Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap

keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian

bisa ditetapkan (Nursalam, 2003).

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional, yaitu merupakan

penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

kelompok subyek. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dimana

pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu, artinya tiap subyek

penelitian diobservasi sekali saja tanpa ada follow up (Notoadmojo, 2005).

3.2. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 1 minggu, pada 5-7 Juni 2014, di kelas XI A

SMAN 01 Bululawang.

35
36

3.3. Kerangka kerja

Bagan 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang


Nutrisi Dengan Status Gizi Remaja Usia 15-16 Tahun di Kelas XI A
SMAN 01 Bululawang

Populasi
Seluruh remaja usia 15-16 tahun di kelas XI A SMAN 01 Bululawang,
sejumlah 40 remaja

Sampel
Remaja usia 15-16 tahun di kelas XI A SMAN 01 Bululawang,
sejumlah 37 remaja

sejumlah 37 anak.

Sampling
Purposive sampling

Desain Penelitian
korelasional

Pengumpulan Data
1. Tingkat pengetahuan tentang nutrisi : instrumen
kuesioner.
2. Status gizi pada remaja usia 15-16 tahun :
instrumen : timbangan, mikrotoise, lembar
pencatatan indeks massa tubuh (IMT)

Pengolahan data dan analisa data


Editing, Coding, Tabulating, Scoring, Klasifikasi, Interpretasi,
Analisa data

Penarikan Kesimpulan
37

3.4. Desain Sampling

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah

yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh

anak remaja usia 15-16 tahun di kelas XI A SMAN 01 Bululawang, sejumlah

40 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi. (Nursalam, 2003).

1. Kriteria Inklusi

Kritera inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi

dalam peneitian ini adalah :

a. Bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

Kritera eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kritera inklusi dari studi (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah :

b. Tidak masuk sekolah pada saat dilakukan penelitian

3.3.3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam


38

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,2003).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2006).

3.3.4. Besar sampel

Menurut Nursalam (2003), besar sampel dalam suatu penelitian dapat

ditetapkan dengan menggunakan rumus :

N
n=
1 + N (d)2

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat kesalahan yang dipilih

Dari rumus diatas ditentukan sampel sebagai berikut:

N
n=
1 + N (d)2

40
n =
1 + 40 (0,05)2

40
n= = 36,36 dibulatkan menjadi 37
1,10

Dari perhitungan diatas ditetapkan jumlah sampel 37 remaja.


39

3.5. Identifikasi Variabel

Variabel adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati, sebagai

atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan

lainnya (Sugiyono,2000).

Variabel dalam penelitian ini adalah :

3.5.1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja usia 15-16 tahun

tentang nutrisi

3.5.2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah status gizi remaja usia 15-16 tahun.
40

3.6. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Nutrisi
Dengan Status Gizi Pada Remaja Usia 15-16 tahun
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor /
Operasional Klasifikasi
Variabel Hal-hal yang  Definisi Kuesioner Ordi- Skor :
Independen diketahui  Manfaat nal Benar = 1
remaja 15-16  Jenis-jenis Salah = 0
Tingkat tahun  Akibat
pengetahu- mengenai kekurangan Kriteria :
an remaja makanan nutrisi Baik : 76– 100%
usia 15-16 untuk tubuh  Akibat Cukup : 56-75%
tahun dilihat kelebihan Kurang < 56%
tentang berdasarkan nutrisi (Nursalam,
nutrisi jawaban 2003)
terhadap 20
pertanyaan
mengenai
nutrisi

Variabel Kondisi fisik  Berat badan - Timbangan ordi- Skor


dependen remaja  Tinggi badan - Mikrotoise nal Indeks massa
dilihat  Indeks massa - Kalkulator tubuh (IMT)
Status gizi berdasarkan tubuh - Lembar IMT= BB (kg)
remaja usia hasil pencatatan TBxTB(m)
15-16 pengukuran indeks massa
tahun. indeks massa tubuh Klasifikasi
tubuh (menurut CDC-
NCHS) :
 Gizi Kurang
 Gizi Normal
 Gizi Lebih
 Obesitas
41

3.7. Pengumpulan dan Analisa Data

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang diperlukan dalam pengumpulan data

dengan cara apapun (Notoadmodjo, 2003). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Tingkat pengetahuan tentang nutrisi

Tingkat pengetahuan tentang nutrisi diukur menggunaka instrumen

kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan

sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh

responden (Arikunto, 2006). Pertanyaan dalam kuesioner merupakan

pertanyaan tertutup (closed ended), yang disediakan jawabannya, sehingga

responden tinggal memilih. Kuesioner terbagi dalam 2 kelompok pertanyaan.

Kelompok pertanyaan pertama merupakan pertanyaan mengenai data umum

responden, berisi pertanyaan mengenai usia dan jenis kelamin responden.

Kelompok pertanyaan kedua merupakan kelompok pertanyaan pengetahuan

mengenai nutrisi , terdiri dari 20 pertanyaan mengenai : definisi, manfaat, jenis-

jenis nutrisi dan akibat kekurangan nutrisi.

2. Status gizi

Untuk mengukur status gizi anak digunakan instrumen timbangan,

mikrotoise, kalkulator, lembar pencatatan indeks massa tubuh, grafik Growth

Chart CDC-NCHS (2000).


42

3.7.2 Pengumpulan Data

1. Prosedur Birokrasi Penelitian

Birokrasi pengumpulan data dimulai dari pengurusan ijin penelitian kepada

pihak yang berwenang. Surat ijin penelitian dari Ketua STIKES Kepanjen

diberikan kepada BAKESBANGPOL Kabupaten Malang yang diteruskan ke

Dinas Pendidikan dan Kepala SMAN 01 Bululawang Kabupaten Malang. Jika

ijin penelitian telah diterbitkan maka peneliti segera melakukan penelitian di

lokasi.

2. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan pada saat jam istirahat, dilakukan

dengan langkah-langkah :

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pendekatan dengan calon

responden

a. Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian,

b. Meminta persetujuan menjadi responden yang dibuktikan dengan

penandatanganan surat persetujuan menjadi responden.

c. Data tentang tingkat pengetahuan tentang nutrisi diperoleh dengan

menggunakan kuesioner yang dilakukan dengan cara :

1) Peneliti membagikan kuesioner kepada responden satu persatu

2) Menjelaskan tata cara pengisian kuesioner.

3) Pengisian kuesioner dilakukan dengan didampingi peneliti.

4) Apabila responden kurang jelas mengenai pertanyaan dalam

kuesioner, peneliti langsung memberikan penjelasan.


43

d. Data indeks massa tubuh (IMT) responden diperoleh dari rumus berat

badan (dalam satuan kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam

satuan meter), diperoleh dengan cara :

1) Peneliti memanggil satu persatu responden,

2) Mengukur berat badan responden dengan menggunakan timbangan

3) Mengukur tinggi badan responden dengan menggunakan

mikrotoise

4) Mencatat hasil pengukuran kedalam ceklist

5) Memasukkan hasil pengukuran kedalam rumus indeks massa

tubuh

6) Mencatat hasil penghitungan indeks massa tubuh ke dalam cekslist

penelitian.

7) Hasil penghitungan IMT tersebut kemudian dibandingkan dengan

Grafik Growth Chart CDC-NCHS (2000) pada garis umur 15-16

tahun.

3.7.3 Analisa Data

1. Editing

Editing adalah mengecek macam-macam isian data. Jika didalam instrumen

ada item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain yang tidak dikehendaki peneliti

padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok maka item ini

perlu di drop (Arikunto, 2006). Data yang sudah terkumpul diperiksa kembali,

apabila ada pertanyaan dalam kuesioner yang belum diisi, dikembalikan kepada

responden untuk dilengkapi.


44

2. Coding

Coding adalah memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu

sehingga mudah dan sederhana (Arikunto, 2006).

Pemberian kode dalam penelitian ini :

a. Jenis kelamin :

1) Kode P = perempuan

2) Kode L = laki-laki

b. Umur

1) Kode 1 = 15 tahun

2) Kode 2 = 16 tahun

c. Tingkat pengetahuan tentang nutrisi

1) Kode B = baik

2) Kode C = cukup

3) Kode K = kurang

d. Status gizi

1) Kode A = Gizi Kurang

2) Kode B = Gizi Normal

3) Kode C = Gizi Lebih

4) Kode D = Obesitas

e. Pengukuran indeks massa tubuh

1) Kode IMT = indeks massa tubuh

2) Kode BB = berat badan

3) Kode TB = tinggi badan


45

4) Kode Kg = kilogram

5) Kode m = meter

3. Skoring

Skoring adalah kegiatan pemberian skor terhadap jawaban pertanyaan dan

hasil pengukuran, kegiatan skoring dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel tingkat pengetahuan tentang nutrisi

1) Skor 1 = jika jawaban responden benar (sesuai kunci jawaban)

2) Skor 0 = jika jawaban responden salah (tidak sesuai kunci

jawaban)

b. Variabel status gizi

1) Gizi Kurang = IMT < 5th tile

2) Gizi Normal = IMT 5-84th tile

3) Gizi Lebih = IMT 85-94th tile

4) Obesitas = IMT ≥ 95th tile

Skor didapatkan dari hasil menimbang berat badan dalam satuan

kilogram dan pengukuran tinggi badan dalam satuan meter yang

dimasukkan dalam rumus indeks massa tubuh (Supariasa, 2002).

4. Penilaian

a. Variabel tingkat pengetahuan tentang nutrisi

Menurut Nursalam (2003), Nilai pada masing-masing item pertanyaan

kemudian dijumlahkan selanjutnya hasilnya diolah dengan rumus :

Sp
N x100%
Sm
46

Keterangan :

N : Nilai

Sp : Skor yang didapat

Sm : Skor maksimal

b. Variabel status gizi

Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan selanjutnya diolah

untuk mendapatkan harga indeks massa tubuh (IMT).

Keterangan :

IMT = indeks massa tubuh

BB = berat badan

TB = tinggi badan

Kg = kilogram

m = meter (Supariasa, 2002).

5. Klasifikasi

a. Variabel tingkat pengetahuan tentang nutrisi

Nilai diklasifikasi dalam 3 kategori :

1) Baik : 76 – 100 %

2) Cukup : 56 – 75 %

3) Kurang : < 56 % (Nursalam, 2003).


47

b. Variabel status gizi

Klasifikasi diperoleh dengan membandingkan IMT responden dengan

grafik Growth Chart CDC-NCHS (2000), pada umur 15-16 tahun.

Sehingga didapatkan klasifikasi sebagai berikut :

1) Gizi Kurang = IMT < 5th tile

2) Gizi Normal = IMT 5-84th tile

3) Gizi Lebih = IMT 85-94th tile

4) Obesitas = IMT ≥ 95th tile (Supariasa, 2002).

6. Interprestasi data responden

Setelah proses klasifikasi data selesai selanjutnya data tersebut diubah

kedalam bentuk prosentase yang mana frekuensi yang muncul dibagi jumlah

responden yang ada, kemudian dikalikan 100%; maka jika dirumuskan:

P
 F x100%
N

Keterangan:

P : Nilai akhir/ prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Selanjutnya menurut Arikunto (2002), kesimpulan diambil dengan

ketentuan :

1. 100 % : Seluruh responden


48

2. 76 – 99 % : Hampir seluruh responden

3. 51 – 75 % : Sebagian besar

4. 50 % : Setengah dari responden

5. 25 – 49 % : Hampir setengah dari responden

6. 1 – 24 % : Sebagian kecil dari responden

7. 0 % : Tidak satupun dari responden

7. Tabulating

Setelah data terkumpul melalui angket, kemudian ditabulasi dan

dikumpulkan sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2006). Tabulating

dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi sehingga tampak

jumlah dan persentasenya.

8. Analisa hubungan tingkat pengetahuan tentang nutrisi dengan status gizi

Menurut Nursalam (2003), metode uji statistik yang dapat digunakan untuk

menganalisa hubungan variabel independen berskala ordinal dengan jumlah

variabel = 1 dan variabel dependen berskala ordinal dengan jumlah variabel = 1

adalah uji statistik spearman, kendal’s tau dan kappa.

Dalam penelitian ini, uji statistik yang dipilih peneliti adalah uji statistik

spearman yang dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 17 for windows,

dengan tingkat kepercayaan 95 %.

3.8 Penyajian Data

Penyajian data dalam hal ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dan narasi

sederhana mengenai hasil table distribusi frekuensi. Narasi digunakan untuk


49

menyampaikan ulasan mengenai data dengan nilai mencolok atau ekstrem, sehingga

lebih komunikatif (Arikunto, 2006).

3.9 Etika Penelitian

3.9.1 Informed Consent

Informed consent adalah proses pemberian informasi yang cukup dapat

dimengerti kepada individu mengenai partisipasinya dalam pembuatan karya

ilmiah. Ini meliputi pemberian informasi kepada peserta mengenai hak-hak dan

tanggung jawab mereka dalam pembuatan karya ilmiah dan mendokumentasikan

sifat kesepakatan. Peneliti memastikan bahwa setiap individu mengetahui sifat

dari pembuatan karya ilmiah, implikasi partisipasi, berpartisipasi dan bahwa

individu dapat memutuskan dengan bebas apakah berpartisipasi atau tidak dalam

pembuatan karya ilmiah, tanpa ketakutan dengan pembalasan (Hidayat, 2003).

3.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Anominitas menuju pada tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan

partisipasi mereka dalam pembuatan karya ilmiah. Mekanisme yang digunakan

untuk memastikan Anonimitas peserta meliputi menjaga daftar master nama

peserta dan nomor-nomor kodenya dalam lokasi yang setiap peserta,

memusnahkan nama sebenarnya, dan menggunakan nama kode (Hidayat, 2003).

3.9.3 Kerahasiaan (Confidetiality)

Kerahasiaan mengacu pada tanggungjawab peneliti untuk melindungi semua

data yang dikumpulkan dalam lingkup pembuatan karya ilmiah, dari

pemberitahuan kepada yang lain. Individu yang setuju untuk berpartisipasi dalam
50

riset mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa informasi yang dikumpulkan

ini atau tentang mereka tetap bersifat pribadi (Hidayat, 2003).

Anda mungkin juga menyukai