Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK SERTA

PROBLEMATIKANYA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERKEMBANGAN


PESERTA DIDIK

Yang diampu oleh Bapak Drs. Djoko Budi Santoso, M.Pd,

Disusun oleh :

1. Dewi Juli Rahmawati 180351619080


2. Dinda Kusuma Wardati 180351619051
3. Mirdal Wahyu Khurul Aini 180341617555
4. Sofia Salsabila 180351619185

Kelompok 3/Offering C6A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perkembangan Bahasa Perserta Didik serta Problematikanya ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk meenambah wawasan tentang Perkembangan Bahasa Peserta Didik
serta Problematikanya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimaksih kepada bapak Drs. Djoko Budi Santoso,


M.pd, selaku dosen Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimmaksih kepada pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan sehinggga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 4 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1.1 Latar Belakang .....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................

1.3 Tujuan ..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa .......................................................

2.2 Teori Perkembangan Bahasa ................................................................

2.3 Tahapan Perkembangan Bahasa ...........................................................

2.4 Problematika Perkembangan Bahasa ...................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................

3.2 Saran ....................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
ssuatu hal dan berkomunikasi kepada orang lain. Sejak bayi, seseorang sudah
melakukan komunikasi untuk dapat menyampaikan apa yang diinginkan kepada
orang yang lebih dewasa. Kemudian, sejalan dengan perkembangan sosial,
perkembangan bahasa bayi akan mulai meraba dan mengikuti satu suku kata,
menyusun kalimat dan seterusnya hingga seorang tersebut menjadi dewasa dan
dapat menggunakan bahasa yang lebih kompleks (Sunarto, 1994).
Dalam perkembangan bahasa terdapat beberapa teori yang melandasi
perkembangan bahasa. Yang pertama adalah teori belajar yang menyatakan bahwa
perkembangan bahasa adalah hasil dari pengaruh lingkungan yang menstimulasi
bayi untuk melakukan imitasi. Kemudian teori nativistis yang menyatakan bahwa
struktur bahasa adalah bawaan dari lahir. Terakhir adalah teori kognitif yang mana
perkembangan bahasa bergantung pada kemampuan kognitif suatu individu
(Christina, 2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan denga demikian maka
disusunlah beberapa permasalahan yang akan dimuat dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari perkembangan bahasa?
2. Apa saja teori-teori yang ada dalam perkembanngan bahasa?
3. Apa saja tahap-tahap yang ada dalam perkembangan bahasa?
4. Apa problematika dalam perkembangan bahasa?
C. Tujuan
Dengan demikian maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian dari perkembangan bahasa
2. Mengetahui teori-teori perkembangan bahasa
3. Mengetahui tahap-tahap perkembangan bahasa
4. Mengethui apa saja problematika dalam perkembangan bahasa
Pengertian Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan


ssuatu hal dan berkomunikasi kepada orang lain. Sejak bayi, seseorang sudah
melakukan komunikasi untuk dapat menyampaikan apa yang diinginkan kepada
orang yang lebih dewasa. Kemudian, sejalan dengan perkembangan sosial,
perkembangan bahasa bayi akan mulai meraba dan mengikuti satu suku kata,
menyusun kalimat dan seterusnya hingga seorang tersebut menjadi dewasa dan
dapat menggunakan bahasa yang lebih kompleks (Sunarto, 1994).

Perkembangan bahasa menurut Khairanis (2006), merupakan kemampuan


meningkatnya kemampuan menguasai alat kominikasi baik secara lisan, tertulis,
maupun isyarat. Perkembangan bahasa anak akan lebih baik menggunakan bahan
bacaan sebagai dasar untuk bisa mengembangkan model mengekspresikan secara
mandiri, secara lisan dan tertulis.

Teori Perkembangan Bahasa

Ada beberapa teori dalam perkembangan bahasa, diantaranya:

a. Teori Belajar (Learning Theory)


Prinsip dari teori ini, perkembangan bahasa adalah bentukan atau
hasil dari pengaruh lingkungan (nurture) dan bukan karena bawaan (nature).
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa anak dilahirkan tidak
membawa kemampuan apa-apa, sehingga perlu melakukan proses belajar.
Proses belajar ini melalui imitasi, modeling, dan atau belajar dengan
ieinforcemect (Soetjiningsih, 2012).
Skinner memakai teori stimulus-respons dalam menerangkan
perkembangan bahasa, yaitu bahwa bila anak mulai belajar berbicara yang
merupakan bukti berkembangnya bahasa anak, maka orang yang berada
disekelilingnya memberikan repons positif tersebut maka anak akan
cenderung mengulang kata tersebut atau tertarik untuk mencoba kata lain.
Albert Bandura berpendapat bahwa anak belajar bahasa karena menirukan
suatu model. Tingkah laku imitasi ini tidak mesti harus menerima
reinforcement sebab belajar model dalam prinsipnya lepas dari
reinforcemet yang berasal daru luar. Pendapat ini belum mampu
menerangkan mengapa anak pada satu saat membuat kalimat-kalimat baru
yang belum pernnah dibuat sebelumya dan mengapa ia membuat suara-
suara baru dalam awal perkembangan bahasa yang tidak dipelajarinya
melalui imitasi dari luar (Soetjiningsih, 2012).
b. Teori Nativitis (Nativistic Approach)
Menurut pandangan ini menyatakan bahwa struktur bahasa merupakan
bawaan lahir, telah ditentukan secara biologis, bersifat ilmiah, dan bukann
bentukan. Pelopor pandagan ini adalah Chomsky, seorang ahli linguistik
yang menyatakan bahwa manusia memiliki mekanisme otak bawaan yang
khusu untuuk belajar bahasa. Jadi dalam diri manusia sudah ada innate
mechanism, yaitu bahwa seseorang itu ditentukan oleh sesuatu yang ada di
dalam tubuh manusia atau sudah diprogram secara genetik (Soetjiningsih,
2012).
c. Teori Kognitif
Perkembangan bahasa tergantung pada kemampuan kognitif tertentu,
kemampuan pengolahan informasi, dam motivsi. Piaget dan pengikutnya
menyatakan bahwa perkembangan kognitif mengarahkan kemampuan
berbahasa, dan perkembangan bahasa tergantung pada kemampuan kognitif
(Soetjiningsih, 2012).
Dapus : Soetjiningsih, Cristiana Hari. 2012. Perkembangan Anak Sejak
Pembuahan sampai dengan Kanak-kanak Akhir. Jakarta: KENCANA

TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA

Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan (Rusoni Elin, 24:2006) Tahap


perkembangan bahasa anak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu tahap pralinguistik
dan tahap linguistik.
1. Tahap Pralinguistik (Masa Meraba)

Pada tahap ini, bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah bermakna.
Bunyi – bunyi itu memang telah menyerupai vocal atau konsonan tertentu. Akan
tetapi secara keseluruhan bunyi tersebut tidak mengacu pada kata dan makna
tertentu.Tahap pralinguistik merupakan tahap perkembanganbahasa anak yang
dialami oleh anak yang berusia 0-1 tahun. Tahap pralinguistik dibagi lagi ke dalam
dua tahapan, yaitu:

a. Tahap Meraba Pertama

Tahap meraba pertama dialami oleh anak usia 0-6 bulan. Pembagian kelompok ini
bersifat umum dan tidak berlaku persis pada setiap anak.

 Usia 0 - 2 bulan
Pada usia tersebut sudah dapat mengetahui asal suara. Mereka sudah
dapat membedakan suku kata, mereka bisa merespon secara berbeda
terhadap kualitas emosional suara manusia misalnya, mereka akan
tersenyum jika mendengar suara yang ramah atau sebaliknya mereka akan
menangis jika mendengar suara dengan nada marah. Perkembangan
tersebut menurut Chaer (2003) melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1). Bunyi
resonansi, (2). Bunyi berdekut, (3). Bunyi berleter, (4). Bunyi berleter ulang, (5).
Bunyi vokabel.
 Usia 2 - 5 bulan.
Pada usia 2-5 bulan bayi dapat membedakan suara laki – laki dan
perempuan. Anak mulai mendekat dan mengeluarkan bunyi – bunyi vokal
yang bercampur dengan bunyi – bunyi mirip konsonan. Bunyi ini biasanya
muncul sebagai respon terhadap senyum atau ucapan ibunya atau orang
lain.
 Pada usia 4 – 7 bulan
Pada usia tersebut anak mulai mengeluarkan bunyi agak utuh dengan
durasi (rentang waktu) yang lama. Bunyi mirip konsonan atau mirip
vokalnya lebih bervariasi. Konsonan nasal/m/n sudah mulai muncul.

b. Tahap Meraba Kedua

 Usia 6 – 12 bulan
Pada tahap ini anak mulai memperhatikan intonasi dan ritme dalam
ucapan. Pada tahap ini anak dapat berkomunikasi dan berceloteh.
Celotehannya berupa reduplikasi atau pengulangan konsonan dan vokal
yang sama, seperti/ba ba ba/,ma ma ma/, dad a da/. Vokal yang muncul
adalah dasar /a/ dengan konsonan hambat labial /p, b/ nasal /m, n, g/, dan
alveolar /t, d/. selanjutnya celotehan reduplikasi ini berubah lebuh
bervariasi. Vokalnya sudah mulai menuju vokal /u/ dan /i/, dan konsonan
frikatif pun, seperti /s/ sudah mulai muncul.

2. Tahap Linguistik
Tahap linguistik adalah tahap perkembangan bahasa anak usia 1-5 tahun. Pada
tahapan ini anak mulai bisa mengucapkan bahasa seperti bahasa orang dewasa.
Tahap linguistik terbagi lagi ke dalam 4 tahapan, yakni :

a) Tahapan Holofrasis (tahap satu kata)


Pada tahap ini anak sudah mulai mengucapkan suatu kata. Pada periode
ini disebut holofrase, karena anak – anak menyatakan makna keseluruhan
frase atau kalimat dalam suatu kata yang diucapkannya itu.
b) Ucapan Dua Kata
Berlangsung sewaktu anak berusia 1,5 – 2 tahun. Tahap ini memasuki
tahap pertama kali mengucapkan dua holofrase dalam rangkaian yang
cepat. Komunikasi yang ingin ia sampaikan adalah bertanya dan
meminta.Pada masa ini, kosakata dan gramatika anak berkembang dengan
cepat. Tuturannya mulai bersifat telegrafik. Artinya apa yang dituturkan
anak hanyalah kata – kata yang penting saja, seperti kata benda, kata sifat,
dan kata kerja.
c) Pengembangan Tata Bahasa
Perkembangan anak pada tahap ini makin luar biasa. Perkembangan ini
ditandai dengan penggunaan kalimat dengan lebih dari dua kata. Tahap ini
umumnya dialami oleh anak usia sekita 2 sampai 5 tahun.
d) Tata Bahasa Menjelang Dewasa
Tahap perkembangan bahasa anak yang keempat ini biasanya dialami oleh
anak yang sudah berumur antara 5 – 10 tahun. Pada tahap ini anak – anak
sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa yang rumit dan sudah
mampu menyusun kalimat yang lebih rumit.

Abdul Chaer.2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta. hlm. 230-
233.

Rusoni, Elin. 2006. Tahap Pemerolehan Bahasa Anak dan Perkembangan Bahasa
Anak.

Anda mungkin juga menyukai