BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel independent Variabel dependent

Lama penggunaan KB Pola Fungsi Seksual

Suntik DMPA Wanita Akseptor KB
Suntik

Gambar 3.1 Kerangka konsep

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat

kebenarannya (Saryono,2011). Hipotesis yang diajukan yaitu “Adakah

hubungan antara penggunaan DMPA dengan pola fungsi seksual wanita pada

akseptor kb suntik?”

Ho : Tidak ada hubungan antara lama penggunaan DMPA dengan pola

fungsi seksual wanita pada akseptor KB suntik

Ha : Ada hubungan antara lama penggunaan DMPA dengan pola fungsi

seksual wanita pada akseptor KB suntik.

47
48

C. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis desain proposal ini adalah korelasional (Correlation Study) dengan

pendekatan cross sectional. Korelasional merupakan penelitian atau

penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

subyek. Pada proposal ini akan menggambarkan hubungan variabel

independen (lama penggunaan akseptor KB suntik) dan variabel dependen

(disfungsi sexual wanita). Agar dapat mengetahui korelasi antara suatu

variabel dengan variabel lain tersebut diusahakan dengan mengidentifikasi

variabel yang ada pada suatu objek, kemudian diidentifikasi pula variabel

lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antara

keduanya (Notoatmodjo,2012, hlm 48 ). Survay cross sectional adalah suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo,2012, hlm 37).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya . (Sugiyono,2012,hlm 60). Dalam

penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu:

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain (Notoatmodjo,2012,hlm 104). Variabel

49

bebas dalam proposal ini adalah lama penggunaan KB suntik DMPA.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat, variabel tergantung atau dependent variable adalah

variabel yang dipengaruhi oleh variable bebas (Notoatmodjo,2012,hlm

104). Variabel terikat dalam proposal ini adalah pola fungsi seksual

wanita akseptor KB suntik.

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Sub Definisi A lat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Operasional Pengukuran
1. Pola Fungsi Kuesioner Normal(Tida Nominal
fungsi seksual FSFI (female k Disfungsi)
seksual wanita Sexul bila skor >
wanita akseptor KB Function 26,5
aksepto suntik yang Index) Tidak
r KB meliputi Normal
suntik enam (Disfungsi )b
dimensi ila skor ≤
(hasrat, 26,5
birahi/gairah
, lubrikasi,
orgasme,
kepuaasan,
rasa nyeri)

2. Lama Waktu ibu kuesioner. a. ≤ 2 tahun Nominal

penggunaan dimulai dari b. > 2 tahun
KB suntik menggunaka
DMPA n KB suntik
DMPA
sampai
penelitian
berlangsung
50

F. Waktu dan Tempat Penelian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Desember - Januari tahun 2016

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Munding Kecamatan Bergas Kabupaten

Semarang

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Saryono dan Setiawan,2010, hlm 88 ). Populasi dalam

penelitian ini adalah PUS Akseptor KB Suntik di wilayah desa Munding

sebayak 334 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012).

51

Menurut Nursalam (2013), penentuan sampel dengan rumus :

Keterangan:

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan.

Tingkat signifikansi yang digunakan 10%.

Jadi besar atau jumlah sampel yang digunakan yaitu

sejumlah 77 orang dari 334 PUS akseptor KB suntik di desa

Munding. Dengan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu sebagai

berikut :

Kriteria inklusi:

1. Akseptor KB suntik DMPA

2. Sehat reproduksi/tidak menderita penyakit yang berhubungan

dengan alat reproduksi

3. Bersedia menjadi responden

52

Kriteria eksklusi

1. Akseptor KB suntik yang mengalami gangguan reproduksi/

penyakit yang berhubungan dengan reproduksi

2. Tidak bersedia menjadi responden

3. Akseptor KB suntik DMPA baru.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti jika

dipandang orang tersebut cocok sebagai responden. Peneliti langsung ke

lapangan melakukan pengumpulan data terhadap sejumlah sampel yang

ditemui, berapapun jumlah sampel tidak menjadi permasalahan.

Prinsipnya jika banyaknya sudah cukup maka penelitian dianggap sudah

selesai (Arikunto, 2010).

H. Tehnik Pengumpulan dan Jenis Data

1. Sumber data

a) Data primer

Menurut Sugiyono (2012), data primer yaitu sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang

diambil dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner.

53

b) Data sekunder

Menurut Sugiyono (2012), data sekunder yaitu sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data

diambil dari register KB di bidan Desa Munding.

2. Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini

dengan prosedur :

a) Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada institusi untuk

melakukan penelitian.

b) Permohonan ijin penelitian kepada Kepala Dinas Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Semarang.

c) Permohonan ijin penelitian dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan

Kabupaten Semarang.

d) Kemudian peneliti mengajukan surat ijin penelitian ke Kantor

Kelurahan Desa Munding untuk melakukan penelitian didesa

Munding

e) Peneliti melakukan penelitian menggunakan metode wawancara

sesusai dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner

FSFI, untuk dijawab oleh responden ( sebelumnya sudah dijelaskan

mengenai tujuan serta hal-hal yang berkaitan dengan kuesioner

FSFI) pada akseptor KB Suntik DMPA yang datang ke PUSTU

Munding..

f) Peneliti mengumpulkan kuesioner yang sudah dijawab oleh

54

responden dan mengecek kembali kelengkapan kuesioner tersebut

I. Intrumen Penelitian

Intrumen dalam proposal penelitian ini adalah angket. Angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari laporan tentang hal - hal yang ia ketahui ( Arikunto, 2011)

Instrumen yang akan digunakan pada proposal penelitian ini adalah

lembaran informed consent, dan kuesioner yang sudah terstandar yaitu

menggunakan FSFI (Female Sexual Function Indeks ).

J. Uji Instrument

Uji validitas dan reliabilitas tidak dilakukan dikarenakan kuesioner

tentang disfungsi sexual merupakan pertaanyaan yang sudah baku dan

terstandar. Uji Validitas kuesioner FSFI memberikan hasil test and retest

reliability coefisients yang tinggi untuk setiap domain ( r = 0,79 - 0,8 ).

Internal consistency yang tinggi dengan nilai alpha cronhbach 0,82 dan

construct validity dengan highly significant (p < or = 0,001) pada seluruh

dimensi FSFI (Cindy M.Meston, 2010).

K. Teknik Pengolahan Data dan Amnalisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, maka

dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut

(Setiawan dan Saryono, 2010).

55

a. Pengecekan Data (Editing)

Pengecekan Data (Editing) adalah memeriksa data yang telah

diperoleh, bertujuan untuk memastikan bahwa lembar kuesioner

sudah lengkap, baik jumlah maupun isinya

b. Pengkodean Data (Coding)

Pengkodean Data (Coding) adalah mengklasifikasikan

jawaban dari para responden ke dalam kategori. Pengkodean

dimaksudkan untuk menyingkat data yang diperoleh agar

memudahkan mengolah dan menganalisis data dengan memberikan

kode-kode dalam bentuk angka.

c. Penilaian Data (Scoring)

Penilaian Data (Scoring)adalah memberikan penilaian

terhadap item-item yang perlu diberi penilaian atau skor.

d. Tabulasi Data (Tabulating)

Tabulasi Data (Tabulating) adalah pekerjaan membuat tabel,

jawaban-jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan

kedalam tabel.

2. Analisa data

a. Analisis Univariat

Dalam analisis data ini peneliti menggunakan analisis

univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

56

(Notoadmodjo, 2012). Analisis data dinyatakan dalam bentuk

distribusi frekuensi dan presentase kemudian dianalisis secara

univariat.

b. Analisis Bifariat

Analisis bifariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang didugan berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo,

2012). Analisis bifariat merupakan analisis statistik dengan

menggunakan tabulasi silang dilanjutkan uji statistik menggunakan

uji Chi-Square. Analisis bifariat ini dilakukan untuk menjelaskan

hubungan yang terjadi antara variabel bebas ( penggunaan DMPA)

dan variabel terikatnya (pola fungsi seksual wanita akseptor KB)

dengan menggunakan SPSS hasil analisis dikatakan ada hubungan

bila hasil hitung p < 0,05 berati ada hubungan yang segnifikan

antara penggunaan KB suntik DMPA dengan pola fungsi seksual, bil

analisis p > 0,05 berati tidak ada hubungan antara penggunaan

DMPA dengan pola fungsi seksual.

L. Etika penelitian

Penelitian akan dilaksanakan setelah ada persetujuan dari institusi

pendidikan serta dari lahan maupun pihak-pihak terkait yang ikut terlibat

dalam penelitian ini. Kuesioner diberikan kepada responden dengan

menekankan masalah etik meliputi :

57

a. Informed Consent

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti dan

yang memenuhi kriteria inklusi, peneliti menjelaskan tujuan dari

penelitian, disertai judul penelitian dan manfaat penelitian. Penelitian ini

apaila responden bersedia, maka responden harus menandatangani surat

persetujaun penelitian. Tetapi apabila responden menolak untuk diteliti

maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden.

b. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden dalam pengolahan data. Peneliti akan

menggunakan inisial, kode atau penomoran.

c. Confidentiality

Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang telah

diberikan oleh responden dan dijaga hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian yaitu dengan tidak mempublikasikan data yang diperoleh

d. Beneficiency

Peneliti harus memperhatikan keuntungan dan kerugian yang

bisa ditimbulkan oleh responden.

M. Jadwal Penelitian

Terlampir.