Anda di halaman 1dari 39

USULAN PENELITIAN

STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA


DI DESA MENYABO KECAMATAN TAYAN
KABUPATEN SANGGAU

Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Oleh :

LIFIA PANI SIMANJUNTAK


NIM. E1011181122

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
HALAMAN PENGESAHAN

STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA


DI DESA MENYABO KECAMATAN TAYAN
KABUPATEN SANGGAU

Oleh :

Lifia Pani Simanjuntak


NIM.E1011181122

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Utama :

Drs. Tri Hutomo, M.Si


NIP.195807161986091001 Tanggal :

Dosen Pembimbing Pendamping :

Deni Darmawan, SE, M.Si


NIP.197306092007011004 Tanggal :

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
Anugerah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang
berjudul: “Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Menyabo
Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau”ini dapat diselesaikan dengan
baik. Dengan selesainya usulan penelitian ini tidak terlepas dari pertolongan
Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
dalam proses penyelesaian usulan penelitian ini. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:

1. Dr. H. Martoyo, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura.
2. Drs. Tri Hutomo, M.Si. selaku pembimbing utama, dan Deni Darmawan,
SE, M.Si. selaku pembimbing pendamping dan pembimbing akademik
(PA) yang telah memberikan masukan dan arah dalam proses penyusunan
usulan penelitian.
3. Kepala Desa beserta Direktur BUMDes Desa Menyabo dan para staf atas
bantuan dan kerjasama yang baik dalam memberikan informasi dan data
pendukung yang diperlukan dalam usulan penelitian ini.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis
yang telah banyak membantu sehingga usulan penelitian ini dapat
diselesaikan.

ii
Dengan ini penulis menyadari penulisan usulan penelitian ini tidak luput
dari kekurangan oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan usulan penelitian ini. Akhir kata semoga usulan
ini dapat menjadi manfaat bagi orang lain. Amin.

Pontianak, 24 Agustus 2022

Lifia Pani Simanjuntak


E1011181122

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.....................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................5
1.3 Fokus Penelitian....................................................................................6
1.4 Rumusan Penelitian..............................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian..................................................................................6
1.6 Manfaat Penelitian................................................................................6
1.6.1 Manfaat Teoritis...........................................................................6
1.6.2 Manfaat Praktis............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8
2.1 Definisi Konsep...................................................................................8
2.1.1. Manajemen Strategi..................................................................8
2.1.2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).......................................14
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan.............................................................16
2.3 Alur Pikir Penelitian............................................................................17
2.4 Pertanyaan Penelitian..........................................................................19

BAB III METODELOGI PENELITIAN....................................................20


3.1 Jenis Penelitian....................................................................................20
3.2 Langkah Penelitian..............................................................................21
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................21
3.3.1 Lokasi Penelitian.......................................................................21
3.3.2 Waktu Penelitian........................................................................22
3.4 Subjek dan Objek Penelitian................................................................22
3.4.1. Subjek Penelitian......................................................................22
3.4.2. Objek Penelitian.......................................................................23
3.5 Teknik Pengumpulan Data..................................................................24
3.6 Instrumen atau Alat Pengumpul Data .................................................25
3.6.1. Pedoman Observasi..................................................................25
3.6.2 Pedoman Wawancara................................................................25
3.6.3 Alat Dokumentasi......................................................................26
3.7 Analisis Data........................................................................................27
3.7.1 Keabsahan Data.........................................................................27
3.7.2 Teknik Analisis Data.................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis-Jenis Usaha BUMDes Menara Taba Sejahtera...........................3


Tabel 3.1 Waktu Penelitian...................................................................................22

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian.......................................................18

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Keberadaan desa cukup penting dalam upaya pembangunan nasional

dikarenakan penduduk Indonesia sebagian besar bermukim di wilayah pedesaan

sehingga hal tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar dalam upaya

penciptaan stabilitas nasional. Desa dipandang masih jauh tertinggal dibandingkan

dengan kota baik dari segi ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dan fasilitas-

fasilitas lainnya. Pemerintah banyak melakukan program untuk mendorong

percepatan pembangunan pedesaan, tetapi hasilnya belum signifikan dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Sebagai ujung tombak dari pembangunan, maka dari itu pemerintah terus

berupaya mendorong perekonomian di desa. Dalam Undang-undang No. 6 Tahun

2014 tentang desa disebutkan bahwa desa disarankan untuk memiliki suatu badan

usaha yang beguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan

pokok dan tersedianya sumber daya desa yang belum dimanfaatkan dan manusia

yang mampu mengelola badan usaha sebagai aset penggerak perekonomian

masyarakat. Maka dari itu terbentuk badan usaha milik desa atau yang lebih

dikenal dengan sebutan BUMDes.

BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang dikelola oleh

masyarakat bersama pemerintah desa dan dibentuk berdasarkan kesepakatan

masyarakat dan pemerintah desa. Berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

1
2

dilandasi oleh UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah Pasal 213

ayat (1) disebutkan bahwa “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai

dengan kebutuhan dan potensi desa”. BUMDes dapat disebut sebagai instrumen

otonomi desa artinya untuk mengembangkan potensi desanya dengan didorong

pemerintah desa sesuai dengan kemampuan dan kewenangan desa, sedangkan

sebagai instrumen kesejahteraan yaitu dengan cara melibatkan masyarakat dalam

pengelolaan BUMDes serta sebagai sebuah program yang dirancang oleh

pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

BUMDes dalam pelaksanaan dan kepemilikan modal dikelola oleh pemerintah

desa dan masyarakat. Bersama dengan pemerintah desa masyarakat dapat

langsung berpartisipasi dalam mengelola BUMDes.

BUMDes memiliki cara kerja dengan menampung kegiatan masyarakat

dalam bidang ekonomi ke dalam sebuah bentuk kelembagaan atau badan usaha

yang dikelola secara profesional, namun tetap berdasar pada potensi asli desa

melalui kemampuan dan kewenangan desa. BUMDes yang dapat menjadi poros

kehidupan masyarakat Desa dapat dikatakan ideal, dikarenakan tujuannya untuk

pemenuhan kebutuhan masyarakat, mampu menyerap kapasitas produksi

masyarakat dan aksesnya terbuka untuk semua masyarakat desa.

Desa Menyabo menjadi salah satu desa di Kecamatan Tayan Hulu

Kabupaten Sanggau yang mendirikan BUMDes. Berlandaskan peraturan Desa

Menyabo Nomor 03 Tahun 2016 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Desa

maka berdirilah Badan Usaha Milik Desa “Menara Taba Sejahtera”. Maksud dari

pembentukan BUMDes “Menara Taba Sejahtera” Desa Menyabo adalah untuk


3

mewadahi potensi usaha perekonomian masyarakat yang ada di Desa Menyabo.

Pembentukan BUMDes Menara Taba Sejahtera Desa Menyabo dilaksanakan

melalui mekanisme musyawarah desa atau rembug desa. Terdapat sepuluh jenis

usaha yang akan dikelola oleh BUMDes Menara Taba Sejahtera.

Tabel 1.1
Jenis-Jenis Usaha BUMDes Menara Taba Sejahtera
No Uraian Keterangan

1 Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam Aktif

2 Unit Pengelola SPAMS ( Sarana penyedia air Aktif

minum dan sanitasi )

3 Unit Penyedia Kebutuhan Pokok Tidak Aktif

4 Unit Teknologi Tepat Guna Tidak Aktif

5 Unit Jasa Konstruksi Tidak Aktif

6 Unit Perdagangan, Pemasaran, Pasar Desa Tidak Aktif

7 Unit Usaha Pertanian, Peternakan, Perikanan Pernah Aktif

dan Perkebunan

8 Unit Pelayanan Kesehatan Tidak Aktif

9 Unit Usaha Home Industri Pernah Aktif

10 Unit Seni Budaya dan Pariwisata Tidak Aktif

Sumber : AD/ART Bumdes Desa Menyabo 2022

Dari sepuluh unit program yang sudah dirancang oleh pengurus bersama

dengan pemerintah desa dan masyarakat, dari awal pembentukan pada tahun 2016
4

hingga saat ini hanya dua program saja yang masih berjalan. Program yang masih

berjalan diantaranya adalah unit ekonomi desa simpan pinjam dan unit penyedia

air minum dan sanitasi. Seperti keterangan pada tabel 1.1. unit usaha yang pernah

aktif merupakan unit usaha yang sebelumnya pernah berjalan namun sudah redup,

unit usaha yang dimaksudkan adalah unit usaha pertanian, perikanan, peternakan,

dan perkebunan dan unit usaha home industri. Kedua usaha tersebut pernah aktif

pada tahun 2018, namun karena kendala kurangnya sumber daya manusia yang

mampu mengelola unit tersebut maka usaha yang sudah dijalankan kemudian

tidak mampu bertahan sehingga menjadi redup.

Kemudian untuk unit usaha yang tidak aktif seperti unit penyedia

kebutuhan pokok, unit teknologi tepat guna, unit jasa konstruksi, unit

perdagangan, pemasaran, pasar desa, unit pelayanan kesehatan, dan unit seni

budaya dan pariwisata dari awal pembentukan BUMDes hingga sekarang

merupakan unit usaha yang belum pernah aktif, yang menjadi kendala utama

terhambatnya pelaksanaan unit-unit usaha tersebut ialah masih kurangnya sumber

daya manusia yang mampu mengelolanya.

Hal lain yang mempengaruhi terhambatnya perkembangan BUMDes

Menara Taba Sejahtera adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan program unit usaha BUMDEs yang sudah ditentukan. Selain itu juga

terdapat kendala dari beberapa pengurus BUMDEs yang telah ditentukan untuk

bertanggung jawab mengelola BUMDes Menara Taba Sejahtera yang kemudian

tidak memiliki minat untuk menjalankan unit usaha yang telah ditentukan.
5

Faktor yang paling mempengaruhi kurangnya partisipasi masyarakat dan

kurangnya sumber daya manusia yang semestinya ikut andil dalam menjalankan

program BUMDes adalah mindset yang masih menganggap bawah berdirinya

BUMDes merupakan usaha untuk desa itu sendiri. Sebagaimana mestinya

pembentukan BUMDes diperuntukkan untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat. BUMDes siap memfasilitasi, namun jika tidak ada yang punya

keinginan untuk melaksanakan tentu hal tersebut akan nihil.

