Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MAKALAH

“LEMBAGA MODAL VENTURA DAN LEMBAGA PEGADAIAN”

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Non Bank

Dosen pengampu Tiar lina Situngkir, S.E., M.M

Disusun Oleh :

1. Isah Amini Yasmin - 2010631020180


2. Meilinda Zaelantika - 2010631020183
3. Muhamad Ramdani - 2010631020186
4. Nabilla Puteri Angelina - 2010631020026
5. Nurdiah Septiani - 2010631020028
6. Qothifah Delanis Surya - 2010631020197
7. Siti Nuranisa - 2010631020209
8. Sukron Ma’mun - 2010631020140

KELOMPOK 4
KELAS 4B
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN............................................................................................................................ 3

1. Pengertian dan Deskripsi Mengenai Lembaga Modal Ventura.................. 3

1.1. Pengertian Lembaga Modal Ventura ........................................................... 3

1.2. Jenis-jenis Perusahaan Modal Ventura Menurut Cara Pendanaan .. 4

1.3. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura ..................................................... 5

2. Pihak-Pihak yang Terlibat dan Mekanisme Transaksi Modal Ventura... 7

2.1. Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Modal Ventura .................................. 7

2.2. Mekanisme Modal Ventura ............................................................................. 8

3. Model-Model Transaksi Modal Ventura ............................................................. 8

3.1. Divestasi Modal Ventura .................................................................................. 8

4. Pengertian dan Deskripsi Mengenai Pegadaian ............................................11

4.1. Pengertian Pegadaian .....................................................................................11

4.2. Deskripsi Mengenai Pegadaian ...................................................................12

4.3. Manfaat Pegadaian ...........................................................................................13

5. Perbandingan Pinjaman Bank dengan Pegadaian ........................................14

6. Produk-Produk Lembaga Pegadaian .................................................................15

7. Contoh Kasus Modal Ventura (PT. Sarana Surakarta Ventura) ...............17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................19


PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Deskripsi Mengenai Lembaga Modal Ventura

1.1. Pengertian Lembaga Modal Ventura


(Martono. 2009) Istilah modal ventura merupakan terjemahan dari
terminologi bahasa Inggris yaitu Venture Capital. Venture memiliki arti usaha
mengandung risiko, sehingga modal ventura banyak yang mengartikan
sebagai penanaman modal yang mengandung risiko pada suatu usaha atau
perusahaan, atau bisa juga diartikan sebagai usaha. (Munir Fuady. 2009)
Menurut Dictionary of Business, modal ventura adalah suatu sumber
pembiayaan yang penting untuk memulai suatu perusahaan yang melibatkan
risiko investasi, tetapi juga menyimpan potensi keuntungan di atas
keuntungan rata-rata dari investasi dalam bentuk lain. Karena itu, modal
ventura disebut juga sebagai modal yang berisiko tinggi.
Kemudian, terdapat juga pengertian Modal Ventura (Venture Capital
Company) menurut Pasal 1 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 09 Tahun
2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
usaha pembiayaan/ penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian
obligasi konversi, dan/ atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
usaha. Definisi yang sama diulang kembali pada Pasal 1 ayat (2) Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal
Ventura.
Selain itu, terdapat juga pendapat para ahli terkait pengertian dari
lembaga modal ventura yakni sebagai berikut:
 Menurut Munir Fuady, modal ventura merupakan suatu pembiayaan oleh
investor dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
untuk jangka waktu tertentu, di mana setelah jangka waktu tersebut
lewat, pihak investor akan melakukan divestasi atas saham-sahamnya.
 Menurut Neil Cross, definisi modal ventura adalah suatu pembiayaan
yang mengandung risiko, biasanya dilakukan sebagai bentuk partisipasi
modal terhadap perusahaan-perusahaan rintisan yang mempunyai
potensi berkembang yang tinggi.
 Menurut Dahlan Siamat, pengertian modal ventura adalah modal yang
ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko, baik dalam penyertaan
modal saham, obligasi konversi, maupun pinjaman yang dapat dikonversi
menjadi saham.
 Menurut Amelia Widhesti, pengertian modal ventura adalah suatu
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal pada suatu perusahaan
pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya dalam jangka
waktu tertentu.

Lembaga modal ventura dapat disimpulkan sebagai suatu lembaga


yang menyediakan pendanaan berupa bantuan modal dalam hal investasi
terhadap perusahaan swasta. Tujuan adanya lembaga modal ventura ini
adalah untuk menjaga keseimbangan sebuah bisnis dalam meraih
kesuksesan untuk berkembang, dimana perusahaan yang menerima bantuan
dan juga pihak investor keduanya mengalami keuntungan. Pada umumnya,
modal ventura adalah jenis pendanaan yang sering diberikan untuk
perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Hampir banyak startup yang
berhasil tidak lepas dari sumber dana modal ventura. Investasi yang
diberikan oleh pemberi modal berupa uang tunai, dimana pihak perusahaan
akan memberikan sejumlah bagian saham kepada mereka yang memberikan
pendanaan.

1.2. Jenis-jenis Perusahaan Modal Ventura Menurut Cara Pendanaan


Terdapat dua jenis perusahaan modal ventura menurut cara
pendanaan yaitu single tier approach dan two tier approach. Berikut adalah
penjelasannya:
1) Single tier approach, merupakan jenis perusahaan yang pendanaannya
berasal dari suatu perusahaan itu sendiri sebagai pihak yang mengimpun
dana yang kemudian mengelola dananya dan nantinya akan
diinvestasikan terhadap perusahaan yang lain.
2) Two tier approach, merupakan suatu pendanaan modal ventura yang
dilakukan oleh dua badan perusahaan dimana kedua perusahaan badan
perusahaan tersebut dibagi menjadi dua fungsi yaitu satu perusahaaan
sebagai pengimpun dana dan satu perusahaan lainnya berfungsi sebagai
perusahaan yang mengelola dananya.

1.3. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura


Usaha modal ventura merupakan jenis lembaga pembiayaan yang
kegiatannya berupa penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha.
Keberhasilan perusahaan modal ventura akan sangat tergantung pada
keberhasilan dari perusahaan pasangan usaha yang dibiayainya. Hal inilah
yang membedakan dengan pembiayaan melalui bank. Dalam modal ventura,
terdapat prinsip bahwa perusahaan pasangan usaha tidak mempunyai
kewajiban pembayaran keuntungan secara tetap kepada perusahaan modal
ventura sebagaimana bank. Keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan
modal ventura yaitu dalam bentuk berupa capital gain, bukan berupa bunga
seperti dalam bank. Selain itu dalam modal ventura juga tidak menekankan
aspek jaminan sebagaimana di bank, akan tetapi didasarkan atas prospek dan
kelayakan usaha dari perusahaan pasangan usaha. Dalam realisasinya,
kondisi calon perusahaan pasangan usaha yang akan dibiayai oleh
perusahaan modal ventura sangat beragam, baik dilihat dari jenis usaha yang
dijalankan, maupun kemampuan manajerialnya maupun status badan
usahanya. Oleh karena itu, pembiayaan lembaga modal ventura dibagi
berbagai macam yaitu sebagai berikut:
1) Equity Financing
Equity Financing adalah pembiayaan secara langsung yang dilakukan
perusahaan modal ventura dimana penyertaan dana secara langsung
kepada perusahaan pasangan usaha dan juga memperoleh bagian dari
saham yang dimiliki oleh perusahaan pasangan usaha. Pembiayaan modal
oleh perusahaan modal ventura dilakukan dengan cara pembelian
sebagian saham perusahaan pasangan usaha, dan diikuti dengan
peralihan hak atas saham tersebut. Pembiayaan dengan cara penyertaan
secara langsung dilakukan dalam kondisi badan usaha perusahaan
pasangan usaha sudah atau akan berbentuk perseroan terbatas.
Pembiayaan modal yang dilakukan dengan cara mendirikan usaha
bersama dalam bentuk perseroan terbatas ini biasanya dilakukan apabila
calon perusahaan pasangan usaha yang akan dibiayai bentuk usahanya
berbentuk persekutuan komanditer (CV), firma, atau perusahaan
perseorangan.
Meskipun cara ini memerlukan waktu yang lebih lama, namun karena
pada umumnya perusahaan modal ventura lebih senang jika perusahaan
pasangan usaha berbentuk perseroan terbatas, maka alternatif
pembentukan perseroan terbatas baru merupakan cara yang paling tepat
bagi perusahaan modal ventura dalam upaya memperkecil risiko atas
investasinya.
2) Semi Equity Financial
Semi Equity Financial adalah pembiayaan yang dilakukan dengan cara
membeli obligasi dikonversi yang diluncurkan oleh perusahaan pasangan
usaha. Para investor biasanya tertarik untuk membeli obligasi karena
nilai bunga yang ditawarkan pada umumnya lebih tinggi dari bunga
deposito. Atau jika bunganya rendah, mungkin ada ketertarikan yang
disebabkan oleh kelebihan lainnya, seperti dapat ditukarkan dengan
saham (convertible) sehingga ada jenis obligasi yang disebut obligasi
konversi (convertible bond).
Obligasi konversi dapat dilakukan baik terhadap perusahaan
pasangan usaha yang sudah berbadan hukum maupun perusahaan yang
masih dalam proses pendirian perseroan terbatas. Setelah konversi
dilakukan, posisi perusahaan modal ventura dan para pesero perusahaan
pasangan usaha adalah sama yang dapat diartikan selaku pemegang
saham yang terikat pada ketentuan yang berlaku pada anggaran dasar
dan ketentuan lain mengenai perseroan terbatas.
3) Bagi hasil
Pembiayaan dengan cara bagi hasil bentuk pembiayaan yang
dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip bagi hasil di dalam usaha bersama antara perusahaan
modal ventura dan perusahaan pasangan usaha. Dengan bentuk usaha
bersama ini, calon perusahaan pasangan usaha akan memberikan modal
atau aset yang berkaitan dengan aktivitas usahanya sebagai harta
bersama. Dengan demikian, setiap pembiayaan modal dalam pola ini,
perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha secara
proporsional (sesuai dengan jumlah besarnya penyertaan masing-
masing) akan menerima setiap keuntungan atau kerugian yang dialami
usaha bersama selama berlangsungnya pembiayaan. Kerjasama antara
perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dalam
pembiayaan yang didasarkan pada pola bagi hasil ini dilakukan dengan
tanpa adanya jaminan. Semua besarnya bagi hasil tersebut tergantung
dari perjanjian sebelumnya yang sudah dibicarakan antara satu sama lain.

