Anda di halaman 1dari 33

PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA

ANAK

TUJUAN PENELITIAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : JELLY YULINDARI SIAGIAN

NIM :-

PR0DI : KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU : ROIKEISTINA SILABAN SS.M.HUM

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS AUDI INDONESIA

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

P
uji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas
rahmat-Nya dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun adapun tema dari makalah ini adalah
(PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK).

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah “Bahasa Indonesia” telah memberi tugas individu. Makalah ini
jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesunggunya. Oleh karena itu, keterbatan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Tentu nya dalam perbuatan tugas ini,masih banyak kekurangan yang harus di
perbaiki baik kontek penulisan maupun isi,untuk itu saya merasa perluh ada kritik
dan saran yang dapat membangun dalam perbaikan,telah memberikan bimbingan
serta masukan secara konstruktif sehingga tugas ini dapat berguna bagi kepentingan
masa depan generasi anak bangsa in. ” SAYA UCAPKAN SEKIAN
TRIMAKASIH”.

Medan, 08 November 2022

Penulis:

( JELLY YULINDARI SIAGIAN )

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak....................................................................6
BAB III.......................................................................................................................26
METODE PENELITIAN...........................................................................................29
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................29
3.2 populasi dan simpel penelitian.........................................................................30
BAB IV.......................................................................Error! Bookmark not defined.
HASIL ANALISIS.....................................................Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan.....................Error! Bookmark not defined.
BAB V........................................................................................................................31
PENUTUP..................................................................................................................31
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................31
Daftar Pustaka............................................................................................................33

ii

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerolehan bahasa dan perkembangan bahasa anak mendasari
kemampuan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia kepada siswa di sekolahdasar
terutama siswa di kelas rendah. Karakteristik setiap anak tidak samasehingga dengan
mempelajari pemerolehan dan perkembangan bahasa anak guru dapat mengatasi
perbedaan perkembangan bahasa pada siswanya.Siswa sekolah dasar pada umumnya
berlatar belakang dwi bahasa bahkan multi bahasa anak, guru dapat benar-benar
memahami konteks sosial budaya lingkungan anak didiknya dan menghargai
keragaman budaya tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahan,diantaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa anak?


2. Apa saja ragam pemerolehan bahasa anak?
3. Bagaimanakah strategi pemerolehan bahasa anak?
4. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa anak?
5. Bagaimana tahap-tahap perkembangan bahasa anak?

Pengertian:
1).pemeroleh bahasa merupakan proses yang digunakan oleh anak anak untuk
menyusaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua atau guru sampaikan
dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan sederhana dari bahasa yang
bersangkutan.
2). - pemerolehan bahasa pertama
- pemeroleh bahasa kedua
-pemerolehan ulang.
3) . ada 4 strategi yaitu : - imitasi

4
- produktivitas
- umpan balik
- dan prinsip operasi

4). Perkembangan bahasa anak merupakan kombinasi antara interaksi


sosial,perkembangan emosinya,kemampuan kognitif,dan perkembangan tersebut di
kombinasikan dengan apa yang terjadi dalam beberapa tahun tahap perkembangan
anak.

5)._ tahap 1(pra linguistik)


_ tahap 2(linguistic)
_ tahap 3(pengembangan tata bahasa tata bahasa)

1.3 Tujuan
Dengan mempelajari materi pemerolehan dan perkembangan bahasa anak,mahasiswa
diharapkan mampu :

1. Menjelaskan hakikat pemerolehan bahasa anak.


2. Menjelaskan ragam pemerolehan bahasa anak.
3. Menjelaskan strategi pemerolehan bahasa anak.
4. Menjelaskan hakikat perkembangan bahasa anak.
5. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan bahasa anak

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak 


2.2 Pengertian Pemerolehan Bahasa Anak 

Mengenai pemerolehan bahasa ini terdapat beberapa pengertian.Pengertian
yang satu mengatakan bahwa pemerolehan bahasa mempunyaisuatu permulaan yang
tiba-tiba, mendadak. Kemerdekaan bahasa mulai sekitar usia satu tahun di saat anak-
anak mulai menggunakan kata-kata lepas atau kata-kata terpisah dari sandi linguistic
untuk mencapai tujuan soasialmereka pengertian lain mengatakan bahwa
pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
prestasi-prestasi kognitif pra-linguistik. Pemerolehan bahasa anak melibatkan
duaketerampilan,yaitukemampuanuntuk menghasilkan tuturan secara spontan, dan k
emampuan untuk memahami tuturan orang lain.Jika dikaitkan dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses
pemilikankemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman ataupun pengungkapan se
cara alami,tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal (Tarigan dkk., 1998).Selain
pendapat tersebut,kiparsky dan tarigan (1998) mengatakan bahwa pemeroleh bahasa
adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyusaikan serangkaian
hipotesis dengan ucapan orang tua hingga dapat memilih kaidah tata bahasa yang
paling baik dan paling sederhana dari bahasa Selain pendapat tersebut Bersangkutan
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemerolehan
bahasa :

1.Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak belajar tanpa bebandan di luar sek.

2.Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-lembaga
pendidikan seperti sekolah atau kursus.

3.Dilakukan tanpa sadar atau secara spontan.

4.Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna
bagi anak.

2.3 Teori Pemerolehan Bahasa Anak 


6
- Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat diamati
langsung dan hubungan antara rangsangan ( stimulus) dan reaksi (respon).

Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadap
rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebut dibenarkan.
Dengan demikian, anak belajar bahasa pertamanya. Sebagai contoh, seorang anak
mengucap bilang kali untuk barangkali pasti anak akan dikritik oleh ibunya atau
siapa saja yang mendengar kata tersebut.Apabila suatu ketika si anak mengucapkan
barangkali dengan tepat, dia tidak akan mendapat kritikan karena pengucapannya
sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan membuat reaksi yang tepat
terhadap rangsangan dan merupakan hal pokok bagi pemerolehan bahasa pertama.

B.F. Skinner adalah tokoh behaviorisme. Dia menulis buku
Verbal  Behavior (1957) yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran
ini.Menurut aliran ini, belajar merupakan hasil faktor eksternal yang
dikenakan pada suatu organisme. Menurut Skinner, perilaku kebahasaan sama
dengan perilaku yang lain, dikontrol oleh konsekuensinya. Apabila suatu usahameny
enangkan perilaku itu akan terus dikerjakan. Sebaliknya, apabila
tidak menguntungkan, perilaku itu akan ditinggalkan.

- Teori Nativisme

Chomsky merupakan nativisme. Menurutnya,bahasa hanya dapat dikuasai oleh


manusia binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia.pendapat
Chomsky didasarkan pada beberapa asumsi.

7
Pertama, perilaku berbahasa adalah sesuatu yang di turunkan(genetika),setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama(merupakan sesuatu universal),dan
lingkungan memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa.

Kedua,bahasa dapat dikuasai dalam waktu relative singkat.

Ketiga,lingkungan bahasa anak dapat menyediakandata yang cukup bagi penguasaan


tata bahasa yang rumit dari orang dewasa menurut aliran ini,bahasa adalah sesuatu
kompleks dan rumit sehingga mustahil dapat dikuasahi dalam waktu yang singkat
melalui”peniruan”.

Nativisme juga dipercaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah dibekali dengan
suatu alat untuk memproleh bahasa(language acquisitiondevice LAD)

Taupa LAD,tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu
singkat dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit .LAD juga memungkinkan
seorang anak dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa.

- Teori Kognitivisme

Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakan bahwa


bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal darikematangan
kognitif. Jadi perkembangan bahasa itu ditentukan oleh urutan-urutan perkembangan
kognitif.Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah,melaink
an salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal darikematangan kognitif.
Bahasa distrukturisi oleh nalar. Perkembangan bahasaharus berlandaskan pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum didalam kognisi ,jadi urutan urutan
perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa (Chomsky yang
menyatakan bahwa mekanisme umum dari perkembangan kognitif tidak dapat di
jelaskan struktur bahasa yang kompleks,abstrak,dan khas. Begitu juga dengan
lingkungan berbahasa bahasa harus di proleh secara almiah.
Menurut teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan 
kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa.
Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa dianggap belum ada. Anak
hanya memahami dunia melalui inderanya.Anak hanya mengenal benda yang dilihat
8
secara langsung. Pada akhir usia satu tahun,anak sudah dapat mengerti bahwa benda
memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan symbol untuk
mempresentasikanbenda yang tidak hadir dihadapannya symbol ini kemudian
berkembang menjadi kata kata awal yang di ucapkan anak.

- Teori Interaksionisme

Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan


bahasa merupakanhasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingku
ngan bahasa. Pemerolehan bahasa itu berhubungan
dengan adanya interaksi antara“input” dan kemampuan internal yang dimiliki
pembelajaran.Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir.

Hal ini
dibuktikan oleh berbagai penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardn
er. 

Dia mengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbaai kecerdasan. Salahsatu
kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa (Campbel,dkk.2006:2-3).
Akan tetapi, yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan jugafaktor yang
mempengaruhi kemampuan berbahasa si anak.

2.4 Tahap Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak 

Tahapan perkembangan pemerolehan bahasa anak meliputi :

1. Perkembangan Prasekolah

Perkembangan prasekolah terdiri dari beberapa tahap, yaitu :

- Perkembangan Pralinguistik 

9
Ada kecenderungan untuk menganggap bahwa perkembangan bahasaanak-anak
mulai ketiks dia mengatakan kata-pertamanya, yang menjadi
tugas para ibu untuk mencatatnya/merekamnya pada buku bayi anak tersebut. Tetapi
riset bayi medorong bahkan memaknai kita untuk
menolak dugaan ini dan mengakui fakta-fakta Perkembangan Komunikasi Sejak
lahir.

Dua jenis fakta yang dikutip oleh para peneliti untuk menunjang
teori pembawaan lahir mereka adalah: (i) kehadiran pada waktu lahir struktur-
struktur yang diadaptasi dengan baik bagi bahasa ( walaupun pada permulaan tidak d
ipakai buat bahasa); (ii) kehadiran perilaku-perilakusosial umum dan juga kemampu
an-kemampuan khusus bahasa pada beberapa bulan pertama kehidupan.

-Tahap Satu Kata
Merupakan suatu dugaan umum bahwa san anak pada satu kata terusmenerus
berupaya mengumpulkan nama-nama benda dan orang di dunia.
-Ujaran Kombinatori Permulaan
Perkembangan bahasa permulaan tiga orang anak dalam jangka
waktu beberapa tahun yang hasilnya bahwa panjang ucapan anak kecilmerupakan
petunjuk atau indicator perkembangan bahasa yang lebih baik daripada usia
kronologis. (Brown (et all), 1973).

2. Perkembangan Interogatif 

Ada tiga tipe struktur interogatif yang utama untuk


mengemukakan pertanyaan, yaitu:
Pertanyaan menuntut jawaban YA atau TIDAK 
 Pertanyaan menuntut INFORMASI

Pertanyaan menuntut jawaban SALAH SATU DARI YANGBERLAWANAN
(atau “POLAR”).

10
3. Perkembangan Penggabungan Kalimat

Berikut beberapa contoh bagaimana cara menggabungkan


proposisi- proposisi itu:

- Penggabungan dua proposisi atau klausa yang berstatus setara:Ini buku dan


Ninon membacanya.
- Penggabungan satu proposisi merupakan yang lebih ungguldaripada yang
satu lagi (yang menerangkan suatu nomina dalam proposisi itu) : (benda)
yang Ninon baca itu adalah buku.

- Penggabungan dua proposisi yang berstatus dalam kaitan waktu:Waktu


Ninon membaca buku itu, ada halaman yang sobek.

- Penggabungan dua proposisi yang berstatus tidak sama dalamhubungan
sebab-akibat: Ninon melempar halaman buku itu karenasobek.

- Satu proposisi mengisi “kekosongan” yang lainnya:Kamu mengetahui bahwa


Ninon membaca buku sejarah. (Dari :Kami mengetahui “sesuatu”).

4. Perkembangan Sistem

BunyiTerdapat beberapa persesuaian perkembangan pemerolehan bunyi(periode
pembuatan pembedaan atas dua bunyi dapat dikenali selamatahun pertama) :

Periode vokalisasi dan prameraban

Periode meraban Clark dan Clark (1977) menemukan fakta


fakta bagi representasi berdasarkan orang dewasa dalam kenyataan bahwa:

11
Anak-anak mengenali makna-makna berdasarkan persepsi merekasendiri terhadap
bunyi kata-kata yang mereka dengar.

Anak-anak menukar / mengganti ucapan mereka dari waktu ke waktu mebuju ucapan
orang dewasa.
Apabila anak-anak mulai menghasikan segmen bunyi tertentu(seperti /s/, maka hal
itu menyebar kepada kata-kata lain dalam pembendaharaan mereka, tetapi bukan
kepada kata-kata yang
tidak merupakan perbedaan mereka, sesuai dengan ucapan orangdewasa.

5. Perkembangan Masa Sekolah

Perkembangan bahasa pada masa-masa sekolah terutama sekali dapatdibedakan


dengan jelas dalam tiga bidang, yaitu:

1. Struktur Bahasa Pertumbuhan semantik sang anak berlangsung terus-menerus


karena pengalamannya bersambung dan meluas, yang tentu saja mengandung penger
tian bahwa sekolah mempunyai peranan yang sangat penting.Pengalaman-
pengalaman baru menuntut pertumbuhan dalam sistemsemantic dan sintaksis sang
anak.

2. Pemakaian Bahasa

Clark & Clark (1977 : 373) mengatakan bahwa: “anak-anak membangun struktur da
n fungsi pada waktu yang bersamaan. Sebaik mereka belajar lebih banyak struktur, 
maka mereka memperoleh lebih banyak sarana untuk menyampaikan fungsi yang be
rbeda-beda. Dansebaiknya mereka mempelajari banyak fungsi, maka
mereka memperluas pemakaian tempat berbagai struktur diterapkan.”

6. Kesadaran Metalinguistik

12
 Ialah kemampuan membuat bentuk-bentuk bahasa menjadi tak tembuscahaya dan
menyelesaikan diri di dalam dan untuk diri mereka sendiri” (Cazden,
1974 : 24).

2.5 Ragam Pemerolehan Bahasa Anak 


Ragam atau jenis pemerolehan bahasa dapat kita tinjau dari berbagai sudut pandang,
yaitu :
1. Berdasarkan bentuk 
Ditinjau dari segi bentuk, ragam pemerolehan bahasa anak meliputi :
a. Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition
  b.Pemerolehan bahasa kedua atau second language acquisition
c. Pemerolehan berulang-ulang atau re-acquestion (klein, 1986 ; 3)
2. Berdasarkan urutan
Ditinjau dari segi urutan, ragam pemerolehan anak meliputi :
a. Pemerolehan bahasa pertama atau  first language acquisition
b.Pemerolehan bahasa kedua atau secong language acquisition (Winitiz,1981
Stevens, 1984)
3. Berdasarkan jumlah
Ditinjau dari segi jumlah, ragam pemerolehan anak meliputi :
a. Pemerolehan satu bahasa atau monolingual acquestion
b. Pemerolehan dua bahasa atau bilingual acquestion (Gracia, 1983).
4. Berdasarkan media
Ditinjau dari segi media, ragam pemerolehan anak meliputi :
a. Pemerolehan lisan atau oral language acquestion
b. Pemerolehan bahasa tulis atau written language acquestion (Freedman, 1985)
5. Berdasarkan keaslian
Ditinjau dari segi keaslian atau keasingan, ragam pemerolehan anak meliputi :
a. Pemerolehan bahasa asli atau native language acquestion
b. Pemerolehan bahasa asing atau foreign language acquestion (Winitz,1981)

13
2.6 Strategi Pemerolehan Bahasa Anak 
1. Pemerolehan Bahasa Pertama
Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secaraverbal itulah
yang disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Jadi
pemerolehan bahasa pertama terjadi bila anak pada awal kehidupannya tanpa bahasa 
kinitelah memperoleh satu bahasa. Pada masa pemerolehan bahasa tersebut, bahasa a
nak lebih mengarah pada fungsi komunikasi daripada bentuk ataustruktur bahasanya.
Anak akan mengucapkan kata berikutnya untuk keperluankomunikasinya dengan
orang tua atau kerabat dekatnya.Anak-
anak dalam proses pemerolehan bahasa pada umumnyamenggunakan 4 strategi. Strat
egi pertama adalah meniru/imitasi. Berbagai penelitian menemukan berbagai jenis
peniruan atau imitasi, seperti:

1. Imitasi spontan
2. Imitasi perolehan
3. Imitasi segera
4. Imitasi lambat
5. Imitasi perluasan Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa adalah strategi
produktivitas.Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan
bahasamelalui sarana komunikasi linguistik dan nonlinguistik (mimik, gerak,
isyarat,suara dsb).

Strategi ketiga adalah strategi umpan balik, yaitu umpan balik antarastrategi
produksi ujaran (ucapan) dengan responsi.Strategi keempat adalah apa yang disebut
prinsip operasi. Dalam strategiini anak dikenalkan dengan pedoman, ”Gunakan
beberapa prinsip operasiumum untuk memikirkan serta menggunakan bahasa”
(hindarkan kekecualian, prinsip khusus: seperti kata: berajar menjadi belajar).

2. Pemerolehan Bahasa Kedua


Pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memproleh sebuah bahasa lain
setelah terlebih dahulu ia menguasai
sampai batas tertentu bahasa pertamanya (bahasa ibu). Ada juga yang menyamakan i
stilah bahasa keduasebagai bahasa asing.Khusus bagi kondisi di Indonesia, istilah

14
bahasa pertama atau bahasa.Bahasa asing kadang kadang berbeda dengan pengajaran
bahasa kedua.bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di Negara.

tertentu, oleh karenanya bahasa kedua sangat diperlukan untuk


kepentingan politik, ekonomi dan pendidikan. Terdapat perbedaan dalam proses bela
jar  bahasa pertama dan bahasa kedua.

 Proses belajar bahasa pertama memiliki ciri-ciri:


1. Belajar tidak disengaja.
2. Berlangsung sejak lahir.
3. Lingkungan keluarga sangat menentukan.
4. Motivasi ada karena kebutuhan.
5. Banyak waktu untuk mencoba bahasa.
6. Banyak kesempatan untuk berkomunikasi.
 Pada proses belajar bahasa kedua terdapat ciri-ciri:
1. Belajar bahasa disengaja, misalnya karena menjadi salah satu mata pelajaran di
sekolah.
2. Berlangsung setelah pelajar berada di sekolah.
3. Lingkungan sekolah sangat menentukan.
4.Motivasi pelajar untuk mempelajarinya tidak sekuat mempelajari bahasa perama. 
Motivasi itu misalnya ingin memperoleh nilai baik  pada waktu ulangan atau
ujian.
5. Waktu belajar terbatas.
6. Belajar tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktikan bahasayang
dipelajari.
7. Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.
8. Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewatsehingga proses
belajar bahasa kedua berlangsung lama.
9. Disediakan alat bantu belajar.
10. Ada orang yang mengorganisasi

15
Dalam kaitannya dengan proses belajar bahasa kedua perlu
diperhatikan beberapa strategi yang dapat diterapkan. Stern (1983)menjelaskan ada
sepuluh strategi dalam proses belajar bahasa, yaitu:
1. Strategi perencanaan dan belajar positif.

2. Strategi aktif, pendekatan aktif dalam tugas belajar, libatkan siswaAnda secara
aktif dalam belajar bahasa bahkan melalui pelajaran yanglain.

3. Strategi empatik, ciptakan empatik pada waktu belajar bahasa.

4. Strategi formal, perlu ditanamkan kepada siswa bahwa proses


belajar  bahasa ini formal/terstruktur sebab pendidikan yang sedangditanamkan
adalah pendidikan formal bukan alamiah.

5. Strategi eksperimental, mencoba sesuatu hal yang baru untuk  peningkatan belajar
siswa.

6. Strategi semantik, yakni menambah kosakata siswa dengan


berbagaicara, misalnya permainan (contoh: teka-teki); permainan dapat
meningkatkan keberhasilan belajar bahasa.

7. Strategi praktis, pancinglah keinginan siswa untuk mempraktikan apayang telah


didapatkan dalam belajar bahasa, Anda sendiri harus dapat menciptakan situasi yang
kondusif di kelas.

8.Strategi komunikasi, tidak hanya di kelas, motivasi siswa untuk menggunakan bah
asa dalam kehidupan nyata meskipun tanpadipantau, berikan pertanyaan-pertanyaan
atau PR yang memancing mereka bertanya kepada orang lain sehingga strategi ini
terpakai.

9.Strategi monitor, siswa dapat saja memonitor sendiri dan mengkritik  penggunaan


bahasa yang dipakainya, ini demi kemajuan mereka.

10. Strategi internalisasi, perlu pengembangan/pembelajaran bahasa keduayang telah


dipelajari secara terus-menerus/berkesinambungan.

2.7 Hakikat Perkembangan Bahasa Anak 


16
Evolusi biologi menjadi salah satu landasan perkembangan bahasa.Mereka menyakin
i bahwa evolusi biologi membentuk manusia menjadimanusia linguistik. Noam
Chomsky (1957) meyakini bahwa manusia
terikatsecara biologis untuk mempelajari bahasa pada suatu waktu tertentu dan
dengan cara tertentu. Ia menegaskan bahwa setiap anak mempunyai
languageacquisition device (LAD), yaitu kemampuan alamiah anak untuk
berbahasa.Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan periode yang penting
untuk  belajar bahasa (criticalperiod). Jika pengenalan bahasa tidak terjadi sebelum
masa remaja, maka ketidak mampuan dalam menggunakan tata bahasa yang baik
akan dialami seumur hidup.

Selain itu adanya periode penting dalam mempelajari bahasa bisa dibuktikan
salah satunya dari aksen orang dalam berbicara. Menurut teori
ini jika orang berimigrasi setelah berusia 12 tahun kemungkinan akan berbicara
bahasa Negara yang baru dengan aksen asing pada sisa hidupnya, tetapi kalauorang
berimigrasi sebagai anak kecil, aksen akan hilang ketika bahasa baruakan dipelajari
(Asher & Gracia, 1969).

Faktor kognitif individu merupakan satu hal yang tidak bisa


dipisahkan pada perkembangan bahasa anak. Para ahli kognitif juga menegaskan
bahwakemampuan anak berbahasa tergantung pada kematangan kognitifnya
(Piaget,1954

1). Tahap awal perkembangan intelektual anak terjadi dari lahir-2tahun

pada masa itu anak mengenal dunianya melalui sensasi yang didapatdari
inderanya dan membentuk persepsi mereka akan segala hal yang beradadi luar
dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari ibu/ayah ia dengar dan belaianhalus, ia
rasakan, kedua hal ini membentuk suatu simbol dalam proses mentalanak.
Perekaman sensasi nonverbal (simbolik) akan berkaitan dengan memoriasosiatif
yang nantinya a’kan memunculkan suatu logika.

Bahasa simbolik itu merupakan bahasa yang personal, dan setiap bayi pertama
kali berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik.Sehingga

17
sering terjadi hanya ibu yang mengerti apa yang diinginkan oleh
anaknya dengan melihat/mencermati bahasa simbol yang dikeluarkan oleh anak.
Simbol yang dikeluarkan anak dan dibahasakan oleh ibu itulah yang
nanti membuat suatu asosiasi, misalnya saat bayi lapar, ia menangis dan
memasukkan tangan ke mulut, dan ibu membahasakan, “lapar ya.. maumakan?”
Kondisi perut lapar dan kata 'makan' akan membentuk asosiasi dianak, yang suatu
saat akan keluar ucapan anak, seperti “Mau makan” jika iasudah lapar.

Sementara itu, di sisi lain proses penguasaan bahasa tergantung daristimulus dari 
lingkungan luar. Pada umumnya anak diperkenalkan bahasasejak
awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse,
yaitu caraibu atau orang dewasa anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perul
angan dari orang-orang di sekitarnya.Bahasa pada bayi berkembang melalui
beberapa tahapan umum:

Mengoceh (3-6 bulan)

Kata pertama yang dipahami (6-9 bulan)

Instruksi sederhana yang dipahami (9-12 bulan)

Kata pertama yang diucapkan (10-15 bulan)

Penambahan dan penerimaan kosa kata (lebih dari 300 kata pada usia 2tahun).

- Tiga tahun ke depan kosa kata akan berkembang lebih pesat


lagi.Pengenalan bahasa yang lebih dini dibutuhkan untuk memperolehketrampila
n bahasa yang baik. Tiga faktor diatas saling mendukung untuk menghasilakn
kemampuan berbahasa. Peristiwa yang terjadi pada Viktor danGenie dalam
berkomunikasi dikarenakan mereka besar dalam keterasingansosial selama
bertahun-tahun. Walaupun mereka bisa bersuara, namun
- suaratanpa arti, karena kurangnya kontribusi lingkungan dan perkembangan
intelektual yang tidak maksimal.
 1-2 bulan: mereka dapat membedakan suku kata, seperti (bu) dan (pa),mereka
bisa merespon secara berbeda terhadap kualitas emosional suaramanusia.
18
 3-4 bulan: mereka sudah dapat membedakan suara laki-laki dan perempuan.
 5 bulan: mereka mulai memperhatikan intonasi dan ritme dalam ucapan.Pada
tahap ini mereka mulai meraban (mengoceh) dengan suara melodis.

Pada tahap ini perkembangan yang mencolok adalah perkembangan
comprehension (komprehensi) artinya penggunaan bahasa secara pasif
(Marat:1983).

Komprehensi merupakan elemen bahasa yang dikuasai terlebih dahuluoleh anak


sebelum anak bisa memproduksi apapun yang bermakna.MenurutAltmann (dalam
Dardjowidjojo, 2000) bahwa sejak bayi berumur 7 bulandalam kandungan, seorang
bayi telah memiliki sistem pendengaran yang
telah berfungsi. Pada hakikatnya komprehensi adalah proses interaktif yang
melibatkan berbagai koalisi antara 5 faktor, yakni: sintetik, kontekslingkungan,
konteks sosial, informasi leksikal dan prosodi.

Walaupun bahasa itu tidak diturunkan manusia tetapi manusia


memilikikemampuan kognitif dan kapasitas linguistik tertentu dan juga kapasitas
untuk  belajar (Marat: 1983). Dalam hal ini sekali lagi peran orang tua, eluarga,lingk
ungan, bahkan pengasuh anak sangat diperlukan dalam proses pengembangan bahasa
secara optimal.

2. Tahap Meraban Kedua (0,5-1,0)

Tahap ini anak mulai aktif artinya tidak sepasif sewaktu ia berada
padatahap meraban pertama. Secara fisik ia sudah dapat melakukan gerakan-gerakan 
seperti memegang dan mengangkat benda atau menunjuk.Berkomunikasi dengan
mereka mulai mengasyikan karena mereka mulai aktif memulai komunikasi, kita
lihat apa saja yang dapat mereka lakukan padatahap ini.

 5-6 bulan Dari segi komprehensi kemampuan bahasa anak semakin baik dan
luas,anak semakin mengerti beberapa makna kata, misal: nama, larangan, perintah
dan ajakan. Hal ini menunjukkan bahwa bayi sudah dapat memahami ujaranorang
dewasa. Disamping itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti

19
mengangkat benda dan secara spontan memperlihatkannya kepadaorang lain
(Clark: 1997).

Menurut tarigan (1985) tahap ini disebut juga tahap kata omong kosong,tahap kata
tanpa makna. Ciri-ciri lain yang menarik selain yang disebutkantadi adalah:
ocehan, seringkali dihasilkan dengan intonasi, kadang-
kadangdengan tekanan menurun yang ada hubungannya dengan pertanyan- pertanya
an.Pada saat si anak mulai aktif mengoceh orang tua juga harus rajinmerespon suara
dan gerak isyarat anak.

Menurut Tarigan (1985), orang tuaharus mengumpan balik auditori untuk


memelihara vokalisasi ana, maksudnyaadalah agar anak tetap aktif meraban. Sebagai
langkah awal latihan ialahmengucapkan kata-kata yang bermakna.

 7-8 bulan Pada tahap ini orang tua sudah bisa mengenalkan hal baru bagi
anaknya,artinya anak sudah bisa mengenal bunyi kata untuk obyek yang seringdi
ajarkan dan dikenalkan oleh orang tuanya secara berulang-ulang.Orang
dewasa biasanya mulai menggunakan gerakan-gerakan isyarat sepertimenunjuk.
Gerakan ini dilakukan untuk menarik perhatian anak, karena ibuingin
menunjukkan sesuatu dan menawarkan sesuatu yang baru dan menarik (Clark,
1997).

Kemampuan anak untuk merespon apa yang dikenalkan secara berulang-ulang pun


semakin baik, misal: melambaikan tangan ketika ayahnya pergi, bertepu tangan, dan
sebagainya. Seperti halnya anak-anak, orang tua pun akanmerasa puas dan gembira
jika segala usaha untuk mengajari anaknya akanmendapat respon. Artinya
segala usaha orang tua ketika mengatakan sesuatu,menunjukkan atau
memperlihatkan sesuatu pada anaknya; mendapat respon si 
anak karena anak paham dan perkembangan bahasanya sesuai dengan perkembangan
usianya.

 8 bulan s/d 1 tahunPada tahap ini anak sudah dapat berinisiatif memulai
komunikasi.Ia
selalumenarik perhatian orang dewasa, selain mengoceh ia pun pandaimengguna
20
kan bahasa isyarat. Misalnya dengan cara menunjuk atau meraih benda-
benda. Pada tahap ini peran orang tua masih sangat besar dalam pemerolehan bah
asa pertama anak.orang tua harus lebih aktif meresponocehan dan gerakan isyarat
anak. Karena kalau orang tua tidak memahami apayang dimaksud anak, anak
akan kecewa dan untuk masa berikutnya anak akan pasif dalam berkomunikasi
dengan lingkungannya.

- Menurut Marat (1983) anak pada periode ini dapat mengucapkan beberapasuku
kata yang mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu atau
orangtertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses mental(kogn
itif). Dengan kata lain kepandaian anak semakin meningkat.
Semakin pandai si anak, pada akhirnya perkembangan meraban kedua telahtercapai.
Anak akan mulai belajar mengucapan kata pada periode berikutnyayang disebut
periode/tahap linguistik.

3. Tahap Linguistik 

Jika pada tahap pralinguistik pemerolehan bahasa anak belum


menyerupai bahasa orang dewasa maka pada tahap ini anak mulai bisa mengucapkan 
bahasa yang menyerupai ujaran orang dewasa. Para ahli psikolinguistik membagi
tahap ini ke dalam lima tahapan, yaitu:

a) Tahap I, tahap Holofrastik (Tahap Linguistik pertama, 1,0-2,0)

Pada usia 1,2tahun masuan kebahasan berupa pengetahuan anak tentang kehidupan d
,sekitarnya semakin banyak, misal: nama-nama
keluarga, binatang, mainan, makanan, kendaraann, dan sebagainya.Faktor-faktor mas
ukan inilah yang memungkinkan anak memperolehsemantik (makna kata) dan kemu
dian secara bertahap dapatmengucapkannya. Tahap ini adalah tahap di mana anak su
dah mulaimengucapkan satu kata.

Menurut Tarigan (1985) ucapan ucapan satu kata pada periode inidisebut
Holofrase /holofrastik karena anak anak menyatakan maknakeseluruhan frase atau
kalimat dalam satu kata yang diucapkannya itu.Tahap holofrase ini dialami oleh anak
normal yang berusia sekitar 1-2tahun. Waktu berakhirnya tahap ini tidak sama pada
21
setiap anak. Ada anak yang lebih cepat mengakhirinya, tetapi ada pula yang sampai
umur anak 3tahun.

Pada tahap ini gerakan fisik sangat menyentuh, menunjuk, mengangkat benda


dikombinasikan dengan satu kata. Seperti halnya gerak isyarat,
kata pertama yang digunakan bertujuan untuk memberi komentar terhadapobjek atau
kejadian di dalam lingkungannya. Satu kata itu dapat berupa perintah,
pemberitahuan, penolakan, pertanyaan, dan lain-lain. Di sampingitu menurut Clark
(1977) anak berumur 1 tahun menggunakan bahasaisyarat dengan komunikatif.
Fungsi gerak isyarat dan kata manfaatnya.

bagiana itu sebanding. Dengan kata lain, kata dan gerak itu itu sama pentingnya bagi
anak pada tahap holofrasa ini.

b). Tahap II, kalimat Dua Kata (2,0-3,0)

Kanak-kanak memasuki tahap ini dengan pertama sekali mengucapkandua holofrase


dalam rangakaian yang cepat (Tarigan, 1980).Keterampilananak pada akhir tahapa
ini makin luar biasa. Komunikasi yang ingin iasampaikan adalah bertanya Dan
meminta Kata-kata yang digunakan untuk itu semua sama seperti perkembangan
awal yaitu:sana,sini, itu,lihat ,mau, dan minta.

Selain keterampilan mengucapan dua kata, ternyata pada periode ini sianak terampil
melontarkan kombinasi antara informasi lama dan
baru.Pada periode ini tampak sekali kreativitasznzk. Keterampilan tersebutmuncul

pada anak dikarenakan makin bertambahnya pembendaharaan


katayang diperoleh dari lingkungannya dan juga karena perkembangankognitif serta
fungsi biologis pada anak.

c). Tahap Linguistik III: Pengembangan Tata Bahasa (3,0-4,0)22

22
Pada tahap ini perkembanganana makin luar biasa. Marat (1983)menyebutkan
perkembangan ini dengan kalimat lebih dari dua kata dan periode DiferensiasiTahap
ini pada umumnya dialami oleh anak berusiasekitar 2,5 tahun – 5 tahun.
Anak mulai sudah dapat bercakap-cakapdengan teman sebaya dan mulai aktif memul
ai percakapan. Fasesebelumnyasampai tahap perkembangan 2 kata anak lebih
banyak bergauldengan orang tuanya. Sedangkan pada tahap ini pergaulan anak
makin luasyang berarti menambah pengetahuandan menambah perbendaharaan
kata.Menurut Marat (1983) ada beberapa keterampilan mencolok yangdikuasai anak
pada tahap ini:

secara garis besar anak telah menguasai bahasa ibunya, artinyakaidah-


kaidah tata bahasa yang utama dari orang dewasa telahdikuasai.

Perbendaharaan kata berkembang, beberapa pengertian abstrak seperti: pengertian w
aktu, ruang, dan jumlah yang diinginkanmulai muncul.

Mereka mulai dapat membedakan kata kerja (contoh: makan,minum

 ,pergi, masak, mandi), kata ganti (aku, saya) dan kata kerja bantu (tidak, bukan,
mau, sudah, dsb).

Fungsi bahasa untuk berkomunikasi betul-betul mulai berfungsi;anak sudah dapat


mengadakan konversasi (percakapan) dengancara yang dapat dimengerti oleh orang
dewasa.

Persepsi anak dan pengalamannya tentang tentang dunia luar mulaiingin dibaginya
dengan orang lain,dengan cara memberian kritik, bertanya, menyuruh, memberi tahu,
dan lain-lain.

Tumbuhnya kreativitas anak dalam pembentukan kata-kata baru.Gejala ini


merupakan cara anak untuk mempelajari perkataan barudengan cara bermain-main.
Hal ini terjadi karena memang dayafantasi anak pada tahap ini sedang berkembang
pesat

d) Tahap Linguistik IV:

23
Tata Bahasa Menjelang Dewasa/Pradewasa (4,0-5,0)Pada tahap ini anak sudah mulai
menerapkan struktur tata bahasa dankalimat-kalimat yang agak lebih rumit. Misal,
kalimat majemuk sederhanaseperti di bawah ini:mau nonton sambil makan
keripik mama beli sayur dan kerupuk ayo nyanyi dan
nariKemampuan menghasilkan kalimat
kalimatnya sudah beragam, adakalimat pernyataan/kalimat berita, kalimat perintah d
an kalimat tanya.Kemunculan kalimat-kalimat rumit di atas menandakan adnya
peningkatankemampuan kebebasan anak.Menurut Clark (1977) pada tahap ini anak
masih mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke dalam bahasa.
Maksudnya adalah si anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya
ke dalam kata-kata yang bermakna. Hal ini karena anak memiliki keterbatasan-
keterbatasan seperti: penguasaan struktur tata bahasa, kosa kata danimbuhan.

e) Tahap Linguistik V : 
Kompetensi Penuh (5,0-)Sejak usia 5 tahun pada umumnya anak-anak yang
perkembangannyanormal telah menguasai elemen-elemen sintaksis bahasa ibunya
dan
telahmemiliki kompetensi (pemahaman dan produktivitas bahasa) secaramemadai.
Walau demikian, perbendaharaan katanya masih terbatas tetapiterus
berkembang/bertambah dengan kecepatan
yang mengagumkan.Menurut Tarigan (1988) salah satu perluasan bahasa sebagai ala
tkomunikasi yang harus mendapat perhatian khusus di sekolah dasar
adalah pengembangan baca tulis (melek huruf). Perkembangan baca tulis anak akan
memanjang serta memperluas pengungkapan maksud-maksud
pribadisi anak, misal melalui penulisan catatan harian, menulis surat, jadwalharian
dsb. Dengan demikian perkembangan baca tulis di sekolah dasar 

24
BAB III

HASIL ANALISIS

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

A.hasil penelitian

Penelitian deskriptip korelasional ini di lakukan paud

Berdasarkan data hasil penelitian yang di proleh,maka peneliti membahas hasil


penelitian sesuai dengan rumusan masalah:

1: Gambaran tentang pemerolehan bahasa pertama anak usia 4-5 tahun di PAUD
medan tuntungan.sebagian besar sudah berkembang sesuai harapan.

25
Nama: monica waruwu

Tempat tinggal : medan tuntungan

Lahir Di : Nias selatan

Status : Paud/Tk.

Nama : shintia gulo

Tempat tinggal: medan

Lahir di : Nias selatan

Status : Paud/Tk

26
Nama : shela Gea

Tempat tinggal : medan

Lahir di : medan

Status: Paud/ Tk
Aspek yang ditanyakan saat mewawancarai guru kelasnya:

1. Bagaimana caranya untuk menentukan tujuan pembelajaran yang harus


dicapai oleh anak?

2. Materi pembelajaran seperti apa yang cocok diterapkan di TK?

3. Apakah ada standar baku dalam proses penyusunan materi pembelajaran di


tk?

4. bagaimana proses penyusunan materi di tk?

5. jika ada acuannya seperti apa?

6. bagaimana cara membuat media pembelajaran di tk?

7. adakah kendala-kendala dalam pembuatan media pembelajaran tersebut?

8. metode apakah yang digunakan untuk meningkatkan empati anak tk?

