Anda di halaman 1dari 80

Bahasa Indonesia

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MINAT BELAJAR


SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR ROLE PLAY
PADA MATERI DRAMA PENDEK MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS V DI SD NEGERI 6 PRABUMULIH

OLEH :
ELIN SARTIKA
NIM : 856744402

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJ-UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN 2021.1

i
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN MINAT SISWA


SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR ROLE PLAY
PADA MATERI DRAMA PENDEK MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS V DI SD NEGERI 6 PRABUMULIH

Prabumulih, 5 Juni 2021

Menyetujui
Supervisor 1, Mahasiswa

Drs. ASROWI, M.Si. ELIN SARTIKA


NIP196401051997031003 NIM856744402

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan karya saya sendiri

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan karya Ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undanganyang berlaku

Prabumulih, 5 Juni 2021


Yang membuat Pernyataan,

ELIN SARTIKA
NIM 856744402

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikamLaporan Pemantapan Kemampuan
profesional (PKP) ini dan dengan petunjuk-Nya penulis mampu
menyelesaikannya. Sholawat dan Salam semoga terlimpah selalu kepada nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya dan seluruh umat
yang menyakini kebenarannya.
Penulisan PKP ini bertujuan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana dalam Pendidikan Guru Kelas Sekolah Dasar pada Universitas Terbuka
UPBBJ-UT Palembang. Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai Pihak, maka penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. ASROWI, M.Si. selaku Tutor Pembimbing dan Supervisor
2. Ibu Betty Erwati, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 6 Prabumulih
3. Ibu Afni Yurita,S.Pd. sebagai Pendamping penelitian
4. Seluruh guru dan karyawan serta siswa SD Negeri 6 Prabumulih yang telah
membantu peneliti melaksanakan penelitian.
5. Keluarga besarku Terutama Orangtua, serta saudara-saudaraku yang selalu
memberikan doa dan dukungan dalam perjuanganku menyelesaikan tugas ini.
6. Teman-teman kelas BI UT dan teman sejawat lainnya yang senantiasa
membantu dan memberi dukungan dalam proses penyusunan laporan ini.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan
PKP ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis hanya bisa berdoa agar amal baik bapak, ibu, dan saudara-saudara
semua diterima oleh Allah SWT sebagai amal soleh dan mendapat balasan yang
setimpal.
Kemudian penulis mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan
dalam menyusun PKP ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
sifatnya membangun demi sempurnanya PKP ini. Akhirnya semoga bermanfaat
bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta berguna bagi
pengembangan model pembelajaran. Amin.

Prabumulih, 5 Juni 2021


Penulis,

ELIN SARTIKA
NIM 856744402

iv
ABSTRAK

Judul
Upaya Meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa dengan
menggunakan metode belajar role play pada materi drama pendek mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih

Oleh
Nama : ELIN SARTIKA
NIM : 856744402
Email : Elinsartika5@gmail.com

Penelitian ini bertujuan Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar


siswa dengan menggunakan metode belajar role play pada materi drama pendek
mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih.Apakah
dengan menggunakan Metode role Playing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang drama pendek pada siswa
Kelas V SD Negeri 6 Prabumulih? Hasil refleksi pada simulasi siklus II ini,
kualitas simulasi pembelajaran siklus II meningkat dibandingkan dengan hasil
belajar pada pembelajaran siklus I, hal ini dapat dilihat dengan terlaksananya
semua kegiatan simulasi siklus II sesuai dengan tindak lanjut perbaikan secara
optimal dan maksimal.Berdasarkan hasil dari pengamatan simulasi siklus I dan
simulasi siklus II terbukti bahwa penggunaan metode role play dalam pelajaran
Bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.

Kata kunci : Minat Belajar, Bahasa Indonesia, Role Play

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................i


Lembar Pengesahan..............................................................................................ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat......................................................................iii
Abstrak....................................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
1. Identiikasi Masalah....................................................................................3
2. Analisis Masalah.......................................................................................4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah...........................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran......................................................5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran....................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
A. Aktivitas dan Minat Belajar..............................................................................7
1. Aktivitas Belajar........................................................................................7
2. Minat Belajar Siswa..................................................................................8
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD.............................................................9
1. Karakteristik Pembelaaran Bahasa Indonesia...........................................9
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia..................................................10
C. Metode Role Playing.......................................................................................11
1. Pengertian Role Playing..........................................................................11
2. Langkah-langkah Metode Role Playing..................................................12
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Role Playing....................................13
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
................................................................................................................................15
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu.....................15
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran......................................................15
C. Teknik Analisis Data........................................................................................23

vi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................24
A. PELAKSANAAN SIKLUS............................................................................24
B. Penjelasan Simulasi Perbaikan.......................................................................33
C. Penjelasan RPP...............................................................................................34
D. Pembahasan Temuan Dalam Simulasi............................................................36
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT............................43
A. Kesimpulan................................................................................................43
B. Saran Tindak Lanjut........................................................................................43
DAF TAR PUSTAKA..........................................................................................44
LAMPIRAN..........................................................................................................45

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan balik
antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam
mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka di samping
kemampuan dalam situasi belajar mengajar.
Salah satu kegiatan pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar
mengajar. Belajar sebagai suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Belajar dapat membawa perubahan,
dan perubahan itu pada pokoknya adalah diperoleh kecakapan baru melalui
suatu usaha. Dalam pembelajaran sebaiknya diarahkan kepada kegiatan-
kegiatan yang mendorong siswa belajar aktif baik secara fisik, sosial, maupun
psikis dalam memahami konsep. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran
hendaknya guru menggunakan metode yang membuat siswa banyak
beraktifitas.
Untuk melakukan sebuah proses pembelajaran, terlebih dahulu harus
dipahami pengertian dari kata pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru
dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua
komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil
belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Pembelajaran bahasa Indonesia dirancang untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan indonesia. Bahasa
indonesia mencakup lima kompetensi dasar yaitu: aspek mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan sastra.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) bertujuan
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi lisan maupun tertulis, serta

1
menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan manusia Indonesia. Salah
satu aspek berbahasayang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab
keterampilan berbicara menunjangketerampilan lainnya (Tarigan, 1986:86).
Kemampuan berbicara sangat penting untuk diajarkan di sekolah, karena
kemampuan berbicara sangat berguna dalam kehidupan sehari-sehari siswa
dan diperlukan sebagai salah satu dasar untuk berkomunikasi dengan individu
lainnya. Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilanyang dapat
diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah
setiapmanusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara
formal memerlukan latihandan pengarahan yang intensif. Stewart dan Kennert
Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56)
Dalam beberapa pengamatan di SD Negeri 6 Prabumulih baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung di Sekolah Dasar khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia,
pembelajaran ini dirasakan sebagian besar siswa kurang memiliki daya tarik
untuk dipelajari. Sehingga 20 siswa dari 28 siswa nilainya masih di bawah75
dimana nilai tersebut tidak mencapai KKM.
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 6 PrabumulihKelas V, peneliti
menemukan masalah dalam aspek kemampuan berbicara: yaitu guru mengajar
hanya dengan penjelasan lisan (ceramah) dan kurang melibatkan siswa. proses
pembelajaran di kelas pada umumnya lebih menekankan pada aspek kognitif
yang lebih menekankan pada pemahaman bahan pengetahuan dan ingatan.
Dalam situasi demikian siswa dituntut untuk menerima apa yang dianggap
penting oleh guru dan menghafalnya, dalam pelaksanaan pembelajarannya
juga tidak berjalan sebagaimana mestinya dan siswa cenderung lebih berminat
terhadap pelajaran lain. Siswa dalam belajar cenderung merasa bosan, kurang
tertarik, bahkan monoton atau berjalan seperti hari-hari biasa sebelumnya.
Di dalam kegiatan pembelajaran kemampuan berbicara khususnya
berlangsung monoton dan membosankan. Padahal berbicara sebagai suatu
kemampuan yang bisa dikuasai dengan latihan-latihan atau praktik-praktik
berbicara secara teratur dan berencana. Sedangkan dalam kehidupan sehari-

