Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH TEORI SEGITIGA PERDAMAIAN KANTIAN TERHADAP

SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI

LAPORAN ENRICHMENT PROGRAM

oleh

Kefas Glen Howanta


2001550634

INTERNATIONAL RELATIONS
INTERNATIONAL RELATIONS STUDY PROGRAM
FACULTY OF HUMANITIES

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019
PENGARUH TEORI SEGITIGA PERDAMAIAN KANTIAN TERHADAP
SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI

LAPORAN ENRICHMENT PROGRAM

diajukan sebagai salah satu syarat


untuk kelulusan mata kuliah Enrichment Program

oleh

Kefas Glen Howanta


2001550634

INTERNATIONAL RELATIONS
INTERNATIONAL RELATIONS STUDY PROGRAM
FACULTY OF HUMANITIES

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019

i
Universitas Bina Nusantara

Pernyataan Laporan Enrichment Program


Internship

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program

Saya, Kefas Glen Howanta,

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:

PENGARUH TEORI SEGITIGA PERDAMAIAN KANTIAN TERHADAP


SISTEM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Dayu Nirma Amurwanti, S.E., MH., M.Sc. Amita Pramasufi, S.E.,M.P.P.


D5171 Pembimbing Lapangan
_________________ 2019 ____________________ 2019

Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama S.Sos., M.M., Ph.D.

Kepala Jurusan Hubungan Internasional

_____________________

Kefas Glen Howanta


2001550634

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan Kepala


Jurusan Hubungan Internasional

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya,
karena dengan-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan berjudul : PENGARUH
TEORI SEGITIGA PERDAMAIAN KANTIAN TERHADAP SISTEM
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DINAS LUAR NEGERI. Laporan ini ditujukan
untuk memenuhi nilai mata kuliah Enrichment Program pada Jurusan Hubungan
Internasional Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara. 

Dalam laporan ini, Penulis mendapatkan bimbingan, pengetahuan dan motivasi


dari banyak pihak, dan oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

 Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM., Rector Universitas Bina
Nusantara
 Ibu Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si, Dean of Faculty of Humanities
 Bapak Prof. Tirta Nugraha Mursitama, S.Sos., MM., Ph.D Head of
International Relations Study Program (acting)
 Ibu Dayu Nirma Amurwanti, S.E., MH., M.Sc.
 Amita Pramasufi, S.E.,M.P.P.
 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri selaku institusi
yang memberi kesempatan magang
 Orangtua yang selalu memberi motivasi dan pikiran, juga kerabat dan
teman-teman yang memotivasi dan memberikan ilmunya untuk penulis.

Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila
ada kesalahan dalam kata-kata ataupun tanpa sengaja menyinggung pihak lain, Penulis
memohon maaf dan bersedia menerima segala kritik dan saran yang ada.

Jakarta, ______________ 2019


Penyusun,

Kefas Glen Howanta 

iv
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................................. i

Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................................................................. ii

Kata Pengantar .............................................................................................................. iii

Daftar Isi ....................................................................................................................... iv

Lampiran Gambar ......................................................................................................... v

BAB 1 : PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Profil Institusi ......................................................................................................... 1

1.2 Peran dan Posisi Mahasiswa ................................................................................... 4

BAB 2 : LAPORAN KEGIATAN ............................................................................. 6

2.1 Proses Bisnis ........................................................................................................... 6

2.2 Kegiatan Learning 8


Plan ..........................................................................................

2.2.1 Kemampuan untuk Meneliti Hubungan antar Negara dan Pengaruhnya 9


terhadap Sistem Pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri .........................................

2.2.2 Membantu Acara-Acara di Sekolah Dinas Luar Negeri ...................................... 18

2.2.3 Merapikan dokumen-dokumen yang ada di Sekolah Dinas Luar Negeri ............ 20

2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah .......................................................... 21

BAB 3 : KESIMPULAN ............................................................................................ 23

BAB 4 : REFERENSI ................................................................................................. 24

LAMPIRAN ................................................................................................................. 26

v
DAFTAR GAMBAR

Keterangan Gambar Hal

Gambar 2.1.1 Bagan Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan 6


Kementerian Luar Negeri

Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi Sekolah Dinas Luar Negeri 7

Gambar 2.2.1.1 Data mengenai Kenaikan atau Penurunan Perang Antar Negara 10
sejak 1800

Gambar 2.2.1.2 Data Kenaikan Perang dalam Negara 11

Gambar 2.2.1.3 Kenaikan Ekspor Global 14

Gambar 2.2.1.4 Target Pembangunan Keberlanjutan 16

Gambar 2.2.1.5 Contoh Data Hasil Evaluasi 17

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Profil Institusi

Kementerian Luar Negeri adalah salah satu institusi kementerian yang paling tua
semenjak Indonesia pertama kali berdiri sebagai sebuah republik. Bisa dikatakan,
Kementerian Luar Negeri merupakan salah satu institusi paling berpengaruh dalam
kemerdekaan Indonesia, mengingat posisi Indonesia di 5 tahun pertamanya merupakan
sebuah negara yang masih belum diakui oleh banyak negara dan hanya beberapa negara
seperti Mesir, Palestina, dan Vatikan yang mengakui kemerdekaan dan lepasnya
Indonesia dari penjajahan Belanda maupun Jepang. Keadaan ini membuat status quo
Indonesia tidak begitu kuat. Walaupun secara dari segala aspek tentang sebuah negara
yang berdaulat sesuai isi dari Konvensi Montevideo, Indonesia sudah cukup
memenuhinya, namun tetap saja ada banyak penentangan, terutama dari pihak sekutu.
Hal inilah yang membuat Indonesia membutuhkan orang-orang terbaik untuk
bernegosiasi dan berdiplomasi, agar menghasilkan persetujuan-persetujuan yang
menguntungkan Indonesia dan jika memungkinkan, menguntungkan kedua belah pihak
yang berseteru.

Dari hal ini, kita bisa mengerti betapa pentingnya Kementerian Luar Negeri ini
dan oleh sebab itu, tentunya membutuhkan orang-orang yang berkompeten, cerdas, dan
pintar berkomunikasi. Hal itulah yang menyebabkan sudah sewajibnya untuk membuat
sebuah pendidikan tersendiri khususnya untuk para calon diplomat di luar negeri. Oleh
sebab itu, didirikanlah Akademi Dinas Luar Negeri (sebelum berganti nama menjadi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri) oleh Achmad Soebardjo
selaku Menteri Luar Negeri Indonesia yang paling pertama pada tahun 1949. Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri atau Pusdiklat Kemenlu akhirnya
menjadi sebuah tempat naungan untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil yang ingin
bekerja di Kementerian Luar Negeri atau juga menjadi Diplomat, yang berarti menjadi
Wakil Indonesia di luar negeri.

1
Pada perkembangannya, Pusdiklat Kemenlu tidak hanya menjadi sebuah akademi
khusus untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil belajar tentang negara lain, namun juga
cara-cara untuk berkomunikasi, bernegosiasi hingga cara makan yang baik dan benar
pun diperhatikan. Bisa dibilang bahwa pelatihan diberikan sedetil mungkin dan hal ini
bukanlah sesuatu yang mengagetkan, mengingat pelatihan ini untuk masa depan
Indonesia di mata orang-orang di luar negeri. Bisa dikatakan, bahwa jika kesalahan yang
kecil dilakukan oleh Wakil Indonesia tersebut, seperti membuang sampah sembarangan
atau berkelahi dengan penduduk lokal di negara tersebut, bisa membuat nama negeri
sendiri tercoreng, apalagi jika hal tersebut dilakukan di negara yang Indonesia sendiri
mempunyai kepentingan yang besar atau bahkan sahabat negara, seperti Malaysia,
Singapura atau Tiongkok. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan
pengetahuan untuk kemudian dipraktikan di saat menjadi seorang diplomat.

2
Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar
Negeri

Visi

Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai


Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat.

Misi

1. Memperkuat peran dan kepemimpinan Indonesia sebagai negara maritim dalam


kerja sama internasional untuk memajukan kepentingan nasional.
2. Memantapkan peran Kementerian Luar Negeri sebagai penjuru pelaksana
hubungan luar negeri dengan dukungan dan peran aktif seluruh pemangku
kepentingan nasional.
3. Mewujudkan kapasitas Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik
Indonesia yang mumpuni.

Kebijakan Mutu

 Meningkatkan pelayanan prima.


 Memberikan pelayanan secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
 Meningkatkan kesadaran budaya kerja, dan kompetensi SDM dalam memberikan
pelayanan.
 Melakukan perbaikan secara berkesinambungan melalui penerapan sistem
manajemen mutu.

3
1.2 Peran dan Posisi Mahasiswa

Posisi mahasiswa adalah sebagai staf di sekolah dinas luar negeri atau biasa
disingkat sebagai sekdilu. Sekolah dinas luar negeri merupakan pendidikan paling awal
untuk seorang Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi seorang pegawai di
Kementerian Luar Negeri atau pun Kedutaan untuk negara lain. Pelatihan menjadi
seorang Calon Pegawai Negeri Sipil pun tidaklah mudah karena harus dilakukan
serangkaian tugas untuk dianggap sebagai Pegawai Negeri yang kompeten.
Kemampuannya yang dilakukan pun tidak hanya sekadar hanya menghitung data,
namun juga harus menjadi seseorang yang memberi perilaku yang baik di luar negeri
agar Indonesia tidak dipandang rendah.

Sebagai seorang staf di sekolah dinas luar negeri, saya selaku penulis harus
melakukan banyak hal dalam membantu para CPNS sekaligus orang-orang yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas untuk membantu para CPNS.

Yang penulis lakukan secara praktis adalah :

1. Menulis artikel-artikel dengan informasi-informasi terkini.


Penulisan artikel-artikel dengan informasi terkini merupakan hal yang sangat
penting untuk studi kasus para CPNS, walaupun tingkat membaca orang
Indonesia cukup rendah, bahkan menurut studi dari Central Connecticut State
University, Indonesia berperingkat 60 dari 61 negara yang punya minat untuk
membaca. Hal ini disebabkan oleh sulitnya akses terhadap buku-buku yang
ada, dan lebih mudahnya dalam penggunaan gawai atau smartphone. Namun,
karena hal ini penting, maka diharuskan untuk para CPNS wajib membaca,
terutama tentang studi kasus.
Studi kasus tersebut merupakan sesuatu yang penting untuk para CPNS, karena
dengan adanya studi kasus, mereka akan diberikan kesempatan untuk meneliti
kasus tersebut dan memberikan jawaban terbaik. Walaupun sifatnya hanya
sekadar simulasi, namun tetap saja hal ini penting demi membantu para CPNS
untuk bisa memberikan cara-cara terbaik dalam menangani suatu kasus,
sekaligus mengasah pola pikir para CPNS dan bisa memonitor para CPNS

4
dengan studi kasus tentang bagaimana dirinya mengambil suatu keputusan,
mulai dari yang tidak terlalu penting hingga yang sangat penting.
2. Dokumentasi proses pembelajaran sekolah dinas luar negeri.
Pendokumentasian proses pembelajaran sekolah dinas luar negeri merupakan
hal penting lainnya. Mengapa? Karena pendokumentasian proses pembelajaran
sekolah dinas luar negeri itu hasil bukti bahwa sebuah proses pembelajaran
sedang terjadi dan dilakukan. Dokumentasi ini bisa menjadi bukti untuk
banyak orang agar mereka tahu bagaimana pembelajaran di sekolah dinas luar
negeri. Dokumentasi ini juga bisa menjadi bukti untuk para pejabat
Kementerian Luar Negeri bahwa proses pembelajarannya untuk era kini
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Juga bisa menjadi sebuah kenang-
kenangan di masa depan untuk sebuah angkatan sekolah dinas luar negeri.

3. Mengumpulkan data-data survei hasil evaluasi.


Pengumpulan data survei hasil evaluasi dari para CPNS adalah hal paling
penting untuk sekolah dinas luar negeri. Mengapa? Karena ini berhubungan
dengan proses pembelajaran di sekolah dinas luar negeri di masa mendatang.
Para pengajar yang didatangkan dipastikan haruslah yang terbaik dan bisa
membuat para CPNS belajar dengan baik dan benar. Sudah seharusnya para
pengajar tersebut mengayomi para CPNS dengan benar dan harus obyektif.
Hal ini sangatlah penting agar para CPNS bisa menerima pembelajaran yang
benar dan tentunya tidak membosankan.

5
BAB 2

LAPORAN KEGIATAN

2.1 Proses Institusi

Gambar 2.1.1. Bagan Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri
Sumber : Buku Diklat 2019

6
Gambar 2.1.2 Struktur Organisasi Sekolah Dinas Luar Negeri
Sumber : ex.kemlu.go.id

7
2.2 Kegiatan yang Dilakukan sesuai Learning Plan
Dalam learning plan yang telah saya buat, saya menulis ada 3 hal yang akan saya
pelajari di dalam magang, yakni kemampuan untuk meneliti hubungan-hubungan antar
negara dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi proses pembelajaran di Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri sesuai dengan teori segitiga
perdamaian kantian, membantu acara-acara yang ada di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Luar Negeri dan terutama Sekolah Dinas Luar Negeri, dan merapikan
dokumen-dokumen yang ada di Kementerian Luar Negeri. Pembahasan pun akan saya
mulai dari penelitian saya terhadap Sekolah Dinas Luar Negeri dengan teori segitiga
perdamaian kantian.

8
2.2.1 Kemampuan untuk meneliti hubungan antar negara dan bagaimana hal
tersebut mempengaruhi proses pembelajaran di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Luar Negeri divisi Sekolah Dinas Luar Negeri sesuai dengan teori
segitiga perdamaian kantian

Di dalam Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri tepatnya


Sekolah Dinas Luar Negeri, tentunya setiap minggu pasti ada pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan dalam rentang waktu 8 hingga 10 jam. Normalnya, dari sekitar
jam 8 pagi hingga 4 sore. Pembelajaran dilakukan dengan banyak materi. Materi-materi
yang diajarkan pun tentunya sangat berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang akan
mereka (para Calon Pegawai Negeri Sipil) dapatkan ketika mereka menjadi seorang
Diplomat. Untuk itu, mereka diharuskan agar bisa mengikuti segala materi yang ada
agar menjadi seorang diplomat yang ulung. Pelajaran-pelajaran yang mereka ikuti pun
tidaklah pelajaran-pelajaran yang tidak akan terpakai, melainkan pelajaran-pelajaran
yang akan sangat mereka pakai, semudah apapun pelajaran tersebut. Pelajaran tersebut
bisa dimulai dari pelajaran tata krama ketika berhubungan dengan diplomat dari luar
negeri, cara makan dengan sopan, memakai baju sesuai dengan budaya yang dianggap
sopan oleh masyarakat pada umumnya, hingga cara-cara untuk bernegosiasi dengan
orang-orang dari luar maupun dalam negeri, cara berdiplomasi, cara untuk meyakinkan
pejabat dari luar negeri, hingga kemampuan untuk bisa berbahasa lebih dari 3 bahasa.

Hal-hal yang diajarkan ini tentunya tidak terlepas dari bagaimana dunia sudah
berubah. Ketika dahulu saat masih era peperangan, mulai dari tahun-tahun ketika
kerajaan-kerajaan berperang, lalu peperangan dengan dalih agama, penjajahan yang
membuat banyak negara berperang demi sumber daya, hingga peperangan di Perang
Dunia satu dan dua, peperangan mulai berkurang. Hal ini dibuktikan dengan adanya
sebuah penelitian bahwa dari 1850-an kurang hingga tahun 2000-an, bisa dikatakan
bahwa zaman modern ini peperangan tidak semematikan dulu.

9
Gambar 2.2.1.1 Data mengenai Kenaikan atau Penurunan Perang Antar Negara sejak 1800
Sumber : OEF Research

Dari gambar ini bisa dilihat bahwa kematian akibat berperang sudah berkurang
drastis, bahkan paling rendah semenjak tahun 1950-an. Dari OEF Research disimpulkan
bahwa perdamaian sudah 2 kali lebih terjadi dibandingkan beberapa dekade lalu. Hal ini
menunjukkan bahwa peperangan antar militer sudah tidak terlalu signifikan. Malah yang
terjadi adalah sebuah konflik di dalam negara. Biasanya, konflik di dalam negara ini
akibat dari sebuah daerah yang ingin memerdekakan diri seperti yang terjadi di Maluku
Selatan, konflik antar etnis atau pun konflik pemerintah dengan warga negaranya yang
biasanya terjadi di negara-negara dengan pemimpin yang mempunyai kekuasaan
absolut.

