Anda di halaman 1dari 99

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI

KEGIATAN MENDENGARKAN CERITA MENGGUNAKAN


BERBAGAI MEDIA PADA KELOMPOK B TK AR-RAHMAH
KECAMATAN LAPE TAHUN AJARAN 2020/2021”

Oleh:
JULIANA
NIM. 859130488

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PAUD 4501 )

PROGRAM STUDI S1 PG PAUD FAKULTAS KEGURUAN


DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA
MATARAM TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena dengan rahmat dan kasih karunianyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang berjudul
“Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak melalui Kegiatan Mendengarkan
Cerita Menggunakan berbagai Media pada Kelompok B Tk Ar-Rahmah
Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021”.
Laporan ini disusun sesuai dengan sistematika laporan PKP yang terdiri
dari judul penelitian, kata pengantar, lembar pengesahan, lembar pernyataan anti
plagita, daftar isi, pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan, hasil dan
pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan jika dilihat dari isi maupun sistematika
penulisan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
perbaikan laporan PKP ini.

Desa Bruh, November 2020

Penulis

ii
iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon. 012-7490941(Hunting)
Faximile: 021-7490147 )Bagian Umum), 012-7434290
(Sekretaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru
PAUD Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanki-sanki lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Lembar Pengesahan................................................................................................ iii
Lembar Pernyataan Anti Plagiat........................................................................... iv
Daftar Isi...................................................................................................................v
Bab I Pendahuluan..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan Perbaikan......................................................................................5
D. Manfaat Perbaikan...................................................................................5
Bab II Kajian Pustaka.............................................................................................7
Bab III Pelaksanaan Perbaikan...........................................................................31
A. Subjek Penelitian.......................................................................................31
B. Deskripsi Per Siklus..................................................................................32
Bab IV Hasil dan Pembahasan.............................................................................35
A. Pelaksanaan Siklus.................................................................................35
B. Pembahasan dari Setiap Siklus..............................................................36
Bab V Kesimpulan dan Saran..............................................................................40
A. Kesimpulan............................................................................................40
B. Saran......................................................................................................40
Daftar Pustaka.......................................................................................................41
Lampiran

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak usia dini merupakan anak pada rentang usia 0–6 tahun yang
membutuhkan banyak stimulasi untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani maupun rohaninya (Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 angka 14 dalam Ernawati, 2014: 3). Pada usia ini,
pemberian stimulasi dimaksudkan untuk mengoptimalkan berbagai aspek
perkembangan anak yang meliputi perkembangan nilai-nilai agama dan
moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. Dari aspek-
aspek perkembangan tersebut, bahasa merupakan suatu hal yang penting
karena dengan bahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang-orang
disekitarnya. Bahasa merupakan 1ambang bunyi yang melambangkan
pikiran, perasaan, serta sikap manusia dalam mengadakan hubungan sosial.
Anak pada umumnya memakai bahasa dalam kehidupannya untuk
memenuhi kepentingan individu anak itu sendiri. Bahasa Anak usia dini perlu
difasilitasi agar perkembangan bahasanya berkembang secara optimal.
Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan
pada anak usia dini karena bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi
sehingga anak dapat mengekspresikan ide, pikiran, dan perasaannya kepada
orang lain. Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi dalam empat aspek
yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan aspek-aspek
tersebut seseorang akan lebih mudah untuk melakukan interaksi dengan
sesama sekaligus akan lebih mudah untuk mendapatkan pengetahuan serta
pengalaman-pengalaman baru. Dari keempat aspek tersebut, kemampuan
menyimak merupakan kemampuan paling awal sebelum anak bisa berbicara,
membaca, dan menulis.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan 1ambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

1
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara
melalui ujaran atau bahasa lisan. Menurut Nurbiana Dhieni, dkk. (Upheksa,
2013: 7), menyimak merupakan kemampuan berbahasa lisan yang bersifat
reseptif. Kegiatan reseptif seperti menyimak cerita akan terbentuk
kemampuan morfologis dan sintaksis sederhana. Dapat menceritakan ulang
dongeng atau cerita yang baru saja disimak merupakan perkembangan bahasa
anak usia 5 tahun keatas.
Oleh karena itu, kemampuan menyimak sangat penting dalam aspek
perkembangan bahasa. Apabila anak terbiasa menyimak hal-hal yang baik
dan positif, maka anak akan mendapatkan berbagai informasi sehingga
memudahkan untuk mengembangkan aspek-aspek bahasa yang lainnya
seperti berbicara, membaca dan menulis. Pentingnya menyimak dalam
interaksi bahasa terutama komunikasi memang sangat nyata. Untuk terlibat
dalam suatu komunikasi, seseorang harus memahami dan mereaksi apa yang
baru saja dikatakan. Anak dapat memperoleh kosakata dan gramatikal serta
pengucapan yang baik dengan kemampuan menyimak. Dengan demikian,
kegiatan menyimak perlu dipusatkan dan dikembangkan sedini mungkin
karena sebagai dasar pengembangan bahasa lainnya.
Pada usia Taman Kanak-kanak kemampuan anak masih terbatas
dalam memahami bahasa dari pandangan orang lain. Akselarasi
perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan simbolis. Jika
pengembangan simbol bahasa telah berkembang, maka hal ini
memungkinkan anak belajar dari bahasa ucapan orang lain. Semakin banyak
dan sering menyimak kosakata, pola kalimat, intonasi, dan sebagainya maka
semakin berkembang pula keterampilan berbicara atau berbahasa anak.
Dengan demikian, diperlukan metode yang tepat dalam
mengembangkan kemampuan menyimak siswa salah satunya adalah metode
bercerita, yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode
bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak. Cerita yang dibawakan

2
guru secara lisan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak
lepas dari tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak. Apabila isi cerita dikaitkan
dengan dunia kehidupan anak, mereka akan mendengarkannya dengan penuh
perhatian dan dapat menangkap isi cerita dengan mudah. Di samping dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan, bercerita juga dapat mengundang
dan merangsang proses kognisi, khusus aktivitas berimajinasi, dapat menjadi
sarana untuk belajar, serta dapat berfungsi untuk membangun hubungan soail
yang baik dan akrab.
Abdul Aziz & Abdul Majid (Upheksa, 2013: 12) menjelaskan bahwa
bercerita merupakan salah satu bentuk dari seni sastra yang bisa dibaca atau
didengar. Sebagai salah satu bentuk kesenian, maka cerita memiliki
keindahan dan dapat dinikmati. Pada umumnya cerita bisa menimbulkan
kesenangan pada anak-anak maupun orang dewasa. Di samping itu cerita juga
dipandang sebagai karangan, yaitu upaya menuturkan perbuatan, kejadian,
pengalaman, dan lain-lain baik berupa kisah nyata (peristiwa yang benar-
benar terjadi) maupun rekaan (bukan kisah nyata).
Sebagai suatu teknik dalam pembelajaran, bercerita bermanfaat bagi
anak dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Sebab melalui cerita, anak mendapatkan informasi tentang fakta, konsep,
maupun pengetahuan yang terangkai dalam suatu kisah. Cerita juga
menampilkan model-lmodel perilaku yang ditunjukkan oleh para pemegang
peran atau tokoh dalam cerita. Anak didik sebagai penyimak cerita, biasanya
juga terlibat secara emosional pada saat mendengar atau membaca cerita.
Dengan demikian maka baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik
anak dapat dibantu perkembangannya melalui bercerita. Sebagai suatu teknik
dalam pembelajaran, bercerita memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan
teknik yang lain. Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk
berlatih mendengarkan. Dengan mendengarkan, anak memperoleh bermacam-
macam informasi tentang pengetahuan, nilai, dan sikap untuk dihayati dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3
Memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan metode
bercerita memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Bila anak terlatih untuk mendengarkan dengan
baik, maka anak akan terlatih untuk menjadi pendengar yang baik, kreatif,
dan kritis. Teknik bercerita dipandang efektif dalam membantu anak dalam
mengembangkan seluruh aspek pribadinya yang meliputi kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Bercerita dalam konteks pembelajaran, dipandang sebagai
alat dalam mencapai tujuan pembelajaran. Melalui bercerita guru memberi
pengalaman belajar kepada anak untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirancang. Dengan demikian, tujuan dalam penyampaian cerita,
dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di TK Ar-
Rahmah Kecamatan Lape masih ditemukan bahwa sebagian besar anak didik
kurang memiliki keterampilan menyimak, seperti mendengarkan penuh
perhatian, mengiterpretasikan cerita dan memahami makna. Sebagaimana
juga dinyatakan oleh Kepala Sekolah dan guru pengajar, bahwa rendahnya
keterampilan menyimak anak didik terlihat dari komunikasi yang mereka
gunakan sehari-hari di sekolah, kadang juga ada anak yang tidak mau
menjawab jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain. Selain itu,
metode bercerita belum digunakan sesuai dengan penerapan teknik-teknik
berrcerita dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak pada anak.
Dalam proses pembelajaran guru belum memanfaatkan metode yang
menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Penggunaan
metode bercerita belum secara optimal digunakan guru, di mana teknik-teknik
bercerita belum sesuai penerapannya. Selama ini guru dalam menyampaikan
sebuah cerita, masih dalam bentuk metode ceramah. Hal ini mengakibatkan
proses belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan optimal. Di sinilah tugas guru
untuk menyajikan suatu materi itu menarik bagi anak dengan menggunakan
metode yang sesuai dengan aspek perkembangan yang ingin

4
dicapai. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran anak didik juga kurang
memperhatikan dan asyik bermain sendiri atau bercanda dengan teman.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian
tentang “Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak melalui Kegiatan
Mendengarkan Cerita Menggunakan berbagai Media pada Kelompok B Tk
Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan
menyimak Anak melalui Kegiatan Mendengarkan Cerita Menggunakan
berbagai Media pada Kelompok B Tk Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun
Ajaran 2020/2021”?
C. Tujuan Perbaikan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak
Anak melalui Kegiatan Mendengarkan Cerita Menggunakan berbagai Media
pada Kelompok B Tk Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021.
D. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan peningkat
kemampuan menyimak siswa melalui kegiatan mendengarkan
cerita.
b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dengan kajian yang
lebih luas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, yaitu sebagai bahan masukan dalam meningkatkan
kemampuan menyimak siswa melalui kegiatan mendengarkan
cerita.
b. Bagi guru, yaitu sebagai bahan masukan dalam melaksanaan kegiatan
pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatka kemampuan
menyimak siswa melalui kegiatan mendengarkan cerita.

5
c. Bagi orangtua, yaitu sebagai bahan masukan dalam mendorong anaknya
untuk lebih meningkatkan keterampilan menyimak, sehingga memiliki
kemampuan berbahasa yang memadai.
d. Bagi anak, yaitu dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan
keterampilan menyimaknya melalui kegiatan mendengarkan cerita yang
disampaikan guru di sekolah.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Keterampilan Menyimak
1. Pengertian menyimak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2008
dalam Rotfiana, 2017: 25) menyimak adalah mendengarkan
(memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.
Menyimak menurut Djago Tarigan (1990, dalam Upheksa, 2013: 20)
adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya. Menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan,
penghayatan, ingatan, dan pengertian. Situasi yang menyertai bunyi bahasa
yang disimak terkandung tindakan yang disengaja.
Ditegaskan oleh Russell (Listyaningrum, 2017: 23) bahwa
menyimak adalah mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi. Pendapat tentang menyimak juga di jelaskan oleh Henry G.
Tarigan (Listyaningrum, 2017: 23) bahwa menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan melalui ujaran atau lisan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa menyimak
merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan mereaksi atas makna
yang terkandung di dalam wacana lisan. Menyimak dalam penelitian ini
adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, menginterpretasikan, dan
mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan pengertian keterampilan menyimak itu sendiri
menurut M.E Suhendar dan Pien S. (Ernawati, 2014: 25) bahwa

7
keterampilan menyimak merupakan kemampuan menangkap bunyi-bunyi
bahasa yang diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubah
menjadi bentuk makna untuk dievaluasi. Selain itu, Rost (Ernawati, 2014:
26) juga menyatakan bahwa keterampilan menyimak berperan penting
dalam proses pembelajaran karena dapat memberikan input yang berarti
bagi orang yang sedang mempelajari bahasa tersebut. Menurut Scott dan
Ytreberg (Upheksa, 2013: 25) ada lima (5) prinsip yang harus
dipertimbangkan dalam proses peningkatkan keterampilan menyimak pada
anak TK, yaitu:
a. Perbanyak pemberian materi visual, misalnya dengan ekspresi wajah,
gerakan, mimik(pantomime) dan gambar-gambar.
b. Setiap input bahasa lisan yang diberikan harus diucapkan dengan
jelas, perlahan dan berulang.
c. Jangka waktu konsentrasi anak usia muda biasanya terbatas,
oleh karena itu hindarkan pemberian kegiatan yang terlalu
banyak.
d. Memastikan pemahaman siswa hendaknya dilakukan pada saat kegiatan
menyimak berlangsung.
e. Kegiatan menyimak tidak semata siswa duduk diam dan konsentrasi
mendengarkan bahasa lisan, akan tetapi bisa juga diiringi dengan
gerakan.
Adapun tipe dari kegiatan menyimak yang sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik (Listyaningrum, 2017: 27-28),
yaitu:
a. Menyimak secara intensif, yang bertujuan agar peserta didik dapat
mengetahui mengenai komponen-komponen dalam bahasa, meliputi
pembahasan mengenai fonem, kata, intonasi, dan sebagainya.
b. Menyimak yang bersifat responsif terhadap materi-materi pendek dalam
bentuk pemberian salam, pertanyaan, perintah, dan lain-lain yang
dimaksudkan agar peserta didik dapat memberikan respon pendek.
c. Selektif. Pada tipe ini, kegiatan dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan
menyimak yang bertujuan agar peserta didik dapat melakukan scanning

8
pada materi yang disampaikan dan mampu mengumpulkan informasi-
informasi yang berkaitan dengan topik-topik tertentu, misalnya
instruksi pengajar, berita dari siaran TV, radio, ataupun cerita. Pada
saatnya nanti, peserta didik akan diminta untuk mendengarkan dan
mencari informasi mengenai nama, angka, petunjuk arah, ataupun
peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan rekaman yang disajikan.
d. Extensive listening. Tipe kegiatan menyimak ini menyuguhkan materi
yang lebih panjang daripada tipe lainnya, misalnya rekaman saat
seorang pengajar sedang memberikan kuliah pada mahasiswa atau
mahasiswinya dan percakapan yang melibatkan beberapa orang. Peserta
didik diharapkan untuk dapat menangkap pemahaman secara global
dari suguhan rekaman tersebut. Agar peserta didik dapat meraih
pemahaman secara komprehensif, maka disarankan untuk
menggunakan interactive skills, seperti mencatat informasi penting,
membuat satu set pertanyaan dan terlibat dalam diskusi yang berkaitan
dengan 9ombi yang disampaikan.
Nurbiana Dhieni (2007, dalam Listyaningrum, 2017: 29-30)
menyatakan bahwa kegiatan mengembangkan keterampilan menyimak
pada anak dapat dilakukan melalui:
a. Aktivitas guru
1) Mengatur formasi duduk anak.
2) Mengkondisikan anak sebelum mendengarkan cerita
yang diputarkan.
3) Mengungkapkan tujuan dan tema dalam kegiatan bercerita dengan
anak.
4) Memotivasi anak untuk mendengarkan cerita yang akan diputarkan.
5) Mengajukan pertanyaan tentang apa, siapa, di mana, bagaimana, dan
berapa sesuai isi cerita.
6) Memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali
cerita yang telah diputar.

9
b. Aktivitas anak
1) Mendengarkan cerita yang diputar.
2) Konsentrasi pada cerita yang diputarkan melalui media audio
kaset cerita.
3) Menyimak cerita yang diputarkan dari media audio kaset cerita.
4) Menjawab pertanyaan dari guru tentang isi cerita.
5) Melanjutkan sebagian cerita yang telah dimulai oleh guru.
6) Menceritakan kembali cerita yang telah diperdengarkan melalui
media audio kaset cerita.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa
keterampilan menyimak anak adalah menangkap bunyi-bunyi bahasa yang
diucapkan atau yang dibacakan orang lain dan diubah menjadi bentuk
makna. Kegiatan menyimak tidak semata siswa duduk diam dan
konsentrasi mendengarkan bahasa lisan, akan tetapi bisa juga diiringi
dengan gerakan.
2. Tujuan menyimak untuk anak TK
Menurut Ice Sutari, Iyo Mulyono, dan Sukandi (Ernawati,
2014: 27), tujuan menyimak dapat dibagi sebagai berikut:
a. Mendapatkan fakta
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa,
2008) fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan,
sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi. Kegiatan menyimak dengan
tujuan memperoleh fakta meliputi: melalui kegiatan membaca, baik
melalui majalah, koran, maupun buku-buku. Selain itu, mendapatkan
fakta melalui radio, televisi, pertemuan, menyimak ceramah-ceramah,
dan sebagainya.
b. Menganalisis fakta
Maksud dari menganalisis fakta yaitu proses menaksir kata-
kata atau informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir
sebab akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu.

1
c. Mengevaluasi fakta
Penyimak yang kritis akan mempertanyakan hal-hal mengenai
nilai fakta-fakta itu, keakuratan fakta-fakta tersebut, dan kerelevanan
fakta-fakta tersebut. Setelah itu, pada akhirnya penyimak akan
memutuskan untuk menerima atau menolak materi simakannya itu.
Selanjutnya penyimak diharapkan dapat memperoleh inspirasi yang
dibutuhkannya.
d. Mendapatkan inspirasi
Inspirasi sering dipakai alasan oleh seseorang untuk menyimak
suatu pembicaraan. Menyimak bukan untuk memperoleh fakta saja
melainkan untuk memperoleh inspirasi. Kita mendengarkan ceramah
atau diskusi ilmiah sematamata untuk tujuan mendapatkan inspirasi
atau ilham.
e. Mendapatkan hiburan
Hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar.
Dalam kehidupan yang serba kompleks ini, seseorang melepaskan diri
dari berbagai tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Seseorang sering
menyimak radio, televisi, film layar lebar antara lain untuk memperoleh
hiburan dan mendapatkan kesenangan batin. Karena tujuan menyimak
disini untuk menghibur, maka pembicara harus mampu menciptakan
suasana gembira dan tenang. Tujuan ini akan mudah tercapai apabila
pembicara mampu menciptakan humor yang segar dan orisinil.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa tujuan
menyimak adalah mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi
fakta, mendapatkan inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan
kemampuan berbicara. Tujuan menyimak dalam penelitian ini adalah
mendapatkan fakta dari cerita, selanjutnya dapat dijadikan inspirasi dari
tema cerita yang disampaikan.

1
3. Jenis-jenis menyimak
Menurut Retno (Ernawati, 2014: 35-36) menyimak ada berbagai
macam jenis, namun beberapa jenis tersebut dibedakan berdasarkan
kriteria tertentu, yakni:
a. Berdasarkan sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, dikenal dua jenis
nama penyimak, yaitu intrapersonal listening (menyimak intra pribadi)
dan interpersonal listening (menyimak antar pribadi). Sumber suara
yang disimak dapat berasal dari diri kita sendiri. Ini terjadi disaat
seseorang menyendiri merenungkam nasib diri, menyesali perbuatan
sendiri atau berkata-kata dengan diri sendiri. Jenis menyimak yang
seperti inilah yang disebut intrapersonal listening. Sumber suara yang
disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. Menyimak yang
seperti inilah yang paling banyak kita lakukan, misalnya dalam
percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya. Jenis menyimak yang
seperti ini disebut interpersonal listening.
b. Berdasarkan cara menyimak
Berdasarkan cara menyimak, dibagi menjadi dua ragam,
yakni menyimak intensif dan menyimak ekstensif. Menyimak intensif
adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan
ketelitian, sehingga penyimak memahami secara mendalam, sedangkan
menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan
orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya.
Adapun Jenis-jenis menyimak menurut Nurbiana Dhieni
(Upheksa, 2013: 31), adalah:
a. Menyimak kritis, yaitu kegiatan menyimak untuk memberikan
penilaian secara objektif mengenai kebenaran informasi yang disimak. b.
Menyimak konsentratif, yaitu menyimak dengan dengan penuh
perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang informasi
yang disimak.

1
c. Menyimak eksploratif, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan untuk
menemukan informasi baru.
d. Menyimak kreatif, yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak, misalnya
dengan cara mengemukakan kembali gagasan pembicara.
e. Menyimak interogatif, yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan
memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan yang
diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
f. Menyimak selektif, yaitu kegiatan menyimak yang memusatkan
perhatian pada hal tertentu yang sudah dipilih. Agar dapat menyimak
secara efektif, penyimak harus menyimak dengan penuh konsentrasi,
menelaah materi simakan, menyimak dengan kritis, dan apabila bahan
simakan cukup panjang dapat diikuti dengan kegiatan mencatat. Di
samping itu, penyimak hendaknya siap fisik dan mental, bermotivasi,
objektif, menyeluruh, selektif, tidak mudah terganggu, menghargai
pembicara, cepat menyesuaikan diri, tidak mudah emosi, kontak
dengan pembicara, dan responsive.
4. Teknik menyimak
Menurut Muh. Nur Mustakim (2005, dalam Listyaningrum, 2017:
35-36) ada beberapa teknik pembelajaran menyimak, yaitu:
a. Simak-ulang ucap
Teknik simak-ulang ucap biasanya digunakan untuk
memperkenalkan bunyi bahasa dengan pengucapan atau lafal yang tepat
dan jelas. Guru dapat mengucapkan atau memutar rekaman bunyi
bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan, semboyan, kata
mutiara dengan lafal dan intonasi yang tepat. Setelah itu, anak
menirukan ucapan guru. Pengucapan ulang bunyi bahasa tersebut dapat
dilakukan secara klasikal, kelompok, atau individual.
b. Bermain tebak-tebakkan
Bermain tebak-tebakan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara yang sederhana, guru mendeskripsikan secara lisan suatu benda

1
tanpa menyebutkan nama bendanya. Tugas anak menebak nama benda
itu. Tentu saja guru dapat memodifikasi permainan ini agar lebih
menarik.
c. Mengidentifikasi kata kunci
Untuk menyimak kalimat yang panjang, anak perlu mencari
kalimat intinya. Kalimat inti dapat dicari melalui beberapa kata kunci.
Kata kunci itulah yang mewakili pengertian kalimat. Guru menyiapkan
kalimat panjang dan disampaikan secara lisan. Setelah menyimak, anak
harus menentukan beberapa kata kunci yang mewakili pengertian
kalimat.
d. Mengidentifikasi kalimat topik
Setiap paragraf dalam wacana mengandung dua unsur, yakni
kalimat topic dan kalimat pengembang. Guru memperdengarkan sebuah
wacana pendek (satuparagraf). Setelah menyimak, anak disuruh
menyebutkan kalimat topiknya.
e. Menjawab pertanyaan
Melalui teknik ini anak dilatih untuk memahami isi bahan
simakan. Setelah menyimak, anak diminta menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan isi wacana yang diperdengarkan. Pertanyaan yang
harus dijawab anak tentu saja dikembangkan sesuai dengan bahan
simakan. Adapun bahan simakan dapat berupa wacana nonsastra
maupun wacana sastra.
f. Menyelesaikan cerita
Guru atau salah seorang anak diminta menceritakan sebuah
kisah yang sudah dipersiapkan, sedangkan anak lain mendengarkan
cerita tersebut. Setelah guru mengisahkan sebagian cerita, anak lain
diminta meneruskan cerita tersebut. Demikian seterusnya secara
bergiliran anak diminta melanjutkan cerita temannya sampai cerita itu
berakhir. Anak harus menyimak jalan cerita yang disampaikan sebab
pada giliran berikutnya setiap anak mungkin ditunjuk guru untuk
melanjutkan cerita.

1
g. Bisik berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang anak. Anak
tersebut membisikkan pesan itu kepada anak kedua. Anak kedua
membisikkan pesan kepada anak ketiga dan begitu seterusnya. Anak
terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara keras dan jelas di depan
kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai kepada
anak terakhir atau tidak.
h. Merangkum
Merangkum atau menyingkat isi bahan simakan berarti
menyimpulkan isi bahan simakan secara singkat. Anak mencari inti
bahan simakan. Bahan yang dilisankan dapat berupa wacana sastra
maupun nonsastra.
i. Memparafrase
Parafrase berarti alih bentuk. Dalam pembelajaran sastra,
paraphrase diwujudkan dalam bentuk memprosakan puisi. Guru
mempersiapkan puisi yang sesuai. Puisi dibacakan dengan suara dan
intonasi yang tepat. Anak menyimak dan kemudian menceritakan
kembali dengan kata-katanya sendiri.
5. Tahap-tahap menyimak
Proses menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud
oleh pembicara sampai pada penyimak. Oleh karena itu pentingnya untuk
memahami tahap-tahap tentang menyimak. Dalam proses menyimak
terdapat tahap-tahap (Listyaningrum, 2017: 37-38), sebagai berikut:
a. Tahap mendengar, yaitu dalam tahap ini kita baru mendengar segala
sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau
pembicaranya.
b. Tahap memahami, yaitu setelah mendengar maka ada keinginan bagi
kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
di sampaikan oleh sang pembicara.

1
c. Tahap menginterpretasi, yaitu menyimak yang baik, yang cermat dan
teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran
sang pembicara.
d. Tahap pengevaluasi, yaitu setelah memahami serta dapat menafsir atau
menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah
menilai atau mengefaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara.
e. Tahap menanggapi, merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak. Sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang di kemukakan oleh sang pembicara
dalam ujaran atau pembicaraannya.
Sementara itu, Strickland (Rotfiana, 2017: 35) menyimpulkan ada
sembilan tahap dalam menyimak, yaitu:
a. Menyimak berkala, terjadi pada saat-saat sang anak merasakan
keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya.
b. Menyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapat gangguan
dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar
pembicaraan.
c. Setengah menyimak, terjadi karena terganggu oleh kegiatan menunggu
kesempatan untuk mengekspresikan isi hati, mengutarakan apa yang
terpendamdalamhati sang anak.
d. Menyimak serapan, yaitu menyimak yang dikarenakan sang anak
keasyikkan menyerap atau mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting,
jadi merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya.
e. Menyimak sekali-sekali, yaitu menyimak sebentar-sebentar apa yang
disimak. Perhatian yang seksama kemudian berganti dengan keasikkan
lain, hanya memperhatikan kata-kata pembicara yang menarik hatinya
saja.
f. Menyimak asosiatif, yaitu menyimak yang hanya mengingat-ingat
pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan, yang mengakibatkan
sang penyimak benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan
yang disampaikan sang pembicara.

1
g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat
komentar atau pun mengajukan pertanyaan.
h. Menyimak secara seksama dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan
pikiran sang pembicara.
i. Menyimak secara aktif, yaitu untuk mendapatkan serta
menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara.
Berdasarkan kesembilan tahap menyimak di atas, maka dapat
ditegaskan bahwa tahap-tahap menyimak pada anak meliputi tahap
mendengar, menginterpretasikan dan memahami kata-kata dari sebuah
cerita atau pesan yang disampaikan. Hal tersebut ditegaskan oleh
Suhartono (2005, dalam Rotfiana, 2017: 37) bahwa tahap-tahap menyimak
pada anak, yaitu:
a. Anak mengenal bermacam-macam bunyi melalui mendengarkan bunyi.
Pada tahap ini guru mengajak anak mengamati dan mendengarkan
bunyi-bunyi yang ada di sekitar sekolah.
b. Anak mengenal kata-kata yang hampir sama bunyinya melalui
pengamatan. Pada tahap ini anak mengenal kata-kata yang hampir sama
bunyinya dapat dicapai dengan jalan membimbing anak untuk dapat
secara auditif (melalui pendengaran) membedakan kata-kata yang
17ombin sama bunyinya.
c. Anak memahami perintah, menerapkan dan mengkordinasikan isi
perintah tersebut. Pada tahap ini dapat dicapai dengan cara membantu
anak melakukan pengamatan dan melakukan perbuatan.
d. Anak berminat mendengarkan isi cerita dan dapat menghayati serta
menghargainya. Pada tahap ini dapat dicapai dengan cara membimbing
anak untuk mau mendengarkan cerita dari guru, menceritakan isi
kembali, dan bercakap-cakap mengenai isi cerita.
e. Anak mengenal kalimat-kalimat sederhana dan membedakan kalimat
benar dan salah. Pada tahap ini dapat dicapai dengan cara menjelaskan
kepada anak-anak makna dari kalimat-kalimat yang sering dijumpai

1
sehari-hari dan memberikan alasan mengapa suatu kalimat disebut
benar dan kenapa yang lain salah.
6. Aspek-aspek menyimak
Suyono dan Kamijan (2002, dalam Upheksa, 2013: 40-41)
mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam keterampilan
menyimak, yaitu:
a. Penyimak
Penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat melakukan
kegiatan menyimak dengan intensif. Penyimak yang baik adalah
penyimak yang memiliki tiga sikap, meliputi: bersikap objektif terhadap
bahan simakan, bersikap kooperatif, dan bahan simakan harus
komunikatif.
b. Pembicara
Pembicara ialah orang yang menyampaikan pesan yang berupa
informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Ciri-ciri pembicara yang
baik, meliputi: memandang suatu hal hal dari sudut pandang yang baru,
mempunyai cakrawala luas, menunjukkan empati, mempunyai selera
humor, dan memiliki gaya bicara sendiri.
c. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi
lisan terutama dalam menyimak. Bahan simakan ialah pesan yang
disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan dapat berupa
konsep, gagasan atau informasi. Jika pembicara tidak dapat
menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu tidak dapat
diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam
komunikasi. Bahan simakan yang dapat menarik perhatian, meliputi:
1) Tema harus up to date. Bahan-bahan terbaru yang muncul dalam
kehidupan biasanya menarik perhatian.
2) Tema terarah dan sederhana. Tema pembicaraan jangan terlalu luas
karena jika cakupan pembicaraan tidak akan terjangkau oleh
penyimak.

1
3) Tema dapat menambah pengalaman dan pemahaman. Dari
pembicaraan seseorang, biasanya mengharapkan adanya hal-hal yang
dapat menambah pengetahuan.
4) Tema bersifat sugestif dan evaluatif. Topik atau tema pembicaraan
seyogyanya dapat memberikan dorongan kuat untuk berbuat lebih
giat dan lebih baik.
5) Tema bersifat motivatif. Topik atau tema pembicaraan
seyogyanya dapat memberikan dorongan.
6) Pembicara harus dapat menghibur.
7) Bahasa sederhana udah dimengerti.
8) Komunikasi dua arah. Memberikan kesempatan bertanya atau
mengemukakan pendapat kepada para penyimak.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak
Menyimak sebagai suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterprestasi, menilai
dan merealisasi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan atau
cerita. Untuk mencapai keberhasilan dalam mengidentifikasi,
menginterpretasi, dan memakanai bahan simakan dipengaruhi oleh faktor-
faktor (Rotfiana, 2017: 42) berikut:
a. Fisik
Faktor ini bukan hanya terjadi pada kondisi fisik penyimak saja
tetapi kondisi lingkungan juga mempengaruhi keefektifan menyimak
seseorang, misalnya ruangan yang mungkin terlalu panas, lembab
ataupun terlalu dingin dan suara atau bunyi bising lain yang terjadi di
sekitar penyimak berada.
b. Psikologis
Faktor-faktor ini antara lain mencakup masalah-masalah:
1) Prasangka dan kurangnya simpatik terhadap para pembicara dengan
aneka sebab dan alasan.
2) Keegosentrisan dan keasyikan terhadap minat pribadi serta
masalah pribadi.

1
3) Kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang jelas.
4) Kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan tidak
adanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan.
5) Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap
pokok pembicara, atau terhadap sang pembicara.
c. Pengalaman
Pengalaman sebagai salah satu faktor dalam menentukan
keefektifan menyimak, yang melatarbelakangi adalah kurangnya atau
tidak adanya minat yang merupakan akibat dari pengalaman yang
kurang atau tidak ada pengalaman dalam bidang yang akan disimak,
sikap yang antagonis, sikap-sikap yang menentang serta bermusuhan
timbul dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Sikap
Sikap penyimak akan cenderung menyimak secara seksama
pada topik-topik atau pokok pembicaraan yang dapat disetujui dari pada
yang kurang atau bahkan tidak setuju sama sekali, ini merupakan sikap
yang wajar dalam kehidupan. Seharusnya para pembicara
memperhatikan hal itu, antara lain dengan cara memilih topik
pembicaraan yang disenangi oleh para penyimak.
e. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan
seseorang. Bagaimana kita memotivasi diri sendiri untuk menyimak
dengan berpikir bahwa banyak sekali yang kita peroleh dalam
menyimak ujaran yang disampaikan oleh pembicara.
f. Jenis kelamin
Beberapa penelitian, para pakar menarik kesimpulan bahwa pria
dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda, dan
cara mereka memusatkan pada sesuatu pun berbeda-beda pula.
Menurut M.E. Suhendar dan Pien S. (Listyningrum, 2017: 46),
menyebutkan faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk dapat menyimak
dengan baik, yaitu:

2
a. Alat dengar penyimak (pendengar) dan alat bicara si pembicara
harus baik.
b. Situasi dan lingkungan pembicara itu harus baik, dengan kata lain
ekologi bahasa harus baik.
c. Konsentrasi penyimak kepada pembicaraan, konsentrasi dalam arti
pemusatan pikiran ke arah pikiran pembicaraan.
d. Pengenalan tujuan pembicaraan, artinya kita akan lebih mudah
menyimak itu, seandainya tujuan pembicaraan sudah diketahui
sebelumnya.
e. Pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan kalimat-
kalimat inti pembicaraan.
f. Kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat.
g. Penyimak mampu berbahasa dengan baik, bila didukung dengan
kemampuan berbahasa yang memadai, serta mempunyai intelegensi
yang cukup baik
h. Faktor latihan yang terus menerus.
i. Kemampuan menulis dengan cepat, kemampuan mengingat apa yang
disimak dan kemampuan menyimak dengan baik hal-hal yang disimak
(daya ingatan), pembawaan, serta kemampuan berbahasa dan berpidato
si pembicara.
B. Metode Bercerita
1. Pengertian metode bercerita
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang
perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan
tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain
(Bachtiar S. Bachir, 2005). Sedangkan menurut M. Nur Mustakim (2005)
bercerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi kemampuan
berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya
kembali dengan tujuan melatih ketrampilan anak dalam bercakap-cakap
untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan (dalam Ernawati, 2013: 45).

2
Sementara itu, meurut Zainal Fanani (2007) bercerita atau
mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat
berpengaruh kepada jiwa manusia. Bachtiar. S. Bachir (2005) menegaskan
bahwa bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang
perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan
tujuan membagikan pengalaman dan perbuatan kepada orang lain. Selain
itu, Muh. Nur Mustakim (2005) juga menegaskan bahwa bercerita adalah
upaya mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui
pendengaran kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih
keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam
bentuk lisan. Dengan kata lain bercerita adalah menuturkan sesuatu yang
mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian secara lisan dalam
upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa (dalam
Listyaningrum, 2017: 46)
Cerita-cerita atau dongeng yang diberikan pada anak dengan baik,
maka sesungguhnya anak-anak tidak hanya memperoleh kesenangan atau
hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas, bahkan
tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata menyentuh lebih
luas, bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa cerita ternyata
menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak. Cerita secara
faktual erat sekali hubungannya dengan pembentukan karakter, bukan saja
karakter manusia secara individual, tetapi juga karakter manusia dalam
sebuah bangsa. Dengan demikian, bercerita bukanlah suatu yang berakibat
sederhana. Cerita berpengaruh sangat besar dalam jangka panjang, sampai-
sampai dikatakan menjadi faktor dominan bagi bangunan karakter manusia
di suatu bangsa.
Moeslichatoen R. (2004) menyatakan bahwa metode bercerita
adalah salah satu pemberian pengalaman bagi anak dengan membawakan
cerita kepada anak secara lisan. Sedangkan menurut Depdikbud (1995)
metode bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita atau
memberikan penerangan secara lisan. Menurut Muh. Nur Mustakim (2005)

2
metode bercerita dapat digunakan untuk mengajarkan daftar informasi
yang panjang, terutama untuk mengingat urutan tertentu dengan
menggunakan asosiasi setiap bagian seperti sebuah rantai (Upheksa, 2013:
47).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa metode bercerita adalah metode yang dipergunakan oleh guru untuk
memberikan informasi dan keteladanan kepada anak didik melalui
dongeng atau cerita secara lisan. Dalam penelitian ini cerita disampaikan
guru secara lisan dan tema cerita tentang perbuatan atau suatu kejadian
yang terjadi pada aktivitas keseharian anak, seperti bangun pagi dan
berangkat sekolah.
2. Teknik bercerita
Untuk dapat menjadi seorang pencerita yang baik, hendaknya
memerhatikan beberapa teknik dalam bercerita. Terdapat beberapa macam
teknik dalam bercerita (Terrina Amelya R., 2012 dalam Ernawati, 2014:
42-43), yaitu:
a. Membaca langsung dari buku cerita
Teknik bercerita dengan membacakan langsung itu sangat
bagus bila guru mempunyai puisi atau prosa yang sesuai untuk
dibacakan kepada anak TK. Ukuran kebagusan puisi atau prosa yang
ditekankan pada pesan-pesan untuk disampaikan dan dapat ditangkap
anak.
b. Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
Bila cerita yang disampaikan pada anak TK terlalu panjang
dan terinci dengan menambahkan ilustrasi gambar dari buku yang dapat
menarik perhatian anak, maka teknik bercerita ini akan berfungsi
dengan baik. Penggunaan ilustrasi gambar dalam bercerita
dimaksudkan untuk memperjelas pesan-pesan yang dituturkan, juga
untuk mengikat perhatian anak pada jalannya cerita. Hal ini juga untuk
memberikan variasi dalam aktivitas bercerita pada anak.

2
c. Menceritakan dongeng
Cerita dongeng merupakan bentuk kesenian yang paling lama.
Mendengarkan merupakan cara meneruskan warisan budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dongeng dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan kebajikan kepada anak. Oleh karena itu,
seni dongeng perlu dipertahankan didalam kehidupan anak. Banyak
buku-buku dongeng yang bagus dapat dibeli di pasaran.
d. Bercerita dengan menggunakan papan flannel
Guru dapat membuat papan flanel dengan melapisi seluas papan
dengan kain flanel yang berwarna netral, misalnya warna abu-abu.
Gambar tokoh-tokoh yang mewakili perwatakan dalamceritanya
digunting polanya pada kertas yang di belakangnya dilapis dengan
kertas goso yang paling halus untuk menempelkan pada papan flanel
supaya dapat melekat.
e. Bercerita dengan menggunakan media boneka
Pemilihan bercerita dengan menggunakan boneka akan
tergantung pada usia dan pengalaman anak. Biasanya boneka terdiri
dari ayah, ibu, anak laki-laki dan anak perempuan, nenek, kakek dan
bisa ditambahkan anggota keluarga yang lain. Boneka yang dibuat
masing-masing menunjukkan perwatakan pemegang peran tertentu.
Berdasarkan teknik bercerita di atas, maka untuk mencapai teknik
bercerita yang optimal dibutuhkan syarat-syarat teknik bercerita, seperti
ditegaskan oleh Hendry G. Tarigan (Ernawati, 2014: 46-47) bahwa syarat
teknik bercerita yang baik adalah:
a. Memikat, menantang atau merangsang anak untuk belajar.
b. Memberi kesempatan yang luas dan mengaktifkan anak secara mental
dan fisik dalam belajar.
c. Tidak menyulitkan guru dalam penyusunan, pelaksanaan dan penilaian
dalam program pembelajaran.
d. Dapat mengarahkan kegiatan belajar ke arah tujuan pembelajaran.
e. Tidak menuntut peralatan yang rumit, mahal dan sukar pengoprasianya.

2
f. Mengembangkan kreativitas anak.
g. Mengembangkan penampilan anak secara individual ataupun
secara kelompok.
h. Meningkatkan aktivitas anak dalam belajar.
i. Mengembangkan pemahaman anak terhadap materi pelajaran.
3. Materi dalam bercerita.
Materi yang dapat digunakan oleh guru dalam metode bercerita
adalah materi yang berhubungan dengan pengalaman pribadi anak sehari-
hari. Berdasarkan program pembelajaran di TK, cerita dapat digolongkan
menjadi tiga (Taningsih, 2006 dalam Upheksa, 2013: 49), yakni:
a. Cerita untuk program inti digunakan dalam kegiatan inti. Cerita ini
disampaikan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
b. Cerita untuk program pembuka disampaikan oleh anak kepada teman-
teman lainnya yang ada di kelas. Guru hanya berfungsi sebagai pemberi
stimulasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab anak hingga terangkai menjadi sebuah cerita berdasarkan
pengalamannya. Misalnya, guru meminta anak menceritakan
pengalaman pertama ketika belajar naik sepeda, belajar berenang atau
pengalaman saat naik kereta api untuk pertama kalinya.
c. Cerita untuk tujuan rekreasi dan pada akhir program disampaikan oleh
anak setelah liburan sekolah. Guru meminta anak untuk menceritakan
pengalamannya selama liburan sekolah.
4. Manfaat kegiatan bercerita pada anak TK
Menurut Huck (Listyaningrum, 2017: 51-52) ditinjau dari
beberapa aspek, manfaat bercerita diantaranya:
a. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak.
b. Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi.
c. Memacu kemampuan verbal anak.
d. Merangsang minat menulis anak.
e. Merangsang minat baca anak.

2
f. Membuka cakrawala pengetahuan anak.
Sedangkan Bachtiar S. Bachri (2005) menyatakan bahwa manfaat
bercerita adalah dapat memperluas wawasan dan cara berpikir anak, sebab
dalam bercerita anak mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi
merupakan hal baru baginya. Dengan demikian, bahwa manfaat bercerita
adalah untuk menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat
memperluas wawasan dan cara berfikir seseorang. Sementara itu, Desri
Susilawani (2009) menyatakan bahwa manfaat bercerita pada anak, yaitu: (1)
menjadi fondasi dasar kemampuan berbahasa, (2) Meningkatkan kemampuan
komunikasi verbal, (3) meningkatkan kemampuan mendengar, (4) mengasah
logika berpikir dan rasa ingin tahu, (5) menanamkan minat baca dan menjadi
pintu gerbang menuju ilmu pengetahuan, (6) menambah wawasan, (7)
mengembangkan imajinasi dan jiwa petualang, (8) mempererat ikatan batin
orangtua dan anak, (9) meningkatkan kecerdasan emosional, (10) alat untuk
menanamkan nilai moral, etika, dan membangun kepribadian, (11)
menyelami berbagai budaya yang berbeda, dam (12) relaksasi jiwa (Rotfiana,
2017: 52-53).
C. Karakteristik Anak Taman Kanak-kanak
Anak usia TK adalah anak usia sampai 6 tahun. Usia ini merupakan
usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian
anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009 dalam Rotfiana, 2017: 53). Usia TK
merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat. Usia TK disebut sebagai usia emas (golden age). Makanan yang
bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Hibana S. Rahman (Ernawati,
2014: 51-52) merinci tentang karakteristik anak usia TK sebagai berikut:
1. Usia 0–1 tahun
Berbagai kemampuan dan keterampilan dasar dipelajari anak pada
usia ini, yakni:
a. Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling,
merangkak, duduk, berdiri,dan berjalan.

2
b. Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera, seperti melihat,
mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan
memasukan setiap benda ke mulut.
c. Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah
siap melaksanakan kontak sosial dengan lingkungannya.
2. Usia 2–3 tahun
Beberapa karakteristik khusus dilalui anak pada masa ini, yaitu:
a. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya.
Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang
luarbiasa.
b. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan
berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belun jelas
maknanya.
c. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak
didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan anak karena
emosi bukan ditentukan oleh bawaan tertapi lebih banyak pada
lingkungan.
3. Usia 4–6 tahun
Anak pada usia ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan
berbagai kegiatan.
b. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu
memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan
pikirannya dalam batas-batas tertentu.
c. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan
rasa ingin tahu yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.
D. Langkah-langkah pembelajaran melalui kegiatan bercerita untuk
meningkatkan kemampuan menyimak anak
Sesuai dengan tujuan kegiatan bercerita, yaitu memberikan
pengalaman belajar dengan mendengarkan cerita yang sarat dengan pesan-
pesan yang disampaikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan bagi anak.

2
Agar cerita yang disampaikan guru dapat diserap anak, maka perlunya guru
menyiapkan rancangan kegiatan yang nantinya dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi anak. Secara umum persiapan guru untuk merancang kegiatan
bercerita, yaitu:
1. Menetapkan tujuan dan tema yang dipilih, yaitu menetapkan tujuan
pengajaran harus dikaitkan dengan tema yang dipilih.
2. Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, yaitu guru menetapkan
rancangan tujuan dan tema cerita didukung oleh ilustrasi gambar yang
sesuai dengan tema cerita.
3. Menetapkan rancangan bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan
bercerita. Dalam hal ini, ada tiga macam bentuk bercerita, yaitu bercerita
dengan menggunakan ilustrasi gambar, bercerita dengan membaca buku
atau majalah, dan bercerita dengan menggunakan papan flanel.
4. Menetapkan langkah-langkah kegiatan bercerita. Dalam memberikan
pengalaman belajar melalui penuturan bercerita, guru terlebih dahulu
menetapkan rancangan langkah-langkah yang harus dilalui dalam
bercerita.
Berdasarkan rancangan tema dan tujuan, maka ditetapkan langkah-
langkah pembelajaran melalui kegiatan bercerita (Moeslichatoen R., 2004 dalam
Upheksa, 2013: 54) sebagai berikut:
1. Langkah pertama, mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam
kegiatan bercerita pada anak.
2. Langkah kedua mengatur tempat duduk anak, apakah sebagian anak atau
seluruhnya yang ikut mendengarkan cerita dan apakah anak harus duduk di
lantai dan diberi alas tikar atau karpet, atau duduk di kursi dalam formasi
setengah lingkaran.
3. Langkah ketiga, merupakan pembukaan kegiatan bercerita. Guru menggali
pengalaman-pengalaman anak dalam kegiatan dengan peristiwa yang
disesuaikan dengan tema cerita, agar anak dapat melihat relevansinya dengan
ilustrasi cerita yang disampaikan guru.

2
4. Langkah keempat, merupakan pengembangan cerita yang dituturkan guru.
Guru menyajikan fakta-fakta di sekitar kehidupan anak tentang bencana alam,
banjir atau gunung meletus yang melanda beberapa daerah.
5. Langkah kelima, bila guru telah menyajikan langkah ketiga dan keempat
secara lancar, maka guru mentapkan rancangan cara-cara bertutur yang dapat
menggetarkan perasaan anak dengan cara memberikan gambaran anak-anak
bernasib baik yang terhindar dari bencana banjir.
6. Langkah keenam, merupakan langkah penutup kegiatan bercerita dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita dan apa
yang dapat dilakukan untuk membantu korban bencana alam (apabila tema
tentang bencana alam).

2
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Ar-Rahmah yang berlokasi di
Dusun Beruh Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa-NTB.
Subjek dalam penelitian ini yaitu 15 siswa Kelompok B TK Ar-
Rahmah Kecamatan Lape.

Penelitian ini dilaksanakakan pada semester ganjil tahun pelajaran


2020/2021 selama dua (2) bulan, yaitu dari tanggal 19 Oktober 2020 s.d 27
November 2020.
B. Deskripsi Per Siklus
A. Siklus 1
Desain penelitian ini merujuk pada pelaksanaan penelitian yang
dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Wijaya Kusumah & Dedi
Dwitagama (2010: 20-21) yang merupakan merupakan pengembangan model
Kurt Lewin. Model ini mencakup empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi. Akan tetapi komponen tindakan dan
pengamatan dijadikan satu komponen karena kedua kegiatan tersebut
merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Adapun prosedur dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Tahap Perencanaan.
Tahap perencanaan dalam penelitian ini meliputi penyusunan
rencana pembelajaran seperti menyusun RPPM (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan), RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian), mempersiapkan media dan sumber belajar yang akan digunakan
yaitu buku cerita bergambar atau tidak bergambar serta mempersiapkan
instrumen penelitian berupa pedoman observasi peningkatan

30
keterampilan menyimak siswa yang diisi oleh peneliti dengan check list.
Perencanaan ini dilakukan dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran.
Waktu yang digunakan untuk mempersiapkan berbagai rencana dalam
upaya pelaksanaan penelitian adalah sekitar 1-2 hari dalam satu kali
pertemuan pada setiap siklus.
Rencana Kegiatan Siklus 1
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Menyayi Bersama Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Ayam “ tentang “ Ayam Jago “ cerita tentang “ayam
jago”
II Menyanyi Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Bapak Tani Punya bergambar“Bapak tani isi cerita “bapak tani
kandang” punya kandang “ punya kandang “

III Gerak dan Lagu Mendengarkan cerita Menggulang kembali


“ Ayam” dengan buku “cara kembali isi cerita
perkembang biakan
ayam “
IV Melengkapi syair Mendengarkan“cerita Menggulang kembali
lagu tentang Ayam yang isi cerita “ayam yang
“ Ayam” baik hati “ baik hati”
V Bercakap cakap Mendengarkan cerita Mengulangkembali isi
tentang Ayam “si putih dan si beti” cerita yang di bacakan

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi


Tahap ini merupakan pelaksanaan atau penerapan isi rancangan
yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus, satu siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran
terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu:
c. Kegiatan awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini adalah
mengkondisikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran dengan

3
melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang tema yang akan
dibahas hari itu dan guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan
belajar mengajar yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan menyimak
cerita.
d. Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam penelitian ini disesuaikan dengan RPPH
yang telah disusun sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu
kolaborator untuk memberikan stimulasi berupa pembacaan cerita
kepada anak.
e. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir atau penutup, guru bersama anak
melakukan recalling terhadap proses belajar mengajar yang telah
berlangsung dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru dan
anak bercakap-cakap tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari
itu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan pembelajaran
yang telah disampaikan kepada anak.
1. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran dengan mengamati
hasil dari tindakan yang dilakukan siswa dalam kegiatan menyimak cerita.
Peneliti dapat melakukan pencatatan pada lembar observasi yang telah
dibuat sebelumnya. Dalam hal ini, peneliti juga dibantu oleh pengamat lain
yang telah dipersiapkan agar hasil pengamatan lebih akurat.
2. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan setelah tindakan dan observasi pada siklus
pertama selesai dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, serta
kendala yang dialami selama pelaksanaan tindakan petama. Hasil yang
diperoleh pada refleksi siklus pertama digunakan untuk menganalisa hasil
penelitian siklus pertama dan kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan siklus kedua.
B. Siklus II
1. Tahap Perencanaan.

3
Tahap perencanaan dalam penelitian ini meliputi penyusunan rencana
pembelajaran seperti menyusun RPPM (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan), RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian), mempersiapkan media dan sumber belajar yang akan digunakan
yaitu buku cerita bergambar atau tidak bergambar serta mempersiapkan
instrumen penelitian berupa pedoman observasi peningkatan keterampilan.
Rencana Kegiatan Siklus 1
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Menyayi Bersama Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Ayam “ tentang “ Ayam Jago “ cerita tentang “ayam
jago”
II Menyanyi Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Bapak Tani Punya bergambar“Bapak tani isi cerita “bapak tani
kandang” punya kandang “ punya kandang “

III Gerak dan Lagu Mendengarkan cerita Menggulang kembali


“ Ayam” dengan buku “cara kembali isi cerita
perkembang biakan
ayam “
IV Melengkapi syair Mendengarkan“cerita Menggulang kembali
lagu tentang Ayam yang isi cerita “ayam yang
“ Ayam” baik hati “ baik hati”
V Bercakap cakap Mendengarkan cerita Mengulangkembali isi
tentang Ayam “si putih dan si beti” cerita yang di bacakan
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi
Tahap ini merupakan pelaksanaan atau penerapan isi rancangan
yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus, satu siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran
terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu:
a. Kegiatan awal
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini adalah
mengkondisikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran dengan

3
melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang tema yang akan
dibahas hari itu dan guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan
belajar mengajar yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan menyimak
cerita.
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam penelitian ini disesuaikan dengan RPPH
yang telah disusun sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu
kolaborator untuk memberikan stimulasi berupa pembacaan cerita
kepada anak.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir atau penutup, guru bersama anak
melakukan recalling terhadap proses belajar mengajar yang telah
berlangsung dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru dan
anak bercakap-cakap tentang kegiatan yang telah dilakukan pada hari
itu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan pembelajaran
yang telah disampaikan kepada anak.
3. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran dengan mengamati
hasil dari tindakan yang dilakukan siswa dalam kegiatan menyimak cerita.
Peneliti dapat melakukan pencatatan pada lembar observasi yang telah
dibuat sebelumnya. Dalam hal ini, peneliti juga dibantu oleh pengamat lain
yang telah dipersiapkan agar hasil pengamatan lebih akurat.
4. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan setelah tindakan dan observasi pada siklus
pertama selesai dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, serta
kendala yang dialami selama pelaksanaan tindakan petama. Hasil yang
diperoleh pada refleksi siklus pertama digunakan untuk menganalisa hasil
penelitian siklus pertama dan kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan siklus kedua.

3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
1. Skenario Perbaikan
Pada tahap ini peneliti telah membuat skenario perbaikan
pembelajaran. Tujuan dari scenario pembelajaran ini adalah untuk
“Meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui kegiatan mendengarkan
cerita menggunakan berbagai media pada kelompok B TK Ar-Rahmah
Kecamatan Lape”.Kegiatan ini dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan pada hari pertama siklus pertama dan
hari terakhir siklus ke dua yaitu :
 Skenario perbaikan hari pertama siklus I

a. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Menyanyi bersama Lagu Ayam

Penataan Ruang : Penataan ruang diubah sehingga terdapat area


kosong untuk membentuk lingkaran
Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
Langkah-Langkah perbaikan .
2. Guru menyanyikan lagu secara utuh
3. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
4. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la la di
dahului oleh guru
5. Guru menyanyikan baris demi baris
6. Guru meminta naka menyanyi bersama
7. Guru meminta naka menyanyi secara
berkelompok b. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan :Bercerita dengan Boneka tangan “ Ayam jago “
Pengelolaan Kelas :

3
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Penggorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri

1. Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar


2. Guru memberikan pernyataan kepada anak dari gambar
yang ditutup.
3. Guru menyebutkan judul cerita
4. Guru meminta anak memprediksi isi cerita
5. Guru bersama anak menyimpulkan isi cerita
c. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Mengulang kembali cerita tentang ayam jago

Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak di atur melingkar


Langkah-langkah pembelajaran :
1. Menggulang kembali cerita yang di perdengarkan
2. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini dan esok
3. Berdoa
4. Salam
5. Pulang
 Skenario perbaikan hari terakhir siklus II
Tujuan perbaikan siklus ini adalah meningkatkan kemampuan menyimak
anak melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan menggunakan berbagai
media pada kelompok B Tk Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
a. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul Kegiatan : menyanyi bersama “Ayam
“ Pengelolaan Kelas :
Penataan ruang.
2. Penataan diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk
lingkaran.

3
3. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.

 Guru menyanyikan lagu secara utuh


 Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris

 Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului


oleh guru
 Guru menyanyikan baris demi baris
 Guru meminta anak mengikuti
 Guru meminta anak menyanyi bersama

 Guru meminta anak menyanyi secara


berkelompok b. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul Kegiatan : Bercerita dengan boneka tangan “ Ayam Jago “

1. Penataan diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk


lingkaran
2. Pengorganisasia anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.

Guru menceritakan kembali dengan imajinasi sendiri “Siputih
dan si Beti “.
c. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Mengulang isi cerita yang
dibacakan Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur
melingkar Langkah – Langkah pembelajaran
 Mengulang isi cerita yang dibacakan guru
 Berdoa

3
2.Pelaksanaan Simulasi Perbaikan
Pembelajaran a. RKH 1 Siklus I
Pada rancangan kegiatan harian ini adalah rancangan kegiatan
harian pertama pada siklus I yang dilakukan peneliti.Pada RKH Ini
peneliti mengangkat tema binatang peliharaan dan sub tema binatang
peliharaan ( Ayam ).RKH ini dilaksanakan pada minggu ke 4 semester
1 tahun pelajaran 2020.
Pada RKH I sikllus I peneliti membuka kegiatan awal dengan
menyanyikan lagu tema binatang yaitu ayam. Kemudian bercakap-
cakap tentang ayam tersebut. Pada kegiatan inti peneliti melakukan
kegiatan bercerita tentang ayam jago, dalam kegiatan nya peneliti sudah
mempersiapkan gambar atau cerita tentang ayam jago.Selanjutnya pada
kegiatan penutup peneliti melakukan kegiatan mengulang kembali
cerita tentang ayam jago bersama anak-anak.
Pelaksanaan kegiatan RKH I pada siklus ini berjalan dengan
cukup lancar namun masih perlu diulangi lagi dan dijadikan bahan
evaluasi kedepannya untuk membuat RKH berikutnya.
b. RKH 5 Siklus II
Pada rancangan kegiatan ini RKH 5 Siklus II adalah rancangan
kegiatan harian terakhir pada siklus ke II yang dilakukan peneliti. Pada
RKH ini peneliti mengangkat tema yang sama dengan siklus sebelumya
hanya berbeda di bagian pelaksanaan kegiatan yang lebih focus pada
perbaikan atau memperbaiki kekurangan pada siklus
sebelumnya.Adapun tema yang di angkat adalah Tema Binatang dan
subtema Binatang peliharaan.RKH ini dilaksanakan pada minggu ke 6
semester 1 tahun pelajaran 2020.
Pada RKH 5 siklus II ini peneliti membuka kegiatan awal
dengan bercakap-cakap tetang perkembangbiakan ayam. Pada kegiatan
inti peneliti melakukan kegiatan mendengarkan cerita dengan judul
“SiPutih dan SiBeti”. Dalam kegiatan ini peneliti telah mempersiapkan
buku cerita si Putih dan si Beti yang akan dibacakan kepada anak anak

3
dalam proses pembelajaran.Selanjutnya pada kegiatan akhir peneliti
mengulang kembali isi cerita yang telah dibacakan pada kegitan
inti,kemudian meminta anak untuk mengulang kembali isi cerita yang
telah di dengarkan.
Pelaksanaan simulasi kegiatan RKH pada siklus II berjalan
dengan baik dan lancar, anak anak merasa antusias dan bersemangat
sehingga kegiatan mendengarkan cerita jadi berkesan bagi anak.
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
1. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan pada siklus 1, terdapat kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 ini sudah
sesuai RKH yang telah disusun, dan kelemahan adalah dalam hal penataan
kegiatan, pengelolaan kelas juga pemanfaata media yang belum maksimal.
Dalam memperbaiki kelemahan tersebut guru melakukannya dengan
cara menyesuaikan keadaan dan kegiatan yang biasa/rutin dilaksanakannnya.
Kekuatan guru dalam merancang kegiatan pada siklus 1 ini sudah disesuaikan
dengan tema dan perkembangan anak. Penyebab kekuatan dalam merancang
kegiatan guru juga melakukan persiapan bagaian cara menyampaikan cerita
agar cerita menjadi lebih hidup untuk anak.
Hal-hal unik positif yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran adalah
guru dapat menerima dan melaksanakan kegiatan tersebut tanpa tatap muka
langsung dengan anak-anak dikarenakan kondisi yang tidak aman dan tidak
memungkinkan seperti pada saat ini. Alasan guru yang dapat dipertanggung
jawabkan dalam mengambil keputusan dan tindakan mengajar adalah
menerapkan prinsip belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar
dengan mmanfaatkan fasilitas internet yaitu secara daring dan luring.

2. Siklus II
Kelebihan pada siklus 2 ini adalah guru benar-benar melakukan
persiapan untuk lebih memahami isi dan dialog-dialog dalam cerita. Guru
juga melakukan persiapan bagaimana cara menyampaikan cerita agar cerita

3
menjadi lebih hidup untuk anak. Struktur kalimat dan alur yang digunakan
dalam bercerita lebih sederhana dan tidak bertele-tele. Dari hasil yang
diperoleh pada Siklus II menunjukkan bahwa anak dalam kemampuan
menyimaknya berkembang sangat baik, dan berkembang sesuai harapan.
Anak yang mengalami peningkatan dalam kemampuan menyimak adalah
anak yang dapat menjawab pertanyaan guru terkait dengan isi cerita. Anak
dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita, menilai karakter tokoh dalam
cerita, menjelaskan alur secara urut, menceritakan peristiwa yang terjadi,
serta menceritakan kembali isi cerita dengan benar.Apabila mengacu pada
indikator keberhasilan maka tindakan pada Siklus II dapat dikatakan berhasil.
Adapun kelemahan dari kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini tidak
terlalu banyak, hanya saja kekurangan dalam hal waktu selain dari itu
kegiatan pada siklus 2 ini berjalan dengan sangat baik.
Ditinjau dari data yang diperoleh dari hasil analisis data rencana
pelaksanaan pembelajaran harian (RKH1 Siklus 1 dan RKH terakhir Siklus 2)
dan video simulasi pembelajaran dari tahap siklus 1 dan siklus 2 terdapat
peningkatan yang sangat baik dan bagus.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa melalui
cerita dengan berbagai media dalam penelitian ini dapat meningkatkan
kemampuan menyimak anak Kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.

4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pelaksanaan simulasi pembelajaran yng telah
dilakukan dari siklus 1 hingga siklus 2 diperoleh hasil selama melakukan
perbaikan pembelajaran. Dapat dilihat hasil Bahwa melalui cerita dengan
berbagai media dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak Kelompok
B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Kelebihan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 ini sudah sesuai
RKH yang telah disusun, dan kelemahan adalah dalam hal penataan kegiatan,
pengelolaan kelas juga pemanfaata media yang belum maksimal.
Dalam memperbaiki kelemahan tersebut guru melakukannya dengan
cara menyesuaikan keadaan dan kegiatan yang biasa/rutin dilaksanakannnya.
Kekuatan guru dalam merancang kegiatan pada siklus 1 ini sudah disesuaikan
dengan tema dan perkembangan anak. Penyebab kekuatan dalam merancang
kegiatan guru juga melakukan persiapan bagaimana cara menyampaikan
cerita agar cerita menjadi lebih hidup untuk anak.
Kelebihan pada siklus 2 ini adalah guru benar-benar melakukan
persiapan untuk lebih memahami isi dan dialog-dialog dalam cerita. Guru
juga melakukan persiapan bagaimana cara menyampaikan cerita agar cerita
menjadi lebih hidup untuk anak. Struktur kalimat dan alur yang digunakan
dalam bercerita lebih sederhana dan tidak bertele-tele. Dari hasil yang
diperoleh pada Siklus II menunjukkan bahwa anak dalam kemampuan
menyimaknya berkembang sangat baik, dan berkembang sesuai harapan.
Anak yang mengalami peningkatan dalam kemampuan menyimak adalah
anak yang dapat menjawab pertanyaan guru terkait dengan isi cerita. Anak
dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita, menilai karakter tokoh dalam
cerita, menjelaskan alur secara urut, menceritakan peristiwa yang terjadi,

4
serta menceritakan kembali isi cerita dengan benar.Apabila mengacu pada
indikator keberhasilan maka tindakan pada Siklus II dapat dikatakan berhasil.
Hasil dari penelitian dalam 2 siklus tersebut dapat kita menarik
kesimpulan bahwa terjadi peningkatan yang baik dari siklus 1 ke siklus 2.
Untuk kedua jenis data, yaitu data perencanaan pelaksanaan pembelajaran
dan data analisis video simulasi pembelajaran. Pada siklus 1 belum mencapai
indikator kinerja setelah siklus 2 dilakukan, maka kedua komponen tersebut
telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan.
Ditinjau dari data yang diperoleh dari hasil analisis data rencana
pelaksanaan pembelajaran harian (RKH1 Siklus 1 dan RKH terakhir Siklus 2)
dan video simulasi pembelajaran dari tahap siklus 1 dan siklus 2 terdapat
peningkatan yang sangat baik dan bagus.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa melalui
cerita dengan berbagai media dalam penelitian ini dapat meningkatkan
kemampuan menyimak anak Kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
memberikan saran baik kepada guru, kepala sekolah, maupun orangtua ;
1. Kemampuan menyimak siswa harus selalu dikembangkan sejak dini.
Karena kemampuan siswa dalam menyimak akan mempengaruhi hasil
belajar siswa.
2. Guru dan pihak sekolah dapat bekerjasama dengan orangtua siswa untuk
mengembangkan kemampuan menyimak siswa dengan berbagai media
yang dapat menarik minat siswa untuk memperhatikan pelajaran.
3. Media yang digunakan dalam kegiatan menyimak melalui kegiatan
mendengarkan cerita harus menggunakan media yang beragam, agar anak
dapat meningkatkan kemampuan menyimaknya dan tidak jenuh dalam
menerima pelajaran.

4
4
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, Yunita Dwi. 2014. Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui


Cerita dengan Boneka pada Anak Kelompok A TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Baleharjo. Skripsi S1 PG PAUD. Universitas Negeri
Yogyakarta, tidak diterbitkan

Listyaningrum, Indah. 2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak


melalui Metode Bercerita dengan Media Ritatoon pada Anak
Kelompok B di TK Pertiwi Japanan 1 Cawas Klaten. Skripsi S1 PG
PAUD. Universitas Negeri Yogyakarta, tidak diterbitkan

Rotfiana, Reny. 2017. Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa melalui


Penerapan Metode Bercerita pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelompok A TK Pertiwi Mataram Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal Mahasiswa S1 PG PAUD. Universitas Islam
Negeri (UIN) Mataram, tidak diterbitkan

Suhartini. 2015. Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa melalui


Penerapan Metode Bercerita di TK Siti Khodijah Pucuk Lamonga.
Jurnal Mahasiswa S1 STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya, tidak
diterbitkan

Upheksa, Ellen. 2013. Peningkatan Keterampilan Menyimak melalui Metode


Bercerita pada Anak Kelompok B2 TK Islam Darul Muttaqin
Kecamatan Purworejo Kabupaten purworejo. Jurnal S1 PG PAUD.
Universitas Negeri Yogyakarta, tidak diterbitkan

4
1
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Binatang –Binatang Peliharaan ( Ayam )
Kelompok :B
Tanggal :23 Oktober 2020/29 Oktober 2020

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui


kegiatan mendengarkan cerita dengan menggunakan
berbagai media pada kelompok B TK Ar-Rahmah
Kecamatan Lape.
Identifikasi Masalah :
1. Sebagian besar anak didik kurang memiliki keterampilan menyimak
2. Rendahnya keterampilan menyimak anak didik terlihat dari komunikasi yang
mereka gunakan sehari-hari di sekolah, kadang juga ada anak yang tidak mau
menjawab jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain.
3. Pada saat kegiatan bercerita berlangsung, hampir semua anak rebut dan
cenderung malas maju kedepan untuk mengulang lagi cerita yang di dengarkan
4. Saat kegiatan bercerita berlangsung hampir semua anak menunjukkan
kurangnya kemampuan mendengarkan dan bicara.
Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi,masalah yang akan
dipecahkan adalah Kurangnya kemampuan menyimak anak melalui metode
bercerita pada kelompok B Tk Ar-Rahmah Kecamatan Lape.Penyebab masalah
tersebut adalah karena dalam proses pembelajaran guru belum memanfaatkan
metode yang menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penggunaan metode bercerita belum secara optimal digunakan guru, di mana
teknik-teknik bercerita belum sesuai penerapannya.Selama ini guru dalam
menyampaikan sebuah cerita, masih dalam bentuk metode ceramah.Hal ini
mengakibatkan proses belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan optimal.
Perumusan Masalah :
“Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui kegiatan
mendengarkan cerita dengan menggunakan berbagai media pada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021”?

2
Rencana Kegiatan :
RKH
Ke Pembukaan Inti Penutup
Menggulang kembali
Menyayi Bersama Mendengarkan cerita
I cerita tentang “ayam
“Ayam “ tentang “ Ayam Jago “
jago”
Mendengarkan cerita
Menyanyi Menggulang kembali
bergambar“Bapak tani
II “Bapak Tani isi cerita “bapak tani
punya kandang “
Punya kandang” punya kandang “
Mendengarkan cerita
Gerak dan dengan buku “cara Menggulang kembali
III
Lagu “ Ayam” perkembang biakan kembali isi cerita
ayam “
Mendengarkan“cerita Menggulang kembali
Melengkapi syair lagu
IV tentang Ayam isi cerita “ayam
“ Ayam”
yang baik hati “ yang baik hati”
Mengulangkembali
Bercakap cakap Mendengarkan cerita
V isi cerita yang di
tentang Ayam “si putih dan si beti”
bacakan
3
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 1 (RKH KE 1)

Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
19 Oktober -Berdoa sebelum dan sesudah I.PEMBUKAAN
2020 kegiatan(moral 1) -Berdoa
-mengucapkan salam(moral) -Mengucapkan salam
-Menyanyi 20 lagu anak -Bernyanyi besama judul;Ayam
(seni 25) - Bercakap-cakap tentang ;
-menjawab pertanyaan tentang binatang kesukaan.
pertanyaan/inpormasi secara
sederhana(bahasa8)
II.INTI
-Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita“Ayam  Buku cerita
menceritakan kembali isi cerita jago”
 Pola
secara urut9bahasa 5) -Mewarnai gambar ayam
gambar
-mewarnai bentuk gambar -Berhitung menggunakan buluh
ayam
sederhana (seni5) ayam 1-10
-Membilang (mengenal konsep  Buluh
bilangan dengan benda benda) buluh ayam
sampai 10 (kognitif 13)

4
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa Air
kegiatan(moral 1) -Cuci tangan ,sabun,sarbet.
-Membersihkan diri sendiri -Makan Bekal
tanpa bantuan(sosem 30) -Bermain bebas di halaman anak,alat.
-Menaati peraturan yang Permainan
ada(sosem 16) luar.

IV.PENUTUP
-Menceritakan pengalaman -Menggulang kembali cerita Anak
/kejadian 4secara sederhana tentang “ ayam jago” Langsung
dengan urut(bahasa 7) -Tanya Jawab tentang kegiatan
-berdoa sebelum dansesudah hari ini dan esok
kegiatan(moral 1) -Berdoa
-Mengucapkan salam(moral 9) -Salam
-Pulang

Mengetahui Dusun Bruh, 23 Oktober 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

5
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 1 (RKH KE 2 )

Kelompok :B
Tema/ Subtema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4/1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
20 Oktober I. PEMBUKAAN
2020 Berdoa sebelum dan sesudah - Berdoa dan mengucapkan
kegiatan(moral 1) dan salam
mengucapkan salam (moral 7) -Menyanyikan lagu “bapak tani
-Menyanyi 15 lagu anak(seni 23) punya kandang “
-menjawab pertanyaan tentang -Bercakap cakap tentang
keterangan/ informasi secara binatang peliharaan(ayam)
sederhana(bahasa 8)
II INTI
-Menggunting dengan berbagai -Menggunting dan mewarnai - Pola
media berdasarkan bentuk/pola gambar ayam gambar,gun
(lurus lengkung, gelombang, zig -Mendengarkan cerita ting, dan
zak, lingkaran segiempat, “Bapak tani punya kandang” pewarna
segitiga) (FM 6) -Berhitung dengan - Buku cerita
-Bercerita tentang gambar yang menggunakan telur ayam. - Telur ayam
di sediakan atau yang di buat
sendiri dengan urut dan bahasa
yang jelas(bahasa 13)
-Membilang (mengenal konsep
bilangan dengan benda

6
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
benda)sampai 12 (kognitif 13)
Bertepuk tangan dengan 3
pola
(seni 24) III ISTIRAHAT
-Berdoa Air,sabun,tisu,
 Berdoa sebelum dan sesudh -cuci tangan bekal anak,alat
makan -Makan permainan luar
( moral 1 ) -Bermain di halaman dalam
 Menaati aturan
 Mandiri IV PENUTUP
-Menggulang kembali cerita
-Menceritakan pengalaman yang di bacakan Anak langsung
/kejadian secara sederhana -Tanya jawab tentang kegiatan
dengan urut(bahasa 7) hari ini dan esok
-berdoa sebelum dansesudah -Berdoa
kegiatan (moral 1) -Salam dan pulang
-Mengucapkan salam(moral 9)

Mengetahui Dusun Bruh, 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

7
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 1 (RKH KE 3)

Kelompok :B
Tema/ Subtema : Binatang /Binatang Peliharaan ( Ayam )
Minggu/ Semester :4/1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
21 Oktober I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan -mengucapkan salam
(moral 1) -Menyanyi /gerak
-Mengucapkan salam(moral 9) lagu “AYAM”
-Menyanyi lebih dari 20 lagu -Bercakap-cakap tentang
anak(seni 20) perkembang biakkan ayam
Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI
Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita Buku gambar
menceritan kembali isi cerita tentang “perkembangbiakkan ayam
secara urut (bahasa 8) ayam“
-Mewarnai bentuk gambar -Mewarnai gambar ayam Pola ayam,
sederhana dengan rapi -Berhitung dengan crayon
(seni5) menggunakan gambar
- Berhitung dengan gambar ayam Gambar –
menggunakan benda-benda 1- gambar ayam
10 ( kognitif )

8
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa makan Air,sabun,tisu,
kegiatan(moral 1) -Cuci tangan bekal anak,alat
-Membersihkan diri sendiri -Makan permainan luar
tanpa bantuan(sosem 30) -Bermain di halaman dalam
-Menaati peraturan yang
ada(sosem 16)
IV. Penutup
-Menceritakan pengalaman - Menggulang kembali cerita “ Anak langsung
/kejadiansecara sederhana perkembang biakkan ayam”
dengan urut(bahasa 7) - Berdoa
-berdoa sebelum dansesudah - Salam
kegiatan(moral 1) - Pulang
-Mengucapkan salam(moral 9)

Mengetahui Dusun Bruh, 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

9
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 1 (RKH KE 4)

Kelompok :B
Tema/ Subtema : Binatang/Binatang Peliharaan ( Ayam )
Minggu/ Semester :4/1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
22 Oktober I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan (moral 1) -mengucapkan salam
-Mengucapkan salam(moral 9) - Melengkapi syair lagu
-Menyanyi lebih dari 20 lagu “ Ayam”
anak(seni 20) -Bercakap-cakap tentang
-Menjawab pertanyaan tentang perkembang biakkan ayam
keterangan/impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI
- Mendengarkan cerita dan - Mendengarkan cerita Buku gambar
menceritan kembali isi cerita tentang “ Ayam yang baik ayam
secara urut (bahasa 8) hati “
-Mewarnai bentuk gambar - Mewanai gambar ayam Pola Ayam dan
sederhana dengan rapi - Berhitung dengan benda 1- Pewarna
(seni5) 10 ( makanan Ayam )
-Berhitung dengan Biji Padi/Beras
menggunakan benda-benda 1-10

1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa makan Air,sabun,tisu,
-Cuci tangan bekal anak,alat
-Makan permainan luar
-Bermain di halaman dalam

IV. Penutup
-Menceritakan pengalaman - Mendengarkan kembali Anak langsung
/kejadian 4secara sederhana ceritatentang “ayam yang baik
dengan urut(bahasa 7) hati”
-berdoa sebelum dansesudah - Berdo’a
kegiatan(moral 1). - Salam
- Mengucapkan salam(moral 9) - Pulang

Mengetahui Dusun Bruh, 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

1
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 1 (RKH KE 5)

Kelompok :B
Tema/ Subtema : Binatang/Binatang Peliharaan ( Ayam )
Minggu/ Semester :4/1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
23 Oktober I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan (moral 1) -mengucapkan salam
-Mengucapkan salam(moral 9) - Menebak judul cerita
-Menyanyi lebih dari 20 lagu -Bercakap-cakap tentang
anak(seni 20) perkembang biakkan ayam
-Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI
Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita tentang “ Buku cerita si
menceritan kembali isi cerita Siputih dan si Beti” putih dan si
secara urut (bahasa 8) - Mewanai kandang ayam beti
-Mewarnai bentuk gambar - Berhitung dengan benda 1-
sederhana dengan rapi 10 ( makanan Ayam ) Pola Kandang
(seni5) ayam
- Berhitung menggunakan benda- Pewarna
benda 1-10 ( Kognitif )
Beras / Pur

1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa makan Air,sabun,tisu,
-Cuci tangan bekal anak,alat
-Makan permainan luar
-Bermain di halaman dalam

IV. Penutup
-Menceritakan pengalaman - Mengulang kembali isi Anak
/kejadian 4secara sederhana cerita yang di perdengarkan Langsung
dengan urut(bahasa 7) - Berdo’a
-berdoa sebelum dansesudah - Salam
kegiatan(moral 1) - Pulang
-Mengucapkan salam(moral 9)

Mengetahui Dusun Bruh, 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

1
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan : Meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui


Pembelajaran kegiatan mendengarkan cerita dengan menggunakan
berbagai mediapada kelompok B TK Ar-Rahmah
Kecamatan Lape.
:1
Siklus : Senin, 19 Oktober 2020
Hari / Tanggal : Metode pembelajaran
Hal yang diperbaiki

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


1. Judul Kegiatan menyanyi bersama “ Ayam “
2. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
b. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
c. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului
oleh guru
d. Guru menyanyikan baris demi baris
e. Guru mminta anak mengikuti
f. Guru meminta anak menyanyi bersama
g. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
1. Judul Kegiatan :Bercerita dengan Boneka tangan “ Ayam Jago “
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar.
 Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan kepada anak dari gambar
yang ditutup.
 Guru menyebutkan judul cerita
 Guru meminta anak memprediksi isi cerita
 Guru bersama anak menyimpulkan isi cerita
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
1. Judul kegiatan : Menggulang kembali cerita tentang ayam jago
2. Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar

14
3. Langkah-langkah pembelajaran :
1. Menggulang kembali cerita yang di perdengarkan
2. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini dan esok
3. Berdoa
4. Salam
5. Pulang

15
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai mediapada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :1
Hari / Tanggal : Selasa, 20 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Menyanyi “Bapak Tani Punya kandang”
B. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan :
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
D. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
1. Judul Kegiatan :mendengarkan cerita tentang bapak tani punya kandang
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Menggunting dan mewarnai gambar ayam
 Bercerita dengan gambar “Bapak tani punya kandang “
 Berhitung dengan menggunakan telur ayam.
E. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
8. Judul kegiatan : Menggulang kembali cerita yang di perdengarkan
9. Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar
10. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Menggulang kembali cerita yang diperdengarkan
b. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini dan esok
c. Berdoa
d. Salam dan pulang

16
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai mediapada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :1
Hari / Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

b. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Grak dan lagu
c. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan :
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
d. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
D. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
B. Judul Kegiatan :Mendengarkan cerita cara perkembang biakan ayam
C. Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Mendengarkan cerita tentang “cara perkembangbiakan Ayam”
 Mewarnai gambar ayam
 Berhitung dengan menggunakan gambar gambar ayam
E. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
1.Judul kegiatan : Menggulang kembali isi cerita
2.Pengelolaan kelas :

e. Langkah-langkah pembelajaran :
 Menceritakan kegiatan yang telah dilakukan
 Berdo’a

17
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerira dengan
menggunakan berbagai mediapada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :1
Hari / Tanggal : Kamis, 22 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Melengkapi syair lagu “ Ayam”
B. Pengelolaan kelas :

1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk


membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
D. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul Kegiatan :mendengarkan cerita tentang Ayam yang baik hati “
Pengelolaan kelas:
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
 Bercerita Tanpa Alat
 “Bercerita tentang Ayam yang baik hati “ E.
Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
a. Judul kegiatan : Menggulang kembali kegiatan mndengarkan cerita
b. Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar
c. Langkah-langkah pembelajaran :
- Menjawab pertanyaan seputar cerita
- Berdo’a

18
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai mediapada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :1
Hari / Tanggal : Jum’at, 23 Oktober 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Bercerita tentang perkembangbiakan ayam”
B. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan :
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
D. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul Kegiatan :Mendengarkan cerita “ Siputih dan si
Beti” Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
Langkah-Langkah Pembelajaran:

Guru Menceritakan kembali dengan imajinasi sediri “ Siputih dan si Beti”
E. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
1. Judul kegiatan : Mengulang isi cerita yang di bacakan
2. Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar
3. Langkah-langkah pembelajaran :
- Mengulang isi cerita yang di bacakanguru
- Berdo’a

19
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Binatang-Binatang Peliharaan (Ayam)
Kelompok :B
Tanggal : 2 November 2020/ 6 November 2020

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui


kegiatan mendengarkan cerita dengan menggunakan
berbagai media pada kelompok B TK Ar-Rahmah
Kecamatan Lape.
Identifikasi Masalah :
1. Sebagian besar anak didik kurang memiliki keterampilan menyimak
2. Rendahnya keterampilan menyimak anak didik terlihat dari komunikasi yang
mereka gunakan sehari-hari di sekolah, kadang juga ada anak yang tidak
mau menjawab jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain.
3. Pada saat kegiatan bercerita berlangsug, hamper semua anak rebut dan
cenderung malas maju kedepan untuk mengulang lagi cerita yang di
dengarkan
4. Saat kegiatan bercerita berlangsung 20ombin semua anak
menunjukkan kurangnya kemampuan mendengarkan dan bicara.
Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi,masalah yang akan
dipecahkan adalah Kurangnya kemampuan menyimak anak melalui metode
bercerita pada kelompok B Tk Ar-Rahmah Kecamatan Lape.Penyebab masalah
tersebut adalah karena dalam proses pembelajaran guru belum memanfaatkan
metode yang menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penggunaan metode bercerita belum secara optimal digunakan guru, di mana
teknik-teknik bercerita belum sesuai penerapannya.Selama ini guru dalam
menyampaikan sebuah cerita, masih dalam bentuk metode ceramah.Hal ini
mengakibatkan proses belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan optimal.\
Perumusan Masalah :
“Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui kegiatan
mendengarkan cerita dengan menggunakan berbagai media pada kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021”?
Rencana Kegiatan :
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
I Menyayi Bersama Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Ayam “ tentang “ Ayam Jago “ cerita tentang “ayam
jago”
II Menyanyi Mendengarkan cerita Menggulang kembali
“Bapak Tani bergambar“Bapak tani isi cerita “bapak tani
Punya kandang” punya kandang “ punya kandang “

III Gerak dan Lagu Mendengarkan cerita Menggulang kembali


“ Ayam” dengan buku “cara kembali isi cerita

20
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke
perkembang biakan
ayam “
IV Melengkapi syair Mendengarkan“cerita Menggulang kembali
lagu tentang Ayam yang isi cerita “ayam yang
“ Ayam” baik hati “ baik hati”
V Bercakap cakap Mendengarkan cerita Mengulangkembali isi
tentang Ayam “si putih dan si beti” cerita yang di bacakan

21
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 2 (RKH KE 1)

Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
23 November I.PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan(moral 1) -Mengucapkan salam
-mengucapkan salam(moral) -Bernyanyi besama
-Menyanyi 20 lagu anak judul;Ayam
(seni 25) - Bercakap-cakap tentang ;
-menjawab pertanyaan tentang binatangkesukaan.
pertanyaan/inpormasi secara
sederhana(bahasa8)
II.INTI
-Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita“Ayam  Buku cerita
menceritakan kembali isi cerita jago”  Pola gambar
secara urut9bahasa 5) -Mewarnai gambar ayam
ayam
-mewarnai bentuk gambar -Berhitung menggunakan
 Buluh buluh
sederhana (seni5) buluh ayam 1-10
ayam
-Membilang (mengenal konsep
bilangan dengan benda benda)
sampai 10(kognitif 13)

2
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa Air , sabun,
kegiatan(moral 1) -Cuci tangan sarbet.
-Membersihkan diri sendiri tanpa -Makan
bantuan(sosem 30) -Bermain bebas di halaman Bekal anak,alat.
-Menaati peraturan yang ada(sosem Permainan luar.
16)
IV.PENUTUP
-Menceritakan pengalaman -Menggulang kembali cerita
/kejadian 4secara sederhana dengan tentang “ ayam jago” Anak Langsung
urut(bahasa 7) -Tanya Jawab tentang
-berdoa sebelum dansesudah kegiatan hari ini dan esok
kegiatan(moral 1) -Berdoa
-Mengucapkan salam(moral 9) -Salam
-Pulang

Mengetahui Dusun Bruh, 23 November 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

2
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 2 (RKH KE 2 )

Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/
Indiktor Kegiatan Alat dan Bahan Perkembangan
Tanggal anak KBM
24 November I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah - Berdoa dan mengucapkan
kegiatan(moral 1) dan salam
mengucapkan salam (moral 7) -Menyanyikan lagu “bapak
-Menyanyi 15 lagu anak(seni 23) tani punya kandang “
-menjawab pertanyaan tentang -Bercakap cakap tentang
keterangan/ informasi secara binatang peliharaan (ayam)
sederhana (bahasa 8)
II INTI
-Menggunting dengan berbagai -Menggunting dan mewarnai  Pola gambar,
media berdasarkan bentuk/pola gambar ayam gunting, dan
(lurus lengkung, gelombang, zig -Mendengarkan cerita “Bapak pewarna
zak, lingkaran segiempat, segitiga) tani punya kandang”  Buku cerita
(FM 6) -Berhitung dengan  Telur ayam
-Bercerita tentang gambar yang di menggunakan telur ayam.
sediakan atau yang di buat sendiri
dengan urut dan bahasa yang
jelas(bahasa 13)
-Membilang (mengenal konsep
bilangan dengan benda

2
Penilaian
Hari/
Indiktor Kegiatan Alat dan Bahan Perkembangan
Tanggal KBM
anak
benda)sampai 12 (kognitif 13)
Bertepuk tangan dengan 3
pola
(seni 24) III ISTIRAHAT
-Berdoa Air,sabun,tisu,
 Berdoa sebelum dan sesudh -cuci tangan bekal anak,alat
makan -Makan permainan luar
( moral 1 ) -Bermain di halaman dalam
 Menaati aturan
 Mandiri IV PENUTUP
-Menggulang kembali cerita Anak langsung
-Menceritakan pengalaman yang di bacakan
/kejadian secara sederhana dengan -Tanya jawab tentang
kegiatan hari ini dan esok
urut(bahasa 7) -Berdoa
-berdoa sebelum dansesudah -Salam dan pulang
kegiatan (moral 1)
-Mengucapkan salam(moral 9)

Mengetahui Dusun Bruh, 24 November 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

2
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 2 (RKH KE 3)

Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
25 November -Berdoa sebelum dan sesudah I. PEMBUKAAN
2020 kegiatan -Berdoa
(moral 1) -mengucapkan salam
-Mengucapkan salam (moral -Menyanyi /gerak lagu
9) “AYAM”
-Menyanyi lebih dari 20 lagu -Bercakap-cakap tentang
anak (seni 20) perkembang biakkan ayam
-Menjawab pertanyaan tentang
keterangan / impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI
Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita tentang
menceritan kembali isi cerita “perkembangbiakkan ayam“  Buku gambar
secara urut (bahasa 8) -Mewarnai gambar ayam ayam
-Mewarnai bentuk gambar -Berhitung dengan  Pola ayam,
crayon
sederhana dengan rapi (seni5) menggunakan gambar gambar
 Gambar –
ayam
gambar ayam

2
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
- Berhitung dengan
menggunakan benda-benda
1-10 ( kognitif )
III. ISTIRAHAT
-Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa makan Air,sabun,tisu,
kegiatan(moral 1) -Cuci tangan bekal anak,alat
-Membersihkan diri sendiri -Makan permainan luar
tanpa bantuan(sosem 30)
-Bermain di halaman dalam
-Menaati peraturan yang
ada (sosem 16)
IV. Penutup
- Menceritakan pengalaman - Menggulang kembali cerita Anak langsung
/kejadian secara sederhana “ perkembang biakkan
dengan urut (bahasa 7) ayam”
-berdoa sebelum dansesudah - Berdoa
kegiatan(moral 1) - Salam
-Mengucapkan salam(moral 9)
- Pulang

Mengetahui Dusun Bruh, 25 November 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

2
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 2 (RKH KE 4)

Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan anak KBM
26 November I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan -mengucapkan salam
(moral 1) - Melengkapi syair lagu “
-Mengucapkan salam(moral 9) Ayam”
-Menyanyi lebih dari 20 lagu -Bercakap-cakap tentang
anak(seni 20) perkembang biakkan ayam
-Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI
- Mendengarkan cerita dan - Mendengarkan cerita  Buku gambar
menceritan kembali isi cerita tentang ayam
secara urut (bahasa 8) “ Ayam yang baik hati “  Pola Ayam dan
-Mewarnai bentuk gambar - Mewanai gambar ayam Pewarna
sederhana dengan rapi (seni5) - Berhitung dengan  Biji Padi/Beras
Berhitung dengan menggunakan benda 1-10 ( makanan
benda-benda 1-10 Ayam )

2
Penilaian
Hari/ Alat dan
Indiktor Kegiatan Perkembangan
Tanggal Bahan KBM
anak
III. ISTIRAHAT
-Berdoa makan Air,sabun,tisu,
-Cuci tangan bekal anak,alat
-Makan permainan luar
-Bermain di halaman dalam

IV. Penutup
-Menceritakan pengalaman - Mendengarkan kembali Anak langsung
/kejadian 4secara sederhana ceritatentang “ayam yang
dengan urut(bahasa 7) baik hati”
-berdoa sebelum dansesudah - Berdo’a
kegiatan(moral 1). - Salam
- Mengucapkan salam(moral 9) - Pulang

Mengetahui Dusun Bruh, 26 November 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

2
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN 2 (RKH KE 5)
Kelompok :B
Tema/ Sub Tema : Binatang/ Binatang Peliharaan
(Ayam) Minggu/ Semester :4 /1
Penilaian
Hari/
Indiktor Kegiatan Alat dan Bahan Perkembangan
Tanggal KBM
anak
27 November I. PEMBUKAAN
2020 -Berdoa sebelum dan sesudah -Berdoa
kegiatan -mengucapkan salam
(moral 1) - Menebak judul cerita
-Mengucapkan salam(moral 9) -Bercakap-cakap tentang
-Menyanyi lebih dari 20 lagu perkembang biakkan ayam
anak(seni 20)
-Menjawab pertanyaan tentang
keterangan/impormasi secara
sederhana(bahasa 8)
II.INTI  Buku cerita
-Mendengarkan cerita dan -Mendengarkan cerita si putih dan
menceritan kembali isi cerita tentang “ Siputih dan si Beti” si beti
secara urut (bahasa 8) - Mewanai kandang ayam  Pola
-Mewarnai bentuk gambar - Berhitung dengan Kandang
sederhana dengan rapi benda 1-10 ( makanan ayam
(seni5) Ayam )  Pewarna
- Berhitung menggunakan benda-
benda 1-10 ( Kognitif )  Beras / Pur

3
Penilaian
Hari/
Indiktor Kegiatan Alat dan Bahan Perkembangan
Tanggal KBM
anak
III. ISTIRAHAT Air,sabun,tisu,
-Berdoa makan bekal anak,alat
-Cuci tangan permainan luar
-Makan dalam
-Bermain di halaman

IV. Penutup
-Menceritakan pengalaman - Mengulang kembali isi Anak Langsung
/kejadian 4 secara sederhana cerita yang di perdengarkan
dengan urut(bahasa 7) - Berdo’a
-berdoa sebelum dan sesudah - Salam
kegiatan (moral 1) - Pulang
-Mengucapkan salam(moral 9)

Mengetahui Dusun Bruh, 27 November 2020


Kepala TK Ar-Rahmah Mahasiswa

NURAIDAH JULIANA
NIM.859130488

3
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai media pada
kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :2
Hari / Tanggal : Senin, 23 November 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

1. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


1. Judul Kegiatan menyanyi bersama “ Ayam “
2. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
f. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
b. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
c. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului
oleh guru
d. Guru menyanyikan baris demi baris
e. Guru mminta anak mengikuti
f. Guru meminta anak menyanyi bersama
g. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
2. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
1. Judul Kegiatan :Bercerita dengan Boneka tangan “ Ayam Jago “
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Guru mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar.
 Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan kepada anak dari gambar
yang ditutup.
 Guru menyebutkan judul cerita

 Guru meminta anak memprediksi isi cerita
Guru bersama anak menyimpulkan isi cerita
3. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
1. Judul kegiatan : Menggulang kembali cerita tentang ayam jago
2. Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar

3
3. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Menggulang kembali cerita yang di perdengarkan
b. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini dan esok
c. Berdoa
d. Salam
e. Pulang

3
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai mediapada
kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :2
Hari / Tanggal : Selasa, 24 November 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

E. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


1. Judul Kegiatan : Menyanyi “Bapak Tani Punya kandang”
2. Pengelolaan kelas :
Penataan Ruangan :
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
g. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
b. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
c. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului
oleh guru
d. Guru menyanyikan baris demi baris
e. Guru mminta anak mengikuti
f. Guru meminta anak menyanyi bersama
g. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
F. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
1. Judul Kegiatan :mendengarkan cerita tentang bapak tani punya kandang
2. Pengelolaan kelas:

3
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Menggunting dan mewarnai gambar ayam
 Bercerita dengan gambar “Bapak tani punya kandang “
 Berhitung dengan menggunakan telur ayam.

1. Judul kegiatan : Menggulang kembali cerita yang di perdengarkan


2. Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar
3. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Menggulang kembali cerita yang diperdengarkan
b. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini dan esok
c. Berdoa
d. Salam dan pulang

3
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai media pada
kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :2
Hari / Tanggal : Rabu, 25 November 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


h. Judul Kegiatan : Grak dan lagu
i. Penataan Ruangan :
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
j. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
b. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
c. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului
oleh guru
d. Guru menyanyikan baris demi baris
e. Guru mminta anak mengikuti
f. Guru meminta anak menyanyi bersama
g. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
1. Judul Kegiatan :Mendengarkan cerita cara perkembang biakan ayam
2. Pengelolaan kelas:
a. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran

3
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran:
 Mendengarkan cerita tentang “cara perkembangbiakan Ayam”
 Mewarnai gambar ayam
 Berhitung dengan menggunakan gambar gambar ayam
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Menggulang kembali isi cerita
Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur melingkar
Langkah-langkah pembelajaran :
 Menceritakan kegiatan yang telah dilakukan
 Berdo’a

3
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerira dengan
menggunakan berbagai media pada
kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :2
Hari / Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Melengkapi syair lagu “ Ayam”
Penataan Ruangan :
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.

1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh


2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul Kegiatan :mendengarkan cerita tentang Ayam yang baik hati “
Pengelolaan kelas:
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran

3
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.


Bercerita Tanpa Alat

“Bercerita tentang Ayam yang baik hati “
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Menggulang kembali kegiatan mendengarkan cerita

Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak di atur


melingkar Langkah-langkah pembelajaran :
- Menjawab pertanyaan seputar cerita
- Berdo’a

3
SKENARIO PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran : Meningkatkan kemampuan menyimak anak


melalui kegiatan mendengarkan cerita dengan
menggunakan berbagai media pada kelompok B \
TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape.
Siklus :2
Hari / Tanggal : Jum’at, 27 November 2020
Hal yang diperbaiki : Metode pembelajaran

A. Kegiatan Pengembangan 1 ( Pembukaan )


Judul Kegiatan : Bercerita tentang perkembangbiakan ayam”
Penataan Ruangan :
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi berdiri.
Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Guru Menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak menyanyikan lagu dengan la la la didahului oleh guru
4. Guru menyanyikan baris demi baris
5. Guru mminta anak mengikuti
6. Guru meminta anak menyanyi bersama
7. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul Kegiatan :Mendengarkan cerita “ Siputih dan si
Beti” Pengelolaan kelas:
1. Penataan di ubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi berdiri.

4
Langkah-Langkah Pembelajaran:

Guru Menceritakan kembali dengan imajinasi sediri “ Siputih dan si Beti”
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Mengulang isi cerita yang di bacakan
Pengelolaan kelas :
Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak di atur
melingkar Langkah-langkah pembelajaran :
- Mengulang isi cerita yang di bacakan guru
- Berdo’a

4
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1

Nama : Juliana TK/KB/TPA : TK Ar-Rahmah Kec. Lape


NIM : 859130488 Kelompok :B
Program Studi : PG-PAUD Pertemuan Ke : 1 (Satu) Siklus 1
UPBJJ : Mataram

1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
“Reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan yaitu mereka
senang dan cukup bersemangat dalam mendengarkan cerita yang saya
sampaikan, namun beberapa anak masih terlihat kurang dalam menyimak dan
memperhatikan apa yang saya sampaikan”.
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
“Secara keseluruhan kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan yaitu terlalu monoton dalam menyampaikan cerita dan
memberikan penjelasan kepada anak, serta masih kurang melibatkan anak
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari beberapa anak saja
yang aktif menjawab pertanyaan saya, sebagian lainnya masih terlihat kurang
dalam menyimak cerita yang saya sampaikan”.
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
“Secara keseluruhan kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan yaitu pembelajaran sudah berorientasi dengan lingkungan sekitar
anak, menggunakan beragam media dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
membuat anak semangat dalam belajar”.
4) Hal-hal apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
“Pada saat sy sudah selesai bercerita dan menjelaskan, sy mencoba bertanya
kepada anak-anak apakah ada yang berani mengulang di depan kelas cerita
yang sudaah saya sampaikan sebelumnya, dan ternyata ada satu orang anak
yang mau maju bercerita dengan bahasanya sendiri tanpa sy bimbing, dan
cerita yang dia sampaikan sesuai dengan cerita yang sudah saya ceritakan.
Hal itu menunjukkan bahwa anak tersebut sangat menyimak cerita yang saya
sampaikan, hingga ia bisa menceritakannya kembali dengan bahasanya
sendiri”.
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
“Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya, yang harus
saya lakukan yaitu memusatkan atau memfokuskan kegiatan pembelajaran
hingga berorientasi kepada siswa, sehingga pembelajaran tidak lagi monoton,
dimana siswa hanya menyimak dan mendengarkan apa yang saya sampaikan
tetapi juga mereka terlibat langsung dalam kegiatan tersebut”.

4
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2

Nama : Juliana TK/KB/TPA : TK Ar-Rahmah Kec. Lape


NIM : 859130488 Kelompok :B
Program Studi : PG-PAUD Pertemuan Ke : 5 (Lima)
UPBJJ : Mataram

1) Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
“Reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan yaitu mereka
senang dan bersemangat dalam mendengarkan cerita yang saya sampaikan”.
2) Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan?
“Secara keseluruhan kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan yaitu masih menggunakan bebrapa kosa kata yang kurang
dipahami anak”.
3) Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
“Secara keseluruhan kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan yaitu pembelajaran sudah berorientasi dengan lingkungan sekitar
anak, menggunakan beragam media dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
membuat anak semangat dalam belajar”.
4) Hal-hal apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
“Pada saat sy sudah selesai bercerita dan menjelaskan, sy mencoba bertanya
kepada anak-anak apakah ada yang berani mengulang di depan kelas cerita
yang sudaah saya sampaikan sebelumnya, dan ternyata ada beberapa orang
anak yang mau maju bercerita dengan bahasanya sendiri tanpa sy bimbing,
dan cerita yang dia sampaikan sesuai dengan cerita yang sudah saya
ceritakan. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar anak kelompok B TK
Ar-Rahmah Kecamatan Lape sangat menyimak cerita yang saya sampaikan,
hingga bisa menceritakannya kembali dengan bahasanya sendiri”.
5) Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya?
“Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya, yang harus
saya lakukan yaitu menggunakan berbagai media-media lainnya dalam
bercerita untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan menyimak
anak kelompok B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape”.

4
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP-SEMESTER 2020/21 (2020.2)

Nama Mahasiswa : JULIANA


NIM 859130488
Tempat Mengajar : TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape
Judul Perbaikan Pembelajaran : Meningkatkan Kemampuan
Menyimak
Anak melalui Kegiatan Mendengarkan Cerita Menggunakan berbagai Media pada Kelompok
B TK Ar-Rahmah Kecamatan Lape Tahun Ajaran 2020/2021

Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
1. 16 Oktober Konsultasi hasil Identifikasi harus Memperbaiki
2020 tentang identifikasi diuraikan masalah yang identifikasi
masalah yang dihadapi dan harus masalah yang
ditemukan melalui lebih dari satu ditemukan
WA

44
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
2. 20 Oktober Konsultasi judul Hilangkan kata Menghilangkan
2020 penelitian “dengan” pada judul kata “dengan”
pada judul

3. 21 Oktober Konsultasi RPPH RPPH disesuaikan Menyesuaikan


2020 siklus 1 dengan tema di sekolah RPPH dengan
tempat penelitian tema yang ada di
sekolah temapt
penelitian

45
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
4. 29 Oktober Konsultasi video Sederhanakan bahasa Menyederhanakan
2020 peelitian yang digunakan dan bahasa yang
untuk video selanjutnya digunakan pada
tampilkan kegiatan inti video selanjutnya
lainnya

6. 1 November Konsultasi rancangan Perbedaan prosedur Memperbaiki


2020 siklus 2 pelaksanaan siklus 1 siklus 2 dengan
dan 2 lebih memperjelas letak
dikontraskan supaya perbedaan siklus
jelas perbedaan kedua 1 dan 2
siklus

46
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
7. 8 November Konsultasi rancangan Kurangi kutipan pada Memperbaiki
2020 atau proposal latar belakang dan sistematika
penelitian penyusunan laporan laporan dan
harus disesuaikan mengurangi
dengan sistematika kutipan pada latar
belakang masalah
penelitian

8. 17 November Konsultasi Format Sesuaikan format yang Memperbaiki


2020 Laporan PKP, BAB IV ada dalam foto, BAB format laporan
Juknis, Simpulan cek IV dan Simpulan PKP, BAB IV
Juknis untuk isinya dan Simpulan

47
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
9. 30 November Konsultasi Rumusan Paragraf ke IV bagian Memperbaiki
2020 Masalah,Latar latar belakang semua hasil
Belakang, BAB 3, disambung ke komentar yang
BAB IV,Simpula paragraph ke ada pada Laporan
tiga,rumusan masalah PKP, BAB IV
menggunakan pada bagian latar
bagaimanakah, BAB 3 belakang, BAB 3
Bagian B belum bagian B
menyajikan table menyajikan table
rencana kegiatan pada rencana kegiatan
RIS 1 dan 2,BAB IV pada RIS 1 dan 2,
Skenario yang BAB IV skenario
dijelaskan dobel,BAB yang dijelaskan
IV menjelaskan satu saja, BAB IV
pelaksanaan simulasi menjelaskan
RPPH hari 1 siklus 1 simulasi RPPH
dan RPPH hari terakhir hari 1 sikulus
siklus 2, pada 1 dan RPPH
pembahasan BAB IV.B siklus
yang dibahas adalah 2,Pada
temuan berupa kesimpulan
kelebihan dan menjelaskan
kelemahan selama kelemahan dan
pelaksanaan simulasi, kelebihan
ganti pembahasan di pelaksaan
BAB IV bagian B, simulasi.

48
Kegiatan
No. Hari/Tanggal Hasil Komentar Tindak Lanjut Bukti Pembimbingan
Pembimbingan
Pada kesimpulan
jelaskan kelebihan dan
kelemahan rancagan
pembelajaran yang
disusun, Lampirkan
rancangan siklus 1 dan
2 legkap dengan RPH
dan scenario perbaikan

49

Anda mungkin juga menyukai