Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK KEBIDANAN II KOMUNITAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kebidanan II Komunitas

Halaman Judul

OLEH :

1. Amelia Hesti P 7. Ifa Nur Khauneni 13. Maya Nilam C


2. Avie Ditha L 8. Ika Nur Khauneni 14. Riyana Dewi L
3. Dila Liana Majid 9. Linda Puspita Sari 15. Siti Aminatun
4. Dwi Indaryani 10. Lisa Fitriyani 16. Titin Prihatin
5. Ema Erlina 11. Lia Ariyana 17. Zulidiah Andriani
6. Fitria Nur Zulaiha 12. Mahmudah Riski

AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA PATI

TAHUN AJARAN 2020/2021

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas telah disetujui dan memenuhi

syarat untuk diseminarkan.


Pati,

Koordinator Praktik

Etika Putri R,M.Tr.Keb

NIK.19930126201812260

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Komunitas II ini telah diterima dan disahkan oleh tim

pembimbing, pada :

Hari, Tanggal :

Tempat :

Pembimbing 1 Pembimbing II Pembimbing III

Etika Putri R,M.Tr.Keb Dwi Sulistiyowati, S,S,T,.M.Tr.Keb Ulin Nafiah, S.S.T.,M.Kes

NIK.1993012620181226 NIK.19850724200801225 NIK.19820720200910236

Mengetahui,

Direktur Akademi Kebidanan Duta Dharma Pati

Dwi Sulistiyowati, S.S.T.,M.Tr.Keb

NIK.19850724200801225

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas.

Dalam proses penyusunan Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II

Komunitas penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak sehingga Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas ini dapat

terwujud dalam bentuk sekarang, oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dwi Sulistiyowati, S.S.T.,M.Tr.Keb selaku Direktur, Pembimbing II Praktik

Kebidanan II Komunitas yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk

pada penulis untuk menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II

Komunitas.

2. Etika Putri Rahayu, M.Tr.Keb selaku Koordinator dan Pembimbing I

Praktik Kebidanan II Komunitas memberikan bimbingan dalam menyusun

Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas.

3. Ulin Nafiah, S.S.T.,M.Kes selaku Pembimbing III Praktik Kebidanan II

Komunitas memberikan bimbingan dalam menyusun Laporan Kegiatan

Praktik Kebidanan II Komunitas.

Dalam penulisan ini penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh

kesempurnaan untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dan

kesempurnaan Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas.

iv
Harapan penulis semoga Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan II Komunitas

ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan pada

khusunya.

Pati,

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II Program Kerja...................................................................................................4
A. Defenisi SMD.....................................................................................................4
B. Pengolahan dan Analisis Data Hasil SMD..........................................................4
C. Waktu Pelaksanaan SMD...................................................................................4
D. Petugas SMD.....................................................................................................4
E. Penyajian Data SMD..........................................................................................5
F. Definisi MMD.....................................................................................................5
G. Tujuan MMD.....................................................................................................5
H. Peserta MMD....................................................................................................5
I. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD...............................................................5
J. Cara pelaksanaan...............................................................................................6
BAB III Pembahasan....................................................................................................7
A. Laporan Pendahuluan Hasil SMD......................................................................7
B. Responden Survei Mawas Diri...........................................................................8
C. Resume Tabulasi dan Analisis..........................................................................12
D. Resume Hasil Mmd.........................................................................................14
E. Menentukan Prioritas Masalah.......................................................................15
F. Implementasi di Tingkat Kelompok Dan Masyarkat.........................................19
BAB IV Penutup........................................................................................................25
A. Kesimpulan......................................................................................................25
B. Saran...............................................................................................................26

vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945 pasal 28 ayat 1 No 23

tahun 1992) dan sekaligus sebagai infestasi sehinga perlu di upayakan, di

perjuangkan dan di tingkatkan oleh setiap indifidu dan setiap kompnen

bangsa. Agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya

dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal hal ini dapat dilakukan

karena kesehatan merupakan tangung jawab bersama, pemerintah dan

masyarakat termasuk swasta.

Sumber daya manusia yang sehat dan berkwalitas merupakan modal

utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan.Pemberdayaan

masyarakat di bidang kesehatan oleh departemen kesehatan RI adalah dengan

membentuk desa siaga.Desa siaga adalah yaitu penduduknya memiliki

kesiapan sumber daya kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah

kesehatan, bencana dan kegawat daruratan secara mandiri yang bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tangap

dengan masalah-masalah kesehatan di wilayahnya.

Pemberdayaan masyarakat dasar pengerakan adalah suatu proses

kegiatan masyarakat melalui penggalaman belajar dan secara bertahap di

kembangkan pendekatan yang bersifat partisipatif dalam bentuk


pendelegasian wewenang dan pemberian peran yang semakin besar pada

masyarakat.

Musyawarah masyarakat desa selanjutnya di sebut (MMD) bertempat di

balai desa MMD sendiri merupakan sebuah musyawarah yang di ajukan oleh

mahasiswa kepada aparat desa untuk mempresentasikan hasil observasi yang

dilakukan oleh mahasiswa lalu didiskusikan bersamadan membuat suatu

kesimpulan yang di jadikan suatu rekomendasi bagi aparat desa untuk

memajukan desa nantiya.

MMD sendiri berjalan cukup lancar, Mahasiswa mempresentasikan

seluruh hasil observasi yang telah dilakukan lalu menyampaikan seluruh

masalah yang ada. Masalah yang ada tersebut lalu dianalis dan dibuat suatu

suatu solusi.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah memgikuti musyawarah masyarakat desa diharapakan masyarakat

dan mahasiswa mengetahui kesehatan yang ada di desa tersebut dan

menentukan tindak lanjut untuk mengatasi masalah Kesehatan tersebut

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti musyawarah masyarakat desa diharapkan masyarakat

dan mahasiswa mampu :

a. Mempresentasikan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada pada

masyarakat di desa tersebut

b. Menetapkan masalah kesehatan yang ada di desa

2
c. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di desa

d. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi

masalah kesehatan di desa

3
4

BAB II

PROGRAM KERJA

A. Defenisi SMD

Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan

pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh

masyarakat setempat di bawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas

Puskesmas, Bidan di Desa (Depkes RI, 2007)

SMD dilakukan oleh Mahasiswa. Frekuensi SMD sesuai dengan hasil

kesepakatan dengan mengidentifikasi 3 keluarga dengan masalah kesehatan

ibu dan anak (1 keluarga dengan masalah kehamilan, 1 keluarga dengan

bersalin, BBL, Nifas, dan 1 keluarga dengan masalah bayi dan balita) dalam

rangka pencapaian kompetensi.

B. Pengolahan dan Analisis Data Hasil SMD

Tim pelaksana SMD melakukan pengolahan data hasil SMD dengan

melakukan tabulasi dan analisis hasil SMD, sehingga diketahui berbagai

masalah kesehatan di wilayah tersebut.

C. Waktu Pelaksanaan SMD

SMD dilaksanakan sesuai dengan tanggal yang telah disepakati.

D. Petugas SMD

1. Mahasiswa : penentuan sasaran, penentuan cara memperoleh informasi.

2. Melaksanakan SMD

3. Pengolahan Data
E. Penyajian Data SMD

1. Secara Tekstular

2. Secara Tabular

F. Definisi MMD

MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil

Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah

kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD.

G. Tujuan MMD

1. Masyarakat mengenal masalah kesehatandiwilayahnya

2. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan.

3. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah

kesehatan di wilayahnya.

H. Peserta MMD

MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas

Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi

pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh organisasi masyarakat,

kader dan lain-lain).

I. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD

MMD dilaksanakan di Balai Desa .MMD dilaksanakan segera setelah

SMD dilaksanakan.

5
J. Cara pelaksanaan

1. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Distrik / yang mewakili dengan

menguraikan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif

mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu pemecahan

masalah yang dihadapi bersama.

2. Penyajian hasil survei oleh tim pelaksana SMD.

3. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar

pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan

rekomendasi teknis dari petugas kesehatan.

4. Menggali potensi yang ada dimasyarakat untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.

5. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan

6. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja

7. Penutup

6
7

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Laporan Pendahuluan Hasil SMD

1. Sasaran pelayanan KIA/KB

N SASARAN JUMLAH
O
1 Hamil 21
2 Nifas 10
3 Bayi baru lahir 1
4 Bayi (0-12 bulan) 3
5 Balita (1-5 tahun) 16
Jumlah 51

2. Masalah Kesehatan

NO MASALAH KESEHATAN JUMLAH


1 KEK (Kekurangan Energi Kronis) 8
2 Faktor resiko umur 5
3 Paritas 1
4 Anemia 7
5 Ibu nifas riwayat hipertensi 3
6 Ibu nifas dengan infeksi 2
7 Ibu nifas dengan riwayat HBsAg 1
8 Ibu nifas dengan Riwayat Anemia 1
9 Ibu nifas dengan riwayat jarak kehamilan 1
10 Ibu nifas dengan putting lecet 2
11 Ikterus 1
12 BBLR 1
13 Infeksi 2
14 Gizi buruk 9
15 Stuntig 4
16 Balita garis kuning 3
Jumlah 51

3. Peran Serta Masyarakat

NO PERAN SERTA MASYARAKAT JUMLAH


1 Pengetahuan masyarakat tentang PSM 51
2 Pengetahuan tentang pelayanan kesehatan di 50
desa
3 Pengetahuan tentang desa siaga 23
4 Peran serta dalam program desa siaga 0
5 Apakah masyarakat berperan aktif dalam desa 51
siaga
6 Apakah desa siaga penting dalam masyarkat 51
7 Apakah sarana prasarana menjadi kendala 51
dalam pelaksanaan desa siaga
8 Apakah perlu dibentuk desa siaga di desa 51
tersebut

B. Responden Survei Mawas Diri

NO NAMA ALAMAT Sasaran KIA/KB


KK RT/RW

Hamil Nifas bayi balita WUS Lansia


1. Tn. A Jontro 1
1/2
2. Tn. F Jontro 1
03/03
3. Tn. E Jontro 1
4/4
4. Tn. C Mustoko 1
Harjo 1/1
5. Tn. A Mustoko 1
Harjo 3/1
6. Tn.W Mustoko 1
Harjo 3/1
7. Tn.A Tambak 1
Romo ¾
8. Tn.A Tambak 1
Romo 2/4
9. Tn.A Tambak 1
Romo 2/4
10. Tn.G Tanjung 1
Rejo 5/2
11. Tn. K Tanjung 1

8
Rejo 6/2
12. Tn.R Tanjung 1
Rejo 5/2
13. Tn.B Growong 1
Lor 5/1
14. Tn.W Growong 1
Lor 1/3
15. Tn. A Growong
Lor 1/2
16. Tn.A Growong 1
Lor 1/1
17. Tn.S Growong 1
Lor 6/3
18. Tn. S Growong 1
Lor 6/1
19. Tn. A Pager 1
Harjo 4/3
20. Tn.O Pager 1
Harjo 4/3
21. Tn.N Pager 1
Harjo1/2
22. Tn. W Pulawang 1
1/3
23. Tn.L Pulawang 1
4/3
24. Tn.H Pulawang 1
6/3
25. Tn. H Plumbungan 1
1/2
26. Tn.T Plumbungan 1
4/2
27. Tn.S Koripan 1
Driyo 4/1
28. Tn.S Klakah 1
Kasian 6/4
17. Tn.S Growong 1

9
Lor 6/3
18. Tn. S Growong 6/1 1
19. Tn. A Pager 1
Harjo 4/3
20. Tn.O Pager 1
Harjo 4/3
21. Tn.N Pager 1
Harjo ½
22. Tn. W Pulawang1/3 1
23. Tn.L Pulawang 1
4/3
24. Tn.H Pulawang 1
6/3
25. Tn. H Plumbungan 1
1/2
26. Tn.T Plumbungan 1
4/2
27. Tn.S Koripan 1
Driyo 4/1
28. Tn.S Klakah 1
Kasian 6/4
29. Tn.L Klakah 1
Kasian 3/5
30. Tn. S Klakah 1
Kasian 4/1
31. Tn. A Wangun 1
Rejo 3/2
32. Tn. U Wangun 1
Rejo 2/2
33. Tn.I Wangun 1
Rejo 4/1
34. Tn. B Kr. Wono 1
6/3
35. Tn.W Kr. Wono 1
6/2
36. Tn.B Kr. Wono 1
6/3

10
37. Tn.N Tanjung 1
Rejo 15/4
38. Tn. W Tanjung 1
Rejo 15/4
39. Tn.A Tanjung 1
Rejo 15/4
40. Tn.J Soneyan 4/3 1
41. Tn.S Soneyan 1/3 1
42. Tn. D Soneyan 6/3 1
43. Tn.F Ngawen1/2 1
44. Tn. S Ngawen 2/2 1
45. Tn. P Ngawen 5/2 1
46. Tn. A Bumirejo ½ 1
47. Tn.K Bumirejo 1
48. Tn.S Bumirejo 1
49. Tn. J Sokokulon 1
½
49. Tn. J Sokokulon 1
½
50. Tn.R Sokokulon 1
3/2

C. Resume Tabulasi dan Analisis

1. Sasaran pelayanan KIA/KB

No Sasaran Jumlah
1 Ibu hamil 21
2 Ibu nifas 10
3 Bayi baru lahir 1
4 Bayi (0-1bln) 3
5 Balita (1-5bln) 16
Jumlah 51

2. Faktor Risiko penyebab

NO MASALAH FAKTOR PENYEBAB


1 KEK (Kekurangan Energi Kronis) a. Faktor keturunan
b. Pola makan atau nafsu

11
makan sewaktu hamil
menurun
2 Anemia a. Jarang minum Fe
b. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang
c. Ibu minum tablet fe
bersamaan dengan teh
3 Gizi buruk pada bayi balita a. Pemberian sufor pada
bayi
b. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang
c. Faktor ibu KEK
d. Tidak diberi ASI
ekslusif
e. PHBS kurang
f. Suka makan chiki
g. Tidak mau minum susu

4 Faktor resiko umur a. Telat menikah


b. Susah hamil
c. Hamil yang di
rencanakan
5 Stunting a. Tidak di berikan ASI
Eksklusif
b. Riwayat kehamilan KEK
c. PHBS kurang
6 Nifas dengan riwayat hipertensi a. Riwayat kehamilan
dengan hipertensi
b. Faktor keturunan

3. Masalah Kesehatan

a. KEK

12
b. Gizi burukAnemia

c. Faktor resiko umur

d. Stunting

e. Nifas dengan riwayat hipertensi

D. RESUME HASIL MMD

PRI MASA RENCANA SASARAN PENANG TANGGAL


ORI LAH TINDAK GUNG IMPLEMENT
TAS LANJUT JAWAB ASI
I KEK a. Penyuluhan a. Ibu hamil, Kelompok 5 Februari
pada gizi seimbang WUS, 1 2021
ibu b. Pembentukan keluarga
hamil pos gizi b. Masyarakat

II Anemia a. Pendkes a. Ibu hamil, Kelompok 9 Februari


tentang suami, dan 2 2021
Anemia ;tablet keluarga
fe b. Suami,
b. Suami Siaga bumil dan
Istri Sehat keluarga
Sejahtera c. Kader
c. Pembentukan
kader anemia
III Gizi a. Perbaikan gizi a. Bayi balita Kelompok 8 februari
buruk 3 2021
dengan dan keluarga
Stu ting
pemberian b. Masyarakat

makanan Kader

tambahan ;

13
cara membuat

MPASI

b. Pembentukan

Pos Gizi

Refreshing
Kader
mengenai
Pengukuran
Antropometri

E. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

1. Penentuan prioritas masalah

No Masalah A B C P E A R L NPD NPT R

(A+B)C (A+B)

(CXD)
1. Gizi 4 4 3 1 1 1 1 1 24 96 III

buruk
2. KEK 4 4 4 1 1 1 1 1 32 160 I
4. Anemia 4 3 4 1 1 1 1 1 28 140 II

2. Jadwal kegiatan Plan Of Action

No Kegia Tujuan Sasaran Met Pelaksa Tempat Indikator Waktu

14
tan ode na pelaksana
1. Identi Untuk Bidan Wa Mahasi Wilayah Dari hasil Minggu ke

fikasi mendapatk Desa wan swa Kabupat identifikasi 1

penda an cara praktik en Pati mahasiswa 27 januari

taan informasi dapat 2021

mengenai mengetahui

keluarga masalah

yang kesehatan

memiliki di wilayah

masalah kabupaten

kesehatan pati
2. Penda Untuk Keluarga Wa Mahasi Rumah Dari hasil Minggu ke

taan mendapatk yang wan swa keluarga pendataan 1

an dilakukan cara praktik yang di mahasiswa 28 – 29

informasi pendataan dan lakukan mengetahui januari

mengenai obse pendataa permasalah 2021

masalah rvasi n an dan

dan pengetahua

pengetahu n dalam

an yang keluarga.

ada di

dalam

keluarga
3. Tabul Untuk Mahasiswa Disk Mahasi AKBID Dari hasil Minggu ke

asi memperm usi swa Duta tabulasi 2

15
analis udah praktik Dharma mahasiswa 1 – 2

is penataan Pati lebih februari

data untuk mudah 2021

di sajikan dalam

dan di menganalis

analisa is masalah

dan

mempriorit

askan

masalah.
4. Musy Agar Masyaraka Disk Mahasi AKBID Dari hasil Minggu 2

awara masyaraka t Desa usi swa Duta MMD 3 februari

h t mengenal dan praktik Dharma didapatkan 2021

Masy masalah tany Pati kesepakata

arakat kesehatan a n mengenai

Desa yang ada jawa prioritas

(MM di desa b masalah

D) serta dan tindak

adanya lanjut

kesepakata

n yang ada

di desa.
5. Imple Untuk Keluarga Cera Mahasi Rumah Dari Minggu ke

menta melaksana yang di mah swa keluarga implementa 2

16
si kan lakukan Dan praktik yang di si yang di 4 – 10

rencana pendataan dem lakukan lakukan di februari

yang telah onstr pendataa harapkan 2021

di susun asi n keluarga

dengan dan

cermat masyarakat

oleh dapat

kelompok. mengetahui

melakukan,

dan dapat

merubah

pola hidup

seha.
6. Evalu Untuk Keluarga Tany Mahasi Rumah Dari Minggu ke

asi melihat yang di a swa keluarga evaluasi 3

dan laukan jawa praktik yang di yang di 11 – 12

mengetahu implement b lakukan laksanakan februari

i hasil dari asi dan impleme keluarga 2021

implement pem ntasi dan

asi yang eriks masyarakat

telah di aan terjadi

lakukan. perubahan

dan mampu

17
melaksanak

an kegiatan

secara

mandiri

F. Implementasi Di Tingkat Kelompok Dan Masyarkat

HARI, JENIS SASARAN PENANGGUNG HASIL

TANGGAL KEGIATAN JAWAB KEGIATAN


Jum’at Pendkes Gizi Keluarga Ema Erlina Keluarga dan Ibu

5/02/2021 seimbang ibu hamil hamil bersedia

menerapkan di

rumah
Senin Posyandu Bayi Balita Ifa Laili R Posyandu sudah

8/02/2021 Ema Erlina terlaksana dengan

Jam : 08.00 Zulidiah A baik

Titin Prihatin

Siti Aminatun

Riyana Dewi L
Senin Refreshing Kader Riyanan Dewi L Kader sudah

8/02/2021 Kader melakukan

mengenai pengukuran

Pengukuran antropometri

Antropometri sesuai teori

Selasa Perbaikan gizi Bayi balita Titin Prihatin Keluarga sudah

18
9/02/2021 dengan dan mengetahui cara

pemberian keluarga membuat makanan

makanan tambahan dan

tambahan ; bersedia

cara membuat mempraktikkan di

MPASI rumah.

Rabu Posyandu Bayi balita Siti Aminatun Posyandu sudah

10/02/2021 Zulidiah A terlaksana dengan

Dila Liana M baik

Mahmudah Riski

Titin Prihatin

Fitria Nur Z
Rabu Pendkes Ibu hamil, Ika Nur K Keluarga dan ibu

10/02/2021 tentang suami, dan hamil sudah

Anemia ;tablet keluarga mengetahui cara

fe minum tablet fe

yang benar dan

pentingnya minum

tablet fe.
Rabu Suami siaga Suami, Lisa Fitriyani Keluarga dan

10/02/2021 istri sehat bumil dan suami bersedia

sejahtera keluarga mendampingi ibu

untuk minum

19
tablet Fe
Rabu Pembentukan Kader Linda Puspita Sudah terbentuk

10/02/2021 kader anemia Sari kader anemia

Kamis Posyandu Bayi balita Riyana Dewi L Posyandu sudah

11/02/2021 Dila Liana M terlaksana dengan

Jam : 08.00 Amelia Hesti P baik

Avie Dhita L

Ika Nur K

Linda Puspita S

Maya Nilam C

Lia Ariyana

Dwi Indaryani
Sabtu Posyandu Bayi balita Dila Liana M Posyandu sudah

13/02/2021 Titin Prihatin terlaksana dengan

Jam : 08.00 Siti Aminatun baik

Mahmudah Riski

Ema Erlina

Ifa Laili R

Riyana Dewi L

Dwi Indaryani

Amelia Hesti P

Avie Dhita L

Zulidiah Andriani

20
Lia ariyana

Ika Nur K

Linda Puspita

Sari

Lisa Fitriyani

Maya Nilam C
Senin Posyandu Bayi balita Ifa Laili R Posyandu sudah

15/02/2021 Lia Ariyana terlaksana dengan

Jam : 08.00 Ika Nur K baik

Avie Dhita L

Fitria Nur Z

Amelia Hesti P

Ema Erlina

Lisa Fitriyani
Selasa Posyandu Bayi balita Ika Nur K Posyandu sudah

16/02/2021 Avie Dhita L terlaksana dengan

Riyana Dewi L baik

Dwi Indaryani

Linda Puspita S

Maya Nilam C

Amelia Hesti P
Rabu Posyandu Bayi balita Lisa Fitriyani Posyandu sudah

17/02/2021 Titin Prihatin terlaksana dengan

Jam:08.00 Siti Aminatun baik

Avie Dhita L

21
Mahmudah Rizki

Riyana Dewi L

Dwi Indaryani

Fitria Nur Z

Lia Ariyana

Ema Erlina

Ifa Laili R

Maya Nilam C

Amelia Hesti P

Zulidiah A
Kamis Posyandu Bayi balita Titin Prihatin Posyandu sudah

18 Febuari Siti Aminatun terlaksana dengan

2021 Fitria Nur z baik

Jam 08.00 Lisa Fitriyani

22
23

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masyarakat dan mahasiswa telah mengetahui permasalahan yang ada di

desa. Maka dilakukuan Survei Mawas Diri ke 51 KK dan di lakukan tabulasi

data untuk menganalisa hasil Survei Mawas Diri (SMD) dengan hasil KEK

15,6% , Gizi buruk 17,6% , Anemia 13,7% , Faktor resiko umur 9,8% ,

Stunting 7,8% , Nifas dengan riwayat hipertensi 5,8% . Dari masalah tersebut

di tetapkan prioritas masalah melalui Musyawarah Masyarakat Desa dengan

prioritas pertama KEK, kedua Anemia, dan ketiga Gizi Buruk.

Hasil SMD kemudian akan menjadi dasar untuk menyusun pemecahan

masalah yang dihadapi. Setelah diketahui prioritas masalah dan penetapan

masalah maka di lakukan Rencana Tindak Lanjut untuk memecahkan

masalah yang telah di tentukan. Untuk permasalahan KEK ditetapkan

Rencana Tindak Lanjut Sebagai berikut : Penyuluhan Gizi Seimbang dan

Pembentukan Pos Gizi , untuk permasalahan Anemia ditetapkan Rencana

Tindak Lanjut Sebagai berikut : Penkes tentang anemia;tablet Fe , Suami

siaga istri sehat sejahtera , dan Pembentukan kader anemia sedangkan untuk

Gizi Buruk ditetapkan Rencana Tindak Lanjut Sebagai berikut : Perbaikan

gizi dengan pemberian makanan tambahan ; cara membuat MPASI ,

Pembentukan Pos Gizi , Refreshing Kader mengenai Pengukuran

Antropometri .
Demikian laporan hasil Survei kesehatan dan intervensi kesehatan yang

terlaksana dengan baik berkat kerja sama antara kepala desa, warga desa,

perangkat desa dan instansi yang terkait. Dengan kerjasama yang baik

tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari masalah-masalah

yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan

masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat

memberikan manfaat dari seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan desa

menjadi desa sehat.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Mendukung pentingnya kegiatan kesehatan yang ada di masyarakat dan

berperan aktif dalam menjalankan kegiatan

2. Bagi Kader

Membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan

3. Bagi Masyarakat

Berperan aktif dalam menggerakkan masyarakat untuk peduli kesehatan

dan mengikuti program-program kesehatan yang ada dimsayarakat

24
DAFTAR PUSTAKA

Mita Andriyani (2012) “ Latar Belakang MMD “. Diakses tanggal 17 Februari

2021 https://id.scribd.com/doc/109596816/Latar-belakang-mmd

Dinas Kesehatan Kabupaten Demak (2019) “Survey-Mawas-Diri-SMD-

Puskesmas”. Diakses tanggal 17 Februari 2021 https://dinkes.demakkab.go.id/

survey-mawas-diri-smd-puskesmas

Kezia Zizi (2016) “ANALISIS_HASIL_SURVEY_MAWAS_DIRI_SMD”.

Diakses tanggal 17 Februari 2021 https://www.academia.edu/37825988/

ANALISIS HASIL_SURVEY_MAWAS_DIRI_SMD

Amrin Madolan (2018) “penentuan-prioritas-pemecahan-masalah”. Diakses

tanggal 17 Februari 2021 https://www.mitrakesmas.com/2018/08/penentuan-

prioritas-pemecahan-masalah.html?m=1
LAMPIRAN KELOMPOK 1
LAMPIRAN KELOMPOK 1
1. Kegiatan pos gizi.

a. KEK

1) Penkes Gizi Seimbang

No Kegiatan Sasaran PJ Waktu Hasil

1. Koordinasi Kepala Avie Dhita 4 Sudah mendapatkan

dengan kepala Desa Larasati Februari izin dan persetujuan

desa, bidan dan 2021 dari Kepala Desa dan

desa, FKD, Masyara masyarakat untuk

karang taruna, kat dibentuk posgizi di

ibu PKK, dan desa

kader Telah dilakukan

2. Penyuluhan a. Zulidiah A penyuluhan gizi

gizi seimbang Keluarga b. Ema Erlina 10 seimbang dengan

ibu hamil c. Ifa Laili R Februari hasil : keluarga dan

2021 ibu hamil mau

menerapkannya di

rumah

2) Intervensi Gizi Bumil

NO Kegiatan Sasara PJ Waktu Hasil

n
1. Pemantauan ibu Ibu a. Titin P 10 Februari Telah dilakukan

hamil dengan hamil b. Siti A 2021 pemantauan

kek meliputi c. Ika nur LILA,BB dan TB

LILA, BB dan TB K
NO NAMA WAKTU LILA BB/TB EVALUASI

1 Ny.L Tanggal : 22 cm BB : 50 Kg Ibu KEK


29/01/2021 TB : 155 cm  
Jam : 10.00
WIB
2 Ny.I Tanggal : 23 Cm BB : 53 kg Ibu KEK
29/01/2021 TB : 155 cm
Jam : 16.30
WIB
3 Ny.W Tanggal : 22,5 Cm BB : 47 Kg Ibu KEK (Faktor
28/02/2021 TB : 158 Cm Keturunan)
Jam : 10.00
WIB
4 Ny.S Tanggal : 23 Cm BB : 48 Kg Ibu KEK (Faktor
28/01/2021 TB : 155 cm Keturunan)
Jam : 10.20
WIB
5 Ny.M Tanggal : 22 Cm BB : 49 Kg Ibu KEK (factor
27/01/2021 TB : 155 Cm keturunan)
Jam : 09.30
WIB
1) Intervensi KEK Pertama

2) Intervensi KEK Kedua

NO NAMA WAKTU LILA BB/TB EVALUASI

1 Ny.L Tanggal : 23 cm BB : 52 Kg Ibu masih KEK


10/02/2021 TB : 155 cm
Jam : 09.00
WIB
2 Ny.I Tanggal : 24 Cm BB : 55 kg Ibu sudah tidak
10/02/2021 TB : 155 cm KEK, LILA
Jam : 16.30 normal 24 cm
WIB
3 Ny.W Tanggal : 23 Cm BB : 50 Kg Ibu masih KEK
10/02/2021 TB : 158 Cm (Faktor
Jam : 10.00 Keturunan)
WIB
4 Ny.S Tanggal : 23 Cm BB : 48 Kg Ibu masih KEK
10/02/2021 TB : 155 cm (Faktor
Jam : 10.00 keturunan)
WIB
5 Ny.M Tanggal : 23 Cm BB : 51,5 Kg Ibu masih KEK
10.02/2021 TB : 155 Cm (factor
Jam : 10.00 keturunan)
WIB

3) Intervensi ibu hamil KEK ketiga

NO NAMA WAKTU LILA BB/TB EVALUASI

1 Ny.L Tanggal : 23,7 cm BB : 53 Kg Ibu sudah tidak


16/02/2021 TB : 155 cm KEK
Jam : 09.00
WIB
2 Ny.I Tanggal : 24 Cm BB : 55 kg Ibu sudah tidak
16/02/2021 TB : 155 cm KEK, LILA
Jam : 15.30 normal 24 cm
WIB
3 Ny.W Tanggal : 23 Cm BB : 52 Kg Ibu masih KEK
16/02/2021 TB : 160 Cm (Faktor
Jam : 16.00 Keturunan)
WIB
4 Ny.S Tanggal : 24 Cm BB : 54 Kg Ibu Sudah tidak
16/02/2021 TB : 155 cm KEK
Jam : 09.30
WIB
5 Ny.M Tanggal : 23 Cm BB : 52 Kg Ibu masih KEK
16/02/2021 TB : 155 Cm (factor
Jam : 10.00 keturunan)
WIB
b. Bayi Balita

1) Demonstrasi Pembuatan Formula Gizi Yang Bersumber dari Makanan Lokal

NO KEGIATAN SASARAN PJ WAKTU HASIL

1. Koordinasi Kepala Desa Avie Dhita 04/02/20 Sudah


dengan Larasati 21 mendapatkan izin
kepala desa, dan persetujuan
bidan desa, dari kepala desa
FKD, karang dan masyarakat
taruna, ibu untuk dibentuk
PKK, dan pos gizi di desa.
kader

2. Cara Keluarga bayi a. Lisa 11/02/20 Telah dilakukan


membuat balita F 21 demonstrasi
formula gizi b. Mahm mengenai cara
yang udah R H membuat formula
bersumber untuk balita
dari makanan mengenai cara
lokal membuat nugget
nasi dan keluarga
bayi balita sudah
paham mengenai
cara membuat
formula untuk
balita dan
keluarga bayi
balita bersedia
untuk
melakukannya
dirumah agar
berat badan anak
bertambah.
2) Sosialisasi Kader

NO KEGIATAN SASARAN PJ WAKTU HASIL

1. Sosialisasi pada Kader desa Avie Dhita 15/02/20 Telah


kader tentang Larasati 21 dilakukan
antropometri sosialisasi
kader tentang
antropometri di
balai desa
dengan hasil
kader sudah
mengetahui
dan
memahami
cara
melakukan
antropometri
dengan benar
dan tepat.

3) Intervensi Gizi

NO KEGIATAN SASARAN PJ WAKTU HASIL

1. Pemantauan Bayi balita a. Riyana 11/02/202 Pemantau


tumbuh kembang Dewi L 1 an telah
bayi balita yang b. Lia dilakukan
meliputi BB dan TB Ariyana
c. Linda
Puspita S
d. Maya
Nilam C
a) Intervensi Balita Gizi Buruk Pertama

NO NAMA WAKTU BB/TB EVALUASI

1 An. A Tanggal : 29-01-2021 BB : 7, Kg Balita di garis kuning


Jam : 10.00 WIB PB : cm

2 An. V Tanggal : 29-01-2021 BB : 10,2 kg Balita dibawah garis


Jam : 16.00 WIB PB : 89 cm merah

3 An. A Tanggal : 28/01/2021 BB : 10 Kg Balita dibawah garis


Jam : 11.35 WIB PB : 93 Cm kuning

4 An. V Tanggal : 28-01-2021 BB : 11 Kg  Balita digaris kuning


Jam : 09.00 WIB PB : 95 cm

b) Intervensi Balita Gizi Buruk Kedua

NO NAMA WAKTU BB/TB EVALUASI

1 An. A Tanggal : 11/02/2021 BB : 8,1 Kg Balita sudah ada


Jam : 09.00 WIB PB : 82 cm kenaikan berat badan,
tetapi masih di garis
kuning

2 An. V Tanggal : 11/02/2021 BB : 10,8kg Balita sudah ada


Jam : WIB PB : 89 cm kenaikan berat badan,
tetapi masih dibawah
garis merah

3 An. A Tanggal : 11/02/2021 BB : 11 Kg Balita sudah ada


Jam : 10.00 WIB PB : 93 Cm kenaikan berat badan
tetapi masih dibawah
garis kuning

4 An. V Tanggal : 11/02/2021 BB : 11.8 Kg  Balita sudah ada


Jam : 10.00 WIB TB : 95 cm kenaikan berat bdan
tetapi masih dibawah
garis kuning.
c) Intervensi Balita Gizi Buruk Ketiga

NO NAMA WAKTU BB/TB EVALUASI

1 An. A Tanggal : 11/02/2021 BB : 8,1 Kg Balita sudah ada


Jam : 09.00 WIB PB : 82 cm
kenaikan berat badan, tetapi
masih di garis kuning

2 An. V Tanggal : 11/02/2021 BB : 10,8kg Balita sudah ada


Jam : WIB PB : 89 cm
kenaikan berat badan, tetapi
masih di garis merah

3 An. A Tanggal : 11/02/2021 BB : 11 Kg Balita sudah ada


Jam : 10.00 WIB PB : 93 Cm
kenaikan berat badan tetapi
masih dibawah garis kuning

4 An. V Tanggal : 11/02/2021 BB : 11,9 Kg  Balita sudah ada


Jam : 10.00 WIB TB : 95 cm kenaikan berat badan
tetapi masih di garis
kuning
DOKUMENTASI HASIL

1. Dokumentasi penyuluhan kelompok pada ibu hamil dengan kek dan

gizi seimbang

2. Dokumentasi penyuluhan pos gizi pada ibu hamil dengan kek


3. Dokumentasi intervensi ibu hamil dengan kek
4. Dokumentasi pembuatan formula MPASI nugget nasi

5. Dokumentasi pos gizi tentang pelatihan kader


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil

2. Hari, Tanggal : Jum,at , 5 Februari 2021

3. Tempat : Margorejo

4. Sasaran : Keluarga Ibu hamil

5. Waktu pertemuan : 30 menit

6. Metode : Ceramah

7. Alat dan media : Leaflet

A. Tujuan Intruksi Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kronis pada

kehamilan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang kekurangan energi

kronis pada kehamilan .

