Anda di halaman 1dari 14

Tugas

Konsep Dasar IPA


Dosen penggampu : Dr. Kudus, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh
Nama : Febriyanto H. Supu
Nim : 151421148
Kelas 3E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
JENIS – JENIS AKAR

1. Akar serabut

Akar serabut adalah akar yang terdiri dari kumpulan


akar-akar dengan ukuran dan panjang yang sama.
Mereka tidak menembus sedalam ke dalam tanah seperti
halnya akar tunggang. Akar serabut memiliki bentuk
seperti serabut. Ukuran pangkal dan ujung akar hampir
sama besarnya. Pada bagian akar serabut, hanya terdapat
rambut akar dan serabut akar. Akar ini keluar dari
Gambar 1 : akar serabut bagian pangkal batang dan terlihat bergerombol, akar
juga ini menyebar di bawah tanah. Fungsi akar serabut adalah untuk membuat tanaman
menjadi kokoh . Fungsi lain dari akar serabut adalah untuk menyerap air dan zat – zat
mineral dari dalam tanah menuju ke bagian tubuh yang membutuhkan. Semua bagian akar
serabut berasal dari pangkal batang. Jenis akar serabut pada umumnya dimiliki oleh
tumbuhan monokotil. Namun, jenis akar serabut bisa dijumpai pada tumbuhan dikotil yang
dikembangkan secara cangkok atau stek. Fungsi utama akar serabut yaitu untuk
memperkokoh berdirinya tumbuhan. Contoh tumbuhan yang memiliki akar serabut adalah
pohon kelapa, padi, pepaya, jagung, bawang, pohon pisang, tebu, salak, serai dan sebagainya.

2. Akar tunggang

Akar tunggang adalah akar tanaman yang berupa


akar besar dan bagian dari kelanjutan batang. Pada
bagian akar utamanya terdapat banyak cabang akar
yang berukuran lebih kecil dari akar utamanya.
Tanaman yang memiliki akar tunggang biasanya
berupa tanaman yang berkeping dua (dikotil) Jenis
Gambar 2 : akar tunggang akar tunggang mempunyai akar pokok atau akar
besar. Akar pokok memiliki cabang – cabang yang
kecil. Akar tunggang memiliki fungsi yang cukup banyak bagi suatu tanaman, seperti untuk
memperkokoh tanaman supaya tidak mudah rubuh, menyerap air dan unsur hara yang ada
dari dalam tanah untuk digunakan tumbuhan, berperan sebagai alat reproduksi, berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan pada jenis tertentu. Jenis tanaman yang bisa
menyimpan cadangan makanan pada akarnya antara lain wortel, kentang, dan ubi.Tidak
hanya akar pokok dan cabang akar, tetapi akar tunggang memiliki bagian rambut akar dan
tudung akar. Perbedaan ukuran akar pokok dan cabang akar terlihat jelas. Jenis akar
tunggang pada umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil. Fungsi utama akar ini yaitu untuk
menyimpan cadangan makanan. Sistem perakaran ini dapat dibagi dua jenis yaitu  Akar
tunggang sedikit atau tidak bercabang yaitu berwujud tombak, akar tunggang berwujud
gasing dan akar tunggang berwujud benang. Akar tunggang bercabang. Beberapa pohon yang
mudah dijumpai, yang memiliki akar tunggang bercabang antara lain yaitu pohon beringin,
pohon kapas, jambu biji, tanaman kangkung, dan sebagainya.

3. Akar gantung

Akar gantung ini berasal dari batang tanaman yang


tumbuh dan berkembang ke bawah, sehingga
menggantung di udara. Akar gantung akan tumbuh
panjang menuju ke tanah untuk mencari sumber air
dan zat hara. Fungsi dari akar gantung yaitu untuk
menyerap uap air dan gas dari udara Akar gantung
ini berasal dari batang tanaman yang tumbuh dan
Gambar 3 : akar ganntung berkembang ke bawah, sehingga menggantung di
udara. Akar gantung akan tumbuh panjang menuju ke tanah untuk mencari sumber air dan
zat hara. Fungsi dari akar gantung yaitu untuk menyerap uap air dan gas dari udara. Tetapi
ketika akar gantung tumbuh panjang ke bawah dan masuk ke dalam tanah fungsinya berubah.
Bagian akar yang masuk ke dalam tanah memiliki fungsi menyerap air serta garam-garam
mineral. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis akar gantung adalah pohon beringin, anggrek
kalajengking dan curtain ivy.

4. Akar tunjang

Akar tunjang tumbuh dan berkembang di atas


permukaan tanah. Akar ini keluar dari batang
pohon dan dahan paling bawah. Contoh tumbuhan
yang memiliki jenis akar tunjang adalah tanaman
bakau dan mangrove Akar tunjang tumbuh dan
berkembang di atas permukaan tanah. Akar ini
keluar dari batang pohon dan dahan paling bawah.
Contoh tumbuhan yang memiliki jenis akar
Gambar 4 : akar tunjang
tunjang adalah tanaman bakau dan mangrove.
Tumbuhan mangrove memiliki jenis akar yang banyak seperti akar tunjang, akar napas, akar
lutut, akar papan, akar banir dan akar biasa.
5. Akar napas

Akar napas adalah akar yang naik ke atas


tanah, khususnya ke atas air seperti pada
tanaman bakau. Akar nafas berfungsi untuk
penyerap air dan fotosintesis.Akar napas
sebagian tumbuh tegak lurus ke atas
berbentuk menyerupai pensil atau kerucut.
Akar napas terbentuk dari perluasan akar
Gambar 5 : akar nafas yang tumbuh secara horizontal. Bentuk akar
ini memiliki banyak celah untuk jalan masuk
udara berfungsi membantu pernapasan tumbuhan. Contoh tanaman yang memiliki akar ini
adalah pohon api –api yang termasuk kelompok tanaman mangrove yang dapat kita jumpai
di kawasan pesisir.

6. Akar pelekat

Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang


tumbuhan dan berfungsi untuk menempel pada
tembok atau tumbuhan lain. Akar pelekat
terdapat pada tanaman yang tumbuh memanjat
dan merambat. Contoh tumbuhan yang
memiliki akar pelekat adalah sirih dan lada.

ekat

7. Akar semu

Akar semu merupakan suatu bagian (organ


atau jaringan) yang terdapat pada tanaman, tetapi
secara anatomi tidak dianggap sebagai akar
meskipun berperan seperti akar. Jenis akar ini
dapat melekat ke berbagai objek tertentu dengan
menggunakan alat dan memiliki fungsi untuk
melekat, menjangkar, serta menyerap garam mineral.
Gambar 7 : akar semu
PERRBEDAAN BATANG MONOKOTI DAN DIKOTIL

1. Batang Monokotil

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki


biji tunggal atau tidak terbelah. Umumnya batang
tumbuhan monokotil tidak bercabang, terdapat rambut-
rambut halus, dan ruas – ruas pada batang dapat terlihat
dengan jelas. Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang
serabut, pada bagian ujungnya dilindungi oleh koleoriza
sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh
koleoptil Contoh tumbuhan monokotil adalah jagung, Gambar 1.1 : contoh pertumbuhan
bambu, padi, kangkung, rumput teki, kelapa, kunyit, tumbuhan monokotil
jahe, anggrek pisang, nanas, hingga pacing,

a. Berikut adalah struktur batang Monokotil

1. Floem/xylem

Xilem adalah jaringan pembuluh yang


berfungsi mengangkut air dan nutrisi yang
diserap akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Sedangkan floem, pada tumbuhan berpembuluh
fungsinya mengangkut zat organik hasil
fotosintesis (makanan) seperti gula dari daun
ke seluruh bagian tumbuhan
Gambar 1.2 : Struktur batang

2. Ikatan pembuluh monokotil

Ikatan pembuluh kolateral merupakan ikatan pembuluh yang tersusun dari xilem dan
floem yang saling berdekatan di dalam satu jari-jari, sedangkan ikatan pembuluh
radial merupakan suatu ikatan pembuluh yang xilem dan floemnya terletak
bersebelahan tetapi tidak berada pada satu jari-jari

3. Parenkim

Parenkim adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan pada akar
dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks batang, daun, bunga, buah, dan
biji

4. Epidermis
Epidermis tumbuhan monokotil dan dikotil pada umumnya adalah sama.

5. Korteks

Pada tumbuhan monokotil, korteks kadang-kadang terdeferensiasi secara baik atau


kadang sangat sempit bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele atau silinder pusat.

6. Stele atau silinder pusat

Pada tumbuhan monokotil, batas antara korteks dengan silinder pusat pada umumnya
hampir tak terlihat. Jaringan silem dan floem terdapat pada lapisan ini.

7. Empulur

Empulur merupakan jaringan yang ada di bagian paling dalam dari tumbuhan yang
terususun dari jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan. Beberapa tanaman, empulur tidaklah ada misalnya pada tanaman padi.
Pada tanaman ada juga yang empulurnya mengalami degenerasi seiring
bertambahnya usia batang sehingga bagian tengah batangnya berlubang.

b. Adapun ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan monokotil, di antaranya:

 Berbiji tunggal atau berkeping satu


 Tidak membelah saat berkecambah
 Akarnya serabut
 Daunnya berbentuk halus dan bertulang sejajar
 Batang tidak bercabang dan beruas-ruas
 Ujung batang dilindungi oleh koleoptil
 Sebagian besar memiliki bunga yang tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga
dan benang sari berjumlah 3 buah
 Tidak punya kambium pada batang maupun akarnya

2. Batang dikotil

Tumbuhan dikotil didefinisikan sebagai tumbuhan


yang memiliki biji berkeping dua. Batang dikotil
adalah batang yang dapat dikenal dari bentuk
luarnya, terutama pada tumbuhan batang berkayu.
Batang dikotil bercabang, dan tidak beruas. Adanya
kambium pada batang dikotil, membuat batang
mengalami pertumbuhan membesar. Struktur dalam
batang dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan
Gambar 2.1 : proses pertumbuhan
tumbuhan dikotil
empulur. Contoh tumbihan yang masuk dalam kelompok dikotil yaitu, mangga, pepaya,
cempedak, sirih, belimbing, tanaman karet, pohon jarak, tumbuhan kacang-kacangan, cabai,
hingga tomat.

a. Struktur batang dikotil

1. Epidermis

Epidermis pada batang terdiri dari selapis sel


yang tersusun secara rapat tanpa ada ruang antar
selnya dan bagian luar dinding terdapat kutikula.
Bagian ini berfungsi sebagai pelindung terhadap
jaringan yang terletak dibagian dalam batang dari
ancaman infeksi patogen atau mekanik.

Pada bagian tertentu, epidermis mengalami


pemecahan dan akan diisi oleh jaringan gabus yang
Gambar 2.2 : sturuktur batang dikotil
diperoleh dari bagian kambium gabus. Lapisan
pada gabus disebut sebagai lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan pertukaran gas dan proses penguapan.

Selain itu, epidermis juga membentuk jaringan trikomata (rambut halus) untuk
membantu mengeluarkan ylem atau bisa membentuk duri (spina) sebagai
perlindungan.

Jaringan epidermis pada batang muda berfungsi untuk membantu proses


fotosintesis hal ini dikarenakan mengandung klorofil. Namun, seiring perkembangan
diameter batang akan membuat epidermis perlahan-lahan menjadi rusak dan
selanjutnya digantikan dengan jaringan peridem dibawahnya yang terbentuk oleh
yleml gabus.

2. Korteks

Korteks adalah jaringan parenkim yang bisa bermodifikasi menjadi jaringan lain.
Korteks berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

Jaringan lain pada korteks adalah jaringan penguat tumbuhan. Sel-sel jaringan
korteks memiliki dinding tipis yang tersusun tidak beraturan dengan ruang antar sel
yang cukup lebar. Pada jaringan korteks terdapat kolenkim dan sklerenkim yang
berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan.
3. Stele (Silinder Pusat)

Stele atau silinder pusat yang terletak dibagian dalam bagian batang disebelah
dalam bagian endodermis. Stele tersusun atas lapisan paling luar perikambium atau
bisa juga disebut dengan perisikel. Perikambium sendiri terdiri dari empulur dan
berkas vaskuler yang terdiri atas dua bagian yakni floem dan juga ylem. Stele
berfungsi untuk ylem kekuatan pada batang yang terdiri atas yleml dan jaringan
pengangkut.

4. Kambium

Yang membedakan batang dikotil dan batang monokotil bisa dilihat dari yleml.
Batang dikotil memiliki yleml sedangkan tidak pada batang monokotil. Kambium
dibagi menjadi dua macam, yaitu Kambium Pembuluh (Vascular Cambium) dan
Kambium Gabus (Felogen / Phellogen).

Kambium Pembuluh (Vascular Cambium) adalah pembatas bagian kulit kayu.


Pada jaringan yleml yang kedalam akan membentuk xylem dan keluar membentuk
floem. Kambium Pembuluh ( Vascular Cambium ) ini dibedakan menjadi dua
macam, yaitu: Kambium Intravasikuler ( Kambium Vasikuler ) dan Kambium
Intervasikuler.

 Kambium Intravasikuler (Kambium Vasikuler) adalah yleml berkas pengangkut


yang berada diantara xylem dan floem goto. Kambium Intravasikuler berfungsi
ketika jika yleml luar akan membentuk floem sekunder ylem arah dalam akan
membentuk ylem sekunder.
 Kambium Intervasikuler adalah yleml yang terletak di antara dua berkas
pengangkut dan diluar berkas pengangkut. Kambium Intervasikuler berfungsi
untuk membentuk jari-jari empulur

Kambium Gabus (Felogen / Phellogen) berfungsi untuk menghasilkan jaringan


gabus (yleml luar) atau yang biasa disebut lapisan periderm. Letak lapisan periderm
berada di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. Fungsi jaringan gabus
yaitu untuk mengendalikan masuknya air serta mencegah serangan hama.

5. Empulur

Empulur atau lingkaran tahun adalah hasil aktivitas yleml akan membentuk pola
lingkaran pada batang. Lingkaran tersebut bisa dijadikan acuan dalam mengukur
umur dari tumbuhan tersebut.
Aktivitas pertumbuhan pada yleml dipengaruhi oleh kadar air. Pada musim hujan
kadar air banyak sehingga pertumbuhan yleml lebih cepat yang ditunjukkan dengan
warna terang dan luas. Sedang pada musim kering kadar air sedikit sehingga
pertumbuhan yleml menjadi terbatas, yang ditunjukkan dengan warna gelap dan jarak
sempit.

6. Floem

Floem adalah jaringan pengangkut fotosintesis dari daun menuju seluruh bagian
tumbuhan yang berada di luar yleml. Floem tersusun dari sel-sel mati yang didukung
oleh sel-sel pendamping yang tersusun oleh sel hidup yang mencukupi kebutuhan
ylemlism sel-sel floem.

7. Xilem

Xilem adalah bagian dalam yleml yang mampu mengangkut air dan mineral yang
berlawanan arah dengan floem. Xilem akan membawa air dan mineral untuk
membantu proses pertumbuhan ylemlism lainnya. Xilem terdiri dari susunan jaringan
karu trakea dan trakeid yang merupakan sel-sel mati.

b. Untuk ylem-ciri tumbuhan dikotil, antara lain:

 Memiliki biji berkeping dua


 Membelah saat berkecambah
 Akar tunggang
 Memiliki batang bercabang
 Tulang daun oval atau berjari
 Tidak memiliki tudung akar
 Batang berkambium
 Akar dan batang memiliki bentuk yang membesar
 Memiliki ylem dan floem
 Bagian bunga tersusun dari mahkota bunga, kelopak bunga dan benang sari dengan
jumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
BAGIAN – BAGIAN DAN JENIS DAUN

1. Bagian – bagian daun

1. Pelepah Daun

Pelepah daun adalah bagian pangkal daun yang melebar. Pelepah daun disebut juga upih
daun, dan biasanya membungkus bagian batang. Pelepah daun umumnya dijumpai pada
tumbuhan monokotil, misalnya pada anggota dari famili Musaceae, Graminae,
Cyperaceae, dan lain-lain.

2. Tangkai daun

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helai daun. Pada daun lengkap,
tangkai daun menghubungkan pelepah daun dengan helai daun, sedangkan pada daun
bertangkai, tangkai daun menempel langsung pada bagian buku-buku batang.

3. Helai Daun

Helai daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada paku-pakuan


helai daun dapat berfungsi sebagai pembawa spora. Daun pembawa spora disebut sporofil
(sporophyll). Helai daun sangat bervariasi, baik ukuran, bentuk maupun warnanya.
Adanya variasi tersebut banyak digunakan untuk membantu mengidentifikasi tumbuhan

2. Jenis – jenis daun

1. Daun melengkung

adalah jenis daun dengan memiliki tulang daun


yang berbentuk seperti garis-garis yang
melengkung. Contoh tumbuhan dengan jenis
daun ini, seperti daun gadung, daun sirih, dan
daun genjer.
2. Daun menyirip
Adalah daun dengan bentuk berbentuk tulang
yang berbulu seperti pada barisan para ikan.
Bentuk daun ini adalah jenis paling populer
dan mudah digambar. Struktur luar dari daun
ini berbulu yang teratur dengan baik dari
batang hingga ke ujung ekstremitas. Contoh
tumbuhan yang memiliki bentuk daun
menyirip, yaitu mangga kuweni, buah-
buahan berbentuk bintang, daun durian, daun
jambu biji, daun kacang mede, daun jambu biji, daun mangga, dan daun rambutan

3. Daun berduri
Memiliki bentuk seperti jarum atau duri. Daun
duri ini termasuk ke dalam jenis spesies
tanaman konifer yang tidak sama seperti pinus,
pohon cemara, pohon laurel, dan lain
sebagainya.