Perlu adanya strategi untuk pengelolaan BUMDes Menara Taba Sejahtera

agar BUMDes Menara Taba Sejahtera dapat berjalan dengan baik dan mencapai

tujuannya yaitu mensejahterakan masyarakat Desa Menyabo. BUMDes siap

mewadahi masyarakat desa yang ingin berpartisipasi, dan juga BUMDes siap

bekerjasama dengan masyarakat yang ingin memulai usaha. Namun kenyataannya

di Desa Menyabo yang memiliki potensi terutama sumber daya manusia seperti

para pemuda desa yang tentu hal ini akan memberikan peluang dan dampak

positif kepada mereka tetapi mereka tidak memiliki inisiatif untuk berpartisipasi

dalam membangun Desa.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Hanya dua dari sepuluh program unit usaha yang aktif

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia sehingga pengelolaan BUMDes tidak

maksimal.
6

1.3. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan penulis dalam penyusunan penelitian ini, maka yang menjadi fokus

penelitian dalam penulisan ini adalah Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik

Desa di Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan fokus penelitian

yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian

ini. Bagaimana Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Menyabo

Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau?

1.5. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan

menganalisa Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Menyabo

Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.

1.6. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis

dan juga dapat dimanfaatkan secara praktis.

1.6.1. Manfaat Teoritis


Sebagai sumber untuk penelitian dimasa mendatang yang memiliki

relevansi khususnya bagi program studi Ilmu Administrasi Publik mengenai

gambaran terkait dengan Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa

Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.


7

1.6.2. Manfaat Praktis


a. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang

dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Terkhusus permasalahan BUMDes yang ada di Desa Menyabo Kecamatan

Tayan Hulu Kabupaten Sanggau. Kegunaan hasil penelitian nanti, baik

bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu

pengetahuan.

b. Manfaat Bagi Pemerintah

Dapat menjadi tolak ukur tata kelola pemerintahan yang baik, serta

dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan untuk

semua pihak terkait dalam meningkatkan BUMDes yang lebih baik lagi.

c. Manfaat Bagi Masyarakat

Dalam kehidupan sehari-hari penelitian ini diharapkan dapat

menjadi tolak ukur terkhusus masyarakat di Desa Menyabo Kecamatan

Tayan Hulu Kabupaten Sanggau untuk memajukan dan mendukung

BUMDes yang ada di Desa Menyabo.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Konsep


2.1.1 Manajemen Strategi
Saat ini ilmu manajemen semakin berkembang pesat, sehingga ilmu

tersebut memiliki berbagai cabang dan beberapa kajian yang bersifat khusus,

misalnya manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen

transportasi hingga muncul kajian khusus yang disebut “Manajemen Strategi”.

Manajemen strategi merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya

disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO dan eksekutif organisasi

tersebut. Manajemen strategi memberikan arahan secara menyeluruh dan terkait

dengan bidang perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

Manajemen strategi berbicara mengenai gambaran besar organisasi

kedepannya. Inti dari manajemen strategi ialah mengidentifikasi tujuan organisasi,

sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan

secara efektif dan memenuhi tujuan strategi. Manajemen strategi saat ini harus

memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam

organisasi . Ini merupakan proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.

Rencana strategis organisasi merupakan suatu hal yang akan selalu digunakan dan

seiring dengan informasi baru, strategi harus terus dapat digunakan dengan proses

penyesuaian dan perbaikan.

8
9

A. Pengertian Manajemen Strategi

Memahami strategi akan lebih komprehensif apabila tidak hanya dilihat

dari perspektif etimologinya. Secara etimologi istilah strategi berasal dari bahasa

Yunani strategeia yang terdiri dari dua suku kata “stratos” atau militer dan “ag”

atau memimpin. Dengan demikian, strategeia apabila dilihat dari perspektif

terminologinya memiliki arti seni atau ilmu untuk menjadi seorang pemimpin

militer (jenderal). Konsep tersebut pada zaman dahulu sangat relevan karena

sering terjadi peperangan, ketika keberadaan seorang jenderal sangat dibutuhkan

untuk memimpin suatu angkatan perang agar selalu dapat memenangkan

peperangan.

Pada perkembangan selanjutnya konsep strategi mulai banyak diadopsi

dan diterapkan dalam dunia bisnis atau kerorganisasian untuk memenangkan

persaingan-persaingan mencapai tujuan. Strategi adalah alat yang digunakan

perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan, namun dalam pengembangan

konsep strategi yang digunakan tentu harus mengalami pembaruan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan atau organisasi serta tetap mengikuti perkembangan zaman.

Strategi berfungsi untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang harus

dilakukan dalam merencanakan dan pelaksanaan memajukan organisasi.

Certo (2010) mendefinisikan manajemen strategi sebagai analisis,

keputusan dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan

mempertahankan keunggulan kompetitif. Menurut Pearce II dan Robinson (2008),

manajemen strategi merupakan kumpulan dan tindakan yang menghasilkan


10

perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang

dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Menurut J.David Hunger dan Thomas L. Wheelen mendefinisikan

manajemen strategi sebagai keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan

manajerial yang ditunukan untuk kinerja organisasi dalam jangka panjang

(Hunger & Wheelen, 2003).

Siagian (2008) mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu

rangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak

yang kemudian diimpelementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam

rangka pencapaian tujuan organisasi.

Dari pengertian yang cukup luas tersebut, menunjukan bahwa manajemen

strategi merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan

yang mendasar dan komprehensif dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya

yang dibuat oleh pimpinan dan dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang

terlibat didalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Manajemen strategi ini juga merupakan suatu sistem yang digunakan sebagai satu

kesatuan dalam memiliki beragam komponen saling berkaitan dan mempengaruhi

satu sama lain serta bergerak secara serentak menuju arah yang sama pula.

B. Tujuan Manajemen Strategi

Menurut Suwandiyanto (2010), Manajemen strategi mempunyai empat

tujuan, yaitu:
11

a. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Manajer


strategi diharapkan mampu menunjukkan arah dan tujuan
organisasi/perusahaan yang jelas kepada semua pihak yang dapat dijadikan
landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan perusahaan.
b. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak. Kebutuhan dari
berbagai pihak seperti pemasok, karyawan, pihak perbankan, pemegang
saham, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan harus dipertemukan dan/atau difasilitasi
oleh suatu organisasi/perusahaan.
c. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen
strategi memberikan kejelasan kepada pihak eksekutif puncak untuk
mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian
untuk memudahkan serta memperluas konstribusi yang baik untuk hari ini
dan hari esok.
d. Berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas. Manajemen strategi dapat
memperhatikan secara serius terhadap pekerjaan yang sedang berjalaan
secara lebih baik, efektif dan efisien.
Secara umum manajemen strategi bertujuan untuk :

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan


efisien.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta
melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan
dalam pelaksanaan strategi.
c. Memperbaharui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal
e. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.

C. Karakteristik Manajemen Strategi

Manajemen strategi senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu

perubahan lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap implementasi

manajemen itu sendiri serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah

ditentukan. Sejalan dengan hal tersebut, berikut pemaparan mengenai beberapa

karakteristik manajemen strategi :


12

a. Manajemen strategi bersifat jangka panjang


b. Manajemen strategi bersifat dinamik
c. Manajemen strategi merupakan suatu yang terpadu dengan manajemen
operasional
d. Manajemen strategi perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat
puncak.
e. Manajemen strategi berorientasi dan mendekati untuk masa depan
f. Manajemen strategi senantiasa untuk didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
g. Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks.
h. Proses yang dijalankan tidak terpisah dari kegiatan manajerial lainnya.

D. Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategi memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif

daripada reaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal itu memungkinkan

suatu organisasi untuk mengawali dan memperngaruhi aktivitas sehingga dapat

mengendalikan tujuannya sendiri. Manajemen strategi memberikan manfaat

finansial dan non finansial pada organisasi atau perusahaan. Substansi manajemen

strategi adalah mencapai kinerja sesuai perencanaan, dengan mengajak partisipasi

semua pihak dari tingkat manajemen atas, menengah,bawah, dan sampai tingkat

pelaksanaan.

Manfaat manajemen strategi bagi organisasi mencakup dua bidang yakni :

a. Manfaat Finansial
Organisasi yang menerapkan konsep manajemen strategi lebih
menguntungan dan berhasil dibandingkan organisasi yang tidak menerapkanya.
Pada hakekatnya konsep manajemen strategis secara konkret memberikan
pedoman sistematis tentang operasional organisasi yang mencakup; peningkatan
kinerja penjualan, laba, produksi, pengolahan sumber daya sumber daya finansial
dan non finansial. Secara komprehensif, manajemen strategi berfungsi sebagai
metode pendayagunaan seluruh faktor produksi secara efisien dan efektif untuk
mencapai hasil yang optimal.
b. Manfaat Non Finansial
13

Manajemen strategi juga memberikan manfaat non finansial bagi


perusahaan. Manfaat non finansial yang dimaksud cenderung bersifat tidak
langsung, namun demikian tetap berujung pada kinerja perusahaan. Substansi
dampak tidak langsung manajemen strategi terhadap kinerja organisasi salah
satunya adalah komunikasi. Strategi komunikasi kondusif dan konstruktif,
menciptakan komunikasi lancar, relasi kerja antar pihak internal dan eksternal
organisasi menjadi kondusif dan harmonis.
Manfaat lainnya yang dapat diperoleh jika suatu organisasi

mengimpelemtasikan manajemen strategi, diantaranya :

a. Pemahaman yang lebih jelas terhadap visi stretegi organisasi.


b. Fokus lebih tajam terhadap apa yang penting secara stategis.
c. Pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan organisasi.
d. Dapat menghasilkan keputusan yang terbaik karena adanya interaksi
kelompok yang mengumpulkan berbagai macam keputusan strategi (opsi)
yang lebih bervariasi.
e. Membuat organisasi dapat dengan cepat beradaptasi atas perubahan yang
terjadi.

E. Proses Manajemen Strategi

Pada prinsipnya, manajeme strategi merupakan proses yang terdiri atas


tiga kegiatan berikut (Fred R. David, 2004: 6-7).

1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk
mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan
seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, samapi
terealisasinya program. Dalam prosesnya, perumusan strategi terdiri atas kegiatan
untuk mengembangkan visi dan misi orgnisasi, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal organisasi, mementukan kekuatan dan kelemahan internal
organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi serta memilih
strategi tetentu untuk digunakan.
2. Perencanaan Tindakan
Langkah pertama untuk mengimpelemtasikan strategi yang telah
ditetapkan adalah pembuatan perencanaan strategi. Inti tahapan ini cara membuat
rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan (program dan anggaran) yang
sesuai dengan arahan (visi, misi, tujuan) dan strategi yanng telah ditetapkan
organisasi.
14

3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi sering disebut tahapan tindakan manajemen stretagi.
Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi strategi adalah
tahap akhir dalam manajemen strategi.

2.1.2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Badan usaha milik desa (BUMDes) merupakan institusi yang dibentuk

oleh pemerintah desa bersama dengan masyarakat berdasarkan potensi dan

ekonomi desa. BUMDes dibentuk berlandaskan peraturan perundang-undangan

yang berlaku atas kesepakatan pemerintah desa dengan masyarakat desa. Tujuan

berdirinya BUMDes adalah untuk memperkuat dan meningkatkan perekonomian

desa. BUMDes memiliki fungsi sebagai lembaga komersial melalui penawaran

sumber daya lokal yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan lembaga sosial

melalui kontribusi penyediaan pelayanan sosial yang berpihak pada kepentingan

masyarakat. BUMDes telah memberikan kontribusi positif bagi penguatan

ekonomi dipedesaan dalam mengembangan perekonomian masyarakat.

Ciri utama BUMDes yang membedakan dengan lembaga komersil lainya

ialah :

a) Badan usaha merupakan milik desa dan pengelolaannya dilakukan secara


bersama-sama.
b) Operalisasi dilakukan berdasarkan pada falsafah bisnis berbasis budaya
lokal, potensi yang dimiliki desa dan hasil informasi pasar yang menjadi
dasar untuk menjalankan bidang usaha.
c) Laba yang diperoleh BUMDes dipergunakan untuk upaya peningkatan
kesejahteraan anggota dan masyarakat berdasarkan peraturan yang telah
disepakati.
d) Pelaksanaan operasionalisasi BUMDes diawasi oleh pemerintah desa,
BPD dan masyarakat.
15

BUMDes merupakan salah satu program strategis pemerintah dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Sejak berlakunya

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, BUMDes berfungsi sebagai

salah satu sumber kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga

sosial dan komersial. Di sisi lain dengan adanya BUMDes, desa juga berperan

dalam penyerapan tenaga kerja. Banyak sumber daya manusia potensial di desa

yang akhirnya mendapatkan pekerjaan dengan adanya BUMDes.

Dalam pengelolaannya BUMDes memiliki prinsip-prinsip yang

pengelolaan yang perlu dipaparkan agar dipahami dengan baik oleh pemerintah

desa, anggota, BPD, dan masyarakat. Menurut Agunggunanto, Eddy Yusuf, dkk,

(2016) dalam Rian Nugroho, Fire An Suprapto (2021:29) Terdapat enam (6)

prinsip dalam mengelola BUMDes yaitu :

a. Kooperatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus


mampu melakukan kerjasama yang baik demi perkembangan dan
kelangsungan hidup usahanya.
b. Partisipatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus
bersedia secara sukarela atau diminta memberikan dukungan dan
kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha BUMDes.
c. Emansipatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus
diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku dan agama.
d. Transparan, aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat
umum harus diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah
dan terbuka.
e. Akuntabel, seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis maupun administratif.
f. Sustainable, kegiatan usaha harus berkembang dan dilestarikan oleh
masyarakat dalam wadah BUMDes.
16

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian dibutuhkan beberapa penelitian yang relevan yang dapat

digunakan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini. Penelitian yang

relevan terdahulu tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan kajian untuk

melakukan penelitian ini lebih lanjut. Adapun hasil penelitian yang relevan

tersebut, yaitu :

1. Hadrianus Edisutanto, 2020. Dengan judul penelitian “Pengelolaan Badan

Usaha Milik Desa Sukma Jaya di Desa Suka Mulya Kecamatan Parindu

Kabupaten Sanggau”. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan pengelolaan

Badan Usaha Milik Desa yang belum terkelola dengan baik. Penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif jenis penelitian deskriptif melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian Handrianus Edisutanto

ini mengungkapkan bahwa pengelolaan BUMDes yang dilakukan

pemerintah desa Suka Mulya masih belum terkelola dengan baik, dalam

perencanaan penentuan jenis usaha BUMDes masih belum tepat sasaran,

pengorganisasian BUMDes belum berjalan dengan baik, pelaksanaan

program belum optimal, dan pengawasan terhadap BUMDes oleh kepala

desa belum efektif.

2. Ana Sopanah dkk, 2021. Dengan judul penelitian “Strategi Pengelolaan

dan Pengembangan Bumdes Sumber Rejeki di Desa Sumberporong

Kecamatan Lawang. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurang strategi

yang matang dalam tahap awal perencanaan, pembangunan, dan

pengembangan BUMDes. Penelitian ini menggunakan pendekatan


17

kualitatif dengan desain penelitian interpretatif. Penelitian ini menunjukan

bahwa strategi pengelolaan dan pengembangan BUMDes Sumber Rejeki

yaitu dengan memperhatikan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya,

kondisi lingkungan yang potensial, dan rencana strategi yang diterapkan

untuk BUMDes mendatang serta perlu untuk memetakan strategi

BUMDes kemudian dikombinasikan dengan strategi baru melalui

benchmarking.

2.3 Alur Pikir Penelitian

Menurut Sekran (dalam Sugiyono 2012, 60) menyatakan bahwa selain

model konseptual tentang suatu teori, alur pikir penelitian juga berfungsi sebagai

pedoman secara umum bagi penulis agar pelaksanaan berfokus pada hasil

penelitian yang mengarah pada tujuan yang diharapkan.

Penelitian yang berjudul Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di

Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau. Penelitian ini

dilakukan agar dapat dapat mendeskripsikan dan menganalisa Mengapa

pengelolaan BUMDes belum terealisasikan dengan baik, serta menjawab

pertanyaan dari permasalahan yang ada. Berdasarkan pemaparan diatas, untuk itu

penulis mengkaji masalah ini menggunakan teori manajemen strategi yang

digunakan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Menurut Fred R. David (2004: 6-7) Manajemen Strategi merupakan

proses yang terdiri atas tiga kegiatan yaitu Perumusan Strategi, Perencanaan

Strategi, dan Implementasi Strategi.


18

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah optimalnya pengelolaan

BUMDes di Desa Menyabo agar masyarakat dapat hidup sejahtera. Agar lebih

mudah dimengerti, penulis telah membuat konsep serta intisari dari penelitian ini,

yang penulis ungkapkan melalui bagan kerangka pikir seperti pada gambar 2.1 di

bawah ini, yang berguna untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian

di lapangan.

Gambar 2.1.
Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Peraturan Desa Menyabo Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik
Desa

Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu

Kabupaten Sanggau

1. Hanya dua dari sepuluh program unit usaha BUMDes yang aktif
2. Kurangnya sumber daya manusia dalam pengelolaan unit usaha BUMDes

Menurut Fred R. David (2004: 6-7) Manajemen Strategi merupakan proses yang terdiri
atas tiga kegiatan yaitu Perumsan Strategi, Perencanaan Strategi, dan Implementasi
Strategi.

Optimalnya pengelolaan BUMDes di Desa Menyabo agar masyarakat dapat hidup


sejahtera dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Sumber: Penulis, 2022


19

2.4 Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah penulis

jelaskan, maka penulis menyimpulkan pertanyaan penelitian yakni sebagai

berikut:

1. Bagaimana perumusan strategi BUMDes Menara Taba Sejahtera Desa

Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau?

2. Bagaimana penerepan strategi BUMDes Menara Taba Sejahtera Desa

Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau?

3. Bagaimana evaluasi strategi BUMDes Menara Taba Sejahtera Desa Menyabo

Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau?


20

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif yang menghasilkan kata-kata lisan maupun tertulis, dan

perilaku yang bisa diamati dari orang-orang yang akan diteliti dengan penjelasan

secara terurai dan jelas mengenai permasalahan yang berhubungan dengan teori

dan data yang ada, sehingga menemukan suatu kesimpulan. Menurut Moleong

(2013:6) penelitian dengan pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainya secara

holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alami dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Melalui penelitian deskriptif kualitatif ini berarti peneliti mendeskripsikan

dan menganalisis suatu fenomena yang berkenaan dengan permasalahan yang ada

dalam penelitian ini. Dan kemudian digunakan untuk mengetahui secara

mendalam tentang strategi pengeloaan badan usaha milik desa di desa Menyabo.

Selain itu akan dibahas juga faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan

program tersebut, sehingga hasil penelitian akan digambarkan sesuai dengan

keadaan yang ada di lapangan dengan uraian yang akan mempermudah pembaca

untuk mengerti dan mendapatkan informasi yang disajikan.


21

3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang memiliki tujuan untuk

mencari jalan keluar dari permasalahan dari penelitian yang dilakukan. Untuk

mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian ini, peneliti menyusun

beberapa langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan Survei Pendahuluan (Pra Survey)

Survei pendahuluan merupakan proses pengumpulan informasi seperti

data fenomena dan fakta berkenaan dengan penelitian yang akan

dilakukan. Tahap awal ini membantu peneliti untuk menentukan

kelayakan lokasi penetian, masalah, dan teori.

2. Menyusun Usulan Penelitian (Proposal Penelitian)

Usulan penelitian (proposal penelitian) diajukan oleh peneliti setelah

outline diterima dan mendapatkan surat keputusan tentang judul dan

pembimbing skripsikemudian peneliti menyerahkan Surat Keputusan

tersebut kepada dosen yang bersangkutan untuk mendapatkan arahan

dalam penyusunan dan penulisan skripsi dengan baik (konsultasi).

3. Melaksanakan Seminar Usulan Penelitian

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu

Kabupaten Sanggau. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini karena sudah adanya

BUMDes di Desa menyabo namun pengelolaannya belum maksimal.


