Disusun oleh :
Kelompok 7 IKM A1
Dosen Pengampu :
Hamidatul Yuni, S.ST., M. Kes
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Evaluasi Public
Relations” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibuk Hamidatul Yuni, S.ST., M. Kes selaku dosen mata kuliah
Kehumasan Universitas Andalas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Evaluasi Public Relations. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi evaluasi public relation
2. Untuk mengetahui tujuan dari evaluasi public relation
3. Untuk mengetahui jenis dari program public relation
4. Untuk mengetahui tahapan dalam evaluasi public relation
5. Untuk mengetahui langkah kerja evaluasi public relation
6. Untuk mengetahui terkait audit komunikasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Dengan menunjukkan nilai program kehumasan bagi perusahaan , maka manajer
humas dapat mempertahankan program-program tersebut dan keberadaan bagian
Humas.
2. Tuntutan dari setiap manajemen perusahaaan terhadap setiap bagian diperusahaan
agar setiap pengeluaran sumber daya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pemikiran/pendapat kalau program/ bagian humas merupakan bagian yang
menghambur-hamburkan uang (biaya besar, tidak jelas hasil pencapaian objektif
tertentu)
4. Bagian dari usaha untuk peningkatan status profesionalisme para praktisi humas.
Jadi evaluasi penting sekali, tanpa penilaian, tidak akan diketahui sampai dimana
kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung (Effendy, 2002;131).
Melalui evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat diketahui hal-hal yang mempengaruhi
efektivitas, hasil-hasil, kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan sebuah program dan
selain itu, juga dapat mengetahui kendala atau hambatan yang ditemui dalam
pelaksanaan program.
4
2.4 Tahapan dalam Evaluasi Public Relation
Program public relations yang diwujudkan, memiliki pengawalan dengan
melakukan evaluasi atau penilaian terhadap program supaya tujuan program diwujudkan
dapat tercapai. Maka, terdapat teori Menurut Grunig & Hunt (1984) yang
mengkategorikan tahapan dalam melakukan evaluasi terhadap program, dimana untuk
membantu bagaimana melakukan evaluasi program public relations. Teori evaluasi
tersebut dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu :
1. Process Evaluation
Evaluasi proses berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah
program-program yang dilaksanakan telah dikelola dengan baik, berkesinambungan
dan efektif. Dalam berbagai hal, evaluasi ini mengukur secara berkesinambungan
penampilan program, kadang dalam hitungan bulanan.
2. Outcome Evaluation
Evaluasi hasil berkaitan dengan usaha–usaha untuk mengetahui apakah
dampak atau hasil yang ditimbulkan oleh program–program yang telah
dilaksanakan. Dengan kata lain, evaluasi hasil biasanya berkaitan dengan usaha
untuk mengetahui apakah tujuan (objective) yang telah ditetapkan dalam rencana
dapat tercapai.
5
2. In Progress Monitoring
Secara periodik selama pelaksanaan program, aksi yang dilakukan harus
dinilai jika perlu diubah. Penilaian ini dapat direncanakan dalam interval tertentu
untuk menentukan kefektivan program dalam mencapai objectives. Hasil yang tidak
terantisipasi dapat dinilai dan dimasukkan kedalam evaluasi. Perubahan antara
perkembangan yang diantisipasi dan aktual pada tiap poinnya dapat diuji
pengaruhnya pada hasil keseluruhan. Monitoring teratur membantu menentukan
mengapa beberapa hasil berbeda hasil secara signifikan dari rencana awal, dan
mencegah kejutan yang tidak diinginkan.
Evaluasi implementasi akan mendata kecukupan taktik dan upaya. Pada
tahapan ini evaluasi dilakukan untuk mencatat kecukupan taktik dan upaya. Tahapan
evaluasi implementasi ini menjawab apakah program dapat menjangkau target
sasaran, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana.
3. Outcome Evaluation
Tahap akhir adalah menilai hasil akhir program. Hasil dan objectives
dibandingakan untuk menetukan perubahan. Pada tahap ini, semua evaluasi menjadi
penting untuk menjelaskan konteks dimana program diimplementasikan dan untuk
menginterprestasikan hasil. Laporan evaluasi berisi informasi disampaikan
pengambilan keputusan yang tepat bersama dengan saran untuk perencanaan yang
akan datang.
Evaluasi dampak menyediakan umpan balik tentang konsekuensi dari
program. Tahap ini menjawab efektivitas program dalam mencapai tujuan, kendala
atau hambatan apa yang ditemui, bagaimana hasil dari program.
6
3. Collect the Analyze Data, melakukan pengumpulan data dan mengukur efek yang
dihasilkan sampel terpilih pada audiences sasaran yang ditetapkan. Ini kemudian
dibandingkan dengan efek yang diharapkan pada masing-masing publik sasaran.
Dari sini dapat dilihat apakah program berhasil mencapai tujuan yang ditetepakan
atau belum.
4. Report the Result Decision Maker, Menulis laporan tentang program kepada
pengambil keputusan.
5. Apply the Result to Decision, setiap hasil program harus ditetapkan pada
pengambilan keputuan selanjutnya. Hasil-hasil yang telah dicapai harus dapat
memperbaiki program-program untuk masa-masa selanjutnya.
7
c. Mengukur kualitas hubungan-hubungan komunikasi, secara khusus mengukur
sejauh mana kepercayaan antarpribadi (trust), dukungan, komunikasi, secara
khusus mengukur sejauh mana kepercayaan antarpribadi (trust), dukungan,
keramahan, dan kepuasan kerja karyawan secara keseluruhan dilaksanakan.
d. Mengenali jaringan-jaringan yang aktif-operasional untuk desas-desus (rumor),
pesan-pesan sosial, dan pesan-pesan kedinasan, (job-related); kemudian
dibandingkan dengan jaringan komunikasi resmi atau jaringan yang dibentuk
sesuai dengan bagan organisasi.
e. Mengenali sumber-sumber kemacetan (bottlenecks) arus informasi dan para
penyaring informasi (gatekeepers) dengan memperbandingkan peran-peran
komunikasi dalam praktek, seperti penyendiri (isolate), penghubung (liaison),
anggota-anggota kelompok (group members) dengan peran-peran yang
seharusnya sebagaimana diharapkan oleh bagan organisasi dan uraian tugas.
f. Mengenali kategori-kategori dan contoh-contoh tentang pengalaman-pengalaman
dan peristiwa-peristiwa komunikasi yang tergolong positif ataupun yang
tergolong negatif.
g. Menggambarkan pola-pola komunikasi yang terjadi pada tingkatan pribadi,
kelompok, dan organisasi dalam berkaitannya dengan topik, sumber, saluran,
frekuensi, jangka waktu, dan kualitas interaksi.
h. Memberikan rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun perbaikan
yang perlu dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek-praktek
kebiasaan, dan ketrampilan yang didasarkan atas hasil analisis Audit Komunikasi.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari audit komunikasi
adalah untuk menemukan dan menyingkap segala gangguan dan hambatan
komunikasi, kemacetan-kemacetan arus informasi, serta menganalisis peristiwa-
peristiwa komunikasi yang tergolong positif maupun yang negative untuk
memberikan rekomendasi demi mencapai efektifitas.
8
apa saja yang sudah dilakukan. Selanjutnya data-data audit komunikasi dapat
digunakan untuk mengambil keputusan.
9
g. Ingin mengukur kemajuan atau perkembangan dengan menggunakan patok
banding yang sudah ditetapkan
h. Ingin mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi
dalam organisasi
i. Ingin membangun landasan dan latar belakang guna perkembangan kebijakan dan
perencanaan komunikasi baru
b. Penyebab
Banyaknya keluhan yang dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Mahakeret
Barat ke PT. Air Manado ini merupakan sebuah krisis bagi perusahaan terkait yang
dimana krisis perusahaan merupakan peristiwa yang mengarah pada situasi tidak
stabil dan mengkhawatirkan yang dapat mempengaruhi instansi dan atau perusahaan.
Hal itu di sebabkan oleh :
1. Mulai dari air yang keruh yang sulit untuk diolah, pompa rusak, cuaca ekstreme,
dan kebocoran pipa
10
2. Ketika masyarakat ingin mengakses air bersih yang telah dikenakan biaya
perbulan tapi penggunaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maupun
dengan tanggungan biaya yang dikenakan.
3. Sering kali PAM hanya menjalankan air selama beberapa jam saja yang menurut
masyarakat beberapa jam saja tidak cukup untuk menampung air dan tidak cukup
untuk memenuhi kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi dan lain
sebagainya.
4. Sering kali juga dalam satu minggu hampir 3 hari penuh air mati, bahkan pada
salah satu masyakarat sudah 3 bulan air dirumah mereka tidak dijalankan air
bersih oleh PAM.
11
masyarakat pada masyarakat. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan proses
planning diatas adalah strategi komunikasi interpersonal atau antar pribadi.
3. Proses action & communication dalam menangani keluhan masyarakat, untuk
proses penyampaian atau pelaksnaan ini PT. Air Manado akan segera mungkin
memberikan tanggapan atau respon langsung terhadap keluhan dengan
menggunakan strategi komunikasi dan sosialiasi lewat media surat kabar. PT. Air
Manado bekerja sama dengan beberapa Media Surat Kabar yang ada di Manado
dengan begitu informasi official dari PT. Air Manado dapat dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan proses
action & comunication diatas adalah strategi komunikasi dengan teknik
informative dengan mengunakan media. Media yang digunakan seperti media
surat kabar, dan media sosial.
4. Proses evaluating, untuk proses evaluasi PT. Air Manado dalam menangani
keluhan masyarakat dapat dilihat dari berkurangnya jumlah keluhan yang masuk.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi merupakan salah satu tahap dalam kegiatan atau program public relations.
Evaluasi merupakan suatu proses pengukuran dari hasil yang telah dicapai yang
dilakukan sadar dan sengaja, yang dilakukan dengan rancangan pesan, sumber serta
pemilihan saluran yang teat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi ini sangat berperan agar mengetahui hal-hal yang mempengaruhi efektivitas,
hasil-hasil, kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan sebuah program dan selain itu,
juga dapat mengetahui kendala atau hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program.
Dalam pelaksanaan evaluasi terdapat tahapan dalam pelaksanaan programnya yaitu
persiapan, pelaksanaan dan dampak/evaluasi.
Audit komunikasi adalah sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-kebutuhan
komunikasi kehumasan dan praktek komunikasi yang sedang berlangsung. Tujuannya
adalah untuk Memberikan rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun
perbaikan yang perlu dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek-praktek
kebiasaan, dan keterampilan yang didasarkan atas hasil analisis audit komunikasi. Oleh
karenaa itu jika ingin mengetahui apakah program tersebut sudah berjalan dengan baik
atau tidak dan meningkatkan efektivitas sebuag program, makan disinilah pentingnya
peran dari audit komunikasi.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah di atas masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan dalam pembuatan makalah
berikutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Nur Fithry. 2012. Kampanye Public Relations Dalam Membentuk Sikap Khalayak
(Studi pada Kampanye Stop the Trafficking of Children and Young People yang
diselenggarakan oleh The Body Shop Indonesia). Skripsi, Universitas Indonesia.
http://e-journal.uajy.ac.id/797/2/1KOM03053.pdf diakses pada 10 November 2021 pukul
11.30 WIB
Lestari, Mayang. Mengenal Apa itu Audit Komunikasi. https://tambahpinter.com/audit-
komunikasi/ diakses pada tanggal 11 November 2021 pukul 13.45 WIB
Loing, Natasha Valencia Magrie, Meity D. Himpong, dan Edmon R. Kalesaran. Strategi
Humas dalam Menangani Krisis Perusahaan di PT. Air Manado (Studi Kasus pada
Masyarakat Kelurahan Mahakeret Barat Manado).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/download/30219/2
9216 diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 12.52 WIB
Maspaitella, Imanar, Mariam Sondakh dan Eva A Marentek. 2016. Evaluasi Kinerja Humas
Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Raja Ampat (Studi pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat). E-journal “Acta Diurna”. 5 (3), 1-
4.
Nuraini, Fitri. AUDIT KOMUNIKASI KEGIATAN COMMUNITY DEVELOPMENT PT.
INDONESIA POWER UP SURALAYA.
http://eprints.untirta.ac.id/783/1/AUDIT%20KOMUNIKASI%20KEGIATAN%20CO
MMUNITY%20DEVELOPMENT%20PT%20INDONESIA%20POWER%20UP%20S
URALAYA%20%28Studi%20Kasus%20Pada%20Program%20Fattening%20%26%20
B%20-%20Copy.pdf diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 14.34 WIB
Nurbawan, Riswan. Audit Komunikasi. https://www.scribd.com/document/99898903/Audit-
Komunikasi diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 13.45 WIB
Putra, Hafedz Adi. Audit Komunikasi Kehumasan
https://www.slideshare.net/hafedzadiputra/audit-komunikasi-kehumasan diunduh pada
tanggal 11 November 2021 pukul 12.01 WIB
Putra, Hafedz Adi. Pengertian dan Tujuan Audit Komunikasi. Bahan Ajar Manajemen
Komunikasi. https://www.slideshare.net/hafedzadiputra/pengertian-dan-tujuan-audit-
komunikasi diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 11.30 WIB
Satlita, Lena. 2007. Manajemen Kehumasan Di Perguruan Tinggi. Efisiensi Jurnal. 1(7), 1-14
14