Anda di halaman 1dari 41

IMPLEMENTASI TEORI KETERGANTUNGAN OLEH PENGUSAHA ASAL

ESTONIA TERHADAP NASABAH DI INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI


FINANSIAL : STUDI KASUS DANABIJAK

LAPORAN ENRICHMENT PROGRAM

oleh

Kefas Glen Howanta


2001550634

INTERNASIONAL RELATIONS
INTERNASIONAL RELATIONS STUDY PROGRAM
FACULTY OF HUMANITIES

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019
IMPLEMENTASI TEORI KETERGANTUNGAN OLEH PENGUSAHA ASAL
ESTONIA TERHADAP NASABAH DI INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI
FINANSIAL : STUDI KASUS DANABIJAK

LAPORAN ENRICHMENT PROGRAM

diajukan sebagai salah satu syarat


untuk kelulusan mata kuliah Enrichment Program

oleh

Kefas Glen Howanta


2001550634

INTERNASIONAL RELATIONS
INTERNASIONAL RELATIONS STUDY PROGRAM
FACULTY OF HUMANITIES

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019

i
Universitas Bina Nusantara

Pernyataan Laporan Enrichment Program


Internship

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program

Saya, Kefas Glen Howanta,

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:

IMPLEMENTASI TEORI KETERGANTUNGAN OLEH PENGUSAHA ASAL


ESTONIA TERHADAP NASABAH DI INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI
FINANSIAL : STUDI KASUS DANABIJAK
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Kefas Glen Howanta


2001550634

Arthanami Ekakrisima, S.S., M.Si Tetta Suryawati S.S.


D5983 Pembimbing Lapangan
13 Februari 2019 13 Februari 2019

Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama S.Sos., M.M., Ph.D.


Head of Study Program

_____________________
Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan Prof.
Dr. Tirta Nugraha Mursitama S.Sos., M.M., Ph.D.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya,
karena dengan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul : IMPLEMENTASI
TEORI KETERGANTUNGAN OLEH PENGUSAHA ASAL ESTONIA TERHADAP
NASABAH DI INDONESIA DI BIDANG TEKNOLOGI FINANSIAL : STUDI
KASUS DANABIJAK. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi nilai mata kuliah
Enrichment Program pada Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Humaniora
Universitas Bina Nusantara. 

Dalam laporan ini, Penulis mendapatkan bimbingan, pengetahuan dan motivasi


dari banyak pihak, dan oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

 Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM., Rector Universitas Bina
Nusantara
 Ibu Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si, Dean of Faculty of Humanities
 Bapak Prof. Tirta Nugraha Mursitama, S.Sos., MM., Ph.D Head of
International Relations Study Program (acting)
 Ibu Arthanami Ekakrisima S.S., M.Si.
 Ibu Tetta Suryawati S.S.
 PT Digital Micro Indonesia selaku perusahaan yang memberi kesempatan
magang
 Orangtua yang selalu memberi motivasi dan pikiran, juga kerabat dan
teman-teman yang memotivasi dan memberikan ilmunya untuk penulis.

Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila
ada kesalahan dalam kata-kata ataupun tanpa sengaja menyinggung pihak lain, Penulis
memohon maaf dan bersedia menerima segala kritik dan saran yang ada.

Jakarta,  11  Februari 2019


Penyusun,

Kefas Glen Howanta 

iii
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................................. i


Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................................. ii
Kata Pengantar .............................................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iv
Lampiran Gambar ......................................................................................................... v
BAB 1 : PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Profil Institusi ......................................................................................................... 1
1.2 Peran dan Posisi Mahasiswa ................................................................................... 5
BAB 2 : LAPORAN KEGIATAN ............................................................................. 9
2.1 Proses Bisnis ........................................................................................................... 9
2.2 Kegiatan Learning 9
Plan ..........................................................................................
2.2.1 Analisa SWOT ..................................................................................................... 10
2.2.2 Kemampuan Menulis dan Berkomunikasi .......................................................... 13
2.2.3 Mengidentifikasi Isu Menggunakan Konsep HI .................................................. 14
2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah .......................................................... 25
BAB 3 : KESIMPULAN ............................................................................................ 27
BAB 4 : REFERENSI ................................................................................................. 28
LAMPIRAN ................................................................................................................. 31

iv
DAFTAR GAMBAR

Keterangan Gambar Hal


Gambar 1.1.1 Daftar perusahaan Fintech resmi terdaftar di OJK 3
Gambar 1.2.1 Infografis daftar barang-barang yang paling sering dibeli orang 8
Indonesia
Gambar 2.1.1 Struktur Perusahaan 9
Gambar 2.2.3.1 Data tentang negara-negara dengan pasar paling berkembang 15
tahun 2017
Gambar 2.2.3.2 Daftar negara-negara dengan miliuner terbanyak di dunia 17
Gambar 2.2.3.3 Daftar negara-negara dengan ekonomi yang paling maju 17
Gambar 2.2.3.4 Selisih PDB per kapita Estonia semenjak implementasi awal 21
sistem pasar bebas hingga tahun 2017

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan

PT Digital Micro Indonesia atau biasa disebut dengan Danabijak, adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang financial technology atau biasa disingkat sebagai
fintech. Bisa dikatakan, Danabijak menganut sistem peminjaman uang secara cepat dan
dilakukan secara online. PT Digital Micro Indonesia juga bisa dikatakan sebagai
pinjaman online tanpa perlu agunan yang menawarkan pinjaman mikro kepada
masyarakat Indonesia. Sekarang ini, belum tersebar merata ke seluruh wilayah
Indonesia, namun sesuai dengan perkembangan Danabijak, bisa diusahakan agar layanan
peminjaman uang ini bisa tersebar ke seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Danabijak didirikan agar dapat memberikan kredit yang adil dan dapat diakses
bagi orang-orang yang kekurangan pembayaran. Yang menjadi salah satu permasalahan
dari ekonomi di Asia Tenggara adalah betapa rendahnya literasi keuangan yang rata-rata
dihadapi oleh orang-orang dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, terutama di
Indonesia. Bahkan, lebih menyedihkannya lagi, jika literasi keuangan didefinisikan
sebagai pemahaman akan keuangan dan paham betul keuangan yang memadai, hanya
sekitar 29,7% masyarakat Indonesia yang mempunyai literasi keuangan yang cukup,
sesuai yang diliput oleh Kompas. Salah satu strategi untuk meningkatkan literasi
keuangan masyarakat Indonesia adalah dengan cara mengikutkan seluruh aspek
masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam merawat keuangannya dengan baik.
Strategi tersebut bisa dengan cara adanya membuat seluruh aspek masyarakat di
Indonesia untuk merasakan dan mengetahui cara meminjam uang yang baik, dengan
pengembalian uang yang baik pula.

Namun, sebelum kelahiran perusahaan-perusahaan yang sejenis dengan Danabijak,


kebanyakan yang memberikan pinjaman adalah bank, dan bank sendiri hanya menerima
pinjaman dengan atau tanpa agunan kepada masyarakat dengan ekonomi menengah ke
atas, sehingga tidak memberikan kesempatan untuk masyarakat menengah ke bawah
untuk bisa melatih literasi keuangan mereka.

1
Hal inilah yang menjadi masalah, karena ketika masyarakat ekonomi menengah ke
atas bisa belajar tentang literasi keuangan, namun masyarakat menengah ke bawah tidak
ikut belajar literasi keuangan ini. Markus Prommik, sebagai seorang sarjana dari
Stockholm School of Economics di Riga, Danabijak pun didirikan dalam bentuk
perusahaan kredit jangka pendek, dengan tanpa agunan dan minimal pinjaman yang
sangat kecil, yakni Rp 500.000,- dengan maksimal pinjamannya Rp 3.000.000,-, dengan
minimal pengembalian dalam waktu 7 hari hingga 1 bulan. Markus Prommik selaku
CEO Danabijak sendiri mengaku bahwa pendirian dari Danabijak sendiri terkait dengan
pemenuhan kebutuhan melalui pinjaman kepada masyarakat kelas bawah, yang
diharapkan dapat membeli tiket pesawat untuk pertama kali dengan pelayanan pinjaman
uang, ditambah lagi dengan secara online, sehingga orang-orang, terutama dari
masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, dapat menjangkau pinjaman tersebut
dan “menikmati tiket pesawat untuk pertama kali”.

Untuk sekadar mengingatkan, bahwa Danabijak dibawah PT Digital Micro


Indonesia, telah mendapatkan surat resmi sebagai salah satu perusahaan teknologi
finansial atau biasa disebut fintech yang diakui oleh lembaga independen Otoritas Jasa
Keuangan.

2
Gambar 1.1.1 Daftar perusahaan Fintech resmi terdaftar di OJK
Sumber : ojk.go.id

3
Visi, Misi dan Deskripsi Produk Danabijak

Visi Danabijak

Menjadi sebuah perusahaan pemberi pinjaman online yang paling handal, dapat
dipercaya, dan paling nyaman bagi para konsumen di Indonesia dengan mempromosikan
pendidikan keuangan dan pinjaman yang bertanggung jawab. Meningkatkan Inklusi
Keuangan di daerah pedesaan dan membuat akses kredit tersedia untuk semua orang.

Misi Danabijak

Untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan yang


lebih baik dengan menawarkan produk keuangan yang fleksibel yang diberdayakan oleh
teknologi. Fokus Danabijak adalah untuk memanfaatkan teknologi dalam menawarkan
para nasabah sebuah layanan keuangan bernilai tambah yang kuat.

Deskripsi Produk

Sebagai sebuah fintech, Danabijak merupakan suatu wadah pinjaman online untuk
masyarakat Indonesia. Peminjamannya pun bisa dilakukan secara online, dan merupakan
salah satu perusahaan kredit dengan sistem berjangka waktu pendek dan peminjaman
bisa dilakukan dari kisaran Rp 500.000,- hingga Rp 3.000.000,-, sehingga merupakan
wadah kredit jangka pendek yang cocok bagi kebutuhan sehari-hari atau pun sedang
membutuhkan uang secara urgent. Peminjaman bisa dibalikkan mulai dari 7 hari hingga
30 hari. Jika ada keterlambatan, maka konsekuensinya adalah pinjaman yang
membunga. Dan jika tidak membayar atau kabur, maka konsekuensi terberat dari hal
tersebut adalah terkena blacklist dari Bank Indonesia sehingga tidak bisa meminjam lagi
di platform kredit apapun.

Sebagai produk layanan kredit jangka pendek, Danabijak bukanlah platform abal-
abal untuk peminjaman uang. Buktinya adalah, Danabijak sudah menjadi salah satu
fintech yang dilegalkan untuk beredar di Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan atau
biasa disebut sebagai OJK, yang merupakan sebuah lembaga independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain.

4
1.2 Peran dan Posisi Mahasiswa

Posisi mahasiswa adalah sebagai content creative writer, atau penulis konten
kreatif. Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia), konten adalah informasi yang
tersedia melalui media atau produk elektronik. Sedangkan, kreatif adalah sesuatu yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan; menciptakan daya cipta atau bersifat daya
cipta. Bisa disimpulkan, penulis konten kreatif adalah seorang pengarang atau orang
yang menulis dan menciptakan tentang sebuah informasi yang tersebar di media
elektronik. Kemampuan inilah yang awalnya dilatih dari kebiasaan menulis saat berada
di jurusan Hubungan Internasional, apalagi dengan minimal 2 esai setiap minggunya,
membuat terlatihnya kemampuan untuk mempunyai gaya bahasa yang formal.

Sebagai penulis, pekerjaan saya pun cukup banyak dan variatif, walaupun
pekerjaannya hanya menulis. Rincian jenis pekerjaannya bisa dikatakan terbagi dua,
yakni yang secara praktis dan secara teori.

Yang penulis lakukan secara praktis adalah :

1. Menulis artikel-artikel dengan informasi-informasi terkini.


Penulisan artikel-artikel dengan informasi terkini merupakan hal yang sangat
penting, walaupun tingkat membaca orang Indonesia cukup rendah, bahkan
menurut studi dari Central Connecticut State University, Indonesia
berperingkat 60 dari 61 negara yang punya minat untuk membaca. Hal ini
disebabkan oleh sulitnya akses terhadap buku-buku yang ada, dan lebih
mudahnya dalam penggunaan gawai atau smartphone.
Namun, hal ini bukan berarti masyarakat Indonesia tidak ingin membaca,
namun lebih tepatnya hanya ingin membaca luarnya. Oleh sebab itu, butuh
yang dinamakan seorang penulis kreatif agar bisa membuat masyarakat
Indonesia untuk tertarik membaca, bahkan dalam sebuah tulisan blog
sekalipun. Perlu tulisan-tulisan yang menggugah para pembaca, terutama pada
bagian judul dan poin-poin utama, ditambah dengan gambar-gambar yang
merupakan “pelatuk” agar orang-orang Indonesia mau membaca. Selain itu,
informasi-informasi yang diberikan sebisa mungkin merupakan informasi yang

5
sehari-hari, baik dalam bentuk faktual maupun opini, sehingga masyarakat
dapat merelasikan isi tulisan artikel dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mempromosikan artikel-artikel yang ada untuk meningkatkan traffic


pada blog di Danabijak.
Promosi artikel-artikel yang ada merupakan hal yang sangatlah penting jika
ingin lebih banyak pembaca untuk datang ke situs Danabijak. Bahkan, satu
klik tautan pun penting untuk meningkatkan traffic situs blog Danabijak.
Banyak cara untuk melakukan promosi artikel-artikel yang ada, seperti
mempromosikan artikel-artikel di forum-forum, lebih aktif dalam
mempublikasikan artikel di media sosial, membuat video-video yang terkait
dengan artikel dan disebarluaskan, hingga memberikan rekomendasi tulisan
kepada kerabat. dan yang penulis lakukan adalah dengan cara
mempromosikannya di Facebook Danabijak, Kaskus sebagai forum utama,
hingga Kompasiana sebagai forum yang juga ikut sebagai wadah promosi
artikel.

3. Mengumpulkan data-data di media sosial untuk perusahaan.


Pengumpulan data di media sosial merupakan hal yang penting untuk
mengetahui seberapa penting dan efektif sebuah media sosial. Perlu diingat,
ada banyak macam media sosial seperti Twitter, Facebook dan Instagram.
Fungsi dari mengumpulkan data-data di media sosial adalah untuk bisa
membandingkan media sosial yang mana yang paling bisa dijadikan “senjata
utama” untuk gencar mempromosikan Danabijak. Dengan promosi yang
gencar, tentunya Danabijak akan lebih kuat secara nama, dan orang-orang pun
akan semakin percaya.

6
Yang penulis lakukan secara teoritis adalah :
1. Meneliti WSOT perusahaan sendiri dan perusahaan lain.
Meneliti WSOT adalah hal yang sangatlah penting dalam setiap perusahaan,
agar mengetahui dimana kekuatan dan kelemahannya, ditambah dengan apa
saja yang akan menjadi peluang dan menjadi ancaman bagi perusahaan.
Mengetahui WSOT sangatlah penting mengingat hal ini untuk mengetahui
sampai mana kekuatan perusahaan hingga kemungkinan-kemungkinan sebuah
perusahaan bisa tetap berdiri dan tetap bertahan dalam jangka waktu yang
panjang, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan lain, agar
kita sebagai karyawannya mengetahui bagaimana cara menghadapi perusahaan
lain dan dapat melawan perusahaan lain tersebut dengan cara yang cerdas.

2. Mencari tahu tentang pasar yang sedang booming di Indonesia.


Mencari tahu tentang pasar yang ada di Indonesia merupakan hal yang sangat
penting dalam dunia fintech, terutama yang berkaitan dengan kredit. Hal ini
berkaitan dengan tingginya tingkat konsumerisme di Indonesia. Konsumerisme
di Indonesia bahkan dikatakan sedang pada naiknya, dan dalam 5 tahun
terakhir terus berkembang pesat dan terus naik. Dengan adanya pencarian
tentang pasar yang sedang booming di Indonesia, diharapkan divisi marketing
Danabijak dapat selalu berkooperasi, dapat selalu bekerja sama, hingga dapat
selalu berhubungan baik dengan para nasabahnya. Dalam mencari tahu pasar
yang sedang booming, yang membuat hal ini tentunya penting adalah
bagaimana bisa selalu mendapatkan nasabah sehingga dapat selalu bekerja
sama dengan baik, sehingga komentar-komentar para nasabah di media sosial
Danabijak bisa baik dan menjadi rekomendasi bagi orang-orang yang ingin
ikut meminjam uang.

7
Gambar 1.2.1 Infografis daftar barang-barang yang paling sering dibeli orang Indonesia
Sumber : Fintechnews.sg

Dari infografis yang ada di atas ini, tentunya sangatlah jelas bahwa tingkat
konsumerisme di Indonesia makin lama semakin meningkat, dan kebutuhan
akan “uang yang cepat” tentunya dibutuhkan, apalagi jika ada diskon dan
promo yang hanya berlangsung pada tanggal-tanggal tertentu. Salah satu tujuan
Danabijak berdiri juga adalah untuk membantu orang-orang yang kekurangan
uang karena uang sudah habis dan belum mendapatkan pendapatan lagi.
Apalagi jika sesuatu sedang booming dan ada diskon besar-besaran, tentunya
orang kebanyakan akan berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan besar ini.
Jika mereka sedang kekurangan uang, tidak menutup kemungkinan untuk
meminjam uang kepada orang lain. Inilah yang Danabijak lakukan, dengan
menyediakan uang dengan jumlah yang tidak terlalu besar untuk membantu
orang-orang. Jadi, mencari pasar tentang yang sedang booming adalah
pekerjaan marketing yang cukup serius dan penting untuk perkembangan
perusahaan.

8
BAB 2

LAPORAN KEGIATAN

2.1 Proses Bisnis Perusahaan

Gambar 2.1.1 Struktur Perusahaan


Sumber : Danabijak

2.2 Kegiatan yang Dilakukan sesuai Learning Plan

Dalam learning plan yang telah saya buat, saya menulis ada 3 hal yang akan saya
pelajari di dalam magang, yakni kemampuan untuk menganalisis SWOT dari perusahaan
tempat saya magang, kemampuan untuk menulis dan berkomunikasi secara oral, dan
kemampuan untuk mengidentifikasi suatu isu memakai konsep dari jurusan Hubungan
Internasional. Tentunya, hal-hal seperti ini akan saya bahas dengan memakai teori,
terutama dalam hal untuk meneliti suatu isu menggunakan konsep Hubungan
Internasional. Untuk itu, pembahasan akan saya mulai dari kemampuan untuk
menganalisis SWOT dari perusahaan saya.

9
2.2.1 Analisa SWOT Danabijak

Danabijak sebagai salah satu perusahaan startup fintech paling awal di Indonesia,
sudah meneliti SWOT terlebih dahulu, terutama meneliti SWOT perusahaan sendiri
untuk menjadi kekuatan dalam melawan perusahaan lain, terutama perusahaan-
perusahaan yang mirip, apalagi yang sama-sama berbasis kredit jangka pendek, ataupun
yang bisa melakukan secara online. SWOT, menurut buku SWOT Analysis karya Alan
Sarsby, merupakan sesuatu yang sangat penting, terbukti berhasil dan juga terbukti
sebagai alat untuk berbisnis yang sudah dipakai dan merupakan sesuatu yang
menentukan masa depan dari sebuah bisnis. SWOT menjadi kurikulum dalam pelajaran
bisnis dan sudah menjadi strategi dalam suatu pelatihan bisnis.
SWOT pun punya 4 keuntungan, yakni :
1. Mudah dimengerti dan tanpa perlu hitung-hitungan matematika.
2. Mudah diaplikasikan.
3. Mudah dikomunikasikan kepada para stakeholders(Pemegang saham).
4. SWOT memiliki kemudahan untuk diaplikasikan ke segala tingkat.

SWOT dibagi sebagai strengths(Kekuatan sebuah perusahaan),


weaknesses(Kelemahan), opportunities(Peluang sebuah perusahaan), threats(Ancaman).
SWOT sudah lama dipakai dan menjadi dasar bagi perusahaan-perusahaan ketika sudah
menjalankan perusahaan, apalagi jika mempunyai saingan yang memiliki kesamaan
dalam menjalankan bisnis. Dalam hal ini, penulis pun juga mempunyai analisa SWOT
tersendiri untuk perusahaan tempat penulis magang.

1. Strengths
Kekuatan Danabijak terletak pada kemampuannya menjangkau kelas
menengah ke bawah. Hal ini memang satu visi dengan keinginan Danabijak
untuk bisa menjangkau orang-orang yang tidak mampu meminjam uang
dengan jumlah yang besar, namun membutuhkan pinjaman uang secepat
mungkin agar bisa memenuhi kebutuhannya. Hal ini dibuktikan dengan
pinjaman uang Danabijak yang berjumlah minimal Rp 500.000,- hingga Rp
3.000.000,- ditambah lagi ini menjangkau semua orang, baik para pekerja
maupun pengangguran. Dan agar pinjaman lebih mudah lagi, Danabijak

10
memberlakukan sistem pinjaman online sehingga orang-orang yang sibuk dan
butuh pinjaman, bisa langsung meminjam dan tinggal memotret dan
memberikan bukti berupa KTP, NPWP, formulir online dan beberapa hal.
Pinjamanpun diberlakukan untuk orang-orang yang dikira mampu membayar,
rajin membayar tepat waktu, sehingga untuk orang-orang tersebut diberikan
poin agar bisa meminjam dengan bunga yang lebih rendah lagi.
2. Weakness
Kelemahan Danabijak terletak pada sistem verifikasi, yang walaupun di sisi
lain sangat membantu pekerjaan para karyawan, namun membebani para
nasabah, karena dalam sistem verifikasi Danabijak, sistem hanya bisa
mengetahui seseorang yang tidak bisa meminjam karena pernah menunggak
pembayaran ataupun telat membayar karena mungkin ada sistem yang error,
sehingga tidak bisa mendeteksi alasan-alasan tertentu. Bisa saja seseorang
yang menunggak pembayaran karena lupa membayar, ataupun karena ada
masalah-masalah yang tidak terduga seperti bank terdekat tutup ataupun kartu
ATM hilang sebelum bisa membayar. Kejadian-kejadian tidak terduga seperti
ini tidak dapat terdeteksi oleh sistem verifikasi, sehingga terkadang merugikan
perusahaan sendiri dan menjadi dikenal sebagai perusahaan yang susah
meminjam uang, sehingga menjadi kontradiktif karena pada asalnya, sistemnya
online untuk memudahkan pinjaman uang, namun karena ada sistem verifikasi,
menjadi menyulitkan.
3. Opportunities
Peluang Danabijak sendiri terhitung cukup luas dan lebar. Pasalnya, pasar
fintech di Indonesia, dikatakan dari wawancara dengan Danabijak, dari
penelitian-penelitian yang ada, pasarnya baru menyentuh angka 1 miliar
USD dari kemungkinan 60 miliar USD, sehingga pasar fintech di Indonesia
masih bisa dikatakan cukup terbuka lebar dan sangat bisa dan sangat mungkin
untuk dikembangkan. Pasar fintech masih sangat mungkin berkembang pesat
di Indonesia, apalagi pengguna teknologi di Indonesia semakin lama semakin
banyak dan membesar.
4. Threats

11
Namun, tetap saja pasti ada ancaman eksternal yang terus menyerang
Danabijak. Ancaman eksternal paling nyata dari Danabijak adalah bagaimana
perusahaan-perusahaan pinjaman secara online sudah ada banyak dan
resmi terverifikasi, namun banyak juga yang merupakan perusahaan
namun tidak resmi dan belum mempunyai “cap” resmi dari OJK.
Perusahaan yang tidak resmi ini merupakan perusahaan fintech dengan sistem
pinjaman online, namun bedanya belum bisa diverifikasi tentang
kemampuannya dalam pinjaman online. Perusahaan-perusahaan seperti ini bisa
merugikan para nasabahnya, dan jika para nasabahnya merugi, tentunya akan
ada media meliput, lalu menceritakan bagaimana banyak fintech, baik resmi
maupun tidak resmi, merugikan orang-orang. Hal ini bisa membuat nama
Danabijak tercemar, padahal Danabijak sendiri sudah resmi dan dipercaya, dan
kesalahan dilakukan oleh pihak perusahaan yang bahkan tidak mempunyai
“cap kepercayaan” dari OJK.

Dari hal-hal seperti SWOT ini, kita bisa mengenal bagaimana Danabijak ke
depannya, apakah akan lebih baik, atau apakah akan ada suatu hal yang menghalangi
Danabijak untuk berkembang.

12
2.2.2 Kemampuan Menulis dan Berkomunikasi secara Oral

Kemampuan menulis dan berkomunikasi secara oral merupakan dua hal yang
sangat penting sebagai skill dalam pekerjaan saya. Mengapa? Karena kemampuan
menulis merupakan kemampuan yang sangatlah penting dalam pekerjaan saya, dengan
posisi saya sebagai content creative writer atau penulis konten kreatif. Tentunya,
kemampuan ini tidak akan bisa saya kembangkan hingga menjadi seorang penulis
konten kreatif jika saya tidak pernah membuat tulisan dengan baik. Tentunya, ketika
berada di perkuliahan, pekerjaan sebagai anak Hubungan Internasional adalah salah
satunya terus menulis esai, baik esai tentang politik maupun ekonomi, dan dengan
bahasa Inggris ataupun Indonesia. Hal-hal seperti ini sangatlah terpakai ketika ingin
membuat sebuah artikel yang baik dan memakai bahasa-bahasa yang formal dan baik
untuk dipakai dan dibaca. Kemampuan menulis terpakai juga ketika membuat
pertanyaan-pertanyaan wawancara, khususnya saat Danabijak berulang tahun.
Pertanyaan-pertanyaan wawancara tersebut ditulis dalam bahasa Inggris, agar
memudahkan CEO, yakni Bapak Markus Prommik, yang berasal dari Estonia, bisa
memahami sehingga mampu menjawab beberapa pertanyaan yang akan ditampilkan
dalam satu video.

Singkatnya, pekerjaan menulis saya berguna pada beberapa hal, yakni :

1. Saat membuat artikel.


2. Saat membuat copywriting.
3. Saat melakukan promosi artikel Danabijak agar bisa menjangkau orang-orang
lain agar traffic website meningkat.
4. Saat membuat dialog wawancara, dalam bahasa Inggris maupun Indonesia.

Lalu juga sebagai penulis, tentunya saya harus sering-sering berkomunikasi


dengan para senior saya, karena pekerjaan saya berhubungan dengan pekerjaan para
senior saya. Komunikasi ini dibangun dan terlatih semenjak berada di jurusan Hubungan
Internasional, yakni ketika berada dalam sebuah presentasi. Intonasi yang jelas, pilihan
kata-kata yang baik dan benar, hingga nada yang tepat ketika berkomunikasi dengan

13
orang-orang, merupakan hal-hal yang penting ketika berkomunikasi dengan sesama
rekan kerja.

14
2.2.3 Mengidentifikasi Isu, Mendapatkan Data dan Membuat Analisa
Menggunakan Konsep HI

Dalam Danabijak, ada banyak hal yang membuatnya menarik. Keunikan dari
Danabijak, jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan teknologi finansial di
Indonesia lainnya, adalah CEO yang bukan berasal dari Indonesia, namun lebih tepatnya
berasal dari Estonia. Bahkan, awal ketertarikan Bapak Markus Prommik, selaku CEO
Danabijak, pada pertama kali mempunyai keinginan untuk membuka Danabijak adalah
saat dirinya bekerja di Hong Kong, dan keinginannya untuk membuka di Indonesia
adalah karena pasar di Indonesia yang begitu besar, ditambah lagi pada tahun 2016(Saat
pasar teknologi finansial atau fintech masih belum terlalu dikenal) masih sedikit
perusahaan yang bergerak di bidang fintech, sehingga iapun memutuskan untuk
membuka sebuah perusahaan fintech di Indonesia, dengan sistem pinjaman secara
online.

Saya, selaku penulis, melihat hal ini sebagai sesuatu yang unik, mengingat juga
banyak pengusaha asing yang memutuskan untuk mencoba peruntungan di Indonesia
dengan membuka perusahaan ataupun menjadi CEO di sebuah perusahaan yang terletak
di Indonesia. Sebut saja Florian Holm yang berasal dari Jerman di Lazada Indonesia,
Martin Feulner yang berasal dari Jerman di PT Merck Tbk, dan lain-lain. Hal ini juga
terjadi di Danabijak, sebagaimana CEO-nya adalah orang Estonia. Dan yang menarik
adalah, hal ini tidak terjadi pada satu perusahaan saja, melainkan banyak perusahaan di
Indonesia. Bahkan, menurut laporan Kemenakertrans tahun 2012, ada sekitar 6500 orang
asing yang menjabat posisi direksi di perusahaan-perusahaan. Tentunya hal ini di satu
sisi bisa dikatakan bahwa orang Indonesia mungkin saja “kurang menarik” di mata
orang-orang padahal merupakan orang-orang Indonesia yang menguasai medan pasar di
negara sendiri, namun di sisi lain bisa dikatakan bahwa memang, pasar di Indonesia
sangatlah menarik dan merupakan “berlian pasar dunia”.

15
Gambar 2.2.3.1 Data tentang negara-negara dengan pasar paling berkembang tahun 2017
Sumber : Atradius Economic Research

Bisa kita lihat sendiri, bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pasar
paling berkembang dengan populasi yang cukup besar, dan merupakan salah satu hal
yang paling atraktif bagi para investor dan pengusaha di dunia. Namun, mengapa hal ini
bisa terjadi?

Menurut Daniel Bell dalam buku “The End of Ideology”, tentang kemakmuran
barat dan berkembangnya ideologi Stalinisme sebelum perang-perang dunia, memberi
sinyal bahwa ada ketidakinginan terhadap ideologi-ideologi di abad 19, terutama
Marxisme, yang merupakan sistem yang cerdas dan mampu mengklaim kebenaran
tentang pandangannya terhadap dunia. Marxisme sendiri bisa dikatakan merupakan
ideologi yang benar-benar menentang kapitalisme dunia, apalagi menurut ideologi ini,
globalisasi merupakan cara para kapitalis untuk menguasai seluruh dunia, dan Marxisme
merupakan sistem yang mendambakan untuk tidak ada kelas di dunia dan semuanya
sama rata, walaupun sistem ini banyak yang menganggap bahwa tidak mungkin karena
menginginkan sebuah dunia yang sangat ideal dan adil terhadap semua orang. Bahkan,
para pengikut Marxisme ini seringkali disebut sebagai “Utopianis” atau para pengikut
Utopia, karena menginginkan sebuah sistem yang disenangi oleh semua orang.

16
Pada saat Revolusi Perancis tahun 1789 yang mengakhiri tirani feodal, Gracchus
Babeuf berseru untuk sebuah revolusi yang baru yang akan membuat sebuah masyarakat
dan semua barang yang ada akan disimpan di sebuah gudang yang besar dan barangnya
akan dibagikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. “Semua akan dicampur dan
menjadi penyangga dari persamaan yang sempurna,” kata Gracchus Babeuf.

Ini adalah contoh kecil dari jalannya ideologi Marxisme. Namun ini hanya kasus
yang terjadi di saat Revolusi Perancis, namun bagaimana dengan kasus yang terjadi di
dunia? Pada kenyataannya, terjadi sebuah perbedaan kelas, yang tidak hanya terjadi
antar manusia atau masyarakat, namun bahkan antar negara. Adanya perbedaan antara
negara maju, negara berkembang dengan potensi maju, dan negara berkembang, ataupun
negara dengan demokrasi paling baik hingga negara dengan tingkat demokrasi paling
buruk, adalah sedikit contoh bahwa perbedaan kelas terjadi antar negara. Hal inilah yang
akhirnya membuat Marxisme menjadi salah satu perspektif yang dipakai di studi
Hubungan Internasional, dan melahirkan teori-teori seperti Teori Kritikal, Teori Sistem
Dunia, hingga Teori Ketergantungan. Teori-teori inilah yang diangkat oleh para
pengikut Marxisme untuk memandang dunia internasional.

Yang menarik adalah bagaimana teori-teori ini bisa dikatakan cukup mempunyai
hubungan dengan keadaan dunia saat ini. Saat ini, menurut Inequality.org, 1 persen
orang paling kaya di dunia, yang bisa dikatakan berada di piramida ekonomi paling
tinggi, mempunyai kekayaan setara 45% total harta di dunia, dan jika kita lihat,
kebanyakan orang terkaya di dunia berasal dari negara-negara yang diklasifikasikan
sebagai negara-negara maju. Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada 43
negara yang diklasifikasikan sebagai negara atau ekonomi paling maju, termasuk
Estonia, Amerika Serikat dan Jepang, dan beberapa negara lainnya yang berada di Utara,
kecuali Australia dan Selandia Baru.

17
Gambar 2.2.3.2 Daftar negara-negara dengan miliuner terbanyak di dunia
Sumber : Capgemini and RBS Wealth Management, World Wealth Report, 2018

Gambar 2.2.3.3 Daftar negara-negara dengan ekonomi yang paling maju


Sumber : un.org

18
Dari daftar ini, jelas bahwa negara-negara ini merupakan negara-negara yang
diklasifikasikan sebagai negara maju. Dan jelas, yang tidak termasuk dari negara-negara
ini adalah negara-negara berkembang. Dan dari sini, sudah terlihat adanya pembedaan
kelas antar negara yang ditinjau dari ekonomi, yakni negara dengan ekonominya yang
maju, dan negara dengan ekonomi yang masih berkembang. Hal ini biasanya dibedakan
menjadi negara core dan negara periphery.

Dalam teori Ketergantungan, negara-negara bergantung dengan negara lain.


Negara-negara core biasanya disebut sebagai negara pemilik modal dan memiliki
kemampuan untuk menjadikan sebuah barang menjadi lebih berharga, dan negara
periphery disebut sebagai negara yang memberikan sumber daya. Teori Ketergantungan
adalah suatu teori yang menjelaskan hubungan antara negara core dan negara periphery,
dimana kedua negara tersebut saling membutuhkan dan bergantung. Dalam teori
Ketergantungan ini pula, ada dua pendekatan teori, yakni pendekatan Neo-Marxisme,
yang dibangun oleh Paul Baran dan Andre Gunder Frank, dan pendekatan
Strukturalisme yang dibangun oleh Fernando Henrique Cardoso dan Enzo Faletto.
Keduanya sama-sama menjelaskan bahwa adanya perbedaan kelas ini dikarenakan
adanya perbedaan tingkat teknologi, yang dimana negara core lebih menguasai teknologi
dan mampu untuk mengembangkan teknologinya, dan berbeda dengan negara periphery
yang belum mampu untuk mengembangkan teknologi sendiri, itulah mengapa ada 2
konsep negara yang dipakai, yakni negara yang maju(developed) dan negara yang masih
belum maju(underdeveloped).

Untuk melihat dari kasus Danabijak, penulis melihat bahwa kasus ini dapat dilihat
dari teori Ketergantungan ala Neo-Marxisme, yang dimana menjelaskan bagaimana
negara-negara periphery dan core saling berhubungan dan saling membutuhkan.

Bisa dikatakan bahwa Danabijak merupakan salah satu perusahaan fintech paling
pertama di Indonesia. Bahkan, tercatat Danabijak merupakan perusahaan ke 49 yang
diresmikan oleh OJK. Sebagai salah satu perusahaan fintech paling pertama, tentunya
bisa dikatakan Danabijak adalah juga salah satu perusahaan paling awal yang berfokus

19
pada pinjaman secara online. Walaupun ada juga sistem pinjaman online yang dilakukan
oleh bank, namun pinjaman tersebut juga memerlukan pertemuan secara offline antara
kreditur dan debitur, dan memerlukan tanda tangan, kelengkapan dokumen, dan bahkan
ada juga yang memerlukan agunan, sehingga menjadi sesuatu yang kurang efektif, dan
berbeda dengan Danabijak, yang berfokus pada pinjaman secara online, tanpa agunan,
hanya membutuhkan kelengkapan-kelengkapan dokumen seperti NPWP, KTP hingga
foto, dan tidak perlu bertemu secara langsung, sehingga peminjaman uang pun dilakukan
dengan mudah dan cepat. Ditambah lagi, peminjaman uang hanya sedikit, sehingga tidak
ditujukan untuk orang-orang yang membangun rumah, membeli mobil atau membangun
sebuah perusahaan, melainkan ditujukan untuk orang-orang yang ada kebutuhan
mendadak, ingin membeli barang yang sedang promo tetapi sedang tidak mempunyai
uang kas yang mencukupi, ataupun keinginan untuk mengembangkan sebuah usaha
kecil-kecilan yang membutuhkan modal sedikit sehingga mudah untuk dibayar kembali.
Kemudahan-kemudahan inilah yang menjadi daya tarik dari Danabijak, sehingga tidak
sedikit orang yang memakai Danabijak untuk sekadar meminjam uang.

