DESAIN PENELITIAN
OLEH
SEFTI ANJELI DARINA
NIM F1081181060
Disetujui oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Dasar
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur karunia Allah Subhanahu wata’ala atas berkat rahmat dan
segala nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan desain proposal penelitian yang
berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Capcut
Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas V Sekolah Dasar Negeri 11
Pontianak Kota”.
Desain penelitian ini disusun sebagai syarat untuk melakukan penelitian pada
program studi pendidikan guru sekolah dasar. Selama proses pemyusunan desain
penelitian ini, peneliti banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. Siti Halidjah, M.Pd. selaku
pembimbing I yang telah memfasilitasi dan mengarahkan peneliti dan juga kepada
Drs. Kartono, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan banyak
dukungan, bantuan, serta memfasilitasi peneliti untuk merancang desain penelitian
ini. Selanjutnya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Ahmad Yani. T., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura yang telah memberikan kesempatan
untuk menempuh Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar dan mengeluarkan surat keputusan pengangkatan dosen pembimbing.
2. Dr. Hairida, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, yang telah memberi
layanan administrasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, yang telah
memberikan bekal ilmu dan keterampilan.
4. Staf tata usaha Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, yang turut
membantu dalam penyelesaian administrasi.
ii
5. Ibu Ratri Kurniati, S.Pd., selaku wali kelas V Sekolah Dasar Negeri 11
Pontianak Kota, yang telah bersedia untuk wawancara dan membantu
pelaksanaan penelitian ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasr angkatan 2018 yang
telah membantu dan memberi motivasi.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang banyak
memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung turut
memudahkan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
diharapkan masukkaan, kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan
proposal ini lebih baik lagi. Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi penulis sendiri. Akhir kata penulis mengharapkan
proposal ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
E. Asumsi Pengembangan ................................................................................ 6
F. Terminologi (Peristilahan) ........................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .................................... 8
A. Kajian Teori ................................................................................................. 8
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 16
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 17
A. Pendekatan dan Metode Pengembangan .................................................... 17
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26
LAMPIRAN .......................................................................................................... 28
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Validasi Aspek Materi .......................................................... 23
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Validasi Aspek Media .......................................................... 23
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Aspek Respon Siswa ............................................................ 24
Tabel 3. 4 Penetapan Skor Skala Likert ................................................................ 24
Tabel 3. 5 Kriteria Validitas/Efektivitas ............................................................... 25
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Ahli Materi ............................................................................ 28
Lampiran 2 Angket Ahli Media ............................................................................ 30
Lampiran 3 Angket Respon Siswa ........................................................................ 32
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Namun diperlukan inovasi baru untuk proses pembelajaran agar tidak cenderung
membosankan dan siswa lebih aktif saat proses belajar mengajar.
Dari hasil observasi yang dilakukan di SDN 11 Pontianak Kota bersama wali
kelas V ibu Ratri Kurniawati, S.Pd. pada tanggal 3 September 2021 didapatkan
bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga banyak materi yang harus
disampaikan terbatas alokasi waktu. Kurangnya pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran IPA dengan materi pokok sistem peredaran darah manusia menjadi
kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa kurang memahami
materi sistem peredaran darah pada manusia. Proses pembelajaran IPA yang oleh
guru kelas V di SDN 11 Pontianak Kota menggunakan metode ceramah, metode
tanya jawab, dan metode pembelajaran konvensional.
Ketika guru menggajar menggunakan metode ceramah siswa hanya duduk
dan mendengarkan. Guru menggunakan metode tanya jawab sebagai selingan dan
menghidupkan suasana kelas yang hening. Namun tidak semua siswa berperan aktif
dalam metode tanya jawab. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang
fokus dalam pembelajaran dan asik mengobrol dengan teman sebangku yang
mengakibatkan kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan aktivitas
siswa terlihat pasif saat proses pembelajaran.
Selain itu, ketika pelaksanan pengalaman praktik lapangan (PPL) peneliti
mewawancarai beberapa siswa berkaitan dengan media sosial Tiktok. Ternyata
banyak dari mereka yang mengenal media sosial Tiktok tersebut. Dari beberapa
siswa yang menggunakan media sosial Tiktok mengakatan bahwa media sosial ini
sangat membuat mereka terhibur karena banyaknya video-video yang bervariasi
bentuknya. Sehingga media sosial ini menjadi salah satu pengalihan mereka
terhadap kejenuhan yang mereka rasakan saat belajar. Berdasarkan observasi dan
wawancara dengan guru dan siswa kelas V di SDN 11 Pontianak Kota, didapatkan
bahwa perlukan dikembangkan media berupa video pembelajaran sebagai alat
bantu agar dapat menggambarkan sistem peredaran darah pada manusia agar siswa
lebih mudah untuk memahami materi yang disajikan. Menurut Riyana
(Syaparuddin & Elihami, 2020) media video adalah media atau alat bantu yang
berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori
3
pembelajaran yang menarik dan interaktif. Selain itu, dengan banyaknya siswa yang
mengenal media sosial Tiktok, video pembelajaran menjadi salah satu metode yang
sangat efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Video pembelajaran
yang dibuat menggunakan Capcut dapat diakses oleh siswa kapan saja dan di mana
saja, sehingga sangat memudahkan proses pembelajaran. Dengan dikembangkan
video pembelajaran tentunya dapat mewujudkan proses pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuan kognitif siswa setra mendapatkan pengalaman dalam
memahami ilmu karena di dalam video pembelajaran memuat gambar-gambar yang
relevan dengan materi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis hendak melaksanakan penelitian
pengembangan (R&D) dengan judul “Pengembangan Video Pembelajaran
Menggunakan Aplikasi Capcut Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi
permasalahan umum dalam dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tampilan
Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Capcut Materi Sistem Peredaran
Darah Manusia Kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota?
Agar pembahasan dalam penelitian ini terfokus pada permasalahan umum,
maka perlu dibuat sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kebutuhan pengembangan video pembelajaran materi sistem
peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota?
2. Bagaimana kelayakan desain video pembelajaran menggunakan aplikasi Capcut
materi sistem peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar Negeri 11
Pontianak Kota?
3. Bagaimana efektivitas uji coba video pembelajaran menggunakan aplikasi
Capcut materi sistem peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar Negeri 11
Pontianak Kota?
5
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui
tampilan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Capcut Materi Sistem
Peredaran Darah Manusia Kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota yang
tervalidasi. Tujuan umum tersebut dapat dijabarkan menjadi tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan kebutuhan pengembangan video pembelajaran materi
sistem peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak
Kota.
2. Untuk mendeskripsikan kelayakan desain video pembelajaran menggunakan
aplikasi Capcut materi sistem peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar
Negeri 11 Pontianak Kota.
3. Untuk mendeskripsikan efektivitas uji coba video pembelajaran menggunakan
aplikasi Capcut materi sistem peredaran darah manusia kelas V Sekolah Dasar
Negeri 11 Pontianak Kota.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah
wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat
dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam
menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama duduk di bangku
kuliah terhadap masalah nyata yang dihadapi di dunia pendidikan.
b. Bagi Prodi PGSD
Dapat memperoleh bahan bacaan baru pada perpustakaan terkait penelitian
pengembangan (R&D) terutama dalam upaya mengembangan media video
pembelajaran menggunakan aplikasi Capcut pada tematik.
6
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif,
menjadi masukan bagi pihak sekolah dan upaya sosialisasi penggunaan
media video pembelajaran.
d. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru pentingnya penggunaan serta pemilihan
media pembelajaran yang tepat seprti video pembelajaran ini.
e. Bagi Siswa
Lebih mudah memahami dan menguasai pembelajaran tematik khususnya
materi sistem peredaran darah manusia serta termotivasi belajar
menggunakan media video pembelajaran.
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Dalam uraian ini perlu dikemukakan beberapa asusmsi dan keterbatasan
pengembangan. Pengembangan video pembelajaran ini terdapat beberapa asusmsi
dan keterbatasan, yaitu:
1. Dengan menggunakan media pembelajaran video yang telah dikembangkan,
kegiatan pembelajaran akan lebih mudah dilakukan.
2. Siswa akan lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.
3. Siswa menjadi paham dengan materi sistem peredaran darah manusia.
4. Video pembelajaran yang dikembangkan dapat diakses menggunakan media
sosial Youtube sehingga memudahkan siswa dalam mengaksesnya.
5. Dalam mengakses video pembelajaran ini memerlukan kuota internet.
6. Pengembangan video pembelajaran ini hanya berdasarkan kebutuhan dalam
proses belajar mengajar di kelas 5 khususnya materi sistem peredaran darah.
F. Terminologi (Peristilahan)
1. Pengembangan
Pengembangan adalah membuat sesuatu yang baru atau menambah yang sudah
ada. Dalam penelitian ini pengembangan dimaknai dengan membuat media
pembelajaran berupa video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Capcut
yang menajdi solusi dan alternatif media pembelajaran.
2. Video Pembelajaran
7
A. Kajian Teori
1. Media
a. Pengertian Media
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa untuk belajar
(Tafonao, 2018). Media pembelajaran adalah sarana atau alat yang digunakan
untuk membantu proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat
membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah dan
menyenangkan. Selain itu, media pembelajaran juga dapat memperkaya
pengalaman belajar siswa melalui visualisasi, simulasi, dan interaksi.
Gerlach dan Ely (dalam Sundayana, 2015, h.4) menyatakan bahwa “Media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengetahuan ini, guru, buku teks, dan
lingkungan merupakan media”. Kemudian menurut Heinich (dalam Rusman,
2019, h.169) mendefinisikan media sebagai:
Media merupakan alat komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin
yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium” secara harfiah
berarti “perantara” yaitu antara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini
sebagai film, televisi, diagram, bahan tercetek, komputer, dan
instruktur. Contoh media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(massages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal
ini terlihat adanya hubungan antara media dengan pesan dan metode.
gagasan, atau pendapat agar siswa bisa memperoleh pengetahuan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
b. Macam-Macam Media
Menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2017, h.39) macam-macam
media dibagi menjadi delapan jenis yaitu: (1) media cetak, (2) media pajang, (3)
overhead transparacies, (4) rekaman audio tape, (5) seri slide dan film strips,
(6) penyajian multi-image, (7) rekaman video dan film hidup, dan (8) komputer.
Kemudian Leshin (dalam Arsyad, 2017, h.40) mengklasifikasi media ke
dalam lima kelompok, yaitu: (1) media berbasis manusia, yang terdiri dari guru,
instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2) media berbasis
cetak terdiri dari buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran
lepas, (3) media berbasis visual terdiri dari buku, alat bantu kerja, bagan, grafik,
peta, gambar transparasi, slide, (4) media berbasis audio-visual terdiri dari video,
film, program, slide, televisi, dan (5) media berbasis komputer terdiri dari
pengajaran dengan berbantuan komputer, interaktif video, dan hypertext.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa macam-macam
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran terdiri dari media manusia,
cetak, pajang, audio-visual, film, video, dan komputer.
c. Kriteria Pemilihan Media
Menurut Murtafiah, dkk (2019) kriteria pemilihan media yaitu: (1) tujuan
instruksional, (2) sasaran didik, (3) karakteristik media yang bersangkutan, (4)
waktu, (5) biaya, (6) ketersediaan, (7) penggunaan, dan (8) media teknis.
Menurut rohmat (2010) yaitu: (1) mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran, (2) adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan
media pembelajaran, (3) karakteristik media pembelajaran, (4) adanya sejumlah
media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan.
Walker & Hess (dalam Arsyad, 2014, h.175) menyatakan bahwa untuk
mengetahui kualitas media interaktif dalam pembelajaran harus melihat kriteria
berikut:
(1) kualitas materi dan tujuan, meliputi: ketepatan, kepentingan,
kelengkapan, keseimbangan, daya tarik, kewajaran, dan kesesuaian
dengan situasi siswa, (2) kualitas pembelajaran, meliputi: memberikan
10
koreksi warna. Aplikasi Capcut juga memiliki berbagai macam template dan
efek yang dapat digunakan untuk membuat video yang lebih menarik dan
profesional. Aplikasi Capcut juga mendukung berbagai jenis format video
seperti MP4, MOV, dan lain sebagainya.
Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi Capcut sebagai berikut:
1) Template
Tamplate adalah fitur yang cocok digunakan jika ingin mengedit video
secara otomatos. Jadi tidak perlu menambahkan effect, mengatur video, dan
lain sebagainya.
2) New Project
Jika ingin membuat video dari awal dan sesuai dengan keinginan, maka klik
fitur new project. Pada fitur new project dapat melakukan editing melalui
sejumlah tools. Adapun tools yang terdapat dapat fitur new project yaitu:
a) Edit
Tool pertama dalam fitur new project adalah edit. Tool ini menawarkan
sejumlah pengaturan, mulai dari mengatur ukuran video, menambah
animasi, menghapus background, membuat video lebih stabil, dan masih
banyak lagi.
b) Audio
Tool kedua dalam fitur new project adalah audio. Tool ini bertujuan
untuk menambahkan efek audio atau suara pada video.
c) Text
Pada tool text disediakan jenis font, warna, ukuran, bahkan text template
yang menarik.
d) Effect
Terdapat dua pilihan pada tool effect yaitu effect video dan effect tubuh.
e) Filters
Filters ini berfungsi untuk memberikan effect cahaya pada video secara
keseluruhan.
