BAB 4
METODE PENELITIAN
rancangan penelitian adalah sebuah arah jalannya sebuah penelitian untuk menuntun
arah berjalannya proses penelitian yang benar dan baik sehingga sesuai dengan tujuan
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi korelatif, dengan
menggunakan metode cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Penelitian hanya satu kali
dan satu saat, tidak ada follow up (Nursalam, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui determinan faktor yang berhubungan dengan perawatan diri (self care)
4.2.1 Populasi
karakteristik atau sifat – sifat yang dimilikinya (Siyoto, 2015). Populasi terbagi
menjadi 2 yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target merupakan
populasi yang menjadi sasaran akhir penelitian dengan target umum biasanya dibatasi
31
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG… SAGITA WULAN S
32
IR – PERPUSTAKAAN UNIVERISTAS AIRLANGGA
kriteria penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya dengan
yang diambil oleh peneliti yaitu pada lansia yang tinggal di Panti Werdha Hargo
Dedali, UPTD Griya Werdha dan Panti Werdha Usia. (Nursalam, 2016).
Total nilai populasi terjangkau adalah 213 – (63+8+4) = 213 – 75 = 138 lansia
4.2.2 Sampel
berdasarkan prosedur yang mempu mewakili seluruh populasi (Siyoto, 2015). Sampel
dalam penelitian ini adalah lansia tinggal di Panti Werdha Hargo Dedali, UPTD Griya
4.2.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2016). Penelitian ini dalam pengambilan sampel
kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Sedangkan cluster
Metode ini dipilih karena sampel target dalam penelitian memiliki perbedaan
Timur, Selatan dan Utara. Kemudian responden dipilih secara acak yaitu dengan
memperhatikan unsur-unsur yang dikehendaki dari data yang sudah ada. Kemudian
seluruh sampel dari masing-masing strata akan digabung menjadi satu sampel.
menjadi 103. Jadi responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak
Keterangan :
Panti I = Panti Werdha Hargo Dedali
Panti II = UPTD Griya Werdha
Panti III = Panti Werdha Usia
Sampel penelitian ini adalah lansia di Panti Werdha Hargo Dedali, UPTD
Griya Werdha, dan Panti Werdha Usia di Surabaya. Adapun Kriteria menentukan
layak tidaknya responden agar sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian dari suatu
populasi yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria sebagai
berikut :
dengan MMSE.
terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2016). Variabel dalam
penelitian ini adalah meliputi variabel independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat).
menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah usia, jenis kelamin, dan status kesehatan serta kemampuan perawatan diri
oleh variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
perawatan diri (self care) lansia yang tinggal di Panti Werdha di Surabaya.
Menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian
penelitian. Perumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan analisis faktor usia, jenis kelamin, status
kesehatan dan kemampuan perawatan diri (self care agency) dengan perawatan
diri (self care) Lansia yang tinggal di Panti Werdha di Surabaya.
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Skor
Operasional ukur
Variabel
Independen
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah informed consent,
atau informasi untuk menjawab permasalahan dalam suatu penelitian. Alat ukur yang
mengetahui faktor yang berhubungan dengan perawatan diri (self care) lansia yang
1) Usia
analisa data.
2) Jenis Kelamin
3) Pendidikan
jawaban SD, SMP, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan Tidak Sekolah.
4) Status Kesehatan
2. Pernyataan status kesehatan dibagi menjadi 2 yaitu sehat dan sakit, Kuesioner B :
kuesioner Kearney & Fleischer’s (Kearney & Fleischer’s, 1979; Julie A. Nelson-
4. Menggambarkan Saya =4
Tabel 4.2 kategori skor kemampuan perawatan diri (self care agency)
No Parameter Skoring
1. Kurang 1-43,75
2. Cukup 43,76-87,5
3. Baik 87,6-131,25
4. Sangat Baik 131,26-175
yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Instrumen yang terdiri dari 20
diri (self care) lansia di Panti Surabaya ini dilakukan di Panti Werdha Usia, UPTD
Griya Werdha dan Panti Werdha Hargo Dedali di Surabaya pada bulan Juni 2019.
macam yaitu sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer merupakan
data yang didapatkan dari pengukuran dan survei oleh peneliti secara langsung.
Sedangkan data sekunder didapatkan dari pihak lain, seperti pihak pelayanan
penelitian ini berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Sementara untuk data
sekunder penelitian ini adalah data yang diambil melalui pihak lain yang
berhubungan dengan responden seperti pihak panti untuk menanyakan terkait jumlah,
Bakesbangpol surat dibawa ke dinas sosial, dari dinas sosial surat dapat ditunjukkan
pada kepala UPTD Griya Werdha, Panti Tresna Werdha Hargo Dedali, dan Panti
Werdha Usia yang dituju untuk melakukan pengambilan data awal. Setelah
mendapatkan persetujuan dari pihak Panti Werdha langkah awal yang dilakukan
peneliti yaitu melakukan survey dengan cara mewawancarai perawat dan petugas di
UPTD Griya Werdha, Panti Werdha Hargo Dedali dan Panti Werdha Usia untuk
ditemui lansia yang mengalami masalah pemenuhan perawatan diri terkait BAK dan
BAB di tempat tidur, bahkan ada lansia yang tidak menggunakan baju dan berjalan –
jalan di dalam Panti. Sedangkan survey data awal di UPTD Griya werdha menurut
perawat dan petugasnya terdapat lansia yang dimensia saat di ingatkan mandi sore
menolak dengan alasan waktu sudah malam hari. Beberapa lansia juga menolak untuk
mandi namun perawat segera membawa lansia ke kamar mandi dan memandikannya.
sampel penelitian sebanyak 103 lansia yang terdiri dari 3 panti di Surabaya. Teknik
penelitian yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan dengan faktor – faktor
yang mempengaruhi pemenuhan perawatan diri (self care) pada lansia dengan teknik
terstruktur kepada lansia dilakukan pada saat jadwal pengunjungan lansia dibuka.
Selain itu, Peneliti dibantu oleh teman-teman dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Persiapan pengambilan data dengan tim dengan adanya briefing terlebih
dahulu dari beberapa orang dilakukan pelatihan dengan minimal 1 kali tatap muka.
kuesioner demografi, kuesioner exercise self care agency scale dengan menggunakan
kuesioner Kearney & Fleischer’s (Kearney & Fleischer’s, 1979; Julie A. Nelson-
McEvers,1995) dan Kuesioner self care yang didapat dari penelitian Damayanti E
(2017) yang telah di uji validitasnya dan telah dimodifikasi oleh peneliti.
Pengambilan data 3 kuesioner tersebut dilakukan selama 1 kali tatap muka dengan
responden. Pengambilan data ini diperoleh dari Panti Werdha Surabaya berdasarkan
pembagian wilayah Surabaya Timur, Selatan dan Utara. Saat proses pengisian
kuesioner lansia yang tidak mampu membaca dan menulis, peneliti membantu lansia
Analisa data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna
sehingga dapat dipahami (Situmorang, 2010). Proses pengolahan dan analisa data :
1. Pengumpulan data
Data lapangan yang ada dalam kuesioner perlu diedit, tujuan dilakukan editing ini
untuk melihat lengkap tidaknya pengisian kuesioner. Melihat logis atau tidaknya
tujuan supaya mudah dalam dilakukan penjumlahan, disusun dan ditata agar dapat
Pengkodean data dilakukan untuk memberikan kode terhadap jawaban yang ada
pada kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan analisa
Perempuan =2 Cukup =2
Sehat =2
Cukup =2
Baik =3
5. Entry, merupakan proses memasukkan data yaitu berupa jawaban dari masing-
masing responden dalam bentuk kode ke dalam program atau software komputer
dan perangkat lunak yang sesuai, data yang sudah dimasukkan kemudian di cek
kebenarannya.
1) Analisis Univariat
distribusi frekuensi dan proporsi masing – masing variabel yang diteliti, baik
variabel bebas maupun variable terikat. Bentuk analisis univariat tergantung dari
jenis datanya. Data numerik digunakan nilai mean atau rata – rata, median dan
standar deviasi. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari
usia, jenis kelamin, status kesehatan, kemampuan perawatan diri (self care
2) Analisis Bivariat
sebelumnya. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variable yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menentukan hubungan variabel bebas dan variabel terikat (Sumantri, 2015). Analisis
data yang digunakan adalah uji statistik Spearman Rank Corelation dengan tingkat
kemaknaan dirancang α < 0,05. Bila hasil uji α ≤ 0,05 maka H1 diterima, artinya ada
hubungan yang bermakna yaitu antara kemampuan perawatan diri (self care agency)
dengan perawatan diri (self care) pada lansia di Panti Werdha Surabaya. Bila α ≥ 0,05
maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel yang
diukur. Seluruh pengukuran data statistik dilakukan dengan software komputer yaitu
SPSS.
Interpretasi Koefisien
Hubungan sangat lemah 0.00-0.25
Hubungan cukup 0.26-0.50
Hubungan kuat 0.51-0.75
Hubungan sangat kuat 0.76-0.99
Hubungan sempurna 1.00
3) Analisis Multivariat
Analisis multivariat berasal dari kata multi (banyak) dan variate (variable) yang
berarti analisis terhadap banyak variable yang merupakan perkembangan dari analisis
univariat dan bivariat. Analisis multivariate menggunakan regresi ordinal yaitu salah
satu dari berbagai jenis analisis yang khusus digunakan jika variabel dependen adalah
data berskala kategorik bertingkat. Regresi ordinal mensyaratkan skala data variabel
terikat adalah ordinal dan skala data variabel bebas boleh kategorik ataupun
kuantitatif (numerik). Variabel bebas kategorik dalam regresi ordinal disebut dengan
istilah faktor. Sedangkan variabel bebas numerik disebut dengan istilah covariate.
Uji coba kuesioner ini untuk mencegah terjadinya kesalan sistemik. Kesalahan ini
harus dihindari, karena akan merusak validitas dan kualitas penelitian. Uji validitas
dan reabilitas dilakukan pada Lansia yang tinggal di Panti Werdha Anugerah di jalan
Dukuh Kupang Barat XXIV/11-13 Surabaya, tanggal 27 Mei 2019 yang berjumlah 15
responden.
kesahihan pada alat ukur yang digunakan dalam penelitian (instrumen). Instrumen
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2016). Pentingnya uji
validitas yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pertanyaan dalam kuesioner yang
harus diganti karena dianggap kurang relevan. Teknik rumus dalam validitas
penelitian ini menggunakan rumus product moment oleh Karl Pearson yang nantinya
dibantu dengan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS). Item
instrumen dianggap valid jika hasil uji validitas dapat dinyatakan dengan r hitung
maupun e tabel, jika r hitung > r tabel maka item instrumen dianggap valid. Besar r
tabel ditentukan berdasarkan jumlah (15) lansia dengan tingkat signifikasi 5% yaitu
diperoleh dari r tabel 0, 514. Berikut hasil uji validitas masing-masing variabel :
2. Uji validitas item pertanyaan mengenai kemampuan perawatan diri (Self Care
Agency)
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas kemampuan perawatan diri (Self Care Agency)
digunakan lebih dari satu kali, paling tidak responden yang sama akan menghasilkan
data yang konsisten. Reliabilitas intrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai
dengan tujuan pengukuran, utuk dapat mencapai hal tersebut maka dilakukan uji
sebagai berikut:
Penjelasan terkait tabel 4.5 dapat dilihat semua pernyataan atau pertanyaan dalam
Populasi
Lansia di Panti Werdha Surabaya
Sampel
Pengumpulan data
Analisis data
Analisa data dengan uji Spearman
dan regression
Penyajian hasil
Gambar 4.3 Kerangka penelitian analisis faktor yang berhubungan dengan perawatan
diri (self care) lansia yang tinggal di Panti Werdha di Surabaya
bertentangan dengan prinsip etik. Peneliti memegang teguh sifat ilmiah dan
memperhatikan terkait bahaya risiko yang ada pada subyek, prinsip etik penelitian
keperawatan dan diharuskan melalui uji etik. Uji etik dilaksanakan oleh Komisi Etik
disetujui pada tanggal 11 Juni 2019 dengan nomor sertifikat etik 1464-KEPK.
protokol untuk ditelaah oleh uji etik penelitian kesehatan kepada KEPK. Setelah
mendapatkan balasan dari reviewer, kemudian protokol etik diperbaiki. Protokol uji
etik direview oleh tiga reviewer. Setelah tiga reviewer menyetujui protokol etik yang
mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Jika lansia yang tinggal di Panti
Semua data dan informasi yang diperoleh selama penelitian akan dijaga
secara jelas dan pada laporan hasil penelitian, nama subjek penelitian dibuat kode.
Data nantinya akan disajikan sebagai hasil dari penelitian dengan tetap menjaga
keperawatan serta tidak digunakan untuk maksud lain. Setelah penelitian selesai
3. Resiko keselamatan
Penelitian ini tidak memiliki risiko tinggi terjadinya suatu bahaya ataupun
luka fisik, karena metode yang digunakan yaitu tanya jawab dan kuesioner.
data untuk siaga apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada responden
dan peneliti. Sehingga apabila cedera atau luka muncul secara tiba-tiba pada
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua data dan informasi yang diperoleh selama penelitian akan dijaga
secara jelas dan pada laporan hasil penelitian, nama subjek penelitian dibuat kode.
Data nantinya akan disajikan sebagai hasil dari penelitian dengan tetap menjaga
5. Keadilan (Justice)
Responden diperlakukan secara adil dan baik sebelum, selama, dan sesudah
bahwa dalam penelitian ini seluruh responden yang telah berpartisipasi tidak akan
barang berupa waslap dan kipas sebagai ucapan terima kasih atas partisipasinya.
yaitu:
oleh peneliti dengan membacakan kuesioner tersebut, data yang diperoleh dapat
kuesioner sendiri. Ada juga pertanyaan kuesioner yang harus diulang. Namun
data penelitian yang didapat telah dilakukan crosscheck kembali oleh perawat
2. Pengambilan data dilakukan satu kali tatap muka, sehingga data yang didapat
berdasarkan kondisi responden saat itu dan kondisi sebelumnya tidak diperiksa.
3. Perbedaan perbandingan jenis kelamin lansia laki - laki dan perempuan terpaut
jauh. Keterbatasan jumlah lansia laki – laki dapat memunculkan perbedaan hasil
penelitian, apabila adanya penelitian dengan jumlah responden laki – laki dan