MEDIA PEMBELAJARAN
“MAZE LINGUISTIK”
DISUSUN OLEH :
1. Tri Suwarni 1714002054
2. Yuyun fitriani 1714002055
3. Siti Nur Khayatun 1714002057
4. Nur Wahyuni 1714002063
FKIP PG PAUD
UAD Kampus 5, Jln Ki.Ageng Pemanahan No. 19, Sorosutan,
Umbulharjo, Yogyakarta.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya memanjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Maze Linguistik.
Adapun makalah ini telah kami usahakan dengan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kesalahan baik dari segi penyusunan bahasan maupun penulisannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menambah bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Perkembangan Bahasa?
b. Apa Media Pembelajaran PAUD?
c. Apa pengertian APE Dengan Maze Lingustik?
C. Tujuan
a. Mengetahui Apa Pengertian Perkembangan Bahasa?
b. Mengetahui Apa Media Pembelajaran PAUD Dengan Maze Lingustik?
c. Apa pengertian APE Dengan Maze Lingustik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Bahasa
Dalam aspek perkembangan Bahasa bagi anak usia dini sangatlah penting
dikarenakan bahasa merupakan alat komunikasi yang pertama untuk
mengungkapkan keinginan, pikiran, perasaan pada seseorang dilingkungan
sekitarnya. Santrok ( 2007 : 353) Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi
entah itu lisan, tertulis atau isyarat yang berdasarkan suatu sistem dari simbol-
simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta
aturan-aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya.
Kemampuan membaca menjadi salah satu indikator penting dalam
mengembangkan kemampuan bahasa anak. Dibuktikan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 tahun 2004
terdapat isi tentang Tingkat Pencapaiaan perkembangan Anak. Dalam proses
pembelajaran telah diperkenalkan simbol-simbol huruf dan suku kata sesuai
STPPA, kompetensi dasar (KD) aspek perkembangan bahasa 3.10-4.10
memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca), menunjukkan
kemampuan berbahasa reseptif ( menyimak dan membaca). Dimana anak usia
5-6 tahun indikator pencapaiaan perkembangan anak usia dini dapat
menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosa kata yang lebih,
menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal
dari nama benda yang ada disekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang
memiliki bunyi / huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan
bentuk huruf, membaca nama sendiri.
Bahasa mempunyai tugas perkembangan yang saling berkaitan, apabila
anak berhasil menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Tugas perkembangan
bahasa ada empat yaitu :
a. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain
b. Pemahaman pembendaharaan kata. Pembendaharaan kata. Pembendaharaan
kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun
3
pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia prasekolah dan
terus meningkat setelah masuk sekolah.
c. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat.kemampuan menyusun kata-kata
menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun.
Bentuk kalimat pertama adalah kalimat tunggal dengan disertai bahasa
tubuh untuk melengkapi cara berfikirnya. Seiring dengan meningkatnya
usia anak dan keleluasaan pergaulannya, tipe kalimat yang diucapkannya
pun semakin panjang dan kompleks.
d. Ucapan, kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar
melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dari
orang dewasa (terutama orang tuanya).
B. Pengertian Media Pembelajaran Paud
Menurut heinich, molenda, dan russell (1993) media merupakan saluran
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harifah berarti perantara, yaitu perantara sumber
pesan ( a source ) dengan penerima pesan ( a receiver ). Mereka mencontohkan
media ini dengan film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer dan
instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media
pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Media merupakan peralatan yang digunakan dalam peristiwa
komunikasi dengan lebih objektif. Menurut briggs, 1977 dalam Zaman Badru
2012 : 4.5) sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran, seperti
buku, film, video, slide.
Media pembelajaran terdiri dari dua unsur penting, yaitu unsur peralatan
atau perangkat keras ( hardware ) dan unsur pesan yang dibawanya ( massage
/ software ). Unsur pesan ( software ) adalah informasi atau bahan ajar dalam
tema / topik yang akan disampaikan atau dipelajari anak, sedangkan unsur
perangkat (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyajiakan pesan tersebut. Dengan demikian, sesuatu baru bisa dikatakan
media pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut.
4
Adapun Manfaat media pembelajaran yaitu :
1. Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya
2. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar
pada masing-masing anak.
3. Membangkitkan motivasi belajar anak.
4. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpanmenurut kebutuhan.
5. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh
anak
6. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
7. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.
Media visul adalah media yang menyampaikan pesan yang melalui indera
penglihatan pemirsa atau mediayang hanya dapat dilihat. Sedangkan media
Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang hanya
bisa dilakukan oleh indera pendengaran yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema.
Audiovisual adalah kombinasi antara media visual dan audio atau bisa juga
dikatakan media pandang- dengar.
5
menarik, kreatif dan menyenangkan, sehingga dapat mempermudah
tercapainya tujuan pembelajran.
Menurut Dadang Ismail (2012 : 139-140) dalam Fadillah, M (2018 : 61-62).
Beberapa hal yang menjadikan alasan mengapa alat permainan edukatif itu
sangat penting bagi anak usia dini adalah :
1. Permainan APE dapat meningkatkan pemahaman terhadap totalitas
kediriannya atau mengembangkan kepriabadian anak.
2. APE dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak
3. APE dapat meningkatkan kemampuan anak untuk menciptakan hal-hal
baru
4. APE dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak
5. APE dapat mempertajam prasaan anak
6. APE dapat memperkuat rasa percaya diri anak
7. APE dapat merangsang imajinasi anak
8. APE dapat melatih motorik halus dan motorik kasar anak
9. APE dapat melatih kemampuan bahasa anak
10. APE dapat membentuk moralitas anak
11. APE dapat melatih keterampilan anak
12. APE dapat mengembangkan sosialisasi anak
13. APE dapat membentuk spiritualitas anak
Dikatakan permainan edukatif maka setiap alat permainan memiliki kriteria
tertentu. Adapun kriteria alat permainan yang baik dan mempunyai nilai
edukatif ialah:
a. Sesuai dengan usia anak
b. Memebantu merangsang tumbuh kembangan anak
c. Menarik dan bervariasi
d. Memiliki banyak kegunaan
e. Aman digunakan
f. Bentuknya sederhana
g. Melibatkan aktivitas anak
6
Menurut Morrison (2012:69 dalam Jurnal Teratai Volume 7 No. 2 Tahun
2018) permainan adalah cara utama anak untuk terlibat aktif dengan
lingkungannya dalam proses berpikir dan belajar sehingga anak memiliki
pengalaman yang unik. Permainan juga dapat memberikan kesempatan anak
praktik dan cara berpikir. Permainan yang dapat diberikan pada anak adalah
permainan maze. Menurut Heriantoko (2013:3 dalam Jurnal Teratai Volume 7
No. 2 Tahun 2018) permainan maze adalah permainan yang mana seseorang
dharuskan mencari jejak yang berbentuk dalam suatu teka-teki yang memiliki
jalan atau alur untk mecapai suatuobjek yang diinginan. Dalam hal ini
permainan maze yang sudah dimodifikasiyan terbuat dari kayu berbentuk buah
apel, dapat meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini, baik
perkembangan motorik, kognitif, bahasa, kreatifitas, emosi dan sosial anak.
Pada permainan maze ini ditekankan pada kemampuan bahasa anak, karena
dalam permainan ini anak diharapkan dapat mengenal huruf vokal (a, i, u, e,
dan o) sehingga anak mampu mengembangkan kemampuan anak terutama
dalam perkembangan bahasa anak.
Media atau alat permainan untuk perkembangan bahasa yang bernama maze
linguistik. Terbuat dari kayu berbentuk apel, didalamnya ada gambar
bermacam-macam buah dan tulisannya. Cara permainnannya anak mencari
huruf hingga menjadi kata buah yang sesuai dengan gambar dengan melewati
jejak.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Santrok ( 2007 : 353) Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan,
tertulis atau isyarat yang berdasarkan suatu sistem dari simbol-simbol. Bahasa
terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk
menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya.
Menurut Heriantoko (2013:3 dalam Jurnal Teratai Volume 7 No. 2 Tahun 2018)
permainan maze adalah permainan yang mana seseorang dharuskan mencari jejak
yang berbentuk dalam suatu teka-teki yang memiliki jalan atau alur untk mecapai
suatu objek yang diinginan. Media atau alat permainan untuk perkembangan bahasa
yang bernama maze linguistik. Terbuat dari kayu berbentuk apel, didalamnya ada
gambar bermacam-macam buah dan tulisannya. Cara permainnannya anak mencari
huruf hingga menjadi kata buah yang sesuai dengan gambar dengan melewati jejak.
8
DAFTAR PUSTAKA
Zaman Badru , Asep Heri Hermawan & Cucu Eliyawati. 2012. Media Dan
Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.