Anda di halaman 1dari 12

Nama : Susanly Ainun Handoko

NIM : 041413111

Rancangan analisis dan pengolahan data penelitian di bidang kesehatan


BAB III
METODE PENELITIAN

1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Liluwo Kecamatan Kota Tengah Jota Gorontalo dari

tanggal 22 Mei 2021 sampai dengan 6 juni 2021.

1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan Cross Sectional, dimana peneliti akan mencari hubungan antara asupan energi

dan aktivitas fisik dengan persen lemak tubuh pada pedagang. Variabel asupan energi dan

aktivitas fisik dengan persen lemak tubuh pedagang akan dinilai dan diukur pada saat yang

bersamaan. Selanjutnya, akan diadakan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk

menguji hipotesis.

1.3 Variabel Penelitian

Variabel merupakan perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu benda, manusia, dll.

a. Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang berhubungan atau

mungkin mempengaruhi variabel dependen (Lapau, 2015). Variabel ini merupkan

stimulus aktivitas yang dimanipulasi oleh penelitian untuk menciptakan suatu dampak

(Nursalam, 2013). Variable independen dalam penelitian ini adalah asupan energi dan

aktivitas fisik.

b. Variabel terikat
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan suatu variabel yang memiliki

ketergantungan serta dapat dipengaruhi variabel lain (Budiman, 2011). Variabel

dependen pada penelitian ini adalah persen lemak tubuh.

1.4 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Matrix variabel penelitian
Definisi operasional
Variabel Definisi konseptual Skala
Dimensi Skor
Pengukuran
Asupan Makanan dan 1. Makanan dan 1= Kurang:<80% Ordinal
Energi minuman yang minuman yang 2= Baik:80-110%
dikonsumsi pedagang dikonsumsi setiap 3= Lebih: >110%
setiap hari, yang hari (WNPG 2004 dalam Dewi
dilihat dari asupan 2. Sumber karbohidrat dan Mustika, 2015)
karbohidrat, protein yang dikonsumsi
dan lemak 3. Sumber protein
berdasarkan hasil yang dikonsumsi
wawancara langsung 4. Sumber lemak yang
menggunakan dikonsumsi
metode Food
Frequency
Qustionnarie.
Aktivitas Banyaknya energi 1. Kegiatan ketika 1= Ringan: <600 MET- Ordinal
fisik yang dikeluarkan bekerja menit/minggu
untuk melakukan 2. Kegiatan ketika 2= Sedang: 600-300
aktivitas sehari-hari. berjalan/ di
MET-menit/minggu
Aktivitas pedagang di transportasi
ukur menggunakan 3. Kegiatanan ketika 3= Berat: >3000 MET-
Global Activity waktu luang menit/minggu
Phisical (WHO, 2020)
Questionnaire
(GPAQ).
Persen Persen lemak tubuh 1. Umur 1= Underfat (%) L: Ordinal
lemak adalah persentase 2. Jenis Kelamin 20-39 tahun= <8
tubuh total lemak tubuh 3. Berat Badan 40-59 tahun= <11
pedagang yang
4. Tinggi badan 60-79 tahun= <13
merupakan
komposisi tubuh P: 20-39 tahun= <21
pedagang selain 40-59 tahun= <23
massa tulang, massa 60-70 tahun= <24
otot dan kadar air. 2= Healthy (%); L:
20-39 tahun= 8-20
40-59 tahun= 11-22
60-79 tahun= 13-25
P: 20-39 tahun= 21-33
40-59 tahun= 23-34
Definisi operasional
Variabel Definisi konseptual Skala
Dimensi Skor
Pengukuran
60-70 tahun= 24-36
3= Overfat (%); L:
20-39 tahun= 20.1-25
40-59 tahun= 22.1-28
60-79 tahun= 25.1-30
P: 20-39 tahun= 33.1-39
40-59 tahun= 34.1-40
60-70 tahun= 36.1-42
4= Obesity (%); L:
20-39 tahun= >25.1
40-59 tahun= >28.1
60-79 tahun= >30.1
P: 20-39 tahun= >39.1
40-59 tahun= >40.1
60-70 tahun= >42.1
(WHO, 2004 dalam
Dewi dan Mustika,
2015).
1.1 Populasi dan Sampel
1.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek serta subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Menurut Nursalam (2013) populasi

merupakan setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini

populasinya adalah pedagang Pasar Liluwo sebanyak 71 orang.

1.1.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu,

sehingga dapat mewakili populasinya.

Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel

dimana besar sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena

menurut Sugiyono (2018) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian semuanya. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini 71 orang.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedagang tetap Pasar Liluwo

2. Bekerja minimal 8 jam/ hari.

3. Bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013). Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah sebagai berkut :

1. Wanita hamil

2. Memiliki penyakit tertentu

1.2 Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil

pengukuran, pengamatan, survei dan lain-lain (Setiadi, 2013).

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden itu

sendiri diantaranya :
1) Kuesioner penelitian memuat tentang: identitas subyek yaitu nama, umur, jenis

kelamin, tinggi badan, berat badan, Informed Concent, persen lemak tubuh,

dll.

2) Global Physical Questionnaire: digunakan untuk mengetahui jenis aktivitas

fisik sehari- hari dengan mengisi kolom aktivitas dengan yang dilakukan

selama satu minggu yang terbagi dalam aktivitas selama bekerja, berpindah

dari satu tempat atau menggunakan transportasi dan ketika waktu luang

3) Food Frequency Questionaire semi quantitative: Kuesioner ini memuat data

jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pedagang yang bersumber dari Dinas Pasar Kota

Gorontalo.

2. Instrumen (alat dan bahan)

a. Timbangan Biometrical Impadance Analisys

Alat ini adalah salah satu timbangan untuk mengukur komposisi tubuh. alat ini

merupakan evolusi dari timbangan berat badan yang bekerja sebagai elekroda

untuk mengukur sinyal listrik pada tubuh, sehingga nilai massa otot, lemak tubuh,

kadar air tubuh, lemak viseral, Basal Metabolic Rate dan massa tulang dapat

diketahui.
Gambar 3.1 Contoh timbangan BIA

b. Microtoise

Microtoise kapasitas 200 cm dengan ketelitian 0,1 cm digunakan untuk mengukur

tinggi badan.

c. Form Semi-quantitatif Food Frequency Questionaire

Semi-quantitatif (SQ-FFQ) adalah FFQ kualitatif dengan penambahan perkiraan

porsi sebagai ukuran misalnya, sepotong roti, secangkir kopi. Kuesioner ini

memuat data: jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi. Form ini

digunakan untuk mengumpulkan data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan

makanan yang dikonsumsi selama periode tertentu setiap hari, minggu, bulan dan

tahun. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran

pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif.

d. Global Physical Activity Questionnaire

. Pengukuran tingkat aktivitas fisik didasarkan pada besar MET (Metabolic

Equivalent) yang merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat

aktivitas fisik berdasarkan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ).

Penggunaan kuesioner ini adalah dengan mengisikan pernyataan atas pertanyaan

yang disediakan pada kuesioner.

Selanjutnya data dikonversi dalam satuan MET menit per minggu. Data durasi

aktivitas dalam kategori berat dikalikan dengan koefision MET=8, untuk data

durasi aktivitas dalam kategori sedang dikalikan dengan koefisien MET=4. Data

yang sudah dikonversi kemudian dikelompokan berdasarkan kriteria berat, sedang,

dan ringan. Tingkat aktivitas fisik dinilai berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Berat: dalam 7 hari atau lebih dari aktivitas berjalan kaki, aktivitas dengan

intensitas sedang maupun berat minimal mencapai 3000

MET-menit/minggu.

b. Sedang: dalam 5 hari atau lebih dari aktivitas berjalan kaki, aktivitas

dengan intensitas sedang minimal mencapai 600 MET-menit/minggu.

c. Ringan: seseorang yang tidak memenuhi kriteria berat maupun sedang

dengan MET dibawah 600 MET-Menit/Minggu.

Total Aktivitas Fisik MET menit/minggu =


[(P2 x P3 x 8) + (P5 x P6 x 4) + (P8 x P9 x 4) +
(P11 x P12 x 8) + (P14 x P15 x 4)]

Setelah mendapatkan nilai total aktivitas fisik dalam satuan MET menit/minggu,

responden dikategorikan ke dalam 3 tingkat aktivitas fisik yaitu aktivitas tingkat berat,

sedang, dan rendah seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kategori Aktivitas Fisik


MET Kategori
MET ≥ 3000 Berat
3000 > MET ≥ 600 Sedang
600 < MET Ringan
Sumber: WHO, 2020.

1.3 Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan uji statistic

univariat dan bivariate, dengan menggunakan jasa komputerisasi (program SPSS). Adapun

uraian metode analisis data yaitu sebagai berikut :

1.3.1 Analisis univariat

Analisis univariat, yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel penelitian.

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel-variabel yang akan diteliti. Analisis Univariat

menggunakan uji Frequensi SPSS.


