ANAK
DISUSUN OLEH :
NIM :-
PR0DI : KEBIDANAN
T.A 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
P
uji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas
rahmat-Nya dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun adapun tema dari makalah ini adalah
(PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK).
Tentu nya dalam perbuatan tugas ini,masih banyak kekurangan yang harus di
perbaiki baik kontek penulisan maupun isi,untuk itu saya merasa perluh ada kritik
dan saran yang dapat membangun dalam perbaikan,telah memberikan bimbingan
serta masukan secara konstruktif sehingga tugas ini dapat berguna bagi kepentingan
masa depan generasi anak bangsa in. ” SAYA UCAPKAN SEKIAN
TRIMAKASIH”.
Penulis:
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Hakikat Pemerolehan Bahasa Anak....................................................................6
BAB III.......................................................................................................................26
METODE PENELITIAN...........................................................................................29
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................29
3.2 populasi dan simpel penelitian.........................................................................30
BAB IV.......................................................................Error! Bookmark not defined.
HASIL ANALISIS.....................................................Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan.....................Error! Bookmark not defined.
BAB V........................................................................................................................31
PENUTUP..................................................................................................................31
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................31
Daftar Pustaka............................................................................................................33
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pemerolehan bahasa dan perkembangan bahasa anak mendasari
kemampuan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia kepada siswa di sekolahdasar
terutama siswa di kelas rendah. Karakteristik setiap anak tidak samasehingga dengan
mempelajari pemerolehan dan perkembangan bahasa anak guru dapat mengatasi
perbedaan perkembangan bahasa pada siswanya.Siswa sekolah dasar pada umumnya
berlatar belakang dwi bahasa bahkan multi bahasa anak, guru dapat benar-benar
memahami konteks sosial budaya lingkungan anak didiknya dan menghargai
keragaman budaya tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahan,diantaranya:
Pengertian:
1).pemeroleh bahasa merupakan proses yang digunakan oleh anak anak untuk
menyusaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua atau guru sampaikan
dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan sederhana dari bahasa yang
bersangkutan.
2). - pemerolehan bahasa pertama
- pemeroleh bahasa kedua
-pemerolehan ulang.
3) . ada 4 strategi yaitu : - imitasi
4
- produktivitas
- umpan balik
- dan prinsip operasi
1.3 Tujuan
Dengan mempelajari materi pemerolehan dan perkembangan bahasa anak,mahasiswa
diharapkan mampu :
BAB II
5
PEMBAHASAN
Mengenai pemerolehan bahasa ini terdapat beberapa pengertian.Pengertian
yang satu mengatakan bahwa pemerolehan bahasa mempunyaisuatu permulaan yang
tiba-tiba, mendadak. Kemerdekaan bahasa mulai sekitar usia satu tahun di saat anak-
anak mulai menggunakan kata-kata lepas atau kata-kata terpisah dari sandi linguistic
untuk mencapai tujuan soasialmereka pengertian lain mengatakan bahwa
pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
prestasi-prestasi kognitif pra-linguistik. Pemerolehan bahasa anak melibatkan
duaketerampilan,yaitukemampuanuntuk menghasilkan tuturan secara spontan, dan k
emampuan untuk memahami tuturan orang lain.Jika dikaitkan dengan hal tersebut,
maka yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses
pemilikankemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman ataupun pengungkapan se
cara alami,tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal (Tarigan dkk., 1998).Selain
pendapat tersebut,kiparsky dan tarigan (1998) mengatakan bahwa pemeroleh bahasa
adalah suatu proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyusaikan serangkaian
hipotesis dengan ucapan orang tua hingga dapat memilih kaidah tata bahasa yang
paling baik dan paling sederhana dari bahasa Selain pendapat tersebut Bersangkutan
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemerolehan
bahasa :
1.Berlangsung dalam situasi informal, anak-anak belajar tanpa bebandan di luar sek.
2.Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-lembaga
pendidikan seperti sekolah atau kursus.
4.Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna
bagi anak.
Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadap
rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebut dibenarkan.
