Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

KEWIRAUSAHAAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


PENDIRIAN PMB ANDRIANI

ZULIDIAH ANDRIANI
NIM.201801019

AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA PATI


2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) merupakan
indikator penting untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Kesehatan
ibu dan anak mendapatkan perhatian lebih karena ibu yang mengalami
kehamilan dan persalinan mempunyai risiko terjadinya masalah yang dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak
4.221 kasus. Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 1.280
kasus, hipertensi dalam kehamilan 1.066 kasus, infeksi 207 kasus
sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 yaitu sebanyak
26.395 kasus penyebabnya yaitu BBLR dan Asfiksia (Profil Kesehatan RI,
2019).
Pada tahun 2020 angka kematian ibu (AKI) di kabupaten Pati tercatat
sebanyak 11 jiwa yang disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan 5 kasus,
perdarahan 2 kasus dan gangguan sistem peredaran darah (jantung,stroke)
1 kasus serta penyebab lain sebanyak 3 kasus. Sedangkan angka kematian
bayi (AKB) tercatat sebanyak 135 jiwa yang terdiri dari 32 kasus BBLR, 25
kasus asfiksia, 3 kasus sepsis, 22 kasus kelainan bawaan, 2 kasus ikterus, 1
kasus pneumonia, 2 kasus diare, 1 kasus kelainan saluran cerna, 47 kasus
lain-lain (Data Dinas Kabupaten Pati, 2020).
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka
kematian ibu (AKI) yang relatif masih tinggi dan permasalahan tersebut
masih sulit untuk diatasi.Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh
keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Sejak
konsepsi hingga lansia, bidan sangat berkontribusi dalam pembentukan
generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Penurunan angka kematian
ibu, bayi dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.
Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
memberikan pelayanan paripurna, serta dapat mempromosikan dan
menyediakan pelayanan yang berkualitas .
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi
penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan
yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan,
promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap
melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia
berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi
sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan
dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.
Kewajiban bidan selaku tenaga kesehatan diatur dalam Permenkes No
28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, dimana
Bidan dalam praktiknya berwewenang untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan anak. Dalam menjalankan tugasnya bidan wajib
memiliki sertifikat kompetensi sebagai pengakuan terhadap kompetensi
seorang tenaga kesehatan. Untuk dapat menjalankan praktik dan pekerjaan
profesinya diseluruh Indonesia. Sebagai mana telah di atur dalam
Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.
Ada 24 standar pelayanan kebidanan sebagai berikut :
A. STANDAR PELAYANAN UMUM
Standar 1 : Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat
Alasan : untuk persiapan kehidupan keluarga sehat yang saya lakukan
adalah penkes tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya pada kehamilan
medianya dengan buku KIA, penkes tentang persiapan persalian dengan
lisan dan tanpa media.
Standar 2 : Pencatatan Dan Pelaporan
Alasan : Untuk pencatatan dan pelaporan di Andriani Klinik dan Rumah
Bersalin setiap pasien yang datang selalu dicatat apabila ibu hamil ,ibu
KB,ibu nifas ,bayi periksa dicatatnya di kohort sesuai dengan kondisi
masing-masing untuk ibu hamil dicatatnya di laporan puskesmas.akan
tetapi untuk kunjungan rumah tidak pernah dilakukan.untuk bersosialisasi
dengan kader. Juga tidak pernah ada posyandu.
B. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Alasan : untuk identifikasi ibu hamil di Andriani klinik dan Rumah Bersalin,
melakukan anamesa, pemeriksaan fisik saya lakukan tapi tidak
semuanya. Standar 4 : Pemeriksaan Dan Pemantauan Antenatal
Alasan : pemeriksaan dan pemantauan antennal di Andriani klinik dan
Rumah Bersalin. Memberitahu tentang pemeriksaan pada ibu hamil
minimal adalah 4 kali selam kehamilan.untuk imunisasi sudah dilakukan
sesuai dengan program ,akan tetapi untuk penyuluhan media nya masih
kurang dan seperlunya saja.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
Alasan : Palpasi Abdominal dilakukan setiap melakukan Antenatal Care
untuk mengetahui presentasi dan posisi janin.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
Alasan : untuk pengelolaan anemia pada kehamilan PMB Andriani,
melakukan penkes tentang cara meminum tablet fe , kegunaan dll.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan
Alasan : untuk pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan PMB Andriani
dilakukan sesuai standar kemudian kami menganjurkan klien untuk
merubah pola makan serta pola hidupnya dan rutin berolahraga ringan di
pagi hari.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Alasan : untuk persiapan persalian di PMB Andriani melakukan penkes
tanda –tanda persalinan dengan media buku KIA
C. STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala Satu
Alasan : Asuhan persalinan kala 1 di PMB Andriani melakukan
pengawasan DJJ, his tidak sesuai dengan patograf.
Standar 10 : Persalinan Kala Dua yang Aman
Alasan : persalinan kala 2 yang aman di PMB Andriani dilakukan sesuai
standart.
Standar 11: Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
Alasan : penatalaksanaan Aktif Persalinan kala III dilakukan sesuai
standart.
Standar 12: Penanganan Kala II Dengan Gawat Janin Melalui Episiotomy
Alasan : di Andriani Klinik dan Rumah Bersalin penanganan kala 2
dengan gawat janin melalaui episiotomy dilakukan sesuai standart..
D. STANDAR PELAYANAN MASA NIFAS
Standar 13 : perawatan bayi baru lahir
Alasan : di PMB Andriani perawatan BBL sudah sesuai standart, bayi lahir
langsung dinilai apgar score dan tidak dilakukan IMD, kemudian
dibersihkan dan dimandikan. Diberi selimut untuk mencegah hipotermi.
Standar 14: Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan
Alasan : di PMB Andriani sesuai dengan standart selalu melakukan
pemantauan 2 jam pertama setelah persalinan yaitu mematau
kontraksi ,TFU dan PPV.
Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
Alasan : di PMB Andriani melakukan kunjungan nifas, untuk perawatan
tali pusat ibu diberi tahu tentang perawatan tali pusat yaitu dengan ditutup
dengan kasa dan alkohol tanpa betadien. Sebelum pulang ibu diberi
Penkes.
E. PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN NEONATAL
Standar 16: Penanganan Perdarahan dalam Kehamilan Pada Trimester III
Alasan : Bila ada pasien yang mengalami perdarahan pada kehamilan
trimerster III dengan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan
pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama.
Standar 17: Penanganan Kegawatan dan Eklampsia
Alasan : Bila ada pasien yang mengalami kegawatan dan eklamsi
dilakukan rujukan .
Standar 18: Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama
Alasan : di PMB Andriani bila ada partus lama atau tak maju dilakukan
rujukan ke RS karena PMB Andriani telah bekerja sama dengan Fasilitas
kesehatan setempat.
Standar 19: Persalinan dengan Penggunaan Vakum Ekstraktor
Alasan : Di PMB Andriani tidak ada .
Standar 20: Penanganan Retensio Plasenta
Alasan : penanganan retensio plasenta pada pasien dilakukan dengan
manual plasenta untuk mencegah terjadinya perdarahan .
Standar 21: penanganan perdarahan postpartum primer
Alasan :dilakukan penilian kegawatdaruratan dan penatalaksanaan pada
post partum primer sesuai standar, bila tidak ada perbaikan akan segera
dilakukan rujukan
Standar 22: penanganan perdarahan post partum sekunder
Alasan : dilakukan penilaian kegawatdaruratan dan segera dilakukan
rujukan.
Standar 23: Penanganan Sepsis Puerperalis
Alasan :ditangani dengan peralatan sesuai dengan standart.
Standar 24: Penanganan Asfiksia Neonaturum
Alasan : di PMB Andriani bila ada bayi dengan asfiksia langsung
dilakukan resusitasi .
B. VISI,MISI dan Tujuan Usaha
1. VISI
“ Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bekerja dengan hati
yang tulus, tangan yang cakap melakukan tindakan, aman,
terpercaya, dan terjangkau yang berdasarkan pada nilai- nilai
kepedulian dan kesigapan dalam melayani seluruh golongan dan
lapisan masyarakat, juga menghormati adat dan budaya setempat ”.
2. MISI
a. Menurunkan AKI dan AKB di kabupaten Pati.
b. Menciptakan pelayanan yang bekerja dengan segenap hati
sehingga pasien, keluarga pasien, serta pengunjung bisa
merasakan pelayanan yang tulus.
c. Membangun pelayanan yang profesional, aman dan terjangkau
dalam pencapaian tenaga kesehatan yang ahli dan cakap dalam
melaksanakan tindakan.
d. Membangun hubungan saling percaya diantara seluruh elemen
yang terkait antara mitra medis pelayanan kesehatan dengan
pasien dan keluarganya yang mendukung pola pelayanan
kesehatan yang optimal.
e. Membangun citra pelayana PMB di masyarakat luas sehingga
PMB mendapatkan simpati dan rasa percaya masyarakat untuk
mendapatkan penanganan medis .
f. Menyediakan fasilitas pelayanan yang dapat menyerap aspirasi
masyarakat baik dari segi biaya, letak geografis serta adat dan
budaya sehingga dapat menjangkau seluruh golongan dan lapisan
masyarakat.
g. Memegang teguh sikap pelayanan yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kepedulian dan kesigapan dalam melayani masyarakat.
3. TUJUAN USAHA
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
kebidanan pada Remaja, WUS, ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan
Lansia.
BAB II
PENDIRIAN PMB