Namun, kembali lagi ke pertanyaan, mengapa CEO Danabijak, Markus Prommik,


memilih Indonesia sebagai pasar? Dan tentunya, mungkin saja jawaban dari pertanyaan
ini bisa menjadi jawaban bagi para CEO ataupun direktur-direktur asal luar negeri yang
menanamkan dan mengembangkan sebuah perusahaan di Indonesia. Ada 1 pertanyaan
yang penulis ajukan saat berada di Danabijak, dan sudah dijawab oleh Danabijak itu
sendiri. Bapak Markus Prommik menjawab, “saat ini Indonesia sedang mengalami
digitalisasi besar-besaran dan pelanggan mulai terbiasa dengan pembayaran secara
mobile, pinjaman, dan lain-lain. Hal ini merupakan peluang yang bagus dan tepat.” Ya,
Indonesia merupakan pasar yang besar dan sedang berkembang pesat, terutama untuk
pasar teknologi komunikasi. Bahkan menurut The Spectator Index, Indonesia menempati
urutan keenam sebagai pengguna smartphone terbanyak di dunia, dengan jumlah
pemakainya mencapai 236 juta jiwa, sebuah angka yang cukup spektakuler untuk sebuah
negara yang 20 tahun lalu, tepatnya tahun 1998, terkena krisis moneter yang sangat
besar hingga mengakibatkan reformasi dalam pemerintahan. Hal inilah yang membuat
CEO Danabijak tertarik, dan apalagi, menurut wawancara yang penulis lakukan,
beberapa penelitian yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, mencatat bahwa ada

20
sekitar 60 miliar USD untuk celah pasar fintech di Indonesia, dan sekarang fintech
menangani “hanya” satu miliar USD, sehingga celah pasar fintech Indonesia masih
sangat terbuka lebar dan besar, ibarat sebuah kardus yang bolong karena terus digerogoti
ribuan tikus dan belum diperbaiki. Menurut opini Danabijak pun, saat ini Danabijak
memberikan skor 8 dari 10 untuk pasar fintech di Indonesia, yang berarti sebuah pasar
yang sudah sangat baik dan harus dikembangkan kembali.

Namun, teknologi di Indonesia belum sepenuhnya berkembang, bahkan mungkin


butuh peningkatan dan dikembangkan. Pada kenyataannya, menurut data dari
International Telecommunication Union yang dilansir di katadata.co.id, dalam bidang
teknologi informasi, Indonesia menempati peringkat 111 dari 176 negara, kalah dari
Singapura, Malaysia, Vietnam bahkan Filipina sekalipun. Dikatakan bahwa, disparitas
antara timur dan barat menjadi salah satu penyebab mengapa teknologi informasi di
Indonesia mengalami kekalahan yang telak dalam bidang teknologi informasi.
Bagaimana dengan Estonia? Negara Eropa Utara yang dikenal sebagai negara pertama
yang melakukan pemilihan melalui internet ini berada di peringkat 17. Sebuah selisih
yang besar antara Indonesia dan Estonia. Ya, mungkin hal ini tidak begitu mengagetkan,
mengingat memang, teknologi-teknologi awal yang saat ini berkembang pesat, berasal
dari negara-negara Eropa, sebut saja Alexander Graham Bell yang menciptakan telepon
pertama dan berasal dari Skotlandia, Blaise Pascal yang menciptakan kalkulator
mekanik pertama dan berasal dari Perancis, hingga Hans Lippershey yang mempunyai
paten sebagai penemu teleskop pertama dan berasal dari Jerman. Bagaimana dalam
dunia telekomunikasi? Perlu diingat, bahwa Nokia, yang berasal dari Finlandia, sempat
menjadi raksasa handphone sebelum Apple menjadi raksasa dan disaingi oleh Samsung.
Lalu juga ada Skype, yang mempunyai HQ di Estonia, yang menjadi cikal bakal
banyaknya telepon yang bisa bertatap muka melalui internet. Jadi, memang secara
sejarah, Eropa sudah satu langkah dibandingkan banyak negara di dunia, termasuk
Indonesia. Tanpa ragu, Estonia sebagai salah negara Eropa, juga pastinya mendapatkan
pengaruh dari perkembangan pesat teknologi di Eropa. Hal seperti inilah yang membuat
negara-negara yang berteknologi tinggi, hampir pasti mempunyai ekonomi yang kuat
pula, seperti Estonia.

21
Namun, selain teknologi, apa yang membuat ekonomi Estonia lebih kuat? Bisa
dikatakan, semenjak merdeka dari Uni Soviet, Estonia lebih kuat secara sistem ekonomi
karena perdana menterinya saat awal-awal Estonia berdiri. Perdana menterinya yang
dikenal bernama Mart Laar, mengklaim bahwa ia mendapatkan inspirasi untuk
membangun sistem ekonomi Estonia dari buku Free to Choose karya Milton Friedman,
dengan tujuan akhir untuk membangun sebuah reformasi ekonomi pasar bebas.

Gambar 2.2.3.4 Selisih PDB per kapita Estonia semenjak implementasi awal sistem pasar bebas hingga tahun
2017
Sumber : fee.org

Dari gambar yang ada, bisa dikatakan bahwa implementasi pasar bebas yang
dilakukan oleh Estonia berhasil. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa

22
dikatakan karena Estonia menganut sistem ekonomi pasar bebas yang laissez-faire, dan
penganutan sistem ekonomi ini pun diakui oleh menteri ekonomi Estonia, Juhan Pats
tahun 2008, saat krisis ekonomi dunia melanda. Dengan menolak sistem laissez-faire,
hal itu berarti menjadi suatu “pengkhianatan” bagi founding fathers Estonia, dan berarti
juga mengkhianati Mart Laar. Dan sekarang, bahkan Estonia memberikan program-
program unggulan seperti penggratisan pendidikan hingga program kesehatan universal.

Lalu, sebelum itu, apakah itu laissez-faire? Menurut Investopedia, Laissez-faire


adalah sebuah teori ekonomi yang melawan pemerintah untuk tidak mengintervensi
ekonomi. Hal ini dipertegas dengan arti dari laissez-faire itu sendiri berarti leave alone
atau biarkan saja, dan jika diterjemahkan secara harafiah, bisa dikatakan sebagai
“Biarkan saja saya yang lakukan, karena ini urusan saya”. Pada tahun 2004, dalam buku
A Political Economy of Lebanon, Toufic Gaspard memberikan aksioma-aksioma dari
laissez-faire, dan aksioma-aksioma tersebut adalah :

 Individu adalah unit dasar dalam sebuah masyarakat


 Individu punya hak dalam kebebasan
 Hukum alam itu harmonis dan mengatur diri sendiri
 Perusahaan adalah “makhluk” dari negara sehingga harus diawasi oleh
warga negara karena mempunyai kecenderungan untuk mengganggu
ketertiban spontan.

Hal inilah yang akhirnya mendasari sistem ekonomi di Estonia, sebuah pasar bebas
yang laissez faire. Dalam sistem ini, individu diberikan kebebasan, bahkan
kebebasannya bisa dikatakan cukup untuk melahirkan “anarki”, namun kebebasannya
tetap kebebasan dalam ekonomi dan kebebasan yang bersifat bertanggung jawab. Hal
inilah yang akhirnya mendasari banyak individu di Estonia dan diberikan kebebasan
dalam mengembangkan sebuah perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri, dan
termasuk Markus Prommik selaku CEO Danabijak.

Lalu, bagaimana dengan hubungannya dengan teori Ketergantungan ala Neo-


Marxisme? Bisa dilihat bahwa, hampir di semua bidang di Estonia melebihi Indonesia,
mulai dari teknologi informatika, indeks pembangunan manusia hingga PDB per

23
kapitanya. Hal ini membuat Indonesia tertinggal dari Estonia untuk beberapa bidang
tersebut. Lalu, apakah yang akan terjadi? Akan terjadi sesuatu yang dinamakan sebagai
teori Ketergantungan, seperti yang dijelaskan di atas. Dapat dilihat bahwa negara
periphery, di dalam laporan ini bisa dikatakan Indonesia sebagai negara tersebut, dan
negara core adalah Estonia, karena dalam laporan ini, Estonia memang lebih maju
daripada Indonesia, dan dibuktikan dalam Danabijak.

Danabijak, seperti yang kita tahu, adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang fintech. Fintech sendiri, sebagaimana didefinisikan oleh fintechweekly.com,
adalah sebuah bisnis yang bertujuan untuk memberikan pelayanan keuangan dengan
menggunakan perangkat lunak dan teknologi terkini. Seperti yang sudah diberitakan
sebelumnya, Estonia atau negara Eropa lainnya jauh lebih baik dalam telekomunikasi
dibandingkan dengan Indonesia, sehingga Indonesia membutuhkan Estonia sebagai
salah satu negara dengan telekomunikasi paling maju di dunia dalam mengembangkan
telekomunikasinya. Oleh karena itu, Indonesia bergantung kepada Estonia.

Apa tanda yang membuat Indonesia tertinggal dari Estonia? Pada tanggal 6 April
2017, Abdul Basit selaku Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,
mengatakan bahwa sektor pertanian masih mendominasi sektor kerja di Indonesia,
meskipun produktivitas pertaniannya berkata lain. Sedangkan, hal ini berbanding
terbalik dengan Estonia, yang dalam laporan climatechangepost.com menyatakan bahwa
industri tradisional dan sektor pertanian makin berkurang, namun sektor-sektor baru
seperti jasa keuangan, teknologi informasi dan transportasi makin berkembang. Hal ini
senada dengan apa yang dikatakan Paul Baran, bahwa negara-negara yang masih
berkembang, sektor pertaniannya masih kuat dan teknologinya masih kurang. Dalam hal
ini menguatkan opini bahwa Indonesia dalam laporan ini adalah periphery dan Estonia
sebagai negara core. Baran juga percaya bahwa perkembangan industri di negara yang
sedang berkembang biasanya digerakkan oleh orang-orang asing. Tentunya kasus ini
senada dengan apa yang terjadi di Danabijak, yang mana CEO-nya adalah orang
Estonia. Lalu apa yang diberikan oleh Indonesia sebagai sumber daya untuk individu
dari Estonia, yang di dalam laporan ini adalah Markus Prommik selaku CEO Danabijak?
Indonesia memberikan tenaga-tenaga kerja dan sumber daya, dan sumber daya yang

24
menjadi modal untuk Danabijak adalah para nasabah Danabijak, sehingga Danabijak
bisa terus berdiri.

Namun, apakah hal ini berarti Indonesia kalah dan individu Estonia menang?
Tidak juga, karena dalam hal ini, keduanya saling menguntungkan. Markus Prommik
bisa menjalankan perusahaannya di Indonesia dan mendapatkan modal, sedangkan para
nasabah di Indonesia bisa mendapatkan kemudahan akses keuangan, ditambah dengan
munculnya banyak lapangan kerja yang baru, belum lagi juga adanya kemungkinan
hadirnya perusahaan yang menyediakan layanan sejenis karena terinspirasi oleh
Danabijak sehingga membuat fintech makin berkembang di Indonesia. Dalam hal ini
terjadi win-win solution. Hanya saja, dalam teori ini, Paul Baran menegaskan bahwa
keuntungan yang didapatkan negara periphery bersifat terbatas. Namun, tetap keduanya
mendapatkan keuntungan.

Penelitian yang penulis lakukan terhadap Danabijak memang di luar dari pekerjaan
yang penulis lakukan sehari-hari, namun penelitian ini diharapkan berguna untuk ke
depannya nanti. Penelitian ini penulis bawa agar menunjukkan bahwa penulis tidak
hanya sekadar melakukan pekerjaan yang di luar Hubungan Internasional, namun
penulis juga melakukan analisa terhadap perusahaan tersendiri dengan memakai konsep
dari Hubungan Internasional.

25
2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah

Penulis melaksanakan program magang di PT Digital Micro Indonesia atau biasa


disebut Danabijak selama 5 bulan dari bulan Agustus hingga Desember. Masalah-
masalah pun ditangani dengan baik. Masalah-masalah tersebut adalah seperti :

1. Cara menulis yang lebih baik sesuai dengan EYD(Ejaan yang Disempurnakan)
Penanganan : Penulis sering-sering membuka dan membaca artikel-artikel
seperti dari Kompas ataupun Detik yang sudah memiliki para penulis
profesionalnya tersendiri, dan belajar tentang bahasa artikel yang baik dan
benar, karena tulisan yang selama ini penulis pakai, biasanya lebih mengarah
kepada tulisan akademik. Lalu penulis juga sering-sering membaca tulisan-
tulisan yang mengajarkan dan mengingatkan tentang penggunaan EYD bahasa
Indonesia yang baik.

2. Cara menulis copywriting


Penanganan : Cara menulis copywriting, walau hanya terlihat mudah karena
hanya perlu menulis caption, nyatanya hal itu tidaklah mudah, mengingat
bahasa-bahasa efektif itu diperlukan dalam menulis caption, namun
membutuhkan kalimat promosi yang cukup menarik sehingga menggugah para
pembaca. Solusi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan sering-sering
membaca buku marketing, yang biasanya disediakan oleh senior di Danabijak,
sehingga bisa terbiasa dengan hal-hal seperti ini.

3. Meneliti SWOT perusahaan Danabijak


Penanganan : Penelitian SWOT Danabijak tentunya tidaklah mudah, karena
penelitiannya akan berpengaruh pada tim marketing, dan cara menulis pun
harus bergantung pada SWOT. Jika kekuatan terkuatnya berada dalam
teknologi yang inovatif, tentunya harus sering-sering membicarakan tentang
teknologi yang inovatif dalam tulisan-tulisan artikel. Jika kelemahan suatu
perusahaan terletak pada kualitas servisnya, tentunya perusahaan tersebut akan
sebaik mungkin menghindar dari pembahasan artikel tersebut karena hal itu

26
hanya akan menjadi suatu backfire bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu,
sebelum menulis artikel, penulis akan mempertimbangkan topik-topik apa saja
yang tentunya akan menguatkan posisi perusahaan dan cenderung
mempromosikan perusahaan.

4. Meneliti pasar di Indonesia sehingga pengusaha-pengusaha luar negeri,


terutama dari Estonia, dalam hal ini Danabijak
Penanganan : Penelitian pasar di Indonesia, yang bisa dikatakan cukup besar
dan potensial, dalam hal ini penulis memakai teori Ketergantungan. Dengan
memakai teori Ketergantungan, penulis bisa meneliti mengapa orang-orang
dari luar negeri, dalam kasus ini dari Estonia, mau mengembangkan teknologi
yang banyak berkembang di negaranya yang sudah maju, ditaruh di
perusahaannya yang berada di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia masih
kurang kuat dalam bidang teknologi, sehingga harus dibantu oleh negara lain.
Teknologi dari Estonia pun bisa ikut membantu Indonesia, sehingga
menciptakan sebuah “Simbiosis Mutualisme”. Namun, yang menjadi
permasalahan adalah, negara-negara core, dalam hal ini pengusaha asal
Estonia, mendapatkan keuntungan yang bersifat absolut, dan orang-orang dari
Indonesia mendapatkan keuntungan yang bersifat terbatas.

Kegiatan magang ini pastinya ada masalah, tentunya ketika sudah berhubungan
dengan gaji, karena hal ini berarti berhubungan kuat dengan perusahaan, oleh sebab itu
bekerja pun tidak boleh semena-mena. Namun, karena ada masalah-masalah seperti ini,
justru membuat kuat mental, apalagi dalam dunia pekerjaan nantinya.

27
BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapatkan selama magang adalah bagaimana perusahaan
Danabijak telah menjadi salah satu perusahaan startup di bidang fintech yang mungkin
telah maju beberapa langkah dibandingkan fintech-fintech lainnya. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Hal ini dikarenakan adanya perbedaan negara, dimana sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa seorang CEO yang berasal dari Estonia tentunya mempunyai
pengalaman yang lebih dalam bidang teknologi, lalu membawanya ke Indonesia, dan
sudah punya pengalaman tertentu untuk membangun sebuah perusahaan fintech. Hal ini
bukanlah suatu kebetulan, karena memang pada umumnya, teknologi dibawa dari
negara-negara maju yang biasanya berasal dari Eropa dan negara-negara utara, lalu
dikembangkan di negara-negara berkembang, sehingga menghasilkan keuntungan bagi
kedua belah pihak, baik pihak negara berkembang(atau biasa di laporan ini disebut
periphery) dan pihak negara maju(atau biasa di laporan ini disebut sebagai core).
Kepercayaan terhadap orang-orang dari negara maju ini dibuktikan dengan beberapa
orang dari negara-negara maju dipercaya untuk menempati posisi yang cukup tinggi
dalam perusahaan lokal, dan hal ini salah satunya adalah CEO Danabijak, Markus
Prommik.
Hal lainnya yang dipelajari dari laporan ini adalah tentang bagaimana pentingnya
analisa SWOT dalam sebuah perusahaan, hingga bisa mempengaruhi cara menulis dan
artikel-artikel yang harus ditulis. Jika SWOT suatu perusahaan tidak jelas, hal itu akan
merambat ke segala divisi, dan jika hal itu terjadi, yang ada akan membuat tujuan suatu
perusahaan berantakan, bahkan berpotensi bangkrut. SWOT, walaupun terlihat
sederhana, namun dapat menjamin masa depan suatu perusahaan. Ditambah juga
kebiasaan menulis di artikel-artikel, tentunya tidak akan menjadi suatu tulisan artikel
yang baik, jika sebelumnya saja tidak mempunyai pengalaman sering menulis.
Kebiasaan-kebiasaan menulis esai di saat berkuliah sangatlah berguna ketika menjadi
seorang content creative writer.

28
BAB 4

REFERENSI

Agriculture and Horticulture in Estonia. (n.d.). Diperoleh 2 Februari 2019, dari


https://www.climatechangepost.com/estonia/agriculture-and-horticulture/

FinTech - A definition by FinTech Weekly. (n.d.). Diperoleh 2 Februari 2019, dari


https://www.fintechweekly.com/fintech-definition

6.500 Orang Asing Jabat Direksi Perusahaan di Indonesia. (2012). Diperoleh 26


Januari 2019, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
1865810/6500-orang-asing-jabat-direksi-perusahaan-di-indonesia

Country classification. (2014). World Economic Situation and Prospects 2012 World


Economic Situation and Prospects (WESP),143-150. doi:10.18356/498d47bd-en

The most promising markets of 2017. (2017). Diperoleh 2 Februari 2019, dari
https://group.atradius.com/publications/top-eight-most-promising-markets-of-
2017.html

ITU Development Index 2017. (2017). Diperoleh 4 Februari 2019, dari


http://www.itu.int/net4/itu-d/idi/2017/index.html

Global Inequality. (2018). Diperoleh 27 Januari 2019, dari


https://inequality.org/facts/global-inequality/

Penyelenggara Fintech Terdaftar di OJK per Desember 2018. (2019). Diperoleh 15


Januari 2019, dari
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Penyelenggara-
Fintech-Terdaftar-di-OJK-per-Desember-2018.aspx

Cardoso, F. H., & Faletto, E. (1979). Dependency and development in Latin America.


Berkeley: University of California Press.

D'Amato, P. (2006). The Meaning of Marxism. Chicago: Haymarkets Book.

29
Dougherty, C. (2008). On the free market frontier in Estonia. Diperoleh 1 Februari
2019, dari https://www.nytimes.com/2008/10/09/business/worldbusiness/09iht-
estonia.4.16825995.html

Hariyasa, I. K. (2017). Dominasi Sektor Pertanian di Indonesia. Diperoleh 2 February


2019, dari https://republika.co.id/berita/nasional/intan/17/04/06/onyups280-
dominasi-sektor-pertanian-di-indonesia

Horra, L. P. (2018). How Estonia-Yes, Estonia-Became One of the Wealthiest Countries


in Eastern Europe. Luis Pablo de la Horra. Diperoleh 1 Februari 2019, dari
https://fee.org/articles/how-estonia-yes-estonia-became-one-of-the-wealthiest-
countries-in-eastern-europe/

Kenton, W. (2018). Laissez-Faire. Diperoleh 3 Februari 2019, dari


https://www.investopedia.com/terms/l/laissezfaire.asp

Marzuki, Y. (2018). Danabijak provides micro-financial services to the underserved.


Diperoleh 21 Januari 2019, dari
https://www.digitalnewsasia.com/startups/danabijak-provides-micro-financial-
services-underserved

Nabila, M. (2018). Misi Startup "Lending" Dana Bijak Salurkan Pinjaman ke Nasabah
Mikro. diperoleh 21 Januari 2019, dari https://dailysocial.id/post/dana-bijak-
lending/

Reily, M., & Aria, P. (2017). Teknologi Informasi di Indonesia Peringkat 111 dari 176
Negara. Diperoleh 29 Januari 2019, dari
https://katadata.co.id/berita/2017/12/15/teknologi-informasi-di-indonesia-
peringkat-111-dari-176-negara

Rossa, V., & Nodia, F. (2018). Miris, Minat Baca Masyarakat Indonesia Hanya 0,01
Persen. Diperoleh 23 Januari 2019, dari
https://www.suara.com/lifestyle/2018/02/21/173000/miris-minat-baca-masyarakat-
indonesia-hanya-001-persen

30
Sarsby, A. (2016). SWOT analysis. Leadership Library.

Singapore, F. (2016). New Fintech Report Highlights Indonesia's Untapped


Opportunity. Diperoleh 21 Januari 2018, dari
http://fintechnews.sg/4814/indonesia/new-fintech-report-highlights-indonesias-
untapped-opportunity/

Supriyadi, E. (2018). Daftar 6 Negara Pengguna Ponsel Terbanyak di Dunia, Ada


Indonesia! Diperoleh 27 Januari 2019, dari
https://www.idntimes.com/tech/gadget/eka-supriyadi/daftar-6-negara-pengguna-
ponsel-terbanyak-di-dunia-ada-indonesia-c1c2

Umali, T. (2018). How digital tech influences Indonesian consumerism. Diperoleh 18


Januari 2019, dari https://www.opengovasia.com/how-digital-tech-influences-
indonesian-consumerism/

Vernengo, M. (2006). Technology, Finance, and Dependency: Latin American Radical


Political Economy in Retrospect. Review of Radical Political Economics,38(4),
551-568. doi:10.1177/0486613406293220

31
LAMPIRAN

Gambar 1 : Contoh-contoh artikel yang penulis buat

Gambar 2 : Contoh data

32
Gambar 3 : Contoh artikel

33
Gambar 4 : Contoh promosi artikel di Facebook

Gambar 5 : Promosi artikel di Kaskus

34
35

Anda mungkin juga menyukai