perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah

suatu rancangan penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel

bebas (faktor risiko) dan variabel terikat (efek). Penelitian ini paling

sering digunakan karena secara metodologi paling mudah dilakukan

dan diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrahman,

2008).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Dahlia RW XIX Nusukan,

Posyandu RW XIV Nusukan dan Posyandu Pucangsawit.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d Mei 2013.

D. Subjek Penelitian

1. Populasi Sumber

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita di

Posyandu Dahlia RW XIX Nusukan, Posyandu RW XIV Nusukan

dan Posyandu Pucangsawit.

commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Sampel

a. Kriteria Inklusi

1) Wanita yang telah memasuki masa menopause selama 1 - 2

tahun.

2) Menopause bukan karena hal patologis.

3) Wanita ≥ 40 tahun yang belum memasuki masa menopause

(kontrol)

4) Skor L-MMPI dengan jawaban “Tidak” < 10.

5) Bersedia menjadi responden dan mengisi serta menyetujui

informed consent.

b. Kriteria Eksklusi

1) Menopause karena hal patologis

2) Skor L-MMPI dengan jawaban “Tidak” ≥ 10.

3) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak mengisi serta

menyetujui informed consent.

E. Teknik dan Jumlah Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan purposive random sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan pemilihan subjek berdasarkan atas ciri atau

sifat tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Pemilihan

sampel berdasarkan kelompok yang sesuai dengan kriteria inklusi,

kemudian subjek dipilih secara acak, sehingga setiap subjek dalam

commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

populasi yang telah dikelompokkan memiliki kemungkinan yang sama

untuk dipilih (Taufiqurrohman, 2008).

Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

sebanyak 60 sampel (30 sampel menopause positif dan 30 sampel

menopause negatif). Sampel tersebut telah memenuhi syarat

pengambilan sampel berdasarkan teori “rule of thumb” penelitian

yang berjumlah minimal 30 sampel (Murti, 2010).

commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Rancangan Penelitian

Populasi
Purposive Random
Sampling

Subjek Penelitian

Formulir biodata
+
Kuesioner L-MMPI

Skor Skala L-MMPI

“tidak“ < 10

Menopause Tidak menopause

TMAS TMAS
Questionnare Questionnare

Cemas Tidak cemas Cemas Tidak cemas

Uji Chi Square

Uji Koefisien Kontingensi

commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : Kecemasan

2. Variabel terikat : Masa menopause

3. Variabel perancu

a. Terkendali : Umur

b. Tidak terkendali : Peristiwa mendadak

(kematian/kecelakaan yang tiba-tiba), gaya hidup, gangguan

psikiatri.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas

Kecemasan yang dimaksud pada penelitian ini adalah

kondisi emosional yang tidak menyenangkan, yang ditandai oleh

perasaan-perasaan subjektif seperti ketegangan, ketakutan,

kekhawatiran sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan

mengatasi suatu masalah. Pada penelitian ini kecemasan diukur

dengan Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Kuesioner TMAS

berisi 50 butir pernyataan, yang dijawab oleh responden penelitian

dengan pilihan “ya/tidak”. Skala pengukuran dalam variabel ini

adalah nominal.

2. Variabel Terikat

Masa menopause yang dimaksud pada penelitian ini adalah

masa di mana seorang wanita sudah tidak mengalami menstruasi

commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sekurang-kurangnya 12 bulan berturut-turut dan bukan disebabkan

oleh hal patologis. Alat ukur dalam variabel ini adalah kuesioner.

Sedangkan untuk skala pengukuran untuk variabel terikat ini

adalah nominal.

3. Variabel Perancu

Pada penelitian ini, umur merupakan suatu varibel perancu

yang dapat dikendalikan dengan menggunakan kuesioner.

Sedangkan untuk variabel perancu yang tidak dapat dikendalikan

adalah peristiwa mendadak (kecelakaan tiba-tiba/kematian), gaya

hidup dan gangguan psikiatri.

I. Instrumen Penelitian

1. Formulir Biodata dan Informed Consent

Biodata diri adalah data yang berisi tentang informasi

identitas sampel, meliputi:

a. Nama

b. Umur

c. Alamat

d. Pekerjaan

e. Pendidikan terakhir

f. Apakah ibu pernah melakukan operasi pengangkatan rahim ?

g. Bagaimana menstruasi ibu, apakah dalam 12 bulan terakhir ini

sudah tidak mendapatkan menstruasi lagi ?

h. Sudah berapa lama ibu tidak menstruasi ?

commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Informed consent dalam penelitian ini adalah untuk

menyatakan persetujuan responden sebagai sampel penelitian.

2. Kuesioner Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory

(L-MMPI)

Instrumen ini digunakan untuk menguji kejujuran

responden dalam menjawab pernyataan yang ada pada kuesioner

penelitian. Skala L-MMPI berisi 15 butir pernyataan untuk dijawab

responden dengan “ya” bila butir pernyataan dalam L-MMPI

sesuai dengan perasaan dan keadaan responden, dan “tidak” bila

tidak sesuai dengan perasaan dan keadaan responden. Responden

dapat mempertanggungjawabkan kejujurannya bila jawaban

“tidak” berjumlah kurang dari 10 (Salan, 1981).

3. Kuesioner Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

Instrumen Tailor Manifest Anxiety Scale (TMAS) berisi 50

butir pernyataan, yang dijawab oleh responden penelitian dengan

pilihan “ya/tidak”. Kuesioner TMAS terdiri dari 13 pernyataan

unfavorable (pernyataan nomor 3, 4, 9, 12, 15, 18, 20,25, 29, 38,

43, 44, 50) dan 37 pernyataan favourable (pernyataan nomor 1, 2,

5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30,

31, 32, 33,34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 49). Setiap

jawaban “ya” pada pernyataan favourable (sesuai untuk

kecemasan) dan jawaban “tidak” pada pilihan unfavourable (butir-

butir yang tidak sesuai untuk kecemasan) diberi skor 1. Sebagai cut
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

off point, skor < 21 berarti tidak cemas dan bila skor ≥ 21 berarti

cemas.

Kuesioner TMAS mempunyai derajat validitas yang cukup

tinggi, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kejujuran dan ketelitian

responden dalam mengisinya (Azwar, 2007). Karena itu peneliti

menggunakan tes L-MMPI untuk menghindari terjadinya

perhitungan hasil yang mungkin invalid karena kesalahan atau

ketidakjujuran responden.

J. Cara Kerja

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Peneliti datang ke lokasi penelitian untuk meminta izin penelitian.

2. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang

akan dilakukan. Kemudian mempersilakan calon responden

menandatangani informed consent apabila bersedia menjadi

responden dan mengisi biodata diri (termasuk kuesioner

menopause).

3. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mendeteksi

kebohongan responden. Bila didapatkan angka ≥ 10 untuk jawaban

“tidak” maka responden invalid dan dikeluarkan dari sampel

penelitian.

4. Peneliti melakukan restriksi terhadap responden dengan

menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan

jumlah total akhir sampel yang memenuhi kriteria tersebut.

commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Responden mengisi kuesioner TMAS untuk mengetahui angka

kecemasan. Responden dinyatakan cemas bila jumlah jawaban

“ya” pada pernyataan favorable dan jumlah jawaban ”tidak” pada

pernyataan unfavorable ≥ 21.

6. Melakukan analisis dari data yang diperoleh.

K. Analisis Data

Uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji statistik Chi Square (x2) tabel konfigurasi 2x2 untuk mengetahui

hubungan antara kedua variabel. Selanjutnya untuk mengetahui

keeratan hubungan antara dua variabel digunakan metode statistik uji

Koefisien Kontingensi (C) dengan bantuan perangkat lunak Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17.00 for Windows.

commit to user
44