lamdasan/prinsip yang merupakan aturan yang disepakati bersama. Pasar modal adalah salah satu
aktivitas yang melibatkan dana masyarakat dalam hal sebagai pemodal, maka pemodal
menyangkut informasi atas efek yang diperdagangkan oleh perusahaan terbuka, karena
penentuan harga di pasar modal dipengaruhi oleh suatu informasi atau fakta material, yaitu suatu
informasi mencerminkan suatu harga. Pasal 1 angka 7 undang-undang nomor 8 tahun 1995,
menjelaskan bahwa yang di maksud dengan informasi atau fakta material sebagai berikut.
‘’informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai
peristiwa, kejadian , atau fakta yang dapat memengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau
keputusan pemodal, atau calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau
fakta tersebut. Informasi yang harus disampaikan kepada public adalah informasi yang akurat
atau lengkap sesuai dengan keadaan perusahaan’’
Investor adalah salah satu pihak yang sangat membutuhkan informasih dari perusahaan
yang melakukan emisi di bursa efek guna mengukur nilai imbalan dan pengelolaan risiko
investasinya. Fungsinya adalah sebagai alat ukur tingkat efesiensi pasar modal ditentukan oleh
ketersediaan informasi tersebut.
Keterbukaan informasi merupakan salah satu karakteristik khusus yang di kenal dalam
bidang pasar modal. Undang-undang nomor 8 tahun 1995 mengamanatkan agar emiten dan atau
perusahaan public senantiasa menjalankan prinsip keterbukaan, yang diimplementasikan melalui
penyampaian informasi atau fakta material terkait usaha atau efeknya. Dalam perjalananya
emiten dan atau perusahaan public pasti melakukan bentuk aksi korporasi, baik berupa
pembagian deviden, penerbitan saham bonus, dan lain sebagainya.
Sebagaimana dijelaskan pada ikhtisar ketentuan pasar modal, pada halaman 1036,
pengertian prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang menyaratkan emiten, perusahaan
public, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar
modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi
material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal
terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.
Kewajiban akan keterbukaan informasi merupakan salah satu karakteristik khusus yang
dikenal dalam bidang pasar modal. Undang-undang nomor 8 tahun 1995 mengamanatkan bahwa
agar emiten dan/atau perusahaan public senantiasa menjalankan prinsip keterbukaan, yang
diimplementasikan melalui penyampaian informasi atau fakta material terkait usaha atau
efeknya.
Pengertian prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten,
perusahaan public, dan pihak-pihak lain yang tunduk pada undang-undang nomor 8 tahun 1995
tentan g pasar modal untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh informasi yang material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh
terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.
Sedangkan informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek
dan atau keputusan pemodal, calon pembeli atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi
atau fakta tersebut.
Tujuan dari prinsip keterbukaan untuk menciptakan efisiensi dalam transaksi efek dimana
para infestor dalam perdagangan efek dapat melakukan perdagangan secara transparan, adil, dan
bijaksana.
Pernyataan pendaftaran yang wajib diserahkan kepada bepepam terdiri dari prospectus
awal (preliminary prospectus) dan dokumen-dokumen pendukung. Sebenarnya sangat banyak
ketentuan kewajiban keterbukaan (mandatory disclosure) bagi emiten atau perusahaan public.
Focus sentral dari hukum pasar modal ini adalah prinsip keterbukaan, oleh karena peranya
membuat investor atau pemegang saham dan pelaku-pelaku bursa mempunyai informasi yang
cukup dan akurat dalam pengambilan keputusannya dalam berinvestasi. Jenis-jenis keterbukaan
informasi dapat dibagi menjadi berikut ini.
1) Paling lambat akhir bulan ke-3 setelah tanggal laporan keuangan tahunan,
dengan ketentuan jika batas akhir penyampaian jatuh pada hari libur maka wajib
disampaikan pada hari kerja sebelumnya.
2) Dalam hal emiten telah menyampaikan laporan tahunan sebelum batas waktu
penyampaian laporan keuangan tahunan, maka tidak wajib untuk menyampikan
laporan keuangan tahunan.
1) Paling lambat akhir bulan pertama setelah tanggal laporan keuangan tengah
tahunan, jika tidak disertai laporan akuntan
2) Paling lambat akhir bulan ke-2 setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan,
jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas,
3) Paling lambat akhir bulan ke-3 setelah tanggal laporan keuangan tengah tahunan,
jika disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum diatur dalam peraturan
Nomor X.K.4 dengan waktu penyampaian secara berkala setiap tiga bulan, dan
penyampaian paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. Bentuk dan isi laporan
disusun sesuai formulir X.K4-1. Kemudian mengenai perubahan penggunaan dana
hasil emisi, wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dan harus
mendapat persetujuan pemegang saham obligasi dan wali amanat. Selanjutnya
realisasi penggunaan dana hasil emisi wajib dipertanggungjawabkan dan dilaporkan
dalam RUPS.
c. Kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik diatur
dalam peraturan Nomor X.K.6. laporan tahunan tersebut wajib disampaikan sebanyak
4 eksemplar dengan minimal 1 dalam bentuk asli dan laporan tahunan dalam bentuk
asli wajib ditandatangani secara langsung oleh direksi dan komisaris untuk kemudian
wajib disampaikan sebanyak 6 eksemplar dengan minimal 1 dalam bentuk asli dalam
hal penyampaiannya sebelum masa batas penyampaian LKT.