Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu :

Arni Widiastuti, SKM, M.kes

Kusrini Wulandari, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 6 Kelas 3D3B
Nailah Salsabila (P21345121055)

Ruth Dina Aulia (P21345121064)

Sigit Tri Cahyo (P21345121070)

Tazkia Dhea Al Fitri (P21345121073)

PRODI DIPLOMA III

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun judul makalah ini
adalah “Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Promosi
Kesehatan semester 6 Jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh Dosen mata kuliah
Promosi Kesehatan. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta
wawasan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekanrekan mahasiswa
program studi D3 Sanitasi.

Jakarta, 24 Januari 2024

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................................5

A. Pengorganisasiann Masyarakat..............................................................................................6

- proses..............................................................................................................................6

- masyarakat......................................................................................................................6

- berfungsinya Masyarakat................................................................................................7

B. Pengembangan Masyarakat....................................................................................................7

C. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) ....................................................7

D. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ...................................................7

E. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat....................................................8

F. Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat............................8

G. Pelaksanaan Upaya Pembangunnan dengan Menggunakan Pendekkatan.............................9

- pendekatan direktif..........................................................................................................9

- Pendekatan non-direktif................................................................................................10

H. Fungsi Petugas Pengorganisasian dan Pengembangaan Masyarakat...................................13

I. Model – Model PPM ...........................................................................................................13

J. Bentuk – Bentuk Pengalaman Belajar ................................................................................14

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................15

A. Kesimpulan..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community


organization or comunity development (COCD) merupakan perencanaan, pengorganisasian,
atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
masyarakatSebagai suatu kegiatan kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja
sosial, masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja sama
mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program atau proyek
tersebut.
PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan lingkungannya.
Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga, RT, tempat kerja, rumah sakit dll.
Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan masayarakat sebagai sistem klien dan sistem
lingkungan sekaligus. Karenanya pengetahuan dan ketrampilan yang harus dikuasai oleh
pekerja sosial yang akan terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan tentang masyarakat,
organisasi sosial, perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok, program sosial dan
pemasaran sosial

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud dengan Pengorganisasian Masyarakat?
2. Bagaimana Tujuan Aspek dan Upaya Pembangunan dalam Pengorganisasian
Masyarakat?
3. Apa Saja Fungsi dan Model PPM?
4. Apa Saja Bentuk Pengalaman Belajar?
C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu Memahami Tentang Pengorganisasian Masyarakat

2. Mahasiswa dapat Memahami Tujuan Aspek dan Upaya Pembangunan dalam


Pengorganisasian Masyarakat

3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Apa Saja Fungsi dan Model PPM

4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Apa Saja Bentuk Pengalaman Belajar


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yang sudah dikenal dan dipakai oleh
para pekerja sosial di Amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya koordinatif
memberikan pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang baru datang (Garvin dan
Cox). Dalam pengorganisasian terkandung tiga aspek penting yaitu:

1. Proses.
1. Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak .
2. Dalam proses ditemukan unsur-unsur kesukarelaa. Kesukarelaan timbul karena
keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa
untuk mengatasinya
3. Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kelompok atau masyarakat.
4. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan
pada segelintir orang yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat
untuk mengatasinya.
2. Masyarakat.
Masyarakat dapat diartikan sebagai :
a. Kelompok yang mempunyai batas-batas geografis: Desa, kelurahan, kecamatan,
dst
b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok
yang lebih besar.
c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan
kelompok yang lebih besar.
d. Kelompok yang secara bersama-sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhannya.
3. Berfungsinya Masyarakat.
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk
membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah-masalah yang berhubungan
dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat.
c. Melakukan upaya penyebaran rencana atau kampanye untuk mensukseskan
rencana tersebut.
B. Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah proses memampukan masyarakat dari, oleh dan untuk
masyarakat itu sendiri berdasarkan kemampuan sendiri. Secara terperinci prinsif-prinsif
pemberdayaan masyarakat, khususnya bidang kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Menumbuhkembangkan potensi masyarakat
2) Mengembankan gotong royong masyarakat.
3) Menggali konstribusi masyarakat
4) Menjalin kemitraan.
5) Desentralisasi.

C. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)


Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or
comunity development (COCD) merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan atau
pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan
utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.Sebagai suatu kegiatan
kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga
donor, serta instansi terkait yang saling bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan,
samapai evaluasi terhadap program atau proyek tersebut.

D. Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


 Memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber sumber yang
ada pada mereka serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial
 Membangun kekuatan masyarakat
 Memperkokoh kekuatan komunitas basis
 Menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan
dalam penanggulangan masalah
E. Fungsi Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
1) Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun perencanaan dan
melakukan tindakan yang sehat
2) Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha- uasha kesejahteraan untuk
memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara sumber-sumber dan kebutuhan
3) Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas kerja dari lembaga-
lembaga
4) Meningkatkan dan memberikan fasilitas Interelasi dan meningkatkan koordinasi antara
organisasi, kelompok individu yang terlibat dalam program dan upaya kesejahteraan sosial
5) Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode pekerjaan sosial
6) Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas kesejahteraan
sosial

F. Prinsip-prinsip dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


Prinsip-prinsip umum pengembangan masyarakat menurut Bambang Shergi Laksmono yang dikutip
oleh Adi Fahruddin adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan masyarakat merupakan proses perubahan yang disengaja dan terarah.
Perubahan tersebut secara garis besar meliputi dua aspek yaitu perubahan fisik dan teknologi
serta perubahan sistem nilai dan sikap.
b. Pengembangan masyarakat bertujuan meningkatkan taraf hidup warga masyarakat, tidak saja
aspek makro yaitu masyarakat secara keseluruhan, melainkan juga unsur mikro yaitu dapat
dinikmati oleh segenap warga masyarakat atau paling tidak bagian terbesar warga masyarakat.
c. Mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber setempat. Sumber-sumber
tersebut meliputi faktor fisik, manusia dan sosial. Warga masyarakat kurang peka atau tanggap
terhadap sumber-sumber dan potensi yang ada disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,
keterampilan, model, teknologi atau sistem nilai sosial budaya. Oleh karena itu pengembangan
masyarakat merupakan usaha untuk mendorong dan meningkatkan meningkatkan sikap
tanggap masyarakat terhadap potensi dan sumber-sumber yang ada disekitarnya.
c. Mengutamakan kreatifitas dan inisiatif masyarakat. Hal ini berarti dalam kegiatan
pengembangan masyarakat memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai objek melainkan
sebagai objek pembangunan.
d. Mengutamakan partisipasi masyarakat. Dalam menggerakkan partisipasi masyarakat yang
muncul adalah mengerti dan sadar bahwa partisipasinya dalam pembangunan merupakan
kewajiban dan haknya.
G. Pelaksanaan upaya pembangunan dalam garis besarnya dapat dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan
 Pendekatan direktif
Pada suatu pendekatan yang direktif, petugaslah yang menetapkan apa yang baik
atau buruk bagi masyarakat, cara -cara apa yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya
dan selanjutnya menyediakan sarana yang diperlukan untuk perbaikan tersebut. Dengan
pendekatan seperti ini memang prakarsa dan pengambilan keputusan berada ditangan
petugas.
Dalam prakteknya petugas memang mungkin menanyakan apa yang menjadi
kebutuhan masyarakat atau cara Bahan Ajar Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat 27 apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi suatu masalah, tetapi jawaban
yang muncul dari masyarakat selalu diukur dari segi baik dan buruk menurut petugas.
Dengan pendekatan ini memang banyak hasil yang telah diperoleh, tetapi terutama untuk
hal - hal yang bersifat tujuan jangka pendek, atau yang bersifat pencapaian secara fisik.
Pendekatan seperti ini menjadi kurang efektif untuk mencapai hal -hal yang sifatnya
jangka panjang atau untuk memperoleh perubahan -perubahan mendasar yang berkaitan
dengan perilaku.
Penggunaan pendekatan direktif sebetulnya juga mengakibatkan hilangnya
kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar dan menimbulkan kecenderungan
untuk tergantung kepada petugas.