B. Tujuan Instruksi Khusus

1. Memahami tentang pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan

2. Memahami tentang tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada

kehamilan

3. Memahami tentang penyebab dari Kekurangan Energi Kronis

4. Memahami tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis

5. Memahami tentang penanggulangan dan pencegahan kekurangan energi

kronis pada kehamilan


C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan

2. Tanda dan gejala Kekurangan Energi Kronis pada kehamilan

3. Penyebab dari Kekurangan Energi Kronis

4. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kronis

5. Penanggulangan dan Pencegahan kekurangan energi kronis pada kehamilan

6. Gizi seimbang pada ibu hamil

D. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap kegiatan Kegiatan Penyuluhan Peserta


1 Pra Kegiatan 1.      Menyiapkan media
2 Kegiatan Inti Pembukaan

Memberi Salam -     Menjawab

Kegiatan Inti salam

Menjelaskan Pengertian Kekurangan -     Menyimak

Energi Kronis pada ibu hamil

Menjelaskan Tanda dan gejala

Kekurangan Energi Kronis pada ibu

hamil

Menjelaskan Penyebab dari Kekurangan

Energi Kronis

Menjelaskan Dampak yang ditimbulkan

dari kekurangan energi kronis

Gizi seimbang pada ibu hamil

Penutup
3 Penutup 1.      Memberikan salam -     Menjawab
salam

MATERI

A. Pengertian

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana

keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (Kronis)

yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau

absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).

Menurut Depkes RI (2012) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan

bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita

kekurangan makanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya

gangguan kesehatan pada ibu. Cakupan gizi pada ibu hamil dapat diukur dari

kenaikan berat badan ibu hamil tersebut. Kenaikan berat badan ibu hamil antara

6,5 kg sampai 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg. Terutama terjadi dalam kehamilan 20

minggu terakhir (Winknjosastro, 2012)

B. Tanda dan Gejala

1. Tanda-tanda KEK menurut Sediaoetomo (2012), meliputi:

a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.

b) Badan Kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan)

c) Turgor kulit kering

d) Conjungtiva pucat

e) Tensi kurang dari 100 mmHg

f) Hb kurang dari normal (<11gr%)

2. Gejala KEK menurut Winkjosastro (2012), meliputi:


a) Nafsu makan kurang

b) Mual

c) Badan lemas

d) Mata berkunang-kunang

C. Penyebab

1. Ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan

pengeluaran energi.

2. Usia ibu hamil, Melahirkan pada usia muda atau terlalu tua mengakibatkan

kualitas janin/anak yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Karena

terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya yang masih dalam masa

pertumbuhan.

3. Jarak Kehamilan kurang dari 2 tahun mengakibatkan kualitas janin atau anak

yang rendah dan juga merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memiliki

kesempatan untuk memperbaiki diri, dengan mengandung kembali makan

akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin berikut yang dikandung.

4. Perilaku yang terdiri dari kebiasaan ibu: merokok dan mengkonsumsi kafein

yang menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ibu

dan janin

D. Dampak yang ditimbulkan

1. Pada ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada

ibu antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan kematian

ibu.

2. Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan

persalinan sulit dan lama, persalinan prematur atau sebelum waktunya,

perdarahan post partum, serta persalinan dengan tindakan operasi cesar

cenderung meningkat.

3. Janin

Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin

dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra partum, lahir dengan berat badan rendah

(BBLR) (Helena, 2013)

E. Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

1. Pengertian gizi seimbang

Gizi seimbang ibu adalah susunan makanan sehari-hari yang

mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh yang harus dikonsumsi selama kehamilan .

2. Manfaat Menjaga kesehatan ibu hamil.

a. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan.

b. Persiapan untuk menghadapi persalinan.

c. Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil

3. Jenis makanan yang tersusun dalam 1 hidangan makanan]


a. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau serealia

seperti beras, jagung, dan gandum, sagu, umbi-umbian seperti ubi,

singkong, dan talas; serta hasil olahannya seperti tepung-tepungan, roti,

makaroni, dan bihun

b. Sumber protein yaitu sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur,

susu, dan keju; serta sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan

berupa kacang kedelai, serta hasil oalahannya seperti tempe, tahu, susu

kedelai, dan oncom

c. Sumber zat pengatur berupa sayuran dan buah. Sayuran berwarna hijau,

kuning jingga (bayam, daun singkong, daun katuk, kangkung, wortel, dan

tomat) Buah-buahan diutamakan yang berwarna kuning jingga, kaya serat

dan yang berasa asam (pepaya, mangga, nangka, jambu biji, apel, sirsak

dan jeruk

F. Dampak Ibu Jika Kekurangan Gizi

1. Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR)

2. Pertumbuhan janin terhambat.

3. Gangguan kesehatan pada ibu

4. Kecacatan janin

5. Kematian janin

6. Kematian ibu

PENGERTIAN
TANDA KEK KEK
PENYEBAB KEK
GEJALA KEK DAMPAK KEK
Kekurangan
Tanda-tanda Energi
KEK Kronis
menurut
1.(KEK)
Pada ibu
Sediaoetomo
adalah(2012), meliputi:
salah satu keadaan
1. Ketidak seimbangan antara
Gejala KEK menurut Winkjosastro Gizi kurang pada ibu hamil dapat
mal
a) nutrisi.
Lingkar Dimana
asupan lengan
keadaan
untuk atas
ibu
(LILA)
pemenuhan
menyebabkan resiko dan komplikasi
(2012), meliputi: menderita
kurang kekurangan
dan makanan
dari 23,5cm.
kebutuhan pengeluaran
KEK (KEKURANGAN pada ibu antara lain: Anemia,
yang energi.
berlangsung menahun
perdarahan, berat badan ibu tidak
LAMPIRAN KELOMPOK 2
Implementasi Di Tingkat Kelompok Dan Masyarakat

Hari, Jenis Kegiatan Sasaran Penanggung Hasil Kegiatan

Tanggal jawab

Rabu Penkes tentang Ibu hamil, Ika Nur K Keluarga dan ibu hamil
10/02/20 Anemia ;tablet fe suami, dan
sudah mengetahui cara
21 keluarga
minum tablet fe yang

benar dan pentingnya

minum tablet fe.

Rabu Suami Siaga Istri Suami, bumil Lia Ariyana Suami bersedia
10/02/20
Sehat Sejahtera dan Ibu hamil mendampingi ibu untuk
21
minum tablet Fe

Rabu Pembentukan Kader Linda Puspita S Sudah terbentuk kader


10/02/20 kader anemia
anemia
21
PENDIDIKAN KESEHATAN ANEMIA DAN TABLET FE

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Asuhan pada ibu hamil

Sub pokok bahasan : Anemia pada ibu hamil dan tablet Fe

Hari/tanggal : Kamis, 04 Februari 2021

Jam /waktu : 09.00 – selesai

Tempat : Rumah Ny. X

Pelaksana Kegiatan : Mahasiswa

Sasaran : Ibu hamil dan suami

A. Tujuan Instruksi Umum (TIU)

Ibu hamil dan suami setelah mengikuti pendidikan kesehatan di harapkan

dapat menambah pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Ibu hamil dan suami setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat

mengetahui tentang:

1. Pengertian anemia

2. Penyebab anemia pada ibu hamil

3. Factor resiko anemia pada ibu hamil

4. Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil

5. Dampak anemia pada ibu hamil


6. Penanganan / pencegahan pada ibu hamil

7. Pengertian tablet Fe

8. Tujuan pemberian tablet Fe

9. Manfaat tablet Fe

10. Kebutuhan atau dosis tablet Fe pada ibu hamil

11. Efek samping tablet Fe

12. Waktu dan cara minum tablet Fe

13. Sumber makanan yang mengandung zat besi

C. Kegiatan Penyuluh

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu

1 Pembukaan Pendahuluan

(5 menit) 1.      Menyampaikan salam a.       Membalas salam

2.      Menjelaskan tujuan b.      Mendengarkan

3.      Kontrak waktu c.       Memberi respon


2 Inti Inti

(15 menit) Mahasiswa

menjelaskan : a. mendengarkan      

1. Pengertian anemia b. Menanyakan yang

2. Penyebab anemia pada belum jelas

ibu hamil

3. Faktor resiko anemia

pada ibu hamil

4. Tanda dan gejala

anemia pada ibu hamil


5. Dampak anemia pada

ibu hamil

6. Penanganan /

pencegahan pada ibu

hamil

7. Pengertian tablet Fe

8. Tujuan pemberian

tablet Fe

9. Manfaat tablet Fe

10. Kebutuhan atau dosis

tablet Fe pada ibu

hamil

11. Efek samping tablet

Fe

12. Waktu dan cara

minum tablet Fe

13. Sumber makanan

yang mengandung zat

besi
3 Penutup Penutup

(10 menit) 1.      Tanya jawab a.       Menanyakan

yang belum jelas

2.      Tes akhir b.      Aktif bersama

3.      Menyimpulkan c.       menyimpulkan


hasilpenyuluhan

4.      Memberi d.      Membalas salam

salamPenutup

D. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet

2. Contoh tablet besi

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Evaluasi

Prosedur : Post Test

Bentuk : Lisan

Jenis : Tanya jawab

JenisPertanyaan:

1. Apa yang dimaksud dengan anemia ?

2. Apa dampak dari anemia pada ibu hamil ?

3. Bagaimana tanda dan gejala anemia pada ibu hamil ?

4. Bagaimana waktu dan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar ?

5. Apa efek samping dalam mengkonsumsi tablet Fe ?

G. Referensi (Sumber)

Saifuddin, abdul bari. 2006. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan

maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono

prawirohardjo.
MATERI

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian anemi ibu hamil

Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah. Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar hemoglobin dibawah 11 gr % pada

trimester I dan III atau kadar Hb<10,5 gr% pada trimester II.

B. Penyebab anemia ibu hamil

1. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

2. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil

3. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

4. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)

5. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

C. Faktor resiko anemia ibu hamil

1. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

2. Perdarahan akut

3. Pekerja berat

4. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

D. Tanda gejala anemia ibu hamil

1. Mengelu cepat lelah, letih, lesu, lemah

2. Tampak Pucat

3. Pusing
4. Mata berkunang- kunang

5. Kurang semangat

6. Nafsu makan menurun (anoreksia)

7. Konsentrasi hilang

8. Nafas pendek (pada anemia parah)

9. Perasaan berdebar-debar

E. Dampak anemi ibu hamil

Anemia pada ibu hamil bisa menghambat serta mengganggu kesehatan

ibu dan janin yang tengah dikandung. Anemia dapat terjadi pada setiap ibu

hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Dampak yang bisa

muncul antara lain :

1. Abortus

2. Persalinan prematur

3. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,

4. BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

5. Janin akan lahir dengan anemia

6. Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah

(Operasi Sesar)

7. Bahkan bisa mengakibatkan KEMATIAN

F. Cara meminum Tablet zat besi menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) yaitu:

1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk

mengurangi rasa mual


2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya

dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.

3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu

karena dapat menghambat proses penyerapan.

G. Penanganan / pencegahan anemia ibu hamil

1. Meningkatkan konsumsi makanan kaya gizi besi, hewani dan nabati

2. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.

3. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar

penyerapan zat besi.Cukup buah dan sayur (terutama bayam, kangkung)

4. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit

infeksi dan penyakit cacingan.

5. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat

menghambat penyerapan zat besi.

H. Pengertian tablet Fe

Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat

besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk

membentuk mioglobin, kolagen, serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam

sistem pertahanan tubuh.

I. Tujuan pemberian tablet Fe

Tujuannya yaitu untuk memperbaiki status zat besi ibu yang masih belum

tercukupi dari makanan sehari-hari.


1. Tablet besi selama kehamilan sangat penting karena dapat membantu

proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya

anemia/ penyakit kekurangan darah.

2. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin ˂

11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin ˂ 10,5 % pada

trimester II (Depkes RI, 2009).

3. Anemi dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi

ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko

terjadinya perdarahan setelah melahirkan.

J. Efek samping tablet Fe

Pemberian preparat tablet, nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit

buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk

minum tablet Fe dimalam hari. Setelah minum tablet Fe biasanya kotoran BAB

berwarna kehitaman. Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu

dikhawatirkan.

K. Waktu dan cara minum tablet Fe yang benar

Penyerapan zat besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup

zat besi dengan memakai air putih yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi

sebaiknyadiminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur. Tablet besi

baikdikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C

L. Sumber makanan yang mengandung zat besi

1. Zat besi yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam, ikan, kerang, telur
2. Zat besi yang berasal dari nabati yaitu kacang-kacangan, sayuran hijau

tua, bayam, pisang ambon, dll.

Contoh makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat

besi seperti teh, kopi, kalsium


DAFTAR PUSTAKA

saifuddin, abdul bari. (2006). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal

dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Rukiyah, dkk.(2009). AsuhanKebidanan I (Kehamilan).CV.Trans Info Media.

Jakarta.

Arisman.(2009). GiziDalamDaurKehidupan.EGC. Jakarta


DOKUMENTASI ANEMIA
PROKER SUAMI SIAGA ISTRI SEHAT SEJAHTERA

A. PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG

Anemia dalam kehamilan berdampak membahayakan bagi ibu dan janin.

Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan

postpartum. Anemia yang terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan

resiko terjadinya prematur (Mochtar, 2008).Anemia yang sering terjadi pada

ibu hamil yaitu anemia defisiensi besi dengan prevalensi 51% di seluruh dunia.

Mengingat dampaknya yang membahayakan maka perlu pencegahan anemia

dengan memberikan tablet zat besi pada ibu hamil (Astuti, D. 2014).

Pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya penanggulangan anemia,

diantaranya dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) pada wanita

hamil. Pendistribusian TTD juga telah dilakukan melalui Puskesmas dan

Posyandu.

Melalui program pemberian tablet besi ini diharapkan dapat menurunkan

angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia. Namun ternyata hasilnya

belum begitu memuaskan, terlihat dari angka prevalensinya yang masih tinggi.

Menurut Penelitian Sebelumnya rendahnya tingkat kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi suplemen besi merupakan salah satu penyebabnya

(Purwaningsih dkk, 2004). Niven (2002) menyebutkan bahwa salah stau faktor

yang dapat mempengaruhi kepatuhan penderita dalam menjalani program

pengobatan adalah dukungan keluarga. (Neherta, dkk.2010). Namun selama ini


belum adanya pemantau khusus untuk konsumsi tablet fe juga mempengaruhi

kepatuhan ibu hamil.

Peran dan fungsi keluarga sangat penting di saat salah satu anggota

keluarga mengalami masalah kesehatan. Mereka dapat memberikan motivasi

kepada pasien, mengingatkan pasien minum obat dan memantau kesehatannya.

Keluarga ikut serta memotivasi dan mengingatkan pasien minum obat (Julianti,

dkk.2015). Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan

minum tablet Fe oleh suami terhadap ibu hamil yang sedang mengkonsumsi

tablet Fe dengan memberikan suami siaga istri sehat sejahtera untuk

meningkatkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.

B. Program Kerja Suami Siaga Istri Sehat Sejahtera

1. Pengertian

Suami siaga yaitu kewaspadaan suami untuk menjaga kesehatan dan

keselamatan istrinya yang sedang hamil sampai dengan persalinannya.

Suami siaga senantiasa siap memberikan yang terbaik untuk istri dan

janinnya, sebagai suami siaga ia siap dan ikhlas untuk memeriksakan

kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkan persalinan dengan tenaga

medis. (Gerakan Partisipatif penyelamat ibu hamil, menyusui dan bayi,

2003). Suami siaga adalah suami yang siap menjaga istrinya yang sedang

hamil, menyediakan tabungan bersalin,serta memberikan kewenangan

untuk menggunakannya apabil terjadi masalah kehamilan. Suami siaga

mempunyai jaringan dengan tetangga potensial yang mampu mengatasi

masalah kegawatdaruratan kebidanan. Suami siaga juga memiliki


pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan

mengutamakan keselamatan istri sehingga kesejahteraan istri akan terjamin

dan menekan resiko stres pada ibu hamil yang dapat berakibat pada janin.

2. Tujuan

a. Untuk mengurangi kejadian anemia pada ibu hamil dengan

mengkonsumsi TTD minimal 90 tablet selama hamil.

b. Untuk meningkatkan peran serta suami atau keluarga dalam perawatan

ibu hamil

c. Untuk mengetahui gambaran tentang suami siaga dalam masa

kehamilan
C. Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Metode Waktu Sasaran


1 Pendidikan kesehatan Ceramah dan 10 Februari Suami ibu

kepada suami ibu hamil Tanya Jawab 2021 hamil

tentang anemia dan

pencegahannya
2 Kunjungan rumah untuk Observasi 14 Februari Ibu hamil

memastikan dan 2021 dan suami

pendampingan suami checklist ibu hamil

terhadap ibu hamil ketika kepatuhan

mengkonsumsi tablet

tambah darah
3 Evaluasi pengetahuan Kuesioner Ibu hamil

suami dan ibu hamil dan suami

mengenai anemia dan ibu hamil

pencegahannya serta

mengukur kepatuhan ibu

hamil mengkonsumsi

tablet tambah darah


CHECKLIST KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU MINGGU

8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21

Petunjuk Pengisian :

Beri tanda “√” bila ibu hamil minum tablet fe

Beri tanda “X” bila ibu hamil tidak minum tablet fe


KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN

PENCEGAHANYA

No Pertanyaan Jawaban

YA TIDAK

1. Apakah keluarga mengetahui mengenai anemia

2. Apakah selama hamil ibu merasa lelah,letih,lesu

3. Apakah minum tablet tambah darah dapat mencegah


anemia pada kehamilan

4. Apakah ibu mengetahui cara minum tablet tambah darah


yang benar

5. Apakah suami mengetahui tentang peran suami siaga


dalam kehamilan

6. Apakah kekurangan gizi merupakan penyebab terjadinya


anemia

7. Apakah ibu tahu anemia dapat mempersulit proses


kehamilan dan persalinan

8. Apakah ibu tahu salah satu bahaya kehamilan yang


disebebkan oleh anemia bisa menyebabkan keguguran

9. Apakah ibu mengetahui makanan apa saja yang


mengandung zat besi sebagai upaya mencegah anemia

10. Apakah ibu mengetahui cara menyimpan dan efek


samping dari mengkonsumsi tablet tambah darah

SKOR

Kriteria Pengetahuan
8 – 10 = Baik
5 - 7 = Cukup
1 – 4 = Kurang
PEMBENTUKAN KADER ANEMIA

1. PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG

Anemia selama kehamilan utamanya disebabkan karena kekurangan zat

besi (Fe). Kekurangn mikronutrien seperti asam folat, vitamin A, dan vitamin

B12 (Haider et al.,2013). WHO telah lama merekomendasikan pemberian

suplemen zat besi pada ibu hamil terutama di negara berpenghasilan rendah

dan berpenghasilan tinggi. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia sangat

penting untuk mengetahui penyebab, tanda, gejala anemia dan makanan untuk

mencegah anemia sangat kurang (Yadav et al., 2014). Upaya penurunan AKI

membutuhkan aksi pada beragam level, dari tingkat daerah sampai pusat

termasuk didalamnya adalah peran serta masyarakat melalui kegiatan posyandu

(UNFPA, 2005). Selain posyandu, kelas ibu hamil juga merupakan kelompok

yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam

mengenali risiko dan tanda bahaya dalam kehamilan (Purwaningsih, 2010).

Berdasarkan Survey Mawas Diri (SMD) terdapat kasus anemia yang

tinggi. Dari 21 kasus ibu hamil terdapat 7 kasus ibu anemia, maka dari itu kami

bermaksud untuk membentuk pengabdian kepada masyarakat yang betujuan

untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui “Pemberdayaan Kader Dalam

Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Ibu Hamil”


2. MASALAH

Pengetahuan merupakan determinan penting dalam perubahan perilaku

kesehatan danbagi ibu hamil. Pengetahuan tentang kehamilan sebenarnya bisa

dengan mudah ibu hamildapatkan lewat peran kader kesehatan. Namun, kader

kesehatan itu sendiri tidak semua pahammengenai masalah anemia pada ibu

hamil. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan pembentukan kader anemia

dan melakukan pemberdayaan kader dalam upaya pencegahan dan

penanggulangan anemia padaibu hamil, sehingga kader bisa

mengaplikasikannyakepada ibu hamil.Kader kesehatan akan dilakukan

pelatihan berupa transfer pengetahuan mengenai masalahdan besaran masalah

anemia, dampak anemia, faktor penyebab, menu makanan pencegahan anemia

dan tablet tambah darah.

3. PEMBENTUKAN KADER ANEMIA

a. Pengertian kader anemia

Kader anemia adalah anggota masyarakat yang bekerjasecara sukarela

dalam membantu pengendalian anemia pada ibu hamil sesuai dengan

kemampuannya.

b. Tujuan

Tujuan pembentukan kader anamia ini adalah salah satu program

pemberdayaan masyarakat agar bisa meningkatkan kesehatan ibu hamil,

menurunkan angka kasus kejadian anemia pada ibu hamil dan bisa

menambah pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang anemia.


4. PROGRAM KERJA

a. Koordinasi bidan desa

Memberitahu dan bekerjasama dengan bidan desa setempat mengenai rencana

pembentukan kegiatan kader peduli anemia.

b. Koordinasi dengan desa

Memberitahu dan bekerjasama dengan pihak desa mengenai rencana

pembentukan kegiatan kader peduli anemia dan membuat surat untuk di ajukan ke

kepala desa.

c. Pembentukan kader anemia

1) Pembentukan kader anemia. Memilih masyarakat yang bersedia dengan

suka rela menjadi kader anemia, kader anemia dalam 1 pos dibentuk 3

orang kader

2) Sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap kader dengan tema

utama peningkatan peran dan fungsi kader anemia dalam mengenali

pencegahan dan penanggulangan anemia ibu hamil. Dengan memiliki

pengetahuan tersebut diharapkan kader dapat diberdayakan untuk

membantu pelaksanaan program sekaligus sebagai penggerak dalam

bidang kesehatan ibu hamil di wilayahnya.

3) Pelatihan dilakukan selama dua hari di masing-masing desa sasaran,

dengan materi meliputi: Pengertian masalah dan besaran masalah

anemia, faktor penyebab anemia, menu makan pencegah anemia dan

tablet tambah darah.


4) Evaluasi Program untuk menilai keberhasilan program dalam rangka

meningkatkan pengetahuan kader posyandu dilakukan dengan

membandingkan nilai pre test dan post test sesuai dengan materi yang

diberikan. Kemudian dilaksanakan evaluasi melalui observasi kader

untuk melakukan konseling ke ibu hamil di kelas ibu hamil yang

dilaksanakan 2 minggu setelah pelatihan.

d. Perekrutan kader anemia

1) Penduduk setempat

2) Perempuan berusia 17 – 40 tahun

3) Mempunyai minat dan dedikasi terhadap kepentingan masyarakat

4) Berpendidikan min. SLTP/dapat membaca dan menulis huruf latin

5) Bersedia bekerja secara sukarela

6) Telah mendapat sosialisasi mengenai anemia dan tablet FE

Tata Cara Pemilihan Ketua Posyandu dan Pembentukan Pengurus

Posyandu

1) Persyaratan Kader Dalam rangka peningkatan kualitas Pengurus Tim

Pelaksana Posyandu dalam pengelolaan lembaga Posyandu maka perlu

Kader yang mempunyai kapasitas, handal dan berjiwa sosial tinggi.

Adapun persyaratan Kader Posyandu sebagai berikut

a) Penduduk setempat

b) Laki-laki atau perempuan berusia 17 – 60 tahun;

c) Mempunyai minat dan dedikasi terhadap kepentingan masyarakat;

d) Berpendidikan min. SLTP/dapat membaca dan menulis huruf latin;


e) Bersedia bekerja secara sukarela;

f) Telah mendapat pelatihan ketrampilan dasar pada Posyandu.

e. Sosialisasi kader tentang peningkatan peran dan fungsi kader anemia

dalam mengenali pencegahan dan penanggulangan anemia ibu hamil

f. Pembentukan struktur

1) Ketua : Sri Mulyani

2) Wakil Ketua : Siti Khadijah

3) Sekertaris : Annisa D.

4) Bendahara : Rahmawati

5) Anggota : 1. Maysaroh

2. Retno Sari

3. Puji Lestari

4. Ida P.

5. Atik J.

6. Nur Khasanah

7. Kornawati

8. Qovity vairuz

g. Rencana Kerja Kader Anemia

1) Melakukan pendataan ibu hamil anemia

2) Memberikan penkes kepada bumil anemia

3) Memantau keaadaan ibu hamil

4) Mencatat hasil pemantauan


5) Melaporkan hasil kegiatan

DAFTAR HADIR DAN DOKUMENTASI PEMBENTUKAN KADER


ANEMIA
MATERI SOSIALISASI KADER

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Pengertian anemi ibu hamil

Anemia berarti kurangnya hemoglobin dalam darah. Anemia dalam

kehamilan adalah kondisi ibu dimana kadar hemoglobin dibawah 11 gr % pada

trimester I dan III atau kadar Hb<10,5 gr% pada trimester II.

B. Penyebab anemia ibu hamil

1. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

2. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil

3. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

4. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)

5. Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

C. Faktor resiko anemia ibu hamil


1. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

2. Perdarahan akut

3. Pekerja berat

4. Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

D. Tanda gejala anemia ibu hamil

1. Mengelu cepat lelah, letih, lesu, lemah

2. Tampak Pucat

3. Pusing

4. Mata berkunang- kunang

5. Kurang semangat

6. Nafsu makan menurun (anoreksia)

7. Konsentrasi hilang

8. Nafas pendek (pada anemia parah)

9. Perasaan berdebar-debar

E. Dampak anemi ibu hamil

Anemia pada ibu hamil bisa menghambat serta mengganggu kesehatan

ibu dan janin yang tengah dikandung. Anemia dapat terjadi pada setiap ibu

hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu diwaspadai. Dampak yang bisa

muncul antara lain :

1. AbortuS

2. Persalinan prematur

3. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,

4. BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)


5. Janin akan lahir dengan anemia

6. Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah

(Operasi Sesar)

7. Bahkan bisa mengakibatkan KEMATIAN

F. Cara meminum Tablet zat besi menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) yaitu:

1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk

mengurangi rasa mual

2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12,

misalnya dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses

penyerapan.

3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu

karena dapat menghambat proses penyerapan.

G. Penanganan / pencegahan anemia ibu hamil

1. Meningkatkan konsumsi makanan kaya gizi besi, hewani dan nabati

2. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.

3. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar

penyerapan zat besi.Cukup buah dan sayur (terutama bayam, kangkung)

4. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit

infeksi dan penyakit cacingan.

5. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat

menghambat penyerapan zat besi.

H. Pengertian tablet Fe
Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat

besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk

membentuk mioglobin, kolagen, serta enzim. Zat besi juga berfungsi dalam

sistem pertahanan tubuh.

I. Tujuan pemberian tablet Fe

Tujuannya yaitu untuk memperbaiki status zat besi ibu yang masih belum

tercukupi dari makanan sehari-hari.

1. Tablet besi selama kehamilan sangat penting karena dapat membantu

proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya

anemia/ penyakit kekurangan darah.

2. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin ˂

11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin ˂ 10,5 % pada

trimester II (Depkes RI, 2009).

3. Anemi dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi

ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko

terjadinya perdarahan setelah melahirkan.

J. Efek samping tablet Fe

Pemberian preparat tablet, nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit

buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping dianjurkan untuk

minum tablet Fe dimalam hari. Setelah minum tablet Fe biasanya kotoran BAB

berwarna kehitaman. Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu

dikhawatirkan.
K. Waktu dan cara minum Tablet Fe yang benar

Penyerapan zat besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau sirup

zat besi dengan memakai air putih yang sudah dimasak. Selain itu tablet besi

sebaiknyadiminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur. Tablet besi

baikdikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C

L. Sumber makanan yang mengandung zat besi

1. Zat besi yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam, ikan, kerang, telur

2. Zat besi yang berasal dari nabati yaitu kacang-kacangan, sayuran hijau

tua, bayam, pisang ambon, dll.

Contoh makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat

besi seperti teh, kopi, kalsium.


DAFTAR PUSTAKA

saifuddin, abdul bari. (2006). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal

dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Rukiyah, dkk.(2009). AsuhanKebidanan I (Kehamilan).CV.Trans Info Media.

Jakarta.

Arisman.(2009). GiziDalamDaurKehidupan.EGC. Jakarta


LAMPIRAN KELOMPOK 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI BAYI DAN BALITA

Pokok bahasan : Gizi pada Bayi dan Balita


Sub pokok bahasan : Pemberian formula makanan penambah berat badan
Sasaran : Bayi dan Balita
Jam /waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa X
Hari/tanggal : Kamis, 04 Februari 2021

A. TUJUAN

1. Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 60 menit ,

diharapkan ibu yang mempunyai bayi dan balita  akan mampu

mengetahui dan memenuhi kebutuhan gizi pada bayi dan balita dan

dapat mempraktekkan pembuatan formula makanan penambah berat

badan dirumah.

2. Tujuan instruksional khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, ibu diharapkan

akan mampu :

a. Mengetahui berapa kebutuhan kalori balita dalam sehari.

b. Mengetahui jenis makanan apa saja yang tepat untuk

menaikkan berat badan.

c. Mampu mempraktekkan pembuatan formula

B. SASARAN

Sasaran penyuluhan adalah ibu  yang memiliki anak bayi dan

balita.
C. METODE

- Ceramah

- Demonstrasi

- Diskusi

D. MEDIA

Leaflet

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam

5 menit - Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan

- Menjelaskan maksud memperhatikan

dan tujuan

- Melakukan apersepsi
Penyajian - Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan

15 menit kebutuhan kalori per memperhatikan

hari bayi balita untuk - Bertanya

menunjang kenaikan

berat badan.

- Menjelaskan makanan

apa saja yang tepat

diolah untuk

menaikkan berat badan.

- Demonstrasi cara

pembuatan formula
makanan untuk

menaikan berat badan

bayi dan balita

- Memberikan

kesempatan sasaran

untuk bertanya
Penutup - Evaluasi dengan - Menjawab pertanyaan

10 menit memberikan - Memperhatikan

pertanyaan - Menjawab salam

- Mengucapkan

terimakasih

- Mengucapkan salam

penutup

F. EVALUASI

1. Evaluasi struktur

a. Kesiapan mahasiswa dalam melakukan penyuluhan

b. Media telah tersedia

2. Evaluasi proses

a. Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal

b. Kegiatan berjalan lancar dan tidak ada kendala/masalah baik

dari sasaran maupun peyuluh

3. Evaluasi hasil

a. Penyuluhan berjalan lancar


b. Sasaran mampu memahami dan menjawab pertanyaan yang di

berikan yaitu:

1) Berapa kebutuhan kalori bayi/balita dalam sehari?

2) Makanan apa saja yang tepat diolah untuk menaikkan

berat badan?
MATERI

GIZI SEIMBANG PADA BAYI/BALITA

A. Kebutuhan Kalori Bayi/Balita

Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan

sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-

bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-

padian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat

dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi. Energi

merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang

diperoleh dari zat-zat gizi penghasil energi. Berdasarkan hasil Angka

Kecukupan Gizi (2019), angka kecukupan energi anak berusia 1-3

tahun adalah sebesar 1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak

berusia 4-6 tahun adalah sebesar 1400kkal/orang/hari.

B. Jenis makanan yang tepat untuk menaikan berat badan

Pada prinsipnya, untuk meningkatkan berat badan anak, sebaiknya

orangtua memberikan makanan yang tinggi kalori. Namun selain

tinggi kalori, tentu saja makanan tersebut harus mengandung zat-zat

yang baik bagi pertumbuhannya. Berikut adalah makanan sehat yang

dapat menaikkan berat badan anak dengan cepat:

1. Mentega, margarin, atau minyak zaitun


Saat menyiapkan makanan anak, berilah mentega,

margarin, atau minyak zaitun pada makanannya. Hal ini akan

membuat makanan memiliki kalori yang jauh lebih tinggi, dan

tentu saja terasa lebih lezat. Mentega atau margarin juga dapat

digunakan sebagai bahan untuk membuat puding yang enak

dan disukai anak.

2. Alpukat

Alpukat merupakan salah satu jenis buah-buahan yang

banyak direkomendasikan untuk meningkatkan berat badan

anak. Alpukat memang salah satu buah yang paling tinggi

kalori, serta mengandung asam lemak tak jenuh, asam folat,

dan magnesium yang berguna bagi kesehatan tubuh. Untuk

Makanan Pendamping ASI (MPASI), alpukat dapat dicampur

dengan ASI atau susu yang biasa diminum oleh anak.

3. Pisang

Pisang juga termasuk buah yang tinggi kalori dan umumnya

disukai anak, karena rasanya yang manis dan teksturnya yang

lembut. Pisang dapat dimakan langsung, atau dapat juga

dijadikan smoothies atau kolak pisang sebagai variasinya.

4. Produk susu sapi

Susu sapi dan produk susu sapi lainnya merupakan

makanan yang baik untuk anak. Selain tinggi kalori, produk

susu juga tinggi kalsium sehingga berguna untuk pertumbuhan

tulang dan gigi. Produk susu sapi yang umumnya disukai anak,
di antaranya keju, yoghurt, es krim, butter, krim kocok, dan

sebagainya. Produk susu dapat dikonsumsi langsung atau dapat

menjadi bahan dasar untuk membuat makanan lain. Pastikan

bahwa anak tidak memiliki alergi susu sapi sebelum

mengonsumsi makanan ini.

5. Kacang-kacangan dan selai kacang

Kacang-kacangan dan selai kacang dapat diberikan untuk

meningkatkan berat badan anak. Kacang tanah atau kacang

merah dapat dicampurkan ke dalam sup anak, sementara itu

selai kacang dapat dioleskan di atas roti. Makanan ini tinggi

kalori, serta sarat protein dan vitamin B.

6. Camilan yang mengandung karbohidrat yang tinggi

Berikan camilan yang tinggi karbohidrat untuk membantu

meningkatkan berat badan anak. Camilan tersebut bisa berupa

kentang goreng atau panggang, mi atau bihun, jagung rebus,

dan biskuit bayi. Buatlah suasana makan yang menyenangkan

agar anak makan dengan penuh semangat.

7. Telur dan daging

Bila tidak ada tanda alergi, telur dan daging dapat

dikonsumsi sejak anak berusia enam bulan. Telur baik untuk

dikonsumsi karena selain tinggi kalori, telur juga mengandung

protein dan omega-3 yang berguna bagi perkembangan otak.

Daging juga tinggi kalori, tinggi protein, dan mengandung

vitamin B12 serta besi untuk mencegah anemia. 


C. Alat dan Bahan Untuk Pembuatan Formula

Pembuatan Nugget Nasi

Alat :

a. Timbangan

b. Kompor

c. Pisau

d. Piring

Bahan-bahan :

a. 400 gr nasi (sudah matang) / 8 centong nasi / 40 sdm nasi

b. 3 suing bawang putih (dihaluskan dan ditumis)

c. 1 batang daun bawang (sudah dipotong_

d. Sayuran (wortel, brokoli, jagung, buncis, dll)

e. Sosis/ daging ayam/ daging sapi (dicingcang)

f. ½ sdt garam

g. Tepung panir/tepung roti

h. 1 butir telur (kocok lepas)

i. Peyedap rasa (bila perlu)

Cara membuat:

a. Campurkan semua bahan kecuali telur dan tepung

panir/tepung roti
b. Jika sudah tercampur rata, ambil kira-kira 1 sendok dan

bentu bulat-bulat atau memanjang (lakukan sampai adonan

habis)

c. Celupkan adonan yang telah dibentuk kedalam telur dan

taburi tepung panir/tepung roti

d. Panaskan minyak, goreng nugget dengan api sedang

sampai berubah warna kuning kecoklatan.

NB: adonan yang sudah dibulatkan bias juga disimpan

dalam frizeer
DOKUMENTASI
TABULASI DAN ANALISA

DOKUMENTASI
MUSYAWARAH MUFAKAT DESA

Anda mungkin juga menyukai