SECTION 3
NAMES OF GENERA AND SUBDIVISIONS OF GENERA
ARTICLE 20
- Maulidia
- Mirdal Wahyu K
- Purwita D
A. Artikel 20
1. Nama genus adalah kata benda dalam nominatif singular, atau kata yang
diperlakukan demikian, dan ditulis dengan huruf kapital awal (lihat Art. 60.2). Itu
dapat diambil dari sumber apa pun, dan bahkan dapat disusun dengan cara yang
benar-benar sewenang-wenang, tetapi tidak boleh diakhiri dengan virus.
2. Nama genus mungkin tidak sesuai dengan istilah teknis Latin yang digunakan
dalam morfologi pada saat publikasi kecuali jika diterbitkan sebelum 1 Januari
1912 dan disertai dengan nama spesies yang diterbitkan sesuai dengan sistem
biner Linnaeus.
Contoh :
- Radicula ”(Hill, Brit. Herb .: 264. 1756) bertepatan dengan istilah teknis
Latin“ radicula ”(radicle) dan tidak disertai dengan nama spesies sesuai dengan
sistem biner Linnaeus. Nama Radicula secara tepat dikaitkan dengan Moench
(Methodus: 262. 1794), yang pertama kali dikombinasikan dengan julukan
tertentu.
- Tuber F. H. Wigg. : Fr., ketika diterbitkan pada 1780, disertai dengan nama
spesies biner (Tuber gulosorum F. H. Wigg., Prim. Fl Holsat .: 109. 1780) dan
karena itu diterbitkan secara sah meskipun bertepatan dengan istilah teknis Latin.
3. Nama genus mungkin tidak terdiri dari dua kata, kecuali jika kata-kata ini
digabung dengan tanda hubung (tetapi lihat Art. 60.12 untuk nama-nama genus-
fosil).
Contoh :
Contoh :
Rekomendasi 20A
Hal yang harus diperhatikan dalam menulis nama adalah :
a) Menggunakan pengakhiran Latin
b) Menghindari nama yang tidak beradaptasi dengan Bahasa Latin
c) Jangan membuat nama yang panjang atau sulit diucapkan dalam Bahasa Latin
d) Tidak membuat nama dengan menggabungkan kata dari berbagai bahasa
e) Tunjukkan (jika mungkin) dengan membuat akhir nama afinitas atau analogi dari
genus.
f) Hindari kata sifat yang digunakan sebagai kata benda
g) Tidak menggunakan nama yang mirip/julukan atas nama salah satu spesies,genus
h) Tidak mendedikasikan genera untuk orang yang tidak memiliki hubungan dengan
botani, mikologi, phikologi, atau ilmu alam lain
i) Memberikan bentuk feminim ke semua nama generik pribadi, baik itu untuk
menunjukkan jantan/betina.
j) Tidak membentuk nama generik dengan menggabungkan bagian-bagian dari dua
nama generik yang ada, karena nama tersebut cenderung dikacaukan dengan nama
nothogenik.
CHAPTER III
Tata Nama Taksa dan Kedudukannya
Bagian 3
Genera dan subdivisi genera
Artikel 21
21.1 Nama subdivisi dari genus terbentuk dari kombinasi dari nama generic dan
sebutan subdivisi. Suatu hubungan istilah (subgenus, section, sense dll) digunakan
untuk menunjukkan kedudukannya .
Catatan 1 : nama subdivisi dari genus yang sama walaupun kedudukannya berbeda
akan homonym jika mereka memiliki sebutan yang sama tetapi dilihat dari jenis yang
berbeda (lihat pada artikel 53.3) dikarenakan menandakan kedudukan istilah bukan
termasuk nama
21.2 sebutan nama dalam subdivisi dari genus akan sama dengan nama generic, atau
dalam kata genetif jamak namun tidak untuk kata genetif tunggal. Ditulis
menggunakan inisial capital
21.3 sebutan dalam subdivisi dari genus tidak terbentuk dari nama genus yang mana
hal tersebut seharusnya ditambahkan awalan Eu
21.4 sebuah nama dalam kombinasi biner alih-alih sebuan subdivi, tetapi sebaliknya
sesuai sesuai dengan kode etik ini, diperlakukan seperti yang diterbitkan secara sah
dalam bentuk yang ditentukan oleh artikel 21.1 tanpa mengubah nama pengarang atau
tanggal.
Catatan 2 : Nama- nama hibrida pada kedudukan subdivisi suatu genus dibentuk
sesuai dengan ketentuan dalam artikel H.7
Rekomendasi 21A
214.1. Ketika menunjukkan nama subdivisi dari genus yang dimiliki oleh spesies
tertentu dan berhubungan dengan nama generik dan julukan spesifik, julukan
subdivisi harus ditempatkan dalam tanda kurung di antara keduanya.
Contoh: 1. Astragalus (Cycloglottis) contortuplicatus; A. (Phaca) umbellatus;
Loranthus (sect. Ischnanthus) gabonensis.
Rekomendasi 21B
21B.1. Rekomendasi yang dibuat untuk membentuk nama genus ( Rec. 20A ) berlaku
sama untuk julukan dari subdivisi sebuah genus, kecuali Rec. 21B.2-4
merekomendasikan sebaliknya.
213.2. Julukan atas nama subgenus atau bagian sebaiknya kata benda; nama
subbagian atau subdivisi dari genus sebaiknya kata sifat yang jamak.
21B.3. Ketika penulis mengusulkan julukan baru untuk nama subdivisi dari genera,
harus menghindari bentuk kata benda saat subdivisi koordinasi lain dari genus yang
sama dalam bentuk kata sifat jamak, dan sebaliknya. Penulis juga harus menghindari
ketika mengusulkan julukan untuk nama subdivisi dari genus, yang sudah digunakan
untuk subdivisi genus yang terkait, atau yang identik dengan nama genus tersebut.
21B.4. Ketika suatu bagian atau subgenus dinaikkan ke tingkat genus atau terjadi
perubahan terbalik, nama asli atau julukan harus dipertahankan, kecuali nama yang
dihasilkan akan bertentangan dengan Kode.
BAB III
NAMENKLATUR TAXA MENURUT PERINGKATNYA
BAGIAN 3
NAMA GENERAL DAN SUBDIVISI GENERAL
Pasal 22
22.2 Nama subdivisi dari genus yang mencakup tipe (yaitu tipe asli
atau semua elemen yang memenuhi syarat sebagai tipe atau
tipe yang sebelumnya ditunjuk) dari nama genus yang diadopsi
dan diadopsi tidak secara sah diterbitkan kecuali julukannya
mengulangi nama generik yang tidak diubah. . Untuk keperluan
ketentuan ini, indikasi eksplisit bahwa unsur khas nomenclatural
dimasukkan dianggap setara dengan dimasukkannya jenis,
apakah itu telah ditunjuk sebelumnya atau tidak (lihat juga Art.
21.3).
Contoh: Ketika Kuntze (dalam Post & Kuntze, Lex. Jenderal Phan .:
106. 1903) menerbitkan sekte Caulinia. Hardenbergia (Benth.)
Kuntze di bawah Caulinia Moench (Suppl. Meth .: 47. 1802),
homonim kemudian dari Caulinia Willd. (dalam Mém. Acad. Roy. Sci.
Hist. (Berlin) 1798: 87. 1801), ia tidak menetapkan nama samaran
“sekte Caulinia. Caulinia ”.
Rekomendasi 22A
22A.1
Bagian yang termasuk jenis nama yang benar dari subgenus, tetapi tidak termasuk
jenis nama yang benar dari genus(dimana tidak ada tambahan dalam aturan), diberi
nama dengan julukan dan jenis sama sebagai nama subgenerik.
22A.2
Subgenus yang tidak termasuk jenis nama genus yang benar (dimana tidak ada
hambatan dalam aturan), harus diberi nama dengan julukan dan jenis yang sama
dan benar dari salah satu bagian dibawahnya.
Contoh : Ketika Brizicky mengangkat Rhamnus, Pseudofrangula Grubov ke tingkatan
subgenus, alih-alih menggunakan julukan baru, ia menamai takson Rhamnus
sebagai Pseudofrangula (Grubov) Brizicky sehingga jenis kedua tanaman itu sama.
Rekomendasi 22B.1
Ketika menerbitkan nama subdivisi dari genus yang juga membentuk autonim,
penulis harus menyebutkan autonim itu dalam publikasi.