2
hari siswa selalu melakukan dan dihadapkan pada kegiatan berbicara. Namun
pada kenyataanya pembelajaran berbicara di sekolah belum maksimal,
sehingga kemampuan siswa dalam berbicara pun masih rendah.
Metode yang dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan
tersebut yaitu metode pembelajaran Role Playing. Role playing adalah metode
pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik
dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh baik tokoh hidup atau tokoh
mati. Melalui role playing siswa mencoba mengeksplorasi hubungan,
perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah antar manusia
dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya. Sugihartono (2007: 83)
menjelaskan bahwa Role playing merupakan metode pembelajaran yang
menyenangkan karena role playing melibatkan unsur bermain dan memberi
keleluasaan siswa untuk bergerak aktif.
Dari uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian ini dengan judul
“Upaya Meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa dengan
menggunakan metode belajar role play pada materi drama pendek mata
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih”

1. Identiikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi siswa Kelas VSD Negeri 6
Prabumulihpada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang drama pendek
masih banyak siswa yang tidak memahami materi dan tidak tertarik saat
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaanmateri belum
memenuhi kriteria yang diharapkan yakni 80%.
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penulisan laporan
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Siswa belum dilibatkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, baik
ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
b. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya

3
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi
c. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran.
d. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas VSD Negeri 6 Prabumulih.
2. Analisis Masalah
Yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
a. Cara mengajar dan strategi guru pada pelajaran Bahasa Indonesia
kurang bervariasi.
b. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak maksimal serta guru
kurang terampil dalam menjelaskan materi.
c. Bahasa  yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sulit
dimengerti.
d. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak relevan dan kurang
bervariasi.
e. Penjelasan guru kurang lengkap dan rinci sehingga sulit dimengerti
oleh siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari analisis diatas, peneliti menemukan alternatif dan pemecahan masalah
sebagai berikut :
a. Guru menggunakan metode role playing untuk meningkatkan
keaktifan dan pemahaman siswa.
b. Guru memberikan latihan dan bimbingan secara menyeluruh pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan Metode role Playing dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang drama
pendek pada siswa Kelas VSD Negeri 6 Prabumulih?

4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Untuk mengetahui apakah pengunaan metode role playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V pada pembelajaran Bahasa
indonesia pada Materi drama pendek.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Adapun manfaat hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengetahui secara nyata tentang peningkatkan aktivitas dan hasil
belajar dengan penerapan model pembelajaran role playing
b. Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
c. Dapat memberikan masukan dan pandangan untuk mengemukakan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
 Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya menemukan dan
menggali metode pembelajaran yang efektif.
 Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan dan
menyenangkan, serta meningkatkan kemandirian siswa.
 Penerapan model pembelajaran role playing, sebagai sarana bagi guru
untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Bagi Siswa
 Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi drama pendek
mata pelaaran Bahasa Indonesia dengan metode role playing.
 Melatih keterampilan dan keberanian siswa untuk memberikan
pendapat dan meningkatkan kerjasama antar siswa.
 Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran dan
meningkatkan keaktifan siswa serta ketrampilan sosial.
c. Bagi Sekolah

5
Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
berharga bagi kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam
kegiatan pengajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran, guna
menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan efesien bagi
para guru-guru di Sekolah Dasar.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Aktivitas dan Minat Belajar


1. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar yang dimaksud adalah seluruh aktivitas siswa
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.
Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan
psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu
mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari
mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam
bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan
dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis,
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan
melaksanakan eksperimen.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak
ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat
penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2001:93). Dalam
aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan
ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut
pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan
menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa.
Paul B. Diedrich membuat suatu daftar kegiatan siswa yang antara
lain dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan.
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.

7
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konsstruksi, model mereparasi, bermain,
berkebun, beternak,
g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang,
gugup, gembira, bersemangat. Tentu saja kegiatan itu tidak terpisah
satu sama lain.
Dalam suatu kegiatan motoris terkandung kegiatan mental dan
disertai oleh perasaan tertentu. Dalam tiap pelajaran dapat dilakukan
bermacam-macam kegiatan (Nasution, 1982:94-95).

2. Minat Belajar Siswa


Menurut Arden Frandsen dari Moentoyah (1993:7) bahwa minat
merupakan salah satu tanda kematangan dan kesiapan seseorang untuk giat
dalam kegiatan belajar. Minat erat sekali hubungannya dengan suka atau
tidak suka, tertarik atau tidak tertarik, senang atau tidak senang. Minat
tidak tercetus dengan sendirinya, tetapi sesuatu yang terwujud disebabkan
pengaruhpengaruh tertentu seperti guru yang baik serta penguasaan materi
pelajaran. Dalam hal ini, minat merupakan kecenderungan pada diri siswa
yang berhubungan dengan perasaan senang atau tidak senang dan tertarik
atau tidak tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Perasaan senang akan
menimbulkan minat, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Yang
jelas adalah perasaan tidak senang menghambat dalam belajar, karena
tidak melahirkan sikap positif dan tidak menunjang minat belajar, motivasi

8
juga sukar berkembang. Penyebab turunnya minat belajar siswa antara lain
karena kurangnya motivasi dalam diri siswa itu sendiri. Mereka jarang
sekali berpikir melakukan sesuatu yang sebenarnya banyak bermanfaat
bagi mereka. Turunnya minat belajar ini akan berdampak negatif pada
hasil belajar, karena sesuatu yang dilakukan tanpa dilandasi niat,
kemampuan dan usaha yang keras hanya akan sia-sia dan memberikan
hasil yang tidak maksimal.

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD


1. Karakteristik Pembelaaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak terlepas dari
empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Kemampuan berbahasa sangat penting bagi manusia, sebagai
makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusi lainnya
dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik secara lisan maupun
tulisan.
Keterampilan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dimodali kekayaan
kosakata, yaitu aktivitas intelektual, karya otak manusia yang
berpendidikan. Kemampuan berbahasa bukanlah insting, tidak dibawa
sejak lahir, melainkan didapat dari hasil belajar sampai terampil berbahasa
untuk kebutuhan berkomunikasi.
Dalam kelakuan interaksi, penggunaan bahasa dapat dibedakan
menjadi dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan
bahasa dalam suatu interaksi, maka harus memiliki kemampuan berbahasa.
Kemampuan tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan pesan yang
dapat berupa ide (gagasan), keinginan, kemauan, perasaan, ataupun
interaksi.
Ada lima faktor yang harus dipadukan dalam berkomunikasi,
sehingga sebuah pesan dapat dinyatakan atau disampaikan, yaitu struktur
pengetahuan, kebahasaan, strategi produktif, mekanisme psikofisik, dan

9
konteks.Kemampuan berbahasa lisan berupa berbicara dan menyimak,
sedangkan kemampuan bahasa tulisan berupa kemampuan membaca dan
menulis. Saat manusia berkomunikasi secara lisan, maka ide-ide, pikiran,
gagasan, dan perasaan dituangkan dalam bentuk kata agar dapat dipahami
oleh lawan bicara.
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pada saat memasuki usia sekolah dasar, anak-anak terkondisikan
untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini anak dituntut untuk berfikir
lebih dalam lagi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
anak.Menulis merupakan kemampuan seseorang dalam
mengkomunikasikan sebuah pesan dalam bentuk tulisan. Keterampilan ini
berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan
menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.Selanjutnya
pesan itu dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada
pembaca. Melalui sebuah tulisan, pembaca dapat memahami pesan yang
ditransaksikan serta tujuan penulisan.
Perkembangan bahasa anak berkembang seiring dengan
perkembangan intelektual anak. Maksudnya, anak yang berkembang
bahasanya cepat, exposed pada 'bantuan' yang meskipun tak tampak nyata,
memperhatikan lingkungan yang kondusif, dalam arti emosional positif.
Oleh sebab itu, perkembangan bahasa memiliki keterkaitan dengan
intelektual anak.
Cerita yang diungkapkannya masih kurang jelas karena plotnya yang
tidak runtut. Pada umumnya, yang mereka hasilkan adalah cerita yang erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan lingkungan
tempat tinggal mereka.Pada usia tujuh tahun, anak dapat membuat cerita
yang lebih teratur. Mereka dapat membuat cerita dengan mengemukakan
masalah, rencana pemecahan masalah, dan menyelesaikan masalah.
Dengan pembelajaran bahasa Indonesia agar siswa diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:

10
1) Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik
dan benar serta dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik
secara lisan maupun tulis sesuai dengan etika yang berlaku.
2) Siswa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
dan bahasa pemersatu bangsa Indonesia.
3) Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
4) Siswa dapat membaca dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
5) Siswa diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia serta
menghargai dan bangga terhadap sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual Indonesia.
6) Aspek kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan
dengan ragam bahasa maupun ragam sastra merupakan ruang lingkup
standard kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pada saat anak memasuki kelas dua sekolah dasar, diharapkan anak-
anak dapat bercerita dengan menggunakan kalimat yang lebih panjang
dengan menggunakan konjungsi; dan, lalu, dan kata depan seperti di, ke,
dan dari. Umumnya plot yang terdapat dalam cerita masih belum jelas,
oleh sebab itu diperlukan pelatihan agar anak dapat mengungkapkan
kejadian secara kronologis. (Firdaus, 2017)

C. Metode Role Playing


1. Pengertian Role Playing
Role playing merupakan berakting sesuai dengan peran yang telah
ditentukan terlebih dahulu. Menurut Sudjana (2009: 89), model role
playing adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisaikan bentuk
tingkah laku dalam hubungan sosial. Role playing merupakan salah satu
jenis model pembelajaran yang bersifat komplek. Blatner (dalam

11
Komalasari, 2010: 58) model pembelajaran role playing mengeksplorasi
situasi sosial yang komplek, yang menekankan pada keterlibatan
emosional dan alat indra ke dalam situasi masalah yang dihadapi. Model
role playing merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya
sebagai tokoh hidup atau benda mati.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran role playing merupakan jenis model
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Penerapan model
pembelajaran role playing dapat meningkatkan motivasi dengan
memainkan peran tokohtokoh yang ada dalam hubungan sosial, sehingga
siswa dapat melibatkan keterampilan emosional sebagai orang lain di luar
dirinya.

2. Langkah-langkah Metode Role Playing


Berikut merupakan langkah-langkah yang kudu dipahami dan
dikuasai oleh guru. Setiap sesi yang dilalui ini berdasarkan pemaparan
(Wicaksono dkk. 2016).
a. Guru atau pengajar harus membuat sebuah skenario yang akan
dipertunjukan di dalam kelas.
b. Pengajar akan meminta siswa untuk membuat grup untuk
implementasi bermain peran.
c. Pengajar akan mengutarakan dengan gamblang tentang kompetensi
yang harus diraih pada aktivitas pembelajaran bermain peran ini.
d. Selanjutnya guru akan menunjuk siswa untuk memperagakan sebuah
peran sesuai dengan skenario yang sudah dibuat.
e. Siswa yang berada di dalam grup belajar diminta untuk mengamati
kinerja siswa yang sedang mempertunjukan peran.

12
f. Berikutnya grup belajar diminta untuk membuat dan
mempresentasikan kesimpulan yang berlandaskan skenario yang telah
dimainkan oleh grup belajar lain.
g. Pada tahap akhir, pengajar akan membuat kesimpulan dari aktivitas
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru mengutarakan kesimpulan
yang mudah dan bisa dipahami siswa dengan baik.
Berdasarkan penguraian langkah-langkah di atas model role playing
mempunyai tujuh tahap yang bisa diimplementasikan oleh guru. Ketika
bermain peran, siswa akan diberi peran khusus untuk dimainkan dalam
percakapan atau interaksi tertentu, seperti menjadi fotografer, saling
bertukar email, menjadi kepala desa, menanam padi dsb. Siswa bisa saja
diberi instruksi khusus mengenai bagaimana bertindak, cara melakukan
sesuatu atau apa yang harus dilaksanakan dan bereaksi dengan cara
mereka sendiri tergantung dengan syarat tertentu atau petunjuk lain.
Berikutnya siswa akan menjalaninya sesuai skenario, dan sesudahnya
mereka akan melakukan refleksi dan diskusi mengenai interaksi yang telah
dilaksanakan. Skenario kemudian bisa diperagakan ulang dengan
perubahan mendasar dari hasil refleksi dan diskusi. Dalam langkah di atas
skenario adalah nyawa dari bermain peran ini, maka guru wajib
membuatnya dengan baik dan keren.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Role Playing


Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing ketika diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. (dalam
Djamarah: 2002: 191) menyatakan bahwa kelebihan dan kekurangan
model pembelajaran role playing adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan
1) Melibatkan seluruh siswa dapat berpatisipasi mempunyai
kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja
sama.
2) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.

13
3) Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan
dalam situasi dan waktu yang berbeda.
4) Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan.
5) Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi anak.
b. Kekurangan
1) Sebagian anak yng tidak ikut bermain menjadi kurang aktif.
2) Banyak memakan waktu.
3) Memerlukan tempat yang luas.
4) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan
tepuk tangan penonton/pengamat.

14
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek dari pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran adalah
siswa Kelas VSD Negeri 6 Prabumulih.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 6 Prabumulih yang beralamat
Jalan Jendral Sudirman Prabumulih.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal tabel berikut :
Tabel 3.1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Siklus Materi Pelajaran Hari / Tanggal
2. Siklus I Drama pendek Malin Rabu, 5 Mei 2021
Kundang
3. Siklus II Drama pendek Bawang Senin, 11 Mei 2021
Putih dan Bawang
Merah

4. Pihak yang membantu penelitian


a. supervisor 1 : Drs. Asrowi, M.Si.
a) Membimbing penyusunan laporan PKP
b. Kepala Sekolah : Betty Erwati, S.Pd.
a) Memfasititasi tempat praktik PKP
c. Pendamping : Afni Yurita,S.Pd.
a) Menilai proses simulasi pembelajaran dalam mengajar
b) Memberi masukan yang membangun untuk lebih baik lagi dalam
mengajar.

15
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dan siklus
kedua dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Siklus kedua dilaksanakan
berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Hal ini diketahui dari hasil
belajar siswa yang meliputi nilai tes, nilai dari tugas kelompok, dan hasil
observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Pada setiap
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan analisis data serta refleksi, seperti yang ditunjuk oleh
diagram berikut :

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


(Suharsimi Arikunto, 2008)
Dengan berpedoman pada refleksi awal maka dilaksanakan tahap
perbaikan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Rencana Perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus I


a. Perencanaan
Pada perencanaan siklus I diawali dengan refleksi oleh peneliti, dan
supervisor 2 terhadap hasil belajar siswa, manganalisis masalah, tindakan
yang diambil dan mencari alternatif, pemecahan masalah. Berdasarkan hasil
tersebut penulis melakukan hal - hal sebagai berikut:

16
1) Membuat Rencana Perbaikan ( RPP ) pada siklus I yang difokuskan pada
perbaikan serta tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Mempersiapkan Naskah Drama pendekyang akan digunakan oleh siswa
untuk bermain peran
3) Mempersiapkan lembar instrument pengumpulan data :
a. Mempersiapkan lembar instruman observasi siswa dan guru selama
siswa menampilkan perannya di depan kelas serta mempersiapkan
lembar penilaian siswa
b. Mempersiapkan lembar evaluasi untuk menilai tingkat ketuntasan
belajar siswa
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
b. Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa berdo’a bersama-
sama.
c. Guru menanyakan kehadiran siswa sambil melakukan absensi.
d. Guru mengadakan kegiatan pembiasaan dengan bernyanyi atau
melakukan gerakan pemanasan agar siswa termotivasi dalam balajar.
e. Guru melakukan appersepsi sambil bertanya jawab dengan siswa.
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing.
2) Pada kegiatan inti
a. Guru menyiapkan naskah drama pendek yang akan di perankanoleh
siswa untuk melaksanakan pembelajaran melalui penggunaan Metode
role playing.
b. Membagi-bagi tugas individu
c. Menemukan masalah yang layak untuk didiskusikan.
d. Menjelaskan masalah tersebut.
e. Memberikan pengarahan kepada siswa tentang peran masing-masing
agar tidak terjadi kesalahan peran.

17
f. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya secara
bergiliran.
g. Guru disini sebagai dinding penangkis, artinya menerima pertanyaan
dari siswa dan melemparkannya kembali kepada siswa yang lain.
h. Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta
i. Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
j. Mencatat ide-ide / sarana-sarana yang penting
k. Memimpin siswa dalam mengambil keputusan atau kesimpulan.
3) Pada Kegiatan Akhir
a. Guru bersama-sama murid menyimpulkan pelajaran
b. Tindak lanjut dan pemberian PR untuk kegiatan Siklus II.
4) Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2 dengan menggunakan lembar
observasi proses kegiatan pembelajaran. Yang diamati selama proses kegiatan
pembelajaran meliputi Kegiatan belajar mengajar (KBM) dan penggunaan
waktu dalam KBM.Untuk mengamati guru adalah observasi guru sedangkan
untuk mengamati siswa adalah lembar observasi siswa.
Tabel 3.2. Format Lembar Observasi Guru
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Pelajaran/ Tema :
Kelompok/Kelas :
Mengacu Pada RPPH/RPP ke :
Tempat Mengajar mahasiswa :
Tempat Mengajar pendammping :
KESESUAIAN
DENGAN RPP* SARAN / HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK DISKUSI / RELEKSI
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN / PENDAHULUAN /
AWAL AWAL
1. Memotivasi

18
2. Memberi Acuan
3. Melakukan
Apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep /
materi / contoh /
ilustrasi
2. Pemberian
penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian tugas /
latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Meringkas /
Merangkum
2. Evaluasi
3. Pemberian tugas
Pendamping Mahasiswa

____________ ____________
c. Refleksi.
Didalam tahap refleksi ini peneliti dapat menganalisis dampak tindakan
dan hasil implementasi. Data hasil observasi dan hasil belajar siswa
dipergunakan untuk menyusun refleksi. Refleksi merupakan kegiatan sintesis,
analisis, integrasi, interpretasi, dan eksplorasi terhadap semua informasi yang
diperoleh dari Pelaksanaan tindakan. Hasil yang diperoleh pada tahap
observasi dikumpulkan dan dianalisis. Dalam tahap ini diperoleh jumlah data
berupa:
1) Hasil belajar siswa materi drama pendekmasih belum maksimal.
2) Interaksi siswa pada siklus I ini sudah mulai aktif namun belum
maksimal.
3) Siswa masih mengalami kesulitan saat menyimpulkan hasil pembelajaran
Dari hasil analisis ini kemudian guru dapat merefleksi diri untuk siklus
berikutnya yaitu Siklus II.

19
1. Rencana Perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus II
a. Perencanaan
Rencana perbaikan pada siklus II di buat karena pada tahap siklus
pertama belum memperoleh hasil yang baik. Belum berhasilnya pada siklus I
(satu) dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya kurang responsive
terhadap materi yang disampaikan oleh guru di depan kelas serta kurang
aktifnya siswa dalam memainkan perannya, disamping itu banyak siswa
yang memiliki belum memahami isi cerita. Untuk mengatasi kekurangan pada
siklus I penelitian kembali dilakukan pada silus II dengan membuat rencana
perbaikan pembelajaran sama seperti siklus pertama tetapi dengan
menggunakan metode role playing yang lebih bervariasi sesuai drama
pendekdengan harapan siswa akan lebih aktif memperhatikan materi yang
akan disampaikan. Berdasarkan hasil tersebut peneliti kembali melakukan
perbaikan-perbaikan perencanaan sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) pada siklus II yang
difokuskan pada perbaikan pembelajaran drama pendekyang pada
dasarnya hampir sama dengan siklus I, Perubahan dilakukan pada
penggunaan media pembelajaran yang digunakan yaitu memperbanyak
peran yang berkaitan dengan materi.
b. Menyiapkan metode yang digunakan pada pembelajaranBahasa
Indonesia materi tentang drama pendek
c. Mempersiapkan naskah drama pendekyang akan digunakan oleh siswa
dalam bermain peran
d. Mempersiapkan lembar instrument pengumpulan data :
 Mempersiapkan lembar instruman observasi siswa dan guru selama
mengerjakan lembar kerja siswa dan Kelompok dalam kelas
 Mempersiapkan lembar penilaian siswa
 Mempersiapkan lembar evaluasi untuk menilai tingkat ketuntasan
belajar siswa

20
 Pada perencanaan siklus II diawali dengan refleksi oleh peneliti, dan
supervisor II terhadap hasil belajarsiswa, manganalisis masalah,
tindakan yang diambil dan mencari alternatif, pemecahan masalah.
e. Merencanakan kriteria penilaian keberhasilan/perbaikan pembelajaran
dinyatakan berhasil apabila Ketuntasan belajar mencapai 80% dari 20
siswa dan minimal memperoleh nilai 70 atau memenuhi standar KKM
yang ditetapkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia khususnya Lembaga
Negara yaitu nilai 75.

b. Pelaksanaan
Pada pelaksanan siklus II dalam melaksanakan sekenario pembelajaran
seperti yang direncanakan dengan menggunakan metode role playing yang
lebih bervariatif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bedoa
bersama.
b. Guru menanyakan kehadiran siswa sambil melakukan absensi.
c. Guru mengadakan kegiatan pembiasaan dengan bernyanyi atau
melakukan gerakan pemanasan agar siswa termotivasi dalam balajar.
d. Guru melakukan appersepsi sambil bertanya jawab dengan siswa.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing.
2) Pada kegiatan inti
a. Guru menyiapkan naskah drama pendek yang akan di perankan oleh
siswa untuk melaksanakan pembelajaran denganmetode role playing.
b. Membagi-bagi tugas individu
c. Menemukan masalah yang layak untuk didiskusikan.
d. Menjelaskan masalah tersebut.
e. Memberikan pengarahan kepada siswa tentang peran masing-masing
agar tidak terjadi kesalahan peran.
f. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya secara

21
bergiliran.
g. Memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya secara
bergiliran.
h. Guru disini sebagai dinding penangkis, artinya menerima pertanyaan
dari siswa dan melemparkannya kembali kepada kelompok siswa
yang lain.
i. Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta
j. Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
k. Mencatat ide-ide / sarana-sarana yang penting
l. Memimpin siswa dalam mengambil keputusan atau kesimpulan.
3) Pada Kegiatan Akhir
a. Guru bersama-sama murid menyimpulkan pelajaran
b. Tindak lanjut dan pemberian PR untuk kegiatan Siklus II.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh supervisor 2 dengan menggunakan
lembar observasi proses kegiatan pembelajaran. Yang diamati selama
proses kegiatan pembelajaran meliputi Kegiatan belajar mengajar (KBM)
dan penggunaan waktu dalam KBM.
Tabel 3.2. Format Lembar Observasi Guru
Nama Mahasiswa :
Nim :
Mata Pelajaran/ Tema :
Kelompok/Kelas :
Mengacu Pada RPPH/RPP ke :
Tempat Mengajar mahasiswa :
Tempat Mengajar pendammping :
KESESUAIAN
SARAN / HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI /
TIDAK
SESUAI RELEKSI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN / PENDAHULU
AWAL AN / AWAL

22
1. Memotivasi
2. Memberi Acuan
3. Melakukan
Apersepsi
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN
INTI
1. Penjelasan konsep /
materi / contoh /
ilustrasi
2. Pemberian
penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian tugas /
latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Meringkas /
Merangkum
2. Evaluasi
3. Pemberian tugas
Pendamping Mahasiswa

____________ ____________

d. Refleksi Siklus II
Kegiatan refleksi yang dilakukan peneliti dibantu supervisor dan
teman sejawat. Pelaksaan refleksi hasil video simulasi antara peneliti
dan teman sejawat untuk melihat adakah peningkatan hasil belajar
siswa. Keseluruhan dari hasil refleksi ini untuk melihat adakah
peningkatan hasil belajar siswa.

C. Teknik Analisis Data


Dalam suatu penelitian terdapat dua macam data yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif menurut Ryan dan Bernard (2000) dalam Sukardi
(2006:71) adalah semua informasi yang berupa test, surat kabar, sit com, email,
ceritera rakyat, sejarah kehidupan yang berguna untuk membangun dan
mengarahkan pada pengembangan pengertian yang mendalam atas dasar setting

23
orang-orang yang di teliti. Menurut Sukardi (2006:72) ada beberapa elemen
penting dalam analisis data yang perlu terus di ingat oleh setiap peneliti dalam
melakukan kegiatan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Hasil Data Kualitatif
Dalam kegiatan pengumpulan data secara kualitatif, pengamat
menggunakan lembar observasi guru. Pengamat memberikan tanda cek (√ )
pada kolom kemunculan sesuai indikator tersebut. Pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat (observer) adalah tentang keefektifan metode
bermain peran dalam meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia khususnya tentang materi pokok drama pendek. Untuk
mendapatkan data yang lebih tepat, maka fokus pengamatan ditekankan pada:
a. Kegiatan guru dalam menerapkan metode bermain peran
b. Aktifitas anak dalam pelaksanaan pembelajaran
c. Keaktifan siswa dalam pelaksanaan bermain peran
d. Indikator yang diamati pada lembar observasi guru terlampir.
2. Hasil Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai tes formatif. Dari hasil tersebut
dapat untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Dari hasil nilai tes
formatif tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan penggunaan metode
bermain peran dalam meningkatkan motivasi siswa. Data kuantitatif tersebut
dibuat sesuai dengan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh guru. Setelah
guru memberikan penilaian lalu menganalisis perbutir soal. Hasil analisis
siswa terlampir. kualitatif, menganalisis dan mengambil kesimpulan.

24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN SIKLUS
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam kegiatan penelitian ini
beserta tujuan dan manfaatnya, maka bentuk penelitian yang dilakukan
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun strategi yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal.

1. Skenario Perbaikan
a. Siklus I
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : Pertama
Tema : Drama Pendek
Kelas/Semester : V/II
Tanggal : 01 Mei 2021 – 07 Mei 2021
Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Idetifikasi Masalah :
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penulisan laporan
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
e. Siswa belum dilibatkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, baik
ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
f. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi
g. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran.

25
h. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 6 Prabumulih.
Analisis Masalah :
Yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
f. Cara mengajar dan strategi guru pada pelajaran Bahasa Indonesia
kurang bervariasi.
g. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak maksimal serta guru
kurang terampil dalam menjelaskan materi.
h. Bahasa  yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sulit
dimengerti.
i. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak relevan dan kurang
bervariasi.
j. Penjelasan guru kurang lengkap dan rinci sehingga sulit dimengerti
oleh siswa.

Rumusan Masalah :
Berdasarkan hasil analisis yang penulis kemukakan dalam analisis
permasalahan tersebut di atas dapat merumuskan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan Metode role
Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang drama pendek pada siswa Kelas V SD Negeri 6
Prabumulih?”

RPP ke I
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Tahap Persiapan  Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan
(Pendahuluan) apSrsepsi dengan cara mengabsen kehadiran siswa
serta dilanjutkan dengan menyanyikan salah satu
lagu wajib nasional secara bersama-sama.
 Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa

26
membaca teks drama pendek.
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
Kegiatan Inti  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan
lancar dan jelas melaiui kegiatan latihan dan
demontrasi.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan
drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter
tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat
tentang drama pendek dan penokohannya
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Kegiatan  Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses
Penampilan dan hasil beiajar.
(Penutup)  Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali
memerankan drama yang lain.

SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS I

27
Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Siklus : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
I. Kegiatan Pengembangan I (kegiatan awal)
 Judul Kegiatan : penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Mengucapkan salam
2. Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi
dengan cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan
dengan menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara
bersama-sama.
3. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman perserta
didik
4. Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks
drama pendek.
5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
II. Kegiatan Pengembangan II (KegiatanInti)
 JudulKegiatan : menggunakan metode role playing
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan

28
secara berkelompok
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
2. Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan,
dan demontrasi.
3. Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
4. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
5. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

III. Kegiatan Pengembangan III (KegiatanAkhir)


 JudulKegiatan : Tanya jawab tentang Menghitung
Volume Balok dan Kubus Satuan
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diubah posisi menjadi berbentuk
lingkaran
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak duduk di kursisehingga
membentuk lingkaran
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.
3. Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

29
b. Siklus II
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : II (Dua)
Tema : Drama Pendek
Kelas/Semester : V/II
Tanggal : 08 Mei 2021 – 11 Mei 2021
Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Idetifikasi Masalah :
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penulisan laporan
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Siswa belum dilibatkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, baik
ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
b. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi
c. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran.
d. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 6 Prabumulih.

Analisis Masalah :
Yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
a. Cara mengajar dan strategi guru pada pelajaran Bahasa Indonesia
kurang bervariasi.
b. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak maksimal serta guru
kurang terampil dalam menjelaskan materi.

30
c. Bahasa  yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sulit
dimengerti.
d. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak relevan dan kurang
bervariasi.
e. Penjelasan guru kurang lengkap dan rinci sehingga sulit dimengerti
oleh siswa.

Rumusan Masalah :
Berdasarkan hasil analisis yang penulis kemukakan dalam analisis
permasalahan tersebut di atas dapat merumuskan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan Metode role
Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang drama pendek pada siswa Kelas V SD Negeri 6
Prabumulih?”
RPP ke II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Tahap Persiapan  Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan
(Pendahuluan) apSrsepsi dengan cara mengabsen kehadiran siswa
serta dilanjutkan dengan menyanyikan salah satu
lagu wajib nasional secara bersama-sama.
 Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa
membaca teks drama pendek.
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
Kegiatan Inti  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan
lancar dan jelas melaiui kegiatan latihan dan
demontrasi.
 Elaborasi

31
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan
drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter
tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat
tentang drama pendek dan penokohannya
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Kegiatan  Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses
Penampilan dan hasil beiajar.
(Penutup)  Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali
memerankan drama yang lain.

SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS II


Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Siklus : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
I. Kegiatan Pengembangan I (kegiatan awal)
 Judul Kegiatan : penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan

32
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Mengucapkan salam
2. Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi
dengan cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan
dengan menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara
bersama-sama.
3. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman perserta
didik
4. Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks
drama pendek.
5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
II. Kegiatan Pengembangan II (KegiatanInti)
 JudulKegiatan : menggunakan metode role playing
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
2. Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan,
dan demontrasi.

33
3. Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
4. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
5. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

III. Kegiatan Pengembangan III (KegiatanAkhir)


 JudulKegiatan : Tanya jawab tentang Menghitung
Volume Balok dan Kubus Satuan
 PengelolaanKelas :
1. PenataanRuang : Kursi diubah posisi menjadi berbentuk
lingkaran
2. Pengorganisasian Anak : Posisi anak duduk di kursisehingga
membentuk lingkaran
 Langkah – langkah Perbaikan:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.
3. Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

B. Penjelasan Simulasi Perbaikan


Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan disusun secara rinci yang
dimulaidenganmembuatperencanaan,pelaksanaan,pembelajaran.Skenarioperba
ikandanlembarrefleksidigunakanuntukmengetahuikelebihandankelemahanpela
ksanaanpembelajaran sehinggakegiatan berikutnyadapat diperbaiki. Berikut
ini penjelasan skenario dari setiap siklus I dan siklus II yaitu sebagai berikut :

a. Siklus I

34
Kegiatan simulasi siklus I diawal pembelajaran guru mengecek
kehadiran siswa, guru sudah melakukan apersepsi dan menyampaikan
tujuan pembelajaran namun peneliti masih kurang memberikan apersepsi
kepada siswa tentang materi sebelumnya dan peneliti kurang rinci
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti guru sudah menjelaskan materi secara rinci,
mengraitkan dengan kehidupan sehari-hari, hanya pada simulasi role play
guru menunjuk siswa secara acak, akan lebih baik bila guru membagi
siswa perkelompok dan memberi kesempatan siswa berlatih perannya
masing-masing kemudian meminta siswa perkelompok untuk memainkan
perannya.
Pada akhir pembelajaran guru kurang melibatkan siswa dalam
membuat kesimpulan pembelajaran bersama siswa. Peneliti sudah
memberikan penugasan dan latihan soal dengan baik kepada siswa sebagai
evaluasi dari pembelajaran yang diberikan.

b. Siklus II
Kegiatan simulasi siklus II setelah dilakukannya refleksi serta
perbaikan dari simulasi pembelajaran siklus I dapat dilihat dari beberapa
aspek yaitu secara tampilan, konten/ materi, dan sistematika kegiatan
simulasi pembelajaran pada simulasi siklus II ini.
Hasil pengamatan kegiatan simulasi siklus I diawal pembelajaran
guru mengecek kehadiran siswa, guru sudah melakukan apersepsi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti guru sudah
menjelaskan materi secara rinci, mengraitkan dengan kehidupan sehari-
hari, hanya pada simulasi role play guru sudah membagi siswa
perkelompok dan memberi kesempatan siswa berlatih perannya masing-
masing kemudian meminta siswa perkelompok untuk memainkan
perannya. Pada akhir pembelajaran guru sudah menyimpukan materi dan
memberi penguatan serta penugasan.

35
C. Penjelasan RPP
Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan disusun secara rinci
yang
dimulaidenganmembuatperencanaan,pelaksanaan,pembelajaran.Skenarioperba
ikandanlembarrefleksidigunakanuntukmengetahuikelebihandankelemahanpela
ksanaanpembelajaran sehinggakegiatan berikutnyadapat diperbaiki.
Berikut ini penjelasan RPP dari setiap siklus I dan siklus II yaitu
sebagaiberikut :

a. SiklusI
Pelaksanaan pembelajaran simulasi siklus I dengan materi : drama pendek
yang dilaksanakan di SD Negeri 6 Prabumulih. Berikut langkah-langkah
kegiatan perbaikan pembelajaran simulasi siklus I, yaitu:
1) Kegiatan Awal
Guru membuka kegiatan dengan salam dan bersama-sama siswa
berdoa serta menanyakan kabar siswa. Guru mengabsensi siswa atau
menanyakan siswa yang tidak masuk dan melakukan apersepsi
tentang materi yang sebelumnya dipelajari serta menyampaikan tujuan
dan materi pembelajaran drama pendek.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru mengingatkan kembali akan drama
pendek, guru meminta siswa menyimak naskah drama pendek yang di
tampilkan. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai drama pendek
yang diketahui. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan
ditampilkan. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5
orang atau lebih. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang
ingin dicapai. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk
melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan. Masing-masing siswa
berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang

36
diperagakan. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa
diberikan lembar kerja untuk membahas/memberi penilaian atas
penampilan masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kesimpulannya.
3) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari, memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan
soal, guru meminta siswa untuk membaca materi selanjutnya di rumah
untuk persiapan di pertemuan berikutnya, guru bersama siswa berdoa
dan mengucapkan salam

b. SiklusII
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dengan materi Drama pendek. Berikut
langkah-langkah kegiatan perbaikan pembelajaran pada simulasi siklus II
yaitu:
1) Kegiatan Awal
Guru membuka kegiatan dengan salam dan bersama-sama siswa
berdoa serta menanyakan kabar siswa. Guru mengabsensi siswa atau
menanyakan siswa yang tidak masuk dan melakukan apersepsi
tentang materi yang sebelumnya dipelajari serta menyampaikan tujuan
dan materi pembelajaran drama pendek.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan guru mengingatkan kembali akan drama
pendek, guru meminta siswa menyimak naskah drama pendek yang di
tampilkan. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai drama pendek
yang diketahui. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan
ditampilkan. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5
orang atau lebih. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang
ingin dicapai. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk

37
melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan. Masing-masing siswa
berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang
diperagakan. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa
diberikan lembar kerja untuk membahas/memberi penilaian atas
penampilan masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kesimpulannya.
3) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
dipelajari, memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan
soal, guru meminta siswa untuk membaca materi selanjutnya di rumah
untuk persiapan di pertemuan berikutnya, guru bersama siswa berdoa
dan mengucapkan salam

D. Pembahasan Temuan Dalam Simulasi


1. SiklusI
Dalam melakukan simulasi pembelajaran akan ada penilaian yang diberikan.
Penilaian ini berupa lembar observasi yang dilakukan oleh pengawas
pembelajaran. Berikut lembar observasi siklus 1 :

LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP

Nama Mahasiswa :
ELIN SARTIKA
Nim :
856744402
Mata Pelajaran / Tema :
Bahasa Indonesia
Kelompok / Kelas :
V (Lima)
Tujuan Pembelajaran :
Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat
belajar siswa dengan menggunakan metode
belajar role play pada materi drama pendek
mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di
SD Negeri 6 Prabumulih
Mengacu Pada RPPH / RPP ke : 1
Tempat Mahasiswa Mengajar : SD Negeri 6 Prabumulih

38
Tempat Bekerja Pendamping : SD Negeri 6 Prabumulih
UPBJJ-UT : 18 Palembang

KESESUAIAN
DENGAN RPP* SARAN / HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK DISKUSI / RELEKSI
SESUAI
SESUAI
D. KEGIATAN D. KEGIATAN
PENDAHULUAN / PENDAHULUAN /
AWAL AWAL
4. Memotivasi  Kegiatan awal sudah bagus,
5. Memberi Acuan  di awali dengan salam,
6. Melakukan  menyapa siswa, doa,
Apersepsi memeriksa kehadiran dan
apersiasi.
E. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
6. Penjelasan konsep / Penyampaian materi dan
materi / contoh /  contoh dengan
ilustrasi menggunakan media
7. Pemberian  pembelajaran sudah ada
penguatan
8. Penggunaan media 
9. Pemberian tugas /

latihan
10. Umpan balik 
F. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
4. Meringkas /  Pembelajaran sudah ditutup
Merangkum dengan kesimpulan
5. Evaluasi  bersama, pemberian tugas,
6. Pemberian tugas  diakhiri dengan do’a dan
salam
penutup.

KESESUAIAN
DENGAN RPP* SARAN / HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK DISKUSI / RELEKSI
SESUAI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan  Sopan, rapi, bersih
2. Alas kaki yang  Sudah pantas untuk
digunakan
mengajar
3. Ekspresi / mimik wajah  Bersemangat

39
4. Sikap / gerak tubuh saat  Gerak tubuh tenang
berdiri
5. Bahasa yang digunakan  Bahasa Indonesia, dapat
dipahami

Prabumulih, 5 Mei 2021

Pendamping, Mahasiswa,

Afni Yurita, S.Pd Elin Sartika

NIM: 856744402

Pada kegiatan refleksi ini dilakukan peneliti dibantu pendamping


penelitian Ibu Afni Yurita,S.Pd. dan supervisor Bapak Drs. Asrowi, M.Si. pada
tanggal 5 Mei 2021. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan. Berikut hasil
pengamatan simulasi siklus 1:
Kelebihan:
1) Identitas mahasiswa jelas
2) Kegiatan berurutan yaitu adanya kegiatan pembukaan, inti dan penutup yang
disampaikan secara lancar dan jelas
3) Tulisan jelas dan informatif
4) Materi pembelajaran sudah urut, teratur dan sesuai dengan usia anak didik
5) Model pembelajaran sudah sesuai
6) Media yang digunakan menarik dan sudah digunakan dengan sangat baik
dalam membantu pembelajaran
7) Suara guru sudah terdengar jelas
8) Pembawaan hangat dan bersahabat
Kelemahan:
1) Pada awal pembelajaran guru tidak memotivasi siswa.
2) Guru belum menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehari-hari

40
3) Guru tidak membagi siswa perkelompok
4) Pada kegiatan simulasi role play guru menunjuk siswa secara acak
5) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam penyampaian materi dan
pemanfaatan media pembelajaran, serta hanya sedikit memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya
6) Pada kegiatan penutup guru tidak menyimpulkan pelajaran bersama siswa.
Tindak Lanjut
1) Pada awal pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa
bersemangat mengikuti pelajaran
2) Pada pembelajaran berikutnya guru menghubungkan materi dengan kehidupan
sehari-hari
3) Guru terlebih dahulu membagi siswa perkelompok dan memberi kesempatan
siswa untuk berinteraksi dengan kelompoknya
4) Pada kegiatan simulasi role play guru menugaskan siswa perkelompok
memainkan perannya ke depan kelas.
5) Melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pada saat
memainkan perannya.
6) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama siswa

Simulasi siklus I belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam


kualitas simulasi pembelajaran, maka dilanjutkan pada simulasi siklus II.

2. SiklusII
Dalam melakukan simulasi pembelajaran akan ada penilaian yang diberikan.
Penilaian ini berupa lembar observasi yang dilakukan oleh pengawas
pembelajaran. Berikut lembar observasi siklus II.
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP

Nama Mahasiswa : ELIN SARTIKA


Nim : 856744402
Mata Pelajaran / Tema : Bahasa Indonesia
Kelompok / Kelas : V (Lima)

41
Tujuan Pembelajaran : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat
belajar siswa dengan menggunakan metode
belajar role play pada materi drama pendek
mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di
SD Negeri 6 Prabumulih
Mengacu Pada RPPH / RPP ke : 2
Tempat Mahasiswa Mengajar : SD Negeri 6 Prabumulih
Tempat Bekerja Pendamping : SD Negeri 6 Prabumulih
UPBJJ-UT : 18 Palembang

KESESUAIAN
DENGAN RPP* SARAN / HASIL
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK DISKUSI / RELEKSI
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN / PENDAHULUAN /
AWAL AWAL
1. Memotivasi  Kegiatan awal sudah bagus,
2. Memberi Acuan  di awali dengan salam,
3. Melakukan  menyapa siswa, doa,
Apersepsi memeriksa kehadiran dan
apersiasi.
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep / Penyampaian materi dan
materi / contoh /  contoh dengan
ilustrasi menggunakan media
2. Pemberian  pembelajaran sudah ada
penguatan
3. Penggunaan media 
4. Pemberian tugas /

latihan
5. Umpan balik 
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Meringkas /  Pembelajaran sudah ditutup
Merangkum dengan kesimpulan
2. Evaluasi  bersama, pemberian tugas,
3. Pemberian tugas  diakhiri dengan do’a dan
salam
penutup.

ASPEK YANG DIAMATI KESESUAIAN SARAN / HASIL


DENGAN RPP* DISKUSI / RELEKSI

42
TIDAK
SESUAI
SESUAI
1. Pakaian yang dikenakan  Sopan, rapi, bersih
2. Alas kaki yang  Sudah pantas untuk
digunakan
mengajar
3. Ekspresi / mimik wajah  Bersemangat
4. Sikap / gerak tubuh saat  Gerak tubuh tenang
berdiri
5. Bahasa yang digunakan  Bahasa Indonesia, dapat
dipahami

Prabumulih, 05 Juni 2021

Pendamping, Mahasiswa,

Afni Yurita, S.Pd Elin Sartika

NIM: 856744402

Berdasarkan hasil refleksi pada simulasi siklus II ini, kualitas simulasi


pembelajaran siklus II meningkat dibandingkan dengan hasil belajar pada
pembelajaran siklus I, hal ini dapat dilihat dengan terlaksananya semua kegiatan
simulasi siklus II sesuai dengan tindak lanjut perbaikan secara optimal dan
maksimal.
a. Kelebihannyaadalah:
1) Suasana belajar menjadi menyenangkan, menarik, sehingga siswa tidak
mudah lupa
2) Mampu membangkitkan kreativitas dan meningkatkan kemampuan
psikomotor siswa
b. Kelemahannyaadalah:
1) Kemampuan guru dalam mengelola waktu masih kurang disebabkan.

43
2) Guru terlalu fokus pada materi sehingga masih ada beberapa siswa tidak
memperhatikan.

44
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengamatan simulasi siklus I dan simulasi siklus II
dapat disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan metode role play dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di
SD Negeri 6 Prabumulih dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Terdapat
kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran menggunakan metode role play.
2. Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi drama pendek dengan
menggunakan metode role playdapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Penggunaan metode role play dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di
SD Negeri 6 Prabumulih telah mencapai keberhasilan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.

B. Saran Tindak Lanjut


Dari kesimpulan di atas, berikut beberapa saran yang sebaiknya dilakukan
untuk meningkatkan kualitas simulasi pembelajaran secara maksimal, yaitu:
1. Sekolah melengkapi sarana dan prasarana sekolah terutama dalam kegiaan
belajar mengajar agar guru dapat mengatasi kelemahan belajar siswa sehingga
siswa dapat termotivasi dan tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya, semoga hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
salah satu referensi yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan
metode role play di sekolah.
Adapun tindak lanjut yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan
kualitas simulasi pembelajaran, adalah sebagai berikut:
1. Guru selalu membimbing dan memberikan motivasi kepada setiap siswa,
terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar.
2. Metode role playing memiliki kelibihan dan kekurangan,untuk itu dalam
pembelajaran sebaiknya memadukan berbagai macam metote pembelajaran
yang lain sesuai dengan meteri yang menjadi pokok pembahasan belajar
mengajar.

45
DAF TAR PUSTAKA

BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dirjen.

BSNP. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI.


Jakarta: Dirjen.

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka
Cipta: Jakarta.

Firdaus, H. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah


Dasar.https://www.blogbarabai.com/2017/11/pembelajaran-bahasa-
indonesia-di.html

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

___________. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Haryadi dan Zamzani.1996/1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa


Indonesia. Depdikbud Dirjen Dikti bagian Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi.


Refika Aditama: Bandung.

Purwanto, M Ngalim.  1997.  Psikologi Pendidikan.  Bandung:  PT.Remaja


Rosdakarya

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press

Sudjana, Nana.  2009.  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.  Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya

Tarigan, H.G. 1986. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa.

46
LAMPIRAN
1. Rancangan satu siklus (RIS) untuk siklus I dan siklus II
a. Siklus I
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : Pertama
Tema : Drama Pendek
Kelas/Semester : V/II
Tanggal : 01 Mei 2021 – 07 Mei 2021
Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Idetifikasi Masalah :
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penulisan laporan
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
i. Siswa belum dilibatkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, baik
ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
j. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi
k. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran.
l. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 6 Prabumulih.

Analisis Masalah :
Yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
k. Cara mengajar dan strategi guru pada pelajaran Bahasa Indonesia
kurang bervariasi.

47
l. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak maksimal serta guru
kurang terampil dalam menjelaskan materi.
m. Bahasa  yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sulit
dimengerti.
n. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak relevan dan kurang
bervariasi.
o. Penjelasan guru kurang lengkap dan rinci sehingga sulit dimengerti
oleh siswa.

Rumusan Masalah :
Berdasarkan hasil analisis yang penulis kemukakan dalam analisis
permasalahan tersebut di atas dapat merumuskan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan Metode role
Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang drama pendek pada siswa Kelas V SD Negeri 6
Prabumulih?”

RPP ke I
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Tahap Persiapan  Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan
(Pendahuluan) apSrsepsi dengan cara mengabsen kehadiran siswa
serta dilanjutkan dengan menyanyikan salah satu
lagu wajib nasional secara bersama-sama.
 Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa
membaca teks drama pendek.
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
Kegiatan Inti  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan
lancar dan jelas melaiui kegiatan latihan dan

48
demontrasi.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan
drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter
tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat
tentang drama pendek dan penokohannya
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan

Kegiatan  Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses


Penampilan dan hasil beiajar.
(Penutup)  Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali
memerankan drama yang lain.

b. Siklus II
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : II (Dua)
Tema : Drama Pendek
Kelas/Semester : V/II
Tanggal : 08 Mei 2021 – 11 Mei 2021
Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play

49
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Idetifikasi Masalah :
Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penulisan laporan
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
e. Siswa belum dilibatkan sepenuhnya dalam proses pembelajaran, baik
ketika penanaman konsep, maupun penugasan.
f. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat atau
gagasan untuk memecahkan suatu masalah karena kurangnya
keterampilan berbicara siswa dengan baik, sehingga mengakibatkan
tidak pahamnya siswa terhadap materi
g. Guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran.
h. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 6 Prabumulih.

Analisis Masalah :
Yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
f. Cara mengajar dan strategi guru pada pelajaran Bahasa Indonesia
kurang bervariasi.
g. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak maksimal serta guru
kurang terampil dalam menjelaskan materi.
h. Bahasa  yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sulit
dimengerti.
i. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak relevan dan kurang
bervariasi.
j. Penjelasan guru kurang lengkap dan rinci sehingga sulit dimengerti
oleh siswa.

Rumusan Masalah :

50
Berdasarkan hasil analisis yang penulis kemukakan dalam analisis
permasalahan tersebut di atas dapat merumuskan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan Metode role
Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia tentang drama pendek pada siswa Kelas V SD Negeri 6
Prabumulih?”
RPP ke II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Tahap Persiapan  Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan
(Pendahuluan) apSrsepsi dengan cara mengabsen kehadiran siswa
serta dilanjutkan dengan menyanyikan salah satu
lagu wajib nasional secara bersama-sama.
 Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa
membaca teks drama pendek.
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
Kegiatan Inti  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan
lancar dan jelas melaiui kegiatan latihan dan
demontrasi.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan
drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter
tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat
tentang drama pendek dan penokohannya

51
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan
dan penyimpulan
Kegiatan  Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses
Penampilan dan hasil beiajar.
(Penutup)  Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali
memerankan drama yang lain.

2. RPP SIKLUS I dan SIKLUS II

52
a. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP Siklus I )
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)
Pertemuan ke - : Siklus I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi
6. Berbicara
Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan
bermain drama

II. Kompetensi Dasar


6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan
ekspresi yang tepat.

III. Indikator
1. Memerankan tokoh drama
2. Mengungkapkan pendapat tentang drama

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat memerankan tokoh drama dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
2. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang drama

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


a. Tujuan Perbaikan bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa tentang cara membaca drama pendek
dengan baik dan benar serta dapat memahami isi drama pendek

53
b. Tujuan Perbaikan bagi Guru
Meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan metode role play pada
materi drama pendek dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

VI. Materi Ajar


Drama pendek

VII. Metode Pembelajaran


Ceramah, latihan, tanya jawab

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal (10 Menit)
Apersepsi dan Motivasi :
- Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apSrsepsi dengan
cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan dengan
menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara bersama-sama.
- Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks drama
pendek.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang
sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.

54
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. KegiatanPenutup (10 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.
 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

IX. Alat/Bahan/Sumber Beiajar


Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum
Naskah drama

X. Penilaian
A. Instrumen Soal
1. Bacalah dialog drama pendek dengan lancar dan jelas.
2. Perankan drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai : karakter tokoh!

B. LEMBAR Penilaian
Nam Performan Jumla
N Produ Nila
a Pengetahua Prakte Sika h
o k i
Siswa n k p Skor
1.
2.

55
3.
4.
5.

Kepala Sekolah Nama Mahasiswa

Betty Erwati,S. Pd Elin Sartika


NIP.19630415198406 2 006 856744402

b. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP Siklus II )

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)
Pertemuan ke - : Siklus II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

I. Standar Kompetensi
6. Berbicara

56
Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan
bermain drama

II. Kompetensi Dasar


6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan
ekspresi yang tepat.

III. Indikator
1. Memerankan tokoh drama
2. Mengungkapkan pendapat tentang drama

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat memerankan tokoh drama dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
2. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang drama

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


a. Tujuan Perbaikan bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa tentang cara membaca drama pendek
dengan baik dan benar serta dapat memahami isi drama pendek

b. Tujuan Perbaikan bagi Guru


Meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan metode role play dan
diskusi kelompok pada materi drama pendek dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia

VI. Materi Ajar


Drama pendek

VII. Metode Pembelajaran


Ceramah, latihan, tanya jawab

57
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 Menit)
Apersepsi dan Motivasi :
- Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan
cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan dengan
menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara bersama-sama.
- Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks drama
pendek.
- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang
sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan, dan
demontrasi.
 Siswa diskusi kelompok menentukan makna yang terkandung
dalam drama mengungkapkan pendapat tentang drama pendek dan
penokohannya
 Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

58
3. KegiatanPenutup (10 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.
 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

IX. Alat/Bahan/Sumber Beiajar


Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum
Naskah drama

X. Penilaian
A. Instrumen Soal
1. Bacalah dialog drama pendek dengan lancar dan jelas.
2. Perankan drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,
penghayatan, dan ekspresi yang sesuai : karakter tokoh!

B. LEMBAR Penilaian
Nam Performan
Jumla
N a Produ Nila
Pengetahua Prakte Sika h
o Sisw k i
n k p Skor
a
1.
2.
3.
4.

59
5.

Prabumulih, 05 Juni 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Mahasiswa,

Betty Erwati,S. Pd Elin Sartika


NIP.19630415198406 2 006 856744402

60
3. SkenarioPerbaikanPembelajaransiklusIdansiklusII

SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS I


Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Siklus : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
IV. Kegiatan Pengembangan I (kegiatan awal)
 Judul Kegiatan : penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
6. Mengucapkan salam
7. Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi
dengan cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan
dengan menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara
bersama-sama.
8. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman perserta
didik
9. Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks
drama pendek.
10. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.
V. Kegiatan Pengembangan II (KegiatanInti)

61
 JudulKegiatan : menggunakan metode role playing
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
6. Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
7. Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan,
dan demontrasi.
8. Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
9. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
10. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

VI. Kegiatan Pengembangan III (KegiatanAkhir)


 JudulKegiatan : Tanya jawab tentang Drama pendek
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diubah posisi menjadi berbentuk
lingkaran
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak duduk di kursisehingga
membentuk lingkaran
 Langkah – langkah Perbaikan:
4. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
5. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.

62
6. Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS II


Tujuan Perbaikan : Untuk Meningkatkan aktivitas dan minat belajar
siswa dengan menggunakan metode belajar role play
pada materi drama pendek mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di SD Negeri 6 Prabumulih
Siklus : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
IV. Kegiatan Pengembangan I (kegiatan awal)
 Judul Kegiatan : penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
6. Mengucapkan salam
7. Siswa berdo'a dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi
dengan cara mengabsen kehadiran siswa serta dilanjutkan
dengan menyanyikan salah satu lagu wajib nasional secara
bersama-sama.
8. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman perserta
didik
9. Untuk membangkitkan motivasi beiajar, siswa membaca teks
drama pendek.
10. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit
pembelajaran.

63
V. Kegiatan Pengembangan II (KegiatanInti)
 JudulKegiatan : menggunakan metode role playing
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diputar menghadap ke depan
secara berkelompok
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak menghadap kedepan
 Langkah – langkah Perbaikan:
6. Guru membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
melaiui kegiatan latihan dan demontrasi.
7. Dengan metode role palying siswa memerankan drama pendek
anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi
yang sesuai karakter tokoh melaiui kegiatan ceramah, iatihan,
dan demontrasi.
8. Guru bersama siswa mengungkapkan pendapat tentang drama
pendek dan penokohannya
9. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
10. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

VI. Kegiatan Pengembangan III (KegiatanAkhir)


 JudulKegiatan : Tanya jawab tentang Drama pendek
 PengelolaanKelas :
3. PenataanRuang : Kursi diubah posisi menjadi berbentuk
lingkaran
4. Pengorganisasian Anak : Posisi anak duduk di kursisehingga
membentuk lingkaran
 Langkah – langkah Perbaikan:
4. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
5. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
beiajar.

64
6. Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama
yang lain.

4. LembarrefleksiharipertamasiklusIdanhariterakhirsiklusII

LEMBARREFKLEKSISETELAHMELAKUKANPEMBELAJARAN
Nama :ELIN SARTIKA
NIM : 856744402
ProgramStudi :S1 PGSD(MasukanSarjana)
UPBJJ :Palembang
Pertemuanke :I

1. Bagaimanareaksianakterhadapprosespembelajaranmenggunakanmetode
diskusikelompokkecil yangsayalakukan?
Siswa menunjukan reaksi yang berbeda-beda ada anak yang ingintahu dan
bisa memahami dan ada juga siswa yang hanya diam
danbelumberpartisipasisaatpembelajaranberlangsung.

2. Secarakeseluruhanapasajakelemahansayadalamkegiatanpembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok kecilyangsayalakukan?
Masihadasebagiansiswayangbelumbisamemahamimaterisehinggamasihadase
bagiansiswayangmendapatkannilairendah.

3. Secarakeseluruhanapasajakelebihansayadalamkegiatanpembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok kecil yangsayalakukan?
Kelebihannyasayamenggunakanmetode role playing dandiskusikelompokkecil

4. Hal-hal unikapayangsaya temui dalam kegiatan


pembelajarandenganmenggunakanmetodediskusikelompokkecil?
Hal-hal unik yang saya temukan saat melihat respon anak yangberbeda-beda
terhadap materi yang dibahas. Ada yang senang saat
bisamenjawabdanadayangsedihketikasaattanyajawabadayangtidak bisa

65
menjawab, maka tindakan guru yang harus dilakukanadalah
menyemangatidan memberikan arahandan motivasi.
5. Setelahmengetahuikelemahan-kelebihansaya,makaapayangakansayalakukan
untuk meningkatkan kualitasmetode
pembelajaranyangakandigunakanselanjutnya?
untukdapatmenimbulkandanmeningkatkanketertarikansiswa dalam proses
belajar agar siswa dapat lebih mudah memahamisuatumateri.

66
67
68
69
70
Dokumentasi Siklus 1

71
DOKUMEN SIKLUS II

72

Anda mungkin juga menyukai