10
Gambar 2.2.1.2 Data Kenaikan Perang dalam Negara
Sumber : Conflict trends and conflict drivers: An empirical assessment of historical conflict patterns and future
conflict projections

Dari gambar yang sudah diberikan, jelas bisa disimpulkan bahwa perang yang
terjadi sekarang ini terjadi lebih mengarah kepada perang dengan warga sendiri. Perang
terjadi di dalam negara. Kekuatan militer walaupun dikembangkan, namun kekuatan
tersebut tidaklah dipakai untuk berperang melawan negara lain, namun lebih untuk
mengamankan suatu situasi yang tidak kondusif. Kembali kepada topik, mengapa
hubungan antar negara sekarang ini cenderung lebih damai dibandingkan yang lalu?

Untuk itu, kita bisa merujuk kepada buku kuno asal Tiongkok yang berjudul “Seni
Perang” karya Lao Tzu, seorang filsuf yang terkenal dalam ikut membentuk filsafat
kehidupan budaya timur dan juga dikenal sebagai pendiri ajaran kepercayaan Taoisme.
Salah satu perkataan yang ia buat ialah, “Seni perang terhebat ialah mengalahkan musuh
tanpa harus berperang.” Mengapa Lao Tzu menyatakan hal ini, padahal daratan di
Tiongkok ini dikenal sebagai salah satu wilayah yang sering terjadi peperangan? Hal ini
mungkin bisa jadi mengacu tentang bagaimana peperangan hanya membuat sebuah
kehancuran bagi kedua pihak. Sumber daya manusia berkurang akibat perang fisik,
modal yang bisa dipakai untuk membangun negara juga bisa berkurang akibat kewajiban
untuk berperang sehingga modal membangun negara pun dipindahkan menjadi modal
untuk membuat senjata-senjata, hingga jika pun menang, tanah jajahan bisa jadi sudah
luluh lantah terlebih dahulu akibat dari perang itu sendiri. Untuk itu, jika ingin
memenangkan sebuah perang dengan totalitas, sudah seharusnya tidak perlu perang.

11
Perang harus dimenangkan tidak dengan cara peperangan fisik yang membuat nyawa
manusia melayang, melainkan peperangan dengan cara negosiasi. Tidak mengherankan,
buku ini menjadi salah satu buku yang paling berpengaruh di dunia, bahkan salah satu
dari 10 buku paling berpengaruh dalam dunia bisnis dan diterbitkan oleh perusahaan
media cetak Inc.

Cara pikir pun makin lama makin berubah. Perubahan menuju pola pikir yang
lebih damai. Hal ini bisa jadi berhubungan dengan teori perdamaian segitiga kantian.
Dari buku “Peace: A History of Movements and Ideas” menyatakan bahwa Kant’s
theory of perpetual peace mempunyai 3 prinsip: demokrasi bersama, interdependensi
secara ekonomi, dan partisipasi dalam organisasi-organisasi internasional. Ketiga prinsip
ini berjalan beriringan. Dari buku tersebut dikatakan bahwa memang demokrasi
memberikan sebuah keadaan yang lebih damai, perdagangan memberikan keuntungan
bagi negara-negara yang saling memberikan keuntungan sehingga melahirkan sebuah
win-win circumstance, dan organisasi-organisasi internasional memang mengembangkan
kemungkinan untuk perdamaian. Dari sebuah artikel yang diterbitkan oleh Peace
Research, Dr. Rudy Rummel mengatakan bahwa, “dari 119 juta orang yang tewas akibat
genosida, terbunuh secara darah dingin, di abad ini (abad 20) dibunuh oleh (negara-
negara) non-demokrasi, terutama yang totaliter.” Semenjak Perang Dunia 2, dihitung
dari tahun 1950 hingga 1991 dalam waktu 42 tahun, negara-negara yang baru merdeka
biasanya memilih demokrasi sehingga dianggap sebagai negara demokrasi baru. Dalam
penelitian yang berjangka waktu 42 tahun tersebut, negara-negara yang merdeka dan
bercorak demokrasi berpartisipasi dalam 23% dari perang yang ada, berbanding terbalik
dengan negara-negara non-demokratis yang berpartisipasi dalam 93% perang yang ada.
Demokrasi bisa dikatakan menjadi salah satu prinsip fundamental terpenting agar bisa
mencapai sebuah perdamaian yang berkepanjangan, bahkan bisa jadi sebuah perdamaian
yang bersifat selamanya. Alasannya pun didebatkan, namun yang paling memungkinkan
adalah para pemimpin di negara-negara demokratis tidak ingin mempertaruhkan
namanya di pemilihan pemimpin setelahnya dan jika terjadi perang, potensi terbesar
adalah ia tidak akan terpilih lagi, mengingat modal yang dikeluarkan untuk perang
tidaklah sedikit dan tentunya hal tersebut akan mempengaruhi sektor lainnya. Modal
yang bisa dipakai untuk membangun negara pun berkurang demi perang, sehingga

12
membuat pembangunan terhambat dan nama sang pemimpin akan menjadi hancur.
Ditambah lagi orang-orang juga trauma dengan perang-perang yang sudah meluluh
lantahkan negara-negara mereka, khususnya negara-negara di Eropa Barat yang
berperang di 2 perang dunia dan pastinya tidak menginginkan perang kembali dan hanya
ingin damai. Dalam mewujudkan kedamaian tersebut, tidak cukup hanya demokrasi saja.
Buktinya, masih ada 23% negara demokratis yang berperang dalam waktu 42 tahun.
Masih ada aspek lain yang dibutuhkan dan hal ini juga diperlukan sebuah
interdependensi ekonomi antar negara.

Interdependensi ekonomi didefinisikan dalam dua arti. Arti pertama adalah


“sebuah grup antar negara disebut interdependensi ketika satu negara tergantung dengan
negara lainnya.” Kedua adalah “negara-negara dipertimbangkan sebagai interdependen
ketika negara-negara tersebut akan mengalami kerugian ketika menghancurkan
hubungan mereka tersebut.” Jadi bisa disimpulkan bahwa negara-negara disebut sebagai
interdependen ketika mereka mempunyai suatu ketergantungan tertentu terhadap negara
lain. Ketika suatu negara mengalami ketergantungan terhadap negara lain, baik
ketergantungan teknologi, sumber daya alam, sumber daya manusia, pengetahuan, atau
pun ketergantungan lainnya, maka negara tersebut bisa dipastikan bahwa ia tidak akan
berlaku macam-macam, apalagi jika hingga mengancam negara lain. Jika ia sampai
mengancam negara yang ia butuh demi sumber daya, maka kemungkinan besar
hubungan kedua negara akan rusak bahkan berpotensi perang. Hal inilah yang harus
dihindari. Oleh karena itu, lebih baik menjaga hubungan antar negara dan memastikan
bahwa hubungan kedua negara menghasilkan keuntungan pada kedua negara, baik
keuntungan tersebut bersifat jangka pendek atau pun jangka panjang.

13
Gambar 2.2.1.3 Kenaikan Ekspor Global
Sumber : Federico and Tena-Junguito

Pada gambar di atas, mungkin sudah menjadi bukti bagaimana perdagangan sudah
sangat meningkat drastis sehingga cukup membuat negara-negara saling membantu dan
saling membutuhkan. Bahkan, sejak tahun 1800 sesuai dengan data yang ada, tahun
2000 hingga 2014 sedang berada di all-time high. Ini membuktikan bahwa negara-
negara mulai lebih memperhatikan sistem perdagangan dibandingkan sistem militer,
juga terbuktinya negara-negara memilih untuk lebih demokratis.

Agar bisa membuat dunia yang bisa terjamin lebih damai kembali, dibutuhkan
sesuatu yang dinamakan organisasi internasional. Mengapa organisasi internasional
dibutuhkan? Walaupun dalam jurusan Hubungan Internasional, tidak ada aktor yang
melebihi pentingnya negara sampai saat ini, namun organisasi internasional adalah suatu
hal yang sangat penting dalam langkah untuk membuat suatu perdamaian. Salah satu
contoh bagaimana pentingnya sebuah organisasi internasional adalah keberadaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak selesainya Perang Dunia 2, Perserikatan Bangsa-
Bangsa pun berdiri dan sampai saat ini, belum pernah tercatat kembali perang yang
memakan banyak korban jiwa, bahkan sesuai dengan data yang ada di gambar atas,

14
perang antar negara berangsur-angsur berkurang. Yang saya sebagai penulis lihat,
keberadaan PBB sebagai organisasi antar pemerintahan di dunia telah berhasil menjaga
perdamaian sehingga sudah hampir tidak ada perang yang benar-benar mematikan
hingga melibatkan negara-negara dari banyak benua. Keberhasilan ini bisa jadi
dikarenakan dua hal, yakni :

1. Keberadaan dua negara paling kuat secara ekonomi dan militer di dewan
keamanan tetap PBB.
Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Perancis
merupakan 5 anggota dewan keamanan tetap PBB. Hal ini berarti mereka
mempunyai kekuatan untuk membatalkan sebuah resolusi atau pun proposal.
Misalkan mereka mempunyai suatu resolusi namun resolusi tersebut berpotensi
untuk merugikan negara lain dalam dewan keamanan tetap PBB tersebut,
negara lain itu bisa memvetonya sehingga resolusi tersebut bisa dibatalkan.
Dengan cara ini, mereka dapat memastikan bahwa keberpihakan akan sulit
terjadi. Dua negara paling kuat secara ekonomi dan militer di DK tetap PBB
adalah Amerika Serikat dan Tiongkok. Kedua negara tersebut mempunyai
pendapatan per kapita terbesar di dunia dan militer terkuat di dunia pula.
Walau begitu, hubungan mereka hangat namun tetap bersaing. Amerika
Serikat merupakan negara peletak fondasi demokrasi di negara-negara yang
ada di dunia, namun Tiongkok mempunyai penduduk terbesar di dunia.
Komunisme di Tiongkok pun juga masih bertumbuh dan berakar kuat. Dengan
perbedaan ideologi antara negara yang memberikan kebebasan terhadap
individu seperti Amerika Serikat dan Tiongkok yang lebih tertutup namun kuat
secara ekonomi dan militer, tidaklah pernah terjadi perang antara kedua negara
ini. Yang terjadi adalah perang dagang, seperti yang terjadi pada tahun 2019
semenjak Trump meningkatkan pajak impor dari Tiongkok. Namun perang
secara fisik tidak pernah terjadi.
2. PBB memfokuskan kepada masalah-masalah lain yang lebih penting
untuk diselesaikan daripada sekadar perang.
Keberhasilan PBB lainnya adalah dengan mengalihkan perhatian negara-
negara. Sejak awal negara-negara saling berperang demi sumber daya yang

15
lebih melimpah atau pun demi ekspansi negara agar negaranya terlihat lebih
kuat. Namun, sekarang ini perhatian negara-negara pun dialihkan. Dari hanya
sekadar satu negara mendapatkan keuntungan secara besar-besaran,
perhatiannya pun lebih tidak secara besar-besaran, namun lebih kepada
bagaimana semua negara bisa mendapatkan keuntungan yang sama besar. Hal
ini dibuktikan dengan adanya agenda untuk tahun 2030 demi pembangunan
keberlanjutan ala PBB demi dunia yang lebih baik. Diberikan 17 tujuan agar
bisa mencapai sebuah pembangunan yang keberlanjutan.

Gambar 2.2.1.4 Target Pembangunan Keberlanjutan


Sumber : United Nations

17 tujuan ini selain untuk membuat sebuah dunia yang lebih aman dan baik,
juga bisa menjadi suatu hal agar negara-negara bisa saling bekerja sama demi
mencapai suatu tujuan penting yang sama.
Teori segitiga perdamaian kantian sedang diaplikasikan demi sebuah dunia yang
lebih damai dan tidak bermasalah, apalagi yang bersangkutan dengan perang. Untuk
mencapai hal tersebut, negara-negara harus memastikan untuk mempunyai sumber daya
yang baik, terutama dengan manusianya. Dengan sumber daya manusia yang baik, akan
menghasilkan sebuah peluang yang lebih besar untuk memberikan hasil yang lebih baik

16
demi kepentingan negara. Hal ini harus diawali dengan pendidikan. Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri, tepatnya Sekolah Dinas Luar Neggeri berfokus
kepada bagaimana pelajaran-pelajaran tersebut bisa membuat para diplomatnya agar bisa
mengharumkan nama Indonesia di mata internasional, sekaligus bisa menempatkan
kepentingan Indonesia di dalam negosiasi-negosiasi tertentu. Pelajaran-pelajaran yang
diberikan adalah seperti tata cara komunikasi para Diplomat di mata negara-negara lain,
pemberian pelajaran untuk bisa lebih dari 2 bahasa agar bisa berkomunikasi lebih
dengan orang-orang dari negara lain, hingga prosedur-prosedur dalam membuat suatu
proposal ketika ingin mencapai suatu perjanjian. Hal-hal ini demi negosiasi yang baik
tanpa harus memutuskan hubungan luar negeri dengan negara lain, belum lagi harus
memikirkan kepentingan negara lain sehingga menciptakan negosiasi yang bisa menjadi
sebuah win-win solution. Hal-hal seperti inilah diajarkan di Sekolah Dinas Luar Negeri.
Mereka juga diajarkan untuk bisa berpendapat, salah satunya dengan cara memberikan
lembaran-lembaran evaluasi.

Gambar 2.2.1.5 Contoh Data Hasil Evaluasi

Lalu mereka juga pastinya akan lebih banyak berkolaborasi dengan organisasi-
organisasi internasional, terutama dengan negara-negara di ASEAN, mengingat tahun
2020 adalah tahun di saat pasar bebas ASEAN dilakukan, sehingga diplomat-diplomat
yang ditempatkan di negara-negara ASEAN akan lebih banyak berkomunikasi dengan

17
para pejabat ASEAN demi mewujudkan sebuah pasar bebas yang menguntungkan bagi
semua negara ASEAN.

18
2.2.2 Membantu acara-acara yang ada di Sekolah Dinas Luar Negeri

Membantu acara-acara yang di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar


Negeri tepatnya Sekolah Dinas Luar Negeri merupakan hal lainnya yang dilakukan
sebagai seorang staf di Pusdiklat Kemenlu. Sebagai seorang staf, saya harus memastikan
bahwa acara-acara yang ada bisa berlangsung dengan baik dan lancar tanpa kekurangan
sesuatu. Jika pun ada kekurangan, sebisa mungkin kekurangan tersebut bisa
diminimalisasi sehingga tidak terlalu parah. Segala aspek yang ada dalam acara tersebut
sangatlah penting. Sebagai staf, saya ditugaskan untuk :

1. Mendokumentasikan segala kegiatan yang ada


Kegiatan-kegiatan yang ada harus didokumentasikan sebagai bukti bahwa ada
sebuah kegiatan yang berjalan. Dokumentasi-dokumentasi ini bisa berupa
video maupun foto. Dokumentasi-dokumentasi ini juga bisa dijadikan sebagai
sesuatu yang bersifat kenangan. Yang paling berharga daripada dokumentasi
adalah bagaimana hal tersebut bisa menjadi kenangan ketika nantinya para
diplomat tersebut sudah berpisah dan dengan adanya dokumentasi-
dokumentasi tersebut, mereka dapat mengenang kembali dan akan bisa
diceritakan kembali nantinya bagaimana pengalamannya tersebut. Lalu
dokumentasi juga bisa menjadi sesuatu yang sangat berguna untuk
“dipromosikan” kepada orang-orang, terutama untuk orang-orang yang
berencana menjadi seorang diplomat. Dengan adanya dokumentasi, mereka
dapat memiliki gambaran mengenai rangkaian kegiatan apa saja yang akan
mereka lalui. Dokumentasi-dokumentasi inilah yang akan menjadi inti dari
promosi oleh Sekolah Dinas Luar Negeri tersebut.
2. Membantu segala keperluan yang diperlukan oleh acara
Hal ini juga sangatlah penting. Demi keberlangsungan acara, sangatlah penting
untuk bisa memberikan dan mempersiapkan apa saja yang diperlukan oleh
sebuah acara. Contoh acara adalah ketika para CPNS diharuskan untuk belajar
bahasa-bahasa yang ada. Ketika para CPNS belajar bahasa-bahasa, dibutuhkan
buku-buku untuk ikut membantu kegiatan pembelajaran bahasa-bahasa.
Dengan begitu, pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Tentunya sebagai