4. Daun sejajar
Mempunyai sebutan lain yaitu daun paralel.
Daun paralel adalah daun yang mempunyai
bentuk tulang dalam dengan garis paralel. Di
setiap bagian ujung tulang dari daun paralel ini
menyatu. Daun ini dapat ditemukan pada
tanaman jagung, rerumputan, daun tebu, daun
padi, dan daun kelapa.

5. Daun menjari
Memiliki bentuk daun dengan ukuran tulang daun
yang besar dan juga bentuk jari-jari tangan, ada juga
yang mirip dengan bentuk tangan manusia. Jenis daun
ini dapat ditemukan pada tumbuhan singkong,
pepaya, kapas dan lain sebagainya. Dari artikel di
atas, jenis daun berdasarkan bentuknya ada 5. Berbagai jenis bentuk daun dapat kita
temui dalam kehidupan sehari-hari. Cara membedakan masing-masing daun dengan
melihat struktur luar seperti yang dijelaskan sebelumnya. 
BAGIAN – BAGIAN BUNGA

1. Benang sari (stamen)


Benang sari merupakan alat kelamin betina bunga.
Alat kelamin ini adalah daun fertil yang terdiri atas
kepala sari yang berisi serbuk sari, dan tangkai sari
serta pendukung kepala sari.

2. Daun buah (carpell)


Daun buah juga merupakan daun fertil yang berfungsi
sebagai pendukung makrospora berupa bakal biji
(ovulum). Bakal biji tersebut secara kolektif akan membentuk putik (pistill).

3. Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (pedunculus)


Mengutip buku Anatomi Tumbuhan karya Rizki Nisfi Ramdhini, tangkai bunga adalah awal
bagian bunga yang juga merupakan lanjutan dari batang atau cabang.

4. Tangkai bunga (pedicellus)


Tangkai bunga adalah cabang terakhir yang berfungsi sebagai penyokong bunga.

5. Dasar bunga (receptacle).


Dasar bunga adalah ujung tangkai bunga yang berperan sebagai tempat bertumpunya batang
dan tumbuhnya perhiasan bunga.

6. Daun pelindung (bractea)


Daun pelindung adalah daun terakhir. Akan tumbuh bunga pada bagian ketiak daun
pelindung.

7. Daun tangkai (bracteola)


Daun tangkai adalah daun pelindung yang berada di bagian pangkal tangkai bunga.

8. Daun kelopak (sepal)


Daun kelopak biasanya memiliki warna hijau serta berkelompok untuk membentuk kelopak
bunga (calyx). Daun kelopak juga merupakan daun perhiasan bunga yang paling pangkal.

9. Daun mahkota atau daun tajuk (petal)


Daun mahkota adalah daun perhiasan bunga dengan warna yang bervariasi. Mahkota bunga
(corolla) terbentuk atas sekumpulan daun mahkota
.
STRUKTUR BIJI MONOKOTIL DAN DIKOTIL

A. Struktu biji monokotil

 Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji


monokotil yang fungsinya sebagai cadangan
makanan bagi embrio
 Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon
yang membentuk struktur khusus dan berfungsi
menyerap makanan dari endosperma untuk
diberikan pada embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
 Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun
 Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula
 Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar
 Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula

B. Struktu biji dikotil

 Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan


melindungi biji dari kerusakan fisik dan
mencegah penguapan air yang berlebihan
 Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling
besar dan berisi cadangan makanan bagi embrio
 Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang
menyatukan dua kotiledon yang terpisah, embrio
memiliki bagian yang menempel pada kotiledon
disebut dengan poros embrio
 Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio
 Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di ujung epikotil
 Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio
 Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil

C. Perbedaan utama biji dikotil dan monokotil

 Biji dikotil berkeping dua atau lebih, biji monokotil berkeping satu.
 Cadangan makanan dikotil terletak pada kotiledon, sedangkan cadangan makanan
monokotil tertetak pada endosperma
 Pada monokotil plumula dilindungi koleoptil dan radikula dilindungi koleorhiza
Sebenarnya biji dikotil pada awal perkembangannya juga memiliki endosperma sebagai
cadangan makanan. Namun seiring pertumbuhan biji tersebut, cadangan makanan diserap
oleh kotiledon dan endosperma menghilang menyisakan kotiledon sebagai cadangan
makanan baru. Namun pada monokotil masih tetap mempertahanan pembagian tugas
antara endosperma dan kotiledon dalam bentuk skutelum.

Anda mungkin juga menyukai