METODE
PENELITIAN
Modul 3
DESAIN PENELITIAN
1
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
MODUL 3
DESAIN PENELITIAN
Perbedaan pendekatan penelitian dengan metode atau cara penelitian, sebagai berikut :
Pendekatan penelitian focus pada siapa yang akan dilibatkan dalam penelitian (semua
populasi, sebagian populasi yang dapat mewakili karakteristik populasi, atau sebagian
kecil dari populasi yang tidak mewakili populasi).
Metode atau cara penelitian focus pada alat apa yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan.
Pendekatan penelitian dapat juga dilihat dari teknik analisis yang diterapkan, jenisnya
antara lain:
1. Penelitian eksploratoris dilakukan pada saat peneliti belum tahu sama sekali seluk
beluk masalah yang akan diteliti. Tujuannya adalah menambah wawasan tentang
masalah yang diteliti.
2. Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan dengan rinci masalah yang diteliti.
3. Penelitian korelasional dilakukan pada saat peneliti mengkaji hubungan antar variable
dengan menganalisis arah dan besaran hubungan antar variable serta tingkat
signifikansi hubungan antar variable.
4. Penelitian eksperimental, digunakan peneliti jika ingin menjawab suatu masalah
dengan memberi bukti empiric. Misalnya penelitian untuk melihat hasil pembelajaran
menggunakan dua metode pengajaran yang berbeda.
2
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
3
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana
peneliti akan memahami bentuk hubungan antar variable yang diteliti. Desain penelitian
membantu peneliti menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dengan memadai.
1. Desain penelitian bentuk Rumus Perseverance adalah desain penelitian yang dinyatakan
melalui symbol matematika.
2. Desain penelitian bentuk skematik, merupakan desain penelitian yang diuraikan melalui
rangkaian langkah untuk menjelaskan kaitan antar bagian dalam penelitian.
3. Desain penelitian bentuk diagramatik atau simbolik, pada umumnya digunakan dalam
penelitian eksperimental.
4
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
b. Validitas eksternal
Ancaman validitas eksternal muncul tidak semata-mata karena desain yang tidak
sempurna tetapi juga karena deskripsi variable independen dan dependen yang kurang
memadai. Ancaman terhadap validitas eksternal dapat bersumber dari:
- Validitas populasi, merupakan validitas yang bersumber dari populasi penelitian.
1. Populasi akses versus populasi target, ancaman ini dapat terjadi jika subjek yang
berhasil
diakses tidak sama kerekteristiknya dengan populasi yang menjadi target penelitian.
Populasi target adalah populasi yang menjadi target generalisasi temuan eksperimen.
Untuk meningkatkan daya generalisasi, peneliti harus melakukan 2 macam random:
a) Random selection/seleksi acak dimaksudkan agar subjek yang kita pilih mewakili
populasinya
b) Random assignment/penugasan acak dimaksudkan agar kelompok eksperimental
setara dengan kelompok control.
2. Interaksi antara perlakuan dan karakteristik subjek, perlakuan yang sama jika
diberikan kepada subjek yang berbeda mungkin akan menghasilkan efek yang
berbeda.
5
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
3. Interferensi perlakuan ganda, bahayanya terjadi jika peneliti tidak dapat mengisolasi
pengaruh perlakuan pertama terhadap perlakuan ke dua (atau sebaliknya). Interferensi
perlakuan ganda juga dapat terjadi jika suatu daerah telah berkali-kali dipakai sebagai
daerah penelitian, sehingga akan membingungkan dan mempengaruhi hasil penelitian.
4. Interaksi antara efek histori dan perlakuan, selama berlangsungnya eksperimen,
pengaruh perubahan lingkungan subjek dapat berbaur dengan pengaruh yang
diakibatkan perlakuan
5. Interaksi antara efek saat pengukuran dan perlakuan, selang waktu sesudah perlakuan
dapat menjadi ancaman terhadap generalisasi temuan penelitian. Eksperimen yang
mengukur variable dependen beberapa kali dalam periode tertentu akan menigkatkan
validitas ekologi hasil penelitian
6. Sosialisasi tes awal dan tes akhir, observasi atau pengukuran terhadap variable
dependen dapat menjadikan subjek penelitian peka terhadap perlakuan. Adakalanya
tes memberikan isyarat kea rah jawaban atau perubahan yang diinginkan, jadi bukan
perlakuan yang mengakibatkan perubahan tetapi isyarat dari tes.
7. Efek Howthorne, efek ini muncul karena subjek tahu bahwa ia terlibat dalam
eksperimen
8. Efek Novelty dan disrupsi, unsure yang baru (novelty) yang terkandung dalam
perlakuan dibandingkan dengan yang rutin mungkin lebih berpengaruh daripada
perlakuan itu sendiri
9. Efek pembuat eksperimen atau Rosenthal.
6
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
Sembilan desain penelitian dari tiga bentuk desain eksperimental antara lain:
1. Desain Praeksperimental (PE)
Desain ini ditandai oleh tidak adanya upaya peneliti untuk menciptakan variable
termanipulasi dan melakukan penugasan acak. Desai PE tidak dianjurkan dalam
penelitian kecuali dalam keadaan terjepit. Namun desain PE banyak dilakukan di
dunia pendidikan karena di bidang pendidikan sulit untuk melakukan manipulasi
variable dan penugasan acak.
7
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN
Kelebihannya:
a. Efek perlakuan dapat dicek dengan membandingkan kelompok perlakuan dengan
kelompok control.
b. Skor perolehan bagi kelompok perlakuan dapat dinilai dengan membandingkan
kelompok 1 dan 2
c. Efek testing dapat dihitung dengan membandingkan kelompok 2 dan 4.
d. Efek interaksi antara testing dan perlakuan dapat dihitung dengan membandingkan
perbedaan hasil tes akhir dari kelompok yang mendapat tes awal dengan perbedaan
hasil tes akhir dari kelompok yang tidak mendapatkan tes awal
e. Desain ini sangat interaktif dikaji dari segi informasi yang diberikan pada peneliti.
Kesulitannya membutuhkan dana yang besar.
8
IDIK4007 / MODUL 3 / DESAIN PENELITIAN