27
9. menurut ibu pentingkah melaksanakan evaluasi pembelajaran?

10.Aspak-aspek apa saja yang di evaluasi dan bagaimana cara mengevaluasinya?

BAB IV
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kan yaitu penelitian yang di
maksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk
meningkat kan perkembangan bahasa melalui media gambar pada siswa TK di
medan tuntungan.

Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan dalam bentuk siklus siklus.


Penelitian mencoba mencari penmecahan masalah pengelolahan pembelajaran
melalui,perencanaan,pelaksanaan,evauluasi dan media gambar dengan peningkatan
kemampuan dasar bahasa.

28
Dalam penelitian ini akan di gunakan model penelitian tindakan yang di
kembangkan oleh kemmis dan taggart meliputi empat tahapan,yaitu: rencaan,
tindakan observasi dan refleksi,penelitian akan akhir apabila indikator yang telah
ditentukan dapat mencapai tingkat kejemuhan dimana hasil hanya bergeser sedikit
atau tidak berubah sama sekali.

Penelitian ini bersifat self-reflective inguiry atau penelitian melalui refleksi


diri,dimana penelitian berlangsung pada saat pembelajaran.Guru merangkap sebagai
peneliti,dalam hal ini guru memahami tentang kondisi pembelajaran dan
permasalahan yang di hadapi,sehingga demikian,teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dirincikan sebagai berikut :
1).lembar PKG
2).Observasi
3).Dokumentasi
Analisis data adalah suatu cara menganalisis dat selama peneliti menggunakan
penelitian. Setelah menghimpun data,kemudian melakukan analisis data yang di
lakukan pada setiap tahapan penelitian. Dengan metode penelitian tindakan kelas
maka analisis data dilakukan secara terus-menerus sampai berhasil menemukan
pembelajaran yang menarik dan efektif.
a.Analisis aktivitas anak
b.Analisis kemampuan bahasa

Waktu penelitian dilaksanakan pada 08 NOVEMBER 2022

3.2 populasi dan simpel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalilasi yang terdiri atas sampel yang mempuyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditatatpkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian di tarik dari kesimpulan.Berdasarkan pendapat tersebut ,bahwa yang di
maksud populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ini,populasi yang
dimaksudadalah peserta didik.

29
Populasi menurut sugiyono (2013;117)adalah wilayah genereliasasi yang terdiri atas
atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti ini adalah TK.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.sampel juga sebagian atau wakil populasi yang teliti.

Sampel menurut sugiyono (2013;118) adalah” bagian dari jumlah karakteristik yang
di miiki oleh populasi tersebu.”untuk menentukan sampel yangakan di gunakan
dengan penelitian ,terlebih dahulu harus di tentukan teknik sampling akan di

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pemerolehan bahasa adalah proses-proses yang berlaku di dalam otak seorang
anak ketika memperoleh bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa
anak dimulai dari lingkungannya terutama lingkungan keluarga, ini disebut pemerole
han bahasa pertama yang terjadi dalam kehidupan awal anak. Anak-
anak dalam proses pemerolehan bahasa pada umumnya menggunakan 4strategi, yait
u imitasi, produktivitas, umpan balik dan prinsip operasi.Sedangkan pemerolehan

30
bahasa kedua dimaknai saat seseorang
memperoleh bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai
batas tertentu bahasaibu (bahasa pertama).
Setiap anak mempunyai language acquisition device (LAD), yaitukemampuan
alamiah anak untuk berbahasa. Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan
periode yang penting untuk belajar bahasa (critical-period). Jika pengenalan
bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuandalam
menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.

5.2 Saran

Sebagai calon pendidik, mahasiswa diharapkan benar-benar memahami materi


pemerolehan dan perkembangan bahasa anak. Karena materi ini
akanmemberikan wawasan kepada mahasiswa tentan bagaimana sesungguhnyacara
anak-anak belajar bahasa dan sejak kapan anak-anak mulai belajar
bahasa.Pemahaman yang baik mengenai hal itu, tentu akan memudahkan
mahasiswauntuk menciptakan suasana pembelajaran bahasa Indonesia yang se
uaidengan ssituasi, kebiasaan, dan strategi belajar bahasa anak yanmemungkinkanny
a menguasai bahasa dengan baik dan benar.

31
Daftar Pustaka
Agustina, Dwi. 2006. “Karakteristik Morfologis dan Semantik Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa pada anak Negeri II Tunggulsari Kecamatan Laweyan
Surakarta”.. Universitas Audi Indonesia.

Asmmorowati, Murni. 2007. “Pemerolehan dan perkembangan bahasa anak


Usia Persekolahan (Studi Kasus bahasa anak2 Jatipuro Kabupaten
Karanganyar”. Tugas. Universitas Audi Indonesia.

,Chaer, Abdul. 2003. Hakikat pemerolehan bahasa anak


:Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.

_____, ,Abdul. 2003. Teori Behaviorisme. Jakarta: Rineka Cipta.

_____, Abdul. 2006. Tahap perekembangan Bahasa anak. Jakarta: Rineka


Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2008. Psikolingusitik (Perkembangan kalimat).

32
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gustianingsih. 2006. “Ragam Pemerolehan Bahasa pada Anak

Lestari, Kristina dewi. 2007. Strategi pemerolehan bahasa anak.


(http://pelitaku.sabda.org/berkreativitas_dengan_menulis_cerita_anak). Yang
diakses pada tanggal 31 Januari 2021, pukul 10.00 WIB.

Kartono, Kartini. 1995. Anak (Hakikat Perkembangan bahasa anak). Bandung:


Mandar Maju.

Keraf, Gorys. 2004.intlektual bahasa anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

33

Anda mungkin juga menyukai