Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TAHAP TAHAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dosen Pembimbing :

Minarti S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Ahmad Rofiq W K (P27820720049) 7. Nada Bulan Pertiwi (P27820720075)


2. Arum Nur Arista (P27820720054) 8. Rafida Indah W
3. Dini Essa Kantini (P27820720057) (P27820720080)
4. Erin Widyawati (P27820720062) 9. Savitri (P27820720084)
5. Ika Maulidia (P27820720066) 10. Ummu Atiqoh (P27820720088)
6. Lisania Ikhsani R (P27820720071) 11. Rizka Za'in Aulya (P27820720092)
7.

TINGKAT III SEMESTER 5 SARJANA TERAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMETERIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah member
ikan kesempatan kepada kami, juga kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini
dengan judul Makalah Pemberdayaan Masyarakat “Tahap Tahap Pemberdayaan
Masyarakat”. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberda
yaan Masyarakat dan diharapkan para pembaca dapat memahami apa yang terdap
at dalam makalah ini.

Dan tidak lupa juga kami berterima kasih kepada dosen pembimbing ibu Minarti
S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom. selaku dosen kuliah Pemberdayaan Masyarakat Polit
eknik Kesehatan Kemenkes Surabaya karena telah membimbing kami sebagai ma
hasiswa. Serta kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah me
mbantu dengan dukungan moral dan materil dalam menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, sebelumny
a kami memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 18 Juli 2022

Kelompok 2

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Makalah Pemberdayaan Masyarakat “Tahap Tahap Pembe


rdayaan Masyarakat”

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Ahmad Rofiq W K (P27820720049)


2. Arum Nur Arista (P27820720054)
3. Dini Essa Kantini (P27820720057)
4. Erin Widyawati (P27820720062)
5. Ika Maulidia (P27820720066)
6. Lisania Ikhsani R (P27820720071)
7. Nada Bulan P (P27820720075)
8. Rafida Indah W (P27820720080)
9. Savitri (P27820720084)
10. Ummu Atiqoh (P27820720088)
11. Rizka Za'in Aulya (P27820720092)

Jurusan : Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan Kepera


watan Tingkat 3

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang kami se
lesaikan adalah benar. Dengan ini kami menyatakan penulisan makalah dengan ju
dul Makalah Pemberdayaan Masyarakat “Tahap Tahap Pemberdayaan Masyaraka
t” telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan oleh ibu dosen.

Surabaya, 18 Juli 2022

Yang Membuat Pernyataan Yang Memberi Pengesahan

(Kelompok 2) (Minarti S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kom)

DAFTAR ISI

iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
2.1 Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat....................... 3
2.2 Tahapan Menurut Ambar................................................................ 5
2.3 Tahapan Isbandi Rukminto............................................................. 6
2.4 Bagan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat................................. 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memberdayakan
masyarakat yang karena ketidakmampuannya baik karena faktor internal
maupun eksternal. Pemberdayaan diharapkan mampu mengubah tatanan
hidup masyarakat kearah yang lebih baik, sebagaimana cita-cita bangsa
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, demokratis, sejahtera dan maju.
Pada hakekatnya, kegiatan pengembangan masyarakat adalah sebuah
pembangunan yang menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi
kemajuan kehidupan di berbagai bidang, yaitu kondisi yang memungkinkan
terciptanya partisipasi aktif masyarakat dan adanya kepercayaan penuh pada
masyarakat untuk memegang inisiatif tersebut. Pengembangan masyarakat
memiliki tujuan yaitu yaitu memajukan pada setiap aspek kehidupan
masyarakat, baik ekonomi, sosial budaya, maupun aspek kehiduoan lain
sehingga tercapai kesehjahteraan, selain itu juga untuk membangun
kehidupan manusia sebagai individu dan sebagai anggota komunitasnya
dengan cara mengembangkan pandangan, kemandirian, dedikasi terhadap
tujuan komunitas dan kerjasama.
Pemberdayaan masyarakat kini telah menjadi agenda penting
pemerintah, terutama sebagai kelanjutan dari kegagalan konsep
pembangunan masa lalu. Tidak hanya pemerintah, tapi dunia usaha juga
memiliki program pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk tanggung
jawab sosial mereka terhadap masyarakat, (Corporat Social
Responsibility/CSR). Namun hal ini seringkali bertentangan dengan
kenyataan dilapangan. Program pemberdayaan kurang mengena sasaran,
karena sering dilakukan secara charity, ditambah lagi program
pemberdayaan malah menguras dan “memperdayai” rakyat. Sehingga
praktek korupsi semakin merajalela, yang kaya semakin berkuasa, yang
miskin semakin tidak berdaya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tahap-tahapan pemberdayaan masyarakat ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum yang dapat diambil dari rumusan masalah diatas
adalah mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang
tahap-tahapan pemberdayaan masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tahap-tahapan pemberdayaan masyarakat.
1.4 Manfaat
Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis mengenai tahap-tahapan
pemberdayaan masyarakat.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat


Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat memiliki tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap 1 Seleksi lokasi 
Seleksi lokasi dilakukan untuk menentukan tempat atau wilayah
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang diinginkan. Pemilihan lokasi
dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak
terkait dan Masyarakat. Misalnya :
1. Kesediaan masyarakat menerima kegiatan non-fisik.
2. Tidak terlalu banyak kegiatan keproyekan lain
3. Adanya masyarakat yang terpinggirkan
4. Dukungan dari aparat desa serta tokoh-tokoh masyarakat
5. Lokasi terjangkau,sesuai kemampuan dan sarana.
Penetapan kriteria ini penting agar tujuan lembaga dalam Pemberdayaan
Masyarakat akan tercapai serta pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin. 
Bisa saja suatu desa terlalu luas untuk menerapkan Pemberdayaan
Masyarakat secara menyeluruh sehingga Pemberdayaan Masyarakat
dilaksanakan misalnya dalam salah satu dusun.
b. Tahap 2 Sosialisasi pemberdayaan masyarakat 
Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat dilakukan untuk menciptakan
komunikasi serta dialog dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat dan pihak terkait tentang program. Proses sosialisasi sangat
menentukan ketertarikan masyarakat untuk berperan dan terlibat di dalam
program.
Tahapan dan metode dalam proses sosialisasi meliputi: Pertemuan formal
dengan Aparat Desa dan tokoh-tokoh masyarakat, Menyepakati wilayah kerja
(dusun), Pertemuan formal dengan masyarakat, Pertemuan informal dengan

3
masyarakat: kunjungan rumah, diskusi kelompok, berpartisipasi dalam
kegiatan masyarakat (sosial, agama, lapangan)
Hal – hal yang perlu disosialisasikan misalnya: Penjelasan tujuan,
manfaat, sasaran Pemberdayaan Masyarakat, Prinsip-prinsip
Pemberayaan Masyarakat (termasuk prinsip non-fisik), Penjelasan kelompok
sasaran (pria, wanita, pemuda dan lain-lain), Umpan balik masyarakat
terhadap semua aspek di atas. Materi dan media yang dapat dimanfaatkan
dalam sosialisasi diantaranya: Brosur, Film(video), Poster, Buku dll.
c. Tahap 3 Proses pemberdayaan masyarakat
1. Kajian keadaan pedesaan partisipatif
Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif dimaksudkan agar masyarakat
mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasi serta menganalisa
keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya. Selain itu tahap
ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai aspek sosial,
ekonomi dan kelembagaan masyarakat serta sumber daya alam dan
sumber daya manusia. Gambaran ini akan memberikan dasar untuk
penyusunan rencana kegiatan pengembangan.
2. Pengembangan Kelompok
Pengembangan kelompok dilakukan dengan memfokuskan kegiatan
pada masyarakat yang benar-benar tertarik dan berminat untuk
melakukan kegiatan bersama. Dalam hal ini perlu diperhatikan
keterlibatan perempuan serta yang terabaikan lain. Kegiatan bersama
ini dapat berbentuk suatu kelompok yang lengkap dengan
kepengurusan dan aturan. 
Pembentukan berdasarkan kemauan masyarakat dan bisa terjadi pada
saat pelaksanaan Kajian Keadaan Pedesaan Partisipatif maupun
sesudahnya. Berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat untuk
memandirikan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya, maka
arah pendampingan kelompok adalah mempersiapkan masyarakat agar
benar-benar mampu mengelola sendiri kegiatannya.
3. Penyusunan Rencana Dan Pelaksanaan Kegiatan

4
Penyusunan rencana kelompok dimaksudkan agar kelompok dan
anggotanya mampu mengembangkan dan melaksanakan rencana
kegiatan yang konkrit dan realistis.Dasar penyusunan adalah potensi
dan masalah-masalah yang sudah teridenitfikasi dalam Kajian Keadaan
Pedesaan Partisipatif dan tujuan kelompok yang sudah ditentukan.
Dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan
evaluasi, bukan hanya pengurus, tetapi seluruh anggota kelompok
berperan serta.
4. Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (M&EP)
Monitoring dan Evaluasi Partisipatif bukanlah suatu kegiatan khusus,
tetapi dilaksanakan secara mendalam pada semua tahap. agar proses
Pemberdayaan Masyarakat berjalan dengan baik dan tujuannya akan
tercapai. M&EP dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam
PM di mana intinya adalah peran masyarakat sebagai pelaku utama.
M&EP adalah suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan
kegiatan PM, baik prosesnya (pelaksanaan) maupun hasil dan
dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan.
d. Tahap 4 Pemandirian Masyarakat
Proses Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses pembelajaran
terus-menerus bagi masyarakat dengan tujuan kemandirian masyarakat dalam
upaya-upaya peningkatan taraf hidupnya. Yang perlu diperhatikan adalah
masyarakat dari awal proses sadar bahwa hal ini akan terjadi.
2.2 Tahapan Menurut Ambar
Pemberdayaan sebagai suatu proses, tentunya dilaksanakan secara bertahap, d
an tidak bisa dilaksanakan secara instan. Adapun tahapan pemberdayaan menurut
Ambar Teguh Sulistyani yang dikutip oleh Aziz Muslim dalam buku yang berjudu
l Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat, bahwa tahap-tahap yang harus dilalui d
alam pemberdayaan diantaranya adalah:
Pertama, tahap penyadaran dan pembentukan perilaku. Perlu membentuk kesadara
n menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan k
apasitas diri. Dalam tahapan ini pihak yang menjadi sasaran pemberdayaan harus
disadarkan mengenai perlu adanya perubahan untuk merubah keadaan agar dapat

5
sejahtera. Sentuhan penyadaran akan lebih membuka keinginan dan kesadaran aka
n tentang kondisinya saat itu, dan demikian akan dapat merangsang kesadaran aka
n perlunya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sehingga dengan adanya penyadaran ini dapat mengunggah pihak yang menjadi s
asaran pemberdayaan dalam merubah perilaku.
Kedua, tahap trasformasi pengetahuan dan kecakapan ketrampilan, dalam hal ini p
erlu adanya pembelajaran mengenai berbagai pengetahuan, dan kecakapan ketram
pilan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan. Dengan adan
ya pengetahuan, dan kecakapan ketrampilan maka sasaran dari pemberdayaan aka
n memiliki pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan yang menjadi nilai tambah
an dari potensi yang dimiliki. Sehingga pada nantinya pemberdayaan dapat berjala
n sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ketiga, tahap peningkatan kemampuan i
ntelektual dan kecakapan ketrampilan. Dalam tahapan peningkatan kemampuan in
telektual dan ketrampilan ini sasaran pemberdayaan diarahkan untuk lebih menge
mbangkan kemampuan yang dimiliki, meningkatkan kemampuan dan kecakapan
ketrampilan yang pada nantinya akan mengarahkan pada kemandirian. Secara kes
eluruhan bahwa menurut Ambar Teguh Sulistyani menyatakan tahapan pemberda
yaan dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu penyadaran, transformasi pengetahuan
dan kecakapan, sedangkan yang paling akhir adalah tahap peningkatan kemampua
n intelektual dan kecakapan keterampilan.
2.3 Tahapan Menurut Isbandi Rukminto
Sedangkan menurut Isbandi Rukminto Adi, bahwa tahapan pemberdayaan
terdiri dari 7 (tujuh) tahapan, diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Tahap persiapan, yaitu petugas dan penyiapan lapangan. Penyiapan
petugas dimasudkan untuk menyamakan presepsi antara anggota tim
fasilitator mengenai pendekatan yang akan dipilih. Sedangkan penyiapan
lapangan dimaksudkan unruk melakukan studi kelayakan terhadap daerah
yang akann dijadikan sasaran pemberdayaan.
B. Tahap assesment, tahap ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah
yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat
sasaran pemberdayaan.

6
C. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, pada tahap ini
fasilitator secara partisipatif mencoba melibatkan masyarakat untuk
berfikir tentang masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada masyarakat diharapkan
dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat
dilakukan.
D. Tahap formulasi rencana aksi, pada tahap ini fasilitator membantu
masingmasing masyarakat sasaran pemberdayaan untuk memformulasikan
gagasan mereka terutama dalam bentuk tulisan bila ada kaitannya dengan
pembuatan proposal yang akan ditujukan kepihak penyandang dana.
E. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini masyarakat mengimplementasikan agar
apa yang telah dirumuskan bersama-sama. Dalam upaya pelaksanaan
program pemberdayaan memerlukan adanya peran dari masyarakat, dan
fasilitator. Perlu menjalin kerjasama yang baik antara fasilitator dengan
masyarakat karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan
baik bisa melenceng saat di lapangan.
F. Tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan sebagai proses pengawasan dari
masyarakat dan fasilitator terhadap program pemberdayaan yang telah
dilakukan. Evaluasi sebaiknya dilakukan dengan melibatkan masyarakat
bersama-sama dengan fasilitator.
G. Tahap terminasi, tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan
secara formal dengan masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan.
Terminasi sebaiknya dilakukan jika masyarakat sudah bisa mandiri,
bahkan dilakukan karena penyandang dana telah menghentikan
bantuannya.

7
2.4 Bagan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

BAGAN TAHAPAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Menciptakan suasana ikli


m yang memungkinkan po Serta pembukaan akses ke
tensi masyarakat itu berke Memperkuat potensi dan d
aya yang dimiliki oleh mas pada berbagai peluang yan
mbang. Titik tolaknya adal g akan membuat masyarak
ah pengenalan bahwa setia yarakat, dalam rangka ini
diperlukan Langkah-langk at menjadi semakin berda
p manusia dan masyarakat ya dan memanfaatkan pel
memiliki potensi (daya)ya ah positif dan nyata
uang
ng dapat di kembangkan

Menurut Syamsudin RS

Pemberdayaan ekonomi, mas


alah kemskinan menjadi kian
Pemberdayaan pada mata r Pemberdayaan intelektu
identik dengan masyarakat isl
uhaniyah, dalam hal ini ter al, yang pada saat ini da
am Indonesia. Pemecahannya
jadi degradasi moral perge pat disaksikan bahwa u
adalah tanggung jawab masya
seran nilai masyarakat isla mat islam Indonesia tela
rakat islam sendiri. Untuk kel
m yang sangat menggunca h jauh tertinggal dalam
uar dari himpitan ekonomi se
ng kesadaran islam. Oleh kemajuan teknologi, unt
perti sekarang ini, disamping
karena itu, pemberdayaan uk itu diperlukan berbag
penguasaan terhadap life skill
jiwa dan akhlak harus lebi ai upaya pemberdayaan
atau keahlian hidup, ketrampi
h ditingkatkan intelektual sebagai perju
lan berwirausaha pun dibutuh
angan besar.
kan juga dalam pengembanga
n pemberdayaan ekonomi ker
8
akyatan
Dari penjelasan teori tahapan pemberdayaan yang dijelaskan oleh Isbandi
Rukminto Adi, dapat diketahui bahwa tahapan pemberdayaan dapat dilakukan
melalui 7 tahapan, meliputi tahap persiapan, tahap assesment, tahap perencanaan
alternatif, tahap formulasi rencana aksi, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan
tahap terminasi. Adapun upaya untuk pemberdayaan masyarakat terdiri dari
tiga tahapan yaitu:
A. Menciptakan suasana iklim yang memungkinkan potensi masyarakat itu berkem
bang. Titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia dan masyarakat m
emiliki potensi (daya) yang dapat dikembangkan.
B. Memperkuat potensi dan daya yang dimiliki oleh masyarakat, dalam rangka ini d
iperlukan langkah-langkah positif dan nyata,
C. Serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan membuat masyaraka
t menjasi semakin berdaya dan memanfaatkan peluang.
Sedangkan menurut Syamsudin RS, ada tiga kompleks pemberdayaan yang m
endesak untuk diperjuangkan, yaitu:
A. Pemberdayaan pada mata ruhaniyah, dalam hal ini terjadi degradasi moral perges
eran nilai masyarakat islam yang sangat mengguncang kesadaran islam. Oleh kar
ena itu, pemberdayaan jiwa dan akhlak harus lebih ditingkatkan.
B. Pemberdayaan intelektual, yang pada saat ini dapat disaksikan bahwa umat islam
Indonesia telah jauh tertinggal dalam kemajuan teknologi, untuk itu diperlukan b
erbagai upaya pemberdayaan intelektual sebagai perjuangan besar.
C. Pemberdayaan ekonomi, masalah kemskinan menjadi kian identik dengan masya
rakat islam Indonesia. Pemecahannya adalah tanggung jawab masyarakat islam s
endiri. Untuk keluar dari himpitan ekonomi seperti sekarang ini, disamping peng
uasaan terhadap life skill atau keahlian hidup, ketrampilan berwirausaha pun dib
utuhkan juga dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Tujuan
pemberdayaan adalah mendirikan manusia atau membangun kemampuan untuk
memajukan diri ke arah yang lebih baik secara berkesinambungan. Oleh karenan

9
ya, pemberdayaan atau penngembangan masyarakat adalah upaya untuk memper
luas pilihan bagi masyarakat. Untuk itu setiap pemberdayaan diarahkan untuk m
eningkatkan martabat manusia sehingga menjadikan masyarakat yang maju dala
m berbagai aspek.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Paul (1987) dalam Prijono dan Pranarka (1996) mengatakan bah
wa pemberdayaan berarti pembagian kekuasaan yang adil sehingga meningka
tkan
kesadaran politis dan kekuasaan pada kelompok yang lemah serta memperbes
ar pengaruh mereka terhadap “proses dan hasil-hasil pembangunan.”
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk mencapai keadilan sosial.
Payne (1997:268) menyatakan keadilan sosial dengan memberikan ketentram
an kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial mel
alui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah-lang
kah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar.
Menurut Soekanto (1987:63) di dalam pemberdayaan masyarakat tersebut
mempunyai 7 tahapan atau langkah yang dilaksanakan, diantaranya:
1. Tahap Persiapan
Terdapat dua tahap yang kemudian harus dilakukan. Pertama adalah
penyimpangan petugas.
2. Tahap Pengkajian
Tahap pengkajian (assesment) merupakan proses pengkajian kemudian
dapat dilaksanakan dengan individual melalui kelompok masyarakat.
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program/Kegiatan
Tahap ini kemudian petugas akan menjadi agen perubahan dengan
secara partisipatif mencoba mengikutkan warga
4. Tahap Pemformalisasi Rencana Aksi
Agen perubahan kemudian akan membantu tiap-tiap kelompok di dalam
merumuskan dan menentukan program serta kegiatan/aktivitas yang
mereka laksanakan di dalam mengatasi setiap permasalahan

10
5. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Program/Kegiatan
Keikutsertaan masyarakat dalam menjadi kader kemudian dapat atau
bisa menjaga berlangsungnya program yang telah atau sudah
dikembangkan

6. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan proses pengawasan dari masyarakat dan petugas
program pemberdayaan masyarakat yang dalam proses berjalan yang
dilkasanakan dalam melibatkan warga
7. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan dengan formal dengan
komunitas
3.1 Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat harus dilakukan
berdasarkan tahapan-tahapan yang benar agar pada saat melaksanakanya lebih
mudah dan keberhasilanya dapat terjamin. Selain itu pemilihan metode yang tepat
juga dapat mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan masyarakat, maka dari itu
pilihlah metode yang tepat dengan mempertimabangkan keadaan masyarakatnya.
Kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen mata k
uliah maupun teman-teman pembaca lainnya agar pada pembuatan makalah selanj
utnya lebih baik lagi. Terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

(1) Ronaldo,. Abeth. 2012.  Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat.


file:///E:/Download/New%20folder/tahapan%20pelaksanaan
%20pemberdayaan%20masyarakat.htm.
(2) Isbandi Rukminto Adi. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan
Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7928/5/BAB%20II.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai