SKRIPSI
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya
proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
proposal ini.
5. Bapak Suhermon, M.Pd selaku penguji 1, ibu Siska, S.Si, M.Pd selaku
penguji II dan bapak Ferri Henryanto, S.Pd, M.Pd selaku penguji III
i
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania.
S.W.T.
menjadikan mutu pendidikan berkualitas. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
telah membantu penulisan hasil Penelitian ini. Semoga segala bantuan yang
diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin
ya Robbal Alamin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv
1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah.......................................................................... 4
1.4 Perumusan Masalah ........................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
2. Kajian Teori ........................................................................................... 7
2.1. Kajian Teori ....................................................................................... 7
2.1.1. Hakikat Sepakbola ...................................................................... 7
2.1.2. Teknik Dasar sepakbola.............................................................. 12
2.1.3. Sarana olahraga sepakbola…………………………................... 15
2.2 Penelitian Relevan............................................................................... 17
2.3. Kerangka Berfikir ................................................................................ 18
3. Metode Penelitian .................................................................................. 19
3.1. Jenis Penelitian .................................................................................. 19
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 20
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian…….............................................. 21
3.4. Prosedur Penelitian ............................................................................ 21
3.5. Instrumen Penelitian .......................................................................... 21
3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 23
3.7. teknik Analisis data 24
4 Hasil Penelitian 25
5 Kesimpulan dan saran 31
Daftar Rujukan 32
Lampiran
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
I. Pendahuluan
dengan adanya pendidikan suatu hal yang kita tidak ketahui menjadi kita ketahui.
Tanpa adanya pendidikan kita tidak akan mengetahui apa-apa. Oleh karena itu
nilai hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa
formal, dan informal, dimana pendirinya dilakukan oleh Negara maupun swasta
1
2
pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi
pembinaan peserta didik dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah yang
bertujuan salah satunya yaitu untuk menciptakan generasi muda yang cinta
olahraga serta menghargai arti penting dari olahraga dan tentunya dalam
dilaksanakan oleh sekolah untuk mengisi waktu luang dan mencari siswa yang
bidangnya.
MIS Yayasan Masheba sudah berjalan sejak sekolah ini berdiri. Berbicara
prestasi sepakbola anak bisa meningkat. Oleh sebab itu akan membahas tentang
kondisi fisik, yaitu kekuatan, kelincahan, power, kecepatan dan lainya. Olahraga
Memiliki kondisi fisik yang baik tentu akan menghasilkan prestasi yang
maksimal. Selain itu untuk menghasilkan presatasi yang maksimal ada beberapa
pemain, kualitas pelatih, penerapan program latihan yang baik dan kemampuan
para pemain bola harus memiliki unsur fisik yang baik pula. Unsur fisik yang
diperlukan dalam olahraga sepakbola adalah kekuatan, daya tahan otot, speed
itu, seorang pemain yang tidak memiliki fisik dan keterampilan gerak dasar
bermain sepak bola yang baik dan tidak mungkin akan menjadi pemain yang
kurang maksimal, lapangan sepakbola yang terlalu banyak lubang sehingga para
jumlah bola tidak cukup sesuai rasio jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Selain hal di atas motivasi para siswa untuk mengikuti kegiatan
siswa.
4
teknik dasar passing, terlihat ketika pertandingan pemain banyak ketika passing
bolanya tidak tepat ke rekan satu tim, ketika passing ke rekannya bola terlalu kencang,
dari latar belakang tersebut di atas maka penulis ingin mengetahui bagaimana
tingkat kondisi fisik pemain melalui suatu kajian ilmiah dengan judul
4. Sebagai bahan acuan dan bandingan bagi siapa saja peneliti berikutnya
dari faktor-faktor kondisi fisik, dan taktik sangat menentukan tingkat permainan
suatu kesebelasan sepak bola. Dengan demikian pemain akan dilatih untuk
A) Passing Bola
paling dasar dan harus dipelajari terlebih dahulu biasanya disebut dengan push
pass (operan dorong) karena bagian samping dalam kaki sebenarnya mendorong
target dengan bahu lurus saat mendekati bola. letakkan kaki yang menahan
bola dan arahkan ke target. Tempatkan kaki yang akan menendang dalam
posisi menyamping dan jarak kaki ke atas menjauh dari garis tengah tubuh
anda. Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki anda.
Pastikan kaki tetap lurus pada gerak lanjutan dari tendangan tersebut
dalam permainan sepak bola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan
tertentu, seorang pemain sepakbola harus saling bergantung pada setiap anggota
tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang tepat.
Agar bisa berhasil didalam lingkungan tim ini, seorang pemain sepakbola harus
kemampuan passing yang baik dari setiap pemainnya. Passing adalah operan
momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Passing paling baik dilakukan
dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa digunakan untuk
melakukan passing.
tetap menguasai bola. Dengan passing yang baik seorang pemain bisa berlari ke
sekeliling pemain. Selain itu keterampilan mengontrol bola pada penerima bola
dari passing teman juga perlu dilatih agar pemain yang akan melakukan passing
punya rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan terarah kepada
9
harga mati bagi seorang pemain sepakbola. Mengingat passing begitu sering
dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan memulai tugasnya
kesebelasan pemain dalam sebuah tim ke dalam satu unit yang berfungsi lebih
baik dari pada bagian-bagiannya. Ketepatan, langkah dan waktu pelepasan bola
merupakan bagian penting dari kombinasi passing bola yang berhasil. Oleh
sebab itu seorang pemain sepak bola harus mampu mengoper dan mengontrol
bola dengan baik setelah temannya memberikan bola kepadanya, agar bola tidak
(Luxbacher, 2011: 11). Passing pada prinsipnya bertujuan sebagai umpan atau
operan kepada teman seregunya. Laju bola dari passing pada umumnya
lurus adalah tendangan yang jalannya bola lurus menuju sasaran. Passing yang
cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan untuk
mencetak gol ke gawang lawan. Mielke, (2007: 20), menyatakan passing yang
10
baik dimulai ketika tim sedang menguasai bola menciptakan ruang di antara
yang melakukan passing mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing
yang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing
yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol,
karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang lebih
lemah atau tidak terarah. Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik
sangat berperan penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola
yang baik. Selain itu, passing yang baik, kuat, dan terarah dapat mendukung
baik, maka harus dilakukan latihan secara teratur dan dilakukan secara
pemain lain, passing paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi
bagian tubuh lain juga bisa digunakan untuk melakukan passing. Passing
membutuhkan kemampuan teknik yang sangat baik agar dapat tetap menguasai
bola, passing yang baik pemain bisa berlari ke ruang terbuka dan
sepak bola, sepak bola adalah suatu cabang olahraga permainan bola besar yang
11
bola.
B. Stopping
Tujuannya menghentikan bola untuk mengontrol bola. Dilihat dari perkenaan bagian
badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha,
dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki
bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki. Menghentikan bola
dengan kaki bagian dalam Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam pada
pantul ke tanah, dan bola di udara sampai setinggi paha. Menurut Muhajir, (2007: 5),
analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk
menghentikan bola yang datangnya menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di
luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan
membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-
diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai
salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan
dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar
dan rasa tanggung jawab memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
pengembangan kapasitas. Menurut Aqip dan Sujak (2011:68), terdapat empat fungsi
praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
kapasitas.
14
sebagai berikut.
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013, terdapat beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler, yaitu:
ukuran panjang 100 hingga 130 yard dan lebar 50 hingga 100 yard. Ukuran
panjangnya harus 110 hingga 120 yard dan lebarnya 70 hingga 80 yard). Garis
pemisah yang lebarnya tidak lebih panjang dari 5 inchi membatasi daerah
lapangan. Seperti yang diperlihatkan pada gambar, garis batas akhir dari
lapangan disebut dengan goal lines, dan garis sampingnya disebut dengan
touchlines. Garis tengah membagi lapangan menjadi dua bagian yang sama, dan
titik tengah menandai bagian tengah dari lapangan. Lingkaran tengah dengan
dan lebar 24 kaki. Goal area (daerah gawang) adalah sebuah kotak persegi
panjang pada masing- masing goal line. Daerah ini dibatasi dengan dua garis
yang dibuat pada sudut-sudut yang tepat ke arah goal line, jaraknya 6 yard dari
arah lapangan permainan dan bergabung dengan garis yang paralel dengan goal
line.
Penalty area (daerah penalti), yang merupakan kotak segi empat pada
goal line, dibatasi dengan dua garis yang dibuat pada sudut-sudut yang tepat ke
arah goal line, jaraknya 18 yard dari masing-masing bagian tengah gawang.
bergabung dengan garis yang paralel dengan goal line. Daerah gawang terdapat
di dalam daerah penalti. Yang terdapat pada daerah penalti adalah penalty spot
(titik penalti). Titik penalti ditentukan 12 yard dari depan pertengahan goal line.
Tendangan penalti dilakukan dari titik penalti. Lingkaran penalti dengan radius
10 yard dari titik penalti dibuat di luar daerah penalti. Daerah sudut, dengan
radius 1 yard, terdapat pada setiap sudut lapangan. Tendangan sudut dilakukan
dari bagian dalam daerah sudut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
2.3.1 Penelitian Dwi hartanto. 2014. Judul Penelitian Profil Kondisi fisik
peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK Maarif 1 Wates. Peserta peserta
ekstrakurikuler SMK Maarif 1 Wates yang berjumlah 16 siswa. Instrumen
yang digunakan, yaitu; (1) kekuatan otot tungkai diukur menggunakan leg and
back dynamometer dengan satuan kilogram, (2) kecepatan diukur
menggunakan tes lari 60 meter dengan satuan detik, (3) kelincahan diukur
menggunakan illinois agility run test dengan satuan detik, (4) power tungkai
diukur dengan vertical jump dengan satuan centimeter, fleksibilitas dengan
sit and reach satuan centimeter, dan (5) daya tahan aerobik diukur
menggunakan tes multi tahap (multi stage test) dengan satuan
ml/kg.bb/min. Analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa profil kondisi fisik peserta ekstrakurikuler
sepakbola SMK Maarif 1 Wates berada pada kategori sangat rendah
sebesar 6,25%, rendah 31,25%, sedang 37,5%, “tinggi” 18,75%, dan
sangat tinggi 6,25%.
2.3.2 Ari Muntiardiyanto Umar (2013) yang berjudul ”Profil Kondisi Fisik
Siswa Peserta Ekstrakurikuler di SMP Negreri 1 Piyungan, Bantul
Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik
siswa peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Piyungan. Komponen yang
diukur adalah komponen kondisi fisik, yaitu kekuatan otot tungkai, kecepatan
lari 50 meter, kelincahan, power tungkai dan daya tahan aerobik. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang di gunakan
adalah survei, dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan
pengukuran. Populasi yaitu siswa peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1
Piyungan yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan incidental sampling yaitu berjumlah 16 siswa. Instrumen
yang digunakan, yaitu; (1) kekuatan otot tungkai diukur menggunakan leg
and back dynamometer dengan satuan kilogram, (2) kecepatan diukur
menggunakan tes lari 50 meter dengan satuan detik, (3) kelincahan di ukur
menggunakan illinois agility run test dengan satuan detik, (4) power
tungkai diukur dengan vertical jump dengan satuan centimeter, dan (5) daya
tahan aerobik diukur menggunakan tes multi tahap (multi stage test) dengan
satuan ml/kg/min, kemudian seluruh data dikonversikan ke dalam T-score dan
dijumlahkan. Analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa profil kondisi fisik siswa peserta
ekstrakurikuler sepakbola SMP Negeri 1 Piyungan, Bantul berada pada
kategori “kurang sekali” sebesar 0% (0 anak), kategori “kurang” sebesar
12,5% (2 anak), kategori “sedang” sebesar 62,5% (10 anak), kategori “baik”
sebesar 25% (4 anak), dan kategori “baik sekali” sebesar 0% (0 anak).
18
dan pendapat para ahli yang dikemukakan pada tujuan pustaka, dapat disusun
Padang Lawas
Tanjung Ale.
Lawas.
20
penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017: 81). Bila populasi besar dan peneliti tidak
keterbasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini adalah pemain siswa
pada penelitian ini adalah total sampling atau teknik penentuan sampel dengan
21
keseluruhan total populasi (Sugiyono, 2011: 68). Dengan demikian sampel pada
Tes menyepak dan menghentikan bola (passing dan stopping) ( M.E. Winarno,
2006:49)
1. Tujuan
b) Stop-watch 1 buah.
3) Pengetes
a) Pengambil waktu 1 orang.
b) Pengawas merangkap pencatat 1 orang
4) Pelaksanaan Tes
Testi berdiri di belakang garis batas, bola diletakkan di depan kakinya, dalam
keadaan siap menyepak bola.( M.E Winarno, 2006:51)
Setelah testi siap, maka pengambil waktu memberi aba-aba MULAI dan menjalankan
kembali dihentikan dan ditahan sebentar dan segera di sepak kembali ke arah dinding
23
sasaran. Tes ini harus dilakukan secara terus-menerus selama 10 detik. Pada waktu
menyepak dan menghentikan bola, testi harus tetap berada di belakang garis batas.
Apabila testi tidak dapat menghentikan dan menahan bola, maka testi harus
mengambil bola tersebut dan memainkan kembali sampai batas waktu yang telah
sasaran dan menghitung jumlah berapa kali testi menyepak dan menghentikan bola
5) Pencatatan Hasil
Hasil skor testi adalah keseluruhan hasil menyepak dan menghentikan bola yang
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 234), secara garis besar pekerjaan
Keterangan:
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
NILAI GOLONGAN
61-KEATAS BAIK
53-60 SEDANG
46-52 CUKUP
37-45 KURANG
-36 SANGAT KURANG
25
IV HASIL PENELITIAN
pengukuran. Data yang diambil melalui tes dan pengukuran terhadap 24 siswa yang
Dari pengolahan data didapat data sebagai beikut, pada kategori baik
frekuensi absolute 5 orang dengan persentase 55.6%, kategori sedang berjumlah 1
orang dengan persentase 11.1%, kategori cukup berjumlah 3 orang dengan persentase
26
33.3% dan kategori kurang serta sangat kurang 0 orang / 0%. Berikut diperjelas pada
tabel dan histogram dibawah ini :
4.1.2 Ketepatan passing dan stopping siswa kelas V MIS Yayasan Masheba
Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas
Dari pengolahan data didapat data sebagai beikut, pada kategori baik
frekuensi absolute 5 orang dengan persentase 50.0%, kategori sedang berjumlah 1
orang dengan persentase 10.0%, kategori cukup berjumlah 4 orang dengan persentase
40.0% dan kategori kurang serta sangat kurang 0 orang / 0%. Berikut diperjelas pada
tabel dan histogram dibawah ini :
2 TI 6 74 BAIK
3 PO 5 66 BAIK
4 HUY 4 54 CUKUP
5 TR 4 54 CUKUP
Dari pengolahan data didapat data sebagai beikut, pada kategori baik
frekuensi absolute 3 orang dengan persentase 60.0%, kategori sedang berjumlah 0
orang dengan persentase 0%, kategori cukup berjumlah 2 orang dengan persentase
40.0% dan kategori kurang serta sangat kurang 0 orang / 0%. Berikut diperjelas pada
tabel dan histogram dibawah ini :
29
4.3 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di simpulkan penelitian ini
sebagai berikut, pada kategori baik berjumalh 13 orang siswa dengan
persentase 54.2%, kategori sedang berjumlah 2 orang siswa dengan
persentase 8.3%, kategori cukup berjumlah 9 orang siswa dengan persentase
37.5% dan kategori kurang serta sangat kurang 0 orang / 0%.
5.2 Saran
Saran dari hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk guru ekstrakurikuler sepakbola di sekolah MIS tetap selalu
mempertimbangkan teknik dasar passing dan stopping
2. Untuk penelitian selanjutnya variable penelitian ditambah atau sampel
pada jenis kelamin perempuan.
32
DAFTAR RUJUKAN
Adziman, L., Arwin, A., & Syafrial, S. 2017. Profil Kondisi Fisik Pemain
Negeri Padang.
Persada. Maliki, O., Hadi, H., & Royana, I. F. 2017. Analisis Kondisi
Fisik Pemain Sepak Bola Klub Persepu Upgris Tahun 2016. Jendela
Olahraga, 2(2).
2(8), 28-32.
Grafindo Persada.
Lampiran 1
Data penelitian
1 AH 4 54 CUKUP
2 FG 5 66 BAIK
3 TY 5 66 BAIK
4 MSY 4 54 CUKUP
5 RTY 5 66 BAIK
6 SGT 3 50 SEDANG
7 ERT 5 66 BAIK
8 BBT 4 54 CUKUP
9 NU 5 66 BAIK
10 AT 5 66 BAIK
11 R 4 54 CUKUP
12 IY 4 54 CUKUP
13 MH 4 54 CUKUP
14 NG 5 66 BAIK
15 VR 6 74 BAIK
16 RO 6 74 BAIK
17 ZA 4 54 CUKUP
18 AS 5 66 BAIK
19 AQ 3 50 SEDANG
20 ER 5 66 BAIK
21 TI 6 74 BAIK
22 PO 5 66 BAIK
23 HUY 4 54 CUKUP
24 TR 4 54 CUKUP
36
NORMA PENGGOLONGAN
NILAI GOLONGAN
61-KEATAS BAIK
53-60 SEDANG
46-52 CUKUP
37-45 KURANG
Dokumentasi
Pengarahan peneliti
38