Oleh:
SRI RAHAYU
NIM. 824931123
\
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Supervisor, Mahasiswa,
i
ABSTRAK
Sri Rahayu, 824931123, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka, , halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang mengisi formulir wesel pos Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Cooperatif learning Di Kelas VI Sdn Purwodadi 1. Pada siswa kelas
VI SDN Purwodadi IKecamatan Purwodadi, Pasuruan. Hasil pra siklus atau sebelum
perbaiakan menunjukkan adanya persentase 55%. Setelah perbaikan pembelajaran siklus
1 dilakukan sebesar 70%. Pada siklus 2 menghasilkan presentase 88%. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode interaktif mampu meningkatakan hasil belajar
siswa.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
baik berupa dukungan, motivasi maupun materi, hingga terselesaikannya penulisan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
SRI RAHAYU
NIM. 824931123
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................…………………………1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................………………………..4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................………………………..4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................…………………………4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................…………33
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................................…………34
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diberikan oleh guru di
SDN PURWODADI I, khususnya kelas VI terdapat permasalahan yang
dihadapi oleh siswa yaitu kurangnya motivasi dari diri siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, pernyataan tersebut
didasarkan pula pada hasil nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang cukup rendah dan daya serap siswa secara klasikal
masih dibawah standar minimum yaitu 75%. Secara rinci dari 23 siswa kelas
VI di SDN PURWODADI I yang mendapat nilai 80 adalah 3 siswa (11%),
yang mendapat nilai 70 sebanyak 10 siswa (35%), yang mendapat nilai 60
sebanyak 10 siswa (38%), yang mendapat nilai 50 sebanyak 4 siswa (14%).
Fakta ini menunjukkan bahwa siswa SDN PURWODADI I belum mencapai
ketuntasan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi
teman sejawat, hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa
masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
2. Penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah
standar.
3. Siswa cenderung pasif dan kurangnya motivasi siswa.
4. Metode yang digunakan dalam mengajar hanya ceramah.
5. Siswa cenderung menghafal bukan memahami materi pelajaran.
2. Bagi Siswa
Tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi
siswa untuk memberikan latihan/pengalaman untuk menyelesaikan
masalah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikana suatu inovasi
pembelajaran yang baru bagi sekolah dan memberikan manfaat yag
3
berarti dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya materi keterampilan mengisi formulir (Wessel Pos)
siswa kelas VI SDN Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Pasuruan sehingga meningkatkan mutu sekolah.
4. Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman peneliti dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk
mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke
dalam kegiatan khusus. Pembelajaran cooperatif learning merinci langkah-
langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran Bahasa
Indonesia yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap
pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya.
A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah
SDN KAYUBEBEK 1 Kecamatan Tutur Kota PASURUAN.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Oktober 2016
(Siklus 1) dan 24 Oktober 2016 (Siklus 2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan materi Kenampakan Alam bagi Kelas IV Semester I SDN
KAYUBEBEK 1 Tahun Pelajaran 2016/2017.
4. Subjek Penelitian
Subjek Penelitiannya adalah siswa SDN KAYUBEBEK 1 kelas
IV yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
5. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa kelas IV SDN KAYUBEBEK 1 Tahun
Pelajaran 2016 / 2017 ini sangat heterogen, di kelas IV ini tingkat
kecerdasan siswa tidak merata.
1. Siklus I
a. Rencana
Rencana perbaikan pembelajaran yang peneliti susun antara lain
meliputi:
- Mengadakan Tanya jawab dan diskusi tentang kenampakan alam.
7
- Siswa berdiskusi dan melakukan Tanya jawab tentang
kenampakan alam.
b. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan dari rencana pembelajaran antara lain sebagai
berikut:
- Guru menjelaskan materi dengan melakukan Tanya jawab
dengan siswa.
- Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.
- Membahas LKS untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menerima penjelasan guru.
d. Refleksi
Kegiatan pada siklus 1 ini merupakan refleksi yang akan kami gunakan
dalam melihat kekurangan dan kelebihan yang mungkin timbul pada perbaikan
pembelajaran, sehingga dapat kami temukan beberapa kekuatan dan kelemahan
pada diri peneliti. Antara lain:
- Kekuatan
Dengan mengadakan perbaikan pembelajaran ini peneliti bisa lebih rinci
dalam melihat permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran pada
umumnya, maka peneliti jugabisa segera membuat rencana perbaikan yang
bisa meminimalkan masalah yang ada.
- Kelemahan
Pada saat ini ternyata penelitian yang dilakukan oleh pen eliti jarang tidak
bisa diakui keabsahannya, karena penelitian ini dilakukan dalam skala yang
sempit (hanya pada kelompok-kelompok tertentu).
2. Siklus 2
a. Rencana
Pada pelakasanaan pembelajaran siklus 1, ternyata hasil evaluasi belajar
siswa menunjukkan bahwa pemahaman tentang kenampakan alam masih kurang
untuk itu peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan perbaikan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan factor-faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPS
yang telah dilaksanakan maka peneliti merancang rencana secara umum dalam
melaksanakan perbaikan pembelajaran materi diantaranya sebagai berikut:
9
- Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yaitu metode ceramah,
metode Tanya jawab, presentasi dan pemberian tugas secara kelompok.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal
terutama tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu:
d. Refleksi
Kegiatan siklus 2 selanjutnya adalah refleksi yang berguna untuk
menemukan beberapa hal yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat diketahui
beberapa hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri yaitu :
- Kekuatan
Berbagai hal yang menjadi kekuatan atau manfaat antara lain peneliti dapat
secara langsung memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang selama ini
dilakukan agar menjadi lebih baik dan efektif karena dapat
melihat/merasakan/menghayati dan bisa menawarkan cara baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan cara melihat berbagai indicator keberhasilan proses dan
hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.
- Kelemahan
Validasi PTK ini masih sering dipertanyakan karena metodologi yang
agak longgar yang bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya
masih menimbulkan keraguan.Hasil penelitian yang dilakukan tidak
dpaat digeneralisaskikan karena memang hasil tersebut hanya terkait
dengan siswa didalam kelas yang telah disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.
3. Prosedur Pelaksanaan
Langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPS :
a. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa.
b. Menyajikan materi melalui metode: ceramah dan diskusi dengan siswa.
c. Melakukan pengamatan diluar kelas.
d. Menganalisa LKS.
e. Menarik Kesimpulan.
f. Memberi tugas dan pekerjaan rumah.
11
4. Analisa Data
Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung
berupa deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh
observer untuk mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah
disiapkan.Adapun aspek yang diobservasi meliputi keaktifan siswa dalam
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, bertanya, menajwab dan
mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa
setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan netode demonstrasi.
Untuk menghitung jumlah skor digunakan pedoman sebagai berikut:
P = x 100%
Keterangan:
P = Prosentase ketuntasan belajar
n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya
N = Jumlah seluruh Siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan IPS
tentang materi Kenampakan Alam melalui model Pembelajaran Interaktif
pada siswa kelas IV SD Negeri Kayubebek 1 Kecamatan Nongkojajar
Hasil penelitian meliputi tes formatif siswa pada siklus 1 dan siklus 2, serta
hasil penilaian proses yang dilakukan selama berlangsungnya proses belajar
mengajar.
13
Tabel I
15
Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses perbaikan adalah seperti di bawah ini:
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus 1 Kelas IV
Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu
memahami konsep kenampakan alam berjumlah 7 orang, hal ini menunjukkan
adanya peningkatan.Sebelum diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai
diatas 70 hanya 55%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi
70%. Meskipun ada peningkatan namun secara klasikal siswa belum mencapai
ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas masih 70%,
lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.
Pada penilaian proses selama proses pembelajaran masih didapati satu
kelompok yang kurang aktif, kerja samanya juga kurang dan waktu
menampilkan peran masih kurang serius. Hal ini menunjukkan minat siswa
masih kurang.
Tabel 3
Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus2 Kelas IV
NO NAMA SISWA NILAI
1 Sawali 60
2 Adi Putra Kustianto 60
3 Slamet Agus Lesmana 80
4 Maulidiana 80
5 Nia Maulidia 70
6 Ahmad Syaikhu 80
7 Andra Eko Prasetyo 90
8 Beny Kelvianto 100
9 Heru Kurniawan Slamet 80
17
10 Hartanto 90
11 Lisa Aulia Hardiyanti 70
12 Lilil Malikha 100
13 M. Nafik 80
14 Mukhamad Andika 70
15 M. Zainul Arifin S.M. 70
16 Nur Wahyudi 80
17 Rosa Ediyana 70
18 Rofiatul Ilmi 100
19 Sutarno 60
20 Trisyah Mei Sarah 80
21 Unzi Musta'in 70
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.790
Rata-rata 77,82
- Pada pelaksanaan pembelajaran guru bertanya jawab dengan siswa, guru banyak
bercerita sehingga siswa banyak mendengarkan saja, siswa kurang aktif.
- Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 guru lebih intensif melakukan Tanya jawab
dengan siswa, siswa aktif bertanya kepada guru. Guru mengamati siswa dengan
menggunakan lembar pengamatan selama siswa mengerjakan tugas.
19
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model
Pembelajaran interaktif sangat bermanfaat baik bagi guru maupun bagi siswa.
Dengan model Pembelajaran interaktif siswa merasa senang karena interaksi
dengan guru akan mempermudah dalam memahami materi pelajaran, dapat
menghilangkan kejenuhan, rasa bosan dalam pembelajaran. Sehingga penerapan
model Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Pada pra pembelajaran jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
pembelajaran sangat tinggi. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada
Siklus 1 nampak sekali peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 70%, 16
siswa sudah tuntas dan 7 siswa masih belum tuntas. Pada siklus 2 mengalami
peninkatan secara signifikan sebesar 88%.
2. Melalui pembelajaran interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar,
terutama pada mata pelajaran IPS.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kelas/Semester : IV/I
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
Kabupaten/Kota, dan Provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta
hubungannya dengan keragaman social budaya.
C. INDIKATOR
Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat
tinggal.
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model Pembelajaran Interaktif
F LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan memeriksa kesiapan dan
perlengkapan pembelajaran seperti alat tulis, buku, dll.
2. Menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu kenampakan alam serta
hubungannya dengan keragaman social budaya.
23
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
G. Evaluasi
1. Awal : -
a. Gunung
Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut
bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat
sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga
bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air
di lereng-lereng gunung.
b. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi
daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan
sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di
sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai
tempat rekreasi.
c. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya
mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut
disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat
dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.
d. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat
garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon
bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.
25
Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan pertanian. Dataran
tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna buah-buahan. Dataran rendah umumnya
ditanami padi dan polowijo.
b. Kondisi Budaya
Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional (adat), tarian daerah,
lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.
b. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi
daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan
sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di
sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai
tempat rekreasi.
c. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya
mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut
disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat
dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.
d. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat
garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon
bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.
27
TES AKHIR SIKLUS 1
29
Lampiran 2
Kelas/Semester : IV/I
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan Kabupaten/Kota, dan Provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman social budaya.
C. INDIKATOR
Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di
sekitar tempat tinggal.
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model Pembelajaran Interaktif
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Melakukan tanya jawab tentang kenampakan alam
misalnya:
- Pernahkan kalian wisata ke pegunungan?
-Apa saja yang kamu lihat?
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
G. Evaluasi
1. Awal :-
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan
tanggapan.
Kepala
ala Sekolah
Sekola Mahasiswa
RINGKASAN MATERI
31
Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya
1. Kenampakan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur
tangan manusia (ciptaan Tuhan).
Contoh:
a. Gunung
b. Kondisi Budaya
Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional
(adat), tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.
e. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat
membuat garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai
kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena
melindungi pantai.
c. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan
air dikelilingi daratan.Genangan air danau umumnya tidak
mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan sehingga
bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-
lereng di sekitarnya menimbulkan pemandangan yang
indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai tempat rekreasi.
d. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air
mengalir.Sungai umumnya mengalir dari pegunungan ke laut,
atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut disebut
hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran
sungau dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan
pembangkit tenaga listrik.
e. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat
rekreasi, tempat membuat garam, tempat membuat tambak ikan
bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus
dilestarikan karena melindungi pantai.
33
LEMBAR KERJA SISWA
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
Gempa bumi
..........................................................
..........................................................
35
TES AKHIR SIKLUS 2
I. Tabel
3. - rumah banyak yang rusak, bahkan ada yang kehilangan sanak saudara
karena tertimbun bangunan.
- Orang-orang kehilangan harta benda
37
KUNCI JAWABAN
TES AKHIR SIKLUS 2
1. Nelayan
2. Tanah longsor dan banjir
3. Larva
4. Dataran rendah
5. Sayuran dan buah-buahan
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
N Kemunculan
Pengamat
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
39
Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat
Kemunculan
n
Sesuai dan dapat
Penggunaan Pembelajaran
4 V mengaktifkan
Interaktif siswa
5 Pengelolaan Waktu V Efisien
Pengamat