METODE PENELITIAN
masyarakat atau populasi. Kuantitatif adalah data yang dihasilkan berupa angka
yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada setiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek
pada saat pemeriksaan atau sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi pada klien Tuberkulosis Multi Drugs
mengidentifikasi status gizi pada klien Tuberkulosis Multi Drugs Resistance (MDR)
dan diambil 10 klien di ruang poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo yang akan diteliti
secara rinci dan mendalam. Adapun subyek studi kasus yang akan diteliti berjumlah
satu kasus.
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik
penelitian. Yang dimaksud fokus studi dalam kasus ini adalah mengidentifikasi status
Untuk membatasi ruang lingkup yang diteliti, variabel tersebut perlu diberi
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini dari data primer. Data primer
didapat dari sumber pertama di poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan mengisi
kuesioner terbuka dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti tanpa melalui pihak lain.
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup dan terbuka yang
dan tujuan dari penelitian. Dan peneliti menanyakan kepada responden bersedia atau
tidak. Jika bersedia peneliti membagikan kuesioner dan menjelaskan cara mengisi
Data yang diambil secara langsung dari responden melalui pengamatan dan
Penyajian data studi kasus dilakukan secara tekstular atau naratif, dan dapat
disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi kasus yang merupakan
data pendukung.
mengenai kasus dan konteksnya serta menetapkan pola dan mencari hubungan atau
memberikan kuesioner tertutup dan terbuka pada 10 klien di poli paru RSUD
Kabupaten Sidoarjo sebanyak 10 orang tentang status gizi pada klien Tuberkulosis
dalam kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil
ditimbulkan)
bagi masyarakat pada umumnya, dan responden pada khususnya serta peneliti
sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi
rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian responden. Pada setiap penelitian
hendaknya memenuhi kaidah keilmuan dan dilakukan berdasarkan hati nurani, moral,