22

3.3.2. Waktu Penelitian


Dalam penelitian kualitatif, waktu penelitian tidak dapat ditentukan. Hal

ini terjadi karena data dilapangan akan berkembang dan sulit diprediksi. Maka

dapat dikatakan waktu penelitian dimulai sejak mengajukan outline penelitian

hingga tahap akhir seperti yang tercantum dalam tabel waktu penelitian berikut

ini:

Tabel 3.1.
Waktu Penelitian

Bulan Dan Tahun


No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September
2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022

1 Pra 
penelitian
2 Penyusunan  
outline
3 Penyusunan   
usulan
penelitian
4 Seminar 
Usulan
Penelitian
Sumber :diolah penulis

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

3.4.1. Subjek Penelitian


Subjek penelitian atau informan adalah orang yang diminta untuk

memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Orang yang menjadi

sumber informasi dan data yang diperoleh tepat dan akurat, maka peneliti memilih

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan


23

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu

misalnya dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin

sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti dalam menjelajahi objek atau

situasi sosial yang diteliti (Sugiyono 2013:53)

Dengan demikian subjek penelitian ini dpilih sejak peneliti memasuki

tahap pra penelitian yaitu dengan mempertimbangkan siapa saja orang yang bisa

memberikan informasi dan data seperti mengarahkan peneliti kepada informan

lain yang lebih paham mengenai hal yang sedang diteliti. Meskipun subjek dan

informan dalam penelitian ini tidak bisa ditentukan besarnya dan bisa jadi akan

berkembang, penulis menentukan subjek penelitian berdasarkan permasalahan

yang akan diteliti. Maka subjek penelitian yang dianggap mampu untuk

menjelaskan informasi yang dibutuhkan yaitu :

1. Kepala Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.


2. Sekretaris Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.
3. Direktur BUMDes “Menara Taba Sejahtera” Desa Menyabo Kecamatan
Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.
4. Sekretaris BUMDes “Menara Taba Sejahtera” Desa Menyabo Kecamatan
Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.
5. Masyarakat Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau.

3.4.2. Objek Penelitian


Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah apa yang diteliti.

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Strategi Pengelolaan

Badan Usaha Milik Desa di Desa Menyabo Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten

Sanggau.
24

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015:224) teknik pengumpulan data merupakan

langkah paling pentingdalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk

mendapatkan data. Peneliti tidak akan mendapakan data yang memenuhi standar

data yang telah ditetapkan jika tidak mengetahui teknik pengumpulan data.

Adapun cara-cara yang digunakan peneliti dalam melakukan pengumpulan data

dilapangan yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2015:226) observasi dapat diartikan sebagai

pengamatan yang melibatkan lingkungan sekitar dan aktivitas yang ada

dari subjek yang diteliti. Peneliti akan melakukan observasi dengan

langsung mengunjungi badan usaha milik desa (BUMDes) yang ada di

Desa Menyabo Kabupaten Sanggau.

2. Wawancara

Sugiyono (2015:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang atau

lebih untuk berbagi informasi atau pikiran melalui interaksi seperti tanya

jawab. Pada penelitian ini penulis akan melakukan wawancara dengan

mengajukan beberapa pertanyaan agar mendapatkan data sesuai dengan

yang diharapkan penulis.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan model pengumpulan data


25

3.6 Instrumen Atau Alat Pengumpul data

Dalam pengumpulan data-data, instrumen kunci dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri, karena di dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif. Dalam instrumen penelitian ini penulis menggunakan

beberapa alat bantu seperti :

3.6.1. Pedoman Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek

penelitian. Salah satu instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi

adalah pedoman observasi. Sudaryono, Margono, & Rahayu (2013:39)

menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, pedoman observasi hanya berupa

garis-garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan diobservasi. Rincian

dari aspek-aspek yang diobservasi dikembangkan di lapangan dalam proses

pelaksanaan observasi. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan

data melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Dalam hal ini, sebelum

peneliti membuat langkah-langkah atau strategi dalam melakukan pendekatan

langsung kepada subjek dan objek yang akan diteliti. Alat pengumpulan data

dalam observasi adalah dengan panduan observasi, yaitu kumpulan daftar objek

yang akan diteliti atau diamati yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.6.2. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

responden. Instrumen yang digunakan untuk melakukan wawancara adalah


26

pedoman wawancara. Menurut Creswell (Sudaryono, Margono, & Rahayu,

2013:35), pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya

dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan

dengan baik. Isi pertanyaan mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat,

persepsi atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variabel

yang dikaji dalam penelitian. Dalam penelitian ini bentuk pertanyaan wawancara

yang dapat disusun dalam pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pertanyaan

yang bersifat terbuka sehingga responden bebas menjawab pertanyaan. Pedoman

wawancara hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Jenis ini digunakan

untuk mengungkap perasaan, pikiran, dan alasan tingkah laku.. Alat pengumpulan

data yang telah disiapkan sebelum melaksanakan wawancara langsung kepada

subjek penelitian. berupa pencatatan secara tertulis, perekaman menggunakan tape

recorder, pengambilan dokumentasi foto dan video dengan kamera atau

handphone serta alat bantu lainya yang perlu digunakan saat penelitian.

3.6.3. Alat Dokumentasi

Alat dokumentasi yang digunakan peneliti dalam membantu

mempermudah pengumpulan data, yaitu kamera atau handphone untuk

mengambil objek gambar dari dokumen-dokumen yang ada serta mengambil

objek-objek gambar penting lainnya ketika penelitian berlangsung. Peneliti

menggunakan alat ini dengan tujuan dapat memberikan gambaran secara lebih

jelas dan nyata tentang kondisi-kondisi yang terjadi dilapangan. Alat

pengumpulan data dalam dokumentasi dapat berupa arsip-arsip, berkas, dokumen,

dan literatur yang berkaitan dengan objek penelitian Selain itu penulis juga
27

menggunakan secondary data, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis

data yang telah ada berdasarkan penelitian orang lain, studi kepustakaan, media

pustaka dan internet.

3.7 Analisis Data

3.7.1. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, keabsahan data dilakukan dengan menggunakan

metode triangulasi data. Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat

dalam kegiatan penelitian harus dipastikan ketepatan dan kebenarannya. Oleh

karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. “Validitas merupakan

derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek peneliti dengan daya yang

dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang

tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sungguh

terjadi pada objek penelitian”, (Sugiyono, 2008 : 267). Pengembangan validitas

yang digunakan oleh peneliti adalah teknik triangulasi. Triangulasi dalam menguji

kredibilitas sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, cara, dan waktu.

Dalam penelitian ini menggunakan 3 triangulasi antara lain :

1. Triangulasi sumber, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik, menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.


28

3. Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Pengambilan data harus disesuaikan dengan kondisi narasumber.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan triangulasi sumber, dengan arti

peneliti membandingkan informasi yang diperoleh dari satu sumber dengan

sumber lain. Menggali satu sumber yang sama dengan teknik yang berbeda dan

menentukan waktu yang berbeda (tepat).

3.7.2. Teknik Analisis Data

Setelah mendapatkan sumber data dalam penelitian ini maka tahap

selanjutnya adalah menganalisis sumber data tersebut “Dalam analisis kualitatif

suatu penelitian digunakan apabila data penelitian yang diangkat dari lapangan

adalah juga memiliki sifat kualitatif” (Bungin 2010, 15). Adapun teknis analisis

data yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisis data secara kualitatif,

artinya data yang telah dikumpulkan di lapangan , akan diolah dan disusun

berdasarkan kategori-kategori sesuai dengan sifat dan jenisnya. Miles dan

Huberman (dalam Sugiyono 2012, 91) juga menyebutkan teknik analisis

menggunakan analisis model interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas. Aktivitas analisis data yaitu melalui komponen diantaranya adalah

sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data. Pengumpulan data yang akan dilakukan pada

penelitian ini dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik

wawancara yang peneliti pilih merupakan wawancara tidak terstruktur,

dengan alasan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Dalam


29

wawancara tidak terstruktur peneliti akan lebih banyak mendengarkan apa

yang dijelaskan oleh subjek penelitian. Serta menanyakan pertanyaan

spontan terkait dengan jawaban yang diberikan. Peneliti juga

menggunakan alat bantu yaitu, voice recorder dalam proses wawancara.

Peneliti memilih subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek

penelitian.

b. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah yang dari

catatan yang tertulis di lapangan. Mereduksi data bisa diartikan

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

penting, dicari pola dan temanya. Dengan mereduksi data akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya. Proses reduksi berlangsung

terus selama pelaksanaan penelitian bahkan peneliti memulai sebelum

pengumpulan data dilakukan dan selesai sampai penelitian berahir.

Reduksi dimulai sewaktu peneliti memutuskan kerangka konseptual

wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan

data yang digunakan. Selama pengumpulan data berlangsung, reduksi data

dapat berupa membuat ringkasan, mengkode, memusatkan tema, membuat

batas permasalahan, dan menulis memo.

c. Penyajian Data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,


30

bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Sajian ini

merupakan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila

dibaca akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan

memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut. Sajian data ini harus

mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai

pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi

mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap

permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat,

juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan

kerja, kaitan kegiatan, dan juga tabel sebagai pendukung narasinya.

Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan melihat apa yang

terjadi dan memungkinkan untuk mengajarkan suatu analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan penelitian tersebut. Penyajian data yang lebih

baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid.

d. Verifikasi Data atau kesimpulan data adalah membuat kesimpulan dari

data yang telah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dari

permasalahan penelitian.
31

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2020. Manajemen Strategis. Makassar : CV Nass Media Pustaka

Allison, Michael. 2014. Perencanaan Strategi Bagi Organisasi Nirlaba. Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Budiono Sesra. 2019. Strategi Manajemen Sekolah . Jurnal Menata . Vol.2 No.2

Mamik. 2015. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher

Noor, Juliansyah. 2020. Manajemen Strategi Konsep dan Bisnis. Banten : La


Tansa Mashiro Publisher

Novianto, Efri. 2019. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Deepublish

Nugroho, Riant. Firre An Suprapto. 2021. Badan Usaha Milik Desa Bagian 3
Operasional dan Bentuk BUMDes. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Nugroho, Riant. Firre An Suprapto. 2021. Badan Usaha Milik Desa Bagian 2
Pendirian BUMDes. Jakarta: PT Alex Media Komputindo

Rachmat. 2013. Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia

Ritonga Zuriani. 2020. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : CV


Budi Utama

Rohman, Abd. 2018. Dasar-Dasar Manajemen Publik. Malang: Empatdua

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2021. Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV


Andi Offset

Ubi Harobu Ferdi, Suprojo Agung. 2019. Peran Pemerintah Desa dalam
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jurnal Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Vol.8 No.4

Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Yam, Jim Hoy. 2020. Manajemen Strategi Konsep & Implemntasi. Makassar: Nas
Media Pustaka
32

Peraturan Perudangan

UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah Pasal 213 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Desa Menyabo Nomor 03 Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai