DISUSUN OLEH :
Ruli Rimansyah (211014283207078)
DOSEN PENGAMPU:
Fauziah, S.Pd.,M.Pd.T
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. Pengertian Perkembangan Bahasa....................................................... 2
B. Tahap Perkembangan Bahasa.............................................................. 2
C. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa .......................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Kritik Dan Saran ................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah
dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu
dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata
sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan
pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar,
bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang
pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah lebih
selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahap ini, bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah
bermakna. Bunyi – bunyi itu memang telah menyerupai vocal atau
konsonan tertentu. Akan tetapi secara keseluruhan bunyi tersebut tidak
mengacu pada kata dan makna tertentu.Tahap pralinguistik merupakan
2
tahap perkembangan bahasa anak yang dialami oleh anak yang berusia 0-
1 tahun. Tahap pralinguistik dibagi lagi ke dalam dua tahapan, yaitu:
• Usia 0 - 2 bulan
Pada usia tersebut sudah dapat mengetahui asal suara. Mereka sudah
dapat membedakan suku kata, mereka bisa merespon secara berbeda
terhadap kualitas emosional suara manusia misalnya, mereka akan
tersenyum jika mendengar suara yang ramah atau sebaliknya mereka
akan menangis jika mendengar suara dengan nada marah.
• Usia 2 - 5 bulan.
Pada usia 2-5 bulan bayi dapat membedakan suara laki – laki dan
perempuan. Anak mulai mendekat dan mengeluarkan bunyi – bunyi
vokal yang bercampur dengan bunyi – bunyi mirip konsonan. Bunyi
ini biasanya muncul sebagai respon terhadap senyum atau ucapan
ibunya atau orang lain.
Pada usia tersebut anak mulai mengeluarkan bunyi agak utuh dengan
durasi (rentang waktu) yang lama. Bunyi mirip konsonan atau mirip
vokalnya lebih bervariasi. Konsonan nasal/m/n sudah mulai muncul.
• Usia 6 – 12 bulan
Pada tahap ini anak mulai memperhatikan intonasi dan ritme dalam
ucapan. Pada tahap ini anak dapat berkomunikasi dan berceloteh.
Celotehannya berupa reduplikasi atau pengulangan konsonan dan
vokal yang sama, seperti/ba ba ba/,ma ma ma/, dad a da/. Vokal yang
3
muncul adalah dasar /a/ dengan konsonan hambat labial /p, b/
nasal /m, n, g/, dan alveolar /t, d/. selanjutnya celotehan reduplikasi
ini berubah lebuh bervariasi. Vokalnya sudah mulai menuju vokal /u/
dan /i/, dan konsonan frikatif pun, seperti /s/ sudah mulai muncul.
2. Tahap Linguistik
Pada tahap ini anak sudah mulai mengucapkan suatu kata. Pada
periode ini disebut holofrase, karena anak – anak menyatakan makna
keseluruhan frase atau kalimat dalam suatu kata yang diucapkannya
itu.
4
Tahap perkembangan bahasa anak yang keempat ini biasanya
dialami oleh anak yang sudah berumur antara 5 – 10 tahun. Pada
tahap ini anak – anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa
yang rumit dan sudah mampu menyusun kalimat yang lebih rumit.
• Umur anak
• Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup
besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda
dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai,
pegunungan dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.Pada dasarnya
bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan
pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja, dan
kelompok sosial lainnya.
• Kecerdasan anak
Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda, memerlukan
kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
5
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,
kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap maksud
suatu pernyataan fisik lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan
seseorang anak.
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi
yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya.
Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus
sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan
tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga
terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh
terhadap perkembangan bahasa.
• Kondisi fisik
Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ suara tidak
sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.
• Kedwibahasaan(bilingualism)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa yang lebih dari
satu bahasa akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang
yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan
bahasa secara bervariasi.
Suatu keluarga yang memiliki banyak anak atau banyak anggota keluarga,
perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komuikasi yang bervariasi
dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota keluarga lain selain keluarga inti.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar terutama pergaulan, jika
pergaulan remaja dalam lingkup yang baik maka ia akan menggunakan bahasa
yang baik pula dan begitu pula sebaliknya. Dan semakin bertambahnya umur
maka bahasa yang dimiliki akan semakin berkembang, semakin dewasa seseorang
maka pemilihan kata pun akan semakin ilmiah. Bahasa memegang peran penting
dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya: usia anak, kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama
dari segi kesehatannya. Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling
berpengaruh satu sama lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
Lilis Suryani, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak
http://kkisma.blogspot.com/2013/12/psikologi-perkembanganbahasa.html)