Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEHUMASAN

“Evaluasi Public Relations”

Disusun oleh :
Kelompok 7 IKM A1

Atikah Qurratul Aini 2011211027


Ayuningtyas Mediani 2011211015
Machranda 2011211001
Rahmat Al Ikram 2011211040

Dosen Pengampu :
Hamidatul Yuni, S.ST., M. Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS


KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Evaluasi Public
Relations” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibuk Hamidatul Yuni, S.ST., M. Kes selaku dosen mata kuliah
Kehumasan Universitas Andalas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Evaluasi Public Relations. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Padang, 11 November 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Evaluasi Public Relation............................................................................. 3
2.2 Tujuan Evaluasi Public Relation .................................................................................. 3
2.3 Jenis Evaluasi Program Public Relation ...................................................................... 4
2.4 Tahapan dalam Evaluasi Public Relation ..................................................................... 5
2.5 Langkah Kerja Evaluasi Public Relation ...................................................................... 6
2.6 Audit Komunikasi Public Relation ............................................................................... 7
2.7 Studi Kasus Krisis Perusahaan di PT. Air Manado .................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi public relations merupkan upaya sistematis untuk menilai berbagai
aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan program. dengan
mengetahui bagaimana program dibuat, semua anggota organisasi akan lebih mampu
melaksanakan tugas atau spesialisasi mereka ketika program itu diimplementasikan.
evaluasi akan sesuai dengan apa yang diharapkan apabila pelaksanaannya dilaksanakan
secara continue dan mempertimbangkan accountability. Apabila hal tersebut tidak
dilaksanakan, maka dalam pelaksanaan evaluasi selanjutnya akan mengalami suatu
kendala, khususnya dalam upaya pengembangan organisasi selanjutnya.
Dalam melaksanakan perencanaan kehumasan, kegiatan bukan hanya dilakukan
pada tahap akhir, namun juga perlu dilakukan pada setiap tahapan, termasuk pada tahap
perencanaan dan pelaksanaan. Monitoring wajib dilakukan Humas disaat kegiatan
berlangsung, untuk melihat kekurangan dan akan langsung diperbaiki Humas yang
sedang mengawasi langsung jalannya suatu kegiatan. Evaluasi secara monitoring
diyakini sangat efektif untuk dapat mengetahui dimana titik lemah suatu kegiatan, untuk
menjami terlaksananya kebijakan sesuai dengan perencanaan dan target yang telah
ditetapkan, agar ada umpan balik terhadap kebijaksanaan untuk diteruskan, dilanjutkan
atau dihentikan suatu program, dan agar kebijakan kegiatan mampu
mempertanggungjawabkan penggunaan anggran yang telah disusun. Oleh karena itulah
evaluasi merupakan tahap yang sangat strategis dalam upaya untuk menentukan arah
kebijakan selanjutnya bagi suatu lembaga atau organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu evaluasi public relation
2. Apa saja tujuan dari evaluasi public relation
3. Apa saja jenis dari program public relation
4. Bagaimana tahapan dalam evaluasi public relation
5. Bagaimana langkah kerja evaluasi public relation
6. Apa itu audit komunikasi

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi evaluasi public relation
2. Untuk mengetahui tujuan dari evaluasi public relation
3. Untuk mengetahui jenis dari program public relation
4. Untuk mengetahui tahapan dalam evaluasi public relation
5. Untuk mengetahui langkah kerja evaluasi public relation
6. Untuk mengetahui terkait audit komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Public Relation


Evaluasi merupakan salah satu tahap dalam kegiatan atau program public relations.
Evaluasi merupakan suatu proses pengukuran dari hasil yang telah dicapai yang
dilakukan sadar dan sengaja, yang dilakukan dengan rancangan pesan, sumber serta
pemilihan saluran yang teat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evalusi menuntut adanya suatu standar kegiatan Humas. Hal ini dibutuhkan unutuk
mengetahui keberhasilan suatu aktivitas humas diperlukan
Tahap evaluasi ini secara umum diletakkan ketika PR telah berakhir, namun tetap
perlu dilakukan pada setiap tahapan, termasuk pada tahap perencanaan dan pelaksanaan.
Tahapan evaluasi ini melihat sejauh mana perencanaan berjalan sesuai dengan yang telah
dikoordinasikan atau diorganisasikan, kemudian melihat bagaimana tahap
pelaksanaannya, dan hasil apa yang telah diperoleh pada pencapaiannya.
Menurut Lindenmann, evaluasi public relations adalah setiap dan semua
penelitian yang dirancang untuk menentukan efektivitas relatif sebuah program,
kegiatan, atau strategi public relations dengan mengukur keluaran (output) atau dampak
(outcome) program, kegiatan atau strategi itu berdasarkan sejumlah tujuan (objectives)
yang sudah ditetapkan sebelumnya (Lindenmann, 1997, hal. 2). Dalam program public
relations, evaluasi program diartikan sebagai upaya sistematis untuk menilai berbagai
aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan program. Jadi,
secara garis besar yang ingin dinilai ada dua hal, yaitu bagaimana proses pelaksanaan
program dan apa hasil yang dicapai daripelaksanaan tersebut.

2.2 Tujuan Evaluasi Public Relation


Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan public relations
benar-benar dilaksanakan menurut rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak.
Acuan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari program public relations
tergantung pada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi oleh setiap program,
lembaga, atau organisasi, serta perusahaan melalui peranan. Menurut Ngurah (1999)
evaluasi program humas penting dilakukan karena :

3
1. Dengan menunjukkan nilai program kehumasan bagi perusahaan , maka manajer
humas dapat mempertahankan program-program tersebut dan keberadaan bagian
Humas.
2. Tuntutan dari setiap manajemen perusahaaan terhadap setiap bagian diperusahaan
agar setiap pengeluaran sumber daya dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pemikiran/pendapat kalau program/ bagian humas merupakan bagian yang
menghambur-hamburkan uang (biaya besar, tidak jelas hasil pencapaian objektif
tertentu)
4. Bagian dari usaha untuk peningkatan status profesionalisme para praktisi humas.

Jadi evaluasi penting sekali, tanpa penilaian, tidak akan diketahui sampai dimana
kelancaran kegiatan public relations yang telah berlangsung (Effendy, 2002;131).
Melalui evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat diketahui hal-hal yang mempengaruhi
efektivitas, hasil-hasil, kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan sebuah program dan
selain itu, juga dapat mengetahui kendala atau hambatan yang ditemui dalam
pelaksanaan program.

2.3 Jenis Evaluasi Program Public Relation


Pada dasarnya, dalam melakukan penilaian sebuah program, terdapat teori yang
mengkategorikan kegiatan evaluasi menurut jenisnya. Kemudian Kendall
(Putra,1999:73) mengemukakan tiga jenis evaluasi yaitu :
1. In process Evaluation
In process Evaluation adalah evaluasi dengan melakukan pemantauan program saat
program diimplementasikan. Ini biasanya dilakukan melalui berbagai metode seperti
melakukan pencatatan kegiatan-kegiatan harian, pertemuan staff untuk memperoleh
umpan balik dan melakukan observasi, laporan perkembangan jadwal dan briefing.
2. Internal Evaluation
Internal evaluation adalah evaluasi setelah program dilaksanakan dengan
menggunakan metode seperti yang digunakan dalam in process evaluation.
3. External Evaluation
External Evaluation, pada evaluasi ini yang diukur adalah efek program terhadap
publik sasaran dalam bentuk perilaku publik secara umun, liputan media dan
sebagainya.

4
2.4 Tahapan dalam Evaluasi Public Relation
Program public relations yang diwujudkan, memiliki pengawalan dengan
melakukan evaluasi atau penilaian terhadap program supaya tujuan program diwujudkan
dapat tercapai. Maka, terdapat teori Menurut Grunig & Hunt (1984) yang
mengkategorikan tahapan dalam melakukan evaluasi terhadap program, dimana untuk
membantu bagaimana melakukan evaluasi program public relations. Teori evaluasi
tersebut dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu :
1. Process Evaluation
Evaluasi proses berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah
program-program yang dilaksanakan telah dikelola dengan baik, berkesinambungan
dan efektif. Dalam berbagai hal, evaluasi ini mengukur secara berkesinambungan
penampilan program, kadang dalam hitungan bulanan.
2. Outcome Evaluation
Evaluasi hasil berkaitan dengan usaha–usaha untuk mengetahui apakah
dampak atau hasil yang ditimbulkan oleh program–program yang telah
dilaksanakan. Dengan kata lain, evaluasi hasil biasanya berkaitan dengan usaha
untuk mengetahui apakah tujuan (objective) yang telah ditetapkan dalam rencana
dapat tercapai.

Sedangkan Cutlip, Center, & Broom (Baskin,1997) mengemukakan evaluasi


meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil pelaksanaan program :
1. Implementation Checking
Pertanyaan inti dari penilaian pada tahapan ini adalah pada tingkatan apa
publik sasaran hendak diraih. Terlepas dari selengkap apapun proses perencanaan,
adalah penting untuk menentukan perbedaan antara implementasi yang direncanakan
(planned) dan yang sesungguhnya (actual). Perubahan dari rencana awal harus
dianalisis dan dijelaskan sehingga keputusan dapat diambil untuk mengubah rencana
atau mengoreksi perbedaan. Evaluasi persiapan dilakukan untuk menilai kualitas dan
kecukupan pengumpulan informasi dan perencanaan strategis.
Tahapan evaluasi ini menjawab pada tingkatan apa publik sasaran hendak
diraih, sejauh mana distribusi problem sasaran, apakah program yang dilaksanakan
sesuai dengan tujuan, apakah peluang keberhasilannya sudah dimaksimalkan, berapa
perkiraan biaya atau biaya yang ditetapkan serta bagaimana hubungannya dengan
manfaat dan efektivitasnya.

5
2. In Progress Monitoring
Secara periodik selama pelaksanaan program, aksi yang dilakukan harus
dinilai jika perlu diubah. Penilaian ini dapat direncanakan dalam interval tertentu
untuk menentukan kefektivan program dalam mencapai objectives. Hasil yang tidak
terantisipasi dapat dinilai dan dimasukkan kedalam evaluasi. Perubahan antara
perkembangan yang diantisipasi dan aktual pada tiap poinnya dapat diuji
pengaruhnya pada hasil keseluruhan. Monitoring teratur membantu menentukan
mengapa beberapa hasil berbeda hasil secara signifikan dari rencana awal, dan
mencegah kejutan yang tidak diinginkan.
Evaluasi implementasi akan mendata kecukupan taktik dan upaya. Pada
tahapan ini evaluasi dilakukan untuk mencatat kecukupan taktik dan upaya. Tahapan
evaluasi implementasi ini menjawab apakah program dapat menjangkau target
sasaran, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana.
3. Outcome Evaluation
Tahap akhir adalah menilai hasil akhir program. Hasil dan objectives
dibandingakan untuk menetukan perubahan. Pada tahap ini, semua evaluasi menjadi
penting untuk menjelaskan konteks dimana program diimplementasikan dan untuk
menginterprestasikan hasil. Laporan evaluasi berisi informasi disampaikan
pengambilan keputusan yang tepat bersama dengan saran untuk perencanaan yang
akan datang.
Evaluasi dampak menyediakan umpan balik tentang konsekuensi dari
program. Tahap ini menjawab efektivitas program dalam mencapai tujuan, kendala
atau hambatan apa yang ditemui, bagaimana hasil dari program.

2.5 Langkah Kerja Evaluasi Public Relation


Kegiatan evaluasi pada program public relations dilaksanakan dan disesuaikan
dengan jenis evaluasi. Maka, terdapat teori dari Grunig&Hunt (1984;182)
mengemukakan lima langkah tindakan yang harus dilakukan dalam evaluasi. Kelima
langkah tersebut adalah :
1. Specify Objectives, membuat rumusan tujuan program yang spesifik dan dapat
diukur.
2. Measures the objectives, melakukan pengukuran efek yang sudah dicapai dari
program yang sudah dijalankan.

6
3. Collect the Analyze Data, melakukan pengumpulan data dan mengukur efek yang
dihasilkan sampel terpilih pada audiences sasaran yang ditetapkan. Ini kemudian
dibandingkan dengan efek yang diharapkan pada masing-masing publik sasaran.
Dari sini dapat dilihat apakah program berhasil mencapai tujuan yang ditetepakan
atau belum.
4. Report the Result Decision Maker, Menulis laporan tentang program kepada
pengambil keputusan.
5. Apply the Result to Decision, setiap hasil program harus ditetapkan pada
pengambilan keputuan selanjutnya. Hasil-hasil yang telah dicapai harus dapat
memperbaiki program-program untuk masa-masa selanjutnya.

2.6 Audit Komunikasi Public Relation


a. Pengertian
Menurut Andre Hardjana dalam bukunya Audit Komunikasi, audit humas
adalah alat evaluasi terbaik untuk program jangka panjang, dengan menunjukan
kekuatan atau kelemahan yang ada, audit komunikasi menyikapi berbagai kebutuhan
dan menggaris bawahi validitas untuk meningkatkan efektifitas kegiatan. Dalam
bukunya dijelaskan pula dalam sebuah buku yang berjudul Organizational
Communication, Gerald Goldhaber menjelaskan bahwa audit komunikasi ialah
pemeriksaan diagnosis yang dapat memberikan informasi dini untuk mencegah
kehancuran kesehatan organisasi yang lebih besar.
Menurut Josep Kopec (1982, dalam Morissan, 2008, h. 253) audit komunikasi
adalah suatu analisis tentang komunikasi organisasi baik internal dan/atau eksternal
untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan komunikasi, kebijakan, tindakan
dan kemampuan, serta untuk mengetahui data yang perlu dan memungkinkan
pimpinan perusahaan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang tepat dan
ekonomis demi tujuan masa depan komunikasi organisasi.

b. Tujuan Audit Komunikasi


a. Menentukan “lokasi” dimana kelebihan muatan informasi (overload) ataupun
kekurangan muatan informasi (underload) terjadi berkaitan dengan topik-topik,
sumber-sumber, dan saluran-saluran komunikasi tertentu.
b. Menilai kualitas informasi yang dikomunikasi oleh dan/atau kepada sumber-
sumber informasi.

7
c. Mengukur kualitas hubungan-hubungan komunikasi, secara khusus mengukur
sejauh mana kepercayaan antarpribadi (trust), dukungan, komunikasi, secara
khusus mengukur sejauh mana kepercayaan antarpribadi (trust), dukungan,
keramahan, dan kepuasan kerja karyawan secara keseluruhan dilaksanakan.
d. Mengenali jaringan-jaringan yang aktif-operasional untuk desas-desus (rumor),
pesan-pesan sosial, dan pesan-pesan kedinasan, (job-related); kemudian
dibandingkan dengan jaringan komunikasi resmi atau jaringan yang dibentuk
sesuai dengan bagan organisasi.
e. Mengenali sumber-sumber kemacetan (bottlenecks) arus informasi dan para
penyaring informasi (gatekeepers) dengan memperbandingkan peran-peran
komunikasi dalam praktek, seperti penyendiri (isolate), penghubung (liaison),
anggota-anggota kelompok (group members) dengan peran-peran yang
seharusnya sebagaimana diharapkan oleh bagan organisasi dan uraian tugas.
f. Mengenali kategori-kategori dan contoh-contoh tentang pengalaman-pengalaman
dan peristiwa-peristiwa komunikasi yang tergolong positif ataupun yang
tergolong negatif.
g. Menggambarkan pola-pola komunikasi yang terjadi pada tingkatan pribadi,
kelompok, dan organisasi dalam berkaitannya dengan topik, sumber, saluran,
frekuensi, jangka waktu, dan kualitas interaksi.
h. Memberikan rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun perbaikan
yang perlu dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek-praktek
kebiasaan, dan ketrampilan yang didasarkan atas hasil analisis Audit Komunikasi.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari audit komunikasi
adalah untuk menemukan dan menyingkap segala gangguan dan hambatan
komunikasi, kemacetan-kemacetan arus informasi, serta menganalisis peristiwa-
peristiwa komunikasi yang tergolong positif maupun yang negative untuk
memberikan rekomendasi demi mencapai efektifitas.

c. Fungsi Audit Komunikasi dalam Perusahaan


Secara garis besar, adanya audit komunikasi ini dibutuhkan untuk mempelajari
secara detail tentang bagaimana, apa dan kepada siapa perusahaan melakukan
komunikasi. Dengan begitu, perusahaan bisa melihat gambaran secara jelas mengenai

8
apa saja yang sudah dilakukan. Selanjutnya data-data audit komunikasi dapat
digunakan untuk mengambil keputusan.

d. Prosedur Audit Komunikasi


Seperti pada metode-metode penelitian lainnya, metode audit komunikasi juga
memiliki prosedur yang harus dilalui peneliti sehingga persyaratan ilmiah dapat
dipenuhi, prosedur atau tahapan yang perlu diuraikan dan dilakukan dalam audit
komunikasi. Berkaitan dengan tahap-tahap penelitian audit komunikasi, Moore (1989)
Jones Pavlik (1987) membaginya menjadi empat tahap:
1) Menyelidiki apa yang “kita” pikirkan
2) Menyelidiki apa yang “mereka” pikirkan
3) Mengevaluasi perbedaan antara dua sudut pandang
4) Menganjurkan atau merekomendasikan program komunikasi yang
komprehensif dengan tujuan untuk mengakhiri kesenjangan tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud apa yang “kita pikirkan” disini
adalah capaian ideal yang telah ditetapkan atau yang menjadi tujuan suatu lembaga
atau perusahaan. Kedua, menyelidiki apa yang “mereka” pikirkan. Maksud “mereka”
disini adalah semua baik itu public internal dan public eksternal dari suatu perusahaan
atau lemaga yang diaudit. Ketiga, mengevaluasi perbedaan antara dua sudut pandang
dimaksudkan untuk melihat keberhasilan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Caranya
dengan membandingkan apa yang perusahaan pikirkan dengan apa yang “mereka”
pikirkan, lalu memberikan rekomendasi terbaik.

e. Alasan Pokok Penyelenggaraan Audit Komunikasi:


a. Ingin mengetahui apakah program-program komunikasi berjalan dengan baik
b. Ingin membuat diagnosis tentang masala-masalah yang terjadi, dan peluang-
peluang apa yang terbuang percuma
c. Ingin melakukan evaluasi atas kebijakan-kebijakan baru dan praktek-praktek
komunikasi yang terjadi
d. Ingin memeriksa hubungan antara komunikasi dengan tindakan-tindakan
operasionallainnya baik pada tingkat organisasi maupun pada tingkat unit lokal
e. Ingin menyusun anggaran belanja untuk kegiatan-kegiatan komunikasi
f. Ingin menetapkan sebuah patok banding

9
g. Ingin mengukur kemajuan atau perkembangan dengan menggunakan patok
banding yang sudah ditetapkan
h. Ingin mengembangkan atau melakukan restrukturisasi fungsi-fungsi komunikasi
dalam organisasi
i. Ingin membangun landasan dan latar belakang guna perkembangan kebijakan dan
perencanaan komunikasi baru

2.7 Studi Kasus Krisis Perusahaan di PT. Air Manado


a. Narasi Kasus
PT. Air Manado merupakan merupakan satu-satunya perusahan yang bergerak
dalam pemasokan air bersih di Sulawesi Utara khususnya di kota Manado. Sebagian
besar masyarakat Manado memakai atau membeli air bersih di perusahaan ini, Sampai
saat ini perusahaan tersebut merupakan satu-satunya public yang memasok air bersih
di Kota Manado. Pengoperasian perusahaan air ini banyak dihadapi dengan berbagai
dan beragam kendala, mulai dari air yang keruh yang sulit untuk diolah, pompa rusak,
cuaca ekstreme, dan kebocoran pipa. Hal-hal tersebut mengakibatkan pengoperasian
air bersih ini terganggu sehingga kebutuhan yang seharusnya untuk masyarakat tidak
dipenuhi dan mengakibatkan susahnya air bersih untuk dijalankan atau dialiri. Dari
sekian banyaknya pengguna air bersih PT. Air Manado masyarakat kelurahan
Mahakeret Barat ikut merasakan susahnya air bersih jika pengoperasian perusahaan
menghadapi berbagai macam kendala. Oleh karena itu dengan adanya hal-hal tersebut
masyarakat yang ada di kelurahan Mahakeret Barat mengajukan keluhan perihal tidak
adanya pemasokan air bersih.

b. Penyebab
Banyaknya keluhan yang dikeluhkan oleh masyarakat Kelurahan Mahakeret
Barat ke PT. Air Manado ini merupakan sebuah krisis bagi perusahaan terkait yang
dimana krisis perusahaan merupakan peristiwa yang mengarah pada situasi tidak
stabil dan mengkhawatirkan yang dapat mempengaruhi instansi dan atau perusahaan.
Hal itu di sebabkan oleh :
1. Mulai dari air yang keruh yang sulit untuk diolah, pompa rusak, cuaca ekstreme,
dan kebocoran pipa

10
2. Ketika masyarakat ingin mengakses air bersih yang telah dikenakan biaya
perbulan tapi penggunaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maupun
dengan tanggungan biaya yang dikenakan.
3. Sering kali PAM hanya menjalankan air selama beberapa jam saja yang menurut
masyarakat beberapa jam saja tidak cukup untuk menampung air dan tidak cukup
untuk memenuhi kegiatan sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi dan lain
sebagainya.
4. Sering kali juga dalam satu minggu hampir 3 hari penuh air mati, bahkan pada
salah satu masyakarat sudah 3 bulan air dirumah mereka tidak dijalankan air
bersih oleh PAM.

c. Hasil Akhir dan Solusi


Dalam mengatasi keluhan dari masyarakat Humas PT. Air Manado
menggunakan 4 model prinisip Dalam mengatasi keluhan dari masyarakat Humas PT.
Air Manado menggunakan 4 model prinisip strategi ini setiap proses atau modelnya
terdapat strategi sendiri. Dan disetiap strategi tersebut terdapat kelebihan maupun
kelemahannya.
1. Proses fact finding dalam menangani keluhan masyarakat, untuk pencarian fakta
keluhan dari masyarakat Kelurahan Mahakeret Barat tentang air yang mati atau
tidak jalan diketahui langsung oleh pihak PT. Air Manado. Dalam proses fact
finding ini pihak PAM menggunakan menggunakan teknik pencarian fakta
berupa interviews (wawancara) dan Document sampling (pengambilan dokumen).
2. Proses planning dalam menangani keluhan masyarakat, untuk perencanaan dalam
penangan keluhan masyarakat oleh Humas PT. Air Manado sudah ada dalam
MasterPlan perusahaan. Dalam proses perencanaan ini ada empat tahap atau
kegiatan yang harus dilakukan Humas PT. Air Manado yang pertama turun
langsung ke lapangan, Yang kedua setelah turun lapangan melaporkan kembali
hal yang didapati kepada perusahaan. Yang ketiga setelah laporan diterima
Humas bertugas untuk merumusi langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan
dalam penanganan keluhan. Dan yang keempat Humas akan menangani keluhan
dengan cara memberikan tanggapan atau memberikan informasi lewat media
sebagai respon ataupun mensosialiasikan alassan kenapa air mati atau tidak jalan
ini. Humas sangat berperan penting dalam proses perencanaan ini karena apapun
respon dari PAM humas yang akan mengutarakannya dan meneruskannya pada

11
masyarakat pada masyarakat. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan proses
planning diatas adalah strategi komunikasi interpersonal atau antar pribadi.
3. Proses action & communication dalam menangani keluhan masyarakat, untuk
proses penyampaian atau pelaksnaan ini PT. Air Manado akan segera mungkin
memberikan tanggapan atau respon langsung terhadap keluhan dengan
menggunakan strategi komunikasi dan sosialiasi lewat media surat kabar. PT. Air
Manado bekerja sama dengan beberapa Media Surat Kabar yang ada di Manado
dengan begitu informasi official dari PT. Air Manado dapat dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan. Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan proses
action & comunication diatas adalah strategi komunikasi dengan teknik
informative dengan mengunakan media. Media yang digunakan seperti media
surat kabar, dan media sosial.
4. Proses evaluating, untuk proses evaluasi PT. Air Manado dalam menangani
keluhan masyarakat dapat dilihat dari berkurangnya jumlah keluhan yang masuk.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evaluasi merupakan salah satu tahap dalam kegiatan atau program public relations.
Evaluasi merupakan suatu proses pengukuran dari hasil yang telah dicapai yang
dilakukan sadar dan sengaja, yang dilakukan dengan rancangan pesan, sumber serta
pemilihan saluran yang teat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi ini sangat berperan agar mengetahui hal-hal yang mempengaruhi efektivitas,
hasil-hasil, kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan sebuah program dan selain itu,
juga dapat mengetahui kendala atau hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program.
Dalam pelaksanaan evaluasi terdapat tahapan dalam pelaksanaan programnya yaitu
persiapan, pelaksanaan dan dampak/evaluasi.
Audit komunikasi adalah sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-kebutuhan
komunikasi kehumasan dan praktek komunikasi yang sedang berlangsung. Tujuannya
adalah untuk Memberikan rekomendasi-rekomendasi tentang perubahan ataupun
perbaikan yang perlu dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku, praktek-praktek
kebiasaan, dan keterampilan yang didasarkan atas hasil analisis audit komunikasi. Oleh
karenaa itu jika ingin mengetahui apakah program tersebut sudah berjalan dengan baik
atau tidak dan meningkatkan efektivitas sebuag program, makan disinilah pentingnya
peran dari audit komunikasi.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah di atas masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan dalam pembuatan makalah
berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Nur Fithry. 2012. Kampanye Public Relations Dalam Membentuk Sikap Khalayak
(Studi pada Kampanye Stop the Trafficking of Children and Young People yang
diselenggarakan oleh The Body Shop Indonesia). Skripsi, Universitas Indonesia.
http://e-journal.uajy.ac.id/797/2/1KOM03053.pdf diakses pada 10 November 2021 pukul
11.30 WIB
Lestari, Mayang. Mengenal Apa itu Audit Komunikasi. https://tambahpinter.com/audit-
komunikasi/ diakses pada tanggal 11 November 2021 pukul 13.45 WIB
Loing, Natasha Valencia Magrie, Meity D. Himpong, dan Edmon R. Kalesaran. Strategi
Humas dalam Menangani Krisis Perusahaan di PT. Air Manado (Studi Kasus pada
Masyarakat Kelurahan Mahakeret Barat Manado).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/download/30219/2
9216 diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 12.52 WIB
Maspaitella, Imanar, Mariam Sondakh dan Eva A Marentek. 2016. Evaluasi Kinerja Humas
Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Raja Ampat (Studi pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat). E-journal “Acta Diurna”. 5 (3), 1-
4.
Nuraini, Fitri. AUDIT KOMUNIKASI KEGIATAN COMMUNITY DEVELOPMENT PT.
INDONESIA POWER UP SURALAYA.
http://eprints.untirta.ac.id/783/1/AUDIT%20KOMUNIKASI%20KEGIATAN%20CO
MMUNITY%20DEVELOPMENT%20PT%20INDONESIA%20POWER%20UP%20S
URALAYA%20%28Studi%20Kasus%20Pada%20Program%20Fattening%20%26%20
B%20-%20Copy.pdf diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 14.34 WIB
Nurbawan, Riswan. Audit Komunikasi. https://www.scribd.com/document/99898903/Audit-
Komunikasi diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 13.45 WIB
Putra, Hafedz Adi. Audit Komunikasi Kehumasan
https://www.slideshare.net/hafedzadiputra/audit-komunikasi-kehumasan diunduh pada
tanggal 11 November 2021 pukul 12.01 WIB
Putra, Hafedz Adi. Pengertian dan Tujuan Audit Komunikasi. Bahan Ajar Manajemen
Komunikasi. https://www.slideshare.net/hafedzadiputra/pengertian-dan-tujuan-audit-
komunikasi diunduh pada tanggal 11 November 2021 pukul 11.30 WIB
Satlita, Lena. 2007. Manajemen Kehumasan Di Perguruan Tinggi. Efisiensi Jurnal. 1(7), 1-14

14

Anda mungkin juga menyukai