Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2018:). Berikut adalah pengelompokan variabel dalam penelitian
ini:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen, variabel dependen penelitian ini seperti penyembuhan luka
perineum.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang memberi pengaruh pada
variabel dependen. Penelitian ini menggunakan variabel independen seperti
rebusan daun sirih merah.
3. Variabel Kontrol
Variable kontrol biasa disebut dengan variable yang dikendalikan atau
disengaja agar dibuat secara konstan, sehingga dengan adanya sifat yang
konstan pengaruh dari variable independen terhadap dependen tidak ada
yang mempengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh factor eksternal yang diteliti
(Sugiyono, 2017). Penelitian ini menggunakan variable control seperti
rebusan daun binahong.
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil
sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018: 105).
Ha : Ada Perbedan Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah Dengan Air
Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perenium
Pada Ibu Nifas Diwilayah Kerja Puskesmas Tambakromo
Ho : Tidak ada Perbedan Efektivitas Air Rebusan Daun Sirih Merah
Dengan Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka
Perenium Pada Ibu Nifas Diwilayah Kerja Puskesmas Tambakromo
C. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan atau kaitan antara variabel yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2018).
Kerangka konsep penelitian ini yaitu :

Variabel Bebas Variabel Terikat

Rebusan daun sirih Luka perenium.


merah.

D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian adalah quasy
eksperimental. Quasi eksperimental adalah eksperimen yang memiliki
perlakuan, pengukuran-pengukuran dampak, dan unit-unit eksperiment
namun tidak menggunakan penempatan secara acak. Pada penelitian ini
dilihat pengaruh perbedaan efektivitas rebusan daun sirih merah dan daun
binahong pada luka perenium.
Design penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Design penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah design penelitian time series design. Desain
penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak
memerlukan kelompok kontrol (Sugiyono, 2016). Sebelum diberi perlakuan,
kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberi
perlakuan (treatment) dengan dan setelah itu diberi posttest.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Time Series Design

Pre Test Perlakuan Post Test


O1 X1 O2
O3 X2 O4
O5 X3 O6
Keterangan :
O1O3O5 : Sebelum adanya perlakuan.
X1X2X3 : perlakuan dengan memberi rebusan daun sirih merah dan daun
binahong.
O2O4O6 : sesudah adanya perlakuan (Sugiyono, 2016).
E. Metode Pengumpulan Data
Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh data, maka metode
pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang paling penting dalam
suatu penelitian. Peneliti yang melakukan penelitian tidak akan mendapatkan
data yang diinginkan jika tidak mengetahui metode dalam pengumpulan data.
(Sugiyono, 2018).
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu :
1. Observasi
Observasi suatu teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2018).
Pada penelitian ini teknik observasi yang digunakan dengan mengamati
langsung luka perenium pada ibu postpartum dan menggunakan lembar
observasi REEDA Score ((Redness,Edema, Echymosis, Discharge ,dan
Approximation).
2. Wawancara
Wawancara menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Wawancara merupakan komunikasi dua arah
untuk memperoleh informasi dari Responden yang terkait. Dapat pula
dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to
face) antara pewawancara dengan narasumber, di mana pewawancara
bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya (Sugiyono, 2018). Teknik wawancara dalam penelitian ini
dengan menggali informasi tentang responden dalam merawat luka perenium
, meminum rebusan daun sirih merah dan daun binahong.
F. Pengumpulan Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai penelitian terkait. Data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peniliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan (Sugiyono, 2018). Peneliti
menggunakan hasil lembar observasi REEDA (Redness,Edema, Echymosis,
Discharge ,dan Approximation) dan hasil dari wawancara yang didapatkan
dari responden mengenai topik penelitian sebagai data primer.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data
ini dapat ditemukan dengan cepat (Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini data
sekunder yang digunakan adalah jumlah populasi ibu postpartum di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tambakromo.
G. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi sebagai wilayah secara umum yang terdiri atas obyek/subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diteliti lalu dibuat kesimpulannya (Sugiyono,2018). Populasi Ibu nifas di
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tambakromo yaitu sebanyak 30 orang.
2. Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam
penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2017). Penelitian eksperimen sederhana
berjumlah 10 sampai dengan 20 sampel (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini
akan menggunakan 7 responden untuk diberi perlakuan meminum rebusan
daun sirih merah dan 7 responden yang diberi perlakuan meminum rebusan
daun binahong. Jadi total sampel sebanyak 14 sampel.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Sampling
Insidental / Accidental Sampling. Menurut Sugiyono, (2016;124) Sampling
Insidental / Accidental Sampling merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan
eksklusi :
a) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu untuk dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sampel:
1) Ibu yang melakukan persalinan di UPTD Puskesmas Tambakromo
2) Derajat luka perenium tingkat 1 dan tingkat 2
b) Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan ciri ciri populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel :
1) Ibu yang melakukan persalinan di luar UPTD Puskesmas Tambakromo
2) Ibu nifas yang memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus.
H. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati
atau diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap
variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat
ukur (Notoatmodjo, 2018).
Table 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Kriteria objektif Instrumen skala


1. Pemberian Pembuatan simplisia Aturan - -
Rebusan (bahan daun sirih merah penggunaan
daun sirih yang sudah dikeringkan) diminum rebusan
merah diekstraksi dengan daun sirih merah
menggunakan metode digunakan sehari
infusa dengan cara sebanyak 2 kali
dipanaskan dibejana pada pagi dan
dengan suhu 90°C sore dan diminum
selama 15 menit diambil selama 7 hari
sesekali dan diaduk. pasca post
Setelah itu diangkat partum.
dilakukan penyarian
dalam keadaan panas.
2. Pemberian Pembuatan simplisia Aturan - -
rebusan daun (bahan daun binahong penggunaan
binahong yang sudah dikeringkan) diminum rebusan
diekstraksi dengan daun binahong
menggunakan metode digunakan sehari
infusa dengan cara sebanyak 2 kali
dipanaskan dibejana pada pagi dan
dengan suhu 90°C sore dan diminum
selama 15 menit diambil selama 7 hari
sesekali dan diaduk. pasca post
Setelah itu diangkat partum.
dilakukan penyarian
dalam keadaan panas.
3. Lama Perawatan yang Skor 0 : Lembar ordinal
penyembuhan dilakukan terhadap luka penyembuhan penilaian
luka perenium perenium dan baik 5 hari skala REEDA
pengamatan hari Skor 1 :
penyembuhan luka penyembuhan
dengan pemberian luka sedang 7
rebusan sirih merah dan hari
daun binahong selama 7 Skor 2 :
hari penyembuhan
luka buruk > 7
hari
4. Tingkat Pengukuran yang Skor 0: Lembar ordinal
pnyembuhan dilakukan terhadap luka penyembuhan penilaian
luka perenium perenium dengan luka baik skala REEDA
pemberian rebusan daun Skor 1-5 :
sirih merah dan penyembuhan
binahong luka sedang
Skor >
5 :penyembuhan
luka buruk
5. Efektivitas Melihat efektivitas dari Efektif (Jika luka - -
pemberian pemberian rebusan sirih baik skor 0 dan
No Variabel Definisi Operasional Kriteria objektif Instrumen skala
intervensi merah dan daun luka sembuh
sirih merah binahong dalam dalam waktu <7
dan daun penyembuhan luka hari).
binahong Tidak efektif (Jika
skor >5 dengan
luka buruk dan
luka sembuh
dalam waktu >7
hari).

I. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Instrument yang diguanakn dalam
peneltian ini adalah lembar observasi REEDA scrore.

Poin Redness Oedema Ecchymosis Discharge Approximation


(Kemerahan) (Pembengkakan) (Bercak (Pengeluaran) (Penyatuan
perdarahan) luka)
0 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
1 Kurang dari Pada perineum, Kurang dari Serum Jarak kulit 3
0,25cm pada <1 cm dari 2,5cm pada mm atau
kedua sisi laserasi laserasi kedua sisi kurang
atau 0,5cm
pada satu
sisi
2 Kurang dari 0,5cm Pada perineum 0,25-1cm Serosanguinus Terdapat
pada kedua sisi dan atau vulva, pada kedua jarak antara
laserasi antara 1-2cm sisi atau 0,5- kulit dan
dari laserasi 2cm pada lemak
satu sisi subkutan
3 Lebih dari 0,5cm Pada perineum >1cm pada Berdarah Terdapat
pada kedua sisi dan atau vulva, kedua sisi jarak antara
laserasi >2cm dari atau 2 cm kulit, lemak
laserasi pada satu subkutan dan
sisi fasia

(Erni Samutri, dkk 2022)


J. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
a) Mengedit ( editing)
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah
diisi. Editing meliputi kelengkapan pengisian dan kesalahan pengisian.
Edifitng dilakukan pada saat pengambilan data, sehingga bila terjadi
kekurangan atau kesalahan, data dengan mudah dapat segera dilakukan
perbaikan. Kegiatan editing dilakukan terhadap lembar observasi
b) Pengkodean ( Coding )
Pemberian kode dengan memberi simbol angka pada setiap lembar
observasi.
c) Tabulasi (Tabulating)
Data yang didapatkan dari hasil kuesioner oleh responden diolah
secara manual dan komputerisasi dengan menggunakan program
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) for windows Versi 12.0
untuk mendapatkan hasil frekuensi dari semua data. Kegiatan tabulasi
dalam penelitian ini adalah dengan memasukkan hasil lembar observasi
dalam kolom – kolom pada program komputer.
2. Analisa data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariat dan analisa bivariat.
a) Univariat
Analisis univariat digunakan pada penelitian diskriptif dan analitik.
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel
penelitian. Analisis univariat dilakukan menurut jenis data baik kategorik
maupun numerik. Untuk data kategorik dapat berupa distribusi frekuensi :
presentase dari setiap variabel yang diteliti.
b) Bivariat
Untuk mengetahui efektivitas rebusan daun sirih merah dan daun
binahong pada luka perenium yaitu menggunakan uji analisis parametric
T-dependent/paired T-Test atau uji Wilcoxon.
Langkah-langkah untuk melakukan uji T-dependent/paired t-test dan
Wilcoxon signed rank adalah sebagai berikut :
1) Melakukan uji normalitas data dengan saphiro wilk apabila sampel
kurang dari 50 orang dan menggunakan kalmogorof apabila sampel
lebih dari 50 orang.
2) Bila data berdistribusi normal P value >a (0,05) maka menggunakan uji
T-dependet/paired t-test, bila data berdistribusi tidak normal P-value <a
(0,05) maka menggunakan non parametric test yatu uji wilxocon
signed rank. Tingkat kepercayaan adalah 95% (a<0,005).
3) Bila hasil uji statistic P value <a (0,05), maka Ha diterima, yang berarti
terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah dan daun
binahong terhadap penyembuhan luka perenium. Jika P value >a
(0,05), maka H0 diterima yaitu tidak ada perbedaan pemberian
rebusan daun sirih merah dan daun binahong terhadap penyembuhan
luka perenium.
K. Prosedur Penelitian
Tahapan Tahapan penelitian yang lakukan sebagai berikut :
1. Tahapan persiapan dilakukan dengan studi pendahuluan untuk melihat data
sekunder jumlah ibu nifas di UPTD Puskesmas Tambakromo.
2. Melakukan perizinan kepada instansi terkait yaitu UPTD Puskesmas
Tambakromo.
3. melakukan koordinasi kepada responden dan memberikan inform consent
kepada responden.
4. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden
5. Membuat simplisia dengan cara menjemur daun sirih merah dan daun
binahong hingga kering. Melakukan pembuatan infusa dengan memberikan
jumlah simplisia 5 gram daun sirih merah dan daun binahong dan dipanasi
kedalam bejana dengan suhu 90 °C selama 15 menit sesekali diangkat dan
diseduh pada saat panas. Diminum selama 7 hari dengan dosis 2 kali sehari
1 ukuran gelas belimbing.
6. Pengukuran luka perenium sebelum dan sesudah perlakukan dengan
memperhatikan skala REEDA score.
7. Mendokumentasikan dan memasukan data
8. Menganalisa data penelitian
9. Menarik kesimpulan peneltiian
10. Menyusun laporan penelitian
L. Etika Penelitian
1. Inform consent
Inform Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform
Consentdiberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden.(Hidayat A. , 2014).
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika kebidananmerupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menulis kode padalembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan.(Hidayat A. , 2014).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset.(Hidayat A. , 2014).
Lampiran.

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Eri Musriatun

NIM : 42022170249

Mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Kudus


sedang melakukan penelitian dengan judul “PERBEDAAN UJI EFEKTIVITAS AIR REBUSAN
DAUN SIRIH MERAH DENGAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA PERENIUM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TAMBAKROMO” Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/Ibu yang
menjadi responden. Saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar kuesioner yang diajukan.

Saya menjamin kerahasiaan dan segala segala bentuk informasi yang Bapak/Ibu
berikan. Apabila Bapak/Ibu bersedia, mohon menandatangani lembar persetujuan dan mengisi
lembar pertanyaan-pertanyaan yang disediakan dalam lembaran ini.

Dengan demikian penyampaian dari saya, atas segala perhatian dan kerjasamanya
saya ucapkan terima kasih.

Pati ,...............2023

Hormat saya,

(Eri Musriatun)
Lampiran.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya menyatakan, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang
dilakukan oleh :

Nama : Eri Musriatun

NIM : 42022170249

Institusi Pendidikan : Program Studi S1 Kebidanan

Demikian surat pernyataan kesanggupan ini saya buat dengan sukarela dan tanpa
adanya paksaan dari peneliti.

Pati ,...............2023

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai