Anda di halaman 1dari 52

111

LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MEL


ALUI KEGIATAN BERCAKAP CAKAP DI TK PERTIWI I PAJERUKAN
KEC. KALIBAGOR

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD 4501)

Program S1 PAUD FKIP Universitas Terbuka

Oleh:

RIYANTI

NIM 836599851

Email: riyantibanyumas@gmail.com

Password: 836599851

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


2

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO

2020.1
3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1


..............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan Perbaikan................................................................................................3
D. Manfaat Perbaikan..............................................................................................3

BAB II Kajian Pustaka......................................................................................................5

BAB III Pelaksanaan Perbaikan......................................................................................13

A. Informasi Subjek Penelitian..............................................................................13

B. Deskripsi Per Siklus..........................................................................................15

BAB IV Hasil dan Pembahasan......................................................................................23

A. Pelaksanaan siklus............................................................................................23
B. Pembahasan dari setiap siklus..........................................................................30

BAB V Kesimpulan dan Saran........................................................................................35

A. Kesimpulan......................................................................................................35
B. Saran.................................................................................................................35

Daftar Pustaka

Lampiran
4
5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan r


ahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan Tugas Mata Kulia
h PAUD4501 Pemantapan Kemampuan Profesional dengan baik, lancar dan tepat
pada waktunya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk dapat memecahkan masa
lah-masalah pembelajaran yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di Taman
Kanak-kanak, khususnya TK Pertiwi 1 Pajerukan Kecamatan Kalibagor Kabupate
n Banyumas. Sehingga peneliti dapat melaksanakan tindakan perbaikan pembelaja
ran dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa.
Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, pemberian mot
ivasi dari semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapka
n terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Terbuka;
2. Dekan FKIP Universitas Terbuka;
3. Kepala UPBJJ Universitas Terbuka Purwokerto;
4. Taryono, S. Pd. selaku ketua Pokjar Jatilawang;
5. Purnomo Hesti Widijanto, S. Pd. M.Pd. sebagai pembimbing dalam penulisan
laporan ini;
6. Kepala dan rekan guru TK Pertiwi 1 Pajerukan Kecamatan Kalibagor;
7. Peserta didik kelompok B1 TK Pertiwi 1 Pajerukan Kecamatan Kalibagor;
8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya
peneliti berharap saran dan kritik yang membangun sanagat penulis harapkan dem
i sempurnanya laporan ini, dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca demi
kebaikan di masa yang akan datang.

Banyumas, Mei 2020


6

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

TK Pertiwi 1 Pajerukan adalah TK yayasan milik Pemerintah Desa


yang terletak di jalan Balai Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor,
Kabupaten Banyumas. Jumlah peserta didiknya 39 anak dengan empat
orang tenaga pendidik. Usia peserta didik berkisar 4-6 tahun yang
tergolong masa peka. Pada usia seperti ini merupakan masa peka yang
fungsi-fungsi fisik dan psikis mengalami pematangan yang siap merespon
stimulus dari lingkungan, untuk mengembangkan kemampuan fisik,
kognitif, bahasa, sosial agama, seni dan kemandirian agar pertumbumbuhan
anak tercapai.

Salah satu kemampuan berbahasa merupakan modal utama bagi


peserta didik. Dengan bekal bahasa, peserta didik dapat berkomunikasi
dengan yang lain, dan dapat mengungkapkan perasaannya. Namun yang
terjadi di TK Pertiwi 1 Pajerukan masih banyak peserta didiknya yang
belum mampu untuk mengungkapkan pendapatnya. Sebagian besar peserta
didiknya masih bingung untuk mengungkapkan pendapatnya dengan
bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh orang dewasa dan teman
yang lainnya.

Saat anak ingin mengungkapkan pendapat atau menginginkan


sesuatu anak hanya bisa mengungkapkan dengan menangis, kadang anak
hanya diam. Sehingga membuat guru dan temannya merasa bingung
dengan perilaku anak tersebut, karena tidak mau mengungkapkan apa yang
diinginkannya.
7

Pada usia 5-6 tahun perkembangan bahasa anak sudah sangat


kompleks. Anak sudah bisa memahami bahwa bahasa bukan sekedar
ucapan, tetapi mengandung makna yang lebih luas. Melalui bahasa, anaka
dapat menyatakan pendapatnya, mengekspreikan keinginan, penolakan, dan
kekagumannya, berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dan
berimajinasi.

Karakteristik bahasa anak usia 5-6 tahun adalah dapat


mengucapkan lebih dari 2500 kata, lingkup kosakata yang dikuasai cukup
luas, dan mampu menjadi pendengar yang baik, serta dapat diajak
berinteraksi atau bercakap-cakap. Anak sudah bisa menanggapi
pembicaraan dan anak sudah bisa mengekspresikan dirinya, belajar
menulis, membaca dan bercerita.

Seharusnya anak usia 5-6 tahun dapat diajak berinteraksi atau


bercakap–cakap, dan anak juga sudah bisa menanggapi pembicaraan.
Namun yang terjadi di TK Pertiwi I Pajerukan malah sebaliknya. Hal
tersebut menandakan bahwa perkembangan bahasa anak belum optimal.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat


diidentifikasi beberapa permasalahan yang terkait dengan pembelajaran
kemampuan bahasa, yaitu sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa belum optimal;

2. Rendahnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar;

3. Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa,belum


mewujudkan kondisi pembelajaran yang dinamis dan bermakna;

4. Metode bercakap-cakap belum diterapkan dalam pembelajaran


kemampuan berbahasa.

Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas,


sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan
8

terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan


pemfokusan masalah sehingga yang diteliti lebih fokus. Adapun ruang
lingkup dan fokus masalah yang dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah
peningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat melalui penerapan
metode bercakap-cakap bagi siswa TK Perwiwi I Pajerukan.

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk


melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran bahasa. Adapun
judul penelitian yang diambil adalah: “upaya meningkatkan kemampuan
mengungkapkan pendapat melaui kegiatan bercakap-cakap di TK Pertiwi I
Pajerukan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah melalui kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan anak yang


sulit mengungkapkan pendapat bagi siswa kelompok B TK Pertiwi I
Pajerukan?

2. Bagaimana meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat bagi


siswa kelompok B TK Pertiwi I Pajerukan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan anak yang sulit mengungkapkan pendapat melalui


penerapan metode kegiatan bercakap-cakap.

2. Tujuan Khusus
9

a. Untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat


melalui penerapan metode kegiatan bercakap-cakap bagi siswa
kelompok B TK Pertiwi 1 Pajerukan.

b. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan vanak yang sulit


mengungkapkan pendapat melalui penerapan metode kegiatan
bercakap-cakap bagi siswa kelompok B TK Pertiwi 1 Pajerukan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Setelah memperoleh hasil dari sebuah penelitian maka hasil tersebut dapat
dijadikan sebagai sebuah landasan dalam mengembangkan media belajar,
dan dapat menambah wawasan bagi semua kalangan pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan anak yang


sulit mengungkapkan pendapat bagi siswa dalam pembelajaran bahas
a.

b. Bagi guru

1) Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar


yang bisa menumbuhkan ketertarikan dan keaktifan siswa;

2) Dapat memotivasi guru untuk menerapkan metode kegiatan


bercakap-cakap dalam upaya mewujudkan situasi pembelajaran
yang dinamis dan bermakna.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada


10

sekolah tentang model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan


keaktifan dan prestasi belajar siswa.
11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pengertian meningkatkan anak yang sulit mengungkapkan pendapat

Menurut Chaplin (1997:34 dalam https://digilib.petra.ac.id ), abili


ty (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupaka
n tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Kemampuan
bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil la
tihan atau praktek. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadar
minta, 2007: 1353), mengutarakan berarti mengatakan, menyatakan, mela
hirkan (gagasan, pendapat). Sedangkan pendapat berarti pikiran atau ang
gapan.

Pengertian lain berdasarkan teori Bloom (1975: 10) dalam karnadi


(2009: 108), kemampuan mengutarakan pendapat adalah usaha individu
untuk mengkomunikasikan secara langsung dan jujur, dan menentukan pi
lihan tanpa merugikan atau dirugikan orang lain. Menurutnya, karakter d
ari anak yang memiliki kemampuan ini adalah kemampuan mengekspresi
kan ide, kebutuhan dan perasaan serta mempertahankan hak individunya
dengan cara tidak melanggar hak orang lain. Menurut Cawood (1987: 40)
dalam karnadi (2009: 108), kemampuan mengemukakan pendapat adalah
gambaran dari pengekspresian pikiran, perasaan, kebutuhan dan hak yang
dimiliki seseorang bersifat langsung, jujur dan sesuai tanpa adanya kece
masan yang tidak beralasan namun disertai kemampuan untuk dapat men
erima perasaan atau pendapat orang lain dan dengan tidak mengingkari h
ak dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan.

Kemampuan mengutarakan pendapat mempunyai istilah lain yaitu


asertivitas. Asertivitas merupakan kemampuan seseorang untuk dapat me
12

ngemukakan pendapat, saran, dan keinginan yang dimilikinya secara lang


sung, jujur dan terbuka pada orang lain. Orang yang memiliki sifat asertif
adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan pikiran,
perasaan, dan hak-hak pribadinya, serta tidak menolak permintaan yang ti
dak beralasan (Stefan Sikone, 2007 dalam http://id.shooving.com ).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti menyimpu


lkan bahwa kemampuan mengutarakan pendapat adalah daya atau kesang
gupan untuk menyatakan pikiran atau perasaan. Kemampuan mengutarak
an pendapat merupakan keinginan seseorang untuk mengungkapkan sesu
atu berdasarkan pengetahuan dan pemikiran yang dimilikinya. Lahirnya k
emampuan mengutarakan pendapat karena ada sesuatu yang tidak sepaha
m atau sepemikiran dengan apa yang ada dalam dirinya.

2. Pengertian kegiatan bercakap-cakap

Menurut Gordon dan Browne (Moeslichatoen, 2004: 26)


bercakap-cakap dapat diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan
bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.

Menurut Moeslichatoen (2004: 92) bercakap-cakap dapat berarti


komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak
melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di
kelas dengan cara seorang anak berdiri di depan kelas atau di tempat
duduknya mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki, dan
dialami atau menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan
pengalaman yang menyenangkan.

Menurut Isjoni (2011: 90) metode bercakap-cakap mempunyai


makna penting bagi perkembangan anak TK karena bercakap-cakap
dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain,
meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama.
13

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa


metode bercakap-cakap adalah salah satu strategi pembelajaran dimana
cara penyampaiannya yaitu dengan berkomunikasi secara lisan dengan
anak untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang
lain.

3. Hubungan antara meningkatkan anak yang sulit


mengungkapkan pendapat dengan kegiatan bercakap-cakap

Kemampuan mengutarakan pendapat sangat bermanfaat bagi pert


umbuhan dan perkembangan seorang anak antara lain (http://misscounsel
ing.blogspot.com ):

a. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan;

b. Meningkatkan penghargaan terhadap diri sendiri;

c. Membantu untuk mendapatkan perhatian dari orang lain;

d. Meningkatkan rasa percaya diri;

e. Memudahkan anak bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan lingk


ungan seusianya maupun di luar lingkungannya secara efektif;

f. Meningkatkan kemampuan bahasanya, memperluas wawasannya tenta


ng lingkungan, dan memiliki rasa keingintahuannya yang tinggi.

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan mengungkapkan


pendapat adalah sebagai berikut (Miller, 1990: 233-237 dalam Karnadi
(2009: 109):

a. Faktor internal

1) Faktor bawaan (innate drive)

Faktor bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anak terutam
14

a faktor intelegensi. Anak yang intelegensinya tinggi akan memper


lihatkan superioritas linguistik, baik dari segi kuantitas maupun dar
i segi kualitas.

2) Jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih mampu mengutarakan pendapat kar


ena anak laki-laki cenderung lebih agresif. Anak yang agresif lebih
berani dalam mengekspresikan ide atau gagasannya.

b. Faktor eksternal

1) Pola asuh orang tua

Pola asuh demokratis dimana orang tua sedikit memberi kebebasan


kepada anak untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya, anak di d
engarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutama yan
g menyangkut dengan kehidupan anak itu sendiri. Hal itu menyeba
bkan anak lebih berani untuk mengutarakan pendapat.

2) Peniruan

Anak cenderung meniru perilaku orang-orang disekitarnya, termasu


k dalam hal mengutarakan pendapat.

3) Pendidikan di sekolah

Metode mengajar guru, prosedur dan kemampuan guru turut memp


engaruhi anak dalam mengutarakan pendapat. Guru mengajar deng
an metode pembelajaran yang menuntut anak untuk mengutarakan
pendapat. Metode pembelajaran harus inovatif yang bisa menggaira
hkan peran serta siswa. Selain itu pembelajaran juga harus memenu
hi prinsip adanya komunikasi dua arah, yang memungkinkan anak
untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Ada beberapa metode
untuk meningkatkan kemampuan mengutarakan pendapat, salah sat
unya adalah metode bercakap-cakap.
15

4) Teman sebaya

Teman sebaya sangat berpengaruh terhadap kemampuan mengutara


kan pendapat anak. Karena selama di sekolah atau dirumah anak ba
nyak berinteraksi dengan teman sebaya. Anak memperkaya kosa ka
ta dari proses interaksi dengan teman sebaya. Anak lebih berani m
engungkapkan perasaan atau ide dengan teman sebaya dibanding de
ngan orang yang lebih tua.

Masa dini pada anak usia prasekolah adalah tahun-tahun paling ef


ektif untuk mengembangkan segala aspek perkembangan termasuk kema
mpuan berhahasa anak, khususnya kemampuan mengutarakan pendapat k
epada orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengut
arakan pendapat antara lain faktor internal yaitu faktor bawaan (innate dr
ive) dan perbedaan jenis kelamin (sex different), dan faktor eksternal yait
u pola asuh orang tua (parenting style), peniruan (modelling), hiburan (e
ntertainment), teman sebaya (peer influence), pendidikan di sekolah (edu
cation) (Miller, 1990: 233-237 dalam Karnadi, 2009: 109). Pendidikan di
sekolah dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dapat meni
ngkatkan kemampuan anak dalam mengutarakan pendapat. Metode pemb
elajaran yang tepat harus memenuhi prinsip yaitu pembelajaraan harus in
ovatif yang bisa menggairahkan peran serta siswa. Selain itu pembelajara
n juga harus memenuhi prinsip adanya komunikasi dua arah, yang memu
ngkinkan anak untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Selain itu pe
mbelajaran juga harus memenuhi prinsip adanya komunikasi dua arah, ya
ng memungkinkan anak untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. M
etode bercakap-cakap mampu mengembangkan keterampilan bahasa rese
ptif yang memungkinkan anak untuk mengutarakan pendapat, ide atau ga
gasan untuk anak menjadi lebih berani dan percaya diri. Hal ini akan mel
atih anak berani berpendapat sehingga meningkatkan kemampuan anak d
alam mengutarakan pendapat kepada orang lain.
16

A. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan melalui


skema sebagai berikut:
Banyak siswa yang
belum mencapai
Metode kegiatan meningkatkan anak
KONDISI bercakap-cakap yang sulit
AWAL belum diterapkan mengungkapkan
dalam pembelajaran pendapat yang
bahasa memuaskan dalam
pembelajaran
17

SIKLUS I :

Memanfaatkan
metode kegiatan
bercakap-cakap
dengan cara gerak
dan lagu binatang,
Menggunakan menggambar bebas
metode kegiatan binatang yang
bercakap-cakap disukai,
TINDAKAN
dalam pembelajaran menyebutkan
bahasa

SIKLUS II :
Memanfaatkan
metode kegiatan
Diduga penggunaan bercakap-cakap
metode kegiatan dengan cara lagu
bercakap-cakap binatang ”kelinci”,
akan meningkatkan menggambar bebas
KONDISI
prestasi belajar PKn makanan binatang
AKHIR
peliharaan,
menyebutkan
18

Gambar 2.1 Kerangka berfikir


19

Kerangka berfikir tersebut di atas, secara singkat dapat dijelaskan


sebagai berikut:

1. Banyak siswa TK Pertiwi 1 Pajerukan yang belum mencapai


meningkatkan anak yang sulit mengungkapkan pendapat yang
memuaskan dalam pembelajaran bahasa;

2. Untuk meningkatkan anak yang sulit mengungkapkan pendapat pada


siswa maka perlu dilakukan tindakan melalui penggunaan metode
kegiatan bercakap-cakap;

3. Dengan menggunakan metode bercakap-cakap maka diharapkan


meningkatkan anak yang sulit mengungkapkan pendapat pada siswa
sehingga prestasi belajarnya dalam pelajaran bahasa dapat meningkat.

B. Hipotesis Tindakan

“Metode kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan anak yang sulit


mengungkapkan pendapat pada siswa kelompok B TK Pertiwi 1 Pajerukan
semester II tahun pelajaran 2019-2020”.
20
21

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B1 Taman
Kanak-kanak Pertiwi 1 Pajerukan Kecamatan Kalibagor Kabupaten
banyumas, dengan usia 5-6 tahun dan jumlah siswa sebanyak 20 anak yang
terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
2. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Pertiwi 1
Pajerukan, yang berlokasi di jalan Balai Desa Rt 06 Rw 01, Desa
Pajerukan Kecamatan kalibagor Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.TK P
ertiwi 1 Pajerukan merupakan TK milik Pemerintah Desa. Lokasi sekolah
sangat strategis karena berada di jalan raya desa sehingga mudah dijangka
u oleh masyarakat setempat.
3. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun
Pelajaran 2019-2020 dari siklus I pada tanggal 27–29 April 2020dan
siklus II pada tanggal 4–6 Mei 2020 dan masing-masing siklus
dilaksanakanakan dalam 2 kali pertemuan dengan kegiatan sebagai
berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Siklus I

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan

1 I Senin, 27 April 2020

2 II Rabu, 29 April 2020


22

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Siklus II

No Pertemuan Jadwal Pelaksanaan

1 I Senin, 4 Mei 2020

2 II Rabu, 6 Mei 2020

Dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian yaitu


pada bulan April, dan Mei 2020. Jadwal penelitian tindakan kelas dapat
disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Jadwal Kegiatan PTK

No Jenis Kegiatan April Mei

1 Penyusunan proposal penelitian  _

2 Pengkajian dan persiapan  _

3 Pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian  

4 Pengolahan dan analisis data  

5 Penyusunan laporan _ 

6 Penyerahan laporan _ 

4. Tema
23

Pada saat pelaksanaan penelitian ini, tema yang disampaikan yaitu


“Binatang” pada siklus I. Kemudian penelitian dilanjutkan pada siklus II d
engan tema “Alat Komunikasi”:
5. Karakteristik Siswa
Karakteristik perkembangan Siswa berbeda-beda kelompok B1
Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Pajerukan dengan rata-rata usia 5-6 tahun.
Dalam kurikulum pendidikan terdapat 5 lingkup perkembangan anak usia
dini yaitu: Nilai moral dan agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial e
mosional. Namun dari 5 perkembangan tersebut masih ada yang kurang ya
itu lingkup kemampuan bahasa.
Perkembangan bahasa merupakan sebagai alat komunikasi tidak ha
nya berbicara, namun dapat pula dengan tanda isyarat anggota tubuh yang
memiliki aturan sendiri. Karakteristik perkembangan Siswa berbeda-beda
kelompok B1 Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Pajerukan dengan rata-rata
usia 5-6 tahun adalah siswa sudah cukup mampu:
a. Menggambar sesuai dengan gagasanya;
b. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan;
c. Mengekspresikan diri melalui gerakan gambar secara rinci;
d. Menggambar berbagai bentuk yang beragam;
e. Meniru dengan berbagai cara dan objek;
f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek;
g. Sebagai bagian dari makhluk sosial;
h. Mempu mengungkapkan keinginannya dengan kalimat sederhana;
i. Mampu menjadi pendengar yang baik;
j. Dapat diajak berinteraksi atau bercakap-cakap.
Secara umum Taman Kanak-kanak Pertiwi 1 Pajerukan berasal
dari keluarga yang berkecukupan dan berasal dari keluarga yang baik-baik,
sebagian ada yang jadi pegawai negeri ada juga yang berdagang dan
bertani. Siswa TK Pertiwi 1 Pajerukan sebagian siswanya masih mempuny
ai permasalahan pada bidang bahasa, siswanya masih susah untuk mengun
gkapkan pendapat.
24

B. Deskripsi Per Siklus


Perencanaan Siklus I dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 27
dan 29 April 2020, dan tanggal 4 dan 6 Mei 2020, masing-masing akan
dilaksanakan dalam 4 tahapan yaitu perencanaan (playing), pelaksanaan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting). Siklus I dan II ter
diri dari beberapa langkah perbaikan yang disusun secara sistematis dan meng
arah pada perbaikan kualitas pembelajaran di TK Pertiwi 1 Pajerukan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan
25

1. Kemampuan menggambar dan


mencetak agak meningkat.
2. Kemampuan menggambar dan
mencetak meningkat

Gambar 3.1

Tahap-tahap dalam PTK

1. Siklus I
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pada tahap ini peneliti meminta izin kepada kepala sekolah TK
Pertiwi 1 Pajerukan dan menyiapkan rencana kegiatan harian, alat
peraga, metode dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan menggambar dan mencetak pada anak kelompok B1 Taman
Kanak-kanak Pertiwi 1 Pajerukan.
Dan peneliti juga menyiapkan lembar observasi dan lembar
penilaian agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan
optimal.
b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama 2
hari yaitu hari senin dan hari rabu tanggal 27 dan 29 April 2020. Hal
ini terangkum dalam pelaksanaan rencana kegiatan harian (RKH)
sebagai berikut:
1) Rencana Kegiatan Harian Ke 1
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai salam, berdoa, gerak dan lagu
26

dengan judul “Bermain dalam lingkaran” dilanjutkan dengan b


ercerita macam-macam binatang peliharaan.
b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif, peneliti membagi anak
menjadi dua kelompok dan peneliti mengenalkan kegiatan dan
aturan yang akan digunakan.
Siswa mengamati gambar binatang peliharaan dan men
dengarkan apa yang sedang disampaikan oleh guru. Agar kegia
tannya dapat berjalan dengan apa yang diharapkan oleh guru.
Kemudian siswa melakukan perintah yang diberikan oleh g
uru untuk menggambar bebas binatang peliharaannya di buku
gambar masing-masing anak. Setelah selesai menggambar ana
k-anak diminta maju ke depan secara bergantian untuk menceri
takan gambar yang telah dibuatnya.
c) Kegiatan Akhir/Penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dimainkan hari ini, bercakap-cakap tentang binatang apa
yang disukiainya, lalu guru menginformasikan kegiatan untuk
esok hari, berdoa, salam lalu pulang.
2) Rencana Kegiatan Harian Ke 2
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai salam, berdoa, dilanjutkan be
rnyanyi “ Kelinciku”
b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif, peniliti membagi
anak menjadi dua kelompok dan peneliti mengenalkan alat
dan bahan yang akan digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan
oleh guru lalu siswa diajak guru untuk mengamati setiap
gambar binatang dan makanannya. Kemudian siswa bertan
ya tentang makanan binatang peliharaan. Kemudian guru m
27

emberi tugas kepada siswa untuk menggambar bebas sesuai


keinginannya makanan binatang peliharaannya.
Dan kemudian siswa menggambar makanan binatan
g peliharaannya, setelah selesai siswa maju secara bergantia
n untuk menceritakan gambar yang dibuatnya.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa
yang sudah dilakukan hari ini, kemudian bercakap-cakap m
enyebutkan tempat hidup binatang. Lalu guru
menginformasikan kegiatan untuk esok hari, berdoa, salam
lalu pulang.
c. Pengamatan Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada hari pertama, dan
dan kedua untuk mengevaluasi permasalahan sulit mengungkapkan
pendapat siswa kelompok B1 Taman Kanak-kanak Pertiwi 1
Pajerukan melalui bercakap-cakap dengan cara mengamati
keaktifan masing-masing siswa dalam kegiatan tersebut. Dan menc
atat setiap perubahan siswa dalam kemampuannya menyerap setiap
materi yang diberikan oleh guru.Peneliti juga mendapatkan data te
ntang proses pembelajaran yang peneliti lakukan yang berguna unt
uk peningkatan proses pembelajaran selanjutnya. Dan untuk
dijadikan pertimbangan dalam mengambil kesimpulan tentang
kegiatan proses pembelajaran.
d. Refleksi Siklus I
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran menggambar
bebas dengan bahan yang telah disediakan maka peneliti
melakukan pembahasan mengenai hasil evaluasi dari kegiatan yang
dilakukan oleh siswa.
Karena Refleksi dilakukan untuk menganalisa perbaikan.
Dalam hal ini menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan pelaksanaan perbaikan yang dirancang
28

oleh peneliti. Refleksi hasil pengamatan ini dilaksanakan setelah


kegiatan pembelajaran selesai pada siklus I. Setelah siklus I
dilakukan, namun belum memenuhi target yang tentukan, maka
perbaikan dilanjutkan pada siklus II.

2. Siklus II
a. Rencana Perbaikan Siklus II
Peneliti melakukan perbaikan untuk meningkatkan
kemampuan menggambar dengan menggunakan bahan yang telah di
sediakan yaitu menetapkan setting dan waktu pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dengan 2x pertemuan tatap muka, menetapkan metode,
menetapkan tujuan perbaikan dan menyusun rencan kegiatan harian
(RKH).
b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan 2
hari berturut-turut mulai hari senin dan rabu tanggal 4 Mei dan 6 Mei
2020, yang terangkum dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH)
sebagai berikut:
1) Rencana Kegiatan Harian Ke 1
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai salam, berdoa, menyanyi alat kom
unikasi”, bertepuk dengan tiga pola “Tepuk Semangat” lalu ber
cerita macam-macam alat komunikasi.
b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif, peniliti membagi anak
menjadi dua kelompok dan peneliti mengenalkan alat dan bahan
yang akan digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh
guru. Lalu guru memberikan contoh macam-macam gambar alat
komunikasi. Kemudian siswa untuk menggambar bebas alat ko
munikasi. Dilanjutkan dengan diwarnai agar terlihat lebih bagus,
29

setelah selesai anak di minta maju kedepan secara bergantian unt


uk menunjukkan hasil karyanya.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dilakukan hari ini, bercakap-cakap tentang macam-macam
alat komunikasi lalu guru menginformasikan kegiatan untuk
esok hari, berdoa, salam lalu pulang.
2) Rencana Kegiatan Harian Ke 2
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dimulai salam, berdoa, menghafal waktu-
waktu sholat dan jumlah rokaatnya dengan nyanyian, kemudian
syair “Televisi”.
b) Kegiatan Inti
Setelah kondisi kelas kondusif, peniliti membagi anak
menjadi dua kelompok dan peneliti mengenalkan alat dan bahan
yang akan digunakan.
Siswa mengamati alat dan bahan yang disediakan oleh
guru lalu siswa diajak guru untuk menebalkan gambar televisi k
emudian menyebutkan huruf satu persatu dan menirukan tulisan
dibawah gambar televisi.
c) Kegiatan Akhir/penutup
Dan dilanjutkan dengan berdiskusi kegiatan apa yang
sudah dilakukan hari ini,menyebutkan perbedaan antara radio da
n televisi, guru menginformasikan kegiatan untuk esok hari,
berdoa, salam lalu pulang.
c. Pengamatan Tindakan Pembelajaran Siklus II
Pengamatan pada siklus II ini dilakukan oleh peneliti pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati relatif sama
dengan siklus I yaitu pelaksanaan proses belajar mengajar, keaktifan
siswa selama kegiatan pembelajaran tersebut dan pengelolaan kegiatan
perbaikan berlangsung.
30

d. Refleksi Siklus II
Dari data yang diperoleh, analisa dan diketahui semua tujuan
perbaikan pembelajaran telah tercapai sesuai kriteria yang ditetapkan
peneliti.
Berarti upaya perbaikan pembelajaran menggambar bebas
dalam hal kreatifitas yang dicapai sudah maksimal.

C. Teknik Analisis Data


1. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara
antara guru dengan guru atau guru dengan teman sejawat, boleh juga
dengan orang lain, di TK Pertiwi 1 Pajerukan semester II tahun pelajar
an 2019-2020.

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari absen atau kehadiran anak di
sekolah dan hasil penelitian anak, evaluasi, kegiatan lembar kerja anak
yang sudah dikumpulkan.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Kegiatan
Kegiatan dengan cara melakukan pengamatan perilaku
pembiasaan anak yang belum optimal.
b. Data dan cara pengumpulannya
Data yang dikumpulkan berupa data tes, artinya data yang
diperoleh dari lembar kerja anak dan juga hasil observasi.
31
32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus

1. Skenario Perbaikan Pembelajaran

SKENARIO PERBAIKAN 1

Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan


mengungkapkan

pendapat melalui bercakap-cakap.

Siklus :1

Hari/tanggal : Senin, 27 April 2020

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

A.Kegiatan Pengembangan 1 (Pembukaan)

1. Judul Kegiatan: Gerak dan Lagu “Bermain dalam lingkaran”

2. Pengelolaan Kelas:

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang dibuat menjadi area kosong untuk membentuk


lingkaran.

b. Pengorganisasian anak, posisi anak berdiri membentuk


lingkaran.

3. Langkah-langkah Perbaikan:

a. Guru mendemonstrasikan gerak lagu “Bermain dalam


lingkaran“.

b. Guru beserta anak didik menyanyi dengan gerakan binatang


yang disebutkan.
33

c. Guru meminta beberapa anak didik yang berani maju untuk


mempraktekan gerak lagu “Bermain dalam lingkaran‘.

B.Kegiatan Pengembangan II (INTI)

1. Judul Kegiatan : Menggambar bebas binatang yang disukai.

2. Pengelolaan Kelas :

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang kelas ditata dengan tempat duduk di bentuk


model O.

b. Pengorganisasian anak , anak duduk dibangku masing-


masing yang sudah ditata bentuk O

3. Langkah-langkah Perbaikan:

a. Guru memberikan contoh menggambar binatang


kesukaannya.

b. Guru mengarahkan tiap anak didik untuk menggambar


binatang yang disukai.

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)

1. Judul Kegiatan: Menyebutkan binatang yang disukai.

2. Pengelolaan Kelas:

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang, posisi kursi masih tetap ditata dengan tempat


duduk dibentuk model O.

b. Pengorganisasian anak, anak-anak duduk dibangku masing-


masing.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru bertanya kepada anak didik tentang binatang yang


disukainya.

b. Guru meminta anak didik untuk masing-masing anak didik


menyebutkan binatang yang disukainya.
34

c. Guru bertanya kepada setiap siswa tentang binatang yang


disukainya.

2) RKH II

SKENARIO PERBAIKAN 2

Tujuan perbaikan: Meningkatkan kemampuan mengungkapkan


pendapat melalui bercakap-cakap.

Siklus : I

Hari/tanggal : Rabu, 29 April 2020

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

A. Kegiatan Pengembangan 1 (Pembukaan)

1. Judul Kegiatan: Menyanyi lagu kelinci

2. Pengelolaan Kelas:

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang dibuat menjadi area kosong untuk


membentuk lingkaran.

b. Pengorganisasian anak, posisi anak berdiri membentuk


lingkaran.

3. Langkah-langkah Perbaikan:

a. Guru menyanyikan lagu secara utuh baris demi baris.

b. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris.

c. Guru mengajak anak menyanyi bersama.

d. Guru meminta kepada anak yang berani untuk maju


menyanyi kedepan.

e. Guru memberikan reward kepada anak yang berani maju


35

kedepan untuk menyanyi.

B. Kegiatan Pengembangan II ( INTI )

1. Judul Kegiatan : Menggambar bebas makanan binatang

2. Pengelolaan Kelas :

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang kelas ditata dengan tempat duduk di bentuk


model O.

b. Pengorganisasian anak , anak duduk dibangku masing-


masing yang sudah ditata bentuk O.

3.Langkah-langkah Perbaikan:

a. Guru memberikan contoh menggambar makanan monyet.

b. Guru mengarahkan tiap anak didik untuk menggambar


makanan binatang.

c. Guru meminta setiap anak untuk menceritakan gambar yang


telah dibuatnya.

C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )

1.Judul Kegiatan : Menyebutkan tempat hidup binatang

2.Pengelolaan Kelas :

Penataan Ruang:

a. Penataan ruang, seperti kegiatan pembuka, terdapat area


kosong dengan karpet atau tikar.

b. Pengorganisasian anak, anak-anak dan guru duduk di lantai


dengan formasi lingkaran.masing.

3.Langkah-langkah perbaikan :

a. Guru menyebut nama bunatang dan tempat hidupnya.

b. Guru bercakap-cakap dengan peserta didik tentang binatang


dan tempat hidupnya.
36

c. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan


kembali.

d. Guru memberi reward kepada peserta didik yang mau


menyebutkan.
37

Skenario Perbaikan Siklus II

SKENARIO PERBAIKAN 1

1.RKH 1

Meningkatkan kemampuan bahasa melalui mengungkapkan


pendapatnya.Tujuan perbaikan:

Siklus ke : II

Hari/ Tanggal : Senin/ 4 Mei 2020

Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan:

A.Kegiatan pengembangan 1 (pembukaan)

1. Judul kegiatan: Menyanyikan lagu “ Alat Komunikasi “

2. Pengelolaan kelas:

a. Penataan ruang dibuat menjadi area kosong untuk


membentuk lingkaran.

b. Pengorganisasian peserta didik, posisi peserta didik berdiri


membentuk lingkaran.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru mendemonstrasikan lagu yang berjudul alat


komunikasi.

b. Guru bersama peserta didiknya menyanyikan lagu bersama-


sama.

c. Guru meminta beberapa peserta didik yang berani maju


untuk bernyanyi didepan kelas.

B.Kegiatan pengembangan II (Inti)

1. Judul kegiatan: Menggambar bebas alat komunikasi

2. Pengelolaan kelas:
38

a. Penataan ruangan dibuat atau ditata dengan tempat duduk


dibentuk model U.

b. Pengorganisasian peserta didik, peserta didik duduk


dibangkunya masing-masing yang sudah ditata bentuk U.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru menunjukkan beberapa contoh gambar alat


komunikasi.

b. Guru menjelaskan kepada peserta didiknya untuk


menggambar bebas alat komunikasi

c. Peserta didik emncoba menggambar alat komunikasi yang


diinginkannya.

d. Guru meminta peserta didiknya maju kedepan untuk


menceritakan gambar yang dibuatnya.

C.Kegiatan pengembangan III (penutup)

1. Judul kegiatan: Tanya jawab tentang macam-macam alat


komunikasi.

2. Pengelolaan kelas:

a. Penataan ruang kelas dibuat menjadi tempat duduk dibentuk


model U.

b. Pengorganisasian peserta didik, peserta didik duduk


dibangkunya masing-masing yang sudah ditata bentuk U.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru menceritakan kepada peserta didiknya tentang


macam-macam alat komunikasi.

b. Guru bertanya kepada peserta didik macam-macam alat


komunikasi.

c. Guru meminta peserta didik menyebutkan macam-macam


alat komunikasi.

SKENARIO PERBAIKAN 2
39

2.RKH 2

Tujuan perbaikan: Meningkatkan kemampuan bahasa melalui


mengungkapkan pendapatnya.

Siklus ke : II

Hari/Tanggal: Rabu/6 Mei 2020

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1 Judul kegiatan: Bersyair ‘ Televisi “

2 Pengelolaan kelas:

a. Penataan ruang dibuat menjadi area kosong untuk membentuk


lingkaran.

b. Pengorganisasian peserta didik, posisi peserta didik berdiri


membentuk lingkaran.

3 Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru mendemonstrasikan syair televise.

b. Peserta didik memperhatikan dan mengikuti guru pelan-pelan.

c. Peserta didik bersama guru mengucapkan syair bersama-sama.

d. Guru mempersilahkan peserta didiknya yang mau maju kedepan


untuk bersyair.

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)

1. Judul kegiatan: Menyebutkan dan menirukan tulisan televisi.

2. Pengelolaan kelas:

a. Penataan ruangan dibuat atau ditata dengan tempat duduk


dibentuk model U.

b. Pengorganisasian peserta didik, peserta didik duduk


40

dibangkunya masing-masing yang sudah ditata bentuk U.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru membagikan lka kepada peserta didik yang berisi gambar


televisi dan dibawahnya ada tulisannya.

b. Guru mendemonstrasikan mengeja hurufnya satu persatu


kemudian peserta didik mengikuti.

c. Guru mencontohkan cara menulis televise di lka.

d. Peserta didik mencoba menulis dengan mencontoh tulisan.

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)

1. Judul kegiatan: Menyebutkan perbedaan radio dan televise

2. Pengelolaan kelas:

a. Penataan ruangan masih ditata dengan tempat duduk dibentuk


model U.

b. Pengorganisasian peserta didik, peserta didik duduk


dibangkunya masing-masing.

3. Langkah-langkah perbaikan:

a. Guru bercerita tentang ciri-ciri radio dan televisi.

b. Peserta didik menyimak cerita guru.

c. Guru bertanya kepada peserta didik tentang perbedaan radio dan


televisi.

d. Peserta didik menjawab perbedaan radio dan televisi.

2. Pelaksanaan Simulasi Perbaikan Pembelajaran

Simulasi perbaikan pembelajaran pada RPPH hari senin tanggal


27 April 2020 diawali dengan kegiatan pembukaan, sebelum masuk
kelas peserta didik berbaris di depan kelas. Kemudian satu persatu lalu
41

masuk ke kelas dan duduk di karpet membentuk lingkaran. Setelah


duduk rapi peserta didik mulai berdoa dan mengucap salam. Kemudian
guru mengajak peserta didik untuk berdiri membentuk lingkaran. Guru
menjelaskan permainan gerak dan lagu” bermain dalam lingkaran”, lalu
guru mendemonstrasikan gerak dan lagu setelah selesai guru mengajak
peserta didiknya bersama-sama melakukannya. Dan guru meminta
beberapa peserta didik untuk maju kedepan untuk mempraktikkannya.
Kemudian kegiatan inti, selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk
menggambar bebas binatang peliharaan yang disukainya. Guru
memberikan contoh cara menggambar binatang peliharaanya yang
disukainya. Lalu peserta didik untuk mencontohnya.Setelah selesai guru
meminta peserta didik untuk maju bergantian menceritakan gambar
yang dibuatnya. Setelah kegiatan istirahat dilanjutkan dengan kegiatan
mengulas kegiatan satu hari lalu bercakap-cakap tentang binatang yang
disukai, setelah kegiatan selesai kemudian peserta didik menghafal doa
penutup.

Simulasi perbaikan pembelajaran pada RPPH hari Rabu tanggal


6 Mei 2020 diawali dengan kegiatan pembukaan sebelum masuk kelas,
peserta didik berbaris didepan kelas kemudian kegiatan fisik motorik
meniti satu persatu lalu masuk ke kelas dan duduk di karpet membentuk
lingkaran. Setelah duduk rapi anak-anak mulai berdoa dan mengucap
salam. Kemudian guru mengajak peserta didik untuk berdiri
membentuk lingkaran dan guru mengajak peserta didik untuk bersayair
yang berjudul televisi. Guru mendemonstrasikan terlebih dahulu syair
televisi, setelah guru selesai kemudian guru mengulang secara perlahan
tiap baris dan ditirukan oleh peserta didik lalu setelah selesai guru
bersama peserta didik mengucapkan syair televisi bersama-sama.
Kegiatan berikutnya yaitu Inti dengan kegiatan menulis kembali tulisan
televisi. Guru mengajak peserta didik untuk melihat lembar kegiatan
yang berisi gambar televisi dan di bawahnya ada tulisan “televisi” yang
42

diperlihatkan oleh guru . Kemudian guru menyebutkan tiap hurufnya


dan peserta didik untuk menirukan setelah itu peserta didik dilanjutkan
untuk menulis kembali di bawahnya. Kegiatan selanjutnya adalah
mengulas kegiatan satu hari, kemudian guru mengajak peserta didik
membedakan antara radio dan televisi. Setelah kegiatan selesai guru
memberikan reward kepada peserta didik yang mengerjakan tugas
paling baik. Kemudian peserts didik menghafal doa penutup.

B. Pembahasan Setiap Siklus

1. Siklus I (Senin, 26 April 2020)

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan disiapkan hal-hal yang dibutuhkan


untuk melakukan pembimbingan terhadap siswa berupa Rencana Pel
aksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) serta scenario perbaikan yang
mencakup langkah perbaikan serta lembar perkembangan anak denga
n tujuan memperbaiki kemampuan mengungkapkan pendapat melalui
bercakap-cakap. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung perbaik
an, mendesain alat evaluasi untuk melihat peningkatan kemampuan b
ercakap-cakap.

Pada kondisi awal kemampuan mengungkapkan pendapat pad


a peserta didik kelompok B1 TK Pertiwi 1 Pajerukan masih kurang a
ktif. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti berencana untuk mel
aksanakan perbaikan pada siklus I dengan kegiatan mengungkapkan
pendapatnya pada saat kegiatan pembukaan, inti, penutup. Apabila p
ada siklus I kegiatan pembelajaran belum mencapai kriteria keberhas
ilan, maka peneliti melanjutkan perbaikan peningkatan pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Kegiatan perbaikan dilaksanakan 2 hari berturut-turut, dengan


jadwal hari Senin 27 April 2020 dan hari Rabu 29 April 2020. Peneli
43

ti melaksanakan skenario yang dibuat untuk merencanakan dengan si


stematis dan jelas langkah-langkah perbaikan kegiatan pengembanga
n yang peneliti lakukan dengan RPPH yang telah peneliti susun.Pada
kegiatan pembukaan dengan melakukan kegiatan gerak dan lagu den
gan ditirukan peserta didik bersama-sama, dilanjutkan dengan kegiat
an menggambar bebas sehingga pserta didik dapat berkreasi dengan i
de-idenya. Lalu kegiatan selanjutnya bercakap-cakap agar dapat men
gungkapkan ide peserta didik.

c. Tahap Pengamatan (Oberserving)

Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pelaksanaan


kegiatan bercakap-cakap terhadap peningkatan kemampuan
mengungkapkan pendapat. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklu
s pertama, maka pada siklus ini dapat dinyatakan bahwa perbaikan p
embelajaran masih kurang berhasil dan perlu diadakan kegiatan pada
siklus yang kedua.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Peningkatan kemampuan pada siklus I ini bisa dikatakan belu


m berhasil karena keberhasilan yang ada belum mencapai tahap berh
asil, anak yang mampu seperti indikator keberhasilan yang diinginka
nnya. Hal ini disebabkan oleh faktor rasa percaya diri anak yang mas
ih kurang, hal ini yang akan diperbaiki pada siklus yang kedua. Pada
tahap ini guru melakukan evaluasi, melihat dan mencermati
pelaksanaan kegiatan.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Siklus I,


dan untuk mengetahui apakah kemampuan mengungkapkan pendapat
meningkat, kemudian hasil pengamatan pada akhir Siklus I
dibandingkan dengan data awal (analisis video). Data awal dari vide
44

o mengungkapkan pendapat anak yang mampu hanya 5 anak (25%) k


urang mampu 6 anak (30%),dan belum mampu 9 anak (45%) kategor
i kurang. Sementara untuk hasil tindakan pada siklus I diperoleh data
anak 10 anak mampu (50%), kurang mampu 4 anak (20%), dan belu
m mampu 6 anak (30%) kategori baik dari 20 siswa TK Pertiwi 1 Paj
erukan.

Adapun perbandingan data awal dengan Siklus I penelitian dapat


disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rata-rata Data Awal dan Siklus I Penelitian

%
No. Data Penelitian Data Awal Siklus I Kenaikan
Kenaikan

1. Kemampuan
mengungkapkan 5 10 5 50%
pendapat

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan


mengungkapkan pendapat mencapai kenaikan skor 10 anak mampu atau
50%. Pada kemampuan mengungkapkan pendapat masih belum nampak
maksimal. Berdasarkan hasil Siklus I tersebut, maka dilakukan pada tah
ap selanjutnya pada siklus II dengan harapan kemampuan
mengungkapkan pendapat akan meningkat.
45

Gambar 4.1grafik hasil kemampuan anak pada siklus 1

Siklus 1

50

40

30

20 East

10

0
mampu
46

2. Deskripsi Hasil Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada siklus II peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelaj


aran Harian (RPPH) yang berisi langkah-langkah pembelajaran yang
meliputi kegiatan pembukaan, inti, penutup dengan memperhatikan s
aran-saran dari refleksi siklus I. Kemudian menyiapkan fasilitas dan
sarana pendukung pembelajaran, dan menyusun alat pengamatan unt
uk mengungkap kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung.
Mendesain alat evaluasi untuk melihat peningkatan kemampuan pese
rta didik. Pada hasil Siklus I sebagian besar indikator belum nampak
maksimal. Untuk itu pada Siklus II lebih difokuskan pada kegiatan
pengembangan bahasa, dengan harapan siswa mampu meningkatkan
kemampuan mengungkapkan pendapatnya dengan baik untuk waktu
yang akan datang.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Rencana perbaikan pembelajaran siklus II ini, merupakan perba


ikan dari pembelajaran siklus I. Adapun rencana kegiatan pada siklus
II Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus kedua ini peneliti menyiap
kan skenario yang dibuat untuk merencanakan dengan sistematis dan
jelas langkah-langkah perbaikan kegiatan pengembangan yang peneli
ti lakukan dengan RPPH yang telah peneliti susun rancangan pembel
ajaran serta tahap penilaian, dengan memberikan kegiatan pengemba
ngan bahasa Selanjutnya guru menyiapkan melaksanakan kegiatan
bercakap-cakap. Dengan kegiatan awal, inti, penutup.

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan kemampuan bahas


a, kemudian pelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
kegiatan bercakap-cakap ternyata cukup memberi dampak positif
47

terhadap peningkatan mengungkapkan pendapat.

d. Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini guru melakukan evaluasi, melihat dan


mencermati bahwa kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan ke
mampuan mengungkapkan pendapat. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut diketahu bahwa meningkatkan anak yang sulit
mengungkapkan pendapat lebih meningkat lagi dibandingkan Siklus
I penelitian. Adapun perbandingan data Siklus I dengan Siklus II
penelitian dapat disusun dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rata-rata Siklus I dan Siklus II Penelitian


%
No. Data Penelitian Siklus I Siklus II Kenaikan
Kenaikan

1. Kemampuan
mengungkapkan 10 17 7 85%
pendapat

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa meningkatkan


kemampuan mengungkapkan pendapat mencapai kenaikan skor sebesar
17 anak atau 85%. Pada kemampuan mengungkapkan pendapat
sebagian besar indikator sudah nampak maksimal.

Gambar 4.2 grafik hasil kemampuan anak padasiklus 2

Siklus 2

100

80

60

40 East

20

0
mampu
48

Gambar 4.3 grafik hasil kemampuan anak pada siklus 1 dan 2

100

80

60

40 East

20

0
siklus 1 siklus 2

Dalam awal melaksanakan kegiatan pembelajaran masih banyak


peserta didik yang kurang aktif dalam pengembangan bahasa,dan masih
banyak peserta didik yang masih kurang konsentrasi ketika sedang kegiatan
pembelajaran mereka masih asik dengan bermain. Sehingga dalam
pembelajaran guru masih mengalami kesulitan, setiap kali peserta didik
mengikuti pembelajaran bercakap-cakap peserta didik masih terlihat pasif.
Ketika peserta didik di beri tugas menggambar bebas peserta didik pun
masih enggan. Kurangnya alat peraga yang digunakan guru kurang
49

maksimal, serta penjelasan guru juga masih belum bisa dicerna oleh peserta
didik. Dengan dilakukan kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan
kemampuan mengungkapkan pendapat, sehingga guru harus pandai
membangkitkan minat dan kemampuan anak dengan memberikan dorongan
serta bimbingan yang tepat sesui dengan tingkat perkembangan. Dengan
kegiatan menggambar bebas dapat mengungkapkan pendapat tiap-tiap
peserta didik. Sehingga anak yang kurang aktif dengan adanya kegiatan
tersebut menjadikan anak lebih aktif dan dapat mengembangkan
keinginannya. Dan peserta didik yang masih malu untuk unjuk kerja
dengan adanya kegiatan gerak dan lagu menjadikan anak merasa percaya
diri karena guru memberikan reward kepada peserta didik yang mau unjuk
kerja
35111

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan anak


untuk mengungkapkan. Hal ini dibuktikan dengan naiknya skor
kemampuan anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Peningkatan tersebu
t terlihat dari hasil pengamatan pada perbaikan kegiatan pengembangan.
Hasil akhir pada Siklus II yaitu: 1) meningkatkan kemampuan
mengungkapkan pendapat adalah yang lebih besar dari indikator kinerja
sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis tindakan yang
menyatakan: “kegiatan bercakap-cakap dapat meningkatkan kemampuan
mengungkapkan pendapat pada siswa TK Pertiwi 1 Pajerukan Semester II
tahun pelajaran 2019-2020”, terbukti benar.

B. Saran

1. Kegiatan bercakap-cakap hendaknya diimplementasikan dan


ditindaklanjuti secara konsisten dan konsekuen;

2. Guru hendaknya dapat memacu diri untuk terus meningkatkan


kompetensinya mengingat semakin berkembangnya kebutuhan dan
tuntutan profesi.

3. Guru TK hendaknya dapat menciptakan suasana yang nyaman sehingga


sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi anak didik.

4. Guru TK diharapkan terus mengikuti perkembangan tentang dunia


pendidikan anak usia dini sehingga dapat meningkatkan kualitas
kegiatan pengembangannya.
2
iii

DAFTAR PUSTAKA

Bloom, B.S. (1975). Taxonomy of Educational Objectives, New York; David Mc


Kay Co, Inc.

Chaplin, J.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi: Alih Bahasa, Jakarta: PT.Raya Gra
farindo.

Gordon, A.Mand Browne. K.W. (1985). Beginning and beyond foundation in earl
y childhood education. New York : Delmer Publisher.

Isjoni. (2011). Cooperative learning: Mengembangkan kemampuan belajar berkel


ompok. Bandung Alfabeta.

Karnadi, 2009. “ Pengaruh Jenis Kelamin Dan Kreativitas Terhadap Kemampuan


Mengungkapkan Pendapat Anak Kelas Rendah Di Sekolah Dasar “. Dal
am Jurnal Pendidikan Dasar Vol 10 No 2. Jakarta: Fakultas Ilmu Pendid
ikan Universitas.

Miller, J. & Drake, S. (1990), Holistic Learning: A Teacher’s Guide to Integral St


udies. Toronto: OISE Press.

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Rinek


a Cipta.

Sikone, Stefan. 2007. Menanamkan Sikap Asertif di Sekolah. http://jurnal.stefan.a


c.id ( diakses tanggal 5 Agustus 2014 )

Anda mungkin juga menyukai