16
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir ini menjelaskan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Saat proses pembelajaran
masih berpusat pada guru sehingga banyak materi yang harus disampaikan terbatas
alokasi waktu. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga siswa terlihat
pasif saat proses pembelajaran. Siswa kurang fokus dalam pembelajaran dan asik
mengobrol dengan teman sebangku yang mengakibatkan kurang memahami materi
yang disampaikan oleh guru dan aktivitas siswa terlihat pasif saat proses
pembelajaran.
Dari beberapa siswa yang menggunakan media sosial Tiktok mengatakan
bahwa media sosial Tiktok ini sangat membuat mereka terhibur karena banyaknya
video-video yang bervariasi bentuknya. Sehingga media sosial ini menjadi salah
satu pengalihan mereka terhadap kejenuhan yang mereka rasakan saat belajar. Dari
permasalahan tersebut peneliti ingin memberikan solusi berupa media
pembelajaran berbasis video sebagai alternatif media pembelajaran saat siswa mulai
jenuh atau bosan. Dengan menerapkan media video pembelajaran ini diharapkan
siswa lebih aktif dan paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
METODELOGI PENELITIAN
Produksi Masal
B. Prosedur Pengembangan
Menurut Borg and gall Research and Development (R&D) yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk
(Sugiyono, 2019, h.28). Memvalidasi produk berarti melakukan evaluasi dan
pengujian untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar,
persyaratan, dan spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dari proses
validasi produk adalah untuk memastikan bahwa produk telah dibuat dengan benar,
berfungsi sebagaimana mestinya, aman digunakan, dan memenuhi harapan serta
kebutuhan pengguna.
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada prosedur pengembangan menurut
Borg and Gall Proses yang terdiri dari sepuluh tahapan, yaitu potensi dan masalah,
19
pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk,
revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal.
1. Teknik Pengembangan
Penelitian ini dilakukan sampai tahap ketujuh atau tahap revisi produk.
Penjelasan Borg and Gall (dalam Adelia Hasyim, 2016, h.88) menunjukkan
jumlah sepuluh langkah dalam penelitian R&D dapat dibatasi, apalagi jika
sumber keuangan terbatas. Langkah delapan, sembilan, dan sepuluh
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Adapun ketujuh langkah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
a. Potensi dan Masalah
Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru kelas mengenai
media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran. Selama observasi
dan wawancara peneliti menemukan pembelajaran masih berpusat pada guru
sehingga banyak materi yang harus disampaikan terbatas alokasi waktu.
Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga siswa terlihat pasif
saat proses pembelajaran.
b. Pengumpulan Data Awal
Setelah potensi masalah ditemukan, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
informasi dengan melakukan observasi dan pembagian angket (kuesioner)
mengenai keadaan kelas, seperti keadaan dalam proses pembelajaran,
metode pembelajaran, model pembelajaran, dan media yang digunakan
selama proses pembelajaran, serta masalah-masalah yang dihadai guru
maupun siswa, sehingga akan didapatkan media yang dapat mengatasi
masalah yang ada.
c. Desain Produk
Setelah pengumpulan data awal lengkap dan jelas, maka selanjutnya yaitu
tahap desain produk yang telah ditentukan. Desain produk ini dilakukan
melalui beberapa langkah yaitu:
1) Menentukan materi pembelajaran yang akan dikembangkan.
2) Mengumpulkan sumber-sumber pendukung materi melalui buku dan
internet.
20
Menurut Sugiyono (2017, h.193) yang dimaksud data primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data
pada penelitian dan pengembangan ini adalah hasil wawancara dan angket
yang didapatkan dari siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Pontianak Kota
serta validator ahli.
2) Sumber data sekunder
Menurut Sugiyono (2017, h.193) adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder pada
penelitian dan pengembangan ini yaitu video referensi dari youtube dan buku
yang berisi materi sistem peredaran darah manusia.
4. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2019, h.308) menyatakan bahwa “Teknik pengumpulan data
merupakan langkah penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data”. Berdasarkan tekniknya pengumpulan data
dapat dilakukan dengan wawancara, angket, dan observasi. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara,
dan angket.
a. Observasi
Hadi (dalam Sugiyono, 2019, h.203) mengemukakan bahwa “Observasi
merupakan suatu proes yang kompleks, suatu proses yang tersusun daru
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Penulis menggunakan teknik
observasi tidak terstruktur. Hal ini dilakukan karena penulis tidak tahu secara
pasti apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan ini penulis
mencatat apa yang menarik perhatian penulis, melakukan analisis dan
kemudian membuat kesimpulan.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-haldari responden
seditik/kecil (Sugiyono, 2019, h.195). Pada penelitian dan pengembangan ini
23
Tabel 3. 2
Kisi-kisi validasi aspek media
Aspek Media
No Kriteria
1 Penggunaan media yang praktis
2 Tampilan produk dibuat sesuai dengan isi materi
3 Pemilihan background
4 Pemilihan backsound
5 Animasi menarik
6 Warna yang disajikan dapat menarik perhatian siswa
7 Tata letak animasi, gambar, dan teks
24
Tabel 3. 3
Kisi-kisi Aspek Respon Siswa
Aspek Respon Siswa
No Kriteria
1 Meningkatkan pemahaman
2 Memperjelas materi pembelajaran
3 Meningkatkan kemandirian belajar
4 Meningkatkan motivasi belajar
5 Animas, gambar, dan audio menarik
Keterangan:
Pi : Persentase Ideal
S : Jumlah skor yang didapat siswa
N : Jumlah skor maksimum
Hasil perhitungan persentase skor kemudian dapat dikonversikan dari data
kuantitatif ke data kualitatif yang telah dimodifikasi oleh Riduwan (2013, h.40)
dalam kategori tertentu. Video pembelajaran dikatakan valid jika nilai rata-rata
25
yang didapat yaitu ≥51%. Penentuan makna dari hasil nilai persentase
menggunakan kriteria validitas.
Tabel 3. 5
Kriteria validitas/efektivitas
Nilai rata-rata Kategori
76%-100% Sangat Valid
51%-75% Valid
26%-50% Kurang Valid
0%-25% Tidak Valid
A. Identitas Responden
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Pendidikan :
B. Petunjuk Pengisian Angket
Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut:
1. Sebelum mengisi angket yang telah tersedia, dimohon Bapak/Ibu terlebih
dahulu memahami isi media pembelajaran.
2. Berilah tanda checklist () pada kolom skor penilaian.
• Skor 1: Kurang
• Skor 2: Cukup
• Skor 3: Baik
• Skor 4: Sangat Baik
3. Komentar/saran mohon ditulis pada kolom yang telah disediakan.
4. Pengisian angket ini bertujuan untuk mengukur kevalidan produk yang telah
dikembangkan sehingga kecermatan dalam penilaian produk sangat
diharapkan.
29
Lembar Validasi
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Ketepatan dalam penggunaan bahasa
2 Kesesuaian materi dalam produk dengan Kompetensi Dasar
3 Kemudahan materi untuk dipahami
4 Ketepatan isi materi
5 Kesesuaian contoh soal dengan materi
6 Keseimbangan gambar dalam memperjelas materi
Berdasarkan penilaian diatas, maka saya menyatakanbahwa media pembelajaran
ini:
A. Identitas Responden
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Pendidikan :
B. Petunjuk Pengisian Angket
Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut:
1. Berilah tanda checklist () pada kolom skor penilaian.
• Skor 1: Kurang
• Skor 2: Cukup
• Skor 3: Baik
• Skor 4: Sangat Baik
2. Komentar/saran mohon ditulis pada kolom yang telah disediakan.
3. Pengisian angket ini bertujuan untuk mengukur kevalidan produk yang telah
dikembangkan sehingga kecermatan dalam penilaian produk sangat
diharapkan.
Lembar Validasi
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Penggunaan media yang praktif
2 Tampilan produk dibuat sesuai dengan isi materi
3 Pemilihan background
4 Pemilihan backsound
5 Animasi menarik
6 Warna yang disajikan dapat menarik perhatian siswa
7 Tata letak animasi, gambar, dan teks
8 Kesesuaian jenis huruf
31
A. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
B. Petunjuk Pengisian Angket
Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut:
1. Berilah tanda checklist () pada kolom skor penilaian.
• Skor 1: Kurang
• Skor 2: Cukup
• Skor 3: Baik
• Skor 4: Sangat Baik
2. Komentar/saran mohon ditulis pada kolom yang telah disediakan.
3. Pengisian angket ini bertujuan untuk mengukur kevalidan produk yang telah
dikembangkan sehingga kecermatan dalam penilaian produk sangat
diharapkan.
Lembar Respon
No Pernyataan 4 3 2 1
1 Meningkatkan pemahaman
2 Memperjelas materi pembelajaran
3 Meningkatkan kemandirian belajar
4 Meningkatkan motivasi belajar
5 Animas, gambar, dan audio menarik
C. Komentar/Saran