Anda di halaman 1dari 11

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan mencari

hubungan atau menjelaskan sebab perubahan berdasarkan fakta-fakta yang

terukur dan menemukan generalisasi berdasarkan data yang bersifat

kuantitatif atau angka (Mochamad Rachmat, 2017).

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian pada penelitian ini adalah observasional analitik

yaitu penelitian yang menekankan adanya hubungan antara satu variabel

dengan variabel yang lainnya (I Ketut Swarjana, 2015).

3.1.3 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

penelitian rancangan penelitian yang mempelajari hubungan penyakit dan

paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara

serentak dari kumpulan individu populasi tunggal pada satu saat atau

periode (Mochamad Rachmat, 2017).


47

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019 di Puskesmas Iringmulyo Kota

Metro.

3.3 Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)

3.3.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena

yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian

(Mazhindu and Scott, 2005; dalam I Ketut Swarjana 2015). Populasi

adalah target dimana penelitian menghasilkan hasil penelitian (Shi, 2008;

dalam I Ketut Swarjana 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien

lanjut usia yang menderita hipertensi di Puskesmas Iringmulyo Kota

Metro Tahun 2019 sebanyak 64 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah kumpulan individu-individu atau objek-objek yang

dapat diukur yang mewakili populasi (Mazhindu and Scott, 2005; dalam I

Ketut Swarjana 2015). Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi

objek penelitian (Mochamad Rachmat, 2017). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah

teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi

(Sugiyono, 2011). Alasan mengambil total sampling karena menurut

sugiyono (2011) jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi

dijadikan sampel. Bedasarkan criteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu:


48

Kriteria Inklusi:

1. Pasien hipertensi primer di Puskesmas Iringmulyo Kota Metro.

2. Berusia ≥60 tahun.

3. Bersedia menjadi responden penelitian dengan menyetujui inform

consent.

4. Mampu membaca dan menulis dengan baik.

Kriteria Eksklusi:

1. Responden yang tidak hadir pada saat penelitian.

2. Responden mengundurkan diri saat penelitian berlangsung.

3. Penderita hipertensi yang mengalami komplikasi.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik keseimpulannya (Sugiyono 2007; dalam

Mochamad Rahmat, 2017). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

kualitatif. Variabel dikatakan sebagai variabel kualitatif jika karakter yang

dipelajari bukan berbentuk numeric atau angka. Variabel kualitatif disebut juga

variabel kategorik yang digunakan untuk kategorisasi (Mochamad Rahmat, 2017).

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menyebabkan adanya suatu

perubahan terhadap variabel yang lain. Akibat perubahannya yang


49

ditimbulkan, maka variabel ini disebut sebagai variabel independen atau

variabel bebas (Mochamad Rahmat, 2017). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah aktivitas fisik dan konsumsi garam.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang mengalami perubahan sebagai

akibat dari perubahan variabel independen. Oleh karena itu, maka variabel

dependen ini juga dikenal sebagai variabel terikat atau variabel tergantung

(Mochamad Rahmat, 2017). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

hipertensi.
50

3.5 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi terhadap variabel berdasarkan

konsep teori namun bersifat operasional, agar variabel dapat diukur atau bahkan

dapat diuji baik oleh peneliti maupun peneliti selanjutnya (Mochamad Rahmat,

2017).

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Skala


Operasional Pengukuran
Aktivitas Fisik Aktivitas fisik adalah setiap Lembar observasi 0 = Tidak rutin Ordinal
(Variabel bebas) pergerakan jasmani yang melakukan senam
memerlukan pengeluaran 1 = Rutin melakukan
energi dan dilakukan secara Senam
terstruktur dan terencana.
Konsumsi Garam Tingkat konsumsi garam Lembar kuesioner 0 = Rendah Ordinal
(Variabel bebas) pada seseorang dalam sehari. 1 = Tinggi
Hipertensi Hipertensi adalah Sphygmomanometer 0 = Tingkat 1 (140-159 Interval
(Variabel terikat) peningkatan tekanan darah mmHg/90-99mmHg)
diatas 140/90mmHg yang 1 = Tingkat 2
menetap dari waktu ke (>160mmHg/>100mmHg)
waktu.
51

3.6 Etika Penelitian

Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan

dalam kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil

penelitian. Secara garis besar dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat

prinsip yang harus dipegang teguh (Notoatmodjo, 2018), yakni:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek

untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti menghormatiharkat dan martabat

subjek penelitian, peneliti seyogianya mempersiapkan formulir persetujuan

subjek (inform consent) yang mencakup:

1) Penjelasan manfaat penelitian.

2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

3) Penjelasan manfaat yang didapatkan.

4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

subjek berkaitan dengan prosedur penelitian.

5) Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian

kapan saja.

6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang

diberikan oleh responden.


52

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas subjek. Peneliti seyogiyanya cukup menggunakan

coding sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an

inclusiviness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua

subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau

paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek
53

penelitian. Mengacu pada prinsip-prinsip dasar penelitian tersebut, maka

setiap penelitian yang dilakukan oleh siapa saja, termasuk para peneliti

kesehatan hendaknya:

1) Memenuhi kaidah keilmuan dan dilakukan berdasarkan hati nurani, moral,

kejujuran, kebebasan, dan tanggung jawab.

2) Merupakan upaya untuk mewujudkan ilmu pengetahuan, kesejahteraan,

martabat, dan peradaban manusia, serta terhindar dari segala sesuatu yang

menimbulkan kerugian atau membahayakan subjek penelitian atau

masyarakat pada umumnya.

3.7 Pengumpulan Data (Instrumen dan Teknik)

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun social yang diamati (Sugiyono, 2018). Instrumen

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi untuk mengetahui keaktifan responden dalam mengikuti senam

lansia, lembar kuesioner untuk mengukur tingkat konsumsi garam, dan

sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah pada responden.

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dari

objek penelitian (Rofiah, 2016). Data tersebut didapat melalui


54

pengisian lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui

keaktifan responden dalam mengikuti senam lansia dan lembar

kuesioner untuk mengukur tingkat konsumsi garam pada responden.

Lembar kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari

penelitian Andi TriWibowo tahun 2017 dan sudah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dapat mendukung kelengkapan data

primer yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber-sumber

yang ada (Rofiah, 2016). Data yang didapat melalui tempat penelitian

berupa populasi dan angka kejadian hipertensi.

3.8 Pengolahan Data

Proses pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut (Notoatmodjo, 2018):

1. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan lapangan harus dilakukan

penyuntingan (editing). Secara umum editing adalah merupakan kegiatan

untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Peneliti

melakukan pengecekan jawaban yang ada di lembar kuesioner mengenai

kelengkapan dan kejelasan jawaban responden.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau


55

huruf menjadi data angka atau bilangan. Pengkodean pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas fisik diberi kode 0 apabila responden tidak rutin dalam

melakukan senam lansia, sedangkan kode 1 apabila responden rutin dalam

melakukan senam lansia.

2. Konsumsi garam diberi kode 0 apabila konsumsi garam pada responden

rendah, sedangkan kode 1 apabila konsumsi garam pada responden tinggi.

3. Hipertensi diberi kode 0 apabila responden hipertensi tingkat 1, sedangkan

kode 1 apabila responden hipertensi tingkat 2.

3. Processing

Data dari hasil obeservasi yang berbentuk “kode” (angka atau huruf)

dimasukkan ke dalam program atau “software” computer.

4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya. Proses

ini dinamakan pembersihan data (data cleaning).

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat


56

tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.

3.9.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi. Uji yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu uji Chi Square dengan menggunakan program computer. Jika p

value ≤ α (0,05), Ha diterima, data mendukung adanya hubungan yang

bermakna. Jika p value ≥ α (0,05), Ha ditolak, berarti data tidak

mendukung adanya hubungan yang bermakna. Analisis bivariat dalam

penelitian ini adalah aktivitas fisik dengan hipertensi dan konsumsi garam

dengan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai