Kelompok 5
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan mini skripsi ini. Tak lupa shalawat dan salam penulis panjatkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW. Yang teleh diutus kebumi sebagai penerang
hati umat manusia, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan
menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan seperiti saat sekarang ini. Mini skripsi
Penulisan Mini skripsi ini merupakan pemenuhan nilai mata kuliah MPIP
Pulau Punjung, Kabupaten Dhamasraya pada tahun 2019. Hasil penelitian ini penulis
peroleh dari kerjasama serta bimbingan dari dosen mata kuliah MPIP kualitatif dan
dengan bimbingan tutor. Oleh karenanya dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Asrinaldi M.Si DAN Ibu Dr. Tengku
Rika Valentina S.IP, MA serta kepada Kakak Nastasya Aisya Putri S.IP sebagai
Penulis menyadari bahwa mini skripsi ini masih belum sempurna dan masih
membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan dimasa mendatang, dan semoga
mini skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis memanjatkan do’a
semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa merupakan bentuk pemerintahan terkecil di Negara Indonesia
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI. 1 Desa
Daerah, bahwa desa memiliki posisi sebagai bagian dari Pemerintah Daerah.
tinggal di desa diperlukan pendapatan desa agar tujuan pembangunan di desa dapat
tercapai. Salah satu sumber pendapatan desa yang termasuk dalam program Nawa
Cita presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan
direalisasikan dalam bentuk dana desa.2 Dana Desa adalah dana Anggaran
Pendapatan Belanja Negara yang digunakan untuk Desa yang dikirim untuk
1
Kementrian Keuangan Republik Indonesaia, Buku Pintar Dana Desa: Dana Desa Untuk kesejahteraan
rakyat, 2017, hlm.1 (diakses pada tanggal 26 Maret 2021
https://www.kemenkeu.go.id/media/6749/buku-pintar-dana-desa.pdf).
2
Dapat diakses di https://setkab.go.id/membangun-indonesia-dari-pinggiran-desa/pada tanggal 28
Maret 2021 jam 10.03
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui Anggaran
Pendapatan desa melalui dana desa tersebut diatur dalam undang-undang desa
yaitu Alokasi Dana Desa (ADD). ADD adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer
melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah sebesar 10% dari APBD
masyarakat seperti yang tertuang dalam (Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2016
tentang Dana Desa).4 Alokasi dana desa (ADD) adalah salah satu pendapatan Desa
(APBDes).5 Dengan adanya alokasi dana untuk kebutuhan desa, maka akan
pengembangan.
Orde Baru. Era Reformasi sebagai pembuka dimulainya tata kelola pemerintah
indonesia yang baik dari pemerintah sebelumnya. Usaha yang dilakukan pemerintah
3
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2017. Buku Saku Dana Desa: Dana
Desa Untuk Kesejahteraan Rakyat.
4
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2016 tentang Dana Desa
5
Novianti Ruru (dkk). 2017. Analisis Penerapan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Upaya Meningkatkan
Pembangunan Desa (Studi Kasus Pada Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa
Utara) Jurnal Riset Akuntansi Going Concern Vol 1(12). 2017 hlm:83
governance merupakan solusi pemerintah dalam mangatasi patologi birokrasi seperti
akses, ketepatan dan kecepatan dalam pelayanan Publik. Kemudian penerapan good
governance mulai muncul pada pengelolaan APBN yang transparansi dan adanya
partisipasi masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung. 6 Penerapan good
pemerintahan desa. Selain itu, presiden Joko Widodo memberikan bantuan dana
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa, perlu adanya suatu aspek
dalam akuntabilitas itu sendiri, seperti halnya nilai tanggung jawab dan keadilan.
6
Andi Hakim. 2016. (Dinamika Pelaksanaan Good Governance di Indonesia dalam perspektif yuridis
dan implementasi) dalam Civil Service Vol.10 No.1
7
Dapat diakses di https://nasional.kompas.com/read/2020/03/20/14495551/jokowi-minta-dana-
desa-juga-dipakai-untuk-tangani-wabah-covid-19 pada 29 Maret 2021 pukul 23.35 WIB
3
Selain itu, untuk pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik juga
pembuatan dan pelaksanaannya serta hasil-hasil yang dicapai. Dalam hal ini
evaluasi terkait pengelolaan yang dilaksanakan. Selain itu, transparansi juga dapat
terealisasikan dengan baik atau tidak, dan informasi terkait dana desa dapat diketahui
oleh berbagai pihak karena memang harus bersifat terbuka. Tidak hanya bagaimana
melainkan juga terkait hal bagaimana masyarakat desa bisa dan mampu dengan
mudah untuk mengakses segala informasi terkait apa yang sudah dan akan dilakukan
sudah maksimal seperti salah satu kabupaten Dharmasraya yang membuat peneliti
khususnya di Nagari Sikabau yang telah menerapkan prinsip transparansi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya keterbukaan informasi tentang pengelolaan dan
penggunaan dana desa kepada masyarakat melalui Panda SID (Sistem Informasi
Desa). Nagari Sikabau memperoleh reward tambahan dana desa dari pemerintah
pusat senilai Rp 144 juta per nagari sebagai nagari yang memiliki kinerja terbaik
berasumsi bahwa Dana Desa di Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten
Gambar 1.1
Sumber: Data sekunder diolah oleh peneliti di kantor Wali Nagari Sikabau tahun 2021
Fenomena pengelolaan dana desa sudah banyak ditinjau oleh para peneliti,
8
Dapat diakses di berita https://klikpositif.com/baca/72026/kinerja-terbaik-enam-nagari-di-
dharmasraya-dapat-reward-tambahan-dana-desa pada tanggal 28 Maret 2021 jam 10.26
5
2015 di desa Air Santok Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman” dalam
penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat bagaimana penerapan transparansi dan
bagaimana transparansi dari penggunaan dana desa dapat dilihat oleh seluruh
pemerintah desa terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa tahun 2017” dalam
proses pertanggungjawaban dalam pengelolaan dana desa. Selain itu peneliti juga
perundang-undangan terbaru.
perbedaan dengan penelitian yang akan kami lakukan ini, terutama letak geografis
Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dhamasraya. Hal ini dilihat
dari adanya website Panda SID (Sistem Informasi Desa) sebagai penunjang khusus,
Desa.
juga mendapat tambahan dana desa dari pemerintahan pusat sebesar 144 juta sebagai
nagari yang memiliki kinerja terbaik termasuk dalam pengelolaan Dana desa.
Dalam pengelolaan dana desa yang jumlahnya cukup besar, Nagari Sikabau
mampu dalam penerapan prinsip transparansi pengelolaan dana desa, salah satu upaya
melalui website Panda SID.9 Website Panda SID ini bisa diakses oleh seluruh
9
Dapat diakses dalam https://sikabau.sinar.id
7
akuntabilitas dan transparansi dengan baik akan menimbulkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Hal inilah yang menjadikan peneliti
Nagari Sikabau tersebut merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Kemetrian
Desa, PDT dan Transmigrasi, Kemetrian Dalam Negeri serta Kementrian Keuangan
“Saya ucapkan selamat kepada enam nagari yang mendapatkan reward atas
kinerjanya.”10
langsung oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku beserta wakilnya H. Amrizal
Dt Rajo Medan pada rapat koordinasi penandatanganan pakta Integritas Wali Nagari
pada Senin 17 Februari 2020. Adapun enam nagari dengan kinerja terbaik ini
merupakan hasil penilaian yang dilakukan oleh Kementrian Desa, DPT dan
2019.11
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan dan pengelolaan dana desa harus dikelola
10
Dikutip dari langgam.id 6 Nagari di Dharmasraya Dapat Tambahan Dana Desa Rp864 Juta. Diakses
pada tanggal 12 April 2021 pukul 08.58 WIB di (https://langgam.id/6-nagari-di-dharmasraya-dapat-
tambahan-dana-desa-rp864-juta/)
11
Dapat diakses di https://dharmasrayakab.go.id/berita1094/kinerja-terbaik-enam-nagari-di-
dharmasraya-dapat-reward-tambahan-dana-desa.html pada tanggal 06 April 2021 jam 14:58
dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa ini bertujuan untuk mewujudkan agar
dana desa ini juga bertujuan agar dana desa tersebut dapat dipergunakan secara
efektif dan efisien. Disini peran dari kepala pemerintahan desa sebagai pemegang
pengelolaan dana desa dan alokasinya yang dilakukan oleh pemerintahan desa
dalam pengelolaan dana desa pada Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung
terdapat pejabat dan staf pemerintahan nagari yang masih tidak mamahami kinerja
atau mekanisme dalam mengelola dana desa ini, pengetahuan mengenai mekanisme
ini diperlukan agar para pejabat atau aparat pemerintahan desa tidak melakukan
Berdasarkan pembahasan yang telah di jelaskan pada latar belakang tadi dapat dilihat
sudah dilakukan dengan baik, hal itu dapat dibuktikan dengan adanya reward
12
Jurnal Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa Pada Pemerintahan Desa Di Kabupaten
Donggala Hasman Husin Sulumin, dapat dilihat pada 27 Mare 2021 jam 15.00
https://media.neliti.com/media/publications/158249-ID-pertanggungjawaban-penggunaan-
alokasida.pdf
9
tambahan dana desa dari pemerintah pusat senilai Rp 144 juta per-nagari, yang
akuntabilitas perlu adanya keterlibatan ketiga aktor yang ada pada persepektif
governance yaitu pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta, dengan adanya
kerjasama antara ketiga aktor tersebut, maka akan terwujud keberhasilan penerapan
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah peneliti paparkan. Maka
Kabupaten Dharmasraya?
