Anda di halaman 1dari 55

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA

PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
DI KELAS IV SDN KAYUBEBEK 1

Oleh:

SRI RAHAYU
NIM. 824931123
\

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MALANG
2016

1
LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA


PELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG PENGISIAN FORMULIR
(WESEL POS) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIV LEARNING PADA SISWA
DI KELAS VI SDN KAYUBEBEK 1

PENULISAN PTK DISAHKAN PADA TANGGAL:

Menyetujui

Supervisor, Mahasiswa,

Dr.H.M Busyairi AS, SH, M.Pd SRI RAHAYU


NIP. NIM. 824931123

i
ABSTRAK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA


PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
DI KELAS IV SDN KAYUBEBEK 1

Sri Rahayu, 824931123, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka, , halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang mengisi formulir wesel pos Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Cooperatif learning Di Kelas VI Sdn Purwodadi 1. Pada siswa kelas
VI SDN Purwodadi IKecamatan Purwodadi, Pasuruan. Hasil pra siklus atau sebelum
perbaiakan menunjukkan adanya persentase 55%. Setelah perbaikan pembelajaran siklus
1 dilakukan sebesar 70%. Pada siklus 2 menghasilkan presentase 88%. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode interaktif mampu meningkatakan hasil belajar
siswa.

Kata kunci  : Hasil belajar, wesel pos, metode cooperatif learning


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT, karena


hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV dalam Mata Pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif”

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu
baik berupa dukungan, motivasi maupun materi, hingga terselesaikannya penulisan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Hasil Penelitian


Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, untuk modal
penulis dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis
sajikan dalam Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil
manfaatnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Kayukebek, 21 Nopember 2016


Penulis

SRI RAHAYU
NIM. 824931123

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................................................ii
LEMBAR PUBLIKASI..................................................................................... ………………………………………….….iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................…………………………1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................………………………..4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................………………………..4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................…………………………4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Model Pembelajaran Interaktif....................................................................…………………………6
B. Prestasi Belajar Siswa..................................................................................………………………...11
C. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif…………………………………………… 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Subyek Penelitian..........................................................................................………………………….14
B. Deskripsi per Siklus......................................................................................…………………………14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi per Siklus......................................................................................………………………….21
B. Pembahasan Setiap Siklus...........................................................................…………………………
27

BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT


A. Kesimpulan......................................................................................................………………………….31
B. Saran Tindak Lanjut.....................................................................................…………………………31

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................…………33
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................................…………34
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam
menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa dengan sumber pembelajaran dalam
menunjang tercapainya tujuan belajar. Bahasa Indonesia sebagai salah satu
bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan
kognitif, akfektif dan pesikomotorik, banyak memuat materi lisan tulisan dan
tata bahasa. Guru menggunakan metode ceramah mengakibatkan siswa kurang
terlibat atau cenderung pasif.
Dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas
artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomotor
(keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi, dalam proses belajar
mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan,
menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang
menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif. Situasi belajar seperti ini
dapat tercipta melalui penggunaan pendekatan partisipatoris.
Peran guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai
hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam
proses pengembangan keterampilannya. Pengembangan keterampilan yang
harus dimiliki siswa adalah keterampilan berfikir, keterampilan sosial dan
keterampilan praktis. Keterampilan berfikir dikembangkan untuk melatih siswa
berfikir logis dan sistematis melalui proses belajar mengajar dengan model
pengembangan berfikir kritis, keterampilan sosial dan praktis melalui model
dialog kreatif. Ketiga keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi
belajar mengajar yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa.
Permasalahan yang muncul di sekolah saat melaksanakan pembelajaran
siswa dalam bidang Bahasa Indonesia adalah kurangnya motivasi dari diri
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini muncul karena dalam
pelaksanaan belajar mengajar guru lebih sering menggunakan buku sebagai
sumber belajar, dimana guru hanya menggunakan metode ceramah saja dalam
menjelaskan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Tidak adanya media
peraga atau contoh gambar yang merupakan sarana pengetahuan nyata bagi
siswa.

1
Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diberikan oleh guru di
SDN PURWODADI I, khususnya kelas VI terdapat permasalahan yang
dihadapi oleh siswa yaitu kurangnya motivasi dari diri siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, pernyataan tersebut
didasarkan pula pada hasil nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang cukup rendah dan daya serap siswa secara klasikal
masih dibawah standar minimum yaitu 75%. Secara rinci dari 23 siswa kelas
VI di SDN PURWODADI I yang mendapat nilai 80 adalah 3 siswa (11%),
yang mendapat nilai 70 sebanyak 10 siswa (35%), yang mendapat nilai 60
sebanyak 10 siswa (38%), yang mendapat nilai 50 sebanyak 4 siswa (14%).
Fakta ini menunjukkan bahwa siswa SDN PURWODADI I belum mencapai
ketuntasan belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi
teman sejawat, hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa
masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
2. Penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah
standar.
3. Siswa cenderung pasif dan kurangnya motivasi siswa.
4. Metode yang digunakan dalam mengajar hanya ceramah.
5. Siswa cenderung menghafal bukan memahami materi pelajaran.

Terkait dengan yang melatar belakangi pembahasan di atas, maka


penulis memilih judul “ Upaya Meningkatkan belajar siswa kelas VI SDN
PURWODADI I dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Mengisi
formulir Wesel Pos dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana penggunaan metode cooperative learning dalam
meningkatkan keterampilan mengisi formulir (wessel Pos) pada
siswa kelas VI SDN Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Pasuruan.
2) Bagaimana peningkatan hasil keterampilan mengisi formulir(wessel
Pos) pada siswa kelas VI SDN Purwodadi I Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Pasuruan setelah menggunakan metode cooperative
learning.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka
penelitian ini bertujua untuk :
1) Mendeskripsikan penggunaan metode cooperrative learning dalam
meningkatkan keterampilan mengisi formulir (wessel pos) pada
siswa kelas VI SDN Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Pasuruan
2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar keterampilan mengisi
formulir wessel pos pada siswa eklas VI SDN Purwodadi I
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan setelah menggunakan
metode Cooperative Learning.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Adapun manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru sebagai peneliti
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi guru untuk memperoleh
pengalaman penelitian tindakan kelas di kelas siswa kelas VI SDN
Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan khususnya
dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam mengisi formulir
(Wessel Pos).

2. Bagi Siswa
Tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi
siswa untuk memberikan latihan/pengalaman untuk menyelesaikan
masalah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikana suatu inovasi
pembelajaran yang baru bagi sekolah dan memberikan manfaat yag

3
berarti dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya materi keterampilan mengisi formulir (Wessel Pos)
siswa kelas VI SDN Purwodadi I Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Pasuruan sehingga meningkatkan mutu sekolah.
4. Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman peneliti dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode pembelajaran cooperatif learning


Metode pembelajaran cooperatif learning sering dikenal dengan nama
pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya
dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka. Meskipun anak-anak
mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus.
Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan
mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu
struktur untuk satu pelajaran yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan
terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya.

B. Penerapan Metode pembelajaran cooperatif learning untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus
membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep
materi yang akan dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang
sesuai dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang
cocok.

Mengacu dari metode yang digunakan, maka selama proses kegiatan


belajar mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan
yang akan dijelaskan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk
ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu
kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh
siswa pada saat dilaksanakannya evaluasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat
menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki karena langsung terjadi interaksi antasa guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar.

Metode pembelajaran cooperatif learning ini dirancang agar siswa


akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri.
Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas,
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur

5
sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk
mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke
dalam kegiatan khusus. Pembelajaran cooperatif learning merinci langkah-
langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran Bahasa
Indonesia yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap
pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan metode pembelajaran


cooperatif learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa pada pokok mengisi formulir wesel pos.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah
SDN KAYUBEBEK 1 Kecamatan Tutur Kota PASURUAN.

2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Oktober 2016
(Siklus 1) dan 24 Oktober 2016 (Siklus 2).

3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan materi Kenampakan Alam bagi Kelas IV Semester I SDN
KAYUBEBEK 1 Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Subjek Penelitian
Subjek Penelitiannya adalah siswa SDN KAYUBEBEK 1 kelas
IV yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.

5. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa kelas IV SDN KAYUBEBEK 1 Tahun
Pelajaran 2016 / 2017 ini sangat heterogen, di kelas IV ini tingkat
kecerdasan siswa tidak merata.

B. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I
a. Rencana
Rencana perbaikan pembelajaran yang peneliti susun antara lain
meliputi:
- Mengadakan Tanya jawab dan diskusi tentang kenampakan alam.

7
- Siswa berdiskusi dan melakukan Tanya jawab tentang
kenampakan alam.

b. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan dari rencana pembelajaran antara lain sebagai
berikut:
- Guru menjelaskan materi dengan melakukan Tanya jawab
dengan siswa.
- Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.
- Membahas LKS untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menerima penjelasan guru.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen


Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh
rekan sejawat yang bertindak sebagai pengamat yaitu. Dengan
demikian akan diperoleh sampel data yang memang sangat kami
butuhkan dalam mengadakan perbaikan pembelajaran ini. Agar
pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai dari
kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar
pengamatan yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan
diamati.
Beberapa aspek yang diamati antara lain:

- Menjelaskan konsep kenampakan alam.


- Memimpin diskusi kelompok.
- Membimbing siswa berdiskusi
- Menarik kesimpulan.

d. Refleksi
Kegiatan pada siklus 1 ini merupakan refleksi yang akan kami gunakan
dalam melihat kekurangan dan kelebihan yang mungkin timbul pada perbaikan
pembelajaran, sehingga dapat kami temukan beberapa kekuatan dan kelemahan
pada diri peneliti. Antara lain:

- Kekuatan
Dengan mengadakan perbaikan pembelajaran ini peneliti bisa lebih rinci
dalam melihat permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran pada
umumnya, maka peneliti jugabisa segera membuat rencana perbaikan yang
bisa meminimalkan masalah yang ada.

- Kelemahan
Pada saat ini ternyata penelitian yang dilakukan oleh pen eliti jarang tidak
bisa diakui keabsahannya, karena penelitian ini dilakukan dalam skala yang
sempit (hanya pada kelompok-kelompok tertentu).

2. Siklus 2

a. Rencana
Pada pelakasanaan pembelajaran siklus 1, ternyata hasil evaluasi belajar
siswa menunjukkan bahwa pemahaman tentang kenampakan alam masih kurang
untuk itu peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan perbaikan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan factor-faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPS
yang telah dilaksanakan maka peneliti merancang rencana secara umum dalam
melaksanakan perbaikan pembelajaran materi diantaranya sebagai berikut:

- Mengadakan dialog dengan siswa yang membahas tentang kenampakan alam


yang ada disekitar.

- Memberikan tugas kelompok yang berupa lembar kerja kelompok, sehingga


peneliti dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran.

9
- Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yaitu metode ceramah,
metode Tanya jawab, presentasi dan pemberian tugas secara kelompok.

Adapun tahapan-tahapan perencanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

- Membuat rencana perbaikan pembelajaran secara tertulis yang berisi langkah-


langkah pelaksanaan pembelajaran yang sekiranya siswa dapat dengan mudah
mengikuti pembelajaran.

- Menyiapkan lembar observasi yang merupakan hasil kesepakatan antara peneliti


dan teman sejawat yang bertindak sebagai selaku pengamat.

- Membuat lembar kerja kelompok untuk mengetahui tingkat keberhasilan


pembelajaran siswa.

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal
terutama tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu:

- Mengisi LKS yang sudah disediakan.


- Mendeskripsikan kenampakan alam dengan kalimat runtut
- Mengadakan Tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
materi.
- Siswa mengerjakan soal postes.
- Secara bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen


Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan
sejawat yang bertindak sebagai pengamat yaitu Ibu Ruchayati. Dengan demikian
akan diperoleh data-data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan
perbaikan pembelajaran ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik
maka kami memulai dari kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini
bertujuan agar pengamatan yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan
diamati.

Beberapa aspek yang diamati antara lain, sebagai berikut:


- Menjelaskan konsep kenampakan alam.
- Memimpin diskusi kelompok.
- Membimbing siswa berdiskusi
- Menarik kesimpulan.

d. Refleksi
Kegiatan siklus 2 selanjutnya adalah refleksi yang berguna untuk
menemukan beberapa hal yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat diketahui
beberapa hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri yaitu :

- Kekuatan
Berbagai hal yang menjadi kekuatan atau manfaat antara lain peneliti dapat
secara langsung memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang selama ini
dilakukan agar menjadi lebih baik dan efektif karena dapat
melihat/merasakan/menghayati dan bisa menawarkan cara baru untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan cara melihat berbagai indicator keberhasilan proses dan
hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

- Kelemahan
Validasi PTK ini masih sering dipertanyakan karena metodologi yang
agak longgar yang bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya
masih menimbulkan keraguan.Hasil penelitian yang dilakukan tidak
dpaat digeneralisaskikan karena memang hasil tersebut hanya terkait
dengan siswa didalam kelas yang telah disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang ada.

3. Prosedur Pelaksanaan
Langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPS :
a. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa.
b. Menyajikan materi melalui metode: ceramah dan diskusi dengan siswa.
c. Melakukan pengamatan diluar kelas.
d. Menganalisa LKS.
e. Menarik Kesimpulan.
f. Memberi tugas dan pekerjaan rumah.

Sesuai masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang kurang


memahami materi, yang menjadi perhatian khusus dalam perbaikan pembelajaran
IPS kelas IV adalah mengupayakan agar siswa dapat termotivasi minat
belajarnya.

11
4. Analisa Data
Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung
berupa deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh
observer untuk mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah
disiapkan.Adapun aspek yang diobservasi meliputi keaktifan siswa dalam
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, bertanya, menajwab dan
mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi.

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa
setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan netode demonstrasi.
Untuk menghitung jumlah skor digunakan pedoman sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan:
P = Prosentase ketuntasan belajar
n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya
N = Jumlah seluruh Siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan IPS
tentang materi Kenampakan Alam melalui model Pembelajaran Interaktif
pada siswa kelas IV SD Negeri Kayubebek 1 Kecamatan Nongkojajar

Hasil penelitian meliputi tes formatif siswa pada siklus 1 dan siklus 2, serta
hasil penilaian proses yang dilakukan selama berlangsungnya proses belajar
mengajar.

A. Deskripsi per Siklus


1.1 Pembelajaran sebelum dilaksanakan perbaikan
a. Tahap Perencanaan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
pengamatan, soal-soal formatif, dan alat pembelajaran yang
mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan


Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan pada Senin, 17 Oktober 2016, di kelas IV (empat)
SDN KAYUBEBEK 1 Kecamatan Tutur Kota PASURUAN
dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti bertindak sebagai
guru, observasi / pengamatan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan belajar mengajar
berpedoman pada RPP yang telah dibuat.

Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran,


dan tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
keberhasilan siswa untuk memahami materi yang telah
diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses pembelajaran
adalah:

13
Tabel I

Rekapitulasi Nilai Siswa Sebelum Perbaikan


Pembelajaran IPS Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI


1 Sawali 40
2 Adi Putra Kustianto 50
3 Slamet Agus Lesmana 70
4 Maulidiana 70
5 Nia Maulidia 60
6 Ahmad Syaikhu 70
7 Andra Eko Prasetyo 80
8 Beny Kelvianto 90
9 Heru Kurniawan Slamet 60
10 Hartanto 70
11 Lisa Aulia Hardiyanti 60
12 Lilil Malikha 80
13 M. Nafik 70
14 Mukhamad Andika 60
15 M. Zainul Arifin S.M. 60
16 Nur Wahyudi 70
17 Rosa Ediyana 60
18 Rofiatul Ilmi 80
19 Sutarno 50
20 Trisyah Mei Sarah 70
21 Unzi Musta'in 60
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.530
Rata-rata 66,52
Jumlah
Siswa : 23 siswa
Jumlah
Soal : 5 butir
Jumlah nilai maksimal
perorangan : 100
Jumlah nilai maksimal
klasikal : 2.300
Ketuntasan yang
diharapkan : 75%
Jumlah siswa yang
berhasil : 13 siswa
Jumlah siswa yang belum
berhasil : 10 siswa
Prosentase ketuntasan : 55%
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang belum
tuntas dalam pembelajaran IPS berjumlah 10 siswa, hal ini
disebabkan karena:

1. Siswa belum menguasai materi.


2. Siswa belum menguasai tentang apa yang dijelaskan guru.
3. Siswa belum paham tentang soal yang diberikan guru.

Pada data menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum


mencapai ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke
atas hanya 55%, lebih kecil dari ketuntasan yang dikehendaki yaitu 75%.

1.2 Perbaikan Siklus 1


1.2.1 Tahap Perencanaan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Perbaikan 1, lembar pengamatan, alat
evaluasi, scenario pembelajaran tentang Kenampakan Alam, dan alat
Pengajaran yang mendukung.

1.2.2 Tahap Pelaksanaan


Tahap kegiatan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
dilaksanakan pada Senin, 17 Oktober 2016, di kelas IV (empat)
SDN KAYUBEBEK 1 Kecamatan Tutur dengan jumlah murid 23
orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru, dan observer yang
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses
kegiatan belajar mengajar berpedoman pada hasil pembelajaran awal
dan pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan yang dibuat.

15
Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses perbaikan adalah seperti di bawah ini:

Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus 1 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI


1 Sawali 50
2 Adi Putra Kustianto 50
3 Slamet Agus Lesmana 70
4 Maulidiana 70
5 Nia Maulidia 70
6 Ahmad Syaikhu 80
7 Andra Eko Prasetyo 80
8 Beny Kelvianto 90
9 Heru Kurniawan Slamet 70
10 Hartanto 70
11 Lisa Aulia Hardiyanti 60
12 Lilil Malikha 80
13 M. Nafik 70
14 Mukhamad Andika 60
15 M. Zainul Arifin S.M. 70
16 Nur Wahyudi 80
17 Rosa Ediyana 60
18 Rofiatul Ilmi 100
19 Sutarno 50
20 Trisyah Mei Sarah 70
21 Unzi Musta'in 60
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.610
Rata-rata 70,00

Jumlah Siswa : 23 siswa

Jumlah Soal : 5 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan : 100

Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300

Ketuntasan yang diharapkan : 75%

Jumlah siswa yang berhasil : 16 siswa

Jumlah siswa yang belum berhasil : 7 siswa

Prosentase ketuntasan :70 %

Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu
memahami konsep kenampakan alam berjumlah 7 orang, hal ini menunjukkan
adanya peningkatan.Sebelum diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai
diatas 70 hanya 55%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi
70%. Meskipun ada peningkatan namun secara klasikal siswa belum mencapai
ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas masih 70%,
lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.
Pada penilaian proses selama proses pembelajaran masih didapati satu
kelompok yang kurang aktif, kerja samanya juga kurang dan waktu
menampilkan peran masih kurang serius. Hal ini menunjukkan minat siswa
masih kurang.

1.3 Perbaikan Siklus 2


1.3.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2, lembar
pengamatan, alat evaluasi, scenario pembelajaran, dan alat Pengajaran yang
mendukung.

1.3.2 Tahap Pelaksanaan Perbaikan


Tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 24
Oktober 2016, di kelas IV (empat) SDN KAYUBEBEK 1 Kecamatan
Gadingrejo Kota Nongkojajar dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti
bertindak sebagai guru, dan observer yang dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan belajar mengajar berpedoman pada
hasil perbaikan 1 (siklus 1) dan pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2 yang
telah dibuat.
Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi
yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses perbaikan 2 adalah
sebagai berikut:

Tabel 3
Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus2 Kelas IV
NO NAMA SISWA NILAI
1 Sawali 60
2 Adi Putra Kustianto 60
3 Slamet Agus Lesmana 80
4 Maulidiana 80
5 Nia Maulidia 70
6 Ahmad Syaikhu 80
7 Andra Eko Prasetyo 90
8 Beny Kelvianto 100
9 Heru Kurniawan Slamet 80

17
10 Hartanto 90
11 Lisa Aulia Hardiyanti 70
12 Lilil Malikha 100
13 M. Nafik 80
14 Mukhamad Andika 70
15 M. Zainul Arifin S.M. 70
16 Nur Wahyudi 80
17 Rosa Ediyana 70
18 Rofiatul Ilmi 100
19 Sutarno 60
20 Trisyah Mei Sarah 80
21 Unzi Musta'in 70
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.790
Rata-rata 77,82

Jumlah Siswa : 23 siswa

Jumlah Soal : 5 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan : 100 Berdasarkan


analisis Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300 hasil belajar di
atas dapat dijelaskan
Ketuntasan yang diharapkan : 75%
bahwa siswa yang
belum Jumlah siswa yang berhasil : 20 siswa mampu
mengerjakan tes Jumlah siswa yang belum berhasil : 3 siswa evaluasi ada 3
orang, hal ini menunjukkan
adanya
Prosentase ketuntasan :88% peningkatan
yang signifikan.Sebelum diadakan perbaikan prosentase ketuntasan belajar hanya
55%, setelah diadakan perbaikan 1 meningkat menjadi 70%.Kemudian peneliti
melaksanakan perbaikan 2 dengan hasil yang sangat bagus.Prosentase ketuntasan
mencapai 88%, lebih besar dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu
sebesar 75%. Pada penilaian proses selama pembelajaran berlangsung sangat
terlihat keaktifan siswa, menunjukkan kerjasama yang baik antara guru dan siswa.

B. Pembahasan Setiap Siklus


1.1 Ketuntasan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian selama proses belajar mengajar berlangsung,
menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prosentase
ketuntasan dalam tes evaluasi pada perbaikan 1 dan tes evaluasi perbaikan
2.Sebelum diadakan perbaikan ketuntasan mencapai 55% masih jauh dari
prosentase ketuntasan yang diinginkan.Tetapi setelah perbaikan 1 prosentase
ketuntasan ada peningkatan menjadi 70%.Meskipun ada peningkatan baik minat
maupun hasil belajar siswa pada perbaikan 1 masih perlu perbaikan lagi
dikarenakan belum mencapai ketuntasan yang diinginkan.

Kemudian dilakukan perbaikan siklus 2, nilai ketuntasan belajar


mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 88%.Dengan demikian pada siklus 2
ini ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai sehingga tidak perlu lagi
diadakan perbaikan.Berikut ini grafik hasil perbandingan antara pra siklus, siklus
1 dan siklus 2.

1.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran


Berdasarkan hasil penelitian, aktifitas siswa, kerja kelompok dan
keseriusan siswa dalam setiap proses pembelajaran mengalami peningkatan, yang
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa
menunjukkan seberapa besar peranan guru dalam mengelola pembelajaran, serta
guru berhasil menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial.

1.3 Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran


Berdasarkan analisis data, dapat diketahui perkembangan aktifitas dalam
Proses pembelajaran sebagai berikut.

- Pada pelaksanaan pembelajaran guru bertanya jawab dengan siswa, guru banyak
bercerita sehingga siswa banyak mendengarkan saja, siswa kurang aktif.

- Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 guru lebih intensif melakukan Tanya jawab
dengan siswa, siswa aktif bertanya kepada guru. Guru mengamati siswa dengan
menggunakan lembar pengamatan selama siswa mengerjakan tugas.

- Pada pelaksanaan perbaikan 2, selain melakukan Tanya jawab guru juga


menambah media dengan menggunakan gambar kenampakan alam. Siswa lebih
aktif dan merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru
mengamati dengan menggunakan lembar pengamatan selama pembelajaran
berlangsung.

Guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, diantaranya


membimbing, mengarahkan, memberi penguatan/motivasi dan mengamati setiap
kegiatan siswa, terutama dalam melakukan Tanya jawab dengan siswa,
memotivasi siswa yang kurang berani agar percaya diri. Di akhir pelajaran guru
memberikan tes evaluasi.

19
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model
Pembelajaran interaktif sangat bermanfaat baik bagi guru maupun bagi siswa.
Dengan model Pembelajaran interaktif siswa merasa senang karena interaksi
dengan guru akan mempermudah dalam memahami materi pelajaran, dapat
menghilangkan kejenuhan, rasa bosan dalam pembelajaran. Sehingga penerapan
model Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.

BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Pada pra pembelajaran jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
pembelajaran sangat tinggi. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada
Siklus 1 nampak sekali peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 70%, 16
siswa sudah tuntas dan 7 siswa masih belum tuntas. Pada siklus 2 mengalami
peninkatan secara signifikan sebesar 88%.

Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil penelitian di atas mulai Siklus 1


sampai siklus 2 mengenai penggunaan model pembelajaran interaktif, dapat
penulis simpulkan bahwa:

1. Dengan menggunakan pembelajaran interaktif, ternyata mampu meningkatkan


prestasi belajar siswa kelas IV SDN KAYUBEBEK 1 pada materi tentang
kenampakan alam.

2. Melalui pembelajaran interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar,
terutama pada mata pelajaran IPS.

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil perbaikan dan pembelajaran,
agar kegiatan belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas
mengenai “Kenampakan Alam” anak lebih aktif, kreatif dan memberikan hasil
yang optimal bagi siswa. Maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran IPS sebaiknya guru menggunakan model


pembelajaran interaktif, karena dengan model pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran interaktif, terutama pada mata


pelajaran IPS, karena dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

21
DAFTAR PUSTAKA

Harlen (1992).Model Pembelajaran Interaktif. London: Kogon Page.


Nanik Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV. Jakarta: Intan Pariwara.
Suciati, (2011).Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana.
(1990). Prestasi Belajar Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi.(1983). Pedoman Penilaian. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman.(1999). Penerapan Model Pembelajran Interaktif. Bandung: Pustaka Martina.
Winaputra, S Udin, (2005).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winaputra, S Udin, (2005).Materi dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A.K, Wihardit Kuswaya, Nasution Noehi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Jakarta: Universitas Terbuka.
Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Senin, 17 Oktober 2016

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta
hubungannya dengan keragaman social budaya.

C. INDIKATOR
Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.

D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat
tinggal.
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model Pembelajaran Interaktif

F LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan memeriksa kesiapan dan
perlengkapan pembelajaran seperti alat tulis, buku, dll.
2. Menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu kenampakan alam serta
hubungannya dengan keragaman social budaya.

23
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


1. Guru menjelaskan tentang hubungan kenampakan alam di Kabupaten/Kota
setempat dengan keragaman social masyarakat setempat.
2. Pembagian kelompok belajar.
3. Mendiskusikan hubungan kenampakan alam di daerah setempat dengan
keragaman social masyarakatnya.
4. Siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi.
5. Mengerjakan lembar kerja.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)


1. Membahas permasalahan yang muncul dalam KBM
2. Dengan bimbingan guru soswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Tanya jawab dan latihan
4. Pemberian tugas PR berupa latihan soal

G. Evaluasi

1. Awal : -

2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan


memberikan tanggapan.
3. Akhir : Tes tulis (terlampir)
Kayukebek, 16 Nopember 2016

Kepala Sekolah Mahasiswa

SRI AYEM, S.Pd. SRI RAHAYU


NIP. 19630525 19850 4 2005 NIM. 824931123
RINGKSN MTERI

Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya


1. Kenampakan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur
tangan manusia (ciptaan Tuhan).
Contoh:

a. Gunung
Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut
bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat
sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga
bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air
di lereng-lereng gunung.

b. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi
daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan
sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di
sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai
tempat rekreasi.

c. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya
mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut
disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat
dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.

d. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat
garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon
bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.

e. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

25
Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan pertanian. Dataran
tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna buah-buahan. Dataran rendah umumnya
ditanami padi dan polowijo.

2. Ciri-ciri Sosial Budaya


a. Kondisi Social
Menurut tempat tinggalnya masyarakat masyarkat perkotaan dan masyarakat heterogen.Mata
pencahariannya terutama
Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu: pedesaan. Masyarakat perkotaan sangat dibidang
perdagangan dan jasa.Sebaliknya,
masyarakan pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan bermata pencaharian
dengan mengandalkan alam.

b. Kondisi Budaya
Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional (adat), tarian daerah,
lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.

Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak


tinggi disebut bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut
pegunungan.Gunung bermanfaat sebagai penahan angin yang mengandung uap air
sehingga terjadi hujan.Gunung juga bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang
meresap itu akan muncul sebagai mata air di lereng-lereng gunung.

b. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi
daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan
sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di
sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai
tempat rekreasi.

c. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya
mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut
disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat
dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.

d. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat
garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon
bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.

27
TES AKHIR SIKLUS 1

Nama Siswa : ................................ Nilai : ...................................

No. Absen : ................................

Hari/Tanggal : Senin, 17 Oktober 2016

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Kenampakan alam dibedakan menjadi dua yaitu..........................................


2. Gelombang pasang air laut yang disebabkan gempa bumi disebut................
3. Danau terbesar di Indonesia adalah...............................................................
4. Bagian daratan yang berbatasan langsung dengan laut disebut....................
5. Tanah di sekitar gunung setelah gunung meletus akan menjadi....................
6. Penduduk di tepi pantai biasa bekerja sebagai..............................................
7. Hutan gundul menyebabkan .........................................................................
8. Para nelayan mencari ikan pada waktu..........................................................
9. Perilaku masyarakat yang bisa menyebabkan bencana banjir diantaranya....
10. Bagian permukaan bumi yang menjulang tinggi disebut...............................
KUNCI JAWABAN
TES AKHIR SIKLUS 1

1. Perairan dan daratan


2. Tsunami
3. Toba
4. Pantai
5. Subur
6. Nelayan
7. Banjir
8. Malam hari
9. Penebangan secara liar
10. Gunung

29
Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman social budaya.

C. INDIKATOR
Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.

D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Siswa menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di
sekitar tempat tinggal.
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Model Pembelajaran Interaktif

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Melakukan tanya jawab tentang kenampakan alam
misalnya:
- Pernahkan kalian wisata ke pegunungan?
-Apa saja yang kamu lihat?
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


1. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar tentang
peristiwa alam.
2. Guru memberikan penjelasan tentang kenampakan alam yang
ada pada gambar.
3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan gambar misalnya: - Kenampakan alam apa yang
tampak pada gambar?
-Apa pekerjaan penduduk yang tinggal di
lingkungan seperti itu?
4. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap
kelompok mengerjakan sebuah tabel hubungan kenampakan
alam, dengan keragaman social setempat.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)


1. Setiap kelompok membacakan hasil pekerjaannya.
2. Membuat kesimpulan bersama guru dan siswa.
3. Guru memberikan beberapa pertanyaan atau soal untuk
dikerjakan di rumah.

G. Evaluasi

1. Awal :-
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
memberikan
tanggapan.

3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)

Kayukebek, 19 Nopember 2016

Kepala
ala Sekolah
Sekola Mahasiswa

SRI YEM, S.Pd. SRI RAHAYU


NIP. 19630525 198504 2 005 NIM. 824931123

RINGKASAN MATERI

31
Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya

1. Kenampakan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur
tangan manusia (ciptaan Tuhan).
Contoh:

a. Gunung

Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu: pedesaan. Masyarakat


perkotaan sangat dibidang perdagangan dan jasa.Sebaliknya
masyarakan pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan
bermata pencaharian dengan mengandalkan alam.

b. Kondisi Budaya
Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional
(adat), tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.

e. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat
membuat garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai
kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena
melindungi pantai.

f. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah


Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan
pertanian. Dataran tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna
buah-buahan. Dataran rendah umumnya ditanami padi dan polowijo.

2. Ciri-ciri Sosial Budaya


a. Kondisi Social
Menurut tempat tinggalnya masyarakat masyarkat perkotaan dan
masyarakat heterogen.Mata pencahariannya terutama Indonesia
dibedakan menjadi dua yaitu: pedesaan. Masyarakat perkotaan
sangat dibidang perdagangan dan jasa.Sebaliknya, masyarakan
pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan
bermata pencaharian dengan mengandalkan alam.
b. Kondisi Budaya
Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah
tradisional (adat), tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah dan
sebagainya.

Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang


tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut bukit.Beberapa gunung
yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung
bermanfaat sebagai penahan angin yang mengandung uap air
sehingga terjadi hujan.Gunung juga bermanfaat meresapkan air ke
dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air
di lereng-lereng gunung.

c. Danau
Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan
air dikelilingi daratan.Genangan air danau umumnya tidak
mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan sehingga
bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-
lereng di sekitarnya menimbulkan pemandangan yang
indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai tempat rekreasi.

d. Sungai
Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air
mengalir.Sungai umumnya mengalir dari pegunungan ke laut,
atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut disebut
hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran
sungau dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan
pembangkit tenaga listrik.

e. Pantai
Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat
rekreasi, tempat membuat garam, tempat membuat tambak ikan
bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus
dilestarikan karena melindungi pantai.

f. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah


Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai
lahan pertanian. Dataran tinggi umumnya untuk tanaman sayur-
sayuran dna buah-buahan. Dataran rendah umumnya ditanami
padi dan polowijo.

33
LEMBAR KERJA SISWA

Peristiwa Alam Perubahan Bagi Masyarakat

Banjir atau tanah longsor ..........................................................

..........................................................

..........................................................

Angin topan ..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

Gempa bumi
..........................................................

..........................................................

35
TES AKHIR SIKLUS 2

Nama Siswa : ................................ Nilai : ...................................

No. Absen : ................................

Hari/Tanggal : Senin, 22 Oktober 2016

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Penduduk di tepi pantai biasa bekerja sebagai..............................................


2. Hutan gundul menyebabkan..........................................................................
3. Gunung meletus menyebabkan......................................................................
Bagian daratan yang datar dengan ketinggian 0 – 200 meter dari permukaan
laut disebut
4. Di daerah dataran tinggi banyak menghasilkan.............................................
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA

I. Tabel

1. - Orang semakin sulit untuk mendapatkan air bersih


- Untuk mendapatkan air kita harus membeli
Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka mengkonsumsi
(minum, masak, mandi) dengan air tercemar

2. - Kehilangan tempat tinggal karena banyak rumah yang hancur.


- Mata pencaharian terganggu, terutama yang bekerja di pabrik, petani.

3. - rumah banyak yang rusak, bahkan ada yang kehilangan sanak saudara
karena tertimbun bangunan.
- Orang-orang kehilangan harta benda

37
KUNCI JAWABAN
TES AKHIR SIKLUS 2

1. Nelayan
2. Tanah longsor dan banjir
3. Larva
4. Dataran rendah
5. Sayuran dan buah-buahan
Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas / Semester : IV/I
Hari / Tanggal : Senin, 17 Oktober 2016
Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

N Kemunculan

Aspek yang diobservasi Tidak Komentar


O Ada Ada
Baik
1 Guru memberikan contoh V
Bahasa yang digunakan jelas dan
2 sederhana V Sesuai
Melaksanakan kegiatan
3 pembelajaran V Baik
Penggunaan Pembelajaran V Di siklus 2 harus
4 Interaktif lebih baik
5 Pengelolaan Waktu V -

6 Rencana Perbaikan Pembelajaran V Baik

7 Kegiatan Evaluasi V Baik


Guru tidak
Memberikan kesempatan bertanya memberi
8 pada siswa V kesempatan
bertanya
9 Siswa berdiskusi V Siswa aktif

Pengamat

GATOT SUWANDI, S.Pd


NIP. 19611231 198606 1 005

Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas / Semester : IV/I
Hari / Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016

39
Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

Kemunculan

Aspek yang diobservasi Tidak Komentar


No. Ada Ada
Baik
1 Guru memberikan contoh V
Bahasa yang digunakan jelas dan V
2 sederhana Sesuai
Melaksanakan kegiatan
3 pembelajara V Baik

n
Sesuai dan dapat
Penggunaan Pembelajaran
4 V mengaktifkan
Interaktif siswa
5 Pengelolaan Waktu V Efisien

6 Rencana Perbaikan Pembelajaran V Baik

7 Kegiatan Evaluasi V Baik


V Guru memberi
Memberikan kesempatan bertanya
8 kesempatan
pada siswa bertanya
9 Siswa berdiskusi V Siswa aktif

Pengamat

GATOT SUWANDI, S.Pd


NIP. 19611231 198606 1 005
41
43
45
47
49

Anda mungkin juga menyukai