Anda di halaman 1dari 11

i

PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA

Submitted to Fulfill of The Assignment in Psycholinguistic Lecture


English Department, Faculty of Tarbiyah of IAIN Bone

By Group 1
ANDI TENRI AJENG
Student ID : 882032020019

Supporting lecturer:
Dr. Nursidah, S.Pd., M.Pd.

TARBIYAH FACULTY
INSTITIUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
2022/2023

i
ii

KATA PENGANTAR
‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْيم‬
ْ ِ‫ب‬
Segala puji dan syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul Pemerolehan dan pembelajaran

bahasa ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam juga tercurah kepada Nabi besar

Muhammad, keluarga, sahabat, dan tabi'in yang telah memperjuangkan Islam.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, mengalami berbagai kendala.

Namun berkat bantuan dan kerjasama semua pihak yang telah terlibat makalah ini dapat

diselesaikan, namun masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati, saya

sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang

budiman demi perbaikan dan kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan wacana keilmuan bagi kita semua, khususnya bagi penulis

sendiri dan mahasiswa pada umumnya.

ĀaminYāRabb al-‘Alamin....

Watampone, 24 juni 2023

Andi Tenri Ajeng

ii
iii

DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Manfaat....................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Definisi Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa..................................................................5
B. Tahap Pemerolehan Bahasa....................................................................................................6
C. Peran Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa...............................7
BAB III...............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11

iii
4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Oleh karena itu, bahasa bisa

disebut juga sebagai salah satu sistem komunikasi yang digunakan manusia. Bahasa yang

digunakan untuk berkomunikasi ini juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan

diri. Dapat dilihat dari pemilihan kata dalam suatu bahasa yang digunakan seseorang saat

hendak mengekspresikan sesuatu.

Saat beradaptasi di lingkungan sosial baru, setiap orang akan memilih bahasa yang

digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah

beradaptasi dan terintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut. Sebagai alat kontrol sosial,

bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan memakai bahasa bisa diterapkan pada

individu ataupun masyarakat.


B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Apa definisi Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa?

2. Apa saja Tahap Pemerolehan Bahasa?

3. Bagaimana Peran Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa?


C. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa

2. Untuk mengetahui Tahap Pemerolehan Bahasa

3. Untuk mengetahui Peran Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran

Bahasa
5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa
Pemerolehan bahasa (Language Acquisition) adalah proses manusia mendapatkan

kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman

dan komunikasi. Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti sintaksis, fonetik,

dan kosakata yang luas. Pemerolehan bahasa (akuisisi bahasa) merupakan proses yang

berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau

bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa.

Pemerolehan Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat menajubkan terlebih dalam

proses pemerolehan bahasa pertama yang dimiliki oleh seorang anak tanpa ada

pembelajaran khusus mengenai bahasa tersebut kepada mereka. Seperti halnya seorang

bayi, hanya akan merespon ujaran-ujaran yang sering didengarnya dari lingkungan sekitar

terlebih ujaran dari ibuya yang sangat sering didengar oleh anak tersebut. Atau seseorang

yang selalu bersama-sama dengannya. Bahasan mengenai pemerolehan bahasa berkaitan

erat dengan bagaimana manusia dapat mempersepsi dan kemudian memahami ujaran

orang lain. Manusia hanya dapat memproduksi ujaran apabila dia memahami aturan-

aturan yang harus diikuti yang dia peroleh sejak kecil.

Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang
kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya. Jadi,

pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa

berkenaan dengan bahasa kedua (Chaer, 2003:167). Hal ini perlu ditekankan, karena

pemerolehan memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran (Cox, 1999;

Musfiroh, 2002).

Pembelajaran bahasa, sebagai salah satu masalah kompleks manusia, kegiatan

berbahasa itu bukan hanya berlangsung secara mekanistik, tetapi juga berlangsung secara

mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan proses atau kegiatan

mental (otak), Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi

linguistik perlu dilengkapi dengan studi antar disiplin antara linguistik dan psikologi,
6

yang lazim disebut psikolinguistik. Bahasan mengenai pemerolehan bahasa berkaitan erat

dengan bagaimana manusia dapat mempersepsi dan kemudian memahami ujaran orang

lain.
B. Tahap Pemerolehan Bahasa
1) Kurang dari 1 tahun

 Belum dapat mengucapkan kata-kata,

 Belum menggunakan bahasa dalam arti yang sebenarnya

 Dapat membedakan beberapa ucapan orang dewasa. (Eimas, lewat Gleason, 1985:

2,dalam Zuchdi, 1996: 4

2) 1 tahun

 Mulai mengoceh

 Bermain dengan bunyi (bermain dengan jari-jari tangan dan kakinya)

 Perkembangan pada tahap ini disebut pralinguistik. (Gleason, 1985: 2)

 Ketika bayi dapat mengucapkan beberapa kata, mereka memiliki ciri-ciri

perkembangan yang universal.

 Bentuk ucapan hanya satu kata, sederhana, mudah diucapkan dan memiliki arti

konkrit (nama benda, kejadian atau orang-orang di sekitar anak).

 Mulai pengenalan semantik (pengenalan makna).

3) 2 tahun

 Mengetahui kurang lebih memiliki 50 kata.

 Kebanyakan mulai mencapai kombinasi dua kata yang dikombinasikan dalam

ucapan-ucapan pendek tanpa kata penunjuk, kata depan atau bentuk lain yang

seharusnya digunakan.

 Mulai mengenal berbagai makna kata tetapi tidak dapat menggunakan bentuk

bahasa yang menunjukkan jumlah, jenis kelamin, dan waktu terjadinya peristiwa.

 Mulai dapat membuat kalimat-kalimat pendek.

4) Taman Kanak-kanak

 Memiliki dan memahami sejumlah besar kosa kata,


7

 Mampu membuat pertanyaan-pertanyaan, kalimat majemuk dan berbagai bentuk

kalimat,

 Dapat berbicara dengan sopan dengan orang tua dan guru.

5) Sekolah Dasar

 Peningkatan perkembangan bahasa, dari bahasa lisan ke bahasa tulis,

 Peningkatan perkembangan penggunaan bahasa.

6) Remaja

Penggunaan bahasa yang khas sebagai bagian dari terbentuknya identitas diri

(merupakan usia yang sensitif untuk belajar berbahasa) (Gleason, 1985: 6)

7) Dewasa

Terdapat perbedaan-perbedaan yang besar antara individu yang satu dengan yang

lainnya dalam perkembangan bahasa (sesuai dengan tingkat pendidikan, peranan

dalam masyarakat, dan jenis pekerjaan.

C. Peran Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa


1) Psikolinguistik dalam Pemerolehan Bahasa

Psikolinguistik berasal dari kata psikologi dan linguistik. Secara etimologi

psikologi berarti ilmu jiwa, sementara linguistik berarti ilmu yang mempelajari bahasa.

Menurut Field (2003: 2) psikolinguistik adalah keterikatan antara bahasa dengan otak

manusia (ketika terjadi pemakaian bahasa). Dengan demikian Harley (Dardjowidjojo,

2003: 7) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah ilmu tentang proses mental

terhadap penggunaan bahasa. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari kebahasaan yang berkaitan dengan

jiwa/mental manusia.

Selanjutnya psikolinguistik dalam pemerolehan bahasa. Terdapat dua teori

tentang pemerolehan bahasa yaitu Teori aliran Behaviorisme dan Teori aliran

Rasionalisme. Teori aliran Behaviorisme mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasa

anak-anak melalui penambahan sedikit demi sedikit sampai anak tersebut beranjak

dewasa, sehingga memperoleh bahasa lengkap (bahasa orang dewasa). Sementara Teori
8

aliran Rasionalisme mengungkapkan perkembangan bahasa anak berhubungan dengan

bahasa tertentu (sesuai kebutuhan anak tersebut) bisa salah atau berbeda dengan tata

bahasa orang dewasa (yang sebenarnya). Dengan berjalannya waktu menuju kedewasaan,

seorang anak semestinya memperoleh bahasa orang dewasa atau memperbaiki kesalahan

bahasanya (menuju bahasa orang dewasa yang baik dan benar).

2) Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa

Sedangkan pada proses pembelajaran bahasa, Siswa atau peerta didik adalah

subjek dalam pembelajaran. Karena itu, dalam hal ini siswa dianggap sebagai organisme

yang beraktivitas untuk mencapai ranah-ranah psikologi, baik kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Kemampuan menggunakan bahasa baik secara reseptif (menyimak dan

membaca) ataupun produktif (berbicara dan menulis) melibatkan ketiga ranah tadi.

Menurut Garnham penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembicara di antaranya

adalah kesaratan beban (overloading), yaitu perasaan waswas (menghadapi ujian atau

pertemuan dengan orang yang ditakuti) atau karena penutur kurang menguasai materi,

terpengaruh oleh perasaan afektif, kesukaran melafal kata-kata, dan kurang menguasai

topik. Dari penyebab kesalahan-kesalahan tadi, dapat kita klasifikasikan berdasarkan

ranah Psikologi. Penyebab kesalahan berupa perasaan waswas berkaitan dengan ranah

afektif. Penyebab kesalahan berupa kurang menguasai materi atau topik berkaitan dengan
ranah kognitif, dan penyebab kesalahan berupa kesukaran melafalkan kata berkaitan

dengan ranah psikomotor. Contoh-contoh kesalahan dan penyebab kesalahan yang telah

dijelaskan tadi menunjukkan bahwa peran psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa

sangat penting.

Tujuan umum pembelajaran bahasa, yaitu siswa mampu menggunakan bahasa

yang baik dan benar, baik dalam berbahasa lisan ataupun berbahasa tulis yang diasuh oleh

pendidik yang memahami betul ilmu psikolinguistik secara konprehensip. Sehingga siswa

dapat berbahasa dengan baik dan benar melalui pengetahuan dan kaidah-kaidah bahasa

yang diajarkan oleh gurunya. Kaidah-kaidah bahasa dipelajari dalam linguistic. Untuk

dapat menggunakan bahasa secara lancar dan komunikastif siswa tidak hanya cukup

memahami kaidah bahasa, tetapi diperlukan kesiapan kognitif (penguasaan kaidah bahasa
9

dan materi yang akan disampaikan), afektif (tenang, yakin, percaya diri, mampu

mengeliminasi rasa cemas, ragu-ragu, waswas, dan sebagainya), serta psikomotor (lafal

yang fasih, keterampilan memilih kata, frasa, klausa, dan kalimat).

Dengan demikian, jelaslah bahwa betapa penting peranan Psikolinguistik dalam

pembelajaran bahasa. Seperti halnya ungkapan orang tua dahulu bahwa ―Guru

(pendidik) ialah orang tua di sekolah bagi siswa (peserta didik) yang tak semata-mata

menyampaikan materi saja tapi juga perlu memahami kondisi jiwa tiap siswa yang

diasuhnya. Sebab, dengan memahami psikologi anak, pembelajaran akan terarah ke pusat

cita-cita yang diinginkan yaitu terciptanya sebuah peradaban bangsa.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang

kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.

Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran

bahasa berkenaan dengan bahasa kedua.

2. Tahap pemerolehan bahasa antara lain: Kurang dari 1 tahun, 1 tahun, 2 tahun, Taman

Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Remaja, dan Dewasa.

3. Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik prilaku yang

tampak maupun perilaku yang tidak tampak: resepsi, persepsi, pemerolehan bahasa,

dan pemproduksian bahasa serta proses yang terjadi di dalamnya. Contoh perilaku

yang tampak dalam berbahasa adalah perilaku manusia ketika berbicara dan menulis

atau ketika dia memproduksi bahasa, sedangkan contoh prilaku yang tidak tampak

adalah perilaku manusia ketika memahami yang disimak atau dibaca sehingga

menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses sesuatu yang akan diucapkan atau

ditulisnya atau ketika dia memahami bahasa.

4. Peran Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa sangat penting karena dengan

memamahami psikolinguistik seorang guru memahami proses yang terjadi dalam diri

siswa ketika siswa menyimak, berbicara, membaca, ataupun menulis sehingga

manakala kemampuan dalam keterampilan berbahasa bermasalah, garu dapat melihat

dari sudut pandang psikologi sebagai alternative solusinya.

B. Saran

Makalah ini dibuat untuk membantu pembaca. Namun penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran demi perbaikan makalah kedepannya dan sebagai refleksi diri bagi penulis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dardjowidjojo, Soenjono. (2003). Psikolinguistik: Penguatan Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Field, John. (2003). Psycholinguistics. London: Routledge.

Natsir, Nurasia. (2017). Hubungan Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan

Pembelajaran Bahasa. Rektorika: Jurnal Bahasa, Sastra dan

Pengajarannya. 10(1), 20-29.

Marat, Samsunuwiyati. (1983). Psikolinguistik.Bandung: Fakultas Psikologi

Universitas Padjadjaran

Natsir, N. (2017). HUBUNGAN PSIKOLINGUISTIK DALAM

PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA. Jurnal Retorika,

Volume 10 (Nomor 1).

Esturita, I. (2013). Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa. Retrieved from

https://isnaesturita.wordpress.com/2013/02/27/pemerolehan-dan-

pembelajaran-bahasa/

Sotlikova, P. C. S. d. R. (2012). Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa.

Retrieved from http://terbangkania.blogspot.com/2012/10/makalah-

pemerolehan-dan-pembelajaran.html

11

Anda mungkin juga menyukai