19
staf, saya harus ikut membantu dengan cara membagikan buku-buku yang ada.
Juga saya harus ikut memfotokopi laporan-laporan yang ada demi
keberlangsungan pembelajaran.
3. Membuat studi kasus-studi kasus yang ada
Pembuatan studi kasus adalah sesuatu yang diperlukan untuk para CPNS.
Pembuatan studi kasus ini diperlukan agar bisa membentuk cara berpikir para
CPNS ketika dihadapkan pada suatu kasus ketika mereka menjadi seorang
diplomat. Tentunya mereka akan menghadapi masalah-masalah yang beraneka
ragam sehingga mereka memerlukan sebuah studi kasus untuk membantu
mereka.
4. Memeriksa data-data survei evaluasi
Pemeriksaan data-data survei evaluasi merupakan hal penting lainnya. Ketika
suatu pembelajaran selesai, para CPNS diwajibkan untuk mengisi lembar
survei untuk kegiatan pembelajaran mereka. Lembar survei ini diperlukan
untuk evaluasi proses pembelajaran. Biasanya, lembar evaluasi ini dipakai
untuk kritik bagi para pengajar namun juga bisa jadi kritik bagi proses
pembelajaran, seperti mungkin waktu yang terlalu cepat untuk sebuah materi
atau pun kurang kencangnya suatu yang diakibatkan mik yang suaranya terlalu
kecil. Lembar survei evaluasi ini juga bisa diperuntukkan masa depan Sekolah
Dinas Luar Negeri agar bisa lebih berbenah ketika adanya pembelajaran
tertentu.
Sebagai seorang staf, diperlukan profesionalitas dan kemampuan untuk menjadi
seorang staf yang berguna. Dalam hal tersebut, dibutuhkan kedisiplinan dan intelektual
yang baik dalam rangka untuk membantu berjalannya acara Sekolah Dinas Luar Negeri
tersebut.
Saya juga mempunyai teman magang untuk membantu keberlangsungan acara,
sehingga saya juga membutuhkan kemampuan bekerja sama yang baik agar saya bisa
berkomunikasi untuk menghasilkan sebuah pekerjaan yang baik, sehingga saya harus
terus berhubungan baik dengan teman magang saya tersebut agar menghasilkan
komunikasi yang baik, terarah, dan tentunya tujuan yang jelas.

20
2.2.3 Merapikan dokumen-dokumen yang ada di Sekolah Dinas Luar Negeri

Dokumen-dokumen yang tersedia di Sekolah Dinas Luar Negeri merupakan


dokumen-dokumen penting yang harus saya rapikan. Mengapa? Dokumen-dokumen
yang ada di Sekolah Dinas Luar Negeri sangatlah banyak, sehingga harus dirapikan atau
jika tidak, maka ketika mencari-cari dokumen-dokumen penting yang ada sangat sulit
untuk dicari ketika sedang dibutuhkan, atau bahkan ketika sangat dibutuhkan di saat itu
juga, sehingga sangat penting untuk merapikannya.

Cara merapikan dokumen yang pertama adalah dengan memberikan nama-nama


khusus untuk dokumen-dokumen tersebut. Dokumen yang ada berbentuk sebuah arsip
dan arsip-arsip tersebut harus diberikan nama-nama tertentu sehingga ketika dicari,
arsipnya bisa langsung ditemukan. Contohnya, jika ada sebuah arsip tahun 1983 tentang
sekdilu, maka yang dituliskan adalah “Dokum sekdilu angkatan 1983” atau nama-nama
sejenisnya. Nama-nama ini penting untuk dokumen-dokumen yang ada, sehingga ketika
dicari bisa langsung ditemukan.

Cara kedua adalah dengan melakukan penomoran pada dokumen-dokumen yang


ada. Penomoran tersebut berguna untuk memudahkan mencari dokumen yang ada di
dalam file arsip tersebut. Penomoran tersebut berguna ketika sedang dalam situasi yang
bersifat urgent sehingga pencarian lebih mudah.

21
2.3 Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah

Penulis melaksanakan program magang di Pusat Pendididikan dan Pelatihan


Kementerian Luar Negeri selama 4 bulan dari bulan Februari hingga Mei. Masalah-
masalah pun ditangani dengan baik. Masalah-masalah tersebut adalah seperti :

1. Cara memperbanyak lembar evaluasi secara cepat


Penanganan : Salah satu masalah yang ada adalah cara memperbanyak lembar
evaluasi. Masalahnya adalah lembaran evaluasi tersebut harus dibagikan secara
cepat sehingga harus langsung membuat lembaran evaluasi dengan sangat
cepat untuk dibagikan dengan para CPNS. Salah satu caranya adalah dengan
memakai cutter untuk bisa memotong dengan rapi dan cepat, sehingga tidak
perlu lembaran tersebut dipotong-potong. Satu kelas bisa hingga 90 CPNS, dan
ada 4 kelas bermateri dalam 1 hari, sehingga dibutuhkan 360 lembaran
evaluasi, sehingga dibutuhkan kecepatan. Cara lain adalah meminta bantuan
rekan magang, sehingga tidak terlalu lama.

2. Dokumentasi ketika tidak ada orang yang mendokumentasi


Penanganan : Caranya adalah dengan berbagi tugas. Berbagi tugas ini penting,
mengingat sangat dibutuhkan banyak tenaga untuk membantu berjalannya
sebuah acara.. Ketika tidak ada orang yang ikut mendokumentasi, saya
tentunya harus menggantikannya. Namun jika saya tidak ada di tempat, bisa
digantikan oleh teman lainnya.

3. Memeriksa lembaran evaluasi yang tercampur-campur


Penanganan : Ketika memeriksa lembaran evaluasi, sering kali lembaran
evaluasi tercampur dengan lembaran evaluasi kelas lain. Cara menanganinya
adalah dengan melihat terlebih dahulu pengajarnya lalu topiknya, sehingga
memudahkan pemisahan lembaran evaluasi yang ada.

22
Kegiatan magang ini pastinya ada masalah, tentunya ketika sudah berhubungan
dengan acara-acara yang diadakan oleh Sekolah Dinas Luar Negeri, karena hal ini
berarti berhubungan kuat dengan Kementerian Luar Negeri, oleh sebab itu bekerja pun
tidak boleh semena-mena. Namun, karena ada masalah-masalah seperti ini, justru
membuat kuat mental, apalagi dalam dunia pekerjaan nantinya.

23
BAB 3
KESIMPULAN
Kesimpulan yang saya dapatkan selama magang adalah bagaimana Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri, tepatnya Sekolah Dinas Luar
Negeri, telah menjadi institusi yang penting dalam rangka untuk ikut memberdayakan
sumber daya manusia yang baik dan bermanfaat bagi perkembangan Indonesia nantinya.
Seberapa penting hal ini? Sangatlah penting, mengingat ini berhubungan sudah dengan
luar negeri. Menjadi seorang diplomat tidak hanya berbicara dengan orang-orang dari
luar negeri, namun juga tentang bagaimana cara bersikap sebagai seseorang yang
profesional dan tentunya berguna bagi bangsa Indonesia nantinya. Pusdiklat Kemenlu
juga sangatlah penting dalam membentuk seorang diplomat yang ulung, baik dalam
negosiasi maupun berdiplomasi. Dengan kurikulum yang terinspirasi dari teori segitiga
perdamaian kantian, tentunya para diplomat diharapkan untuk membuat kepentingan-
kepentingan Indonesia bisa dimuluskan di kancah internasional.
Hal lainnya yang dipelajari dari laporan ini adalah tentang bagaimana pentingnya
kurikulum pelajaran yang ada. Ketika menjadi seorang diplomat, sudah seharusnya
dibekali pelajaran-pelajaran yang penting dalam rangka untuk membentuk seorang
manusia yang profesional. Tentunya saya bangga menjadi seorang staf di Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri. Mengapa? Karena saya sudah
diberikan kesempatan untuk membantu keberlangsungan acara-acara Sekolah Dinas
Luar Negeri dalam rangka memberikan pembelajaran bagi para calon Diplomat ini.
Menjadi seorang staf tentunya juga harus memuluskan acara yang ada ini. Menjadi
seorang staf berarti ikut menolong juga para calon Diplomat atau CPNS ini untuk
menjadi seorang diplomat yang baik, sehingga kegiatan-kegiatan yang saya lakukan
akan berpengaruh untuk mereka.

24
BAB 4

REFERENSI

Kasih, J. (2018, August 16). Terima Kasih! Ini 6 Negara Pertama yang Mengakui
Kemerdekaan Indonesia. Retrieved July 8, 2019, from
https://www.gramedia.com/blog/6-negara-pertama-mengakui-kemerdekaan-republik-
indonesia/#gref

Montevideo Convention on Rights and Duties of States. (n.d.). International Law


Documents, 2-4. doi:10.1017/9781316577226.005

Katalog Diklat 2019. (2019). Jakarta.

Gewati, M. (2016, August 29). Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60 Dunia.
Retrieved July 8, 2019, from
https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urut
an.ke-60.dunia

Beard, S. (2018, May 8). Is There Really Evidence for a Decline of War? Retrieved July
8, 2019, from https://oefresearch.org/think-peace/evidence-decline-war

Szayna, T. S., Mahony, A. O., Kavanagh, J., Watts, S., Frederick, B., Norlen, T. C., &
Voorhies, P. (2017). Conflict trends and conflict drivers: An empirical assessment of
historical conflict patterns and future conflict projections. Santa Monica: RAND.

Tzu, S. (2019). Art of War. Bloomsbury China.

The Great Eastern Philosophers : Lao Tzu. (2015, March 31). Retrieved July 8, 2019,
from https://www.theschooloflife.com/thebookoflife/the-great-eastern-philosophers-lao-
tzu/

James, G. (2013, February 06). Top 10 Business Books of All Time. Retrieved July 8,
2019, from https://www.inc.com/geoffrey-james/top-10-influential-business-books-of-
all-time.html

25
Cortright, D. (2013). Peace a history of movements and ideas. Cambridge: Cambridge
University Press.

Babst, D., & Eckhardt, W. (1992). How Peaceful are Democracies Compared with Other
Countries? Peace Research, 51-57.

Tanious, M. E. (2019). The impact of economic interdependence on the probability of


conflict between states. Review of Economics and Political Science, 4(1), 38-53.
doi:10.1108/reps-10-2018-010

Ortiz-Ospina, E. (2017, August 1). Is globalization an engine of economic development?


Retrieved July 10, 2019, from https://ourworldindata.org/is-globalization-an-engine-of-
economic-development

Batchelor, M. (2018, November 23). The Worlds Most Powerful Militaries In 2018.
Retrieved July 10, 2019, from https://ceoworld.biz/2018/11/23/the-worlds-most-
powerful-militaries-in-2018/

Silver, C. (2019, June 07). Top 20 Economies in the World. Retrieved July 10, 2019,
from https://www.investopedia.com/insights/worlds-top-economies/

Fineman, H. (2014, May 21). China's Love-Hate Relationship With America. Retrieved
July 10, 2019, from https://www.huffpost.com/entry/china-america-
relationship_n_5363848

A quick guide to the US-China trade war. (2019, June 29). Retrieved July 10, 2019,
from https://www.bbc.com/news/business-45899310

Transforming our world: The 2030 Agenda for Sustainable Development .:. Sustainable
Development Knowledge Platform. (n.d.). Retrieved July 10, 2019, from
https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld

26
LAMPIRAN

27
28

Anda mungkin juga menyukai