13
Diakses di situs berita online https://klikpositif.com/baca/72026/kinerja-terbaik-enam-nagari-di-
dharmasraya-dapat-reward-tambahan-dana-desa pada tanggal 27 Maret 2021 jam 13.35 WIB
1. Untuk menjelaskan bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi dampak positif dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang Ilmu Politik yang berfokus pada Akuntabilitas
dan Transparansi pengelolaan Dana Desa. Khususnya terkait dengan kajian good
penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pemerintahan Desa di
Indonesia agar dapat memanfaatkan pengelolaan dana Desa secara transparan dan
akuntabel. Selain itu penelitian ini juga menjadi acuan dalam pengambilan keputusan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Kepustakaan disini melihat bagaimana penelitian terdahulu dengan
penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti, dimana ada beberapa penelitian
rumusan masalah dan tujuan penelitian yamg telah diuraikan sebelumnya, maka
kelompok peneliti.
terdahulu yang membahas tentang dana desa. Penelitian terdahulu ini kami jadikan
sebagai bahan bacaan mengenai konsep dan teori yang akan digunakan dalam
penelitian kami terkait akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa di Nagari
dapat diambil dari sumber-sumber ilmiah, seperti skripsi, jurnal, ataupun tesis.
Pertama, penelitian oleh Suci Indah Hanifah dan Sugeng Praptoyo dengan judul
deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen keuangan desa
Kepatihan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik sudah berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 37 tahun 2007 yang menunjukkan pelaksanaan yang
Pendapatan Belanja Desa (APBDes), namun dari sisi pencatatan akuntansi masih
perlu adanya pembinaan dan pelatihan lebih lanjut, karena belum sepenuhnya sesuai
perangkat desa dan kompensi sumber daya manusia, sehingga masih memerlukan
Jombang”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode reduksi data,
pengujian data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
dan dievaluasi melalui forum musyawarah di tingkat desa. Prosedur pencairan dan
penyaluran ADD sesuai dengan peraturan Bupati Jombang No. 17 Tahun 2015,
Permendagri No. 113 tahun 2014 dan alokasi dan ADD didasarkan pada skala
14
Suci Indah Hanifah dan Sugeng Praptoyo, 2015. Akuntabilitas dan Transparansi
Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi,
Vol. 4 No. 8, hlm 1
13
dengan pertanggungjawaban APBDes, kendala dari pengelolaan ADD ini yaitu
Prinsip Transparansi Dana Desa di Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur Kabupaten
metode deskriptif. Penelitian ini berfokus pada penerapan prinsip transparansi dalam
pengelolaan dana desa pada tahun 2017. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa
pelaksanaan dana desa di Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur Kabupaten Agam
sudah berjalan dengan baik dilihat berdasarkan empat indikator dalam pengukuran
transparansi, yaitu kesediaan dan aksesibilitas pengelolaan dana desa dan dokumen
yang efektif, kesediaan dan kelengkapan informasi terhadap pengelolaan dana nagari,
keterbukaan proses dalam penggunaan dana nagari, dan kerangka regulasi yang
menjamin transparansi dana nagari. Kemudian dari penelitian ini juga ditemukan
bahwa keberhasilan pengelolaan dana nagari di Nagari Tigo Balai adalah sumber
daya aparatur yang memadai dan kompeten, sarana dan prasarana yang memadai,
serta komunikasi dan informasi yang jelas antara aparatur nagari dengan
masyarakat.16
15
Maisiyah Kholmi, 2016, Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa: Studi di Desa Kedungbetik
Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Jurnal Ekonomika-Bisnis, Vol. 07 No. 02, hal 143
16
Desmarni, 2019, Pelaksanaan Prinsip Transparansi Dana Desa di Nagari Tigo Balai Kecamatan
Matur Kabupaten Agam Tahun 2017, Skripsi, Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Andalas
Keempat penelitian yang dilakukan oleh Deti Kumalasari dengan judul
deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Desa Bomo
pengelolaan anggaran dana desa secara fisik sudah menunjukkan pelaksanaan yang
transparan dan akuntabel, namun dilihat dari sisi administrasi masih diperlukan
perbaikan sehingga masih perlu pembinaan lebih lanjut, karena belum sepenuhnya
Kelima penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni dengan judul “Penerapan
Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Kuta Bakti Kecamatan Babul Bakmur
dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam pengelolaan alokasi
dana desa untuk pembangunan desa di Desa Kuta Bakti secara keseluruhan terkait
akuntabilitas dan transparansi sudah cukup baik, tetapi masih cukup banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan. Hal ini dibuktikan dalam pengelolaan alokasi dana desa
namun hal ini hanya sampai pada perencanaannya saja, selebihnya dijalankan oleh
17
Deti Kumalasari, 2016, Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Alokasi Dana Desa,
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 5 Nomor 11, hlm 1
15
pemerintah desa tanpa melibatkan aparat desa dalam proses pengelolaan dana desa.
Penerapan transparansi dalam penggunaan dana desa di Desa Kuta Bakti masih
dikategorikan kurang baik, hal ini dikarenakan kurangnya prinsip transparansi yang
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Nastasya Aisya Putri dengan judul
“Analisis Aktor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Tirta Mandiri, Desa Ponggok,
metode penelitian kualitatif dengan tipe study kasus. Hasil dari penelitian ini
sekaligus pengawas dan pemilik modal di BUMDes Tirta Mandiri. Selain itu, aktor-
18
Sri Wahyuni, 2019, Penerapan Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Kuta Bakti Kecamatan Babul Bakmur Kabupaten Aceh
Tenggara), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
19
Nastasya Aisya Putri, 2021, Analisis Aktor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Tirta Mandiri, Desa
Ponggok, Kabupaten Klaten Dalam Persperktif Governance, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Andalas
Tabel 2.1
17
ADD terintegrasi
dengan
pertanggungjawaban
APBDes, kendala dari
pengelolaan ADD ini
yaitu kurangnya
pemahaman aparatur
desa dalam
pengimplementasian
ADD.
3. Desmarni 2017 Transparansi, Kualitatif, Pelaksanaan dana desa
“Pelaksanaan Good Deskriptif di Nagari Tigo Balai
Prinsip Governance Kecamatan Matur
Transparansi Kabupaten Agam
Dana Desa di sudah berjalan dengan
Nagari Tigo baik dilihat
Balai berdasarkan empat
Kecamatan indikator dalam
Matur pengukuran
Kabupaten transparansi.
Agam Tahun Kemudian dari
2017”. penelitian ini juga
ditemukan bahwa
keberhasilan
pengelolaan dana
nagari di Nagari Tigo
Balai adalah sumber
daya aparatur yang
memadai dan
kompeten, sarana dan
prasarana yang
memadai, serta
komunikasi dan
informasi yang jelas
antara aparatur nagari
dengan masyarakat.
4. Deti 2019 Transparansi, Kualititaif Pemerintah Desa
Kumalasari Akuntabilitas , Bomo Kecamatan
“Transparans , Alokasi Deskriptif Rogojampi Kabupaten
i dan Dana Desa Banyuwangi telah
Akuntabilitas melaksanakan prinsip-
Pemerintah prinsip transparansi
Desa dalam dan akuntabilitas pada
Alokasi Dana pengelolaan anggaran
Desa”. dana desa. Sedangkan
pengelolaan anggaran
dana desa secara fisik
sudah menunjukkan
pelaksanaan yang
transparan dan
akuntabel, namun
dilihat dari sisi
administrasi masih
diperlukan perbaikan
sehingga masih perlu
pembinaan lebih
lanjut, karena belum
sepenuhnya sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Sri Wahyuni 2019 Akuntabilitas Kualitatif, Dalam pengelolaan
“Penerapan , Deskriptif alokasi dana desa
Akuntabilitas Transparansi, untuk pembangunan
Dan Dana Desa desa di Desa Kuta
Transparansi Bakti secara
Pengelolaan keseluruhan terkait
Alokasi Dana akuntabilitas dan
Desa Dalam transparansi sudah
Pembanguna cukup baik, tetapi
n Desa (Studi masih cukup banyak
Kasus Desa terdapat kelemahan
Kuta Bakti dan kakurangan. Hal
Kecamatan ini dikarenakan
Babul kurangnya prinsip
Bakmur transparansi yang
Kabupaten diterapkan oleh
Aceh pemerintah yaitu
Tenggara)” dengan tidak
melibatkan masyarakat
sepenuhnya.
