Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGEMBANGAN DAN

PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

Langkah-langkah Pengorganisasian
Pengembangan Masyarakat

Disusun oleh :

Kelompok 5
1. Falah Fauzi 2011211007
2. Sindy Claudia 2011211013
3. Fitri Dwi Syahti 2011211031
4. Arifian Rahman 2011211049
5. Chi Chi Fitriani 2011212039
6. Saliya Oryza Putri 2011212067
7. Amalia Rahmadita Indahcahyani 2011213039
8. Anisa Salsabila 2011213043

DOSEN PENGAMPU :
Shelvy Haria Roza, SKM., M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, hidayah, kesehatan, dan kesempatan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Langkah Langkah
Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat” Tidak lupa pula penyusun kirimkan
sholawat dan salam pada junjungan besar umat Islam, yakninya Nabi Muhammad
SAW, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan seperti sekarang ini.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini hingga selesai. Khususnya kepada
Dosen yang bersedia mengampu kami pada mata kuliah pengembangan dan
pengorganisasian masyarakat yaitu Ibu Shelvy Haria Roza, SKM., M.Kes.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca
sehingga pembaca dapat memahami mengenai apa itu Proses Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan apa saja contoh perilaku kesehatannya . Terlepas dari itu semua,
penyusun sadar bahwa paper ini masih belum sempurna karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. Untuk itu, penyusun mohon maaf dan sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran agar dapat membangun paper ini menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.

Padang, 3 Oktober 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Definisi dan konsep Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ......................... 3
2.2 Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ........................................... 3
2.3 Skematis Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ............................ 5
2.4 Unsur-Unsur dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ........................................ 5
2.5 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat .............................................. 6
2.6 Langkah langkah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ............................. 7
2.7 Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat ............................................ 12
2.8 Contoh Penerapan/ Studi Kasus PPM ............................................................................ 14
BAB III .................................................................................................................................... 15
PENUTUP................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan istilah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat diambil dari
konsep Pengorganisasian Masyarakat (Community Organization) dan Pengembangan
Masyarakat (Community Development). Dimana Keduanya berorientasi pada proses menuju
tercapainya kemandirian melalui keterlibatan atau peran serta aktif dari keseluruhan anggota
masyarakat.
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) adalah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuannya yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial
masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif, PPM melibatkan beberapa lapisan seperti
pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga pedonor, serta instansi terkait yang saling
bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program atau
proyek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu definisi dan konsep pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
2. Bagaimana tahapan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
3. Bagaimana skematis tahapan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
4. Apa saja unsur-unsur pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
5. Apa saja tujuan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
6. Apa langkah-langkah pengorganisasian masyarakat dan pengembangan masyarakat
7. Studi kasus pengorganisasian masyarakat dan pengembangan masyarakat
8. Bagaimana prinsip pengorganisasian masyarakat dan pengembangan masyarakat

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan konsep pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat
2. Untuk mengetahui tahapan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
3. Untuk mengetahui tahapan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
4. Untuk mengetahui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

1
5. Untuk mengetahui tujuan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
6. Untuk mengetahui langkah-langkah pengorganisasian masyarakat dan pengembangan
masyarakat
7. Untuk mengetahui studi kasus pengorganisasian masyarakat dan pengembangan
masyarakat
8. Untuk mengetahui prinsip pengorganisasian masyarakat dan pengembangan
masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan konsep Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses
pengorganisasian kegiatan masyarakat yang bersifat setempat, yang ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian pengalaman belajar, maka secara
bertahap dikembangkan pendekatan yang bersifat partisipatif dalam bentuk pendelegasian
wewenang dan pemberian peran yang semakin besar kepada masyarakat.
Istilah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat diambil dari konsep
Pengorganisasian Masyarakat (Community Organization) dan Pengembangan Masyarakat
(Community Development). Istilah Community Organization terutama lebih banyak muncul
dalam kepustakaan yang berasal dari atau berkiblat pada Amerika Serikat sedangkan
Community Development" lebih banyak ditemukan dalam kepustakaan yang berasal atau
berkiblat dari Inggris. Meskipun "nama"nya berbeda, tetapi isi dan konsepnya adalah sama.
Keduanya berorientasi pada proses menuju tercapainya kemandirian melalui keterlibatan atau
peran serta aktif dari keseluruhan anggota masyarakat.

2.2 Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


Pentahapan dalam PPM dilandasi pada pemikiran bahwa proses belajar berlangsung secara
bertahap yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelompok sasaran. Pentahapan ini
sekaligus menggambarkan proses pendelegasian wewenang dari petugas kepada kelompok
sasaran. Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, maka dilakukan persiapan yang bersifat intern petugas dan
persiapan sosial untuk masyarakat. Persiapan petugas berupa hal-hal yang bersifat
teknis, administratif, dan yang bersifat pilihan strategis pendekatan. Pada tahap
persiapan sosial, perlu mulai dilakukan pengenalan masyarakat, pengenalan masalah
dan selanjutnya diikuti dengan upaya penyadaran.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, secara bersama disusun rencana untuk mengatasi masalah
yang dihadapi dan cara-cara penerapan rencana tersebut dalam tahap pelaksanaan.
3. Tahap Pelaksanaan

3
Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat
sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah
dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting
dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik
melenceng saat di lapangan.
4. Tahap Pemantauan
Selama pelaksanaan dilakukan pemantauan secara berkala dan kemudian dilakukan
evaluasi untuk melihat pencapaian tujuan.
5. Tahap Evaluasi
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program
pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan
melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka
waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara
internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang
lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
6. Tahap Perluasan
Dari hasil pelaksanaan dan evaluasi tahap berikutnya adalah perluasan kegiatan,
baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Dalam keseluruhan tahapan maka
terdapat pembagian peran yang berbeda-beda antara petugas dan masyarakat. Pada
tahap awal, petugas mempunyai peranan yang lebih dominan tetapi secara bertahap
dilakukan pendelegasian wewenang dan pengembangan peran yang lebih besar
kepada masyarakat, sehingga akhirnya peran utama selanjutnya dipegang oleh
masyarakat dan peran petugas lebih bersifat konsultatif.

Berdasarkan berbagai rujukan mengenai konsep PPM maka dibahas tentang


tahapan yang perlu dilakukan dalam mengorganisasi dan mengembangkan
masyarakat. Pentahapan dalam PPM dilandasi pada pemikiran bahwa proses belajar
berlangsung secara bertahap yang disesuaikan dengan sikon kelompok sasaran.
Pentahapan ini sekaligus menggambarkan proses pendelegasian wewenang dari
petugas kepada kelompok sasaran. Dalam proses pendelegasian wewenang ini maka
secara bertahap kelompok sasaran disiapkan agar mampu mandiri. Pentahapan juga
bisa dilihat dari segi keterlibatan kelompok sasaran dalam daur pemecahan masalah.
Keterlibatan yang semula lebih banyak pada kegiatan yang bersifat pelaksanaan,
secara bertahap ditingkatkan untuk terlibat pada kegiatan yang lebih canggih seperti

4
misalnya pemantauan kegiatan, perencanaan dan penilaian.

2.3 Skematis Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Tahap Peran petugas Peran

Masyarakat
1. Persiapan petugas +++++

a. Dinamisasi kelompok +++++

b. Pendekatan pada +++++


pejabat/sektoral
+++++
c. Penyiapan lapangan
2. Persiapan sosial
+++ +
a. Pengenalan masyarakat
+++ ++
b. Pengenalan masalah
+++ ++
c. Penyadaran
3. Penyusunan rencana ++ +++
4. Pelaksanaan ++ +++
5. Pemantauan dan penilaian ++ +++
6. Perluasan + ++++

Dikaitkan dengan konsep Pendekatan Edukatif, maka pentahapan PPM diatas


sejalan dengan konsep yang dituangkan dalam Pendekatan Edukatif.

2.4 Unsur-Unsur dalam Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


1. Program terencana dan terfokus pada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh dari
masyarakat yang bersangkutan
2. Mendorong swadaya masyarakat
3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau organisasi-
organisasi sukarela
4. Mempersatukan berbagai spesialisasi sepeti kesehatan masyarakat, pertanian,
peternakan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga untuk membantu masyarakat

5
2.5 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
1) Tujuan Pengorganisasian Masyarakat
Menurut Rakhmadhany (2013:45) “Tujuan Pengorganisasian Masyarakat adalah
membangun kesadaran akan arti penting berorganisasi, mengembangkan potensi dan
sumber daya yang dimiliki untuk memperbaiki lingkungan menjadi lebih baik dan
bermanfaat luas bagi masyarakat”. Miftah (2002:24) mengemukakan Tujuan
Pengorganisasian Masyarakat yaitu :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan sosial ekonomi
b. Membentuk dan memperkuat organisasi masyarakat dalam memanfaatkan dan
mengelola
c. Meningkatkan pendapatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui
penyediaan peluang mata pencaharian sampingan
d. Mengembangkan keterampilan masyarakat melalui organisasi
e. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan
memulihkan sumber daya alam
2) Tujuan Pengembangan Masyarakat
Tujuan umum pengembangan masyarakat dapat menentukan proses dan orientasi
pengambilan keputusan keberlanjutan kegiatan pengembangan masyarakat. Beberapa
tujuan umum dari pengembangan masyarakat yaitu:
a. Mengentaskan masyarakat dari kemiskinan kultural, kemiskinan absolut
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang lebih berkeadilan
c. Mengembangakan kemandirian dan keswadayaan masyarakat yang lemah dan tak
berdaya
d. Meningkatkan status kesehatan masyarakat secara merata
e. Meningkatkan kesempatan wajib belajar sembilan tahun bahkan dua belas tahun
bagi setiap anggota masyarakat di desa maupun kota
f. Melepaskan masyarakat dari belenggu ketunaan, keterbelakangan, ketertinggalan,
ketidakberayaan, keterisoliran, ketergantungan dan kemerosotan moral
g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan
h. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
i. Meningkatkan kemauan dan kemampuan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengelolaan usaha produktif kreatif berbasis sumber daya lokal

6
j. Mengurangi dan menghilangkan berbagai bentuk kecemasan sekaligus
kekhawatiran warga yang rentan terkena ancaman kerawanan pangan dan
kegagalan panen
k. Menguatkan daya saing masyarakat di pasar lokal, regional, nasional bahkan
internasional yang kompetitif
l. Mengurangi angka pengangguran
m. Meningkatkan jaminan perlindungan hukum bagi warga grass roots
n. Meningkatkan jaminan sosial bagi warga miskin dan korban bencana alam
o. Meningkatkan peluang kerja produktif berbasis ekonomi kerakyatan
p. Mengembangkan fungsi kelembagaan lokal untuk pemberdayaan warga grass
roots
q. Membangun masyarakat kreatif dan komunikatif dalam mengakses ragam
informasi pembangunan inovatif
r. Menguatkan kesadaran masyarakat agar tidak bergantung pada pihak donor atau
pemberi dana bantuan

Dengan menjadikan masyarakat sebagai Subyek kegiatan, maka Tujuan yang ingin
dicapai dalam Pengembangan Masyarakat adalah :

1. Menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri


2. Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja
3. Meningkatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka harus diperhatikan Prinsip – prinsip
dalam Pengembangan Masyarakat sebagai berikut :
1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat
2. Program harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat
3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan dan
dorongan agar agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya
4. Selama proses ini petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan
mengambil fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat proses.

2.6 Langkah langkah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


1) Langkah-Langkah Pengembangan Masyarakat

7
Setiap usaha yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat hendaknya
menempuh langkah – langkah sebagai berikut :
1. Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan
Potensi setempat sering kali tidak bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat karena adanya berbagai hambatan. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan menganal hambatan – hambatan ini untuk selanjutnya bersama
masyarakat menciptakan suatu kondisi agar potensi yang sudah ada dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan taraf hidup.
2. Tingkatkan mutu potensi yang ada
Tergalinya potensi setempat harus diikuti dengan peningkatan mutu agar dapat
diperoleh manfaat yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
mengikutsertakan masyarakat setempat sejak awal kegiatan hingga pelaksanaan
dan perluasan kegiatan dengan mengadakan kegiatan – kegiatan pendidikan yang
bersifat non formal.
3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
Terlaksananya kegiatan sebagai wujud pemanfaatan potensi yang ada bukanlah
suatu tujuan akhir. Harus diusahakan agar kegiatan tersebut tidak berhenti begitu
saja tetapi diikuti dengan kegiatan lain sebagai hasil daya cipta masyarakat. Untuk
itu yang perlu diperhatikan adalah :
 Setiap kegiatan harus menimbulkan kepuasan agar timbul gairah dan daya
cipta dari seluruh komponen masyarakat
 Kegiatan – kegiatan yang dilakukan harus yang berkelanjutan
 Harus ada latihan untuk pembentukan kader yang didikuti dengan usaha
meningkatkan keterampilan.
4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Tujuan akhir dari peningkatan pengembangan masyarakat adalah agar proses
pengembangan masyarakat tersebut mampu menghasilkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan bertitik tolak dari pengertian tentang Pengembangan Masyarakat seperti


yang telah diuraikan tersebut di atas, maka masyarakat merupakan Subyek dari

8
kegiatan yang menjadi sasaran kegiatan. Peranan lembaga dari luar hanyalah
sebagai perangsang agar proses yang terjadi berjalan secara optimal.

Dengan demikian, maka Penjabarannya secara Operasional dilaksanakan dengan


cara :
 Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah
kesehatannya, baik yang dihadapi secara individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat.
 Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa dan
kemudian menyusun perencanaan penanggulangan masalah.
 Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk
melaksanakan usaha perbaikan tersebut.
 Dalam proses ini sedapat mungkin digali sumber – sumber daya yang ada
dalam masyarakat sendiri dan kalau betul – betul diperlukan dimintakan
bantuan dari luar.
2) Langkah Langkah Pengorganisasian Masyarakat
Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam
Pengorganisasian Masyarakat adalah :
1. Persiapan Sosial
Tujuan persiapan sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat
sejak awal kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat.
Kegiatan – kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan
– persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program –
program kesehatan yang akan dilakukan.
a. Tahap Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah – tengah masyarakat dengan
hati yang terbuka dan kemauan untuk mengenal masyarakat sebagaimana
adanya, tanpa disertai prasangka sambil menyampaikan maksud dan tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahap ini dapat dilakukan baik melalui Jalur
Formal yaitu dengan melalui sistem pemerintahan setempat seperti Pamong
Desa atau Camat, dan dapat juga dilakukan melalui Jalur Informal misalnya
wawancara dengan To-Ma, seperti Guru, Pemuka Agama, tokoh Pemuda,dll.
b. Tahap Pengenalan Masalah

9
Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah –
masalah yang memang benar – benar menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk
dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh tersebut,
diperlukan interaksi dan interelasi dengan masyarakat setempat secara
mendalam. Dalam tahap ini mungkin akan banyak ditemukan masalah –
masalah kesehatan masyarakat, oleh karena itu harus disusun skala prioritas
penanggulangan masalah. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan
untuk menyusun prioritas masalah adalah :
1) Beratnya Masalah
Yang perlu dipertimbangkan di dini adalah Seberapa jauh masalah tersebut
menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
2) Mudahnya Mengatasi
Yang diperhatikan adalah kemudahannya dalam menanggulangi masalah
tersebut
3) Pentingnya Masalah Bagi Masyarakat
Yang paling berperan di sini adalah Subyektifitas masyarakat sendiri dan
sangat dipengaruhi oleh kultur – budaya setempat
4) Banyaknya Masyarakat yang Merasakan Masalah
Misalnya perbaikan Gizi, akan lebih mudah dilaksanakan di wilayah yang
banyak balitanya.
c. Tahap Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
1) Menyadari masalah – masalah kesehatan yang mereka hadapi
2) Secara sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah
kesehatan yang dihadapi
3) Tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai
dengan potensi dan sumber daya yang ada.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan


pelayanan kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan
terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dalam rangka Menyadarkan Masyarakat adalah :
1) Lokakarya Mini Kesehatan
2) Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )

10
3) Rembuk Desa
2. Pelaksanaan
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau
MMD, maka langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat adalah :
1) Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
2) Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penaggulangan
masalah
3) Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang
tersedia di masyarakat
4) Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan masalah.
3. Evaluasi
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
1) Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung
 Disebut juga Penilaian Formatif = Monitoring
 Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan
sesuai dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.
 Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai.
2) Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan
 Disebut juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program
 Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang
dilakukan
 Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah
tercapai atau belum.
4. Perluasan
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1) Perluasan Kuantutatif

11
Yaitu : perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik
pada wilayah setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat
2) Perluasan Kualitatif
Yaitu : perluasan dengan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan
yang telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari
masyarakat yang dilayani.

2.7 Prinsip Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat


Prinsip-prinsip umum pengembangan masyarakat menurut Bambang Shergi Laksmono
yang dikutip oleh Adi Fahruddin adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan masyarakat merupakan proses perubahan yang disengaja dan terarah
Perubahan tersebut secara garis besar meliputi dua aspek yaitu perubahan fisik dan
teknologi serta perubahan sistem nilai dan sikap.
b. Pengembangan masyarakat bertujuan meningkatkan taraf hidup warga masyarakat,
tidak saja aspek makro yaitu masyarakat secara keseluruhan, melainkan juga unsur
mikro yaitu dapat dinikmati oleh segenap warga masyarakat atau paling tidak bagian
terbesar warga masyarakat.
c. Mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber setempat. Sumber-
sumber tersebut meliputi faktor fisik, manusia dan sosial. Warga masyarakat kurang
peka atau tanggap terhadap sumber-sumber dan potensi yang ada disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan, keterampilan, model, teknologi atau sistem nilai sosial
budaya. Oleh karena itu pengembangan masyarakat merupakan usaha untuk
mendorong dan meningkatkan meningkatkan sikap tanggap masyarakat terhadap
potensi dan sumber-sumber yang ada disekitarnya.
d. Mengutamakan kreatifitas dan inisiatif masyarakat. Hal ini berarti dalam kegiatan
pengembangan masyarakat memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai objek
melainkan sebagai objek pembangunan.
e. Mengutamakan partisipasi masyarakat. Dalam menggerakkan partisipasi masyarakat
yang muncul adalah mengerti dan sadar bahwa partisipasinya dalam pembangunan
merupakan kewajiban dan haknya.

Conyers mengemukakan adanya tiga kriteria dalam pengertian komunitas, yaitu :

12
1. Pertama, konsep komunitas memiliki komponen-komponen fisik, yang
menggambarkan adanya kelompok manusia yang hidup di daerah tertentu dan saling
mengadakan interaksi.
2. Kedua, anggota-anggota komunitas pada umumnya memiliki beberapa ciri khas yang
sama yang menyebabkan timbulnya identifikasi mereka sebagai suatu kelompok.
3. Ketiga, suatu komunitas pada umumnya memiliki keserasian dasar dalam hal
perhatian dan aspirasi .

Sementara itu Davies menyatakan bahwa elemen-elemen yang ada dalam komunitas
adalah lokalitas, hubungan emosional, keterlibatan sosial, dan kepentingan bersama.
Ukuran komunitas sebagai satuan kehidupan bersama yang tidak terlalu besar
mengakibatkan antar anggota saling mengenal secara pribadi, sehingga menumbuhkan
rasa saling percaya, tetapi juga tidak terlalu kecil sehingga dapat dilakukan usaha dan
aktifitas bersama secara evisien.
Selanjutnya, agar tindakan bersama tersebut lebih bersandar pada partisipasi masyarakat
sendiri dibutuhkan adanya kompetensi masyarakat terhadap proses pembangunan di
lingkungan kehidupanya. Kompetensi yang diharapkan meliputi kompetensi pada setiap
warga masyarakat secara individual maupun kompetensi komunitas sebagai keseluruhan
dan kebulatan hidup bersama.
Pada tingkat warga masyarakat kompetensi terhadap proses pembangunan
diwujudkan dalam dua hal yaitu tanggung jawab sosial dan kapasitas. Setiap warga
masyarakat merasa bahwa proses pembangunan di lingkungan komunitas untuk
meningkatkan taraf hidup, merupakan tanggung jawab mereka sendiri. Di samping itu,
untuk mengaktualisasikan tanggung jawab sosial tersebut warga masyarakat perlu
mempunyai kapasitas untuk melakukannya, baik dalam merencanakan maupun
melaksanakan pembangunan secara mandiri.

Prinsip yang mendasar yang harus dimiliki oleh setiap pengorganisir masyarakat
yang memihak pada kaum tertindas. Pada dasarnya, prinsip mengorganisir masyarakat
(community organizers) adalah sebagai berikut :
1. Membangun etos kerja dan komitmen organizer. Etos dan komitmen seorang
community organizers merupakan prinsip utama agar mampu bertahan menhadapi
banyak tantangan dan berhasil membawa sebuah perubahan bersama masyarakat.
2. Keberpihakan dan pembebasan terhadap kaum lemah.

13
3. Berbaur dan terlibat (live in) dalam kehidupan masyarakat.
4. Belajar bersama masyarakat, merencanakan bersama dan membangun dengan apa
yang masyarakat punya.
5. Kemandirian, merupakan prinsip yang dipegang baik dalam sikap politik, budaya,
maupun dalam memenuhi kebutuhan dari sumbersumber yang ada.
6. Berkelanjutan, setiap kegiatan pengorganisasian di orientasikan sebagai suatu yang
terus-menerus dilakukan.
7. Keterbukaan, setiap anggota komunitas dirancang untuk mengetahui masalah-masalah
yang akan dilakukan dan sedang dihadapi oleh komunitas.
8. Partisipasi, setiap anggota komunitas memilki peluang yang sama terhadap informasi
maupun terhadap proses pengambilan keputusan yang dibuat oleh komunitas.

2.8 Contoh Penerapan/ Studi Kasus PPM


1. Pemberdayaan masyarakat oleh Kecamatan Tarogong berjenjang, mulai dari individu,
kelompok dan masyarakat dengan upaya pembentukkan perilaku hidup bersih, sehat
(PHBS).
2. Bina suasana diupayakan melalui pengunaan media promosi poster, spanduk dan
televisi yang ditempatkan di halaman, balai pengobatan umum, dan dinding tempat
umum serta penciptaan lingkungan yang mendukung, seperti kegiatan gotong royong,
desa sehat dan lingkungan yang bebas asap rokok
3. Advokasi melibatkan komitmen dan dukungan Pimpinan Kecamatan Tarogong Kaler
dan Dinas Kesehatan setempat dalam upaya pembuatan kebijakan/ regulasi dan
pengadaan sumber daya dalam upaya mencegah penyakit dan menciptakan
lingkungan sehat.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat pada dasarnya adalah suatu proses
pengorganisasian kegiatan masyarakat yang bersifat setempat, yang ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian pengalaman belajar.
Menurut Rakhmadhany (2013:45) tujuan Pengorganisasian Masyarakat adalah
membangun kesadaran akan arti penting berorganisasi, mengembangkan potensi dan sumber
daya yang dimiliki untuk memperbaiki lingkungan menjadi lebih baik dan bermanfaat luas
bagi masyarakat. Sedangkan tujuan umum pengembangan masyarakat adalah dapat
menentukan proses dan orientasi pengambilan keputusan keberlanjutan kegiatan
pengembangan masyarakat
Tahapan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat :
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Perencanaan
C. Tahap Pelaksanaan
D. Tahap Pemantauan
E. Tahap Evaluasi
F. Tahap Perluasan

3.2 Saran
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) adalah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuannya yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial
masyarakat. Sebagai sarjana kesehatan masyarakat, penting bagi kita untuk mempelajarinya
agar kita mampu melakukan pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dengan baik
sehingga tujuan dan program-program dari PPM dapat terlaksana.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalahh ini. Oleh karena itu,
untuk menjadikan makalah ini lebih baik, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan pembaca sekalian.
Terimakasih

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniati, D. P. Y. (2015). Bahan Ajar Pengorganisasian dan Pengembangan


Masyarakat. Bagian Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700a0b
29304ec3c5ae.pdf. Diakses Pada Tanggal 24 September 2021 Pukul 08.30
WIB
2. Bab 2. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat.
https://www.academia.edu/34998496/PENGORGANISASIAN_DAN_PENG
EMBANGAN_MASYARAKAT. Diakses Pada Tanggal 24 September 2021
Pukul 08.50WIB
3. Rahmi Mutia , Amrusi , Musfiana. (2019). Pengorganisasian Masyarakat Melalui
Bank Sampah “Gema Bersatu” di Gampong Ateuk Pahlawan Kecamatan
Baiturrahman Banda Aceh. Jurnal Samudra Ekonomika. 3(1), 19-25 pada
https://ejurnalunsam.id/index.php/jse/article/download/1297/1042/ diakses
tanggal 23 September 2021 pukul 19.20 WIB
4. Azwar, Arul. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ke-3. Binarupa
Aksara. Jakarta
5. Bobo. Kim, Jackie Kendall, Steve Max. Organize. ( 1994). Organizing for sosial
Change. A Manual for Activist in The 1990s. Seven Locks Press. California.
6. Kurniati, D. P. Y. (2015). Bahan Ajar Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat. Bagian Promosi Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Di akses melalui
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700a0b
29304ec3c5ae.pdf pada 27 September pukul 12.01 WIB
7. http://digilib.uinsby.ac.id/1428/5/Bab%202.pdf diakses tanggal 27 September 2021
pukul 10.00 WIB
8. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700a0b29304e
c3c5ae.pdf diakses tanggal 27 September 2021 pukul 10.30 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai