DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 1
PEMINATAN GIZI
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Salawat serta salam semoga
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga curahan Rahmat Nya
sampai kepada kita semua.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari teman-teman
Gizi Jurusan Kesehatan Masyarakat serta bimbingan dari semua pihak sehingga
makalah ini dapat selesai.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1. Latar belakang..............................................................................................4
1.2. Rumusan masalah........................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
2.1. Pengertian Manajemen Pengadaan Makanan.............................................5
2.2. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan.....................................................7
2.3. Spesifikasi Bahan Makanan.........................................................................10
2.4. Pembelian Bahan Makanan..........................................................................14
2.5. Cara Pembelian Bahan Makanan.................................................................15
2.6. Metode Pembelian Bahan Makanan............................................................17
BAB III PENUTUP....................................................................................................18
3.1. Kesimpulan.................................................................................................18
3.2. Saran ............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. MANAJEMEN PENGADAAN MAKANAN
Pengadaan bahan makanan merupakan proses penyedian bahan makanan
merukan fungsi logistik penyedian bahan makanan institusi. Dalam proses penyedian
bahan makanan diawali dari pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan makanan.
Perbekalan adalah segala sesuatu benda atau barang yang terdapat pada suatu
organisasi, perbekalan dinyatakan cukup bila segala benda atau barang yang dibutuhkan oleh
masing-masing unsur organisasi tersedia pada waktu dan tempat yang dibutuhka.
Dalam pengelolaan perbekalan, secara ideal dibutuhkan sistem kerja yang memadai
dan moralitas pegawai yang tinggi. Berkaitan dengan upaya membangun sistem kerja yang
ideal maka diperlukan upaya untuk membangun moralitas pegawai, sekaligus memberikan
rambu-rambu normatif bagi pengelola perbekalan, baik untuk personel tingkat manajerial
maupun operasional.
5
Perencanaan merupakan kegiatan pemikiran, penelitian, perhitungan, dan
perumusan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang, baik
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan operasional dalam pengelolaan perbekalan,
penggunaan perbekalan, pengorganisasian, maupun pengendalian perbekalan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur
formal dalam upaya pengelolaan perbekalan dengan melakukan kegiatan
mengelompokkan, mengatur, dan membagi aktivitas/tugas sekaligus wewenang
kepada setiap unit kerja/anggota organisasi.
3. Pengawasan
Pengawasan merupakan setiap upaya untuk menjaga pelaksanaan setiap
tindakan dan kegiatan dalam pengelolaan perbekalan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, baik berkaitan dengan pemakaian/penggunaan perbekalan, proses
maupun hasil/keluaran/output pengelolaan perbekalan.
4. Pengadaan
Pengadaan perbekalan merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan
perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis, spesifikasi, jumlah,
waktu maupun tempat dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan.
Fungsi – fungsi perbekalan
Dalam suatu organisasi atau instansi, pada umumnya ada suatu unit perbekalan
didalam organisasi atau instansi yersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut, unit perbekalan mempunyai fungsi sebagai berikut :
6
Melaksanakan inventarisasi perbekalan
Merumuskan kebijaksanaan penghapusan perbekalan
Melaksanakan pengendalian perbekalan
Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar atau
bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan. Biaya bahan makanan ini
termasuk biaya variabel karena biaya total bahan makanan di pengaruhi oleh jumlah
atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah klien yang akan dilayani .
7
No Bahan Makanan Menu Ke Standar Porsi Harga/Kg
(g) (Rp)
1 Daging 1 50 55.000
2 Udang 1 50 50.000
3 Kentang 1 50 15.000
= Rp 8.470.000,-
b. Standar porsi : 50 g
8
d. Jumlah klien : 2800 orang
= 171,6 kg x Rp 50.000/kg
= Rp 8.580.000,-
c. Kebutuhan : 1 x 50 g = 50 g
= 171,6 kg x Rp 15.000/kg
9
= Rp 2.574,000,-
c. Kebutuhan : 1 x 50 g = 50 g
= 171,6 kg x Rp 4500/kg
= Rp 7.722.000
10
Tujuan spesifikasi bahan makanan adalah :
11
Tabel Spesifikasi bahan makanan lauk hewani
12
No Item Penilaian Buah
1 Nama Bahan Semangka
Makanan
2 Warna Hijau
3 Bentuk Panjang, bulat
4 Kualitas Segar, tidak busuk,tidak berulat,
rasa manis
5 Jumlah produksi 1 bh/kg
6 Umur bahan Masak pohon
7 Ukuran segitiga =10 cm
8 Keterangan khusus Disimpan dalam keranjang,
dikirim dengan box kardus
9 Identitas Pabrik Pasar Tradisional
13
4. Pengertian Pembelian bahan makanan
i. Pembelian bahan makanan adalah proses penyediaan bahan makanan melalui
prosedur dan ketentuan yang berlaku dala upaya pemenuhan kebutuhan bahan
makanan untuk penyelenggaraan makanan institusi. Dengan pembelian bahan
makanan yang ketat akan menyederhanakan perhitungan dan pengendalian
harga makanan per porsi.
ii. Etika pembelian
Etika pembelian menurut Mukri. Dkk (1990) adalah falsafah atau standar
penyelenggaraan yang harus dimliki suatu organisasi/ intitusi penyelenggara
pembelian bahan makanan. Fungsi bahan makanan dipengaruhi oleh
kebijaksanaan intitusi, syarat serta prosedur yang ditetapkan secara konsekuen
dalam pembelian makanan.
Ø Hal-hal yang perlu diterapkan secara konsekuen dalam pembelian bahan makanan,
yaitu :
14
Ø Disamping itu seorang petugas pembelian harus bersikap dan bertindak sebagai
berikut :
Pembelian langsung
Pembelian bahan makanan secara langsung ke pasar biasanya dilakukan di
institusi makanan yang melayani konsumen sedikit sekitar 50 orang, sehingga
penyediaan bahan makanan masih dapat dibatasi dengan cara pembelian
langsung. Metode macam ini melalui prosedur yang sederhana. Pesanan dapat
dilkukan melalui telepon, datang langsung ke pasar atau berdasarkan
perjanjian antara pembeli dan penjual. Metode pembelian ini diharapkan
mengikuti prosedur administrasi keuangan yang berlaku, harus ada bon
pesanan, penerimaan dan pencatatan.
Pembelian di pasar petani atau pasar nelayan
Petugas pembelian bahan makanan mendatangi langsung ke lokasi dimana
petani dan nelayan menjual hasil pertanian dan tangkapan ikannya. Biasanya
pembelian ini hanya dilakukan untuk bahan makanan tertentu yang hanya
tersedia secara musiman atau jumlahnya terbatas.
Keuntungan membeli langsung dari petani adalah pembeli dapat memperoleh
bahan makanan dengan cara harus diperhitungkan biaya transpotasi antara
pasar dengan institusi karena akan mempengaruhi harga pembelian bahan
makanan.
15
Pelelangan
Ø Sebelum acara pembelian dimulai pihak institusi yang bertugas pada bagian
pembelian bahan makanan harus telah mempersiapkan ketentuan-ketentuan yang
jelas mengenai :
Ø Prosedur pelelangan
16
Apabila antara pembeli dan penjual telah se[akat dengan ketentuan yang
berlaku maka dibuatlah perjajian jual beli dengan sistem kontrak dengan
jangka waktu tertentu.
Bahan makanan yang diserahkan oleh pemasok harus diperiksa guna mengetahui
apakah jumlah dan kualitas bahan makanan yang diserahkan sesuai dengan ketentuan
kontrak kerja. Biasanya penerimaan bahan makanan dilakukan oleh tim penerima
bahan makanan yang khusus ditunjuk oleh pimpinan institusi.
o Meneliti apakah bahan makanan yang diserahkan oleh pemasok sesuai dengan
ketentuan-ketentuan sebagaiman yang tercantum dalam kontrak kerja.
o Mencocokkan jumlah dan jenis bahan makanan yang diserahkan oleh
pemasok apakah sudah sesuai dengan pesanan yang tercantum dalam daftar
pesanan bahan makanan.
o Mengambil keputusan menerima atau tidak menerima bahan makanan yang
diserahkan oleh pemasok.
17
dimulai pihak institusi yang bertugas pada bagian pembelian bahan
makanan harus telah mempersiapkan ketentuan-ketentuan yang jelas
mengenai :
Pokok-pokok perjajian dengan rekanan
Persyaratan dan ketentuan tentang pembayaran
Persyaratan dan spesifikasi bahan makanan
Harga standar
Jangka waktu penyelesaian kontrak
Penetapan sangsi-sangsi bila rekanan tidak memenuhi kewajiban baik
menuru tketentuan hokum ataupun pihak institusi.
Status hokum
Hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam perjanjian kontrak
Prosedur pelelangan:
18
Mencocokkan jumlah dan jenis bahan makanan yang diserahkan oleh
pemasok apakah sudah sesuai dengan pesanan yang tercantum dalam
daftar pesanan bahan makanan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
A. Pengadaan bahan makanan merupakan proses penyedian bahan makanan
merukan fungsi logistik penyedian bahan makanan institusi. Dalam proses
penyedian bahan makanan diawali dari pembelian, penerimaan, dan penyimpanan
bahan makanan.
B. Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahan baku atau bahan dasar
atau bahan langsung dalam rangka memproduksi makanan. Biaya bahan
makanan ini termasuk biaya variabel karena biaya total bahan makanan di
pengaruhi oleh jumlah atau porsi makanan yang dihasilkan atau jumlah klien
yang akan dilayani .
C. Spesifikasi bahan makanan adalah suatu proses menetapkan kualitas bahan
makanan yang terdiri dari nama bahan makanan, warna, bentuk, kualitas,
jumlah produksi, umur bahan, ukuran, keterangan khusus, identitas pabrik
D. Pembelian bahan makanan adalah proses penyediaan bahan makanan
melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku dala upaya pemenuhan
kebutuhan bahan makanan untuk penyelenggaraan makanan institusi.
Dengan pembelian bahan makanan yang ketat akan menyederhanakan
perhitungan dan pengendalian harga makanan per porsi
E. Pelelangan Cara pembelian semi resmi semacam ini adalah mengikuti
prosedur pembelian yang telah disebarkan dalam keppres No. 29-30 Tahun
1984 dan No.8 Tahun 1986 serta peraturan yang ditetapkan pemerintah
daerah ataupun penanggung jawab tertentu.
3.2. SARAN
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari
dari refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari buku diperpustakaan maupun
pengetahuan dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah
kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk
mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian harinya. Terimakasih.
19
4.
20
5. DAFTAR PUSTAKA
Mohammad A, Madanijah S. 2015. Konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah
dasar di Bogor. J Gizi Pangan. 10(1): 71-76.
Nursiah MA. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi Dasar. Jakarta: Proyek
Pengembangan Pendidikan Tenaga Gizi Pusat Bekerjasama dengan
Akademi Gizi Departemen Kesehatan RI.
Pahlevi AE. 2012. Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2(1): 122-126.
Soekirman et al. 2008. Pedoman umum gizi seimbang (PUGS).
www.gizi.net/pugs/PUGS13pesan.pdf [Diakses 20 Februari 2020].
21