 Pendekatan non – direktif


Pada pendekatan non -direktif, petugas tidak menempatkan diri sebagai orang yang
menetapkan apa yang baik dan apa yang buruk bagi masyarakat,untuk membuat analisa dan
mengambil keputusan untuk masyarakat atau menetapkan cara -cara yang bisa dilakukan
oleh masyarakat.
Dengan menggunakan pendekatan ini petugas berusaha untuk merangsang
tumbuhnya suatu proses penetapan sendiri (self determination) dan kemandirian (self-help).
Tujuannya adalah agar masyarakat memeperoleh pengalaman belajar untuk pengembangan
diri dengan melalui pemikiran dan tindakan oleh masyarakat sendiri.
 Pendekatan perspektif

Menurut “Adi Sasongko (1978)”, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam

Pengorganisasian Masyarakat adalah :

1. Persiapan Sosial.

Tujuan persiapan sosial adalah mengajak berpartisipasi atau peran serta masyarakat

sejak awal kegiatan, sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan hingga

pengembangan program kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapan sosial

ini lebih ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis,

administratif dan program-program kesehatan yang akan dilakukan.

a. Tahap Pengenalan Masyarakat.

Dalam tahap awal ini kita harus datang ketengah-tengah masyarakat dengan hati yang

terbuka dan kemauan untuk mengenal sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka

buruk sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Tahap Pengenalan Masalah.

Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah-masalah

yang memang benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.

c. Tahap Penyadaran Masyarakat.

Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka tentang tahu dan

mengerti masalah-masalah kesehatan yang mereka hadapi sehingga dapat berpartisipasi

dalam penanggulangannya serta tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan

kesehatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan

kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan baik,

untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menyadarkan

masyarakat :

a. Lokakarya Mini Kesehatan.

b. Musyawarah Masyarakat Desa. (MMD).

c. Rembuk Desa.

2. Pelaksanaan.

Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam lokakarya mini, maka

langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan

penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :

a. Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

b. Libatkan masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah.

c. Kegaitan agar disesuaikan dengan kemampuan, waktu, sumber daya yang tersedia di

masyarakat
d. Tumbuhkan rasa percaya diiri masyarakat bahwa mereka mempunyai ke mampuan

dalam penanggulagan masyarakat.

3. Evaluasi.

Penilaian dapat dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan yang dilakukan dalam

jangka waktu tertentu. Dalam penilaian dapat dilakukan dengan :

a. Penilaian selama kegiatan berlangsung

1. Disebut juga penilaian formatif= monitoring.

2. Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan apakah

telah sesuaI dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.

b. Penilaian setelah Prgram selesai dilaksanakan.

- Disebut juga penilaian sumatif= penilaian akhir program.

- Dilakukan setelah melalaui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.

- Dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai

atau belum.

H. Fungsi Petugas Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

a. Menfasilitasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-program


pengembangan, misalnya masyarakat ingin membangun pengadaan air bersih, maka
peran petugas adalah menfasilitasi pertemuan-pertemuan anggota masyarakat dengan
pemerintah daerah setempat dan pihak lain yang dapat membantu dalam mewujudkan
pengadaan air bersih tersebut.
b. Memotifasi masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong royong dalam
melaksanakan kegiatan atau program bersama untuk kepentingan berdama di dalam
masyarakat tersebut.
c. Mengalihkan pengetahuan teknologi dan keterampilan kepada masyarakat agar sumber
daya yang ada baik sumber daya manusia maupun suber daya alam dapat dimanfaatkan
secara optimal dalam rangka kemandirian mereka.
I. Model-Model PPM
Jack Rothman mengartikan pengorganisasian masyarakat sebagai bentuk intervesi pada

tingkat masyarakat yang diarahkan pada peningkatan atau perubahan lembaga masyarakat dan

pemecahan masalah-masalah. Berdasarkan pengertian tersebut, Rothman membedakan tiga

model pengorganisasian masyarakat, yaitu :

a. Model A (Locality Development / Pengembangan Lokal)

Adalah kegiatan yang berorientasi pada proses, tujuannya adalah memberikan

pengalaman belajar pada masyarakat, menekankan pentingnya konsesus/kesepakatan,

kerjasama, membangun identitas, kepedulian dan kebanggaan sebagai anggota

masyarakat. Proses pengorganisasian masyarakat dapat optimal jika adanya partisipasi

masyarakat dalam menetapkan tujuan dan pelaksanaan tindakan.

b. Model B (Social Planning / Perencanaan Sosial)

Adalah kegiatan yang mementingkan tercapainya tujuan, metoda pemecahan

masalah yang bersifat rasional, emphiris. Proses menekankan pada aspek teknis dalam

penyelesaian masalah dengan melalui perencanaan yang baik dan rasional, sedangkan

partisipasi masyarakat sifatnya bervariasi tergantung dari permasalahan yang dihadapi.

c. Model C (Social Action / Aksi Sosial)

Adalah kegiatan yang mempunyai tujuan mengadakan perubahan mendasar pada

lembaga kemasyarakatan. Sasaran utamanya adalah penataan kembali sturktur

kekuasan, sumber-sumber dan proses pengabilan keputusan.

J. Bentuk bentuk pengalaman belajar


Tujuan yang ingin dicapai dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat adalah
diperolehnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Untuk mencapai
tujuan ini maka kegiatan - kegiatan yang dilakukan dalam upaya PPM harus diarahkan pada
diperolehnya pengalaman belajar dari kelompok sasaran. Situasi belajar yang dialami
masyarakat pada dasarnya dibedakan dalam tiga bentuk :
- Required outcome situation (situasi belajar yang diwajibkan)
Situasi belajar yang terjadi adalah dalam bentuk "kewajiban" atau "instruktif" dimana
petugas mengharuskan masyarakat untuk berperilaku tertentu dan petugas
mampunyai wewenang untuk memberikan sanksi atas pelanggaran terhadap
instruksinya. Situasi ini ditemukan pada keadaan yang menimbulkan ancaman
terhadap orang banyak, seperti misalnya wabah.
- Recomended outcome situation (situasi belajar yang disarankan)
Situasi belajar yang muncul adalah dalam bentuk pemberian saran alternatif, dimana
petugas berperan sebagai nara sumber. Masyarakat dianjurkan untuk mengadopsi
perilaku tertentu, tetapi tidak ada sanksi jika perilaku tersebut tidak dilaksanakan.
Situasi ini misalnya ditemukan pada upaya -upaya perbaikan gizi.
- Self-directed outcome situation (situasi belajar yang ditetapkan sendiri)
Pada situasi ini masyarakat sudah berada dalam tahap bisa menetapkan sendiri hal -
hal yang dianggap baik untuk dirinya. Tingkat pendidikan serta status sosial ekonomi
yang demikian sudah memungkinkan mereka memiliki dasar untuk memilih secara
baik dan melakukan upaya –upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara
mandiri. Peranan petugas bersifat konsultatif dan pendekatan yang digunakan
terutama bersifat non -direktif.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or


comunity development (COCD) merupakan proses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan kebutuhan
tersebut serta melakukan perencanaan berbagai aktivitas kemasyarakatan yang tujuan
utamanya meningkakan taraf hidup atau kesejahteraan sosial di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://issuu.com/aurapublishing/docs/pengembangan_masyarakat

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700a0b29304ec3c5ae.pdf

http://repository.uinsu.ac.id/14005/1/Pengembangan%20dan%20Pengorganisasian
%20Masyarakat%20Kesehatan_Putra%20Apriadi%20Siregar.pdf

Anda mungkin juga menyukai