2. Pihak-Pihak yang Terlibat dan Mekanisme Transaksi Modal Ventura

2.1. Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Modal Ventura


Dalam mekanisme ventura, setidaknya paling sedikit terdapat tiga
unsur yang terlibat secara langsung diantaranya yaitu :
1) Pemilik modal
Pemilik modal merupakan pihak yang menginginkan keuntungan yang
tinggi dari modal yang dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau
investor tersebut kemudian dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga
khusus yang dibentuk untuk itu (venture capital funds)
2) Profesional
Profesional yaitu orang yang mempunyai keahlian dalam mengelola
investasi dan mencari jenis investasi yang potensial untuk dilakukan.
Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut perusahaan
management venture capital fund company.
3) Perusahaan pasangan usaha
Perusahaan pasangan usaha (investee company) merupakan
perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahaanya.
Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi modal ventura
dalam mekanisme modal ventura konvensional, dilakukan sepenuhnya
oleh perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau
dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai venture
capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi management venture
capital company.

2.2. Mekanisme Modal Ventura


Mekanisme modal ventura pada prinsipnya merupakan suatu proses
yang menggambarkan arus investasi. Dimana hal ini dimulai dari masuknya
pemodal dengan membentuk suatu pools of funds, proses pembiayaan pada
perusahaan pasangan usaha, hingga proses penarikan kembali pernyertaan
tersebut (divestasi).
Jadi pada hakekatnya, modal ventura adalah kumpulan dana (pools of
funds) yang berasal dari investor, lalu dikelola secara profesional untuk
diinvestasikan kepada perusahaan yang membutuhhkan modal.

3. Model-Model Transaksi Modal Ventura

3.1. Divestasi Modal Ventura


Divestasi atau divestment merupakan tahapan akhir dari pembiayaan
modal ventura, dimana perusahaan modal ventura menarik kembali
penyertaan sahamnya pada PPU. Pada dasarnya, pemilikan saham
perusahaan modal ventura tersebut adalah untuk dijual kembali. Filosofi
modal ventura bukan dalam posisi untuk memiliki saham suatu perusahaan
untuk selama-lamanya. Karena modal ventura bukan dalam posisi untuk
memiliki atau mengoperasikan perusahaan pasangan usahanya, maka
perusahaan modal ventura semata-mata hanya melakukan investasi atau
penyertaan untuk suatu periode tertentu, kemudian menjual kembali
penyertaan tersebut dalam rangka memperoleh capital gain.
Selajutnya, dalam hal melakukan divestasi, permaslahan yang paling
pokok adalah penetapan harga saham (pricing) milik perusahaan modal
ventura. Penentuan harga oleh pemodal ventura biasanya sangat tergantung
pada nilai pada nilai perusahaan pasangan usahanya. Apabila suatu
perusahaan pasangan usaha masih berada pada tahp-tahap awal, dan
memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan, pemodal ventura tidak
akan cepat-cepat melakukan divestasi, tetapi menunggu sampai perusahaan
tersebut benar-benar telah memiliki company value yang tinggi, sehingga
diharapkan akan memberikan gain yang lebih besar. Oleh karena itu,
perusahaan modal ventura tidak akan menjual sahamnya apabila ia melihat
bahwa perusahaan pasangan usaha tersebut akan memberikan keuntungan
berlipat dalam beberapa tahun yang akan datang. Dan apabila pemodal
ventura sudah menganggap perusahaan yang bersangkutan benar-benar
sudah mapan (matured), maka biasanya ia akan cepat-cepat menjual
sahamnya tersebut dan keluar dari perusahaan pasangan usaha yang
bersangkutan. Sehubungan dengan itu, penarikan kembali penyertaan
perusahaan modal ventura pada perusahaan pasangan usaha tersebut dapat
berupa divestasi positif dan negatif.
Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan memilih salah satu
cara dari berbagai alternatif yang umum digunakan dalam mekanisme
divestasi. Kemampuan mempergunakan cara tersebut akan mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan modal ventura.
1) Penawaran Umum Melalui Pasar Modal (Initial Public Offering)
Divestasi dapat dilakukan dengan cara melakukan penawaran umum
melalui pasar modal atau initial public offering (IPO). Perusahaan modal
ventura harus benarbenar tahu persis kondisi harga dan posisi
perusahaan pasangan usaha untuk dapat memperoleh harga terbaik,
apabila akan menggunakan cara ini. Perusahaan efek atau securities
company dapat memberikan informasi mengenai hal-hal tersebut dan
mekanisme palaksanaannya. Masalah yang perlu diperhatikan disini
adalah apakah perusahaan pasangan usaha memang benar-benar telah
memenuhi ketentuan-ketentuan emisi dan pencatatan saham (listing).
2) Menjual Kembali Kepada Perusahaan Pasangan Usaha (Buy Back)
Penjualan saham perusahaan modal ventura kepada pemegang saham
pendiri perusahaan dapat dilakukan sebagai alternative divestasi apabila
ada penyesuaian harga. Mekanisme dan tata cara penjualan saham ini
diatur dalam perjanjian pembiayaan modal ventura. Ketika perusahaan
kekurangan dana, ia dapat memanfaatkan kredit bank atau menerbitkan
promes (promissory notes) jangka panjang dengan tingkat bunga tertentu.
Cara ini akan dapat memecahkan masalah divestasi dan sekaligus
menyelesaikan masalah likuiditas. Alternatif lain adalah dengan stock
atau share swap, yaitu saham pemilik perusahaan pasangan usaha pada
perusahaan lain akan ditukarkan dengan saham perusahaan modal
ventura pada perusahaan pasangan usaha yang bersangkutan. Perjanjian
pembelian kembali (buy back) penyertaan saham perusahaan modal
ventura tersebut, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara :
 Put adalah hak yang diberikan kepada perusahaan modal ventura
untuk meminta perusahaan pasangan usaha untuk membeli kembali
bagian saham yang dimiliki perusahaan modal ventura dengan
harga sesuai dengan formula yang ditetapkan dalam perjanjian
pembiayaan modal ventura.
 Call adalah hak yang diberikan kepada perusahaan pasangan usaha
untuk membeli kembali bagian penyertaan saham perusahaan
modal ventura dengan formula yang sama dengan cara put.
3) Mejual Perusahaan Kepada Perusahaan Lain
Perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dapat
memutuskan secara bersama untuk menjual keseluruhan saham
perusahaan pada perusahaan lain atau kepada individu. Mekanisme
divestasi ini juga disebut dengan private placement. Penjualan
perusahaan ini akan menyebabkan masing-masing pihak terlepas dari
kepengurusan atau kepemilikan perusahaan. Dengan dana dari hasil
penjualan tersebut, pengusaha selanjutnya dapat mendirikan perusahaan
baru tanpa menggunakan pembiayaan dari perusahaan modal ventura
lagi. Demikian pula, perusahaan modal ventura akan mencari perusahaan
baru yang menjanjikan suatu prospek untuk dikembangkan. Ada
beberapa cara yang dapat ditempuh dengan divestasi seperti ini :
a. Menjual perusahaan secara tunai kepada pihak lain
b. Menjual perusahaan dengan menerima pembayaran dalam bentuk
promes
c. Malakukan share swap; dan
d. Menjual semua aset perusahaan untuk memperoleh uang tunai.
4) Manjual Perusahaan Kepada Investor Baru
Perusahaan pemodal ventura dapat mencari investor baru atau pihak
ketiga yang bersedia membeli penyertaan perusahaan modal ventura.
Biasanya harga jual investasi akan lebih bagus apabila dapat menemukan
investor baru yang bukan pesaing.
5) Melikuidasi Perusahaan
Banyak perusahaan modal ventura melakukan divestasi dengan cara
melikuidasi perusahaan. Melikuidasi perusahaan dapat digunakan
sebagai alternatif divestasi apabila perusahaan pasangan usaha tidak
dapat berkembang sebagaimana diharapkan. Perusahaan yang memiliki
kondisi seperti ini akan lebih mudah diluidasi dengan menjual seluruh
asetnya daripada mencari calon investor. Dalam bisnis modal ventura,
likuidasi biasanya dilakukan akibat adanya pelanggaranpelanggaran
perjanjian investasi antara perusahaan modal ventura dengan pengusaha.
Dengan melikuidasi perusahaan akan lebih mempercepat pengembalian
dana yang telah ditanamkan. Likuidasi yang dipaksakan biasanya
menyebabkan nilai aset perusahaan akan lebih rendah dibandingkan
dengan nilai yang tercantum dalam neraca perusahaan.

4. Pengertian dan Deskripsi Mengenai Pegadaian

4.1. Pengertian Pegadaian


Pegadaian adalah perusahaan BUMN yang meminjamkan duit dengan
jaminan barang yang sebagai jaminan dari peminjamnya serta telah
memenuhi syarat ketentuan yang berlaku dari pihak pegadaian,dalam
kurung waktu yang telah ditentukan oleh pihak pegadaian jika telah melebihi
waktu yang telah ditentukan kemungkinan besar dari pihak pegadaian akan
memberikan denda yang sangat besar kepada pihak peminjam atau bisa juga
pihak peminjam akan diberikan perpajangan waktu karena telah melebihi
waktu yang telah ditentukan dan jika peminjam mengurangi waktu yang
telah ditentukan oleh pihak pegadaian biasanya akan diberikan diskon atas
bunga pinjamannya. Contoh barang yang bisa digadai oleh peminjam
biasanya seperti perhiasan, surat tanah, dan surat-surat berharga.

4.2. Deskripsi Mengenai Pegadaian


PT Pegadaian (Persero), pemilik brand (merk) Pegadaian adalah
perusahaan BUMN yang dibuka pertama kali di Sukabumi pada tanggal 1
April 1901. Sampai dengan Agustus 2020 PT Pegadaian telah mempunyai
outlet sebanyak 4.100 yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk dan
layanan Pegadaian juga dapat diakses di lebih 11.000 agen. Pegadaian juga
telah mengembangkan layanan secara elektronik dengan aplikasi Pegadaian
Digital yang dapat diunduh di Playstore atau App Store.
Selain jaringan pelayanan yang luas, keunggulan Pegadaian lainnya
adalah kecepatan dalam pelayanan dengan menerapkan standar waktu
layanan maksimal 15 menit serta keamanan optimal dengan sistem
pengamanan fisik dan lokasi usaha (Sispamfilu). Untuk mengantisipasi
berbagai risiko, Pegadaian juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan
asuransi.
Produk-produk Pegadaian juga beraneka ragam. Bisnis utama
Pegadaian adalah pemberian pinjaman dengan jaminan barang bergerak baik
secara konvensional maupun syariah. Sedangkan bisnis pendukungnya
meliputi pembiayaan usaha mikro, cicilan dan tabungan emas, cicilan
kendaraan bermotor, pembiayaan haji dan wisata syariah, serta beraneka
jasa lain seperti pengiriman uang, multi pembayaran online, jasa taksiran,
jasa titipan, sertifikasi batu permata, dan safe deposit box.
Dalam mengelola bisnis, Pegadaian selalu mengimplementasikan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) yang menjunjung
tinggi nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
dan keadilan (fairness). Salah satunya dalam pengelolaan lelang. Setiap
barang jatuh tempo yang dilelang melebihi kewajiban pembayaran, nasabah
berhak memperoleh uang kelebihan dari penjualan tersebut.
Selain melalui produk dan layanan, Pegadaian juga aktif
melaksanakan berbagai program kemitraan dan bina lingkungan. Program
Corporate Social Responsibility (CSR) Pegadaian bertema Pegadaian Bersih-
bersih yang meliputi program Bersih Hati, Bersih Lingkungan, dan Bersih
Administrasi. Salah satu program yang populer adalah program memilah
sampah menabung emas bertajuk The Gade Clean and Gold. Dengan program
ini masyarakat diajak meningkatkan kebersihan lingkungan sekaligus
menabung emas.

4.3. Manfaat Pegadaian


Manfaat pegadaian dapat dilihat dari sisi pegadaian dan nasabahnya,
berikut adalah manfaat bagi nasabh dan bagi pegadaian.
1) Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari
Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih
sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila
dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa
yang ditawarkan oleh Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka
nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi
yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
2) Bagi Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Pegadaian sesuai jasa yang diberikan
kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan
oleh peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Pegadaian sebagai suatu anak usaha Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa
pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana
dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang
diperoleh oleh Pegadaian digunakan untuk dana pembangunan
semesta (55%), cadangan umum (20%), cadangan tujuan (5%), dan
dana sosial (20%).

5. Perbandingan Pinjaman Bank dengan Pegadaian


Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan mengalirkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dan memberikan
pinjaman kepada nasabah yang bisa diberikan tanpa barang jaminan.
Pegadaian adalah lembaga keuangan non bank yang memberikan
pinjaman dengan berupa jaminan barang-barang berharga, guna
memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus
kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Adapun perbedaan jaminan pada pinjaman di bank dengan pagadaian,
sebagai berikut.
1) Jaminan Pinjaman Bank
 Tanpa jaminan barang.
 Prosedur sulit dan lama.
 Jaminan dihitung sesuai kemampuan bayar jaminan.
 Bunga pasar dan berfluktuasi.
 Bila tidak membayar didatangi debt collector, sebelum diusut ke
pengadilan
2) Jaminan Pinjaman Pegadaian
 Pinjaman dengan jaminan barang.
 Prosedur pemberian dana mudah dan cepat dan tidak sulit.
 Jaminan senilai dengan harga barang.
 Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan.
 Bila tidak bisa dibayar, barang yang digadaikan akan disita untuk di
lelang.
6. Produk-Produk Lembaga Pegadaian
Berikut produk-produk lembaga pegadaian, antara lain :
1) Produk Gadai Konvensional
Jenis produk Pegadaian ini paling populer di kalangan masyarakat
umum. Dengan layanan ini, dapat dengan mudah mendapatkan uang
tunai dengan memasukkan barang ke dalam Pegadaian. Transaksi gadai
konvensional di Pegadaian didasarkan pada gadai yang diatur dalam
KUHPerdata Indonesia 1150-1160. Untuk itu, memilih produk ini untuk
pendanaan likuid akan membuat Anda merasa lebih percaya diri dan
aman. Suku bunga pada produk Pegadaian yang satu ini relatif rendah,
yaitu sebesar 0,75-1,15 persen per 15 hari.
2) Produk Gadai Syariah (Rahn)
Produk Gadai syariah tidak jauh berbeda dengan produk gadai
konvensional. Keduanya memegang apa yang mereka gunakan sebagai
jaminan atas hutang mereka kepada peminjam. Bedanya, produk yang
satu ini tidak mengakui tingkat pengembalian modal yang sama dengan
bunga pinjaman, karena berdasarkan prinsip syariah. Sebagai gantinya,
produk gadai Syariah berlaku untuk sewa kepada peminjam (ujrah).
3) Produk Berbasis Fidusia
Berbagai sektor usaha kecil dan menengah (UKM), serta individu yang
membutuhkan dana dari Pegadaian, seringkali membutuhkan suntikan
modal tambahan untuk pengembangan usaha. Pegadaian menyikapi
situasi ini dengan merilis produk berbasis fidusia yang dirancang untuk
mendanai usaha produktif di semua sektor baik benda bergerak maupun
tidak bergerak yang tidak dapat dibebani hak tanggungan. Aturan
Penjaminan Fidusia ini tertuang dalam UU No. 42 Tahun 1999.
4) Produk Gadai Sistem Angsuran
Ditawarkan sebagai pinjaman untuk usaha mikro, produk ini secara
konseptual tidak jauh berbeda dengan produk gadai konvensional.
Peminjam mendapatkan uang segar dengan memasukkan barang-barang
berharga. Namun perbedaannya adalah pada sistem pembayaran untuk
produk gadai sistem angsuran, peminjam membayar pinjaman secara
mencicil.
5) Produk Investasi Emas
Selain mengatur pinjaman dan pembiayaan, Lembaga Pegadaian
memiliki produk lain untuk investasi. Produk investasi emas ini
diperuntukan bagi masyarakat yang ingin mempunyai logam mulia ini
secara tunai maupun secara cicilan. Emas dijual di pegadaian dalam
bentuk lempengan logam mulia seberat 1 sampai 1.000 gram. Untuk
memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, Pegadaian
mengadakan arisan emas bagi semua orang agar dapat membeli produk
ini.
6) Jasa Taksiran
Menaksir barang di Pegadaian tidak mesti menggadaikan barang yang
nilainya diukur tersebut. Bahkan, Pegadaian memiliki produk jasa
taksiran yang menyediakan jasa taksiran untuk benda bergerak. Item ini
berguna bagi mereka yang ingin menjual barang berharga seperti
perhiasan emas. Dengan begitu, Anda tidak akan tertipu oleh siapapun
yang ingin membeli barang-barang tersebut.
7) Jasa Titipan
Bagi Anda yang sering khawatir dengan keamanan barang
berharganya, kini bisa menemukan solusi penyimpanannya melalui
produk layanan titipan yang dikeluarkan oleh Pegadaian. Produk ini
memungkinkan Anda membayar sewa untuk menyimpan barang
berharga Anda di Pegadaian.
8) Jasa Sertifikasi Batu Mulia
Layanan ini merupakan produk bernama GLab Pegadaian, suatu
bentuk pengujian dan penilaian untuk mengetahui keaslian batu, logam
mulia, atau jenis batu lainnya. Jika kredibilitas terbukti, pegadaian akan
mengeluarkan sertifikat permata. Produk ini dirancang untuk mencegah
peningkatan penipuan perhiasan yang digandrungi masyarakat
Indonesia.
7. Contoh Kasus Modal Ventura (PT. Sarana Surakarta Ventura)
Suatu Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) yang berinisial A yang
bergerak di bidang konveksi dan pakaian jadi mengajukan permohonan
pembiayaan kepada PT. Sarana Surakarta Ventura dengan nilai permohonan
sebesar Rp 150.000.000. Setelah melalui tahapan dan analisis kelayakan
usaha maka permohonan tersebut dikabulkan. Setelah berjalan beberapa
waktu, angsuran modal usaha dan bagi hasil dapat dibayar tepat waktu
sesuai dengan perjanjian antara pihak PPU A dan PT. Sarana Surakarta
Ventura. Namun setelah nilai angsuran modal usaha dan bagi hasil mencapai
nilai Rp 60.000.000 mulai terjadi masalah.
Keadaan ini terjadi karena adanya masalah pribadi yang melanda PPU
A sehingga menyebabkan usaha PPU A dalam kondisi bangkrut. Hal ini
membuat PPUA tidak dapat melakukan pembayaran angsuran dan bagi hasil,
keadaan tersebut menjadikan PPU A berada dalam keadaan sakit yang
berarti PPU A tersebut telah menunggak pembayaran angsuran modal dan
bagi hasil selama 6 bulan. Pihak PT. Sarana Surakarta Ventura telah
mengingatkan PPU A untuk segera melakukan pembayaran. Namun PPU A
tetap tidak dapat melakukan pembayaran.
Setelah terjadi tunggakan pembayaran, akhirnya PT. Sarana Surakarta
mengeluarkan Surat Peringatan I (SP I) pada bulan ke 6. Mengingat adanya
usaha dan itikad baik dari PPU, padahal seharusnya SP I diberikan pada PPU
bermasalah pada bulan ke 4 mulai dari bulan terjadinya tunggakan. Namun
dengan adanya SP I tidak membuat PPU A segera melunasi pembayarannya.
Kemudian berselang 1 bulan setelah SP I, PT Sarana Surakarta Ventura
mengeluarkan Surat Peringatan II (SP II) sebagai tindaklanjut atas SP I. dalam
kondisi tersebut PPU A tetap tidak dapat melakukan pembayaran sampai
dengan dikeluarkannya Surat Peringatan III (SP III) yang diberikan berselang
3 bulan setelah dikeluarkannya SP II.
Kondisi PPU A justru semakin memburuk, karena masih menunggak
pembayaran angsuran dan bagi hasil sebesar Rp 90.000.000. Pada kurun
waktu pemberian SP I sampai dengan SP III yang terjadi selama 10 bulan
tersebut, PT. Sarana Surakarta Ventura telah melakukan upaya Rescheduling
yaitu melalui upaya penjadwalan kembali pembayaran angsuran dan bagi
hasil, penjadwalan kembali tersebut disesuaikan dengan keadaan PPU A
sehingga diharapkan PPU A dapat membayar tunggakan angsuran. Selain
upaya Rescheduling juga dilakukan upaya Reconditioning yaitu melalui
upaya penurunan prosentase bagi hasil yang harus dibayarkan, agar dapat
mengembalikan modal pembiayaan pokok.
Berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut tidak juga membuat
PPU A dapat membayar tunggakannya. Akhirnya selama 10 bulan
menunggak,dengan itikad baik dan secara kekeluargaan PPU A bersedia
dengan sadar dan sukarela menyerahkan aset yangdimilikinya kepada PT.
Sarana Surakarta Ventura. Sehingga di buat suatu surat kuasa jual (Ayda)
yang di buat oleh PPU A yang kemudian diserahkan kepada PT. Sarana
Surakarta Ventura dengan nilai atau harga jual yang telah disepakati
bersama. Namun seiring berjalannya waktu aset yang dikuasa jualkan
tersebut tidak juga laku terjual sedangkan kondisi PPU semakin terpuruk.
Melihat kondisi tersebut, akhirnya berdasarkan kesepakatan antara
PPU A dengan PT. Sarana Surakarta Ventura melakukan jual beli atas aset
tersebut. Sehingga kedua pihak membuat akta jual beli sebagai usaha agar
PPU A dapat memperoleh uang guna membayar tunggakan angsuran modal
dan bagi hasil kepada PT. Sarana Surakarta Ventura. Sehingga dengan
demikian PPU A dapat melunasi modal pembiayaan dan bagi hasil kepada PT.
Sarana Surakarta Ventura, sedangkan aset yang telah menjadi hak milik PT.
Sarana Surakarta Ventura tersebut kemudian dijual untuk menutup biaya
pembelian yang telah dikeluarkan PT. Sarana Surakarta Ventura pada saat
melakukan pembelian aset dari PPU A.
DAFTAR PUSTAKA

Dedi, R. (2022). Perbedaan Bank dan Pegadaian. Retrieved from


Coursehero.com:https://www.coursehero.com/file/35602356/Perbe
daan-Bank-dan-Pegadaiandocx/

Donna, A. (2015, Oktober 19).


https://www.suara.com/bisnis/2015/10/19/071500/ini-8-produk-
pegadaian-yang-bisa-anda-gunakan?page=2. Retrieved Maret 30,
2022, from suara.com: https://www.suara.com

duniapcoid. (2022, Maret 19). https://wwduniapendidikan.co.id/modal-


ventura/. Retrieved Maret 30, 2022, from Dunia Pendidikan:
http://wwduniapendidikan.co.id

NISP, R. O. (2022, Maret 9).


https://www.ocbcnicp.com/id/article/2022/03/09/modal-ventura-
adalah. Retrieved Maret 30, 2022, from OCBC NISP:
http://www.ocbcnisp.com

Novi, A. (n.d.).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/modal-
ventura.pdf. Retrieved Maret 30, 2022, from http://staffnew.uny.ac.id

Pegadaian (perusahaan). (n.d.). Retrieved Maret Selasa, 2022, from


wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian_(perusahaan)

PENJELASAN TENTANG PEGADAIAN, USAHA GADAI DAN PERGADAIAN.


(2020, September Sabtu). Retrieved Maret Selasa, 2022, from
Pegadaiian:https://www.pegadaian.co.id/berita/detail/236/penjelas
an-tentang-pegadaian-usaha-gadai-dan-pergadaian

Umum, A. T., & Ventura, P. M. (n.d.). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan


Umum tentang Modal Ventura 1. Pengertian Modal Ventura. 19–63.

Anda mungkin juga menyukai