6. Nastasya 2020 Peran, Aktor, Kualitatif, dengan judul penelitian
Aisya Putri BUMDes Studi ini menggunakan
“Analisis Tirta Mandiri Kasus metode penelitian
Aktor Badan kualitatif dengan tipe
Usaha Milik study kasus. Hasil dari
Desa penelitian ini
19
(BUMDes)Ti menunjukkan bahwa
rta Mandiri, hubungan antar aktor
Desa di BUMDes Tirta
Ponggok, Mandiri saling
Kabupaten berhubungan dan tidak
Klaten bisa dipisahkan karena
Dalam masyarakat sebagai
Persperktif pengguna sekaligus
Governance”. pengawas dan pemilik
modal di BUMDes
Tirta Mandiri. Selain
itu, aktor-aktor dalam
menjalankan BUMDes
Tirta Mandiri saling
bersinergi sehingga
BUMDes Tirta
Mandiri menjadi
BUMDes yang
berhasil.
7. Defi 2021 Kualitatif
Permatasari,
Muhammad
Dino, Putri
Kumalasari,
Rahmad
Agusrianto,
Syifa
Salsabila,
Alfarel
Lorisma
Melben
Yulvia Alika
“Akuntabilita
s dan
Transparansi
Pengelolaan
Dana Desa
(Studi Kasus:
Nagari
Sikabau,
Kecamatan
Pulau
Punjung
Kabupaten
Dharmasraya
)”
Sumber: Data Sekunder yang diolah dari berbagai sumber oleh peneliti Tahun 2021
dengan penelitian yang kelompok peneliti lakukan. Jelas saja jika dilihat dari lokasi
dan waktu penelitian, sangatlah berbeda. Namun, perbedaan yang terdapat pada
warganya dalam mengwujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hal ini terbukti
penelitian. Untuk itu, penelitian ini menggunakan beberapa konsep yang relevan
dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Adapun konsep yang digunakan dalam
pemerintah merupakan istilah yang digunakan pada organisasi atau lembaga yang
21
dapat dikatakan sebagai konsep lama dalam penyelenggaraan pemerintahan karaena
definisi yakni mengambil peran yang lebih besar, yang terdiri dari semua proses,
termasuk totalitas dari semua lembaga dan unsur masyarakat, baik pemerintah
maupun nonpemerintah.20
Istilah governance muncul pada dekade 1990-an yang dipelopori oleh R.A.W.
Rhodes. Teori dan konsep governance merupakan suatu proses baru dari
governance dapat dibedakan dalam beberapa varian antara lain (1) governance dalam
ilmu administrasi publik (public administration) dan kebijakan publik (public policy);
Governance diartikan sebagai mekanisme, praktek dan tata cara pemerintahan dan
20
Dwiyanto, Agus. 2015. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif dan Kolaboratif. Yogyakarta:
UGM Press. Hal 1.
21
Tiihonen, Seppo. 2004. From Governing to Governance: a Process of Change. Tamfere: Tamfere
University Press.
warga mengatur sumber daya serta memecahkan masalah-masalah publik.
kepemerintahan.22
Dunia sejak tahun 1989. Bank Dunia (1989) mendefinisikan governance sebagai
berkelanjutan. Aktor negara (pemerintah), bisnis dan civil society harus bersinergi
membangun konsensus, dan peran negara tidak lagi bersifat regulatif, tetapi hanya
sebatas fasilitatif.23 Metode governance dapat dikatakan sebagai cara pemerintah yang
networks dimana di dalamnnya ada tuntutan pasar untuk saling bertukar sumber daya,
lingkungan yang lebih luas dari government, yang meliputi aktor-aktor selain
22
Andi Luhur Prianto. 2011. Good Governance dan Formasi Kebijakan Publik Neo-Liberal. Jurnal
Otoritas. Vol.1 No.1 hal:2
23
Ibid. hal:3
23
b) Interaksi terus-menerus antar organisasi yang terlibat dalam networks dalam
rangka pertukaran sumber daya dan negosiasi dalam berbagai sumber daya;
Aktor yang berpengaruh dalam proses governance yaitu state, private sector,
politik dan hukum yang kondusif, sektor swasta (private sector) menciptakan
pekerjaan, dan masyarakat sipil (civil society) berperan positif dalam interaksi sosial,
untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial dan politik. 26 Ketiga aktor
24
Muh. Tang Abdullah. 2016. Perspektif Governance Dalam Memahami Perubahan Manajemen
Pemerintahan. Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik. Vol.2 No.1 hal:67
25
Abiradin Rosidi dkk. 2013. Reinventing Local Goverment, Demokrasi dan Reformasi Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Cv. Andi Offset. Hal. 10
26
Sujarwoto dan Tri Yumarni, 2007. ”Deconstructing Governance Theory”. Jurnal Ilmiah Administrasi
Publik, Vol. VIII No. 2, Maret-Agustus, hal. 553-564
membantu pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Swasta dalam hal ini
Selain itu, masyarakat juga harus berperan aktif. Masyarakat dan diberikan
ruang. Akan percuma apabila sebenarnya masyarakat memiliki niatan yang kuat
ruang. Keterlibatan masyarakat ini mampu membuat masyarakat yang mandiri dan
disini mengacu pada sistem dan proses kepemerintahan. Good Governance dalam
kekuasaan negara yang solid dan bertanggung jawab serta efisien dan efektif dengan
Pemerintah dan bangsanya.28 Basuki dan Shofwan (2006, h.13) mengartikan Good
27
Muhammad Ilham Arisaputra. 2013. Penerapan Prinsip Prinsip Good Governance Dalam
Penyelenggaraan Reforma Agraria di Indonesia. Dalam Jurnal Yuridika. Vol 26 No. 2 hal:192-193
28
G. H Addink, “From Principles of Proper Administration to Principle of Good Governance”, diktat
Good Governance, (Depok : CLGS-FHUI, 2003), hlm 9
25
aspiratif. Good Governance akan tercipta jika terjalin hubungan yang sinergis antar
29
Bayu Rizky Aditya ,dkk. Sinergitas Stakeholders untuk Administrasi Publik yang Demokratis dalam
Perspektif Teori Governance (Studi Pada Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Mulyoagung Bersatu
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang) Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 2, No.3 hal:408
30
Riny Jefri. 2018. Teori Stewardship dan Good Governance. Jurnal Riset Edisi XXVI hal:23
31
Lembaga Administrasi Negara dan BPKP, (Jakarta : 2007)
good governance ini, maka keberhasilan dari pelaksanaan good governance juga akan
pengelolaan negara tidak secara independen saja, melainkan juga melibatkan aktor-
aktor tertentu seperti halnya aktor swasta dan masyarakat sipil (civil society).
pengelolaan negara. Pengelolaan disini terdiri dari sistem, mekanisme dan proses
kebijakan.
yang saling bekerjasama di dalamnya, yaitu pemerintah, masyarakat sipil, dan pasar
atau dunia usaha. Berdasarka ketiga faktor tersebut, good governance akan terwujud
apabila terdapat suatu kepemimpinan yang memiliki legitimasi dan dipercaya oleh
tekanan secara eksternal dari luar pemerintahan itu sendiri, hal ini dapat berupa
dalam pemerintahan.
27
2.3.3 E-Government
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menawarkan solusi
untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik yang lebih berbasis pada good
governance. Kesiapan sumber daya manusia, regulasi, anggaran dana, sarana dan
pemerintah mampu menyediakan pelayanan publik yang lebih efektif dan inovatif.
masyarakat dapat lebih baik dan efektivitas internal organisasi pemerintahan semakin
semakin mudah.32 Wujud nyata dari aplikasi e-government yang telah umum
daerah. Situs web pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam
realistik dan terukur. Situs web pemerintah daerah merupakan tingkat pertama dalam
32
Joko Tri Nugraha. 2018. E-Government dalam Pelayanan Publik Studi tentang elemen sukses
pengembangan E-Government di pemerintahan kabupaten sleman.jurnal komunikasi. Volume 2. No
1. Hal 32-42
EVALUASI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PADA SITUS WEB PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA :
PRESPEKTIF CONTENT DAN MANAJEMEN.UPN ”Veteran” Yogyakarta, 24 Mei 2008.
pengembangan e-Government di Indonesia yang memiliki sasaran agar masyarakat
Indonesi dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan
alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Karena
itu, dalam melihat e-government, jangan terpaku oleh unsur 'e' - nya semata, tetapi
yang lebih penting lagi adalah proses dan jalannya pemerintahan melalui fasilitas
internet atau media online. Sehingga terdapat dua hal utama dalam pengertian e-
(salah satunya adalah internet) sebagai alat bantu, dan kedua adalah tujuan
dapat dilalui dengan lebih cepat sesuai degan aturan main yang telah ditetapkan.
2.3.4 Akuntabilitas
Menurut keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
29
harus dapat meningkatkan daya inovatif dari pemerintah daerah untuk dapat
dari segi efisiensi dan efektivitas kepada DPRD maupun masyarakat luas. 33
perasaan pribadinya.35
sampai pemerintah terendah yaitu Desa.36 Semua kegiatan yang menyangkut dengan
antara rakyat dengan pemerintah akan semakin baik jika diikat oleh rasa saling
33
Idhar Yahya. 2006. Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah. Jurnal Sistem
Teknik Industri Vol. 7 No. 4 hal: 27
34
Muslim, Entin Sriani, 2006. Advokasi pembuatan citizen character untuk mendorong pelayanan
publik yang transparan, akuntabel, dan responsif. Bandung: Balai Diklat LAN.
35
Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal.
217
36
Vilmia Farida*, A. Waluya Jati, Riska Harvent.2018.Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (ADD) Di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang .JURNAL AKADEMI AKUNTANSI 2018
Volume. 1 No. 1 66 ׀
percaya, salah satunya dengan penerapan prinsip akuntabilitas dalam pelaksanaan
pemerintahan.
terhadap masyarakat.37
akuntabilitas yang dilihat dari berbagai sudut pandang tersebut, maka akuntabilitas
dapat diartikan sebagai kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan segala tindak
lanjut dan kegiatan seseorang atau lembaga terutama bidang administrasi keuangan
37
Rahmi Kurnia, Nurzi Sebrina,Halmawati. 2019. AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA (Studi
Kasus pada Desa-Desa di Wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat). Jurnal
Eksplorasi AkuntansiVol. 1, No 1,
31
mempunyai arti pertanggungjawaban yang merupakan salah satu ciri dari terapan
good governance.
2.3.5 Transparansi
Transparansi diartikan sebagai keterbukaan. Transparansi adalah keterbukaan
Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang
dicapai.39
yang material dan relevan serta mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
akses untuk memperoleh informasi terkait dana desa. Pada dasarnya ketika
masyarakat telah berpartisipasi dalam pengelolaan dana desa, maka secara otomatis
38
Mardiasmo, 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. ANDI, Yogyakarta.
39
Bappenas dan Depdagri. 2002. Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan Daerah.
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada Perundang-
undangan.
Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh informasi
mengenai tata kelola dan sistem pemerintahan harus mudah diakses oleh pihak–pihak
yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dipahami
pemerintah untuk mencapai good governance. Dari definisi di atas dapat dikatakan
pemerintah tersebut.
Kelurahan.40
40
50Widjaja. 2004. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa Menurut Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1979 (Sebuah Tnjauan). PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, Hlm 19
33
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal ayat 21 bahwa:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
daerah yang ditandai dengan kemandirian suatu daerah, termasuk dalam ruang
lingkup desa, dalam aspek-aspek yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
41
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DESA
menggunakan norma yang ada dalam UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan
kabupaten.
mengatur daerahnya serta masyarakat yang ada dalam jangkauan daerah yang
didukung oleh hukum yang berlaku. Salah satu wewenang yang diterima desa
adalah dalam hal pengelolaan dana untuk kesejahteraan dan kebaikan bersama
masyarakat desa tersebut. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer
Dana desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Kemudian dalam UU Nomor 6 Tahun 2014
Pemerintah desa harus lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan berbagai
42 14
Ibnu Prayogi, 2018, Pengelolaan Dana Desa Di Desa Bunder Kecamatan Patuk Kabupaten
Gunung Kidul D.I Yogyakarta, Skripsi, Prodi Hukum Tata Negara, Fakultas Syari’ah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, hlm 1
35
pembangunan desa serta mengelola keuangan dan kekayaan milik desa. UU
3. Menanggulangi kemiskinan
Maka setelah dikeluarkan UU No. 6 Tahun 2014 ini, desa secara resmi
memiliki kewenangan khususnya dalam hal pengelolaan dana desa. Dana desa sangat
infrastruktur serta dapat mensejahterakan masyarakat desa yang masih jauh dari kata
sejahtera bagi pemerintah pusat. Masyarakat desa secara khusus perlu diberikan
Adanya dana desa bisa memberi harapan yang terbuka bagi masyarakat
berbasis masyarakat. Dimana dengan adanya dana desa masyarakat bisa bertahan
hidup dengan mengikuti perkembangan zaman terutama dalam hal ekonomi berbasis
43
Ibid
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.44
desa dalam melaksanakan otonomi supaya desa dapat berkembang serta mampu
Adapun besaran Alokasi Dana Desa yang diterima oleh desa yaitu 10%
(sepuluh persen) dari Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil yang
bersumber dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
Kabupaten/Kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 45 Dana desa yang
37
perempuan.
Selain itu pendapatan desa yang diterima oleh desa ada juga yang berasal
dari APBDes yaitu berupa Alokasi Dana Desa yang bersumber dari Dana
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan ditransferkan melalui kepala urusan
keuangan desa. Dengan adanya Alokasi Dana Desa, maka kebutuhan desa akan
APBDes dan bantuan Pemerintah Desa. Upaya yang dapat dilakukan dalam hal
informasi lainnya. Hal itu sebagai wujud trasparansi dan akuntabilitas yang
masyarakat desa serta sesuai dengan kemampuanyang dimiliki oleh desa tersebut.
Selain itu pemerintah desa harus bisa menyelenggarakan pencatatan, atau minimal
2. 4 Skema Pemikiran
Desa
Pengelolaan Dana
Desa
Prinsip Prinsip
Akuntabilitas Transparansi
Melalui Penerapan E-
Government
Adapun maksud dari skema pemikiran di atas, yaitu upaya untuk memberi
39
menjadikan UU No.6 Tahun 2014 sebagai landasan berpijak penelitian yang
Dana Desa, dimana Dana Desa akan dijadikan fenomena yang diangkat dalam
Dana desa merupakan dana yang dialokasikan untuk desa sebagai alat
pengembangan. Dalam alokasi dana desa diperlukan prinsip tata kelola yang baik
agar realisasi pembangunan dan pengembangan dapat berjalan secara efektif. Tata
kelola yang baik dapat dilihat dalam kriteria akuntabilitas dan transparansi.
Akuntabilitas dan transparansi dapat dijadikan sebagai prinsip bagi desa dalam
pengelolaan dana desa, dimana desa mengoptimalkan nilai-nilai tanggung jawab dan
Government. Hal ini dibuktikan dengan adanya website Nagari Sikabau yang berisi
pembangunan dan juga informasi mengenai progress alokasi dana desa. Dengan
bagi masyarakatnya.
prinsip akuntabilitas dan transparansi desa dalam mengelola dana desa melalui
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Tipe Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif metode penelitian
studi kasus. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif untuk dapat
kehidupan.48
48
Fitrah. Mih, M.Pd dan Dr. Luthfiyah, MAg.2017.Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,
Tindakan kelas &Studi Kasus.Malang
41
Studi kasus merupakan salah satu metode kualitatif dimana dalam
pembahasannya seorang peneliti dituntut untuk lebih cermat, teliti, dan mendalam
kelompok. Dalam metode studi kasus ini menggunakan jenis intrinsik. Studi kasus
sifat tertentu atau unik. Metode studi kasus jenis intrinsik digunakan dalam penelitian
ini karena penelitian kami adalah mengenai kasus pengelolaan dana desa yang
baik. Peneliti tertarik dengan penelitian ini karena dengan dana desa yang
didapatkan oleh nagari Sikabau dapat diterapkan dengan baik terbukti dengan
dapatnya penghargaan berupa tambahan dana desa sebesar Rp.144 juta dari
dana desa tahun 2019 yang dilakukan di Nagari Sikabau kecamatan Pulau Punjung
kabupaten Dharsmasraya.
lokasi penelitian, pada Nagari Sikabau ini permasalahan peneliti ditemukan, dimana
Nagari Sikabau merupakan salah satu dari enam nagari di kecamatan Pulau Punjung
yang mendapatkan reward tambahan Dana Desa dari pemerintah pusat sebesar Rp.
144 juta per nagari, sebagai nagari yang memiliki kinerja baik dalam pengelolaan
dana desanya. Menurut kelompok peneliti ini suatu fenomena yang menarik dan unik
pengelolaan Dana Desa di Nagari Sikabau. Waktu penelitian ini akan dilaksanakan
dan menentukan, karena peneliti terlibat langsung dalam proses pencarian data.
strategi, etis dan personal dalam proses penelitian kualitatif. Peneliti juga
menggunakan alat-alat lainnya seperti panduan wawancara, rekaman, dan hal lainnya
sebagai alat bantu dalam penelitian. Peneliti juga melihat langsung realitas
lingkungan sosial yang akan diteliti untuk penunjang dalam pengumpulan data.
dan sore harinya surat izin dari dekanat sudah terbit . Pada tanggal 10 April 2021
43
Pada hari Minggu tanggal 11April 2021 peneliti melakukan observasi Nagari
Sikabau, karena pada hari minggu proses wawancara tidak dapat dilakukan, peneliti
memutuskan untuk melihat langsung bagaimana kondisi Nagari. Kemudian pada hari
Senin tanggal 12 April 2021 peneliti mendapat izin dari tutor mata kuliah Nastasya
Aisyah Putri S.IP untuk turun lapangan pada pukul 15:55 WIB.
Kemudian hari Selasa tanggal 13 April 2021 pukul 09:00 WIB peneliti
Wali Nagari. Pukul 11:37 WIB peneliti melakukan wawancara dengan Wali Nagari
Abdul Razak sampai pukul 12:12 WIB, kemudian pukul 14:00 WIB sampai pukul
16:00 WIB dilanjutkan dengan wawancara dengan Sekretaris Nagari Fitrawadi S.Pt.
Pada hari Rabu tanggal 14 April 2021 peneliti melakukan wawancara dengan
Bendahara Nagari, Suci Wulandari pukul 10:40 WIB sampai pukul 11:09 WIB. Pukul
13:47 WIB peneliti melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat yaitu
Oktaviandi sampai pukul 14:26. Pukul 15:38 WIB peneilti mendapat surat keterangan
Pada hari Kamis tanggal 15 April 2021 pukul 13:10 WIB peneliti melakukan
wawancara dengan Wali Jorong Kampung Baru M. Jumain sampai pukul 14:07 WIB.
Pukul 14:25 WIB. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu masyarakat yaitu
Ibu Irhamni sampai pukul 15:04 WIB. Pukul 16:07 WIB peneliti melakukan
wawancara dengan salah satu masyarakat Oktaviandi. Pada pukul 21.00-22.00
dengan salah satu masyarakat pada pukul 09.00-09.30 di kantor pemuda nagari
Sikabau pukul 15.30 WIB peneliti melakukan wawancara melalui via telfon/
whatsapp dengan Ketua Bamus terkait triangulasi data sampai pukul 16.00
Pada hari Sabtu tanggal 17 April 2021 pukul 13.00 peneliti melanjutkan
data dengan pertimbangan terentu. Informan dari seluruh masyarakat Nagari Sikabau.
Informan dipilih secara acak atau sengaja dengan karakteristik dan kriteria yang telah
ditentukan. Penggunaan teknik purposive sampling adalah karena tidak semua sampel
memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu penulis
Tabel 3.1
Kriteria Informan
No Kriteria
45
1. Informan merupakan pihak yang menguasai atau memahami situasi
permasalahan penelitian yaitu mengenai penerapan transparansi pengelolaan
dana desa di Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten
Dharsmasraya, yaitu perangkat nagari seperti, Wali Nagari, Staf nagari, kepala
bamus, kepala Jorong dan perangkat nagari lainnya.
2. Informan yang ikut dalam proses pelaksanaan pengelolaan dana desa seperti
pihak swasta.
3. Informan sebagai penilai kinerja pengelolaan dana desa oleh nagari, seperti
masyarakat sekitar Nagari tersebut
Sumber: Data Primer yang diolah oleh peneliti tahun 2021
Tabel 3.3
Informan peneliti
No Nama Jabatan Alasan
3.5.1 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu wujud dari komunikasi interpersonal
dimana merupakan suatu bentuk komunikasi yang langsung tanpa perantara media
antar individu, dalam hal ini peran sebagai pembicara dan pendengar dilakukan
secara bergantian, serta sering kali peran itu menyatu. Wawancara merupakan suatu
proses komunikasi dyadic dengan suatu tujuan dan maksud yang serius yang
Wawancara berbeda dengan percakapan biasa. Wawancara merupakan salah satu cara
49
Diakses https://psikologi.fisip-unmul.ac.id/main/wp-content/uploads/2016/06/Wawancara.pdf
pada tanggal 01-04-2021 jam 10.50
47
1. Pewawancara bertanggung jawab untuk mengarahkan interaksi dan memilih
isi pembicaraan.
2. Tidak ada pertanyaan yang bersifat timbale balik antara pewawancara dan
klien.
kantor). Untuk hal-hal tertentu anak dan orangtua diharuskan datang guna
melakukan wawancara.
Wawancara merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
reaksi orang dalam bentuk ekspresi pada waktu .tanya jawab. Wawancara
dapat pula dipakai sebagai cara pengumpul data dengan jalan tanya jawab
sekali.50
dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri
atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumentasi merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut
pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau
dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dokumen dapat berbentuk tulisan,
akuntabilitas dan trasparansi dalam pengelolaan dana desa dari berbagai sumber, baik
itu melalui wawancara langsung dengan pihak yang terlibat di dalam pengelolaan
Selain itu, melalui website resmi nagari tersebut beserta jurnal yang berkaitan dengan
penelitian. Dokumen dapat dijadikan salah satu acuan dalam melakukan penelitian
karena memiliki berbagai manfaat yang berguna sebagai sumber data dalam
50
Dapat diakses http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/ pada 29 Maret 2021 jam 22.00
51
Dapat diakses https://elibrary.unikom.ac.id/83/9/11.%2520UNIKOM pada 29 Maret 2021 jam 22.15
49
melakukan penelitian. Dokumen yang didapatkan harus di analisis sesuai dengan
c. Dokumen itu sumber data yang alami, bukan hanya muncul dari konteksnya,
d. Dokumen itu relative mudah dan murah dan terkadang dapat diperoleh dengan
cuma-cuma.
e. Dokumen itu sumber data yang non-reaktif. Tatkala responden reaktif dan
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
52
Dapat diakses http://repository.upi.edu/4031/6/S_PKN_0705629_Chapter3.pdf pada tanggal 01-
04-2021
53
Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2007:273. dapat diakses pada https://www.uin-
malang.ac.id/r/101001/triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html.
Untuk uji keabsahan data dalam penelitian ini, kami menggunakan triangulasi
data dalam sumber data yang kami dapatkan. Data yang kami kumpulkan berasal dari
teknik wawancara dengan ketentuan informan yang merupakan salah satu masyarakat
Nagari Sikabau dan mengetahui serta merasakan dampak pengelolaan dana, informan
juga bisa diambil dari orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan dana desa secara
langsung. Sumber data yang kedua yaitu berasal dari data sekunder seperti
triangulasi dari para tokoh masyarakat untuk mengetahui apakah informasi yang
didapatkan oleh peneliti benar adanya. Untuk menentukan informan triangulasi maka
peneliti juga secara purposive memilih orang-orang yang akan peneliti mintai
informan. Berikut adalah informan triangulasi pada penelitian ini yang dapat dilihat
Tabel 3.4
Informan Triangulasi
No Nama Alasan
51
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan.54 Analisis bukti (data) terdiri atas pengujian,
menunjukkan proposisi awal suatu penelitian. Analisis data tersebut harus sesuai
pengujian ataupun pengkategorian awal dengan hasil temuan lapangan. Seluruh data
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada
orang lain.55 Data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan prinsip metode kualitatif
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Dalam hal ini, peneliti akan
pengelolaan dana desa tahun 2019 di Nagari Sikabau. Tahapan penelitian yang
diwawancarai.
sumber penelitian.
53
BAB IV
Awalnya Sikabau adalah sebuah Jorong dari Kenagarian Tabiang Tinggi. Pada Tahun
2009 Nagari Sikabau dibentuk bersamaan dengan 31 Nagari lainnya, 17 Nagari yang
dimekarkan dan 4 Nagari yang tidak dimekarkan sesuai dengan PERDA Kabupaten
Dharmasraya Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Penataan Nagari pada
dimana posisi Jorong Bukit Barangan yang sangat strategis dan merupakan tiga pintu
gerbang lalu lintas darat yaitu menuju Padang, Jambi dan Pekanbaru. Sedangkan
jarak antara Pusat Pemerintahan Nagari Sikabau dengan Ibukota Kecamatan ( 7 Km,
1. Luas wilayah
Punjung dengan luas wilayah 16.316 Ha atau 163,16 km2, dengan dataran rendah
seluas 10.605 Ha dan dataran bergelombang dan Dataran tinggi seluas 5.711 Ha.
Gambar 4.1
2. Orbitrasi Wilayah
Tabel 4.1.1
Batas wilayah Nagari Sikabau
No Nama Jorong
didominasi oleh topografi datar dengan luas 767 Ha dan landai seluas 685 Ha. Secara
berturut-turut di ikuti dengan agak curam 40%, curam 50 Ha serta topografi sangat
curam 217 Ha. Berdasarkan data terakhir pemetaan Nagari Sikabau bahwa di daerah
Nagari Sikabau masih terdapat kondisi lahan tidur dengan tutupan lahan pada rumput
dan semak belukar seluas 6.3 km² atau 30 % dari luas daerah. Kondisi ini
menggambarkan bahwa daerah Nagari Sikabau relatif masih sangat potensial untuk
57
pertanian dan perkebunan rakyat yang dilakukan masyarakat masih tergolong
tradisional dan semi teknis dan juga masih ditemukan adanya lahan-lahan tidur yang
4. Hidrologi
tergolong besar yakni Sungai Batang Mimpi, Sungai Batang Piruko, Sungai Batang
Plangko dan Sungai Batang Samiluan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
Tabel 4.1.3
Sungai dan Embung Nagari Sikabau
Tingkat kepadatan penduduk, di Nagari Sikabau rata-rata sebesar 37 jiwa per km2.
Tabel 4.1.4
59
10 SUNGAI SONSANG 205 804 - -
11 CAMPUR JAYA 158 566 - -
JUMLAH TOTAL 2018 2111 8008 37 3
2017 1.952 7.421 46 3
2016 1.907 7.226 45 3
2015 1.895 6.938 44 2
2014 1.880 6.784 43 5
2013 1.778 6.679 41 3
2012 1.701 6.459 40 2
2011 1.623 6.334 39 3
2010 1.502 6.135 38 2
Tabel 4.1.5.
Nama Wali Nagari dan Perangkat Pemerintahan Nagari Sikabau Tahun 2019
JENIS
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN
KELAMIN
61
Jaya
25 Alpion.Hs Pesuruh Kantor Laki-laki SLTA
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
Tabel 4.1.6.
1) Penerimaan Nagari
berasal dari dana perimbangan, Pendapatan Asli Nagari(PAN) dan penerimaan lain-
lain yang sah. Sementara Pendapatan Asli Nagari dapat dihimpun melalui hasil
kekayaan nagari, pasar, retribusi, hasil swadaya masyarakat dan gotong-royong.
2) Pengeluaran Nagari
belanja pengeluaran yaitu belanja rutin dan pembangunan. Belanja rutin digunakan
program proyek berbagai sektor sesuai dengan urutan prioritas dan kebijaksanaan
pembangunan.
Tabel 4.1.7.
Inventarisasi Adat
NO URAIAN ADA/TIDAK
.
63
5. Upacara kelahiran Ada
6. Upacara perkawinan Ada
Tabel 4.3.11.
Jumlah Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktifitas dan
65
Jumlah Produksi Padi Sawah
LUAS LUAS JUMLAH
PRODUKTIFITAS
NO. NAGARI TANAM PANEN PRODUKSI
(TON/HA)
(HA) (HA) (TON/GKP)
b. Perkebunan
Tabel 4.3.12.
Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktifitas dan Jumlah Produksi Tanaman
Perkebunan
LUAS LUAS JUMLAH
PRODUKTIFITAS
NO. KOMODITI TANAM PANEN PRODUKSI
(TON/HA)
(HA) (HA) (TON/GKP)
1.
Karet 735 689 - -
2.
Kelapa 188 156 - -
Sawit
3. Kakao 49 38 - -
4. Kopi - - - -
5. Kelapa 11 11 - -
6. Pinang 21 19 - -
Jumlah 1.004 913 - -
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
c. Perikanan
Tabel 4.3.13.
Data Luas Kolam, Luas Panen, Produktifitas dan Jumlah Produksi Komoditas
Perikanan
LUAS LUAS JUMLAH
PRODUKTIFITAS
NO. KOMODITI KOLAM PANEN PRODUKSI
(TON/HA)
(HA) (HA) (TON/GKP)
1
Ikan Nila 1 - - -
2
Ikan Rayo 0,5 - - -
3
Lele 0,5 - - -
Jumlah 2 - - -
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
D. Peternakan
Tabel 4.3.14.
Data Populasi Ternak dan Jumlah Produktifitas Komoditas Peternakan
POPULASI PRODUKTIFITAS
JENIS
NO. AKHIR DAGING TELUR SUSU KOTORAN
TERNAK
(EKOR) (TON) (BTR) (LTR) (KG)
1. Sapi 1.239 - - - -
2. Kerbau 69 - - - -
3. Kambing 256 - - - -
4. Ayam 12.120 -
- - -
kampung
5. Itik 1.945 - - - -
6. Ayam 8.037 -
- - -
buras
Jumlah 62.635 - - - -
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
e. Perdagangan
Pasar Nagari Sikabau terletak di Jorong Bukit Barangan. Pasar mingguan ini
beraktifitas setiap hari Senin dengan ±700 pedagang yang berasal dari penduduk
Sikabau dan pedagang luar Nagari Sikabau. Hasil yang dipasarkan lebih dominan
hasil pertanian dan kebutuhan harian dan hasil industri. Disamping itu terdapat
Kantor Wali Nagari yang ramai dikunjungi penduduk/konsumen baik dari penduduk
didukung dengan letak yang strategis yaitu sebagai lintasan transportasi dari Padang
menuju Jakarta, Pekanbaru dan Jambi. Hal ini merupakan potensi berkembangnya
67
1) Komoditi Unggulan Menurut Subsektor
Tabel 4.3.14.
Pengembangan yang cocok di Nagari Sikabau:
Sektor Jenis
Tanaman Pangan Padi
Perkebunan Karet, sawit
Peternakan Sapi, kambing, kerbau, ayam, itik
Perikanan Ikan nila, ikan rayo, ikan lele
Secara umum dalam data Profil Nagari Sikabau ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1) Bank : 3 unit
2) KUD/Koperasi: 2 unit
3) Pasar: 1 unit
4) BUMNAG: 1 unit
1. Bidang Pendidikan
Tabel 4.3.15.
Sarana Pendidikan di Nagari Sikabau
SARANA PENDIDIKAN
NO JORONG PAUD TK/ SD/ SLTP/ SLTA/SMK/ TPQ/
. RA SDIT MTsN MAN TPSQ
1. Bukit Barangan - 1 - - - 4
2. Tanjung Salilok 1 1 - - - 2
3. Tabek Pamatang 1 - 2 - 1 1
4. Parik Tarajak - 1 - - - 2
5. Koto Sikabau 1 1 1 1 1 3
6. Kampung Baru - 1 2 - - 1
7. Bukit Mindawa 1 1 1 1 - 3
8. Kapalo Koto - - - - - 1
9. Koto Panjang - - - 1 1 1
10. Sungai Sonsang - - - - - 1
11. Campur Jaya - - - - - 1
Jumlah 4 6 6 3 3 20
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
2. Bidang Kesehatan
Tabel 4.3.16.
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Nagari Sikabau
NO. JORONG PUSKESMAS PUSTU POLINDES POSYANDU BIDAN
1 Bukit - 1 - 1 1
Barangan
2 Tanjung - - - 1 1
Salilok
3 Tabek - - 1 1 1
Pamatang
4 Parik Tarajak - - - 1 1
69
5 Koto Sikabau - - - 1 1
6 Kampung - - - 1 1
Baru
7 Bukit - - - 1 1
Mindawa
8 Kapalo Koto - - - - -
9 Koto Panjang - - - - -
10 Sungai - - - - -
Sonsang
11 Campur Jaya - 1 - - -
Jumlah 0 2 1 7 7
Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti tahun 2021
3. Bidang Keagamaan
Tabel 4.3.17.
Sarana Ibadah di Kenagarian Sikabau
SARANA IBADAH
NO. JORONG MDA/TP JUMLAH
MESJID MUSHALLA
A
1. Bukit 1 3 1 5
Barangan
2. Tanjung 1 2 4 7
Salilok
3. Tabek - 2 6 8
Pamatang
4. Parik Tarajak - 2 4 6
5. Koto Sikabau - 3 1 4
6. Kampung Baru 1 1 1 3
7. Bukit 1 4 1 6
Mindawa
8. Kapalo Koto - - 1 1
9. Koto Panjang - 1 1 2
10. Sungai - 1 1 2
Sonsang
11. Campur Jaya - 1 1 2
Jumlah 4 20 22 46
71
4) Mengembangkan dan melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang
agamis dan beradat sesuai dengan nilai-nilai Adat Basandi Syara’,
Syara’ Basandi Kitabullah.
5) Meningkatkan sektor perekonomian masyarakat melalui penciptaan
lapangan kerja dan pengadaan pelatihan.
6) Menciptakan nagari yang bersih, aman dan tentram dari segala bentuk
kejahatan, penyakit masyarakat, kenakalan remaja dan penyimpangan
norma-norma yang berlaku.
7) Mendukung, memfasilitasi dan meningkatkan kualitas pendidikan dan
kesehatan masyarakat sehingga terwujud masyarakat nagari yang
maju, mandiri, bermartabat, beragama dan berbudaya.
BAB V
. 1 Pengantar
sesuatu yang penting untuk dilaksanakan, pemerintahan nagari dituntut untuk dapat
bersikap akuntabel dan transparan dalam pengelolaan dana desa sehingga masyarakat
dapat melihat bagaimana proses, pengelolaan atau penggunaan dari dana desa yang
telah digulirkan tersebut. Adanya pengelolaan dana desa ini sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tercermin upaya pemerintah pusat dalam memperkuat
besar dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah melalui dana APBN. Bersamaan
dengan keluarnya aturan undang-undang ini, pemerintah desa dituntut agar dapat
mengelola dana desa yang cukup besar ini, sehingga dapat dipergunakan untuk
pemantauan dan evaluasi RPJMN. RPJMN juga dapat menjad acuan bagi masyarakat
73
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.56 Diadakannya pemberian
dana desa dengan anggaran yang cukup besar ini yang dikelola pemerintah nagari
timbulah persoalan mengenai kemampuan nagari sejauh mana anggaran dana desa
yang besar tersebut dapat dikelola khususnya dalam hal akuntabilitas dan
transparansi.
Barat. Pada kawasan ini dahulunya pernah menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan
11 Nagari yang salah satunya Nagari Sikabau terpilih sebagai Nagari dengan prinsip
penerapan dan pengelolaan Dana desa terbaik di Kabupaten Dhamasraya pada tahun
penerapan transparansi dan pengelolaan Dana Desa sehingga dalam hal ini
Dhamasraya .
pengelolaan dana desa di Nagari Sikabau pada tahun 2019. Dana desa yang diterima
oleh Nagari Sikabau pada tahun 2019 tercatat sebanyak Rp1.273.871.000, kemudian
Tabel 5.1
Realisasi Dana Desa tahun 2019
No Keterangan Jumlah
75
.3. Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Dana Desa Nagari Sikabau
tahun 2019
Diadakannya pemberian dana desa dengan anggaran yang cukup besar ini
yang dikelola pemerintah desa timbulan persoalan mengenai kemampuan desa dalam
sejauh mana anggaran dana desa yang besar tersebut dapat dikelola khususnya dalam
pihak-pihak yang memiliki kepentingan, dalam hal ini yaitu masyarakat luas sehingga
sektor publik.
yaitu:
a) Kesediaan dan aksesibilitas dokumen. Ketersediaan dokumen merupakan
informasi yang jelas tentang prosedur biaya pada segala pelayanan dan
pertanggungjawaban.
77
Nagari Sikabau Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Pada bagian bab
proses dan prosedur berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan aparat
nagari, yaitu Wali Nagari, sekretaris Nagari, dan bendahara nagari. Berdasarkan
baliho, facebook, website dan lain sebagainya. Keterbukaan proses dan prosedur
Berikut hasil wawancara dengan Wali nagari Sikabau Abdul Razak mengenai
pengelolaan dana desa melalui media informasi secara manual dan terbuka seperti
persimpangan jalan, dan lain sebagainya. Dapat diketahui bahwa publikasi mengenai
pengelolaan dana desa dilakukan di berbagai tempat umum dan terbuka sehingga
dana desa sudah cukup mudah sehingga pelaksanaan prinsip transparansi di Nagari
Sikabau sudah cukup baik. Selain itu, sekretaris Nagari Sikabau Fitrawadi, S.Pt. juga
79
dana desa tersebut. Kita di nagari sebenarnya sudah membuat website. Untuk
website sudah kita laksanakan pada tahun 2017 dimana pada waktu itu kita
diwajibkan untuk membuat website tersebut tapi karena dikelola oleh pihak swasta
pada waktu itu yang ada di Kabupaten Dharmasraya jadi kita dari pihak nagari
yang anggarkan dan website tersebut hanya aktif dari awal tahun 2017 hingga akhir
tahun 2017. Untuk tahun 2018 tidak ada anggaran untuk website tersebut dan kita
juga mengacu pada persetujuan dinas juga.” (wawancara secara langsung dengan
Sekretaris Nagari Sikabau Fitrawadi, S.Pt, pada tanggal 12 April 2021)
baik. Hal ini diperkuat bahwa penerapan prinsip transparansi tidak hanya diterapkan
melalui media publikasi dan media informasi sebagaimana yang diutarakan oleh Wali
Nagari Sikabau Abdul Razak, namun prinsip transparansi juga dilaksanakan melalui
koordinasi langsung antara pihak nagari dengan masyarakat terpilih seperti kepala
jorong, unsur pemuda, KAN (Kerapatan Adat Nagari), Bamus, Bundo Kanduang dan
rutin dan terbuka sehingga segala permasalahan yang ada pada pengelolaan dana desa
website nagari pada tahun 2017 membuktikan bahwa pihak nagari memberikan
kemudahan bagi masyarakat yang tak bisa berkoordinasi secara langsung untuk
mengetahui dan terlibat dalam penyusunan anggaran yang diadakan oleh pemerintah,
kendala yang ada di masyarakat itu sendiri dan bisa juga memberikan ide-ide baru
serta masyarakat juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan pihak nagari.
dalam pengelolaan dana desa sebagaimana disampaikan oleh Kepala jorong kampung
81
Pemerintah nagari juga mengajak masing-masing jorong untuk bermusyawarah
dalam pengelolaan dana desa “
alokasi dana untuk pembangunan sudah cukup jauh. Masyarakat tidak hanya terlibat
Sekretaris Nagari Sikabau, namun masyarakat juga terlibat secara kontributif dimana
bahwa adanya akun facebook nagari sebagai penyedia informasi kenagarian cukup
berguna untuk menampung aspirasi dan evaluasi dari masyarakat. Jika masyarakat
nagari. Disamping itu, adanya akun facebook nagari dinilai akan lebih komprehensif
dalam hal evaluasi dan aspirasi karena akan diketahui oleh masyarakat berskala besar.
Selain itu, pengelolaan dana desa secara transparan juga disampaikan oleh
salah satu masyarakat Nagari Sikabau, Bapak Oktaviandi dalam kutipan wawancara
berikut:
“Transparansi pengelolaan dana desa ini kita ketahui melalui jorong masing
masing. Pemerintah Nagari Sikabau juga melibatkan unsur pemuda dalam kegiatan
musrembang. Pemerintah juga melaksanakan musyawarah dan melibatkan unsur
pemuda dan masyarakat dan tentu saja dalam musyawarah ini tetap ada pro dan
kontra dalam masyarakat. Mengenai alokasi pengelolaan dana desa ini berdasarkan
skala prioritas misalnya dalam pembangunan jalan.”
83
mereka. Dalam pelaksanaan musyawarah terdapat pro kontra antar masyarakat
tertuang dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yaitu, transparan, akuntabel,
upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
baik (good governance) perlu adanya keterlibatan ketiga aktor yang akan menunjang
Dalam pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2019 di Nagari Sikabau,
Sikabau sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya dilakukan
tanggungjawab pemerintah nagari itu sendiri yang akan memberikan rasa percaya
kinerja pemerintah nagari yang dinilai masyarakat. Kekurangan itu bisa dilihat ketika
masyarakat masih kurang puas karena pembangunan belum merata secara sempurna,
menggunakan skala prioritas. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah
satu masyarakat Nagari Sikabau yaitu bapak Oktaviandi selaku perwakilan dari
“Sejauh yang saya ketahui, untuk penerapan akuntabilitas terkait pengelolaan dana
desa untuk pembangunan di Nagari Sikabau sudah berjalan baik, karena dalam
proses perencanaannya melibatkan seluruh elemen masyarakat yaitu melalui
musyawarah musrembang. Kemudian dalam penerapannya pengelolaan dana desa
ini dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, walaupun masih terdapat pro dan
kontra di dalam masyarakat karena dalam pembangunan yang dilaksanakan bukan
85
berdasarkan pada keinginan masyarakat, melainkan berdasarkan pada kebutuhan
masyarakat. Namun sejauh ini pembangunan pada nagari dilaksanakan dengan baik
dengan menampung aspirasi dari masyarakat Nagari Sikabau.”
masih terdapat pro dan kontra dikarenakan pembangunan yang dilaksanakan belum
sesuai dengan keinginan masyarakat. Namun di sisi lain, tujuan pemerintah nagari
karena itu dibuatlah skala prioritas sebagai kriteria untuk menentukan aspek mana
penetapan skala prioritas diperkuat oleh keterangan ketua Bundo Kanduang Nagari
Berdasarkan kutipan dari informan Bapak Oktaviandi dan Ibu Iharmni, dapat
peneliti simpulkan bahwa pelaksanaan pengelolaan dana desa sudah cukup baik
sudah terlaksana dengan baik. Selain itu, terdapat pro-kontra masyarakat terkait
melaksanakan pembungan berdasarkan skala prioritas agar hasil yang didapatkan bisa
lebih optimal.
praktis dari masyarakat itu sendiri, seperti halnya maayarakat yang menyumbaangkan
87
Realisasi pengelolaan dana desa yang partisipatif di Nagari Sikabau dapat terbukti
sebagaimana dalam wawancara dengan Wali Jorong Kampung Baru yaitu M. Jumain
Dari hasil wawancara dengan Wali Jorong Kampung Baru, peneiti melihat bahwa
dalam memberikan partisipasi masyarakat pun juga sudah dilakukaan dan masyarakat
pun juga memiliki rasa tanggungjawab yang sama dengan pemerintah dimana baik
DD dan pembangunan.
Wali Jorong Kampung Baru, dapat peneliti simpulkan bahwa pelaksanaan prinsip
dari pemerintah dan masyarakat juga sudah terealisasikan seperti adanya tindakan
koperatif yang dilakukan pemerintah dengan masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan desa.
serta pembangunan desa tampaknya sudah berjalan dengan baik. Segala upaya yang
desa sangat berguna bagi cerminan pengelolaan dana desa selanjutnya. Sistem
pelaporan bisa dalam bentuk data penggunaan alokasi dana desa yang akan
pelaporan yang dilaksanakan dalam pengelolaan dana desa. Hal ini dijelaskan dalam
Keterangan yang diberikan oleh Sekretaris Nagari ini juga diperkuat oleh
penjelasan yang diberikan oleh Bendahara Nagari yaitu Suci Wulandari, SE yang
89
“Untuk pertanggungjawaban alokasi dana desa, kami memasukkan semua data
terkait penggunaan dana desa pada LKPJ tahun 2019, karena pembukuan ini
nantinya akan diperiksa sendiri oleh BPK, sehingga tidak ada yang disembunyikan
atau dipalsukan oleh pemerintah desa”
Nagari, dapat dilihat behwa akuntabilitas terkait pengelolaan dana desa di Nagari
Sikabau sudah dijalankan sebagaimana mestinya, hal ini berkaitan dengan penjelasan
yang sebelumnya sudah dijelaskan dalam bab dua terkait konsep akuntabilitas dimana
desa tahun 2019, sudah diserahkan kepada BPK pada bulan februari 2020. Hal ini
baik, hal ini dibuktikan dengan pembangunan rigit beton di Jorong Parik Tarajak,
Jorong Kapalo Koto, Jorong Koto Panjang, Jorong Sungai Sonsang, Jorong Bukit
Mindawa, Jorong Campur Jaya dan Rigid Beton Jalan Usaha Tani, kemudian
pembangunan Drainase Jorong Koto Sikabau, Jorong Bukit Barangan, Jorong
Tanjung Salilok, Jorong Kampung Baru, Penimbunan & Dam Badan Jalan Jorong
Selain itu, untuk alokasi anggaran dana desa di Nagari Sikabau terdapat empat
tahapan, yang pertama yaitu rembuk stanting yang dilakukan pada tahun 2018, tahap
kedua yaitu pelaksanaan musrembang yang dipimpin oleh ketua bamus, tahap ketiga
yaitu musrembang RKP untuk perencanaan tahun selanjutnya, dalam musrembang ini
tidak hanya membahas pembangunan, tetapi juga bidang-bidang lainnya, dan tahap
yang terakhir yaitu peninjauan lapangan yang dilakukan oleh tim verifikasi diikuti
internet berupa situs website untuk memberikan kemudahan akses informasi secara
luas kepada masyarakat. Penerapan e-government telah diatur dalam Inpres RI Nomor
91
government pada masing-masing lembaga, terutama berkaitan dengan penyediaan
sampai pemerintah yang terendah dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
Nagari Sikabau merupakan salah satu nagari baru yang berdiri pada tahun
menjadi nagari yang maju karena memiliki Indeks Desa Membangun (IDM) yang
tinggi. Faktor lain sebagai penunjang kemajuan Nagari Sikabau tidak terlepas dari
nagari sikabau dapat dilihat pada pengelolaan dana desa melalui e-government,
bentuk realisasinya Pemerintah Nagari Sikabau membuat sebuah website Panda SID
secara luas tentang pemerintahan nagari, salah satunya yaitu pengelolaan dana desa.
Panda SID merupakan salah satu sistem informasi Desa yang dimiliki oleh
Puskomedia Indonesia. Pemanfaatan sistem informasi desa Panda SID ini diharapkan
dapat mewujudkan pemerintah desa yang transparan dan akuntabel dalam mengelola
itu masyarakat juga dapat berperan sebagai pengontrol kegiatan yang dilakukan oleh
57
Dapat diakses di https://media.neliti.com/media/publications/28600-ID-peranan-e-government-
dalam-mendukung-transparansi-dan-keterbukaan-informasi-publ.pdf pada tanggal 19 April 2021
pukul 10.59 Wib
pemerintah nagari dan mendorong terciptanya integritas antara pemerintah dengan
masyarakat.
bermula pada tahun 2017 dimana Pemerintah Kabupaten Dharmasraya ketika itu
desa dan website desa pada tahun 2017 tersebut. Pada tahun yang sama pemerintahan
Nagari Sikabau mencoba menerapkan pengunaan Website Panda SID dimana ketika
itu pemerintahan Nagari Sikabau bekerja sama dengan pihak Swasta sebagai pembuat
dan pengelola website Panda SID di Nagari Sikabau tersebut. Berjalannya pengunaan
dan pengelolaan website nagari tersebut sangat membantu penerapan transparansi dan
kinerja pemerintahan nagari ketika itu, seperti yang disampaikan oleh sekretaris
“Selama pemakaian website Panda SID pada tahun 2017 sangat membantu
pemerintahan Nagari Sikabau dalam memberikan layanan dan informasi mengenai
hal- hal yang berkaitan dengan pemerintahan nagari saat itu” (wawancara secara
langsung dengan sekretaris Nagari Sikabau Fitrawadi S.Pt, pada tanggal 12 April
2021).
93
Website Nagari Sikabau
95
hambatan biaya dan SDM, peneliti menganalisa bahwa Pemerintan Nagari Sikabau
tidak berhenti dan tetap berupaya merealisasikan prinsip transparansi dan
akuntabilitas melalui sarana dan fasilitas yang masih tersedia, seperti media sosial
facebook dan instagram, serta media manual seperti banner dan baliho. Upaya yang
dilakukan Pemerintah Nagari tersebut hendaknya dapat dikatakan bahwa Pemerintah
Nagari Sikabau konsisten dengan pelaksanaan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
BAB VI
Kesimpulan dan Saran
6. 1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan analisis peneliti, maka peneliti memiliki kesimpulan
yang sesuai dengan pertanyaan penelitian yang pertama bahwa transparansi dalam
dibuktikan dengan adanya pemberian informasi seperti banner, baliho, running teks,
dan lain sebaingannya. Proses tarasparansi ini dilakukan oleh pemerintahan nagari
pasar, masjid, kantor wali nagari, kantor jorong, dan persimpangan jalan. Selain itu
dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat seperti, bamus, KAN, Pemuda, jorong,
pihak sekolah dan berbagai unsur lainnya dalam penyusunan rencana pembangunan
Sikabau mendapatkan reward tambahan dana desa di tahun berikutnya dan mewakili
pemerintahan Nagari Sikabau dalam pengelolaan dana desa sudah diterapkan dengan
baik dibuktikan dengan adanya laporan yang cepat dan jelas yang dilakukan oleh
pemerintrahan Nagari Sikabau baik itu kepada pemerintah pusat maupun kepada
masyarakatnya.
websitenya pada tahun 2017. Namun terhenti karena website tersebut dikelola oleh
swasta sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tetapi untuk tahun 2018- sekarang
pengelolaan dana desa dalam e-government yaitu melalui media sosial seperti
menginnginkan untuk dapat memiliki website resmi agar nantinya dapat memberikan
informasi kepada msyarakat tentang pengelolaan dana desa ini, akan tetapi di
permasalahkan dengan adanya SDM yang kurang dan membutuhkan biaya yang
6.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai penerapan
prinsip akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa (Studi kasus : Nagari
pengelolaan dana desa yang lebih maksimal dan untuk mewujudkan pembangunan
yaitu :
57
LAMPIRAN
LAMPIRAN DOKUMENTASI Nagari Sikabau
91
Bukti Pembangunan Melalui Anggaran Dana Desa di Nagari Sikabau
93
Laporan Keterangan Pertangung Jawaban (LKPJ) Tahun Anggaran
95
3. Ibuk Suci Wulandari, SE Selaku Bendahara Nagari Sikabau
97
7. Bapak Erawadi Selaku Salah Satu Masyarakat Nagari Sikabau
tarawih
10. Wawancara Via Telfon dengan Bapak Yulasmen Selaku Ketua Bamus
Nagari Sikabau
99
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kementrian Keuangan Republik Indonesaia, Buku Pintar Dana Desa: Dana Desa
Untuk kesejahteraan rakyat, 2017, hlm.1 (diakses pada tanggal 26 Maret 2021
Muslim, Entin Sriani, 2006. Advokasi pembuatan citizen character untuk mendorong
Diklat LAN.
Akadun. 2007. Good Governance. Dalam Jurnal Sosiohumaniora. Vol.9 No.1 hal:40
Pembangunan Daerah.
Novianti Ruru (dkk). 2017. Analisis Penerapan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam
101
Rahmi Kurnia, Nurzi Sebrina,Halmawati. 2019. AKUNTABILITAS
AkuntansiVol. 1, No 1,
Kualitatif dan R & D”. CV. Alfabeta, Bandung 2013, hlm 241
Tahun 1979 (Sebuah Tnjauan). PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, Hlm 19
Nomor 5
Kecamatan Matur Kabupaten Agam Tahun 2017, Skripsi, Program Studi Ilmu
Alokasi Dana Desa, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 5 Nomor 11,
hlm 1
Nastasya Aisya Putri, 2021, Analisis Aktor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)Tirta
Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus Desa Kuta Bakti
Suci Indah Hanifah dan Sugeng Praptoyo, 2015. Akuntabilitas dan Transparansi
Peraturan perundang-undangan
103
Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Desa
Website
https://academia.edu/download/50693606/Keabsahan_data.ppt__Compatibility_Mod
https://dharmasrayakab.go.id/berita1094/kinerja-terbaik-enam-nagari-di-
14:58
jam 22.00
2021
26 Maret 2021
https://klikpositif.com/baca/72026/kinerja-terbaik-enam-nagari-di-dharmasraya-
WIB
https://media.neliti.com/media/publications/158249-ID-pertanggungjawaban-
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/20/14495551/jokowi-minta-dana-desa-
https://langgam.id/6-nagari-di-dharmasraya-dapat-tambahan-dana-desa-rp864-juta/
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_
105