Disusun Oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keuangan Dosen pembimbing
Daerah
ii
KATA PENGANTAR
iii
3. Yth. Bapak Dr. Drs. Rizari, M.B. A, M. Si selaku Wakil Rektor
Bidang Adminsitrasi Institut Pemerintahan Dalam Negeri;
4. Yth. Bapak Dr. Ismail Nurdin, M. Si selaku Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri;
5. Yth. Ibu Dr. Deti Mulyati, SH., MH., CN selaku Wakil Rektor
Bidang Kerjasama Institut Pemerintahan Dalam Negeri;
6. Yth. Bapak Dr. Marja Sumirat, M.Pd., MM selaku Ketua Program
Studi Keuangan Publik;
7. Yth. Ibu Eljawati, S.Sos, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan daeng Andi Nurfitri, S.IP, M.Adm.KP.,Ph.D selaku Dosen
Praktisi, yang dengan penuh kesabaran dan semangat
membimbing dan mengarahkan penulis, baik dari substansi
materi penulisan, metodologi, maupun teknik penulisan;
8. Seluruh Dosen, Pelatih dan Pengasuh yang telah memberikan
pendidikan, keterampilan dan pembinaan selama menjalani
pendidikan.
9. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota
Makassar yang telah membantu penulis selama pelaksanaan
Praktek Lapangan II;
10. Pejabat beserta staf Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar
yang telah membantu penulis selama pelaksanaan Praktek
Lapangan II;
11. Rekan-rekan Madya Praja angkatan XXXI, kelas F4 dan keluarga
besar Kontingen Sulawesi Selatan yang telah memberikan warna
dalam masa pendidikan;
12. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada dan menemani berjuang
dari awal menjalani pendidikan di IPDN;
13. Terimakasih kepada diri sendiri yang telah semangat berjuang
hingga saat ini dan Hikmahtullah Munibe sebagai rekan terdekat
saya yang selalu memotivasi dan memberi semangat;
14. Almamater tercinta, Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang
melahirkan pamong dan kader pemimpin bangsa yang amanah
dan menjadi panutan semoga semakin jaya;
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Akhir Praktek lapangan II ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik
dan pahala yang memberatkan timbangan amal kebaikan di
akhirat nanti.
iv
Tidak ada karya manusia yang sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan Laporan Akhir Paktek lapangan II ini masih jauh
dari kata sempurna.
Penulis,
PUTRI RUMPATI B
v
DAFTAR ISI
TANDA PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................4
1.3 TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN II...................................................5
BAB II METODE PRAKTEK LAPANGAN II............................................6
2.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA.....................................................6
2.2 PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN.........................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................8
3.1 Hasil..................................................................................................8
3.2 Pembahasan.................................................................................22
3.2.1 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi Badan
Pendapatan Daerah Kota Makassar...................................................22
3.2.2 Kinerja Pelayanan Badan Pendapatan Daerah Kota
Makassar....................................................................................................25
BAB IV PENUTUP.......................................................................................29
4.1 KESIMPULAN..................................................................................29
4.2 SARAN..............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................31
LAMPIRAN..................................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
Tabel
1.............................................................................................8
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...............................................................................................3
Gambar 2.......................................................................................24
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Aparatur pemerintahan sebagai ujung tombak dalam
pembangunan dari masa ke masa dituntut untuk terus
mengembangkan dirinya sesuai dengan perkembangan nasional
maupun internasional. Aparatur pemerintah sebagai pelayan
masyarakat merupakan instrumen penting di setiap lembaga
pemerintahan. Sentralisasi kekuasaan dan keuangan daerah pada masa
sebelum era reformasi telah banyak memberikan pengalaman kepada
masyarakat daerah atas ketimpangan yang terjadi mengenai pembagian
hasil dan sumber daya alam. Hal ini mengakibatkan pergolakan-
pergolakan di daerah untuk menuntut pemberlakuan otonomi khusus
atau bahkan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai rasa ketidakpuasan tersebut. Salah satu masalah penting yang
menjadi penyebabnya adalah kurangnya kinerja suatu organisasi yang
tidak efektif dalam pengelolaan keuangan pemerintah sebagai unsur dari
suatu Good Governance.
Unsur keuangan dengan pendekatan kinerja adalah suatu sistem
anggaran yang mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil kinerja
atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, harus berpegang tetap pada prinsip-prinsip
manajemen keuangan (anggaran) yang efektif dan efisien. Prinsip
manajemen keuangan yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan
keuangan meliputi: akuntabilitas, value for money, kejujuran dalam
mengelola keuangan publik (probity), transparansi, dan pengendalian.
Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan
sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh sehingga
pelaksanaan hasil pekerjaan/prestasi kerja tersebut diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu. Dengan
demikian kinerja adalah fungsi hasil-hasil pekerjaan/kegiatan yang ada
dalam organisasi yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern organisasi
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu.
Pemerintahan yang baik atau yang sering disebut sebagai Good
Goverment merupakan tata kelola sebuah organisasi secara baik dengan
prinsip-prinsip keterbukaan, keadilan, profesionalisme dan dapat
dipertanggungjawabkan. Menjadi sebuah kewajiban pemerintah untuk
menciptakan pemerintahan yang baik, sesuai dengan cita-cita yang
diharapkan oleh masyarakat. Dan salah satu prinsip dalam Good
Goverment Governance adalah profesionalisme. Dalam meningkatkan
profesionalisme dibutuhkan sumberdaya manusia yang baik yang
profesional dan mampu meningkatkan kinerjanya. Untuk mecapai hal
tersebut dibutuhkan pegawai atau pejabat publik yang dapat bersikap
dan berprilaku baik. Untuk menciptakan perilaku pegawai yang baik
1
tidaklah mudah untuk dicapai, hal ini dikarenakan bahwa sikap dan
perilaku antar individu dalam suatu lembaga berbeda-beda. Begitu
juga dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar
yang berusaha untuk mewujudkan visi misi Kota Makassar, yaitu
Menuju PAD 2 Triliyun guna mewujudkan prinsip Good
Goverment dengan menciptakan pegawai yang profesionalisme
berperilaku dan bersikap baik.
Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar adalah salah satu
instansi pemerintah yang berada di lingkungan Kota Makassar
yang mengkoordinasikan dan mengendalikan sebagian urusan
pemerintahan di bidang Pendapatan Daerah. Dalam rangka
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan khususnya di
bidang Pendapatan Daerah. Berdasarkan Peraturan Walikota
Makassar Nomor 99 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pendapatan
Daerah Kota Makassar mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
mengendalikan sebagian urusan pemerintahan di bidang
pendapatan daerah. Dalam kaitan ini Badan Pendapatan Daerah
Kota Makassar tentunya harus dapat mengkoordinasikan dan
mengendalikan pendapatan daerah sebagai tolak ukur
pembangunan daerah, mencari dan menggali potensi pendapatan
merupakan cikal bakal penerimaan pendapatan daerah.
Namun berdasarkan penelitian awal yang dilakukan oleh
penulis di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, penulis
menemukan permasalahan yang berkaitan dengan kinerja yang
mengalami penurunan. Pada Periode Tahun 2016-2020 Badan
Pendapatan Daerah Kota Makassar secara umum mengalami
fluktuatif dari segi Target Anggaran maupun Realisasi
Pendapatan. Rata-rata realisasi pada Pendapatan Daerah Kota
Makassar mencatat anoka persentase sebesar 92.91% denaan
rata-rata akumulasi pertumbuhan secara periode mengalami
kenaikan sebesar 3,09% dapat dilihat pada gambar grafik dibawah
ini:
2
Gambar 1
Perbandingan Realisasi BAPENDA Kota Makassar Tahun 2015 - 2020
Realisasi pada tahun 2020 mengalami penurunan
diakibatkan terjadinya bencana non alam yakni pandemi Covid-19
yang sangat berdampak pada penerimaan pemerintah Kota
Makassar. Realisasi pendapatan bulan Januari sampai dengan
bulan Maret Tahun 2020 masih surplus sebesar Rp.
23.789.633.088,- dibanding realisasi bulan Januari — Maret
Tahun 2019, karena dampak dari pandemi covid-19 yaitu adanya
Keputusan Menten Kesehatan Rl Nomor
HK.01.07/Menkes/257/2020 tanggal 16 Apnl 2020 tentang
Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Wilayah
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka percepatan
penanganan Covid19 yang mengakibatkan banyak Wajib Pajak
tutup selama Pandemi maka realisasi pendapatan dari bulan April
2020 sudah mulai minus dibandingkan dengan realisasi tahun
2019.
Pengelolaan PAD yang menjadi tanggung jawab aparatur
pemerintah daerah khususnya Badan Pendapatan Daerah. Semua
proses pengelolaan PAD tentunya sangat dipengaruhi oleh kinerja
dari Badan Pendapatan Daerah sehingga terjadinya penurunan
ataupun kenaikan PAD suatu daerah sedikit banyak dipengaruhi
oleh kinerja Badan Pendapatan Daerah.
Untuk mencapai tujuan suatu lembaga tentu sangat dibutuhkan
sumber daya manusia yang tidak hanya terampil secara teknis
tetapi juga sumber daya manusia yang mampu untuk bekerja
keras dalam mencapai tujuan dari lembaga tersebut. Banyak
3
faktor yang bisa melahirkan suatu karakteristik SDM yang
terampil secara teknis maupun non teknis baik itu di mulai dari
proses penerimaan pegawainya maupun ketika proses
penyelenggaraan aktifitas kerja berlangsung. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Kinerja Badan Pendapatan Daerah
Terhadap Pengelolaan Pendapatan Pajak Menuju PAD 2
Triliyun di Kota Makassar”
4
1.3 TUJUAN PRAKTEK LAPANGAN II
Praktek lapangan II ini dilaksanakan dengan maksud untuk
mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memberikan peluang kepada praja untuk memahami
dan terlibat langsung dalam kegiatan Praktik Lapangan II
yang sesuai dengan rencana kerja dan rencana strategi
prodi.
2. Untuk memberikan kesempatan kepada praja agar dapat
terjun secara langsung memantau bagaimana kehidupan
dunia perkantoran dan pelayanan kepada masyarakat
3. Untuk meningkatkan keterampilan skill yang telah di
dapatkan selama melaksanakan pendidikan di IPDN dengan
sub kegiatan Pengajaran, pelatihan dan pengasuhan
4. Untuk memberikan kesempatan agar dapat berkomunikasi
dan berkoordinasi dengan kerja
5. Untuk memberikan pengalaman dunia kerja yang
sesungguhnya kepada praja dan juga memberikan
pengalaman agar dapat lebih mudah menyusun laporan
akhirnya kelak
5
BAB II
METODE PRAKTEK LAPANGAN II
2) Data Sekunder
Data Sekunder adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan studi pustaka yang bersumber dari literatur
atau pustaka, seperti buku, jurnal, artikel, dan lain sebagainya
yang bersifat memberikan informasi terkait dengan apa yang
menjadi pusat permasalahan yang ada. Dari literatur yang telah
penulis pergunakan, selanjutnya akan diolah secara kualitatif
melalui interpretasi secara ilmiah dan normatif.
6
2.2 PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
Praktik Lapangan II ini dilaksanakan berdasarkan program
studi masing-masing praja. Melihat dari program studi yang
penulis miliki yakni program studi keuangan publik dengan alasan
itu memilih Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar sebagai
lokasi pelaksanaan praktek lapangan II. Kegiatan ini dilaksanakan
mulai tanggal 11 Mei 2022 sampai dengan 4 Juni 2022. Praktik
Lapangan II ini berjalan dengan durasi 25 hari dengan
berdasarkan oleh tema yang ditetapkan “Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik di Era Digitalisasi Pemerintahan Menuju
Indonesia Maju”.
Dalam proses pelaksanaan Praktik Lapangan II ini, yang
menjadi fokus perhatian bagi penulis ada 3 poin, yaitu
Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan. Pada poin
pemerintahan, yang menjadi perhatiannya ialah mengenai sistem
kepegawaian dan pelaksanaan pelayanan masyarakat terkhusus
pelayanan didalam ruangan kantor. Sedangkan, pada poin
pembangunan, yang menjadi perhatian yaitu pembangunan fisik
dan pembangunan non-fisik yang telah diterapkan dan disediakan
oleh OPD terkait. Sedangkan untuk bidang kemasyarakatan,
Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar banyak yang menjurus
langsung kepada masyarakat besar, seperti Melaksanakan Kegiatan
Penagihan Tunggakan Piutang Pajak Terpadu dan Melakukan
penindakan berupa pemasangan tanda berupa Sticker/Spanduk
kepada Wajib Pungut yang tidak mengindahkan Surat Teguran.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan praktek lapangan II ini dilaksanakan
di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Dari rangkaian
acara ada beberapa kegiatan yang kami lakukan selama
melaksanakan praktek lapangan II ini yang memberikan
pengetahuan tambahan dalam penyelenggaraan kegiatan dan
proses pelayanan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar.
Tabel 1
Tabel Laporan Kegiatan PL II
Hari/Tanggal Kegiatan
Rabu, 11 Mei
2022
8
Kamis, 12 Mei
2022
9
Mendalami SOTK BAPENDA Kota Makasssar
serta mencoba bertemu langsung dengan
pejabat-pejabat struktural yang
bersangkutan.
10
Pendapatan Daerah.
Jumat, 13 Mei
2022
11
Melakukan pencatatan untuk mendalami
tugas dan fungsi struktur organisasi
BAPENDA Kota Makassar.
Selasa, 17 Mei
2022
12
Analisis visi misi prodi dengan membaca buku
profil program studi keuangan publik dan
rencana awal rencana kerja BAPENDA Kota
Makassar Tahun 2023.
13
profil program studi keuangan publik dan
rencana awal rencana kerja BAPENDA Kota
Makassar Tahun 2023.
Rabu, 18 Mei
2022
14
Melakukan pendalaman materi terkait tugas
dan fungsi BAPENDA Kota Makassar dengan
menganalisis Resntra Perubahan Tahun 2021-
2026 BAPENDA Kota Makassar.
Kamis, 19 Mei
2022
15
Mendalami Renstra Prodi Keuangan Publik
dan Tusi BAPENDA Kota Makassar dengan
membaca Renstra Prodi Keuangan Publik dan
Peraturan Walikota Makassar No.99 Tahun
2021 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Badan Pendapatan Daerah.
Jumat, 20 Mei
2022
16
Meringkas dan mencatat singkatan yang
terdapat dalam Bab II UU No.1 Tahun 2022
Tentang Hubungan Keuangan Pusat dan
Daerah.
17
Memahami Hubungan Keuangan Pusat dan
Daerah dengan membaca dan meringkas serta
mencatat singkatan keuangan yang terdapat
dalam UU No.1 Tahun 2022 Tentang
Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah yang
Kemudian dicek oleh Pembimbing Praktisi.
Senin, 23 Mei
2022
18
Melaksanakan monitoring evaluasi kegiatan
Praktek Lapangan II dengan memaparkan
hasil kegiatan praktek lapangan II fakultas
manajemen pemerintahan kepada Bapak Drs.
Florianus Aser, M.Si selaku tim monitoring
Praktek Lapangan II Provinsi Sulawesi
Selatan.
Selasa, 24 Mei
2022
19
publik Tahun 2020.
Jumat, 26 Mei Ijin sakit
2022
Senin, 30 Mei
2022
Selasa, 31 mei
2022
20
kerja dan tugas.
3.2 Pembahasan
21
bidang pendapatan daerah dijabarkan dalam Peraturan Walikota
Makassar No. 99 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pendapatan
Daerah. Susunan Organisasi Badan Pendapatan Daerah
sebagaimana telah diatur sebagai berikut:
22
melakukan kegiatan pelayanan administrasi
pendaftaran, pendataan, intensifikasi,
ekstensifikasi dan pengembangan potensi
dan verifikasi data wajib pajak daerah dan
retribusi daerah wilayah I, meliputi
Kecamatan Biringkanaya Bontoala,
Manggala, Panakkukang, Tamalanrea, Ujung
Tanah, Kepulauan Sangkarang.
g. Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
Pelavanan administrasi pemungutan,
penagihan, penetapan, keberatan,
pembukuan, verifikasi dan pelaporan,
penagihan pajak meliputi Pajak Restoran,
Pajak Mineral Bukan Logam, Pajak Sarang
Burung Walet, Pajak Parkir dan penataan
obyek Pajak Reklame serta retribusi daerah.
h. Kepala Subbidang yang mempunyai tugas
melakukan pelayanan administrasi
pemungutan penagihan, penelitian dan
verifikasi penyampaian pajak terutang,
pembayaran dan keberatan Pajak Hotel dan
Pajak Air Bawah Tanah.
i. Kepala Subbidang yang
mempunyai tugas melakukan pelayanan
administrasi pemungutan, penagihan,
penelitian dan verifikasi penyampaian pajak
terutang, pembayaran dan keberatan Pajak
Hiburan, Pajak Penerangan Jalan PLN dan
Pajak Penerangan Jalan Non PLN.
j. Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan, koordinasi,
rekonsiliasi, pembinaan, pemeriksaan,
penindakan, pengenaan sanksi,
merumuskan regulasi pajak dan retribusi
daerah serta perencanaan target pendapatan
daerah.
k. Kepala Subbidang yang
mempunyai tugas melakukan pemanfaatan
dan pemberdayaan aset.
l. Kepala Bidang yang
mempunyai tugas melakukan pelayanan
23
administrasi penagihan tunggakan piutang
pajak daerah dan retribusi daerah,
keberatan, pembetulan, pembatalan,
pengurangan ketetapan dan penghapusan
atau pengurangann sanksi administrasi dan
pengembalian kelebihan pembayaran.
Organisasi
Gambar 2
24
Untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelayanan
kepada masyarakat yang melakukan pembayaran pajak maka Badan
Pendapatan Daerah terus melakukan pengembangan akses pelayanan
pajak yang inovatif Misalnya dengan menggunakan sistem online
pembayaran Pajak PBB P2 dan BPHTB bekeriasama denaan berbaoai
Bank serta oenyediaan informasi melalui sistem informasi pajak berbasis
android termasuk melengkapi sistem pembayaran payment online sistem,
e-tax dan smart card tax dalam memberikan kemudahan akses
pembayaran pajak daerah dan penyempurnaan penyediaan layanan
berbasis media social dan Pemasangan Videotron pada 4 titik lokasi
dalam wilayah Kota Makassar yang terletak di kantor Balaikota
Makassar JI. Ahmad yani no. 2 kantor DPRD Kota Makassar Jl. A.P
Pettarani kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel Jl. Urip Sumoharjo kantor
Polda Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan pengadaan tahun
2019.
25
berbagai upaya untuk dapat meningkatkan realisasi pendapatan
daerah. Sesuai arahan dan petunjuk Tim Kosrupgah KPK RI,
maka ada 4 (empat) Program Prioritas yang dilakukan Badan
Pendapatan Daerah Kota Makassar, sebagai berikut:
a. Metode Kerja
1. Pembuatan SOP Pemasangan Alat Perekam Online;
2. Pembuatan SOP Pengawasan Terpadu;
3. Perwali Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pembayaran dan
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara
Online;
4. Perwali Makassar Nomor 55 Tahun 2019 tentang KSWP;
5. Pembuatan SK Walikota tentano Tim Teroadu Penoawasan
Pemasanoan AlaVPerangkat Online Pada Tempat Usaha
Wajib Pungut Pajak;
6. Penggunaan Data Kependudukan;
7. Pelibatan Satpol PP, Kejaksaan dan Kepolisian dalam kegiatan
pengawasan dan penindakan.
b. Sosialisasi
1. Melakukan Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi kepada
Wajib Pungut Pajak dan Stakeholder terkait.
2. Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat melalui media
cetak, eletronik, online dan videotron.
3. Melaksanakan Kegiatan Penagihan Tunggakan Piutang
Pajak Terpadu bersama Korsupgah KPK Rl, Kejaksaan
Negeri Makassar, Polrestabes Makassar dan SatDOI
PP Kota Makassar.
c. Pengawasan
1. Melakukan pengawasan alat perekam online yang telah
terpasang;
2. Melakukan Uji Petik pencatatan transaksi pada wajib pungut
pajak;
3. Membentuk Unit Reaksi Cepat untuk menindaklanjuti
laporan apabila ada alat perekam yang bermasalah;
4. Beke‹ja sama dengan Tim IT Bank Sulselbar untuk Tindak
Lanjut mengatasi alat perekam vano bermasalah:
5. Pelibatan Satpol PP, Kejaksaan dan Kepolisian dalam
melakukan pengawasan;
6. Pembentukan Tim IT.
26
d. Penindakan
1. Memberikan Surat Teguran kepada Wajib Pungut yang
tidak menggunakan Alat Perekam Online secara baik
dan benar;
2. Memberikan Surat Teguran untuk Melakukan
Pembayaran Tunggakan Pajaknya;
3. Melakukan penindakan berupa pemasangan tanda
berupa Sticker/Spanduk kepada Wajib Pungut yang
tidak mengindahkan Surat Teguran.
4. Pelibatan Satpol PP, Kejaksaan dan Kepolisian dalam
melakukan penindakan.
Pada Periode Tahun 2016-2020 Badan Pendapatan Daerah
Kota Makassar secara umum mengalami fluktuatif dari segi Target
Anggaran maupun Realisasi Pendapatan. Rata-rata realisasi pada
Pendapatan Daerah Kota Makassar mencatat anoka oersentase
sebesar 92.91% denaan rata-rata akumulasi oertumbuhan
secara periode mengalami kenaikan sebesar 3,09% .
Realisasi pada tahun 2020 mengalami penurunan
diakibatkan terjadinya bencana non alam yakni pandemi Covid-
19 yang sangat berdampak pada penerimaan pemerintah Kota
Makassar. Realisasi pendapatan bulan Januari sampai dengan
bulan Maret Tahun 2020 masih surplus sebesar Rp.
23.789.633.088,- dibanding realisasi bulan Januari — Maret
Tahun 2019, karena dampak dari pandemi covid-19 yaitu adanya
Keputusan Menten Kesehatan Rl Nomor
HK.01.07/Menkes/257/2020 tanggal 16 Apnl 2020 tentang
Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Wilayah
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dalam diketahui bahwa
realisasi kinerja 5 (lima) tahun terakhir dibandingkan dengan
target kinerja menunjukkan rasio yang secara keseluruhan dari
realisasi nencaDaian kinerja Badan Pendanatan Daerah Kota
Makassar hampir memenuhi target yang telah dirumuskan.
27
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari apa yang saya amati selama pelaksanaan
praktek lapangan II di Badan Pendapatan Daerah dapat dilihat
dan diketahui bahwa secara umum Badan Pendapatan Daerah
telah bekerja sesuai dengan regulasi yang ada, Badan Pendapatan
Daerah telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan
regulasi yang telah ditetapkan Badan Pendapatan Daerah
mempunyai tugas pokok yaitu melakukan kewenangan Otonomi
Daerah dibidang Pendapatan Daerah. Jika dilihat dari seluruh
pegawainya BAPENDA telah memiliki seluruh sumber daya yang
dibutuhkan baik itu sumber daya manusianya maupun sumber
daya lainnya telah memenuhi syarat diatas rata-rata dan itu
menjadi poin penting dalam pelaksanaan proses pelayanan kepada
para pegawai.
29
4.2 SARAN
Dalam Pelaksanaan tugas dan tupoksi Badan Pendapatan
Daerah Kota Makassar penulis menyarankan kepada intansi
untuk lebih memperbaiki fasilitas yang digunakan oleh wajib
pajak dalam melakukan kewajibannya, baik itu berupa fasilitas
online seperti aplikasi pajak terbaru yang lebih terakomodir
ataupun lainnya. Penulis berharap Badan Pendapatan Daerah
Kota Makassar dapat terus memberikan pelayanan terbaik yang
kemudian bisa dijadikan pedoman oleh daerah lain dalam
pengelolaan pendapatan dan pajak daerah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Buku rencara strategis badan pendapatan daerah tahun 2021-
2026 Kota Makassar
http://digilib.unimed.ac.id/13704/7/709330024%20BAB%20I.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/23279/4/4_BAB%20I.pdf
http://eprints.uny.ac.id/18599/4/BAB%20II
%20%2810417141035%29.pdf
http://eprints.ums.ac.id/29283/2/04._BAB_I.pdf
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/
teori-kinerja-pegawai-15
https://organisasi.surabaya.go.id/home/file/materi/2.%20Format
%20LKj%20IP.pdf
http://repository.uma.ac.id/bitstream/
123456789/16296/1/178520062%20-%20Rahma%20Ningsih
%20Lubis%20-%20Fulltext.pdf
31
LAMPIRAN
32
Beberapa data dan dokumen yang dipelajari untuk
mendalami terkait tugas dan struktur organisasi instansi
terkait dan Program Studi
33