OLEH :
SUHARNI : 1894040018
FAKULTAS EKONOMI
2020
A. Usaha Eceran
1. Pengertian Usaha Eceran
Penjualan eceran atau dikenal dengan istilah ritel adalah kegiatan bisnis
perdagangan (penjualan barang atau jasa) yang langsung disalurkan kepada
konsumen akhir untuk digunakan sebagai kebutuhan pribadi, keluarga atau
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual kembali. Pengecer merupakan
perantara dalam system saluran pemasaran dimana pengecer mendapatkan
barang dari produsen dan atau pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada konsumen akhir.
Hendri Ma’ruf (2005:71), ritel adalah kegiatan usaha menjual barang
atau jasa kepada perseorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau
rumah tangga. Sedangkan pengecer adalah pengusaha yang menjual barang
atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai konsumen, ritel perorang
atau peritel kecil memiliki jumlah gerasi bervariasi, mulai dari satu gerai
hingga lebih.
Tjiptono (2008:191), pedagang eceran (retailing) merupakan semua
kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir
untuk pemakaian pribadi dari rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.
Kotler (2007:592), usaha eceran (retailing) adalah semua kegiatan yang
melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi bukan untuk bisnis
Gilbert (2003:6), ritel adalah semua usaha bisnis yang mengarahkan
secara langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen
akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari
distribusi
Berman dan Evan (2007:3), penjualan eceran adalah tingkat terakhir dari
proses distribusi, yang di dalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan
barang atau jasa kepada konsumen.
2. Tujuan dan Fungsi Penjualan Eceran (Ritel)
3. Penyimpanan persediaan
4. Penyedia jasa
Dengan adanya beberapa jenis barang atau jasa, maka untuk suatu
aktivitas pelanggan dapat ditingkatkan manfaat yang diperoleh oleh
pelanggan dari nilai yang diperoleh dari produk/jasa tersebut.
Pedagang eceran yang memiliki toko atau disebut pengecer toko (store
retailers) dibagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai berikut (Kotler
dan Armstrong 2003:216) :
B. Usaha Grosiran
1. Pengertian Usaha Grosiran
Grosir tidak terbatas pada siapa yang bisa menjalankan posisi bisnis ini.
Baik perorangan ataupun perusahaan bisa menjadi seorang atau sebuah grosir.
Hal ini dikarenakan titik utama grosir adalah mampu melakukan kegiatan jual
dan beli barang dalam jumlah yang relatif lebih besar. Biasanya, grosir
berhubungan langsung dengan produsen.
Hanya saja, untuk bisa sukses menjadi seorang grosir, maka ada strategi
dan tips yang harus dipahami dengan baik. Nah, adapun beberapa tips dan
strategi yang harus diketahui saat hendak menjadi seorang grosir adalah
sebagai berikut :
Nah, dalam pemilihan jenis barang yang hendak dijual secara grosir,
ada cukup banyak pertimbangan yang bisa dilakukan. Sebagai contoh,
Anda bisa saja memilih dengan menjadi grosir yang menjual barang
kebutuhan harian masyarakat, seperti sampo, sabun, dan lainnya. Ide ini
cukup menarik dengan pangsa pasar yang luas.
Selain itu, Anda juga bisa memilih barang yang memiliki daya tarik
yang tinggi di kalangan masyarakat. Grosir fashion adalah salah satu
contoh barang dengan daya tarik yang cukup tinggi. Anda bisa menjadi
grosir jilbab, baju muslim, baju wanita atau beragam jenis fashion lainnya.
Ya, menjadi tangan pertama adalah hal yang harus Anda usahakan.
Hal ini berkaitan dengan berbagai keuntungan yang akan Anda dapatkan
dalam proses bisnis yang dijalankan.
Jika Anda menjadi tangan pertama, maka harga barang yang sampai
pada Anda adalah harga produksi. Tentu, peluang untuk mendapatkan
keuntungan akan jauh lebih besar. Selain itu, jika Anda merupakan grosir
tangan pertama, maka peluang untuk mendapatkan pembeli besar –hingga
reseller, akan cenderung lebih besar pula.
C. Jenis-jenis Grosiran
Secara umum grosir termasuk jenis pedagang besar dan grosir bisa dibagi
dalam beberapa kelompok berdasarkan beberapa hal seperti dijelaskan di bawah
ini.
1. Berdasarkan Jenis Barang yang Diperdagangkan
1) Grosir barang umum atau the general line wholesaler, yakni grosir
atau distributor yang memiliki berbagai jenis barang (bermacam-
macam produk). Contohnya grosir X memiliki barang dagang
berupa: minuman, makanan keci, kosmetik, sabun, makanan dalam
kaleng, saus, sikat gigi, kecap, pasta gigi, dan lain sebagainya.
2) Grosir barang khusus atau the specilty wholesaler, yaitu grosir atau
distributor yang hanya menjual barang-barang yang khusus saja.
Contohnya misalnya: grosir khusus alat-alat tulis, grosir khusus
rokok, grosis khusus obat-obatan, dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Luas Daerah Usahanya
1) Gosir Lokal ( local wholesaler), yaitu grosir yang luas daerah
usahanya hanya mencakup suatu kota tertentu. Misalnya untuk
seperti tingkat kotamadya, kabupaten dan juga karesidenan.
3 Bisnis Grosir dengan Modal Kecil yang Menguntungkan berikut ini 3 bisnis
grosir dengan modal kecil yang menguntungkan yang bisa anda lakoni, antara
lain:
a. Bisnis Grosir Sembako
Usaha grosir sembako bisa dijalankan oleh siapa saja baik ibu rumah
tangga, remaja, mahasiswa, pelajar, dan pengangguran serta pensiunan
dengan modal kecil yang menguntungkan. Ada banyak para pelaku usaha
grosir sembako yang sukses dengan penghasilan hingga ratusan juta rupiah
perbulan. Namun bisnis grosir sembako mempunyai tingkat persaingan usaha
yang sangat ketat. Sehingga anda harus benar benar memperhatikan kualitas
pelayanan yang diberikan pada konsumen atau pengecer.
Peluang bisnis grosir baju murah menjadi salah satu pilihan bisnis yang
sangat menjanjikan. Mengingat baju merupakan salah satu kebutuhan utama
manusia sehari-hari selain makanan dan minuman. Manusia butuh pakaian
selama ia masih hidup di muka bumi. Berpakaian membuat manusia tampil
indah dan menawan serta menutupi aurat. Berdasarkan pengamatan penulis,
prospek bisnis grosir pakaian murah sangat cerah saat ini dan di masa
mendatang.
Salah satu contoh bisnis grosir baju murah adalah bisnis baju serba 5
ribu. Anda bisa membeli berbagai pakaian dari pihak distributor baju besar
dengan harga Rp 3500 per pakaian. Kemudian menjual kembali kepada pihak
pengecer seharga Rp 5000 per item. Keuntungan Rp 1500 per baju akan
menjadi besar jika volume penjualan sangat besar. Misalkan seorang
pengecer membeli 100 buah baju murah maka keuntungan yang anda
dapatkan sebesar Rp 150 ribu. Apabila anda mempunyai pelanggan sebanyak
10 pengecer maka keuntungan bisnis grosir baju murah sebesar Rp 1,5 juta
perhari.
c. Bisnis Grosir Plastik
Peluang bisnis membuka toko grosir plastik menjanjikan sekali untuk
dijalankan. Disebabkan margin keuntungan yang sangat mutlak. Selain itu,
anda tidak perlu risau barang akan kedaluarsa.Di daerah penulis, ada salah
satu toko grosir plastik yang laris manis. Usaha toko grosir plastik
dikombinasikan dengan usaha jualan bahan kue. Walaupun tingkat persaingan
tinggi sekali dari bisnis grosir plastik, dengan kualitas pelayanan yang baik
makausaha grosir plastik sobat bisa berpotensi untung besar dengan pangsa
pasar yang luas.
D. Keputusan Pemasaran Pedagang Grosir
Saat ini, pedagang grosir memangkas jumlah lini yang dijual hanya
memilih lini yang menguntungkan. Kuncinya adalah menemukan bauran jasa
yang paling dihargai oleh pasar sasaran.
Tempat adalah hal yang penting juga bagi pedagang grosir. Pedagang
grosir harus memilih lokasi, fasilitas dan lokasi Web secara cermat. Pedagang
grosir kadang berada di daerah atau lokasi yang sewa pajaknya rendah dan
cenderung menginvestasikan sedikit uang pada bangunan, peralatan dan sistem.
Hasilnya, sistem penangan bahan dan pemrosesan pesanan sering ketinggalan
zaman. Kendati demikian, tahun-tahun terakhir, pedang grosir besar menaikkan
biaya berinvestasi dalam gudang otomatis dan sistem pemesanan online.
1) Pasar Sasaran
3) Pengadaan Barang
4) Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam
hubungannya dengan pasar sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan
persaingan. Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan harga.
5) Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiasikan satu toko dari toko
lainnya.
6) Atmosfer Toko
8) Komunikasi
Pemasangan iklan
Penjualan khusus
9) Keputusan Lokasi
Wilayah kota yang paling tua dan lalu lintasnya paling ramai, sering
disebut sebagai “pusat kota”.
Mal dipinggiran kota diisi oleh 40-200 toko, biasanya terdapat satu
atau dua toko utama yang terkenal secara nasional seperti JCPenney dan
sejumlah toko kecil di bawah operasi waralaba.
Jalur Belanja