Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK


Dosen Pengampuh : Dra. Salma Halidu, M.Pd

OLEH
KELOMPOK 5
CINDI PRICILIA THAIB (151421116)
FEBRIYANTO H. SUPU (151421148)
FITRIYA RAMADHANI LAMUDA (151421097)
JESSIA RUTH CLAUDYA TUPAMAHU (151421114)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perkembangan Belajar Peserta Didik yang dibina oleh ibu Dra. Salma Halidu, M.Pd. Selain
itu observasi ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan dalam penggunaan Bahasa
dilingkungan Pendidikan Sekolah Dasar.
Kami menyadari bahwa dalam laporan observasi ini tidak akan berhasil apabila tidak
ada bantuan dari berbagai pihak. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi atas hasil observasi ini.

Gorontalo, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Bahasa......................................................................
B. Fungsi Perkembangan Bahasa.............................................................................
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bahasa.......................................................
D. Aspek Berbahasa Anak.........................................................................................
E. Ligkungan yang Kondusif Terhadap Perolehan Bahasa Anak.........................
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Identifikasi..............................................................................................................
B. Presentasi Hasil Observasi....................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat mutu berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini,
Bahasa mencakup semua alat mutu berkomunikasi, dimana pikiran dan diungkapkan
dalam bentuk symbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Perkembangan
Bahasa peserta didik harus diperhatikan oleh seorang guru dan seorang calon guru.
Dengan Bahasa peserta didik mampu berkomunikasi, baik dengan teman sebaya maupun
dengan guru. Dalam proses pembelajaran Bahasa sangat berperan penting, dimana peserta
didik akan mengungkapkan masalah yang dihadapinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Bahasa
2. Jelaskan fungsi Bahasa
3. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Bahasa
4. Jelaskan aspek berbahasa anak
5. Bagaimana lingkungan yang kondusif terhadap perolehan Bahasa anak

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Bahasa
2. Mengetahui fungsi Bahasa
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Bahasa
4. Memahami aspek berbahasa anak
5. Mengetahui serta memahami lingkungan yang kondusif terhadap perolehan
Bahasa anak
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BAHASA
Menurut para ahli, Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (pendapa, perasaan, dll) dengan menggunakan symbol-symbol yang
disepakati bersama, kemudian kata dirangka berdasarkan urutan membentuk kalimat yang
bermakna, dan mengikuti aturan dan tata bahsa yang berlaku dalam suatu komunitas atau
masyarakat (Sinolungan, 1997 : Semiawan, 1998). Sebagai media atau alat komunikasi,
bahasa dibedakan atas bahasa lisan, bahasa tertulis, dan bahasa isyarat. Menurut Owen
1996 (Semiawan, 1989) bahasa sebagai sistem yang kompleks dapat dipahami dengan
baik apabila dipilah-pilah kedalam komponen-komponen yang fungsional.
Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek atau ruang lingkup yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan mendengarkan di sekolah
dasar meliputi kemampuan memahami bunyi bahasa perintah, dongeng, drama, petunjuk,
denah, pengunguman, berita, dan konsep materi pelajaran. Keterampilan meliputi
kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan mengenai
perkenalan, tegur sapa, pengenalan benda, fungi anggota tubuh, kegiatan bertanya,
percakapan, bercerita, deklamasi, member tanggapan pendapat/saran, dan diskusi. Bahasa
digunakan sebagai alat atau media komunikasi dengan manusia, maka perkembangan
kemampuan bahasa turut memoengaruhi penyesuaian sosial dan pribadi anak, dengan
dapat berbahsa khususnya berbicara maka anak dapat mengungkapkan kebutuhan dan
keinginannya, mendapat perhatian dari orang lain, menjalin hubungan sosial sekaligus
penilaian sosial dari orang lain, dapat meniai diri sendiri berdasarkan masukan atau
penilaian orang lain terhadap dirinya serta mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku
orang lain.

B. FUNGSI BAHASA
Perkembangan kemampuan atau keterampilan bahasa erat kaitannya dengan
perkembangan kemampuan berfikir seseorang. Komunikasi berarti pertukaran pikiran dan
perasaan. Agar dapat berkomunikasi dengan baik, maka anak harus menggunakan bahasa
yang bermakna bagi orang yang diajak berkomunikasi. Sebaliknya, anak pun harus
memahami bahasa yang digunakan orang lain. Oleh karena itu diperlukan kemampuan
berbahasa yang jelas dan dapat dipahami oleh orang lain. Pikiran dan perasaan yang ingin
diungkapkan, diekspresikan dengan mengunakan bahasa sebagai sarananya. Belajar
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa secara lisan, tulisan, maupun isyarat
merupakan suatu proses yang panjang dan rumit. Kegiatan belajar bahasa ini akan efektif
apabila anak siap atau matang untuk belajar bahasa.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAHASA


Walaupun pola perkembangan keterampilan berbahasa anak pada umumnya sama,
tetapi tetap ada perbedaan individual, terutama dalam laju perkembangan dan frekuensi
atau banyaknya bicara, serta isi atau topik pembicaraan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa
faktor berikut.
a. Kesehatan : anak yang sehat lebih cepat berbicara dibandingkan dengan anak yang
kurang sehat atau sering sakit. Hal ini dikarenakan perkembangan aspek motorik
dan aspek mental berbicaranya lebih baik sehingga lebih siap untuk belajar
berbicara. Motivasi berbicara di dorong oleh keinginn untuk menjadi anggota
kelompok sosial dan berkemonikasi dengan anggota kelompok tersebut.
b. Kecerdasan : anak yang memiliki kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara lebih
cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih baik daripada anak yang tingkat
kecerdasannya rendah. Belajar bahasa erat kaitannya dengan kemampuan berfikir.
Bahasa mengungkapkan apa yang difikirkan anak.
c. Jenis kelamin : anak perempuan lebih baik dalam belajar bahasa darioada anak
laki-laki, baik dalam pengucapan, kosakata, dan keseringan berbahasa, daripada
anak laki-laki.
d. Keluarga : jumlah anggota keluarga, urutan kelahiran, dan metode latihan
berbicara. Semakin banyak anggota jumlah anggota keluarga, akan semakin sering
anak mendengar dan berbicara. Demikian juga anak pertama lebih baik
perkembangan berbicaranya karena orang tua lebih banyak mempunyai waktu
untuk mengajar dan melatih mereka berbicara.
e. Keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi serta hubungan dengan teman
sebaya semakin kuat keinginan dan dorongan berkomunikasi dengan orang laiin,
terutama bermain dengan teman sebaya, akan semakin kuat pula usaha anak untuk
berbicara atau berbahasa.
f. Kepribadian : anak yang dapat menyesuaiakan diri dengan baik cenderung
memiliki kemampuan berbicara atau berbahasa lebih baik daripada anak yang
mengalami masalah atau kendala dalam penyesuaian diri dan sosial. Kemampuan
berbahasa anak yang memiliki kepribadian dan penyesuaian diri yang baik juga
akan lebih baik seccara kuantitas (jumlah kata dan keseringan bicara) maupun
secara kausalitas (ketepatan pengucapan dan isi/topik pembicaraan).
Hambatan atau kesulitan perkembangan bahasa terjadi apabila anak tidak
meninggalkan kebiasaan berbicara pada masa anak awal. Akibatnya, anak mengalami
keterlambatan berbicara. Pada gilirannya, anak menjadi kurang percaya diri dan merasa
tidak mampu, sehingga mempengaruhi penyesuaian diri dan sosialnya. Masalah lain
berupa ketunawicaraan atau cacat bicara yang terjadi pada anak. Ia tidak dapat atau sulit
berbicara, mengucapkan kata dengan benar dan jelas. Ada juga anak yang mengalami
kerancuan berbicara seperti penggantian bunyi huruf; bicara tidak jelas karena tidak
berfungsinya bibir, lidah, dan rahang dengan baik; serta gagap atau berbicara terlalu cepat
dan membingungkan, karena otot bicara dengan otak kurang koordniasi mengenai apa
yang ingin dibicarakan selain hambatan tersebut.
Berkenaan dengan perkembangan bahasa anak, orang tua maupun guru di sekolah
perlu mengalami pola perkembangan bahasa anak, serta peka terhadap masalah yang
mengganggu perkembangan bahasa anak. Potensi anak untuk berbahasa memerlukan
waktu, berbahasa, dan dukungan dalam proses pembelajaran dan pelatihan berbahasa.
Biasakan anak menggunakan bahasa yang baik dan benar. Berikan mereka dorongan agar
berani berbicara dan memiliki kebiasaan membaca serta menulis yang baik dan benar.
D. ASPEK BERBAHASA ANAK
Setidaknya terdapat 4 aspek dalam berbahasa (Maret, 2001), ke empat tersebut
dipaparkan sebagai berikut.
a. Kemampuan menggunakan bahasa anak meyakinkan orang lain agar mau
melakukan sesuatu. Aspek ini seperti yang dimiliki oleh para pemimpin dan
politikus.
b. Potensi yang mampu mengingat atau menghafal, yaitu adanya kapasitas untuk
menggunakan alat bantu mengingat informasi, member jarak dan suatu urutan
menjadi aturan permainan atau dari suatu perintah menjadi prosedur menggerakan
sesuatu, misalnya mesin.
c. Penjelasan, yaitu menjelaskan secara oral, membuat syair, mengumpulkan pepatah
atau peri bahasa dan penjelasan singkat kemudian meningkat sampai pada
menggunakan kata-kata untuk menyusun sebuah tulisan.
d. Berbahasa untuk menjelaskan itu sendiri, kemampuan menggunakan bahasa untuk
merefleksikan bahasa itu sendiri, dan menggunakan analisa metalinguistik.

E. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF TERHADAP PEROLEHAN BAHASA


ANAK
Maret (2001) menjelaskan beberapa pendekatan yang dipandang bermanfaat bagi
perkembangan bahasa anak, pendekatan tersebut sebagai berikut :
a. Menggunakan pendekatan anformal
Pendekatan ini artinya mengajarkan bahasa kepada anak dalam situasi rileks,
kadang-kadang sambil bermain-main. Apa yang menjadi topik pembicaraan juga
mengenai kejadian-kejadian yang dialami sehari-hari, ketika masih usia balita
orang tua mengajak berbicara pada waktu anak dimandikan dan di beri makan.
b. Mengfokuskan diri pada maksud pembicara
Orang tua, pengasuh atau guru pada umumnya dalam menanggapi ucapan-ucapan
bahasa anak lebih mengfokuskan perhatiannya pada apa yang diinginkan anak
daripada memperhatikan benar dan tidaknya ucapan.
c. Harapan akan keberhasilan
Semua orang tua dan guru mengharapkan anaknya akan mampu berbicara dengan
baik pada waktu mereka sudah besar.
d. Menghargai keberhasilan
Kemajuan anak dalam belajar bahasa sangat cepat, biasanya mereka telah
menguasai bahasa pertamanya masuk sekolah taman kanak-kanak.
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. IDENTIFIKASI
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN 3 Suwawa
Alamat : Jalan Jembatan Merah, Desa Bube, Kec. Suwawa,
Kab. Bone Bolango
Nama Kepala Sekolah : Rodiana HASAN Eksan, S.p
Nip :-
2. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 22 November 2021
B. PERSENTASI HASIL OBSERVASI

 Siswa

Tabel 1.1

Saya aktif menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar selama
pembelajaran belajar.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 4 - 1

2 5 - -

3 4 - 1
1.
4 5 - -

5 3 2 -

6 3 2 -
Jumlah 24 4 2
Persentasi 80% 13,3% 6,7%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” sebanyak 24 orang (80%). Yang memilih “Kadang-Kadang” sebanyak 4
orang (13,3%) dan “Tidak” sebanyak 2 orang (6,7%). Jadi dapat disimpulkan
bahwa banyak peserta didik yang aktif dalam menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar selama pembelajaran belajar.
Tabel 1.2

Teman saya selalu menggunakan Bahasa daerah di sekolah.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 - - 5

2 - 2 3

3 1 2 2
2.
4 3 1 1

5 3 1 1

6 1 3 1
Jumlah 8 9 13
Persentasi 26,7% 30% 43,4%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 8 orang (26,7%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 9 orang (30%) dan
“Tidak” 13 orang (43,4%). Jadi dapat disimpulkan bahwa presentasi “Kadang-
Kadang” dan “Tidak” relative seimbang, namun lebih dominan kadang-kadang
teman yang selalu menggunakan bahasa daerah di sekolah.

Tabel 1.3

Saya menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan guru.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak Pernah

1 5 - -

2 4 1 -
3.
3 4 1 -

4 3 2 -
Aspek Yang Di Amati
No. Kelas
Ya Kadang-Kadang Tidak

5 5 - -
3.
6 5 - -
Jumlah 26 4 -
Presentasi 86,7% 13,4% -

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 26 orang (86,7%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 4 orang (13,4%) dan
tidak ada siswa yang memilih “Tidak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata
siswa menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan guru.

Tabel 1.4

Saya bertanya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada guru.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 5 - -

2 3 2 -

3 5 - -
4.
4 5 - -

5 5 - -

6 5 - -
Jumlah 28 2 -
Persentasi 93,3% 6,4% -

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 28 orang (93,3%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 2 orang (6,4%) dan
tidak ada yang memilih “Tidak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak siswa
yang relatif bertanya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada
guru.
Tabel 1.5

Saya suka membaca buku di waktu luang.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 2 3 -

2 3 1 1

3 3 2 -
5.
4 1 2 2

5 2 1 2

6 1 3 1
Jumlah 12 12 6
Persentasi 40% 40% 20%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 12 orang (40%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 12 orang (40%) dan
“Tidak” 6 orang (20%). Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih “Ya”
dan “Kadang-Kadang” seimbang suka membaca buku di waktu luang. Walaupun
masih ada yang tidak suka membaca buku di waktu luang, guru harus tetaap
mengajarkan dan membuat siswa paham betapa pentingnya membaca buku.

Tabel 1.6

Orang tua dan guru yang sering melatih saya untuk berbahasa Indonesia
Aspek Yang Di Amati
No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 4 1 -

2 5 - -
6.
3 5 - -

4 3 1 1
5 2 2 1

6 5 - -
Jumlah 24 4 2
Persentasi 80% 13,3% 6,7%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 24 orang (80%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 4 orang (13,3%) dan
“Tidak” 2 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa orang tua dan guru sering melatih
siswa untuk berbahasa Indonesia. Orang tua adalah kunci utama bagi anak dalam
belajar, sedangkan guru adalah orang tua kedua bagi anak di sekolah dalam
belajar.

Tabel 1.7

Saya memahami apa yang di jelaskan oleh guru.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 2 3 -

2 5 - -

3 4 1 -
7.
4 3 2 -

5 4 1 -

6 4 1 -
Jumlah 22 8 -
Persentasi 73,3% 26,4% -

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 22 orang (73,3%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 8 orang (26,4%) dan
tidak ada yang memilih “Tidak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa persentasi yang
memilih “Ya” lebih besar, maka siswa banyak yang memahami apa yang
dijelaskan oleh guru.
Tabel 1.8

Saya mampu menjelaskan kembali apa yang disampaikan guru dengan bahasa.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 2 - 3

2 2 2 1

3 2 - 3
8.
4 2 1 2

5 2 - 3

6 3 - 2
Jumlah 13 3 14
Persentasi 43,3% 10% 46,7%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 13 orang (43,3%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 3 orang (10%) dan
memilih “Tidak” 14 orang (46,7%). Jadi dapat disimpulkan bahwa persentasi yang
memilih “Ya” dan “Tidak” relative seimbang, namun peserta didik lebih dominan
tidak mampu menjelaskan kembali apa yang disampaikan guru dengan bahasa.

Tabel 1.9

Saya mudah berbicara dengan orang lain menggunakan Bahasa Indonesia.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 1 3 1
9.
2 4 - 1
3 4 1 -

4 3 2 -

5 3 2 -

6 5 - -
Jumlah 20 8 2
Persentasi 66,6% 26,6% 6,7%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 20 orang (66,6%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 8 orang (26,6%) dan
“Tidak” 2 orang (6,7%). Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak peserta didik yang
mudah berbicara dengan orang lain menggunakan Bahasa Indonesia.
Tabel 1.10

Saya mudah menghafal dan mengingat suatu materi.

Aspek Yang Di Amati


No Kelas
. Ya Kadang-Kadang Tidak

1 3 2 -

2 2 2 1

3 3 1 1
10.
4 2 3 -

5 2 2 1

6 3 1 1
Jumlah 15 11 4
Persentasi 50% 36,6% 13,4%

Kesimpulan : Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memilih
“Ya” 15 orang (50%). Yang memilih “Kadang-Kadang” 11 orang dan “Tidak” 4
orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa presentasi “Ya” dan “Kadang-Kadang”
relative seimbang, namun lebih dominan “Ya”, peserta didik banyak yang mudah
menghafal dan mengingat suatu materi.
 Guru

Tabel 1.1

Menurut Bapak/Ibu guru, apakah belajar bahasa ada kaitannya dengan


kemampuan berpikir?

No
Nama Guru Tanggapan
.
1. Masdarni Kadulah, S.Pd Ada hasil kemampuan berbahasa dengan
kemampuan berpikir saling memengaruhi satu sama
lain. Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa dan sebaliknya.
2. Nofriyani Djamil, S.Pd Ya, benar. Belajar bahasa ada kaitannya dengan
kemampuan berpikir. Sebagaimana seperti
bercakap, menyimak, membaca, dan menulis, perlu
dilatih secara kontinu. Terutama bahasa sebagai alat
komunikasi dalam menunangkan gagasan dituntut
untuk mampu menghubungkan kalimat satu dan
lain.
3. Hizna Lasimpala, S.Pd Belajar bahasa berkaitan dengan kemampuan
berpikir seseorang dengan menyampaikan
gagasan/ide dengan berbahasa yang baik.
4. Nurhayati T. Dunggio, Bahasa merupakan sarana yang paling penting
S.Pd dalam berkomunikasi. Dengan belajar bahasa siswa
dapat mengembangkan intelektual dan kemampuan
dasar anak sejak dini.
Tabel 1.2
Apa yang akan Bapak/Ibu guru lakukan apabila seorang anak tidak menggunakan
bahasa dengan sopan?
No. Nama Guru Tanggapan
1. Masdarni Kadulah, S.Pd 1. Membelajarkan anak cara menggunakan bahasa
yang sopan.
2. Memberi tahu bagaimana berbahasa yang sopan.
3. Meminta anak untuk berbahasa yang sopan di
lingkungan sekolah sambil di amati oleh guru.
2. Nofriyani Djamil, S.Pd 1. Bapak Ibu guru terlebih dahulu memberikan
contoh menggunakan bahasa yang sopan.
2. Membelajarkan bahasa yang sopan.
3. Memberikan kesempatan mengekspresikan
dirinya dengan bahasa yang sopan.
3. Hizna Lasimpala, S.Pd Dalam interaksi komunikasi sehari-hari di sekolah
dengan sesama guru harus menggunakan bahasa
yang baik dan benar.Memberikan pemahaman dan
pembiasaan kepada peserta didik untuk berbahasa
yang baik.
4. Nurhayati T. Dunggio, Menegur dan memberikan pemahamann serta
S.Pd pembicaraan berbahasa yang sopan baik di
lingkungan keluarga maupun sekolah.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data observasi melalui pembagian angket mengenai perkembangan
bahasa peserta didik tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa bahasa anak berkembang
seiring dengan perkembangan biologisnya, baik secara fisik maupun psikis. Bahasa
merupakan alat untuk berpikir, berkomunikasi, dan alat sebagai pemecahan masalah.
Dalam perkembangan bahasa, perlu adanya metode ataupun media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan agar anak dapat memahami, dan juga anak harus bisa
berperan aktif.
Metode yang digunakan oleh guru dalam perkembangan bahasa adalah metode
bercakap-cakap dan tanya jawab. Dalam metode ini terdapat bermacam-macam bentuk,
yaitu bercakap-cakap bebas, bercakap sesuai topik bahasan dan bercakap menggunakan
gambar seri. Sedangkan metode tanya jawab dialog guru dengan murid ditentukan sesuai
tema pembelajaran.
B. SARAN
Untuk mendapatkan hasil yang lebih epektif dalam mengembangkan bahasa para
peserta didik para guru harus lebih mengetahui dan harus lebih interaktif agar anak dapat
mudah memahami bagaimana cara berbahasa yang baik dan juga mewajibkan para
peserta didik untuk bias merealisasikan di dalam kehidupannya. Bukan hanya di dalam
sekolah tetapi di luar sekolahpun ia harus bisa berbahasa yang baik
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai