketiga (DPK) melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
Sumber dana yang dimiliki oleh bank yang berasal dengan pemberian bunga.
dari dana simpanan masyarakat atau korporasi Kredit Investasi
yang berupa tabungan, giro dan deposito.
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai
Debitur kebutuhan barang modal dalam rangka
Perusahaan atau individu yang berhutang uang rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian
kepada lembaga lain proyek baru dan atau kebutuhan khusus terkait
investasi.
Debt to Service Ratio (DSR)
Kredit Konsumsi
Rasio utang terhadap pendapatan yang
mencerminkan kemampuan Fasilitas kredit yang diberikan kepada
individu/korporasi/negara untuk menyelesaikan perorangan/pengusaha untuk membiayai
kewajiban membayar hutang. kebutuhan yang bersifat konsumtif seperti, biaya
upacara agama, biaya pendidikan, pembelian alat-
Deposito alat rumah tangga atau kebutuhan konsumtif
lainnya.
Uang yang disimpan dalam rekening dengan
jangka waktu tertentu. Deposito baru bisa Kredit Modal Kerja
dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya,
Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pelaku
biasanya 1, 3, 6, atau 12 bulan.
usaha agar modalnya dapat tercukupi.
Deselerasi
Kreditur
Tingkat pertumbuhan yang lebih rendah
Pihak yang berperan memberikan bantuan
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
pembiayaan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 110


Likuiditas Transaksi penjualan instrumen keuangan antara
dua belah pihak dengan perjanjian di mana pada
Posisi uang atau kas perusahaan yang
tanggal yang telah ditentukan akan dilaksanakan
mencerminkan kemampuan untuk memenuhi
pembelian kembali atas instrumen yang sama
kewajiban tepat pada waktunya.
dengan harga tertentu.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Return On Assets (ROA)
Rasio antara total pinjaman bank dan total
Persentase seberapa menguntungkan aset
simpanan.
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Loan to Value (LTV)
SiAPIK
Rasio antara nilai kredit/pembiayaan yang dapat
diberikan oleh bank terhadap nilai agunan berupa Sistem yang digunakan untuk mencatat transaksi
properti pada saat pemberian kredit/pembiayaan keuangan dan laporan keuangan pelaku usaha dan
berdasarkan harga penilaian terakhir. UMKM.

Non Performing Loan (NPL) Tabungan

Rasio pembiayaan atau kredit macet terhadap total Simpanan uang di bank yang penarikannya dapat
penyaluran pembiayaan atau kredit oleh bank, baik dilakukan sewaktu-waktu menurut syarat tertentu.
dalam rupiah dan valas. Kriteria NPL adalah (1)
kurang lancar, (2) diragukan, dan (3) macet. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Pasar Uang Antar Bank (PUAB) Forum koordinasi antar instansi dan stakeholders
terkait untuk meningkatkan percepatan akses
Kegiatan pinjam meminjam dana jangka pendek
keuangan di daerah dalam rangka mendorong
(dalam satuan malam) antar bank yang dilakukan
pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan
melalui jaringan komunikasi elektronis.
masyarakat yang lebih sejahtera.
Profitabilitas

Kemampuan suatu perusahaan dalam Bab 5 Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan


menghasilkan laba selama periode tertentu pada Pengelolaan Uang Rupiah
tingkat penjualan, asset dan modal saham
Bantuan Sembako Non Tunai (BSNT)
tertentu.
Bantuan sosial pangan dalam bentuk non
Rentabilitas tunai dari pemerintah yang diberikan kepada
kemampuan dari suatu perusahaan dalam keluarga penerima melalui mekanisme akun
elektronik yang digunakan hanya untuk membeli
menghasilkan laba melalui pemanfaatan
bahan pangan di e-warong yang bekerjasama
aset/modal.
dengan bank
Rentenir Financial Technology (Fintech)
Orang yang memberi pinjaman uang tidak resmi Perangkat lunak dan teknologi modern lainnya
atau resmi dengan bunga tinggi. yang digunakan oleh bisnis yang menyediakan
Repo layanan keuangan otomatis dan cepat.
Inflow

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 111


Adalah uang yang diedarkan aliran masuk uang Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran
kartal ke Bank Indonesia. masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan.
Net Inflow
Indeks Keparahan Kemiskinan
Uang yang diedarkan inflow lebih besar dari
outflow. Indeks yang memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran di antara penduduk
Outflow miskin.
Adalah aliran keluar uang kartal dari Bank Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
Indonesia. Perbandingan antara indeks harga yang diterima
petani (It) dengan indeks yang dibayar petani
Peer to peer Landing
untuk produksi dan penambahan barang modal.
Layanan jasa keuangan untuk mempertemukan Rasio Gini
pemberi dengan penerima pinjaman dalam rangka
Indeks untuk mengukur tingkat ketimpangan
melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui
pendapatan secara menyeluruh.
sistem elektronik dengan menggunakan jaringan
internet.

Pentahelix Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Persentase banyaknya angkatan kerja terhadap
Multipihak di mana unsur pemerintah, akademisi,
banyaknya penduduk yang berumur sepuluh tahun
badan atau pelaku usaha, masyarakat atau
ke atas.
komunitas, dan media bersatu padu.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Program Keluarga Harapan (PKH)
Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah
program pemberian bantuan sosial bersyarat angkatan kerja
kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan
sebagai keluarga penerima manfaat.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bab 7 Prospek Ekonomi Daerah
Omicron
Standarisasi pembayaran menggunakan metode
QR Code agar proses transaksi dengan QR Code Varian baru mutasi COVID-19 yang pertama kali
yang dapat digunakan oleh berbagai ditemukan di Afrika Selatan
penyelenggara jasa sistem pembayaran Purchasing Manager’s Index (PMI)
Kumpulan survei-survei yang dilakukan kepada
para manajer purchasing manufaktur. Manajer
Bab 6 Kesejahteraan tersebut terdiri atas bidang seperti inventori,
Angkatan Kerja perekrutan tenaga kerja, kecepatan supplier,
tingkat produksi, dan order pelanggan.
Penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik
yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang
mencari pekerjaan. Survei Penjualan Eceran Survei Penjualan Eceran
(SPE)

Indeks Kedalaman Kemiskinan

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 112


merupakan survei bulanan yang dilaksanakan
untuk memperoleh informasi dini mengenai
pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta.
Responden bersifat panel dan dikelompokkan
berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri
tahun 1997. Hasil survei penjualan eceran disajikan
dalam bentuk indeks riil dengan tahun dasar
Oktober 2000

LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN MEI 2023 113

Anda mungkin juga menyukai