wa Ta’ala yang Maha Tinggi dan Maha Adil dan Maha Penyayang, atas takdirmu
telah menjadikan kami manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan
kendala. Namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
dapat diatasi. Maka dari itu pada kesempatan ini perkenakanlah penulis dengan
i
1. Bapak Prof. Dr. H. Warul Walidin, AK.MA selaku Rektor Universitas Islam
2. Bapak Dr. Muslim Razali, Sh.M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Allah selalu meridhai dan memberkahi setiap langkah bapak dan keluarga,
Amin.
bimbingan serta motivasi yang sangat berharga. Terimakasih atas waktu yang
selalu ibu luangkan, semoga ibu dan keluarga selalu dalam lindugan Allah
SWT.
Terimakasih atas segala bantuan, dukungan dan kerjasama serta do’a. Semoga
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
E. Definisi Operasional..................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
keterampilan berbicara seseorang akan mampu mengekspresikan pikiran, perasaan
secara lisan. Dalam proses pembelajaran lembaga PAUD, guru dituntut agar lebih
kreatif, inovatif, dan fleksibel dalam mendidik. Salah satunya adalah dengan
menggunakan metode bercerita yang lebih menarik bagi anak untuk meningkatkan
pemahaman bahasa ekspresif anak . Dengan bermain sambil belajar anak akan
merasa lebih nyaman dan mengeksplorasi apa yang ada di dalam diri dan
dapat dilakukan dengan cara Story Telling melalui media kostum binatang.
dalam kegiatan berbahasa yaitu bahasa ekspresif. Dimana bahasa ekspresif juga
didukung dengan perbendaharaan kata atau kosa kata yang sesuai tingkat
orang dewasa, belajar berbicara pada anak usia dini dapat digunakan sebagai
sosialisasi dalam berteman dan melatih kemandirian anak dan semakin sering
1
____________ Elizabeth, Hurlock. Perkembangan Anak. Alih bahasa dr, Med, Meitasari,
jilid 2, Edisi ke enam. Jakarta: Erlangga, 1993. H, 66
1
2
anak berhubungan dengan orang lain sekitarnya maka semakin besar dorongan
sebagian besar anak dikelompok B yang berumur 5-6 tahun, serta masih ada anak
menyampaikan informasi yang didapatkan melalui bahasa lisan, hal ini karena
tersebut yaitu anak kurang baik dalam pengucapan kata/huruf, kurang tepat dan
kurang lancar dalam mengucap kata, metode yang digunakan juga masih bersifat
diperlukan metode yang cocok atau sesuai dengan permasalahan yang terjadi yaitu
yang bersifat produktif. Dengan demikian, Story Telling menjadi bagian dari
oleh karena itu melalui aktifitas bermain bagi seorang anak memiliki peranan
mulai berteman. Ketika anak mulai masuk usia pendidikan prasekolah pada tahap
dengan bahasa Indonesia dengan baik.3 Perkembangan bahasa pada anak usia dini
penelitian diatas Cokorda Istri komala Dewi, Komang Ngurah Wiyasa dan Ni
media wayang flanel juga dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak.
3
____________ Choiriyah, S. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi
Lisan melalui Metode Bermain Peran pada Anak Kelompok B TKIT Nur Hidayah Surakarta
Tahun Ajaran 2013/2014. E-Journal Universitas Muhammadiyah Surakarta Volume 6 11 hlm.
[online] Tersedia di https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/37504/ [diakses tanggal 07 Juni 2016]
4
usia dini.
bahasa ekspresif anak. Oleh karena itu penelitian ini ingin meneliti secara lebih
rinci tentang penggunaan metode Story Telling dengan media kostum binatang ini
terhadap anak. Dalam penggunaan metode Story Telling dengan media kostum
sebuah penelitian tentang masalah yang akan dibahas yaitu pemahaman bahasa
ekspresif pada anak. Berkaitan dengan hal yang diatas merupakan kesempatan
solusinya.
B. Rumusan Masalah
yang akan diteliti adalah “Bagaimana penggunaan metode story telling dengan
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Untuk Guru
calon guru untuk memillih metode yang tepat dalam mengajarkan penggunaan
b. Untuk Anak
c. Untuk Sekolah
d. Bagi Pembaca
manfaat bagi anak sendiri hingga dapat tumbuh kembang anak dengan baik.
E. Definisi Operasional
sebuah kisah, agenda, event, atau dialog. Dalam penelitian ini peneliti memilih
cerita fabel yang berjudul Monyet yang Nakal, dimana peneliti menggunakan
2. Kostum Binatang
Kostum atau busana yang peneliti maksud adalah sebuah media yang alat
keinginan dan kebutuhan melalui komunikasi baik secara langsung maupun tidak
Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Usia ini merupakan
usia yang baik untuk menerima rangsangan. Rangsangan stimulus bisa diperoleh
dari orang tua, guru, maupun masyarakat sekitar anak.4 Anak usia dini yang
4
____________ Mukti Amini, Perkembangan Dan Konsep Dasar Anak Usia Dini,..,h. 15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Story Telling
Story Telling terdiri dari dua kata yaitu Story yang berarti cerita dan
Telling yang berarti penceritaan. Story Telling merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain tentang apa yang harus
disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang
dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan. 5 Pada pendidikan anak usia dini,
Story Telling merupakan salah satu metode pengembangan bahasa yang dapat
mengembangkan beberapa aspek fisik maupun fsikis anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.6
dipahami oleh orang lain. Sedangkan Loban menyatakan bahwa bercerita dapat
anak. Dengan kata lain, bercerita adalah salah satu keterampilan berbicara yang
5
____________Lilis Madyawati,Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak,( PT.
Kharisma Putra Utama,2017) hal. 162.
6
____________ Moelichaton, Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak ( Jakarta:
Renika Cipta,2004).
8
9
Alasan Story Telling sebagai sesuatu yang penting bagi anak antara lain :
menyimak.
yang menimpa orang lain. Hal tersebut mendasari anak untuk memiliki
kepekaan sosial.
5. Bercerita memberikan barometer sosial pada anak, nilai-nilai apa saja yang
retensi lebih kuat dari pada pelajaran budi pekerti yang diberikan melalui
7. Bercerita memberikan ruang gerak pada anak, kapan suatu nilai yang
sebab akibat dari suatu peristiwa dan meberikan peluang bagi anak untuk
bercerita ada efek rekreatif dan imajinatif yang diperlukan anak seusia
kerinduan bersekolah.
karya sastra. Meskipun demikian, membuat cerita untuk anak tetap harus
sendiri.
11
lewat kata-kata. Cerita dengan media bahasa harus dapat dipahami pembaca atau
pendengarnya, oleh karena itu bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tingkat
sebagai berikut :
a. Cerita untuk anak usia dini empat tahun berisi kata-kata mudah yang
didasarkan pada kurang lebih 1.500 kata yang diperoleh anak. Untuk anak
usia lima tahun didasarkan pada sekitar 3.000 kata dan untuk anak usia
a. Cerita untuk anak yang berumur empat tahun berisi kira-kira empat kata
dalam satu kalimat, anak lima tahun lima kata, dan anak enam tahun enam
Adapun manfaat Story Telling bagi perkembangan anak antara lain sebagai
berikut8
membentuk pribadi dan moral anak. Melalui cerita, anak dapat memahami
cerita, imajinasi anak mulai dirangsang. Imajinasi yang dibangun anak saat
cerita tetapi juga senang bercerita dan berbicara. Anak belajar tata cara
Bercerita dengan peraga adalah kegiatan dengan menggunakan alat peraga dalam
maksud untuk memberikan kepadaanak suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-
hal yang didengar dalam cerita. Alat-alat peraga yang digunakan ialah alat peraga
langsung dan alat peraga tak langsung. Alat peraga langsung adalah alat peraga
8
____________ A kusmiadi, Strategi Pembelajaran PAUD Melalui Metode Dongeng
Bagi Pendidik PAUD,’’Jurnal Ilmiah VISI PTK-PN,2008.
9
____________ ida Vera Shopya, Membangun Kepribadian Anak Dengan
Dongeng,’’Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, june 20I4.
13
sebenarnya. Sedangkan alat peraga tak langsung adalah alat peraga yang
buku ceritaadalah bentuk buku yang digunakan sebagai alat peragadalam bentuk
buku yang melukiskan jalannya cerita, gambar seri dan bercerita dengan papan
planel.
sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam
bentuk syair atau prosa, yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang di
dengan cara diceritakan atau dinyanyikan, dengan atau tanpa musik, gambar,
ataupun dengan iringan lain yang mungkin dapat dipelajari secara lisan, baik
menjadi bagian dari perkembangan bahasa anak dan keterampilan berbahasa lisan
bernyanyi.
dimanfaatkan sebagai salah satu metode kegiatan belajar yang dapat diaplikasikan
B. Bahasa Ekspresif
interensik dan faktor ekstrensik. Faktor interensik yaitu kondisi pembawaan sejak
lahir termasuk fisiologis dari organ yang terlibat dalam kemampuan berbahasa
dan berbicara. Sedangkan faktor ekstrensik berupa stimulus yang ada disekeliling
anak terutama perkataan yang didengar atau yang ditunjukkan kepada anak.
oleh orang lain dan anak sanggup merespon baik positif dan negatif atas
pembicaraan lawan bicaranya. Hal ini sesuai dengan Sugono yang menyatakan
bahwa bahasa lisan atau bahasa ekspresif adalah bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasarnya. Bahasa lisan
mencakup aspek lafal, tata bahasa ( bentuk akat dan susunan kalimat), dan kosa
10
____________ Nurbiana Dhieni, Metode Pengembangan Bahasa, ( Jakarta: Universitas
Terbuka,2006), hal.I9
15
kata.11
Perkembangan bahasa anak merupakan langkah penting dalam perkemban
gan kemampuannya untuk belajar dan berpikir, dan akan mendatangkan dampak
berbicara anak usia 5 dan 6 tahun sebagai berikut : suka berbicara dan umumnya
dini dapat memahami apa yang dikatakan orang lain tetapi sulit baginya untuk
pembelajaran suatu bahasa. Dalam pristiwa komunikasi sering kali dua kali jenis
komunikasi. 13
Kesulitan yang dialami anak mencakup dua aspek yaitu bahasa ekspresif
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahasa dan belajar berkaitan erat
satu sama lainnya. Sehingga dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan. Seorang anak tidak mungkin aktif dalam proses pembelajaran tanpa
menguasi bahasa.
zona yang berkaitan dengan perubahan dari potensi yang dimiliki oleh anak
a. Interaksi
b. Ekspresi
Pendidikan Anak Usia Dini mengatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan
A. Jenis Penelitian
untuk memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia
bersifat penemuan.
dengan penggunaan metode Story Telling dengan media kostum binatang untuk
penelitian, suatu tempat yang dimana dipilih untuk sebagai lokasi tersebut. Focus
18
19
kajian diarahkan kepada anak TK Cinta Ananda Kecamatan Syiah Kuala untuk
Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama, hal ini
peneliti sendiri atau bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.15
dan sekaligus sebagai alat pengumpul data. Karena itu peneliti juga harus terlibat
antara kedua belah pihak. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti terjun
mengenai pemahaman bahasa ekspresif melalui metode Story Telling untuk anak
C. Lokasi Penelitian
Banda Aceh.
14
____________ Tabrani. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif, (Banda Aceh
Darussalam Publising,2014).h.81
15
____________
SuharsimiArikunto, Prosedurpenelitian: SuatuPendekatanPraktek (Jakarta: RinekaCipta,
2002), h. 87.
20
D. Subyek penelitian
peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Cara ini
dilakukan untuk memperoleh data dengan yang objektif yang diperlukan untuk
1. Observasi
langsung oleh peneliti untuk mengamati dan mencari berbagai informasi yang
tahun di TK Cinta Ananda kecamatan Syiah Kuala. Adapun hal-hal yang diamati
2. Wawancara
antara peneliti dengan sumber data atau responden. Tujuannya agar anak
3. Studi Dokumentasi
mencari dan mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.21 Dokumen dapat digunakan sebagai
sumber data dan dapat dimanfaatkan sebagai barang pembuktian, penafsiran dan
yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data-data yang berkaitan dengan
penelitian yaitu berupa identitas anak dan orang tua, foto-foto kegiatan saat
wawancara dan observasi berlangsung, alat perekam untuk merekam suara dan
G. Analisis Data
data berlangsung, Menganalisis data dan informasi yang telah peneliti dapatkan
dari hasil observasi dan wawancara kepada responden nantinya akan dibuat
20
____________
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 121.
21
____________ Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2016),h.231.
23
penjelasan dalam bentuk narasi dan menggunakan bahasa yang baik sehingga
dicetuska noleh Miles dan Huberman yang terdiri atas tiga tahapan yang harus
dilakukan yaitu reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan verfikasi,22
1. Reduksi Data
memberikan gambaran yang lebih jelas dan tajam mengenai hasil observasi,
wawancara dand okumentasi.23 Reduksi data dalam penelitian ini dengan cara
pemuatan, penyederhanaan, dan informasi data kasar yang diperoleh dari catatan
lapangan.
perlu dan mengorganisasikan data dengan cara demikian rupa hingga kesimpulan-
data. Data yang dianggap relavan dan penting yang berkaitan dengan pemahaman
22
____________
Miles danHuberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992),
h.16.
23
____________ Miles danHuberman, Analisis…, h. 17
24
bahasa ekspresif untuk anak usia 5-6 tahun di TK Cinta Ananda kecamatan Syiah
Kuala.
2. Penyajian Data
Data yang yang telah direduksi dipahami oleh peneliti maupun orangl ain,
maka data tersebut perlu disajikan. Bentuk penyajian adalah teks naratif
secara jelas tentang bagaimana penggunaan metode story telling dengan media
5-6 tahun.
sistematik dan dalam bentuk naratif. Kemudian melalui induksi, data tersebut
disimpulkan sehingga makna data dapat ditemukan dalam bentuk tafsiran dan
ditambahkan.25
24
____________
Sugiono, MetodePenelitian…, h. 249.
25
____________Sugiono, MemahamiPenelitian..., h. 183.
25
diartikan sebagai pengecahan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
Observasi Wawancara
Dokumentasi
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya
data yang dipeoleh dengan wawancara, apabila dengan tiga teknik penguji
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau
lainnya, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin
I. Tahap-tahap Penelitian
untuk Anak Usia 5-6 Tahun di TK Cinta Ananda penyusunan usulan judul
3. Tahap analisis data, tahap ini meliputi: reduksi data, display data dan
DAFTAR PUSTAKA