3.7.2 Analisis bivariat

Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen dengan
satu variabel dependen (Lapau, 2015). Analisis bivariat menggunakan Uji Rank Spearman
SPSS dan dilakukan cross tab dengan batas kesuksesan= 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%.
Uji statistik menggunakan uji Rank Spearman untuk menghubungkan variabel ordinal by
ordinal dimana melihat keeratan hubungan dua variabel, melihat arah (jenis) hubungan dua
variabel dan melihat apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak
Sumber rujukan
Abdul, K, S. 2017. Hubungan Asupan Makanan, Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Peserta
Didik Kelas VII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi. Yogyakarta: UNY
Adi, E, M. 2017. Hubungan Persen Lemak Tubuh dan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat
Kesegaran Jasmani Remaja Putri. Journal of Nutrition and Health: 05 (02).
Ambarawati, D. 2016.Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Serat, dan Tingkat
Aktivitas Fisik Dengan IMT Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang.
Skripsi. Semarang: UMS
Amelia, N. 2016. Hubungan Antara Asupan Energi dan Aktivitas Fisik Dengan Persen
Lemak Tubuh Pada Wanita Peserta Senam Aerobik. Skripsi. Jawa Tengah: Universitas
Diponegoro
Arisman, 2010. Gizi Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
Atikah, P. 2010. Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan. Obesitas dan Gangguan Perilaku
Makan. Yogyakarta: Nuha Medika
Atikah, P dan Erna. 2014. Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Medika
Barasi. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga
Beck, P. 2010. Essential of Nursing Research : methods, apraisal, and utilization (Sixth
Edition ed). Philadephia : Lippincot Williams & Wilkins.
BPPSDM. 2018. Pengembangan dan Pemberdayaan SDM. Jakarta: BPPSDM
Budiman. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama
Center for Disease Control and Prevention (CDC) 2012. Body Mass Index: Considerations
for Practitioners. 1-4
Cakrawati, D dan Mustika NH. 2015. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Jawa Barat:
Alfabeta
Catur, A, A. 2017. Ilmu Gizi. Jakarta: EGC
Dafinul, D, K. 2019. Hubungan Status Gizi dan Persen Lemak Tubuh Dengan Pola
Menstruasi Santri Putri Di Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Sukoharjo. Skripsi.
Surakarta: ITSK.
Dahlan, S. 2011. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Delimasari, A. 2017. Hubungan Pola Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa
Prodi DIV Bidan Pendidik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
UAY
Departemen Gizi. 2013. Pengantar Ilmu Gizi. Jawa Barat : UI
Dhimas, S, A. 2016. Tingkat Aktivitas Fisik Operator Layanan Internet Mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Dumoli, A. 2010. Hukum, Kajian Teori dan Praktik di Indonesia. Bandung: PT. Refika
Aditama
Dwi, E, N. 2017. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Pada Siswa-Siswi Overweight Dengan
Kualitas Hidup Di SMA Negeri 1 Jember. Skripsi. Jember : Universitas Jember
Efendy, S. 2017. Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Berdasarkan Body
Fat Percentage Dusun Tanjug, Kulon Progo, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Ekawati, M. 2019. Asupan Zat Gizi Makro Pada Remaja Overweight Studi Kasus Pada Siswa
Kelas X dan XI Di SMAN 4 Kota Kupang. Skripsi. Kupang: Poltekes Kupang
Erviania, S., dkk. 2019. Hubungan Tingkat Stress, Emotional Eating, Aktivitas Fisik Dan
Persen Lemak Tubuh Dengan Status Gizi Pegawai Upnj. Ilmu Gizi Indonesia 03 (02):
113-122
Furqon, A. 2010. Ilmu Gizi dan Kesehatan. Banten : UT
Habiturochman. 2016. Hubungan Konsumsi Air, Asupan Zat Gizi dan Aktivitas Fisik Dengan
Persen Lemak Tubuh Pada Remaja Putri. Semarang: Universitas Diponegoro
Henuhili. 2010. Gen-gen Penyebab Obesitas dan Hubungannya Dengan Perilaku Makan.
Yogyakarta: UNY
Indresti, J. 2017. Hubungan Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik dan Status Gizi Dengan
Kesegaran Jasmani Siswa SKADIK 105 Wara Lanud Adisujipto. Skripsi. Yogyakarta:
UAY
Andi, Irawan. (2017). Nutrisi, energi dan perfoma olahraga. Polton sport Science
Irma. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
Kadir, S. 2021. Gizi Masyarakat.Yogyakarta: Absolut Media
Kartasapoetra dan Marsetyo. 2010. Ilmu Gizi Korelasi Gizi dan Produktivitas. Jawa Barat:
Rineka Cipta
Kemenkes RI. 2017. KIT Informasi Aktivitas Fisik. Jakarta: Kemenkes
Kemenkes RI. 2018. KIT Informasi Epidemiologi Obesitas. Jakarta: Kemenkes
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. 2019. Pedoman Strategi dan Langkah Aksi
Peningkatan Aktivitas Fisik. Jakarta
Lapau. 2015. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Lina, P, D. 2015. Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Asupan Energi, Asupan
Lemak Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama. Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro
Lukaski C., dan Hanry. 2017. Body Composition, Health and Perfomance In Exercise and
Sport. US: CRC Press
Makarimah, A. 2017. Hubungan Antara Status Gizi, Persen Lemak Tubuh, Pola Konsumsi,
dan Aktivitas Fisik Dengan Usia Menarche Anak Sekolah Dasar. Skripsi. Surabaya:
UNAIR
Mardiyana, R. 2016. Korelasi Body Mass Index Dan Body Fat Percentage Terhadap Kadar
HsCRP Pada Wanita Dewasa Sehat Di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman. Skripsi.
Yogyakarta: UND
Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mohamad, H. 2015. Hubungan Asupan Gizi dan Faktor Lin Dengan Persen Lemak Tubuh
Pada Mahasiswa Prodi Gizi dan Ilmu Komunikasi. Skripsi:UI
Muhtadi, D. 2014. Pengantar Ilmu Gizi. Jawa Barat: Alfabeta
Nindayanti, S. 2019. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan Gizi Dan Aktivitas Fisik
Terhadap Status Gizi Atlet Sepak Bola PS Kerinci Tahun 2018. Skripsi. Sumatra Barat:
STIKES Perintis Sumbar
Nisa, H dan Aulia. 2018. Hubungan Asupan Lemak dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan
Darah Pada Lansia Di Kelurahan Sondakan Surakarta. Skripsi. Surakarta: UMS
Nurmalina. 2011. Manajemen dan Pencegahan Obesitas. Bandung: Elex Media Compitudo
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Keperawatan: Jakarta: Salemba
Medika
Pakar Gizi Indonesia. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasinya. Jakarta: EGC
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2017. Buku Saku Ayo Bergerak
Lawan Obesitas. Jakarta: Kemenkes RI
Petter, dkk. 2010. Pembelajaran Pengajaran dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Posangi, J., dkk. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Intensitas
Olahraga Dengan Status Gizi. Jurnal Biomedik. 12 (2) 110-116
Pritasari. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Kemenkes
RC, Thompson. 2012. Medical Microbiology. Franch Press
Riagustin, O. 2018. Hubungan Asupan Energi dan Asupan Air Putih Dengan Persen Lemak
Tubuh Pada Remaja Di SMK Hidayah Semarang. Skripsi. Jawa Tengah : UNW
Riskesdas. 2016. Infodatin Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kemenkes RI.
Riskesdas. 2018. Infodatin Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kemenkes RI.
Siyoto. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Sofiatun, T. 2017. Gambaran Status Gizi, Asupan Zat Gizi Makro, Aktivitas Fisik,
Pengetahuan dan Praktik Gizi Seimbang Pada Remaja Di Pulau Barrang Lompo
Makassar. Skripsi. Makassar: UNHAS
Sunyoto, D. 2012. Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Suroto, dkk. 2017. Hubungan Konsumsi Zat Gizi, Prresentase Lemak Tubuh dan Aktivitas
Fisik Dengan Kebugaran Jasmani Pada Atlet Renang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
5(3) 166-174
Sugiyono. 2018. Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Suryani, E dan Ida M. 2017. Ilmu Gizi Bahan Ajar Keperawatan. Jakarta: Kemenkes
Wardanid, K. 2014. The Effect Of Fundamental Factor to Dividend Policy : Evidence in
Indonesia Stock Exchange
Wilda. 2015. Gizi Untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran.
WHO.2011. Global Recomendations on Physical Activity for Health
WHO.2020. Global Physical Activity- WHO STEP Wise Approach to NCD risk Factor
Surveillance. Sweitzerland
Zuhdi, N. 2015. Hubungan Pola Aktivitas Fisik dengan Pola Makan dengan status Gizi
Pelajar Putri SMA. Jurnal Public Health and Preventive Medicine Archive 9 (3) 1.

Anda mungkin juga menyukai