Dengan demikian, anak belajar bahasa pertamanya. Sebagai contoh, seorang anak
mengucap bilang kali untuk barangkali pasti anak akan dikritik oleh ibunya atau
siapa saja yang mendengar kata tersebut.Apabila suatu ketika si anak mengucapkan
barangkali dengan tepat, dia tidak akan mendapat kritikan karena pengucapannya
sudah benar. Situasi seperti inilah yang dinamakan membuat reaksi yang tepat
terhadap rangsangan dan merupakan hal pokok bagi pemerolehan bahasa pertama.
B.F. Skinner adalah tokoh behaviorisme. Dia menulis buku
Verbal Behavior (1957) yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran
ini.Menurut aliran ini, belajar merupakan hasil faktor eksternal yang
dikenakan pada suatu organisme. Menurut Skinner, perilaku kebahasaan sama
dengan perilaku yang lain, dikontrol oleh konsekuensinya. Apabila suatu usahameny
enangkan perilaku itu akan terus dikerjakan. Sebaliknya, apabila
tidak menguntungkan, perilaku itu akan ditinggalkan.
- Teori Nativisme
7
Pertama, perilaku berbahasa adalah sesuatu yang di turunkan(genetika),setiap bahasa
memiliki pola perkembangan yang sama(merupakan sesuatu universal),dan
lingkungan memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa.
Nativisme juga dipercaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah dibekali dengan
suatu alat untuk memproleh bahasa(language acquisitiondevice LAD)
Taupa LAD,tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu
singkat dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit .LAD juga memungkinkan
seorang anak dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa.
- Teori Kognitivisme
- Teori Interaksionisme
Hal ini
dibuktikan oleh berbagai penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardn
er.
Dia mengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbaai kecerdasan. Salahsatu
kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa (Campbel,dkk.2006:2-3).
Akan tetapi, yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan jugafaktor yang
mempengaruhi kemampuan berbahasa si anak.
1. Perkembangan Prasekolah
- Perkembangan Pralinguistik
9
Ada kecenderungan untuk menganggap bahwa perkembangan bahasaanak-anak
mulai ketiks dia mengatakan kata-pertamanya, yang menjadi
tugas para ibu untuk mencatatnya/merekamnya pada buku bayi anak tersebut. Tetapi
riset bayi medorong bahkan memaknai kita untuk
menolak dugaan ini dan mengakui fakta-fakta Perkembangan Komunikasi Sejak
lahir.
Dua jenis fakta yang dikutip oleh para peneliti untuk menunjang
teori pembawaan lahir mereka adalah: (i) kehadiran pada waktu lahir struktur-
struktur yang diadaptasi dengan baik bagi bahasa ( walaupun pada permulaan tidak d
ipakai buat bahasa); (ii) kehadiran perilaku-perilakusosial umum dan juga kemampu
an-kemampuan khusus bahasa pada beberapa bulan pertama kehidupan.
-Tahap Satu Kata
Merupakan suatu dugaan umum bahwa san anak pada satu kata terusmenerus
berupaya mengumpulkan nama-nama benda dan orang di dunia.
-Ujaran Kombinatori Permulaan
Perkembangan bahasa permulaan tiga orang anak dalam jangka
waktu beberapa tahun yang hasilnya bahwa panjang ucapan anak kecilmerupakan
petunjuk atau indicator perkembangan bahasa yang lebih baik daripada usia
kronologis. (Brown (et all), 1973).
2. Perkembangan Interogatif
Pertanyaan menuntut jawaban SALAH SATU DARI YANGBERLAWANAN
(atau “POLAR”).
10
3. Perkembangan Penggabungan Kalimat
- Penggabungan dua proposisi yang berstatus tidak sama dalamhubungan
sebab-akibat: Ninon melempar halaman buku itu karenasobek.
4. Perkembangan Sistem
BunyiTerdapat beberapa persesuaian perkembangan pemerolehan bunyi(periode
pembuatan pembedaan atas dua bunyi dapat dikenali selamatahun pertama) :
11
Anak-anak mengenali makna-makna berdasarkan persepsi merekasendiri terhadap
bunyi kata-kata yang mereka dengar.
Anak-anak menukar / mengganti ucapan mereka dari waktu ke waktu mebuju ucapan
orang dewasa.
Apabila anak-anak mulai menghasikan segmen bunyi tertentu(seperti /s/, maka hal
itu menyebar kepada kata-kata lain dalam pembendaharaan mereka, tetapi bukan
kepada kata-kata yang
tidak merupakan perbedaan mereka, sesuai dengan ucapan orangdewasa.
2. Pemakaian Bahasa
Clark & Clark (1977 : 373) mengatakan bahwa: “anak-anak membangun struktur da
n fungsi pada waktu yang bersamaan. Sebaik mereka belajar lebih banyak struktur,
maka mereka memperoleh lebih banyak sarana untuk menyampaikan fungsi yang be
rbeda-beda. Dansebaiknya mereka mempelajari banyak fungsi, maka
mereka memperluas pemakaian tempat berbagai struktur diterapkan.”
6. Kesadaran Metalinguistik
12
Ialah kemampuan membuat bentuk-bentuk bahasa menjadi tak tembuscahaya dan
menyelesaikan diri di dalam dan untuk diri mereka sendiri” (Cazden,
1974 : 24).
13
2.6 Strategi Pemerolehan Bahasa Anak
1. Pemerolehan Bahasa Pertama
Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secaraverbal itulah
yang disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Jadi
pemerolehan bahasa pertama terjadi bila anak pada awal kehidupannya tanpa bahasa
kinitelah memperoleh satu bahasa. Pada masa pemerolehan bahasa tersebut, bahasa a
nak lebih mengarah pada fungsi komunikasi daripada bentuk ataustruktur bahasanya.
Anak akan mengucapkan kata berikutnya untuk keperluankomunikasinya dengan
orang tua atau kerabat dekatnya.Anak-
anak dalam proses pemerolehan bahasa pada umumnyamenggunakan 4 strategi. Strat
egi pertama adalah meniru/imitasi. Berbagai penelitian menemukan berbagai jenis
peniruan atau imitasi, seperti:
1. Imitasi spontan
2. Imitasi perolehan
3. Imitasi segera
4. Imitasi lambat
5. Imitasi perluasan Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa adalah strategi
produktivitas.Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan
bahasamelalui sarana komunikasi linguistik dan nonlinguistik (mimik, gerak,
isyarat,suara dsb).
Strategi ketiga adalah strategi umpan balik, yaitu umpan balik antarastrategi
produksi ujaran (ucapan) dengan responsi.Strategi keempat adalah apa yang disebut
prinsip operasi. Dalam strategiini anak dikenalkan dengan pedoman, ”Gunakan
beberapa prinsip operasiumum untuk memikirkan serta menggunakan bahasa”
(hindarkan kekecualian, prinsip khusus: seperti kata: berajar menjadi belajar).
14
bahasa pertama atau bahasa.Bahasa asing kadang kadang berbeda dengan pengajaran
bahasa kedua.bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di Negara.
15
Dalam kaitannya dengan proses belajar bahasa kedua perlu
diperhatikan beberapa strategi yang dapat diterapkan. Stern (1983)menjelaskan ada
sepuluh strategi dalam proses belajar bahasa, yaitu:
1. Strategi perencanaan dan belajar positif.
2. Strategi aktif, pendekatan aktif dalam tugas belajar, libatkan siswaAnda secara
aktif dalam belajar bahasa bahkan melalui pelajaran yanglain.
5. Strategi eksperimental, mencoba sesuatu hal yang baru untuk peningkatan belajar
siswa.
8.Strategi komunikasi, tidak hanya di kelas, motivasi siswa untuk menggunakan bah
asa dalam kehidupan nyata meskipun tanpadipantau, berikan pertanyaan-pertanyaan
atau PR yang memancing mereka bertanya kepada orang lain sehingga strategi ini
terpakai.
Selain itu adanya periode penting dalam mempelajari bahasa bisa dibuktikan
salah satunya dari aksen orang dalam berbicara. Menurut teori
ini jika orang berimigrasi setelah berusia 12 tahun kemungkinan akan berbicara
bahasa Negara yang baru dengan aksen asing pada sisa hidupnya, tetapi kalauorang
berimigrasi sebagai anak kecil, aksen akan hilang ketika bahasa baruakan dipelajari
(Asher & Gracia, 1969).
pada masa itu anak mengenal dunianya melalui sensasi yang didapatdari
inderanya dan membentuk persepsi mereka akan segala hal yang beradadi luar
dirinya. Misalnya, sapaan lembut dari ibu/ayah ia dengar dan belaianhalus, ia
rasakan, kedua hal ini membentuk suatu simbol dalam proses mentalanak.
Perekaman sensasi nonverbal (simbolik) akan berkaitan dengan memoriasosiatif
yang nantinya a’kan memunculkan suatu logika.
Bahasa simbolik itu merupakan bahasa yang personal, dan setiap bayi pertama
kali berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa simbolik.Sehingga
17
sering terjadi hanya ibu yang mengerti apa yang diinginkan oleh
anaknya dengan melihat/mencermati bahasa simbol yang dikeluarkan oleh anak.
Simbol yang dikeluarkan anak dan dibahasakan oleh ibu itulah yang
nanti membuat suatu asosiasi, misalnya saat bayi lapar, ia menangis dan
memasukkan tangan ke mulut, dan ibu membahasakan, “lapar ya.. maumakan?”
Kondisi perut lapar dan kata 'makan' akan membentuk asosiasi dianak, yang suatu
saat akan keluar ucapan anak, seperti “Mau makan” jika iasudah lapar.
Sementara itu, di sisi lain proses penguasaan bahasa tergantung daristimulus dari
lingkungan luar. Pada umumnya anak diperkenalkan bahasasejak
awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse,
yaitu caraibu atau orang dewasa anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perul
angan dari orang-orang di sekitarnya.Bahasa pada bayi berkembang melalui
beberapa tahapan umum:
Penambahan dan penerimaan kosa kata (lebih dari 300 kata pada usia 2tahun).
Pada tahap ini perkembangan yang mencolok adalah perkembangan
comprehension (komprehensi) artinya penggunaan bahasa secara pasif
(Marat:1983).
Tahap ini anak mulai aktif artinya tidak sepasif sewaktu ia berada
padatahap meraban pertama. Secara fisik ia sudah dapat melakukan gerakan-gerakan
seperti memegang dan mengangkat benda atau menunjuk.Berkomunikasi dengan
mereka mulai mengasyikan karena mereka mulai aktif memulai komunikasi, kita
lihat apa saja yang dapat mereka lakukan padatahap ini.
5-6 bulan Dari segi komprehensi kemampuan bahasa anak semakin baik dan
luas,anak semakin mengerti beberapa makna kata, misal: nama, larangan, perintah
dan ajakan. Hal ini menunjukkan bahwa bayi sudah dapat memahami ujaranorang
dewasa. Disamping itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan seperti
19
mengangkat benda dan secara spontan memperlihatkannya kepadaorang lain
(Clark: 1997).
Menurut tarigan (1985) tahap ini disebut juga tahap kata omong kosong,tahap kata
tanpa makna. Ciri-ciri lain yang menarik selain yang disebutkantadi adalah:
ocehan, seringkali dihasilkan dengan intonasi, kadang-
kadangdengan tekanan menurun yang ada hubungannya dengan pertanyan- pertanya
an.Pada saat si anak mulai aktif mengoceh orang tua juga harus rajinmerespon suara
dan gerak isyarat anak.
7-8 bulan Pada tahap ini orang tua sudah bisa mengenalkan hal baru bagi
anaknya,artinya anak sudah bisa mengenal bunyi kata untuk obyek yang seringdi
ajarkan dan dikenalkan oleh orang tuanya secara berulang-ulang.Orang
dewasa biasanya mulai menggunakan gerakan-gerakan isyarat sepertimenunjuk.
Gerakan ini dilakukan untuk menarik perhatian anak, karena ibuingin
menunjukkan sesuatu dan menawarkan sesuatu yang baru dan menarik (Clark,
1997).
8 bulan s/d 1 tahunPada tahap ini anak sudah dapat berinisiatif memulai
komunikasi.Ia
selalumenarik perhatian orang dewasa, selain mengoceh ia pun pandaimengguna
20
kan bahasa isyarat. Misalnya dengan cara menunjuk atau meraih benda-
benda. Pada tahap ini peran orang tua masih sangat besar dalam pemerolehan bah
asa pertama anak.orang tua harus lebih aktif meresponocehan dan gerakan isyarat
anak. Karena kalau orang tua tidak memahami apayang dimaksud anak, anak
akan kecewa dan untuk masa berikutnya anak akan pasif dalam berkomunikasi
dengan lingkungannya.
- Menurut Marat (1983) anak pada periode ini dapat mengucapkan beberapasuku
kata yang mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu atau
orangtertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses mental(kogn
itif). Dengan kata lain kepandaian anak semakin meningkat.
Semakin pandai si anak, pada akhirnya perkembangan meraban kedua telahtercapai.
Anak akan mulai belajar mengucapan kata pada periode berikutnyayang disebut
periode/tahap linguistik.
3. Tahap Linguistik
Pada usia 1,2tahun masuan kebahasan berupa pengetahuan anak tentang kehidupan d
,sekitarnya semakin banyak, misal: nama-nama
keluarga, binatang, mainan, makanan, kendaraann, dan sebagainya.Faktor-faktor mas
ukan inilah yang memungkinkan anak memperolehsemantik (makna kata) dan kemu
dian secara bertahap dapatmengucapkannya. Tahap ini adalah tahap di mana anak su
dah mulaimengucapkan satu kata.
Menurut Tarigan (1985) ucapan ucapan satu kata pada periode inidisebut
Holofrase /holofrastik karena anak anak menyatakan maknakeseluruhan frase atau
kalimat dalam satu kata yang diucapkannya itu.Tahap holofrase ini dialami oleh anak
normal yang berusia sekitar 1-2tahun. Waktu berakhirnya tahap ini tidak sama pada
21
setiap anak. Ada anak yang lebih cepat mengakhirinya, tetapi ada pula yang sampai
umur anak 3tahun.
bagiana itu sebanding. Dengan kata lain, kata dan gerak itu itu sama pentingnya bagi
anak pada tahap holofrasa ini.
Selain keterampilan mengucapan dua kata, ternyata pada periode ini sianak terampil
melontarkan kombinasi antara informasi lama dan
baru.Pada periode ini tampak sekali kreativitasznzk. Keterampilan tersebutmuncul
22
Pada tahap ini perkembanganana makin luar biasa. Marat (1983)menyebutkan
perkembangan ini dengan kalimat lebih dari dua kata dan periode DiferensiasiTahap
ini pada umumnya dialami oleh anak berusiasekitar 2,5 tahun – 5 tahun.
Anak mulai sudah dapat bercakap-cakapdengan teman sebaya dan mulai aktif memul
ai percakapan. Fasesebelumnyasampai tahap perkembangan 2 kata anak lebih
banyak bergauldengan orang tuanya. Sedangkan pada tahap ini pergaulan anak
makin luasyang berarti menambah pengetahuandan menambah perbendaharaan
kata.Menurut Marat (1983) ada beberapa keterampilan mencolok yangdikuasai anak
pada tahap ini:
Perbendaharaan kata berkembang, beberapa pengertian abstrak seperti: pengertian w
aktu, ruang, dan jumlah yang diinginkanmulai muncul.
Mereka mulai dapat membedakan kata kerja (contoh: makan,minum
,pergi, masak, mandi), kata ganti (aku, saya) dan kata kerja bantu (tidak, bukan,
mau, sudah, dsb).
Persepsi anak dan pengalamannya tentang tentang dunia luar mulaiingin dibaginya
dengan orang lain,dengan cara memberian kritik, bertanya, menyuruh, memberi tahu,
dan lain-lain.
23
Tata Bahasa Menjelang Dewasa/Pradewasa (4,0-5,0)Pada tahap ini anak sudah mulai
menerapkan struktur tata bahasa dankalimat-kalimat yang agak lebih rumit. Misal,
kalimat majemuk sederhanaseperti di bawah ini:mau nonton sambil makan
keripik mama beli sayur dan kerupuk ayo nyanyi dan
nariKemampuan menghasilkan kalimat
kalimatnya sudah beragam, adakalimat pernyataan/kalimat berita, kalimat perintah d
an kalimat tanya.Kemunculan kalimat-kalimat rumit di atas menandakan adnya
peningkatankemampuan kebebasan anak.Menurut Clark (1977) pada tahap ini anak
masih mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke dalam bahasa.
Maksudnya adalah si anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya
ke dalam kata-kata yang bermakna. Hal ini karena anak memiliki keterbatasan-
keterbatasan seperti: penguasaan struktur tata bahasa, kosa kata danimbuhan.
e) Tahap Linguistik V :
Kompetensi Penuh (5,0-)Sejak usia 5 tahun pada umumnya anak-anak yang
perkembangannyanormal telah menguasai elemen-elemen sintaksis bahasa ibunya
dan
telahmemiliki kompetensi (pemahaman dan produktivitas bahasa) secaramemadai.
Walau demikian, perbendaharaan katanya masih terbatas tetapiterus
berkembang/bertambah dengan kecepatan
yang mengagumkan.Menurut Tarigan (1988) salah satu perluasan bahasa sebagai ala
tkomunikasi yang harus mendapat perhatian khusus di sekolah dasar
adalah pengembangan baca tulis (melek huruf). Perkembangan baca tulis anak akan
memanjang serta memperluas pengungkapan maksud-maksud
pribadisi anak, misal melalui penulisan catatan harian, menulis surat, jadwalharian
dsb. Dengan demikian perkembangan baca tulis di sekolah dasar
24
BAB III
HASIL ANALISIS
A.hasil penelitian
1: Gambaran tentang pemerolehan bahasa pertama anak usia 4-5 tahun di PAUD
medan tuntungan.sebagian besar sudah berkembang sesuai harapan.
25
Nama: monica waruwu
Status : Paud/Tk.
Status : Paud/Tk
26
Nama : shela Gea
Lahir di : medan
Status: Paud/ Tk
Aspek yang ditanyakan saat mewawancarai guru kelasnya:
27
9. menurut ibu pentingkah melaksanakan evaluasi pembelajaran?
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kan yaitu penelitian yang di
maksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk
meningkat kan perkembangan bahasa melalui media gambar pada siswa TK di
medan tuntungan.
28
Dalam penelitian ini akan di gunakan model penelitian tindakan yang di
kembangkan oleh kemmis dan taggart meliputi empat tahapan,yaitu: rencaan,
tindakan observasi dan refleksi,penelitian akan akhir apabila indikator yang telah
ditentukan dapat mencapai tingkat kejemuhan dimana hasil hanya bergeser sedikit
atau tidak berubah sama sekali.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalilasi yang terdiri atas sampel yang mempuyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditatatpkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian di tarik dari kesimpulan.Berdasarkan pendapat tersebut ,bahwa yang di
maksud populasi adalah keseluruhan subjek penelitian ini,populasi yang
dimaksudadalah peserta didik.
29
Populasi menurut sugiyono (2013;117)adalah wilayah genereliasasi yang terdiri atas
atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti ini adalah TK.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.sampel juga sebagian atau wakil populasi yang teliti.
Sampel menurut sugiyono (2013;118) adalah” bagian dari jumlah karakteristik yang
di miiki oleh populasi tersebu.”untuk menentukan sampel yangakan di gunakan
dengan penelitian ,terlebih dahulu harus di tentukan teknik sampling akan di
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemerolehan bahasa adalah proses-proses yang berlaku di dalam otak seorang
anak ketika memperoleh bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa
anak dimulai dari lingkungannya terutama lingkungan keluarga, ini disebut pemerole
han bahasa pertama yang terjadi dalam kehidupan awal anak. Anak-
anak dalam proses pemerolehan bahasa pada umumnya menggunakan 4strategi, yait
u imitasi, produktivitas, umpan balik dan prinsip operasi.Sedangkan pemerolehan
30
bahasa kedua dimaknai saat seseorang
memperoleh bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai
batas tertentu bahasaibu (bahasa pertama).
Setiap anak mempunyai language acquisition device (LAD), yaitukemampuan
alamiah anak untuk berbahasa. Tahun-tahun awal masa anak-anak merupakan
periode yang penting untuk belajar bahasa (critical-period). Jika pengenalan
bahasa tidak terjadi sebelum masa remaja, maka ketidakmampuandalam
menggunakan tata bahasa yang baik akan dialami seumur hidup.
5.2 Saran
31
Daftar Pustaka
Agustina, Dwi. 2006. “Karakteristik Morfologis dan Semantik Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa pada anak Negeri II Tunggulsari Kecamatan Laweyan
Surakarta”.. Universitas Audi Indonesia.
32
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
33