Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai
pedoman atau penuntun peneliti seluruh seluruh proses penelitian (Nursalam,
2011). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian analitik korelasional.

Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang


dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi
terhadap data yang memang sudah ada (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan


cross sectional (sekat silang). Rancangan cross sectional merupakan
rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada
saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko atau paparan dengan
penyakit (Hidayat, 2014).

Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku


caring perawat dengan manajemen regimen terapeutik pasien tuberkulosis di
poli paru RSUD. Brigjend H. Hasan Basry Kandangan.

3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2012).

44
45

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Hasil ukur


Operasional
Perilaku Perilaku dan 1. Knowing Kuesioner Ordinal 1. Caring
Caring tindakan yang (mengetahui) ( 60)
Perawat ditunjukkan 2. Being with
(Variabel oleh perawat (kehadiran) 2. Tidak
independen/ saat 3. Doing for caring
bebas) memberikan (melakukan) (< 60)
asuhan 4. Enabling
keperawatan (memampukan)
seperti berkata 5. Maintening belief
lemah lembut, (mempertahakan
mendengarkan kepercayaan)
pasien, bersikap
menghargai dan
menghormati.

Manajemen Upaya yang 1. Aktivitas/Istirahat Kuesioner Ordinal 1. Efektif =


Regimen dilakukan 2. Makanan/diet 54
Terapeutik pasien untuk 3. Kedisiplinan
Pasien TB melaksanakan 4. Lingkungan 2. Tidak
(Variabel semua program 5. Pengobatan efektif =
dependen/ter terapi < 54
ikat) pengobatan TB
dalam
kehidupan
sehari-hari.

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi merupakan seluruh objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2014)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB paru yang


melakukan kunjungan untuk menjalani rawat jalan ke poli paru pada
saat penelitian berlangsung di RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan tahun 2017.

3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel merupakan bagian dari populasi
46

yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Hidayat, 2014).

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang menderita TB


paru yang berada di poli paru saat melakukan kunjungan untuk
menjalani rawat jalan di RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan.

3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2011). Teknik sampling merupakan
suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari
populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan
populasi yang ada (Hidayat, 2014).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan accidental sampling yang direncanakan berlangsung
selama 6 hari. Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Setiadi, 2013).
Jumlah sampel untuk penelitian ini minimal berjumlah 40 responden.

Ada dua kriteria sampel yang perlu dicantumkan yaitu:


3.3.3.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam, 2011).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Bersedia menjadi responden dengan menandatangani surat
persetujuan menjadi responden.
47

2) Pasien TB paru yang menjalani pengobatan lebih dari 2 bulan


3) Pasien TB paru yang berusia 17 tahun.
4) Pasien TB paru dengan kategori I dan kategori II

3.3.3.2 Kriteria eksklusi


Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2011).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Pasien TB paru dengan komplikasi seperti penyakit jantung,
DM, hipertensi.
2) Pasien TB paru dengan keterbelakangan mental dan lansia
dengan demensia.
3) Pasien mengalami gangguan penglihatan.
4) Pasien yang sudah pernah menjadi responden.

3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data


3.4.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner
(daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang
berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo,
2012).

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk


memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner tertutup yaitu
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih. Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal
48

membubuhkan tanda check () pada kolom yang sesuai (Arikunto,


2010).
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner tertutup. Kuesioner dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 kategori yaitu kuesioner perilaku caring perawat dan
kuesioner manajemen regimen terapeutik pasien TB yang memiliki
total 38 item pertanyaan yang mewakili masing-masing 5
subvariabel.

Pada variabel perilaku caring perawat terdapat 20 pertanyaan yang


terdiri dari pertanyaan favourable (positif) pada kuesioner ini
berjumlah 13 dan pertanyaan unfavourable (negatif) berjumlah 7.
Sedangkan pada variabel manajemen regimen terapeutik pasien TB
terdapat 18 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan favourable
(positif) berjumlah 10 dan pertanyaan unfavourable (negatif)
berjumlah 8. Setiap item pertanyaan bersifat tertutup dan memiliki
jawaban dengan lima kategori yaitu selalu, sering, kadang-kadang,
jarang dan tidak pernah. Pada pertanyaan favourable (positif), nilai
untuk masing-masing jawaban yaitu: selalu = 5, sering = 4, kadang-
kadang = 3, jarang = 2, tidak pernah = 1, sedangkan untuk
pertanyaan unfavourable (negatif) memiliki nilai jawaban sebaliknya.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner


No Item Pertanyaan Jumlah
No Variabel
Positif Negatif Soal
1, 3, 4, 5, 6,
Perilaku caring 7, 8, 10, 11, 2, 9, 12, 16 20
1
perawat 13, 14, 15, 17, 18, 19
20
Manajemen regimen 2, 3, 7, 8, 10,
1, 4, 5, 6, 9,
2 terapeutik pasien 11, 12, 16, 18
13, 14, 15
TB 17, 18
Jumlah 23 15 38
49

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2011).
3.4.2.1 Jenis Data
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh sendiri oleh peneliti
dari hasil penelitian, pengamatan, survei dan lain-lain
(Setiadi, 2013).

Pengumpulan data primer pada penelitian ini diperoleh


dengan menggunakan lembar kuesioner yang berisikan
pertanyaan tentang hubungan perilaku caring perawat
dengan manajemen regimen terapeutik pasien TB di poli
paru RSUD. Brigjend H.Hasan Basry Kandangan tahun
2017.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain,
badan atau instansi yang secara rutin mengumpulkan data
(Setiadi, 2013).

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang


diperoleh dari dokumen pencatatan atau arsip rekam medik
rawat jalan poli paru RSUD. Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan tahun 2017.

3.4.3 Cara Pengumpulan Data


Langkah-langkah kegiatan pengumpulan data yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
50

3.4.3.1 Langkah persiapan


Langkah persiapan yang mencakup pembuatan rencana
kuesioner adalah:
a. Menentukan sasaran atau populasi dan jumlah sampel.
b. Menyusun kerangka pertanyaan.
c. Menyusun urutan pertanyaan.
d. Memperbanyak referensi kuesioner.
e. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian dilokasi.
3.4.3.2 Langkah pelaksanaan
Langkah pelaksanaan yaitu mencakup pelaksanaan tahapan
adalah:
a. Melapor dan meminta izin untuk melakukan penelitian
dilokasi.
b. Mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara
membagikan kuesioner yang dibagikan peneliti kepada
responden secara langsung.
c. Melakukan analisa data dari data yang terkumpul.

3.5 Teknik Pengolahan Data


Menurut Hidayat (2010) dalam melakukan analisa data dipergunakan untuk
proses pengambilan keputusan, umumnya dalam pengujian hipotesa, namun
yang lebih penting adalah analisa data untuk menyimpulkan agar data dapat
diinformasikan/diinterpretasikan. Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya:
3.5.1 Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul
3.5.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
51

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan computer.


Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya
dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3.5.3 Skor (scoring)
Data yang telah dikumpulkan kemudian diberi skor sesuai ketentuan
pada aspek pengukuran.
3.5.4 Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
kedalam master table atau database computer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
3.5.5 Melakukan Teknik Analisis
Analisa data adalah kegiatan penelitian dengan melaksanakan analisis
data yang meliputi persiapan, tabulasi dan aplikasi data (Arikunto,
2010).

3.6 Teknik Analisa Data


Analisa data adalah kegiatan penelitian dengan melaksanakan analisis data
yang meliputi persiapan, tabulasi dan aplikasi data (Arikunto, 2010).
3.6.1 Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012).
3.6.1.1 Variabel perilaku caring perawat (independen)
Pada kategori perilaku caring perawat ada 20 pertanyaan
dengan menggunakan skala likert, yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala
atau masalah yang ada dimasyarakat atau yang dialaminya
(Hidayat, 2014). Setiap item pertanyaan memiliki jawaban
dengan lima kategori yaitu selalu, sering, kadang-kadang,
jarang dan tidak pernah.
52

Menurut Sugiyono (2013) skala likert ini menggunakan lima


alternatif jawaban yaitu:
a. Skor pertanyaan positif
1) Selalu (SL) : skor 5
2) Sering (SR) : skor 4
3) Kadang-kadang (KD) : skor 3
4) Jarang (J) : skor 2
5) Tidak Pernah (TP) : skor 1
b. Skor pertanyaan negatif
1) Selalu (SL) : skor 1
2) Sering (SR) : skor 2
3) Kadang-kadang (KD) : skor 3
4) Jarang (J) : skor 4
5) Tidak Pernah (TP) : skor 5
c. Kriteria penilaian (Sugiyono, 2013)
1) Nilai Tertinggi = Jumlah pertanyaan dikalikan jawaban
tertinggi, yaitu 20 x 5 = 100
2) Nilai Terendah = Jumlah pertanyaan dikalikan jawaban
terendah, yaitu 20 x 1 = 20
3) Range = Nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, yaitu
100 20 = 80
4) Interval = Range dibagi 2 kategori, yaitu 80 : 2 = 40

Tabel 3.3 Klasifikasi Penilaian Perilaku Caring Perawat

No. Klasifikasi Perilaku Caring Perawat Klasifikasi Kategori

1. 61 100 Caring
2. 20 60 Tidak Caring
Sumber : (Hidayat, 2010)
53

3.6.1.2 Variabel manajemen regimen terapeutik pasien TB (dependen)


Di dalam penelitian ini, untuk mengukur manajemen regimen
terapeutik pasien TB menggunakan format jawaban skala
likert yang memuat 18 pertanyaan, setiap item pertanyaan
memiliki jawaban dengan lima kategori yaitu selalu,
sering, kadang-kadang, jarang dan tidak pernah, dimana
setiap jawaban diberi bobot nilai dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Skor pertanyaan positif
1) Selalu (SL) : skor 5
2) Sering (SR) : skor 4
3) Kadang-kadang (KD) : skor 3
4) Jarang (J) : skor 2
5) Tidak Pernah (TP) : skor 1
b. Skor pertanyaan negatif
1) Selalu (SL) : skor 1
2) Sering (SR) : skor 2
3) Kadang-kadang (KD) : skor 3
4) Jarang (J) : skor 4
5) Tidak Pernah (TP) : skor 5
c. Kriteria Penilaian (Sugiyono, 2013)
1) Nilai Tertinggi = Jumlah pertanyaan dikalikan jawaban
tertinggi, yaitu 18 x 5 = 90
2) Nilai Terendah = Jumlah pertanyaan dikalikan jawaban
terendah, yaitu 18 x 1 = 18
3) Range = Nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, yaitu
90 18 = 72
4) Interval = Range dibagi 2 kategori, yaitu 72 : 2 = 36
54

Tabel 3.4 Klasifikasi Penilaian Manajemen Regimen Terapeutik


Klasifikasi Manajemen Regimen
No. Klasifikasi Kategori
Terapeutik Pasien TB
1. 55 90 Efektif
2. 18 54 Tidak efektif
Sumber : (Hidayat, 2010)

3.6.2 Analisa Bivariat


Analisa Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi misalnya hubungan antara variable
independen dengan variable dependen. Analisa dengan uji statistik
untuk mempelajari hubungan variable secara keseluruhan
(Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini analisa bivariat bertujuan
untuk menganalisa hubungan perilaku caring perawat dengan
manajemen regimen terapeutik pasien TB.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan


antara dua variabel yang berskala ordinal, menggunakan uji kolerasi
Spearman Rank (Rho) pada tingkat kemaknaan = 0,05 dengan
tingkat kepercayaan 95% dengan bantuan komputerisasi (Hidayat,
2014).
3.6.2.1 Bila < = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya
tidak ada hubungan perilaku caring perawat dengan
manajemen regimen terapeutik pasien tuberkulosis di poli paru
RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan tahun 2017.
3.6.2.2 Bila = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
hubungan perilaku caring perawat dengan manajemen regimen
terapeutik pasien tuberkulosis di poli paru RSUD Brigjend H.
Hasan Basry Kandangan tahun 2017.

Setelah data dikumpulkan kemudian dilihat kembali apakah lengkap


atau tidak, dalam keadaan utuh atau rusak. Data yang sudah dianggap
55

memenuhi syarat untuk selanjutnya ditabulasikan dan disajikan dalam


bentuk distribusi frekuensi kemudian didiskripsikan melalui
persentase dan narasi.

3.7 Etika Penelitian


Menurut Hidayat (2010), dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang
menjadi subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami
hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia. Masalah etik dalam penelitian yang harus diperhatikan
antara lain:
3.7.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden
tidak bersedia, maka peneliti harus menghormatinya.
3.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)
Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
dilakukan.
3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
56

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan


dilaporkan pada hasil riset.

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian


3.8.1 Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di rawat jalan poli paru RSUD
Brigjend H. Hasan Basry Kandangan.

3.8.2 Waktu Penelitian


Kegiatan dan waktu penelitian diantaranya kegiatan memilih judul
dilaksanakan pada bulan April minggu ketiga sampai minggu
keempat, kegiatan studi pendahuluan dilakukan pada minggu keempat
bulan Mei yaitu tanggal 29 Mei 2017, selanjutnya penyusunan
proposal dilakukan pada minggu keempat bulan mei sampai minggu
ketiga bulan Juni, dan seminar proposal KTI dilaksanakan pada
tanggal 21 Juni 2017, kemudian kegiatan revisi proposal KTI pada
tanggal 03 Juli 2017, kegiatan pelaksanaan penelitian dilakukan pada
minggu pertama sampai minggu kedua bulan Juli, selanjutnya
penyusunan laporan penelitian KTI dilakukan pada minggu kedua
sampai minggu ketiga bulan Juli, kemudian seminar hasil KTI
dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2017, dan kegiatan revisi KTI serta
pengumpulan naskah KTI dilaksanakan pada minggu keempat bulan
Juli.

Anda mungkin juga menyukai