BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus

Studi kasus ini dilakukan secara deskriptif yang merupakan suatu

penelitian untuk mengetahui bagaimana Penerapan Green Color Breathing

Therapy Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo.

3.2 Subyek Studi Kasus

Subyek studi Kasus yang dilibatkan yaitu Mahasiswa Tingkat Akhir di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo. Dalam studi kasus ini melibatkan 3

responden.

3.3 Fokus Studi

Penerapan Green Color Breathing Therapy Terhadap Penurunan Tingkat

Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Politeknik Kesehatan Kemenkes

Gorontalo.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Green Colour Breathing Therapy

3.4.2 Stres

3.5 Tempat dan Waktu

Studi kasus ini berlokasi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo

yang dilaksanakan pada tanggal

3.6 Pengumpulan Data

Jenis Instrumen yang digunakan adalah standar operasional prosedur

pelaksanaan green colour breathing therapy, serta lembar skala pengukuran

stress .

3.7 Analisa Data

Analisis univariate bertujuan untuk menjeaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2012).

3.8 Penyajian Data

Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif. Data diisi

secara tekstual/narasi disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi

kasus yang merupakan data pendukung.

3.9 Etika Studi Kasus

Menurut (Notoatmodjo, 2012) pelaku penelitian atau pelau peneliti dalam

menjalankan tugas meneliti atau melaukan penelitian hendaknya memegang

teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta berpegan teguh pada etika penelitian.

Secara garis besar, dalam melakukan sebuah penelitian ada empat prinsip yang

harus dipegang teguh, yakni :

3.9.1 Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect For Human

Dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada

 subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi).

3.9.2 Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek Penelitian (Respect for

privacy and and confidentiality).

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain.

3.9.3 Keadaan dan Inklusivitas/Keterbukaan (Respect for justice and

inclusiveness).

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,

yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini

menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan

sebagainya.

3.9.4 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Balancing

harms and benefits).

Sebuah penelitian hendaknya memeperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dapak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurangi beban pikiran, khawatir

berkepanjangan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

3.10 Keterbatasan Studi Kasus

Dalam pelaksanaan studi kasus ini terdapat beberapa kendala yang

mempengaruhi hasil studi kasus meliputi, sulitnya mencari respon yang

didapatkan serta waktu penelitian yang terlalu singkat.

3.11 Jalannya Penulisan Studi Kasus

Jalannya penulisan studi kasus ini digambarkan pada table 4.5 dan 4.6

yaitu tentang Karakteristik skala stres mahasiswa tingkat akhir sebelum dan

sesudah dilakukan Green Colour Breathing Therapy. Dan secara rinci dibahas

pada poin 4.3 pembahasan hasil studi kasus.