Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH MUNA

PEMERINTAHAN RAJA MUNA


SEBELUM PENGARUH ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELAS XII-IPA.7

KELOMPOK 4

1. MALINDA LANIS P.
2. MITHA SARASWATY
3. NUR AMALIA HUSNA
4. RESKY ANGGRAINI
5. REFOR MOERDIANTO

SMA NEGERI 1 RAHA


TAHUN AJAR
2016/2017

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT

BAB II
2.1 Awal Terbentuknya Sistim Pemerintahan Kerajaan Di Muna
2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam

BAB III

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka

2
KATA PENGANTAR

Tiada alunan indah yang pantas di ucapkan selain rasa syukur yang begitu
besar atas karunia Allah yang maha kuasa, Sang Pemberi kesehatan sehingga tugas
ini dapat diselesaikan. Dan tak lupa pula Salawat serta Taslim atas jujungan Nabi
Besar Muhammad SAW.
Tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru bidang
studi Muatan Lokal (MULOK) atas bimbibingannya dalam memberi materi
pembelajaran maupun arahan-arahannya dalam pembuatan tugas ini.
Akhir kata,Tak ada gading yang tak retak,demikian pula dengan tugas
ini.Oleh karena itu,saran dan kritikan yang membangun tetap kami nantikan untuk
menyelesaikan tugas dengan baik,terutama kepada guru bidang studi dan kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini kami mengucapkan
banyak terima kasih.

Raha, 5 Februari 2017

Kelompok 4

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa pra-Islam adalah masa dimana sebelum datangnya islam, tepatnya di
daerah jazirah Arab. Masa jahiliyah juga dapat dikatan sebagai masa dimana
sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Istilah Jahiliyah diberikan kepada bangsa arab
waktu untuk yang berpola kehidupanya bersifat primitif. Mereka pada umunya hidup
berkabilah-kabilah dan nomaden (berpindah-pindah). Bangsa jahiliyah tidak
mengenal baca tulis atau bisa disebut ummi, itulah yang membuat mereka hidup
dalam kebodohan dan ketertinggalan jaman. Al-Quran menunjukan masa itu adalah
sebagai berikut : zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci, zaman tidak
mempunyai peradaban masyarakat tidak berakhlak dan angkuh. Semua itu yang
membuat mereka hidup dalam kesesatan dan ketertinggalan, masa itulah yang disebut
masa jahiliyah.
Dengan demikian, tidak berarti mereka tidak mempunyai potensi peradaban.
Mereka sebenarnya dalam kondisi yang fitrah,dalam arti tidak terkontaminasi oleh
kemerosotan seprti yang terjadi pada bangsa persia dan romawi. Mereka tidak
memiliki kemewahan seperti yang dimiliki seperti bangsa persia yang pandai
menciptakan kemerosotan manusia pada waktu itu. Dan mereka juga tidak memiliki
kekuatan militer seperti romawi yang membuat mereka mengexpansi-expansi ke
negara-negara tetangga. Mereka juga tak memiliki kemegahan filosofis seperti
yunani, yang menjerat mereka dalam dunia yang penuh dengan mitos dan khufarat.
Yang paling fenomenal dari bangsa Arab jahiliyah adalah tradisi kesusastraan
yang amat tinggi,itu berupa syair-syair.yang setiap tahun berpusat di Suq al-ukaz.
Syair-syair terbaik diabadikan dengan dituliskan dengan tinta emas yang digantung
di dinding kabah yang dinamakan almu allaqat. Syai mempunyai peran yang sangat
penting bangsa arab jahiliyah. Fungsi syair sama halnya dengan fungsi pers.
Seseorang bisa jatuh dalam kehinaan karena sebait syair atau sebaliknya.

1.2 Rumusan masalah


2. Bagaimana Awal Terbentuknya Sistim Pemerintahan Kerajaan Di Muna ?
3. Bagaimana Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam ?

1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui tentang awal terbentuknya pemerintahan Kerajaan
dimuna
2. Dapat mengetahui Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam

1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat guna memperluas wawasan para pembaca tentang
sejarah kerajaan Muna sebelum Islam (Pra-Islam) dan bagiamana perjuangan Raja-
raja Muna sebelum masuknya islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Terbentuknya Sistim Pemerintahan Kerajaan Di Muna


Pada masa berkembangnya pengaruh-pengaruh kehinduan yang melintasi
seantero nusantara, maka daerah-daerah yang kecil telah berkembang menjadi
kerajaan seperti halnya di Muna. Menjelang kehancuran kerajaan Hindu terbesar di
Nusantara (Maja Pahit) maka berdirilah kerajaan-kerajaan kecil yang proses
kejadiannya mayoritas melalui dramatik mitos yang sakral atau yang juga disebut
cerita legendaris. Sejarah dengan hal itu menurut mitos sejarah di daerah muna
bahwa pada masa transisi yaitu antara berakhirnya kehidupan di zaman prasejarah
dan saat memulai kehidupan baru, konon di daerah ini datang sekelompok
masyarakat yang secara tidak sengaja karna mereka terdampar pada sebuah daerah
yaitu dekat kota Muna yang saat ini disebut Bahutara. Disinyalir bahwa di daerah
tersebut terdampar kapal. Di daerah itulah yang menjadi pemula kehidupan baru di
negeri ini. tetapi di Muna sebelumnya telah datang ras bangsa deutro melayu (melayu
tua) atau disebut juga tomuna yang menghuni disekitar kota Muna. Namun setelah
datang sekelompok suku Young Melaers (Melayu Muda) maka mereka meningkir di
Muna bagian selatan seperti Lolibu dan Mone. Kehadiran sekelompok suku Melayu
Muda maka terjadilah proses percampuran dengan suku Melayu Tua. Disinyalir
bahwa yang berkembang di daerah ini hingga saat ini adalah kedua ras bangsa ini.
kelompok inilah yang menghuni daerah Wamelai sehingga disebut Mieno Wamelai.
Menurut cerita sejarah di daerah ini bahwa ditengah-tengah kelompok
masyarakat Wamelai datang seseorang yang tidak di kenal melalui proses yang aneh
yaitu melalui serumpun bambu. Di daerah muna dikenal dengan cerita mitos Bheteno
Netumbula. Disini akan diungkapkan sekelumit cerita mitos bheteno netombula :
kepala adat atau kepala suku mieno wamelai melangsungkan sebuah acara di
kampung. Sebagai rangka bangsal pesta itu adalah bambu. Maka mengutus beberapa
orang untuk mencari bambu di hutan. Tetapi ironisnya ketika bambu itu dipotong
terjadi keanehan yang selalu terdengar teriakan. Maka kejadian aneh itu dilaporkan
Mieno Wamelai dengan membawa bambu tersebut. Tindakan kepala suku Wamelai
mengambil bambu itu kemudian disimpan pada tempat yang aman (Songi). Empat
hari kemudian bambu itu ternyata di dalamnya terdapat seorang manusia sehingga ia
di gelar Bheteno netombula.
Sekelumit cerita diatas jika dianalisa secara ilmiah adalah suatu hal yang
tidak logis dan raisonal tetapi jika kita menyadari bahwa perjalanan sejarah di
Nusantara dimulai dengan kejadian yang luar biasa misalnya Gajah mada dan Ken
arok, cerita Onggabo di Kolaka, Wakaka di Buton.
Oleh karena itu kehadiran sosok tersebut oleh sekelompok masyarakat
Wamelai menganggap sebagai kejadian sakral yang karismatik, sehingga mereka
sepakat untuk mengangkat sosok tersebut (La Eli) sebagai Raja pertama di negeri ini.
disitulah awalanya kehidupan politik di daerah Muna.

2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam

1. Raja Muna I La Eli alieas Baidhuldhamani Gelar Bheteno Ne Tombula, ( 1417


1467 ).

Bheteno ne Tombula alias La Eli alias Baidhul Jamani adalah Raja Muna I.
Bheteno ne Tombula dipercaya sebagai orang pertama yang memulai beradabaan
baru dalam sistem sosial kemasyarakatan di Muna. Hal ini dikarenakan pada masa
pemerintahan Bheteno Ne Tombula Muna menjadi sebuah kerajaan dengan struktur
pemerintahan dan struktur sosial yang lebih moderen. Sebagai seorang raja Sugi

2
manuru juga melakukan penataan dalam sistem administrasi pemerintahan, walapun
pada waktu itu masyarakat Muna termasuk raja belum mengenal tuulisan.
Bheteno Ne tombula bukanlah orang Muna, beliau ditemukan dalam rumpun
bambu oleh sekelompok orang yang ditugaskan utnuk mencari bambu pada saat
diadakan pesta besar di Wamelai.

A. Bheteno Ne Tombula Versi Tradisi Lisan Masyarakat Muna


Dikisahkan dalam tradisi lisan masyarakat Muna bahwa pada suatu
hari,Mieno ( Pemimpin Wilayah ) Wamelai akan mengadakan pesta raya, seluruh
masyarakat Muna di delapan wilayah dikumpulkan untuk turut membantu
mempersiapkan pelaksanaan pesta tersebut.
Sekelompok orang yang ditugaskan untuk mencari bamboo dihutan, menemukan
seorang lelaki yang gagah perkasa di dalam rumpun bamboo yang akan ditebang, ada
juga yang mengisahkan bahwa manusia tersebut ditemukan dalam ruas bamboo.
Karena penemuan tersebut dianggap aneh, lelaki itu kemudian dibawah
menghadap pada mieno Wamelai . Dihadapan mieno Wamelai dan pemimpin
wilayah lainnya lelaki itu mengaku bernama LA ELI aliasBAILDHUL
JAMAANI Putra Raja Luwu di Sulawesi selatan. Dituturkan dalam tradisi lisan,
kedatangan LA ELI alias BAILDHUL JAMAANI di Muna untuk menunggu
istrinya yang saat ini sedang hamil dan akan datang menemui dirinya. Tempat
pertemuan yang mereka sepakati untuk pertemuan itu adalah Pulau Muna ( Wuna).
Selang beberapa hari setelah penemuan manusia dalam rumpun bamboo
tersebut, tersiar kabar bahwa di Lohia pesisir Timur Pulau Muna, tepatnya di
Laguna Napabale ditemukan seorang wanita cantik. Wanita tersebut mengaku
bernama WA TANDI ABE . berasal dari kerajaan Banggai di Sulawesi Tengah, dia
datang di Muna dengan menumpang sebuah talang dan terdampar ditempat itu.
Tujuan kedatangannya adalah untuk bertemu dengan suaminya yang telah
menungguhnya disuatu tempat dimana talang yang ditumpanginya terdampar.
Kabar tentang terdamparnya seorang wanita di Lohia tersebut tersebar luas
begitu cepat dikalaangan masyarakaat. Pada suatu hari kabar itu sampai juga
ditelinga MIENO WAMELAI di Tongkuno, sehingga beliau memerintahkan agar
wanita tersebut di dibawa menghadap dirinya guna dipertemukan dengan LA
ELI alias BAIDHULJAMANI untuk di konfrontir.
Ternyata setalah dipertemukan keduanya mengaku sebagai suami istri dan
mereka yang saling mencari . Dalam pertemuan tersebut Wa Tandi Abe juga
mengaku dalam keadaan hamil, dan janin dalam rahimnya tersebut adalah darah
daging dari LA ELI alias BAIDHUL JAMANI suaminya yang ada dihadapannya
saat ini.
Karena peristiwa itu dianggap luar biasa dan tidak lazim, maka rapat dewan
adat menyepakati untuk memingit keduanya dalam sebuah kelambu selama tujuh
hari tujuh malam. Tujuan pemingitan adalah untuk mencegah hal-hal negative yang
timbul akibat penemuan dua orang yang aneh tersebut dan mengaku sebagai Suami
istri.
Setelah tujuh hari dalam pingitan, ternyat tidak ada kejadian yang luar biasa
sehingga keduanya di keluarkan dari pingitan kemudian di nikahkaan kembali
menurut adat yang berlaku dikalangan masyarakat Muna.
Peristiwa pemingitan tersebut akhirnya menjadi tradisi dan menjadi syarat
yang harus dilalui seseorang yang akan menjadi Raja Muna. Peristiwa ini juga
menjadi tradisi yang harus dilalui seorang wanita yang telah memasuki usia baliqh
sebagai tanda kalau wanita tersebut sudah siap untuk dinikahkan. Tradisi ini diberi
nama Kaghombo dan masih terpelihara dengan baik sampai saat ini.
Perkawinan antara LA ELI alias BAIDHUL JAMANI dengan WA
TANDIABE melahirkan tiga anak yaitu KAGHUA BANGKANO FOTU. RUNTU

2
WULAEdan KILAMBIBITO. KAGHUA BHANGKANO FOTU kemudian
menjadi Raja Muna II dengan gelar SUGI PATOLA. Sugi berarti Yang
Dipertuan. RUNTU WULAE kembali ke Luwu untuk menjadi Raja di sana
sedangkan KILAMBIBITO kawin dengan LA SINGKABU (kamokulano
Tongkuno) Putera dari MINO WAMELAI ( La Kimi. Sejarah Muna, Jaya
Press ).
LAKILAPONTO Raja Muna VII dan Raja Buton VI/ Sultan Buton I manusia
yang fenomenal karena pernah memimpin lima kerajaan dalam waktu yang
bersamaan berasal dari garis keturunan sugi tersebut.
Dalam sebuah rapat dewan adat dan semua pemimpin wilayah, disepakati bahwa
La Eli atau Badhuljamani adalah manusia sakti dan pantas untuk dinobatkan menjadi
pemimpin tertinggi di Muna. Setelah dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi, La Eli/
Baidhuljamani mendeklarasikan Muna sebagai sebuah Kerajaan dan dirinya adalah
Raja Pertama dengan Gelar Bheteno Ne Tombula ( yang Muncul di Bambu )
sedangkan istrinya ( permaisuri ) bergelar Sangke palangga ( yang menumpang pada
talam). Sejak saat itulah Muna menjadi sebuah kerajaan.

B. Menata Sistem Pemerintahan


Tugas pertama Bheteno ne Tombula Setelah di nobatkan menjadi Raja Muna I
adalah melakukan penataan struktur pemerintahan dan struktur masyarakat di
Kerajaan Muna. Sistem pemerintahan yang dibangun pada awal masa pemerilnahan
Bheteno Netombula tersebut merupakan penyempurnaan dari sistem pemerintahan
terdahulu ( yang masih bersifat kelompok-kelompok komunitas dan berdiri sendiri-
sendiri. Lembaga-lembaga pemerintahan yang merupakan prasyarat sebuah negara
pun dibentuk dan kelompok kolompok komunitas yang tadinya berdiri sendiri
diikat dalam sebuah lembaga besar yang bernama kerajaan Muna.
Strukur pemerintahan yang dibentuk oleh Bheteno Ne Tombula sebagai
penanda berdirinya sebuah kerajan adalah:
Raja, sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan dengan gelarKino
Wuna. Raja memiliki kewenangan dan kekuasaan yang sangat luas dan besar
yang melingkupi seluruh wilayah kerajaan. Titah raja merupakan hukum yang
harus dipatuhi oleh seluruh rakyat.
Kepala Pemerintahan Wilayah dengan gelar Mieno (pemimpin ) dan
Komokula ( Yang dituakan ) Kepala pemerintaha wilayah berkuasa dan
memiliki kewenangan dalam wilayah kekuasaannya dan tunduk pada Raja
sebagai pemimpin tertinggi. Wilayah administrsi pemerintahan wilayah
berdasarkan pembagan wilayah terdahulu sebelum terbentuknya kerajaan
Muna. Pemerintahan wilayah tersebut berjumlah 8 wilayah masing-masing 4
wilayah dipimpi oleh Mieno dan 4 wilayah dipimpin oleh Kamokula .
Kedelapan wilayah tersebut adalah :
Pemerintahan wilayah tersebut kemudian dikenal dengan Wawono Liwu ( Negeri
terdahulu ) adalah :
Empat yang dimpin Mieno
1. Mieno Kaura
2. Mieno Kansitala
3. Mieno Lembo
4. Mieno Ndoke. Dan

Empat yang dipimpin Kamokula :


1. Kamokulano Tongkuno
2. Kamokulano Barangaka
3. Kamokulano Lindo

2
4. Kamokulano Wapepi
Kedelapan kepala pemerinahan admiistrasi pemerintahan wilayah tersebut an
keturunanannya kemudian oleh Sugi Manuru Raja Muna VI ketika melakukan
penetapan strakta sosial dalam masyarakat Muna dikenal sebagai Wawono Liwu

C. Pembagian Golongan
Bheteno Ne Tombula juga melakukan pembagian strata/ penampisan golongan
membagi masyaraakat Muna menjadi tiga Golongan yaitu :
Golongan Beteno Ne Tombula, Golongan ini yang berhak menjadi raja.
Golongan Mieno Wamelai, Golongan ini berhak untuk menjadi kepalah
pemerintahan wilayah.
Golongan Rakyat adalah orang yang diatur.

1. Pemerintaha Para Sugi

Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, Kerajaan Muna


dipimpin oleh Sugi. Sugi bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang
Mulia.
Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin
Kerajaan muna. Mereka itu adalah :

1. La Patola/ La Aka / Kaghua Bangkano Fotu Gelar Sugi Patola ( 1395 1420).

2. La Mbona Gelar Sugi Ambona ( 1420 1455)

3. La Patani gelar Sugi Patani ( 1455 1470)

4. Sugi La Ende (1470-1501)

5. Sugi Manuru gelar Omputo Mepasokino Adhati( 1501-1517)

Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan muna, Sugi Manuru-lah yang
dianggap berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan muna dalam berbagai
aspek.

2
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang berada
di wilayah Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini terletak di Bagian Utara Pulau Muna dan
beribukota di Kotano Wuna (kiniKecamatan Tongkuno), dengan Raja pertamanya La
Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang Rilangiq yang
menikah dengan Watandriabeng adik sawerigading (Epic I lagaligo)
Kerajaan Muna pra islam berangsuung selama 208 tahun ( 1417 -1625 ).
Dalam kurung waktu tersebut kerajaan Muna dipimpin oleh beberapa orang raja.
Pada masa pemerintaha pra islam tersebut tercatat terjadi beberapa peristiwa yang
dilakkkan oleh Raja-Raja Muna yang terukir tinta emas dalam lembaran sejarah
dunia.
Sayangya akibat kooptasi VOC Belanda dan Kesultana Buton serta
terlambatnya pembudayaan tulis dan kurangnya minat masyarakat Muna dalam
menulis sejarah maka goresan sejarah Putera Muna tersebut dicatat sebagai sejarah
Buton. Akibatnya kerajaan Muna kurang dikenal dalam pergaulan kerajaan-kerajaan
nusantara.

3.2 Saran
Diharapkan Sebaiknya menggunakan referensi yang lebih akurat agar dapat
menunjang para pembacanya,agar dapat mengetahui dengan baik tentang segala
sesuatu tentang Sejarah Pemerintahan Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam.

2
DAFTAR PUSTAKA
https://sejarahwuna.wordpress.com/sejarah-kerajaan-muna/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Muna
https://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-
upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja%E2%80%94raja-muna-dan-perjuangannya/
http://wiyonggoputih.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-muna.html
S

Anda mungkin juga menyukai