ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penggunaan media konkret untuk mengetahui
peningkatan motivasi dan pencapaian hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran perkalian
bilangan, penelitiian ini menggunakan rancangan pebelitian Tindakan kelas dengan metode
kualitatif. Perbaikan pembelajaran ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa kelas III di
SDN Cikembang 01 pada pembelajaran matematika tentang perkalain dasar yang belum
optimal, dimana dari 25 siswa yang melaksanakan pembelajaran pra siklus terdapat 15 siswa
yang belum tuntas dan perolehan nilai rata-rata 65. Tujuan dari penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam matematika perkalian
dasar melalui penggunaan media konkret. Hasil belajar pada siklus 1 menunjukan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 keatas dalam pembelajaran matematika sebanyak 19 siswa dari 25 siswa
atau 76% ini berarti kriteria pada siklus 1 pada mata pelajaran matematika masih banyak
kekurangannya untuk memenuhi target yang diharapkan, yaitu siswa mendapat nilai 65 keatas
sebesar 85% atau lebih. Data dari siklus akhir pada siklus II menunjukan bahwa siswa
memeperolah nilai 65 keatas pada mata pelajaran matematika sebanyak 23 siswa dari 25 siswa
atau 92%. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II pembelajaran matematika dalam perkalian
sudah mengalami kemajuan dan sudah sedikit memenuhi target yang diharapkan , yaitu pada
siklus 1 siswa mendapat nilai 65 keatas sebesar 76% atau lebih dan pada siklus II 92% hasil
yang diperolehnya telah sesuai dengan target yandiharapkan.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika, Media Benda Konkret
PENDAHULUAN
Anak usia SD pada umumnya baerada pada tahap berpikir operasional konkret namun
tidak menutup kemungkinan mereka masih berada pada tahap pre-operasi. Sedangkan pada
setiap tahapan ada ciri-cirinya sesuai umur kesiapannya. Pada dasarnya agar pelajaran
matematika di SD dapat dimengerti oleh para siswa dengan baik, sebaiknya mengajarkan sesuatu
bahasan harus diberikan pada siswa yang sudah siap untuk dapat menerimanya.(dalam karso,dkk.
2011:1.7)
Menurut J. Piaget dan Roseffendi dalam Anis Novianti, (1997:1). tahap perkembangan
siswa kelas III SD berada pada tahap operasi konkret. Pada tahap operasi konkret ini siswa
mempunyai pengalaman belajar yang mengesankan apabila dalam pembelajaran Matematika
digunakan media pembelajaran. Artinya guru dituntut untuk memberikan pengalaman belajar
yang mengesankan dengan cara penggunaan berbagai macam media pembelajaran, salah satunya
dengan menggunakan media konkret. Menurut ET. Russefendi seperti yang dikutip oleh
Lisnawati Simanjuntak (1993:72) untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika
maka representasinya (model) dimulai dengan benda-benda konkrit yang beraneka ragam.
Misalnya anak akan lebih cepat memahami arti benda-benda bila 3 disajikan berbagai bentuk dan
jenis benda-benda, atau dengan kata lain bahwa benda-benda yang akan diamati harus beragam
jenisnya
Pada materi perkalian, siswa-siswi merasa kesulitan memahami konsep perkalian dan
kerena motivasi belajar rendah karena pada waktu pelaksanaan pembelajaran guru tidak
menggunakan media apapun. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi
keberhasilan belajar. Karena itu, motivasi belajar harus diusahakan terutama yang berasal dari
dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh
tantangan dan harus dihadapai untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekad bulat dan
selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. M. Dalyono dalam Djamarah, Saiful.
(2008: 201).
Dari permasalahan di atas, maka tujuan yang diharapkan terhadap penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1) meningkatkan kemampuan perkalian dasar siswa menggunakan media
konkrit. 2) mendeskripsikan pelaksaan pembelajaran matematika menggunakan media konkrit.
Media pembelajaran konkrit yaitu benda yang sebenarnya, maksudnya benda yang sebenarnya
yang dijadikan untuk media pembelajatran. Menurut Ahmad Rohani (1997:18) media termasuk
kedalam klasipikasi media intruksional edukatif berdasarkan jenis ali dan tiruan. Jadi media
konkrit dalam penelitian ini addalah benda yang sebenarnya untuk media pembelajaran. Menurut
Mulyana Sumantri (2004:178) media konkrit berfungsi sebagai nalat bantu untuk mewujudkan
situasi belajar mengajar yang efektoif, berfungsi sebagai dasar yang konkrit dan konsep yang
abstrak sehingga dapat mengurangoi pemahaman yang bersifat verbalisme dan dapat
mengembangkan motivasi siswa serta mempertinggi muutu belajar mengajar.
Dari beberapa pengertian media konkrit di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga
dapat merangsang aktivitas belajar mengajar seperti perhatian, minat siswa dan perasaan peserta
didik. Dalam pembelajaran di sekolah dasar media alat peraga berupa kelereng sangat baik
digunakan dan diterapkan dalam proses belajar mengajar sebgai media pembelajaran karena
media alat peraga ini cenderung sanagt menarik hati peserta didik sehingga akan muncul
motivasi untuk lebih ingin mengetahui tentang alat peraga yang dijelaskan dan gurupun dapat
menyampaikan materi dengan optimal menggunakan media alat peraga tersebut.
A. Rumusan Masalah
Dari hasil identifikasi dan analisis masalah tersebut di atas, maka dibuatlah
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Rencana perbaikan pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan
Matematika Perkalian Dasar Melalui Penggunaan media Konkret
2. Bagaimana pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
matematika perkalian dasar melalui penggunaan media konkret.
3. Bagaimana hasil pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan Matematika perkalian
Dasar melalui media konkret?
Metode
Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan kelas menurut Susilo (2010:15) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas
atau di sekolah, tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan
penelitian ini adalah bentuk penelitian Tindakan kelas. Menurut Fitri Yulianti, Dkk (2012:21)
menyatakan bahwa “tujuan penelitian Tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat
dipecahkan melalui Tindakan yang akan dilakukan”.
Menurut Wijaya Kusumah (2011:14) manfaat penelitian Tindakan kelas adalah antara
lain: a) membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, b) meningkatkan profesionalitas guru.
c) meningkatkan rasa percaya diri dari guru. d) memungkinkan guru secara aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Menurut Fitri Yulianti, Langkah-langkah
pelaksanaan penelitian Tindakan kelas adalah antara lain: a. Planning atau perencanaan, b. acting
atau pelaksanaan, c. observing atau observasi, d. reflecting atau refleksi.
Dalam hal ini penelitian yang dilakukan guru yaitu ingin memperbaiki masalah-masalah
yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan media
konkrit pada pembelajaran matematika. Penelitian Tindakan kelas ini bersifat kolaboratif yaitu
peneitian bekerja sama dengan orang lain yang disebut teman sejawat.
Grafik Siklus I
Perbandingan Nilai Prasiklus dengan Siklus I
nilai rat-rata
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus l Siklus II
nilai rat-rata
Dari grafik di atas dapat di uraikan bahwa sebelum Siklus I nilai rata-rata Siswa adalah 65
dengan ketuntasan yang dicapai siswa sebesar 40% pada siklus I mengalami peningkatan
nilai rata-rata menjadi 74,4 dengan ketuntasan yang dicapai sebesar 76% begitu punpada
siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 86,8 dengan ketuntasan yang dicapai
siswa sebesar 92%. Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II terlihat adanya
peningkatan kemampuan siswa dalam mata pelajaran matematika.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perencanaan pembelajaran Matematika dengan media kongkrit pada peserta didik kelas
III SDN Cikembang 01 pada siklus I skor rata - rata 2,35. Pada siklus II skor rata-rata diperoleh
2,88. Pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan media kongkrit pada peserta didik kelas
III SDN Cikembang 01 mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, dimana
pada siklus I pelaksanaan pembelajaran skor rata-rata diperoleh 2,36. Pada siklus II diperoleh
skor rata – rata diperoleh 3,16. Hasil pembelajaran Matematika dengan media kongkrit pada
peserta didik kelas III SDN Cikembang 01 dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 61,25 dan
pada siklus II sebesar 78,75.Dengan demikian penggunaan media kongkrit dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika peserta didik kelas III SDN Cikembang 01.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan setelah melihat kendala _kendala yang
dialami pada saat penelitian, maka diberikan beberapa saran dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam memberikan pengajaran
pada materi matematika lain yang sesuai. 2 Dalam pembelajaran sebaiknya disajikan dengan
bantuan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran matematika dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. 3 Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru lebih optimal menggunakan
variasi model pembelajaran serta memperbanyak dalam memberikan penguatan agar peserta
didik lebih termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran sehingga berdampak pada hasil
belajar yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dian Aprillia Kusumasari, Kiswoyo & Ryky Mandar Sary. 2021. Analisis Kesulitan Belajar
Matematika Materi Perkalian Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Gentala
Pendidikan Dasar. 6(1): 104-117.
Khusnul, H., Jamal, M., & Latifah, N. (2021). Efektivitas Metode Jarimatika dalam
Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa. Dawuh Guru: Jurnal
Pendidikan SD/MI, 1(1), 57-68.
Tetiwar, J.,& Appulembang, O.(2018). Penerapan Metode Peer Tutoring Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Materi Perkalian Bersusun Pada Siswa Kelas III SD. Scholaria :
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 8(3), 302–308.
Sundi,H., Bahar, H., & Irrawati, R. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penggunaan Puzzle Rumah Perkalian Di Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Perseda, 3
(2), 54-62)
Jhon Tetiwar, O. D. (2018). Penerapan Metode Peer Tutoring untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Materi Perkalian Bersusun Pada Siswa Kelas III SD. Scholaria : Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 8, 302-308.
Khusnul Himmah, J. M. (2021). Efektivitas Metode JarimatikadalamMeningkatkanKemampuan
Berhitung Perkalian Siswa. Dawuh Guru : Jurnal Pendidikan MI/SD, 1, 57-68.
Venni Herli Sundi. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penggunaan Puzzle
Rumah Perkalian. Jurnal Perseda, 3, 54-62.