A. MODAL
1. Tanah (Lokasi Pendirian PMB)
PERMENKES NOMOR 1464/MENKES/PER/10/2010 DAN
KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VII/2002.
PMB Andriani akan dibangun di daerah Jl. Raya Pati-Kudus No.9
Kabupaten Pati, Luas Tanah 450 m², dan luas dibangun seluas 288
m².

PMB Andriani berada pada lokasi yang mudah diakses dan


strategis. Tidak berada dekat pelayanan kesehatan lainnya ataupun
dekat dengan kebisingan kota. BPM Andriani memiliki 16 Ruangan
dan setiap ruangan memiliki diameter 2x3 meter dan memiliki
penerangan/ventilasi yang cukup.
A. Ruangan Terdiri dari :
1) Ruang register : Tempat pasien pengisian data ( rekam medik
pada pasien baru atau lama) alasan datang dan keluhan
utama.
2) Ruang tunggu : ruang tunggu sebelum dilakukan pemeriksaan
3) Ruang ANC : Ruang pemeriksaan Antenatal Care
4) Ruang KIE : ruang konseling dengan pasien ( konseling
ANC,KB,KESPRO dsb)
5) Ruang VK : ruang penatalaksanaan Intranatal Care ( INC)
MULAI DARI KALA I hingga bayi
6) Ruang Nifas : ruang perawatan setelah partus/PNC, dilengkapi
dengan box bayi
7) Ruang KB : ruang penatalaksanaan penggunaan KB
8) Ruang Kespro : Ruang penetalaksanaan PAP Smear dan IVA
test
9) Musholla : tempat beribadah umat muslin
10) Ruang Yoga : ruang penatalaksanaan Yoga for pregancy
dilengkapi dengan matras, sound system, dan full kasa
11) Ruang Baby and Mom SPA : ruangan dirancang senyaman
mungkin
12) Dapur umum : penyediaan makanan dan minuman
13) Steril alat : ruang steril alat
14) Ruang pertemuan : ruangan multifungsi untuk mendukung
setiap progam yang akan dilaksanakan
15) Loket pembayaran dan pengambilan obat : tempat pembayaran
dan pengambilan obat
16) WC : BAK dan BAB
Alat Kesehatan
a. Peralatan tidak steril
1) Tensimeter dan stetoskop
2) Termometer
3) Penghisap Lendir
4) Droppler
5) Linex
6) Reflek hammer
7) Hb Sahli
8) APD
9) Oksigen dengan Regulator
10) Masker resusitasi
11) Urine Set
12) Infus set
13) Set KB
14) BBL Kit
15) Bak instrumen
16) Bengkok
b. Peralatan steril
1) Partus set
2) Heacting set
3) Tenakulum
4) Kateter
5) Korentang
6) Spekulum vagina
7) Tampon tang/tampon vagina
8) Duk steril
B. SDM (Sumber Daya Manusia)
Persyaratan pengangkatan karyawan yang bisa bekerja di Praktik
Mandiri Bidan Dila harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1. Bidan (wajib memiliki STR yang masih aktif, Sertifikat lulus
Ujian Kompetensi serta sertifikat pelatihan APN
2. Apoteker : Minimal lulusan S1 Farmasi
3. Asisten Apoteker : Minimal SMF
4. Rekam Medis dan Administrasi : Minimal lulusan D-3 Rekam
Medik dan mempunyai sertifikat pelatihan
5. Supir Ambulance : Memiliki SIM A.
6. Satpam : Minimal lulusan SMA.
7. Cleaning Service : Minimal Lulusan SMP.
8. Ahli Spa Ibu dan Anak : Minimal mempunyai sertifikat
pelatihan spa ibu dan anak.
C. Sasaran
Sasaran pada pelayanan kesehatan di PMB Andriani adalah
masyarakat setempat atau luar daerah mulai dari remaja, ibu
hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi balita, KB Kespro serta
lansia dengan fokus utama pelayanan ibu dan anak dengan
pelayanan yang meliputi upaya pencegahan terhadap suatu
penyakit, peningkatan kesehatan, penyembuhan dan pemulihan
keadaan ke dalam sehat yang sebenarnya baik fisik dan mental.
D. Poduk Unggulan
1. Baby and Mom SPA
a. SPA pada Bayi
Manfaat : dapat membuat badan bayi terasa lebih rileks dan
tidur lebih nyenyak. Pijat juga akan sangat bermanfaat ketika
bayi sedang tumbuh gigi (teething) karena efek relaksasinya
dapat membantu meredakan rasa nyeri yang dialami si kecil.
Kualifikasi;
Usia minimal 6 bulan, maksimal 2 tahun
Berat bayi minimal 4 kg. , sehat
Beberapa teknik pijat sehat tersebut adalah:

1. Menggosok Letakkan salah satu atau kedua tangan Bunda


pada tubuh bayi. Bunda tak perlu menekan tangan Bunda ke
tubuhnya. Lalu, gerakkan tangan Bunda ke atas dan ke
bawah. Bunda juga bisa membuat gerakan melingkar
dengan ujung jari Bunda. Gaya pijat ini sangat efektif
dilakukan di sekitar tulang bahu dan perut. Berhati-hatilah
saat memijat lembut perut bayi.

2. Menguleni Gerakan ini mirip gerakan Bunda saat menguleni


adonan ketika membuat kue. Caranya, remas bagian tubuh
bayi dengan lembut, lalu lepaskan. Teknik pijat ini bisa
dilakukan di daerah tubuh yang lunak, di mana Bunda bisa
menarik kulit bayi tanpa mencubitnya dan membuatnya
merasa sakit.

3. Membelai Teknik ini menggunakan usapan panjang pada


tubuh bayi dengan cara yang sangat lembut dan halus.

4. Menangkup Pada teknik pijat ini, tangan Bunda membentuk


gerakan menangkup. Tangan Bunda lalu diketukkan lembut
secara berirama ke seluruh tubuh bayi. Gerakan ini dapat di
lakukan di bagian tubuh manapun, namun harus dikerjakan
satu persatu.
5. Tangan demi tangan Teknik ini membutuhkan kedua
tangan Bunda, ketika kedua tangan Bunda melakukan
gerakan yang sama secara bergantian.

b. Paket SPA pada ibu hamil


(Pijat,berendam,creambath,facial,scrub, Manicure-Pedicure)
Pijat
Posisi terbaik pemijatan bagi ibu hamil adalah duduk atau tidur
miring. Bila ibu memilih posisi tidur miring, hindari bertumpu
pada satu sisi saja agar tidak merasa lelah atau tegang.
Pemijatan umumnya berupa pengusapan dan penekanan 
sedemikian rupa yang gerakannya tidak merangsang
terjadinya kontraksi. Wilayah pemijatan boleh seluruh tubuh,
kecuali perut. Utamakan pemijatan pada wilayah punggung,
pinggang, dan kaki karena selama masa kehamilan,  bagian-
bagian itulah yang kerap terasa pegal-pegal.
Khusus untuk minyak pijat pilih yang hypoallergenic (tidak
merangsang terjadinya alergi). Salah satunya adalah minyak
biji anggur hijau yang dapat sekaligus melembapkan kulit.
Berendam
Berendam bermanfaat sebagai relaksasi pada ibu hamil. Suhu
air yang ideal adalah yang hangat-hangat kuku atau tidak
boleh lebih dari 37º C. Suhu yang terlalu panas dapat
merangsang terjadinya kontraksi. Lama berendam cukup 10
menit, dan gunakan bahan alami untuk berendam seperti
susu.
Creambath
Adalah perawatan rambut agar lebih sehat dan alami dengan
pemberian krim khusus bernutrisi ke dalam pori-pori kulit
kepala. Pilihlah krim rambut yang dapat memberi nutrisi pada
rambut seperti krim yang mengandung asam amino, vitamin B
kompleks, biotin, dan kalsium.  Manfaat perawatan akan makin
terasa jika dilengkapi pemijatan lembut pada kulit kepala,
seperti menyehatkan dan menyegarkan kulit kepala dan akar-
akar rambut. Pijatan juga diyakini dapat melancarkan
peredaran darah di kepala sehingga zat-zat makanan yang
diperlukan untuk rambut dapat teresap dengan baik.  Khusus
untuk wanita hamil, creambath dilakukan sambil tiduran untuk
mengurasi rasa penat.
Facial
Perubahan hormon selama masa kehamilan dapat
menyebabkan kulit wajah tampak kusam bahkan terkadang
menimbulkan jerawat. Perawatan wajah dengan  krim-krim
tertentu sekaligus pemijatan ringan saat facial dapat
melancarkan peredaran darah di wajah sehingga wajah pun
jadi tampak lebih bersinar.
Scrub
Perubahan hormon terkadang menyebabkan kulit ibu hamil
jadi tampak kusam,  muncul bercak-bercak kehitaman, dan
cenderung lebih kering. Dengan melakukan scrub, kulit hitam
bisa jadi lebih bercahaya. Scrub boleh dioleskan ke seluruh
tubuh termasuk bagian perut. Untuk itu pilihlah bahan scrub
yang aman. Khusus untuk kulit yang kering honey oatmeal 
dapat melembapkan kulit.
Manicure-Pedicure
Tidak sekadar mempercantik penampilan kuku jari, manicure
dan pedicure dapat mengembalikan kesehatan kuku terutama
bagian kutikula, sekaligus menjaga kesehatan dan
kelembapan kulit tangan dan kaki. Perawatan ini juga akan
sangat membantu, mengingat perut ibu hamil yang semakin
lama semakin besar akan mempersulitnya untuk memotong
kuku sendiri. Tentu sebelum menikmati pelayanan, pastikan
alat-alat manicure pedicure di spa disterilisasi terlebih dulu.
Boreh
Boreh adalah membalurkan masker rempah-rempah (seperti
jahe, jeruk, cinnamon dan lain sebagainya) ke seluruh tubuh,
kemudian tubuh di tutup dengan selimut sekitar 20 menit.
Sensasi hangat yang ditimbulkan di seluruh tubuh dapat
membuat ibu hamil merasa lebih nyaman.

2. Birth Ball pada persalinan


Klasifikasi : Untuk ibu Hamil trimester III
Manfaat :

a. Membantu menyeimbangkan ligamen, tendon, dan otot di


daerah panggul.
b. Membantu memperkuat punggung bagian bawah.
c. Memperbesar diameter panggul, yang akan memudahkan
proses persalinan.
d. Dapat meningkatkan aliran darah ke rahim
e. .Dapat meredakan sakit punggung.
f. Mengurangi stres dan kecemasan.
g. Membuat tidur menjadi lebih nyenyak

E. Menejemen
1. Sumber Daya Manusia
Karyawan terikat kontrak kerja selama 2 tahun
2. Keuangan
a. Gaji pokok : 1.700.000 ( UMR)

b. Penambahan fee

1) Partus Rp, 30.000

2) Rujuk Rp, 20.000

3) Imunisasi Rp, 5000

4) Pelayanan home care Rp, 30.000

c. Penyediaan Mess

1) Free WIFI

2) Libur 4 kali dalam sebulan ( 1 minggu sekali )

c. THR menyesuaikan

3. Mutu Pelayanan
Upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan PMB Andriani
dilakukan suatu usaha yaitu

a. Bagi pekerja wajib mengikuti update ilmu dengan


mengikuti pelatihan dengan dibiayai oleh owner.

b. Dilakukan rapat setiap bulan sekali

F. Promosi

1. Media :Promosi dilakukan dengan memanfaatkan media


sosia dan pemasangan papan informasi mengenai jenis-
jenis pelayanan dengan biaya yang terjangkau
2. Jangka waktu panjang
Promosi kesehatan yang dilakukan dengan jangka waktu
panjang. setiap hari memposting kegiatan di PMB serta
mengunggah testi consumen yang menggunakan jasa
pelayanan Baby and mom SpA
3. Pelaksana
Di Praktik mandiri bidan Andriani terdapat tim promotor
khusus sebagai pelaksana promosi yang ahli di bidangnya.
BAB III
PENUTUP

Rencana pembuatan “Praktik Mandiri Bidan Andriani” ini diharapkan bisa


memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan bila ditinjau dari segi lokasi
yang strategis, serta bisa menjadi tempat yang paling tepat bagi masyarakat
sekitar untuk memeriksakan kesehatannya.
Demikianlah dibuatnya Proposal Praktik Mandiri Bidan Andriani ini, kami sangat
mengharapkan kritikan serta saran dari berbagai pihak untuk memajukan PMB
kami. Proposal ini merupakan bentuk dedikasi kami untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga dapat menekan angka kematian
ibu dan anak serta membantu program Pemerintah untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang sudah dicanangkan.

Anda mungkin juga menyukai