Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

‘’PERKEMBANGAN BAHASA’’

KELOMPOK 10 :

1. ULFA DWIANTI SALEH : 1894040005


2. HAERANA HAERUDDIN : 1894041021
3. A. MUH. SYAHIRUL ALIM : 1894041012
4. WIDYA CAHYA : 1894040030

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Perkembangan Bahasa”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna
serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait hal-
hal yang berkaitan dengan Perkembangan Bahasa.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa
yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Makassar, 11 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... iii

A. Latar Belakang .......................................................................................... iii


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... iii
C. Tujuan Penulis........................................................................................... iii

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 1

A. Pengertian Perkembangan Bahasa ............................................................ 1


B. Tahapan Perkembangan Bahasa ................................................................ 2
C. Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berfikir .......... 3
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja ........................................... 4
E. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa .................... 5
F. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Bahasa ................................ 6
G. Upaya Pengembangan Bahasa Dan Implikasinya Dalam Pendidikan ...... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 7

A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang yang ia telah banyak
belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi
lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan
khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang
dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan


masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian yang
dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam
perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak
(remaja) mengkutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui, dilembaga
pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaedah yang
benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu
pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan
sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam
masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak
(remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam
kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok
yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan pelajar yang
dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa prokem terutama secara
khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan


sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak
yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan
kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat
lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa
pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik

iii
yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah
lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Sejak bayi, manusia telah
berkomunikasi dengan dunia lain. “tangis” atau menangis di saat kelahiran,
merupakan arti bahwa di samping menunjukan gejala kehidupan juga merupakan
cara bayi itu berkomunikasi dengan sekitar. Pengertian sebagai alat komunikasi
dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran
pada orang lain. Dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, pihak penyampai isi
pikiran dan pihak penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau berdialog, pihak-
pihak itu saling berganti fungsinya, antara penerima dan penyampai isi pikiran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan bahasa?
2. Bagaimanakah tahap perkembangan bahasa?
3. Bagaimana hubungan kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir?
4. Bagaimanakah karakteristik perkembangan bahasa remaja?
5. Apa factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
6. Apa perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa?
7. Apa upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan kemampuan bahasa
dan implikasinya bagi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan Bahasa.
2. Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan bahasa.
3. Memahami hubungan kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir.
4. Memahami karakteristik perkembangan bahasa pada remaja.
5. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.
6. Memahami akan perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan
Bahasa.
7. Memahami upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan bahasa dan
implikasinya bagi pendidikan.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Bahasa


Berikut ini pendapat para ahli mengenai pengertian bahasa :
1. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (pendapat, perasaan, dll) dengan menggunakan
simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian kata dirangkai
berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna, dan mengikuti
aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat
(Sinolungan, 1997; Semiawan, 1998).
2. Bahasa (language) merupakan sebarang bentuk komunikasi diantara orang-
orang, baik yang bersifat verbal atau pun gerak isyarat dan sikap,
penggunaan lambang-lambang dalam komunikasi (kamus umum
psikologi).
3. Bahasa merupakan alat sosialisasi dan merupakan dasar perkembangan
intelegensi (Prof. Dr. Utami Munandar, 1995:153).

Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University Laura E.


Berk (1989) menyatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan
khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Berbagai peneliti
psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan bahasa
lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainya, meskipun kadang-kadang
ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya daripadi
perkembangan bahasanya. Berdasarkan hasil-hasil penelitiannya maka para ahli
psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai
kemampuan individu dalam menguasai kosa kata, ucapan, gramatikal, dan etika
pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur
kronologisnya.

1
B. Tahap Perkembangan Bahasa

Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal dalam otak manusia yang
memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu. Sedangakn menurut kaum
empiris yang dipelopori para penganut aliran behavioristik memandang bahwa
kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam interaksinya dengan
lingkungan. Pengusaan bahasa merupakan hasil dari penyatu paduan peristiwa-
peristiwa linguistik yang diamati dan dialami selama masa perkembangannya.
Menurut para penganut aliaran behavioristik, penggunana bahasa merupakan
asosiasi yang terbentuk melalui proses pengondisian klasik (classical conditioning),
pengondisian operan (operant conditioning), dan belajar sosial (social learning).

Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut


Berk (1989) dapat dibagi kedalam empat komponen, yaitu :

1. Fonologi (phonology), berkenaan dengan bagaimana individu memahami


dan menghasilkan bunyi bahasa.
2. Semantik (semantics), merujuk kepada makna kata atau cara yang
mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau
kombinasi kata.
3. Tata bahasa (grammar), merujuk pada penguasaan kosa kata dan
memodifikasikan cara-cara yang bermakna. Pengetahuan tentang grammar
meliputi dua aspek utama, yakni :
a. Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-
kata disusun kedalam kalimat yang dapat dipahami.
b. Morfologi (morphology), yaitu apikasi gramatikal yang meliputi
jumlah, tenses, kasus, pribadi, gender, kalimat aktif, kalimat pasif, dan
berbagai makna lain dalam bahasa.
4. Prakmatik (pragmatics), merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa. Ini
berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika
berkomunikasi dengan orang lain

2
Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan
perkembangan kemampuan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa
dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap berikut ini :

1. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0 tahun)


Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai
bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya
sebagai upaya mencari kontak verbal.
2. Tahap holofrastik atau kalimat sau kata (1,0-1,8 tahun)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata
yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebgai suatu kalimat penuh
mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk
menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan
“mobil” dapat berarti “saya mau main mobil-mobilan”, “saya mau ikut naik
mobil sama ayah”, atau “saya minta diambilkan mobil mainan”, dan
sebagainya.
3. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memilki banyak kemungkinan untuk menyatakan
kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana
yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang dirangkai secara tepat.
Misalnya, anak mengucapkan “mobil-mobilan siapa?” atau bertanya “itu
mobil-mobilan milik siapa?”, dan sebagainya.
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat
mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan
mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadapa
sejumlah dan tipe kata secara berangsr-angsur meningkat sejalan dengan
kemajuan dalam kematangan perkembangan anak.
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)

2
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembvangkan struktur tata bahasa
yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-
kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan kunjungsi.
Perbaikan dan penghalusan ynag dilakukan pada periode ini mencakup
belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan tata bahasa dan
fonologis dalam bahasa terkait.

6. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa)


Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya
bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam
berkomunikasi. Keterampilan dan performansi taat bahasa terus
berkembang ke arah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap
sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
C. Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berfikir

Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat


pribadi atau memprosesan informasi Yang berlangsung selama munculnya respons.
Dalam proses berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti
tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi dari proses berpikir manusia
adalah bahasa.

Aktifitas berpikir individu sesungguhnya dibantu dengan menggunakan


simbol-simbol verbal dan hukum tata bahasa guna menggabungkan kata-kata
menjadi suatu kalimat yang bermakna. Betapapun seseorang dalam berpikir tidak
mengeluarkan kata-kata secara eksplisit melainkan hanya di dalam hati,
sesungguhnya ketika proses berpikir itu terjadi juga menggunakan bantuan bahasa.
Hanya saja bahasa yang digunakannya hanya dilafalkannya di dalam hati. Misalnya
ketika suatu saat seseorang menyaksikan pertandingan sepak bola kemudian setelah
pulang ditanya tentang bagaimanan serunya proses pertandingan sepak bola
tersebut. Orang tersebut pasti akan membayangkan setidak-tidaknya bagaimanan
permainan sepakbola yang telah disaksikan tadi. Bagaimanan seorang pemain
berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan, dan bagaimana bola dioperkan dari

3
satu kaki ke kaki yang lain dari para pemain kemudian orang tersebut dapat
menjelaskan dengan bahasa kepada orang yang bertanya tadi.

Sebagaimana di paparkan sebelumnya bahwa aktivitas berpikir juga


melewatkan bahasa berpikir yang terjadi dalam hati atau yang seringkali dkenal
dengan percakapan dalam hati. Bahasa merpakan alat yang sangat berguna dan
sangat membantu individu untuk berpikir. Bahasa juga mengekspresikan hasil
pemikiran tersebut. Jadi, berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang
saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan. Seringkali
dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berpikir seseorang menentukan
dan sekaligus dapat memahami dari kemampuan bahasanya. Sebaliknya
kemampuan bahasa seseorang merupakan pencerminan dari kemampuan berpikir
seseorang.

Meskipun demikian, dalam kasus tertentu ada sejumlah orang yang


kemampuan berpikirnya bagus tetapi kemampuan bahasanya kurang. Sebaliknya,
ada juga orang pandai berbahasa tetapi kemampuan berpikirnya tidak sebagus
kemampuan berbahasanya. Seringkali kita jumpa sejumlah orang yang mampu
menulis dengan bagus untuk mengekspresikan pemikirannya, tetapi ketika diminta
untuk mempresentasikan hasil tulisannya ternyata bahasa yang digunakan untuk
menyampaikan pikiran-pikirannya idak menarik. Sebaliknya, ada sejumlah orang
yang ketika dipresentasikan pikiran-pikirannya sangat menarik bahkan sangat
memukau banyak orang. Tetapi ketika diminta menuangkan pikiran-pikirannya
dalam bentuk tulisan menjadi tidak menarik.

D. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang dilingkungan remaja dan
dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan
remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan
teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa
yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu. Perkembangan bahasa remaja
dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal

4
ini berarti pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat
sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku Bahasa.

Karakteristik perkembangan Bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh


perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional
formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya remaja mulai mampu
mengaplikasikan prinsip-prinsip berfikir formal atau berfikir ilmiah secara baik
pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun
pola hubungan komprehensif, membandungkan secara kritis antara fakta dengan
asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-simbol dan determinologi konkret
dalam mengomunikasikannya.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah factor yang memengaruhi


perkembangan Bahasa, yaitu sebagai berikut :

1. Kognisi
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat
lambatnya perkembangan Bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan
sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara fikiran dengan
Bahasa seseorang.
2. Pola komunikasi dalam keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah atau
interaksinya relative demokratis akan mempercepat perkembangan Bahasa
anggota keluarganya disbanding yang menerapkan pola komunikasi dan
interaksi sebaliknya.
3. Jumlah anak dan anggota keluarganya
Suatu keluarga yang memiliki banyak anak atau banyak anggota keluarga,
perkembangan Bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang
bervariasi dibanding keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak
ada anggota keluarga yang lain selain keluarga inti.
4. Posisi urutan kelahiran

5
Perkembangan bahasa anak yang posisi urutan kelahiranya ditengah akan
lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan
anak tengah memiliki arah komunikasi keatas maupun kebawah saja dan
anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.

5. Kedwibahasaan (bilingualism)
Anak yang di besarkan dalam keluarga yang menggunakan Bahasa lebih
dari satu akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya
ketimbang yang hanya menggunakan satu Bahasa saja karena anak terbiasa
menggunakan Bahasa secara bervariasi.
F. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah


memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor
lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi
perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa sesuai
dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya sehari-
hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-beda.

Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi


akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya
perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa
juga bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir.Bahasa
berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan akan
merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar
dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian remaja yang berasal dari
lingkungan yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan
perkembangan bahasanya.

G. Upaya Pengembangan Bahasa Dan Implikasinya Bagi Pendidikan

Jika perkembangan kemampuan berbahasa merupakan konvergensi atau


perpaduan dari faktor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya, intervensi

6
pendidikan yang dilakukan secara terencana dan sistematis menjadi sangat penting.
Hanya mengandalkan faktor bawaan yang diturunkan oleh orang tua adalah
keputusan yang tidak bijaksana karena hasilnya yang kurang memuaskan.
Intervensi pendidikan melalui proses belajar dari lingkungan dapat diupayakan
dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berkembangnya bahasa
secara optimal. Lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk
belajar dan berlatih mengembangkan kemampuan bahasa perlu dikembangkan
secara maksimal, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Agar kemampuan berbahasa remaja dapat berkembang secara optimal, sejak


dini anak perlu diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kemampuan
berbahsaa yang variatif. Situasi yang menunjang perkembangan bahasa juga perlu
diciptakan dan dikembangkan oleh para guru di sekolah. Di sisi lain, masyarakat
perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologi dan sosiokultural bagi
perkembangan bahasa remaja. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat
sangat perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong
anak atau remaja untuk berani mengomunikasikan pikiran-pikirannya. Cara
demikian, akan sangat membantu perkembangan bahasa remaja karena mereka
leluasa dan tidak dihantui oleh kecemasan dan ketakutan untuk mengomunikasikan
apa saja yang dipikirkannya

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University Laura E.
Berk (1989) menyatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan
khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Dilihat dari perkembangan
umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan kemampuan berbahasa
individu, tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap
berikut ini :

1. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0 tahun)


2. Tahap holofrastik atau kalimat sau kata (1,0-1,8 tahun)
3. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)
4. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)
6. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa)

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang dilingkungan remaja


dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan. Lingkungan
remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan
teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa adalah umur anak, kondisi lingkungan, kecerdasan anak,
status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik

Berpikir dan berbahasa mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi


akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan adanya
perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam bahasa
juga bervariasi sesuai dengan varasi kemampuan mereka berpikir. Berpikir dan
berbahasa juga merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam
waktu yang relatif bersamaan. Seringkali dikatakan oleh banyak orang bahwa
kemampuan berpikir seseorang menentukan dan sekaligus dapat memahami dari
kemampuan bahasanya. Sebaliknya kemampuan bahasa seseorang merupakan
pencerminan dari kemampuan berpikir seseorang.

7
Tahapan-tahapan umum perkembangan kemampuan berbahasa seorang anak, yaitu:

1. Reflexsive Vocalization
2. Babling
3. Lalling
4. Echolalia
5. True Speech

Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan


rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, yaitu anak
cengeng dan anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain. Agar kemampuan
berbahasa remaja dapat berkembang secara optimal, sejak dini anak perlu
diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kemampuan berbahsaa yang
variatif. Situasi yang menunjang perkembangan bahasa juga perlu diciptakan dan
dikembangkan oleh para guru di sekolah. Di sisi lain, masyarakat perlu memberikan
dukungan yang bersifat kondisi psikologi dan sosiokultural bagi perkembangan
bahasa remaja. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sangat perlu
menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong anak atau
remaja untuk berani mengomunikasikan pikiran-pikirannya.

B. Saran
Untuk mengembangkan perkembangan dalam berbahasa, maka perlu kita
ketahui lebih dahulu tentang apa itu perkembangan bahasa dan supaya kemampuan
berbahasa remaja dapat berkembang secara optimal, sejak dini anak perlu
diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kemampuan berbahsaa yang
variatif. Situasi yang menunjang perkembangan bahasa juga perlu diciptakan dan
dikembangkan oleh para guru di sekolah. Di sisi lain, masyarakat perlu memberikan
dukungan yang bersifat kondisi psikologi dan sosiokultural bagi perkembangan
bahasa remaja

7
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT RINEKA CIPTA.

Muhammad Asyam Farrosi (2013). Makalah Perkembangan Bahasa Peserta Didik


(Online). Tersedia di: http://asyamforex.blogspot.com/2013/12/makalah-
perkembangan-bahasa peserta.html. Di akses: 10 Februari 2014.

Anda mungkin juga menyukai