Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Studi Kasus

Rancangan ini menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu suatu yang dilakukan

untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam

masyarakat atau populasi. Kuantitatif adalah data yang dihasilkan berupa angka

(Sugiyono, 2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan waktu cross-sectional,

yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada setiap subjek penelitian hanya diobservasi

sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek

pada saat pemeriksaan atau sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian

ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi pada klien Tuberkulosis Multi Drugs

Resistance (MDR) di ruang poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo.

3.2 Subyek Studi Kasus

Subyek penelitian yang digunakan dalam studi kasus keperawatan adalah

mengidentifikasi status gizi pada klien Tuberkulosis Multi Drugs Resistance (MDR)

dan diambil 10 klien di ruang poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo yang akan diteliti

secara rinci dan mendalam. Adapun subyek studi kasus yang akan diteliti berjumlah

satu kasus.

3.3 Fokus Studi

Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik

penelitian. Yang dimaksud fokus studi dalam kasus ini adalah mengidentifikasi status

gizi pada klien Tuberkulosis Multi Drugs Resistance (MDR)


3.4 Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup yang diteliti, variabel tersebut perlu diberi

batasan atau definisi operasional. Definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2010)

No Istilah Batasan/Definisi Indikator/ Parameter


Operasional
1. Status gizi Pengukuran rumus Dengan kriteria:
IMT : 1. Kurus = <18,5
BB 2. Normal = > 18,5 – 23,0
IMT =
TB2

2. Frekuensi Pemahaman dalam seberapa kali responden


Makan menjawab kuesioner mengkonsumsi bahan makanan
tentang frekuensi tertentu dalam sehari, seminggu
makan pada klien TB atau sebulan
MDR

3.5 Lokasi dan Waktu

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-April 2020.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dari data primer. Data primer

didapat dari sumber pertama di poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan mengisi
kuesioner terbuka dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti tanpa melalui pihak lain.

Pengumpulan data ini dilakukan di poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo.

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup dan terbuka yang

ditujukan pada masyarakat di poli paru RSUD Kabupaten Sidoarjo. Sebelum

kuesioner disebarkan kepada responden, peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud

dan tujuan dari penelitian. Dan peneliti menanyakan kepada responden bersedia atau

tidak. Jika bersedia peneliti membagikan kuesioner dan menjelaskan cara mengisi

kuesioner tersebut dan memberikan lembar persetujuan menjadi responden ( informed

concent ) untuk ditanda tangani, dilanjutkan dengan wawancara dengan responden

untuk mengetahui tentang penanganan luka bakar.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diambil secara langsung dari responden melalui pengamatan dan

wawancara menggunakan kuesioner tertutup dan sebanyak 10 pasien di poli paru

RSUD Kabupaten Sidoarjo

3.8 Penyajian dan Analisis Data

Penyajian data studi kasus dilakukan secara tekstular atau naratif, dan dapat

disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi kasus yang merupakan

data pendukung.

Analisa data dimulai dengan kegiatan mengorganisir informasi dengan

membaca keseluruhan informasi, kemudian membuat suatu uraian terperinci

mengenai kasus dan konteksnya serta menetapkan pola dan mencari hubungan atau

kesepadanan antara beberapa kategori. Selanjutnya penulis melakukan interpretasi


dan menarik kesimpulan tentang kasus dipandang dari berbagai aspek, baik untuk

kasus tersebut maupun untuk penerapanya pada kasus lain.

Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yang diawali dengan

memberikan kuesioner tertutup dan terbuka pada 10 klien di poli paru RSUD

Kabupaten Sidoarjo sebanyak 10 orang tentang status gizi pada klien Tuberkulosis

Multi Drugs Resistance (MDR)

3.9 Etika Studi Kasus

Etika dalam penelitian menunjukan pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan

dalam kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil

penelitian. Menurut (Notoatmodjo, 2012), prinsip sebuah penelitian meliputi:

1. Respect for Human Dignity (menghormati harkat dan martabat manusia)

Dalam penelitian perlu mempertimbangkan hak-hak responden penelitian.

yaitu untuk mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian dilakukan, kebebasan

responden untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi), serta peneliti mempersiapkan formulir persetujuan (inform concent)

yang mencakup: penjelasan maanfaat penelitian, kemungkinan dan tidaknyamanan

yang ditimbulkan, manfaat yang didapatkan oleh responden, persetujuan peneliti

dapat menjawab setiap pernyataan yang diajukan responden berkaitan dengan

prosedur penelitian, persetujuan responden dapat mengundurkan diri sebagai

responden penelitian kapan saja, jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap

identitas dan informasi yang diberikan oleh responden.

2. Respect for Juctice an Inclusiveness (keadilan dan keterbukaan)


Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi

prinsip keterbukaan , yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian, serta prinsip

keadilan yakni menjamin bahwa semua responden memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, dan etnis.

3. Balancing Harms and Benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian yang

ditimbulkan)

Pada suatu penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan responden pada khususnya serta peneliti

hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi responden. Oleh

sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak mengurangi

rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian responden. Pada setiap penelitian

hendaknya memenuhi kaidah keilmuan dan dilakukan berdasarkan hati nurani, moral,

kejujuran, kebebasan, tanggung jawab dan tidak menimbulkan atau membahayakan

responden atau masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai